STUDI NUMERIK PENGARUH TRANVERSE DAN LONGITUDINAL PITCH TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS CROSS-FLOW SUSUNAN TUBE TIPE STAGGERED
|
|
- Vera Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI NUMERIK PENGARUH TRANVERSE DAN LONGITUDINAL PITCH TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS CROSS-FLOW SUSUNAN TUBE TIPE STAGGERED 1 Yusuf dan 2 Prabowo 1 Program Magister Teknik Bidang Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin, Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, FTI-Teknik Mesin, Surabaya, 60111, Indonesia 1 gattra_lib@yahoo.co.id, 2 prabowo@me.its.ac.id ABSTRAK Karakteristik aliran dan perpindahan panas fluida terhadap silinder sirkular dengan pola tertentu sering digunakan dalam berbagai cabang teknologi modern saat ini, yang aplikasi praktisnya banyak dipakai di dunia industri seperti menentukan desain susunan tube atau pipa pada sistem alat penukar panas ( heat exchangers), refrigeration, air conditioner, cooling tower,chemical process, electronic cooling, struktur pelindung jaringan kabel, dsb. Besarnya nilai heat transfer saat aliran fluida melintasi silinder sirkular yang ditunjukkan dengan parameter Nusselt number, baik itu Nusselt number lokal (NuФ) maupun Nusselt number ratarata. Perpindahan panas pada silinder sirkular dengan susunan tube tipe staggered sifatnya forced convection dengan menggunakan 3 variasi Reynolds number (ReD) yaitu 80, 200, 5000 dan variasi transverse pitch (1,5D; 2D) dan longitudinal pitch (1,5D; 2D). Temperatur inlet fluida kerja udara yang masuk shell 350 o K dan temperatur tube 300 o K yang dimodelkan dengan Gambit dan disimulasikan menggunakan Fluent dengan model turbulen k- SST untuk memperoleh data yang berhubungan dengan profile aliran dan distribusi temperatur. Kata kunci: Perpindahan Panas, Silinder Sirkular, Staggered, Nusselt number dan Tube. PENDAHULUAN Silinder sirkular merupakan bentuk yang sering digunaka pada teknologi modern saat ini. Bentuk yang melengkung serta aliran melintasi permukaan silinder merupakan konsep yang digunakan untuk mengetahui karakteristik aliran dan perpindahan panas pada alat penukar panas (heat axchanger). Didalam heat exchangers terjadi proses pertukaran panas antara fluida cair maupun gas, dimana fluida ini mempunyai temperatur berbeda. Heat Exchanger banyak digunakan di berbagai industri tenaga atau industri lainnya dikarenakan mempunyai beberapa keuntungan yaitu konstruksi sederhana, kokoh, kemampuannya untuk bekerja pada tekanan dan temperatur yang tinggi. Ada beberapa jenis Heat Exchanger diantaranya adalah Shell and tube heat exchanger. Konstruksi tipe Shell and tube heat exchanger terdiri dari sebuah tabung yang berisikan sekumpulan tube. Shell and tube heat exchanger diklasifikasikan berdasarkan jumlah laluan yang ada di sisi tube atau pada sisis hell. Fluida yang mengalir di dalam tube merupakan fluida dingin yang berfungsi sebagai pendingin, sedangkan yang mengalir di dalam shell adalah fluida panas atau sebaliknya, dimana kedua fluida tersebut tidak bercampur satu sama lain. Aliran fluida yang mengalir didalam shell and tube arahnya bisa counter flow, cross flow, paralel maupun campuran. Arah aliran counter terjadi ketika kedua fluida mengalir A-35-1
2 dengan berlawanan arah, aliran cross terjadi ketika salah satu fluida mengalir secara tegak lurus terhadap fluida yang lain dan aliran paralel terjadi ketika kedua fluida masuk dan keluar dalam arah yang sama, sedangkan aliran campuran merupakan gabungan dari berbagai aliran yang digunakan. Penelitian mengenai perpindahan panas dan karakteristik aliran disekitar tube bank telah banyak dilakukan, perpindahan panas dan stuktur aliran disekitar selinder sirkular cross flow (Buyruk, 1997), karakteristik aliran dan perpindahan panas pada susunan tube tipe staggerd dengan Reynolds number 4,8x10 4 dan pengaruh blockage rasio untuk satu tube dan satu row didalam duck dengan kisaran bilangan Reynolds dari Yang menjadi pengamatan adalah bagaimana pengaruh perubahan dari Boundary layer disekitar titik stagnasi, separasi dan vortex yang terjadi di daerah pembentukan wake terhadap perpindahan panasnya. Studi numerik karakteristik perpindahan panas pada Tandem Silinder, Inline dan Staggered tube bank aliran udara Cross flow (Buyruk, 2002), analisa numerik digunakan untuk mengetahui perpindahan panas pada susunan silinder tandem, inline dan staggered dengan aliran udara cross flow pada geometri dan kondisi aliran yang berbeda. Untuk tandem silinder geometrinya dengan L/D = 1.13, 2, 3, 6 dan bilangan Reynolds konstan 400. Sedangkan pada tube bank: tiga silinder isotermal untuk tipe staggered, empat silinder isotermal untuk tipe inline dan masing-masing ST x SL = 2 x 2 dan bilangan Reynolds divariasikan pada angka 80, 120, 200. Perpindahan panas konveksi cross flow pada tube bank ( Khan, Culham, dan Yovanovich, 2006), perpindahan panas pada susunan tube bank dengan variasi susunan ST dan SL yang berbeda. Dengan variasi tersebut didapat perpindahan panas pada susunan tube tipe staggered lebih besar dibandingkan dengan susunan tube tipe in-line. Terjadi