PENGARUH PEMIKIRAN MIRZA BASYIRUDDIN MAHMUD AHMAD DI SUMATERA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMIKIRAN MIRZA BASYIRUDDIN MAHMUD AHMAD DI SUMATERA"

Transkripsi

1 PENGARUH PEMIKIRAN MIRZA BASYIRUDDIN MAHMUD AHMAD DI SUMATERA Andi Putra Ishak &Mustaffa Abdullah Ph.D Candidate, Departement of al-qur an and al-hadits Academy of Islamic Studies, University of Malaya. Kuala Lumpur Abstract:Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad is the second caliph of Jemaat Ahmadiyah Qadian, he has tried to develop the community to the whole world including the island of Sumatra. Basyiruddin s thought charged controversy like believing that Jesus had died, opening the door of prophethood and believes that Mirza Ghulam Ahmad as a prophet. This article aims to examine the influence of these ideas in Sumatra. Regions that were the focus of the study was Aceh, West Sumatra and North Sumatra. This study used the library and interviews. The results of this study found that Basyiruddin s thought opposed by public, prominent scholars and government of Sumatera, because it was on the contrary to fundamentals of Islamic religion. Therefore, this thoughts did not have a significant effect on Sumatra. Keywords:Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Jemaat Ahmadiyah Qadian, Sumatera Abstrak:Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad merupakan khalifah kedua Jemaat Ahmadiyah Qadiani, beliau telah berupaya mengembangkan komunitas tersebut ke seluruh pelosok dunia termasuk di antaranya pulau Sumatera. Pemikiran Basyiruddin bermuatan kontroversi seperti meyakini bahwa Nabi Isa a.s telah wafat, terbukanya pintu kenabian dan berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemikiran tersebut di Sumatera. Daerah yang menjadi fokus penelitian ialah Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode perpustakaan dan wawancara. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemikiran Basyiruddin mendapat penentangan keras dari masyarakat, tokoh ulama dan pemerintah Sumatera, karena ianya bertentangan dengan prinsipprinsip pokok dalam agama Islam. Oleh karena itu, pemikiran ini tidak memiliki pengaruh yang berarti di Sumatera. Kata Kunci: Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Jemaat Ahmadiyah Qadian, Sumatera Pendahuluan Jemaat Ahmadiyah Qadiani merupakan salah satu sekte dari aliran Ahmadiyah (Ahmadiyya Movement) yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (selanjutnya disebut Ghulam Ahmad). Sekte ini dipimpin oleh Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad (selanjutnya disebut Basyiruddin), 1 sementara sekte Lahore dipimpin oleh Maulana Muhammad Ali. 2 Kedua-dua sekte ini dikategorikan sebagai aliran sesat, karena meyakini dan mengkultuskan Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah nabi Muhammad saw. 3 1 Aris Mustafa, Ahmadiyah Keyakinan Yang Digugat, t.tp: Tempo, 2005), Martin Van Bruinessen (ed), Contemporary Developments In Indonesia, Singapore: Institute Of Southeast Asian Studies, 2013, Hartono Ahmad Jaiz, Nabi-nabi Palsu dan Para Penyesat Umat, Pustaka Al-Kautsar: Jakarta Timur, 2008, 276. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

2 Pada awal zaman kemerdekaan, Basyiruddin telah menargetkan Indonesia sebagai sasaran untuk mengembangkan pemikirannya. Langkah persuasif ini mencuat ketika posisinya sebagai imam besar Ahmadiyah, beliau memerintahkan pengikutnya untuk menyebarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam artikel dan berita-berita harian. Pernyataan sikap ini pernah diterbitkan dalam koran Kedaulatan rakyat, selasa 10 Desember Langkah-langkah persuasip Ahmadiyah menjadi daya tarikbagi presiden Soekarno ketika itu. Terutama ketika Khawaja Kamaluddin datang ke Indonesia pada tahun untuk menyampaikan kuliah umum di Surabaya tentang kebesaran dan ketinggian Islam. 6 Respon Soekarno ketika itu ialah sebagai berikut: Saya wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan keterangan-keterangan yang telah saya peroleh dari mereka (tokoh Ahmadiyah). Mereka memiliki tulisan-tulisan rasional, moderen, broadminded dan sesuai dengan logika. 7 Realitas di atas menunjukkan bahwa Basyiruddin mempunyai cita-cita besar mengembangkan pemikirannya ke Indonsia, tetapi luput dari pandangan para peneliti bahwa Sumatera merupakan pintu masuk Jemaat Ahmadiyah untuk mengembangkan pemikiran Basyiruddin. Sedangkan penelitian tentang ini belum dilakukan. Kajian tentang Basyiruddin pernah ditulis oleh Ihrom 8 pada tahun 2010 untuk mendapatkan gelar magister studi islam di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Tesis ini berjudul Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Tokoh Ahmadiyah. pemikiran tokoh yang diteliti ialah pemikiran Muhammad Ali dengan pemikiran Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad. Ini Murni penelitian perpustakaan tidak menyentuh pengaruh pemikiran Basyiruddin. 4 Elza Peldi Taher dan Anick HT, Merayakan Kebebasan Beragama (Jakarta: ICRP, 2009), Nanang RI Iskandar, Sudut Pandang: Dialog dan Sebuah Pemikiran Islam (Jakarta Pusat: CV. Darul Kutub Islamiyah 2014), Khawaja Kamaluddin, The Secret Of Exsistence or The Gospel of Action, terj. H.M. Bachrum (Jakarta Pusat: CV. Darul Kutub Islamiyah, 2016), v. 7 Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi (Panitya Penerbit: Jakarta, 1946), Ihrom. Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Tokoh Ahmadiyah. Tesis Magister, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

3 Adapun pada tahun 2005, Muhammad Ya qub 9 meneliti tentang sejarah dan penyebaran Ahmadiyah di Medan. Tulisan ini cenderung subjektif, karena ditulis oleh internal Jemaat Ahmadiyah untuk mendapatkan gelar sarjana muda di Jamiah Ahmadiyah Bogor. Maka artikel ini mencoba untuk menggabungkan data perpustakaan dan pandangan tokoh di lapangan. Tulisan ini setidaknya dapat memberikan gambaran tentang pergolakan dan respon masyarakat terhadap pemikiran Basyiruddin di Sumatera. KERANGKA TEORI Dalam penelitian ini pengkaji menggunakan teori asimilasi dan akulturasi. Teori asimiliasi ialah suatu proses mengembangkan sikap-sikap yang sama, yang walaupun kadang-kadang bersifat emosional. 10 Proses ini bertujuan untuk mencapai suatu integerasi di antara dua kelompok untuk menghilangkan perbedaan di antara mereka. Ketika berlaku interaksi di antara dua kebudayaan, maka asimilasi akan terealisasi ketika wujud perbedaan di antara dua kebudayaan, terjadinya interaksi dalam masa yang lama dan kebudayaan itu saling berubah dan menyesuaikan diri. Tingkatan asimilasi yang terjadi dalam kajian ini ialahasimilasi penerimaan sikap (attitude receptional assimilation) dan Asimilasi penerimaan perilaku (behavior receptional assimilation) 11 Adapun teori akulturasi, menurut lauer seperti yang dikutip oleh Aprinus Salam akulturasi ialah pengaruh satu kebudayaan terhadap kebudayaan lain atau saling mempengaruhi antara kebudayaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayaan. 12 Dalam realitasnya hal ini terjadi ketika kebudayaan asing diadopsi sehingga diterima menjadi budaya lokal tanpa menghilangkan unsur kebudayaan yang ada. Berdasarkan teori di atas pengkaji meneliti proses transformasi pemikiran Basyiruddin di Sumatera, tahap penerimaan masyarakat dan sejauh mana proses 9 Muhammad Ya qub Suriadi. Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan Serta Profil Daerahnya, skripsi. Skripsi, Jamiah Ahmadiyah Indonesia, Bogor Janu Murdiyatmoko, Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat (Grafindo Media Pratama: Bandung, 2007), Milton M. Gordon Assimilation in American Life: The Role of Race, Religion, and National Origins. New York: Free Press), Aprinus Salam, Sastera Negara dan Perubahan Sosial (tt: tp, tt), 552 Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

