SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama"

Transkripsi

1 SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

2 A. LATAR BELAKANG SOSIOLOGIS & TEOLOGIS LAHIRNYA SKB GAFATAR

3 PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP GAFATAR Pemberitaan banyak media tentang kasus orang hilang yang mendapat perhatian masyarakat luas, mereka diberitakan mengikuti kelompok aliran menyimpang. Saat itu masyarakat Mempawah Kalbar menjadi resah ketika diketahui bahwa dokter Rica yang dilaporkan hilang pernah berada di Mempawah. Masyarakat Mempawah akhirnya menyadari bahwa para pendatang yang sekitar Oktober tahun lalu datang ke Mempawa, tidak lain adalah para anggota eks gafatar. Mereka datang ke Mempawah tergabung dalam organisasi kelompok tani (Poktan). 19/01/2016, ratusan massa berkumpul di lahan pertanian yang selama ini menjadi tempat pemukiman (base camp) eks Gafatar dan kemudian membakar beberapa rumah Betang di lokasi yang merupakan pusat kegiatan pengikut Gafatar di Mempawah. Untuk menghindari anarkisme massa, pemerintah daerah Kalimantan Barat kemudian mengevakuasi para anggota kelompok Gafatar dari seluruh wilayah Kalimantan. Menurut Wakil Gubernur Kalbar Christiandy, total eks Gafatar yang telah dievakuasi jumlahnya mencapai orang. Secara bertahap, para pengungsi itu kemudian dipulangkan ke kampung halaman masing-masing

4 FATWA MUI 2016 Komisi Fatwa MUI melakukan sidang pada 3/02/2016 dan kemudian mengeluarkan fatwa bahwa aliran Gafatar yang memiliki faham Millah Abraham adalah sesat menyesatkan. Keputusan tersebut didasarkan pada alasan bahwa aliran Gafatar merupakan metamorfosis dari aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang sudah difatwakan sesat melalui Fatwa MUI No 4 tahun Beberapa faham Millah Abraham yang dianggap sesat dan menyimpang antara lain yaitu, mencampurkan ajaran Islam, Kristen, dan Yahudi dengan menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.

5 10 KRITERIA SESAT MUI 1. Ingkar terhadap Rukun Iman dan Rukun Islam 2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai Dalil Syar'i (Al Qur'an dan As Sunah) 3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur'an 4. Ingkar terhadap otentisitas dan atau kebenaran isi Al Qur'an 5. Menafsirkan Al Qur'an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir 6. Ingkar atas kedudukan Hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam 7. Melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul 8. Ingkar terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir 9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah 10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.

6 KAJIAN TTG KEYAKINAN KEAGAMAAN GAFATAR Pada umumnya mempercayai rukun iman; Untuk rukun Islam, dalam perakteknya mereka berbeda dg mainstream. Dalam syahadat Gafatar hanya menyebut lailaha illallah (tidak ada Muhammad rosulallah), shalat itu esensinya dzikir, zakat tetep wajib, puasa itu menahan nafsu, sedangkan haji itu dengan berkumpul, dulu Ibrohim mengumpulkan pemuka Arab untuk bicara ekonomi, politik, dan lainnya. Terkait al-quran, Gafatar menyatakan al-quran bukan kitab sempurna, masih perlu hadits, tafsir. Juga butuh kitab dari nabi-nabi lain seperti Injil dan Taurat. Ulama saat ini hanya paham soal Islam dari al-quran saja, padahal perintahnya harus mempelajari kitab-kitab lain (Injil, Taurat, dll).

7 TENTANG NABI Sosok Ahmad Mushodeq diyakini sebagai guru spiritual. Ia satu-satunya ulama yang pandai, tidak hanya Quran tapi juga injil dan taurat, sementara ulama lain tidak ada. Dalam pandangan Gafatar terdapat keyakinan bahwa Nabi Muammad masa kenabiannya sudah habis, likulli syaiin ajal, sehingga saat ini ada nabi baru.

8 AJARAN MUSADEQ Inti ajaran Ibrahim adalah La ilaha illa Allah. Pengertian ibadah bukan menyembah dengan melakukan ibadah ritual tetapi mengabdi, berkorban, dan berjuang untuk Tuhan. Untuk itu Musodeq menganggap ritual shalat, puasa, haji, dan lainnya tidak wajib. Untuk menggenapkan kerajaan-nya, Tuhan selalu mengutus Rasul di setiap kurun tertentu. Muhammad bukan Rasul terakhir.

