PEMETAAN DISTRIBUSI NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN ALGORITMA SYARIF BUDHIMAN DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMETAAN DISTRIBUSI NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN ALGORITMA SYARIF BUDHIMAN DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR."

Transkripsi

1 PEMETAAN DISTRIBUSI NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN ALGORITMA SYARIF BUDHIMAN DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR Oleh : FADHLIANNOOR NIM PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

2 PEMETAAN DISTRIBUSI NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN ALGORITMA SYARIF BUDHIMAN DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR Oleh : FADHLIANNOOR NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

3 PEMETAAN DISTRIBUSI NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN ALGORITMA SYARIF BUDHIMAN DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR Oleh : FADHLIANNOOR NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

4 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : Pemetaan Distribusi Nilai Total Suspended Solid (TSS) Menggunakan Algoritma Syarif Budhiman di Perairan Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Nama : FADHLIANNOOR NIM : Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian Menyetujui, Pembimbing Penguji I, Penguji II, Ir. Herijanto Thamrin, MP NIP Husmul Beze, S.Hut.,M.Si NIP Yulianto, S.Kom, M.MT NIP Menyetujui, Ketua Program Studi GeoInformatika Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Husmul Beze, S.Hut.,M.Si NIP Ir. M. Masrudy, MP NIP Lulus ujian pada tanggal :...

5 ABSTRAK FADHLIANNOOR. Pemetaan Distribusi Nilai Total Suspended Solid (TSS) Menggunakan Algoritma Syarif Budhiman di Perairan Delta Mahakam, Kalimantan Timur (dibawah bimbingan Herijanto Thamrin). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran Total Suspended Solid pada perairan Delta Mahakam dan pengaruhnya terhadap perikanan. Serta untuk mengetahui keakuratan pengukuran TSS dengan menggunakan data citra satelit Landsat yang dihitung berdasarkan algoritma Syarif Budhiman. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan diharapkan dapat dijadikan sebagai parametar awal dalam pemantauan wilayah perairan yang luas. Penelitian ini dilakukan pada perairan Delta mahakam. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari tanggal 23 maret sampai 30 Juli 2015 meliputi penyusunan proposal, pembuatan peta lokasi pengambilan sampel, pengambilan sampel, pengukuran data TSS, pengolahan citra, dan penyusunan laporan karya ilmiah. Pengukuran data TSS secara in-situ dilakukan di laboratorium Tanah menggunakan metode Gravimetri, dan pada perhitungan data citra menggunakan algoritma Syarif Budhiman. Untuk mengetahui keakuratan data citra dan data lapangan, digunakan perhitungan analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan analisis dan pembahasan dari penelitian TSS di perairan delta Mahakam, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi TSS terjadi pada muara sungai mahakam dengan nilai konsentrasi TSS berkisar antara mg/l, maka perairan Delta Mahakam yang pada konsentrasi tertinggi tergolong perairan yang kurang baik bagi kepentingan perikanan dan dapat mengganggu kehidupan biota laut. Dari perhitungan menggunakan algoritma Syarif Budhiman pada citra Landsat 8 dapat memprediksi konsentrasi TSS sebesar 86.3% di lapangan. Kata kunci : Algoritma, TSS, Citra Landsat 8, Delta Mahakam.

6 RIWAYAT HIDUP FADHLIANNOOR, lahir pada tanggal 4 September 1989 di Talisayan Kabupaten Berau Kalimantan Timur yang merupakan anak ketiga dari empat saudara dari Bapak Ibramsyah dan Ibu Susilawati. Pendidikan dasar dimulai di Sekolah Dasar Negeri 011 Samarinda pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 2001, pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 10 Samarinda dan lulus pada tahun Selanjutnya pada tahun yang sama meneruskan ke bangku Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 05 Samarinda mengambil jurusan IPS hingga lulus dan memperoleh ijazah pada tahun Pendidikan tinggi pertama ditempuh di Universitas Mulawarman, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Seni, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2007 dan berhenti pada tahun Bekerja pada salah satu perusahaan Pembiayaan FIF Finance selama 1,4 Tahun dan berhenti pada akhir tahun Pendidikan tinggi pada Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Jurusan Manajemen Pertanian, Program Studi Geoinformatika pada tahun Selama menempuh pendidikan pernah menjadi pengurus HMJ Bastra periode 2008/2009 sebagai koordinator Departemen Budaya dan Agama, dan periode 2009/2010 sebagai Wakil Ketua HMJ Bastra. Dan Menjadi Pengurus HIMA GI periode 2012/2013 sebagai Wakil Ketua HIMA GI. Di periode 2013/2014 sebagai Ketua HIMA GI. Pada bulan Maret Mei 2015 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Instansi Pemerintahan Dinas Bina Marga Pengairan Kota Samarinda dan PT. INHUTANI I Batu Ampar.

7 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata ala, karena berkat Rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Adapun maksud penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai salah satu peryaratan menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pada kesempatan ini tak lupa disampaikan pula ucapan terima kasih setulus hati kepada : 1. Kedua Orang Tua Tercinta, yang telah memberikan do a, dukungan dan motivasi. 2. Bapak Ir. Herijanto Thamrin, MP, selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis. 3. Bapak Astrolabe Sian Prasetya, ST.MT, dan Bapak Dawamul Arifin, ST.MT. yang memberikan berbagai arahan teknis kepada penulis. 4. Bapak Husmul Beze, S.Hut, M.Si selaku Ketua Program Studi Geoinformatika. 5. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Jurusan Manajemen Pertanian. 6. Teman-teman Keluarga Politani Reza Fachroni, Ganecha Yudhistira, Syawal Aditya Pratama, M.Nujihan Ramadhani. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, Namun diharapkan dari informasi yang tersaji di dalamnya dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya. Kampus Sei Keledang, Agustus 2015 Fadhliannoor

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB. I PENDAHULUAN... 1 BAB. II TINJAUAN PUSTAKA A. Sedimentasi... 3 B. Total Suspended Solid (TSS)... 4 C. Penginderaan jauh... 5 D. Satelit Landsat... 7 E. Kondisi Perairan Delta Mahakam F. Penginderaan Jauh dan Aplikasinya dalam Sedimentasi G. Uji Analisis Korelasi BAB. III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Alat dan Bahan C. Prosedur Penelitian BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran

9 DAFTAR TABEL Nomor Tubuh Utama Hal 1. Kesesuaian Perairan untuk Kepentingan Perikanan Berdasarkan Nilai Padatan Tersuspensi (TSS) Nilai A, S, dan R 2 pada algoritma Syarif Budhiman Karakteristik Citra Landsat Posisi Lokasi Penelitian Nilai Digital Number Sebelum Koreksi Radiometrik Nilai Digital Number Setelah Koreksi Radiometrik Nilai TSS Sebelum Klasifikasi Hasil Pengukuran Secara In-Situ dan Pengolahan Citra Lampiran 9. Daftar Koordinat GCP Landsat 8- OLI 17 Mei Perhitungan Uji Korelasi... 63

