BAB II NILAI SYAHADAH BTQ DAN KOMPETENSI BACA TULIS ALQURAN. berarti banyak sedikitnya isi, kadar atau mutu. 30 Nilai adalah ubahan skor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II NILAI SYAHADAH BTQ DAN KOMPETENSI BACA TULIS ALQURAN. berarti banyak sedikitnya isi, kadar atau mutu. 30 Nilai adalah ubahan skor"

Transkripsi

1 19 BAB II NILAI SYAHADAH BTQ DAN KOMPETENSI BACA TULIS ALQURAN A. Nilai syahadah BTQ 1. Pengertian nilai syahadah BTQ Nilai berasal dari bahasa latin vale re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku. 29 Nilai dalam kamus umum bahasa Indonesia berarti banyak sedikitnya isi, kadar atau mutu. 30 Nilai adalah ubahan skor hasil pengukuran menurut acuan dan skala tertentu. Pengukuran menghasilkan skor dan penilaian menghasilkan nilai. 31 Maka nilai merupakan sesuatu yang sangat penting karena nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar yang telah ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Konsep penilaian ada empat macam istilah yang seringkali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta didik yaitu pengukuran, pengujian, penilaian dan evaluasi. Sebenarnya proses pengukuran, penilaian, evaluasi dan pengujian merupakan suatu kegiatan atau proses yang bersifat hirarkis, artinya kegiatan dilakukan secara berurutan dan berjenjang yaitu mulai dari proses pengukuran kemudian Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hlm. 30 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: BalaiPustaka, 2011), hlm Purwanto, Op.Cit.,hlm

2 20 penilaian dan terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian merupakan bagian dari pengukuranyang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian. 32 Secara garis besar, nilai mempunyai 4 (empat) fungsi sebagai berikut: a. Fungsi instruksional Pemberian nilai merupakan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memberikan suatu balikan atau umpan balik yang mencerminkan seberapa jauh mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pengajaran atau sistem instruksional. b. Fungsi informatif penilaian yang ada menjadikan orang tua mengetahui dan memahami kemajuan dan prestasi yang telah diperoleh anaknya. c. Fungsi bimbingan Dari nilai yang ada, pendidik bisa mengetahui sejauh mana peserta didik dalam pembelajaran sehingga bisa membimbing pada bagian mana saja yang masih memerlukan bantuan. d. Fungsi administratif Yang dimaksud adalah menentukan kenaikan dan kelulusan, memindahkan atau menempatkan peserta didik, memberikan beasiswa, memberikan rekomendasi untuk melanjutkan belajar, dan memberi gambaran tentang prestasi kepada calon pemakai tenaga. 2007), hlm Mimin Haryati, Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,

3 21 Selain itu adapula faktor-faktor yang turut diperhitungkan dalam penilaian: a. Prestasi atau pencapaian b. Usaha c. Aspek pribadi dan sosial d. Kebiasaan bekerja. 33 Nilai dihasilkan dari proses penilaian, penilaian biasanya dimulai dengan kegiatan pengukuran, sehingga dalam dunia pendidikan penilaian adalah suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta didik atau sekelompok peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. 34 Syahadah BTQ berasal dari kata syahadah dan BTQ. Dalam kamus umum bahasa Indonesia syahadah berarti pengakuan, 35 dan BTQ merupakan singkatan dari baca tulis Alquran. Syahadah BTQ yang sudah ada pada mahasiswa itu merupakan hasil dari mengikuti mata kuliah BTQ serta evaluasi yang telah dilakukan. Syahadah sebagai bukti bahwa mahasiswa tersebut telah selesai menempuh mata kuliah BTQ, mampu dalam membaca serta menulis Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang telah diajarkan. 33 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm Kusaeri dan Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm W.J.S. Poerwadarminta, Op.Cit., hlm

4 22 Jadi, nilai syahadah BTQ adalah kadar atau mutu dalam hal baca tulis Alquran yang ditulis atau dimuat dalam sebuah lembar pengakuan. Lembaran itulah yang menjadi bukti bahwa mahasiswa tersebut telah lulus mata kuliah BTQ. 2. Fungsi dan tujuan penilaian Nilai juga didapat dari proses penilaian kelas, adapun fungsi penilaian kelas antara lain: a. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan. c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan. d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. e. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan perkembangan peserta didik ), hlm Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Assessement Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara,