9 AJARAN MUSADEQ... (2) Musadeq mengajak pengikutnya untuk mengimani dirinya, bahwa ia telah diangkat sebagai pembawa risalah Tuhan. Kepada pengikutnya Mushadeq juga menyatakan, bahwa perkataan seorang pembawa risalah itu adalah firman. Tidak boleh dibedakan antara perkataan Tuhan dengan perkataan seorang pembawa risalah Tuhan. Meyakini enam fase perjuangan 1) sirron (sembunyi), 2) jahron (terang-terangan), 3) hijrah (pindah/eksodus), 4) qital (perang dengan orang kafir), 5) futuh (kemenangan), dan 6) Khilafah (Kerajaan Tuhan).

10

11 ENAM DIKTUM PENTING DALAM SKB GAFATAR

12 KESATU Memberi Perintah dan Peringatan kepada mantan pengurus, mantan anggota, pengikut dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau dalam bentuk lainnya, dilarang dengan sengaja dimuka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu.

13 KEDUA Memberi perintah dan peringatan kepada mantan pengurus, mantan anggota, pengikut dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau dalam bentuk lainnya untuk menghentikan penyebaran, penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Agama Islam.

14 KETIGA Mantan pengurus, mantan anggota, pengikut dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau dalam bentuk lainnya yang tidak mengindahkan perintah dan peringatan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEDUA dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk organisasi dan badan hukumnya.

15 KEEMPAT Memberi perintah dan peringatan kepada warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap mantan pengurus, mantan anggota, pengikut dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau dalam bentuk lainnya.

16 KELIMA & KEENAM Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KEEMPAT dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk melakukan langkahlangkah pembinaan dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini.

17 B. LATAR BELAKANG SOSIOLOGIS & TEOLOGIS LAHIRNYA SKB AHMADIYAH

18 PENOLAKAN TEHADAP AHMADIYAH DARI MASA KE MASA Penolakan umat Islam terhadap Ahmadiyah telah terjadi sejak tahun 1930-an. Kemudian penolakan pun terjadi baik dalam bentuk keberatan maupun perusakan bangunan rumah, masjid dan mushalla milik Ahmadiyah di berbagai daerah, antara lain di Sumatera Timur (1953), Medan (1964), Cianjur (1968), Kuningan (1969), Nusa Tenggara Barat (1976), Kalimantan Tengah (1981), Sulawesi Selatan (1981), Kalimantan Barat, Surabaya, Parong, Bogor (1981), Riau, Palembang, Sumatera Barat, Timor Timur dan Jakarta (1990). Pasca reformasi, muncul kembali penolakan di beberapa daerah, seperti: Nusa Tenggara Barat (2002), Parung dan Bogor (2006), Kuningan, Majalengka, dan Sukabumi (2008). Semua penolakan ini hanya ditujukan kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia, yang mengusung faham bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi.

19 DUA SISI MASALAH JAI Sisi pertama, Ahmadiyah adalah penyebab lahirnya pertentangan dalam masyarakat yang berakibat terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat. Sisi kedua, warga JAI adalah korban tindakan kekerasan sebagian masyarakat. Kedua sisi ini harus ditangani pemerintah.

20 KEYAKINAN KEAGAMAAN JAI Pertama, perbedaan pemahaman tentang adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Dalam pandangan mayoritas umat Islam Khatamun Nabiyyin (nabi penutup) dimaknai tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. Sementara dalam perspektif JAI Manislor, Khatamun Nabiyyin (nabi penutup), adalah bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sebagai nabi penutup (terakhir) yang membawa syariat. Kedua, mayoritas umat Islam meyakini Imam Al-Masih Al-Mau ud adalah Nabi Isa yang akan diturunkan kembali oleh Allah. Sementara JAI Manislor meyakini, Mirza Ghulam Ahmad adalah sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Al-Mau ud, sementara Nabi Isa telah wafat. Karena kedudukannya itu, dalam pandangan JAI, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad juga diyakini seorang nabi.