4 asimilasi dan akulturasi paham Ahmadiyyah yang dikembangkan oleh Basyiruddin dapat mengakar di Sumatera. Biografi Basyiruddin dan Peta Pemikirannya Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, dilahirkan di Qadian, India pada 12 Januari 1889 M. 13 Beliau merupakan anak pertama Ghulam Ahmad, pendiri Jemaat Ahmadiyah. Ibunya bernama Jahan Bagum, 14 kalangan Ahmadiyahmenyebutnya Ummul Mukminin Sayyidah Nusrat Jahan Begum. 15 Dalam teologi Ahmadiyah, kelahiranbasyiruddin merupakan menifestasi keberkatan bagi dunia Islam. 16 Informasi tentang kelahirannya diklaim telah diwahyukan sebelumnya kepada Ghulam Ahmad. Oleh karena itu, kalangan Ahmadiyah menyebutnya dengan gelar Al-Mushlih al-mau ud(the promised reformer). 17 Dalam dunia pendidikan, Basyiruddin gagal menyelesaikan pendidikan formalnya. Sejak kecil beliau menderita penyakit serius yang memaksanya untuk belajar secara otodidak. 18 Di samping itu, beliau menempuh pendidikan informal dari founding father Jemaat Ahmadiyah seperti Ghulam Ahmad dan Hakim Nuruddin. Basyiruddin juga mengklaim telah mendapatkan ilmu laduni dan ilham. 19 Menurut pengakuannya, beliau telah menerima ilmu secara langsung dari malaikat Jibril. Pada level ini, beliau telah diajar tentang tafsir surat al-fatihah. 20 Beberapa realitas di atas menyebabkan beliau mendapat posisi istimewa dalam Jemaat Ahmadiyah. Bahkan beliau diyakini sebagai tokoh penyambung lidah Ghulam Ahmad untuk mempertahankan ajaran Islam dari perspektif Ahmadiyah. 13 Hasanat Ahmad Syed, The Second Coming Of Jesus Christ, (New York Bloomington: Iuniverse, Inc, 2009), Asep Burhanuddin, Ghulam Ahmad: Jihad Tanpa Kekerasan, (Yogyakarta: LkiS, 2005) Nuruddin Muneer, Ahmadi Muslim, Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad. Rememberance Of Allah (United Kingdom: Islam International Publications Ltd, 2003), vi. 17 Nurudin Muneer, Ahmadi Muslim, (Bogor: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1988), R. Ahmad Anwar, Profil, dalam brosur Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Bogor: JAI, t.t, Ibid, 20 Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Apakah Ahmadiyah itu?, (Jakarta: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1990), 17. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

5 Basyiruddin meyakini bahwa ayahnya, Ghulam Ahmad merupakan utusan Tuhan yang berposisi sebagai Zulkarnain. 21 Seperti halnya Zulkarnain yang diabadikan di dalam al-qur an dapat menguasai Timur dan Barat. Demikian juga Ghulam Ahmad akan mentransformasi ajaran Ahmadiyahke seluruh dunia, termasuk kepulauan nusantara, Indonesia. Pemikiran Basyiruddin merupakan reinkarnasi dari pemikiran pendiri Ahmadiyah. Tiga hal utama yang menjadi basis pemikirannya ialah membuktikan kematian nabi Isa a.s, 22 berlangsungnya wahyu 23 dan kemunculan nabi baru dalam wujud Ghulam Ahmad. 24 Sistematika pemikiran tersebut hanya untuk memudahkan klaim kenabian Ghulam Ahmad. 25 Untuk menyebarkan pemikiran ini Basyiruddin telah menulis banyak karangan yang berkaitan tentang tafsir, sejarah dan pemikiran. Transformasi Pemikiran Basyiruddin Ke Nusantara Eksistensipemikiran Basyiruddin di nusantara tidak terlepas dari peran mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studi di Qadian, India. Mereka mengundang Basyiruddin untuk melakukan transformasi pemikirannya di Indonesia, setelah berhasil membawanya ke Eropa. 26 Para mahasiswa tersebut merupakan alumni sekolah Sumatera Thawalib, Padang Panjang 27 yaitu Abu Bakar Ayyub, Ahmad Nuruddin dan Zaini Dahlan. 28 Undangan itu sesuai dengan misi Basyiruddin ketika dilantik menjadi khalifah Jemaat Ahmadiyah, beliau bercita-cita untuk menyebarkan pemikiran-pemikirannya melalui organisasi internal Ahmadiyah yang dinamakan dengantahrik Jadid Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, The Holy Qur an English Translation & Commentary, (Bandung: Neratja Press, 2014), Ibid, Ibid, Ibid, Muchlis M. Hanafi, Menggugat Ahmadiyah, (Ciputat: Lentera Hati, 2011), Nuruddin Muneer,Ahmadi Muslim, Hamka, Ayahku, (Malaysia: PTS Publishing House, 2016), Tiga serangkai 29 Catur Wahyudi, Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), 58 Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

6 Undangan tersebut disambut baik oleh Basyiruddin dengan mengutus duta Ahmadiyah, M. Rahmat Ali H.A.O.T (selanjutnya disebut Rahmat Ali). 30 Dia merupakan mantan guru agama di Qadian. 31 Sebelum berangkat ke nusantara dia telah mendapat training khusus dari khalifah, Basyiruddin. Training tersebut berhubungan dengan implementasi dan strategi dakwah, 32 di samping itu Rahmat Ali juga mempelajari kemahiranberbahasa Indonesia. Kemahiran ini dipelajarinya dari mahasiswa-mahasiswa yang sedang studidi Qadian dengan menggunakan buku Tiga Serangkai. 33 Setelah menjalani training Rahmat Ali diberangkatkan secara formal dari pelabuhan Qadianpada 17 Agustus 1925 M. 34 Rute perjalannya ialah India, Pulau Pinang Malaysia, Medan sebelum tiba di Aceh sebagai tujuan utamanya untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin. 35 Dalam menyebarkan pemikiran tersebut Rahmat Ali dibantu oleh mubaligh-mubaligh lokal yang simpati terhadap ajaran Jemaat Ahmadiyah. Respon dan Reaksi Masyarakat Aceh. Kalangan Ahmadiyah meyakini bahwa menyebarkan pemikiran Basyiruddin tentang nabi Isa a.s, keberlangsungan wahyu dan kemunculan nabi baru merupakan bagian dari dakwah yang diperintahkan Tuhan. Realitas ini dibuktikan dengan motto yang ditulis dalam buku cara tabligh yang efektif. 36 Motto mereka ialah surat al-fusshilat 41:33 Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?". Aceh populer dengan sebutan Serambi Mekah, karena mayoritas penduduknya beragama Islam. sehingga segala aktivitas yang dilakukan 30 Munawar Ahmad dkk, Bunga Rampai Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia ( ), (Bogor: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2000), Ibid, Sumayya, Riwayat Hidup Tiga Serangkai, (Bogor: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2000), Munawar Ahmad dkk, Bunga Rampai Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia ( ), Sumayya, Riwayat Hidup Tiga Serangkai, Muhammad Ya qub Suriadi, Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan Serta Profil Daerahnya, skripsi, (Bogor: Jamiah Ahmadiyah Indonesia, 2005) Pengurus JAM, Cara-cara tabligh yang efektif, (t.tp: JAM Malaysia, 2004),.i. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