peningkatan perpindahan panas dengan menurunnya longitudinal dan tranverse pitch. Perpindahan panas meningkat secara liniear dengan meningkatnya bilangan Reynolds. Investigasi numerik aliran unsteady pada silinder sirkular dengan metode finit volume 2D ( Rahman, Karim dan Alim, 2007), studi numerik pada aliran yang melintasi silinder sirkular tunggal menggunakan pemodelan SST k-ω. Hasil dari penelitiannya adalah bahwa pemodelan SST k-ω bisa memprediksi secara akurat aliran yang melintasi silinder sirkular tunggal pada gaya drag yang terjadi. Studi numerik perpindahan panas konveksi paksa cross flow untuk susunan tube staggered ( Tahseen, Ishak dan Rahman, 2011) studi numerik perpindahan panas konveksi paksa untuk tube tipe staggered pada aliran cross-flow dengan kondisi incompressible dan steady-state. Penyelesaiannya menggunakan Body Fitted Coordinates (BFC) dengan metode Finite Difference Method (FDM). Rasio antara Tranverse Picth dengan diameter tube (ST/D) 1,25; 1,5 dan 2 dengan variasi Reynolds Numbers 25 sampai dengan 250. Zukauskas dan J. Ziugzda, Reynolds number digunakan sebagai parameter untuk menggambarkan regime dari suatu aliran. Re < 1 aliran yang terjadi didominasi oleh gaya viskos dan boundary layer pada dinding silinder tidak terjadi separasi. Sehingga aliran pada upstream dan downstream mendekati simetri dan tidak ada vortex shedding, 3 < Re < 5 terbentuk dua vortice, Re > 40 wake menjadi unstable dan terdapat vortex shedding yang diawali oleh terbentuknya vorticity oleh adanya adverse pressure gradient dan gaya viskos. Pada 150 < Re < 300 periodic vortex flow dimana range aliran dari transisi menjadi aliran turbulen. Pada penelitian ini akan diteliti secara numerik mengenai pengaruh bilangan Reynolds, tranverse dan longitudinal pitch terhadap karateristik aliran dan perpindahan panas pada silinder sirkular tipe staggered yang menggunakan 3 variasi bilangan Reynolds yaitu 80, 200 A-35-2
3 dan 5000 dan variasi tranverse dan longitudinal pitch masing-masing 2D, 1.5D. Dengan menggunakan CFD Fluent Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik aliran dan perpindahan panas pada susunan tube tipe staggred akibat pengaruh Reynolds number, tranverse dan longitudinal pitch. METODE Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode simulasi CFD (Computational Fluid Dyamics) yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara mempredeksi aliran fluida dan perpindahan panas menggunakan persamaan-persamaan matematika (model matematika). Pada dasarnya persamaan-persaman tersebut dibanguan dan dianalisa berdasarkan persaman difrensial parsial yang mempresentasikan hukum-hukum konservasi massa, momentum dan energi. Pada penelitian ini, aliran diasumsikan sebagai 2-D, steady flow, external flow, incompressible fluid dan viscous fluid. Persamaan dasar aliran dan perpindahan panas Konservasi massa + ( ) =0 (1) Persamaan continuitas Aliran incompressible sehingga : + = 0 (2) Persamaan momentum + (. ) = + (3) Persamaan energi + (. ) = T (4) Persamaan perpindahan panas = h. (. ) (5) Karakteristik Aliran Fluida pada Tube Bank Aliran melintasi tube baris pertama pada tube bank mirip dengan aliran melintasi tube tunggal secara tegak lurus. Untuk baris tube berikutnya, aliran sangat dipengaruhi oleh susunan tube. Pada susunan tube aligned, untuk baris kedua dan seterusnya telah terjadi turbulensi pada upstream. Nilai koefisien konveksi sangat dipengaruhi oleh tingkat turbulensi aliran melintasi tube dan jumlah baris. Pada umumnya, koefisien konveksi akan bertambah dengan bertambahnya jumlah baris sampai kira-kira baris kelima, setelah itu hanya ada sedikit perubahan pada turbulensi dan nilai koefisien konveksi. Untuk ST/SL yang kecil, tube pada baris pertama akan menghalangi turbulensi aliran di baris berikutnya dan heat transfer akan berkurang karena sebagian besar permukaan tube tidak akan teraliri fluida utama. Untuk susunan tube staggered, lintasan aliran utama lebih berliku-liku didaerah downstream tube sehingga akan lebih banyak permukaan tube yang teraliri. Pada susunan staggered, kenaikan perpindahan panas dipengaruhi oleh tingkat liku-liku aliran terutama pada angka Reynolds yang kecil (Re < 100). A-35-3
4 (a) Gambar 1. Aliran Fluida Melintasi tube (a) aligned dan (b) staggered Terbentuknya boundary layer transition dan posisi titik separasi tergantung pada Reynolds number. Untuk sirkular silinder panjang dimana panjang karakteristiknya berupa diameter, bilangan Reynolds didefinisikan sebagai: = µ = (6) Pada susunan tube seperti gambar 2 maka kecepatan maksimum aliran fluida dapat terjadi pada luasan A1 maupun pada luasan A2. Kecepatan maksimum terjadi pada A2 apabila memenuhi syarat berikut: = + / < (7) (b) Maka Vmax didapat dengan persamaan: = ( ) (8) Jika Vmax adalah: terjadi pada A1 untuk konfigurasi staggered maka persamaan yang digunakan = (9) Gambar 2. Kecepatan maksimum pada tube bank tipe staggered Koefisien perpindahan panas rata-rata udara yang mengalir dengan jumlah tube 10 baris atau lebih (NL 10), dapat dihitung dengan persamaan Grimisom: =.,. / (10) Dimana C1 dan m merupakan konstanta. Untuk susunan jumlah tube kurang dari 10 baris (N L 10) dapat menggunakan faktor koreksi sebagai berikut : ( ) =. ( ) (11) A-35-4
