STRUKTUR BENTANG LEBAR & ME

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRUKTUR BENTANG LEBAR & ME"

Transkripsi

1 STRUKTUR BENTANG LEBAR & ME STRUKTUR SHELL (STRUKTUR CANGKANG) DISUSUN OLEH: ASTA JULIARMAN HATTA A. FITRIANI TENRIWALI MUHAMMAD SAFRIZAL (D ) (D ) (D ) PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014 BAB I PENDAHULUAN

2 A. Latar Belakang Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah (Scodek,1998). Terdapat lima golongan bentuk struktur (Sutrisno, 1983), yaitu struktur massa, struktur rangka, struktur permukaan bidang ( struktur lipatan dan cangkang), struktur kabel danboimorfik. Bentuk struktur permukaan bidang yang merupakan struktur cangkang atau shell, di alam dapat ditemukan pada bentuk perisai dari tumbuhtumbuthan maupun binatang, meskipun bentuknya tipis, tapi kuat dan kokoh. Seperti kulit labu yang kering, kulit telur, kulit kerang dan tempurung kepala kita. Ciri-ciri dari perisai yang kokoh adalah bentuknya yang lengkung dan berbahan keras dan padat. Pengertian ini oleh manusia diwujudkan sebagai struktur cangkang. Pernyataan dari pengertian alam tersebut menjadi suatu struktur buatan manusia. membatasinya, Meskipun abad demi terdapat abad ikatan-ikatan manusia akhirnya yang mampu melonggarkan batasan tersebut seiring dengan kemajuan teknologi. Karenanya pada masa kini bentuk yang dihasilkan dalam struktur cangkang masih harus berbentuk geometrik yang dapat dimengerti dan diterjemahkan dalam kemampuan matematis untuk dapat dilaksanakan. persamaan Pada antara dasarnya fungsi, bentuk-bentuk material, dan struktur hukum-hukum adalah statis. Cangkang pada umumnya menerima beban merata yang dan dapat menutup ruangan besar dibandingkan denga tipisnya pelat cangkang tadi. Oleh karena itu struktur cangkang paling baik digunakan pada bangunan dengan bentang besar tanpa pembagian pada interior 1

3 seperti stadion, stasiun, pasar, masjid exibition hall, dang bangunan bentang besar lainnya B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Struktur Cangkang (Shell)? 2. Bagaimana perkembangan struktur shell? 3. Bagaimana cara kerja pembebanan dan penyaluran momen dan gaya-ga dalam Struktur Cangkang (Shell)? 4. Apa saja contoh-contoh dari bangunan Struktur Cangkang (Shell)? C. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Struktur Cangkang (Shell) 2. Mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan struktur shell. 3. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi penggunaan Struktur Cangkang (Shell) pada bagnunan 4. Mahasiswa dapat mengetahui contoh-contoh dari bangunan Struktur Cangkang (Shell) yang ada saat ini BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Struktur Cangkang 2

4 Struktur Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari 1. Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola), 2. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan bola eliptik dan silindris) 3. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen garis pada 2 kurva bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid) 4. Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah disebutkan di atas. Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur. Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan membatasi hal ini. Beban-beban yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane) permukaan tersebut.tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahan Momen yang berarti Struktur cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk memikul beban merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan penggunaan cincin tarik pada tumpuannya. Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam bidang (terutama dengan cara tarik dan tekan), struktur cangkang dapat 3

5 sangat tipis dan mempunyai bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang tebal sebesar saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8 cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 m). Cangkang setipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentukbentuk 3 dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai ketebalan lebih besar, dan tidak dapat dikelompokkan struktur yang hanya memikul tegangan dalam bidang karena, pada struktur tebal seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan. Bentuk 3 dimensional juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur seperti ini pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku strukturalnya dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, hanya saja tegangannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan cangkang, tetapi terpusat pada setiap batang. Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada awal abad XIX. Kubah Schewedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tak teratur, misalnya, diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia ini yang menggunakan cara demikian. Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu diantaranya adalahkubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka 4

6 banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola itu akan terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola. Tinjauan geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat strukturnya dapat membingungkan. Keuntungan struktural yang didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya. Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa di antaranya adalah atap barrel ber-rib dan ataplamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskrit. Bentuk yang disebut terakhir ini yang terbuat dari material kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan. Dengan sistem Lamella, kita dapat mempunyai bentangan yang sangat besar. Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi yang luar biasa Kata cangkang (shell) diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam yaitu bentuk cangkang telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk tersebut tipis, kaku, melengkung tapi kokoh, ditiru manusia dalam pembuatan struktur untuk bangunan yang membutuhkan ruang besar. Cangkang (Shell) adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipissertamempunyai permukaan lengkung. 5

7 Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan secara merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh elemen strukturnya. Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya normal, dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur. Struktur shell diperhitungkan untuk memikul tegangan-tegangan langsung berupa tekan, tarik dan geser. Termasuk dalam klasifikasi Surface Active System dimana gaya bekerja dan disalurkan melalui seluruh bidang permukaan. 6

8 Konsep dari struktur cangkang(shell) dapat dipahami seperti ilustrasi disamping ini: Sehelai kertas dapat melendut karena beban sendiri. Kertas yang digulung dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Bentuk silinder juga dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Kertas dapat tertekuk (roboh) karena beban yang berat. Penguatan ujung silinder dapat menahan tekukan. Persyaratan Struktur Cangkang Shell Suatu struktur shell harus mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut : a. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or double curved). b. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya. c. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan. Prinsip pembebanan dalam sebuah shell dapat dibagi: 1. Lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera di sekitar suatu titik. 7

9 2. Umum atau Keseluruhan, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai suatu keseluruhan. Bentuk-bentuk ShellShell mempunyai variasi bentuk yang tak terhingga. Secara umum bentuk-bentuk shell dapat digolongkan dari berbagai cara (metoda) penggolongan: A.Berdasarkan bentuk terjadinya, shell dibagi atas: 1.Rotational Surface (bidang putaran) Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datardiputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan rotational dapat dibagi tiga yaitu Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface. 2. Transitional Surface (bidang geseran) 8

10 Adalah bidang yang diperoleh bila mana ujung ujung suatu garis lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan permukaan transitional dibagi dua yaitu Cylindrical SurfacedanElliptical Surface 3. Translational Surface Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadihyperbolic Paraboloid dan Conoid. B.Berdasarkan bentuk geometris, shell dibagi atas: 9

11 1.Shell silindrical (silinder) 2.Shell conical (kerucut) 3.Shell domical (dome) 4.Shell Torus 5.Shell Hyperbolic (hiperbola) 6.Shell Hyperbolic paraboloid / Hypar (hyperbolis parabola) 7.Shell Elliptical paraboloid 8.Shell Conoid (Konoid) 9.Shell dengan bentuk bebas (Free form shell) C. Berdasarkan penggolongan kedudukan kurva, shell dibagi atas: 10

12 1.Kurva-kurva membuka kearah yang sama (synclastic) 2.Kurva-kurva kearah yang saling berlawanan (antisynclastic) D. Berdasarkan kelengkungan permukaan, shell dibagi atas: 1. Singly curved shell, terbentuk dari perpindahan bidang lengkung. 2. Doubly curved shell with principle curves in the same direction (domical shell) dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap sumbu pada bidang tersebut dan membentuk lengkungan kearah sumbunya. Doubly curved shell with principle curves in opposite direction (hiperbolikparaboloid). 3. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite direction yang memberikan contoh prinsip-prinsip alternative arah lengkungan. B. Perkembangan Struktur Shell 11

