ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELA ROHITA Contractor & trade TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELA ROHITA Contractor & trade TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELA ROHITA Contractor & trade TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : LIA SURYANI POHAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009

2 2

3 i KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, Saya haturkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad-nya, Saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diberi judul ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELA ROHITA Contractor and Trade. Adapun maksud dan tujuan penulisan Tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma III Keuangan, guna meraih gelar Ahli Madya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS. selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya yang mengajar di program studi Keuangan. 5. Bapak dan Ibu staf pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4 ii 6. Kak Nurailah, terima kasih atas kebaikannya selama ini. Yang selalu memberi segala solusi dan nasehat-nasehat kepada penulis. 7. Bapak dan Ibu pimpinan serta seluruh staf pegawai di PT. DELA ROHITA Contractor and Trade. 8. Buat ayahanda H. Edi Suheri Pohan dan ibunda Jumiati tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat buat hidup penulis selalu. 9. Buat adikku Vini Ramadhani ; Vidi saputra dan Irma Ningsih yang juga turut memberi dukungan moril serta spirit kepada penulis yang amat berharga buat penulis. Mohon doa restunya. 10. Buat Afrizal terima kasih atas bantuan dan dukungannya yang dberikan selama ini kepada penulis. 11. Buat teman temanku di Grup A Keu 06, terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini. Mereka adalah : Yuli Atika Pulungan Amd, Nita, Rahma suryani Amd, Megaria Amd, Ari Sundari Amd, Hanim ( Semoga kita tambah sukses), dan Wendi; Dedek; Raiza syafitri Amd; Nur aini Amd; elisa Amd (terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya) Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis tidak menutup diri menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua. Akhirnya penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan petunjuk Nya kepada kita semua. Amiin. Penulis Lia Suryani Pohan

5 iii DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v BAB I BAB II BAB III BAB VI : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan... 7 B. Jenis Usaha / Kegiatan... 8 C. Struktur Organisasi... 9 D. Uraian Tugas E. Kinerja Usaha Terkini F. Rencana Kegiatan : PEMBAHASAN A.Konsep Biaya Operasional B.Klasifikasi Biaya Operasional C.Prosedur Anggaran Biaya Operasional D.Analisis Variance Anggaran Dan Realisasi Biaya Operasional : KESIMPULAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

6 iv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah penjualan UPBT tahun Tabel 3.1 Laporan anggaran dan realisasi biaya operasional Tabel 3.2 Laporan anggaran dan realisasi biaya operasional

7 v DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Biaya Opersional Hal

8 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang terorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) keuntungan. Oleh karena itu, suatu perusahaan di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan adalah mencari laba (profit), kelangsungan hidup (continuity) dan pertumbuhan (growth). Disamping itu juga ada tujuan tujuan lain yang ingin dikejar oleh perusahaan seperti: perkembangan, prastise, servis, dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat. Didalam mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan langkah langkah yang harus ditempuh, dan kemudian diambil suatu tindakan korektif yang mengarah pada tujuan organisasi pada perusahaan. Untuk memahami bagaimana mempengaruhi laporan keuangan, seseorang harus memahami siklus biaya operasional dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini penulis menitik beratkan pada manajemen biaya operasional yang dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusaan untuk menggunakan biaya operasional tersebut. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi laba diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara terencana, teratur dan terus

9 2 menerus. Dalam pengertian ini, untuk memperoleh laba maka perusahaan harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan dapat bekerja seefisien mungkin. Pengalokasian biaya yang tepat dan efisien dapat memperkecil jumlah biaya yang akan terjadi. Misalkan dengan memperkecil atau bahkan menghilangkan biaya yang tidak menambah valued added pada barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan merupakan salah satu pengalokasian biaya yang efisien, dimana biaya akan berkurang tetapi dengan tidak mengurangi nilai kualitas barang atau jasa tersebut.efisiensi dalam setiap kegiatan merupakan faktor untuk mencapai sasaran yang telah diterapkan. Kholmi (2004;11)Biaya adalah pengurangan pada aktiva netto sebagai akibat digunakannya jasa jasa ekonomi untuk menciptakan penghasilan. Biaya operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang di peroleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Anggaran biaya dalam bidang operasional perusahaan sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak diperlukan, yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar karena pada dasarnya perusahaan menginginkan keuntungan yang besar, pertumbuhan yang cepat dan kelangsungan hidup yang lama. Suatu anggaran yang baik dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan pengawasannya. Anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju

10 3 pencapaian sasaran, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang dibuat. Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan dalam jangka waktu tetentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik / diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan, oleh karena itu keuntungan merupakan dasar hidupnya suatu perusahaan. Dalam praktek tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba kecuali dengan manajemen yang baik. Dengan kata lain perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian. Agar perusahaan bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dibuat dalam berbagai bidang. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuntungan. Perencanaan di bidang keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan rencana kegiatan yang dilakukan dengan teliti, didsarkan atas pengalaman masa lalu dan ramalan pada masa yang akan. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang sangat akurat bagi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam menganalisa biaya operasional tersebut, setiap perusahaan mempunyai sistem yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut. Biasanya dalam penentuan dan pemakaian sistem analisa biaya operasional sering terjadi kesalahan kesalahan sehingga hasil dari biaya operasinal tidak sesuai dengan jumlah persediaan yang sebenarnya.