10 DAFTAR GAMBAR Nomor Tubuh Utama Hal 1. Proses perekaman permukaan bumi oleh sensor Inderaja Pengaruh sudut pengambilan dan sudut matahari pada energi yang diterima oleh sensor Konsep dari energi radian Tahapan energi pada perekaman citra Reflektansi dari vegetasi, tanah, dan air Energi (yang direpresentasikan oleh suhu) Peta Delta Mahakam Hubungan antara radiasi dan panjang gelombang Peta Lokasi Titik Pengambilan Sampel Diagram Alir Metode Penelitian Proses Koreksi Geometrik Image to Image Lokasi 20 titik Ground Control Point Tampilan Input Data Landsat menggunakan Metadata Proses Koreksi radiometrik menggunakan tool Quac Kotak Dialog tool Quac Proses koreksi radiometrik Kotak Dialog tool FLAASH Kotak dialog tool Band Math Kotak Dialog Tool Resize Data Proses Pemotongan Citra Hasil Proses Pemotongan Citra Kotak Dialog Band Math... 35

11 Nomor Tubuh Utama Hal 23. Proses Pemilihan Band untuk mendeteksi awan Hasil Pemisahan Awan Tool ROI Proses Digitasi Metode ROI Hasil Proses Digitasi Metode ROI Proses Konversi ROI ke format efv Proses Konversi ROI ke format efv Hasil Acuan Spasial Daratan Kotak Dialog Band Math Kotak Dialog Pemilihan Band Merah (Band 4) Proses Klasifikasi metode Region of Interest Kotak Dialog Pemilihan File TSS Proses Klasifikasi Interval Konsentrasi TSS Kotak Dialog Layer Properties ArcGIS Proses Pengeringan Kertas Saring Pendinginan Kertas saring ke Desikator Pemasangan kertas saring pada corong Proses Pengadukan Sampel Proses pemasukan sampel kertas saring Histogram Band 1 Band 7 Sebelum Koreksi Radiometrik Histogram Band 1 Band 7 Setelah Koreksi Radiometrik Grafik Korelasi TSS Peta TSS 17 Mei

12 Nomor Tubuh Utama Hal 46. Lokasi Konsentrasi TSS tertinggi Lokasi Konsentrasi TSS tertinggi Lokasi TSS yang rendah Lokasi TSS yang rendah Lampiran 50. Hasil Analisis Laboratorium Lokasi Sampel Lokasi Sampel Lokasi Sampel Lokasi Sampel Lokasi Sampel Lokasi Sampel Lokasi Sampel

13 BAB I PENDAHULUAN Air adalah sumber daya yang sangat vital bagi kelangsungan kehidupan di bumi, kelangkaan serta penurunan kualitas air yang terjadi akibat degradaasi lingkungan hidup akan memicu munculnya berbagai bencana seperti kelangkaan pangan, banjir, mewabahnya penyakit dan sebagainya. Oleh karenanya, hak atas air hingga saat ini ditempatkan setara dengan hak asasi manusia (KLH,2010). Wilayah perairan indonesia memiliki banyak permasalahan, khususnya terkait dengan manajemen lingkungan yang cukup kompleks, salah satu wilayah perairan yang mengalami degradasi kualitas air adalah aliran sungai Mahakam, berbagai permasalahan yang melanda wilayah tersebut seperti rusaknya daerah hulu sebagai wilayah tangkapan air, sedimentasi yang tinggi, pencemaran air oleh limbah pabrik serta limbah dan sampah rumahan yang tidak tertangani dan terakumulasi dalam sistem drainase telah menyebabkan berbagai bencana terjadi di sepanjang wilayah aliran sungai mahakam. Pekerjaan pemantauan kualitas air dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, salah satu metode yang biasa digunakan adalah dengan menghitung nilai Total Suspended Solid ( TSS ) TSS adalah materi padat seperti pasir, lumpur tanah maupun logam berat yang tersuspensi di daerah perairan. TSS merupakan salah satu parameter perairan yang dinamikanya mencerminkan perubahan yang terjadi di daratan dan perairan. TSS dapat dianggap sebagai indikator awal dalam mengevaluasi kondisi sedimentasi yang larut dalam air termasuk di aliran Sungai Mahakam ( SNI ). Wilayah yang membentang cukup luas dari hulu sampai ke hilir memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk melakukan kajian yang

14 2 menyeluruh maka diperlukan teknologi yang aktual, faktual dan spasial untuk mengatasinya. Citra satelit penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menganalisis perubahan kualitas air baik secara spasial maupun temporal di suatu wilayah perairan, oleh karenanya teknologi penginderaan jauh diharapkan dapat menjadikan pekerjaan pemantauan kualitas air tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien dengan meminimalisir waktu kerja dan biaya yang diperlukan. Data penginderaan jauh Landsat memiliki kanal-kanal spektral yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi yang berkaitan dengan vegetasi, air dan tanah. Berbagai kombinasi kanal spektral digunakan untuk dimanfaatkan sesuai tujuan yang akan dicapai. Penelitian terkait sedimen tersuspensi di Perairan Indonesia telah banyak dilakukan dan dikembangkan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh, terutama menggunakan data citra satelit, sangat berguna dalam pemantauan wilayah yang cukup luas seperti di perairan Selat Makasar, serta akan melakukan validasi data menggunakan data survey lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran Total Suspended Solid pada perairan Delta Mahakam dan pengaruhnya terhadap perikanan. Serta untuk mengetahui keakuratan pengukuran TSS dengan menggunakan data citra satelit Landsat yang dihitung berdasarkan algoritma Syarif Budhiman. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan diharapkan dapat dijadikan sebagai parametar awal dalam pemantauan wilayah perairan yang luas.

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di sepanjang Pantai Perairan daerah Samboja dan Delta Sungai Mahakam, Kab. Kutai Kartanegara. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposif). Pada penelitian ini sampel diambil pada 7 lokasi. Pemilihan titik stasiun yang digunakan dalam penelitian yaitu berdasarkan hasil klasifikasi Unsupervised (tak terbimbing) terlebih dahulu untuk mendapatkan kelas dan menentukan koordinat sebelum berangkat kelapangan. Berikut lokasi penelitian TSS di Delta Mahakam, Muara Jawa, Kec. Samboja. Pada gambar 9. Gambar 9. Peta Lokasi Titik Pengambilan Sampel.

35 23 2. Waktu Kegiatan penelitian ini membutuhkan waktu ± 6 bulan. Meliputi penyusunan proposal, pengolahan data, pengambilan data di lapangan, dan penyusunan laporan penelitian. Data lapangan diambil pada tanggal 29 Mei Mulai pukul WITA hingga WITA. Pengambilan sampel pada kedalaman ± 30 cm 170 cm. B. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam 2 adalah: a. Perangkat keras 1) Notebook Acer Aspire S3. 2) GPS Navigasi. 3) Kamera Digital. 4) Botol Air Mineral 1,5 Liter untuk mengambil sampel air. 5) Tali tambang. 6) Ember. 7) Pelampung. 8) Botol semprot. 9) Corong. 10) Desikator. 11) Gelas kimia 400 ml. 12) Gelas ukur 50 ml. 13) Kertas saring. 14) Labu Erlenmeyer.