13 Meskipun struktur shell baru dikenal pada permulaan abad XX, tetapi 2000 tahun yang lalu yaitu zaman Romawi penggunaan bentuk-bentuk shell telah ditemukan. Kurang banyaknya dilaksanakan konstruksi dengan struktur shell karena : - Bahan yang dikenal belum dapat memikul tegangan tarik yang tinggi - Cara perhitungan yang cukup teliti untuk konstruksi ini belum ada. Arch dan vault merupakan contoh-contoh paling mula dari optimasi struktural pasangan bata. Tidak ada yang lebih baik yang pernah ditemukan, baik secara struktural atau estetis, untuk membentuk ruangan dengan bata dan batu. Vault dapat dianggap sebagai arch memanjang. Meskipun demikian, bila vault dibuat melengkung ke dua arah spereti gereja Gotik, ia akan mempunyai karakteristik ruang konstruksi shell. Dome adalah sperti arch, selain itu dome membentuk arch baik secara horizontal maupun vertikal. Dome Pantheen pada zaman Romawi hanya merupakan ekspresi yang kuat, sedang untuk bahan serta pengetahuan bentuk statika(mekanika) masih sangat sederhana. Dengan adanya sifat-sifat kekakuan strukturil pada bentuk-bentuk permukaan lengkung dari suatu benda tipis atau membran, memberi kemungkinan baru untuk memakai dan mengembangkan prinsip-prinsip tersebut sebagai salah satu metode pemecahan sistem struktur berbentang besar, dengan berprinsip pada teori membran sebagai dasar perhitungan. Bentuk tiga dimensional lain, juga dapat dibuat dari batang- batang kaku dan pendek telah diperkenalkan pada tahun Kubah schwender di Berlin, yang terdiri dari jaringan-jaringan batang bersendi tidak teratur dengan bentang 48 m. Selanjutnya kubah geodesik yang diperkenalkan Buckminster yang menggunakan batang-batang yang sama panjangnya. C. Material Struktur Shell 12

14 Material struktur shell terdiri dari metrial dengan karakteristik yang sudah dapat diketahui dan didefenisikan dengan baik, misalnya tentang ketahanannya terhadap gaya-gaya tarik, geser, tekan, momen lentur, kekuatan-kekuatannya bata dan lain-lain sehingga untuk meningkatkan efektifitas struktural dari materi tersebut, dapat ditentukan metode-metode yang tepat untuk diterapkan. Pada dasarnya material untuk sistem struktur shell terdiri dari: (1) Beton Baja Beton sebagai adukan semen PC, batu kerikil dan air, membentuk material monolit untuk menjadi struktur yang dapat tahan gaya tarik dan tekan, berkat tulangan baja didalamnya yang mempunyai sifat homogen dan isotop. Dengan cetakan yang beraneka ragam dapat dibuat beton dengan bentuk apapun. Proses pembuatan beton memakan waktu yang relatif lama dan dalam pelaksanaan di lapangan pembangunan diperlukan pengawasan dan pengujian yang teliti. (2) Baja Baja adalah bahan yang diperlukan sekali, baik sebagai struktur utama maupun sebagai pendukung tambaha dalam beton tulang. Bahan tersebut sebagai penganti homogenitas dan isotropi yang tidak terdapat dalam beton, dengan memasukannya di dalam balok atau plat pada tempatnya yang diperlukan. Bahan baja dibuat dalam bermacam-macam campuran mineral untuk memenuhi kekuatan yang dikehendaki dalam bentuk balok berprofil, platplat baja dari yang tipis hingga yang tebal berupa plat datar halus, bergelombang dan dengan permukaaan kasar (antislip). (3) Plastik Penggunaan plastik sebagai bahan untuk struktur bangunan, masih belum banyak digunakan, Ahli plastik mempertimbangkan keuntungan plastik dibanding dengan penggunaan bahan lain. Perkembangan pesat sekali dan akan tiba waktunya keberhasilan penyelidikan dan percobaan tersebut. Beberapa arsitek mengambil langkah-langkah dibiang industri dan desain aesthetics dan bntuk-bentuk art yang indah seperti desain furniture dan bentuk shell yang terbuat dari plastik. 13

15 Kemugkinan struktur permukaan shell yang terbuat dari plastik dapat dilihat pada gambar 3. (4) Kayu Kayu untuk bahan konstruksi dikenal sejak dulu, karena bisa ditemukan dimanapun, beragam jenisnya dan mudah diolah. Dengan kemajuan teknologi, keawetan dan kekuatan kayu dapat ditingkatkan, dengan cara sambngan yang kokoh,penemuan perekat, dan pengolahan bentuk dan mesin pengeringan. Kayu dapat digunakan sebagai konstruksi papan direkat dan untuk struktur permukaan bidang (shell), yaitu konstruksi lamela. Dari lembaranlembaran kayu yang tipis dapat dibuat kayu berlapis tiga atau banyak. Tetapi kayu bukan homogen dan bukan bahan isotop. Keuntungannya adalah daya tahan vibrsi suara dan gaya tahan terhadap bebagai macam gas atau bahan-bahan kimia. Selain itu sifat kayu yang alami juga sebagai penghias interior. (5) Aluminium Aluminium mempunyai berat sendiri yangringan dan tahan terhadap korosi. Untuk suatu struktur, dimana diinginkan berat sendiri yang ringan dan beban sentris ada pada titik pendukung barulah bahan ini sesuai. Dalam struktur ruangdalam bentang besar. BAB III 14

16 TEORI DAN ANALISIS A. Teori Dan Analisis Struktur Cangkang Cangkang atau shell yang tipis dapat memikul suatu beban dengan tegangan-tegangan membran, dan bahwa tegangan-tegangan membran yang dikerahkan didalam suatu kulit kerang terutama tergantung kepada kondisi-kondisi tumpuan perbatasannya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni didalam sebuah kulit kerang, antara lain: a. Gaya-gaya reaktif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan berlawanan dengan gaya-gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan oleh beban b. Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk mengalami perindahan yang ditimbulkan oleh regangan membran. Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul tegangan lentur didalam kulit kerang yang deisebabkan oleh: 1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan luas. 2. Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal. 3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut tertentu. 4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang. 5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur. Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan cangkang. 15

17 6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis, merupakan suatu membran melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu membran. 16

18 1. Struktur Shell Menurut Cara Pembentukannya Struktur shell juga bisa digolongkan menurut cara pembentukannya. Struktur shell putara ( rotasi) dibentuk dengan memutar satu garis lengkung terhadap suatu sumbu yang sebidang dengannya. Struktur shell translasional dibentuk dengan menggerakkan suatu garis lengkung terhadap garis lengkung lainnya. Namun penggolongan berdasarkan cara pembentukannya tidak banyak menujukkan perilaku struktur dan tidak begitu bermanfaat. Perilau setiap struktur selaput translasional umumnya berlainan, misalnya paraboloid/ellips dan hiperbolik memiliki karakteristik pemikul beban yang berlainan walaupun dibentuk dengan cara yang sama. Demikian halnya dengan struktur silinder juga merupakan bentuk khusus dari shell putaran. Pembahasan terpisah dari shell silinder karna selain banyak dipakai dan struktur permukaan ini bisa dikembangkan/dibuka. 2. Perilaku Struktur Shell 17

