Studi Numerik Pengaruh Konfigurasi Pipa Pada Susunan Pipa Staggered Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas dan Aliran Fluida
|
|
- Lanny Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Studi Numerik Pengaruh Konfigurasi Pipa Pada Susunan Pipa Staggered Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas dan Aliran Fluida Nina Yunindra 1, Ary Bachtiar Khrisna Putra 2 Program Studi Teknik Mesin, Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya nina.yunindra@pjbservices.com ABSTRAK Studi numerik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik perpindahan panas dan aliran fluida dari susunan pipa hasil modifikasi pada pipa heat exchanger yang tersusun secara staggered. Modifikasi dilakukan dengan mempersempit jalur lintasan aliran fluida. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kerusakan pipa pada heat exchanger yaitu dengan mengurangi gaya drag pada susunan pipa yang menerima gaya dinamik terbesar dengan mempertahankan perpindahan panasnya agar tetap optimal. Karakteristik perpindahan panas dapat diketahui dari distribusi bilangan Nusselt (Nu) lokal dan nilai laju perpindahan panas, sedangkan karakteristik aliran uap diketahui dari distribusi koefisien pressure (CP) lokal dan nilai koefisien drag (CD). Pemodelan pada penelitian ini dilakukan secara 2 dimensi dengan menggunakan perangkat lunak Computational Fluid Dynamic (CFD) komersial. Untuk karakteristik aliran, nilai total koefisien drag pada susunan pipa modifikasi turun sebanyak 25,6% bila dibandingkan dengan koefisien drag total pada susunan pipa aktual, yang diikuti pula dengan penurunan nilai koefisien drag pada pipa yang menerima gaya dinamik terbesar. Untuk karakteristik perpindahan panas, total laju perpindahan panas pada susunan pipa modifikasi mengalami penurunan sebesar 11%. Angka tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan persentase pada penurunan koefisien drag total. Kata kunci: Heat Exchanger, gaya drag, bilangan Nusselt, koefisien drag, koefisien pressure, Computational Fluid Dynamic ABSTRACT This numerical study was carried out to investigate heat transfer and flow characteristics of fluid from the tube arrangement modified in heat exchanger with staggered arrangement. Modification was conducted by narrowing the passage of fluid flow. It was done to reduce the damage of heat exchanger tube by reducing the drag force on the tube arrangement that receives the largest dynamic forces with still maintain the optimum heat transfer. Heat transfer characteritics can be determined from the distribution of Nusselt number (Nu) and the value of the local heat transfer rate, while the flow characteristics can be determined from the distribution of pressure coefficient (CP) and the local drag coefficient (CD). Modeling in this study was conducted in two dimensions (2D) by using Computational Fluid Dynamics as a numerical program. For flow characteristics, the total value of the drag coefficient in the pipe arrangement modofication decrease as much as 25.6% of the drag coefficient in the actual arrangement of the pipe, which is followed by decreasing the drag coefficient on the pipe that receives the largest dynamic forces. For the heat transfer characteristics, the total heat transfer rate in the pipe arrangement modification decrease 11%. It is smaller than the percentage of reduction in the total drag coefficient. Keywords: Heat Exchanger, drag force, Nusselt number, drag coefficient, pressure coefficient, Computational Fluid Dynamic Pendahuluan Pada industri pembangkit listrik, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang siklus kerjanya menerapkan siklus Rankine, 2 jenis heat exchanger termasuk peralatan utama dalam siklus tersebut yaitu boiler dan kondensor. Heat exchanger memiliki peranan sangat penting dalam SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
2 menciptakan kinerja pembangkit listrik yang handal. Penurunan kinerja heat exchanger dapat mengakibatkan penurunan efisiensi PLTU secara keseluruhan. Pada salah satu pembangkit listrik milik pemerintah, berdasarkan hasil performance test di akhir tahun 2013 hingga awal tahun 2014, diketahui terdapat penurunan kinerja pada salah satu jenis heat exhanger yaitu kondensor (tipe shell and tube). Penurunan kinerja tersebut berupa penurunan nilai perpindahan panas dan terdapat noise yang cukup tinggi. Hal ini dimungkinkan terjadi karena kondisi aliran turbulen yang tinggi pada kondensor sehingga mengakibatkan nilai pressure drop dan vibrasi yang cukup tinggi pada susunan pipa kondensor tersebut. Serangkaian aktifitas pemeliharaan telah dilakukan untuk mengetahui penyebab turunnya kinerja kondensor tersebut. Hasil yang didapatkan adalah terdapat beberapa kerusakan pipa yang ditemukan pada lokasi yang bervariasi, sebagian besar berlokasi di area susunan pipa yang menerima gaya dinamik terbesar karena aliran fluida yang cukup besar (disebut dengan daerah kritis, seperti terlihat pada Gambar 1). Gambar 1. Area susunan pipa penerima gaya dinamik terbesar Selain menerima beban tumbukan yang tinggi karena aliran fluida yang besar, aliran fluida dari turbin juga dapat menimbulkan vibrasi pada pipa kondensor disekitar daerah tersebut dan dalam jangka waktu tertentu akan dapat menyebabkan gesekan antar pipa sehingga terjadi kerusakan pipa. Pada daerah kritis ini juga terjadi pressure drop yang sangat tinggi, tepatnya pada daerah susunan pipa bentuk segitiga baris pertama dan kedua (disebut dengan pipa kritis) yang terkena tumbukan langsung akibat aliran fluida yang mengalir secara downward yang melintas pada daerah susunan pipa dengan jarak transversal antar pipa yang cukup lebar yang terletak diatas susunan pipa bentuk segitiga tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan analisa terhadap karakteristik perpindahan panas dan aliran fluida diluar pipa yang mengalir secara crossflow yang terjadi pada heat exchanger dengan model geometri susunan pipa yang sama seperti ditunjukkan pada Gambar 1 dengan asumsi fluida kerja dianggap satu fase. Kemudian untuk solusinya dilakukan modifikasi susunan pipa yaitu mempersempit jalur lintasan aliran fluida dengan cara memindahkan beberapa pipa yang ada dibagian paling bawah ke jalan aliran fluida yang menuju pipa kritis yang disusun secara vertikal mengikuti bentuk susunan pipa yang ada sebelumnya. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi gaya drag (FD) pada susunan pipa yang menerima gaya dinamik terbesar dengan mempertahankan perpindahan panasnya agar tetap optimal. Dalam hal ini nilai gaya drag (FD) dapat direpresentasikan dengan nilai koefisien drag (CD). Karakteristik perpindahan panas baik untuk susunan pipa aktual maupun modifikasi dapat diketahui dari analisa distribusi bilangan Nusselt (Nu) lokal pada pipa pipa kritis dan nilai laju perpindahan panas total, sedangkan karakteristik aliran fluidanya dapat diketahui dari distribusi koefisien pressure (CP) lokal pada pipa kritis dan nilai koefisien drag (CD) total. Modifikasi tersebut dilakukan dengan tidak menambah atau mengurangi luas perpindahan panas dari susunan pipa heat exchanger aktual. Beberapa penelitian dijadikan referensi untuk mengetahui dan menganalisa karakteristik perpindahan panas dan aliran fluida. Buyruk [1] melakukan penelitian tentang pengaruh perubahan SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
3 jarak transversal dan jarak longitudinal antar pipa pada aliran fluida melintasi tube banks. Hasil yang diperoleh adalah bahwa distribusi lokal Nusselt number untuk barisan pipa pertama adalah sangat mirip dengan distribusi yang dihasilkan pada konfigurasi single tube untuk Reynold number yang sama. Selain itu, distribusi pressure coefficient lokal pada single tube juga dianalisa dalam penelitian ini. Tekanan statik lokal maksimum terjadi pada titik stagnasi dan semakin turun saat menjauhi titik stagnasi. Raouf et al. [8] juga melakukan simulasi dengan CFD untuk mengetahui detil dari perpindahan panas dari berbagai rezim aliran baik pada single cylinder maupun pada tube banks dengan jenis yang umumnya dipakai dalam heat exchanger. Sebagian dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa maksimum Nusselt number terjadi pada titik stagnasi pada sudut θ 0 atau 360, sedangkan minimum Nusselt number untuk aliran dengan Reynolds number tinggi terjadi pada range sudut θ 117 sampai 138. W.A. Khan et al. [4] terhadap perpindahan panas dari aliran melintang pada tube banks baik tersusun secara in-line maupun staggered dengan kindisi batas keduanya adalah isotermal. Hasil kajian analitik tersebut adalah koefisien heat transfer rata-rata untuk tube banks pada aliran melintang tergantung pada jarak longitudinal dan jarak transversal, bilangan Reynolds dan bilangan Prandtl. Selain itu, susunan pipa yang compact mengindikasikan kecepatan perpindahan panasnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang jarak pipanya lebih lebar. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pemodelan dengan simulasi numerik, yaitu menggunakan perangkat lunak Computational Fluid Dynamic (CFD) komersial dengan tahapan sebagai berikut: Membuat domain komputasi dan meshing Membuat kondisi periodik Mendefinisikan karakteristik material, kondisi batas dan kondisi operasi Menghitung solusi numerik dengan menggunakan pressure based solver dan k-epsilon (k-ε) viscous model Mengolah dan menganalisa data hasil simulasi CFD Detil Model dan Meshing Tahapan ini dilakukan dengan menggunakan software CFD komersial dengan 2 (dua) domain komputasi yang dibuat secara 2D (2 dimensi) sebagai berikut: 1. Domain Komputasi 1 Gambar 2. Susunan pipa aktual SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
4 2. Domain Komputasi 2 Gambar 3. Susunan pipa modifikasi Grid yang digunakan pada pemodelan ini adalah jenis meshing element Tri Pave dan digunakan pada semua domain komputasi (domain komputasi 1 dan 2). Grid Independency Dalam pemodelan ini dilakukan simulasi pada beberapa ukuran mesh untuk menemukan grid independency. Berikut ini adalah hasilnya: Tabel 1. Grid independency Grafik 1. Jumlah Nodes dan Total CD Dari Tabel 1 dan Grafik 1 dapat diketahui bahwa mulai nilai mesh 0,0025 sudah tidak terjadi perubahan atau perbedaan yang signifikan dengan nilai mesh berikutnya yang lebih kecil (independent). Oleh sebab itu, mesh 0,0025 ini dijadikan ukuran mesh untuk seluruh domain komputasi pada penelitian ini. Kondisi Periodik Dibuat zona periodik karena terdapat daerah yang berulang seperti domain komputasi 1 pada kondisi heat exchanger aktual. Zona periodik berada disebelah kanan dan kiri model. Kondisi periodik ditentukan dengan tipe specify pressure gradient dan upstream bulk temperature sama dengan temperatur uap yaitu 312 K. Karakteristik Material, Kondisi Batas dan Kondisi Operasi Tipe material fluid adalah water vapor (H2O) dan tipe material solid adalah Titanium (Ti) untuk seluruh domain komputasi dengan asumsi properties konstan sebagai berikut: SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
