DAFTAR PUSTAKA : Al Malaky, Ekky. Penuntun Remaja Doyan Nonton Why Not Mizan. Media Utama : Bandung, 2004.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA : Al Malaky, Ekky. Penuntun Remaja Doyan Nonton Why Not Mizan. Media Utama : Bandung, 2004."

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA : Al Malaky, Ekky. Penuntun Remaja Doyan Nonton Why Not Mizan. Media Utama : Bandung, Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti. Komunikasi Massa :Suatu Pengantar edisi Revisi. Simbiosa Rekatama Media : 2007 Bagja, Waluya. Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. PT. Setia Purna Inves : Bandung, 2007 Budiman, Kris.Semiotika Visual. Jalasutra : Yogyakarta, 2011 Dadan, Rusmana. Filsafat Semiotika Paradigma Teori dan Metode Interpretasi Tanda dari Semiotika Struktural hingga Dekonstruksi Praktis. Pustaka Setia : Yogyakarta, 2014 Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta : 2010 Isaac Prillentensky dan Dennis Fox. Psikologi Kritis. PT. Mizan Publika : Jakarta, 2005 J Moleong, Lexy.Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung, 2006 Kamdhi, JS. Terampil Berargumen pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.Grasindo : Jakarta, 2006 Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Kencana : Jakarta, 2010 Mabruri KN, Anton.Manajemen Produksi Program Acara TV.Grasindo : 2013 McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa Edisi Kedua Erlangga. Erlangga : Jakarta, 2003 Neuman, W Lawrence. Metodologi Penelitian Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantiatif. PT.Indeks : Jakarta, 2013 Riswandi. Ilmu Komunikasi. Graha Ilmu : Jakarta, 2009 Sobur, Alex. AnalisisTeks Media Suatu Pengantar Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, PT. RemajaRosdakarya. Bandung : 2001 Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung : 2009

2 Yuliastanti, Ana. Bekerja sebagai desainer grafis.erlangga : Jakarta, 2008 SumberLain : Diakses pada tanggal

3 Lampiran 1 Analisis Data dalam Scene I Film Rosewood Representament Object Interpretant Kesimpulan Adegan kamera dalam posisi two shot memvisualisasikan dua orang negro bernama Sylvester (kiri) Mann (kanan) mereka mengenakan pakaian kemeja dengan tali suspender pada jaman itu pakaian tersebut menandakan rakyat sederhana pada jamannya yang mendapatkan aksi pelecehan melalui ucapan dari kulit putih berdasarkan dialog Di mana negro yang akan mendapatkan uang sebanyak itu, lokasinya seperti pada gambar di atas terdapat tembok putih dan jendela yang tertutup menandakan lokasi tersebut melakukan pertemuan yang tertutup hal itu bisa saja terjadi di pengadilan Icon menjelaskan bahwa sosok diatas adalah dua orang kulit hitam yang sangat optimis mereka seperti seorang pahlawan yang memiliki pandangan penuh percaya diri Symbol menjelaskan bahwa dari dialog Di mana negro yang akan mendapatkan uang sebanyak itu menandakan bentuk penindasan ucapan verbal terhadap tokoh kulit hitam tersebut. Dalam adegan Scene I terdapat sebuah dialog Di mana negro yang akan mendapatkan uang sebanyak itu? Dialog tersebut merupakan sebuah bentuk penindasan verbal yang dilakukan kulit putih yang berada disekitar kulit hitam digambar tersebut. Menurut saya ini sebagai bentuk penindasan Rheme karena di dalam sebuah film dialog dapat menginterpretasikan bentuk kekerasan atau pelecehan terhadap suatu tokoh yang dijadikan korban dalam sebuah film penindasan. scene I ini menggambarkan, penindasan kulit putih terhadap kulit hitam berdasarkan dialog Di mana negro yang akan mendapatkan uang sebanyak itu? tetapi kedua tokoh kulit hitam di scene ini terlihat menghadapi dengan tenang Sinsign karena dialog dalam adegan tersebut merupakan fakta yang sesungguhnya di bentuk untuk dijadikan alat penindasan.

