Oleh: Zenriga Destian Wugarsari 1) Soewalni Soekirno 2) dan Anggit Grahito Wicaksono 3)
|
|
- Dewi Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF JENIS JARING LABA-LABA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, BAHASA INDONESIA DAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (TERINTEGRASI) PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Zenriga Destian Wugarsari 1) Soewalni Soekirno 2) dan Anggit Grahito Wicaksono 3) Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dengan menerapkan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik integratif jenis jaring laba-laba. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Waktu penelitian pada bulan Desember 2015 sampai dengan Mei Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta yang berjumlah 38 siswa. Obyek dalam penelitian ini adalah hasil belajar hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta setelah memperoleh pembelajaran menggunakan metode bermain peran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Sumber data yang digunakan adalah informasi, peristiwa dan dokumen. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data. Prosedur penelitian dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian ini adalah bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari kondisi awal ke siklus II. Hasil belajar pada kondisi awal ditunjukkan dengan hasil belajar dari ulangan harian dengan batas KKM 68, hasil belajar siswa pada kondisi awal, siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 18 siswa (47,37%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,11. Pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 24 siswa (63%) dengan rata-rata kelas sebesar 71,32 dan pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 siswa (89,47%) dengan rata-rata kelas sebesar 86,32. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan: Dengan menggunakan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik integratif jenis jaring laba-laba dapat meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima kebenarannya. Kata kunci : Metode Bermain Peran, Hasil Belajar, Tematik Integratif 1) Alumni, 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP-UNISRI
2 ABSTRACT The objective of the research is to improve the students learning outcomes in the subjects of Civic Education, Bahasa Indonesia, and Sports and Health Education (Integrated) at Class III of Elementary School Negeri Banyuanyar II Surakarta in the Academic Year of 2015/2016 by applying the role play method through Thematic Integrated Learning Type Spider-Web. The research was conducted at Elementary School Negeri Banyuanyar II Surakarta in the Academic year of 2015/2016. The research period lasted from December 2015 to May The subjects of the research were all student at class III Elementary School Negeri Banyuanyar II Surakarta consisting of 38 students. The object of the research was the learning outcomes in the subjects of Civic Education, Bahasa Indonesia, and Sports and Health Education (Integrated) at class III of Elementary School Negeri Banyuanyar II Surakarta after learning through Role Play. The research used Classroom Action Research design. The data sources were information, events, and documents. The data validity used triangulation of data sources and data collection method. The data procedures were: (1) planning, (2) acting, (3) observation, and (4) reflection. The technique of analyzing data employed descriptive comparative and critic analysis. The finding of the research was there is a significant improvement in the students learning outcomes from initial condition to cycle II. The learning outcome in initial condition was taken from the result of formative examination with minimum completion criteria (KKM) of 68. The students who fulfill the completion criteria are 18 students (47,37%) with class average value 63,11. In cycle I, the students who fulfill the completion criteria are 24 students (63%) with class average value 71,32 and in cyle II the students who fulfill the completion criteria are 34 students (89,47%) with class average value 86,32. Based on these results the hypothesis which states: "By using a Role Play Method Through Thematic Integrated Learning Type Spider-Webs Can Improve Learning Outcomes in the Subjects Civic Education, Bahasa Indonesia and Sports and Health Education (Integrated) at Class III of Elementary School Negeri Banyuanyar II Surakarta in the Academic Year 2015/2016", can be accepted as true. Key words : Role Play Method, Learning Outcomes, Thematic Integrated Learning. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia untuk menggunakan akal fikiran mereka sebagai jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang. Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dalam pendidikan akan terwujud apabila terdapat proses pembelajaran yang efektif. Kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan sederajat sebagian besar menggunakan pembelajaran terpadu model webbed. Metode ini sebenarnya bukan hal baru bagi guru SD. Di Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta memakai kurikulum KTSP, di kelas rendah memakai tematik dan dikelas tinggi 2