19 Perilaku (behavior) struktur shell yang ideal adalah memikul beban hanya dengan gaya-gaya membran atau sebidang dan menyebarkan gaya-gaya ini keseluruh bagian secara merata. Untuk konstruksi busur (arch), keadaan ini akan tercapai bila bentuknya seperti untaian kabel yang dibebani. Untuk struktur shell, persyaratan ini tidak berlaku mutlak. Struktur shell memikul beban terutama dengan gaya-gaya membran jika kondisi tumpuan tepat. Bebab atau kekakuan struktur shell yang sangat bervariasi akan menghasilkan momen lentur sebagai pemilkul beban atau pemulih kompabilitas. Luas daerah yang mengalami lentur bergantung pada geometri struktur. Struktur shell seperti kubah (dome) yang memiliki kelengkungan positif akan menyalurkan beban ke tumpuan terutama dengan gaya busur tekan jika struktur ditumpu di sepanjang tepinya. Gaya luar yang bekerja pada tepian shell akan diredam dengan cepat. Shell dengan lengkungan negatif memanfaatkan gaya geser sebidang sebagai mekanisme utama. Struktur shell dengan lengkungan tunggal memiliki perilaku seperti balok lengkung tepi-tepi memanjangnya tidak ditumpu. Respons struktur selaput dengan lengkungan negatif terhadap beban tepi umumnya berupa momen yang menyebar lebih jauh ke dalam shell daripada yang dialami oleh shell dengan lengkungan positif. B. Stuktur Cangkang Bola 1. Aksi Membran Cara yang baik untuk mempelajari perilaku permukaan cangkang yang dibebani adalah memandangnya sebagai analogi dari membran, yaitu elemen permukaan yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik yang timbul padanya. Gelembung sabun atau lembaran tipis dari karet adalah contoh-contoh membran. Membran yang memikul beban tegak lurus dari permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai terjadinya gaya tarik pada permukaan membran. Aksi 18

20 pikul bebannya serupa dengan yang ada pada sistem kabel menyilang. Yang penting adalah adanya dua kumpulan gaya internal pada permukaan membran yang mempunyai arah saling tegak lurus. Hal yang juga penting adalah adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran, yang juga berfungsi memikul beban. 2. Jenis-jenis Gaya pada Cangkang Bola Adanya kumpulan dua gaya Adanya dua kumpulan gaya pada arah yang saling tegak lurus di dalam permukaan cangkang menjadikan cangkang berprilaku seperti struktur plat dua arah. Gaya geser yang bekerja di antara jalur-jalur plat planar mempunyai kontribusi dalam memberikan kapasitas pikul beban plat. Hal yang sama terjadi juga pada struktur cangkang. Adanya dua karakteristik inilah, yaitu adanya gaya geser dan dua kumpulan gaya aksial, yang membedakan perilaku struktur cangkang dan perilaku struktur yang dibentuk dari pelengkung yang dirotasikan terhadap satu titik hingga didapat bentuk seperti cangkang. Variasi pola beban yang ada, bagaimanapun, harus merupakan transisi perlahan agar momen lentur tidak timbul. Diskontinuitas tajam pada pola beban (misalnya beban terpusat) dapat menyebabkan timbulnya momen lentur. Pada pelengkung beban seperti ini dapat menimbulkan tegangan lentur yang sangat besar, sedangkan pada cangkang, lentur dengan cepat akan dihilangkan dengan adanya aksi melingkar. Jadi, beban yang sembarang pada pelengkung, misalnya gangguan tepi yang diasosiasikan dengan tumpuan-tumpuannya, dapat menyebabkan timbulnya momen lentur di seluruh bagian pelengkung. Pada cangkang, hal ini dapat dilokalisasi. Cangkang adalah struktur yang unik. Cangkang dapat disebut bekeja secara funicular untuk banyak jenis beban yang berbeda meskipun bentiknya tidak benar-bebar funicular. Cangkang berbentuk segmen bola dapat juga memikul beban hanya dengan gaya-gaya dalam bidang. Dalam hal ini gaya melingkar akan terjadi, meskipun bebannya penuh, karena beban strukturnya tidak benar-benar funicular. Gaya meridional pada cangkang yang mengalami beban vertikal penuh adalah selalu gaya 19

21 tekan. Sedangkan gaya melingkar dapat berupa titik atau tekan, bergantung pada lokasi cangkang yang ditinjau. Pada cangkang setengah lingkaran, atau cangkang tinggi, ada kecenderungan pada jalur meridional bawah untuk berdeformasi ke arah luar. Jadi, jelas gaya-gaya melingkar yang terjadi adalah tarik. Di dekat puncak cangkang tersebut, jalur meridional cenderung berdeformasi ke dalam, yang berarti gaya melingkarnya adalah tekan. 3. Gaya Meritodinal pada Cangkang Bola Tegangan dan gaya internal pada cangkang aksisimetris yang dibebani terbagi rata dapat diperoleh secara mudah dengan menggunakan persamaan keseimbangan dasar. Sebagai contoh, kita akan menganalisis kubah secara rinci. 20

22 Perhatikan segmen kubah seperti terlihat pada gambar. Anggap bahwa struktur ini menerima beban mati yangberasal dari berat sendiri cangkang dan lapisan penutupnya. Apabila beban mati total tersebut kita sebut W dan gaya internal dalam bidang per-satuan panjang yang ada pada permukaan cangkang adalah N, maka tinjauan keseimbangan akan menghasilkan ekspresi sebagai berikut : FY = 0 : W = (Nφ sinφ ) (2π ἀ) Dengan φ adalah sudut yang mendefinisiskan potongan cangkang dan ἀ adalah jari-jari kelengkungan sesaat di titik tersebut. Gaya Nφ pada cangkang adalah gaya tekan dalam bidang yang terjadi pada potongan horizontal yang didefinisikan dengan φ. Komponen vertikal dari gaya ini (dianggap merata pada keliling cangkang) adalah Nφ sinφ. Karena gaya Nφ dinyatakan sebagai gaya per-satuan panjang (misal lb/ft atau kn/m) di sepanjang potongan. Maka gaya total yang diasosiasikan dengan Nφ adalah keliling potongan (diberikan oleh 2 π ἀ ) dikalikan dengan Nφ sinφ ( atau, dengan kata lain, panjangtotal dikalikan dengan panjang gaya per satuan panjang menghasilkan gaya total). Gaya ke atas ini harus sama besar dengan gaya ke bawah yang ada, jadi W = Nφ sinφ (2 π ἀ ). Ekspresi ini dapat pula dinyatakan dengan jari-jari aktual bola dengan menggunakan hubungan ἀ = R sinφ. W = Nφ sin φ (2 π R sinφ ). Dengan demikian, kita peroleh : N= Apabila beban total yang bekerja ke bawah (W) ditentukan, maka gaya internal pada cangkang dapat diperoleh secara langsung. Karena gaya-gaya internal ini dinyatakan dalam gaya per satuan panjang, maka tegangan internal yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (misal lb/in2 atau kn/mm2) dapat diperoleh dengan membaginya dengan tebal cangkang. Jadi, = N / tl dengan L mempunyai satuan panjang dan N mempunyai satuan gaya per satuan panjang. Apabila beban per satuan luas yang bekerja ke bawah pada cangkang disebut, maka keseimbangan dalam arah vertikal akan menghasilkan : 21

23 FY = 0 : - (2 R sin )R d + N sin (2 R sin ) = 0 dengan 1 dan 2 mendefinisikan segmen cangkang yang ditinjau. Suku sebelah kiri adalah W. Untuk 1 = 0, maka : N = Ekspresi ini pada kenyataannya identik dengan N = W/2 R sin2. Kedua ekspresi tersebut menunjukan gaya meridional yang ada pada potongan horizontal. 2 sin 2 prw 2 1 cos 1 R 5 4. Gaya- Gaya Melingkar pada Cangkang Bola Gaya-gaya melingkar (hoop forces), yang biasa disebut N dan dinyatakan sebagai gaya petr satuan panjang dapat diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal. Karena beban yang kita tinjau ini berarah ke bawah, bukan radial ke luar, maka ekspresi gay eksternal perlu disesuaikan. Komponen radial dari beban ke bawah dapat ditulis pr = cos. Jadi ekspresi yang menghubungkan gaya melingkar dan meridional adalah : cos = + atau N = r2 ( cos ) - N Untuk bola, r1 = r2 = R, dan mensibstitusikan ekspresi N, maka kita peroleh: N = R Ini adalah ekspresi sederhana untuk gaya melingkar yang dinyatakan dalam jari-jari bola (R) dan beban ke bawah ( ). 5. Distribusi Gaya Distribusi gaya melingkar dan meridional dapat diperoleh dengan memplot persamaan kedua gaya tersebut. Jelas terlihat bahwa gaya meridional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut diukur dari garis vertikal. Potongan cangkang diatas batas ini selalu mengalami tekan, sedangkan di bawahnya dapat timbul tarik dalam arah melingkar. Tegangan-tegangan tersebut selalu relatif kecil. Sebagaimana yang terjadi pada struktur lain, momen eksternal pada setiap potongan harus dapat diimbangi oleh momen tahanan internal (dalam hal ini diberikan oleh kopel yang dibentuk antara gaya melingkar dan gaya cincin). Dengan cara demikian, kita dapat mempelajari distribusi tegangan melingkar tarik pada kubah. 6. Gaya Terpusat Alasan mengapa beban tersebut harus dihindari pada struktur cangkang dapat terlihat jelas dengan menganalisis gaya-gaya mridional 22

