ANALISIS STRATEGI PROGRAMMING PROGRAM"MYTUNES" DI MNC MUSIC CHANNEL KUARTAL 2 TAHUN 2013
|
|
- Yenny Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9 ANALISIS STRATEGI PROGRAMMING PROGRAM"MYTUNES" DI MNC MUSIC CHANNEL KUARTAL 2 TAHUN 2013 JEMIMA ROSELYN MARYONO Mahasiswi Jurusan Komunikasi Pemasaran Jalan Jeruk Bali III / 23, Tomang Barat Baru, Jakarta 1 Jemima Roselyn Maryono / Dra. Endang Setiowati, M.Si Abstrak TUJUAN PENELITIAN adalah untuk mengetahui mengetahui bagaimana strategi programming program "MyTunes" di MNC Music Channel pada kuartal 2 tahun METODE PENELITIAN yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam serta observasi tidak berstruktur. OBYEK PENELITIAN adalah program "MyTunes" di MNC Music Channel. ANALISIS yang dilakukan mencakup konsep program "MyTunes" dan empat tahap strategi programming yaitu pemilihan, penjadwalan, promosi, dan evaluasi. HASIL YANG DICAPAI adalah program "MyTunes" merupakan program musik ringan yang hanya menayangkan video klip dan memiliki target audiens berusia dua puluh tahun ke atas dengan golongan SES A dan B. Music Director memiliki hak penuh dalam memilih konten dan memilih lagu-lagu lama untuk program "MyTunes". Penjadwalannya mementingkan audience habit, flow program, dan target audiens. Promosinya diatur oleh bagian Planning dari divisi Programming MNC Channels dan dilakukan oleh kru internal "MyTunes" melalui Twitter. Evaluasi dilakukan secara berkala yaitu sebulan sekali rapat internal dengan Produser, lalu tiga bulan sekali bersama Planning dan tim Research and Development berdasarkan rating, share, dan performa program. SIMPULAN "MyTunes" telah mengimplementasikan keempat tahap strategi programming dengan baik. Pemilihan konten berdasarkan pilihan Music Director dan permintaan penonton lewat Twitter. Penjadwalannya tidak menggunakan strategi apapun namun mementingkan audience habit. Promosinya berjalan dengan sangat baik melalui Twitter. Evaluasi dan hasilnya dilakukan dengan baik hingga "MyTunes" bisa menjadi program Top 20 di MNC Channels. (JRM) Kata Kunci: Program musik, Pemilihan, Penjadwalan, Promosi, Evaluasi Abstract RESEARCH PURPOSE is to find out the programming strategy of the program "MyTunes" in MNC Music Channel on the second quarter of year RESEARCH METHODS conducted using a qualitative approach and data collection techniques using in-depth interviews and unstructured observation. RESEARCH OBJECT is the program "MyTunes" in MNC Music Channel. The ANALYSIS includes the concept of "MyTunes" and four stages of the programming strategy, namely selection, scheduling, promotion, and evaluation. RESULTS ACHIEVED is the 9
2 10 program "MyTunes" is a lightweight music program that shows only video clips and targeting the audience ranged twenty years or over with A and B SES groups. The Music Director has the full right to make the content and chooses old songs for "MyTunes". The scheduling is considered by the audience habit, program flow, and the targeted audience. The promotion is arranged by the Planning section of MNC Channels' Programming Division and carried out by the internal crew of "MyTunes" via Twitter. The evaluation based on rating, share, and program performance is done in a regular basis. Once a month internally with the Producer, once in three months with Planning and Research and Development team. CONCLUSION is that the four stages of programming strategy has been well implemented by "MyTunes". The content selection is based on the Music Director and the requests via Twitter. The scheduling does not use any strategy but it concerns the audience habits. Promotion via Twitter has been running very well. The evaluation was well implemented until "MyTunes" becomes the Top 20 programs in MNC Channels. (JRM) Keywords: Music program, Selection, Scheduling, Promotion, Evaluation PENDAHULUAN Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik kian meluas karena masuknya jenis musik Pop, Jazz, Blues, Rock, dan R&B hingga akhirnya menjadi musik modern seperti sekarang ini. (Andry, 2012). Untuk mempromosikan lagu atau memperkuat karakter sang penyanyi, mereka membuat video klip. Video klip menekankan pada keindahan artistik dan visual, juga menjadi penguat pesan dari lagu yang dibawakan oleh sang penyanyi. Music Television (MTV) merupakan saluran pertama yang menayangkan video klip dan mendedikasikan hampir seluruh programnya untuk musik, disusul dengan munculnya Channel V. Saluran televisi lain juga memiliki selipan program musik yang bertujuan untuk menarik penonton dengan strategi penyiaran dan isi program yang dikemas secara berbeda. Misalnya saja di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang menayangkan program "Dahsyat", di Global TV ada program "100% Ampuh", di SCTV ada program "Inbox". Ketiga program dari tiga saluran televisi berbeda itu memiliki kesamaan, yaitu memutarkan video klip sekaligus menyuguhkan live performance dari artis-artis yang sedang naik daun. Hal ini tentu menarik banyak perhatian dari kalangan remaja yang menjadi target audiens utamanya, karena kalangan anak muda kebanyakan menyukai sesuatu yang sedang nge-trend. MNC Music Channel adalah saluran televisi nirkabel Indonesia yang mengikuti langkah MTV dan Channel V, yaitu menyiarkan musik secara terus-menerus. Adanya MNC Music Channel memberikan eksistensi musik dengan