5 Tabel 1. Konstanta Persamaan 10 untuk Aliran Fluida yang Melintasi Tube Bank dengan Jumlah Row 10 atau Lebih Tabel 2 Faktor Koreksi C 2 pada Persamaan 11 untuk N L < 10 Metode Numerik Proses pembuatan geometri dan meshing dilakukan dengan menggunakan software Gambit 2.4 yang kemudian dieksport ke Fluent untuk disimulasi. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum proses iterasi dilakukan. Antara lain : pemilihan model, identifikasi material, set up Boundary condition, pemilihan solusi. Inlet Flow 4D S T 1 2 S L 4 y Outlet 3 Wall 6 D x D =48,5mm 5 20D Symmetry Gambar 3. Computation Domain Symmetry Gambar 3, merupakan visualisasi dari computation domain yang dibuat berdasarkan geometri dimana aliran melintasi silinder sirkular pada sebuah channel yang mana aliran dikondisikan mengalami konveksi paksa. Pembuatan meshing (grid) pada model merupakan aspek yang penting guna menentukan keakurasian dan kemampuan konvergen pada saat post processing, maka digunakan jenis quadrilateral map untuk permukaan tube jarak lebih rapat guna mengamati perubahan properti fluida di daerah dekat tube sedangkan jarak yang agak jauh dari permukaan tube dibuat lebih renggang. Hasil dari pada meshing pada model diperlihatkan dalam Gambar.4. Gambar 4. Model Meshing Silinder Sirkular Tipe Staggered 10 Tube A-35-5
6 Tabel 3. Setting pada Fluent Settings Identifikasi Solver 2-D, Unsteady, Pressure based, 2 nd - order implicit Turbulence model k-, SST Pressure-velocity SIMPLEC coupling Pressure 2 nd order upwind Momentum 2 nd order upwind Turbulent kinetik 2 nd order upwind energi Turbulent 2 nd order upwind dissipation rate Specific dissipation 2 nd order upwind rate Konvergensi Energy 10-6 Continuity 10-3 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik aliran Karakteristik aliran yang melintasi ( cross flow) silinder sirkular ditandai dengan adanya titik stagnasi, separasi shear layer, terbentuknya laminar boundary layer pada upstream dan terjadinya turbulent wake secara periodik (periodik vortek). Separasi, θ 115 o -120 o Re D=80 Separasi, θ 100 o -105 o Re D=200 Separasi, θ 95 o -100 o Re D=500 Gambar 5. Pathlines Susunan Tube Staggered dengan Variasi Re D Untuk S T x S L (2Dx2D) Gambar 5 memperlihatkan pathlines untuk pengaruh Reynolds Number pada ST x SL 2D x 2D. Berdasarkan visualisasi pathlines pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa peningkatan Reynolds Number mengakibatkan titik separasi terjadi lebih awal. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Liendhard yaitu Dengan meningkatnya Reynolds number A-35-6
7 (300 Re 3 x 10 5 ) titik separasi akan bergerak ke depan. Pada Re sekitar 3 x 10 5, titik separasi akan bergerak ke belakang. Separasi, θ 110 o -115 o Separasi, θ 100 o -105 o 2Dx2D Gambar 6 Pathlines Susunan Tube Staggered Untuk Variasi S T x S L pada Re D 200 Pada Gambar 6 merupakan visualisasi pathlines pada susunan tube staggered dengan variasi ST x SL masing-masing 1,5D x 2D dan 2D x 2D. Pada ST x SL 1,5D x 2D pengaruh transverse pitch sangat dominan, hal ini dapat dilihat dimana daerah antara tube row pertama terjadi kenaikan kecepatan dibandingkan dengan ST x SL 2D x 2D, dimana u (x) berbanding terbalik dengan P(x). Pada ST 1,5D u/ x > p/ x, sedangkan pada ST 2D u/ x < p/ x. Hal ini mengakibatkan aliran pada ST 1,5D mengalami penundaan separasi lebih ke downstream. Velocity (m/s) 1.2E-3 1.0E-3 8.0E-4 6.0E-4 4.0E-4 2.0E-4 0.0E+0-2.0E-4 First Row θ (deg) 1,5Dx1,5D 2Dx1,5D 2Dx2D (b) Velocity (m/s) 1.2E-3 1.0E-3 Second Row 8.0E-4 6.0E-4 4.0E-4 2.0E-4 0.0E+0-2.0E θ (deg) 1,5Dx1,5 D Gambar 7 Distribusi Kecepatan Circumferential Terhadap Permukaan Silinder dengan Variasi S T x S L pada Re D 200. Gambar 7 merupakan visualisasi dari distribusi kecepatan pada row pertama dan kedua, terlihat kecepatan pada permukaan silinder untuk variasi ST berbeda. Pada ST 1,5D kecepatan maksimum yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan ST 2D yang disebabkan oleh penyempitan celah laluan aliran. Pada gambar 7a kecepatan maksimum untuk ST 1,5D terjadi pada sudut 72 o, untuk ST 2D kecepatan maksimum pada sudut 60 o. Berdasarkan gambar 4.6a dapat diketahui semakin kecil jarak ST kecepatan maksimum terhadap sudut semakin besar. Gambar 7b merupakan visualisasi dari distribusi kecepatan A-35-7
