PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SEMITAU
|
|
- Hendri Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SEMITAU Ratna Anggraini, Martono, Sesilia Seli Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Untan ratnaanggraini689@yahoo.com Abstrak: Judul penelitian ini adalah Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Bercerita Pada Siswa SMP Negeri 2 Semitau. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan upaya guru meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada materi kegiatan bercerita. Metode penelitian yang digunakan adalah bercerita dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII. Hasil analisis penelitian data menunjukkan perolehan pada siklus I rata-rata nilai 75,5. Siklus II dengan rata-rata nilai 78,55. Persentase ketuntasan belajar pada siklus I adalah 81,05%, persentase ketuntasan belajar pada siklus II addalah 100%, persentase kenaikan ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II adalah 19,5%. Metode bercerita lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara. Kata kunci : Berbicara, Kualitas Pembelajaran Berbicara, Metode Bercerita. Abstract: The title of the research is Increasing Skill Of Speak By Use Tell Method Of Students At SMP 2 Semitau. This study aims to reveal descriptions of teacher effort further improve the skill of students in tell story activity. The research method used was skill of speak in form action class research. The research sample is students in lower secondary school VII grade. The result of the analysis of the data shows the average score gains in the first cycle (75,5). The second cycle with the average score (78,55). The percentage of completeness in the first cycle only (81,05%), in the second cycle the percentage of completeness achieve (100%). The result obtained means the skill bye used tell method further enhance students specially in the tell story activity. Key words: Speaking, Quality of learn to speak, the tell methods.
2 M engingat betapa pentingnya keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia, perlu sejak dini diperkenalkan pentingnya berbahasa dengan baik dan benar untuk mengungkapkan kata demi kata yang akan digunakan dalam bercerita. Berbicara pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa, kemampuan memahami aspek-aspek bahasa meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan berbicara selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara merupakan keterampilan kedua dalam keterampilan bahasa menurut Tarigan (1981:16) berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran gagasan, dan perasaan. Dari hasil pengamatan guru yang sekaligus sebagai guru pengajar, diperoleh kesimpulan bahwa penyebab rendahnya kemampuan bercerita pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau sebagai berikut. (1) Sikap dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah, pada umumnya siswa malu saat ditugaskan untuk berbicara di depan kelas. Hal ini dapat dilihat kurang tercapainya KKM dalam pembelajaran berbicara skornya hanya mencapai 64; (2) Siswa kurang terampil untuk berbahasa Indonesia dengan baik yang disebabkan masih menggunakan bahasa daerah sebagai komunikasi sehari-hari; (3) Guru sering mendominasi bercerita dalam usaha mengatasi ketidak keseimbangnya proses pembelajaran di kelas dengan tujuan menarik minat siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara; (4) Kurangnya literatur buku-buku cerita di sekolah; (5) Kurangnya minat siswa dalam membaca buku-buku cerita yang membawa siswa untuk belajar terampil berbicara; (5) Siswa kurang terampil berbicara dan bercerita karena kurangnya latihan. Kegiatan bercerita selama ini kurang mendapat perhatian. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya waktu pembelajaran bahasa Indonesia yang digunakan untuk melakukan praktik bercerita di depan kelas. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kelas VII memiliki rata-rata kemampuan berbicara yang paling rendah dan tidak mencapai target KKM yang diharapkan. Di SMP Negeri 2 Semitau khusus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia target KKM yang harus dicapai oleh siswa adalah 72. Dari 34 orang siswa di kelas VII siswa yang telah berhasil mencapai target KKM yang diharapkan hanya 15 orang siswa atau sekitar 45% saja, sedangkan 19 orang siswa atau sekitar 55% belum mencapai target KKM yang diharapkan. Peneliti memilih kelas VII dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut. (1) Pengalaman peneliti menjadi guru di SMP Negeri 2 Semitau selama semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 menemukan siswa takut berbicara di depan kelas. Padahal keterampilan berbicara penting untuk dikuasai siswa terutama untuk berkomunikasi, untuk itu diperlukan bimbingan dan latihan; (2) Hampir seluruh hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau pada materi berbicara belum memuaskan atau baik; (3) Melalui kegiatan bercerita siswa akan terbiasa untuk berlatih berbicara di depan umum.