36 24 15) Oven. 16) Timbangan Analitis. b. Perangkat Lunak 1) ArcMap Desktop ) Exelis Envi ) ERMapper ) Microsoft Office Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini antara lain: a. Citra Landsat-8 pada tanggal pengambilan 23 Februari 2014 dan 8 Mei 2015 pada path 116 row 61, di wilayah Kalimantan Timur. Data tersebut mengacu pada datum geodetic WGS 1984 dengan sistem proyeksi UTM zona 50 bagian selatan. b. Peta Dinas Pekerjaan Umum skala 1: di unduh dari website Dinas Pekerjaan Umum. c. Sampel air 1 liter sebanyak 7 buah yang di ambil pada titik sampel yang ditentukan setelah melakukan pengolahan citra satelit. d. Aquades digunakan untuk mencuci kadar garam pada hasil sampel C. Prosedur Penelitian Adapun prosedur Penelitan dalam kegiatan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian yaitu persiapan administrasi antara lain : pembuatan proposal, penyusunan jadwal dan rencana kerja, dan konsultasi dosen pembimbing penelitian.

37 25 2. Pengambilan Data Pengambilan data penelitian meliputi 2 (dua) bagian meliputi data primer dan data sekunder. a. Data primer, data yang diambil dari lapangan berupa data lapangan, diambil di 7 titik lokasi penelitian. Berikut adalah 7 titik lokasi penelitian yang dapat dilihat pada tabel. Tabel 4. Posisi Lokasi Penelitian Posisi Koordinat UTM No Nama (meter) Posisi Koordinat Geografis X Y Lintang Bujur 1. S '4.82"S 117 6'20.36"T 2. S '13.83"S 117 8'7.14"T 3. S '10.32"S '59.66"T 4. S '19.73"S '24.89"T 5. S '35.76"S '3.53"T 6. S '00"S '27.61"T 5. S '58.05"S '45.87"T b. Data sekunder didapatkan melalui website USGS yang berupa data Citra Landsat-8 Oli tanggal pengambilan 17 Mei Pengolahan Data a. Pengolahan Citra Landsat 8 OLI Dalam penelitian ini proses pengolahan data Citra menggunakan Software Exelis Envi 5.1 dan Arcgis Pada tahap pengolahan data ini dapat dijabarkan secara lengkap, sebagai berikut :

38 26 Gambar 10. Diagram Alir Metode Penelitian Adapun penjelasan dari gambar yang berupa langkah-langkah kerja penelitian adalah sebagai berikut :

39 27 1) Koreksi Geometrik Koreksi geometrik dilakukan untuk membenarkan posisi, menggunakan acuan peta vektor 1 : dan menggunakan sistem koreksi image to image dalam menentukan titik-titik GCP. Peta vektor ini didapat dari Dinas Pekerjaan Umum. Gambar 11. Proses Koreksi Geometrik Image to Image. Pada proses ini untuk pembuktian terhadap pernyataan dari USGS yang mengeluarkan Produk data Landsat 8 level 1T dengan karakteristik global akurasi 12 meter dan tingkat kepercayaan circular error (CE) 90%, yaitu menurut Purwadhi (2001), batas toleransi untuk kesalahan RMSe adalah 1 piksel. Pada itra landsat ini dilakukan koreksi geometrik dengan 20 buah Ground Control Point (GCP) yang diletakkan pada daerah tepi pulau yang mudah dikenali, misalkan teluk atau tanjung.

40 28 berikut. Adapun letak persebaran GCP tersebut pada citra adalah sebagai Gambar 12. Lokasi 20 titik GCP 2) Koreksi Radiometrik Pada penelitian ini digunakan 7 band multispektral (band 1 7) dimana nilai Digital Number menggunakan perhitungan matematis untuk menghasilkan informasi tertentu diimana pada konteks penelitian ini, berupa penurunan nilai sedimentasi berupa nilai dari Total Suspended Solid (TSS). Dalam proses penurunan algoritma untuk menghasilkan nilai TSS tersebut diperlukan proses koreksi radiometrik sekaligus digunakan untuk mengkonversi nilai digital number (DN) menjadi nilai radian kemudian dikonversi kembali menjadi nilai reflektansi yang dianggap mewakili nilai sebenarnya dari kemampuan suatu obyek dilapangan dalam memantulkan gelombang elektromagnetik. Dalam proses konversi nilai tersebut dapat digunakan secara manual menggunakan persamaan (2), (3), dan (4) menggunakan tool band math. Pada penelitian ini digunakan Perangkat Lunak Exelis Envi

41 untuk koreksi radiometriknya, karena pada perangkat lunak tersebut koreksi dapat dilakukan secara otomatis. Adapun proses koreksi radiometrik menggunakan Envi 5.1 sebagai berikut : a) Input Data Landsat 8 OLI menggunakan data MTL. Gambar 13. Tampilan Input Data Landsat menggunakan Metadata. Beberapa persamaan yang digunakan untuk melakukan koreksi radiometrik menggunakan nilai-nilai yang terdapat pada metadata dengan format text. b) Pada menu toolbox ketik radiometric maka akan muncul Radiometric Calibration. Kemudian pilih File Selection Multispectral. Gambar 14. Proses Koreksi radiometrik menggunakan tool QUAC.

42 30 c) Pada menu Radiometric Calibration klik Apply Flash Setting dan pada output file name buat nama file yang dibuat. Gambar 15. Kotak Dialog tool QUAC. d) Setelah proses koreksi menggunakan tool Quac, selanjutnya menggunakan tool FLAASH (Fast Line-of-sight Atmospheric Analysis of Hypercubes). Ketik Flaash pada menu toolbox dan pilih FLAASH Atmospheric Correction. Gambar 16. Proses Koreksi Radiometrik menggunakan tool FLAASH. e) Setelah itu akan muncul Model Input Parameters. Pada input Radiance image, input file yang telah dilakukan Quac Parameter. Sesuaikan tanggal, jam perekaman, sensor type yaitu Multispectral Landsat 8 OLI. Dengan Atmospheric Model yaitu Tropis kemudian pilih Apply.