5 Water vapor (H2O), temperatur konstan yaitu 312 K. - Density : 0,5542 kg/m 3 - Cp : 2014 (J/kg.K) - Thermal Conductivity : 0,0261 (W/m.K) - Viscosity : 1,34 x 10-5 (kg/m.s) Titanium, temperatur 305 K. - Density : 4850 (kg/m 3 ) - Cp : 544,25 (J/kg.K) - Thermal Conductivity : 7,44 (W/m.K) - Electrical Conductivity : (1/ohm.m) Kondisi batas untuk domain komputasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kondisi batas domain komputasi yang diterapkan dalam Fluent Batas Definisi Nilai Inlet Velocity inlet v = 37 m/s Outlet Outflow - Dinding pipa Wall T = 305 K Dinding kanan dan kiri (shell) Periodic - Daerah diluar pipa Water vapor T = 312 K Formulasi solver yang digunakan pada penelitian ini adalah segregated (pressure based) dengan model 2D pada kondisi steady. Pada formulasi pressure based, persamaan-persamaan yang digunakan diselesaikan secara bertahap dan terpisah satu sama lain. Pendekatan yang digunakan adalah memecahkan suatu medan variabel tunggal dengan mempertimbangkan seluruh sel pada waktu yang sama. Selanjutnya memecahkan medan variabel berikutnya dengan tetap mempertimbangkan seluruh sel pada waktu yang sama, dan begitu seterusnya. Karena persamaan diferensial umum adalah non linier, diperlukan beberapa kali iterasi untuk menyelesaikan setiap persamaan sampai solusi yang konvergen diperoleh. Model viscous pada pemodelan ini menggunakan model turbulent k-epsilon (k-ε) standard. Kestabilan, ekonomis (dari sisi komputasi), dan akurasi yang memadai untuk berbagai jenis aliran turbulen (Paul et al.,[6]) membuat model k-ε sering digunakan pada simulasi aliran fluida dan perpindahan panas. Kondisi operasi ditentukan sesuai dengan tekanan operasi aktual yaitu tekanan vakum pada 93192,08 Pascal (699,48 mmhg). Hasil dan Pembahasan Kontur tekanan statik, kecepatan, dan temperatur statik Gambar 4. Kontur tekanan statik susunan pipa aktual Gambar 5. Kontur kecepatan susunan pipa aktual Gambar 6. Kontur temperatur statik susunan pipa aktual Dapat dilihat dari gambar 4, terdapat tekanan yang cukup tinggi pada susunan pipa bentuk segitiga baris pertama dan kedua. Hal ini yang menyebabkan jajaran pipa tersebut disebut dengan pipa kritis. Dengan memindahkan pipa pada barisan paling bawah ke jalur aliran fluida diatas susunan pipa bentuk segitiga, maka akan mempersempit jalur tersebut. Dengan demikian, kecepatan aliran fluida yang melintasi jalur tersebut akan naik (dapat dilihat pada kontur kecepatan gambar 8) dan tekanannya akan turun (Fox et al.,[2]). Sehingga pada saat aliran fluida sampai pada jajaran pipa kritis, beban tumbukan SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
6 pada pipa kritis akan berkurang karena tekanannya berkurang. Hal tersebut dapat dilihat pada kontur tekanan statik (gambar 7), dimana bila dibandingkan dengan kondisi aktual (gambar 4), tekanan pada jajaran pipa kritis telah berkurang. Berkurangnya tekanan statik pada pipa kritis tersebut menyebabkan gaya drag pada pipa kritis juga berkurang. Berkurangnya gaya drag dapat direpresentasikan dengan berkurangnya nilai CD. Nilai total CD untuk susunan pipa aktual adalah sebesar dan turun sebesar 25,6% (nilai total CD untuk susunan pipa modifikasi adalah 3.66) pada susunan pipa modifikasi. Disisi lain, terjadi penurunan total laju perpindahan panas pada susunan pipa hasil modifikasi, yaitu total laju perpindahan panas turun sebesar 11% bila dibandingkan dengan total laju perpindahan panas pada susunan pipa aktual, dimana nilai total laju perpindahan panas pada susunan pipa aktual adalah sebesar 58612,937 Watt sedangkan pada susunan pipa modifikasi adalah sebesar 51913,43 Watt. Persentase penurunan total laju perpindahan panas tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan persentase penurunan CD total. Gambar 7. Kontur tekanan statik susunan pipa modifikasi Gambar 8. Kontur kecepatan susunan pipa modifikasi Gambar 9. Kontur temperatur statik susunan pipa modifikasi Distribusi Local Pressure Coefficient Grafik 2. Distribusi local pressure coefficient pipa baris pertama (pipa 21) pada susunan pipa aktual Grafik 3. Distribusi local pressure coefficient pipa baris pertama (pipa 20) pada susunan pipa modifikasi Distribusi local pressure coefficient pada daerah kritis diamati pada salah satu pipa kritis yaitu pipa 21 pada susunan pipa aktual (gambar 10) dan pipa 20 pada susunan pipa modifikasi (gambar 11). Analisa dilakukan pada pipa kritis karena barisan pipa tersebut yang menerima gaya dinamik terbesar akibat aliran fluida yang mengalir secara downward diatasnya. Pada susunan pipa modifikasi, di pipa kritis inilah yang diharapkan terdapat penurunan nilai CD agar kerusakan pipa di daerah kritis dapat diminimalisasi. SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
7 Grafik 4. Distribusi local pressure coefficient pada satu pipa (Qiu et al.,[7]) Berdasarkan hasil simulasi, nilai CD pada pipa 21 adalah sebesar sedangkan pada pipa 20 adalah sebesar Dengan demikian terdapat penurunan CD sebesar 33,6% pada susunan pipa modifikasi baris pertama yang berarti berkurangnya beban tumbukan karena gaya drag sehingga kerusakan pipa pada daerah tersebut dapat diminimalisasi. Penurunan CD tersebut karena pada saat aliran fluida sampai pada pipa di daerah kritis, tekanannya telah turun akibat dari peningkatan kecepatan aliran fluida pada jalur yang dipersempit. Trend grafik distribusi CP lokal pada pipa 21 (grafik 2) dan pipa 20 (grafik 3) hampir sama dengan trend grafik distribusi CP lokal pada penelitian Qiu et al. Pada grafik distribusi local CP baik untuk pipa 21 maupun pipa 20, nilai CP maksimum tidak tepat berada pada posisi 0 seperti yang ditunjukkan pada grafik 4 (Qiu et al.,[7])). Hal tersebut disebabkan oleh pergeseran titik stagnasi (tidak tepat pada 0 ). Titik stagnasi diketahui bergeser