5 23 Selain itu adapula tujuan penilaian, adapun tujuannya adalah sebagai berikut: a. Menilai ketercapaian (attainment) tujuan. b. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi c. Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang peserta didik telah ketahui d. Memotivasi belajar siswa e. Menyediakan informasi untuk bimbingan dan konseling f. Menjadikan hasil evaluasi dan penilaian sebagai dasar perubahan kurikulum Jenis penilaian Mengacu pada model penilaian kelas yang dikeluarkan Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Nasional terdapat beberapa jenis penilaian, yaitu sebagai berikut: a. Kuis Kuis berupa isian atau jawaban singkat yang menanyakan hal-hal prinsip. b. Pertanyaan lisan Pernyataan lisan untuk mengukur pemahaman terhadap konsep, prinsip dan teorema. c. Ulangan harian Ulangan harian dilakukan oleh pendidik secara periodik pada akhir pembelajaran Kompetensi Dasar tertentu. 2012), hlm Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

6 24 d. Ulangan tengah semester dan akhir semester Ulangan tersebut dilakukan dengan materi yang dinilai dari penggabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu kurun waktu tertentu. e. Tugas individu Tugas individu diberikan dalam waktu-waktu dan kebutuhan tertentu dalam berbagai bentuk. f. Tugas kelompok Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi peserta didik dalam bekerja kelompok. g. Respons atau ujian praktik Respons digunakan bagi materi yang membutuhkan praktik. h. Laporan kerja praktik Laporan tersebut digunakan bagi materi yangmembutuhkan praktikum dengan mengamati suatu gejala dan perlu dilaporkan. i. Penilaian portofolio Kumpulan hasil belajar atau karya peserta didik Prinsip dan teknik penilaian Beberapa prinsip penilaian kelas, antara lain: a. Prinsip validitas Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. 38 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 241.

7 25 b. Prinsip reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. c. Prinsip totalitas Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap ompetensi dasar. d. Prinsip kontinuitas Penilaian dilaukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompeteni peserta didik dalam kurun waktu tertentu. e. Prinsip objektifitas Penilaian harus dilaksanakan secara objektif, maka penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. f. Prinsip membelajarkan Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajr dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal. 39 Adapun teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakterstik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa 39 Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Op.Cit., hlm

8 26 teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif, psikomotor, dan afektif Langkah-langkah proses penilaian hasil belajar Adapun langkah-langkah dalam melaksanakannya adalah sebagai berikut: a. Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran. b. Mengkaji kembali materi pengajaran dan silabus mata pelajaran. c. Menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun nontes yang cocok digunakan dalam menilai jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pengajaran. d. Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian Kompetensi pendidik dalam penilaian Menjadi seorang pendidik juga harus mampu dalam melaksanakan penilaian, adapun kompetensi pendidik dalam melaksanakan penilaian pembelajaran adalah menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dikuasai oleh setiap guru. 42 Sebagai seorang dosenpun tentunya mampu melaksanakan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berjalan selama masa kuliah. Dalam pedoman umum penilaian yang disusun oleh BSNP, standar pelaksanaan penilaian oleh pendidik meliputi: 40 Ibid., hlm Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm

9 27 a. Pendidik melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun di awal kegiatan pembelajaran. b. Pendidik menganalisis kualitas instrumen dengan mengacu pada persyaratan instrumen serta menggunakan acuan kriteria. c. Pendidik menjamin pelaksanaan ulangan dan ujian yang bebas dari kemungkinan terjadinya tindak kecurangan. d. Pendidik memeriksa pekerjaan peserta didik dan memberikan umpan balik dan komentar yang bersifat mendidik Tujuan mata kuliah BTQ Tujuan pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. 44 Dapat dikatakan bahwa tujuannya adalah ada perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Tujuan mempelajari atau mengikuti mata kuliah BTQ adalah sebagai berikut: a. Untuk melaksanakan fardhu kifayah karena mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah. b. Untuk melaksanakan atau memenuhi fardhu ain karena membaca Alquran dengan mempraktikkan ilmu tajwid itu hukumnya fardhu ain Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm Nana Sudjana, Op.Cit., hlm Abdul Ghoni Al-Hafidz, Dosen BTQ STAIN Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 15 Oktober 2014.