11 4 Untuk menunjang tercapainya tujuan tujuan perusahaan diperlukan adanya perencanaan. Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan, pengawasan dimaksudkan untuk menjamin aktifitas yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh mana prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan. Anggaran dapat digunakan alat untuk melakukan perencanaan dan pengawasan yaitu dengan membandingkan realisasi dengan apa yang seharusnya dicapai sesuai dengan apa yang dianggarkan. Dari perbandingan dapat dinilai apakah operasi perusahaan telah berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada penyiimpangan penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Melalui latar belakang masalah diatas, bahwa pentingnya perencanaan penyusunan anggaran biaya operasioanal didalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk memilih judul ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELLA ROHITA Contractor and Trade B. Perumusan Masalah Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas yaitu Bagaimana PT. DELLA ROHITA Contractor and Trade dalam mengelola biaya operasionalnya.

12 5 C. Tujuan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan tujuan: a. Untuk dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasionalnya b. Untuk dapat mengetahui bagaimana usaha yang diinginkan yang berdampak pada meningkatnya efisiensi kinerja dan produktivitas perusahaan. c. Untuk membandingkan teori pencatatan dengan laporan keuangan khususnya laporan biaya yang dipelajari diperkuliahan dengan kenyataan yang ada dalam prakteknya diperusahaan. D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Untuk memperdalam pengetahuan, penulisan paper ini digunakan untuk memperluas wawasan tentang analisis biaya operasional dalam praktek yang sebenarnya dan membandingkannya dengan teori yang dipelajari selama diperkuliahan. b. Bagi Perusahaan Panalitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan produksi dimasa mendatang, sehingga kemungkinan kesalahan operasional dapat diketahui sebagai dasar pertimabangan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan kebijaksanaan di masa yang akan datang.

13 6 c. Bagi kalangan Akademik/ Mahasiswa Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan informasi atau refrensi penelitian dan penulisan selanjutnya, terutama mengenai biaya operasional.

14 7 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. DELA ROHITA Contractor & Trade PT. DELA ROHITA adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang terutama dalam hal pelaksanaan konstruksi teknik dan pengelolaan proyek. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta No. 21 tanggal 6 Juni 1973, dibuat dihadapan notaris G.H.S. Loemban Tobing, SH. Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 18 Februari 1976 No. Y.A.5/113/11. berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, jalan Gandaria III no.23 A-B Kebayoran Baru. Dalam menjalankan usaha Jasa Konstruksi ini, kami menganut misi bekerja sama dan sama sama bekerja membangun Bangsa Indonesia. PT. DELA ROHITA saat ini berpusat di Jakarta dan mempunyai kantor cabang di Medan. Dalam memberikan Jasa Konstruksi, PT. DELA ROHITA didukung oleh Tenaga Profesional dalam bidangnya masing masing berupa tenaga ahli tetap dan tenaga ahli tidak tetap. Dengan menerapkan sistem organisasi staf dan fungsional yang profesional dengan bekerja secara tim maupun individu tetap menganut azas independen. Selanjutnya atas dasar kontrak kerja sama operasi (K.S.O), dengan : 1. PT. (persero) Pelabuhan Indonesia _ I Cabang Belawan/ Medan. 2. PT. (Persero) Pertamina Pemasaran BBm Industri dan Marine Region-I Wilayah Sumatera. 3. PT. Delarohita Jakarta.

15 8 Dibentuk Unit Pelayanan Bunker Terpadu (UPBT) di Pelabuhan Belawan, yang berkantor di Jalan Dosomuko _ Ujung Baru Belawan. Dari pihak PT. DELA ROHITA ditunjuk Site Manager selaku leader yang bertanggung jawab mewakili pihak PT. DELA ROHITA Belawan, yang duduk dalam team kerja Unit Pelayanan Bunker terpadu. (UPBT) Belawan. Sesuai kontrak kerja sama operasi (KSO), UPBT berkewajiban untuk memasarkan product pertamina khususnya untuk keperluan bahan bakar kapal (Bunker) dari Jenis M. Solar dan M. Bakar (MFO) di wilayah kerja Pelabuhan Belawan. B. Jenis Usaha / Kegiatan PT. DELA ROHITA ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang. Biasanya PT. DELA ROHITA melayani penyediaan dan pelayanan jasa Bunker BBM di Pelabuhan Belawan. PT. DELA ROHITA juga mempunyai tanggung jawab dan keterbatasan keterbatasan yang harus dinyatakan secara tegas untuk menghindari antara carrier (karir) dengan shipper (pengirim) dan receiver (penerima), diperlukan dokumen pengiriman. Mengelola perusahaan dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang memang bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun dengan keinginan yang baik dan usaha keras untuk melakukan perbaikan dan pembenahan berkelanjutan harus terus dilakukan, agar PT. DELA ROHITA dapat mengelola perusahaannya dengan baik.