7 berorientasi kepada unsur-unsur syariat Islam. 37 Pemikiran Basyiruddin dapat masuk ke bumi Aceh disebabkan propaganda yang dilakukan oleh penganut Ahmadiyah asal Aceh yang belajar di Qadian, India. Hal ini didalangi oleh Muhammad Samin, beliau membangkitkan isu imam Mahdi telah muncul di India. Sebagian masyarakat mempercayai informasi ini, sehingga memudahkan jalan bagi Muhammad Samin untuk meyakinkan bahwa dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan datang utusan imam Mahdi ke bumi Aceh. 38 Di sinilah peluang mubaligh Ahmadiyah Qadian untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin di Aceh. Setelah disebarkan informasi tentang kebangkitan imam Mahdi di India, beberapa kalangan masyarakat Aceh menunggu-nunggu kedatangan utusan imam Mahdi tersebut. Menurut catatan Jemaat Ahmadiyah Qadian mereka berjumlah ratusan orang. 39 Adapun mubaligh yang diutus untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin di Aceh adalah Rahmat Ali, beliau melakukan tabligh di Tapaktuan, Aceh Selatan. Usaha ini membuahkan hasil, karena terdapat beberapa masyarakat Aceh yang bersedia menerima ide-ide tersebut. Di antara yang menerima pemikiran ini ialah Abdul Rahman, Muhammad Syam, Mahdi Sutan Singasoro, Mamak Gamuk, Munir, Ali Sutan Marojo, Sulaeman, Datuk Dagang Muhammad Hasan, Abdul Wahid, Muhammad Yakin Munir, Nyak Raja, Abas dan Teuku Nasruddin. 40 Selain bertabligh Rahmat Ali juga menempuh cara berdebat, pada akhir Desember tahun 1925 M pernah diadakan debat terbuka di rumah Mamak Gamuk. Isu yang menjadi bahan perdebatan ialah pemikiran Basyiruddin tentang kewafatan nabi Isa a.s, kenabian tanpa syariat, kenabian pendiri Jemaat Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad dan al-masih al-mau ud. 41 Setelah dicermati ternyata pemikiran ini bertentangan dengan keyakinan umat Islam mayoritas. Ia hanya berputar di antara dua hal, yaitu menetapkan bahwa nabi Isa a.s telah wafat 37 Muhammad Ibrahim dkk. Sejarah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991), Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), Ibid, 40 Ibid, Ibid,.23. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

8 dan mengklaim nabi Isa yang akan muncul di akhir zaman ialah Ghulam Ahmad. 42 Pemikiran ini telah menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat Aceh, banyak ulama yang berusaha untuk mengcounter pemikiran baru tersebut, karena dianggap berbahaya bagi akidah umat Islam Aceh. Di antara ulama yang menentang penyebaran pemikiran Basyiruddin di Aceh ialah Muhammad Isa dan Ahmad Syukur. Mereka berdua adalah murid dari Dr. Abdul Karim Amrullah, ayah buya Hamka. 43 Akibat dari dakwah Rahmat Ali yang kontroversial itu, para ulama dan masyarakat Aceh melaporkannya kekepolisian, akhirnya beliau diusir dan pergi meninggalkan Aceh menuju Sumatera Barat. SepeninggalRahmat Ali, para pengikutnya yang fanatik masih melakukan kegiatan diskusi di rumah Sulaeman dan Datuk Raja Ahmad. Bahkan pada tahun 1926 M seorang tokoh Ahmadiyah, Zaini Dahlan berusaha merekrut warga Aceh untuk dibawa belajar ke Qadian, India. Di antara yang berhasil direkrut adalah Abdul Wahid, Muhammad Yakin Munir, Abdul Rahman dan Abdul Rahim. Walau bagaimanapun kegiatan perekrutan ini diketahui oleh para penguasa Aceh, akhirnya barisan raja-raja Aceh menghentikan segala kegiatan Ahmadiyah yang beroperasi di Aceh. 44 Hal ini menyebabkan pemikiran Basyiruddin tidak dapat lagi diteruskan di Aceh. Realitas di atas membuktikan bahwa pemikiran Basyiruddin tidak dapat berkembang di Aceh, keteguhan para ulama dan masyarakatnya memegang keyakinan yang benar menyebabkan pemikiran kontroversial tersebut ditolak. Namun militan Ahmadiyah tetap mencari celah untuk membawa pemikiran Basyiruddin ke Aceh. Pada tahun 2000-an telah dikirim dua mubaligh Ahmadiyah untuk membawa misi dan melakukan perekrutan di Aceh. Mubaligh ini bergerak secara underground, tidak memiliki sekretariat khusus dan mengajak mesyarakat berdiskusi tentang masalah-masalah yang menjadi titik utama pemikiran Basyiruddin. Secara organisasi mereka masih bagian dari mubaligh Jemaat 42 Hamka, Ayahku, Ibid, Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

9 Ahmadiyah cabang Medan. 45 Menurut Habib Berlin, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah cabang Medan, mereka sering melakukan perjalanan ke Aceh untuk menyampaikan Islam dalam perspektif pemikiran Basyiruddin. Perjalanan ini dilakukan dengan sepeda motor dan berhenti di tempat-tempat yang dikira strategis untuk berjumpa dengan masyarakat. 46 Hal senada diungkapakan oleh Dadan, mubaligh Jemaat Ahmadiyah cabang Tanjung Pura perjalanan ke Aceh dilakukan dengan konvoi bersama keluarga untuk mengelilingi Aceh. Namun sampai saat ini (2014) mereka belum berhasil mendirikan cabang di Aceh. 47 Mahmudin, nazir mesjid al-mubarak, mesjid Jemaat Ahmadiyah Medan menjelaskan bahwa ketika terjadi peristiwa Tsunami tahun 2004 mereka berada di Aceh selama satu bulan penuh. Pada saat itu mereka mendirikan dapur umum dan memberikan sumbangan kepada para korban Tsunami. Keberadaan mereka di Aceh bukan atas nama Jemaat Ahmadiyah, tetapi menggunakan nama Humanity First sebagai organisasi sosial Jemaat Ahmadiyah di peringkat Internasional. 48 Respon dan Reaksi Masyarakat Sumatera Barat Setelah gagal menyebarkan pemikiran Basyiruddin di Aceh, Rahmat Ali mencari tempat baru yang dianggap bisa menerima ide-ide tersebut. Tempat yang menjadi pilihan Rahmat Ali ialah Sumatera Barat. Di daerah ini beliau tinggal di rumah keluarga Daud Bangsa Diradjo di kawasan Pasar Miskin. 49 Langkah pertama yang ditempuh ialah dengan cara bertabligh ke Padang Panjang, Batu Sangkar dan Paya Kumbuh. Namun kegiatan ini mendapat tantangan hebat dari ulama-ulama Sumatera Barat. Walaupun demikian ada juga kalangan yang mau menerima pemikiran tersebut Rakeeman RAM Juman (Dosen Filsafat dan Perbandingan Agama Jamiah Ahmadiyah Indonesia) dalam wawancara dengan penulis, 24 November Habib Berlin (Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan) dalam wawancara dengan penulis, 4 Mai Dadan (Mubalidh Jemaag Ahmadiyah Cabang Tanjung Pura) dalam wawancara dengan penulis, 4 Mai Mahmudin (nazir mesjid al-mubarak, Jemaat Ahmadiyah Medan) dalam wawancara dengan penulis, 4 Mai Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), hal Sejarah Ahmadiyah di Sumatera Barat, diupdate 2016, diakses 16 Oktober 2016, Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