karena nilai CP maksimum pada grafik 2 dan grafik 3 tidak tepat berada pada 0. Posisi dimana CP bernilai maksimum merupakan posisi dari titik stagnasi. Disebut dengan titik stagnasi karena pada titik stagnasi inilah kecepatan fluida nilainya nol, dimana aliran fluida pada kecepatan tinggi harus berhenti sesaat sebelum menumbuk pipa, sehingga tekanannya mancapai maksimum (Muizzudin,[5]). Selain itu pergeseran titik stagnasi tersebut juga dapat dilihat dari vector kecepatan yang ditunjukkan pada gambar 12 dan gambar 13. Pada vektor kecepatan tersebut terlihat bahwa aliran tegak lurus yang sampai pada pipa silinder dengan kecepatan paling rendah yaitu 0 m/s (tekanan maksimum) tidak tepat berada pada posisi 0, tetapi berada pada posisi 50 (untuk pipa 21) dan 45 (untuk pipa 20) dari posisi 0 yang berada di bagian atas pipa. Pergeseran titik stagnasi tersebut dipengaruhi oleh arah aliran fluida yang mengarah kekiri, mengikuti bentuk susunan pipa yang menyerupai diffuser sebelum menumbuk pipa kritis. Pipa 21 Pipa 20 Gambar 10. Posisi pipa 21 pada susunan pipa aktual Gambar 11. Posisi pipa 20 pada susunan pipa modifikasi Jika dibandingkan dengan kondisi aktual, distribusi lokal CP baik pada pipa 20 (grafik 3) memiliki kesamaan trend dengan distribusi lokal CP pada pipa aktualnya, khususnya sama untuk posisi CP SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
8 maksimum, CP minimum dan posisi titik separasinya. Sedangkan untuk perbedaannya adalah sebagai berikut: Titik minimum pada distribusi CP pipa 20 tidak simetri. Terlihat pada grafik 3, nilai CP minimum yang kedua lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai CP minimum yang pertama, dimana CP minimum mengindikasikan kecepatan maksimum berada pada posisi tersebut. Kondisi tidak simetri tersebut dikarenakan kecepatan fluida pada posisi 290 lebih tinggi bila dibandingkan dengan kecepatan fluida pada posisi 120, sehingga tekanan pada posisi 290 akan lebih rendah bila dibandingkan dengan tekanan pada posisi 120. Hal tersebut bersesuaian dengan nilai Nusselt number (penjelasan detil dapat dilihat pada poin pembahasan karakteristik perpindahan panas), dimana pada distribusi local Nusselt number, nilai Nu pada posisi 290 lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai Nu pada posisi 120, karena kecepatan fluida lebih tinggi pada posisi 290. Nilai CP maksimum pipa 20 lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi aktual (CP maksimum pipa 20 adalah sebesar 0,5 dan CP maksimum pipa 21 (aktual) adalah 1). Hal tersebut karena adanya halangan dari pipa P16 yang berada sejajar tepat diatas pipa pipa 20, sehingga tekanan fluida yang menumbuk pipa PIPA 20 tidak sebesar tekanan fluida bila tidak terhalang oleh P16. Rentang CP pipa 20 lebih kecil bila dibandingkan dengan rentang CP pada pipa 21 (aktual). Hal tersebut mengindikasikan bahwa tekanan rata-rata disetiap titik pada permukaan pipa pipa 20 lebih kecil daripada tekanan rata-rata disetiap titik pada permukaan pipa 21 (aktual). Maka hal itu sesuai dengan tujuan modifikasi yaitu menurunkan drag pada pipa kritis. Bila dihubungkan dengan nilai CD dimana hubungan antara koefisien drag dan koefisien tekanan adalah sebagai berikut (Munson dkk. jilid 2):... (1) Maka nilai CD akan berbanding lurus dengan nilai CP sesuai luasannya. Jika dilihat pada grafik 3, luasan grafik pipa 20 lebih kecil bila dibandingkan dengan luasan grafik pipa 21 (aktual, grafik 2). Hal tersebut sesuai dengan nilai CD pada pipa 20 yang memang lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai CD pada pipa 21 (aktual). Distribusi Local Nusselt Number Grafik 6. Distribusi local nusselt number pipa baris pertama (pipa 21) pada susunan pipa aktual Grafik 7. Distribusi local nusselt number pipa baris pertama (pipa 20) pada susunan pipa modifikasi Trend grafik hasil simulasi pada pipa 21 dan pipa 20 hampir sama dengan trend grafik 4.10 yang merupakan hasil penelitian dari Raouf et al. [8] untuk distribusi Nu pada single tube. Pada grafik 6, nilai Nu pada pipa 21 lebih besar jika dibandingkan dengan nilai Nu pada pipa 20 (grafik 7). Nilai Nu pada SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
9 pipa 20 turun sebesar 26.3% bila dibandingkan dengan kondisi aktual (nilai Nu pada pipa 21 adalah sebesar 325,969 dan nilai Nu pada pipa 20 adalah sebesar ). Penurunan Nu tersebut merupakan penurunan nilai perpindahan panas secara konveksi yang sangat dipengaruhi oleh gradien kecepatan dan intensitas turbulensi disekitar pipa. Untuk distribusi Nu lokal pipa 21, penebalan lapisan batas laminer terjadi sangat cepat hingga sudut θ 50 (nilai Nu lokal minimum pertama). Penebalan lapisan batas laminer terjadi sangat cepat karena aliran fluida adalah supercritical yaitu aliran yang sangat turbulen. Pada titik minimum pertama tersebut fluida mengalami transisi menuju turbulen yang ditandai dengan meningkatnya nilai Nu hingga mencapai nilai maksimum dalam kondisi sudah turbulen pada sudut θ 70. Hal tersebut sesuai dengan grafik variasi local Nusselt number yang diambil dari literatur Incropera and DeWitt [3], dimana untuk aliran supercritical, nilai Nu lokal tertinggi memang bukan berada di titik stagnasi namun berada pada saat lapisan batas turbulen telah berkembang. Setelah itu, Nu lokal mengalami penurunan hingga mencapai nilai minimum kedua pada sudut θ 204 sehubungan dengan titik separasi yang terjadi pada aliran turbulen, yang kemudian nilai Nu akan kembali naik karena adanya reattachment aliran didaerah wake. Posisi titik stagnasi pada grafik distribusi Nu lokal pipa 21 ini tidak sama dengan posisi titik stagnasi