BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada era globalisasi seperti saat ini telah mengalami evolusi, hal ini dikarenakan perkembangan dan tuntutan yang semakin komplek. Susanto (2008: 22) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan/group dari subsistem/bagian/komponen apapun baik pisik ataupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan satu tertentu. Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang telah memberikan arti dan manfaat. George Bodnar dan Hopwood (2006: 3) mengemukakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Sedangkan menurut Susanto (2008: 72) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan (integrasi) dari subsistem/bagian/komponen apapun baik pisik ataupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. 7

2 8 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sekumpulan sumber daya yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan, sehingga akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak intern maupun pihak ekstern Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penyusunan sistem informasi akuntansi menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2008: 19) bertujuan untuk: a) Meningkatkan Informasi Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna (relevan) dan terpercaya, dengan kata lain sistem informasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. b) Meningkatkan Metode Internal Cek atau Pengendalian Yaitu metode internal cek dan pengendalian yang diperlukan agar dapat mengamankan harta kekayaan organisasi. Ini berarti bahwa sistem akuntansi yang disusun harus juga mengandung kegiatan internal cek atau pengendalian intern. c) Menekan Biaya biaya Tata Usaha Ini berarti bahwa dipihak lain biaya tata usaha menerapkan sistem akuntansi (biaya tata usaha berupa tenaga, alat tulis dan kertas) harus seefisien dan semurah mungkin. adalah : Menurut Gondodiyoto ( 2007:124) tujuan dari sistem informasi akuntansi a) Untuk melakukan pencatatan (recording) transaksi dengan biaya kretikal seminimal mungkin dan meyediakan informasi (information value added mechanism) bagi pihak intern untuk pengelolaan kegiatan usaha (managers) serta pihak yang terkait (stake holder). b) Untuk memperbaiki informasi yang di hasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

3 9 c) Untuk menerapkan (implentasi) sistem pengendalian intern, memperbaiki kinerja dan tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban (akuntabilitas) d) Menjaga/meningkatkan perlindungan kekayaan organisasi Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk; Meningkatkan kualitas informasi, Meningkatkan metode internal cek atau pengendalian, terciptanya efisiensiefisiensi biaya sehingga akan meningkatkan kekayaan organisasi Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi 123) adalah: Prinsip-prinsip sistem informasi akuntansi menurut Gondodiyoto (2007: a) Keseimbangan biaya dengan manfaat Maksudnya adalah bahwa sistem akuntansi suatu organisasi harus disusun dengan sebaik-baiknya, tetapi dengan biaya yang semurahmurahnya. b) Luwes dan dapat memenuhi perkembangan Setiap perubahan harus terus menerus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangannya, termasuk perubahan kebijakan, peraturan dan perkembangan teknologi. c) Pengendalian internal yang memadai Sistem informasi akuntansi harus memberikan informasi yang akurat sehingga sistem informasi akuntansi pun dapat dijadikan alat ukur pengendalian intern suatu organisasi d) Sistem pelaporan yang efektif Laporan mengenai hasil dari sistem informasi akuntansi ini haruslah relevan yang dapat di sajikan sesuai dengan keinginan pemakai informasi. Sistem informasi akuntansi di satu sisi dapat dipandang sebagai hubungan antara input, proses dan output, yang menggambarkan perubahan atau transformasi suatu data menjadi suatu informasi. Berikut ini merupakan gambaran

4 10 proses data menjadi informasi yang ada dalam Sistem Informasi Akuntansi yang digambarkan pada suatu model. Sources of Data Data Collection Data Maintenance Information Generation Users Data Managemen Gambar 2.1 Alur / Skema Sistem Informasi Akuntansi Sumber: Gondodiyoto (2007: 124) Skema tersebut dapat di deskripsikan sebagai berikut : a) Data Collection Tahapan ini dilakukan pengumpulan data transaksi, mencatat data yang ada ke dalam formulir yang disediakan, serta melakukan validasi dan editing data untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan data tersebut. b) Data Maintenance Tahapan data maintenance dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu : 1) Classifying, melakukan pengumpulan data ke dalam beberapa kategori. 2) Transcribbing, melakukan penggandaan / reproducing data ke beberapa dokumen.