10 Menurut Buya Hamka anggota Jemaat Ahmadiyah memiliki kegemaran berdebat dalam mempertahankan pemikiran Basyiruddin. Sesi perdebatan itu memakan waktu yang lama untuk menetapkan bahwa nabi Isa a.s telah wafat. Ketika asumsi ini dapat diterima, mereka akan mencari alasan lain bahwa Nabi Isa a.s akan dibangkitkan kedua kalinya. Sesi selanjutnya ialah mencari bukti empirik bahwa Nabi Isa a.s yang akan turun ialah pendiri Ahmadiyah, Ghulam Ahmad. 51 Ketika melakukan tabligh di Sumatera Barat Rahmat Ali didampingi oleh salah seorang tokoh tiga serangkai yaitu Abu Bakar Ayyub. Hal ini dilakukannya setelah menyelesaikan kuliah di Qadian pada tahun 1931M. 52 Salah satu contoh usaha tabligh kedua-dua tokoh Ahmadiyah tersebut ialah mereka berhasil merekrut sepuluh penduduk Bandar Lahat untuk menerima pemikiran Basyiruddin. Nama-nama mereka ialah H. Mansyur, Manifah Mansyur, Demang Kenasin, Rekini, Hj. Matasir, Hafsah, Kodri, Busri, Aini dah Hj. Jamah. 53 Selain itu H. Mahmud, penduduk lokal, alumni Jamiah Ahmadiyah Qadian juga ikut serta mendampingi Rahmat Ali dalam menyebarkanpemikiran Basyiruddin di Sumatera Barat. Sokongan Daud Bangsa Diradjo turut memberi pengaruh besar sehingga pemikiran Basyiruddin dapat diterimaoleh para pedagang dan beberapa murid dari Dr. Haji Abdullah Ahmad. 54 Tetapi perjuangan tabligh tersebut kembali mendapat penentangan yang kuat dari penduduk Bukit Surungan dan Padang Panjang, bahkan masyarakat mengusir mereka dengan menggunakan anjing pelecak. 55 Bantahan dan penolakan terhadap pemikiran baru tersebut semakin tinggi, sehingga penduduk yang sudah terpengaruh membentuk satu komite yang bernama Komite Pencari Haq. Komite ini bertujuan untuk melakukan perdebatan dengan para ulama Sumatera Barat tentang pemikiran Basyiruddin. Namun misi ini tidak ditanggapi secara serius oleh para ulama tersebut, sehingga dengan perasaan kecewa mereka membubarkan komite 51 Hamka, Ayahku,hal Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), hal Sumayya, Riwayat Hidup Tiga Serangkai, hal Sejarah Ahmadiyah di Sumatera Barat, diupdate 2016, diakses 16 Oktober 2016, 55 Ibid,. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

11 tersebut. Lalu secara resmi mendirikan cabang Jemaat Ahmadiyah di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1930 M. 56 Setelah pendirian cabang Jemaat Ahmadiyah di Sumatera Barat, pada tahun 1931 M, pengikut ajaran ini menulis buku yang berjudul Iqbaloel Haq Kitaburrahmat. Buku ini ditulis untuk membantah bahwa Jemaat Ahmadiyah melakukan haji ke Qadian. Selain itu majalah bulananizharoel Haq dan majalah Islamjuga didistribusiakanuntuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin di Sumatera Barat. Bantahan para ulama terhadap mereka semakin meluas, sehingga muncul fatwa-fatwa yang mengatakan bahwa Jemaat Ahmadiyah kafir, perkawinan mereka tidak sah dan anak yang dilahirkan dianggapsebagai anak di luar nikah. Akibat dari peristiwa ini terdapat beberapa orang yang telah terpengaruh dengan pemikiran Basyiruddin, bersedia kembali kepada pangkuan agama Islam. 57 Para ulama di Sumatera Barat saling bahu membahu untuk membantah pemikiran Basyiruddin yang dibawa oleh mubaligh Jemaat Ahmadiyah. Syekh Abdullah Ahmad mengeluarkan harian khusus untuk membongkar siapa dan apa sebenarnya rencana Jemaat Ahmadiyah, beliau juga menulis buku untuk membantah pemikiran tersebut. Selain itu Dr. Abdul Karim Amrullah, ayah buya Hamka juga menulis buku yang berjudul al-qaul al-sahih. Buku ini merupakan bantahan terhadap keyakinan Jemaat Ahmadiyah yang dicetuskan oleh Basyiruddin. 58 Dr. Abdul Karim Amrullah sendiri dikenal dengan Haji Rasul adalah ulama yang sangat anti dan berjuang kuat untuk membantah pemikiran Basyiruddin. 59 Bantahan dan penolakan terhadap pemikiran Basyiruddin dilakukan secara sistematis, sehingga mubaligh Jemaat Ahmadiyah tidak dapat meluaskan pengaruhnya di Sumatera Barat. Terutama setelahberkembangnya organisasi Muhammadiyah, masyarakat disibukkan dengan beramal, mendirikan sekolah, melakukan tabligh Islam secara semarak. Kegiatan ini dapat memalingkan 56 Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), hal Sejarah Ahmadiyah di Sumatera Barat, diupdate 2016, diakses 16 Oktober 2016, 58 Hamka, Ayahku, hal Sumayya, Riwayat Hidup Tiga Serangkai, hal. 51. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

12 perhatian masyarakat dariperdebatan dengan para mubaligh Ahmadiyah. Dengan sendirinya pengaruh mubaligh Jemaat Ahmadiyah untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin dapat dihentikan. Setelah itu jumlah anggota Jemaat Ahmadiyah semakin berkurang, melihat realitas ini M. Rahmat Ali pergi dari Sumatera Barat ke Jakarta. 60 Beliau tiba di Jawa pada tahun 1931 M. 61 Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pemikiran Basyiruddin tidak memberi pengaruh kepada masyarakat di Sumatera Barat, kegagalan mubaligh Jemaat Ahmadiyah di Tapaktuan, Aceh juga dirasakan di Sumatera Barat. Respon dan Reaksi Masyarakat Sumatera Utara Mubaligh Jemaat Ahmadiyah yang ditugaskan untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin di Sumatera Utara ialah Mohammad Sadiq H.A. Beliau tiba di Sumatera Utara pada tahun 1931 M. 62 Orang yang pertama kali beliau jumpai ialah Abdul Hakim yang bekerja sebagai pedagang roti canai dan martabak India di Pulo Brayan, Medan. Rumah makan ini sering didatangi oleh pegawai pabrik Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). 63 Di antara mereka ada yang suka berdiskusi tentang masalah agama. Dari sinilah terbuka pertama kali kesempatan Mohammad Sadiq H.A untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin kepada masyarakat Sumatera Utara. Metode yang ditempuh oleh Muhammad Sadiq ialah dengan cara bertabligh, beliau menyampaikan pemikiran Basyiruddin tentang kewafanan nabi Isa a.s, kenabian tanpa syariat, kenabian Mirza Ghulam Ahmad dan al-masih al- Maw ud. Pemikiran ini berbeda dengan kayakinan yang telah mengakar di Sumatera Utara yang disebarkan dalam berbagai ceramah dan diskusi. Pada awalnya pemahaman ini dianggap aneh, tetapi dengan berjalannya waktu terdapat pegawai DSM yang menerima pemikiran Basyiruddin tersebut. Orang pertama 60 Hamka, Ayahku, hal Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), hal Muhammad Ya qub Suriadi, Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan Serta Profil Daerahnya, hal Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) adalah perusahaan transportasi kereta api yang dibangun di Deli, Medan, Sumatera Utara pada abad ke-19. Lihat, Tengku Luckman Sinar, Sejarah Medan Tempo Doeloe, Medan: Perwira, 2005, hal. 61. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