10 28 Selain itu, tujuannya selanjutnya adalah agar mahasiswa dapat belajar dan membaca Alquran sesuai dengan ketentuan membaca (tajwid) Materi mata kuliah BTQ Adapun materi mata kuliah BTQ adalah sebagai berikut: a. Makhorijul huruf, b. Hukum nun sukun atau tanwin, c. Qolqolah, d. Hukum nun atau mim bertasydid serta mim sukun (mati), e. Hukum bacaan lam ta rif, f. Hukum mad, g. Lam tafkhim dan tarqiq,ro tafkhim dan tarqiq, h. Macam-macam idghom, i. Tanda-tanda waqof dan washol, j. Gharib Kedudukan syahadah BTQ STAIN Pekalongan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat mata kuliah BTQ yang mana sasaran dari mereka adalah mahasiswa yang belum atau tidak bisa membaca Alquran. Mata kuliah BTQ kedudukannya sebagai mata kuliah keilmuan keterampilan mengikuti ujian akhir perkuliahan. Kemampuan membaca dan menulis 46 Dosen BTQ STAIN Pekalongan, Basic Training For Quranic (BTQ) Baca Tulis Alquran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2010), hlm. iii. 47 Ibid., hlm. iv.

11 29 Alquran sangat dibutuhkan oleh mahasiswa STAIN Pekalongan untuk mempelajari Islam secara menyeluruh. Untuk persyaratan mengkuti ujian akhir perkuliahan adalah salah satunya dibuktikan dengan syahadah BTQ. 48 Jadi, kedudukan syahadah BTQ adalah sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir perkuliahan. B. Kompetensi baca tulis Alquran 1. Pengertian kompetensi baca tulis Alquran Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu. 49 Kompetensi merupakan kecakapan hidup (life skill) yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. 50 Beberapa unsur atau elemen yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu: a. Pengetahuan, yaitu kesadaran di bidang kognitif. b. Pengertian, yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki. c. Keterampilan, yaitu kemampuan ndividu untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang dibebankan. d. Nilai, yaitu norma yang telah diyakini atau secara psikologis telah menyatu dalam diri individu. 48 Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan, Op.Cit, hlm Bermawi Munthe, Op.Cit.,hlm Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 06.

12 30 e. Minat, yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang bekelanjutan, dan orientasi psikologis. 51 Mengungkap pengertian baca tulis Alquran terlebih dahulu penulis uraikan arti tiap katanya. Kata baca dalam kamus bahasa Indonesia arti kata majemuknya membaca, membaca berarti melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu. 52 Kata tulis berarti papan batu tempat menulis (dahulu banyak dipakai oleh murid-murid sekolah), kemudian kata tulis ditambah awalan me maka akan menjadi kata menulis yang artinya membuat huruf (angka dsb) dengan pena. 53 Alquran secara lughawi adalah sesuatu yang dibaca, berarti menganjurkan kepada umat agar membaca Alquran, tidak hanya dijadikan hiasan rumah saja. Pengertian Alquran sama dengan bentuk masdar (bentuk kata benda) yakni Al-qirooatu yang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Seolah-olah Alquran menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat satu dengan yang lain secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar. Oleh karena itu, Alquran harus dibaca dengan benar sesuai dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat hurufnya, 51 Bermawi Munthe, Op.Cit., hlm W.J.S. Poerwadarminta, Op.Cit., hlm Ibid., hlm