4 Lampiran 2 Analisis Data dalam Scene II Film Rosewood Representament Object Interpretant Conclusion Adegan kamera dalam posisi over shoulder memvisualisasikan satu tokoh kulit hitam mengenakan jaket jeans berwarna biru dan kemeja berwarna krem lusuk dan kotor dengan leher terikat tali tambang yang ditarik ke arah samping kanan, badan yang tidur terlentang sedang menatap sedih penuh harap kepada sosok kulit putih yang ada didepannya yang mengenakan topi koboi mengenakan jaket dan memegang senjata, dia juga seperti mengajak sosok kulit hitam berbicara terlihat dari dialog Anda seharusnya melihat mereka gila pada anak itu dimana dialog tersebut menandakan seperti sebuah pernyataan kesal yang muncul dari sosok kulit putih, lokasi mereka seperti berada di sebuah jalan di luar dengan sebuah gerobak menandakan mereka berada di sebuah jalan raya pada jaman dulu Index menjelaskan bahwa sosok kulit putih memegang senjata menandakan seperti ingin mengecam sosok kulit hitam terlihat dari wajah kulit hitam yang ketakutan Symbol menjelaskan bahwa terdapat dialog Anda seharusnya melihat mereka gila pada anak itu menandakan seperti bentuk pernyataan mengintimidasi terhadap sosok kulit hitam tersebut., Dalam adegan scene II terlihat sosok memakai topi koboy dengan kulit berwarna putih sedang mengintimidasi seorang sosok berkulit hitam atau lebih dikenal negro yang lehernya terikat oleh tali tambang. Dicisign karena dalam adegan scene II terdapat sosok kulit hitam terbaring lemas dengan tali tambang mengikat di lehernya menandakan sebuah fakta tentang bentuk penindasan.. scene II ini menggambarkan, penindasan yang dilakukan kulit putih terhadap kulit hitam yaitu dengan mencekik leher kulit hitam mengenakan tambang dan mengintimidasinya, terlihat juga penggambaran tokoh kulit putih mengenakan topi koboy memegang senjata yang sedang melihat ke sosok kulit hitam yang sedang dalam posisi terlentang mengenakan pakaian lusuk, kotor dan tali tambang mengikat di lehernya. Sinsign karena adegan dalam scene II terdapat bentuk fakta penindasan dimana sosok kulit hitam dibully dengan cara lehernya di ikat dengan tali tambang juga baju yang kotor, lusuk dan muka seperti abis dipukuli.,

5 Lampiran 3 Analisis Data dalam Scene III Film Rosewood Representament Object Interpretant Kesimpulan Adegan dalam scene III kamera dalam posisi over shoulder memvisualisasikan satu orang kulit putih sedang menarik baju seorang kulit hitam yang babak belur menandakan seperti orang yang ingin mengajak berkelahi, sosok kulit putih ini mengenakan kemeja dan rompi hitam dibelakangnya menandakan seperti seorang sheriff pada jaman itu sedangkan kulit hitam sendiri seperti mengenakan sebuah jaket berwarna coklat, terdapat beberapa kaki-kaki disekelilingnya menandakan lokasinya seperti di kerumuni banyak orang. Icon menjelaskan bahwa sosok kulit hitam dengan wajah babak belur dan pasrah menatap sosok kulit putih yang menarik bajunya. Index menjelaskan bahwa sosok kulit putih menarik jaket tokoh kulit hitam menandakan seperti mengajak bicara sosok kulit hitam. Dalam adegan scene III terlihat sosok memakai kemeja putih dan rompi hitam dengan kulit berwarna putih sedang menarik seorang sosok berkulit hitam atau lebih dikenal negro yang mukanya babak belur. Argument karena dalam adegan scene III terdapat sosok kulit putih yang mengenakan kemeja garisgaris dan rompi hitam dikatakan sebagai seorang sheriff pada jaman itu dan tidak mungkin sheriff ikut melakukan penindasan. scene III ini penindasan yang dilakukan kulit putih terhadap kulit hitam yaitu dengan menarik baju kulit hitam yang sudah tidak berdaya atau pasrah, terlihat juga penggambaran tokoh kulit putih mengenakan rompi hitam dan kemeja garisgaris menarik baju sosok kulit hitam yang sedang dalam posisi tidak berdaya mengenakan jaket dan juga terlihat sesosok tangan memegang senjata dan kaki-kaki mengelilinginya, Legisign karena adegan dalam scene III terdapat sosok kulit putih seperti sheriff mengenakan kemeja putih garis-garis dan rompi hitam sedang melakukan penindasan terhadap kulit hitam yang seharusnya tidak terjadi.