3 Strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara yaitu dengan menggunakan metode bercerita. Penggunaan metode bercerita dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar yang baik. Metode dalam pembelajaran dapat memperjelas dan mempermudah penyajian pesan untuk memperoleh informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Bercerita Pada Siswa Kelas VII Smp Negeri 2 Semitau. Masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah upaya guru meningkatkan kualitas siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau tahun pelajaran 2012/2013 dalam berbicara dengan menggunakan metode bercerita? Agar lebih jelas, maka masalah umum akan dijabarkan dalam submasalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menggunakan metode bercerita dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau tahun pelajaran 2012/2013?; (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bercerita mampu memotivasi siswa dalam berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau tahun pelajaran 2012/2013?; (3) Bagaimanakah hasil evaluasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode bercerita pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau tahun pelajaran 2012/2013? Berbicara adalah proses penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Pesan yang diterima oleh penyimak bukanlah wujud aslinya, melainkan bunyi bahasa yang kemudian dialihkan menjadi bentuk semula, yaitu ide atau gagasan yang sama seperti yang dimaksudkan oleh pembicara. Disitu ditemukan adanya kaitan antara menyimak dan berbicara. Dengan menyimak, kita menerima informasi dari seseorang. Pada kenyataannya peristiwa menyimak pasti ada dalam berbicara. Ini membuktikan bahwa dalam kegiatan komunikasi keduanya secara fungsional tidak terpisahkan. Dengan demikian komunikasi lisan tidak akan terjadi jika kedua itu, yaitu berbicara dan menyimak, tidak berlangsung sekaligus atau tidak saling melengkapi (Hairudin,dkk,2007:18). Menurut Santosa (2003:3.14), berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang produktif. Keterampilan ini sebagai inplementasi dari hasil simakkan. Peristiwa ini berkembang pesat pada kehidupan anak-anak. Pada masa kanak-kanak, kemampuan berbicara berkembang begitu cepat. Hal itu tampak dari penambahan kosakata yang disimak anak dari lingkungan semakin hari semakin bertambah pula. Karena itu, pada masa kanak-kanak inilah kemampuan berbicara mulai diajarkan. Dalam kegiatan formal (sekolah), pada kelas awal SD bisa dimulai dengan memberikan
4 kesempatan kepada siswa untuk berbicara tentang pengalaman, menceritakan gambar dan lain-lain. Dari kegiatan itu, akan memperkaya kosakata, memperbaiki kalimat, dan melatih keberanian siswa dalam berkomunikasi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah keterampilan dalam menguraikan sesuatu secara lisan adanya menyimak isi pembicara. Dalam artian antara menyimak dan berbicara adalah saling berhubungan. Keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP saat ini, arah dan pembinaannya di lingkungan Sekolah dituangkan dalam tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang secara eksplisit dinyatakan dalam kurikulum. Secara garis besar, tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia agar anak mampu menyimak, berbicara dan menulis secara baik dan benar. Tujuan bercerita adalah agar siswa mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Siswa dapat bertanya apabila tidak memahaminya. Siswa dapat menjawab pertanyaan, selanjutnya siswa dapat menceritakan dan mengekspresikan kembali terhadap apa yang didengarnya, sehingga hikmah dari isi cerita dapat dipahami. Karena menurut Jerome S Brunner (Tampubolon, 1991:10) Bahasa berpengaruh besar pada perkembangan pikiran anak. Menurut Tampubolon, 1991:50, Bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak. Dengan demikian, (Dhieni dkk, 2008:157) fungsi kegiatan bercerita adalah membantu perkembangan bahasa siswa. Dengan bercerita pendengaran siswa dapat difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan berbicara, dengan menambah perbendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai yang didengarnya. Selanjutnya siswa dapat mengekspresikannya. Tiap siswa berbeda latar belakang kemampuan menyimaknya, untuk itu melalui bercerita diharapkan guru memahami karakteristik serta gaya belajar yang inovatif yang mudah dipahami oleh siswa. Beberapa manfaat metode bercerita bagi siswa adalah sebagai berikut. (1) Melatih daya tangkap atau daya serap siswa, artinya siswa dapat dirangsang, untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam cerita secara keseluruhan; (2) Melatih daya konsentrasi siswa untuk memusatkan perhatiannya kepada cerita yang didengarnya. Karena dengan pemusatan perhatian tersebut, siswa dapat melihat hubungan bagianbagian cerita sekaligus menemukan ide pokok dalam cerita; (3) Melatih daya pikir siswa untuk memahami proses cerita, mempelajari hubungan bagian-bagian dalam cerita termasuk hubungan sebab akibatnya; (4) Mengembangkan daya imajinasi siswa, artinya dengan bercerita siswa dapat membayangkan atau menggambarkan suatu situasi yang berada diluar jangkauan indranya berarti dapat menambah perkembangan wawasan siswa; (5) Membantu perkembangan bahasa siswa dalam
5 berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga menjadi komunikatif; (6) Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana hubungan yang akrab. Siswa senang mendengarkan cerita apabila gurunya dapat menyajikan cerita dengan menarik. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20 tahun 2003, Bab 1 Pasal 1 Ayat 20). Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka perlu direncanakan atau di desain. Menurut Trianto (2008:138) perencanaan pembelajaran yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus sebagai acuan pengembangan rencana pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru diwajibkan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara lengkap dan sistematis, yang bertujuan terjadinya kegiatan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi para peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar. Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari: (1) Identitas mata pelajaran, meliputi satuan pendidikan, kelas, semester/tingkatan, mata pelajaran atau tema pelajaran dan alokasi waktu; (2) Standar kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas/semester dalam suatu mata pelajaran; (3) Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasi peserta didik pada mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran; (4) Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran; (5) Tujuan pembelajaran adalah menggambarkan proses dari hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar; (6) Materi ajar adalah membuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; (7) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai kompetensi dasar; (8) Metode pembelajaran digunakan guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan; (9) Kegiatan pembelajaran, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir; (10) Sumber belajar, yang didasarkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi; (11) Penilaian hasil belajar, disesuaikan dengan pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.