lebih intens dibanding saluran lain yang hanya menyiarkan program musik di antara rangkaian program unggulan mereka lainnya. Berbeda dengan program campuran video klip dengan live performance, program "MyTunes" hanya menampilkan video klip tanpa host atau informasi apapun. Yang menarik, video klip yang ditampilkan "MyTunes" merupakan lagu-lagu dari satu atau dua dekade terakhir, yang berarti strateginya berbeda dengan program-program yang ada di MTV atau Channel V. Ini juga berbeda dengan program musik nusantara lainnya yang mengutamakan unsur kebaruan. Program ini seakan-akan dikemas dalam bentuk playlist radio dengan format musik yang berbeda-beda. Awalnya penulis mengira "MyTunes" hanya menggunakan format Adult Contemporary (AC), karena format tersebut memang digunakan apabila suatu program ditujukan untuk memutar lagulagu pop dan rock yang berasal dari tahun yang lalu dengan target audiens yang lebih dewasa. Namun ternyata ada juga episode "MyTunes" yang hanya memutarkan lagu jazz, dan ada episode yang khusus menayangkan lagu-lagu dari penyanyi legendaris tahun 1980-an. Alasan mengapa peneliti memilih program "MyTunes" dari MNC Music Channel karena peneliti bermaksud untuk mengetahui bagaimana sebenarnya strategi programming program "MyTunes" di MNC Music Channel ini dan mengapa mereka memilih strategi seperti itu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul "Analisis Strategi Programming Program "MyTunes" di MNC Music Channel Kuartal 2 tahun 2013".. LANDASAN TEORI Program musik untuk televisi dapat ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu video klip dan konser. Untuk membedakan sebuah program musik dengan program sejenis lainnya, sebuah acara membutuhkan format sebagai dasar pemilihan lagu-lagunya. Format yang digunakan biasanya mengikuti format musik radio.
3 11 Program musik yang berupa konser dapat dilakukan di lapangan atau di dalam studio. Kemampuan artis dalam menarik audiens dari segi kualitas suara dan kemasan program yang menarik menentukan bagus tidaknya sebuah program musik saat ini. Menurut Vane-Gross, programmer program musik harus cermat dalam memilih artis yang memiliki daya tarik demografis luas. Programmer juga harus berusaha menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama karena akan membuat penontonnya bosan. Beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan agar sebuah program musik bisa mendapatkan sebanyak mungkin audiens adalah: 1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, yang berarti artis tersebut telah memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan usia, baik pria maupun wanita. 2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual, yaitu banyak menayangkan gambar pendukung dan menghindari pengambilan suatu gambar yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti-ganti secara dinamis. (Morissan, 2008:229) Video klip seringkali digunakan sebagai materi program musik, walau disutradarai oleh kreator yang berbeda-beda. Video-video tersebut hanya perlu dikemas dan diatur alurnya agar selaras. Namun, karena program tersebut hanya menayangkan video klip, maka harus jelas format musik yang akan diusung. Hal ini menentukan proses pemilihan musik atau rotasi musik dalam penayangan program musik tersebut. Rotasi Musik merupakan kewenangan dari seorang Music Director dalam sebuah radio. Demikian halnya di sebuah program musik televisi yang materi utamanya adalah video klip, Music Director memiliki hak untuk menentukan lagu yang akan ditayangkan. (Keith, 2010). Rotasi musik ini bisa dilakukan setiap hari kerja atau setiap minggu dengan mengidentifikasikan musik berdasarkan kategori musiknya, temponya, penyanyinya, gender, mood, atau usia lagu tersebut. Ada dua tipe dasar rotasi, yaitu bentuk piramida dan persegi panjang. Rotasi Musik Piramida Rotasi musik bentuk piramida dirancang untuk program musik yang menggunakan format Contemporary Hits Radio atau menayangkan lagu-lagu hits terbaru. Lagu-lagu yang baru rilis dan ditayangkan lebih banyak akan menempati piramida bagian paling atas. Lambat laun lagu-lagu tersebut akan mengalami pengurangan jumlah penayangan dan masuk ke piramida bagian tengah. Lagu-lagu yang terdapat pada posisi dasar dari segitiga merupakan lagu-lagu yang sudah dekat dengan pendengar dan memiliki tempat khusus. Rotasi kepustakaan musik bentuk piramida mengumpulkan lagu-lagu baru yang lalu menjadi permanen di bagian kepustakaan secara keseluruhan. Rotasi Musik Persegi Panjang Gambar 1. Rotasi Musik Piramida Rotasi kepustakaan musik berbentuk persegi panjang membagi setiap kategori yang dimainkan secara merata. Masing-masing persegi panjang bervariasi sesuai dengan format atau jenis lagunya. Dalam kasus stasiun radio atau program musik dengan format Adult Contemporary, kategori musik biasanya terbagi atas era atau tahun lagu tersebut dirilis. Hal ini memudahkan sang Music Director dalam menentukan lagu era mana yang akan diputarkan atau dicampurkan. Rotasi pemutaran lagunya bergerak dari satu kategori ke kategori lainnya sesuai dengan kebutuhan program, untuk menciptakan variasi dan keseimbangan. Gambar 2. Rotasi Musik Persegi Panjang (Adult Contemporay)