16 9 C. Struktur Organisasi Organisasi pada suatu perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk dilaksanakan bagaimana cara melaksanakannya. Setelah itu, kemudian pimpinan perusahaan membentuk suatu struktur organisasi yang menunjukkan suatu tanggung jawab setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan fungsi fungsinya didalam organisasi tersebut. Sebagai suatu organisasi perusahaan terdiri atas orang orang yang bekerja sama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan yang efektif, yaitu kegiatan yang terencana, terarah didukung sistem pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari semua pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang telah diserahkan kepada masing masing pihak. Untuk dapat melaksanakan pengawasan dengan baik diperlukan adanya struktur organisasi yang memisahkan secara jelas fungsi operasional, pencatatan, dan penyimpangan. Suatu organisasi haruslah sederhana dan bersifat fleksibel, artinga apabila pengembangan dalam perusahaan, dapat diadakan penyesuaian tanpa menggangu secara serius struktur organisasi yang ada. Agar dapat mengelola organisasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka perlu diciptakan struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini

17 10 diperlukan guna dijadikan sebagai landasan operasional suatu perusahaan sehari hari. Semakin baik struktur organisasi suatu perusahaan, maka sistem operasional akan dapat terlaksana secara lebih terkontrol dan terkoordinasi. Dengan adanya struktur organisasi tersebut dapat ditetapkan tugas dan tujuan fungsi kedudukan garis wewenang dari masing masing fungsi yang ada dalam perusahaan. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa, struktur organisasi PT. DELA ROHITA didasarkan pada struktur organisasi garis, yang menggambarkan tanggung jawab dan wewenang secara vertical namun tetap membina tata hubungan (Relationship) antar bagian atau personil didalam organisasinya.

18 11 Directur General Manager Marketing Division Operasional Division Accounting Division Marketing Manager Logistic Operasional Manager Controlling Finance Manager Administrasi Chasier Staff Sumber PT. Dela Rohita Gambar 2.1 Struktur Organaisai PT. Dela Rohita Belawan 2009

19 12 D. Uraian Tugas Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian keuangan akan diuraikan sebagai berikut: 1. General Manager General Manager merupakan pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab pada direksi PT. DELA ROHITA Tugas dan Tanggung jawab General Manager adalah sebagai berikut: a. Mengajukan anggaran dan rencana keuangan perusahaan kepada direksi. b. Menilai kegiatan perusahaan termasuk kecenderungan pasar, perkembangan persaingan, kebutuhan kebutuhan untuk berkembang termasuk kesempatan investasi. c. Mengelola kegiatan kegiatan perusahaan, mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan dalam suatu kegiatan yang terpadu untuk mencapai tujuan. d. Mengatur penempatan tenaga tenaga inti perusahaan. e. Menetapkan tujuan, kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. 2. Operasional Division Operasional Division membawahi bidang bidang yang mendukung operasional perusahaan dan bertanggung jawab kepada General Manager. Bidang bidang yang meliputi bagian ini adalah: a. Operasional Manager

20 13 b. Controlling Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinasi tiap tiap bagian b. Menetapkan standarisasi biaya biaya operasional di lapangan c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional barang yang dikirim. d. Mengoperasikan dokumen dokumen dari perusahaan untuk agen shipper. 3. Accounting Division Accounting Divisionini bertanggung jawab pada General Manager. Bidang Bidang yang menjadi pengawasannya adalah: a. Staff Accounting 1. Mengembangkan sistem akuntansi yang sudah ada, sesuai dengan pedoman kantor pusat. 2. Memeriksa kegiatan dan laporan yang dibuat bagian administrasi dan kasir 3. Membukukan setiap transaksi kedalam general, ledger berdasarkan bukti bukti yang diterima pada hari yang sama sekaligus mencetak laporan harian (daily report) yang merupakan suku kas atau bank untuk mencocokkan saldonya dengan saldo laporan kas harian dalam kasir. 4. Membuat laporan keuangan bulanan selambat lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya. 5. Mengontrol tugas tugas lain yang berkaitan dengan internal control.

21 14 6. Mengawasi penyimpanan harta perusahaan dan penggunaan fasilitas bank. 7. Memeriksa investasi investasi dan dokumen dokumen pembayaran. 8. Menyajikan laporan keuangan secara berkala untuk pimpinan perusahaan. 9. Membantu bagian kasir dalam menyiapkan serta mengkonsolidasikan kedalam anggaran perusahaan yang menyeluruh. 10. Mengatur dan mengawasi penyimpanan uang kas dan surat surat berharga ditempat yang aman dan mengadakan pemeriksaan terhadap uang kas perusahaan secara berkala. 11. Membina hubungan baik dengan pihak pihak bank dan lembaga b. Chasier keuangan lainnya. 1. Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam laporan kas harian dan rincian kas bon sementara. 2. Membuat payment voucher untuk setiap pengeluaran yang sudah pasti, baik melalui kas maupun bank dan mencatat di buku kas bon sementara untuk pengeluaran yang belum pasti. Payment Voucher harus diisi secara lengkap, baik nama customer yang menerima pembayaran, nomor job, dan tanda tangan pihak pihak yang berkaitan tersebut di bawah ini : - Pemohon