5 11 3) Sorting, pemilihan data berdasarkan satu / beberapa karakteristik. 4) Batching, melakukan pengumpulan transaksi menjadi beberapa grup. 5) Merging, menyatukan dua atau lebih file data 6) Calculating, melakukan operasi penambahan, pengurangan, pelipatgandaan dan pembagian. 7) Summazirring, menggabungkan kuantitas elemen data. 8) Comparing, membandingkan items dari beberapa file untuk menentukan atau membandingkan beberapa perbedaan yang membedakan file data tersebut. c) Data Management Terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1) Storing, melakukan penempatan data dalam tempat penyimpanan yang dinamakan files atau database. 2) Maintaining, melakukan penyesuaian terhadap data yang disimpan untuk merefleksikan data terbaru berdasarkan events, operations, dan decisions. 3) Retreving, terdiri dari mengakses dan membuka data, baik untuk melakukan suatu proses atau untuk membuat laporan kepada users. d) Data Control Data control memiliki dua tujuan dasar, yaitu : 1) Untuk keselamatan dan keamanan asset organisasi, termasuk data-data organisasi. 2) Untuk memastikan bahwa data yang diterima merupakan data yang akurat, lengkap dan telah diproses secara benar.

6 12 e) Information Generation Information generation terdiri dari tahapan seperti interpreting (mengartikan), reporting (melaporkan), dan mengkomunikasikan (communicating) data yang mendukung output dari pemrosesan suatu transaksi dan informasi. Sistem informasi akuntansi persediaan barang perlu diterapkan organisasi karena dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang relevan mengenai jumlah barang, harga, konsumen, serta informasi lainnya yang berguna untuk menunjang aktivitas organisasi, selain itu dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan barang diharapkan dapat mendukung terciptanya pengendalian intern yang baik untuk mengamankan persediaan barang sebagai salah satu aset penting organisasi sehinggga dapat meminimalisasikan kecurangan, kelalaian dan kerusakan Persediaan Pengertian Persediaan Pengertian persediaan mengandung arti yang berbeda tergantung kepada jenis persediaan tersebut, persediaan bisa berupa barang jadi yang disimpan dan dijual kembali atau bahan baku yang terdapat dalam proses produksi yang nantinya akan dijual setelah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Persediaan atau yang biasa dikenal dengan sebutan inventory ialah aset lancar berupa barang yang dimiliki oleh suatu entitas yang dibeli dengan tujuan untuk digunakan dalam operasional entitas yang bersangkutan atau untuk dijual kembali.

7 13 Pada instansi pemerintah jenis persediaan yang ada bergantung pada kegiatan utama yang dilakukan instansi yang bersangkutan. Secara umum persediaan pada instansi pemerintah adalah merupakan aset berwujud yang meliputi: a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah; b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi; c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam standar akuntansi keuangan no. 14 paragraf 3 tahun 2002 menyatakan bahwa: Persediaan adalah aktiva : 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam produksi pemberian jasa persediaan meliputi barang-barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, barang jadi yang telah di produksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang di produksi organisasi dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan di pergunakan dalam proses produksi. Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang dagangan yang akan dijual dalam usaha normal organisasi, bahan baku dan bahan pembantu yang siap digunakan dalam proses produksi.

8 Asas-asas dalam pengelolaan persediaan Pengelolaan barang milik negara/daerah, termasuk persediaan, dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai berikut: 1. Asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalahmasalah di bidang pengelolaan barang milik Negara/daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan gubernur/bupati/ walikota sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing; 2. Asas kepastian hukum, yaitu pengelolaan barang milik Negara/daerah harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan; 3. Asas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara/daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar. 4. Asas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah diarahkan agar barang milik negara/daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal; 5. Asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik negara/daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat; 6. Asas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah serta penyusunan Neraca Pemerintah.