4 Tempo Musik Tempo musik biasanya dibagi dalam tiga kategori umum, yaitu Slow-Medium-Fast. Terkadang dalam sebuah lagu terdapat kombinasi dari 2 tempo yang berbeda, contohnya Slow/Medium. (Veranica, 2011) Ketukan Per-Menit Tempo (Slow) (Medium) (Fast) Gambar 3. Tempo Musik Strategi Programming Di buku karya (Eastman & Ferguson, 2009:2-24), programming didefinisikan sebagai proses pemilihan, penjadwalan, promosi, dan evaluasi. Menurutnya, hal yang paling penting dalam programming adalah mengerti tentang audiens terlebih dahulu. Selection (Pemilihan) Beberapa komponen yang biasanya mempengaruhi tahap seleksi untuk siaran televisi adalah jarang adanya ide baru yang kreatif, resiko keuangan jika mencoba menayangkan program yang benar-benar berbeda, dan meningkatnya biaya per episode untuk talent di depan layar maupun di balik layar. Untuk televisi saluran nirkabel, faktor yang sama juga mempengaruhi proses pemilihan programnya. Gabungan konten sangat penting dalam menunjukkan dan membentuk format program tersebut. Faktor tambahan yang mempengaruhi pemilihan program untuk saluran nirkabel adalah diferensiasi dari channel atau program serupa lainnya, dan kemampuanya untuk menjangkau wilayah jaringan atau sistem satelit lokal audiens yang dituju. Dalam program musik, Programmer atau Music Director memiliki tugas penting untuk mencari dan mempertahankan lagu yang sedang naik daun agar audiens tertarik untuk menontonnya. Programming yang profesional berarti bisa memilih dan menyusun lagu dengan alur yang halus dan menyenangkan untuk didengar, misalnya dari alur suasana lagu, tempo, energi, dan teksturnya (Kaplan, 2013). Scheduling (Penjadwalan) Penjadwalan yang efektif tidak hanya membutuhkan pengertian mengenai pola cakupan, target pasar, dan demografi audiens program itu sendiri, namun juga milik kompetitor. Banyaknya audiens yang menonton saat prime-time dipengaruhi oleh jumlah dan jenis program yang bersaing, jumlah penonton yang menyaksikan program sebelumnya, dan kompatibilitas antara program yang berdekatan. Promotion (Promosi) Di antara seluruh media massa yang dapat digunakan untuk mempublikasikan program, iklan di stasiun televisi itu sendiri adalah yang paling efektif untuk jangkauan dan efisiensi biaya. Promosi
5 program biasanya dimanipulasi untuk menaikkan dan menjaga rating. Salah satu solusi promosi media yang tidak ingin mengeluarkan uang berlebih untuk promosi adalah dengan menggunakan fasilitas internet untuk menjangkau penonton yang menginginkan lebih banyak lagi berita atau informasi. Dengan cara ini juga sebuah program bisa mempromosikan image sekaligus informasi mengenai stasiun penyiarannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi tahap promosi, yaitu clutter, location, frequency, construction, distance, dan familiarity. Evaluation (Evaluasi) Evaluasi mengacu pada interpretasi mengenai informasi kuantitatif dan penilaian kualitatif yang menghasilkan revisi terhadap pemilihan program, perubahan dalam penjadwalan program terpilih, dan modifikasi promosinya. Apapun alasannya, umpan balik yang berkelanjutan dari proses evaluasi adalah komponen penting dalam proses programming. Menurut (Morissan, 2008:355), pengawasan dan evaluasi program menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif. Misalnya, jumlah dan komposisi audien yang menonton atau mendengarkan program stasiun penyiaran bersangkutan dapat diukur dan diketahui melalui laporan riset rating. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pengumpulan data primernya dilakukan dengan cara wawancara mendalam, yaitu proses memperoleh keterangan lebih dalam untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Selain itu data primer juga didapatkan dari observasi tidak berstruktur. Data sekunder yang dikumpulkan adalah rating dan share program "MyTunes" selama bulan April dan Mei 2013, baik tayangan baru maupun re-runnya. Peneliti juga mengumpulkan profil program "MyTunes" yang berisi target audiens program "MyTunes". HASIL PENELITIAN Analisis Konsep Program "MyTunes" Nama "MyTunes" dibuat oleh tim Produksi. "MyTunes" adalah program yang memutarkan lagu enak, ringan, dan menemani aktifitas pendengarnya. Dilihat dari jam siarannya yaitu pukul dan pukul dini hari, semua informan meyakini bahwa penonton pasti sedang makan siang atau sulit tidur di malam hari. Karena itulah "MyTunes" hanya menampilkan lagu dan video klip, agar penonton yang sedang beraktifitas tidak terganggu dengan adanya potongan dari host atau tayangan informasi di layar. Karena jam siarannya yang siang dan subuh, para informan merasa tidak mungkin program ini ditujukan untuk anak sekolah. Sehingga "MyTunes" menargetkan anak kuliah atau orang yang sudah bekerja dengan usia sekitar 20 tahun ke atas. Durasi 2 jam tayangan "MyTunes" dapat menampilkan 20 hingga 24 lagu. Video klip yang diputar kebanyakan merupakan lagu-lagu yang tidak terlalu baru namun masih populer hingga sekarang. Dengan memutarkan lagu-lagu yang tergolong agak lama tersebut, selain untuk diferensiasi program, Music Director-nya ternyata memiliki tujuan tersendiri, yaitu untuk merangkul komunitas-komunitas yang tersingkir. Menurutnya, komunitas yang tidak suka dengan keseragaman musik di jaman sekarang harus tetap diperhatikan dan dipenuhi kebutuhannya. Target audiens "MyTunes" sesuai dengan target audiens Indovision, yaitu golongan Social Economic Status (SES) A dan B. Standar SES yang digunakan MNC Music Channel maupun Indovision disamakan dengan standar SES milik AGB Nielsen.
