MODUL 6 PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER DNS SERVER. Oleh:

Transkripsi

1 MODUL 6 PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER DNS SERVER Oleh: Kelompok 10 I Wayan Aditya Setiawan I Made Ari Widjaja Bukian Kadek Tedy Ari Pramarta Ni Luh Putu Ratna Sri Andi Yani I Made Kurniawan Putra PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2014

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami seluruh anggota kelompok 10 panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan dari mata kuliah Praktikum Jaringan Komputer tentang DNS Server dengan kriteria yang telah ditentukan ini sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya. Terima kasih Dosen pengajar mata kuliah Praktikum Jaringan Komputer yang telah meluangkan waktu turut memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan laporan ini, Temanteman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komputer, khususnya angkatan 2012 yang telah memberikan saran dan dukungan moral dalam penyelesaian laporan ini dan pihak lain yang sudah meluangkan waktu dan saran demi membangun dan menyelesaiakan laporan modul ini. Disadari pula bahwa sudah tentu laporan ini masih mengandung kelemahan dan kekurangan. Memperhatikan hal ini, maka masukkan dan saran-saran penyempurnaan sangat diharapkan. Besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi kita semua. Bukit Jimbaran, 18 Juni 2014 Kelompok 10 ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat... 2 BAB II LANDASAN TEORI Domain Name System (DNS) Struktur DNS Struktur Kerja DNS... 8 BAB III HASIL PRAKTIKUM Pengujian dan Penjelasan Hasil Praktikum Pengujian DNS Server Dengan Menggunakan Perintah Host, Dig dan Nslookup Membuat Alamat DNS yang Berisi 2 Buah Subdomain BAB IV PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA iii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Instalasi bind9 tahap Gambar 3. 2 Instalasi bind9 tahap Gambar 3. 3 Konfigurasi Bind Gambar 3. 4 Konfigurasi DNS Server Gambar 3. 5 Membuka File named.conf Gambar 3. 6 Menambahkan Zone prakjar.com Gambar 3. 7 Restart bind Gambar 3. 8 Menambahkan Zone prakjar.com Gambar 3. 9 Membuka DNS Resolver File Gambar Mengarahkan DNS ke IP DNS Server Gambar Ping Domain prakjar.com Gambar Waiting ping domain prakjar.com Gambar Ping domain server success Gambar Host Domain prakjar.com Gambar Host Subdomain kelompok10.ptakjar.com Gambar Perintah dig Gambar Dig Domain prakjar.com Gambar Nslookup Domain prakjar.com Gambar Nslookup Domain prakjar.com Gambar Nslookup Domain kelompok10.prakjar.com Gambar Nslookup Domain kelompok10.prakjar.com Gambar Membuat File pjk.com Gambar Konfigurasi DNS Server Gambar Membuka File Named.conf Gambar Menambahkan Zone pjk.ac.id Gambar Restart Service bind Gambar Ping Domain pjk.ac.id Gambar Ping Subdomain modul.pjk.ac.id Gambar Ping materi.pjk.ac.id iv

5 v

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal berkembangan internet, seorang user yang akan menghubungi komputer user lain harus menyebutkan alamat IP address komputer yang hendak dituju. Seiring dengan berkembangnya teknologi internet dan semakin berlipatnya jumlah pengguna aplikasi internet, maka akanlah sangat menyusahkan jika kita harus mengingat IP address setiap user yang berupa angka-angka. Untuk mengatasi hal ini, dikembangkanlah sistem penterjemahan IP address yang berupa angka ke nama yang lebih mudah diingat maupun sebaliknya. Pada awalnya sistem penamaan IP address menggunakan sistem host table. Dalam sistem ini, setiap komputer menyimpan file host.txt yang berisikan daftar kombinasi IP address dengan nama dari setiap komputer yang terhubung ke internet. Jadi setiap ada penambahan user ataupun perubahan data user, kita harus memperbaharui file host.txt melalui FTP ke seluruh host yang ada di internet. Tentunya system penamaan IP seperti ini sangatlah tidak efektif dan sudah tidak mampu menangani kebutuhan yang ada saat ini. Oleh karena itu pada tahun 1984, Paul Mockapertis mengusulkan sistem penamaan IP yang baru yaitu menggunakan Domain Name System (DNS), sistem inilah yang digunakan hingga saat ini. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari lebih lanjut tentang DNS itu sendiri serta penerapannya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana metode membangun DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 2. Bagaimana cara konfigurasi DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 3. Bagaimana mengelola DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui metode membangun DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 1