3 memakai KTSP. Hasil observasi dikelas III SD Negeri Banyuanyar II Surakarta, proses pembelajaran masih menggunakan pendekatan mata pelajaran belum menggunakan pembelajaran terpadu model webbed atau tematik. Dalam pembelajaran terpadu jaring laba-laba (webbed), materi ajar tidak disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu, melainkan dalam bentuk tema tema yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran atau keterpaduan materi yang serumpun. Berdasarkan dokumen yang diberikan oleh guru, hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Banyuanyar II Surakarta tahun ajaran 2015/2016 masih rendah. Dari 38 siswa nilai evaluasi tertinggi 72 hanya 18 siswa dan 20 siswa lainnya mendapat nilai di bawah KKM. Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 2 Januari 2016 dan informasi dari guru, guru dalam melaksanakan proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam proses pembelajaran, penyampaian materi menjadi bersifat monoton. Sehingga siswa cenderung cepat merasa bosan atau bahkan dilanda kejenuhan. Untuk mengatasi rasa kebosanan dan kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran, perlu adanya perencanaan pembelajaran baru yang kiranya dapat menimbulkan semangat belajar siswa. Anak seusia sekolah dasar kelas III, merupakan masa perkembangan anak yang masih senang- senangnya bermain. Dengan belajar sambil bermain, siswa akan merasa senang dan tertarik mengikuti pembelajaran. Untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat membuat siswa aktif dan tertarik terhadap pelajaran, perlu adanya penggunaan metode yang bervariasi, seperti salah satunya menggunakan metode bermain peran (role playing) melalui pembelajaran jaring laba laba (webbed). Bermain peran (role playing) adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Harapan setelah penelitian dilakukan dengan menerapkan pemanfaatan metode pembelajaran bermain peran (role playing) melalui pembelajaran jaring laba-laba hasil belajar tematik integratif siswa kelas III SD Negeri Banyuanyar II Surakarta menjadi meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penelitian 3
4 ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dengan menerapkan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik integratif jenis jaring laba-laba. Sebagai pendukung dalam penelitian, kajian teori sebagai berikut: Hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar tematik integratif (Ahmad, 2015:5). Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada hakekatnya merupakan pencapaian kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan lain-lain yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Daryanto, 2014:151). Hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) dapat diketahui setelah dilakukan penilaian. Penilaian hasil belajar tematik integratif adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar tematik integratif yang dicapai dengan menggunakan instrumen tertentu. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tematik integratif dapat digunakan tes hasil belajar, dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran tematik integratif dapat berupa wawancara, atau dialog secara informal (Andi, 2013:402). Kurikulum 2013 dilaksanakan di beberapa sekolah sejak Juli Implementasi Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik integratif. Abdul Majid (2014:80) mendefinisikan pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran terintegrasi dalam bentuk tematik mengaitkan beberapa mata pelajaran 4
5 sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pendapat Abdul Majid diperkuat dengan pendapat Daryanto (2014:3), yang menyatakan pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Berdasarkan dua pengertian pembelajaran tematik integratif tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik integratif merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik. Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang (Hamzah, 2008:160). Menurut Miftahul Huda (2014:208), role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan edutainment. Berdasarkan dua pengertian mengenai metode bermain peran tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa metode bermain peran adalah suatu metode pembelajaran bagian dari simulasi yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Metode bermain peran merupakan cara belajar yang dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok memerankan karakter sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan materi yang telah ditentukan oleh guru, sehingga siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi yang telah diterapkan. Keunggulan dan kelemahan metode bermain peran menurut Roestiyah N.K (2008:92-93), sebagai berikut: Keunggulan metode bermain peran yaitu siswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran, karena masalah-masalah sosial sangat berguna bagi siswa, karena siswa 5