24 yang ditimbulkan oleh beban terpusat. Ekspresi umum yang telah kita peroleh sebelum ini adalah N = W/2 R sin2 dimana W adalah beban total berarah ke bawah. Untuk cangkang yang memikul beban terpusat P, ekspresi ini menjadi N = P/2 R sin2. Apabila beban terpusat tersebut bekerja pada = 0 (puncak cangkang), maka tegangan tepat dibawah beban tersebut menjadi tak hingga. Jelas hal ini dapat menyebabkan keruntuhan apabila permukaan cangkang tidak dapat memberikan tahanan momen dan beban tersebut memeng benar-benar tidak dapat memberikan tahanan momen dan beban tersebut memang benar-benar terpusat. Dalam hal ini, sebaiknya beban terpusat dihindari pada struktur cangkang. 23

25 7. Kondisi Tumpuan : Cincin Tarik dan Tekan Tinjauan desain yang utama pada cangkang putar adalah masalah di tumpuannya atau tepi-tepinya. Sama halnya dengan penggunaan batang pengikat pada pelengkung (untuk menahan gaya horizontal), kita juga harus melakukan cara-cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal yang diasosiasikan dengan gaya dalam bidang di tepi bawah cangkang. Pada kubah, misalnya, sistem penyokong melingkar perlu dilakukan. Alternatif lain adalah menggunakan cincin lingkaran, yang disebut cincin tarik, di dasar kubah sehingga dapat menahan komponen keluar dari gaya meridional. Karena gaya yang disebut terakhir ini selalu tekan, maka komponen horizontal selalu bearrah ke luar. Carena itulah cincin containment selalu mengalami gaya tarik. Seandainya pada puncak cangkang terdapat lubang, maka komponen gaya meridional di dasar cangkang akan berarah ke dalam sehingga gaya pada cincin adalah gaya tekan. 24

26 25

27 Cincin tarik berupa cincin planar yang menahan dorongan ke luar dari cangkang, jadi cincin ini mengalami tarik. Besar dorongan (tendangan) ke luar ini (per satuan panjang) adalah N cos. Gaya ini menyebabkan timbulnya gaya tarik pada cincin sebesar T = (N cos ) dengan adalah jarijari cincin planar. Cincin tarik harus dapat menyerap semua dorongan horizontal yang ada. Apabila terletak di atas tanah, harus ada fondasi menerus untuk meneruskan komponen gaya vertikal ke tanah. Alternatif lain, cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain (misalnya kolom) yang hanya memukul berat vertikal. Namun penggunaan cincin tarik, akan menimbulkan juga momen lentur pada permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang dan cincin. Momen lentur ini selalu diakibatkan oleh ketidakserasian deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar pada cangkang dapat bersifat tekan. Sementara itu, deformasi balok cincin cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena elemen-elemen tersebut harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi gerakan bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi cangkang. Seperti telah disebutkan di atas, momen ini dimatikan dengan cepat pada cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan tidak terpengaruh. Secara ideal, tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan cangkang. Jadi, kondisi jepit harus dihindari. Tidak seperti pada pelengkung, adanya gaya melinghkar pada cangkang menyebabkan cangkang itu mengalami deformasi yang berarah ke luar bidang. Menahan deformasi ini dengan menggunakan hubungan sendi sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti juga menimbulkan momen lentur. Karena itulah tumpuan rol lebih disukai. Sayangnya, tumpuan demikian sulit dibuat pada struktur cangkang. Selain itu, perubahan sudut sedikit saja pada tumpuan itu dapat menimbulkan momen lentur meskipun masih lebih kecil daripada momen yang ditimbulkan dari penggunaan tumpuan sendi atau tumpuan jepit. Berdasarkan tinjauan kemudahan konstruksi, momen lentur (yang tidak besar) biasanya boleh saja terjadi di tepi cangkang dengan maksud supaya kondisi fondasi dan tepi cangkang mudah dilaksanakan. Cangkang diperkaku secara lokal (biasanya dengan cara menambah 26

28 ketebalan) di sekitar tepi, khususnya diperkuat terhadap lentur. Adanya masalah ketidakserasian deformasi mengharuskan kita mendesain denagn tujuan meminimumkan kondisi yang tidak diinginkan. Salah satu metode yang efektif adalah dengan cara pascatarik dalam mengontrol deformasi. Balok cincin yang biasanya mengalami tarik, misalnya, dapat diberi gaya pascatarik sedemikian rupa sehingga gaya tekan dapat timbul terlebih dahulu pada cincin. Gaya dorong ke luar dari cangkang kubah akan mengurangi gaya tekan. Apabila gaya pascatarik awal dikontrol dengan baik, maka deformasi cincin juga bisa dikontrol sehingga ketidakserasian dengan cangkang dapat diperkecil. Permukaan cangkang itu sendiri juga dapat diberi gaya pascatarik dalam arah melingkar untuk mengontrol deformasi dan gaya pada cangkang. 8. Tinjauan-Tinjauan Lain Banayk faktor yang harus ditinjau dalam mendesain cangkang selain yangtelah dibahas di atas. Salah satu faktor kritis itu adalah keharusan menjamin bahwa cangkang tidak akan mengalami tekuk. Seperti telah disebutkan, masalah ini adalah masalah kestabilan. Apabila kelengkungan permukaan cangkang relatif datar, maka dapt terjadi tekuk snap-through atau tekuk lokal. Sebagaimana yang terjadi pada kolom panjang, ketidakstabilan dapat terjadi pada taraf tegangan rendah. Hal ini dapt dicegah dengan menggunakan permukaan yang berkelengkungan tajam. Keharusan menggunakan berkelengkungan tajam ini tentu saja menyebabkan kita tidak dapat menggunakan cangkang berprofil rendah dan berbentang besar. Masalah ini juga terjadi pada cangkang yang terbuat dari elemen-elemen linear kaku. Masalah yang juga penting diperhatikan adlah cangkang harus mampu juga menahan beban-beban yang berarah tidak vertkal. Biasanya beban angin bukan merupakan masalah kritis dalam desain. Apabila ada beban tersebut, kita harus berhati-hati dalam mendesain kondisi tumpuan cangkang C. Cangkang Silindris 27