6 Pemilihan metode pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan keadaan sekolah itu sendiri. Bercerita adalah cara menyampaikan meteri pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada siswa (Dhieni dkk, 2008:156). Bercerita dapat diartikan menuturkan sesuatu hal, misalnya terjadi sesuatu, kejadian yang sesungguhnya terjadi ataupun rekaan, atau lakon yang diwujudkan dalam berbicara. Peningkatan keterampilan bercerita harus melalui latihan bercerita yang teratur, sistematis dan berkesinambungan. Adapun kelebihan metode bercerita: (1) Dapat dijangkau jumlah anak yang lebih banyak; (2) Penggunaan waktu yang lebih bermanfaat secara efisien dan efektif; (3) Secara relatif tidak banyak memerlukan biaya; (4) Penguasaan kelas lebih mudah oleh guru. Adapun kekurangan metode bercerita: (1) Siswa menjadi pasif karena lebih banyak mendengarkan; (2) Bagi siswa yang daya tangkapnya lemah, sulit untuk menyimak isi cerita; (3) Mudah menumbuhkan rasa bosan apabila penyajiannya kurang menarik. Pelaksanaan dalam pembelajaran merupakan penerapan konsep atau rancangan yang dibuat dalam bentuk RPP. Dalam melaksanakan rencana pembelajaran, guru dituntut secara aktif, kreatif, dan inovatif dalam memilih strategi pembelajaran agar proses belajar mengajar tidak monoton. Oleh karena itu, proses belajar mengajar berjalan dengan baik apabila guru yang mengajarkannya bisa menciptakan suasana yang dinamis. Menurut Trianto (2008:138) perencanaan pembelajaran yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus sebagai acuan pengembangan rencana pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar. Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Menurut Sudjana (dalam Muchith 2007:110), pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi tahapan sebagai berikut. (1) Tahap Prainstruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai sesuatu proses belajar mengajar; (2) Tahap instruksional merupakan pemberian bahan pelajaran yang dapat diidentifikasi dalam beberapa kegiatan; (3) Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap instruksional. Jihad dan Haris (2009:55) mengatakan bahwa penilaian adalah proses memberikan atau menentukan hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu. Fungsi penilaian sendiri menurut Sudjana (dalam Jihad dan
7 Haris 2009:56) sebagai berikut. (1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional; (2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar; (3) Dasar dalam penyusunan laporan kemajuan siswa kepada orang tua. Evaluasi pembelajaran berbicara menggunakan metode bercerita dalam penelitian ini dengan menggunakan tes individu. Tes individu diadakan pada akhir pertemuan, dengan tujuan agar masing-masing siswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam berbicara. Evaluasi penelitian ini mencakup dua hal pokok, yaitu mengenai proses dan hasil pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode bercerita. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Dengan diterapkannya metode bercerita diduga kemampuan berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkat. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat digunakan dan diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seorang atau lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tepat atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2005:63). Metode ini digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya yaitu peningkatan keterampilan berbicara menggunakan metode bercerita, Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang memiliki peranan sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Kunandar (dalam Iskandar,2009:21) menyatakan bahwa PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersamaan. Data penelitian ini adalah RPP, proses pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar, dan respon siswa dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode bercerita pada siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. Data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif, yang dilihat dari proses pembelajaran di kelas berupa data aktivitas guru dan aktivitas siswa. Data yang diperoleh berdasarkan dari tes kemampuan berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi: (1) Teknik pengukuran dipergunakan sebagai alat mendapatkan hasil belajar siswa; (2) Teknik observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar; (3) Teknik wawancara antarguru, teman sejawat, kolaborator untuk refleksi hasil siklus penelitian tindakan kelas. Alat pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Tujuan dari penggunaan alat tersebut agar pekerjaan dilaksanakan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