6 Analisis Tahap Selection "MyTunes" diproduksi dengan kerjasama sebuah tim yang terdiri dari Produser, Music Director, Kreatif, Editor, dan Programming. Music Director memiliki hak untuk memilih dan mengatur flow lagu bersama Kreatif. Lagu-lagu tersebut harus disetujui oleh Produser dan Programming agar video klipnya dapat diberikan pada Editor untuk digabungkan dan ditayangkan oleh MCR. Alasan "MyTunes" hanya menayangkan video klip sebenarnya didorong oleh permintaan Planning agar program ini menjadi sesuatu yang ringan. Produser MNC Music Channel beserta para krunya akhirnya memilih untuk menayangkan video klip saja agar tidak sulit mengatur jadwal dengan host atau melakukan proses syuting. Pilihan lagu dan video klip yang ditayangkan di program "MyTunes" disesuaikan dengan target usia audiens yang 20 tahun ke atas, golongan SES audiens yang berasal dari kalangan A dan B, juga tujuan Music Director "MyTunes" yang ingin merangkul komunitas tersingkir akibat keseragaman musik di jaman sekarang. Berdasarkan hal-hal tersebut, "MyTunes" hanya menayangkan lagu-lagu yang everlasting atau benar-benar populer di jaman dulu. Mereka tidak memilih lagu-lagu yang baru karena MNC Music Channel memiliki program lain untuk itu, dan lagu-lagu baru tidak sesuai dengan segmen yang dituju "MyTunes". Pemilihan lagu yang diputar merupakan 60-70% pilihan pribadi Music Director. Tidak pernah ada riset secara formal atau detail untuk mengetahui keinginan penonton, namun kru MyTunes memilih lagu dengan melihat opini atau permintaan masyarakat lewat media sosial Twitter. Pilihan lagu ini juga didasarkan dengan seringnya para informan mendengarkan radio dan mencoba untuk memahami flow lagu atau pilihan lagu yang diputar di radio tersebut. Walau tidak sering menonton program musik nasional lain, namun para informan selalu berusaha untuk menambahkan sesuatu di "MyTunes" lewat inspirasi yang mereka dapatkan saat menonton Channel V atau MTV Asia Video klip yang diputar di "MyTunes" sebisa mungkin tidak lebih lama dari tahun Pihak Programming memberikan batasan tersebut karena alasan teknis dan juga target audiens. Mereka merasa bahwa audiens berusia 20 tahun ke atas jarang mendengarkan lagu-lagu di bawah tahun 2000, kecuali lagu tersebut benar-benar populer hingga saat ini. Alasan teknis yang dimaksud adalah kekhawatiran apabila video tersebut scratch atau rusak. Antara video klip dan lagu yang bagus, para informan merasa yang terpenting adalah lagu yang enak didengar. Apabila mereka memutarkan lagu yang sesuai segmen dan populer, tentunya ini akan menambahkan rating dan merangkul komunitas. Hal ini bukan berarti visualisasi video klip tidak penting, karena apabila suatu video rusak atau tidak lulus sensor, sebagus apapun lagunya tetap tidak dapat ditayangkan. Beda halnya dengan video klip yang visualisasinya membosankan tetapi lagunya memang enak didengar dan banyak diminta oleh penonton. Dalam kasus seperti itu, Produser dan Music Director tetap akan memasang lagu tersebut, karena "MyTunes" menayangkan apa yang dinginkan oleh audiensnya. Flow atau alur lagu juga harus diperhatikan, agar tetap enak didengarkan sambil bersantai. Kru "MyTunes" sangat menghindari alur lagu yang tidak sesuai, misalnya setelah memasang lagu dengan tempo cepat seperti rock langsung ke lagu bertempo pelan seperti jazz. Apabila di library "MyTunes" terdapat lagu-lagu dengan jenis serupa, maka "MyTunes" dapat membentuk sebuah episode yang berisikan lagu-lagu jenis tersebut saja. Syaratnya, minimal harus ada 20 hingga 24 lagu dengan jenis musik yang sama. Jika kurang, maka "MyTunes" akan membuat episode yang menayangkan lagu dengan variasi musik berbeda. Episode "MyTunes" bisa juga berbentuk tematik. Di awal pergantian tahun, tim Produksi dan Programming membuat jadwal jangka panjang tentang harihari besar yang akan ada, lalu meminta Music Director untuk mencari lagu-lagu di library dan membuat episode yang tematik sesuai dengan hari raya tersebut. Misalnya Valentine, Natal, atau Ramadhan. Konten "MyTunes" tidak pernah mengutamakan pemasang iklan maupun band baru yang membayar MNC Music Channel untuk menayangkan video klipnya sebagai promosi band tersebut. Hal ini akan diurus oleh Account Executive MNC Channels dan dibahas dengan Produser MNC Music Channel, dan biasanya video klip yang diminta atau baru masuk ini dipasang di program lain, karena "MyTunes" sudah memiliki segmennya sendiri. Hanya saja apabila lagu baru tersebut semakin lama semakin terkenal dan banyak diminta penonton, maka ada kemungkinan lagu itu nantinya akan dipindah tayang ke program "MyTunes" Analisis Tahap Scheduling Di MNC Channels, Programming terbagi atas dua bagian, Planning dan Scheduling. Planning menentukan segala rencana penayangan dan strateginya, sedangkan Scheduling hanya memastikan bahwa
