Skripsi. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan. Guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada program studi S1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skripsi. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan. Guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada program studi S1"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH SPREAD, MARKET VALUE, VARIANCE RETURN, DAN DEVIDEN PAY OUT SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD PADA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERCATAT DALAM INDEX LQ45 Skripsi Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan Guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Andy Dwi K. F S1 AKUNTANSI (Transfer) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2012 to user

2

3

4 HALAMAN MOTTO Act Casual, Think Casual, Be Casual. -21 Movie- If You Wanna Do A Right Thing, Lets Do It Right Way. -K vs K Movie- When You Fail, You Know Who Your Friends Are. When You Succeed, Your Friends Know Who You Are. -Aristoteles-

5 HALAMAN PERSEMBAHAN Penulis mempersembahkan skripsi ini kepada keluarga : 1. Bapak Sudirman S.Pd 2. Ibu Kusbandini S.Pd 3. Kakak Pradopo SE

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH SPREAD, MARKET VALUE, VARIANCE RETURN, DAN DEVIDEN PAY OUT SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD PADA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERCATAT DALAM INDEX LQ45. Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap rasa hormat dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Bapak Santoso Tri Hananto, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi FE UNS. 3. Bapak Sri Suranta, SE, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Swadana Transfer FE UNS. 4. Bapak Anas Wibawa, SE, M.Si, Ak, selaku pembimbing dalam pembuatan Skripsi yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Skripsi. 5. Ibu Lulus Kurniasih, S.E., M.Si., Ak dan Prof. Dr Rahmawati, M.Si., Ak selaku penguji dalam ujian pendadaran Skripsi ini 6. Orang-orang yang sangat penulis sayangi Ibu, Bapak, Kakak dan Kekasih yang senantiasa memberikan dorongan serta semangat baik material maupun doa.

7 7. Teman-teman kos LaTahzan, teman-teman kuliah dan teman-teman kerja, semoga citacita yang kita inginkan cepat tercapai. 8. Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan Surakarta, 13 Februari 2013 Penulis

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Sistematika Penelitian... 12

9 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori B. Penelitian Terdahulu C. Pengembangan Hipotesis Hipotesis Satu Hipotesis Dua Hipotesis Tiga Hipotesis Empat D. Kerangka Pemikiran Teoritis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Sumber Data C. Populasi dan Sample D. Teknik Pengambilan Data E. Identifikasi dan Operasional Variabel Holding Period Bid-Ask Spread Market Value Variance Return Devidend Pay Out Ratio F. Metode Analisi Data Statistik Deskriptif... 29

10 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Linearitas c. Uji Multikolinearitas d. Uji Autokorelasi Uji Hipotesis a. Nilai F (Anova) b. Nilai t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial) c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Analisi Regresi Linier Berganda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Objek Penelitian B. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Multikoliniaritas Uji Autokorelasi D. Nilai F (ANOVA) E. Nilai t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial) F. Goodness of Fit Model (R 2 ) G. Interpretasi Hasil dan Pembahasan... 52

11 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran D. Implikasi Strategik DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 66

12 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Sampel Penelitian Tabel 4.2 Sektor Industri Perusahaan Sampel Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Tabel 4.4 Uji Multikoliniaritas Dengan VIF Tabel 4.5 Nilai F (ANOVA Test) Tabel 4.6 Penilaian Hipotesis Secara Parsial Tabel 4.7 Goodness of Fit Model (R 2 ) Tabel 4.8 Hasil Pengujian Statistik Secara Keseluruhan... 53

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Gambar 4.1 Pergerakan Indeks Harga Saham LQ Gambar 4.2 Grafik Histogram Standardized Residual Data Gambar 4.3 Garis Persamaan Regresi... 43

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Perusahaan Sampel Tahap Pertama Lampiran 2 Perusahaan Sampel Tahap Kedua Lampiran 3 Data Penelitian Lampiran 4 Statistik Deskriptif Lampiran 5 Nilai F Lampiran 6 Nilai t Lampiran 7 Kolgomorov Smirnov test Lampiran 8 Uji Linearitas Lampiran 9 Heterokedastisitas Lampiran 10 Uji Normalitas Lampiran 11 Surat Pernyataan Skripsi... 78

15 ABSTRAK ANALISIS PENGARUH SPREAD, MARKET VALUE, VARIAN RETURN, DAN DEVIDEN PAY OUT SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD PADA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERCATAT DALAM INDEX LQ45 Andy D. K. F Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah terdapat pengaruh dari bid ask spread, market value, varian return dan deviden payout terhadap Holding Period. Penelitian ini menguji Holding Period pada saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Februari Januari Sampel dari penelitian ini menggunakan 33 perusahaan yang terdaftar di LQ 45. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah stock price, jumlah saham beredar, volume perdagangan saham, serta deviden payout ratio. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, linearitas, multikolinearitas, dan autokorelasi serta analisi regresi dengan metode Ordinary least square (OLS). Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan penilaian hipotesis dengan nilai F, nilai t dan goodness of fit model (R 2 ). Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan progam software Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for Windows Version 17. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel bid-ask spread tidak berpengaruh terhadap holding period, variabel market value tidak berpengaruh terhadap holding period, variabel variance return tidak berpengaruh terhadap holding period dan variabel deviden payout berpengaruh positif terhadap holding period. Dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa para investor saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Februari Januari 2011 lebih mempertimbangkan faktor devidend payout ratio dalam proses menahan atau melepas saham mereka. Keyword: Holding Period, Bid/Ask Spread, Market Value, Varian Return, Devidend Payout Ratio. vi

16 ABSTRACT ANALYSIS THE INFLUENCE OF SPREAD, MARKET VALUE, VARIANCE RETURN, AND DEVIDEND PAYOUT ON HOLDING PERIOD GO PUBLIC COMPANY LISTED IN LQ45 INDEX Andy D. K. F This research aims to analyze whether there is influence from the bid ask spread, market value, variance return and dividend payout to the Holding Period. These studies test the Holding Period on shares in Indonesia stock exchange LQ 45 (BEI) is period of February January The sample of this research uses 33 companies listed on LQ 45. The Data used in this research is the stock price, the number of shares outstanding, stock trading volume, as well as the dividend payout. The analytical tool used in this research is descriptive statistics, the classical assumption test which consists of test for normality, linearity, multicollinearity, and autocorrelation and regression analysis by the method of Ordinary least square (OLS). To determine the effect of independent variables on the dependent variable used valuation hypothesis with F values, t values and goodness of fit model (R2). The data in this study were processed using the software program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for Windows Version 17. In this study obtained results that the bid-ask spread variable does not affect the holding period, the variable market value does not affect the holding period, the variable return variance does not affect the holding period and a variable dividend payout positive effect on holding period. From these results it can be concluded that investors LQ 45 stocks in the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period February January 2011 more factors to consider devidend payout ratio in the hold or release their stocks. Keyword: Holding Period, Bid/Ask Spread, Market Value, Variance Return, Devidend Payout Ratio. vii