21 KEYAKINAN KEAGAMAAN.. (2) Ketiga, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad diyakini seorang nabi, namun mereka punya istilah lain, yakni nabi umati (nabi pengikut Nabi Muhammad) atau nabi dzilli (nabi dibawah bayangan Nabi Muhammad) dan nabi buruzi (Nabi pantulan/cerminan nabi pembawa Syariat) yang tidak membawa syaraiat baru dan tetap menjadi pengikut syariat Nabi Muhammad SAW. Keempat, JAI meyakini tidak ada wahyu syariat setelah Al-Quran Karim, namun wahyu yang bersifat non syariat bisa saja Allah turunkan kepada hamba-hambanya yang saleh.

22 SKB AHMADIYAH

23 SKB AHMADIYAH 1. Obyek SKB: Penganut, anggota, dan anggota pengurus JAI (bukan GAI), serta warga masyarakat 2. SKB bukan intervensi pemerintah atas hak berkeyakinan namun merupakan pengaturan agar tidak terjadi konflik horizontal. 3. Terdapat enam diktum penting dalam SKB

24 KESATU Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu.

25 KEDUA Memberi peringatan dan memerintahkan kepada penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sepanjang mengaku beragama Islam, untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.

26 KETIGA Penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEDUA dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, termasuk organisasi dan badan hukumnya.

27 KEEMPAT Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan bermasyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

28 KELIMA & KEENAM Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEEMPAT dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan langkahlangkah pembinaan dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan Bersama ini.

29 HASIL BEBERAPA KAJIAN Meski SKB sudah pernah disosialisasikan namun pemahaman terhadap substansi SKB masih berbedabeda, masyarakat dan sebagian aparat pemerintah masih memahami JAI dlm perspektif fatwa MUI bukan SKB; Sosialisasi SKB perlu ditingkatkan terhadap aparatur pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat luas; Meski SKB sudah dikeluarkan namun kekerasan terhadap JAI hingga saat ini masih banyak terjadi. Banyak perda/pergub/perbup yang melampaui substansi yang tercantum pada 6 diktum dalam SKB.

30 TERIMAKASIH

OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN.

OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN. OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN. Yogyakarta, 12 April 2016 1 Latar belakang terbongkarnya kegiatan keagamaan GAFATAR Banyaknya kasus orang hilang al. Dr. Rita Tri Handayani

Lebih terperinci

SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR

SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA Disampaikan pada: FASILITASI PENGUATAN TIM KOORDINASI PAKEM DALAM RANGKA KOORDINASI, MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93 Tahun 2016 NOMOR : KEP-043/A/JA/02/2016 NOMOR : 223-865 Tahun 2016 TENTANG

Lebih terperinci

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN 1 AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN Sebagai Paham Keagamaan, Ahmadiyah adalah paham yang memandang Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir di Kota Qodian, India, 1835 M, adalah imam mahdi, almasih al-mau

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG DAN MENTERI DALAM NEGERI

BAB III LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG DAN MENTERI DALAM NEGERI BAB III LATAR BELAKANG DIKELUARKANNYA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG DAN MENTERI DALAM NEGERI A. Latar Belakang Dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 3 Tahun 2008 NOMOR : KEP-033/A/JA/6/2008 NOMOR : 199 Tahun 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA

Lebih terperinci

Jakarta, 6 Agustus Kepada Yang Terhormat:

Jakarta, 6 Agustus Kepada Yang Terhormat: Jakarta, 6 Agustus 2008 Kepada Yang Terhormat: 1. Gubernur 2. Kepala Kejaksaan Tinggi 3. Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi 4. Bupati/Walikota Di Seluruh Indonesia SURAT EDARAN BERSAMA SEKRETARIS

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PENOLAKAN PENCANTUMAN ISLAM PADA E-KTP BAGI PENGANUT JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI MANISLOR KUNINGAN

EXECUTIVE SUMMARY PENOLAKAN PENCANTUMAN ISLAM PADA E-KTP BAGI PENGANUT JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI MANISLOR KUNINGAN EXECUTIVE SUMMARY PENOLAKAN PENCANTUMAN ISLAM PADA E-KTP BAGI PENGANUT JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI MANISLOR KUNINGAN Pasca terbitnya SKB 3 Menteri Tahun 2008 terkait Ahmadiyah, kasus terkait Ahmadiyah