7 2 2. Untuk mengetahui cara konfigurasi DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 3. Untuk mengelola DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 1.4 Manfaat Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui metode membangun DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 2. Untuk mengetahui cara konfigurasi DNS Server pada Sistem Operasi Linux. 3. Untuk mengelola DNS Server pada Sistem Operasi Linux.

8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Domain Name System (DNS) Sejarah DNS Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP addressnya. Di internet file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus dicopy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka harus mengcopy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan. Akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS didesain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size dan performace yang baik. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun Spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP misalkan Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host 4 komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP Address Definisi DNS Domain Name System (DNS) merupakan distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Pada DNS, untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan mengunakan TCP/IP. DNS biasa digunakan pada 3

9 4 aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau , dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name atau nama Komputer. Konsisten, dimana IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah. Serta simple, karena user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet. Adapun keunggulan DNS yaitu DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP, DNS server mudah untuk di konfigurasikan (bagi admin), serta User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address. Sementara kerugian DNS adalah sebagai berikut yaitu DNS tidak mudah untuk di implementasikan dan tidak bisa membuat banyak nama domain. Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut: Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa yang baik. Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name ke alamat IP dan juga sebaliknya. Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga memiliki tanggung jawab terhadap distribusi di mail server yang menyangkut dengan nama domain. Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau . DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Didalam DNS, sebuah name server akan memuat informasi mengenai host-host di suatu daerah/zone.cname server ini dapat mengakses server-server lainnya untuk mengambil data-data host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang membutuhkan, yang disebut resolvers.

10 Prinsip Kerja Pendelegasian Domain Sistem database yang digunakan DNS adalah sistem hirarki. Sistem ini dipilih karena sistem ini cocok digunakan untuk sistem terdistribusi, konsisten untuk setiap host, dan updateable. Sistem ini digambarkan sebagai sebuah tree yang memiliki beberapa cabang. Cabang cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain, yang digambarkan sebagai berikut yaitu : 6 Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya. Pembentukan dan pembacaannya dimulai dari node yang paling bawah berurut dari node yang paling bawah hingga node yang paling atas (root). Sebagai contoh untuk nama host ilkom.cs.unud.ac.id. kita dapat menguraikan domainnya menjadi :. merupakan root domain, id merupakan top level domain, ac merupakan second level domain, unud merupakan third level domain, cs merupakan fourth level domain, ilkom merupakan fifth level domain yang menunjukkan nama host. Dari contoh di atas kita dapat mengetahui aturan penulisan nama host, yaitu dimulai dari kiri ke kanan untuk node yang paling bawah hingga node yang paling atas, dan setiap domain dipisahkan dengan titik. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa selain berfungsi untuk mapping alamat IP ke nama host, DNS juga 7 berfungsi sebaliknya, yaitu reverse mapping dari nama host ke alamat IP Sistem Hirarkis DNS Sistem hirarki DNS dari hal diatas tentunya tidak mungkin di atur oleh satu server saja. Sistem hirarki DNS ini dipecah pecah menjadi zona zona. Sebuah zona meliputi seluruh host yang terdapat di dalam sebuah domain dan dapat berupa level domain yang mana saja. Di dalam sebuah jaringan, setiap zona harus memiliki name server sendiri. Name server

11 6 inilah yang akan melayani penerjemahan dari IP ke nama host atau sebaliknya di zona yang bersangkutan. Jika pada suatu domain ingin dibentuk zona baru, maka kita dapat membuat sebuah secondary name server yang akan mengarahkan setiap request mapping ke name server yang authoritative. Penggunaan lebih dari satu name server ini bertujuan untuk membagi beban kerja name server dan sebagai sistem backup name server. Perbedaan antara primary name server dengan secondary name server terletak dari bagaimana name server itu memperoleh datanya. Primary name server memperoleh data dari data yang tersimpan di harddisknya, sedangkan secondary name server memperoleh data dari data replika yang ia peroleh dari primary server name. Dengan demikian, untuk setiap perubahan data dalam DNS, kita cukup mengubah data pada primary name server-nya saja Fungsi Utama dan Keunggulan DNS Fungsi utama DNS adalah: 1. Menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet. 2. Memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. DNS memiliki keunggulan seperti: 1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer). 2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah. Contoh: mempunyai IP , kemudian terjadi perubahan menjadi , maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet Struktur DNS DNS mengatur proses penamaan komputer secara hirarkis dalam struktur pohon (tree). Struktur tersebut terbentuk dari sebuah node yang memiliki subnode, masing masing subnode memiliki subnode lagi di bawahnya dan begitu juga seterusnya. Node node tersebut diberi label sehingga disebut domain.

12 7 Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan Root Domain. Root domain diekspresikan dengan lambang (. ) atau (dot). Berikut merupakan ilustrasi sederhana mengenai struktur DNS: Hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya sebagai berikut yaitu: 1. Root-Level Domains Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yangdisebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (.) 2. Top-Level Domains Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains: com untuk Organisasi Komersial edu untuk Institusi pendidikan atau universitas org untuk Organisasi non-profit net untuk Networks (backbone Internet) gov untuk Organisasi pemerintah non militer mil untuk Organisasi pemerintah militer num untuk No telpon arpa untuk Reverse DNS

13 8 xx dua-huruf untuk kode negara, contohnya id untuk Indonesia, sg untuk Singapura, au untuk Australia, dan lain sebagainya Selain domain di atas, juga terdapat generic Top Level Domain (gtld) yang digunakan untuk kode negara, yang terdiri atas dua huruf yang merepresentasikan nama suatu negara. Contohnya seperti.id untuk Indonesia,.us untuk Amerika Serikat,.uk untuk Inggris, dan lain sebagainya. Pada Top-level domains dapat berisi sebagai berikut: a. Second-Level Domains Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Contohnya, Domain Comrade, comrade.com terdapat komputer (host) seperti server1.comrade.com dan subdomain group.comrade.com. Subdomain group.comrade.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.group.comrade.com. b. Host Names Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.comrade.com, dimana fileserver1 adalah host name dan comrade.com adalah domain name Struktur Kerja DNS Struktur atau model kerja server DNS dapat digambarkan sebagai berikut yaitu: Penjelasan contoh model kerja DNS tersebut yaitu : 1. Bagian resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi menjawab setiap pertanyaan tentang domain. 2. Untuk menjawab pertanyaan, resolver dapat mencari jawabannya dengan memeriksa isi cache dan meneruskan pertanyaan ke server DNS atau bertanya langsung ke server DNS.

14 9 3. Cache adalah bagian yang menyimpan pertanyaan pertanyaan tentang domain yang pernah diajukan sebelumnya. 4. Setiap aplikasi internet yang ingin menghubungi host lain pasti akan berinteraksi dengan server DNS melalui resolver. 5. Jika server DNS tidak memiliki jawaban dari pertanyaan domain (name server bukan authoritative name server dari domain yang ditanyakan), maka server DNS akan meneruskan pertanyaan tersebut ke name server yang dianggapnya lebih tahu. 6. Proses pengalihan ke name server (NS) lain (proses name resolution) ini merupakan proses iteratif yang berlangsung hingga diperoleh alamat lengkap sebuah host. Sebagai contoh jika ada user yang ingin menghubungi pandu.ee.ugm.ac.id, maka mula mula NS akan menghubungi root server. Karena root server tidak memiliki informasi untuk host pandu.ee.ugm.ac.id, maka root server akan memberikan referensi kepada NS untuk menghubungi authoritative name server terdekat yaitu name server untuk domain id. Dari name server domain id, NS kembali memperoleh referensi untuk menghubungi name server domain ac. Proses ini terus berlangsung hingga NS memperoleh informasi lengkap tentang host comrade.ee.unud.ac.id. Setiap request domain akan disimpan di dalam cache untuk jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses name resolution. Sebagai contoh jika sebelumnya ada user yang merequest informasi untuk pandu.ee.ugm.ac.id, maka untuk user yang merequest fileserver.lapi.ugm.ac.id akan diarahkan ke name server yang memiliki korelasi terdekat dengan domain yang pernah direquest yang tersimpan di dalam cache, yaitu name server ugm.ac.id

15 BAB III HASIL PRAKTIKUM 3.1 Pengujian dan Penjelasan Hasil Praktikum Membuat fungsi dan menjelaskan hasil output dari masing-masing perintah di bawah ini : Untuk bisa menjalankan fungsi DNS kita akan memerlukan beberapa program seperti, Bind9. Untuk menginstall bind9 ketikkan perinah berikut pada terminal. # apt-get install bind9 Gambar 3. 1 Instalasi bind9 tahap 1 Gambar 3. 2 Instalasi bind9 tahap 2 Bind (Berkeley Internet Name Domain) merupakan software yang digunakan untuk membuat DNS Server pada Internet 10

16 Kemudian akan dilanjutkan dengan menkonfigurasi bind9 dengan tahapan sebagai berikut : 1. Membuat file pada gedit /etc/bind/ dengan nama db.prakjar.com # gedit /etc/bind/db.prakjar.com Gambar 3. 3 Konfigurasi Bind9 Setelah mengetikkan perintah diatas akan muncul tampilan gedit seperti dibawah ini, lalu file diatas merupakan file yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi DNS Server. Ketikkan pada gedit, seperti gambar di bawah ini : $TTL IN SOA ns.prakjar.com mail.prakjar.com. ( ; serial 3H; refresh 15M; retry 1W; expired 1D); cache IN NS ns.prakjar.com ns IN A www IN CNAME ns kelompok IN CNAME ns

17 12 Gambar 3. 4 Konfigurasi DNS Server Sebelumnya rubah beberapa value didalamnya yang ditandai dengan warna kuning seperti diatas. Kami membuat DNS Server dengan domain prakjar.com. Terdapat beberapa atribut yang digunakan diantaranya: a. TTL (Time To Leave ) merupakan waktu lamanya data berada dalam database. b. SOA (Start Of Authority) merupakan hostname yang menjadi awal dari suatu zone. c. ns.prakjar.com merupakan hostname yang memegang tanggung jawab terhadap domain prakjar.com. d. root.prakjar.com merupakan alamat administrator yang memegang tanggung jawab terhadap domain prakjar.com. e. serial ( ) dengan format yyyymmddss dimana 8 digit pertama merupakan tanggal file konfigurasi dibuat dan 2 digit terakhir merupakan serial atau id konfigurasi dimana setiap kali melakukan perubahan serial ini harus di increment. f. refresh (604800) merupakan selang waktu dalam satuan detik yang diperlukan secondary name server untuk memeriksa perubahan pada Primary Name Server. g. retry (86400) yang berarti jika DNS tersebut gagal diaksesmaka pengaksesan berikutnya akan dicoba lagi setelah detik.

18 13 h. expired ( ) yang berarti selang waktu zone file dipertahankan bila secondary name server tidak dapat melakukan pengecekan ke primary name server. Pada baris selanjutnya terdapat beberapa record yang berfungsi untuk memetakan IP Address ke hostname. Baris pertama menyatakan IP (IP Local Komputer) dipetakan ke setiap hostname. Baris kedua dan ketiga merupakan Name Server Record yang digunakan untuk mendefinisikan primary cache (601800) yang merupakan alokasi cache memory untuk DNS yang bersangkutan. Server yang digunakan untuk menampung name server lain atau secondary name server. Name server yang digunakan adalah ns yang memetakan pada IP Baris ke empat dan ke lima mendefinisikan subdomain dari domain prakjar.com. didefinisikan 2 subdomain yaitu subdomain www dan subdomain kelompok10. Proses pemetaan name server subdomain ke primary name server dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu IP Address dari name server dipetakan ke name server subdomain atau menggunakan nama alias dari primary name server dengan perintah CNAME (Canonical Name). 2. Mengedit file name.conf pada direktori /etc/bind # gedit /etc.bind/named.conf Gambar 3. 5 Membuka File named.conf Untuk menambahkan zone DNS yang dibuat tadi ke dalam konfigurasi bind9 maka perlu dilakukan perubahan pada file named.conf. Sebelum baris: include "/etc/bind/named.conf.local"; Ketikkan: zone "prakjar.com" { type master; file "/etc/bind/db.prakjar.com";};

19 14 Gambar 3. 6 Menambahkan Zone prakjar.com Zone yang dibuat tadi adalah prakjar.com yang mengacu pada file kelompok10.com yang merupakan file konfigurasi dari DNS Server 3. Merestart bind9 # /etc/init.d/bind9 restart Gambar 3. 7 Restart bind9

20 15 Gambar 3. 8 Menambahkan Zone prakjar.com Agar semua perubahan di atas dapat dieksekusi maka lakukan restart service bind Menguji DNS Server dari Client 1. Arahkan alamat DNS ke IP DNS server yang telah dibuat. Gambar 3. 9 Membuka DNS Resolver File Komputer Client yang akan mengakses DNS Server adalah arsk dan kedua komputer ini sudah terhubung ke dalam jaringan yang sama. Untuk mengakses DNS pada komputer server maka alamat IP DNS pada komputer client harus diarahkan/disesuaikan ke IP DNS pada komputer server. Caranya adalah dengan mengkonfigurasi DNS Resolver file yang terletak pada direktori /etc seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Sebagai catatan, pada komputer client belum terinstall aplikasi bind9. Gambar Mengarahkan DNS ke IP DNS Server

21 16 Pada DNS Resolver file tersebut terdapat nameserver yang merupakan alamat IP DNS Server yang mana memiliki nilai default (IP Local). Nameserver ini diubah ke alamat IP DNS pada komputer Server yaitu lalu simpan perubahan file tersebut. 2. Buka terminal/konsol. Ketikkan ping # ping [alamat-ip-dns-server] Jika hasil output dari perintah tersebut diatas respon/reply, artinya koneksi ke DNS server sukses. Gambar Ping Domain prakjar.com Gambar Waiting ping domain prakjar.com

22 17 Gambar Ping domain server success Setelah mengarahkan DNS ke IP DNS Server, maka lakukan ping domain prakjar.com seperti pada gambar di atas dan hasilnya memberikan respon/reply dari komputer server. 3.2 Pengujian DNS Server Dengan Menggunakan Perintah Host, Dig dan Nslookup. Menguji DNS Server dengan menggunakan perintah host, dig, dan nslookup Perintah host Gambar Host Domain prakjar.com Gambar Host Subdomain kelompok10.ptakjar.com

23 18 Perintah nslookup digunakan untuk me-resolve hostname dari sebuah server dari DNS Server bersangkutan. Host Subdomain kelompok1.prakjar.com Perintah dig Gambar Perintah dig Gambar Dig Domain prakjar.com Perintah dig (Domain Information Groper) digunakan untuk meng-querykan DNS Server guna mendapatkan informasi tentang IP Address, Name Server, dll.

24 Perintah nslookup Gambar Nslookup Domain prakjar.com Gambar Nslookup Domain prakjar.com Gambar Nslookup Domain kelompok10.prakjar.com Gambar Nslookup Domain kelompok10.prakjar.com Perintah nslookup digunakan untuk me-resolve hostname dari sebuah server dari DNS Server bersangkutan.

25 Membuat Alamat DNS yang Berisi 2 Buah Subdomain Buatlah sebuah alamat DNS yang berisi 2 buah subdomain sebagai berikut: Dns pjk.ac.id Sub domain 1. Modul pjk.ac.id 2. Materi pjk.ac.id Langkah-langlahmya adalah : 1. Membuat file pada /etc/bind/ dengan nama kelompok09.com #gedit pjk.com Gambar Membuat File pjk.com File di atas merupakan file yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi DNS Server untuk Domain pjk.ac.id.

26 21 Gambar Konfigurasi DNS Server Pada jendela text editor gedit di atas, terdapat beberapa record yang berfungsi untuk memetakan IP Address ke hostname dalam hal ini adalah Domain pjk.ac.id. Baris pertama menyatakan IP (IP Local Komputer) dipetakan ke setiap hostname. Baris kedua dan ketiga merupakan Name Server Record yang digunakan untuk mendefinisikan primary server yang digunakan untuk menampung name server lain atau secondary name server. Name server yang digunakan adalah ns yang memetakan pada IP Baris ke empat dan ke lima mendefinisikan subdomain dari domain pjk.ac.id. Kita definisikan 2 subdomain yaitu subdomain modul dan subdomain materi. Proses pemetaan name server subdomain ke primary name server dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu IP Address dari name server dipetakan ke name server subdomain (gambar di atas menggunakan cara ini) atau menggunakan nama alias dari primary name server dengan perintah CNAME (Canonical Name).

27 22 2. Edit file named.conf pada direktori /etc/bind Tambahkan zone pjk.ac.id yang telah dibuat tadi pada file named.conf. Gambar Membuka File Named.conf Gambar Menambahkan Zone pjk.ac.id Domain yang dibuat tadi adalah pjk.ac.id yang mengacu pada file pjk.com yang merupakan file konfigurasi dari DNS Server.

28 23 3. Merestart bind9 # /etc/init.d/bind9 restart Gambar Restart Service bind9 Agar semua perubahan di atas dapat dieksekusi maka lakukan restart service bind9. 4. Menguji DNS Server # ping [alamat-ip-dns-server] Gambar Ping Domain pjk.ac.id

29 24 Gambar Ping Subdomain modul.pjk.ac.id Gambar Ping materi.pjk.ac.id Pada gambar di atas kita mencoba ping domain pjk.ac.id dan subdomainnya, hasilnya adalah memberikan respon/reply.

30 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Domain Name System (DNS) merupakan distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan yang mengunakan TCP/IP. DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name atau nama Komputer. DNS merupakan pengelompokkan domain berdasarkan nama dan memiliki level teratas yang disebut dengan Root-Level Domain dan Domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya Saran Adapun saran dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Perlu informasi tambahan mengenai DNS Server, dalam menginstall beberapa paket dari DNS Server dan Untuk mengakses DNS pada komputer server dari komputer client pastikan kedua komputer sudah terhubung ke dalam 1 jaringan yang sama dan arahkan DNS ke alamat IP DNS Server 2. Perlu adanya ketelitian dalam konfigurasi DNS Server dimana pada proses ini jika terjadi salah ketik seperti huruf kapital atau huruf kecil, penggunaan tab, dan penggunaan spasi sangat mempengaruhi konfigurasi dan menyebabkan terjadinya kesalahan error. 25

31 DAFTAR PUSTAKA Forouzan, Behrouz A., Data Communications and Networking, 4th Edition, McGraw Hill Martin P. Clark, Data Network, IP and the Internet, John Wiley and Sons,