17 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam dua tahun terakhir pasar saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan perkembangan yang signifikan, yakni mulai merata. Hal itu terlihat dari adanya 11 emiten yang memiliki kapitalisasi pasar di atas dua persen hingga September Meningkatnya kapitalisasi pasar, disebabkan pada kinerja emiten yang semakin membaik dan berbagai ekspansi yang dilakukan. Saat ini dominasi kapitalisasi pasar sudah tidak terlihat di BEI. Terakhir kali pada 2008, emiten yang mendominasi pasar modal adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang kapitalisasi pasarnya mencapai 10 % dan bahkan sempat 20 %. Hal lainnya yang dapat dijadikan dasar majunya pasar modal Indonesia adalah dari semakin banyaknya calon emiten perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering /IPO). Hingga akhir Juli 2011, nilai kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sebesar Rp3.722 triliun atau mengalami pertumbuhan 14,63 % jika dibanding dengan akhir Desember 2010 senilai Rp3.247 triliun. Untuk rata-rata nilai transaksi harian saham periode Januari - Juli 2011 tercatat senilai Rp5,06 triliun atau naik 21,42 % dibanding periode yang sama 2010 sebesar Rp4,17 1

18 triliun. Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian saham hingga akhir Juli 2011 mencapai kali atau tumbuh 13,89 % dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar kali transaksi. Sementara rata-rata volume transaksi saham harian hingga akhir Juli 2011 mencapai 4,80 miliar saham atau mengalami penurunan 0,36 % dibanding periode yang sama 2010 sebanyak 4,82 miliar saham (Indonesia Stock Exchange, 2011). Perkembangan tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah melalui berbagai kebijakan yang telah dikeluarkannya di bidang pasar modal. Kebijakan tersebut antara lain : pertama, emiten dan para penjamin diberi hak sepenuhnya oleh BAPEPAM untuk menentukan harga saham di pasar perdana. Kedua, batasan perubahan harga saham sebesar 4 % di pasar sekunder ditiadakan. Ketiga, dikenakannya pajak sebesar 15 % atas bunga deposito, dan diizinkannya pemodal asing untuk membeli saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Wisayang (2011) Perkembangan tersebut juga telah membuka peluang investasi yang lebih besar di pasar modal. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah emiten, disertai indeks harga saham yang meningkat (Miapuspita dan Purnamasari, 2003). Salah satu instrumen investasi yang populer dalam dunia pasar modal adalah saham biasa (common stock). Saham merupakan bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) (Husnan, 1998:285). Saham memiliki daya tarik tersendiri, karena sifatnya yang transferable, dan kemungkinan investor bisa memperoleh 2

19 pendapatan atau memperoleh capital gain. Perkembangan pasar modal yang semakin baik memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena pasar modal mempunyai 2 fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan, 1998). Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (pemodal) ke pihak yang memerlukan dana. Sementara dalam melaksanakan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak pihak yang memerlukan dana, dan pihak yang mempunyai kelebihan dana menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam aktiva riil yang diperlukan untuk investasi. Dalam proses pelaksanaannya (pemindahan dana), pasar modal Indonesia menggunakan order driven market system dan continous ouction system Maulina (2009). Order driven market system berarti bahwa penjual dan pembeli sekuritas yang ingin melakukan transaksi harus melalui seorang broker. Investor tidak dapat secara langsung melakukan transaksi di lantai bursa dan hanya seorang broker yang dapat melakukan transaksi jual-beli di lantai bursa berdasarkan perintah atau instruksi dari investor. Pada sistem otomatisasi yang telah diterapkan di Bursa Efek Jakarta yaitu dengan Jakarta Automated Trading System (JATS), seorang broker memasukkan order dari investor ke work station di lantai bursa untuk kemudian diproses oleh komputer. JATS yang akan mempertemukan harga transaksi 3

20 yang cocok dengan mempertimbangkan urutan dan waktu dari order tersebut. Di sisi lain seorang broker akan mendapatkan imbalan berupa fee atas jasajasa yang telah diberikan kepada investor sebesar kesepakatan yang telah di tetapkan sebelumnya dengan pemodal. Sedangkan continous auction system atau yang biasa disebut dengan sistem lelang kontinyu adalah bahwa harga transaksi yang terjadi atas suatu saham tertentu ditentukan oleh tingkat penawaran (supply) dan tingkat permintaan (demand) dari para investor. Bagi calon investor mengajukan instruksi beli kepada broker untuk melakukan pembelian atas saham tertentu dengan harga, jumlah, jenis order dan jenis saham yang ditentukan oleh investor. Demikian juga untuk order beli, cara yang sama akan diterapkan oleh investor. Pada mekanisme sistem transaksi ini dapat terjadi apa yang dinamakan dengan bid price, yaitu harga tertinggi yang diminta oleh pembeli untuk membeli dan ask price, yaitu harga terendah yang ditawarkan penjual untuk menjual. Besarnya selisih antara bid price dan ask price yang selanjutnya disebut dengan bid-ask spread tersebut dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan keputusan investasi yang dilakukan oleh investor dalam rangka mendapatkan gain atau net return yang optimal dan mengurangi tingkat resiko serendah-rendahnya. Maulina (2009) menyatakan bahwa bagi seorang investor pemegang saham biasa, besarnya spread atau selisih antara bid price dan ask price akan sangat mempengaruhi lamanya seorang investor dalam 4

21 menahan atau memegang aset yang dimilikinya. Perbedaan harga saham jual (ask price) dan harga beli (bid price) mempengaruhi tingkat likuiditas saham tersebut Maulina (2009). Semakin kecil perbedaan (spread) harga saham, maka semakin likuid saham tersebut, sehingga akan diminati oleh pasar, dan pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham pada periode selanjutnya. Teori tentang bid ask spread menjelaskan bahwa pelaku pasar mempersiapkan spread untuk menutup tiga tipe biaya yaitu biaya pemrosesan pesanan (order processing cost), biaya pengendalian persediaan (inventory control cost), dan biaya yang timbul akibat menghindari kerugian (adverse selection cost). Biaya pemrosesan pesanan meliputi biaya biaya dalam mempertahankan keberadaan dealer secara terus menerus di pasar dan biaya administrasi dari perubahan nama. Biaya pengendalian persediaan terdiri dari biaya opportunity dan resiko harga jual-beli, pencatatan transaksi-transaksi, dan aktivitas-aktivitas pembukuan lainnya. Biaya untuk menghindari kerugian memberikan kompensasi kepada dealer untuk resiko perdagangan dengan individu-individu yang memiliki informasi lebih baik tentang harga keseimbangan sekuritas. Dengan kata lain biaya ini muncul karena informasi didistribusikan secara asimetri kepada para pelaku pasar. Studi yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl (1997) yang meneliti faktor faktor yang mempengaruhi keputusan investasi saham biasa oleh investor khususnya terhadap lamanya kepemilikan suatu saham. Penelitian ini 5