43 31 Gambar 17. Kotak Dialog tool FLAASH. f) File yang dihasilkan pada Flaash Armospheric Correction kemudian akan konversi menggunakan Algoritma yang dikeluarkan oleh USGS. Algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : (B1 LE 0)*0+(B1 GE 10000)*1+(B1 GT 0 and B1 LT 10000)* (B1)/10000 Gambar 18. Kotak Dialog tool Band Math. Keterangan : B1 : Band 1-7 ( Multispektral) LE : Less Equal GE : Greater Equal GT : Greater Than

44 32 Tabel 5. Nilai Digital Number sebelum koreksi radiometrik Band Spektral Data Value Min Max Mean Band Band Band Band Band Band Band Tabel 6. Nilai Digital Number setelah koreksi radiometrik Band Spektral Data Value Min Max Mean Band Band Band Band Band Band Band Dari tabel diatas menunjukan pada proses koreksi radiometrik, nilai digital number sebelum koreksi radiometrik akan berada pada rentang 0 sampai 2 pangkat 16 atau sama dengan pixel value. Kemudian setelah dilakukannya proses koreksi radiometrik maka nilai tersebut berkisar diantara nilai 0-1, dari nilai tersebut menunjukan bahwa nilai tersebut adalah nilai reflektan yang akan hanya berada pada rentang nilai tersebut. 3) Pemotongan Citra / Resize Citra. Pada tahap pemotongan ini dimaksudkan untuk memperkecil daerah pengamatan ke daerah studi yang diinginkan setelah proses koreksi Radiometrik. Pada tahap ini menggunakan Tool Resize Data. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

45 33 a). Jalankan Resize Data pada toolbox. Kemudian klik pada Spatial Subset. Gambar 19. Kotak Dialog tool Resize Data. b). Pada window Select Spatial Subset klik image. Pada resize Data Parameter isikan Sampel = 2021 dan Lines = Kemudian klik Choose dan Output Filename dengan nama file baru. Gambar 20. Proses Pemotongan Citra. c). Hasil daripada resize akan seperti gambar. Terlihat kotak biru sebagai batasan penelitian hasil resize data.

46 34 Gambar 21. Hasil Proses Pemotongan Citra. 4) Pemisahan awan. Dalam penelitian ini pemilihan citra yang bebas dari awan sangat perlu untuk dilakukan. Akan tetapi pada beberapa citra yang diambil pada musim penghujan masih akan terdapat banyak awan. Untuk mengatasi hal tersebut citra yang memiliki relatif sedikit awan dihilangkan pengaruh awan tersebut dan untuk citra yang memiliki awan banyak tidak digunakan. Untuk menghilangkan pengaruh awan tersebut maka digunakan algoritma cloud masking yang bertujuan untuk membuat nilai reflektansi pada awan bernilai nol.

47 35. Proses pemisahan ini menggunakan band 2 dan kemudian diolah dengan algoritma cloud masking. Algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut : Cloud Masking = (B2 GE 0.2)*0 + (B2 LT 0.2)*1 Keterangan : B2 : band 2 pada reflektans citra Landsat 8-OLI GE : Greater Equal LT : Less Than Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a) Pada toolbox jalankan Band Math. Pada Enter an expression ketik algoritma Cloud Masking dengan menambahkan float. Kemudian klik OK. Gambar 22. Kotak Dialog Band Math.

48 36 b) Pada B3 pilih band 2 untuk awan, karena band 2 pada Landsat 8 digunakan untuk mendeteksi awan. Kemudian klik Choose dan Output Filename dengan nama file baru. Gambar 23. Proses Pemilihan Band untuk mendeteksi awan. Gambar 24. Hasil Pemisahan Awan.

49 37 5) Pemisahan Daratan dan Laut. Dari proses ini untuk memisahkan daratan dan lautan, karena pada penelitian ini hanya membutuhkan nilai reflektan pada lautan. Pada tahap pemisahan Daratan dan Laut ini menggunakan metode ROI (Region of Interest), hal ini dimaksudkan untuk menghapuskan nilai digital dari karakter daratan karena obyek yang diamati berupa lautan. Sehingga dari proses ROI ini nilai digital daratan akan menjadi 0. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a) Pada toolbox Envi pilih ROI Tool. Gambar 25. Tool ROI b) Kemudian lakukan digitasi pada seluruh daratan, hal ini dimaksudkan untuk membuang daratan tersebut. Gambar 26. Proses Digitasi Metode ROI.

50 38 c) Hasil pada digitasi daratan seperti pada gambar, kemudian simpan hasil digitasi tersebut dengan format *.efv (envi format). Gambar 27. Hasil Proses Digitasi Metode ROI. d) Kemudian buka hasil digitasi tersebut, dan menampalkan vektor hasil digitasi dengan citra yang telah diolah. Gambar 28. Proses Konversi ROI ke format efv.

51 39 e) Akan muncul kotak dialog seperti pada gambar 25. Gambar 29. Proses Konversi ROI ke format efv. Gambar 30. Hasil Acuan Spasial Daratan 6) Perhitungan Nilai TSS Algoritma Syarif Budhiman. Algoritma untuk menghitung nilai TSS dilakukan menggunakan software Exelis Envi 5.1, adapun persamaan algoritma tersebut yaitu TSS (mg/l)= * Exp(23.704*band merah). Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

52 40 a) Masukan algoritma untuk menghitung nilai TSS tersebut dalam band math. Gambar 31. Kotak Dialog Band Math. b) Pilih band merah yaitu band 4, simpan dengan cara klik Choose dan pilih direktori penyimpanannya. Gambar 32. Kotak Dialog Pemilihan Band Merah (Band 4).

53 41 7) Proses Penggabungan / Overlay Pada seluruh proses pengolahan sebelumnya, pada bagian citra baik itu awan, daratan, dan perhitungan TSS, perlu dilakukannya penggabungan dari seluruh perhitungan. Langkahnya melalui band math dengan menggunakan formula : float(b1*b2*b3) Dimana : B1 : Acuan Pemisahan Awan B2 : Acuan Spasial Daratan B3 : Band Hasil Perhitungan TSS. 8) Proses Klasifikasi Proses klasifikasi nilai TSS dilakukan untuk memudahkan dalam pembacaan nilai TSS tersebut. Proses tersebut menggunakan metode ROI ( Region of Interest ) a) Pada menu Basic Tool pilih Band Threshold to ROI. Gambar 33. Proses Klasifikasi metode Region of Interest

54 42 b) Kemudian pilih, file TSS yang akan diklasifikasikan. Gambar 34. Kotak Dialog Pemilihan File TSS. c) Setelah itu maka akan muncul jendela ROI Parameter, pada jendela Band Threshold tersebut pengklasifikasian dengan interval 10 berdasarkan nilai Maksimal dan untuk lebih mudah dalam pembacaan nilai TSS, nilai tersebut ditunjukan pada tabel 6 Min : 0 Max : Mean : Stdev : No Tabel 7. Nilai TSS Sebelum Klasifikasi Jumlah Percent Nilai TSS Piksel (%)

55 43 No Nilai TSS Jumlah Piksel Percent (%) pada pengklasifikasian pertama (0-10) dengan Min. Thresh Value = 0 dan Max Thresh Value =10. Dengan ROI Name Kemudian klik OK. Klasifikasi dilakukan hingga mencapai nilai TSS maksimal yaitu 300 mg/l. Gambar 35. Proses Klasifikasi Interval Konsentrasi TSS. 9) Proses Layout Proses layout menggunakan ArcGIS Setelah melakukan proses klasifikasi kemudian hasil klasifikasi tersebut di-export ke dalam bentuk shapefile. Kemudian add data shapefile tersebut, pada layer properties pilih Categories dan tambahkan semua Unique Values data tersebut, pada data yang tidak diklasifikasikan termasuk awan daratan beri warna

56 44 putih. Citra daratan pada hasil layout bukan Citra daratan tanggal 17 Mei 2015, Citra tersebut adalah Citra Landsat hasil perekaman 23 Februari Gambar 36. Kotak Dialog Layer Properties ARCGIS. b. Pengukuran nilai TSS Pengukuran Total Suspended Solid (TSS) digunakan metode gravimetri. Menurut Standar Nasional Indonesia, dalam gravimetri terdapat 3 tahap pengerjaan, yaitu : 1) Preparasi sampel a) Pisahkan partikel besar yang mengapung. b) Residu yang berlebihan dalam saringan dapat mengering membentuk kerak dan menjebak air, untuk itu batasi contoh uji agar tidak menghasilkan residu lebih dari 200 mg.