8 pada row Kedua, kecepatan maksimum pada row kedua lebih tinggi dari row pertama karena adanya efek wake pada bagian downstream silinder row pertama. Pada ST 1,5D kecepatan maksimum terjadi pada sudut 27 o, setelah mencapai titik maksimum kecepatan mengalami perlambatan hingga mencapai sudut 60 o, pada sudut 60 o 78 o kecepatan konstan dan mengalami penurunan hingga terjadi separasi sudut 115 o. Pada ST 2D, kecepatan maksimum tercapai pada sudut 40 o dan mengalami perlambatan kecepatan hingga terjadi separasi aliran pada permukaan silinder pada sudut 112 o. Karakteristik Perpindahan Panas Re D = 80 Re D = 200 Re D = 5000 Gambar 8 Kontur Temperatur Susunan Tube Staggered pada S T x S L (1,5D x 1,5D). Gambar 8 merupakan visualisasi kontur temperatur susunan tube tipe staggered dengan transverse pitch (ST) dan longitudinal pitch 1,5Dx1,5D dengan variasi Reynolds number. Pada gambar dapat dilihat bahwa perpindahan panas yang terjadi pada setiap Reynolds number terjadi perberbedaan. Pada ReD 80, kontur temperatur pada row pertama sudah mengalami penurunan temperatur yang cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari warna kuning kehijauan pada daerah downstream tube row pertama. pada ReD 200, penurunan temperatur pada ReD 200 tidak terlalu signifikan. hal ini dapat dilihat dari kontur temperatur yang terjadi pada masing-masing row. Untuk ReD 5000, perpindahan panas yang terjadi pada setiap row sangat kecil yang ditunjukkan oleh kontur temperatur daerah disekitar dinding silinder sirkular pada row pertama dan kedua kelihatan berwarna merah yang menandakan temperatur pada silinder tersebut masih tinggi tinggi. 1,5Dx1,5D 2Dx1,5D 2Dx2D Gambar 9 Kontur Temperatur Susunan Tube Staggered Variasi S TxS L pada Re D = A-35-8
9 Perpindahan panas yang paling efektif dan effisien terlihat pada kontur temperatur susunan tube dengan transverse pitch (ST) 1,5D yang mana kontur temperatur panas pada row berikutnya semakin berkurang. Distribusi temperatur yang baik akan menaikkan nilai Nusselt number. Dari ketiga konfigurasi diatas, susunan tube dengan transverse pitch (ST) 1,5D mempunyai distribusi temperatur dan convective heat transfer yang lebih baik jika dibandingkan dengan susunan tube dengan transverse pitch (ST) 2D. Nuθ Nuθ Nuθ First Row θ (deg) Second Row θ (deg) Thrid Row θ (deg) 1,5Dx1,5D 2Dx1,5D 2Dx2D 1,5Dx1,5D 2Dx1,5D 2Dx2D 1,5Dx1,5D 2Dx1,5D 2Dx2D Gambar 10 Grafik Distibusi Local Nusselt Number (Nu θ) dengan Variasi S T x S L pada Re D 200. Nilai Local Nusselt Number (Nuθ) pada titik stagnasi tube row pertama tidak terpengaruh oleh variasi ST dan SL karena pada daerah ini merupakan posisi inlet sehingga pengaruh dari temperatur free stream masih besar yang menyebabkan temperatur silinder pada row pertama masih tinggi, hal ini dapat mempengaruhi distribusi temperatur yang terjadi pada row pertama masing-masing konfigurasi kemudian mempengaruhi distribusi local Nusselt number (Nu θ). Untuk daerah downstream terjadi perbedaan distribusi local Nusselt number (Nuθ) dimana nilai Nuθ ST 1,5D lebih besar dibandingkan dengan Nuθ pada ST 2D. Hal ini diakibatkan oleh penundaan separasi pada ST 1,5D, Separasi yang tertunda menyebabkan daerah wake sempit dan daerah yang tidak dilewati aliran akibat turbulensi akan kecil, sehingga koefisien konveksi akan naik, sehingga angka Nusselt juga meningkat. A-35-9
10 Nilai local Nusselt number pada titik stagnasi row kedua lebih tinggi dibandingkan dengan nilai local Nusselt number (Nu θ) row pertama. Hal ini disebabkan oleh aliran yang mengalami percepatan saat melewati celah susunan tube pada row pertama sehingga kecepatan fluida sesaat sebelum menumbuk tube row kedua lebih besar dibandingkan dengan kecepatan fluida sesaat sebelum menumbuk tube row pertama, sehingga meningkatkan koefisien perpindahan panas secara konveksi pada titik stagnasi tube row kedua. Untuk nilai local Nusselt number (Nuθ) row ketiga lebi rendah dari nilai local Nusselt number (Nuθ) row pertama, hal ini disebabkan oleh perbedaan distribusi heat fluk akibat adanya perbedaan temperatur didinding tube dan temperatur fluida disekitar permukaan tube. Pada gambar 10 menunjukkan adanya perbedaan nilai local Nusselt number (Nuθ) pada titik staknasi utuk ST 1,5D dan ST 2D. Dimana pada ST 1,5D nilai Nusselt number (Nuθ) pada titik stagnasi lebih besar dibandingkan nilai Nusselt number (Nu θ) pada ST 2D. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan kecepatan sesaat setelah melewati celah tube row pertama (Vmax). Dimana Vmax ST 1,5D lebih besar dibandingkan dengan Vmax ST 2D Nu ave Nu ave Baris Tube Baris Tube Re D = 200 1,5D x 1,5D 2D x 2D Re D = ,5D x 1,5D 2D x 2D Gambar 11. Distribusi Rerata Bilangan Nusselt dengan Variasi S T x S L. Gambar 11 merupakan visualisai dari distribusi Nusselt number rata-rata untuk permukaan setiap tube dengan jarak transverse pitch (ST) dan longitudianl pitch (SL) yang berbeda-beda. Pada gambar 4.13 dapat diketahui bahwa nilai Nusselt number rata-rata tertinggi untuk ReD = 200 terjadi pada row kedua, sedangkan pada row ketiga dan keempat mengalami penurunan dimana nilai Nusselt rata-ratanya lebih rendah dari row pertama, sedangkan pada ReD = 5000 terjadi peningkatan nilai Nusselt rata-rata pada masing-masing row. A-35-10