22 berlandaskan teori yang disimpulkan oleh Amihud dan Mendelson (1986) bahwa aset dengan transaction cost yang lebih tinggi akan ditahan/dimiliki lebih lama oleh investor dan sebaliknya aset dengan transaction cost lebih rendah akan ditahan/dimiliki oleh investor dalam waktu yang relatif pendek. Hasil studi Atkins dan Dyl (1997) yang dilakukan di New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq periode 1975 hingga 1991 dengan jumlah sampel perusahaan menemukan bahwa lamanya investor (holding period) memegang saham biasa dipengaruhi oleh bid-ask spread, market value dan variance return. Selain itu pula hubungan antara kedua variabel tersebut lebih kuat di Nasdaq yang spreadnya lebih besar dibandingkan di NYSE yang spreadnya lebih kecil. Sedangkan penelitian yang dilakukan Lenny dan Indriantoro (1999) menyimpulkan bahwa lamanya kepemilikan suatu saham biasa di Bursa Efek Jakarta periode 1995 sampai 1996 dipengaruhi faktor- faktor bid-ask spread, market value dan variance return serta menemukan bahwa market value merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap lamanya kepemilikan suatu saham, yang berarti semakin besar nilai perusahaan, investor-investor di BEJ akan semakin lama dalam menahan kepemilikan sahamnya. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl (1997) yang menghasilkan kesimpulan bid-ask spread yang merupakan fungsi dari transaction cost dan return yang menunjukkan volatilitas (fluktuasi harga) saham akan mempengaruhi keputusan investor untuk 6

23 menahan sahamnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menguji kembali penelitian Atkins dan Dyl (1997). Adapun hal penting yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maulina (2009) yang menggunakan sampel periode saat peranan pasar modal di Indonesia semakin dirasakan peran pentingnnya dalam memobilisasi dana untuk menunjang pembangunan nasional, variabel yang digunakan sama, tetapi untuk mengetahui panjang atau pendeknya holding period saham biasa pada perusahaan go public yang tercatat dalam index LQ45 dan Wisayang (2011) yang mengambil sampel periode yang mana situasi bursa saham Indonesia sedang kurang bagus karena dipengaruhi kenaikan harga minyak dan sub-prime mortgage (krisis kredit perumahan) di AS, variabel yang digunakan hanya tiga, yaitu bid ask spread variabel, market value variabel, serta variance return variabel. Sedangkan penelitian ini menggunakan periode dimana dalam periode tersebut pasar saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan perkembangan yang signifikan, yakni mulai merata, dan saat dominasi kapitalisasi pasar sudah tidak terlihat di BEI, tetap menggunakan variabel deviden payout karena merupakan tujuan investasi jangka panjang. Variabel yang dipertahankan dalam penelitian ini yang diduga berpengaruh terhadap holding period investor terhadap saham biasa adalah kebijakan dividen (dividend policy) perusahaan, dalam hal ini dividend pay out ratio. Penelitian yang dilakukan oleh Howe dan Lin (1992), Chiang dan 7

24 Venkatesk (1988), Akhigbe dan Madura (1996), Mitra dan Rasyid (1997) membuktikan adanya hubungan negatif signifikan antara kebijakan dividen dengan bid-ask spread yang berarti saham-saham perusahaan yang membagikan dividen akan lebih liquid dibandingkan dengan perusahaan yang tidak membagikan dividen. Jika hal ini dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan Suharsono (1999) bahwa keputusan pembelian saham di kalangan investor lokal dipengaruhi oleh faktor motif pembelian saham, dan di antara motif pembelian saham yang paling banyak mewarnai adalah motif pendapatan yaitu investor mengharap penghasilan dari dividen yang memadai, sehingga dengan kebijakan dividen yang dilakukan diharapkan investor akan memegang/menahan sekuritas tersebut dalam jangka waktu pendek/panjang. Meskipun saham-saham LQ 45 merupakan saham-saham yang memiliki prospek bagus, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi fluktuasi penurunan harga yang menyebabkan investor mengalami capital loss Wisayang (2011). Kondisi tersebut dapat diamati dari tingkat fluktuasi indeks harga saham LQ 45. Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham. Apabila indeks LQ 45 bulan ini rendah dari bulan sebelumnya, ini berarti nilai investasi pada bulan ini mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Oleh karena itu, informasi yang relevan sangat dibutuhkan oleh investor sebagai acuan untuk melakukan analisis terhadap saham sebelum mengambil keputusan investasi. Keputusan investasi ini antara lain keputusan untuk membeli saham, keputusan menjual saham atau 8

25 keputusan menahan saham dalam periode waktu tertentu dengan harapan nilai saham tersebut akan lebih baik di masa yang akan datang. Sebuah fenomena mengenai perilaku Holding Period terjadi terhadap saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Salah satu strategi yang cukup menguntungkan dalam berinvestasi di pasar modal adalah dengan menempatkan dananya pada saham-saham LQ 45. Saham LQ 45 merupakan saham-saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi dalam transaksi perdagangan, serta memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar. Mengacu pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini akan digunakan variabel-variabel bid ask spread, market value, variance retur sebagai variabel variabel yang mempengaruhi holding period. Mempertahankan variabel dividend payout ratio seperti yang dilakukan dalam penelitian Maulina (2009) sebagai variabel yang mempengaruhi holding period merupakan extended replication dari penelitian terdahulu. Berdasarkan uraian latar belakang dan berbagai permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, ANALISIS PENGARUH SPREAD, MARKET VALUE, VARIANCE RETURN, DAN DEVIDEN PAY OUT SAHAM TERHADAP HOLDING PERIOD PADA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERCATAT DALAM INDEX LQ45. 9

26 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh perubahan bid/ask spread, market value, variance return, dan deviden pay out terhadap holding period index LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode ? C. TUJUAN PENELITIAN adalah: Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini Untuk memberikan bukti empiris pengaruh variabel Bid-Ask Spread, Market Value, Variance Return, dan Deviden Pay Out Ratio terhadap Holding Period saham pada perusahaan go public yang tecatat dalam index LQ 45. D. MANFAAT PENELITIAN Selain itu penelitian ini diharapkan memberikan manfaat/kontribusi bagi pihak-pihak yang membutuhkan sebagai berikut: 1. Bagi Akademis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya, karena penelitian ini terbatas oleh waktu penelitian dan 10

27 untuk variabel-variabel yang digunakan dipenelitian selanjutnya agar dikembangkan lagi. 2. Bagi Praktisi Penelitian ini secara praktis memberikan manfaat dan informasi bagi investor dan calon investor dalam mengambil langkah dan keputusan untuk berinvestasi dengan melihat holding period index LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang setiap waktu berubah dengan adanya pengaruhpengaruh, seperti faktor bid/ask spread, market value, variance return, dan deviden pay out. Dengan adanya informasi tambahan seperti ini, investor dapat menggunakannya dalam melakukan kegiatan Bursa Saham di BEI. 11

28 E. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk lebih mempermudah dan memberikan gambaran yang jelas mengenai isi dari penelitian ini maka penulis skripsi ini dibagi dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Berisi landasan teori, penelitian terdahulu, kemudian hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian. kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Berisi definisi operasional variable, penentuan populasi dan sample, jenis dan sumber data yang digunakan, metode penelitian, metode pengumpulan data, serta metode analisa data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi hasil dan pembatasan penelitian yang mengurangi analisa menyeluruh atas penelitian yang dilaksanakan beserta pembahasan hipotesisnya. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan serta saran dan keterbatasan dari penulisan yang merupakan hasil dari penelitian yang dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan. 12

29 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama, yaitu: investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets). Aktiva riil adalah aktiva berujud seperti emas, perak dan real estate. Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atau aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas. Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik dan lainnya. 1. Holding Period Holding Period merupakan variabel yang memberikan indikasi tentang ratarata panjangnya waktu investor untuk menahan saham suatu perusahaan. Panjangnya investor menahan saham perusahaan tertentu dapat berubah-ubah, bisa satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun atau lebih, hal ini 13