57 45 c) Untuk contoh uji yang mengandung padatan terlarut tinggi, bilas residu yang menempel menggunakan aquades dalam kertas saring untuk memastikan zat yang terlarut telah benar-benar dihilangkan. d) Hindari melakukan penyaringan yang lebih lama, sebab untuk mencegah penyumbatan oleh zat koloidal yang terperangkap pada saringan. 2) Preparasi kertas saring a) Keringkan kertas saring dalam oven pada suhu 103 sampai dengan 105 Gambar 37. Proses Pengeringan Kertas Saring b) Pindahkan kertas saring ke Desikator, dan tunggu hingga kertas saring dingin. Gambar 38. Pendinginan Kertas saring ke Desikator.

58 46 c) Pindahkan kertas saring dari corong ke cawan petri. Gambar 39. Pemasangan kertas saring pada corong 3) Analisis TSS a) Siapkan alat penyaringan kemudian basahi saringan dengan sedikit air suling atau aquades. b) Aduk sampel sampai homogen kemudian pindahkan sebanyak 50 ml kedalam gelas ukur. Gambar 40. Proses Pengadukan Sampel.

59 47 c) Kemudian masukkan sampel kedalam peralatan penyaringan dan tunggu sampai semua larutan melewati saringan. Gambar 41. Proses pemasukan sampel ke kertas saring. d) Pindahkan kertas saring secara hati-hati dari peralatan penyaring ke cawan petri. e) Keringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 103 C sampai dengan 105 C, dinginkan dalam desikator selama menit untuk menyeimbangkan suhu dan timbang. f) Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg.

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. TSS citra Landsat pada 17 Mei 2015 dengan nilai konsentrasi terbesar sekitar 300 mg/l dan pada sebaran TSS yang tinggi pada sekitar muara tersebut di perairan Delta Mahakam tersebut diduga dapat mengganggu kehidupan biota laut dan kurang baik bagi kepentingan perikanan. 2. Penggunaan Algoritma Syarif Budhiman pada Citra Landsat 8 di perairan Delta Mahakam dapat memprediksi konsentrasi TSS sebesar 86.3% di lapangan. B. Saran Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian selanjutnya adalah : 1. Dapat menggunakan citra satelit lain dengan resolusi spasial yang lebih tinggi untuk mengetahui nilai TSS dan menggunakan algorithma yang berbeda. 2. Dalam hal pengambilan data harap pertimbangkan cuaca pada waktu pengambilan dan untuk uji ketelitian dapat dilakukan menggunakan data citra dan data lapangan pada waktu yang sama sehingga dapat diperoleh tingkat kecocokan dan ketelitian yang lebih akurat. 3. Agar dapat mewakili seluruh wilayah, maka perlu pengambilan sampel air pada kedalaman yang berbeda.

71 DAFTAR PUSTAKA Budhiman,S Mapping TSM Concentration from Multisensor Satelite Images in Turbid Tropical Coastal Water of Mahakam Delta, Indonesia. LAPAN. Budhiman,S Pemetaan Sebaran TOTAL SUSPENDED MATTER (TSM) Menggunakan Data Aster Dengan Pendekatan Bio-Optical Model. LAPAN. Budhiman,S Analisa Sedimen Tersuspensi (Total Suspended Matter) di Perairan Timur Sidoarjo Menggunakan Citra Satelit Landsat dan SPOT. LAPAN. Dianovita dan Mahendra, R Kajian Ketelitian Geometri Citra Landsat 8 Level 1 T. LAPAN. Dianovita Metode Penajaman (Pansharpen) Citra Landsat 8. LAPAN. Fawzi, N.I Koreksi Radiometrik Landsat 8, No Lestari, I.B Pendugaan Konsentrasi Total Suspended Solild (TSS) dan Transparansi Perairan Teluk Jakarta Dengan Citra Satelit Landsat. Listyani. E Bahan Ajar Analisis Regresi. Bogor. IPB. Nurjati, Chatarina Penginderaan Jauh Untuk Estimasi Kandungan TSS di Wilayah Pantai Timur Surabaya Akibat Pembuangan Lumpur Lapindo. Nugroho, G Standarisasi Koreksi Data Satelit Multi Temporal dan Multi Sensor (LANDSAT TM/ETM+ DAN SPOT-4). LAPAN. Parwati, Ety Analisis Dinamika Fluktuasi TSS ( Total Suspended Solid ) Sepanjang Das-Muara-Laut di Perairan Berau Kalimantan Timur, Indonesia. Prasetya, A.S Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut Menggunakan Satelit Terra Modis di Daerah Pesisir Jawa Timur. Raharti, dan Yuniarsih, Y. (1996). Pemantauan Data Citra Landsat TM untuk Menduga Konsentrasi Muatan Padatan Tersuspensi di Perairan Teluk Jakarta. Bogor: IPB. Rahman, A Modul Ajar Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya dengan Menggunakan ENVI 4.4. Rahayu Koreksi Radiometrik Citra Landsat-8 Kanal Multispektral Menggunakan Top Of Atmosphere (TOA) Untuk Mendukung Klasifikasi Penutupan Lahan. Lapan.

72 60 SNI TSS Gravimetri. No USGS Using the USGS Landsat 8 Product. United States Walpole, R. E Pengantar Statistik. Edisi ke-3 in Bambang Sumantri (Ed). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

73 117 10'0"E '0"E Dondang S-04 S-05 PETA LOKASI PENELITIAN SEDIMEN TERSUSPENSI (TSS) DI DELTA MAHAKAM 0 50'0"S Jalan Mohammed Hatta S-06 S-07 S '0"S KETERANGAN PROYEKSI SISTEM GRID ZONA Sumber Peta Legenda : WGS 1984 : Geografi : 50 S : Peta Dinas PU thn 2002 : Jalan : Lokasi Penelitian : Batas Pantai Orientasi : U SKALA 1: '0"S S-09 Jalan Samboja - Muara Jawa Selat Makasar 1 0'0"S Miles 0 0, S-10 FADHLIANNOOR GEOINFORMATIKA '0"E '0"E