7 program tersebut benar-benar ditayangkan sesuai dengan slot waktu yang sudah ditetapkan. Program "MyTunes" diputar pada slot waktu pukul 12 siang dan re-run pada pukul 1 dini hari. Alasan "MyTunes" ditayangkan pada slot waktu ini adalah karena saat MNC Music Channel ingin melakukan refreshment program, slot waktu inilah yang tersedia. Sehingga pihak Planning dari Programming meminta tim Produksi untuk membuat program yang ringan sesuai dengan slot waktu tersebut. Hal ini menyebabkan tidak adanya strategi yang digunakan saat awal membuat program "MyTunes". Dari pertama kali penayangannya, "MyTunes" tidak pernah berubah jam tayang. Hanya saja re-run yang tadinya 2 kali kini menjadi 1 kali karena adanya program baru lain yaitu "MyTeens". Pengurangan waktu re-run ini adalah karena setelah para kru kembali menelaah kebiasaan audiens, target penonton "MyTunes" ternyata lebih tepat dan lebih banyak di kedua slot waktu itu saja. Target penonton tidak disurvey terlebih dahulu sebelumnya. Programming dan Produksi hanya mengacu pada 3 faktor saat membuat program ini, yaitu flow program, target audiens, dan habit audience. Di antara ketiga faktor tersebut, habit audience dianggap sebagai faktor yang paling penting. Mereka memperkirakan habit audience pada waktu tersebut lewat media sosial Twitter atau lewat kehidupan sehari-hari mahasiswa dan pekerja di kota. Waktu kuliah mahasiswa lebih fleksibel, sehingga sangat mungkin apabila pada pukul 12 siang mereka sedang bersantai di suatu tempat atau di rumah. Sedangkan untuk para pekerja, pukul 12 adalah jam makan siang yang sudah pasti mereka lewatkan di tempat makan tertentu atau di dalam kantor sambil berbincang dan mendengarkan sesuatu. Anak sekolah tidak mungkin bisa menonton "MyTunes" karena pada jam tersebut biasanya mereka masih beraktifitas di sekolah, dan pada pukul 1 subuh mereka sudah tidur. Beda dengan mahasiswa dan pekerja yang masih melakukan aktifitasnya di malam hari misalnya menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Ketika akhirnya mulai ditayangkan pada slot waktu tersebut, konsep programnya ternyata sesuai dengan target audiens yang dituju dan perkiraan kru mengenai habit audience tidak meleset. Hingga kini, "MyTunes" dapat tetap bertahan pada slot waktu ini karena selain tepat sasaran, flow program MNC Music Channel juga tersambung dengan baik. Menurut informan, apabila dibandingkan dengan televisi terrestrial, "MyTunes" bisa saja kalah dengan sinetron siang atau acara pertandingan bola di dini hari. Namun apabila dibandingkan dengan program pay-tv lainnya, "MyTunes" bisa dibilang program unggulan yang memiliki diferensiasi. Dengan program musik luar pun, "MyTunes" masih unggul karena menampilkan lagu-lagu dari Tanah Air lebih banyak, sesuai dengan target audiensnya yang merupakan orang Indonesia. Lewat keunggulan ini, para informan merasa tidak perlu mengganti jadwal tayang "MyTunes". Analisis Tahap Promotion Seluruh pergerakan promosi program "MyTunes" diatur oleh bagian Planning dari Programming MNC Channels. Mereka bertanggung jawab untuk menentukan rencana publikasi seluruh program di MNC Channels secara internal maupun eksternal. "MyTunes" tentu saja termasuk salah satu dari program-program tersebut. Sebelum melaksanakan publikasi, akan dilakukan pertemuan terlebih dahulu untuk menentukan program mana yang akan diekspos lebih banyak, dan mana program yang membutuhkan promosi lebih tinggi untuk menaikkan rating mereka. Promosi program "MyTunes" dilakukan oleh beberapa pihak. MNC Channels memiliki Divisi Brand Image yang bertugas untuk melakukan promosi umum tentang MNC Channels ke beberapa titik lokasi yang memiliki massa skala besar, misalnya airport, convenience store, kafe, universitas, dan lainnya. Mereka melakukan kerjasama dengan tempat-tempat tersebut untuk memasang dekoder Indovision yang isinya hanya memutarkan MNC Channels. Hal ini tentu turut berdampak positif pada program "MyTunes", karena biasanya tempat-tempat tersebut lebih suka memasangkan MNC Music Channel sepanjang hari. Orang-orang yang berada di tempat tersebut jadi tahu mengenai "MyTunes" dan rating "MyTunes" juga bisa tetap stabil karena hal ini. Promosi khusus program "MyTunes" dilakukan oleh para kru "MyTunes" sendiri, yaitu lewat media sosial Twitter. Menurut para informan, dampak promosi lewat Twitter sangat kuat. Kesuksesan promosi lewat Twitter dapat dikatakan mencapai hingga 80%. Banyak orang yang ikut meretweet akun MNC Music Channel dan akhirnya lebih banyak lagi orang-orang yang tau tentang "MyTunes". Alasan "MyTunes" tidak mau membuat akun Twitter sendiri adalah karena mereka mau menaikkan followers MNC Music Channel lebih banyak lagi. Hal ini akan berdampak langsung juga pada program-program di dalamnya, termasuk "MyTunes". Selain itu juga karena alasan tidak adanya kru "MyTunes" yang khusus memegang media sosial, sehingga sulit untuk terus mengupdate akun secara berkala. "MyTunes" juga dipromosikan lewat iklan TV berdurasi 30 detik. Hal ini diatur oleh Planning MNC Channels. Promosi iklan MyTunes tidak hanya ditampilkan di MNC Music Channel saja, namun juga di