30 dipengaruhi dengan tingkat kembalian yang diperoleh (dividen and capital gains). Keputusan untuk menahan saham dipengaruhi oleh faktor bid-ask spread, market value, varian return dan devidend pay out. Semakin lama investor menahan sahamnya, maka akan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Sebaliknya, semakin pendek holding period maka semakin sedikit keuntungan yang akan diperoleh investor. 2. Bid-Ask Spread Bid-Ask Spread diartikan sebagai selisih antara harga beli tertinggi dari suatu saham dengan harga jual terendahnya Wisayang (2011). Bid-Ask Spread adalah fungsi dari transaction cost atau biaya transaksi, yaitu biaya untuk membeli atau menjual suatu surat berharga yang terdiri dari komisi, ongkos, biaya pelaksanaan dan biaya peluang (Fabozzi, 2000). Biaya transaksi tersebut merupakan komponen dari biaya investasi. 3. Market Value Market Value didefinisikan sebagai harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pelaku pasar. Market Value dapat diukur dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham penutupan pada hari ke-t. Berdasarkan besarnya jumlah saham yang beredar dan harga saham, dapat dilihat ukuran suatu perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang beredar dan semakin tingginya harga saham menunjukkan semakin besar ukuran sebuah perusahaan. 14

31 4. Varian Return Varian return saham perusahaan adalah ukuran langsung dari volatilitas saham perusahaan yang merupakan proksi dari risiko perusahaan. Menurut Atkins dan Dyl (1997) volatilitas perusahaan yang tinggi mengindikasikan asimetri informasi yang lebih besar yang menyebabkan volume perdagangan yang lebih tinggi dan holding period yang lebih pendek. 5. Deviden Pay Out Ratio Devidend pay out ratio yaitu prosentase dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih setelah pajak. Dividen pay out ratio dihitung dengan cara membandingkan antara dividen yang dibagi dengan earning per share. B. Penelitian Terdahulu Lamanya seorang investor menahan dananya pada saham tertentu untuk waktu tertentu merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Ini dikarenakan para investor/pemilik saham bebas untuk memilih jenis saham selain besar serta lamanya memegang financial asset tersebut dengan pertimbangan untuk mengurangi resiko sampai serendah-rendahnya untuk mendapatkan gain yang optimal. Pada penelitian yang meneliti tentang holding period ini pada awalnya menggunakan tiga variabel independen yaitu bid/ask spread sebagai variabel independen pertama yang mempengaruhi holding period sebagai variabel 15

32 dependen, kemudian variabel independen yang berikutnya yaitu market value variabel yang mempengaruhi holding period, serta variance return sebagai variabel terakhir yang mempengaruhi holding period. Pada penelitian sebelumnya yang menggunakan 3 variabel ini yaitu penelitian Wisayang (2011), melihat pengaruh ketiga variabel indepeden terhadap variabel dependen, tidak ada pengembangan terhadap tujuan akhir guna mengetahui panjang pendeknya holding periode guna mengetahui investor yang bertipe jangka panjang atau investor bertipe jangka pendek. Pada penelitian yang dilakukan Maulina (2009) yang sama menganut dari penelitian sebelumnya yang sudah diungkapkan di bab satu, dalam penelitian tersebut mengembangkan variabel deviden pay out menjadi variabel independen atau dengan kata lain jumlah variabel independen menjadi empat yaitu : bid/ask spread, market value, variance return dan deviden payout yang memperngaruhi satu variabel dependen yaitu holding period. Penambahan variabel deviden payout digunakan untuk mengetahui bertipe apakah para investor yang diteliti dalam periode tersebut, dimana variabel bid/ask spread dan variance return menggambarkan risk yang dihadapi investor dalam menghadapi pasar modal atau dengan kata lain mereka akan memperhitungkan dua variabel itu untuk menentukan membeli atau melepas saham, serta variabel market value dan deviden payout menggambarkan return yang nantinya akan didapatkan oleh investor. Apabila investor itu berorientasi jangka pendek, mereka akan memperhitungkan return yang didapat dengan memperhitungkan variance 16

33 retun untuk menentukan melepas atau membeli saham, dan yang terakhir yaitu variabel deviden payout yang mana deviden ini merupakan keuntungan jangka panjang yang didapatkan investor pada tiap akhir periode tertentu. Dengan kata lain investor jangka panjang yang lebih berorientasi terhadap kebijakan perusahaan dalam membagikan deviden, mereka akan memperhitungkan deviden payout guna menentukan return yang mereka dapatkan saat mereka akan melakukan pembelian saham ataupun sebaliknya. C. Pengembangan Hipotesis 1. Pengaruh Bid-Ask Spread terhadap Holding Period Saham Bid-Ask Spread merupakan faktor yang dipertimbangkan investor untuk mengambil keputusan apakah menahan atau melepas saham tersebut. pada harga tertentu yaitu dengan cara mengetahui seberapa besar perbedaan (spread) antara harga beli (bid) dan harga jual (ask) (Miapuspita dkk, 2003:119). bid-ask spread yang lebih besar menghasilkan expected return yang lebih tinggi pula, dan terjadinya clientele effect dimana investor dengan holding period yang lebih lama memilih asset yang memiliki bid-ask spread besar. Hasil dari penelitian (Miapuspita dkk, 2003) menunjukkan bahwa expected return akan meningkat seiring dengan holding period dan konsekwensinya asset yang memiliki bid-ask spread besar menghasilkan net return yang lebih besar kepada pemegangnya. Akibatnya investor mengharapkan holding period yang panjang (Stoll, 1983 dalam Miapuspita 17

34 dkk 2003:119), begitu juga sebaliknya. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Atkins dan Dyl (1997), Subali dan Zuhroh (2002), Maulina (2009) dan penelitian yang dilakukan Wisayang (2011). Hasil yang diperoleh Atkins dan Dyl (1997), Subali dan Zuhroh (2002), Maulina (2009) dan Wisayang (2011) bahwa variabel bid-ask spread mempunyai pengaruh positif terhadap holding period. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1: Bid-Ask Spread berpengaruh positif terhadap holding period 2. Pengaruh Market Value terhadap Holding Period Saham Makin besar nilai pasar suatu perusahaan, maka makin lama seorang investor menahan kepemilikan sahamnya, karena investor masih menganggap bahwa perusahaan besar lebih stabil keuangannya. Market value digunakan untuk mengukur nilai dari perusahaan yang menyebabkan investor mau menanamkan dananya pada suatu surat berharga. Hal ini dipergunakan untuk melihat kecenderungan investor terhadap ukuran suatu perusahaan tertentu. Secara teoritis perkembangan market value yang besar akan menyebabkan holding period saham lebih lama. Pemodal jangka panjang mengandalkan kenaikan nilai saham untuk meraih keuntungan dari investasi saham. Pemodal seperti ini membeli saham dan menyimpannya untuk jangka waktu lama (tahunan) dan selama masa itu pemodal memperoleh manfaat dari deviden yang dibayarkan perusahaan setiap periode tertentu. Secara umum makin baik 18