6 bermain peranan sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial itu. Bagi siswa dengan berperan seperti orang lain, maka ia dapat merasakan perasaan orang lain, dapat mengakui pendapat orang lain, sehingga menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang rasa, toleransi dan cinta kasih terhadap sesama makhluk akhirnya siswa dapat berperan dan menimbulkan diskusi yang hidup, karena merasa menghayati sendiri permasalahannya. Penonton juga tidak pasif, tetapi aktif mengamati dan mengajukan saran dan kritik. Kelemahan metode bermain peran yaitu a) Kalau guru tidak menguasai tujuan instruksional penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit pelajaran, maka sosiodramanya juga tidak akan berhasil. Dengan sosiodrama jangan menjadi kesempatan untuk menumbuhkan sifat prasangka yang buruk, ras diskriminasi, balas dendam dan sebagaimnya, sehingga menyimpang dari tujuan semula. b) Apabila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, sehingga akan mengacaukan berlangsungnya sosiodrama, karena yang memegang peranan atau penonton tidak tahu arah bersama-sama. Langkah-langkah pembelajaran metode bermain peran dalam pembelajaran tematik integratif adalah sebagai berikut: 1) Menentukan tema yang diperoleh dari hasil diskusi dengan guru yaitu tema 5 tentang permainan tradisional sub tema 2 permainan tradisional di daerahku. 2) Memilih kegiatan awal untuk memperkenalkan tema secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar peserta didik memiliki pengetahuan awal yang akan meningkatkan rasa ingin tahu mereka sehingga peserta didik terdorong untuk mengajukan banyak pertanyaan terhadap materi yang sedang dibahas. Kegiatan awal yang dapat dilakukan, misalnya guru menceritakan jenis permainan tradisional yang ada di sekitar siswa. 3) Mendesain pembelajaran dan kegiatan yang dapat mengkaitkan tema dengan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang ingin dicapai. Kegiatan dalam pembelajaran ini yaitu membagikan teks dialog bermain peran yang bertemakan permainan tradissional. 4) Siswa berlatih bermain peran dengan membaca dan memahami teks dialog yang telah diterima oleh masing-masing kelompok. 5) Siswa mementaskan kegiatan bermain peran dengan tema 6
7 permainan tradisional di depan kelas. 6) Guru bersama-sama dengan siswa menghubungkan semua kegiatan bermain peran dengan materi yang sedang dipelajari agar siswa dapat melihat dari berbagai aspek sehingga memperoleh pemahaman yang baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta. Peneliti mengadakan penelitian di sini dengan pertimbangan sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti. Dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan menggunakan waktu penelitian pada bulan Desember 2015 sampai dengan Mei Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif karena data yang dikumpulkan sampai dengan analisis diutamakan pada proses yang diperoleh melalui pengamatan, dimana uraiannya bersikap deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk (Kunandar, 2011: 46). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur penelitian yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin dalam Sarwiji Suwandi (2008:34), setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Data yang dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini berupa: 1) Data hasil belajar tematik integratif siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2) Data keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Informasi kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran tematik integratif sebelum dan sesudah menggunakan metode bermain peran. Informasi tersebut diperolah melalui wawancara dengan guru kelas III SD Negeri Banyuanyar II. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi : 1) Informan, dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai informan adalah guru kelas III SD Negeri Banyuanyar II. 2) Peristiwa, peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung pada pertemuan awal, siklus I dan siklus II. 3) Dokumen, dokumen 7