74 117 10'0"E '0"E '0"E 0 40'0"S 0 40'0"S SAMARINDA Peta Sebaran Total Suspended Solid 17 Mei 2015 Keterangan Citra Sumber Citra : Landsat 8 OLI 17 Mei 2015 Proyeksi : WGS 84 & UTM Zona : 50 S SKALA 1: Miles HANDIL Legenda 0-10 mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l > 300 mg/l mg/l mg/l Awan mg/l mg/l 0 50'0"S 0 50'0"S DONDANG HANDIL 2 Tanggal Pembuatan 21 Juni 2015 Insert U ORIENTASI : Daerah yang dipetakan SELAT MAKASAR '0"E '0"E '0"E 1 0'0"S 1 0'0"S Oleh : FADHLIANNOOR Dosen Pembimbing Ir. Herijanto Thamrin, MP Program Studi Geoinformatika Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 2015

Pola Spasial dan Temporal Total Suspended Solid (TSS) dengan Citra SPOT di Estuari Cimandiri, Jawa Barat

Pola Spasial dan Temporal Total Suspended Solid (TSS) dengan Citra SPOT di Estuari Cimandiri, Jawa Barat Pola Spasial Temporal Total Suspended Solid (TSS) dengan Citra SPOT di Estuari Cimandiri, Jawa Barat Naili Fathiyah 1, Tjiong Giok Pin 2, Ratna Saraswati 3 1 Mahasiswa Departemen Geografi. Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL Grace Idolayanti Moko 1, Teguh Hariyanto 1, Wiweka 2, Sigit Julimantoro

Lebih terperinci

STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA

STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA STUDI PERSEBARAN KONSENTRASI MUATAN PADATAN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DI SELAT MADURA Oleh: HIAS CHASANAH PUTRI NRP 3508 100 071 Dosen Pembimbing Hepi Hapsari Handayani, ST, MSc

Lebih terperinci

ANALISA SEDIMEN TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED MATTER) DI PERAIRAN TIMUR SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DAN SPOT

ANALISA SEDIMEN TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED MATTER) DI PERAIRAN TIMUR SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DAN SPOT ANALISA SEDIMEN TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED MATTER) DI PERAIRAN TIMUR SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT DAN SPOT Rashita Megah Putra.M *), Bambang Semedi *), M.Arif Zainul Fuad *) dan Syarif

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juni 2015, ISSN

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juni 2015, ISSN ANALISIS PARAMETER KUALITAS AIR LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN SUMENEP UNTUK PEMBUATAN PETA SEBARAN POTENSI IKAN PELAGIS (Studi Kasus : Total Suspended Solid (TSS)) Feny Arafah, Muhammad Taufik, Lalu Muhamad

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA Astrolabe Sian Prasetya 1, Bangun Muljo Sukojo 2, dan Hepi Hapsari

Lebih terperinci

Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi

Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi Pola Sebaran Total Suspended Solid (TSS) di Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Ahmad Arif Zulfikar 1, Eko Kusratmoko 2 1 Jurusan Geografi, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat E-mail : Ahmad.arif31@ui.ac.id

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil 4.1.1. Digitasi dan Klasifikasi Kerapatan Vegetasi Mangrove Digitasi terhadap citra yang sudah terkoreksi dilakukan untuk mendapatkan tutupan vegetasi mangrove di

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) C-130

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) C-130 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-130 Analisis Perubahan Konsentrasi Total Suspended Solids (TSS) Dampak Bencana Lumpur Sidoarjo Menggunakan Citra Landsat Multi

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober Survei

3. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober Survei 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Oktober 2010. Survei lapang dilaksanakan pada tanggal 20-27 Maret 2010 dengan mengikuti kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian 22 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Sukabumi, Jawa Barat pada 7 wilayah kecamatan dengan waktu penelitian pada bulan Juni sampai November 2009. Pada lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa : 3.1 Data BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa : 1. Citra Landsat-5 TM, path 122 row 065, wilayah Jawa Barat yang direkam pada 2 Juli 2005 (sumber: LAPAN). Band yang digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN Dosen Pengampu : Bambang Kun Cahyono S.T, M. Sc Dibuat oleh : Rahmat Muslih Febriyanto 12/336762/SV/01770 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA SEKOLAH VOKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Juli-Agustus 2010 dengan pemilihan lokasi di Kota Denpasar. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel.

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel. Lampiran 1. Praproses Citra 1. Perbaikan Citra Satelit Landsat Perbaikan ini dilakukan untuk menutupi citra satelit landsat yang rusak dengan data citra yang lainnya, pada penelitian ini dilakukan penggabungan

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari anjungan minyak Montara Australia. Perairan tersebut merupakan perairan Australia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan penggunaan air tidak serta-merta dapat sepenuhnya terpenuhi oleh sumberdaya air yang ada. Kebutuhan air dapat terpenuhi secara berkala dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Hasil penelitian tugas akhir ini berupa empat model matematika pendugaan stok karbon. Model matematika I merupakan model yang dibentuk dari persamaan regresi linear

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai September 2011 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Analisis Lingkungan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TERAPAN KALIBRASI RADIOMETRIK PADA CITRA LANDSAT 8 DENGAN MENGGUNAKAN ENVI 5.1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TERAPAN KALIBRASI RADIOMETRIK PADA CITRA LANDSAT 8 DENGAN MENGGUNAKAN ENVI 5.1 LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TERAPAN KALIBRASI RADIOMETRIK PADA CITRA LANDSAT 8 DENGAN MENGGUNAKAN ENVI 5.1 Nama Oleh : : Mohammad Luay Murtadlo NRP : 3512100068 Dosen Pembimbing Nama : Lalu Muhamad

Lebih terperinci

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS Oleh : Dwi Ayu Retnaning Anggreyni 3507.100.017 Dosen Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Bangun M S, DEA, DESS Lalu Muhammad Jaelani, ST, MSc

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997 LAMPIRAN Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997 17 Lampiran 2. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 2006 18 Lampiran 3. Peta sebaran suhu permukaan Kodya Bogor tahun

Lebih terperinci

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1 G206 Validasi Algoritma Estimasi konsentrasi Klorofil-a dan Padatan Tersuspensi Menggunakan Citra Terra dan Aqua Modis dengan Data In situ (Studi Kasus: Perairan Selat Makassar) Endang Prinina 1, Lalu

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan algoritma empiris klorofil-a Tabel 8, Tabel 9, dan Tabel 10 dibawah ini adalah percobaan pembuatan algoritma empiris dibuat dari data stasiun nomor ganjil, sedangkan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Validasi Algoritma Estimasi konsentrasi Klorofil-a dan Padatan Tersuspensi Menggunakan Citra Terra dan Aqua Modis dengan Data

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL

ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL ANALISIS DINAMIKA SEBARAN SPASIAL SEDIMENTASI MUARA SUNGAI CANTUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL Zulaiha 1, Nurlina 1 dan Ibrahim 1 ABSTRACT: Given the pivotal role played by the Cantung River

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Orientasi Wilayah Penelitian. Kota Yogyakarta. Kota Medan. Kota Banjarmasin III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai bulan November 2009. Objek penelitian difokuskan pada wilayah Kota Banjarmasin, Yogyakarta, dan