35 kinerja suatu perusahaan emiten, makin tinggi laba usaha dan makin besar keuntungan yang dapat dinikmati para pemegang saham. Selanjutnya, makin besar kemungkinan harga saham naik (Wisayang, 2011). Penelitian tentang Market value terhadap holding period dilakukan oleh Atkins dan Dyl (1997), Leny dan Indriantoro (1999), Subali dan Zuhroh (2002), dan Miapuspita dkk (2003). Hasil yang mereka peroleh yaitu variabel Market value mempunyai pengaruh positif terhadap holding period. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 2: Market Value berpengaruh positif terhadap holding period 3. Pengaruh Variance Return Saham terhadap Holding Period Saham Variance return menunjukkan variabilitas return yang diakibatkan adanya volatilitas (fluktuasi harga) saham Setyawan (2008). Semakin tinggi variance return menunjukkan semakin bervariasinya return harian yang diperoleh investor. Hal ini mencerminkan ketidakpastian (resiko) pasar yang tinggi. Hubungan variance return dan tingkat resiko merupakan hubungan yang searah dan linier, artinya semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan (Miapuspita dkk, 2003:120). Sehingga perkembangan variance return saham yang tinggi akan menyebabkan holding period saham menjadi lebih pendek, karena investor akan menahan saham yang memiliki tingkat fluktuasi harga yang stabil, begitu pula sebaliknya. Hal ini berkaitan dengan konsep high risk high return, karena investor meyakini 19

36 saham-saham yang memiliki risiko tinggi juga memiliki expected return yang tinggi. Dalam kaitannya dengan pertimbangan investasi khususnya keputusan untuk menahan atau melepas suatu kepemilikan saham, variance return merupakan bahan pertimbangan tambahan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan karena pada dasarnya antara tingkat return yang diharapkan dengan penentuan waktu untuk keputusan menahan atau melepas saham merupakan suatu hal yang berkaitan Wisayang (2011). Secara teoritis, perkembangan varian return saham yang tinggi akan menyebabkan holding period saham menjadi lebih pendek. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Atkins dan Dyl (1997), (Miapuspita dkk, 2003), serta Wisayang (2011), dimana menemukan hubungan yang negatif antara variance return saham dengan holding period saham. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3: Variance Return Saham berpengaruh negatif terhadap holding period. 4. Pengaruh Deviden Payout Ratio Saham terhadap Holding Period Saham Teori signaling deviden payout (Miller dan Rock, 1985) menyatakan bahwa dividen menyampaikan informasi tentang ekspektasi-ekspektasi manajer dengan memperhatikan arus kas perusahaan, maka informasi yang dikandung deviden payout mengurangi informasi asimetris. Regularitas perusahaan dalam 20

37 mempublikasikan deviden payout nya menunjukkan arus informasi yang periodik, meskipun dilakukan dalam kuantitas dan kualitas yang berbeda. Karena itulah, informasi yang terkandung dalam kebijakan deviden payout akan menghasilkan informasi asimetris di tingkat yang lebih rendah daripada tidak membayarkan dividen. Para supplier/pemasok dana juga tidak akan menyediakan dana kecuali mereka menerima informasi tentang kegunaan yang diajukan untuk danadana tersebut. Para pemegang saham juga menerima informasi baru. Informasi ini disediakan untuk pelaku pasar, mengurangi derajat keasimetrisan dan sebagai konsekuensinya, mempengaruhi bid-ask spread yang lebih rendah Maulina (2009). (Howe dan Lin 1992) membuktikan bahwa deviden payout mempunyai hubungan negatif dengan bid-ask spread, artinya bahwa saham perusahaan yang membagikan dividen akan lebih disukai daripada saham perusahaan yang tidak membagikan dividen karena deviden payout akan memperkecil informasi asimetri dan memperkecil bid-ask spread sehingga investor diharapkan akan memegang/menahan saham tersebut dalam waktu yang relatif lama. Suharsono (1999) juga memperkuat pendapat di atas dengan penelitiannya yang menunjukkan bahwa faktor pembelian saham merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam memperoleh pendapatan dari deviden. 21

38 Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 4: Deviden Pay Out Ratio Saham berpengaruh positif terhadap holding period. D. Kerangka Pemikiran Teoritis Variabel Independent Bid-Ask Spread H1 ( + ) Variabel Dependent Market Value Varian Return H2 ( + ) H3 ( - ) Holding Period (Y) Deviden Pay Out H4 ( + ) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Gambar di atas menjelaskan tentang kerangka pemikiran dari hubungan variabel independen (bid/ask spread, market value, variance return, dan deviden pay out) terhadap variabel dependen (holding period). 22

39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan dari Penelitian ini bersifat eksplanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi (1987), penelitian penjelasan (explanatory research) adalah menjelaskan hubungan kausal antara variabel variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Selain hal tersebut di atas penelitian ini juga merupakan pengembangan dari beberapa penelitian terdahulu atau bersifat extended replication. B. Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 47), data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian Arikunto (2006). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go public dan tercatat dalam index LQ45 periode Dalam periode tersebut terdapat lima periode LQ 45 (Agustus 2009 Januari 2010, Februari 2010 Juli 2010, Agustus

40 Januari 2011, Februari 2011 Juli 2011, Agustus 2011 Januari 2012). Sampel merupakan bagian dari populasi Arikunto (2006), Sampel dalam penelitian ini adalah saham perusahaan yang tercatat pada dua periode LQ 45 yaitu periode Februari 2010 Juli 2010 dan periode Agustus 2010 Januari D. Teknik Pengambilan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (memenuhi kriteria tertentu). Kriteria yang digunakan yaitu perusahaan LQ 45 yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) sebagai emiten dalam dua dari lima periode LQ 45 yaitu diperiode Februari 2010 Juli 2010 dan Agustus 2010 Januari 2011, Serta harus tersedia data stock price (high, low and close), volume transaksi, saham beredar, kapitalisasi pasar dan deviden pay out selama periode Februari Januari Alasan menggunakan emiten yang masuk dalam penghitungan indeks LQ 45, karena saham-saham LQ 45 merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar yang tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta keuangan yang cukup baik dan sering diburu investor untuk memperoleh gain. 24

41 E. Identifikasi dan Operasional Variabel 1. Holding Period Holding Period adalah rata-rata panjangnya waktu yang digunakan investor dalam menyimpan/memegang suatu sekuritas selama periode waktu tertentu. Rata-rata holding period investor untuk setiap tahun dihitung dengan membagi jumlah saham beredar (share outstanding) dengan volume perdagangan saham i tahun ke t (Atkins dan Dyl, 1997). HPit = Dimana : HPit : Holding Periode dari saham i pada tahun T n : Banyaknya bulan disaat periode penelitian 2. Bid-Ask Spread Bid-Ask Spread adalah perbedaan harga tertinggi yang dibayarkan oleh seorang pembeli dengan harga terendah yang bersedia ditawarkan oleh penjual. Konsep perhitungan bid-ask spread adalah dengan membuat rata-rata bid-ask spread harian untuk tiap jenis saham yang diteliti selama periode observasi. Dengan mengacu pada penelitian Atkins dan Dyl (1997) serta Maulina (2009) spread dirumuskan sebagai berikut: 25