6 Lampiran 4 Analisis Data dalam Scene IV Film Rosewood Representament Object Interpretant Kesimpulan Adegan dalam scene IV kamera dengan posisi long shot memvisualisasikan segerombolan kulit putih menyaksikan dua sosok kulit hitam yang sedang digantung didepannya, hampir seluruhnya sosok kulit putih tersebut memegang senjata, dibelakang mereka terdapat asap menandakan adanya api, dilihat dari scene ini aksi mereka bersorak-sorak menandakan kegembiraan mereka melihat sosok yang digantung, kebanyakan dari mereka mengenakan kemeja dan tali suspender, lokasi sekeliling mereka terdapat banyak pepohonan dan awan terang menandakan mereka ada di lingkungan terbuka atau disebuah lapangan Icon menjelaskan bahwa bentuk penindasan terhadap kulit hitam dengan cara menggantungnya dan menyorakinya ramai-ramai. Index menjelaskan bahwa sosok kulit putih beramairamai mereka mengangkat tangan menandakan orang menyetujui sesuatu yang akan dilakukan oleh sosok kulit putih paling depan, dekat dengan kulit hitam yang di gantung. Dalam adegan scene IV terdapat sosok yang memakai topi kemeja putih tali suspender, mengenakan daster mengangkat tangan memiliki kulit berwarna putih menandakan bahwa mereka adalah warga kulit putih sedangkan sosok yang digantung memiliki kulit gelap menandakan bahwa mereka adalah warga kulit hitam. Dicisign karena dalam adegan scene IV terdapat sekelompok warga kulit putih menyaksikan dua tokoh kulit hitam di gantung yang dapat dijadikan fakta bentuk penindasan. scene IV ini menggambarkan, penindasan yang dilakukan kulit putih terhadap kulit hitam yaitu dengan menggantung kulit hitam dan menyorakannya ramai-ramai Sinsign karena faktanya tokoh dalam adegan scene IV ini kulit hitam yang tergantung di kelilingi oleh kulit putih yang menyorakinya menandakan warga kulit putih bergembira di atas penderitaan warga kulit hitam..

7 Lampiran 5 Analisis Data dalam Scene V Film Rosewood Representament Object Interpretant Kesimpulan Adegan dalam scene V ini kamera dengan posisi medium shot memvisualisasikan segerombolan kulit putih menyaksikan sosok kulit hitam yang sedang ditembak oleh salah satu warga kulit putih, hampir seluruhnya sekelompok kulit putih tersebut terdiam kaget melihat aksi penembakan yang dilakukan oleh seorang warga kulit putih yang sedang dalam posisi duduk memegang senjata menandakan aksi ini adalah sebuah bentuk penindasan yang menyebabkan warga kulit hitam meregang nyawa, di dalam scene terdapat sebuah dialog Stop! Duke! dimana salah satu dari kawanan kulit putih mencoba memberhentikan aksi kulit putih bernama duke, mungkin yang melakukan penembakan terhadap warga kulit hitam tersebut. Kebanyakan dari mereka kawanan warga kulit putih mengenakan kemeja, tali suspender, celana jeans dan topi koboi, lokasi mereka terdapat banyak pepohonan dan langit gelap menandakan mereka ada di lingkungan terbuka atau disebuah lapangan. Icon menjelaskan bahwa sosok kulit hitam tertembak yang dimana penembakan tersebut dilakukan oleh sosok kulit putih Index menjelaskan bahwa sosok kulit putih mengangkat tangannya yang memegang senjata dan senjata tersebut mengeluarkan asap menandakan aksi penembakan terhadap kulit hitam tersebut. Dalam adegan scene V diatas terlihat sosok yang memakai topi koboy kemeja mereka memiliki warna kulit putih menandakan bahwa mereka adalah warga kulit putih sedangkan sosok yang bayangan di depan mereka memiliki kulit gelap menandakan bahwa mereka adalah warga kulit hitam Dicisign karena dalam scene V terdapat fakta aksi penembakan yang dilakukan warga kulit putih terhadap kulit hitam.. scene V ini menggambarkan, penindasan yang dilakukan kulit putih terhadap kulit hitam yaitu dengan melakukan penembakan dan menontonnya ramai-ramai Sinsign karena tokoh dalam adegan scene V ini kulit hitam yang ditembak oleh salah satu warga kulit putih dan di kelilingi oleh kulit putih yang memandang ke arahnya menandakan warga kulit putih bergembira di atas penderitaan warga kulit hitam.

