BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan strategi atau metode pembelajaran yang efektif di kelas sangat dibutuhkan pada pembelajaran sains khususnya pada pembelajaran fisika. Rendahnya hasil belajar fisika peserta didik disebabkan oleh ketidaktepatan penggunaan strategi atau model pembelajaran yang digunakan pendidik di kelas. Untuk menyampaikan materi pembelajaran, umumnya pendidik masih menggunakan metode konvensional, menggunakan buku pegangan, menyampaikan dengan ceramah dan menulis materi pada papan tulis. Hal ini membuat suasana pembelajaran menjadi biasa saja. Sehingga sangat disayangkan mata pelajaran fisika yang seharusnya mudah justru dikenal sebagai mata pelajaran yang tidak disukai oleh peserta didik. Berdasarkan hasil awal penelitian ditemukan bahwa pendapat siswa SMA Negeri Kebakkramat tentang pelajaran fisika, sebanyak 33,33% siswa menyatakan pembelajaran Fisika di kelas menarik dan 66,67% siswa menyatakan bahwa pembelajaran Fisika membosankan. Sedangkan pendapat siswa tentang materi fisika menyatakan bahwa sebanyak 91,67% siswa menyatakan bahwa materi pelajaran Fisika sulit dipahami dan hanya 8,33% siswa yang menyatakan bahwa materi pelajaran Fisika mudah dipahami. Kecenderungan ini biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka yang menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran berat yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit melalui pendekatan matematis sehingga pembelajaran cenderung pasif dan membosankan. Arsyad yang mengutip dari Dikti menyebutkan bahwa faktor utama yang menyebabkan rendahnya pencapaian prestasi belajar Indonesia adalah kurangnya ketrampilan tenaga pendidik dalam pengelolaan pembelajaran (2011: 14). Akibatnya tujuan pembelajaran yang diharapkan, menjadi sulit dicapai. 1

2 digilib.uns.ac.id 2 Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat menghidupkan suasana kelas, menumbuhkan motivasi serta meningkatkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah peserta didik dalam pembelajaran sains khusunya bidang fisika. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran student centered yang dapat membantu peserta didik berlatih memecahkan masalah adalah model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning). White (2011: 1) dalam jurnalnya mengatakan bahwa: One must reconsider what students really need to learn and the environment in which they learn. Much of the enthusiasm for the problem-based approach to learning comes from instructors who feel revitalized by the creative energy it releases. White mengatakan bahwa salah satu yang harus dipertimbangkan ketika siswa benarbenar belajar dari lingkungan mereka belajar yaitu dengan pendekatan berbasis masalah karena menimbulkan ketertarikan dan energi kreatif. Pada model ini peserta didik dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan berpikir serta meningkatkan kemampuan dalam memecahkan suatu masalah. Model pembelajaran ini juga banyak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Dalam pendekatan berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim kecil, dan memperoleh, mengomunikasikan, serta memadukan informasi dalam proses yang menyerupai atau mirip dengan menemukan (inquiry). Selain model pembelajaran, pembelajaran akan lebih dimengerti dan dipahami oleh peserta didik apabila didukung dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang setiap tahun selalu mengalami perkembangan ternyata masing masing media mempunyai kelemahan, berdasarkan penggunaannya perlu diadakan penemuan media baru dan pemanfaatan media yang telah diperbaharui. Peserta didik cepat merasakan bosan saat menerima pelajaran, dikarenakan penggunaan media yang kurang menarik sehingga akan bersifat verbalistik, maka perlu diadakannya pembuatan media guna menunjang proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pengajar, senantiasa dituntut

3 digilib.uns.ac.id 3 berperan aktif dalam memberikan kontribusi yang maksimal dalam penyempurnaan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Sehingga dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang harus disampaikan. Manfaat media pembelajaran secara khusus yaitu meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik yang memainkan peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Media pembelajaran dapat menimbulkan stimulus peserta didik untuk belajar. Arsyad yang mengutip dari Hamalik mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, serta membangkitkan motivasi dan rangsangan untuk belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik (2011). Untuk meningkatkan minat dan prestasi dalam pembelajaran, dapat dimunculkan dalam media pembelajaran dengan bantuan alat permainan. Smith (2009) menuturkan bahwa minat dan motivasi belajar dapat dimunculkan dengan bantuan alat permainan sehingga dapat menjadi asset di kelas dan mengembangkan kemampuan peserta didik (Hanna, 2012). Sedangkan menurut Sadiman (2010 :78) permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Sementara itu, Justin Howard (2010) yang dikutip dari Suhardita (2011: 129) mengatakan bahwa kepercayaan diri pada siswa dapat ditingkatkan melalui permainan, karena melalui permainan akan dapat membentuk sebuah dinamika kelompok yang efektif. Salah satu permainan yang mudah dimainkan adalah permainan monopoli. Seseorang dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain permainan monopoli. Permainan ini memperkenalkan sesuatu yang ada disekitar kita dengan menggunakan kartu-kartu seperti kartu komplek tanah, kartu dana umum, kartu kesempatan dan lain-lain. Tahap awal penelitian tentang pendapat siswa SMA Negeri Kebakkramat mengenai permainan monopoli menyatakan bahwa sebanyak 97,22% siswa menyatakan pernah bermain monopoli dan 88,89% siswa berpendapat bahwa belajar Fisika menggunakan media permainan monopoli akan menarik bagi mereka.