42 Dimana : Spread it : Rata-rata presentase bid ask spread dari saham i, pada tahun T N : Jumlah pengamatan selama satu tahun Ask it : Harga jual terendah yang menyebabkan investor setuju untuk menjual saham i pada hari t. Bid it : Harga beli terendah yang menyebabkan investor setuju untuk menjual saham i pada hari t 3. Market Value Market value adalah harga saham yang terjadi di pasar pada saat tertentu yang di tentukan oleh pelaku pasar, yaitu merupakan rata rata harga saham selama satu tahun dikalikan dengan jumlah saham beredar per akhir tahun. Mengacu penelitian Atkin dan Dyl (1997) market value dirumuskan sebagai berikut: 26

43 Dimana: Mkt Val it : rata-rata market value saham perusahaan i selama semester T N : jumlah hari transaksi saham perusahaan i selama semester T Harga saham it : harga penutupan saham perusahaan i pada hari t Saham beredar it : jumlah saham yang beredar pada saham perusahaan i selama semester T 4. Variance Return Variance return adalah tingkat resiko yang terjadi dari suatu kegiatan investasi, terutama akibat transaksi saham di pasar bursa yang disebabkan adanya volatilitas harga saham. Variance return saham dihitung dengan menggunakan kuadrat dari deviasi standar ( Utomo, 2007). Variance return dirumuskan sebagai berikut: 27

44 Dimana: σi 2 : Variance return saham i R it : Return saham i pada periode t it : Rata-rata return saham i pada periode t n : Jumlah pengamatan 5. Dividend Pay Out Ratio Deviden pay out ratio adalah jumlah dividen dividen yang telah dibayar pada tahun tersebut dibagi dengan laba per lembar saham pada akhir tahun (Husnan, 1998). Dengan mengacu pada penelitian (Husnan, 1998) serta Maulina (2009) deviden pay out ratio dirumuskan sebagai berikut: Dividend Pay Out Ratio = Dividend per share Earning per share 28

45 F. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis regresi linier berganda. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, (Ghozali, 2011:19). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot (Ghozali, 2011:160). b. Uji Linearitas Uji ini digunakan untuk melihat apakan spesifikasi model yang digunakan dalam sudah benar atau tidak (Ghozali, 2011:166) 29

46 c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai R 2. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) (Ghozali, 2011:105). d. Uji Autokorelasi Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relative jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda yang berasal dari individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah Durbin Watson test (Ghozali, 2011:110). 3. Uji Hipotesis a. Nilai F (ANOVA) Nilai F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). 30

47 b. Nilai t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial) Nilai statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011:97). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi adalah studi mengenai ketergantungan suatu variabel independen (tidak bebas) terhadap satu atau lebih variabel dependen (bebas) untuk mengestimasi nilai rata-rata populasi variabel dependen berdasarkan nilai tetap variabel independen (Gujarati, 2003). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 31

48 HP = α + β1bs + β2mv + β3vr + β4dp + ε Keterangan : - HP (Holding Period) : lamanya jangka waktu menahan saham perusahaan i pada tahun m. - BS (Bid-Ask Spread) : tingkat rata-rata bid-ask spread saham perusahaan i selama tahun m. - MV (Market Value) : nilai pasar perusahaan i pada tahun m. - VR (Varian Return) : menunjukkan rata-rata tingkat risiko saham i selama tahun m. - DP (Devidend PayOut) : rasio deviden payout perusahaan i pada tahun m - β1, β2, β3, β4 : koefisien regresi. - α : konstanta. - ε : variabel pengganggu atau faktor-faktor diluar variabel yang tidak dimasukkan sebagai variabel model diatas. 32

49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Objek Penelitian Indeks saham LQ 45 merupakan gabungan saham-saham yang dinilai paling liquid dan memiliki kapitalisai pasar yang besar. Secara umum, naik turun atau volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dipengaruh oleh volatilitas kinerja perusahaan-perusahaan yang tergabung di indeks saham LQ 45. Indeks ini baru mulai diperkenalkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sesuai dengan namanya, maka perhitungan indeks ini didasarkan pada nilai pasar dari 45 saham pilihan yang diseleksi setiap enam bulan sekali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari indeks saham LQ 45. Dalam penelitian ini, pengambilam sampel melalui dua tahapan, tahap yang pertama yaitu tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten dalam periode Februari 2010 Juli 2010 dan periode Agustus 2010 Januari 2011, diperoleh 51 perusahaan seperti yang tertera pada Lampiran 1. Dari 51 perusahaan yang melalui tahap pertama, dilanjutkan dengan melakukan tahap kedua yaitu menyediakan data stock price, volume transaksi, saham beredar, kapitalisasi pasar dan deviden payout selama periode Februari Januari 2011, akhirnya didapatkan 33 perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sampel penelitian ini. Ke-33 perusahaan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. 33

50 Perusahaan-perusahaan sampel di atas berasal dari beragam kelompok industri yang dipilih berdasarkan kriteria indeks saham LQ 45. Selanjutnya untuk kepentingan penelitian ini, maka disaringlah dari 51 perusahaan menjadi 33 perusahaan. Berikut tabel penjelas dalam pengambilan sampel penelitian ini. Tabel 4.1 Sampel Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Jumlah Listed in 2 period LQ Februari 2010 Juli 2010 Februari 2010 Januari 2011 Agustus 2010 Januari Menyediakan data penelitian (14) Jumlah Sampel 33 Sumber: Data penelitian diolah, (2013). Sampel penelitian sebanyak 33 perusahaan ini dijustifikasi berdasarkan kebutuhan pengukuran variabel penelitian, seperti yang telah dijelaskan dalam teknik pengambilan sampel di bab tiga. Berikut pengkategorian perusahaan sampel menurut kelompok industrinya masing-masing. 34

51 Tabel 4.2 Sektor Industri Perusahaan Sampel No Sektor Industri Jumlah Persentase 1 Agriculture (Pertanian) 4 12,12 2 Mining (Pertambangan) 5 15,15 3 Miscellaneous industry (Aneka industri) 1 3,03 4 Property, real estate and construction (Properti) 2 6,06 5 Finance (Keuangan) 6 18,18 6 Consumer goods (Barang konsumsi) 4 12,12 7 Basic industry and chemicals 3 9,09 8 Trade servie and investment (Perdagangan) 3 9,09 9 Infrastructure, utilities & transportation 5 15,15 Jumlah Perusahaan % Sumber: Data penelitian diolah, (2013). Tabel 4.2 di atas menyajikan informasi mengenai klasifikasi perusahaan sampel berdasarkan kelompok industrinya masing-masing. Berdasarkan informasi tersebut, perusahaan yang mendominasi indeks LQ 45 berasal dari sektor industri keuangan (finance), yaitu sebanyak 6 perusahaan dengan persentase sebesar 18,18%. Sedangkan perusahaan sampel yang paling sedikit tergabung dalam indeks LQ 45 berasal dari sektor aneka industri (misscellaneous industry) yaitu sebanyak 1 perusahaan dengan persentase 3,03%. Selanjutnya, besaran proporsi perusahaan yang tergabung di indeks ini terdiri dari sektor industri pertambangan 35