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN KEGIATAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN KEGIATAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI JAWA BARAT 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN KEGIATAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa hak beragama adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat (2) disebutkan, bahwa Negara menjamin

I. PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat (2) disebutkan, bahwa Negara menjamin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama berfungsi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik manusia pribadi, maupun manusia sebagai penduduk suatu Negara. Secara konstitutif, jaminan kebebasan kehidupan

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari berbagai uraian yang penulis tulis di atas, dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari berbagai uraian yang penulis tulis di atas, dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai uraian yang penulis tulis di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pertimbangan Hakim terhadap Putusan Nomor: 81/Pid.B/2015/PN.Bna Tentang Penodaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa hak beragama

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DAN PENGAWASAN ALIRAN SESAT DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel Dasar Filosofis Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang Jawa) selalu mengedepankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1891 di Asia Selatan (sekarang India). Gerakan ini mempunyai dasar pemikiran

Lebih terperinci

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH -1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR

Lebih terperinci

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah ASAS-ASAS ISLAM Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah Agama lain Nama seseorang/umat Agama Masehi (Al-Maseh) Agama Budha (Gautama) Zarathustra (Zarathustra)

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH SELAKU PENYELENGGARA NEGARA DALAM KONFLIK AHMADIYAH DI KABUPATEN KUNINGAN. Oleh. Siti Khumayah, SE.,M.

PERAN PEMERINTAH DAERAH SELAKU PENYELENGGARA NEGARA DALAM KONFLIK AHMADIYAH DI KABUPATEN KUNINGAN. Oleh. Siti Khumayah, SE.,M. PERAN PEMERINTAH DAERAH SELAKU PENYELENGGARA NEGARA DALAM KONFLIK AHMADIYAH DI KABUPATEN KUNINGAN Oleh. Siti Khumayah, SE.,M.Si ABSTRAK Keyakinan Ahmadiyah menjadi polemik yang berkepanjangan. Keyakinan

Lebih terperinci

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY DAFTAR ISI PRAKATA PENULIS

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY DAFTAR ISI PRAKATA PENULIS Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY DAFTAR ISI PRAKATA PENULIS DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Lembaga Pendidikan Agama Islam di Indonesia B. Berbagai Aspek Kajian Keislaman C. Esensi dan Tujuan

Lebih terperinci

RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN KOTA SE-INDONESIA TAHUN 2018

RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN KOTA SE-INDONESIA TAHUN 2018 RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KABUPATEN KOTA SE-INDONESIA TAHUN 2018 Jakarta, 18 April 2018 PASAL 29 (2) UUD 1945 KEMERDEKAAN MEMELUK AGAMA DAN BERIBADAT MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAANNYA DIJAMIN OLEH NEGARA

Lebih terperinci

Salah seorang gembong liberal Luthfi Assyaukanie mengumpamakan Lia Eden dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat Anda?

Salah seorang gembong liberal Luthfi Assyaukanie mengumpamakan Lia Eden dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat Anda? {mosimage} KH Makruf Amin Ketua MUI Pusat Dalam sidang Uji Materiil UUPencegahan Penodaan/Penistaan Agama di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu, salah seorang gembong liberal mengumpamakan Lia Eden

Lebih terperinci

Otentisitas Alkitab vs Quran

Otentisitas Alkitab vs Quran Otentisitas Alkitab vs Quran Dengan berjalannya waktu dan Muslim mengadakan kontak dengan orang Kristen dan Yahudi dan memiliki kesempatan untuk membaca Alkitab, perlahan-lahan Muslim menyadari bahwa isi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SK GUBERNUR NO. 188/94/KPTS/013/2011 DALAM TEORI PERLINDUNGAN EKSTERNAL DAN PEMBATASAN INTERNAL PERSPEKTIF WILL KYMLICKA

BAB V ANALISIS SK GUBERNUR NO. 188/94/KPTS/013/2011 DALAM TEORI PERLINDUNGAN EKSTERNAL DAN PEMBATASAN INTERNAL PERSPEKTIF WILL KYMLICKA BAB V ANALISIS SK GUBERNUR NO. 188/94/KPTS/013/2011 DALAM TEORI PERLINDUNGAN EKSTERNAL DAN PEMBATASAN INTERNAL PERSPEKTIF WILL KYMLICKA A. SK Gubernur dalam Perlindungan Eksternal (External Protection)