4 digilib.uns.ac.id 4 Oleh karena itu peneliti tertarik untuk memodifikasi permainan monopoli sebagai media pembelajaran fisika. Permainan monopoli dipilih karena termasuk suatu permainan yang relatif digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa dan mudah dalam memainkannya. Hasil penelitian Arif Susanto (2011) berupa media permainan monopoli yang mendapatkan validitas secara teoritis dengan kelayakan aspek format media 90%, aspek visual 94%, aspek fungsi/kualitas media 92,86%, dan aspek kejelasan media dalam penyajian konsep 88,33% sehingga disimpulkan termasuk kategori layak dan dapat diimplementasikan untuk kegiatan belajar mengajar. Komponen-komponen permainan monopoli selanjutnya dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan untuk pembelajaran fisika. Penyajian materi pelajaran pada pokok bahasan dengan menggunakan permainan monopoli dalam pembelajaran diharapkan dapat memunculkan minat dan motivasi belajar siswa. Pemilihan materi fluida dinamis didasarkan hasil rata-rata nilai ujian nasional siswa SMA Negeri Kebakkramat pada tahun 2014 pada butir soal tentang penerapan hukum Benoulli. Hasilnya, siswa SMA Negeri Kebakkramat memiliki nilai rata-rata 15,70 sedangkan di tingkat Kabupaten Karanganyar dan tingkat Provinsi Jawa Tengah memiliki nilai rata-rata 19,74 dan 24,71 serta di tingkat Nasional memiliki nilai rata-rata 51,51. Dari uraian latar belakang tersebut yang menyatakan bahwa perlunya pembelajaran fisika yang menarik maka perlu diadakan penelitian dengan judul PERMAINAN MONOPOLI FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA DINAMIS UNTUK SISWA SMA. Pembuatan media dilakukan dengan menggunakan menggunakan aplikasi desain gambar CorelDraw X4 dan aplikasi pembuat permainan Adobe Flash CS 6. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang timbul sebagai berikut: 1. Penggunaan metode mengajar yang cenderung bersifat konvensional sehingga peserta didik kurang aktif saat proses belajar mengajar pelajaran fisika.

5 digilib.uns.ac.id 5 2. Kegiatan pembelajaran memerlukan model pembelajaran yang efektif dan dapat dipahami oleh peserta didik. 3. Perlunya motivasi untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam belajar fisika melalui media pembelajaran yang menarik. 4. Perlunya media pembelajaran yang lebih komunikatif dan menarik dengan bantuan alat permainan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 5. Rendahnya nilai kognitif peserta didik pada butir soal tentang fluida dinamis. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini agar lebih terarah dan mencapai tujuan yang tepat. Masalah dalam penelitian ini dibatasi tentang: 1. Pembuatan media pembelajaran berbasis permainan yang ditampilkan dalam bentuk permainan monopoli fisika pada materi fluida dinamis. 2. Kelayakan media pembelajaran dalam bentuk permainan monopoli fisika sebagai media pembelajaran di sekolah. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah media pembelajaran yang dibuat memenuhi kriteria baik pada aspek kelayakan isi atau materi dan sajian penulisan? 2. Apakah media pembelajaran yang dibuat memenuhi kriteria baik pada aspek media dan grafis? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Membuat media pembelajaran dalam bentuk permainan monopoli fisika pada materi fluida dinamis. 2. Memaparkan karakteristik media pembelajaran dalam bentuk permainan monopoli fisika pada materi fluida dinamis.

6 digilib.uns.ac.id 6 F. Spesifikasi Produk yang Dimodifikasi Monopoli yang dibuat merupakan hasil adopsi dan adaptasi dari Monopoly Here and Now yang dibuat oleh Hasbro. Jadi yang dimaksud dengan media dalam penelitian ini adalah alat untuk menyampikan informasi pengajaran dalam bentuk permainan monopoli yang terkait dengan materi fluida dinamis. Sehingga nantinya peserta didik melakukan proses belajar mengajar dengan memainkan permainan monopoli secara kelompok dengan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning). G. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diperoleh manfaat antara lain: 1. Secara Teoritis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pembuatan media pembelajaran guna meminimalisasi kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran konvensional di kelas. Dengan media pembelajaran yang baru diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang diberikan oleh pendidik. 2. Secara praktis penelitian ini diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dan akhirnya pembelajaran akan menjadi lebih berkualitas dibandingkan pembelajaran secara konvensional. H. Asumsi dan Keterbatasan Pembuatan Media Asumsi dan keterbatasan pembuatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan dalam mendesain tampilan permainan yang memerlukan pengusaan dan keterampilan desain grafis. 2. Penyesuaian waktu penggunaan alat permainan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan jam pelajaran yang tersedia.