8 MNC Channels lainnya. Apabila "MyTunes" akan menayangkan episode tematik, kru "MyTunes" akan meminta promosi yang lebih banyak di MNC Channels lainnya. Agar tidak membosankan, video klip di iklan "MyTunes" akan diubah tiap 3 bulan sekali. Analisis Tahap Evaluation Evaluasi program "MyTunes" dapat dilakukan secara internal kru yang terdiri atas Produser, Music Director, dan Kreatif, namun juga ada evaluasi yang dilakukan bersama pihak Programming. Evaluasi internal kru "MyTunes" berlangsung sebulan sekali dipimpin oleh Produser untuk membahas performa program secara rutin. Data rating dan share yang didapatkan dari AGB Nielsen keluar setiap minggu, sehingga performa program dapat langsung dibahas. Angka rating dan share tersebut merupakan hasil survei AGB Nielsen terhadap pelanggan "Super Galaxy" (full package subscriber) Indovision di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Evaluasi bersama pihak Programming biasanya 3 bulan sekali, namun apabila Programming dan tim Research and Development melihat bahwa performa dan rating sebuah program terus menurun, maka kru program tersebut akan langsung dipanggil untuk membahas kendala dan solusi. Menurut Informan, yang berhak melakukan perombakan adalah bagian Planning. Perombakannya mencakup perubahan konten program, target rentang usia penonton, jadwal tayang program, dan jumlah atau alternatif promosi program tersebut. Perombakan akan didiskusikan terlebih dahulu dengan tim Research and Development, baru ke kru internal program tersebut. Perombakan program "MyTunes" berawal dari evaluasi video klip atau alur lagu "MyTunes" yang dilakukan secara berkala bersama dengan tim Research and Development, namun mereka hanya mengambil 5 sampel acak dari episode-episode yang sudah ditayangkan. Dari situ mereka akan melihat apakah video klip yang ditayangkan dalam episode-episode tersebut layak ditonton dan lulus sensor, apakah alur lagunya sudah cocok dan sesuai dengan tema per episodenya. Perubahan yang pernah terjadi di program "MyTunes" adalah isi lagu dan video klip yang ditayangkan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pendapat antara Programming dengan Music Director mengenai tujuan program ini. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Music Director "MyTunes" ingin merangkul komunitas yang tersingkir karena keseragaman musik di jaman sekarang, sedangkan pihak Programming mengutamakan rating. Visi yang tidak sama ini akhirnya terlihat dari bagaimana bagian Planning meminta kru "MyTunes" terutama Music Director untuk mengganti lagu-lagu yang dipasangnya karena dinilai terlalu tua, padahal Music Director merasa lagu - lagu tersebut sangat sesuai dengan segmen yang ditujunya. Music Director pernah mengikuti saran dari bagian Planning dan Produser hingga akhirnya ia menurunkan segmen lagunya ke golongan SES B dan C, juga memasang lagu yang lebih baru. Perubahan ini ternyata membawa dampak yang kurang baik terhadap rating "MyTunes", sehingga segmennya perlu kembali dinaikkan seperti tujuan awal dan ratingnya pulih. Sejak saat itu, pihak Programming setuju jika "MyTunes" bertahan pada segmen A B dan memutarkan lagu-lagu lama. Belum ada perubahan dari segi jadwal atau cara promosi, karena para informan merasa bahwa jadwal dan promosi yang kini dilakukan sudah efektif dan sesuai dengan target audiens. Rating "MyTunes" pun stabil dan performanya memuaskan karena selalu berada di Top 20 Program di antara seluruh MNC Channels. Performa yang baik ini menjadikan "MyTunes" salah satu program unggulan untuk ditayangkan di MNC International, yaitu saluran MNC yang tayang hingga ke Singapura, Malaysia, dan Brunei. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil wawancara dan analisis peneliti, dapat ditarik simpulan bahwa strategi programming yang dilakukan oleh kru "MyTunes" telah mencakup keempat strategi sesuai teori Eastman dan Ferguson, yaitu Selection (Pemilihan), Scheduling (Penjadwalan), Promoting (Promosi), dan Evaluation (Evaluasi). Hal ini terbukti lewat performa program yang dinilai memuaskan selama kuartal 2 tahun 2013 ini. Dalam proses pemilihan konten, "MyTunes" memilih lagu-lagu lama yang sesuai dengan segmentasi target audiens mereka yaitu golongan SES A dan B berusia 20 tahun ke atas. Mereka mengutamakan alur lagu yang baik, namun visualisasi video klip juga tetap menjadi bahan pertimbangan. Yang terpenting video tersebut tidak rusak, lulus sensor sesuai standar Komisi Penyiaran Indonesia, dan diusahakan tidak lebih