8 berikut. (1) Tes menggunakan tes unjuk kerja yang mengukur hasil belajar siswa; (2) Pedoman observasi menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru mengajar dan mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia pada aspek berbicara; (3) Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan tentang respon siswa terhadap proses pembelajaran. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. (1) Untuk menganalisis pelaksanaan apa saja yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan berbicara dihubungkan dengan lembar pedoman observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. (2) Untuk menganalisis data menggunakan metode bercerita yang dilakukan guru untuk meningkatkan keterampilan berbicara dihubungkan dengan lembar observasi menggunakan metode bercerita dalam melaksanakan pembelajaran; (3) Untuk data yang diperoleh melalui pengamatan (observasi) akan dianalisis menggunakan perhitungan persentase; (4) Untuk data yang diperoleh melalui komunikasi langsung akan dianalisis dengan melihat jawaban guru dan siswa dari wawancara yang mengacu pada pedoman wawancara; (5) Untuk menganalisis apakah hasil pembelajaran berbicara meningkat dihubungkan dengan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II; (6) Mengadakan refleksi terhadap hasil yang diperoleh pada setiap siklus; (7) Merencanakan tindakan selanjutnya; (8) Membuat simpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, maka peneliti menetapkan indikator kinerja penelitian tindakan kelas sebagai berikut. (1) Adanya kesesuaian antara urutan penyajian dengan alokasi waktu pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dan rekan sejawat; (2) Adanya peerubahan yang terlihat dari kemampuan guru dalam melaksanakan pmbelajaran berbicara melalui metode bercerita; (3) Adanya perubahan yang terlihat dari sikap siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara melalui penerapan metode bercerita yang semakin aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada setiap siklus; (4) Adanya perubahan nilai rata-rata siswa yang semakin baik dalam setiap siklus. HASIL PENELITIAN Deskripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat peneliti uraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran, upaya meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan metode bercerita pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau. Secara khusus penelitian ini bertujuan. (1) Pendeskripsian perencanaan menggunakan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau. (2) Pendeskripsian pelaksanaan menggunakan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau. (3) Pendeskripsian hasil pembelajaran
9 menggunakan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semitau. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 34 orang. Analisi dan refleksi terhadap perencanaan pembelajaran berbicara dengan penerapan metode bercerita diperoleh rata-rata skor 3,25. Penilaian pelaksanaan pembelajaran berbicara dengan penerapan metode bercerita diperoleh skor rata-rata pelaksanaan pembelajaran untuk kegiatan pra pembelajaran dengan skor 3,57 dengan kategori cukup baik, kegiatan inti dengan skor rata-rata 4,50 dengan kategori baik dan untuk kegiatan penutup rata-rata skor yang dicapai sebesar 4,46 dengan kategori baik. Berdasarkan lembaran pengamatan APKG 2, aktivitas guru pada siklus I mencapai skor rata-rata pelakssanaan pembelajaran sebesar 3,25 dengan kategori cukup baik. Pada kegiatan pra pembelajaran skor yang berhasil dicapai sebesar 3,57 dengan kategori baik. Untuk kegiatan inti dan penutup masing-masing mendapatkan skor rata-rata sebesar 4,50 dan 4,46 dengan kategori baik. Pada siklus I terdapat pengamatan yang mendapatkan penilaian kurang baik, yaitu: (1) Pemilihan materi ajar; (2) Pengorganisasian materi ajar; (3) Kejelasan skenario pembelajaran; (4) Kerincian skenario pembelajaran; (4) Kesesuaian teknik; dan (5) Kelengkapan instrumen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian kelas ini adalah peningkatan keterampilan berbicara menggunakan metode bercerita. Aspek tersebut dibagi lagi pada indikator kerja yang diperoleh dari observasi awal, siklus I sampai siklus II. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perhitungan berupa persentase. Hasil pada siklus I menunjukkan indiktor ketercapaian pada siswa sudah mengalami peningkatan tetapi belum secara maksimum, hal ini terlihat dari tabel sebagai berikut. Tabel 1 Indikator Kinerja Siswa Hasil pengamatan awal Siklus I No Indikator Muncul Persentase Muncul Persentase 1 Siswa mampu bercerita dengan baik 11 orang 32% 15 orang 44% 2 Siswa memahami isi cerita 13 orang 38% 13 orang 38% 3 Siswa dapat mengembangkan isi 10 orang 29% 14 orang 41% cerita yang diberikan oleh guru