22 15 - Pimpinan - Accounting Manager - Yang menerima uang tunai atau cek - Kasir 3. Untuk bukti penerimaan kasir harus membuat offical receipt (OR) secara benar melalui computer, dibuat rangkap 4 diatas kertas kontinous form dan di distribusikan sebagai berikut: - Lembar I untuk customer - Lembar II untuk file accounting - Lembar III untuk job file - Lembar IV ditempelkan pada invoice yang telah dibayar official receipt dibuat pada saat pembayaran 4. Setiaphari (Maximal jam wib) kasir sudah menyerahkan Laporan kas harian (rangakp 2) dilampiri bukti bukti penerimaan dan pengeluaran ke pimpinan untuk diketahui dan di mintakan tanda tangan dan selanjutnya diserahkan ke Finance / Accounting Manager untuk diperiksa, di tanda tangani, di bukukan dan di file (untuk lembar pertama beserta bukti bukti). Laporan kas harian lembar kedua di terima oleh kasir untuk file. E. Kinerja Usaha Terkini Dalam suatu perusahaan jasa konstruksi perkembangan penjualan perlu dianalisa dan menjadi patokan bahwa keuntungan telah didapat atau tidak

23 16 keuntungan yang diharapkan selama ini yang ada pada target dan relisasi penjualan yang diterapkan oleh perusahaan belum tercapai oleh karena itu pimpinan perusahaan harus senantiasa mengetahui perkembangan penjualan melalui laporan yang diberikan oleh pihak UPBT. TABEL 2.1 PT. DELA ROHITA JUMLAH PENJUALAN UPBT TAHUN 2009 BULAN Liter Penjualan Bunker Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Total Pada bulan Januari PT. DELA ROHITA telah menjual UPBT sebanyak , kemudian pada bulan februari mengalami kenaikan, walaupun hanya sedikit. Dan pada saat bulan Maret penjualan UPBT naik sebanyak liter.

24 17 Dan dapat disimpulkan bahwa penjualan UPBT mengalami peningkatan keuntungan dikurang biaya biaya operasionalnya. Setiap keuntungan Pimpinan PT. DELA ROHITA akan mendapat 30% dari dari hasil keuntungan yang di peroleh perusahaan dan keuntungan selebihnya dibagi rata pada staf staf yang ada pada karyawan PT. DELA ROHITA. F. Rencana Kegiatan Kunci sukses yang utama dari pelaksanaan operasional Proyek kerja Sama Operasi (KSO) sebagai penyedia dan pelayanan jasa Bunker bahan Bakar Minyak (BBM) di pelabuhan Belawan Medan, adalah meliputi sistem manajemen penyelenggaraan yang handal serta dapat melayani pelanggan dengan memberikan pelayanan yang memuaskan akan memberi dampak positif untuk kelangsungan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, PT. DELA ROHITA dalam hal ini akan berusaha semaksimal dan sebaik mungkin untuk memenuhi harapan tersebut yaitu dengan melayani serta memberi kepuasan pelanggan secara menyeluruh agar tercipta keharmonisan bisnis demi kelangsungan Proyek kerja Sama Operasi (KSO) ini. Yang menjadi tolok ukur suatu keberhasilan adalah dimana hubungan penyelenggara dan pelanggan (custumer) mendapatkan kepuasan bersama, maka dalam hal ini PT. DELA ROHITA akan selalu melakukan koordinasi dengan PT. PERTAMINA (PERSERO) dan PT. (PERSERO) PELABUAHN INDONESIA untuk mencapai kesepakatan agar sistem pelaksanaan pengelolaan jasa Bunker BBm ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Oleh karena itu dalam melaksanakan pengelolaan jasa Bunker BBm ini diperlukan identifikasi

25 18 karakteristik dan criteria para pelanggan, sebab ini sangat membantu manajemen dalam pelaksanaan dan pengelolaan jasa Bunker BBM ini.

26 19 BAB III PEMBAHASAN A. Konsep Biaya Operasional Witjaksono (2006;10) Konsep biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Konsep biaya yang paling umum digunakan didsarkan pada Konsep Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Konsep Biaya Perusahaan. 1. Konsep Biaya Untuk Perencanaan dan Pengendalian Konsep biaya untuk perencanaan dan pengendalian terdiri atas 3 bagian yaitu: a Konsep Harga Pokok Adalah sejumlah nilai aktiva (asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expense). Contoh : Pengorbanan sumber daya berupa bahan baku, tenaga kerja dan operasi mesin pabrik untuk menghasilkan suatu produk, maka terjadi konversi dari sunber daya aset yang berupa bahan baku, tenaga kerja, dan mesin menjadi bentuk aktiva lain yakni produk jadi (finished good). Produk jadi tersebut dijual, dan sebagai imbalannya diperoleh pendapatan. Adalah tidak mungkin memperoleh pendapatan tanpa ada pertukaran barang dan jasa, sehingga dalam contoh ini harga pokok adalah nilai produk jadi yang dijual atau diserahkan kepada pembeli.