13 yang terpengaruh dengan pemikiran ini ialah Marmen. 64 Setelah itu Marmen ikut bahu membahu dengan Mohammad Sadiq untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin di Sumatera Utara. Perjuangan ini membuahkan hasil ketika sahabatsahabatmarmen seperti Said, Saidi, Saiban, Hasyim Siregar dan Tukenang bersedia untuk menerima pemikiran Basyiruddin dan melakukan baiat menjadi anggota Jemaat Ahmadiyah. 65 Setelah itu segala aktivitas dan program untuk menyebarkan pemikiran Basyiruddin disusun oleh Muhammad Sadiq dan para pegawai DSM. Kegiatan tersebut dilakukan secara diam-diam selama dua tahun dimulai dari M, namun kegiatan ini akhirnya dapat diketahui oleh masyarakat Sumatera Utara. Pada tahun 1934 M masyarakat dapat melacak kehadiran dua orang mubaligh Jemaat Ahmadiyah di Sumatera Utara iaitu Mohammad Sadiq dan Abu Bakar Ayyub. 66 Maka terjadilah berbagai bantahan dan penolakan terhadap pemikiran baru tersebut. Masyarakat menganggap bahwa anggota Jemaat Ahmadiyah bukan bagian dariumat Islam, sehingga mereka tidak boleh dikuburkan di perkuburan umum. 67 Akibat darimasalah ini pemerintah Sumatera Utara terpaksamembeli tanah perkuburan yang dikhusukan untuk penganut Jemaat Ahmadiyah. Masyarakat Sumatera Utara juga melakukan aksi protes terhadap programprogram yang dijalankan oleh penganut Jemaat Ahmadiyah. Seperti bantahan terhadap pembangunan rumah ibadah Jemaat Ahmadiyah yang terpaksa dihentiakan selama 15 tahun. 68 Kritikan dan bantahan juga dilakukan oleh Haji Bustami Ibrahim, beliau menyampaikan bantahan terhadap pemikiran Basyiruddin dalam khutbah Idul Fitri yang dilaksanakan di Medan pada 7 Januari 1935 M. Tiga bulan setelah itu, organisasi Muhammadiyah mengundang ulama Padang Panjang, Syekh Muhammad Djamil Djambek untuk melakukan tabligh akbar dengan tujuan 64 Sejarah Ahmadiyah Sumatera Utara, diupdate 2016, diakses 18 Oktober 2016, 65 Muhammad Ya qub Suriadi, Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan Serta Profil Daerahnya, hal Tengku Luckman Sinar, Sejarah Medan Tempo Doeloe, hal Munawar Ahmad dkk, Bunga rampai Sejarah Ahmadiyah Indonesia( ), hal Ibid,. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

14 membantah pemikiran Basyiruddin tersebut. Aktivitas dakwah ini dilakukan di ruang bioskop Hok Hoa, Jalan Cantoon, Medan. 69 Bantahan selanjutnya dilakukan oleh organisasi Jam iyyah al-wasliyyah dalam acara maulid nabi Muhammad SAW pada 13 Juni 1935 M. Hal yang sama juga dilakukan oleh ulama-ulama Sumatera Utara seperti Abdurrahma Shehab, Tengku Fahruddin, Haji Ismail Lubis, Haji Abdul Madjied dan gerakan perempuan Aisyiah. 70 Kekacauan masyarakat akibat pemikiran Basyiruddin yang sampai ke Sumatera Utara semakin bergejolak, sehingga empat bulan setelah itu diadakandebat terbuka di gedung bioskop Hok Hoa pada 17 November 1935 M. Acara ini dihadiri oleh 100 orang peserta yang diketuai oleh Abdul Rahman Shihab. Adapun sebagai pembicara ialah Tengku Fahruddin, Syeikh Mahmud Khayyat, Haji Ismail Lubis dan H. Abdul Majied. Acara debat terbuka ini menyimpulkan bahwa pemikiran Basyiruddin bertentangan dengan Islam. 71 Para ulama yang menyertai acara tersebut menamakan diri dengan Persatuan Pemberantas i tikad Ahmadiyah Qadian. Setelah acara debat terbuka selesai, lalu disebarkan pemberitahuan kepada masyarakat tentang rincian dan hasil keputusan yang dicetak dalam bentuk brosur. Brosur ini disetujui oleh lima puluh satu ulama dari seluruh daerah Sumatera Utara. 72 Nama-nama ulama tersebut ialah sebagai berikut: Tengku Fchruddin dari Perbaungan, Serdang. 2. Voorzitter Madjlis Syar i daripada Perbaungan, Serdang. 3. Kadli daripada Perbaungan, Serdang. 4. Syeikh H. Zainuddin ex. Mufti Kerajaan daripada Perbaungan, Serdang. 5. Syeikh H.M Ziadan ex. Guru Besar Maslurah Tanjung Pura. 6. Syeikh Abdullah Afifuddin guru madrasah Tanjung Pura. 7. Syeikh Abdurrahim Abdullah guru Tanjung Pura. 8. Syeikh H.M. Nur Abdul Karim Kadli Tanjung Pura. 69 Sejarah Ahmadiyah Sumatera Utara, diupdate 2016, diakses 18 Oktober 2016, 70 Timbul Siregar, Sejarah Kota Medan, Medan: Yayasan Pembina Jiwa Pancasila Sumatera Utara, 1980, hal Tengku Luckman Sinar, Sejarah Medan Tempo Doeloe, Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, (Medan: MUI SUMUT, 2009) Peringatan Penting Dari Komite Islam Medan (brosur), 24 Disember Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

15 9. Syeikh H. Zainuddin ex. Kadli Tanjung Pura. 10. M. Nawi Guru agama Tanjung Pura. 11. H. Abdul Jabbar Kadli Pematang Siantar. 12. H. M. Djamil Dahlan Guru Kepala Pematang Siantar. 13. H. Muchtar Siddik Guru Dj. W. Inst Pematang Siantar. 14. Syaikh Muhammad Saleh Mufti Kota Pinang. 15. H.M. Junus Kadli Guru Dj. W. Inst Kota Pinang. 16. Syeikh H. Musa A. Aziz Kadli Suku Pesisir Batu Bara. 17. Syeikh H. Sulaiman Mufti Kualuh. 18. H. Ismail guru agama Tebing Tinggi 19. H. Ibrahim ex. Penghulu Pekan Tebing Tinggi. 20. K.H. A. Karim guru agama Binjai. 21. Ustaz H.A.H. Hasan guru besar Arabiyah Binjai. 22. A. Rahim Haitami guru Binjai. 23. Z. Arifin Abbas guru Binjai. 24. H.A. Wahab guru agama Bandar Senembah Binjai. 25. H.M. Nur Kadli Binjai. 26. Syeikh H.M Yunus guru besar Islamiyah Medan. 27. H. Ja far ex. Guru besar Islamiyah Medan. 28. Majlis Fatwa Lil Jamiyat al-wasliyah Medan 29. K.H. Madjid Abdullah guru agama Medan. 30. H. Mahmud Ismail Lubis Kadli Sei. Kerah Medan. 31. H. Ilyas Kadli Suka Piring Medan. 32. H. Zainal Abidin Kadli Petisah Medan. 33. H. M. Tahir guru kepala Dj. W. Petisah Medan. 34. H. Yusuf Ahmad Lubis guru Dj. W. Gelugur Medan. 35. Suhailidin guru Dj.W.Dj. Kulia Medan. 36. A. Murad guru Dj.W.Raja Medan. 37. A. Rahman guru Dj.W.Dj. Raja Medan. 38. A. Wahab guru Dj.W. Belawan Medan. 39. K.H Mansur guru agama Medan. 40. H. Zakaria guru agama Kampung Baru Medan. 41. H.A Jalil guru madrasah Islamiyah Medan. 42. Zakaria A. Wahab guru agama Pendau Medan. 43. Usman Suleiman guru agama P. Berajan Medan. 44. H. Mahmud Abu Bakar guru agama kampung Silalas Medan. 45. Ahmad Darwis Jambek guru agama Medan. 46. H. M. Ali guru agama Jalan Puri Medan. 47. H.M. Dahlan Kadli Arhemia Medan. 48. Mahmud Halwani guru madrasah Rahmania Medan. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