52 (15,15%), pertanian (12,12%), konsumsi (12,12%), industri dasar dan kimia (9,09%), perdagangan dan investasi (9,09%), serta properti real state dan konstruksi (6,06%). Hal ini menandakan bahwa rata-rata perusahaan yang tergabung di indeks LQ 45 adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar, total asset tinggi dan juga lebih profitable bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang tidak masuk ke dalam kriteria indeks LQ 45. Hal tersebut bisa dilihat dari kecenderungan pergerakan nilai indeks LQ 45 dari tahun penelitian yaitu 2010 sampai dengan 2011 sebagai berikut. Gambar 4.1 Pergerakan Indeks Harga Saham LQ45 Periode Sumber: E-trading HOTS, Diakses 25 Januari Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa pergerakan indeks LQ 45 selalu berada pada tren yang meningkat, namun beberapa kali sempat anjlok dengan nilai yang cukup drastis. Tingginya volatilitas ini disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah satunya dapat disebabkan oleh faktor eksternal berupa 36

53 informasi yang dapat diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh masing-masing perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan menyediakan beberapa informasi yang diperlukan oleh calon investor, sehingga baik investor lama maupun calon investor baru dapat mempersempit asimetri informasi (kesenjangan informasi) yang pada akhirnya dapat merugikan investor itu sendiri. Dalam penelitian ini, pengunaan variabel holding period sebagai variabel dependen bertujuan untuk menunjukkan seberapa lama investor memegang atau menahan suatu saham. Beberapa variabel lainnya yang diduga mempengaruhi variabel HP (holding period) adalah informasi mengenai variabel Bid/ask spread, market value, variance return dan deviden pay out ratio yang karakteristik dan besaran datanya akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya. B. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Data statistik deskriptif secara umum memberikan gambaran mengenai sebaran data yang dipergunakan pada saat peneliti melakukan pengujian statistik. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai keadaan, karakteristik, rentang dan juga informasi dasar tentang data yang akan dipergunakan. Sesuai dengan penggunaan variabel penelitian, maka Tabel 4.3 berikut menyajikan informasi mengenai statistik deskriptif yang terdiri dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari variabel penelitian yang ditelit. 37

54 Tabel 4.3 Statistik Deksriptif Variabel Penelitian VARIABEL N Minimum Maximum Mean Std. Deviation HOLDING PERIOD 33 0,4 14,3 2,30 2,54 BID ASK SPREAD 33 0,07 0,47 0,16 0,07 MARKET VALUE 33 29,1 32,9 31,12 1,11 VARIAN RETURN 33 0,05 1,04 0,14 0,16 DEVIDEN PAY OUT 33 0,00 77,49 29,70 17,07 Sumber: Data diolah, (2013). Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa tedapat lima variabel penelitian yang terdiri dari empat variabel independen dan juga satu variabel dependen. Variabel dependen yang dipakai dalam penelitian ini adalah Holding period. Nilai rata-rata untuk variabel ini adalah sebesar 2,30 dengan nilai terendah sebesar 0,4 dan nilai tertinggi sebesar 14,3. Sedangkan nilai standar deviasi dari variabel ini adalah 2,54%. Nilai ini mengindikasikan bahwa terjadi variasi sebaran data yang cukup beragam untuk data yang diperoleh dari variabel holding period. Selanjutnya variabel penelitian yang menjadi variabel independen pertama adalah Bid/Ask Spread. Nilai rata-rata dari variabel ini adalah sebesar 0,16 dengan nilai terendah 0,07 dan nilai tertinggi sebesar 0,47. Nilai rata-rata untuk variabel 38

55 bid/ask spread ini mengindikasikan bahwa rata-rata rentang selisih Bid/ask untuk ke-33 perusahaan yang tergabung di dalam indeks LQ 45 adalah sebesar 16%. Selanjutnya nilai standar deviasi variabel bid/ask spread adalah sebesar 0,07%. Hasil ini membuktikan bahwa tidak terjadi variasi perubahan bid/ask spread yang terlalu besar diantara ke-33 saham perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Variabel independen kedua yang diamati dalam Tabel statistik deskriptif di atas adalah market value. Market value disebut juga dengan nilai kapitalisasi pasar. Untuk perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa keseluruhan perusahaan sampel memiliki nilai rata-rata market value sebesar 31,12. Dengan nilai pasar terendah sebesar 29,1 dan nilai pasar tertinggi sebesar 32,9. Informasi mengenai data market value ini menjadi lebih kecil karena data yang diperoleh harus di logaritma natural-kan terlebih dahulu, sehingga satuan data menjadi lebih kecil dan memiliki satuan yang comparable bila dibandingkan dengan data-data dari variabel lainnya. Selanjutnya nilai standar deviasi untuk variabel market value adalah sebesar 1,11%. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebaran data mengenai nilai pasar (market value) untuk ke-33 perusahaan sampel tidak berbeda terlalu jauh. Variabel independen ketiga yang digunakan dalam penelitian ini adalah variance return saham. Sesuai dengan informasi yang diperoleh dari Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk variabel variance return saham 39

56 adalah sebesar 0,14 di mana nilai terendah dan tertinggi dari variance return ini adalah sebesar 0,05 dan 1,04. Selain itu, informasi mengenai nilai standar deviasi untuk variabel ini adalah sebesar 0,16%. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel variance return tidak menyimpang terlalu jauh. Variabel independen terakhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deviden pay out ratio. Nilai rata-rata yang dapat diperoleh dari Tabel 4.3 di atas menunjukkan angka sebesar 29,70 dengan nilai terendah sebesar 0 dan nilai tertinggi 77,49. Informasi ini menunjukkan bawa ada perusahaan yang tidak membagikan deviden sama sekali dan ada perusahaan yang membagikan deviden lebih besar daripada yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Selanjutnya nilai standar deviasi untuk variabel deviden pay out menunjukkan angka sebesar 17,7%. Hasil tersebut membuktikan bahwa sebaran data mengenai besaran nilai deviden yang dibagikan perusahaan sangat beragam satu sama lain. Dalam konteks ini, yaitu 33 perusahaan sampel dari indeks saham LQ 45 membagikan jumlah deviden yang cukup berbeda, di mana ada perusahaan yang membagikan deviden dengan jumlah rasio yang sangat tinggi dan ada perusahaan yang bahkan tidak membagikan deviden sama sekali. 40

57 C. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan agar analisis regresi memenuhi kriteria BLUE (Best, Linear, Unbiased dan Estimator). Kriteria ini perlu dipenuhi terutama untuk penelitian keuangan yang datanya diperoleh dari data sekunder. Untuk penelitian ini, data didapat dari laporan keuangan dan juga informasi historis dari nilai perdagangan indeks saham LQ 45 selama periode tahun 2010 sampai dengan Dengan demikian, uji asumsi klasik yang perlu dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas data, uji linearitas, uji multikoliniaritas dan uji autokorelasi, (Gujarati, 2003; Baltagi, 2005; Widarjono, 2009; Winarno, 2009). 1. Uji Normalitas Data penelitian yang diperoleh melalui data sekunder diharapkan memiliki sebaran nilai residual yang normal dan mendekati nol (Widarjono 2009). Hal ini menjadi penting agar hasil penelitian tidak megandung bias yang dapat mengaburkan hasil penelitian, sehingga hasil tersebut tidak bisa digunakan untuk menggeneralisasi populasi. Untuk melakukan uji normalitas, dapat dilakukan dengan dua cara, pertama data di-plot ke dalam bentuk grafis (histogram dan garis fungsi regresi) yang menyajikan informasi visual mengenai sebaran data. Kedua dilakukan pengujian secara statistik dengan menggunakan kolgomorovsmirnov test. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data 41