29 Perilaku bentuk-bentuk struktural yang didefinisikan oleh permukaanpermukaan translasional sangat dipengaruhi oleh proporsi relatif cangkang dan kondisi tumpuan. Perhatikan permukaan silindris yang terletak diatas dinding yang umumnya disebut terowongan, dapat dipandang sebagai permukaan yang terdiri atas sederetan pelengkung sejajar asalkan dinding penumpu tersebut dapat memberikan reaksi yang diperlukan. Apabila permulaan itu kaku, maka permukaan tersebut juga dapat menunjukan aksi plat yang dibutuhkan dalam memikul beban tidak merata. Jenis yang sama juga akan terjadi apabila permukaan dipikul oleh balok yang sangat kaku. Balok ini pada gilirannya akan meneruskan beban ke tumpuannya secara melentur. Perilaku cangkang yang sangat pendek, sangat berbeda dengan perilaku cangkang yang tekan disebutkan di atas apabila pengaku ujung transversal digunakan. Beban permukaan dapat diteruskan secara langsung ke pengaku-pengaku ujung secara aksi plat longitudinal. Pada cangkang yang panjang dibandingkan dengan bentang trsnsversalnya ada aksi yang sangat berbeda dengan cangkang pendek, khususnya apabila balok tepi tidak digunakan, atau apabila digunakan, balok tersebut sangat fleksibel. Perlu diingat bahwa setiap balok tepi akan menjadi fleksibel apabila panjangnya bertambah. Dengan demikian, cangkang silindris akan mulai cenderung berprilaku seperti pelengkung dalam arah transversal. Balok tepi fleksibel tidak dapat memberikan tahanan terhadap gaya tendangan. Sebagai akibatnya, tidak ada aksi seperti pelengkung pada arah ini. Hal ini apabila tidak ada balok tepi, tepi bebas longitudinal akan berdefleksi ke arah dalam, bukan ke luar, pada kondisi beban penuh. Oleh karena itu, harus ada jenis lain dari mekanisme pikul beban. Struktur seperti ini disebut cangkang barrel. Aksi utama pada cangkang demikian adalah dalam arah longitudinal, bukan transversal. Lentur longitudinal terjadi dan analog dengan yang terjadi pada balok sederhana atau plat lipat. Tegangan tekan pada arah longitudinal dapat terjadi di dekat pucak dari permukaan lengkung, dan tegangan tarik di bagian bawah. Analogi dengan struktur plat lipat akan 28

30 sangat berguna karena banyak prinsip desain yang sama. Pengkaku transversal, misalnya, sangat berguna dalam meningkatkan kapasitas pikul beban cangkang barrel. Jika semakin banyak pengkaku digunakan, atau apabila cangkang barrel yang ditinjau merupakan satu diantara deretan cangkang yang bersebelahan, maka perilaku seperti balok akan semakin nyata sehingga cara-cara analisis yang biasa dipakai pada balok dapat digunakan. Cangkang barrel yang panjangnya sekitar tiga kali atau lebih dari bentang transversalnya dapat menunjukan perilaku longitudinal dengan jelas. D. Cangkang Hiperbolik Paraboloid Permukaan ruled biasanya membutuhkan analisis yang sangat rumit. Pada umumnya, perilaku cangkang demikian dapat dipelajari dengan memandangnya sebagai kelengkungan yang dibentuk dari garis-garis lurus. Apabila kondisi tepi dapat memberikan tahanan, akan ada reaksi seperti pelengkung di daerah yang cembung, dan aksi seperti kabel di daerah yang cekung. Adanya gaya tekan atau tarik pada permukaan tersebut akan bergantung pada aksi yang ada. Apabila permukaan mempunyai kelengkungan kecil, maka aksi plat akan ada, yang berarti membutuhkan penampang yang lebih tebal. Apabila tepi cangkang tidak ditumpu, maka perilaku balok dapat terjadi. Permukaan ruled dapat saja dibuat dengan menggerakan dua ujung dari suatu garis lurus pada dua garis lurus sejajar, tetapi terpuntir. Bentuk ini dapat pula dipandang sebagai permukaan translasional yang dibentuk dengan cara menggerakan parabola cekung pada parabola cembung. Struktur seperti ini menunjukan aksi seperti pelengkung pada arah kelengkungan cembung dan aksi seperti kabel pada arah cekung. Dengan demikian, medan tegangan pada plat adalah tarik pada satu arah dan tekan pada arah tegak lurusnya. Kedua arah ini membentuk sudut 450 dengan garis lurus pembentuk cangkang tersebut. 29

31 30

32 Contoh-contoh bangunan yang menerapkan sistem shell pada stuktur bangunannya Bentuk Struktur yang baik dan menyisakan banyak ruang didalamnya sehingga tidak memerlukan tiang penyangga pada bagian interior bangunan, struktur Shell banyak digunakan sebagai struktur pada bangunan publik. Beberapa contoh bangunan yang menggunakan struktur Shell adalah : 1. ROYAN MARKET HALL PARIS Tabel 1. Identitas Bangunan Market Hall Royan Lokasi Royan, Charante Maritime, Poitou charente, Perancis Tahun Pembuatan Jenis Bangunan Market Hall Fungsi Bangunan sarana umum Jenis Konstruksi Concrete Shell Arsitek Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger 31

33 Luas Bangunan diameter meter 2. CENTER OF NEW INDUSTRIES AND TECHNOLOGIES Center of New Industries and Technologies yang lebih dikenal sebagai CNIT ini terletak di Puteaux, Perancis, merupakan salah satu bangunan pertama yang dibangun di La Défense di Paris, Perancis. Memiliki bentuk seperti cangkang keong dan struktur Shell, bangunan ini memiliki bentang dan luasan yang lebar didalamnya. Tabel 2. Identitas Bangunan Center of New Industries and Technologies Lokasi La Défense di Paris, Puteaux Perancis Tahun Pembuatan Jenis Bangunan Exhibition Center Fungsi Bangunan Convention Center Jenis Konstruksi Concrete Shell Arsitek Robert Edouard Camelot, Jean de Mailly, Bernard ZehrfussJean, Prouvé Kontraktor Nicolas Esquillan Tinggi Langit langit +46 m (151 ) diatas permukaan laut 32

34 Panjang Bangunan 218 m (715 kaki) 3. SDYNEY OPERA HOUSE Dibangun di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang dulunya difungsikan sebagai gudang penyimpanan kereta trem. oleh Jorn Utzon diubah menjadi suatu mahakarya yang indah dan dikenang sepanjang masa pada tahun 1957 untuk memenuhi ambisi pemerintah setempat. Luas Sydney Opera House adalah 1,8 hektar dan 2,2 hektar luas lahannya. Luas lantai yang dapat dipakai adalah 4,5 hektar. Panjang bangunan adalah 185 m dan lebar 120 meter. Tabel 2. Identitas Bangunan Sdyney Opera House Lokasi Benellong Point Tahun Pembuatan 1957 Jenis Bangunan Opera House Fungsi Bangunan Opera House Jenis Konstruksi Shell Arsitek Jorn Utzon Kontraktor - 33

35 Ketinggian atap 67 meter Bentang Bangunan 185 m x 120 m 3. KRESGE AUDITORIUM Bangunan diberi nama dari funder pokoknya, Sebastian S. Kresge, pendiri Kresge Toko dan Yayasan Kresge. Auditorium ini merupakan suatu tempat dimana mahasiswa MIT dan fakultas dapat berkumpul untuk acara resmi, yang dimaksudkan untuk kapel pernikahan dan peringatan; hijau yang membentang antara dua bangunan, dalam tradisi-amerika awal perencanaan perkotaan, adalah untuk melayani sebagai pengaturan untuk acara publik. Tabel 3. Identitas Bangunan Auditorium Kresge Lokasi Cambridge, Massachusetts Tahun Pembuatan Jenis Bangunan School Auditorium Jenis Konstruksi Thin Shell Concrete Dome, Copper Roof Arsitek Eero Saarinen Tinggi Langit langit 50 kaki diatas permukaan laut 34

36 4. Church of San José Obrero Church of San José Obrero merupakan sebuah contoh konstruksi luar biasa, dua shell berbentuk hyperbolic paraboloid dengan pusat gaya berat terletak di bagian tengah bangunan dimana dua shell tersebut melayang ke atas. Pembangunan Church of San José Obrero diselesaikan pada tahun Dirancang oleh Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar, Fernando Lopéz Carmona, sebagai sebuah sarana ibadah yaitu gereja di Monterrey, Neuvo León, Mexico. Tabel 4. Identitas Bangunan Church of San Jose Obrero Lokasi Monterrey, Neuvo León, Mexico Tahun Pembuatan 1959 Jenis Bangunan Sarana Ibadah Jenis Konstruksi Concrete Shell Arsitek Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar, Fernando Lopéz Carmona 35