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei sampai September 2010. Lokasi penelitian di sekitar Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dan sekitarnya, Jawa Barat (Gambar 1). DAS Cipunagara berada dibawah pengelolaan

Lebih terperinci

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

PERUBAHAN DELTA DI MUARA SUNGAI PORONG, SIDOARJO PASCA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO

PERUBAHAN DELTA DI MUARA SUNGAI PORONG, SIDOARJO PASCA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO PERUBAHAN DELTA DI MUARA SUNGAI PORONG, SIDOARJO PASCA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO Ima Nurmalia Permatasari 1, Viv Dj. Prasita 2 1) Mahasiswa Jurusan Oseanografi, Universitas Hang Tuah 2) Dosen Jurusan Oseanografi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 34 LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok

Lebih terperinci

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : NDVI=(band4 band3)/(band4+band3).18 Nilai-nilai indeks vegetasi di deteksi oleh instrument pada

Lebih terperinci

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT DESSY NOVITASARI ROMAULI SIDABUTAR SKRIPSI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

PENGOLAHAN IDENTIFIKASI MANGROVE

PENGOLAHAN IDENTIFIKASI MANGROVE PENGOLAHAN IDENTIFIKASI MANGROVE Software ENVI 4.4 Pengolalahan citra menggunakan perangkat lunak ENVI 4.4 salah satunya untuk mengidentifikasi, menginterpretasikan vegetasi hutan mangrove dan menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTITEMPORAL JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI MUARA PERANCAK BALI DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL KEGIATAN PKPP 2012

LAMPIRAN 1 HASIL KEGIATAN PKPP 2012 LAMPIRAN 1 HASIL KEGIATAN PKPP 2012 JUDUL KEGIATAN: PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Gambar 1). Penelitian dimulai dari bulan Juli 2010 sampai Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis data Landsat 7 untuk estimasi umur tanaman kelapa sawit mengambil daerah studi kasus di areal perkebunan PTPN VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

LAPORAN ASISTENSI MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH. Dosen : Lalu Muhammad Jaelani ST., MSc., PhD. Cherie Bhekti Pribadi ST., MT

LAPORAN ASISTENSI MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH. Dosen : Lalu Muhammad Jaelani ST., MSc., PhD. Cherie Bhekti Pribadi ST., MT LAPORAN ASISTENSI MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH Dosen : Lalu Muhammad Jaelani ST., MSc., PhD Cherie Bhekti Pribadi ST., MT Oleh: Mutia Kamalia Mukhtar 3514100084 Jurusan Teknik Geomatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODA. Gambar 3.1 Intensitas total yang diterima sensor radar (dimodifikasi dari GlobeSAR, 2002)

BAB III METODA. Gambar 3.1 Intensitas total yang diterima sensor radar (dimodifikasi dari GlobeSAR, 2002) BAB III METODA 3.1 Penginderaan Jauh Pertanian Pada penginderaan jauh pertanian, total intensitas yang diterima sensor radar (radar backscattering) merupakan energi elektromagnetik yang terpantul dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga Maret 2014. 33 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 hingga Maret 2014. Adapun penelitian dilaksanakan di pesisir Kabupaten Lampung Timur. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Koreksi Geometrik Langkah awal yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan koreksi geometrik pada citra Radarsat. Hal ini perlu dilakukan karena citra tersebut

Lebih terperinci

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya) A554 Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya) Deni Ratnasari dan Bangun Muljo Sukojo Departemen Teknik Geomatika,

Lebih terperinci

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban A630 Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban Dhiyaulhaq Al Majid dan Bangun Muljo Sukojo Departemen Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan September 2012 yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way Kambas

Lebih terperinci

ACARA IV KOREKSI GEOMETRIK

ACARA IV KOREKSI GEOMETRIK 65 ACARA IV KOREKSI GEOMETRIK A. TUJUAN: 1) Mahasiswa mampu melakukan koreksi geometric pada foto udara maupun citra satelit dengan software ENVI 2) Mahasiswa dapat menemukan berbagai permasalahan saat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Georeferencing dan Resizing Enggar Budhi Suryo Hutomo 10301628/TK/37078 JURUSAN S1 TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR). Berdasarkan administrasi pemerintahan Provinsi Lampung kawasan ini berada

Lebih terperinci

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG 1) Feny Arafah 1) Dosen Prodi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun

Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun Perubahan Nilai Konsentrasi TSM dan Klorofil-a serta Kaitan terhadap Perubahan Land Cover di Kawasan Pesisir Tegal antara Tahun 1994-2012 Miftah Farid 1 1 Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok

Lebih terperinci

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, KAJIAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANTAS BAGIAN HILIR MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTI TEMPORAL (STUDI KASUS: KALI PORONG, KABUPATEN SIDOARJO) Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS Feny Arafah, Bangun Muljo Sukojo, Lalu Muhamad Jaelani Program Studi Teknik Geomatika, FTSP-ITS, Surabaya,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP :

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP : LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP : 3513100016 Dosen Pembimbing: Nama : Prof.Dr.Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS NIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Tahap persiapan merupakan tahapan penting dalam penelitian ini. Proses persiapan data ini berpengaruh pada hasil akhir penelitian. Persiapan yang dilakukan meliputi

Lebih terperinci

Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit

Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit Mifta Nur Rohmah 1), Dr. Ir. Muhammad Taufik 2) Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA Briliana Hendra P, Bangun Muljo Sukojo, Lalu Muhamad Jaelani Teknik Geomatika-ITS, Surabaya, 60111, Indonesia Email : gm0704@geodesy.its.ac.id

Lebih terperinci

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini [ H 23] PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DANAU TEMPE DAN

Lebih terperinci

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB 4. METODE PENELITIAN BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Scene Data Satelit Lokasi penelitian ini difokuskan di pantai yang berada di pulau-pulau terluar NKRI yang berada di wilayah Provinsi Riau. Pulau-pulau

Lebih terperinci

GD 319 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KOREKSI RADIOMETRIK CITRA

GD 319 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LAPORAN PRAKTIKUM II GD 319 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KOREKSI RADIOMETRIK CITRA Tanggal Penyerahan : 2 November 2016 Disusun Oleh : Kelompok : 7 (Tujuh) Achmad Faisal Marasabessy / 23-2013-052 Kelas : B

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi 31 IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini adalah dimulai dari bulan April 2009 sampai dengan November 2009 yang secara umum terbagi terbagi menjadi

Lebih terperinci

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN Rahayu *), Danang Surya Candra **) *) Universitas Jendral Soedirman

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH REGISTRASI DAN REKTIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI. Oleh:

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH REGISTRASI DAN REKTIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI. Oleh: LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH REGISTRASI DAN REKTIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI Oleh: Nama : Rhaisang Al Iman Taufiqul Hakim Genena NRP : 3513100023 Dosen Pembimbing: Nama : Lalu Muhamad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan panjang garis pantai diperkirakan lebih dari 81.000 km. Secara fisik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Pemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Penginderaan Jauh di Pulau Batam

Pemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Penginderaan Jauh di Pulau Batam Pemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Penginderaan Jauh di Pulau Batam Arif Roziqin 1 dan Oktavianto Gustin 2 Program Studi Teknik Geomatika, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461 E-mail : arifroziqin@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sepanjang aliran Sungai Cihideung dari hulu Gunung Salak Dua dimulai dari Desa Situ Daun hingga di sekitar Kampus IPB Darmaga.