58 dilakukan dengan kedua cara tersebut. Berikut Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 yang menunjukkan sebaran nilai residual dari hasil analisis regresi berganda. Gambar 4.2 Grafik Histogram Standardized Residual Data yang Terdistribusi Normal Sumber: Data diolah, (2013). Gambar 4.2 di atas memperlihatkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini sudah tersebar dengan normal, sehingga nilai residual menjadi nol dan data yang digunakan tidak menghasilkan bias. Selain itu, Gambar 4.2 juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat data yang menyimpang terlalu jauh (outlier). Untuk lebih mempertegas kenormalan data, maka nilai residual dari hasil regresi di-plot kembali ke dalam grafik yang memvisualisasikan nilai residual dalam garis persamaan regresi sebagai berikut. 42

59 Gambar 4.3 Sebaran Nilai Residual Data Dalam Garis Persamaan Regresi Sumber: Data diolah, (2013). Gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai residual dari hasil pengujian statistik tersebar di sepanjang garis fungsi regresi, sehingga dapat dikatakan bahwa residual data tersebar dengan normal. Selain itu, uji normalitas dengan menggunakan Kolgomorov Smirnov (lihat lampiran) juga menunjukkan bahwa residual data tersebar dengan normal, di mana nilai signifikansi kolgomorov smirnov test (0,843) > 0,05%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi normal. 43

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi investasi pasif yang sering digunakan dalam melakukan investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan keputusan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi dewasa ini menjadi pilihan masyarakat dalam menggunakan kelebihan dananya. Menurut Tandelilin (2010:2) investasi merupakan komitmen atas sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan dalam berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan kerangka teoritik yang telah dijelaskan pada Bab II maka tujuan penelitian yang hendak dicapai antara lain : 1. Memberikan bukti empiris baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. serta Atkins dan Dyl (1997) holding period merupakan rata-rata panjangnya waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. serta Atkins dan Dyl (1997) holding period merupakan rata-rata panjangnya waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian holding period saham Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan seorang investor dalam berinvestasi dengan sejumlah uang

Lebih terperinci

Nabila. Abdul Halim Ati Retna Sari. (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan, Malang)

Nabila. Abdul Halim Ati Retna Sari. (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan, Malang) Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Analisa Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Variance Return Terhadap Holding Period Saham Biasa Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi dengan sejumlah uang yang bersedia dikeluarkan. Holding period juga berarti ratarata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Skripsi Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

biaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang

biaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tcoritis 2.1.1. Transaction Cost Menurut Fabozzi dalam bukunya Manajemen Investasi (1999:255-265) biaya transaksi meliputi biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya

Lebih terperinci

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website  Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui website www.idx.co.id, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lingkungan persaingan global yang disertai dengan dukungan teknologi informasi yang ada saat ini, membuat setiap perusahaan di negara berkembang salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan. ekuitas) - dengan imbalan uang tunai (wikipedia).

BAB I PENDAHULUAN. finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan. ekuitas) - dengan imbalan uang tunai (wikipedia). 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Earnings Per Share ( EPS ), Return On Investment (ROI), Price To Book Value (PBV) and Price Earnings Ratio (PER) To Share Price: An Empirical Study of Food and Beverage Sector

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999:15). Populasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi dapat di artikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RACHMADANI

SKRIPSI ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RACHMADANI SKRIPSI ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH RACHMADANI 090522128 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan go publik yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dari bulan September 2016 di Jakarta, dengan mengambil data keuangan atau laporan keuangan pada perusahaan Pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun BAB IV PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Sampel pada penelitian adalah seluruh perusahaan sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 2015. Data yang

Lebih terperinci

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh: AKHMAD SULTHON NIM. 060810301260 S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Dimana sekunder sendiri adalah perolehan data yang didapat tidak secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk melakukan investasi dan salah satu alternatif untuk melakukan pembiayaan. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, waktu penelitian ini direncanakan mulai bulan Februari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena. Teori-teori

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING PADA PERUSAHAAN PESERTA INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS (ISRA)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING PADA PERUSAHAAN PESERTA INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS (ISRA) PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING PADA PERUSAHAAN PESERTA INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS (ISRA) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH ANALISIS RASIO PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH ANALISIS RASIO PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI PENGARUH ANALISIS RASIO PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI ( Studi Empiris pada Annual Report Perusahaan Food And Beverage

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, EARNING PER SHARE, NET PROFIT MARGIN, DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and beverage Yang Terdaftar Di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitan ini dilakukan di Jakarta, provinsi DKI Jakarta, pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017. Sumber penelitian dari Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3. 1. 1 Variabel Penelitian Variabel yang digunkan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu a. variabel

Lebih terperinci

PENGARUH EPS ( EARNING PER SHARE

PENGARUH EPS ( EARNING PER SHARE PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Oleh : JOHANSYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi PENGARUH LIQUIDITY RATIO, ACTIVITY RATIO, DAN PROFITABILITY RATIO TERHADAP DIVIDEND POLICY (Studi Pada Seluruh Perusahaan yang listed di BEI Periode 2009-2013) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan tipe penelitian yang membahas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emiten. Sebaliknya, di tempat itu pula perusahaan (entities) yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. emiten. Sebaliknya, di tempat itu pula perusahaan (entities) yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga

Lebih terperinci

WACANA Vol. 12 No. 4 Oktober 2009 ISSN

WACANA Vol. 12 No. 4 Oktober 2009 ISSN ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOLDING PERIOD SAHAM BIASA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERCATAT DALAM INDEX LQ45 Factors Influencing the holding period of common stock on the public firm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Dan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

PENGARUH PERDAGANGAN INVESTOR ASING TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERDAGANGAN INVESTOR ASING TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERDAGANGAN INVESTOR ASING TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan perusahaan-perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan perusahaan-perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel yang Digunakan Sebagaimana pengambilan sampel dalam penelitian ini, bahwa sampel merupakan perusahaan-perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas, arus kas bersih dari kegiatan operasi, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45 PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45 Veranita Novita E-mail : veranitanovita@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Jenis dan desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik deskriptif. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE, DIVIDEND PER SHARE,

PENGARUH EARNING PER SHARE, DIVIDEND PER SHARE, SKRIPSI PENGARUH EARNING PER SHARE, DIVIDEND PER SHARE, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: ANDINI MIRANDA 090522103

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PREDIKTIBILITAS LABA, DAN RISIKO KEGAGALAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISMA AKUNTANSI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PREDIKTIBILITAS LABA, DAN RISIKO KEGAGALAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISMA AKUNTANSI PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PREDIKTIBILITAS LABA, DAN RISIKO KEGAGALAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISMA AKUNTANSI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Resiko Kredit, Pendapatan Bunga Bersih, dan GWM Terhadap Return On Assets (Studi pada perusahaan sektor bank yang terdaftar di BEI periode 2011-2015) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian A.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 dengan objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)/

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MELIA BUDIWATI 3203006117 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN PADA INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN PADA INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN PADA INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI INI DIAJUKAN SEBAGAI PERSYARATAN GELAR SARJANA ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat maupun publik. Keterlibatan masyarakat

Lebih terperinci