8 CURICULUM VITAE Name : Siti Nurina Anjaswari Place and D.O.B : Jakarta, 13 Juni 1993 Gender : Female Nationlity : Indonesia ID Number : ririn8893@yahoo.com Religion : Moeslem Address : Jln.H.Saaba Raya, Komp. DPR III no. 37 RT.14/02 Jakarta Barat Mobile Number : EDUCATION : Elementary School Secondary School Senior High School University Faculty : SDN 01 Pagi Meruya Selatan : SMP N 219 Joglo : SMA Yadika 5 Joglo : Mercu Buana University : Communication / Broadcasting SKILLS : Languages : English (Oral and Written) WORKING EXPERIENCE : 2014 Producer Assistant Jak TV Secretary PT. CBS holdings HOBBIES : Reading

DAFTAR PUSTAKA. Al-Malaky, Ekky. 2004, Remaja Doyan Nonton, PT. Mizan Bunaya Kreativa, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Al-Malaky, Ekky. 2004, Remaja Doyan Nonton, PT. Mizan Bunaya Kreativa, Bandung. 68 DAFTAR PUSTAKA Al-Malaky, Ekky. 2004, Remaja Doyan Nonton, PT. Mizan Bunaya Kreativa, Bandung. Ardianto, Elvinaro. Dkk, 2007, Komunikasi Massa, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Denis, McQuail, 1987,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah film yang baru dibuat sangat menarik minat penonton untuk menyaksikannya, akan tetapi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro., Lukiati Komala., dan Siti Karlinah.Komunikasi Massa SuatuPengantar. Bandung: SembiosaRekatama Media, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro., Lukiati Komala., dan Siti Karlinah.Komunikasi Massa SuatuPengantar. Bandung: SembiosaRekatama Media, 2004. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro., Lukiati Komala., dan Siti Karlinah.Komunikasi Massa SuatuPengantar. Bandung: SembiosaRekatama Media, 2004. Anwar Arifin. Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Sembiosa

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Daftar Pustaka. Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Daftar Pustaka Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2012. Ardianto Elvinaro., Komala Lukiati., Karlinah Siti. Komunikasi Massa Suata Pengantar Edisi Revisi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi manusia direpresentasikan melalui penggambaran dalam film Life

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi setiap minggunya.

Lebih terperinci

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati

Lebih terperinci

87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perilaku yang menyatakan suatu penafsiran pada perilaku tentang kejadian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perilaku yang menyatakan suatu penafsiran pada perilaku tentang kejadian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makna Pesan Dalam Komunikasi 2.1.1. Definisi pesan Pesan merupakan peristiwa simbolis yang menyatakan suatu penafsiran pada perilaku yang menyatakan suatu penafsiran pada perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji makna-makna dari sebuah perilaku, simbol maupun

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pendergrast, Mark. For God, Country and Coca-Cola, Basic Books, 2000

DAFTAR PUSTAKA. Pendergrast, Mark. For God, Country and Coca-Cola, Basic Books, 2000 DAFTAR PUSTAKA BUKU: Little John, Stephen W., Foss, Karen A. Teori Komunikasi: Theories of Human Communication. Indonesia: Salemba Humanika, Edisi 9. 2011 Pendergrast, Mark. For God, Country and Coca-Cola,

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon ( dalam Moleong, 2004: 49 ), Paradigma adalah cara mendasar untuk persepsi berfikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Abu Haj. Ensiklopedia Untuk Anak-anak Muslim Jilid 1. Bandung: Penerbit Grasindo, 2007. Abu. Buku Pintar Al-Quran. Jakarta: Qultum Media, 2008. Ahmad Ath-Thahir, Hamid. Taqwa dan Cerdas.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media DAFTAR PUSTAKA Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2007 Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti,