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DAN PENGAWASAN ALIRAN SESAT DI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DAN PENGAWASAN ALIRAN SESAT DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DAN PENGAWASAN ALIRAN SESAT DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D. Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM

Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D. Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM Kalimat syahadatain: Kualitas pribadi seorang muslim ditentukan oleh kadar kefahaman terhadap syahadatain Syarat iqrar

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-undang Dasar 1945

BAB l PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Pasal 29 ayat (1) dan (2) Undang-undang Dasar 1945 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang berdasarkan pancasila menempatkan agama sebagai peranan penting, serta menjadi sasaran dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Pasal

Lebih terperinci

Studi Tahapan Penyelesaian Kasus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)

Studi Tahapan Penyelesaian Kasus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Gagasan Utama Studi Tahapan Penyelesaian Kasus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) 15 Studi Tahapan Penanganan Kasus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Aji Sofanudin Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III SANKSI HUKUM TERHADAP PELAKU PENODAAN AGAMA DALAM KETENTUAN HUKUM DI INDONESIA

BAB III SANKSI HUKUM TERHADAP PELAKU PENODAAN AGAMA DALAM KETENTUAN HUKUM DI INDONESIA 35 BAB III SANKSI HUKUM TERHADAP PELAKU PENODAAN AGAMA DALAM KETENTUAN HUKUM DI INDONESIA A. Penodaan Agama Dalam Ketentuan Hukum Indonesia Eksistensi tindak pidana agama di sejumlah Negara di dunia mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS AHMADIYAH DI KABUPATEN PANDEGLANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS AHMADIYAH DI KABUPATEN PANDEGLANG Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS AHMADIYAH DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM TATA NEGARA INDONESIA DAN FIQH SIYASAH TERHADAP SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM TATA NEGARA INDONESIA DAN FIQH SIYASAH TERHADAP SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA BAB IV ANALISIS HUKUM TATA NEGARA INDONESIA DAN FIQH SIYASAH TERHADAP SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA A. Analisis Menurut Tinjauan Hukum Tata Negara Indonesia Terhadap Surat

Lebih terperinci

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM Studi Objektif Berdasarkan kaidah ke-ilmuan Islam Berdasarkan sumber/riwayat terpercaya Tidak bertentangan dengan Dalil Syariah Mengutamakan

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan Mam MAKALAH ISLAM Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan 20 Oktober 2014 Makalah Islam Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan H. Anwar Saadi (Kepala Subdit Kepenghuluan

Lebih terperinci

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56: 1 TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI Kita telah dan sering mengucapkan 2 kalimat Syahadat: La ilaha illallah dan Muhammadarrasulullah. Dengan dua kalimat yang mulia ini kita memiliki tugas sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

Pembaharuan. Bagian II

Pembaharuan. Bagian II Pembaharuan Bagian II a.s. Disajikan di bawah ini adalah bagian kedua dari khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil

Lebih terperinci

Fitrah itu ada lima : khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak. ( HR.Bukhari dan Muslim)

Fitrah itu ada lima : khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak. ( HR.Bukhari dan Muslim) Abu Deedat Nabi Ibrahim atau Abraham dalam agama Kristen dikenal sebagai bapak orang yang beriman. Sedangkan di dalam agama Islam, Ibrahim dikenal sebagai bapak para nabi. Juga Ibrahim merupakan nenek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. PENGGUNAAN BEBERAPA ISTILAH DALAM PENELITIAN Sebelum masuk kepada telaah teoritis antar variabel penelitian, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai penggunaan beberapa istilah

Lebih terperinci

FATWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF ISLAM MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

FATWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF ISLAM MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH FATWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN UMUM MENURUT PERSPEKTIF ISLAM Menimbang : a. bahwa pemilihan umum merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang aspiratif,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2011 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2011 T E N T A N G LARANGAN AKTIVITAS AHMADIYAH DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain,

BAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dari berdirinya suatu negara. Dimana dalam suatu negara ada yang dinamakan dengan pemerintahan yang berkuasa, adanya wilayah, adanya