16 49. M. Saad guru agama Dj. Djeparis Medan. 50. H.M. Siddik guru agama Kampung Pendau Medan. 51. Tuan Shaikh H. Hasan Masum Imam Paduka Tuan Medan 52. Shaikh Mahmud Chayat. Acara debat tersebut menghasilkan dua keputusan penting yang menyatakan bahwa pemikiran Basyiruddin adalah bertentangan dengan ajaran Islam. Pertama, klaim kenabian Mirza Ghulam Ahmad setelah nabi Muhammad SAW menyebabkan dia menjadi murtad (kafir). Kedua, para pengikut Ghulam Ahmad yang meyakini kenabiannya dihukumkan sama sebagai kafir. 74 Dari pernyataan di atas,maka dapat disimpulkan bahwa Basyiruddin dan sekalian para mubaligh yang dikirim untuk menyebarkan pemikirannya dinyatakan telah keluar dariislam (murtad). Keputusanini juga berlaku untuk masyarakat yang telah terpengaruh dengan pemikiran Basyiruddin seperti Marmen, Said, Saidi, Saiban, Hasyim Siregar dan Tukenang. Dalam brosur yang mulai disebarkan padanovember 1935 M tersebut, dijelaskan tentangpemberitahuan tersebutsecara terperinci tentangpemahaman menyeleweng yang dipegang oleh mereka. Antara rincian-rincian yang disebutkan ialah: Mirza Ghulam Ahmad dan para pengikutnya adalah kafir. 2. Persaksian syahadat mereka dengan lafaz Asyhadu Alla Ilaha Illallah menjadi batal, selama mereka berkeyakinan demikian. 3. Peraksian syahadat mereka dengan lafaz Asyhadu Anna Muhammad Rasulullah adalah tidak diterima (sia-sia), selama mereka berkeyakinan demikian. 4. Hubungan persaudaraan umat Islam dengan mereka menjadi putus. 5. Persaksian dua kalimah syahadat yang mereka ucapkan dan mereka tempelkan di rumah-rumah mereka hanya sebagai propaganda untuk menyesatkan umat Islam. Terutama umat Islam yang kurang pengetahuannya. 6. Dakwah dan klaim mereka sebagai umat Islam pengikut nabi Muhammad SAW dan pengikut kitabullah adalah tidak benar. Hal itu hanya satu cara untuk menyelewengkan umat Islam dan tipu muslihat untuk menarik simpati Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara,. 75 Ibid, 10. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

17 7. Segala ucapan, tulisan, penerbitan dan berita yang mengklaimbahwa mereka merupakan pejuang yang tunduk di bawah panji-panji Islam adalah dusta dan penipuan. Bantahan terhadap pemikiran Basyiruddin yang disebarkan oleh para mubaligh Jemaat Ahmadiyah juga memperkecil ruang interaksi di antara umat Islam dengan mereka. Menyikapi hal ini persatuan ulama yang menamakan diri dengan Persatuan Pemberantas i tikad Ahmadiyah Qadian telah memberi anjuran kepada masyarakat Sumatera Utara dengan hal-hal berikut Apabila mereka mati, maka tidak boleh (haram) disolatkan dan tidak boleh dikuburkan di tanah perkuburan (tanah wakaf) umat Islam. 2. Pernikahan dengan mereka adalah tidak sah dan tidak halal mereka menikah dengan orang Islam. 3. Penyembelihan mereka tidak halal dimakan oleh orang Islam. 4. Mereka tidak dibolehkan beribadat di dalam masjid, mushalla dan mushalla wakaf umat Islam. 5. Al-Qur an dan sekalian kitab-kitab hadith serta kitab-kitab agama tidak boleh diberikan kepada mereka. 6. Umat Islam tidak boleh memberi salam kepada mereka. 7. Tidak berlaku hukum pusaka di antara umat Islam dengan mereka. Akibat fatwa persatuan ulama tersebut telah menghalangi perkembangan pemikiran Basyiruddin yangmasuk ke Sumatera Utara. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan penganut Jemaat Ahmadiyah, Muhammad Ya qub Suriadi. Menurutnya setelah keputusan fatwa kafir yang dihasilkan dari acara debat terbuka di gedung bioskop Hok Hoa tahun 1935 M, masyarakat menjadi anti terhadap pemikiran Basyiruddin. Bahkan para pengikut Jemaat Ahmadiyah merasa tertekan dengan pelarangan penguburan jenazah mereka di perkuburan 76 Muhammad Ya qub Suriadi, Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan Serta Profil Daerahnya, 31. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

18 umat Islam. Tekanan tersebut bertambah kuat ketika mayat seorang anggota Jemaat Ahmadiyah yang baru saja dikuburkan, dipaksa untuk dibongkar dan dipindahkan ke tempat lain. Penganut Jemaat Ahmadiyah di Sumatera Utara meyakini bahwa keputusan fatwa kafir tersebut merupakan faktor terbesar yang menghalangi tersebarnya pemikiran Basyiruddin di Sumatera Utara. 77 Walaupun demikian, masih ada sisa-sisa penganut yang fanatik menyebarkan pemikiran itu secara diam-diam. 78 Kesimpulan Basyiruddin memiliki misi untuk menyebarkan pemikiran kontroversialnya ke seluruh dunia, termasuk di antaranya nusantara. Hal ini terbukti dengan didirikannya organisasi internal Tahrik Jadid. Daerah pertama di nusantara yang menjadi priorotas Basyiruddin ialah pulau Sumatera, karena pada awal abad ke 19 sudah ada mahasiswa Sumatera yang melakukan studi di pusat Jemaat Ahmadiyah Qadian, India. Setelah terbuka peluang, Basyiruddin berupaya melakukan transformasi pemikirannya tentang kewafatan nabi Isa a.s, keberlangsungan nabi dan kenabian Ghulam Ahmad dengan mengirim duta Ahmadiyah, Rahmat Ali ke Sumatera. Rahmat Ali menyebarkan pemikiran ini dengan cara bertabligh, berdiskusi dan berdebat. Walau bagaimanapun, transformasi pemikiran ini menghadapi bantahan dan penolakan besar-besaran dari masyarakat Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Bantahan tersebut ditempuh dengan pengusiran, memblokir tempat ibadah dan mengeluarkan fatwa. Di samping tampil sebagian tokoh yang membantah dengan tulisan. Adapun kalangan minoritas yang terpengaruh dengan pemikiran Basyiruddin termarjinalkan dari pergaulan masyarakat. Dengan demikian, pemikiran Basyiruddin tidak memiliki pengaruh yang berarti di Sumatera. Bibliography Books 77 Ibid, Ibid. Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