pada grafik distribusi CP lokalnya. Hal tersebut karena pada kasus perpindahan panas, nilai Nu dapat dipengaruhi oleh gradien kecepatan dan intensitas turbulensi aliran di sekitar pipa. Perpindahan panas melewati berkas pipa (tube bundle) bergantung sebagian besar pada pola aliran serta derajat turbulensinya (Muizzudin,[5]). Grafik 8. Distribusi local nusselt number pada single tube (Raouf et al,[8]) Untuk distribusi Nu lokal pipa 20, penebalan lapisan batas laminer yang sangat cepat terjadi hingga sudut θ 42 (nilai Nu lokal minimum pertama). Kemudian fluida mengalami transisi menuju turbulen yang ditandai dengan meningkatnya nilai Nu hingga mencapai nilai maksimum dalam kondisi sudah turbulen pada sudut θ 60. Setelah itu, Nu lokal mengalami penurunan hingga mencapai nilai minimum kedua pada sudut θ 192 sehubungan dengan titik separasi yang terjadi pada aliran turbulen, yang kemudian nilai Nu akan kembali naik karena adanya reattachment aliran di daerah wake. Gambar 12. Velocity vector disekitar pipa 21 pada susunan pipa aktual Gambar 13. Velocity vector disekitar pipa 20 pada susunan pipa modifikasi SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
10 Kesimpulan Hasil simulasi menunjukkan bahwa berdasarkan kontur tekanan pada susunan pipa aktual, terdapat tekanan yang cukup tinggi pada pipa kritis sehingga daerah tersebut dinamakan dengan daerah kritis. Modifikasi susunan pipa dengan mempersempit jalur lintasan aliran fluida dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi gaya drag (FD) pada pipa kritis tersebut dengan mempertahankan perpindahan panasnya agar tetap optimal. Hasilnya adalah total koefisien drag (CD) yang merupakan representasi dari FD pada susunan pipa modifikasi turun sebesar 25,6% dari total CD pada susunan pipa aktual. Hal tersebut diikuti dengan penurunan CD sebesar 33,6% pada pipa kritisnya yang berarti berkurangnya beban tumbukan karena gaya drag sehingga kerusakan pipa pada daerah tersebut dapat diminimalisasi. Disisi lain, terjadi penurunan total laju perpindahan panas pada susunan pipa hasil modifikasi, yaitu turun sebesar 11% bila dibandingkan dengan total laju perpindahan panas pada susunan pipa aktual. Sedangkan pada pipa kritisnya, nilai Nusselt number pada susunan pipa hasil modifikasi turun sebesar 26.3% dibandingkan dengan kondisi aktual. Persentase penurunan total laju perpindahan panas lebih kecil bila dibandingkan dengan persentase penurunan koefisien drag, sehingga laju perpindahan panas pada susunan pipa hasil modifikasi dapat dikatakan masih optimal. Daftar Pustaka 1. Buyruk, E., Heat Transfer and Flow Structures Around Circular Cylinders in Cross-Flow, Tr.J. of Engineering and Environmental Science, Tubitak, Turkey, Fox, Robert.W., Pritchard, Philip.J., McDonald, Alan.T., Introduction to Fluid Mechanics, John Wiley and Sons, New York, Incropera, F.P., DeWitt, D.P., Fundamental of Heat and Mass Transfer, John Wiley and Sons, New York, Khan, W.A., Culham, J.R., Yovanovich M.M., (2006), Convection Heat Transfer from Tube Banks in Crossflow: Analytical Approach, Department of Mechanical Engineering, University of Waterloo, Canada. 5. Muizzuddin, Mohd.Adib., Predicting Turbulent Flow in a Staggered Tube, Fakulti Kejuruteraan Mekanikal, Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia, Paul, S.S., Ormiston, S.J., Tachi, M.F., Experimental and Numerical Investigation of Turbulent Cross-flow in a Staggered Tube Bundle, Department of Mechanical and Manufacturing Engineering, University of Manitoba, Canada, Qiu Y et al., Effects of Splitter plate and Reynolds Number on the Aerodynamic Loads Acting on a Circular Cylinder, Harbin China, Raouf, A.M.A., Galal, M., Khalil, E.E., Heat Transfer Past Multiple Tube Banks: A Numerical Investigation, Faculty of Engineering, Cairo University, Cairo, SENATEK 2015 Malang, 17 Januari
NUMERICAL STUDIES OF THE INFLUENCE OF TUBE BANK CONFIGURATION IN A STAGGERED ARRANGEMENT OF TUBES TO HEAT TRANSFER AND FLOW CHARACTERISTICS OF FLUID
THESIS - TM 142501 NUMERICAL STUDIES OF THE INFLUENCE OF TUBE BANK CONFIGURATION IN A STAGGERED ARRANGEMENT OF TUBES TO HEAT TRANSFER AND FLOW CHARACTERISTICS OF FLUID NINA YUNINDRA NRP. 2112 204 814 Advisor:
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Tube Platen Superheater PLTU Pacitan
Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Tube Platen Superheater PLTU Pacitan Kurniadi Heru Prabowo 1, Prabowo 2 1) Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Magister Rekayasa Energi, ITS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)
Analisis Numerik Pengaruh Pitch Ratio Longitudinal (SL/2a) dan Transversal (ST/2b) 1, 1.25 dan 1.5 terhadap Karakteristik Aliran Fluida dan Perpindahan Panas Melintasi Staggered Elliptical Tube Banks Nazilah
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-174
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-174 Studi Numerik Pengaruh Variasi Sudut Peletakan Rectangular Obstacle dengan l/d Sebesar 0,2 Terhadap Karakteristik Aliran
Lebih terperinciINVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)
INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) Mirza Quanta Ahady Husainiy 2408100023 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keyword : R ed, c p, Nu and k-ω SST. Kata Kunci: R ed, c p, Nu, dan k-ω SST.
STUDI NUMERIK PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP PERPINDAHAN PANAS MELINTASI SILINDER STAGGERED METODE TURBULEN K-Ω SST 2-D UNSTEADY REYNOLDS AVERAGED NAVIER STOKES (URANS) (Studi kasus untuk Re d = 4,42x10
Lebih terperinciMuchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.