8 digunakan untuk melengkapi data data yang telah diperoleh yang terdiri dari rencana pembelajaran, data identitas siswa, daftar nilai siswa, dan foto ketika proses belajar mengajar berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi untuk mengamati tingkat perkembangan pembelajaran sebelum menggunakan metode bermain peran maupun setelah menggunakan metode bermain peran. Wawancara digunakan untuk mencari informasi dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran sebelum digunakan metode bermain peran dan setelah diberikan tindakan menggunakan metode bermain peran. Dokumentasi untuk mengetahui proses kualitas proses pembelajaran sebelum menggunakan metode bermain peran maupun setelah menggunakan metode bermain peran dan tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan menggunakan metode bermain peran. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode berupa teknik tes, wawancara, observasi untuk mengecek kebenaran informasi yang sudah diperoleh. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan diskriptif komparatif. Deskriptif komparatif, untuk membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II, kemudian direfleksi. Teknik analisis kritis untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajara mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada (Sarwiji, 2008:70). kinerja dalam penelitian ini difokuskan pada hasil belajar tematik integratif dengan menggunakan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik jaring laba laba ditetapkan apabila hasil belajar peserta didik yang lulus KKM (68) sudah mencapai 75% dari jumlah seluruh siswa maka sudah dianggap tercapai. HASIL PENELITIAN Deskripsi Kondisi Awal Deskripsi kondisi awal dilakukan dengan melaksanakan observasi pra siklus terhadap proses pembelajaran tematik integratif yang dilaksanakan oleh guru Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta. Observasi pra siklus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan khususnya keadaan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Observasi pra siklus di lakukan pada tanggal 6 Januari 2016 di kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta. Berdasarkan hasil observasi pra siklus pada kelas III didapatkan 8
9 beberapa permasalahan dalam pembelajaran tematik integratif yaitu bahwa selama proses pembelajaran berlangsung guru hanya menjelaskan dan kadang- kadang menyuruh siswa untuk mencatat hal-hal yang diangap penting. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvesional yang kurang menarik dan mengaktifkan sehingga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Akibatnya sebagian besar siswa kurang aktif dan cenderung diam tetapi tidak memperhatikan penjelasan guru yang sedang mengajar. Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dan perhatian siswa tidak terfokus pada penjelasan guru, pembelajaran juga terasa membosankan dan banyak anak siswa yang mengantuk. Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi pelajaran tematik integratif kelas III. Berikut merupakan hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil belajar Pra Siklus tematik integratif pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta. Berikut Tabel Hasil Observasi Aspek Afektif Pra Siklus No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Mencapai 21 siswa 55,26% 2. Tidak Mencapai 17 siswa 44,74% Jumlah 38 siswa 100% Berdasarkan hasil observasi aspek afektif menunjukkan bahwa dari 38 siswa, yang dinyatakan mencapai indikator sebanyak 21 siswa (55,26%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 17 siswa (44,74%). Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek afektif pada siswa masih rendah disebabkan siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru hanya terbatas pada metode ceramah dan pemberian tugas. Berikut tabel Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Pra Siklus No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Mencapai 23 siswa 60,53% 2. Tidak Mencapai 15 siswa 39,47% Jumlah 38 siswa 100% Berdasarkan hasil observasi aspek psikomotorik menunjukkan bahwa dari 38 siswa, yang dinyatakan mencapai indikator sebanyak 23 siswa (60,53%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 15 siswa (39,47%). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa aspek psikomotorik siswa masih rendah. Hasil observasi pada pra siklus menunjukkan bahwa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta dalam pembelajaran tematik integratif masih rendah. Berdasarkan hasil diskusi dengan 9