37 BAB IV TINJAUAN KASUS Market Hall Royan, Prancis Bangunan ini dibangun pada tahun 1955 sampai tahun 1956 dan dirancang oleh Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger, sebagai sebuah sarana umum di Royan, Charante Maritime, Poitou charente, Perancis. Sebagai sarana umum yang banyak dikunjungi orang dan menjadi perhatian, maka market hall ini dirancang dengan bentuk yang unik dan bisa menampung banyak orang dengan kegiatannya di dalam dan barang, tanpa terganggu oleh kolom kolom di dalam bangunan. Oleh karena itu perancangnya memilih struktur shell, karena dapat menghasilkan bentang yang luas, dan juga bentuk yang fleksibel. Bentuk dari market hall ini unik, karena bentuk bangunannya tidak sederhana. Bidang dasar dari bangunannya sendiri adalah lingkaran, dengan diameter meter dan penutup shell yang seolah olah bergelombang. Bentuk shell yang bergelombang ini dihasilkan dari penggabungan segmen segmen shell menjadi satu. Bangunan ini tidak sepenuhnya tertutup, tetapi pada bagian atap bangunan ini terdapat beberapa lubang yang memungkinkan masuknya cahaya sebagai usaha untuk 36

38 mendapatkan pencahayaan alami. Bagian tengah dari gedung ini, yang merupakan titik tertinggi (crown) merupakantempat bertemunya segmen segmen shell. Ketebalan dari shellnya sendiri adalah kurang lebih 3 inchi, yang ditopang oleh 13 titik struktur yang saling berhubungan oleh tie member, sehingga masing masing segmen shell terhubung dengan kaku. Gambar interior market hall, yang menunjukkan lubang cahaya pada atap bangunan Gambar menunjukkan proses pembuatan market hall Pembentukan permukaan atap Pada Royan Market Hall, Perancis pembentukan permukaan atapnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Jika titik perpotongan dari parabola P dengan garis kosinus C digeserkan sepanjang garis C, dengan parabola P yang diatur dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga selalu melewati secara horisontal melalui titik asal o, bagian dari parabola diantara o dan M tertutup 37

39 sempurna dan oleh karena itu menghasilkan permukaan atap dari Royan Market Hall. Parabola P disebut sebagai generator permukaan dan garis kosinus C sebagai direktrik. Gambar menunjukkan satu segmen shell Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian lengkung yang sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun secara melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang menyerupai ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya penebalan pada masingmasing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian cekung atap/valley). Penebalan tersebut dteruskan ke bawah membentuk titik-titik dukung yang menyokong struktur atap. Titik dukung tersebut berjumlah 13 buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie member.. Penggabungan 2 segmen shell menjadi satu. 38

40 Gambar. Potongan Royan Market Hall menunjukkan penebalan pada beberapa sisi Alur pembebanan Beban atap disalurkan melalui bagian tepi tiaptiap lengkung yang mengalami penebalan (bagian cekung atap/valley) yang kemudian disalurkan ke tiap-tiap titik dukung. Bagian yang mengalami penebalan ini menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung atap yang ada di kiri dan kanannya. 39

41 Semua beban yang menimpa bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui penebalan penebalan. Gambar menunjukkan penyaluran beban Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara crown dan perbatasan tiap segmen, untuk itulah pada bagian ini mengalami penebalan. Beban tersebut semakin berkurang ke arah titik dukung. Hal ini berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh tiap-tiap segmen disalurkan ke pondasai tanpa mengalami momen lentur. Berdasarkan analisa dari Jodicke dalam bukunya Shell Architecture, tentang kurva dasar pembentuk. Menganalisa kurva dasar pembentuk permukaan shell Royan Market Hall ini, mendapati bahwa kurva dasarnya bukanlah sebuah parabola dan mengisinya dengan ukuran ukuran dasar yang didapati dalam rancangan Royan market hall ini. Dari hasil analisa ini dapat dijelaskan bahwa dalam merancnag Royan market hall ini, sang arsitek tidak menggunakan bentuk bentuk geometris tertentu yang menganut rumus rumus paten. 40

42 Hal ini dapat menegaskan pendapat Siegel yang mengkalrifikasikan shell jenis ini, adalah shell jenis free form shell. Free form sendiri tidak berarti mengabaikan begitu saja disiplin bentuk geometris. Bentukan geometris ini dapat dijumpai dimanapun, bahkan bentuk bentuk alami di alam, misalnya bentuk kerang. Atap Royan market hall ini berbentuk seperti kerang laut dengan tepinya yang beromabk, diklarifikasikan ke dalam free form, karena penggambaran umumnya merupakan penemuan atau penciptaan yang bebas, yang hanya dipandu oleh dalil dalil mekanik. Disini bentuk geometris memiliki sebuah panduan, lebih daripada sebuah penonjolan fungsi. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Struktur Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. B. Saran Dengan mempelajari struktur shell, maka seharusnya mahasiswa Arsitektur dapat menggunakan struktur shell dalam desain yang akan di buatnya kelak. Dan dalam merancang struktur shell kita tidak harus benar benar terikat oleh aturan aturan geometris tertentu, asalkan prinsip prinsip dasar geometris tersebut tidak sama sekali ditinggalkan sehingga bentuk yang didapatkan akan lebih fleksibel dan tidak kaku. 41

43 DAFTAR PUSTAKA id.wikipedia.org/wiki/stuktur_cangkang/. Diakses 7 September 2014 ml.scribd.com/doc/ /stuktur_shell. Diakses 7 September Tarebbang, Zainal Buku 2 Konstruksi Arsitektur 42

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk

Lebih terperinci

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN PERANCIs Abstraksi Struktur adalah sebuah sarana untuk menyalurkan beban ke atas tanah. Bangunan modern biasanya menggunakan struktur advance untuk

Lebih terperinci

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN PERANCIS

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN PERANCIS Ruang Terbuka dalam Perancangan Kota APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN MARKET HALL, ROYAN PERANCIS Abstraksi Struktur adalah sebuah sarana untuk menyalurkan beban ke atas tanah. Bangunan modern biasanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sekilas mengenai Struktur Cangkang Cangkang adalah bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 7 STRUKTUR CANGKANG (SHELL STRUCTURE)

POKOK BAHASAN 7 STRUKTUR CANGKANG (SHELL STRUCTURE) POKOK BAHASAN 7 STRUKTUR CANGKANG (SHELL STRUCTURE) Pengertian Shell Menurut Joedicke (1963) struktur shell adalah plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perilakunya. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perilakunya. Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan 2.1.1. Struktur Membran Membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami terutama tegangan tarik. Gelembung sabun adalah contoh

Lebih terperinci

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Pendahuluan POKOK BAHASAN 1 PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang biasanya dari struktur cangkang terbagi tiga, yaitu : a) Permukaan Rotasional, yaitu bentuk permukaan yang berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang biasanya dari struktur cangkang terbagi tiga, yaitu : a) Permukaan Rotasional, yaitu bentuk permukaan yang berasal dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Cangkang Menurut (Schodeck, 1998), pengertian cangkang merupakan suatu bentuk struktur berdimensi tiga yang tipis dan kaku serta memiliki permukaan lengkung. Permukaan

Lebih terperinci

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN KAJIAN STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR DAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI ( STUDI KASUS ROYAN MARKET HALL DAN LAKE POINT TOWER ) NAMA : I PUTU TRISNA WIBAWA 1504205073 JURUSAN ARSITEKTUR

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN ELEMEN-ELEMEN BANGUNAN Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan

Lebih terperinci

plat lengkung atau plat lipat yang tebalnya kecil dibandingkan dengan dimensi

plat lengkung atau plat lipat yang tebalnya kecil dibandingkan dengan dimensi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Struktur cangkang telah banyak dikenal dalam penggunaan untuk pesawat terbang, peti kemas dan pada bangunan (atap, pondasi dan silo). Kekuatan cangkang untuk struktur tidak

Lebih terperinci

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA SYDNEY OPERA HOUSE

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA SYDNEY OPERA HOUSE Ruang Terbuka dalam Perancangan Kota APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA SYDNEY OPERA HOUSE Haryanto *) Abstraksi Sydney opera house, dengan rancangan yang futuristik dan hightect inovation merupakan suatu bentuk

Lebih terperinci

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG 1. STRUKTUR LIPATAN Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Karena momen

Lebih terperinci

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG

STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG STRUKTURAL FUNICULAR: KABEL DAN PELENGKUNG 1.1 PENGANTAR STRUKTUR FUNICULAR Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung yaitu struktur pelengkung dan struktur kabel menggantung.