ANALISA PRESSURE DROP PADA HEAT-SINK JENIS LARGE EXTRUDE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA DAN LEBAR SALURAN IMPINGEMENT MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC) Muchammad 1) Abstrak Pressure drop merupakan
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PANJANG RECTANGULAR OBSTACLE TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA STAGGERED TUBE BANKS
1 STUDI NUMERIK PENGARUH PANJANG RECTANGULAR OBSTACLE TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA STAGGERED TUBE BANKS Hastama Arinta Fanny dan Prabowo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Panjang Rectangular Obstacle terhadap Perpindahan Panas pada Staggered Tube Banks
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-180 Studi Numerik Pengaruh Panjang Rectangular Obstacle terhadap Perpindahan Panas pada Staggered Tube Banks Hastama Arinta
Lebih terperinciSimulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang
Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang Astu Pudjanarsa Laborotorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Studi Numerik Pengaruh Penambahan Rectangular Obstacle Terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Staggered
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. Dosen Pembimbing : SENJA FRISCA R.J 2111105002 Dr. Eng.
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-186 Studi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B13
B13 Studi Numerik Karakteristik Perpindahan Panas pada Membrane Wall Tube Boiler Dengan Variasi Jenis Material dan Ketebalan Insulasi di PLTU Unit 4 PT.PJB UP Gresik I Nyoman Ari Susastrawan D dan Prabowo.
Lebih terperincioleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D
STUDI NUMERIK PENGARUH VARIASI REYNOLDS NUMBER DAN RICHARDSON NUMBER PADA KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP. 2112105028
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA Studi Kasus: Pengaruh penambahan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) B-182
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-182 Studi Numerik Pengaruh Convergency Promoters (CPs) terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas dengan l/d = 0.25,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciEky Novianarenti. PENDAHULUAN Penukar kalor ialah suatu alat yang memfasilitasi. TeknikMesin, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya,Surabaya,Indonesia
R.E.M. (Rekayasa, Energi, Manufaktur) Jurnal Vol. 1 No. 2. 2016 ISSN 2527-5674 (print), ISSN 2528-3723 (online) Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/rem DOI: http://dx.doi.org/10.21070/r.e.m.v1i2.586
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure
Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure R. Djailani, Prabowo Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa
Lebih terperinciFakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.
STUDI NUMERIK PENGARUH KELENGKUNGAN SEGMEN KONTUR BAGIAN DEPAN TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI AIRFOIL TIDAK SIMETRIS ( DENGAN ANGLE OF ATTACK = 0, 4, 8, dan 12 ) Dosen Pembimbing Dr. Ir.
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT
STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT GLADHI DWI SAPUTRA 2111 030 013 DOSEN PEMBIMBING DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PhD PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-198
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-198 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe U Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan Panas
Lebih terperinciKarakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah
Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah Mustaza Ma a 1) Ary Bachtiar Krishna Putra 2) 1) Mahasiswa Program Pasca Sarjana Teknik Mesin
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014
Simulasi Numerik Aliran di Sekitar Circular Cylinder dengan Dua Square Cylinder sebagai Disturbance Body pada Saluran Sempit (Numerical Simulation of Flow Around Circular Cylinder with Two Square Cylinders
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-673
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-673 Simulasi Distribusi Kecepatan Aliran Uap Melalui Turbin Ventilator Valve yang Mengenai Permukaan Pipa Kondensor dengan Penambahan
Lebih terperinciSeminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017
STUDI NUMERIK 2-D PENGARUH TURBULENSI ALIRAN BEBAS (FREE STREAM TUBULENCE) TERHADAP PERPINDAHAN PANAS ALIRAN CROSSFLOW SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DAN TANDEM Arif Kurniawan 1) 1) Jurusan Teknik Mesin Institut
Lebih terperinciReduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800
Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800 Rina 1, *, Ruzita Sumiati 2 1 Program Studi Teknik Mesin,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) B-409
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-409 Abstrak Cooler Generator adalah alat yang berfungsi untuk menjaga temperature udara yang ada di dalam generator akibat
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Sudut Bukaan Damper Pada Saluran Udara (Studi Kasus di PT. PJB UP Gresik)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (212) 1-5 1 Studi Numerik Pengaruh Sudut Bukaan Damper Pada Saluran Udara (Studi Kasus di PT. PJB UP Gresik) Aditya Sayudha Prabowo dan Kadarisman Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER)
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) Syaiful Rizal 2112105036 Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-659
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-659 Rancang Bangun dan Studi Eksperimen Alat Penukar Panas untuk Memanfaatkan Energi Refrigerant Keluar Kompresor AC sebagai Pemanas
Lebih terperinciAnalisa Unjuk Kerja Secondary Superheater PLTGU Dan Evaluasi Peluang Peningkatan Effectiveness Dengan Cara Variasi Jarak, Jumlah dan Diameter Tube
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-388 Analisa Unjuk Kerja Secondary Superheater PLTGU Dan Evaluasi Peluang Peningkatan Effectiveness Dengan Cara Variasi Jarak,
Lebih terperinciPengaruh Variasi Jarak Penghalang Berbentuk Segitiga di Depan Silinder Terhadap Koefisien Drag
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 3 No. 1, April 009 (43 48) Pengaruh Variasi Jarak Penghalang Berbentuk Segitiga di Depan Silinder Terhadap Koefisien Drag Si Putu Gede Gunawan Tista Jurusan Teknik
Lebih terperinciSIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT
SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT Gian Karlos Rhamadiafran Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Lebih terperinci(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo
Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas Aliran Lube Oil (Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait)
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciPengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Di Depan Silinder Utama Terhadap Koefisien Drag
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.. Oktober 010 (160-165) Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Di Depan Silinder Utama Terhadap Koefisien