10 guru kelas, maka diperoleh kesepakatan bahwa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik integratif menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Berikut Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Pada Kondisi Awal No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase % % % % % % % Jumah % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kondisi awal siswa yang memperoleh nilai sebanyak 15 anak (39%), memperoleh nilai sebanyak 5 siswa (13%), memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai sebanyak 18 siswa (47%), memperoleh nilai tidak ada dan memperoleh nilai tidak ada. Berikut Tabel Hasil Belajar Siswa Pra Siklus No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Tuntas 18 siswa 47,37% 2. Tidak tuntas 20 siswa 52,63% Jumlah 38 siswa 100% III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 18 siswa (47,37%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa (52,3%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,11. Siklus I Berdasarkan hasil tindakan pembelajaran tematik integratif menggunakan metode pembelajaran bermain peran diperoleh hasil observasi sebagai berikut. Berikut Tabel Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus I No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Mencapai 26 siswa 68,42% 2. Tidak Mencapai 12 siswa 31,58% Jumlah 38 siswa 100% Hasil observasi aspek afektif pada siklus I tersebut menunjukkan siswa yang mencapai indikator sebanyak 26 siswa (68,42%) dan siswa yang belum mencapai indikator sebanyak 12 siswa (31,58%), sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar pada aspek afektif siklus I mengalami peningkatkan jika dibandingkan dengan kondisi awal. Berikut Tabel Hasil Observasi Aspek Psikomotorik pada Siklus I. Berdasarkan dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar tematik integratif pada kondisi awal siswa Kelas 10
11 No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Mencapai 32 siswa 84,21% 2. Tidak Mencapai 6 siswa 15,79% Jumlah 38 siswa 100% Berdasarkan hasil observasi pada siklus I mengenai aspek psikomotorik menunjukkan bahwa dari 38 siswa, yang mencapai indikator sebanyak 32 siswa (84,21%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 6 siswa (15,79%). Berikut Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Pada Siklus I No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase % % % % % % % Jumah % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pertemuan 2 siklus I siswa yang memperoleh nilai sebanyak 14 anak (37%), memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai sebanyak 5 siswa (13%), memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai tidak ada dan memperoleh nilai sebanyak 19 siswa (50%). Adapun ketuntasan hasil belajar siswa siklus I berdasarkan hasil tes yang dilakukan adalah sebagai berikut. Berikut Tabel Hasil Belajar Tematik Integratif pada Siklus I No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Tuntas 24 siswa 63% 2. Tidak tuntas 14 siswa 37% Jumlah 38 siswa 100% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar tematik integratif siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 pada siklus I, siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 24 siswa (63%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa (37%) dengan ratarata kelas sebesar Siklus II Berdasarkan hasil tindakan pembelajaran tematik integratif menggunakan metode pembelajaran bermain peran pada siklus II diperoleh hasil observasi sebagai berikut. Berikut Tabel Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus II No. Keterangan Jumlah Siswa 1. Mencapai 36 siswa 94,74% 2. Tidak Mencapai 2 siswa 5,26% Jumlah 38 siswa 100% Persentase 11
12 Hasil observasi aspek afektif pada siklus II tersebut menunjukkan siswa yang mencapai indikator sebanyak 36 siswa (94,74%) dan siswa yang belum mencapai indikator sebanyak 2 siswa (5,26%), sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar pada aspek afektif pada siklus II sudah baik. Berikut Tabel Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siklus II No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Mencapai 36 siswa 94,74% 2. Tidak Mencapai 2 siswa 5,26% Jumlah 38 siswa 100% Berdasarkan hasil observasi pada siklus II mengenai aspek psikomotorik menunjukkan bahwa dari 38 siswa, yang mencapai indikator sebanyak 36 siswa (94,74%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 2 siswa (5,26%). Berikut Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Integratif Pada Siklus II No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase % % % % % % % Jumah % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pertemuan 2 siklus I siswa yang memperoleh nilai sebanyak 4 anak (11%), memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai sebanyak 14 siswa (37%), memperoleh nilai tidak ada, memperoleh nilai sebanyak 8 siswa (21%) dan memperoleh nilai sebanyak 12 siswa (32%). Adapun ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II berdasarkan hasil tes yang dilakukan adalah sebagai berikut. Berikut Tabel Hasil Belajar Tematik Integratif Pada Siklus II No. Keterangan Jumlah Siswa Persentase 1. Tuntas 34 siswa 89,47% 2. Tidak tuntas 4 siswa 10,53% Jumlah 38 siswa 100% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar tematik integratif Tema 5. Permainan Tradisional; Sub Tema 2. Permainan Tradisional di Daerahku siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 siswa (89,47%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa (10,53%) dengan rata-rata kelas sebesar 86,32. Perbandingan Antara Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Kemampuan Afektif Siswa Berikut Tabel Perbandingan Kemampuan Afektif Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II 12
13 No. Keterangan Kondisi Awal 1. Mencapai 2. Tidak Mencapai 21 siswa (55,26%) 17 siswa (44,74%) Siklus I 26 siswa (68,42%) 12 siswa (31,58%) Siklus II 36 siswa (94,74%) 2 siswa (5,26%) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aspek afektif siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I, maupun dari siklus I ke siklus II. Peningkatan aspek afektif siswa dalam pembelajaran tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Berdasarkan hasil observasi aspek afektif pada kondisi awal menunjukkan bahwa dari 38 siswa, yang dinyatakan mencapai indikator sebanyak 21 siswa (55,26%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 17 siswa (44,74%). Pada siklus I, siswa yang mencapai indikator sebanyak 26 siswa (68,42%) dan siswa yang belum mencapai indikator sebanyak 12 siswa (31,58%). Pada siklus II tersebut menunjukkan siswa yang mencapai indikator sebanyak 36 siswa (94,74%) dan siswa yang belum mencapai indikator sebanyak 2 siswa (5,26%). Hasil observasi aspek afektif menunjukkan bahwa pada kondisi awal siswa masih kurang percaya diri dalam melakukan kegiatan bermain peran, di samping itu pada aspek kerjasama dan toleransi masih rendah, hal tersebut dibuktikan sebanyak 17 siswa belum mencapai indikator. Pada siklus I aspek afektif siswa mengalami peningkatan, hal tersebut nampak dari sikap percaya diri, kerjasama dan toleransi siswa sudah mengalami peningkatan walaupun belum optimal. Pada siklus II aspek afektif siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I, siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan bermain peran dengan rasa percaya diri yang tinggi, kerjasama siswa sudah terbentuk dan sikap toleransi siswa sudah baik, dimana siswa sudah mau berteman dengan siapa saja tanpa harus memilihmilih dalam kegiatan bermain peran. Kemampuan Psikomotorik Siswa Berikut Tabel Perbandingan Kemampuan Psikomotorik Siswa Dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 13
14 No. Keterangan Kondisi Awal 1. Mencapai 23 siswa (60,53%) 2. Tidak 15 siswa Mencapai (39,47%) Siklus I 32 siswa (84,21%) 6 siswa (15,79%) Siklus II 36 siswa (94,74%) 2 siswa (5,26%) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aspek psikomotorik siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I, maupun dari siklus I ke siklus II. Peningkatan aspek psikomotorik siswa dalam pembelajaran tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Berdasarkan hasil observasi aspek psikomotorik pada kondisi awal menunjukkan bahwa dari 38 siswa, yang dinyatakan mencapai indikator sebanyak 23 siswa (60,53%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 15 siswa (39,47%). Pada siklus I hasil obsrevasi aspek psikomotorik, siswa yang mencapai indikator sebanyak 32 siswa (84,21%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 6 siswa (15,79%). Pada siklus II hasil observasi mengenai aspek psikomotorik, yaitu siswa yang mencapai indikator sebanyak 36 siswa (94,74%) dan siswa yang tidak mencapai indikator sebanyak 2 siswa (5,26%). Hasil observasi aspek psikomotorik pada akhir siklus II menunjukkan bahwa sebanyak 36 siswa (94,74%) sudah mencapai indikator, hal ini berarti kemampuan siswa dalam melakukan gerakan lokomotor dan intonasi ketika melakukan kegiatan bermain peran sudah baik dan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 75%. Kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan bermain peran dengan gerakan lokomotor dan intonasi yang baik dikarenakan pada kegiatan siklus II ini guru terlebih dahulu memberikan contoh kepada siswa, mengenai penekanan suara yang baik ketika membacakan teks dialog bermain peran. Hasil Belajar Siswa Berikut Tabel Perbandingan Hasil Belajar Tematik Integratif Dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jml % Jml % Jml % 1. Tuntas 18 47,37% 24 63% 34 89,47% 2. Belum 20 52,63% 14 37% 4 10,53% tuntas Jumlah % % % Rata-Rata 63,11 71,32 81,84 14