27 20 b Konsep Biaya (expense) Konsep Biaya adalah keluar aktiva (aset) terhadap penghasilan karena perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi yang ada. Beban berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui aktiva. Contoh : Beban yang berasal dari aktiva misalnya saja penyusutan peralatan kantor seperti meja, kursi, komputer dan sebagainya. Peralatan ini dimanfaatkan dalam kegiatan sehari hari dan mendukung terjadinya penjualan barang / jasa ( walau secara tidak langsung). Beban yang terjadi langsung tanpa melalui aktiva misalnya saja biaya reklame. c Konsep Biaya Pabrikasi/Biaya Produk - Beban Langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian intergral dari barang jadi. - Tenaga Kerja langsung adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. - Biaya Overhead pabrik adalah biaya biaya produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja. - Biaya Tidak Langsung Lainnya secara sederhana dapat didefinisikan sebagai BOP bahan tidak langsung dan BOP tenaga kerja tidak langsung. 2. Konsep Biaya didalam Perusahaan Kembali pada pesanan khusus, bila pengerjaan pesanan khusus harus mengorbankan pengerjaan produk lain, maka ada biaya perusahaan berupa hilangnya kesempatan menjual produk yang dikorbankan tersebut. Dalam menangani strategi

28 21 penanganan operasi proyek Kerja Sama Operasi (KSO) penyediaan dan pelayanan jasa Bahan Bakar Minyak (BBM) diperusahaan. Didalam setiap usaha perusahaan, diperlukan adanya suatu pengelolaan yang baik yang dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Kegiatan pengelolaan ini, terdapat dalam semua keadaan perusahaan, seperti keadaan besar kecilnya perusahaan, keadaan kesehatan keuangan perusahaan, luasnya kegiatan perusahaan, maju mundurnya perusahaan selalu berhadapan dengan istilah yang disebut biaya yang dikeluarkan dalam operasional atau kegiatan perusahaan. Kholim (2004;11) biaya (cost) dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat sekarang atau dimasa akan datang. Untuk itu, kita harus memberikan definisi yang jelas dan memuaskan tentang biaya untuk setiap orang. Kebutuhan akan biaya berbeda beda serta untuk keperluan pihak pihak yang berbeda pula. Yang jelas biaya haruslah didasarkan pada fakta yang bersangkutan, dan cukup teratur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat. Masalah biaya yang terdapat dalam suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara pemahaman dan pengetahuan yang baik, bila perusahaan tersebut mempunyai ketidakcocokan dengan realisasi biaya yang tersedia. Oleh karena itu, penyediaan data data yang akurat dan sesuai dengan kenyataan sangat penting sebagai alat informasi dalam penyusunan dan pengambilan keputusan sehari hari operasional perusahaan memberikan pedoman anggaran baik berupa pengarahan mengenai sasaran, target maupun omset penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya yang telah

29 22 diperhitungkan secara ilmiah dan kemudian masing-masing cost center dengan unitunit kerjanya diberi kesempatan untuk menyusun biaya dan laba yang diharapkan. Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran pendapatan. Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya. B. Klasifikasi Biaya Menurut Carter dan Usry ( 2006;40) Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didsarkan pada hubungan antara biaya dengan produk, volume produksi, departemen produksi atau segmen lain, periode akuntansi, suatu keputusan ;tindakan atau evaluasi. Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen : biaya manufaktur dan biaya komersial. a. Biaya manufaktur, juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. b. Biaya komersial, terdiri atas dua klasifikasi besar : biaya pemasaran dan biaya administrasi. Biaya pemasaran mulai dari titik manufaktur berakhir.

30 23 Yaitu, ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap jual. Biaya administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi. C. Prosedur Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran pada perusahaan kecil dapat dikerjakan pimpinan perusahaan dengan mudah dan cepat, tetapi ada perusahaan yang besar, tugas untuk menyusun anggaran dilimpahkan pada suatu kelompok yang disebut panitia anggaran yang anggotanya biasanya terdiri dari pimpinan penting yang ada pada perusahaan, yang terdiri dari kesekuruhan kepada bagian pemasaran beserta bagian kepala lainnya. Panitia ini masing masing memberikan tanggapan dan kertas kerja, sehingga anggaran yang disusun bisa dipertanggungjawabkan terhadap pusat pusat biaya. Tugas panitia anggaran ini adalah membahas rencana laba dan berbagai saksi dan bagian yang ada dalam perusahaan, kemudian menganalisa dan sekaligus memberikan perbaikan sepenuhnya. Setelah anggaran tadi disetujui oleh panitia anggaran, barulah anggaran tersebut dapat dilaksanakan. Sebelum mengesahkan anggaran, panitia anggaran biasanya terlebih dahulu menaksir dan menguji anggaran pendapatan seterusnya manilai semua faktor faktor produksi yang tersedia. Anggaran perusahaan tidak boleh dianggap sebagai suatu alat untuk membatasi pengeluaran, karena anggaran adalah merupakan suatu alat untuk memperoleh penggunaan sumber sumber penggunaan yang produktif dan