11 Gambar 12. Nusselt Number rata-rata untuks Susunan Tube Tipe Staggered 2D x 2D Gambar 12 merupakan visualisasi Nusselt Number rata-rata terhadap Reynolds Number untuk ST x SL 2D x 2D. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa hasil simulasi sudah mendekati dengan hasil perhitungan berdasarkan persamaan empiris grimisom dan zhukauskas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada aliran yang melintasi silinder sirkular dengan susunan tube tipe staggered, transverse pitch dapat mempengaruhi kecepatan maksimum aliran fluida yang melintasi tube bank yang berdampak pada bilangan Reynolds maksimum. 2. Pola aliran pada variasi transverse pitch, nilai kecepatan maksimum yang tertinggi yang mengalir melewati permukaan tube terdapat pada transverse pitch 1,5D dan kecepatan maksimum dengan nilai terendah terdapat pada transverse pitch 2D. 3. Variasi dari jarak transverse pitch mempengaruhi karakteristik perpindahan panas pada permukaan tube. Semakin besar jarak transverse pitch menyebabkan koefisien perpindahan panas konveksi pada permukaan tube semakin kecil yang mengakibatkan bilangan Nusselt-nya kecil. 4. Bilangan Nusselt terbesar terdapat pada titik stagnasi. Karena fluida pada upstream mengalami akselerasi aliran dengan favorable pressure gradien yang kecil dari nol yang tidak membuat partikel aliran fluida berhenti karena tekanan menurun dalam arah aliran. Sehingga membuat gradien temperatur antara silinder dan fluida kerja semakin curam sehingga meningkatkan bilangan Nusselt. Untuk memperbaiki hasil penelitian ini, maka sarannya adalah: 1. Perlu dilakukan studi numerik pada tube bank dengan berbagai pemodelan turbulen untuk dapat dijadikan sebagai pembanding. 2. Perlu dilakukan studi numerik dengan variasi ST dan SL yang lebih besar dan Reynolds number yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang paling optimal. DAFTAR PUSTAKA Nu ave Re D 5000 Emperical Grimisom Emperical Zhukauskas Present Study Bejan, A. Kraus, A.D. (2003), Heat Transfer Hand Book, Jhon Wiley and Son, Inc. Buyruk, E. (1999), Heat Transfer and Flow Structures Around Circular Cylinder in Cross- Flow, Internatioanal Journal of Engineering and Environmental Science, Vol. 23, hal A-35-11
12 Buyruk, E. (2002), Numerical Study of Heat Transfer Characteristics On Tandem Cylinders, Inline and Staggered Tube Banks in Cross-Flow of Air, Int. Comm. Heat mass Transfer, Vol. 29, No. 3, pp Incropera, P.F. Dewit,P.D. Bergam, L.T. Lavine, S.A. (2011 ), Fundamentals Of Heat and Mass Transfer, 7 th edition, Jhon Wiley and Son, Inc. Khan, W. A., Culham, J. R., Yovanovich, M. M. (2006), Convection Heat Transfer from Tube Banks in Crossflow, International Journal of Heat and Mass Transfer, Vol. 46, hal Lienhard, John H. (2003), A Heat Transfer Textbook, Phlogiston Press. Mahir, N. Altac, Z. (2008), Numerical Investigation of Convective Heat Transfer in Unsteady Flow Past Two Cylinders in Tandem Arrangements, Internatioanal Journal of Heat and Fluid Flow, Vol. 29, hal Mehrabian, M. A. (2007), Heat Transfer and Pressure Drop Characteristics of Cross Flow of Air Over a Circular Tube in Isolation and/or in a Tube Bank, The Arabian Journal for Science and Engineering, Vol. 32, Number 2B. Rahman,M.M., Karim,M.M., Alim,M.A. (2007), Numerical Investigation of Unsteady Flow Past ACircular Cylinder Using 2-D Finite Volume Method, Journal of Naval Architecture and marine Engineering. Sanijai S., Goldstein R.J. (2004), Forced convection heat transfer from a circular cylinder in crossflow to air and liquids, International Journal of Heat and Mass Transfer, Vol. 47, hal Scholten, J.W. Murray, D.B. (1998), Heat Transfer and Velocity Fluctuations in a Staggered Tube Array, Internatioanal Journal of Heat and Fluid Flow,Vol. 19, hal Szczepanik, K. Ooi, A. Aye, L. Rosengarten, G. (2004), A Numerical Study of Heat Transfer from a Cylinder in Cross Flow, Australasian Fluid Mechanics Conference The University of Sydney, Sydney, Australia. Tahseen, T. A., Ishak, M., Rahman, M. M. (2011), A Numerical Study of Forced Convection Heat Transfer for Staggered Tube Banks in Cross-Flow, Internasional Confrerence in Mechanical Engineering Research. Tuakia, F. (2008), Dasar - dasar CFD Menggunakan FLUENT, Informantika Bandung. Zukauskas, A. Ziugzda J. (1985), Heat Transfer Of a Cylinder in Crossflow. Hemisphered Publishing Corporation. A-35-12
Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017
STUDI NUMERIK 2-D PENGARUH TURBULENSI ALIRAN BEBAS (FREE STREAM TUBULENCE) TERHADAP PERPINDAHAN PANAS ALIRAN CROSSFLOW SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DAN TANDEM Arif Kurniawan 1) 1) Jurusan Teknik Mesin Institut
Lebih terperincioleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D
STUDI NUMERIK PENGARUH VARIASI REYNOLDS NUMBER DAN RICHARDSON NUMBER PADA KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP. 2112105028
Lebih terperinciABSTRAK 1. PENDAHULUAN
STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN MELINTASI SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DENGAN BODI PENGGANGGU BERBENTUK SILINDER SIRKULAR PADA SALURAN SEMPIT BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR Diastian Vinaya Wijanarko 1), Wawan
Lebih terperinciArif Kurniawan 1. FTI - Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional, Kampus 2 ITN Jl. Raya Karanglo KM. 2 Malang Tel:
STUDI NUMERIK 2-D PENGARUH PRANDTL NUMBER DAN SUB-CRITICAL REYNOLDS NUMBER TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS PADA SINGLE CIRCULAR CYLINDER Arif Kurniawan 1 1 Jurusan Teknik Mesin Institut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keyword : R ed, c p, Nu and k-ω SST. Kata Kunci: R ed, c p, Nu, dan k-ω SST.