Lebih terperinci4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar. pada aliran di leading edge karena perubahan kecepatan aliran yang tadinya uniform
4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar Aliran laminer dan turbulen melintasi pelat datar dapat disimulasikan dengan mengalirkan uniform flow sepanjang pelat (Gambar 4.15). Boundary Layer
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH TRANVERSE DAN LONGITUDINAL PITCH TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS CROSS-FLOW SUSUNAN TUBE TIPE STAGGERED
STUDI NUMERIK PENGARUH TRANVERSE DAN LONGITUDINAL PITCH TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS CROSS-FLOW SUSUNAN TUBE TIPE STAGGERED 1 Yusuf dan 2 Prabowo 1 Program Magister Teknik Bidang
Lebih terperinciSIMULASI NUMERIK PENINGKATAN PERPINDAHAN PANAS PADA PENUKAR KALOR DENGAN RECTANGULAR- CUT TWISTED TAPE INSERT
SIMULASI NUMERIK PENINGKATAN PERPINDAHAN PANAS PADA PENUKAR KALOR DENGAN RECTANGULAR- CUT TWISTED TAPE INSERT SKRIPSI Diajukan sebagai slah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : FIRGO
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator
Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator PLTGU Block 3 di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dengan Variasi Sudut Bukaan diverter damper (45%,80% dan Fully
Lebih terperinciDosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP
Pengaruh Getaran Terhadap Pengukuran Kecepatan Aliran Gas Dengan Menggunakan Orifice Plate Oleh: Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu 2410100080 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP. 19650309
Lebih terperinciPenelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani
Lebih terperinciMAKALAH KOMPUTASI NUMERIK
MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK ANALISA ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA SIRKULAR DAN PIPA SPIRAL UNTUK INSTALASI SALURAN AIR DI RUMAH DENGAN SOFTWARE CFD Oleh : MARIO RADITYO PRARTONO 1306481972 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger
Pengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger (Ekadewi Anggraini Handoyo Pengaruh Penggunaan Baffle pada Shell-and-Tube Heat Exchanger Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014
Pengaruh Penambahan Inlet Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran Melintasi Silinder Sirkular Tersusun Tandem (The Influence of Inlet Disturbance Body on the Flow Characteristics Passing Through
Lebih terperinciAnalisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda
Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda Muhammad Hasan Albana Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Parkway Street,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penggunaan energi surya dalam berbagai bidang telah lama dikembangkan di dunia. Berbagai teknologi terkait pemanfaatan energi surya mulai diterapkan pada berbagai
Lebih terperinciABSTRAK 1. PENDAHULUAN
STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN MELINTASI SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DENGAN BODI PENGGANGGU BERBENTUK SILINDER SIRKULAR PADA SALURAN SEMPIT BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR Diastian Vinaya Wijanarko 1), Wawan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR
STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR Helmizar 1 ABSTRACT The study was conducted to obtain
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream
B29 Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream Franciska Enstinita Puspita dan Wawan Aries Widodo Departemen
Lebih terperinciTulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab
Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya agar penelitian ini dapat memberikan
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.
SIDANG TUGAS AKHIR STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEBERANGKATAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA FITRI SETYOWATI 2110 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciPENGARUH MODIFIKASI DIFFUSOR TERHADAP GAYA AERODINAMIKA MOBIL LISTRIK PANCASONA
STUDI NUMERIK : PENGARUH MODIFIKASI DIFFUSOR TERHADAP GAYA AERODINAMIKA MOBIL LISTRIK PANCASONA PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
Lebih terperincitudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.
TUGAS AKHIR (KONVERSI ENERGI) TM 091486 STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI PRISMA TERPANCUNG Dengan PANJANG CHORD (L/A) = 4 tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI
SIDANG TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI ADITYA SAYUDHA. P NRP. 2107 100 082 PEMBIMBING Ir. KADARISMAN NIP. 194901091974121001 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Latar Belakang Hampir sebagian besar industri-industri yang bergerak dibidang penyimpanan dan pengiriman
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN SPLITTER PLATE
TESIS STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN SPLITTER PLATE DAN GUIDE PLATE PADA SUSUNAN TUBE STAGGERED TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA DAN PERPINDAHAN PANAS DINA YUANITA 2112204815 DOSEN PEMBIMBING ARY
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract
TUGAS AKHIR SIMULASI CFD UNTUK FLUKTUASI TEKANAN PADA KONDENSASI STEAM PADA PIPA KONSENTRIK HORISONTAL DENGAN PENDINGINAN SEARAH DIDALAM RUANG ANULUS Haris Setiawan Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup serta kuantitas
Lebih terperinciSimulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-13 Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga Vimala Rachmawati dan Kamiran Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini menggunakan software jenis program CFD Ansys FLUENT 15.0 dengan diameter dalam pipa 19 mm, diameter luar pipa 25,4 dan panjang pipa
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Pengaruh Variasi Reynolds Number dan Richardson Number pada Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Tunggal yang Dipanaskan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2334-234300 1 STUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000) Mega Dewi
Lebih terperinciStudi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Fitri
Lebih terperinciEvaluasi Performa Lube Oil Cooler pada Turbin Gas dengan Variasi Surface Designation dan Reynolds Number
Evaluasi Performa Lube Oil Cooler pada Turbin Gas dengan Variasi Surface Designation dan Reynolds Number Siti Duratun Nasiqiati Rosady 1), Bambang Arip Dwiyantoro 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator Nafiatun Nisa dan Sutardi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI EKSPERIMEN KARAKTERISTIK LAPIS BATAS ALIRAN TURBULEN MELINTASI EMPAT SILINDER SIRKULAR TERSUSUN SECARA EQUISPACED DENGAN RASIO GAP (G/D)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perangkat Penelitian Penelitian ini menggunakan perangkat sebagai berikut : 1. Laptop merk Asus tipe A45V dengan spesifikasi, 2. Aplikasi CFD Ansys 15.0 3.2 Diagram Alir
Lebih terperinciPengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Efektivitas Shell-and-Tube Heat Exchanger