31 24 menguntungkan. Untuk penyusunan anggaran dibutuhkan standar standar pelaksanaan atau target target yang dapat dibandingkan dengan hasil sebenarnya. Penetapan standar standar membutuhkan pengertian yang realistis dari aktivitas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran tidak boleh terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Anggaran yang didasarkan atas suatu pengertian yang jelas dan analisis operasi yang hati hati dapat memainkan peranan yang penting dan positif bagi perusahan. Agar penyususnan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran ini harus dibuat terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Sebelum mengeluarkan pedoman anggaran, komite panitia anggaran harus mempertimbangkan pandangan umum terhadap ekonomi dan pasar, tujuan strategis organisasi, rencana jangka panjang, hasil operasi yang diharapkan dari periode sekarang, kebijakan khusus perusahaan seperti perintah untuk melakukan perampingan, rekayasa ulang, pengendalian populasi, promosi khusus dan sasaran sasaran jangka pendek. Semua pusat pertanggungjawaban (unit anggaran) mengikuti pedoman anggaran dalam menyusun anggaran mereka. Oleh sebab itu, penyusunan anggaran harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan anggaran dimulai. Dengan demikian, tersedia waktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atas hal hal yang dianggap penting.

32 25 PIMPINAN PERUSAHAAN PANITIA ANGGARAN ANGGARAN PEMASARAN ANGGARAN PRODUKSI ANGGARAN TENAGA KERJA ANGGARAN KAS MEMBAHAS RENCANA LABA PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penyusunan Biaya Operasional pada PT. Dela Rohita Belawan Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Tahun Berakhir 31 Desember 2007/2008

33 26 TABEL 3.1 PT. DELA ROHITA N 2007/2008 KETERANGAN O Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya Listrik & air Biaya Telepon Biaya Gaji Biaya Consumable Biaya alat alat kantor Biaya Minyak (BBM) Bunga bank B. Rupa rupa jasa umum Biaya lain-lain TOTAL Sumber: PT. DELA ROHITA

34 27 Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Tahun Berakhir 31 Desember 2006/2007 TABEL 3.2 PT. DELA ROHITA N 2006/2007 KETERANGAN O Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya Listrik & air Biaya Telepon Biaya Gaji Biaya Consumable Biaya alat alat kantor Biaya Minyak (BBM) Bunga bank B. Rupa rupa jasa umum Biaya lain-lain TOTAL Sumber: PT. DELA ROHITA

35 28 Jika ditinjau dari laporan biaya biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008, maka biaya operasional yang diterpkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila di tinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya biaya operasional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efisiensi untuk mencapai laba yang maksimal, dimana terdapat pengelompokan biaya administrasi dan umum serta biaya biaya pemasaran. Walaupun dalam teknis dan penggunaannya masih terdapat kelebihan kelebihan biaya yang masih dapat dihindari atau diefisiensikan, seperti biaya telepon, biaya air, dan biaya listrik yang berlebihan. D. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang masing masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau sebab sebab terjadinya penyimpangan. Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil relisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut segera dilakukan. Dari definisi diatas, dapat diuraikan bahwa laporan pembanding realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan pembanding realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasi dalam bentuk angka angka menurut anggaran yang diperbandingkan dengan angka angka

36 29 realisasi biaya operasi atau menurut catatn akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu. Pada PT. DELA ROHITA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang, maka langkah yang dipakai untuk mencapai laba yang maksimal dengan penggunaan biaya operasional secara efisien adalah dengan menekan biaya operasional serendah mungkin. Yang menjadi pertimbangan untuk menganalisa biaya biaya operasional tersebut adalah biaya biaya yang dianggarkan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008 dengan realisasinya pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008. Biaya biaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Biaya Listrik dan Air Untuk tahun 2006/2007 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 2. Biaya Telepon Untuk tahun 2006/2007 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp dan relisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini

37 30 menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.. 3. Biaya Gaji Untuk tahun 2006/2007 biaya gaji anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya gaji anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan pegawai. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 4. Biaya Consumable Untuk tahun 2006/2007 biaya consumable anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya consumable anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 5. Biaya Alat Alat Kantor Untuk tahun 2006/2007 biaya alat-alat kantor anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya alat alat kantor

38 31 anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 6. Biaya Minyak (BBM) Untuk tahun 2006/2007 biaya minyak (BBM) anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya minyak (BBM) anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 7. Bunga Bank Untuk tahun 2006/2007 bunga bank anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 bunga bank anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 8. Biaya Rupa rupa Jasa Umum Untuk tahun 2006/2007 biaya rupa rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp terjadi selisih antara