Lebih terperinci

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri. Struktur Plat Lipat 2.4.a Pengertian Plat adalah struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya lebih kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Struktur plat

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang I-1

I.1 Latar Belakang I-1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Berbagai jenis struktur, seperti terowongan, struktur atap stadion, struktur lepas pantai, maupun jembatan banyak dibentuk dengan menggunakan struktur shell silindris.

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Beton Prategang Menurut ACI (American Concrete Institute) Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV STRUKTUR PLAT LIPAT AZRATIH HAIRUN FRILYA YOLANDA EFRIDA UMBU NDAKULARAK AGRIAN RIZKY RINTO HARI MOHAMMAD GIFARI A. PENGERTIAN STRUKTUR PLAT LIPAT Pelat adalah struktur

Lebih terperinci

UJI PEMBEBANAN PADA SISTEM STRUKTUR CYLINDRICAL SHELL DITOPANG KOLOM

UJI PEMBEBANAN PADA SISTEM STRUKTUR CYLINDRICAL SHELL DITOPANG KOLOM UJI PEMBEBANAN PADA SISTEM STRUKTUR CYLINDRICAL SHELL DITOPANG KOLOM Oleh: Yohana Nursruwening Wita Widyandini ABSTRAK Bentuk struktur permukaan bidang yang merupakan struktur cangkang atau shell, di alam

Lebih terperinci

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri STRUKTUR LIPATAN Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Karena momen energia yang didapat dari

Lebih terperinci

PUNTIRAN. A. pengertian

PUNTIRAN. A. pengertian PUNTIRAN A. pengertian Puntiran adalah suatu pembebanan yang penting. Sebagai contoh, kekuatan puntir menjadi permasalahan pada poros-poros, karena elemen deformasi plastik secara teori adalah slip (geseran)

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA STRUKTUR MASSA 1.1. PENDAHULUAN Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya apakah bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR. PENDAHULUAN Pada struktur pelat satu-arah beban disalurkan ke balok kemudian beban disalurkan ke kolom. Jika balok menyatu dengan ketebalan pelat itu sendiri, menghasilkan sistem

Lebih terperinci

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 Tema Sebagaimana kita ketahui struktur merupakan suatu bagian dalam bangunan yang memiliki fungsi penahan beban vertical dan horizontal tetapi bersamaan dengan berkembangnya

Lebih terperinci

1. Struktur Bentang Lebar

1. Struktur Bentang Lebar 1. Struktur Bentang Lebar Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh kolom, misalnya auditorium, bioskop, stadion, gedung peribadatan.

Lebih terperinci

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian : Pengertian struktur Struktur adalah sarana untuk menyalurkan beban dalam bangunan ke dalam tanah. Fungsi struktur dalam bangunan adalah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim, bahayabahaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembebanan Struktur bangunan yang aman adalah struktur bangunan yang mampu menahan beban-beban yang bekerja pada bangunan. Dalam suatu perancangan struktur harus memperhitungkan

Lebih terperinci

Bab 11 STRUKTUR MEMBRAN 11.1 PENDAKULUAN

Bab 11 STRUKTUR MEMBRAN 11.1 PENDAKULUAN Bab STRUKTUR MEMBRAN. PENDAKULUAN Mambran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami terutama tegangan tarik. Gelembung sabun adlah contoh klasik yang dapat dipakai untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian rangka Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk suatu rangka

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Umum Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentudari semen, pasir, dan koral

Lebih terperinci

EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN TINGGI

EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN TINGGI Oleh : Megawati Karamoy (Mahasiswa Prodi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi, Manado) Suryono (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Struktur bangunan bertingkat tinggi memiliki tantangan tersendiri dalam desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang memiliki faktor resiko

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara kontruksi. Struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan oleh kebutuhan ruang yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Semakin tinggi suatu bangunan, aksi gaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembebanan Komponen Struktur Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur direncanakan cukup kuat untuk memikul semua beban kerjanya. Pengertian beban itu

Lebih terperinci

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH REKAYASA STRUKTUR BANGUNAN 3 TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH LUTFIA BRILIAN NISA I 0210029 TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH Teater Imax Keong Emas didirikan atas prakarsa

Lebih terperinci

A. Struktur Balok. a. Tunjangan lateral dari balok

A. Struktur Balok. a. Tunjangan lateral dari balok A. Struktur Balok 1. Balok Konstruksi Baja Batang lentur didefinisikan sebagai batang struktur yang menahan baban transversal atau beban yang tegak lurus sumbu batang. Batang lentur pada struktur yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Baja Baja merupakan bahan konstruksi yang sangat baik, sifat baja antara lain kekuatannya yang sangat besar dan keliatannya yang tinggi. Keliatan (ductility) ialah kemampuan

Lebih terperinci

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1 Struktur Lipatan Pengertian Struktur lipatan adalah bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konstruksi Baja merupakan suatu alternatif yang menguntungkan dalam pembangunan gedung dan struktur yang lainnya baik dalam skala kecil maupun besar. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut : 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pembebanan Struktur Perencanaan struktur bangunan gedung harus didasarkan pada kemampuan gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam Peraturan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. dengan bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan

BAB II TEORI DASAR. dengan bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Pengertian yang paling sederhana tentang struktur dalam hubungannya dengan bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban akibat penggunaan dan atau

Lebih terperinci

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran Bab 5 Puntiran 5.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai kekuatan dan kekakuan batang lurus yang dibebani puntiran (torsi). Puntiran dapat terjadi secara murni atau bersamaan dengan beban aksial,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai 8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan

Lebih terperinci

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Perancangan struktur suatu bangunan gedung didasarkan pada besarnya kemampuan gedung menahan beban-beban yang bekerja padanya. Disamping itu juga harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Struktur Dalam perencanaan suatu struktur bangunan gedung bertingkat tinggi sebaiknya mengikuti peraturan-peraturan pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA II.1 Umum dan Latar Belakang Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok loteng, rangka atap, lintasan crane dalam bangunan pabrik dan sebagainya yang

Lebih terperinci

Struktur dengan Bentuk yang Bertahan Sendiri

Struktur dengan Bentuk yang Bertahan Sendiri Struktur dengan Bentuk yang Bertahan Sendiri Suatu lembaran kertas datar bilmanaa dipegang ujungnya akan melengkung ke bawah. Apabila kertas itu dibengkokkan kedua sisinya seperti dalam gambar, akan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Jembatan Pelengkung (arch bridges) Jembatan secara umum adalah suatu sarana penghubung yang digunakan untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lainnya oleh karena