13 31 dipahami, dihayati, dan diresapi makna-makna yang terkandung di dalamnya kemudian diamalkan. 54 Sehingga pengertian kompetensi baca tulis Alquran merupakan kecakapanyang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam membaca serta menulis Alquran sesuai dengan aturan yang ada. 2. Fungsi Alquran Allah SWT. sebagai sang pencipta dan manusia sebagai makhluk mempunyai hubungan timbal balik. Manusia mempunyai keterikatan atau hubungan dengan Allah SWT. Paling tidak ada tiga hal yang membuat manusia terikat dan tergantung penuh terhadap Allah SWT, yaitu hubungan penciptaan, pengajaran dan pemberi rezeki. Sebagai konsekuensi dari hubungan dan keterikatan ini, manusia juga harus menjalin hubungan baik dengan Allah SWT. atau dengan bersyukur kepada-nya. Maka untuk iulah Alquran diturunkan berfungsi membimbing manusia bersyukur kepada Allah SWT. dan mengajarkan cara-cara bersyukur itu. Alquran menyebutkan beberapa fungsinya hadir di tengahtengah manusia, yaitu: a. Maw izhah (nasihat) b. Syifa (obat) c. Hudan (petunjuk) 54 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at: Keanehan Bacaan Al-qur an Qiraat Ashim dari Hafash, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 1.

14 32 d. Rahmat (kelembutan hati yang melahirkan perbuatan baik, ramah, dan kassih sayang) e. Furqon (pembeda) Keutamaan membaca Alquran Membaca Alquran merupakan pekerjaan yang utama, yang mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan membaca bacaan lain. Sesuai dengan arti Alquran secara etimologi adalah bacaan karena Alquran diturunkan memang untuk dibaca.banyak sekali keistimewaan bagi orang yang ingin menyibukkan dirinya untuk membaca Alquran. Adapun keutamaan membaca Alquran adalah sebagai berikut: a. Menjadi manusia yang terbaik b. Mendapatkan kenikmatan tersendiri c. Derajat yang tinggi d. Bersama para malaikat e. Syafa at Alquran f. Kebaikan membaca Alquran g. Keberkahan Alquran. 56 Dalam ilmu jiwa (psikologi) modern mengatakan bahwa berkomunikasi dengan orang lain sangat efektif untuk mengurangi beban berat yang ditanggung jiwa. Para psikolog menyarankan orangorang yang jiwanya tengah menanggung beban berat untuk 55 Kadar M. Yusuf, Studi Al-qur an, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm Abdul Majid Khon, Op.Cit.,hlm

15 33 berkomunikasi dengan orang lain, bicara dari hati ke hati, agar terkurangi bebannya. Sementara membaca Alquran ibaratnya adalah komunikasi dengan Allah. Otomatis dengan komunikasi itu, orang yang membaca Alquran jiwanya akan menjadi tenang dan tenteram, lebih-lebih bila dihubungkan bahwa malaikat akan turun memberikan ketenangan kepada orang yang tengah membaca Alquran. 57 Ayat Alquran yang menerangkan keutamaan membaca Alquran adalah sebagai berikut: Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (Q.S.Al-Fathir (35) : 29) 58 Alquran membuat orang Islam pada masa awal-awal Islam menjadi umat yang bersatu, semua perbedaan menyatu didalam cahaya Islam. Alquran adalah petunjuk Sang Pencipta bagi kemaslahatan hamba-nya dan merupakan syariat langit yang diturunkan bagi penghuni bumi yang berlaku umum dan kekal yang menjamin semua kebutuhan manusia, baik masalah agama, keduniaan, akidah, akhlak, 57 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Alquran, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm Departemen Agama RI, Al- Hikmah Alquran dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2012), hlm. 437.

16 34 ibadah, maupun masalah-masalah kenegaraan, hukum, ekonomi, politik, perdamaian, peperangan, perjanjian-perjanjian, dan hubungan antar negara. Berkenaan dengan semua itu, Alquran memberikan petunjuk secara benar dan bijaksana, tidak ada cacat, perbedaan, pertentangan, keraguan, dan benturan. 59 Maha benar Allah SWT yang telah berfirman: Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak didalamnya. (Q. S. An Nisa (4) : 82) Etika membaca Alquran Adapun etika membaca Alquran adalah sebagai berikut: a. Menjaga niat b. Bersuci c. Ta awudz d. Berusaha memahami artinya e. Berusaha menangis f. Memperhatikan tajwid Syeikh Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah, Studi Alquran Alkarim, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm Departemen Agama Islam, Op.Cit., hlm Ahda Bina A, Mudah, Cepat, dan Praktis Belajar Tajwid, (Surakarta: Ziyad visi Media 2011), hlm