STUDI NUMERIK PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP PERPINDAHAN PANAS MELINTASI SILINDER STAGGERED METODE TURBULEN K-Ω SST 2-D UNSTEADY REYNOLDS AVERAGED NAVIER STOKES (URANS) (Studi kasus untuk Re d = 4,42x10
Lebih terperinciKeywords: RANS, UDF, Nusselt number, turbulent viscosity. Kata kunci: RANS, UDF, Nusselt number, turbulent viscosity
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 82-90 STUDI NUMERIK 2-D PERPINDAHAN PANAS ALIRAN CROSSFLOW PADA SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DAN TANDEM DENGAN MODIFIKASI TURBULENT VISCOSITY 2-D NUMERICAL
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Panjang Rectangular Obstacle terhadap Perpindahan Panas pada Staggered Tube Banks
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-180 Studi Numerik Pengaruh Panjang Rectangular Obstacle terhadap Perpindahan Panas pada Staggered Tube Banks Hastama Arinta
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-186 Studi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PANJANG RECTANGULAR OBSTACLE TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA STAGGERED TUBE BANKS
1 STUDI NUMERIK PENGARUH PANJANG RECTANGULAR OBSTACLE TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA STAGGERED TUBE BANKS Hastama Arinta Fanny dan Prabowo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-174
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-174 Studi Numerik Pengaruh Variasi Sudut Peletakan Rectangular Obstacle dengan l/d Sebesar 0,2 Terhadap Karakteristik Aliran
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure
Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure R. Djailani, Prabowo Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)
Analisis Numerik Pengaruh Pitch Ratio Longitudinal (SL/2a) dan Transversal (ST/2b) 1, 1.25 dan 1.5 terhadap Karakteristik Aliran Fluida dan Perpindahan Panas Melintasi Staggered Elliptical Tube Banks Nazilah
Lebih terperinciINVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)
INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) Mirza Quanta Ahady Husainiy 2408100023 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER)
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) Syaiful Rizal 2112105036 Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA Studi Kasus: Pengaruh penambahan
Lebih terperinciReduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800
Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800 Rina 1, *, Ruzita Sumiati 2 1 Program Studi Teknik Mesin,
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Tube Platen Superheater PLTU Pacitan
Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Tube Platen Superheater PLTU Pacitan Kurniadi Heru Prabowo 1, Prabowo 2 1) Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Magister Rekayasa Energi, ITS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan
Lebih terperinciSimulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang
Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang Astu Pudjanarsa Laborotorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS
Lebih terperinciJurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013
KAJI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN UPSTREAM DAN DOWNSTREAM ROD TERHADAP MEDAN ALIRAN DAN GAYA AERODINAMIKA PADA ALIRAN FLUIDA MELINTASI SEBUAH SILINDER SIRKULAR Studi kasus untuk jarak L/D 2.5 dan 5.5 pada
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Studi Numerik Pengaruh Penambahan Rectangular Obstacle Terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Staggered
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN liran eksternal viscous yang melintasi silinder akan menghasilkan gaya hambat (drag force) dan gaya angkat
1 KAJI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN UPTREAM DAN DOWNTREAM ROD TERHADAP MEDAN ALIRAN DAN GAYA AERODINAMIKA PADA ALIRAN FLUIDA MELINTAI EBUAH ILINDER IRKULAR Karta Prihandoko dan Dedy Zulhidayat Noor Jurusan
Lebih terperinciTulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab
Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya agar penelitian ini dapat memberikan
Lebih terperinciStudi Numerik Pengaruh Konfigurasi Pipa Pada Susunan Pipa Staggered Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas dan Aliran Fluida
Studi Numerik Pengaruh Konfigurasi Pipa Pada Susunan Pipa Staggered Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas dan Aliran Fluida Nina Yunindra 1, Ary Bachtiar Khrisna Putra 2 Program Studi Teknik Mesin,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) B-182
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-182 Studi Numerik Pengaruh Convergency Promoters (CPs) terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas dengan l/d = 0.25,
Lebih terperincitudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.
TUGAS AKHIR (KONVERSI ENERGI) TM 091486 STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI PRISMA TERPANCUNG Dengan PANJANG CHORD (L/A) = 4 tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR
STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR Helmizar 1 ABSTRACT The study was conducted to obtain
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP DENGAN RADIUS KELENGKUNGAN YANG KECIL
Proposal Tugas Akhir Konversi Energi STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP DENGAN RADIUS KELENGKUNGAN YANG KECIL Disusun Oleh : Herry Sufyan Hadi 2107100081 Dosen
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator Nafiatun Nisa dan Sutardi
Lebih terperinciSimulasi Numerik dengan Pendekatan 3D-URANS Aliran yang Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular Dekat Dinding pada Small-Gap
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 5, No., April 24, 26 ISSN 4-9867 DOI:.9744/jtm.5..26 Simulasi Numerik dengan Pendekatan 3D-URANS Aliran yang Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular Dekat Dinding pada Small-Gap
Lebih terperinciSimulasi Numerik Aliran Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular pada Rasio L/D= 3,0 Dekat Dinding
MESIN, Vol. 25, No. 1, 2016, 29-40 29 Simulasi Numerik Aliran Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular pada Rasio L/D= 3,0 Dekat Dinding A. Grummy Wailanduw 1,* Priyo Heru AW 2 1,2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014
Simulasi Numerik Aliran di Sekitar Circular Cylinder dengan Dua Square Cylinder sebagai Disturbance Body pada Saluran Sempit (Numerical Simulation of Flow Around Circular Cylinder with Two Square Cylinders
Lebih terperinciFakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.
STUDI NUMERIK PENGARUH KELENGKUNGAN SEGMEN KONTUR BAGIAN DEPAN TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI AIRFOIL TIDAK SIMETRIS ( DENGAN ANGLE OF ATTACK = 0, 4, 8, dan 12 ) Dosen Pembimbing Dr. Ir.
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI
SIDANG TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI ADITYA SAYUDHA. P NRP. 2107 100 082 PEMBIMBING Ir. KADARISMAN NIP. 194901091974121001 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT
STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT GLADHI DWI SAPUTRA 2111 030 013 DOSEN PEMBIMBING DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PhD PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. Dosen Pembimbing : SENJA FRISCA R.J 2111105002 Dr. Eng.
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR
STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR Helmizar (1) (1) Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda
Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda Muhammad Hasan Albana Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Parkway Street,
Lebih terperinciMuchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.
ANALISA PRESSURE DROP PADA HEAT-SINK JENIS LARGE EXTRUDE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA DAN LEBAR SALURAN IMPINGEMENT MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC) Muchammad 1) Abstrak Pressure drop merupakan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-92 Studi Eksperimen Aliran Melintasi Silinder Sirkular Tunggal dengan Bodi Pengganggu Berbentuk Silinder yang Tersusun Tandem dalam Saluran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TM141585
TUGAS AKHIR TM141585 INVESTIGASI NUMERIK 2D PENGARUH VARIASI SUDUT INLET DISTURBANCE BODY TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS MELINTASI SILINDER SIRKULAR SUSUNAN STAGGERED IVAN FAUZI RYANTO
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36
B36 Simulasi Numerik Aliran Tiga Dimensi Melalui Rectangular Duct dengan Variasi Bukaan Damper Edo Edgar Santosa Putra dan Wawan Aries Widodo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN 4.1 Data Penelitian Pada metode ini, udara digunakan sebagai fluida kerja, dengan spesifikasi sebagai berikut: Asumsi aliran steady dan incompressible. Temperatur
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2334-234300 1 STUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000) Mega Dewi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B13
B13 Studi Numerik Karakteristik Perpindahan Panas pada Membrane Wall Tube Boiler Dengan Variasi Jenis Material dan Ketebalan Insulasi di PLTU Unit 4 PT.PJB UP Gresik I Nyoman Ari Susastrawan D dan Prabowo.