Lebih terperinci

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax: Kuliah ke-6 Bar (Batang) digunakan pada struktur rangka atap, struktur jembatan rangka, struktur jembatan gantung, pengikat gording dn pengantung balkon. Pemanfaatan batang juga dikembangkan untuk sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui fondasi. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui fondasi. Karena BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktural yang memikul beban dari balok. Kolom meneruskan beban-beban dari elevasi atas ke elevasi yang lebih bawah hingga akhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Umum Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral dan aksial. Suatu batang yang menerima gaya aksial desak dan lateral secara bersamaan disebut balok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pembebanan Struktur Dalam perencanaan struktur bangunan harus mengikuti peraturanperaturan pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan. Kelebihan beton bila dibandingkan dengan material lain diantaranya adalah tahan api, tahan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan 3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Suatu struktur bangunan yang direncanakan harus sesuai dengan peraturan - peraturan yang berlaku, sehingga mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara kontruksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat

Lebih terperinci

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA Oleh : A.A.M DINDING Menurut fungsinya dinding dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Dinding Struktural : Yaitu dinding yang berfungsi untuk ikut menahan beban struktur,

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua bagian utama dari bangunan, yaitu bagian struktur dan nonstruktur. Bagian struktur ialah bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi estetika dari bangunan tersebut. Salah satu bangunan yang direncanakan

BAB I PENDAHULUAN. segi estetika dari bangunan tersebut. Salah satu bangunan yang direncanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi yang didasari dengan kemajuan ilmu pengetahuan di beberapa bidang, diantaranya bidang konstruksi, membuat negara-negara yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, dan agregat, dan kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau bahan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk menahan beban gempa yang terjadi sehingga umumnya perlu menggunakan elemen-elemen

Lebih terperinci

Bab 6 Defleksi Elastik Balok

Bab 6 Defleksi Elastik Balok Bab 6 Defleksi Elastik Balok 6.1. Pendahuluan Dalam perancangan atau analisis balok, tegangan yang terjadi dapat diteritukan dan sifat penampang dan beban-beban luar. Untuk mendapatkan sifat-sifat penampang

Lebih terperinci

P=Beban. Bila ujung-ujung balok tersebut tumpuan jepit maka lendutannya / 192 EI. P= Beban

P=Beban. Bila ujung-ujung balok tersebut tumpuan jepit maka lendutannya / 192 EI. P= Beban BAB I Struktur Menerus : Balok A. engertian Balok merupakan struktur elemen yang dimana memiliki dimensi b dan h yang berbeda, dimensi b lebih kecil dari dimensi h. Bagian ini akan membahas mengenai balok

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal ME KANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINE MATI KA = Ilmu

Lebih terperinci

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI (3.1)

BAB III LANDASAN TEORI (3.1) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kelangsingan Kelangsingan suatu kolom dapat dinyatakan dalam suatu rasio yang disebut rasio kelangsingan. Rasio kelangsingan dapat ditulis sebagai berikut: (3.1) Keterangan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum dan Latar Belakang Pembangunan terhadap gedung gedung bertingkat pada umumnya sangat membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat dari beton, baja

Lebih terperinci

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II Bahan Kuliah Ke-I Pengenalan Kolom Struktur Beton II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh September 2008 Materi Kuliah Definisi Pembuatan Kolom Apa yang dimaksud dengan Kolom?

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN Diajukan oleh : ABDUL MUIS 09.11.1001.7311.046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS SHELL YANG BERBENTUK CYLINDRICAL SURFACE BERDASARKAN RADIAN YANG VARIATIF DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS ZAINAL AZHARI

ANALISIS SHELL YANG BERBENTUK CYLINDRICAL SURFACE BERDASARKAN RADIAN YANG VARIATIF DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS ZAINAL AZHARI ANALISIS SHELL YANG BERBENTUK CYLINDRICAL SURFACE BERDASARKAN RADIAN YANG VARIATIF DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR ZAINAL AZHARI 06 0404 020 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Struktur kayu merupakan suatu struktur yang susunan elemennya adalah kayu. Dalam merancang struktur kolom kayu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan besarnya

Lebih terperinci

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD Modul ke: 02 Fakultas FTPD Program Studi Teknik Sipil STATIKA I Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT Reaksi Perletakan Struktur Statis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Gempa adalah fenomena getaran yang diakibatkan oleh benturan atau pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan (fault zone). Besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Struktur Dalam perencaaan struktur bangunan harus mengikuti peraturan pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan struktur bangunan yang aman. Pengertian beban adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Pengertian yang paling sederhana tentang struktur dalam hubungannya dengan bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban akibat penggunaan dan

Lebih terperinci

yang berhubungan satu sama lain secara kaku sehingga menjadi stabil dan dapat

yang berhubungan satu sama lain secara kaku sehingga menjadi stabil dan dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Struktur Ruang Kubah Satu Lapis Struktur ruang adalah rangka tiga dimensi yang terdiri dari batang-batang yang berhubungan satu sama lain secara kaku sehingga menjadi stabil dan

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA Roland Martin S 1*)., Lilya Susanti 2), Erlangga Adang Perkasa 3) 1,2) Dosen,

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI MEMBRAN PADA ANALISIS PLAT CANGKANG TIPIS PADA STRUKTUR TANGKI STORAGE SILINDRIS

KAJIAN TEORI MEMBRAN PADA ANALISIS PLAT CANGKANG TIPIS PADA STRUKTUR TANGKI STORAGE SILINDRIS KAJIAN TEORI MEMBRAN PADA ANALISIS PLAT CANGKANG TIPIS PADA STRUKTUR TANGKI STORAGE SILINDRIS Sri Haryono Abstrak Teori membran biasanya relatif lebih praktis dalam menetukan respon struktur yang terjadi

Lebih terperinci

Struktur adalah sarana

Struktur adalah sarana STRUKTUR SHELL PADA Il Palazzetto Dello Sport, Italia A b s t r a k s i Il Palazzetto Dello Sport, sebuah bangunan olahraga tertutup yang memiliki bentuk terlihat yang sederhana namun memiliki sistem struktur

Lebih terperinci

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang Penerbit Universiras SematangISBN. 979. 9156-22-X Judul Struktur Beton Struktur Beton Ir. H. Armeyn, MT Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Struktur Bangunan Suatu sistem struktur kerangka terdiri dari rakitan elemen struktur. Dalam sistem struktur konstruksi beton bertulang, elemen balok, kolom, atau dinding

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Pembebanan merupakan faktor penting dalam merancang stuktur bangunan. Oleh karena itu, dalam merancang perlu diperhatikan beban-bean yang bekerja pada struktur agar

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM DENGAN PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP TANPA STYROFOAM Lutfi Pakusadewo, Wisnumurti, Ari Wibowo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang BAB II TINJAUAN PIISTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dapat dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap (Senol,Utkii,Charles,John Benson, 1977), yaitu : 2.1.1 Tahap perencanaan (Planningphase)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin kekuatan dan keamanan suatu bangunan, karena inti dari suatu bangunan terletak pada kekuatan bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batang tekan merupakan batang yang mengalami tegangan tekan aksial. Dengan berbagai macam sebutan, tiang, tonggak dan batang desak, batang ini pada hakekatnya jarang

Lebih terperinci

ANALISIS LINIER STRUKTUR CANGKANG PADA SILO SEMEN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS LINIER STRUKTUR CANGKANG PADA SILO SEMEN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISIS LINIER STRUKTUR CANGKANG PADA SILO SEMEN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Andina Prima Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 andina.putri@uta45jakarta.ac.id Cantya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan konstruksi bangunan menggunakan konstruksi baja sebagai struktur utama. Banyaknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bangunan ke dalam tanah (Schodek,1998). Bentuk struktur permukaan

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bangunan ke dalam tanah (Schodek,1998). Bentuk struktur permukaan BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Komponen Struktur Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur direncanakan cukup kuat untuk memikul semua beban kerjanya. Pengertian beban itu

Lebih terperinci