17 35 Selain adab di atas, masih banyak adab membaca Alquran yang disebutkan oleh para ulama, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Berguru secara musyafahah Seorang murid sebelum membaca ayat-ayat Alquran terlebih dahulu berguru dengan seorang guru yang ahli dalam bidang Alquran secara langsung. b. Niat membaca dengan ikhlas Seseorang yang membaca Alquran hendaknya berniat yang baik, yaitu niat beribadah yang ikhlas karena Allah SWT untuk mencari ridha Allah SWT. c. Dalam keadaan suci Diantara adab membaca Alquran adalah bersuci dari hadas kecil, hadas besar dan segala najis, sebab yang dibaca adalah wahyu Allah SWT atau firman Allah SWT, bukan perkataan manusia. d. Memilih tempat yang pantas dan suci Tidak seluruh tempat sesuai untuk membaca Alquran. e. Menghadap kiblat dan berpakaian sopan Pembaca Alquran disunnahkan menghadap kiblat secara khusyu, tenang, menundukkan kepala Abdul Majid Khon, Op.Cit., hlm

18 36 f. Bersiwak (gosok gigi) Diantara adab membaca Alquran adalah bersiwak atau gosok gigi terlebih dahulu sebelum membaca Alquran, agar harum bau mulutnya dan bersih dari sisa-sisa makanan atau bau tidak sedap. g. Membaca ta awudz Disunnahkan membaca ta awudz terlebih dahulu sebelum membaca Alquran. h. Membaca Alquran dengan tartil Tartil artinya membaca Alquran dengan perlahan-lahan, tidak terburu-buru, dengan bacaan yang baik sesuai dengan makhraj dan sifat-sifatnya sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu tajwid. i. Merenungkan makna Alquran Merenungkan arti ayat-ayat Alquran yang dibaca dengan menggerakkan hati untuk memahami kata-kata Alquran yang dibaca semampunya atau yang digerakkan lidah sehingga mudah untuk memahami dan kemudian diamalkan dalam praktik kehidupan ditengah-tengah masyarakat. j. Khusyu dan khudhu Khusyu dan khudhu artinya merendahkan hati dengan seluruh anggota tubuh kepada Allah SWT sehingga Alquran yang dibaca mempunyai pengaruh bagi pembacanya Ibid., hlm

19 37 k. Memperindah suara Alquran adalah hiasan bagi suara, maka suara yang bagus akan lebih menembus hati. l. Menyaringkan suara Dengan suara yang nyaring dan kencang itu akan dapat menggugah hati yang sedang tidur agar ikut merenungkan maknanya, akan tambah semangat membacanya dan bermanfaat bagi pendengar lain. m. Tidak dipotong dengan pembicaraan lain Tidak memotong bacaannya dengan pembicaraan lain dengan orang lain, apalagi tertawa atau bermain. n. Tidak melupakan ayat-ayat yang sudah dihafal Seseorang yang sudah hafal Alquran atau hafal sebagian surat Alquran, hendaknya tidak sengaja melupakannya Belajar dan mempelajari Alquran Alquran merupakan kitab yang paling mudah dipelajari, bahkan oleh orang yang tidak mengetahui bahasa Arab sama sekali. 65 Dengan demikian, maka mempelajari dan membaca Alquran sangat dianjurkan. Alquran sebagai kitab yang datangnya dari Allah mempunyai cara tersendiri dalam membacanya, ia tidak sama dengan buku-buku lainnya, ia mempunyai tempat waqaf dan pengulangan bacaan, ia 64 Ibid., hlm Ahda Bina A, Op.Cit., hlm. 17.