Lebih terperinci

PENINDASAN TERHADAP WARGA KULIT HITAM DALAM FILM ROSEWOOD ( Analisis Semiotika Charles Shanders Pierce )

PENINDASAN TERHADAP WARGA KULIT HITAM DALAM FILM ROSEWOOD ( Analisis Semiotika Charles Shanders Pierce ) PENINDASAN TERHADAP WARGA KULIT HITAM DALAM FILM ROSEWOOD ( Analisis Semiotika Charles Shanders Pierce ) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Komunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anton Mabruri KN, Penulisan Naskah TV, Program Acara Televisi, hlm.

DAFTAR PUSTAKA. Anton Mabruri KN, Penulisan Naskah TV, Program Acara Televisi, hlm. DAFTAR PUSTAKA Ahsan Adrian, Diki Umbara, What Editing Mean? 2007 Anton Mabruri KN, Penulisan Naskah TV, Program Acara Televisi, hlm. Astrid S. Susanto, Komunikasi Massa, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan dua jenis font. Font Simply Glamorous untuk kata Layangan dan font Casual untuk kata Pusaka. Font Simply Glamorous

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Eva. Broadcasting to be Broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Eva. Broadcasting to be Broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati., Karlinah, Siti. Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Bandung: Sembiosa Rekatama Media, 2012. Arifin, Eva. Broadcasting to be Broadcaster.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn) KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Iskak, Yustinah. Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga. 2008

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Iskak, Yustinah. Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga. 2008 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Iskak, Yustinah. Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga. 2008 A.Malik Ahmad. Shalat Membina Pribadi dan Masyarakat. Padang: Pesantren Kewiraswastaan

Lebih terperinci

Mulyana, Deddy. Komunikasi Massa: Kontroversi, Teori, dan Aplikasi. Bandung: Widya Padjajaran Najir, Moh. Metode Penelitian.

Mulyana, Deddy. Komunikasi Massa: Kontroversi, Teori, dan Aplikasi. Bandung: Widya Padjajaran Najir, Moh. Metode Penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2004. Budiman, Kris. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas. Yogyakarta:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Iklan Provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalanin akan dibedah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. https://www.scribd.com/document/ /jaenal-mutaqin docx diakses pada 14, Juni Pukul Wib

DAFTAR PUSTAKA. https://www.scribd.com/document/ /jaenal-mutaqin docx diakses pada 14, Juni Pukul Wib DAFTAR PUSTAKA A.S, Rosa dan Shalahuddin, M. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Informatika Churchill, JR, Gilbert A. 2001. Dasar Dasar Riset Pemasaran. Jakarta: Erlangga Rangkuti, Freddy. 2002.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Msc, Pengantar Ilmu Komunikasi, Ed 1-7 Jakarta, PT Raja Grafindo Persada Hal 1.

DAFTAR PUSTAKA. Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Msc, Pengantar Ilmu Komunikasi, Ed 1-7 Jakarta, PT Raja Grafindo Persada Hal 1. DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Msc, Pengantar Ilmu Komunikasi, Ed 1-7 Jakarta, PT Raja Grafindo Persada 2006. Hal 1. Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si, Dra. Lukiati Komala, M.Si. Dan Dr. Siti Karlinah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Masssa Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Masssa Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007 DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Masssa Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007 Ardianto, Elvinaro., dan Lukianti komala erdiyana. Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Singapore : SAGE Publication Asia-Pacific Pte Ltd, 2012

DAFTAR PUSTAKA. Singapore : SAGE Publication Asia-Pacific Pte Ltd, 2012 DAFTAR PUSTAKA Burton, Graeme. Media dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra, 2012 Barker, Chris. Cultural studies : Theory and Practice 4th Edition. Singapore : SAGE Publication Asia-Pacific Pte Ltd,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut symbol, komunikasi symbol dapat berupa gambar yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nyoman Kutha Ratna (2011:21) adalah seperangkat keyakinan mendasar, pandangan dunia yang berfungsi untuk menuntun tindakantindakan manusia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media, Bandung