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014
Pengaruh Penambahan Inlet Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran Melintasi Silinder Sirkular Tersusun Tandem (The Influence of Inlet Disturbance Body on the Flow Characteristics Passing Through
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-198
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-198 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe U Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan Panas
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN PADA TIGA SILINDER SIRKULAR YANG TERSUSUN STAGGER PADA JARAK ANTAR SILINDER L/D= dan T/D=,5., dan 3 Studi kasus untuk
Lebih terperinci4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar. pada aliran di leading edge karena perubahan kecepatan aliran yang tadinya uniform
4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar Aliran laminer dan turbulen melintasi pelat datar dapat disimulasikan dengan mengalirkan uniform flow sepanjang pelat (Gambar 4.15). Boundary Layer
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Pengaruh Variasi Reynolds Number dan Richardson Number pada Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Tunggal yang Dipanaskan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP SETENGAH LINGKARAN DENGAN PENGGANGGU BERUPA KAWAT MELINTANG Studi Kasus Untuk
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI EKSPERIMEN KARAKTERISTIK LAPIS BATAS ALIRAN TURBULEN MELINTASI EMPAT SILINDER SIRKULAR TERSUSUN SECARA EQUISPACED DENGAN RASIO GAP (G/D)
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-158
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-158 Studi Eksperimen Karakteristik Lapis Batas Aliran Turbulen Melintasi Empat Silinder Sirkular Tersusun Secara Equispaced dengan Rasio Gap
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.
SIDANG TUGAS AKHIR STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEBERANGKATAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA FITRI SETYOWATI 2110 100 077 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari
ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari 2006 33 SIMULASI AERODINAMIKA PADA MODEL SIMPLIFIED BUS MENGGUNAKAN PROGRAM COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS MSK. Tony Suryo Utomo 1) Abstrak Pada penelitian ini simulasi aerodinamika
Lebih terperinci(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo
Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas Aliran Lube Oil (Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait)
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciModel Perahu Trimaran pada Aliran Laminar. Abstrak
Limits J. Math. and Its Appl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 1829-605X Vol. 14, No. 1, Mei 2017, 45 51 Model Perahu Trimaran pada Aliran Laminar Chairul Imron 1 dan Erna Apriliani 2 1,2 Matematika Institut
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD
ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD Afdhal Kurniawan Mainil, Fauzan Andreas, Helmizar Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perangkat Penelitian Penelitian ini menggunakan perangkat sebagai berikut : 1. Laptop merk Asus tipe A45V dengan spesifikasi, 2. Aplikasi CFD Ansys 15.0 3.2 Diagram Alir
Lebih terperinciSIMULASI NUMERIK PADA SILINDER DENGAN SUSUNAN SELANGSELING (STAGGERED) DALAM SALURAN SEGI EMPAT MENGGUNAKAN K Ԑ MODEL
Vol. 17 No. 2 Oktober 2017 p-issn: 1411 3411 e-issn: 2549 9815 SIMULASI NUMERIK PADA SILINDER DENGAN SUSUNAN SELANGSELING (STAGGERED) DALAM SALURAN SEGI EMPAT MENGGUNAKAN K Ԑ MODEL Nuzul Hidayat1* Ahmad
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir. Alfin Andrian Permana
Sidang Tugas Akhir Alfin Andrian Permana 2106.100.113 Studi Eksperimen Pengaruh Penambahan Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran Melintasi Dua Buah Silinder Sirkular yang Tersusun Secara Tandem
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD
ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD Oleh : Afdhal Kurniawan Mainil, Fauzan Andreas dan Helmizar Program Studi Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini menggunakan software jenis program CFD Ansys FLUENT 15.0 dengan diameter dalam pipa 19 mm, diameter luar pipa 25,4 dan panjang pipa
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP :
PRESENTASI TUGAS AKHIR SIMULASI NUMERIK (CFD) ALIRAN DUA FASE GAS-SOLID (UDARA- SERBUK BATUBARA) PADA COAL PIPING DI PT. PETROKIMIA GERSIK Oleh: Zulfa Hamdani PowerPoint Template NRP : 2109106008 www.themegallery.com
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari analisa hasil eksperimental aliran fluida melintasi silinder sirkular dan silinder teriris tipe-i 65 o yang tersusun secara tranversal dekat plat datar diperoleh
Lebih terperinciBAB IV VALIDASI SOFTWARE. Validasi software Ansys CFD Flotran menggunakan dua classical flow
BAB IV VALIDASI SOFTWARE Validasi software Ansys CFD Flotran menggunakan dua classical flow problem. Simulasi pertama adalah aliran di dalam square driven cavity. Simulasi ini akan menguji kemampuan software
Lebih terperinciSIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT
SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT Gian Karlos Rhamadiafran Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Lebih terperinciPenelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen dan Numerik Mengenai Pengaruh Penambahan Splitter Plate Terhadap Karakteristik Aliran Di Sekitar Silinder Sirkular Pada Bilangan
Lebih terperinciNUMERICAL STUDIES OF THE INFLUENCE OF TUBE BANK CONFIGURATION IN A STAGGERED ARRANGEMENT OF TUBES TO HEAT TRANSFER AND FLOW CHARACTERISTICS OF FLUID
THESIS - TM 142501 NUMERICAL STUDIES OF THE INFLUENCE OF TUBE BANK CONFIGURATION IN A STAGGERED ARRANGEMENT OF TUBES TO HEAT TRANSFER AND FLOW CHARACTERISTICS OF FLUID NINA YUNINDRA NRP. 2112 204 814 Advisor:
Lebih terperinciMAKALAH KOMPUTASI NUMERIK
MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK ANALISA ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA SIRKULAR DAN PIPA SPIRAL UNTUK INSTALASI SALURAN AIR DI RUMAH DENGAN SOFTWARE CFD Oleh : MARIO RADITYO PRARTONO 1306481972 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciStudi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream
B29 Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream Franciska Enstinita Puspita dan Wawan Aries Widodo Departemen
Lebih terperinciStudi Numerik Variasi Turbulensi Model Pada aliran Fluida Melewati Silinder Tunggal Yang Dipanaskan (Heated Cylinder)