10 4 Keberanian siswa untuk berbicara di 12 orang 35% 22 orang 65% depan kelas dalam bentuk bercerita 5 Siswa merasa senang selama proses 16 orang 47% 23 orang 68% pembelajaran 6 Siswa mengikuti pembelajaran 17 orang 50% 24 orang 71% dengan sungguh-sungguh 7 Siswa aktif dalam mengikuti proses 18 orang 53% 24 orang 71% pembelajaran Analisis dan refleksi terhadap aktivitas siswa telah dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut. Pada tahap pertama, keaktifan siswa hanya 35% (sangat kurang), hal ini terjadi karena siswa tidak mengerti dengan cerita yang disampaikannya. Pada tahap kedua saat guru menerapkan metode bercerita, keaktifan siswa meningkat menjadi 44% (sangat kurang), hal ini karena siswa tidak menyimak secara keseluruhan mengenai struktur dari sebuah cerita. Pada tahap ketiga keaktifan siswa hanya 38% (sangat kurang), sebagian besar siswa tidak tidang mengerti dengan cerita yang disiapkan oleh guru. Pada tahap keempat, keaktifan siswa hanya 41% (sangat kurang), siswa tetap kurang memperhatikan penjelasan guru dengan konsentrasi. Tahap kelima, keaktifan siswa 65% (cukup), hal ini karena siswa kurang berani tampil di depan temantemannya. Tahap keenam, keaktifan siswa 68% (cukup), masih terdapat siswa yang acuh dan sulit untuk bercerita di depan kelas. Tahap ketujuh, keaktifan siswa 71% (baik), sebagian besar siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan serius. Tahap kedelapan, keaktifan siswa (71%), siswa sudah mulai berani untuk bercerita di depan kelas.indikator keberhasilan ini adalah rata-rata aktivitas siswa 70%, sementara pada siklus I diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebesar 74,48% dengan kategori baik. Oleh karena itu, indikator keberhasilan aktivitas siswa telah tercapai. Hasil analisis dan refleksi terhadap kemampuan berbicara menunjukkan hasil yang cukup baik, siswa yang masuk dalam kategori sangat baik sebanyak 9 orang atau sekitar 24,47%, dan siswa yang mendapat kategori baik sebanyak 10 orang atau 29,41%. Pada tabel I juga terlihat rata-rata skor setelah dilakukan siklus I mengalami peningkatan dalam hasil pembelajaran berbicara melalui metode bercerita. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru dapat mengkondisikan siswa agar membangun pengetahuannya sendiri sehingga
11 walaupun secara langsung guru pada siklus I ini hanya memberikan pengarahan dan bimbingan secara minimum. Bila dilihat pada siklus I, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 81,05%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat meningkatkan kemampuan dirinya dengan belajar secara mandiri. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan berdampak pada pengingkatan ketercapaian hasil tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pemberian langsung contoh oleh guru, siswa diberi kesempatan melihat langsung mengenai keseluruhan dalam menangkap setiap materi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan siklus I dapat diketahui untuk skor ketercapaian secara persentase masih kurang dari 100% pada kelas sebanyak 34 siswa. Skor ketercapaian tertinggi pada siklus I terliht dari indikator kinerja siswa, yaitu terlihat pada siswa mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh sebesar 71% dan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebesar 71%. Sedangkan kemampuan siswa dalam bercerita dengan baik baru mengalami peningkatan sebesar 44%. Hal ini mengindikasikan dari seluruh siswa, beberapa siswa mengalami perbaikan dan perkembangan dalam menguasai pembelajaran yang diberikan. Indikator diukur menggunakan lembar observasi saat penelitian berlangsung dengan mengamati siswa mampu bercerita dengan baik pada hasil pengamatan awal hanya 11 orang siswa atau sekitar 32% meningkat menjadi 15 orang siswa atau sekitar 44% pada siklus I. Siswa yang memahami isi cerita pada hasil pengamatan awal dan siklus I hanya 13 orang siswa atau sekitar 38%. siswa yang dapat mengembangkan isi cerita pada hasil pengamatan awal hanya 10 orang siswa atau sekitar 29% meningkat menjadi 14 orang siswa atau sekitar 41% pada siklus I. siswa berani berbicara di depan kelas dalam bentuk cerita pada hasil pengamatan awal hanya 12 orang siswa atau sekitar 35% meningkat menjadi 22 orang siswa atau sekitar 65% pada siklus I. siswa yang bersungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran pada hasil pengamatan awal hanya 17 orang siswa atau sekitar 50% meningkat menjadi 24 orang siswa atau sekitar 71% pada siklus I. keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada hasil pengamatan awal hanya 18 orang siswa atau sekitar 53% meningkat menjadi 24 orang siswa atau sekitar 71% pada siklus I. Setelah mengamati proses belajar pada siklus I, selanjutnya perbaikan dari kekurangan pada siklus I diperbaiki di siklus II. Siklus kedua terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan; pelaksanaan; pengamatan dan evaluasi;,dan refleksi. Pada siklus II dapat dilihat peningkatan rata-rata skor ketercapaian siswa dari siklus I, yakni sebesar 100% atau sebesar 19,5%. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus II dibuat perencanaan sebagai berikut. Guru harus lebih fokus untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran dari awal, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih tenang dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih kondusif. Guru melakukan apersepsi kepada siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk bertanya dan memberikan pendapat, terutama untuk siswa yang masih kurang keaktifannya. Guru harus berusaha