39 32 anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya rupa rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 9. Biaya lain - lain Untuk tahun 2006/2007 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp , dan pada tahun 2007/2008 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

40 33 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah membahas permasalahan permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam penggunaan biaya biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektifkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya dari pada dana yang telah dianggarkan. 2. Perencanaan yang dibuat PT. DELA ROHITA cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menyusun anggaran. B. Saran Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. DELA ROHITA dalam menjalankan kegiatan operasionalnya antara lain : 1. PT. DELA ROHITA sebaiknya merencanakan segala kegiatannya yang berkaitan dengan biaya biaya operasional secara lebih baik. Tujuan atau target yang ingin dicapai perusahaan sebaiknya direncanakan dengan matang agar penggunaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.

41 34 2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda. 3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasional, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar. 4. mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar benar merupakan pedoman kerja. 5. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu dilakukan analisis anggaran.

42 35

43 36 Lampiran 1 PT. DELA ROHITA LAPORAN LABA / RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2006/2007 DAN 2007/2008 KETERANGAN a. PENDAPATAN b. BEBAN USAHA Beban operasional: - Listrik & Air - Telepon - Gaji - Consumable - Alat alat Kantor - Minyak (BBM) - Bunga Bank - Rupa rupa Jasa Umum - Biaya Lain - lain Jumlah Beban Operasional c. LABA USAHA d. PENDAPATAN ( BEBAN ) LAIN LAIN 31 Desember 2007/ ( ) 31 Desember 2006/ ( ) e. LABA/RUGI SEBELUM POS LUAR BIASA LABA / RUGI SETELAH PPh Sumber : PT. DELA ROHITA, Laporan Laba Rugi Periode 31 Desember 2006/ /2008

44 37

BAB II PT. BARUMUN. Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal

BAB II PT. BARUMUN. Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal BAB II PT. BARUMUN A. Sejarah Singkat PT. BARUMUN Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 13 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. BARUMUN MEDAN Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya harus secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya harus secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya harus secara terencana dan terstruktur dengan baik. Sebab dalam era persaingan bebas sekarang ini setiap

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan skala usaha yang berbeda hingga jumlah modal yang ditanamkan juga

BAB I PENDAHULUAN. dengan skala usaha yang berbeda hingga jumlah modal yang ditanamkan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sekitar kita terdapat banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Sebagian perusahaan menjual produk nonfisik sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PENGAWASAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM JAMKRINDO MEDAN SKRIPSI. Diajukan Oleh :

SISTEM PENGAWASAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM JAMKRINDO MEDAN SKRIPSI. Diajukan Oleh : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN SISTEM PENGAWASAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM JAMKRINDO MEDAN SKRIPSI Diajukan Oleh : DEWI NOVITA SAFITRI

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG. Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG. Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG MEDAN Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai dengan akte No. 18 April 1988 yang dibuat dihadapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGELOLAAN AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PENGELOLAAN AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh : RAMADITA SARAH 072101064 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III FUNGSI ANGGARAN BIAYA OPERASI SEBAGAI ALAT PENGAWASAN PADA PT. SUCOFINDO (PERSERO) MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : Nama : Hydri Anggih Nim : 062101149

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera) TUGAS AKHIR

ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera) TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera)

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan keuntungan usaha agar dapat mempertahankan eksistensinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive)

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang terorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) keuntungan. Oleh karena

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

01FEB. Akuntansi Biaya. Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system

01FEB. Akuntansi Biaya. Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas 01FEB Management, The controller, and Cost Accounting, Cost Consepting the cost accounting information system Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting. Cost Concepting. The Cost Accounting Information System. Classifications of Cost.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting. Cost Concepting. The Cost Accounting Information System. Classifications of Cost. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting. Cost Concepting. The Cost Accounting Information System. Classifications of Cost. Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN TATA USAHA PTPN III MEDAN. TUGAS AKHIR Diajukan Oleh SETIAWAN

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN TATA USAHA PTPN III MEDAN. TUGAS AKHIR Diajukan Oleh SETIAWAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN TATA USAHA PTPN III MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT. RICKY KENCANA SUKSES MANDIRI PALEMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

langsung dan biaya overhead pabrik.

langsung dan biaya overhead pabrik. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1.Pengertian Biaya Menurut Supriyono ( 2000 : 16 ) Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENERAPAN AZAS-AZAS EFISIENSI PEKERJAAN KANTOR PADA KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. O l e h : DEDEAN HERAWANI HASIBUAN

TUGAS AKHIR PENERAPAN AZAS-AZAS EFISIENSI PEKERJAAN KANTOR PADA KANTOR BANK INDONESIA MEDAN. O l e h : DEDEAN HERAWANI HASIBUAN TUGAS AKHIR PENERAPAN AZAS-AZAS EFISIENSI PEKERJAAN KANTOR PADA KANTOR BANK INDONESIA MEDAN O l e h : DEDEAN HERAWANI HASIBUAN 062103051 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ( PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP PERPUSTAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : PUTRI SARTIKA TANJUNG

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ( PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP PERPUSTAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : PUTRI SARTIKA TANJUNG TUGAS AKHIR PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ( PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP PERPUSTAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : PUTRI SARTIKA TANJUNG 082102071 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh: DIANA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh: DIANA i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: DIANA 112101043 Guna

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RIVEGAMORA M E D A N TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RIVEGAMORA M E D A N TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RIVEGAMORA M E D A N TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : DONNA AFWANI LUBIS 092101092

Lebih terperinci

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL ( BTPN ) CABANG KISARAN TUGAS AKHIR

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL ( BTPN ) CABANG KISARAN TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL ( BTPN ) CABANG KISARAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung berdiri pada tahun 1990, merupakan perusahaan jasa

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR.