9 15 Dalam penilaian suatu persediaan ada beberapa cara yang dapat digunakan, Ikatan Akuntan Indonesia (2002: 14.2) mengemukakan sebagai berikut: Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (The Lower Or Cost and Non Reallzable Value), biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (Present Location and Conaition). Dalam penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap barang yang masuk ataupun keluar harus selalu dicatat dalam stok persediaan barang, sehingga jumlah barang dalam kartu stok akan selalu sama dengan jumlah fisik barang yang masuk ataupun keluar Efektivitas Mulyadi (2008: 191) Efektif merupakan suatu keadaan yang menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen didalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut pendapat Mahmudi (2005:92) menjelaskan efektivitas Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Sedangkan menurut Mardiasmo (2009: 4) mengemukakan bahwa efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

10 16 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas berarti hubungan antara output yang dihasilkan dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Pada dasarnya, efektivitas merupakan derajat keberhasilan bagi suatu organisasi, sampai seberapa jauh organisasi dinyatakan berhasil dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Semakin besar kontribusi output terhadap tujuan, maka semakin efektif unit tersebut. Biasanya efektif berkaitan erat dengan istilah efisien dimana kedua istilah tersebut merupakan dua kriteria yang digunakan dalam menilai prestasi kerja organisasi Sistem Pengendalian Intern Pengertian Pengendalian Intern Pemahaman pengendalian intern menurut Bodnar dan Hopwood (2006: 129) mengemukakan bahwa: Pengendalian intern merupakan satu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi organisasi, manajemen dan personel lain yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait dengan tercapainyan tujuan berikut Reliabilitas pelaporan keuangan, Efektivitas dan efisiensi operasi, dan Kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku. Mulyadi (2008: 180) berpendapat bahwa pengendalian intern adalah sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : Keandalan pelaporan keuangan, Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan Efektivitas dan efisiensi operasi.

11 17 Dengan demikian pengendalian intern merupakan suatu proses yang meliputi organisasi dan semua metode serta ketentuan yang dijalankan serta terkoordinasi oleh pihak organisasi untuk melindungi harta organisasi dan ketaatan terhadap peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya Tujuan Pengendalian Intern Tujuan dari pengendalian intern menurut Midjan dan Susanto (2008: 45) mencakup: mengamankan harta organisasi, menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi organisasi, meningkatkan efisien operasi organisasi, dan ketaatan pada kebijakan-kebijakan yang digariskan pimpinan organisasi. Sedangkan menurut Mulyadi (2008: 180) tujuan dari pengendalian intern adalah; keandalan informasi keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan efektivitas dan efisiensi operasi. Pengendalian dan pengawasan yang dilakukan oleh pengendalian intern persediaan barang akan berkaitan dengan aktivitas prosedur organisasi di dalam penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang Prinsip Pengendalian Intern Persediaan Barang Menurut Midjan dan Susanto (2008: ) prinsip-prinsip pengendalian intern yang perlu diperhatikan didalam menyusun sistem akuntansi persediaan adalah : 1. Perlu diciptakan falsafah manajemen sebagai landasan gaya operasi organisasi atas persediaan untuk mendukung ketepatan dan kebenaran berikut efisiensi atas barang yang disimpan berikut menghindarkan kemungkinan terjadinya kecurangan. 2. Perlu diadakan pemisahan fungsi secara organisasi antara : a. Menyimpan persediaan oleh gudang (Store Custudion) b. Mencatat persediaan oleh kartu persediaan kantor (Stock card)