9 tua dari tahun Apabila memungkinkan dan sudah mendekati hari-hari besar, "MyTunes" akan dibuat dengan episode tematik. Music Director akan menentukan playlist berdasarkan pilihan pribadinya dan permintaan audiens lewat media sosial Twitter. Penjadwalan program "MyTunes" oleh Planning divisi Programming MNC Channels ditentukan untuk tayang pada pukul siang dan pukul dini hari. "MyTunes" sebenarnya tidak memiliki strategi apapun karena awal pembentukan program yang memang disesuaikan dengan slot tersisa. Tapi lewat 3 pertimbangan mengenai flow program, target audiens, juga audience habit, penjadwalan "MyTunes" di slot waktu ini diyakini sudah efektif dan tidak pernah diubah. Pertimbangan mengenai Audience habit adalah yang paling penting menurut informan, dan kru meyakini pada waktu tersebut penonton sedang makan siang, mengerjakan tugas, menyelesaikan pekerjaan, atau sulit tidur di malam hari. Penjadwalan ini tidak disertai pertimbangan mengenai kompetitor karena kru merasa "MyTunes" telah memiliki diferensiasi dan tidak bisa dibandingkan dengan program televisi terrestrial. Tahap promosi "MyTunes" diatur oleh bagian Planning juga. Ada 3 (tiga) cara promosi yang dilakukan "MyTunes" dengan pihak yang berbeda juga. Planning mengatur iklan program berdurasi 30 (tiga puluh) detik di saluran MNC Music Channel dan MNC Channels lainnya, kru "MyTunes" mengupdate media sosial Twitter selama penayangan program, dan Brand Image MNC Group yang bertugas untuk mempromosikan MNC Channels secara umum dengan memberikan dekoder Indovision sebagai bentuk kerjama dengan tempat-tempat berskala massa besar. Seluruh informan sepakat bahwa media sosial Twitter memberikan dampak terbesar dari seluruh alternatif promosi yang ada karena tidak memakan biaya, efisien waktu, dan menjangkau pasar luas. Evaluasi program "MyTunes" dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu rapat internal kru atau rapat bersama pihak Programming. Rapat internal kru dipimpin oleh Produser MNC Music Channel, diikuti oleh Music Director dan Kreatif "MyTunes". Rapat ini dilakukan secara rutin sebulan sekali. Rapat bersama Programming dilakukan secara berkala 3 (tiga) bulan sekali untuk membahas rating, share, performa program, kendala yang dirasakan, juga solusi yang bisa dilakukan. Evaluasi ini didasarkan dengan data rating dan share yang keluar tiap minggunya oleh tim Research and Development MNC Channels dan pemilihan sampel acak sejumlah 5 (lima) episode dari episode-episode yang sudah pernah ditayangkan "MyTunes". Perubahan yang dilakukan biasanya mengenai konten lagunya. Hingga kini, "MyTunes" ternyata berhasil mempertahankan performanya sebagai program Top 20 di antara seluruh program MNC Channels lewat evaluasi-evaluasi tersebut. Saran Akademis Keempat tahap strategi programming yang dijelaskan oleh Eastman dan Ferguson terbukti masih dapat diimplementasikan pada program-program masa kini. Teori ini dapat digunakan untuk mempelajari lebih dalam mengenai strategi programming program yang baik, termasuk elemen-elemen yang melengkapi tiap tahap strateginya. Walau penelitian ini meneliti tentang implementasinya terhadap program musik, peneliti yakin bahwa empat tahap tersebut masih sangat esensial untuk dilakukan dan dipertimbangkan untuk strategi programming jenis program lainnya dan bisa digunakan untuk memperluas wawasan para akademisi mengenai strategi programming. Saran Praktis Pemilihan lagu "MyTunes" sudah sangat baik, tapi pemilihan lagu berdasarkan permintaan penonton juga bisa disinkronisasi dengan cara promosi baru yaitu lewat Facebook Fan Page atau YouTube Channel khusus "MyTunes". Bukan untuk memecah belah program-program di MNC Music Channel, namun karena "MyTunes" memiliki segmentasi audiens yang lebih unik dibanding yang lainnya, akan lebih mudah menyaring informasi dan permintaan penonton lewat komen di Facebook Fan Page atau YouTube Channel daripada dari media sosial Twitter. Promosi lewat Facebook dan YouTube juga memungkinkan "MyTunes" untuk melakukan video promosi tersendiri mengenai episode tematik yang akan ditayangkannya dan membentuk komunitas pecinta lagu lama yang semakin mendekatkan interaksi antara "MyTunes" dengan audiensnya. Dalam hal evaluasi konten, memang lebih baik apabila segmentasi lagu "MyTunes" tidak diubah-ubah karena telah menjadi ciri khas tersendiri dari program ini.