12 menjadi fasilitator yang baik dalam membimbing siswa yang terlihat pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Analisis dan refleksi terhadap perencanaan pembelajaran berbicara dengan metode bercerita pada siklus II diperoleh hasil yang lebih baik jika dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II diperoleh skor perncanaan pembelajaran 4,50 yang masuk dala kategori baik. Pada siklus II ini tidak ditemukan lagi aspek penilaian dengan kategori kurang. Berdasarkan lembar pengamatan APKG 2, aktivitas guru pada siklus II untuk kegiatan pra pembelajaran sebesar 4,46 dan pelakanaan pembelajaran 4,46. Pada siklus I kegiatan inti dn kegiatan penutup mendpatkan penilaian dengan kategori cukup, sedangkan pada siklus II kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan inti mendapatkan penilaian dengan kategori baik. Setelah melaukan pengamatan, pada tahap siklus II guru mulai bertindak sebagai fasilitator dan siswa secara mandiri dalam belajar. Pada siklus II tingkat perkembangan mental siswa tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Setelah dilakukan pengamatan dan perbaikan pada siklus I terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa sebesar 81,05%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan perbaikan pada metode pembelajaran berbicara, yakni dengan bercerita siswa lebih memahami materi berbicara dalam kegiatan bercerita tersebut. Selanjutnya pada penyempurnaan di siklus II siswa mencapai nilai ketuntasan hingga 100%. Pemahaman siswa dalam menyampaikan materi berbicara telah berhasil dilaksanakan dengan metode bercerita, hal ini terlihat dari perolehan nilai dan nilai evaluasi. Untuk mempertegas perbandingan pencapaian nilai siswa, dilakukan perhitungan rata-rata per indikator ketercapaian siswa tersebut dalam memahami materi. Siswa mampu bercerita dengan baik sebanyak 32% meningkat pada siklus I menjadi 44% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 62%. Peningkatan ini terjadi karena guru banyak memotivasi siswa dalam pembelajaran. Siswa memahami isi cerita sebanyak 38% meningkat pada siklus I menjadi 38% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 56%. Peningkatan ini terjadi karena guru membimbing siswa untuk membaca kembali cerita yang dibacanya. Siswa mengembangkan isi cerita yang diberikan oleh guru sebanyak 29% meningkat pada siklus I menjadi 41% meningkat lagi pada siklus II menjadi 59%. Peningkatan ini terjadi karena guru mengarahkan cara mengembangkan isi cerita dengan mudah dipahami siswa. Keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas dalam bentuk bercerita sebanyak 35% meningkat pada siklus I menjadi 65% meningkat lagi pada siklus II menjadi 82%. Peningkatan ini terjadi karena guru membuat kelompok belajar jadi siswa tidak malu untuk bercerita di depan kelas.siswa merasa senang selama proses pembelajaran sebanyak 47% meningkat pada siklus I menjadi 68% meningkat lagi pada siklus II menjadi 85%. Peningkatan ini terjadi karena bercerita merupakan pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Proses pebelajaran diikuti siswa dengan sungguh-sungguh sebanyak 50% meningkat pada siklus I menjadi 71% meningkat lagi pada siklus II menjadi 91%.
13 Peningkatan ini terjadi karena guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil. Siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 53% meningkat pada siklus I menjadi 71% meningkat lagi pada siklus II menjadi 91%. Peningkatan ini terjadi karena setiap siswa mempunyai kesempatan untuk bercerita dan mengemukakan pendapat. Berdasarkan keseluruhan data, baik dari siklus I dan siklus II metode bercerita dalam pembelajaran berbicara dapat digunakan secara efektif. Siswa mampu memberikan fokus perhatian mereka terhadap pembelajaran. Pembelajaran secara berproses dengan juga membantu siswa dalam mengembangkan dirinya secara optimal. Hal ini membantu siswa lebih mampu menghubungkan konsep yang dipelajari dengan pengalaman belajar yang dimiliki. Tabel 2 Indikator Kinerja Siswa Siklus I Siklus II No Indikator Muncul Persentase Muncul Persentase 1 Siswa mampu bercerita dengan baik 15 orang 44% 21 orang 62% 2 Siswa memahami isi cerita 13 orang 38% 19 orang 56% Siswa dapat mengembangkan isi cerita yang diberikan oleh guru Keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas dalam bentuk bercerita Siswa merasa senang selama proses pembelajaran Siswa mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh Siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran 14 orang 41% 20 orang 59% 22 orang 65% 28 orang 82% 23 orang 68% 29 orang 85% 24 orang 71% 31 orang 91% 24 orang 71% 31 orang 91%