20 38 mempunyai ketentuan idgham, mad, dan lain sebagainya yang terangkum dalam suatu kajian yang disebut dengan imu tajwid. 66 Dalam belajar membaca Alquran terdapat metode belajar yang sangat variatif karena belajar membaca Alquran bukan hanya sekedar mengenalkan huruf-huruf Arab beserta pemarkah (syakal) yang 2007), hlm. 80. menyertainya, akan tetapi harus juga mengenalkan segala aspek yang terkait dengannya. Hal itu dikarenakan membaca Alquran yang terdiri dari 30 juz memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang telah ada sejak ia diturunkan.dengan demikian Alquran dapat dibaca sebagaimana mestinya, yakni sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.untuk tujuan tersebut, maka diharapkan tersedianya materi-materi yang dapat memenuhi kebutuhan itu, yaitu materi yang komprehensif yang mampu mewakili seluruh jumlah ayat yang ada dalam Alquran. 67 Alquran memang selayaknya dibaca dan dipelajari oleh umat muslim, karena Alquran merupakan pedoman umat islam.alquran segala sumber yangpaling benar. Oleh karena itu tidaklah mengeherankan seandainya kebahagiaan yang sebenarnya hanyalah dapat diperoleh dari petunjuk Alquran dan melaksanakan segala sesuatu yang dibawa oleh Alquran. Pada dasarnya membaca Alquran mudah bagi orang yang bersungguh-sungguh mencarinya dari para guru ahli dalam bidangnya. Belakangan ini semangat umat Islam dalam membaca Alquran sangat 66 Kadar M. Yusuf, Op.Cit., hlm M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Alquran, (Malang: Penerbit UIN-Malang Press,

21 39 tinggi, terbukti dengan adanya berbagai lembaga pendidikan Alquran, seperti TPQ dan di STAIN Pekalongan yang mengadakan mata kuliah BTQ yang ditujukan untuk mahasiswa yang kurang mampu dalam hal baca tulis Alquran.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan berikutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Dari masingmasing temuan hasil penelitian akan dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al qur an mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk tingkah laku manusia yang mulia. Manusia akan melahirkan sebuah nilai-nilai luhur dan mulia jika mengikuti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya huruf (makhraj) dan sifat serta bacaan-bacaannya. Hal ini juga termasuk memberikan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan suatu rekayasa untuk mengendalikan learning guna mencapai tujuan yang direncanakan secara efektif dan efisien. Dalam proses rekayasa ini peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab yang mulia, sebagai rahmat untuk alam semesta dan sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan masalah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG Bentuk penelitian dalam skripsi kualitatif, yakni penelitian dengan cara memaparkan dalam bentuk kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari informasi tersebut adalah komputer

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an al-karim adalah firman Allah SWT yang berisi serangkaian ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menunjukkan kepada manusia jalan kebahagiaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk Guru:

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk Guru: LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA Kepala Madrasah/ tim pengembang kurikulum: 1. Bagaimana sejarah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandar Lampung 2. Apa Visi dan Misi Madrasah ini 3. Apa tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri

Lebih terperinci

PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd.

PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd. PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd. Abstrak : Salah satu komponen pokok dalam sistem pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran dirumuskan sebagai kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meneruskan nilai- nilai moral melalui pendidikan, ada pandangan yang berpendapat bahwa pendidikan yang bertolak dari asumsi bahwa peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat Pendidikan merupakan proses pengembangan kreatif peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah, berkepribadian muslim, cerdas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an adalah firman Allah SWT. yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur an adalah bacaan yang mulia. Maha Pemurah Allah SWT. yang mengajarkan al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas kenabian muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang tertulis di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama Islam merupakan tuntunan yang sangat penting dan mendasar yang merupakan tujuan untuk mengatur setiap sikap dan tingkah laku manusia, terutama kaum muslimin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga 83 BAB V PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga pada pembahasan ini peneliti akan menyatukan hasil penelitian dengan teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan itu bukan sekedar merupakan warisan budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya upaya untuk menolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mobile terdapat adanya banyak fasilitas, antara lain: pengaksesan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mobile terdapat adanya banyak fasilitas, antara lain: pengaksesan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi berkembang dengan sangat pesat di era modernisasi ini. Teknologi mobile yang saat ini tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga tampaklah keindahan yang tercipta di hamparan bumi ini. Namun Allah SWT menciptakan berbagai macam

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mata

2. Pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mata 107 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan uraian terdahulu dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut. 1. Perencanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SDIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru, dan sumber belajar pada lingkungan belajar. 1 Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal Sulthon, Ilmu Pendidikan, Cet I, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm, 1.