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 2, No. 2, Oktober 2: 86 9 Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Shell-and-Tube Heat Exchanger Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN DENGAN VARIASI SUDUT DIFFUSER DAN SUDUT BOAT TAIL MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS)
ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN DENGAN VARIASI SUDUT DIFFUSER DAN SUDUT BOAT TAIL MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciAnalisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur
Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur Nur Rima Samarotul Janah, Harsono Hadi dan Nur Laila Hamidah Departemen Teknik Fisika,
Lebih terperinciJurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013
KAJI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN UPSTREAM DAN DOWNSTREAM ROD TERHADAP MEDAN ALIRAN DAN GAYA AERODINAMIKA PADA ALIRAN FLUIDA MELINTASI SEBUAH SILINDER SIRKULAR Studi kasus untuk jarak L/D 2.5 dan 5.5 pada
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-158
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-158 Studi Eksperimen Karakteristik Lapis Batas Aliran Turbulen Melintasi Empat Silinder Sirkular Tersusun Secara Equispaced dengan Rasio Gap
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 9 15 SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES Chairul Imron, Suhariningsih, B. Widodo and T. Yuwono Post Graduate Student of Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN RING BERPENAMPANG SEGIEMPAT DENGAN POSISI MIRING PADA PERMUKAAN SILINDER TERHADAP KOEFISIEN DRAG
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 PENGARUH PEMASANGAN RING BERPENAMPANG SEGIEMPAT DENGAN POSISI MIRING PADA PERMUKAAN SILINDER TERHADAP KOEFISIEN DRAG Si Putu Gede Gunawan Tista, Ketut Astawa,
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS
47 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 4.1 PENDAHULUAN Bab ini menampilkan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan masing-masing variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian. Hasil pengukuran
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD
ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD Afdhal Kurniawan Mainil, Fauzan Andreas, Helmizar Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-92 Studi Eksperimen Aliran Melintasi Silinder Sirkular Tunggal dengan Bodi Pengganggu Berbentuk Silinder yang Tersusun Tandem dalam Saluran
Lebih terperinciANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER
C.3 ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER Tommy Hendarto *, Syaiful, MSK. Tony Suryo Utomo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang,
Lebih terperinciSIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH
SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH Syukran 1* dan Muh. Haiyum 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan
Lebih terperinciSTUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD
STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD Agus Waluyo 1, Nathanel P. Tandian 2 dan Efrizon Umar 3 1 Magister Rekayasa
Lebih terperinciROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari
ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari 2006 33 SIMULASI AERODINAMIKA PADA MODEL SIMPLIFIED BUS MENGGUNAKAN PROGRAM COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS MSK. Tony Suryo Utomo 1) Abstrak Pada penelitian ini simulasi aerodinamika
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP :
PRESENTASI TUGAS AKHIR SIMULASI NUMERIK (CFD) ALIRAN DUA FASE GAS-SOLID (UDARA- SERBUK BATUBARA) PADA COAL PIPING DI PT. PETROKIMIA GERSIK Oleh: Zulfa Hamdani PowerPoint Template NRP : 2109106008 www.themegallery.com
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SIMULASI PENGARUH KEMIRINGAN BAFFLES TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS DAN EFEKTIVITAS PADA ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE MENGGUNAKAN SOLIDWORKS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-26
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-26 Studi Numerik Pengaruh Variasi Jarak Antar Gigi, Tinggi Gigi, Tekanan Inlet dan Kecepatan Putaran Poros Turbin ORC Pada
Lebih terperinciPENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP PROFIL KECEPATAN PADA ALIRAN FLUIDA LAMINAR DI DALAM PIPA HORIZONTAL
PENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP PROFIL KECEPATAN PADA ALIRAN FLUIDA LAMINAR DI DALAM PIPA HORIZONTAL BONI SENA bonisena@mail.ugm.ac.id 085692423611 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK ALIRAN PADA TUJUH SILINDER VERTIKAL DENGAN SUSUNAN HEKSAGONAL DALAM REAKTOR NUKLIR MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM FLUENT
Studi Karakteristik Aliran pada Tujuh Silinder Vertika dengan Susunan Heksagonal (A. Septilarso, et al) STUDI KARAKTERISTIK ALIRAN PADA TUJUH SILINDER VERTIKAL DENGAN SUSUNAN HEKSAGONAL DALAM REAKTOR NUKLIR
Lebih terperinciTUGAS AKHIR - RM 1542
TUGAS AKHIR - RM 1542 STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER TERIRIS TIPE D DIDEKAT SIDE WALL UNTUK LAPIS BATAS SIDE WALL LAMINAR DAN TURBULEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...
JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iv... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...xiii DAFTAR TABEL... xv NOMENCLATURE... xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan
Lebih terperinciBAB 4 MODELISASI KOMPUTASI dan PEMBAHASAN
BAB 4 MODELISASI KOMPUTASI dan PEMBAHASAN 4.1. Pemodelan dalam EFD Tools Pemodelan komputasi menggunakan paket simulasi EFD Lab.8 yang terintegrasi pada tools CAD Solid Works, di mana proses modelling
Lebih terperinciStudi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Kedatangan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Kedatangan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Erni Zulfa
Lebih terperinciBAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI
BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI 3.1 KONDISI ALIRAN FLUIDA Sebelum melakukan simulasi, didefinisikan terlebih dahulu kondisi aliran yang akan dipergunakan. Asumsi dasar yang dipakai
Lebih terperinciAnalisis Aliran Fluida Dinamik Pada Draft Tube Turbin Air
Analisis Aliran Fluida Dinamik Pada Draft Tube Turbin Air Ridwan Arief Subekti Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Komplek LIPI, Jl. Cisitu No.21/154 D Bandung 40135. ridw001@lipi.go.id Abstrak Draft
Lebih terperinciPengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger
Pengaruh Tebal Isolasi Thermal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger (Ekadewi Anggraini Handoyo Pengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KECEPATAN FLUIDA PANAS ALIRAN SEARAH TERHADAP KARAKTERISTIK HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE. Nicolas Titahelu * ABSTRACT
ANALISIS PENGARUH KECEPATAN FLUIDA PANAS ALIRAN SEARAH TERHADAP KARAKTERISTIK HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE Nicolas Titahelu * ABSTRACT Effect of hot fluid flow velocity direction have been investigated
Lebih terperinci