12 c. Yang menguasai persediaan, dimana masuk dan keluaran persediaan atas perintah yang bersangkutan, yaitu o Bagian pembelian; atau o Bagian penjualan: atau o Biro produksi. d. Yang menerima dan mengecek pada waktu datangnya persediaan oleh bagian penerimaan (Receiving Department) dan pengiriman persediaan oleh bagian ekspedisi (Shipping Department). Aktivitas dan fungsi organisasi tersebut diberi wewenang, tugas dan tanggung jawab yang terpisah. Pada organisasi kecil fungsi penerimaan dan pengiriman barang dilaksanakan oleh gudang. Apabila organisasi semakin besar dan diperlukan adanya spesifikasi teknis (tes laboratorium), maka perlu adanya bagian penerimaan (Receiving Department ) untuk tujuan pengawasan dan pengamanan. Demikian pula pada bagian ekspedisi (Shipping Department) diperlukan bagian organisasi agar pengaturan pengiriman barang dapat dilaksanakan dengan baik. 3. Perlu diidentifikasi dan dicatat semua transaksi persediaan secara tepat waktu dan terperinci menetapkan berikut mengukur nilai uang dari transaksi persediaan secara layak, menetapkan periode akuntansinya dan menyajikan dalam bentuk laporan persediaan. 4. Penggunaan dokumen-dokumen persediaan yang telah dirancang dengan memadai dan diatas dokumen tersebut perlu dipantau penggunaannya. 5. Bagi organisasi dagang yaitu toko serba ada dan lain sebagainya, untuk menciptakan pengendalian intern atas persediaan di toko dapat diciptakan melalui imprest sistem, artinya jumlah setiap barang setiap hari sama dan kalau terjual diganti hari itu juga. 6. Juru gudang harus dibebani dengan kewajiban untuk mengamankan persediaan berikut pencatatan. 7. Atas barang dalam proses produksi harus terkontrol pembebanan biayanya yaitu bahan baku dan pembantu, upah langsung dan biayabiaya tidak langsung (Overhead Cost) antara lain melalui budget, standard dan lain-lain. 8. Penyerahan barang produksi selesai dari proses produksi ke gudang harus menggambarkan dengan jelas jumlah barang untuk kepentingan pencatatan digudang, biaya-biaya yang dibebankan berikut barang rusak (oval,spoiled,detective work) untuk kepentingan akuntansi biaya, dan harga persatuan untuk kepentingan bagian penjualan. 9. Perlu diadakan inventarisasi secara phisik dan periodik berikut pengecekan atas prosedur yang berjalan mengenai persediaan yang dilakukan antara lain oleh bagian pengawasan intern berikut kegiatan pengawasan atas kemungkinan penyimpangan dari rancangan yang sudah ditetapkan mengenai lingkungan pengendalian sistem akuntansi dan prosedur pengendalian, sedangkan pengawasan atas posisi persediaan secara menerus dilaksanakan oleh kartu persediaan kantor. 18

13 Untuk mendukung pelaksanaan bagian pengawasan intern tersebut pada butir 9, maka perlu ada pengecekan secara independen oleh pengawasan ekstern yaitu akuntan publik atas transaksi persediaan. 11. Untuk menjamin keselamatan dari kemungkinan hilang, kebakaran dan lain-lain atas persediaan baik waktu pengangkutan kelangganan maupun pada saat penyimpanan sebaiknya atas barang persediaan diasuransikan. 12. Atas persediaan harus ditetapkan batas persediaan minimum maupun maksimum untuk mengendalikan agar barang tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak. 13. Pengamanan yang cukup atas akses persediaan berikut otorisasi untuk akses ke program dan arsip data computer. Sedangkan menurut Gondodiyoto (2007:256) yang menjadi prinsip dasar pengendalian intern adalah : 1. Sistem pengendalian intern merupakan management responsibility. Bahwa sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian intern suatu entitas organisasi/organisasi adalah manajemen (lebih tegasnya ialah top management/direksi). 2. Top management bertanggung jawab menyusun sistem pengendalian intern, tentu saja dilaksanakan oleh para stafnya. 3. Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic, mendasar dan dapat diterapkan pada setiap organisasi pada umumnya. 4. Sifat dari pengendalian intern adalah reasonable assurance artinya tingkat rancangan yang kita desain adalah yang paling optimal. 5. Pengendalian intern mempunyai keterbatasan-keterbatasan atau constraints, misalnya adalah sebaik-baiknya control tetapi kalau para pegawai yang melaksanakannya tidak cakap, atau kolusi maka tujuan pengendalian tersebut tidak tercapai. 6. Pengendalian intern harus selalu dan terus menerus di evaluasi, diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan teknologi Unsur-unsur Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2008: 172) mengemukakan unsur penting dalam pengendalian intern, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian

14 20 Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian intern, yang membentuk disiplin dan struktur. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah: o Nilai Integritas dan etika o Komitmen terhadap kompetensi o Dewan komisaris dan komite audit o Filosofi dan gaya operasi manajemen o Struktur Organisasi o Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab o Kebijakan dan praktek sumber daya manusia Lingkungan pengendalian ini mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan dari dewan komisaris, manajemen pemilik dan pihak lain mengenai pentingnya pengendalian dan tekanan pada satuan yang bersangkutan. 2. Penaksiran Resiko Penaksiran resiko oleh tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan resiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Manajemen menetapkan resiko sebagai bagian dari perancangan dan pengoperasian pengendalian intern untuk meminimalkan salah saji. 3. Informasi dan Komunikasi Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.