1 Studi Numerik Variasi Turbulensi Model Pada aliran Fluida Melewati Silinder Tunggal Yang Dipanaskan (Heated Cylinder) Syaiful rizal dan Vivien S. Djanali Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada Penelitian ini dilakukan secara numerik dengan metode Computer Fluid Dynamic (CFD) menggunakan software Ansys Fluent versi 15.0. dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini software yang digunakan untuk simulasi adalah jenis program CFD ANSYS 15.0 FLUENT. 3.1.1 Prosedur Penggunaan Software Ansys 15.0 Setelah
Lebih terperinciSimulasi Numerik Aliran Fluida pada Permukaan Peregangan dengan Kondisi Batas Konveksi di Titik-Stagnasi
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) A-83 Simulasi Numerik Aliran Fluida pada Permukaan Peregangan dengan Kondisi Batas Konveksi di Titik-Stagnasi Ahlan Hamami, Chairul
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA
STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Disusun Oleh: Erni Zulfa Arini NRP. 2110 100 036 Dosen Pembimbing: Nur
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 9 15 SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES Chairul Imron, Suhariningsih, B. Widodo and T. Yuwono Post Graduate Student of Universitas
Lebih terperinciJur usan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
SIDANG TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK ALIRAN MELINTASI EMPAT SILINDER SIRKULAR YANG TERSUSUN SECARA IN-LINED DENGAN JARAK ANTAR SILINDER L/D = 4 DI DEKAT DINDING DATAR Studi Kasus Pengaruh
Lebih terperinciPERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN
Permasalahan dan Solusi Konstruksi Baliho di Banjarmasin (Joni Irawan) PERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN Joni Irawan (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)
Lebih terperinciKajian Numerik: Pengaruh Ukuran Sistem Terhadap Gaya Hambat pada Silinder
Kajian Numerik: Pengaruh Ukuran Sistem Terhadap Gaya Hambat pada Silinder Chairul Imorn 1, Basuki Widodo 1, dan Triyogi Yuwono 2 1 Lecturer of Mathematics, imron-its@matematika.its.ac.id, widodo@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) - VIII
M6-022 SIMULASI NUMERIK ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER TERIRIS TERSUSUN TANDEM DENGAN PENGARUH SIDE WALL DENGAN BERBAGAI JARAK GAP Wawan Aries Widodo, Triyogi Yuwono, Heru Mirmanto Laboratorium Mekanika
Lebih terperinciStudi Pengaruh Beban Panas terhadap Karakteristik Perpindahan Panas pada Heat Exchanger Vertical Channel
Studi Pengaruh Beban Panas terhadap Karakteristik Perpindahan Panas pada Heat Exchanger Vertical Channel Ary Bachtiar Krishna Putra dan Prabowo Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciPENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER
PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER Rianto, W. Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Gondangmanis PO.Box 53-Bae, Kudus, telp 0291 4438229-443844, fax 0291 437198
Lebih terperinciDosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP
Pengaruh Getaran Terhadap Pengukuran Kecepatan Aliran Gas Dengan Menggunakan Orifice Plate Oleh: Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu 2410100080 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP. 19650309
Lebih terperinciBAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI
BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI 3.1 KONDISI ALIRAN FLUIDA Sebelum melakukan simulasi, didefinisikan terlebih dahulu kondisi aliran yang akan dipergunakan. Asumsi dasar yang dipakai
Lebih terperinciKarakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah
Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah Mustaza Ma a 1) Ary Bachtiar Krishna Putra 2) 1) Mahasiswa Program Pasca Sarjana Teknik Mesin
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK ALIRAN PADA TUJUH SILINDER VERTIKAL DENGAN SUSUNAN HEKSAGONAL DALAM REAKTOR NUKLIR MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM FLUENT
Studi Karakteristik Aliran pada Tujuh Silinder Vertika dengan Susunan Heksagonal (A. Septilarso, et al) STUDI KARAKTERISTIK ALIRAN PADA TUJUH SILINDER VERTIKAL DENGAN SUSUNAN HEKSAGONAL DALAM REAKTOR NUKLIR
Lebih terperinciTEKNOLOGI. Jurnal Ilmu - Ilmu Teknik dan Sains Volume 11 No.1 April Penanggung Jawab. Dekan Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
TEKNOLOGI Jurnal Ilmu - Ilmu Teknik dan Sains Volume 11 No.1 April 2014 ISSN 1693 9425 Penanggung Jawab Dekan Fakultas Teknik Universitas Pattimura Penerbit Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ketua
Lebih terperinciPengaruh Fin Pitch terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Wavy fin dan Tube Heat Exchanger
Pengaruh Fin Pitch terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Wavy fin dan Tube Heat Exchanger Prabowo, I.W. Temaja, Renatho Jurusan Teknik Mesin - FTI Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 111 Telp.:
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KECEPATAN FLUIDA PANAS ALIRAN SEARAH TERHADAP KARAKTERISTIK HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE. Nicolas Titahelu * ABSTRACT
ANALISIS PENGARUH KECEPATAN FLUIDA PANAS ALIRAN SEARAH TERHADAP KARAKTERISTIK HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE Nicolas Titahelu * ABSTRACT Effect of hot fluid flow velocity direction have been investigated
Lebih terperinciStudi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Fitri
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ANTAR FIN PADA SILINDER BERSIRIP TERHADAP SEPARASI ALIRAN DI PERMUKAAN SILINDER DAN FIN
PENGARUH JARAK ANTAR FIN PADA SILINDER BERSIRIP TERHADAP SEPARASI ALIRAN DI PERMUKAAN SILINDER DAN FIN Sudirman Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan E-mail: sudirman_dhuha@yahoo.co.id
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 STUDI EKSPERIMEN PENGARUH BILANGAN STROUHAL TERHADAP ALIRAN DI BELAKANG SILINDER SIRKULAR UTAMA YANG DIGANGGU SILINDER TERIRIS TIPE-D Studi Kasus untuk
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dibahas berbagai macam hasil dan analisis dari simulasi yang telah dilakukan. Simulasi dibagi dalam beberapa bagian yaitu : A. Studi numerik : 1. Simulasi dengan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
1 STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK ALIRAN DIDALAM RECTANGULAR ELBOW 90 o YANG DILENGKAPI DENGAN ROUNDED LEADING AND TRAILING EDGES GUIDE VANE Studi Kasus Untuk Bilangan Reynolds, Re Dh = 2,1 x 10 4 Adityas
Lebih terperinci