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media, Bandung DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media, Bandung. 2007. Badara, Aris. Analisis Wacana. Kencana. Jakarta. 2012. Barthes, Roland. Mitologi. Ahli

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 02-22 Februari 2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alwi, Audy Mirza. Foto Jurnalistik Metode Memotret Dan Mengirim Foto Ke Media Massa. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Alwi, Audy Mirza. Foto Jurnalistik Metode Memotret Dan Mengirim Foto Ke Media Massa. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara DAFTAR PUSTAKA a. Buku Alwi, Audy Mirza. Foto Jurnalistik Metode Memotret Dan Mengirim Foto Ke Media Massa. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. 2006. Ardianto, Elvinaro dan Bambang. Filsafat Ilmu Komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh gambaran dan realitas sosial. Media bukan hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh gambaran dan realitas sosial. Media bukan hanya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media menyalurkan nilai-nilai yang normatif yang berbaur dengan berita dan hiburan. Ini karena media telah menjadi sumber dominan untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fowler, Martin, UML Distilled Edisi 3. Jakarta : Penerbit Andi. Mulyanto, Agus, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA. Fowler, Martin, UML Distilled Edisi 3. Jakarta : Penerbit Andi. Mulyanto, Agus, Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. 190 DAFTAR PUSTAKA A. Dennis, W. Haley Barbara dan T. David, System Analysis Design, UML Version 2.0, B. L. Golub, Penyunt., Don Fowley, 2012. Dennis, Alan. 2012. System Analysis And Design, Fifth Edition.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sinopsis Film Animasi Battle Of Surabaya Battle Of Surabaya menceritakan kisah pemuda yang memiliki jiwa spontan, berani dan bertanggung jawab yang bernama Musa.

Lebih terperinci

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Insidious Insidious berceritakan tentang keluarga bahagia Josh Lambert (Patrick Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah

Lebih terperinci

Sumber Lain : Data dari ketua RT:007/07 Srengseng, Kembangan-Jakarta Barat

Sumber Lain :  Data dari ketua RT:007/07 Srengseng, Kembangan-Jakarta Barat DAFTAR PUSTAKA Alatas, Fahmi. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, Jakarta : YPKMD, 1997. Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997. Bungin, Burhan.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggara, Sahya.Sistem Politik Indonesia,Bandung : CV Pustaka Setia, 2013.

DAFTAR PUSTAKA. Anggara, Sahya.Sistem Politik Indonesia,Bandung : CV Pustaka Setia, 2013. DAFTAR PUSTAKA Anggara, Sahya.Sistem Politik Indonesia,Bandung : CV Pustaka Setia, 2013. Arifin,Anwar.Komunikasi Politik:Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi & Komunikasi Politik Indonesia, Jakarta : Balai

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menentukan kebenaran atau lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. PT Elex Media Komputindo: Jakarta. 2010

DAFTAR PUSTAKA. PT Elex Media Komputindo: Jakarta. 2010 92 DAFTAR PUSTAKA Asa Berger Arthur. Tanda-Tanda dalam kebudayaan kotemporer terjemahan Bungin Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodelogis Kearah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta, PT

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sign, interpretant dan object. Berdasarkan hasil analisa, peneliti melihat. terdapat dua makna berbeda yang ingin disampaikan.

BAB VI PENUTUP. sign, interpretant dan object. Berdasarkan hasil analisa, peneliti melihat. terdapat dua makna berbeda yang ingin disampaikan. BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan teori segitiga makna Carles S. Pierce mengenai makna yang terdapat pada iklan rokok Djarum Coklat Filter yang ditampilkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 136 DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, Sutario. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Anonim. 2011. Representasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: karya Agung, Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, Surabaya: Kencana, 2006

DAFTAR PUSTAKA. Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: karya Agung, Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, Surabaya: Kencana, 2006 DAFTAR PUSTAKA Ardianto Elvinaro, Lukiyati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, edisi revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007 Budiono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya:

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin & Lincoln (1998:105) mendefinisikan paradigma sebagai sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data diketahui, bahwa tanggapan siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang terhadap tayangan sinetron Cerita SMA pada stasiun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. (Negeri Ini) dengan menggunakan metode semiotika Pierce. Peneliti

BAB VI PENUTUP. (Negeri Ini) dengan menggunakan metode semiotika Pierce. Peneliti 151 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Setelah peneliti melakukan analisis pada film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dengan menggunakan metode semiotika Pierce. Peneliti mendapatkan hal-hal atau makna di balik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. [1] Dennis, Alan. Barbara, H.W. and Roberta, M.R. Systems analysis and design 4th ed. John Wiley&Sons,Inc, 2012.

