ANALISIS KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE
|
|
- Ridwan Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Anita Sabrina, Gatot Soepriyanto Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat Phone Fax sabrina_anita@yahoo.co.id ABSTRAK This study aims to analyze tax aggressiveness before and after the tax reform, and analyzed the characteristics of corporate governance to tax aggressiveness. Research conducted on the manufacturing industries listed in the Indonesia Stock Exchange Pre-Tax Reform ( ) and Post-Tax Reform ( ) with a total observation is 232 firm-years.methods of research using logistic regression panel using STATA 12 and the results of this study indicate that manufacturing companies in Indonesia after the tax reform is not doing tax aggressiveness both seen in the industry level and company level, and corporate governance characteristics that significantly influence is audit quality on tax aggressiveness measured by GAAP effective tax rate (GETR) and book-tax differences (BTD), the audit committee significant effect on tax aggressiveness as measured by book-tax differences (BTD), leverage significant effect on tax aggressiveness as measured by GAAP effective tax rate (GETR), and profitability have a significant effect on all three measures on tax aggressivenes by GAAP effective tax rate (GETR), Current effective tax rate (CuETR) and book-tax differences (BTD). Keywords: Tax Aggressivenes, Tax Reform, Corporate Governance Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tindakan pajak agresif sebelum dan sesudah reformasi pajak serta menganalisis karakteristik corporate governace terhadap tindakan pajak agresif.penelitian dilakukan terhadap industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pra-Reformasi Pajak (2007,2008) dan Pasca-Reformasi Pajak (2010,2011) dengan total observasi sebanyak 232 firmyears.metode penelitian menggunakan regresi panel logistic dengan menggunakan STATA 12 dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia pasca reformasi pajak tidak melakukan tindakan pajak agresif baik dilihat secara level industri maupun perusahaan,dan karakteristik corporate governance yaitu kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif yang diukur dengan GAAP effective tax rate (GETR) dan book-tax differences (BTD), komite audit berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif yang diukur dengan book-tax differences (BTD), leverage berpengaruh signifikan pada pengukuran tindakan pajak agresif yaitu GAAP effective tax rate (GETR), dan profitabilitas yang berpengaruh signifikan pada ketiga pengukuran tindakan pajak agresif yaitu GAAP effective tax rate (GETR), Current effective tax rate (CuETR) dan book-tax differences (BTD). Kata Kunci: Tindakan Pajak Agresif, Reformasi Pajak, Corporate Governance 1
2 PENDAHULUAN Pajak hingga saat ini masih menjadi primadona dalam penerimaan negara dan komponen terbesar dalam negeri untuk menopang pembiayaan operasional pemerintahan dan pembangunan. Sebagai salah satu kontribusi terbesar, pemerintah pada tahun 2008 kembali melakukan perubahan atas UU PPh No.36 tahun 2008 guna meningkatkan penerimaan pajak tersebut. Perubahan- perubahan peraturan perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki sistem perpajakan dan meningkatkan jumlah penerimaan pajak ini disebut reformasi pajak. Untuk mencapai misi pemerintah tersebut, maka melalui UU No. 36 tentang Pajak Penghasilan tahun 2008 pemerintah memberikan insentif berupa penurunan tarif Pajak Penghasilan menjadi 28% pada tahun 2009 dan akan menjadi 25% pada tahun fiskal Dengan demikian, adanya reformasi perpajakan tentunya juga dirancang agar para wajib pajak tidak melakukan manajemen pajak secara agresif. Agresifitas pajak tersebut dapat timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara wajib pajak dan pemerintah. Pemerintah memerlukan dana untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah yang berasal sebagian besar dari pajak. Namun, di sisi lain perusahaan sebagai wajib pajak menganggap pajak sebagai biaya karena dengan membayar pajak berarti mengurangi jumlah laba bersih yang akan diterima. Beberapa peneliti dan literatur menjelaskan definisi agresifitas secara lebih spesifik. Slemrod (2004) dalam Balakrishnan, Blouin, dan Guay (2010) berpendapat bahwa agresivitas pajak merupakan aktivitas yang spesifik, yang mencakup transaksitransaksi, dimana tujuan utamanya adalah untuk menurunkan kewajiban pajak perusahaan. Menurut Frank, Lynch, dan Rego (2009) agresivitas pajak diartikan sebagai downward manipulation of taxable income through tax planning that may or may not be considered fraudulent tax evasion. Untuk mengukur seberapa agresif suatu perusahaan dalam menghindar pembayaran pajaknya cukup sulit dilakukan dan data untuk pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak juga sulit didapat untuk itu perlu pendekatan untuk menaksir berapa pajak yang sebenarnya dibayar oleh perusahaan kepada pemerintah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengadopsi pendekatan tidak langsung untuk mengukur variabel dependen seberapa agresif perusahaan dalam pembayaran pajaknya yaitu dengan menggunakan sebagian pengukuran yang telah dirangkum oleh Hanlon dan Heitzman (2010), yaitu GAAP effective tax rate (GETR),current effective tax rate (CuETR), dan book-tax difference (BTD). Kedua model ETR dianggap dapat mengukur agresivitas pajak, karena perusahaan-perusahaan yang menghindari pajak perusahan dengan mengurangi penghasilan kena pajak mereka dengan tetap menjaga laba akuntansi keuangan sehingga akan memiliki nilai ETR yang akan lebih rendah. Dengan demikian, ETR dapat digunakan untuk mengukur agresivitas pajak. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan model perhitungan denga Book Tax Difference (BTD) sebagai proksi pengukuran alternatif agresivitas pajak untuk memperkuat hasil empiris penelitian ini. BTD menggambarkan selisih antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan yang besar antara laba akuntansi dengan penghasilan kena pajak di perusahaan umumnya menunjukkan perilaku agresif terhadap pajak yang lebih besar (Desai dan Dharmapala, 2006; Frank et al., 2009, Lanis dan Richardson, 2011). Penelitian ini juga menganalisa faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan agresifitas pajak, salah satunya adalah corporate governance. Perusahaan yang telah menerapkan corporate governance diharapkan menghasilkan kinerja yang baik dan efisien karena corporate governance dapat memberikan perlindungan efektif bagi para pemegang saham dan stakeholder. Oleh karena itu, secara implisit dapat dikatakan bahwa corporate governance dan agresifitas pajak memiliki sebuah korelasi, karena perusahaan merupakan wajib pajak sehingga kenyataannya bahwa suatu aturan struktur corporate governance mempengaruhi cara sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban pajaknya, tetapi di sisi lain agresifitas pajak juga tergantung pada dinamika dari corporate governance dalam suatu perusahaan (Friese, Link, dan Mayer,2006). Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengukur apakah sebelum dan sesudah reformasi perpajakan perusahaan manufaktur di Indonesia lebih agresif atau tidak serta melihat faktor-faktor corporate governance yang diduga mempengaruhi tindakan pajak agresif yaitu komisaris independen, komite audit, kepemilkan institusional, kualitas audit, ukuran perusahaan, tingkat pendanaan (leverage), dan profitabilitas. HIPOTESIS Komisaris independen merupakan bagian yang berasal dari luar manajemen sehingga tidak terafiliasi dalam segala hal dengan pemegang saham pengendali, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan direksi atau dewan komisaris serta tidak menjabat sebagai direksi atau dewan komisaris serta tidak menjabat sebagai direktur pada suatu perusahaan yang terkait dengan perusahaan pemilik menurut peraturan yang dikeluarkan oleh BEI.Sabli dan Noor (2012) menyimpulkan bahwa komisaris independen 2
3 melakukan pengawasan yang sangat baik dengan mengarahkan perusahaan berdasarkan pada aturan yang berlaku. Pengawasan yang dilakukan oleh komisaris independen agar tidak terjadi asimetri informasi yang terjadi antara manajemen perusahaan dengan para stakeholder. Minnick dan Noga (2010) turut melihat aspek positif dari keberadaan komisaris independen yang menyangkut nilai perusahaan setelah pajak, yaitu dapat meningkatkan kekayaan pemegang saham serta memberikan dorongan yang signifikan dari bottom line performance. Ha 1 : Komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Menurut Foker (1992) dalam Hanum (2013) menyatakan bahwa komite audit merupakan alat yang efektif untuk melakukan mekanisme pengawasan, sehingga dapat mengurangi biaya agensi dan meningkatkan kualitas pengungkapan perusahaan. Pengungkapan perusahaan yang dimaksud adalah bahwa perusahaan telah melakukan pengungkapan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan dan tidak melanggar hukum yang berlaku. Annisa dan Kurniasih (2012) menyatakan bahwa keberadaan komite audit dapaat meminimalisasi penghindaran pajak karena dapat memberikan suatu pandangan tentang masalah akuntansi, laporan keuangan dan penjelasannya, sistem pengawasan internal serta auditor independen. Ha 2 : Komite audit berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Investor institusional merupakan pemegang saham terbesar sehingga merupakan sarana untuk memonitor manajemen (Djakman dan Machmud (2008) dalam Anggraini (2011)).Kepemilikan Institusional memiliki arti penting dalam perusahaan, keberadaan mereka dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini didukukung oleh penelitian Lim (2011) pada perusahaan di Korea dianalisis bahwa kepemilikan institusional memperkuat efek negatif dari penghindaran pajak pada cost of debt dengan mengurangi biaya agensi antara pemegang saham pengendali dan debt holders. Sehingga dapat disimpulkan investor institusional sebagai pengawas yang berasal dari eksternal akan mendorong manajemen perusahaan dengan melakukan pengawasan terhadap manajemen perusahaan agar dalam menghasilkan laba berdasarkan aturan yang berlaku, karena pada dasarnya investor institusional lebih melihat seberapa jauh manajemen taat kepada aturan dalam menghasilkan laba, salah satunya adalah mematuhi peraturan pajak yang berlaku dan meminimalisir adanya tindakan pajak agresif yang dilakukan oleh perusahaan. Ha 3 : Investor institusional berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif Menurut penelitian Sanjaya (2008) perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four memiliki kualitas auditor yang memiliki keahlian dan memiliki reputasi yang tinggi dibandingkan dengan auditor KAP non-big Four. Dengan adanya reputasi yang tinggi membuat auditor KAP Big Four berusaha secara sungguhsungguh untuk mempertahankan pangsa pasar, kepercayaan masyarakat, dan reputasinya dengan cara memberi perlindungan kepada publik. Annisa dan Kurniasih (2012) juga menyatakan apabila suatu perusahaan diaudit oleh KAP Big Four akan semakin sulit melakukan kebijakan pajak agresif. Karena jika nominal pajak yang harus dibayar terlalu tinggi biasanya perusahaan akan berusaha menggelapkan pajak, oleh karena itu semakin berkualitas auditornya maka perusahaan cenderung tidak melakukan manipulasi pajak karena auditor eksternal akan bekerja optimal untuk mempertahankan reputasinya. Ha 4 : Kualitas Auditor berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Penelitian yang dilakukan oleh Watz dan Zimmerman (1983) dalam Hanum (2013) menjelaskan bahwa perusahaan yang lebih besar akan membayar pajak yang lebih tinggi, sehingga dengan besaran laba yang semakin besar maka akan menunjukkan tarif efektif pajak yang semakin besar juga. Dengan tarif efektif yang semakin besar yang harus dibayar oleh perusahaan besar, perusahaan akan berusaha menurunkan tarif pajak efektif tersebut dengan cara melakukan penghematan pajak, ini dilakukan karena perusahaan tersebut mempunyai subtansi sumber daya yang mampu memanipulasi proses politik yang dikehendakinya dengan melakukan perencanaan pajak dan mengatur aktivitas-aktivitas perusahan. Namun perusahaan tidak selalu dapat menggunakan power yang dimilikinya untuk melakukan perencanaan pajak, karena ada batasan berupa kemungkinan menjadi sorotan dan sasaran keputusan regulator, oleh karena itu ukuran perusahaan dikontrol Ha 5 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Penggunaan utang dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan akan menimbulkan biaya tetap yaitu bunga. Biaya bunga dapat dikurangkan dari pajak, sehingga penggunaan utang sebagai pembiayaan operasional perusahaan akan secara langsung mempengaruhi tarif pajak efektif perusahaan. Atas dasar ini perusahaan akan menggunakan proksi hutang untuk melakukan tindakan pajak secar agresif agar dapat membayar pajak dalam jumlah yang lebih kecil, hal ini dikarenakan biaya bunga termasuk deductible expense dalam pendapatan kena pajak (Gupta dan Newberry,1997) Ha 6 : Leverage berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. 3
4 Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba secara langsung ini akan mempengaruhi tarif pajak efektif. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Derazhid dan Zhang (2003) dalam Lestari (2010), tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif terhadap tarif pajak efektif perusahaan, hal ini disebakan karena semakin efisien sebuah perusahaan maka perusahaan akan membayar pajak lebih sedikit sehingga tarif pajak efektif juga lebih kecil Ha 7 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan panel data. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( Periode pengamatan yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan tahun 2007,2008, 2010, dan Sampel yang diperoleh dari keseluruhan populasi perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indoenesia adalah sebanyak 232 sampel yang terdiri dari 58 perusahaan. Penetapan jumlah sampel berdasarkan metode purposive sampling. Metode yang digunakan untuk mengakategorikan perusahaan termasuk atau tidak dalam kategori tindakan pajak agresif adalah dengan menggunakan benchmark yaitu rata-rata industri. Jika perusahaan melewati benchmark mengindikasikan perusahaan melakukan tindakan pajak secara agresif, Variabel independen yang ada, antara lain komisaris independen, komite audit, kepemilkan institusional, kualitas audit, ukuran perusahaan, tingkat pendanaan (leverage), dan profitabilitas. Sedangkan untuk variabel dependen yang digunakan adalah tindakan pajak agresif yang diukur menggunakan tiga proksi perhitungan yaitu GAAP effective tax rate (GETR),current effective tax rate (CuETR), dan book-tax difference (BTD). Untuk mengetahui pengaruh yang dari variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan bantuan program statistik STATA versi 20.0 dengan menggunakan metode antara lain : 1. Analisis Statistika Deskriptif ( Univariate) 2. Regresi Panel Logistik (Multivariate) a. Pengujian Metode Regresi Chow Test Hausman Test LM Test b. Pengujian Postestimation Analisis Korelasi Model Information Criterion Model (AIC dan BIC) Goodness of Fit Summary Statistic Model c. Pengujian Hipotesis Model regresi penel logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: TAG it = α + β 1 INDP it + β 2 KOMITE it + β 3 INST it + β 4 AUDIT it + β 5 SIZE it + β 6 LEV it +β 7 ROA it + ε t Keterangan : α = konstanta TAG it = agresifitas pajak perusahaan i tahun ke-t yang diukur menggunakan proksi GETR, CuETR, dan BTD, dimana kategori 1 bagi perusahaan yang melewati benchmark dan kategori 0 bagi perusahaan yang tidak melewati benchmark INDP it = komisaris independen i tahun ke-t KOMITE it = komite audit i tahun ke t INST it = Investor Institusional i tahun ke t AUDIT it = Kualitas Audit i tahun ke t SIZE it = Ukuran perusahaan i tahun ke t LEV it = proporsi hutang jangka panjang terhadap total asset perusahaan i tahun ke- t ROA it = tingkat pengembalian asset perusahaan i di tahun ke-t ε = error 4
5 HASIL DAN BAHASAN 1. Analisis Statistika Deskriptif (Univariate) Analisis pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif statistik. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dengan melihat dari nilai rata-rata (mean), nilai jumlah, nilai simpangan (standar deviasi), nilai tertertinggi (maximum), dan nilai terendah (minimum). a. Tindakan Pajak Agresif Dilihat Dari Level Industri Gambar 1 GETR Sebelum dan Sesudah Reformasi Pajak Gambar 2 CuETR Sebelum dan Sesudah Reformasi Pajak Gambar 3 BTD Sebelum dan Sesudah Reformasi Pajak Berdasarkan Gambar 1, 2 dan 3 dapat dijelaskan hasil sebagai berikut : 5
6 1. Dari gambar 1 diatas menunjukkan pergerakan nilai rata-rata GETR pada tahun 2007 sampai dengan 2011 pada industri manufaktur. Pada tahun 2007 dan 2008 sebelum reformasi perpajakan, perusahaan pada industri manufaktur memiliki rata-rata tarif pajak efektif sebesar 31.62% dan 31.19%, dan pada tahun 2010 dan 2011 setelah reformasi perpajakan, perusahaan sampel memiliki rata-rata tarif pajak efektif sebesar 24.45% dan 24.7%. 2. Dari gambar 2 turut ditunjukkan pergerakan nilai rata-rata CuETR pada tahun 2007 sampai dengan Pada tahun 2007 dan 2008 sebelum reformasi perpajakan, perusahaan ada industri manufaktur sampel memiliki rata-rata tarif pajak efektif kini sebesar 31.81% dan 35.01%m dan pada tahun 2010 dan 2011 setelah reformasi perpajakan, perusahaan sampel memiliki rata-rata tarif pajak efektif sebesar 24.56% dan 25.03%. 3. Dari gambar 3 menunjukkan pergerakan rata-rata nilai BTD yang cukup beragam tiap tahunnya dalam periode sampel yaitu, 2.3% pada tahun 2007, 4.6% pada tahun 2008, 5.6% pada tahun 2010, dan 2,7% pada tahun b. Tindakan Pajak Agresif Dilihat Dari Level Perusahaan Tabel 1 Statistik Deskriptif 2007 Variabel Dummy Jumlah Persentase Tidak Agresif GETR Agresif Tidak Agresif CuETR Agresif Tidak Agresif BTD Agresif Tabel 2 Statistik Deskriptif 2008 Variabel Dummy Jumlah Persentase Tidak Agresif GETR Agresif Tidak Agresif CuETR Agresif Tidak Agresif BTD Agresif Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel Dummy Jumlah Persentase GETR CuETR BTD Tidak Agresif Agresif Tidak Agresif Agresif Tidak Agresif Agresif
7 Tabel 4 Statistik Deskriptif Variabel Dummy Jumlah Persentase GETR CuETR BTD Tidak Agresif Agresif Tidak Agresif Agresif Tidak Agresif Agresif Berdasarkan tabel 1 sampai dengan tabel 4 yang menggambarkan jumlah perusahaan agresif dan tidak agresif pada tahun 2007 hingga 2011 berdasarakan 3 model perhitungan agresifitas pajak dapat terlihat bahwa sesudah reformasi perpajakan pada tahun 2008 rata-rata jumlah perusahaan yang melakukan tindakan pajak agresif lebih sedikit daripada sebelum reformasi pajak 2. Regresi Panel Logistik a. Pengujian Metode Regresi Tabel 5 Ringkasan Pemilihan Metode Estimasi Chow Test Hausman Test LM Test PLS/FE FE - - RE/FE - RE - PLS/RE - - RE Kesimpulan Random Effect Kesimpulan yang diambil dari ketiga uji ini adalah baik model pertama, kedua, dan ketiga menggunakan metode random effect. b. Pengujian Postestimation ( lampiran 1, 2, dan 3) Analisis Korelasi Model Untuk melihat adanya multikolineritas adalah dengan cara melihat correlation matrix. Apabila korelasi antar variabel bebas kurang dari 0. (rule of thumbs 0.8) maka dapat dikatakan tidak ada multikolineritas. Information Criterion Model (AIC dan BIC) AIC adalah Akaike Information Criteria. AIC merupakan nilai yang dapat mengidentifikasikan apakah model sudah baik atau tidak. Untuk melihat apakah model yang digunakan sudah baik atau tidak adalah dengan cara melihat nilai AIC sebaiknya lebih rendah dengan nilai BIC maka dapat dikatakan model yang digunakan sudah baik. Goodness of Fit Pengujian kelayakan model regresi dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan menggunakan nilai Chi-Square. jika nilai probabilitas (sig) lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 5% maka H 0 tidak dapat ditolak, berarti model mampu memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Summary Statistic Model Tujuan pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besar persamaan regresi dapat menjelaskan varaibel dependen. Koefisien determinasi dapat diketahui berdasarkan nilai McKelvey and Zavoina's 7
8 c. Hasil Uji Hipotesis (Multivariate) Tabel 6 Hasil Uji Regresi Panel Logistik GETR CuETR BTD α = α = α = Coef Prob Coef Prob Coef Prob INDP KOMITE ** INST AUDIT ** ** SIZE LEV * ROA * * ** Keterangan : tag ( dependen variabel yaitu GETR, CuETR, dan BTD) indp (komisaris independen), komite (komite audit), inst (kepemilikan institusional), audit (kualitas audit), size (ukuran perusahaan dari log total asset), lev (tingkat hutang dari Debt to asset ratio), roa (profitabilitas dari Return on asset ratio), *) signifikansi α 5%, **) signifikansi α 10% Sumber: data olahan menggunakan Stata 12 Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara probabilitas (sig) dengan tingkat signifikasi ( ) sebesar 5% atau 10%. Apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05atau 0,1, maka H 0 tidak dapat ditolak (H a ditolak) artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tapi apabila nilai probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 atau 0,1, maka H 0 ditolak (H a diterima) yang berarti variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. a. Variabel komisaris independen menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.705, 0.367, dan Nilai ini lebih besar dari α 5% dan 10% sehingga dapat dinyatakan bahwa komisaris independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif. b. Variabel komite audit menghasilkan probabilitas sebesar 0.26 untuk proksi GETR, dan untuk proksi CuETR. Nilai ini lebih besar dari α 5% atau 10%, hal ini berarti keberadaan komite audit tidak terbukti berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.namun pada proksi BTD (book tax- differences) adalah sebesar yang lebih kecil dari α 10%. Hal ini berarti komite audit dalam model ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. c. Variabel kepemilikan institusional yang diregersikan dengan ketiga proksi yang dijadikan pengukuran tindakan pajak agresif menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.347, 0.098, dan Nilai ini lebih besar dari α 5% atau 10% sehingga dapat dinyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. d. Variabel kualitas audit untuk ketiga proksi yang dijadikan pengukuran tindakan pajak agresif memiliki nilai probabilitas sebesar untuk proksi GETR dan untuk proksi BTD. Nilai ini lebih kecil dari α 10% untuk GETR dan α 5% untuk BTD yang berarti variabel kualitasaudit terbukti berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Namun, nilai probabilitas dari variabel kualitas audit untuk model penelitian yang menggunakan proksi CuETR adalah sebesar yang lebih besar dari α 5%. Hal ini berarti kualitas audit tidak konsisten dengan hasil yang didapat oleh model dengan pengukuran BTD dan GETR. e. Variabel ukuran perusahaan (size) yang diwakili dengan logaritma total asset memiliki nilai probabilitas adalah sebesar 0.408, 0.11, dan untuk ketiga proksi tindakan pajak agresif (GETR, CuETR, dan BTD). Hasil tersebut menunjukkan nilai yang lebih kecil dari α 5% yang berarti variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif f. Variabel tingkat pendanaan dari ketiga model dalam penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas yang berbeda, untuk model dengan pengukuran GETR menghasilkan nilai yang berarti lebih kecil dari α 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif. Namun, nilai probabilitas untuk kedua model penelitian yang lain yaitu CuETR dan BTD adalah dan yang lebih besar dari α 5%. Hal ini berarti tingkat pendanaan tidak konsisten dengan hasil yang didapat oleh model dengan pengukuran tindakan pajak agresif dengan proksi GETR. Tingkat pendanaan tidak terbukti berpengaruh secara signifikan. 8
9 g. Variabel profitabilitas (ROA) untuk ketiga model yang dijadikan pengukuran tindakan pajak agresif menunjukkan nilai probabilitas untuk ROA sebesar 0.007, 0.006, dan Nilai ini lebih kecil dari α 5% untuk proksi GETR dan CuETR dan ebih kecil dari α 10% sehingga dapat dinyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara rata-rata industri, pasca reformasi pajak dengan pendekatan GETR perusahaan pada industri manufaktur lebih agresif walupun frekuensi agresifitas tidak terlalu tinggi, hal ini dapat dilihat pra reformasi pajak tarif pajak industri manufaktur pada tahun 2007 sebesar 31.62% dan pada tahun 2008 sebesar 31.19% dimana tarif pajak yang berlaku yaitu 30% dan pasca reformasi pajak tarif pajak industri manufaktur pada tahun 2010 sebesar 24.25% dan 2011 sebesar 24.7% dimana tarif pajak yang berlaku 25%. Pada pendekatan CuETR pasca reformasi pajak perusahaan pada industri manufaktur tidak agresif, hal ini dapat dilihat pada tahun 2007 nilai CuETR pada industri manufaktur sebesar 31.81% dan pada tahun 2008 sebesar 35.01% dimana tarif pajak yang berlaku adalah 30% dan pasca reformasi pajak tarif pajak industri manufaktur pada tahun 2010 sebesar 24.56% dan pada tahun 2011 sebesar 25.03% dimana tarif pajak yang berlaku 25%. Dan pada pendekatan BTD memiliki nilai rata-rata industri yang beragam 2.3%, 4.6%, 5.6%, dan 2.7%, dan pada pasca reformasi pajak rata-rata nilai BTD lebih agresif dibandingkan pra reformasi pajak, fenomena ini diperkirakan terjadi karena sejak diberlakukannya undang-undang PPh No.36 tahun 2008, terdapat beberapa perluasan pokok-pokok undang-undang. 2. Dilihat dari level perusahaan, pada pendekatan GETR jumlah perusahaan yang melakukan agresifitas pajak pasca reformasi pajak lebih sedikit yaitu 27 perusahaan dengan selisih agresifitas lebih kecil dibanding pra reformasi pajak. Pada pendekatan CuETR jumlah perusahan yang melakukan agresifitas pajak pajak pasca reformasi pajak lebih sedikit yaitu 28 perusahaan dengan selisih agresifitas lebih kecil dibanding pra reformasi pajak, dan pada pendekatan BTD jumlah perusahaan yang melakukan agresifitas pajak pasca reformasi pajak lebih sedikit yaitu 18 perusahaan dengan selisih agresiftas pajak lebih sedikit dibanding pra reformasi pajak. 3. Dari semua variabel independen pada penelitian ini hanya profitabilitas yang terbukti paling robust berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif melalui 3 model (GETR,CuETR, dan BTD). Hal ini diduga karena perusahaan yang lebih profitable akan mengelola perencanaan pajaknya secara baik sehingga dapat menurunkan tarif pajak efektifnya. Dengan kata lain, semakin profitable perusahaan maka tindakan pajaknya akan semakin agresif. Berdasarkan uraian simpulan dan ketebatasan yang dikemukakan sebelumnya saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penelitian tindakan pajak agresif melalui pendekatan kualitatif, sehingga didapatkan hasil yang lebih mendalam mengenai tindakan pajak agresif 2. Menggunakan data primer, sehingga variabel-variabel yang digunakan dapat lebih mendalam untuk mengukur tindakan pajak agresif pada suatu perusahaan 3. Memperbanyak sampel penelitian menjadi semua industri di BEI, sehingga dapat diketahi agresifitas pajak tiap industri berdasarkan benchmark industri sehingga dapat memberikan gambaran keseluruhan industri yang ada di Indonesia. 4. menambah komponen variabel corporate governace yang lebih luas seperti corporate social responsibility, hubungan politik, etika, kepemilikan keluarga, kepemilikan manajerial serta komponen dalam corporate governance lainnya. 9
10 LAMPIRAN Lampiran 1- Hasil Postestimation Test (GETR) 1. Analisa Korelasi Model-GETR Correlation matrix of coefficients of xtlogit model getr lnsig2u e(v) indp komite inst audit size lev roa _cons _cons getr indp komite inst audit size lev roa _cons lnsig2u _cons Information Criterion Model- GETR Model Obs ll(null) ll(model) df AIC BIC Goodness of Fit Model-GETR Logistic model for getr, goodness-of-fit test number of observations = 232 number of covariate patterns = 232 Pearson chi2(224) = Prob > chi2 = Summary Statistic Model-GETR Measures of Fit for logit of getr Log-Lik Intercept Only: Log-Lik Full Model: D(224): LR(7): Prob > LR: McFadden's R2: McFadden's Adj R2: Maximum Likelihood R2: Cragg & Uhler's R2: McKelvey and Zavoina's R2: Efron's R2: Variance of y*: Variance of error: Count R2: Adj Count R2: AIC: AIC*n: BIC: BIC': Lampiran 2- Hasil Postestimation Test (CuETR) 2. Analisa Korelasi Model-CuETR Correlation matrix of coefficients of xtlogit model cuetr lnsig2u e(v) indp komite inst audit size lev roa _cons _cons cuetr indp komite inst audit size lev roa _cons lnsig2u _cons Information Criterion Model-CUETR Model Obs ll(null) ll(model) df AIC BIC
11 3. Goodness of Fit Model-CuETR Logistic model for cuetr, goodness-of-fit test number of observations = 232 number of covariate patterns = 232 Pearson chi2(224) = Prob > chi2 = Summary Statistic Model-CuETR Measures of Fit for logit of cuetr Log-Lik Intercept Only: Log-Lik Full Model: D(224): LR(7): Prob > LR: McFadden's R2: McFadden's Adj R2: Maximum Likelihood R2: Cragg & Uhler's R2: McKelvey and Zavoina's R2: Efron's R2: Variance of y*: Variance of error: Count R2: Adj Count R2: AIC: AIC*n: BIC: BIC': Lampiran 3 - Hasil Postestimation Test (BTD) 1. Analisa Korelasi Model-BTD Correlation matrix of coefficients of xtlogit model btd lnsig2u e(v) indp komite inst audit size lev roa _cons _cons btd indp komite inst audit size lev roa _cons lnsig2u _cons Information Criterion Model BTD Model Obs ll(null) ll(model) df AIC BIC Goodness of Fit Model BTD Logistic model for btd, goodness-of-fit test number of observations = 232 number of covariate patterns = 232 Pearson chi2(224) = Prob > chi2 = Summary Statistic Model- BTD Measures of Fit for logit of btd Log-Lik Intercept Only: Log-Lik Full Model: D(224): LR(7): Prob > LR: McFadden's R2: McFadden's Adj R2: Maximum Likelihood R2: Cragg & Uhler's R2: McKelvey and Zavoina's R2: Efron's R2: Variance of y*: Variance of error: Count R2: Adj Count R2: AIC: AIC*n: BIC: BIC': REFERENSI Annisa, N. A., & Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing, 8(2), Balakrishnan, K., Blouin, J., & Guay, W. (2011). Does Tax Aggressiveness Reduce Financial Reporting Transparency?. Available at SSRN Desai, M. A., & Dharmapala, D. (2006). Corporate tax avoidance and high-powered incentives. Journal of Financial Economics, 79(1), Frank, M. M., Lynch, L. J., & Rego, S. O. (2009). Tax reporting aggressiveness and its relation to aggressive financial reporting. The Accounting Review, 84(2), Friese, A., Link, S., & Mayer, S. (2006). Taxation and corporate governance.available at SSRN
12 Gupta, S., & Newberry, K. (1997). Determinants of the variability in corporate effective tax rates: Evidence from longitudinal data. Journal of Accounting and Public Policy, 16(1), Hanlon, M., & Heitzman, S. (2010). A review of tax research. Journal of Accounting and Economics, 50(2), Hanum, H. R., & Zulaikha, Z. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate Governance Terhadap Effective Tax Rate (ETR) Studi Empiris Pada BUMN Yang Terdaftar di BEI Selama Perode Tahun (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis). Irawan,H., & Farahmita, A. (2012). Pengaruh Kompensasi Manajemen Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Pajak Perusahaan. Lanis, R., & Richardson, G. (2011). The effect of board of director composition on corporate tax aggressiveness. Journal of Accounting and Public Policy,30(1), Lanis, R., & Richardson, G. (2012). Corporate social responsibility and tax aggressiveness: An empirical analysis. Journal of Accounting and Public Policy, 31(1), Lestari, Indah. (2010). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, dan Reformasi Perpajakan Terhadap Tarif Pajak Efektif. Lim, Y. (2011). Tax avoidance, cost of debt and shareholder activism: Evidence from Korea. Journal of Banking & Finance, 35(2), Noor, R. M., Fadzillah, N. S. M., & Mastuki, N. A. (2010, December). Tax planning and corporate effective tax rates. In Science and Social Research (CSSR), 2010 International Conference on (pp ). IEEE. Minnick, K., & Noga, T. (2010). Do corporate governance characteristics influence tax management?. Journal of Corporate Finance, 16(5), Sabli, N. (2012). Tax Planning and Corporate Governance. Reviewers, P. O. (3 rd ed ). International Conference on Business and Economic Research (3 rd ICBER 2012) Proceeding. Sanjaya, I Putu Sugiarta. (2008). Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.11 No.1, Januari 200, hal Sari, D. K., & Martani, D. (2010) Ownership Characteristics, Corporate Governance, and Tax Aggresiveness. Schön, W. (2008). Tax and corporate governance: a legal approach. In Tax and Corporate Governance (pp ). Springer Berlin Heidelberg. Soepriyanto, G. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Variasi Tarif Pajak Efektif Perusahaan. Studi Terhadap Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Tahun Jurnal Binus Business Review,2(02). Zemzem, A., & Ftouhi, K. (2013). The Effects of Board of Directors Characteristics on Tax Aggressiveness. Research Journal of Finance and Accounting, 4(4), ZHOU, Y. (2011). Ownership structure, board characteristics, and tax aggressiveness. RIWAYAT PENULIS Anita Sabrina lahir di kota Jakarta pada 29 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun Penulis aktif di Laboratorium Akuntansi sebagai Asisten Laboratorium Akuntansi. 12
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak hingga saat ini masih menjadi primadona dalam penerimaan negara dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak hingga saat ini masih menjadi primadona dalam penerimaan negara dan komponen terbesar dalam negeri untuk menopang pembiayaan operasional pemerintahan
Lebih terperinciREFERENSI. Adhikari, A., Derashid, C., & Zhang, H. (2006). Public policy, political connections,
REFERENSI Adhikari, A., Derashid, C., & Zhang, H. (2006). Public policy, political connections, and effective tax rates: Longitudinal evidence from Malaysia.Journal of Accounting and Public Policy, 25(5),
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007,2008,2010,2011.Alasan memilih
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007,2008,2010,2011.Alasan memilih
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara proporsi dewan komisaris independen,
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara proporsi dewan komisaris independen, profitabilitas (ROA) dan kepemilikan institusional terhadap agresivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan peranan penting dalam perekonomian suatu Negara. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
Lebih terperinciLanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)
ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa insentif pajak berpengaruh positif
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa insentif pajak berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak baik dengan menggunakan proksi
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, pajak merupakan salah satu penerimaan yang besar bagi negara. Pelaksanaan perpajakan diatur oleh pemerintah Indonesia di dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
65 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Komisaris independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Sampel dan Populasi Populasi merupakan kumpulan dari sampel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2007), poulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
Lebih terperinciterhadap manajemen pajak (CETR) perusahaan manufaktur yang
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan penelitian adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen pajak (CETR)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Effective tax rate dapat diartikan sebagai besarnya beban pajak yang harus dibayarkan oleh subyek pajak dalam jumlah yang wajar sehingga tidak menghambat pencapaian
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah salah satu sumber dari pendapatan negara. Sebagai unsur penerimaan negara, pajak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Badan Pusat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa : 1. Kompensasi manajemen tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. Pemilihan populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada manajemen laba, kepemilikan institusional,
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Ruang lingkup penelitian ini
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) Nama : Hilda Nurina NPM : 23211381 Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, simpulan yang dibuat adalah sebagai berikut: 1.iKepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRESIVITAS PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRESIVITAS PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI 2013 2015 Djeni Indrajati W. et al. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRESIVITAS PAJAK PADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciPENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN
PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2013-2015 OLEH: OLIVIA ALDISA 3203013128 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur good corporate governance yang diproksikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, GCG DAN CSR TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, GCG DAN CSR TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK Ajeng Wijayanti 1*, Anita Wijayanti 2, Yuli Chomsatu Samrotun 3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: ownership structure, family ownership, foreign ownership, tax evasion. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of ownership structure to tax avoidance. Tax avoidance in this study was measured by two approaches: GAAP effective tax rate and Current effective tax
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penenlitian ini menganalisa pengaruh mekanisme corporate governance (CG) leverage dan capital intencity ratio (CIR) terhadap effective tax rate (ETR) yang bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK PERUSAHAAN
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTIN Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH KARAKTERISTIK PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan
22 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk keperluan analisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, KARAKTERISTIK EKSEKUTIF, DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, KARAKTERISTIK EKSEKUTIF, DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar di BEI Tahun
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: profitabilitas, leverage, komisaris independen, komite audit, dan tax avoidance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara profitabilitas, leverage, dan corporate governance terhadap tax avoidance yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi perusahaan serta para pemangku kepentingannya, pajak merupakan salah satu beban utama yang akan mengurangi laba bersih (Mardiasmo, 2009:1; dalam Kadariyanty,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek penelitian Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih penulis adalah perusahaan yang go publik, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE
PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE IinWulandari 1 Kartika Hendra TS 2 Yuli Chomsatu 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta Iin.wulan59@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan komisaris independen terhadap tax avoidance membutuhkan kajian teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan komisaris independen terhadap tax membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 1. Teori
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan menggunakan populasi perusahaan industri nonkeuangan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pemilihan Sampel Pada penelitian ini akan menggunakan populasi perusahaan industri nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan tahun 2009-2011. Sampel
Lebih terperinciKoneksi Politik dan Aggresivitas Pajak: Fenomena di Indonesia. Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono Universitas Airlangga
Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 10 (1), April 2017 P-ISSN: 1979-858X; E-ISSN: 2461-1190 Page 167-180 Koneksi Politik dan Aggresivitas Pajak: Fenomena di Indonesia Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono
Lebih terperinciKEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA
Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK Volume 9, No 2, Oktober 2017, Hal. 66-70 ISSN 2088-5091 (print 2597-6826 (online KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Adanya perbedaan kebijakan antara PSAK dan peraturan perpajakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perbedaan kebijakan antara PSAK dan peraturan perpajakan menyebabkan timbulnya perbedaan antara laba komersial atau laba akuntansi dengan laba fiskal (Book Tax
Lebih terperinciDIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-13. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laba perusahaan dalam perpajakan digunakan sebagai dasar. perhitungan pajak. Dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007, pajak merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba perusahaan dalam perpajakan digunakan sebagai dasar perhitungan pajak. Dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007, pajak merupakan kontribusi wajib oleh orang pribadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : IAN PRATAMA LIMBONG
SKRIPSI PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN,AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT FEE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI) OLEH
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan sektor properti, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian
Lebih terperinciPENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Suriani Ginting Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl. Thamrin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran dari rakyat kepada kas negara berdasarkan oleh undangundang, dengan tiada mendapat balas jasa secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (tax avoidance) sepanjang hal itu dimungkinkan sesuai aturan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendapatan suatu Negara salah satunya dari pajak namun tidak selalu target yang ditetapkan akan tercapai, karena pada dasarnya tidak ada orang yang senang membayar
Lebih terperinciOleh : Meiliza Celara Angela Putri Pembimbing : Zirman dan Azhari S
PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN, CORPORATE GOVERNANCE, REPUTASI AUDITOR TERHADAP MANAJEMEN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI Tahun 2011-2014) Oleh : Meiliza Celara Angela
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk menciptakan sebuah kinerja yang baik, perusahaan tentu akan mempertimbangkan beberapa hal dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam hal ini para
Lebih terperinciAdinda Lionita H Ani Kusbandiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, ROFITABILITAS, LEVERAGE DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PRAKTIK PENGHINDARAN PAJAK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Adinda Lionita H Ani Kusbandiyah Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
54 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai
Lebih terperinciDAFTARISI HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI
Jndul : Pengaruh Corporate Governance, Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Nama : RR. Maria Yulia Dwi Rengganis Nim : 1306305032 Abstrak Agresivitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian pengujian hipotesis. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari Pengaruh Kompensasi Manajemen, Reputasi Kap,dan Karakteristik Perusahaan terhadap Manajemen Pajak pada Perusahaan Manufaktur
Lebih terperinciPENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF
PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF Qurrotul Ain ain_iin1503@yahoo.com Anang Subardjo anangsetro@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel
43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 agar dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A-201 Universitas Mercubuana Jl. Meruya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Negara yang digunakan untuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan Negara Indonesia mayoritas berasal dari sektor pajak. Pembangunan Negara yang digunakan untuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya berasal
Lebih terperinciWahyu Tri Utami, Hendri Setyawan Universitas Islam Sultan Agung
413 PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari September 2016 sampai Februari 2017. Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut membuat banyak perusahaan akhirnya memakai berbagai cara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pengeluaran terbesar suatu negara untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan nasional. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpajakan pasal 1 ayat 1, definisi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Perpajakan pasal 1 ayat 1, definisi pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. Pajak memiliki peranan penting dalam proses pembangunan suatu bangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak memiliki peranan penting dalam proses pembangunan suatu bangsa dan merupakan sumber keuangan yang sangat besar untuk membiayai segala keperluan pemerintah.
Lebih terperinciPENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) NPM :
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) Nama : Dini Triana NPM : 22210079 Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Dr. Syntha Noviyana, SE.,
Lebih terperinciPENGARUH RETURN ON ASSET, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP TAX AVOIDANCE
PENGARUH RETURN ON ASSET, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Empiris Pada Perusahaan Konstruksi Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Gambar 1.1 Sumber Pendapatan Negara. Berdasarkan Gambar 1.1 menujukkan bahwa di Negara Indonesia, sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu aspek penting bagi suatu negara. Dengan adanya pembayaran pajak dari wajib pajak baik itu wajib pajak orang pribadi maupun wajib
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan
Lebih terperinciDaftar-Perusahaan-Manufaktur-BEI diunduh pada tanggal 20 Oktober 2016.
DAFTAR PUSTAKA Annisa, Nuralifmida Ayu dan Lulus Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 8 Nomor 2: 123 136. Ardyanshah, 2014. Pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Pajak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Pajak merupakan hal yang penting bagi sebagian besar negara karena dengan pungutan pajak, pemerintah dapat
Lebih terperinciOLEH HENNY ANGGRAINI SIPAYUNG
SKRIPSI PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN UKURAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011 OLEH HENNY ANGGRAINI SIPAYUNG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembayaran pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembayaran pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan sebagai wajib pajak dengan tidak mendapatkan timbal
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik corporate governance yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah menyajikan informasi keuangan bagi pengguna saat ini maupun potensial untuk pengambilan keputusan. Salah satu informasi penting
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
Lebih terperinciINSENTIF PELAPORAN DAN PERENCANAAN PAJAK PERUSAHAAN
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-9 ISSN (Online): 2337-3806 INSENTIF PELAPORAN DAN PERENCANAAN PAJAK PERUSAHAAN
Lebih terperinciOleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.
PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011) Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin
Lebih terperinci