19 Aris Mustafa, Ahmadiyah Keyakinan Yang Digugat, (t.tp: Tempo, 2005). Asep Burhanuddin, Ghulam Ahmad: Jihad Tanpa Kekerasan, (Yogyakarta: LkiS, 2005). Catur Wahyudi, Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), Hartono Ahmad Jaiz, Nabi-nabi Palsu dan Para Penyesat Umat, (Pustaka Al- Kautsar: Jakarta Timur, 2008). Hasanat Ahmad Syed, The Second Coming Of Jesus Christ, (New York Bloomington: Iuniverse, Inc, 2009). Hamka, Ayahku, (Malaysia: PTS Publishing House, 2016). Martin Van Bruinessen (ed), Contemporary Developments In Indonesia, (Singapore: Institute Of Southeast Asian Studies, 2013). Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad,Rememberance Of Allah (United Kingdom: Islam International Publications Ltd, 2003). Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, Apakah Ahmadiyah itu?, (Jakarta: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1990). Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, The Holy Qur an English Translation & Commentary, (Bandung: Neratja Press, 2014). Muchlis M. Hanafi, Menggugat Ahmadiyah, (Ciputat: Lentera Hati, 2011). Munawar Ahmad dkk, Bunga Rampai Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia ( ),(Bogor: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2000). Muhammad Ya qub Suriadi, Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Cabang Medan Serta Profil Daerahnya, skripsi, (Bogor: Jamiah Ahmadiyah Indonesia, 2005). Muhammad Ibrahim dkk,sejarah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, Medan: MUI SUMUT, 2009, hal Nurudin Muneer, Ahmadi Muslim,(Bogor: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1988). Peringatan Penting Dari Komite Islam Medan (brosur), 24 Disember Pengurus JAM, Cara-cara tabligh yang efektif, ( t.tp: JAM Malaysia, 2004). Rakeeman RAM Juman (Dosen Filsafat dan Perbandingan Agama Jamiah Ahmadiyah Indonesia) dalam wawancara dengan penulis, 24 November R. Ahmad Anwar, Profil, dalam brosur Jemaat Ahmadiyah Indonesia, (Bogor: JAI, t.t). Sumayya, Riwayat Hidup Tiga Serangkai, (Bogor: PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2000) Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

20 Websites Sejarah Ahmadiyah Sumatera Utara, diupdate 2016, diakses 18 Oktober 2016, Sejarah Ahmadiyah di Sumatera Barat, diupdate 2016, diakses 16 Oktober 2016, Ahmadiyah-di-sumatera-bara. Tengku Luckman Sinar, Sejarah Medan Tempo Doeloe, (Medan: Perwira, 2005). Deliberatif Vol 1, No 1, Juni

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN 1 AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN Sebagai Paham Keagamaan, Ahmadiyah adalah paham yang memandang Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir di Kota Qodian, India, 1835 M, adalah imam mahdi, almasih al-mau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat (2) disebutkan, bahwa Negara menjamin

I. PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat (2) disebutkan, bahwa Negara menjamin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama berfungsi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik manusia pribadi, maupun manusia sebagai penduduk suatu Negara. Secara konstitutif, jaminan kebebasan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1891 di Asia Selatan (sekarang India). Gerakan ini mempunyai dasar pemikiran

Lebih terperinci

SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama A. LATAR BELAKANG SOSIOLOGIS & TEOLOGIS LAHIRNYA SKB GAFATAR PENOLAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan Langkat. Sultan Musa membangun masjid ini karena pada masa itu kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG DAN MENTERI DALAM NEGERI

BAB III LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG DAN MENTERI DALAM NEGERI BAB III LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG DAN MENTERI DALAM NEGERI A. Latar Belakang Dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan,

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, BAB V KESMPULAN 5.1. kesimpulan Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, negara kelahirannya sendiri, sejak 1889, secara konstitusional pada tahun 1984, dianggap sebagai kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. islam di Indonesia, mengusahakann umat islam kembali kepada Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. islam di Indonesia, mengusahakann umat islam kembali kepada Al-Qur an dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SK GUBERNUR NO. 188/94/KPTS/013/2011 DALAM TEORI PERLINDUNGAN EKSTERNAL DAN PEMBATASAN INTERNAL PERSPEKTIF WILL KYMLICKA

BAB V ANALISIS SK GUBERNUR NO. 188/94/KPTS/013/2011 DALAM TEORI PERLINDUNGAN EKSTERNAL DAN PEMBATASAN INTERNAL PERSPEKTIF WILL KYMLICKA BAB V ANALISIS SK GUBERNUR NO. 188/94/KPTS/013/2011 DALAM TEORI PERLINDUNGAN EKSTERNAL DAN PEMBATASAN INTERNAL PERSPEKTIF WILL KYMLICKA A. SK Gubernur dalam Perlindungan Eksternal (External Protection)

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di atas dapat diketahui dengan jelas gambaran tentang program dan peran MUI Kabupaten HSS dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

Lampiran II BIOGRAFI ULAMA 1. Abdul Wahhab Khallaf Abdul Wahab Khalaf dilahirkan di Mesir pada bulan Maret 1888. Setelah menghafal Al-Qur an beliau belajar di al-azhar pada tahun 1990. Kemudian pada tahun

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis http://www.sinarharapan.co/news/read/31850/dawam-rahardjo-saya-muslim-dan-saya-pluralis- Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis 03 February 2014 Ruhut Ambarita Politik dibaca: 279 Dawam Rahardjo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu realita kependidikan yang telah membudaya dikalangan sebagian bangsa, terutama dikalangan sebagian besar umat Islam yang merupakan golongan mayoritas

Lebih terperinci

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 68 `BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Medan. Zaman dahulu kota Medan dikenal dengan Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih 4 ha. Beberapa sungai melintasi

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL A. Tokoh Persatuan Islam ( Persis) 1 Ustadz Umar Fanani BA Ustadz Abdul Qadir Hassan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan

Lebih terperinci

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 Tahun 2008 NOMOR : KEP-033/A/JA/6/2008 NOMOR : 199 Tahun 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh seorang pria dengan seorang wanita, yang memeluk agama dan kepercayaan yang berbeda antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH KETELADANAN BAB 12 RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH MAIN MENU HOME KETELADANAN RASULULLAH DALAM MEMBINA UMAT (PERIODE MADINAH) IDENTITAS PETA KONSEP MATERI LATIHAN & SOAL IDENTITAS PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. PENGGUNAAN BEBERAPA ISTILAH DALAM PENELITIAN Sebelum masuk kepada telaah teoritis antar variabel penelitian, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai penggunaan beberapa istilah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada uraian ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan dan saran sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah yaitu: 1. Menjelang berdirinya UNIVA

Lebih terperinci

Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik.

Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik. Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik. Kaum Muslim hanya memiliki dua hari raya, tidak ada yang lain. Ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits riyawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Langkat adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Letaknya di barat provinsi Sumatera Utara, berbatasan dengan provinsi Aceh. Sebelah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Maaf, Saya Muslim

Mam MAKALAH ISLAM. Maaf, Saya Muslim Mam MAKALAH ISLAM Maaf, Saya Muslim 29 Desember 2014 Makalah Islam Maaf, Saya Muslim M. Fuad Nasar (Wakil Sekretaris BAZNAS) Bagaimana sikap elegan seorang pejabat beragama Islam dalam kapasitas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN (STUDI KASUS: MASJID DARUL FALAH KOTA LANGSA) S K R I P S I. Diajukan Oleh : MUDARISSIN

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN (STUDI KASUS: MASJID DARUL FALAH KOTA LANGSA) S K R I P S I. Diajukan Oleh : MUDARISSIN RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENGAJIAN RUTIN (STUDI KASUS: MASJID DARUL FALAH KOTA LANGSA) S K R I P S I Diajukan Oleh : MUDARISSIN Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Jurusan Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan

Lebih terperinci

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. I Hukum Islam telah ada dan berkembang seiring dengan keberadaan Islam itu sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan Mam MAKALAH ISLAM Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan 20 Oktober 2014 Makalah Islam Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan H. Anwar Saadi (Kepala Subdit Kepenghuluan

Lebih terperinci

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JI A>LAH DAN PANDANGAN PENDUDUK DI DESA NGRANDULOR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG A. Analisis Pelaksanaan Ji a>lah dan pandangan penduduk di Desa

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 13 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Rambah 1. Keadaan Geografi Rokan Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Kampar, berdasarkan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. 8 Darul Arqam Sejak tahun 1992, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia telah membahas dan membicarakan secara mendalam tentang masalah Darul Arqam dan mendiskusikannya secara seksama, khususnya ajaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Manusia yang ingin mencapai tingkat kemajuan harus menempuh pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Namun