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT GRESIK TERHADAP JEMAAT AHMADIYAH DI DESA SIDOKUMPUL KEC. GRESIK-KAB. GERSIK

BAB IV RESPON MASYARAKAT GRESIK TERHADAP JEMAAT AHMADIYAH DI DESA SIDOKUMPUL KEC. GRESIK-KAB. GERSIK 65 BAB IV RESPON MASYARAKAT GRESIK TERHADAP JEMAAT AHMADIYAH DI DESA SIDOKUMPUL KEC. GRESIK-KAB. GERSIK A. Respon Masyarakat Desa Sidokumpul Mengenai Adanya Jemaat Ahmadiyah Ahmadiyah merupakan sebuah

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

Bab 8. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam

Bab 8. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Bab 8 Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Makna Ibadah Kata ibadah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu `ibadah, yang secara etimologi, artinya menyembah atau menghamba. Sedangkan secara istilah

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Dr. Marzuki, M.Ag. Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

Modul ke: Peradaban Islam. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Peradaban Islam. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Peradaban Islam Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Islam Secara etimologis Islam, berasal dari kata aslama yang merupakan turunan (derivasi) dari kata assalmu,

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat

Lebih terperinci

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I Konsep Kitab 1. Pengertian Kitab Secara bahasa, kitab adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditulisi di dalamnya. Sedangkan

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

Rahasia Dua Kalimat Syahadat

Rahasia Dua Kalimat Syahadat Rahasia Dua Kalimat Syahadat Dalam khutbah Jumat ini dijelaskan tentang rahasia yang terkandung dalam dua kalimat syahadat yang sangat sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sudahkah kita

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa UNIT 5 Kelas Bimbingan Dewasa Allah s.w.t. menurunkan kitab kepada beberapa utusannya. Memahami tujuan kitab diturunkan. Keistimewaan al-quran. Beriman kepada Allah: Ertinya: percaya sepenuh hati bahawa

Lebih terperinci

MENGENAL ISLAM. Syari ah Islam bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut:

MENGENAL ISLAM. Syari ah Islam bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut: MENGENAL ISLAM Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurah untuk imam para rasul, nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para shahabatnya. Islam adalah syari at Allah

Lebih terperinci

Sumber Ajaran Agama Islam

Sumber Ajaran Agama Islam Sumber Ajaran Agama Islam Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, Ijtihad Upaya yang dilakukan untuk penetapan hukum atas suatu permasalahan sehingga mendapatkan solusi yang sesuai dengan aturan agama As-Sunah

Lebih terperinci

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH KETELADANAN BAB 12 RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH MAIN MENU HOME KETELADANAN RASULULLAH DALAM MEMBINA UMAT (PERIODE MADINAH) IDENTITAS PETA KONSEP MATERI LATIHAN & SOAL IDENTITAS PROGRAM

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

PERSATUAN DAN KERUKUNAN PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara plural yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir di seluruh

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute LATAR BELAKANG Kongres Ummat Islam Indonesia (KUII) IV telah menegaskan bahwa syariat Islam adalah satu-satunya solusi bagi berbagai problematika

Lebih terperinci

Bimbingan Ruhani. Penanya:

Bimbingan Ruhani.  Penanya: Bimbingan Ruhani Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifah ke empat dari Jemaat Islam Ahmadiyah selalu memberikan kesempatan dari waktu ke waktu kepada semua orang dari segala bangsa, agama dan keyakinan untuk

Lebih terperinci

untuk mengikuti ajaran Ibrahim dan agar beliau dan umat Islam

untuk mengikuti ajaran Ibrahim dan agar beliau dan umat Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khitan adalah proses pemotongan kulit yang menutupi kemaluan, untuk mengurangi kotoran-kotoran yang mengedap didalamnya, mempermudah proses buang air kecil dan

Lebih terperinci

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NO.188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NO.188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA BAB III FAKTOR-FAKTOR PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NO.188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA A. Pendahuluan Surat Keputusan Gubernur No. 188/94/KPTS/013/2011

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla yang telah mengaruniakan nikmat terbesar kepada kita; nikmat iman dan Islam. Nikmat itu takkan pernah tergantikan nilainya dengan

Lebih terperinci

Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan. Sinopsis:

Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan. Sinopsis: Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan Sinopsis: Perbincangan yang dikemukakan dalam buku ini menyentuh aspek pemikiran politik kenegaraan Islam yang berbeza dengan corak pemikiran politik kenegaraan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di atas dapat diketahui dengan jelas gambaran tentang program dan peran MUI Kabupaten HSS dalam

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup hangat yang dihidangkan media massa ke hadapan khalayak, terutama berita seputar

BAB I PENDAHULUAN. cukup hangat yang dihidangkan media massa ke hadapan khalayak, terutama berita seputar BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di awal tahun baru 2011, berita seputar konflik antar pemeluk agama menjadi topik yang cukup hangat yang dihidangkan media massa ke hadapan khalayak, terutama

Lebih terperinci

BEBERAPA PERSOALAN PENTING

BEBERAPA PERSOALAN PENTING c Kota Suci dan Kesinambungan Agama-agama d BEBERAPA PERSOALAN PENTING Oleh Nurcholish Madjid 1. Mengapa Gereja di Yerusalem itu disebut Gereja Kiamat? Gereja Kiamat, bahasa Arabnya Kanīsat al-qiyāmah.

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa thawaf ifadhah merupakan salah satu rukun

Lebih terperinci

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis http://www.sinarharapan.co/news/read/31850/dawam-rahardjo-saya-muslim-dan-saya-pluralis- Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis 03 February 2014 Ruhut Ambarita Politik dibaca: 279 Dawam Rahardjo.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS PERKAWINAN SUAMI YANG MENGIKUTI ALIRAN SESAT. A. Proses Suami Mengikuti Aliran Sesat

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS PERKAWINAN SUAMI YANG MENGIKUTI ALIRAN SESAT. A. Proses Suami Mengikuti Aliran Sesat BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS PERKAWINAN SUAMI YANG MENGIKUTI ALIRAN SESAT A. Proses Suami Mengikuti Aliran Sesat Selama perkawinan bapak Kardoyo (suami) dan ibu Nisfatin (istri) tidak ada

Lebih terperinci

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA

HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA Waldi Nopriansyah, S.H.I., M.S.I Oleh: I. Sumber Hukum Islam Secara umum keberadaan sumber hukum Islam dapat digambarkan dalam diagram berikut : Al-Qur an

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui

Lebih terperinci

LEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR

LEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR LEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR A. FAKTA HUKUM 1. Bahwa Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung

Lebih terperinci

KUMPULAN ALIRAN SESAT Posted by malikzeith - 23 Mar :58

KUMPULAN ALIRAN SESAT Posted by malikzeith - 23 Mar :58 KUMPULAN ALIRAN SESAT Posted by malikzeith - 23 Mar 2009 06:58 Kumpulan Aliran Sesat akhir2 ini semakin banyak aliran sesat yang bermunculan...apakah ini tanda akhir zaman??? Di antara ciri-ciri aliran

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XV/2017 Kewenangan Pemerintah dalam Menetapkan Aliran Kepercayaan Terlarang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XV/2017 Kewenangan Pemerintah dalam Menetapkan Aliran Kepercayaan Terlarang RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XV/2017 Kewenangan Pemerintah dalam Menetapkan Aliran Kepercayaan Terlarang I. PEMOHON Anisa Dewi, Ary Wijanarko, Asep Saepudin S.Ag., Dedeh Kurniasih, Dikki Shadiq

Lebih terperinci

FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH Menimbang : a. bahwa telah berkembang di Aceh sejumlah pemahaman, pemikiran, pengamalan dan penyiaran

Lebih terperinci

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan berpedoman pada kitab suci Al-Quran yang diturunkan ke dunia melalui

Lebih terperinci

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah 1. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. adalah rukun iman ke a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat e. Kelima 2. Meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. menurunkan kitab-nya

Lebih terperinci

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Guru PAI berperan sangat sentral dalam memberdayakan sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa.

Lebih terperinci

SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid

SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid c Menghormati Kemanusiaan d SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang terhormat. Dalam kesempatan khutbah ini, saya ingin mengajak kita semuanya kembali merenungkan hal yang sangat mendasar dalam

Lebih terperinci

PEMIDANAAN TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

PEMIDANAAN TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) PEMIDANAAN TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai derajat Sarjana Hukum Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci