DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta LAPORAN
|
|
- Yuliani Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta LAPORAN RINCIAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE DAPIL PADA MASA RESES TGL DESEMBER 2015 H. MHD. ASLI CHAIDIR, SH NO : A-462 DAERAH PEMILIHAN SUMATERA BARAT I JAKARTA 2016
2 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta LAPORAN RINCIAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE DAPIL PADA MASA RESES TGL DESEMBER 2015 NO TANGGAL KEGIATAN KET 1 24 Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dan Diskusi dengan masyarakat Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan media untuk silaturahmi, berinteraksi dan diskusi dengan masyarakat, kota padang, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda dan ibu ibu. a. Permasalahan ekonomi masyarakat kota padang yang semakin berat, terkait dengan harga harga kebutuhan pokok yang makin meningkat. b. Pemerintah kurang proaktif dalam membina masyarakat dalam kegiatan kegiatan usaha terutama usaha kecil dan menengah yang banyak menyerap
3 lapangan kerja. c. Terkait dengan DPR, janganlah DPR sibuk berkonflik, sehingga lupa menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawabnya Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dan Diskusi dengan masyarakat di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan silaturahmi, berinteraksi dan diskusi dengan masyarakat Kecamatan Pauh, kota padang. ü Kegiatan ini dalam rangka mengunjungi masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan menengah.. a. Dalam kegiatan usaha mereka adalah menjual barang kebutuhan rumah tangga, dimana harga harga kebutuhan rumah tangga semakin tinggi. b. Usaha toko yang merupakan usaha ekonomi kecil diharapkan dapat perhatian dari pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat untuk pengembangannya. c. Minta tolong dibantu dalam hal permodalan, terutama yang berkaitan dengan akses ke lembaga perbankan agar mendapat bantuan kredit dalam rangka mengembangkan usaha Desember 2015 Jam : Kegiatan : mengunjungi masyarakat dalam rangka Silaturahmi dan diskusi dengan masyarakat Tanah Sirah, Kecamatan Lubek, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Tanah Sirah, Kecamatan Lubek, Kota
4 Padang, Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan kunjungan kepada terhadap sentra usaha masyarakat di Tanah Sirah, Kecamtan Lubek, Kota Padang. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan usaha kecil di kota padang pada umumnya. a. Usaha yang banyak di tanah sirah adalah usaha warung makanan khas padang, dimana harga bahan makan tersebut sekarang meningkat sedangkan harga jual makanan saji tidak banyak berubah. b. Adanya perhatian dari pemerintah terkait usaha usaha kecil masyarakt, semisal dalam hal bantuan modal, bantuan pelatihan, dan strategi pemasaran. c. Padang memiliki makanan khas yang memiliki nilai jual. Mengapa pemerintah daerah tidak mengelola kekhasan makanan tersebut sehingga bisa menghasilkan pendapatan asli daerah, tentunya dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah Desember 2015 Jam : Kegiatan : mengunjungi masyarakat dalam rangka Silaturahmi dan diskusi dengan masyarakat Air Paku, Sungai Sapih, Kuranji Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Air Paku, Sungai Sapih, Kuranji Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan kunjungan kepada pusat kegiatan belajar masyarakat dan unit usaha kecil masyarakat di Air Paku, Sungai Sapih, Kuranji Kota
5 Padang, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pusat kegiatan belajar masyarakat dan unit usaha kecil di daerah Air Paku, Sungai Sapih, Kuranji Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat a. Berkaitan dengan pusat kegiatan belajar masyarakat, masih banyak kekurangan dengan fasilitas atau prasarana pusat belajar, seperti kursi, meja, dan buku buku yang bisa menjadi bahan bacaan di pusat belajar masyarakat. b. Mohon bantuan untuk pengadaaan sarana prasarana penunjang di pusat kegiatan belajar masyarakat tersebut. c. Sehubungan dengan usaha kecil masyarakat, mohon bantuannya untuk pengembangan usaha terutama dari segi permodalan Desember 2015 Jam : Kegiatan : mengunjungi masyarakat dalam rangka Silaturahmi dan diskusi dengan tokoh tokoh masyarakat Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan kunjungan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat a. Tokoh masyarakat Kabupaten Agama menyoroti perubahan kurikulum pendidikan tahun 2013, yang pada akhirnya banyak menimbulkan
6 kebingunan pada penyelenggaraan lembaga pendidikan di Kabupaten Agam pada umumnya. b. Perlu dikembangkan pusat lembaga internet kecamatan yang banyak bermanfaat bagi siswa siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. c. Pembangunan Kabupaten Agam yang berkaitan dengan sektor pariwisata perlu di perbaiki semisal pembangunan obyek wisata sungai jainah, karena sektor pariwisata diharapkan dapat meningkat pendapatan asli daerah. d. Pelayanan kemasyarakatan di Pemerintah Daerah Kabupaten Agam perlu untuk di tingkatkan Desember 2015 Jam : Kegiatan : mengunjungi masyarakat dalam rangka Silaturahmi dan diskusi dengan tokoh tokoh masyarakat Padang Lua Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Padang Lua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan kunjungan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat yang berkaitan dengan permasalahan pembangunan dan usaha usaha kerakyatan padang di Kabupaten Agam. a. Perlu adanya program intrepreneur di kabupaten agam, sehingga akan meningkatkan sektor ekonomi kemasyarakatan terutama kegiatan ekonomi usaha kecil dan menengah. b. Perlu perhatian dari pemerintah daerah untuk memajukan usaha kecil
7 dan menengah yang banyak di Kabupaten Agam. c. Sentra usaha pertanian dan perkebunan, sentra usaha konveksi, sentra usaha peternakan, menjadi unit usaha di tingkat masyarakat yang perlu dikembangkan di Kabupaten Agam Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dengan masyarakat dan pemuda, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan kunjungan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Agam. ü Kegiatan di Kabupaten Agam juga dalam rangka membantu kegiatan kemasyarakatan di bidang olah raga. a. Prestasi olah raga sumatera barat pada umumnya dan kabupaten agam pada khususnya perlu di tingkatkan. b. Perlu perhatian dari pemerintah daerah dalam meningkatkan sarana dan prasarana olah raga masyarakat. c. Adanya bantuan dan pembinaan yang fokus dari pemerintah dalam membina olah raga prestasi yang berpotensi seperti misalnya olah raga bola voly Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dengan masyarakat Kecamtan Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
8 Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan pertemuan dengan masyarakat bungus, Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi masyarakat kota Padang, Sumatera Barat. a. Perlunya peningkatan program program pembangunan yang berkaitan dengan sektor wisata di Kecamatan Bungus, kota padang. b. Usaha usaha kecil di Kecamatan Bungus, seperti usaha perikanan, usaha rotan, dan lainnya. c. Adanya bantuan dan pembinaan yang fokus dari pemerintah terutama dalam usaha peningkatan kualitas produk, pemasaran dan promosi produk produk unggulan Provinsi Sumatera Barat Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dengan masyarakat Batung Taba, Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Batung Taba, Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan pertemuan dengan kelompok usaha masyarakat di Batung Taba, Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi yang berkaitan dengan kelompok usaha masyarakat Batung Taba, Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
9 a. Mohon di bantu Usaha usaha kecil di Batung Taba, Lubuk Begalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat b. Bantuan disini bisa dari permodalan, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, pemasyaran dan manajemen pengelolaan unit usaha atau usaha kecil Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dengan masyarakat Belakang Tangsi, Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Belakang Tangsi, Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Deskripsi Kegiatan : ü Kegiatan ini merupakan pertemuan dengan kelompok usaha masyarakat di Belakang Tangsi, Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi yang berkaitan dengan kelompok usaha masyarakat Belakang Tangsi, Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. a. Mohon di bantu Usaha usaha kecil di Belakang Tangsi, Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. b. Usaha kecil disini adalah menjual makanan khas padang. c. Bantuan disini bisa dari permodalan, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, pemasyaran dan manajemen pengelolaan unit usaha atau usaha kecil Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dengan Tokoh Agama dan Masyarakat Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
10 Tempat : Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Deskripsi Kegiatan : ü Tokoh Agama dan Masyarakat Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi yang Tokoh Agama dan Masyarakat Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. a. Mohon di bantu sarana pendidikan agama di Bungus, semisal madrasah, masjid serta musholla. b. Pendidikan keagamaan atau akhlak seharusnya menjadi perhatian pemerintah, karena menurunnya mogal keagamaan masyarakat, terutama pemuda pemuda saat ini. c. Perlu di galakkan kembali kegiatan seminat Pancasila di masyarakat, karena nilai nilai Pancasila sudah mulai pudar di Masyarakat modern saat ini Desember 2015 Jam : Kegiatan : Silaturahmi dan meninjau sekolah di Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Tempat : Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Deskripsi Kegiatan : ü Meninjau sekolah di Bungus, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat ü Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui, menyerap aspirasi yang terkait lembaga pendidikan Islam di Bawah Kementrian Agama. a. Mohon di bantu sarana dan prasarana pendidikan agama di Bungus, semisal laboratorium, sarana
11 perpustakaan, sarana praktikum dan lainnya b. Perlu kejelasan pemerintah terkait dengan kurikulum pendidikan yang akan dilaksanakan, sampai saat ini ada dualisme kurikulum yang diberlakukan di sekolah sekolah. Jakarta, 11 Januari 2016 H, MHD. ASLI CHAIDIR SH. A-462
12 LAMPIRAN LAMPIRAN KEGIATAN 1 :
13 KEGIATAN 2 :
14 KEGIATAN 3 :
15 LAMPIRAN KEGIATAN 4 :
16 LAMPIRAN KEGIATAN 5 :
17 LAMPIRAN KEGIATAN 6 :
18 LAMPIRAN KEGIATAN 7 :
19 LAMPIRAN KEGIATAN 8 ;
20 LAMPIRAN KEGIATAN 9 :
21 LAMPIRAN KEGIATAN 10 :
22 LAMPIRAN KEGIATAN 11 :
23 LAMPIRAN KEGIATAN 12 :
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta LAPORAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270 LAPORAN RINCIAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE DAPIL PADA MASA SIDANG Tgl
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta LAPORAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270 LAPORAN RINCIAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE DAPIL PADA MASA SIDANG Tgl
Lebih terperinciH. MHD. ASLI CHAIDIR, SH
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN DAERAH PEMILIHAN SUMATERA BARAT I RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014-2015 H. MHD. ASLI CHAIDIR, SH NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Kepariwisataan merupakan perangkat yang penting dalam pembangunan
Lebih terperinciHANNA GAYATRI, SH. A 466 FRAKSI PAN DPR RI
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014 2015 DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN II HANNA GAYATRI, SH.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peternakan. Keberhasilan pembangunan peternakan sangat ditentukan oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan peternakan berkaitan erat dengan pengembangan potensi suatu daerah. Sumatera Barat memiliki potensi yang besar untuk pengembangan peternakan. Keberhasilan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG
409 PEMERINTAH KOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperincidisampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda
disampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda Merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Mempunyai luas wilayah berdasarkan PP
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan potensi wilayah dengan peluang yang cukup prospektif salah satunya adalah melalui pengembangan agrowisata. Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata
Lebih terperinciPERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PADANG (Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 Tanggal 21 Maret 1980)
PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PADANG (Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 Tanggal 21 Maret 1980) Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa dengan perkembangan di Propinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perekonomian masyarakatnya. Tidak heran jika dewasa ini banyak masyarakat bersikap positif untuk
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG YAYUK BASUKI
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014 2015 YAYUK BASUKI No. Anggota A 478 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL Gedung
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PRIBADI RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG DAPIL PROVINSI JAMBI OLEH : H. A. BAKRI HM, SE A 464
LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PRIBADI RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2014-2015 DAPIL PROVINSI JAMBI OLEH : H. A. BAKRI HM, SE A 464 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang menjadi andalan bagi Negara dalam meningkatkan pemasukan devisa. Pembangunan kepariwisataan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam, antara lain wisata alam dan wisata budaya. Masing-masing dari wisata tersebut memiliki keindahan
Lebih terperinci2016, No Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta aspirasi Anggota dalam kerangka representasi rakyat; d.
No. 1362, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciOLEH: AMMY AMALIA FATMA SURYA, SH., M.Kn A-483
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014 2015 ANGGOTA FRAKSI PAN DPR RI KE DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH VIII
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PADANG NOMOR 461 TAHUN 2014 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU WALIKOTA
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
-1- GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan kekayaan budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan kekayaan budaya yang bisa dijadikan menjadi tujuan pariwisata. Potensi pariwisata seperti wisata alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata di Indonesia saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun lapangan kerja. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dalam perkembangan modern pada hakekatnya merupakan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memberikan hiburan jasmani ataupun rohani dari
Lebih terperinciBUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 13 TAHUN 2008 TANGGAL : 8 MEI 2008 STRUKTUR ORGANISASI DAERAH BUPATI WAKIL BUPATI STAF AHLI : 1. EKONOMI DAN PEMBANGUNAN 2. HUKUM DAN POLITIK. 3. PEMERINTAHAN SEKRETARIS
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klinik sanitasi adalah upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 21 A TENTANG PEGAWAI HONOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan
Lebih terperinciL E M B A R A N D A E R A H
L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Tahun 2001 Nomor 69 P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan pariwisata di Sumatera Barat. Untuk itu peningkatan kunjungan wisatawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pariwisata merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan kepariwisataan dan dapat memberikan kontribusi terhadap
Lebih terperinciBUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 2 TAHUN 2014
BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat pada saat ini, membuat komputer sebagai pengolah dan pemroses data yang dapat diandalkan semakin luas bidang aplikasinya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya pada sektor pariwisata. Pembangunan dibidang pariwisata
Lebih terperinciBAHASA INGGRIS SEBAGAI SALAH SATU SARANA PENUNJANG UNTUK MEMPROMOSIKAN DAN MENINGKATKAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA
BAHASA INGGRIS SEBAGAI SALAH SATU SARANA PENUNJANG UNTUK MEMPROMOSIKAN DAN MENINGKATKAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PERENCANAAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH DAN KEJURUAN PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Lebih terperinciKAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D
KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR Oleh : SABRINA SABILA L2D 005 400 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciKECENDERUNGAN PASAR JOHAR SEBAGAI OBYEK WISATA BELANJA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR
KECENDERUNGAN PASAR JOHAR SEBAGAI OBYEK WISATA BELANJA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: MARTINA PUNGKASARI L2D 304 157 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian yang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi Indonesia. Salah satu tujuan dari pembangunan
Lebih terperinciFRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT SEKRETARIAT; JL. KHATIB SULAIMAN NO.
FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL SEKRETARIAT; JL. KHATIB SULAIMAN NO. 87 PADANG Nomor : 60/F.PAN/SB/IVI/2011 Lampiran : Perihal : Laporan Kegiatan Fraksi Masa Sidang I Tahun 2011 Padang, 25 April 2011 M Kepada
Lebih terperinciNOMOR 15 TAHUN 2002 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON - 2 -
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON - 2 - NOMOR 15 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG POLA DASAR PEMBANGUNAN DAERAH ( POLDAS ) KOTA CIREBON TAHUN 2000-2004 Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Madu) di Kabupaten Kutai Timur Tahun Penelitian ini dilakukan dengan cara
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan akan memaparkan mengenai hasil penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa
Lebih terperinciKEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENDAFTARAN BIDANG PENETAPAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL DINAS PENDAPATAN DAERAH NOMOR : 22 TAHUN 2005 PENDAFTARAN PENETAPAN PEMBUKUAN PENAGIHAN PENDAFTARAN DAN PENYULUHAN PERHITUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggara pos merupakan penyebutan istilah baru dari penyelenggara jasa pengiriman barang atau paket. Istilah ini merupakan penyesuaian terhadap undang-undang Republik
Lebih terperinciGambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan prioritas dalam Pembangunan Ekonomi Nasional dan Daerah. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari tingginya kontribusi sektor Pariwisata
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kelayakan Proyek Dewasa ini perkembangan dunia pariwisata di Indonesia semakin meningkat, dimana negara indonesia sendiri telah banyak melakukan promosi ke
Lebih terperinci: Viva Yoga Mauladi, M.Si. NO. ANGGOTA : A-493 DAERAH PEMILIHAN : JATIM X / Lamongan dan Gresik
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2014-2015 28 Juli 5 Agustus 2015 NAMA : Viva Yoga Mauladi, M.Si. NO. ANGGOTA : A-493
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan menggambarkan keindahan alam yang beragam serta unik. Kondisi yang demikian mampu menjadikan Indonesia
Lebih terperinciA. HAFISZ TOHIR DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN I
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA PADA RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 TANGGAL 9-17 MEI 2015 OLEH Ir H. A. HAFISZ TOHIR DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan merupakan daya tarik wisata yang sudah ramai dikunjungi sejak tahun 1930 (Picard, 2006). Hingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para siswa. Bagi para pendidik timbul masalah bagaimana cara menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut
Lebih terperinciNOMOR 16 TAHUN 2002 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 16 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ( PROPEDA ) KOTA CIREBON TAHUN 2000-2004 Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSTRATEGI TAHUN
STRATEGI TAHUN 2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024 A. EKONOMI DAN SDA A. EKONOMI DAN SDA A. EKONOMI DAN SDA A. EKONOMI DAN SDA 1 Penyediaan kawasan perkebunan kopi dengan sistem bagi hasil (2.500 Ha)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan di sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG USAHA KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAPORAN PERJALANAN DINAS RESES PERSORANGAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG
LAPORAN PERJALANAN DINAS RESES PERSORANGAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014 2015 PERIODE 8 s/d 16 Mei 2015 HANNA GAYATRI SH NO ANGGOTA A 466 Dapil
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN DAERAH PEMILIHAN KALIMANTAN TENGAH
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN DAERAH PEMILIHAN KALIMANTAN TENGAH RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Lebih terperinciMengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da
BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya mencari kesenangan berubah menjadi desakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata alam, dewasa ini lahir sebagai suatu industri yang turut andil dalam memajukan sektor perekonomian di Indonesia. Pariwisata tumbuh menjadi pasar yang potensial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memang diberkahi kekayaan potensi pariwisata yang luar biasa. Menyebar luas dari Sabang sampai Merauke, keanekaragaman potensi wisata Indonesia bisa
Lebih terperinciMewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya
Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, visi dan misi pembangunan jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata telah berkembang pesat seiring perubahan pola pikir, bentuk, dan sifat kegiatan warga masyarakat. Perkembangan ini menuntut industri pariwisata agar
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,
Lebih terperinciSEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI REVISI PERJANJIAN KINERJA. Profesional, Akuntabel, dan Modern
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI REVISI PERJANJIAN KINERJA 2016 Profesional, Akuntabel, dan Modern DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL ------------------ REVISI I PERJANJIAN KINERJA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KOTA PADANG DARI WILAYAH KECAMATAN PADANG BARAT KE WILAYAH KECAMATAN KOTOTANGAH KOTA PADANG
Lebih terperinciPengembangan Sektor Agro dan Wisata Berbasis One Sub-District One Misi Misi pengembangan Produk Unggulan Daerah Kab.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten 6.1. VISI DAN MISI 6.1.1 Visi Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kab. Melalui Pengembangan Sektor Agro dan Wisata Berbasis One Sub-District One Product 6.1.2.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 11 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 3 TAHUN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar merupakan tempat yang penuh dengan berbagai obyek wisata. Oleh karena itu pembangunan pariwisata ini sebagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG, Menimbang : a. bahwa kondisi wilayah Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan Indonesia terus meningkat dan merupakan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
165 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan 1. Kesejahteraan masyarakat di tiga kabupaten pemekaran : a. Berdasarkan Klassen Typology yang dimodifikasi, Kabupaten Rokan Hilir adalah kabupaten pemekaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia, dalam menjalankan pemerintahan diperlukan sarana dan prasarana yang tentunya tidak terlepas dari masalah pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang
BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah pembangunan skala nasional, hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KOTA PADANG DARI WILAYAH KECAMATAN PADANG BARAT KE WILAYAH KECAMATAN KOTOTANGAH KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. perluasan wilayah Kota Padang. Sebelum tahun 2000 kelurahan ini terdiri dari
BAB IV KESIMPULAN Lubuk Minturun Sungai Lareh merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koto Tangah. Pada tahun 1980 Lubuk Minturun masuk ke wilayah administratif Kota Padang yang mana
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini masyarakat khususnya para pemuda sudah mengerti pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam-macam, tetapi belakangan ini olahraga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Proses evaluasi implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan pada. 52 Laporan Keuangan SKPD dilakukan dengan membandingkan LK SKPD
BAB V PENUTUP 6.1 Kesimpulan Proses evaluasi implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan pada 52 Laporan Keuangan SKPD dilakukan dengan membandingkan LK SKPD dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao memegang peranan penting dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Komoditas ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, pengadaan lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) merupakan suatu wadah kegiatan program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) yang dikelola dari, oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan suatu kota dapat dilihat salah satunya dari sektor perekonomiannya. Secara umum, dapat diperhatikan bahwa suatu kota yang berkembang dan maju, memiliki
Lebih terperinciBUPATI SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG
- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG
393 PEMERINTAH KOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dan bersifat multidimensi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Payaman Simanjuntak (2005 : 198), pertanian merupakan sektor yang dominan dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Syaifuddin (2005 : 9) menyatakan bahwa, pembangunan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN (RESES) MASA PERSIDANGAN III TAHUN PERSIDANGAN TANGGAL : 5-13 Mei 2015
LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN (RESES) MASA PERSIDANGAN III TAHUN PERSIDANGAN 2014-2015 TANGGAL : 5-13 Mei 2015 A. PENDAHULUAN A.1 Latar belakang Turun ke basis konstituen selain sebagai amanah
Lebih terperinci