10 REFERENSI Ardianto, E. (2004). Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. Cangara, H. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Eastman, S. T., & Ferguson, D. A. (2009). Media Programming : Strategies and Practices. Belmont, CA: Wadsworth. Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Garner, M., Wagner, C., & Kawulich, B. (2009). Teaching Research Methods in the Social Sciences. Southport: The Saint Bookstore. Keith, M. C. (2010). The Radio Station: Broadcast, Sattelite, and Internet. USA: Focal Press. Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morissan, M. (2008). Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana. Muda, D. I. (2005). Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rukmananda, N. (2004). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo. Sugiyono, P. D. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika. Wiryanto. (2006). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo. Yulia, W. (2010). Andai Aku Jadi Penyiar. Yogyakarta: ANDI. Zettl, H. (2009). Television Production Handbook. Belmont, CA: Wadswoth. Jurnal Kaplan, D. (2013). Programming and Editing in Music Radio. International Journal of Communication 7, 767. Kariko, A. A. (2009). Malay Pop: Mass Media Hegemony in Indonesia Popular Music. Lingua Cultura Vol.3 No. 2, 100. Veranica, R. F. (2011). Analisis Kebijakan Music Director Dalam Pemilihan Lagu Program Indo Listen 88,4 Global Radio Jakarta. Jakarta: Binus Library. Website Andry. (2012, April 13). Sejarah Musik di Indonesia. Retrieved March 07, 2013, from Booze Magazine: BIBLIOGRAPHY (n.d.). Retrieved July 7, 2013, from AGB Nielsen: RIWAYAT PENULIS Jemima Roselyn Maryono lahir di Jakarta, tanggal 19 Mei tahun Penulis menamatkan pendidikan S1 dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada tahun 2013.
11
BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi bagian dari momen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. canggihnya hingga bisa melipatgandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto,
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi manusia (human communication) yang munculnya bersamaan dengan digunakannya alat-alat elektronik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya era globalisasi di indonesia ini membuat pemikiran masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan terlihat dari
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM
PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Rey Erlingga Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRAK Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciPERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV Disusun oleh : Virgo Manggala D1409048 TUGAS AKHIR Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya teknologi media massa pada zaman modern ini semakin memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi. Membuat masyarakat untuk dituntut serba cepat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio merupakan teknologi yang menggunakan peralatan radio dan menghasilkan sinyal radio. Sinyal radio kemudian ditransmisikan dengan metode analog melalui gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang bisa menampilkan program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang paling digemari
Lebih terperinciKarya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciTranskip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI
Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di Program Research & Development Department RCTI 1. Apakah penampilan pembawa acara Dahsyat (Olga, Raffi & guest host) dengan candaan dan celetukan-celetukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang komunikasi telahlama hadir di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebagai produk budaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program pada media televisi saat ini membutuhkan strategi dalam bersaing. Untuk menghadirkan program dengan memiliki strategi programming yang berbeda agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. - Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Informan Beberapa informan yang telah penulis wawancara, sesuai dengan ciri riset kualitatif, yaitu: - Intensif, partisipasi periset
Lebih terperinciANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)
ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)
PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu program tidak lepas dari kerja keras orang- orang dibelakangnya. Eksekutif produser sebagai pemimpin utama dan bertanggung jawab penuh dalam keberhasilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi yang ingin didapatkan. Media yang tersedia kini beragam, mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat perkembangan media menjadi lebih maju dari tahun ke tahun, dimana setiap orang bisa dengan mudah mendapatkan sebuah informasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti, maka dapat diambil beberapa hal yang menjadi kesimpulan dan saran peneliti. Walaupun terbatasnya waktu penelitian dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Regulasi bidang penyiaran yang membawa berbagai perubahan memberikan tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN MUSIC DIRECTOR DALAM PEMILIHAN LAGU PROGRAM INDO LISTEN 88,4 GLOBAL RADIO JAKARTA SKRIPSI. Oleh. Renova Frietty Veranica
ANALISIS KEBIJAKAN MUSIC DIRECTOR DALAM PEMILIHAN LAGU PROGRAM INDO LISTEN 88,4 GLOBAL RADIO JAKARTA SKRIPSI Oleh Renova Frietty Veranica 1100004460 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 ANALISIS KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data & Literatur Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program acara LA Lights 100 % Music DEMO ini diperoleh dengan memanfaatkan berbagai informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman ini dunia serasa sempit berkat adanya media massa. Media massa mampu mengantarkan informasi bagi semua orang di belahan bumi mana pun tanpa butuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika didengar di rumah tinggal, di mobil, di rumah-rumah makan, maupun di pertokoan. Dengan keunggulannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa merupakan lokasi atau forum yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik secara perorangan maupun antar kelompok. Komunikasi juga terbagi menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi yang dilakukan baik secara perorangan maupun antar kelompok. Komunikasi juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, menyimpan begitu banyak pesona alam yang memiliki nilai informatif amat tinggi bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.
BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari karakteristiknya yang memberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang
Lebih terperinciBAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN
BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program, acara TV musik di Indonesia semakin meningkat dengan pesat dan bermunculan di layar televisi. Acara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Radio merupakan media komunikasi massa yang kuat dalam perkembangan teknologi. Pada tahun ini, teknologi yang dipakai radio semakin maju. Kemajuan ini ditandai dengan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah
BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi sebagai alat komunikasi yang sifatnya istimewa dibanding alat komunikasi lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya. Televisi
Lebih terperinci