14 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat peneliti ambil kesimpulan sebagai berikut. Perencanaan pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil dengan cukup baik. Perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh peneliti memperoleh skor rata-rata sebesar 3,25 dengan kategori cukup baik. Sedangkan penilaian perencanaan siklus II memperoleh skor rata-rata 4,50 dengan kategori baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbicara terdapat tiga kegiatan yang menjadi fokus pengamatan, yaitu kegiatan pra pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada siklus I hanya kegiatan pra pembelajaran yang mendapatkan penilaian dengan kategori baik sedangkan kegiatan inti dan penutup mendapatkan kategori cukup. Pada siklus II, kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan inti mendaptkan penilaian baik sedangkan kegiatan penutup mendapatkan kategori cukup. Rata-rata pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 3,57% dan pada siklus II naik menjadi 4,46% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil pengamatan awal hingga penggunaan siklus I dan siklus II, rata- rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 80,5% (kategori hampir keseluruhan siswa tuntas) dan dan pada siklus II perolehan nilai siswa meningkat sebesar 19,5 % dengan ketercapaian ketuntasan mencapai 100% (kategori seluruh siswa tuntas). Berdasarkan rata-rata skor dari siklus I dan siklus II, maka penggunaan metode bercerita pada pembelajaran berbicara materi kegiatan bercerita efektif untuk digunakan dan terbukti dapat meningkatkan ketercapaian nilai siswa. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disampaikan sebagai berikut. Dalam perncanaan pembelajaran hendaknya guru dapat mengkondisikan kelas sesuai dengan karakteristik siswa untuk menentukan metode yang tepat sehingga materi yang disampaikan dapat diterima siswa secara maksimum. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru hendaknya selalu menekankan pada siswa sebagai titik fokus dalam keberhasilan pembelajaran. Guru harus mampu memberikan motivasi, keseriusan, dan melihat ketelitian siswa dalam memahami pembelajaran yang diberikan dengan menekankan pada aspek yang menjadi penilaian sehingga siswa dapat mengerti mengenai kekurangan yang dimilikinya dalam kegiatan pembelajaran. Dalam upaya peningkatan hasil belajar, guru harus diharapkan menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan melihat afektif, psikomotor, dan kognitif pada siswa. Selain itu guru diharapkan kreatif untuk meningkatkan kemampuannya dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat memotivasi dan meningkatkan aktivitas belajar siswa serta menumbuhkan rasa keberanian siswa.
15 DAFTAR RUJUKAN Asep Jihad dan Abdul Haris Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. BNSP (2006) Standar Kopetensi dan Kopetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa indonesia. Jakarta : PT Indek. Djamarah (1996) Sterategi belajar mengajar.jakarta : Rinika cipta. Djamarah (2002) Inovasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Hairudin (2007) Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Derektoratn Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional. Husdarta dan Yudha M. Saputra Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Iskandar (2009) Penelitian Tindakan Kelas. jakarta : Gunung Persada Pers. KKBI (2008) Metode pengembangan Bahasa Indonesia. Jakarta : Univesitas terbuka Kunandar (2008) Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan propesional Guru. Jakarta : rajawali Pers. Masitah (2008) Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Nawawi, Hadari (2005) Metodelogi Bidang sosial. Yokyakarta : Gajah Mada University Pers. Surachmad, Winarno (1982) Prosedur penelitian. Bandung: Tarsindo. Suryabrata, Sumadi (2003) Metodelogi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grapindo persada. Tarigan. Djago ( 2003) Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka. Trianto (2007) Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktik : Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher. Undang undang No 20 (2003) Tentang sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) Bandung : Citra umbara.
16
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR Zainal Abidin, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA SMPN 2 KEMBAYAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA SMPN 2 KEMBAYAN Erik, Sisilya Saman, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Untan Alamat email: setiawanerik829@yahoo.co.id
Lebih terperinciKETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA
KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA Ratih Febriani, Kaswari, Tahmid Sabri Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: ratihfebriani@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA Nur Kholillah, Siti Halidjah, Hery Kresnadi Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: nurkholillah_brega13@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL
852 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL IMPROVING THE SPEAKING SKILL
Lebih terperinciKata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI METODE STORYTELLING Nurul Astiti 1), Rukayah 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: nurulastiti@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD Victor Kelly, Suryani, Abdussamad Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperincisendiri dari hasil pengalaman belajarnya.