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA SEKRETARIAT DPRD SU TUGAS AKHIR OLEH : SYAFRIDA AINI NST

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA SEKRETARIAT DPRD SU TUGAS AKHIR OLEH : SYAFRIDA AINI NST UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI D III KEUANGAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA SEKRETARIAT DPRD SU TUGAS AKHIR OLEH : SYAFRIDA AINI NST 092101015 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam dunia usaha bagi seluruh perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sudah besar. Pertumbuhan usaha perusahaan

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Dara Marsha Mandiri 1013010156 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 2.1. Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul "Sistem Akuntansi" menyatakan bahwa : "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN CALL CENTRE BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI KOTA MEDAN

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN CALL CENTRE BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI KOTA MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSION MEDAN SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN CALL CENTRE BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI KOTA MEDAN Diajukan Oleh : Nama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

PERANAN KEBIJAKAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME DEPOSITO PADA PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK CABANG MEDAN

PERANAN KEBIJAKAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME DEPOSITO PADA PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK CABANG MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S 1 EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI MEDAN PERANAN KEBIJAKAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME DEPOSITO PADA PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK CABANG MEDAN PROPOSAL SKRIPSI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh : AMALIA NAPITUPULU

TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh : AMALIA NAPITUPULU TUGAS AKHIR PENGAWASAN INTERNAL ATAS AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh : AMALIA NAPITUPULU 092102022 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS UNTUK BIAYA OPERASIONAL PADA PT TRAKINDO UTAMA MEDAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS UNTUK BIAYA OPERASIONAL PADA PT TRAKINDO UTAMA MEDAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS UNTUK BIAYA OPERASIONAL PADA PT TRAKINDO UTAMA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh M. INDRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa memulihkan keadaan ekonomi negara sepenuhnya. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR.

MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Nomor : AHU AH Tahun Memberikan kepuasan pelanggan melalui :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Nomor : AHU AH Tahun Memberikan kepuasan pelanggan melalui : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. NAVYANTRA NUSANTARA berkedudukan di Jakarta, yang Anggaran Dasarnya dimuat dalam akta Nomor 71 tanggal 26 April 2007,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

UTARA TUGAS AKHIR NAMA NIM : FAKULTAS MEDAN Universitas Sumatera Utara

UTARA TUGAS AKHIR NAMA NIM : FAKULTAS MEDAN Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III ANALISISS KREDITT PADA BANK MEGAA SYARIAH MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : NAMA : NURHASANAH NIM : 062101064 PROGRAM STUDI : KEUANGAN Guna

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan maupun jasa bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal. Pihak manajemen harus mampu

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR.

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR. 1 TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR oleh: PETRA MARIA SIMBOLON 062102035 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 November 2000 dan telah terdaftar di notaris Alina Hanum, SH. Didalam akte

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh FREDY A GINTING DIPLOMA III KEUANGAN

PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh FREDY A GINTING DIPLOMA III KEUANGAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN PERENCANAAN BISNIS KERIPIK KENTANG TUGAS AKHIR Diajukan Oleh FREDY A GINTING 092101096 DIPLOMA III KEUANGAN Guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

Lebih terperinci

BAB II. pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda motor roda

BAB II. pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda motor roda BAB II GAMBARAN UMUM PT DUTA PUTRA SUMATERA MEDAN A. Sejarah Perusahaan PT. Duta Putra Sumatera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

EVALUASI TERHADAP PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG (Studi Kasus pada Aini Swalayan di Surabaya) SKRIPSI

EVALUASI TERHADAP PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG (Studi Kasus pada Aini Swalayan di Surabaya) SKRIPSI EVALUASI TERHADAP PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG (Studi Kasus pada Aini Swalayan di Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL PADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN.

TUGAS AKHIR ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL PADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. TUGAS AKHIR ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL PADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN Oleh : NOVALIANA SYAPUTRI 112102211 PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi secara optimal dalam kaitannya dengan persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN AL-MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PADANGSIDEMPUAN TUGAS AKHIR.

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN AL-MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PADANGSIDEMPUAN TUGAS AKHIR. 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN AL-MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PADANGSIDEMPUAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : ARGA PERMANA PUTRA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

DEPARTEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 UNVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : DEDY SYAHPUTRA 062101167 Ditulis

Lebih terperinci