Lebih terperinci

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Tauhid Yang Pertama dan Utama Tauhid Yang Pertama dan Utama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????:

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH BAB I NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah. Pasal 2 Pendiri Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA * Hari ini kita telah melewati pertengahan Rajab Beberapa hari lagi kita bertemu dengan 27 Rajab, yang oleh sebagian besar muslim di Indonesia diyakini sebagai tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini, pergaulan manusia tidak dapat dibatasi hanya dalam suatu lingkungan masyarakat yang lingkupnya kecil dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wakaf berasal dari kata waqfa yang mempunyai arti menahan, berhenti, diam di tempat atau tetap berdiri. Pengertian menahan atau berhenti atau diam ditempat dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Ruang Lingkup Perusahaan 2.1.1 Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bertempat di Jln. Gatot Subroto

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan pahlawan perjuangan sebelum kemerdekaan. Beliau adalah seorang revolusioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBERIAN GELAR WALIYYUL AMRI AD- DHARURI BI AS-SYAUKAH OLEH NAHDATUL ULAMA KEPADA PRESIDEN SOEKARNO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBERIAN GELAR WALIYYUL AMRI AD- DHARURI BI AS-SYAUKAH OLEH NAHDATUL ULAMA KEPADA PRESIDEN SOEKARNO BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBERIAN GELAR WALIYYUL AMRI AD- DHARURI BI AS-SYAUKAH OLEH NAHDATUL ULAMA KEPADA PRESIDEN SOEKARNO A. Analisis pemberian Gelar Waliyyul Amri Ad-Dharuri bi Al-Syukah oleh Nahdatul

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak 1. Bagaimana menyikapi perbedaan keyakinan diantara minoritas Syi ah dan mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak 2. Adakah program untuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi

I PENDAHULUAN. Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi Islam merupakan sebuah ideologi yang melahirkan aturan-aturan yang mengatur kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-jamiyatul washliyah yang selanjutnya disebut Al-washliyah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-jamiyatul washliyah yang selanjutnya disebut Al-washliyah adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-jamiyatul washliyah yang selanjutnya disebut Al-washliyah adalah ormas islam yang lahir pada tanggal 30 November 1930 di Medan. Al jamiyatul washliyah bermula

Lebih terperinci

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab 7. Bab

Bab. Bab 2. Bab 1. Bab. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab 7. Bab 7 ISLAM DI ASIA TENGGARA SeJaRaH Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005 2010 Turut dimuatkan soalan aras KBKK,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah

BAB V PENUTUP. Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah BAB V PENUTUP Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah memberikan pertolongan sehingga berjaya menyelesaikan disertasi ini. Disertasi ini akan ditutup dengan kesimpulan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan-perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam, baik yang dilakukan oleh perorangan, maupun oleh kelompok atau

BAB I PENDAHULUAN. Islam, baik yang dilakukan oleh perorangan, maupun oleh kelompok atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bercorak modern di Indonesia, tidak terlepas dari upaya yang dilakukan para ulama atau tokoh-tokoh Islam, baik

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PEDOMAN OBSERVASI

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PEDOMAN OBSERVASI DAFTAR TERJEMAH No Hal Bab Terjemah 1. 2 1 Sempurnanya keimanan orang beriman ialah yang paling baik akhlaknya (HR. Tirmidzi). 2. 2 I dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur. BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara bertempat di Jln. Gatot Subroto nomor 261, kecamatan Medan Sunggal, Medan. Pada saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia diciptakan oleh sang kholiq untuk memiliki hasrat dan keinginan untuk melangsungkan perkawinan. Sebagaimana

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Orang-orang non-muslim belum pernah mendapatkan keistimewaan sebagaimana keistimewaan yang mereka dapatkan ketika mereka hidup di bawah naungan Islam,

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arifuddin Keluarga dalam Pembentukan Akhlak. Aripudin, Acep Dakwah Antarbudaya. Bandung:Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Arifuddin Keluarga dalam Pembentukan Akhlak. Aripudin, Acep Dakwah Antarbudaya. Bandung:Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA Arifuddin. 2015. Keluarga dalam Pembentukan Akhlak Islamiah.Yogyakarta: Ombak. Aripudin, Acep. 2012. Dakwah Antarbudaya. Bandung:Remaja Rosdakarya. Ayyub, S Hasan. 2001. Fikih Keluarga (Panduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. secara bertahap dimulai dari swadaya, boyongan, dan dibawa ketika terjadinya

BAB V KESIMPULAN. secara bertahap dimulai dari swadaya, boyongan, dan dibawa ketika terjadinya BAB V KESIMPULAN Sejarah dan keberadaan kesenian Kuda Kepang di negeri Johor Darul Takzim, Malaysia sangat dipengaruhi oleh faktor masyarakat Melayu keturunan Jawa maupun perkembangan Islam di sana. Sejarah

Lebih terperinci

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR

DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR DITEBUS OLEH PENGORBANAN BESAR As-Saffat 37:107 Assalamu alaikum! Kitab Suci Al-Qur an memberikan deskripsi ilustrasi mengenai kepatuhan kepada Firman dari Allah di dalam hidup Ibrahim. Kita harus mempertimbangkan

Lebih terperinci

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Perjanjian Aqabah I Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Rombongan haji tersebut berjumlah sekitar 12 orang. Kepada mereka Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. memiliki prinsip rahmatan lil alamin. Agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan, detail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap harta yang ditinggalkan oleh seseorang baik yang bersifat harta benda bergerak maupun harta benda

Lebih terperinci

Nederlands Instituut Voor Oorlogdocumentatie, Publicatie Pandji Ra jat, 2 September 1947.

Nederlands Instituut Voor Oorlogdocumentatie, Publicatie Pandji Ra jat, 2 September 1947. SURAT KABAR Harian Merdeka, 21 Februari 1946., 14 Maret 1946., 15 Maret 1946. Nederlands Instituut Voor Oorlogdocumentatie, Publicatie Pandji Ra jat, 2 September 1947. Semangat Merdeka, 31 Januari 1946.,

Lebih terperinci

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat. Judul Asli: Makna Thaghut Penulis: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak Termuat di: Majalah Vol.III/No.30/1428h/2007M "Pemerintah itu thaghut." Ungkapan seperti ini mungkin pernah kita dengar. Mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan perkawinan antara seorang laki-laki dan perempuan pada kenyataannya merupakan sudut penting bagi kebutuhan manusia. Bahkan perkawinan adalah hukum

Lebih terperinci

MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU MTQ NASIONAL XXV TAHUN 2014 DI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU CABANG FAHMIL QUR AN LF. 01 SOAL LONTARAN BABAK FINAL 1. Soal : Berkenaan dengan siapa dan mengenai peristiwa apa ayat al Qur'an surah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk

Lebih terperinci

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) I. Mukadimah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata : - - :...

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Sebuah kisah yang baik akan mudah meresap ke dalam hati orang yang membaca atau mendengarnya, serta menanamkan kesan yang demikian

Lebih terperinci

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan keagamaan di Desa Prambatan Kidul Orang

Lebih terperinci

Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi!

Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi! Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi! Khilafah Islamiyah tidak tiba-tiba runtuh pada 1924, tetapi diawali dulu dengan kemerosotan berpikir dan menjamurnya bid ah di tengah umat. Meski demikian, perlu waktu

Lebih terperinci

Jakarta, 6 Agustus Kepada Yang Terhormat:

Jakarta, 6 Agustus Kepada Yang Terhormat: Jakarta, 6 Agustus 2008 Kepada Yang Terhormat: 1. Gubernur 2. Kepala Kejaksaan Tinggi 3. Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi 4. Bupati/Walikota Di Seluruh Indonesia SURAT EDARAN BERSAMA SEKRETARIS

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19 DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah

Lebih terperinci