DAFTAR PUSTAKA. [1] Dennis, Alan. Barbara, H.W. and Roberta, M.R. Systems analysis and design 4th ed. John Wiley&Sons,Inc, 2012. DAFTAR PUSTAKA [1] Dennis, Alan. Barbara, H.W. and Roberta, M.R. Systems analysis and design 4th ed. John Wiley&Sons,Inc, 2012. [2] Iriani, Sri Setyo, 2011. Strategi Customer Relationship Marketing Terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta DAFTAR PUSTAKA Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta. 2001. Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi, Bandung, 2006. Burhan Bungin.Data

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kemudian menarik kesimpulan dari data yang telah yang telah diperoleh tersebut.

BAB IV PENUTUP. kemudian menarik kesimpulan dari data yang telah yang telah diperoleh tersebut. 82 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian proses penelitian dan analisis data, peneliti kemudian menarik kesimpulan dari data yang telah yang telah diperoleh tersebut. Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian reception analysis yang menggunakan model encodingdecoding

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian reception analysis yang menggunakan model encodingdecoding BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian reception analysis yang menggunakan model encodingdecoding milik Stuart Hall ini melihat bagaimana penerimaan penonton remaja mengenai adegan kekerasan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis adalah paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari sekian banyak shoot, scene dan sequence. Tiap shoot membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari sekian banyak shoot, scene dan sequence. Tiap shoot membutuhkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Media Massa Menurut Joseph V. Maschelli dalam maarif (2005:27) film secara struktur terbentuk dari sekian banyak shoot, scene dan sequence. Tiap shoot membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paragdima Sebuah tontonan akan menjadi daya tarik tersendiri jika memiliki jalan cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku. Ali, Mohammad., dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi. Aksara, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku. Ali, Mohammad., dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi. Aksara, 2005. 90 DAFTAR PUSTAKA A. Buku. Ali, Mohammad., dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Ardianto, Elvinaro., dan Lukita Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Film Merah Putih Judul : Merah Putih Tahun Produksi : 2009 Jenis Film Durasi Film Perusahaan Film : Drama Perjuangan : 108

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Kurniawan Rulianto PHP & MySQL untuk orang awam. Pelmbang: Maxikom.

DAFTAR PUSTAKA. Kurniawan Rulianto PHP & MySQL untuk orang awam. Pelmbang: Maxikom. DAFTAR PUSTAKA Kurniawan Rulianto. 2010.PHP & MySQL untuk orang awam. Pelmbang: Maxikom. Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi. Merlina, Nita

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006. Devito, Josep A, Komunikasi Antar Manusia, Edisi kelima terjemahan Agus Maurama, Profesional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada teori yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Hasil interpretasi tanda pada Iklan Oriflame versi Oriflame Changes Lives, menunjukkan perempuan belum sepenuhnya bebas, peran perempuan dalam hal pekerjaan dan

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Simulasi Teknik Dasar Penggunaan Kamera AVI Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tugas Buatlah

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk Desain judul Penulis menggunakan font Caviar dreams dan pada huruf a di beri garis agar tampak seperti mata kucing dan, pemberian kuping kucing

Lebih terperinci

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Devita Nela

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja

DAFTAR PUSTAKA. Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja DAFTAR PUSTAKA Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2000. Hlm 167 Jallaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Ardianto, Elvinaro., Komunikasi Massa. Simbiosa Rektama Media: Bandung. 2004

Daftar Pustaka. Ardianto, Elvinaro., Komunikasi Massa. Simbiosa Rektama Media: Bandung. 2004 Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro., Komunikasi Massa. Simbiosa Rektama Media: Bandung. 2004 -------------., Lukita Komala, dan Siti Karlina,. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, PT Simbosa Rekatama Media:

Lebih terperinci