1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL Misnan SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: mien4n@gmail.com Abstract: This classroom action research aims to improve
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Lutfah Aminah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel: lutfahaminah@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F34211049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG Oleh: YOSEP RIANTI NPM : 1210013411037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Bariyatun, K. Y. Margiati, dan Siti Halidjah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Horasma Sinamo, Siti Halidjah, K.Y. Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN,
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh SRI WAHYU NIM F33209067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING Arnika Andriani 1), Suharno 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Zakaria Andi, Syamsiati, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERITA LEGENDA SISWA KELAS V SDN 034 SUKAJADI KOTA PEKANBARU Otang
Lebih terperinciPROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN
p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO, Hlm 10-18 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info Artikel:
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X Adani Hashifah, Syambasril, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL
112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL IMPROVING
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F34211056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh: SETYA PERMATASARI NIM F33208043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciMETODE BERMAIN PERAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V. Wahyu Widyatrini PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
METODE BERMAIN PERAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V Wahyu Widyatrini PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (ww_3ni@gmail.com) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan metode
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE
PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA FLASHCARD DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN 4 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Khoirulli Umah 1, Suhartono 2, Tri Saptuti Susiani
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUNARTIYAH NIM F34211632 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciPrinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH TRI SUPRAPTO NIM : F65112041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA AUDIOVISUAL DI SMP NEGERI 1 PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Frida Nurlestari
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING DI MAN 1 PONTIANAK Meldawati, Nanang Heryana, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email: meldawati931@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG Oleh Kurniawan Ade Eka Saputra Email : kurniawan.ade155@yahoo.co.id
Lebih terperinci(JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN TEMA CITA-CITAKU MELALUI METODE DISCOVERY (JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA
PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA Perdinansi Surbakti SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study aims to improve students' speech abilities by applying
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI
79 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI trimulyani020270@gmail.com SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui ABSTRACT The background
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL Oleh SYARIFAH PAUJIAH F211062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciPenggunaan Metode Pembelajaran Penilaian Antar Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 10 Probolinggo
21 Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Penggunaan Metode Pembelajaran Penilaian Antar Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 10 Probolinggo Henny Purwati Guru IPA
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING DI SDN 02 AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: WILYA
Lebih terperinciJURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 DONOREJO PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 Briandika Doni Arnanda T.Sulistyono Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG Lizarmi Zul 1, Syofiani 2, Erwinsyah Satria 2 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD
1 PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD Abdul Fattah, Marzuki, Sugiyono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: abdulfattah_64@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciDwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER
PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER Mohammad Aienor R. 1), Trapsilo Prihandono 2), Subiki 3) Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SMP
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SMP Hesti rizfayanti, Martono, Syambasril, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email: hestirizfa@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SDN 09 IV KOTO AUR MALINTANG OLEH: REPSA YUNITA NPM. 1110013411250 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII
Lebih terperinciAKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SDN 01 MHU KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROSIDAH NIM.
AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SDN 01 MHU KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN Oleh ROSIDAH NIM. F34210107 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA Nurmiati, Kaswari, Asmayani Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN Email: myanurmiati@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI Antonius Hari Suharto 1), H. Soegiyanto S.U 2), Sadiman 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Septiana Ika Wulandari 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS
PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS Sanusi GURU SMP Negeri 10 Tambun Selatan Abstract: The researcher tries to solve problem of studying mathematic
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh: YUL ISHARYANI NIM F33209045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciKeperluan korespondensi, HP : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN
Lebih terperinciBriandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 DONOREJO PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd.,
Lebih terperinciOleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM
Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 KEDIRI PADA MATERI POKOK HIMPUNAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dini Wahyuni, Masjudin,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IX
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IX Oleh Neti Herawati Mulyanto Widodo Munaris Program Magister Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jupri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA MENCERITAKAN PENGALAMAN MELALUI MODEL COOPERATIF INTEGREAD READING AND COMPOSITION (CIRC)
Jurnal Pesona, Volume 4 No. () Hlm. 7-9 ISSN Cetak : 356 - ISSN Online : 356-7 KEMAMPUAN SISWA MENCERITAKAN PENGALAMAN MELALUI MODEL COOPERATIF INTEGREAD READING AND COMPOSITION (CIRC) A. Rahman STKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR Selasdini, Kaswari, Sri Utami Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP UNTAN E-Mail : dininyotpaniel@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciPembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar
Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar Oleh: Roza Novita Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi pembelajaran belum sesuai dengan tuntutan kurikulum yaitu dimana
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU Jumiati, Syambasril, Paternus Hanye Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciKurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa
1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR) Siti Halimatus Sakdiyah& Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang (e-mail :
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG Ismarina Rosida 1, Zulfa Amrina 1, Ira Rahmayuni Jusar 1 1 Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh DABIK NIM F34211746 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan perangkat yang penting dan sangat bermanfaat bagi manusia untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. Melalui penggunaan bahasa, orang-orang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH : MAHRANI NIM. F.33209008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciMardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.
Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan p-issn 2527-5259 e-issn 2599-2260 Vol.2, No.2, Desember 2017 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE IMAGE STREAMING DENGAN MEDIA GAMBAR
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Eryuni, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : eryunisingkawang@yahoo.co.id
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD
2.082 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD THE IMPROVEMENT OF NARRATIVE ESSAY WRITING
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH KURNIATI ZA. NIM F34211317 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciMeningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick pada Anak Kelompok A3 TK Tarbiyatul Banin II Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2013/ 2014 Hertiana Yuni Kharismawati 1 Samidi
Lebih terperinci