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi PERBANDINGAN EKSTRAKSI BRIGHTNESS TEMPERATUR LANDSAT 8 TIRS TANPA ATMOSPHERE CORRECTION DAN DENGAN MELIBATKAN ATMOSPHERIC CORRECTION UNTUK PENDUGAAN SUHU PERMUKAAN Farid Ibrahim 1, Fiqih Atriani 2, Th.

Lebih terperinci

Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4

Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4 Identifikasi Sebaran Sedimentasi dan Perubahan Garis Pantai Di Pesisir Muara Perancak-Bali Menggunakan Data Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Dan SPOT-4 I Nyoman Fegie 1) dan Bangun Muljo Sukojo 2) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, bahwa mangrove merupakan ekosistem hutan, dengan definisi hutan adalah suatu ekosistem hamparan lahan berisi sumber daya

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572 JURNAL TEKNIK ITS Vol., No., (01) ISSN: 33-353 (301-1 Print) A-5 Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya) Deni

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Tata Letak Bangunan Terhadap Sempadan Jalan Di Kawasan Central Business District Kota Semarang

Lebih terperinci

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik 5. PEMBAHASAN Penginderaan jauh mempunyai peran penting dalam inventarisasi sumberdaya alam. Berbagai kekurangan dan kelebihan yang dimiliki penginderaan jauh mampu memberikan informasi yang cepat khususnya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang. III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2010. Lokasi penelitian di Kota Palembang dan Laboratorium Analisis Spasial Lingkungan, Departemen Konservasi Sumberdaya

Lebih terperinci

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo Nurin Hidayati 1, Hery Setiawan Purnawali 2 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang Email: nurin_hiday@ub.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA EKSTRAKSI INFORMASI TSS MENGGUNAKAN DATA LANDSAT 8 DI PERAIRAN BERAU

ANALISIS ALGORITMA EKSTRAKSI INFORMASI TSS MENGGUNAKAN DATA LANDSAT 8 DI PERAIRAN BERAU ANALISIS ALGORITMA EKSTRAKSI INFORMASI TSS MENGGUNAKAN DATA LANDSAT 8 DI PERAIRAN BERAU Ety Parwati *) dan Anang Dwi Purwanto *) *) Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN e-mail: ety_parwati@lapan.go.id

Lebih terperinci

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS Oleh : Tyas Eka Kusumaningrum 3509 100 001 LATAR BELAKANG Kawasan Pesisir Kota

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS Briliana Hendra Prasetya (3507100004) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS Lalu Muhamad Jaelani,

Lebih terperinci

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA

KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA Umroh 1, Aries Dwi Siswanto 2, Ary Giri Dwi Kartika 2 1 Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,Perikanan

Lebih terperinci

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau) A758 Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau) Agita Setya Herwanda, Bangun Muljo Sukojo Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 9 bulan (Maret - November 2009), dan obyek penelitian difokuskan pada tiga kota, yaitu Kota Padang, Denpasar, dan Makassar.

Lebih terperinci

ix

ix DAFTAR ISI viii ix x DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Emisivitas dari permukaan benda yang berbeda pada panjang gelombang 8 14 μm. 12 Tabel 1.2. Kesalahan suhu yang disebabkan oleh emisivitas objek pada suhu 288

Lebih terperinci

Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan

Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan Lalu Muhamad Jaelani, Fajar Setiawan, Hendro Wibowo, Apip Lalu Muhamad Jaelani, Ph.D

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendugaan Parameter Input 4.1.1. Pendugaan Albedo Albedo merupakan rasio antara radiasi gelombang pendek yang dipantulkan dengan radiasi gelombang pendek yang datang. Namun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITAN ' ' KEC. BINONG KEC. PAMANUKAN KAB. INDRAMAYU KAB. SUMEDANG ' ' Gambar 2.

III. METODE PENELITAN ' ' KEC. BINONG KEC. PAMANUKAN KAB. INDRAMAYU KAB. SUMEDANG ' ' Gambar 2. III. METODE PENELITAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelititan Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juni di lokasi pengamatan lapang yaitu di wilayah kerja PT. Sang Hyang Seri yang berlokasi di Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA) ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA) Oleh : Dawamul Arifin 3508 100 055 Jurusan Teknik Geomatika

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengklasifikasi tata guna lahan dari hasil

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA SATELIT TERRA MODIS Oleh : FENY ARAFAH 3507100034 Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS L. M. Jaelani, ST, MSc

Lebih terperinci

CHLOROPHYLL-A SPREAD ANALYSIS USING MERIS AND AQUA MODIS SATTELLITE IMAGERY (Case Study: Coastal Waters of Banyuwangi)

CHLOROPHYLL-A SPREAD ANALYSIS USING MERIS AND AQUA MODIS SATTELLITE IMAGERY (Case Study: Coastal Waters of Banyuwangi) ANALISA PERSEBARAN KLOROFIL-A MENGGUNAKAN CITRA MERIS DAN CITRA AQUA MODIS (Studi Kasus :Perairan Pantai Banyuwangi) ANALISA PERSEBARAN KLOROFIL-A MENGGUNAKAN CITRA MERIS DAN CITRA AQUA MODIS (Studi Kasus

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2004 sampai bulan Desember 2006. Lokasi yang dipilih untuk studi kasus adalah Gugus Pulau Pari, Kepulauan

Lebih terperinci

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1A untuk Pembuatan Peta Dasar Lahan Pertanian (Studi Kasus: Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1A untuk Pembuatan Peta Dasar Lahan Pertanian (Studi Kasus: Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A375 Analisis Ketelitian Geometric Citra untuk Pembuatan Peta Dasar Lahan Pertanian (Studi Kasus: Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)

Lebih terperinci

ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16

ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16 ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16 Any Zubaidah 1, Suwarsono 1, dan Rina Purwaningsih 1 1 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Lebih terperinci

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ M. IRSYAD DIRAQ P. 3509100033 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Validasi Algoritma Estimasi Konsentrasi Chl-A pada Citra Satelit Landsat 8 dengan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

Validasi Algoritma Estimasi Konsentrasi Chl-A pada Citra Satelit Landsat 8 dengan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB) G159 Validasi Algoritma Estimasi Konsentrasi Chl-A pada Citra Satelit Landsat 8 dengan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB) Umroh Dian Sulistyah 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Gathot

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan 22 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan menggunakan citra MODIS. Lokasi untuk objek penelitian adalah perairan Barat-

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pengambilan data atribut berupa data sosial masyarakat dilakukan di Kampung Lebak Picung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak Banten (Gambar

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x,. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1 Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Identifikasi Kerusakan Hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) (Studi Kasus : Sub DAS Brantas

Lebih terperinci