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal Sulthon, Ilmu Pendidikan, Cet I, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm, 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan juga merupakan segala situasi hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an merupakan modal utama dalam kehidupan dimasa yang akan datang, agama islam memerintahkan umatnya

Lebih terperinci

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang suatu ilmu. Pendidikan juga mempermudah seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input peserta didik untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. 1 Sebagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh kebiasaan tadarus Al-Quran secara terbimbing terhadap

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh kebiasaan tadarus Al-Quran secara terbimbing terhadap BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh kebiasaan tadarus Al-Quran secara terbimbing terhadap kelancaran membaca Al-Quran siswa kelas X MAN Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang sangat di istimewakan. Manusia yang mampu mengembangkan potensi yang ia miliki maka akan menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka tidak mungkin suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID No.19/Th.3/Jumadil Akhir 1430H/ Mei 2009 Jum at II PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah: memperindah sesuatu. Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs.

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs. BAB II TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA A. Tinjauan Umum Fikih MTs. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs. Mata pelajaran fikih dalam kurikulum MTs. adalah salah satu bagian mata

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama samawi yang sempurna dan paripurna. Sudah seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian yang sempurna ( insan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an telah melakukan proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ayat-ayat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai, maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi pegangan hidup

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dari segi bahasa (etimologi), kata Al-Qur an adalah isim masdar (kata benda) dari kata kerja qara a dengan makna isim maf ul, sehingga berarti bacaan. Pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI DEWI FARIYAH NIM. 58451062 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar tidak lepas dari strategi pembelajaran, baik itu dalam pendidikan formal ataupun nonformal. Strategi yang digunakan di setiap lembaga satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam memiliki presfektif yang luar biasa dibanding dengan berbagai agama samawi lainnya. Islam memberikan ruang yang cukup demikian luas dan menganggap penting semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 1 1 MATLAMAT KURIKULUM Matlamat Pendidikan Islam sekolah rendah adalah untuk menghasilkan insan yang berilmu, beriman, beramal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 1 Sebagai suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 1 Sebagai suatu sistem A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pendidikan Nasional yang menunjang proses tercapainya keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan adalah dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus pendidikan profesional. Dikatakan akademik karena Jurusan Tarbiyah sebagai perguruan tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah dan penegasan judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Allah menguraikan segala sesuatu yang belum jelas di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Jakarta, 2003, hlm Hamzah B Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses belajar Megajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Jakarta, 2003, hlm Hamzah B Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses belajar Megajar yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tentang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal. Bimbingan harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Penilaian Kelas Digunakan Dalam Mata Pelajaran Fiqih di MTs N 02 Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Penilaian menjalankan kelas proses merupakan

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR CARA MEMBACA AL-QUR AN (TAJWID) BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

PANDUAN BELAJAR CARA MEMBACA AL-QUR AN (TAJWID) BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TUGAS AKHIR PANDUAN BELAJAR CARA MEMBACA AL-QUR AN (TAJWID) BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 (Studi Kasus : Pondok Pesantren Modern Assalaam Surakarta) Diajukan Guna Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an dan As-Sunnah merupakan pedoman hidup manusia yang mana manusia harus berpegang teguh pada keduanya supaya selamat dunia dan akhirat. Al-Qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal BAB V PEMBAHASAN A. Perencanan Metode Yanbu a dalam Belajar Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur an Di SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung Seorang guru perlu memiliki kemampuan untuk merancang dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan individu sebagai manusia. Sehingga dapat hidup optimal, baik sebagai pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang beradab dan berakhlak mulia akan terbentuk yang akhirnya akan memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci bagi umat Islam, di dalamnya berisi sejumlah ajaran yang mengandung petunjuk untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup, lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai seorang muslim yang beriman, kita tidak pernah bisa lepas dari usaha untuk meminta petunjuk Allah. Dalam usaha ini kita berpedoman pada kitab suci kita, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak positif terhadap berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali untuk pembelajaran Al-Qur an. Dengan

Lebih terperinci