15 21 4. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat untuk manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi. 5. Pemantauan (monitoring) Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah pengendalian intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadinya perubahan keadaan. 2.2 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Sistem Pengendalian Intern Sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas informasi tersebut berguna untuk proses manajemen menciptakan, mengendalikan, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Manfaat utama dari sistem informasi akuntansi persediaan barang adalah menyediakan informasi bagi organisasi agar dapat melindungi aset organisasi dari kejadian dan

16 22 gangguan yang tidak terduga didalam menjalankan aktivitas organisasi dan dapat menunjang keefektifan pengendalian intern. Hal ini seiring dengan pendapat Gondodiyoto (2007: 123) yang mengemukakan bahwa: Suatu sistem informasi akuntansi harus dapat menyajikan informasi akuntansi yang diperlukan oleh pengelola organisasi dan informasi yang diajukan harus bebas bias, error, dan hal lain yang dapat menyesatkan. Selain itu sistem informasi akuntansi dapat dijadikan alat manajemen untuk menjalankan atau mengendalikan operasi organisasi termasuk mengamankan asset atau harta organisasi (adequate internal controls). Sedangkan La Midjan dan Susanto (2008: 12 ) mengemukakan bahwa tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi mencakup: 1. Untuk meningkatkan informasi. Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna (relevance) dan terpercaya. 2. Untuk meningkatkan metode internal cek atau pengendalian. Yaitu metode internal cek dan pengendalian yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan organisasi. 3. Harus dapat menekan biaya-biaya tata usaha. Ini berarti bahwa dipihak lain biaya tata usaha untuk menerapkan sistem akuntansi harus seefisien mungkin. Hal tersebut seiring dengan hasil penelitian dari Atty Kurniati. (2009: STIE Pasundan Bandung). Dengan hasil penelitian Sistem Informasi Akuntansi persediaan barang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas Sistem Pengendalian Intern persediaan barang di PT. New Inti Furnindo Cabang Bandung, dengan besaran pengaruh sebesar 39,60%. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dalam Menunjang Keefektifan Struktur Pengendalian Intern Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.INTI) Bandung. Hasil penelitiannya menyimpulkan terdapat keeratan hubungan antara sistem informasi akuntansi dengan pengendalian intern dengan hasil koefisien determinasi (r²) atau R square sebesar %, sedangkan

17 23 sisanya sebesar 32.80% dipengaruhi oleh faktor lain. (Rani Andriani, 2004 : STIE INABA Bandung). Berdasarkan pendapat dan hasil penelitian sebelumnya di atas penulis menyimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik maka dapat meningkatkan internal cek atau pengendalian intern, sehingga dapat menciptakan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. 2.3 Perumusan Model Penelitian Seiring berkembangnya sebuah organisasi akan membawa resiko semakin besar pula permasalahan yang dihadapi. Sehingga kemampuan pimpinan dalam mengawasi dan mengendalikan terbatas, karena sangat banyaknya bagian bidang atau divisi yang harus di awasi termasuk bagian persediaan barang. Persediaan barang merupakan suatu bagian yang integral dan vital terhadap penjualan organisasi, maka diperlukan alat bantu untuk mengendalikan persediaan barang. Oleh karena itu organisasi harus menetapkan sebuah sistem informasi akuntansi yang akan memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, dimana hasil dari sistem informasi akuntansi ini manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat bagi kelangsungan organisasi. La Midjan dan Susanto (2008: 12 ) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang terbentuk dari koordinasi manusia, alat dan metode berinteraksi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi

18 24 akuntansi manajemen yang terstruktur. Susanto (2008: 19), tujuan diadakannya penyusunan sistem informasi akuntansi adalah: 1. Untuk meningkatkan informasi. Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna (relevance) dan terpercaya. 2. Untuk meningkatkan metode internal cek atau pengendalian. Yaitu metode internal cek dan pengendalian yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan organisasi. 3. Harus dapat menekan biaya-biaya tata usaha. Ini berarti bahwa dipihak lain biaya tata usaha untuk menerapkan sistem akuntansi harus seefisien mungkin. Untuk mengukur benar atau tidaknya sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap pengendalian intern dapat dilihat dari 4 unsur terpenting (dimensi) yaitu: 1) Informasi akuntansi dapat dipahami, 2) Informasi akuntansi yang dihasilkan harus relevan, 3) Informasi akuntansi harus dapat diandalkan, dan 4) Informasi akuntansi dapat dibandingkan antar periode Sistem informasi akuntansi persediaan barang bertujuan untuk menciptakan dan mengendalikan persediaan barang guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas, mempertahankan kontinuitas organisasi serta pencatatan yang baik atas persediaan barang. Manfaat utama dari sistem informasi akuntansi persediaan barang adalah menyediakan informasi bagi organisasi agar dapat melindungi aset organisasi dari kejadian dan gangguan yang tidak terduga didalam menjalankan aktivitas organisasi dan dapat menunjang keefektifan pengendalian intern. Hal ini seiring dengan pendapat Gondodiyoto (2007: 123) yang berpendapat Bahwa suatu sistem informasi akuntansi harus dapat menyajikan informasi akuntansi yang diperlukan oleh pengelola organisasi dan informasi yang diajukan harus bebas bias, error, dan hal lain yang dapat menyesatkan. Selain itu sistem informasi akuntansi dapat dijadikan alat manajemen untuk menjalankan atau mengendalikan

19 25 operasi organisasi termasuk mengamankan asset atau harta organisasi (adequate internal controls). Sedangkan menurut Mulyadi (2008 :180) tujuan dari pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian: Keandalan Informasi Keuangan, Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan Efektivitas dan efisiensi operasi. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang terstruktur yaitu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan berkualitas. Sehingga memudahkan organisasi dalam proses pengendalian dan pengambilan keputusan serta memudahkan didalam mengidentifikasikan kinerja organisasi antar periode, serta meningkatkan internal cek sebagai upaya pengendalian dan pengawasan terhadap kekayaan atau harta organisasi. Sistem informasi akuntansi mengenai persediaan barang perlu diterapkan di berbagai organisasi, karena dengan adanya sistem ini dapat membantu pengendalian intern terhadap seluruh faktor yang ada di sebuah organisasi sehingga dapat menunjang aktivitas organisasi. Menurut Mulyadi (2008 : ) pengertian pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian organisasi. Pengendalian intern diperlukan guna menjaga agar aktifitas organisasi berjalan dengan lancar, pengendalian intern perlu diterapkan dalam semua bagian terutama di bagian gudang. Bagian ini harus mendapat pengawasan yang ketat karena barang merupakan modal utama dalam organisasi untuk mendapatkan

20 26 keuntungan. Kurangnya pengawasan di bagian ini akan menghambat aktivitas penjualan, kecurangan, barang yang rusak pun tidak terkontrol sehingga dapat mengakibatkan pendapatan dan kinerja organisasi yang tidak maksimal. Pengendalian intern diukur melalui 5 dimensi yaitu: Lingkungan pengendalian, Penetapan resiko oleh manajemen, Sistem informasi dan komunikasi akuntansi, Aktivitas pengendalian, dan Pemantauan (monitoring). Dilihat dari tujuan tersebut, maka jelaslah bahwa pengendalian intern persediaan barang merupakan salah satu bagian yang penting dalam organisasi dimana pengawasan, pengendalian, dapat dilakukan dengan lebih terarah dan mudah. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam paradigma penelitian sebagai berikut: Variabel X Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang 1. Informasi akuntansi dapat dipahami 2. Informasi akuntansi yang dihasilkan harus relevan. 3. Informasi akuntansi harus dapat diandalkan. 4. Informasi akuntansi dapat dibandingkan antar periode. Susanto (2008:19-20) Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang 1. Lingkungan pengendalian. 2. Penetapan resiko oleh manajemen. 3. Sistem informasi dan akuntansi 4. Aktivitas pengendalian 5. Pemantauan Mulyadi (2008:183) Variabel Y Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang

21 27 Sistem informasi akuntansi mengenai persediaan barang perlu diterapkan di berbagai organisasi, karena dengan adanya sistem ini akan mengurangi tingkat pengawasan langsung, serta didapatkan informasi yang lebih akurat, dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik maka dapat meningkatkan internal cek atau pengendalian intern, sehingga dapat menciptakan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Perumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara sebuah penelitian yang perlu diuji kebenarannya pada sebuah penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi persediaan barang berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pengendalian intern persediaan barang.

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian Oleh: Eko K. Komara Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Suatu organisasi menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian intern dengan maksud untuk memelihara kuantitas informasi dan operasi dalam rangka pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, lingkungan bisnis berkembang semakin pesat begitu juga dengan tingkat persaingannya yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam memahami suatu konsep dasar sistem informasi maka kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari sistem dan informasi itu sendiri. 1.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan Sistem Informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

Mengenal dan Menaksir Resiko

Mengenal dan Menaksir Resiko Mengenal dan Menaksir Resiko Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia Lokakarya Keuangan bagi Para Pimpinan Mitra ICCO, Jakarta, 12

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diproses dan didistribusikan ke pemakai (users). Akuntansi adalah. keuangan menjadi sebuah informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diproses dan didistribusikan ke pemakai (users). Akuntansi adalah. keuangan menjadi sebuah informasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1. Pengertian SIA SIA merupakan gabungan dari tiga kata, yaitu sistem, informasi dan akuntansi. Sistem adalah serangkaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengelolaan data akuntansi yang berada pada kesatuan struktur-struktur dalam satu entitas, seperti

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Tugas pengolahan data di dalam Lembaga Keuangan maupun perusahaan dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi ( SIA ) yang mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Akuntansi Villa adalah kumpulan formulir, catatan, dan prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Definisi efektif menurut JS.Badudu (1994:371) adalah: Efektif mempunyai efek/pengaruh/akurat dalam memberikan hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu dan cara dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji dan upah, maka dapat diambil simpulan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang Bab V Kesimpulan Dan Saran 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan usaha media masa (surat kabar) yang semakin meningkat akan menyebabkan besarnya persaingan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem 4 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen suatu perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan, mengelola, dan memanfaatkan seluruh sumber daya yang mereka miliki. Perhatian terutama

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan perusahaan mulai dapat merasakan perlunya fungsi informasi akuntansi hal ini disebabkan oleh semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka 8 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Struktur Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Struktur Pengendalian Internal Suatu struktur pengendalian internal terdiri dari kebijakan prosedur yang dirancang untuk memberikan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis pada Bab IV, penulis menyimpulkan terdapat hubungan yang positif antara pemeriksaan operasional

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal dan tenaga kerja, informasi merupakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jasa adalah salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih sebagai kegiatan utama suatu perusahaan. Salah satunya adalah bank yang menyediakan jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri semua operasi perusahaan tetapi jika perusahaan

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA Oleh ROBI MAULANA M *) Email : maulana_robi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Sektor Publik menjadi semakin signifikan. Seiring dengan perkembangan, APBN telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoretis 2.1.1 Pengawasan Intern 1. Pengertian Pengawasan Intern Sistem pengawasan intern atau lebih luasnya Sistem Pengawasan Manajemen merupakan keseluruhan paket,

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, perusahaan harus dapat mengelola berbagai aset yang dimilikinya. Salah satu aset penting yang harus dikelola

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( ) PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI (100462201282) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengendalian Intern. Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengendalian Intern. Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak intern perusahaan untuk mengendalikan setiap komponen perusahaan seperti struktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mengharapkan mendapat keuntungan untuk mencapai hal tersebut manajemen harus dapat mengelola faktor-faktor produksi dimana dalam

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL DI SUSUN OLEH NAMA : NURUL AULIAH NIM : 14121003 KELAS : Pagi/21 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan manufaktur yang satu sama lain saling bersaing untuk memperluas daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak luar seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Internal Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Perlunya konsep Audit internal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dimana persaingan semakin ketat dan perilaku ekonomi bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam memasuki era pasar bebas, pemerintah Indonesia terus berusaha untuk mempersiapkan diri dalam usaha mengembangkan seluruh bidang yang mempunyai peluang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nugroho Widjajanto (2010 : 31) pengertian sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi pada saat ini menyebabkan berkembangnya berbagai macam industri sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan.

Lebih terperinci