15 Hasil peningkatan hasil belajar tematik integratif pada siswa Kelas III tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar tematik integratif diketahui bahwa hasil belajar tematik integratif pada kondisi awal siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 18 siswa (47,37%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa (52,3%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,11. Pada siklus I, siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 24 siswa (63%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa (37%) dengan rata-rata kelas sebesar Pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 siswa (89,47%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa (10,53%) dengan rata-rata kelas sebesar 86,32. Hasil analisis tabel Perbandingan hasil belajar tematik integratif dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II dan diagram perbandingan hasil belajar tematik integratif dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II dapat dikemukakan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik integratif menggunakan metode bermain peran mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran bermain peran suasana kelas menjadi lebih aktif dan menyenangkan serta siswa terjun langsung memerankan materi yang dibahas dalam proses belajar. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik integratif jenis jaring laba-laba pada siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi). Hal tersebut nampak dari peningkatan aspek afektif yang diukur melalui indikator rasa percaya diri, kerjasama dan toleransi, yaitu berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa aspek afektif siswa pada kondisi awal, siswa 15
16 yang dinyatakan mencapai indikator keberhasilan sebanyak 21 siswa (55,26%), pada siklus I meningkat menjadi 26 siswa (68,42%) dan pada akhir siklus II sebanyak 36 siswa (94,74%). Hal ini berarti kemampuan afektif siswa pada akhir siklus II sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan sebesar 75%. Hasil observasi aspek psikomotorik juga terjadi peningkatan, aspek psikomotorik dalam penelitian ini diukur dengan indikator gerakan lokomotor dan intonasi. Hasil observasi aspek psikomotorik pada kondisi awal siswa yang dinyatakan mencapai indikator keberhasilan sebanyak 23 siswa (60,53%), meningkat pada siklus I sebanyak 32 siswa (84,21%) dan pada siklus II juga meningkat sebanyak 36 siswa (94,74%), Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek psikomotorik sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 75%. Peningkatan aspek afektif dan psikomotorik juga diikuti peningkatan hasil belajar siswa, yaitu pada kondisi awal siswa tuntas (mencapai KKM 68) sebanyak 18 siswa (47,37%) dengan ratarata kelas sebesar 63,11. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa (63%) dengan rata-rata kelas sebesar dan pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 siswa (89,47%) dengan rata-rata kelas sebesar 86,32. Keberhasilan peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode bermain peran dikarenakan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah berlatih dan memahami materi teks dialog yang diberikan oleh guru, sehingga ketika dilakukan evaluasi pembelajaran siswa dapat menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa metode pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kogntif, afektif dan psikomotrik, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miftahul Huda (2014: 210) yang menyatakan bahwa keunggulan dalam pembelajaran menggunakan metode bermain peran yaitu: (1) dapat memberi kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa; (2) bisa menjadi pengalaman belajar menyenangkan yang sulit untuk dilupakan; (3) membuat suasana kelas menjadi lebih dinamis dan antusiastis; (4) membangkitkan gairah dan semangat optimism dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan, dan (5) memungkinkan siswa untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar. 16
17 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik integratif jenis jaring laba-laba dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan hasil observasi perubahan perilaku atau sikap menunjukkan adanya peningkatan pada aspek afektif yaitu pada kondisi awal siswa yang mencapai indikator sebanyak 21 siswa (55,26%), pada siklus I meningkat menjadi 26 siswa (68,42%), pada siklus II meningkat menjadi 36 siswa (94,74%). Aspek afektif yang menonjol adalah rasa percaya diri siswa. Kemudian pada aspek psikomotorik juga terjadi peningkatan, yaitu pada kondisi awal siswa yang mencapai indikator keberhasilan sebanyak 23 siswa (60,53%), pada siklus I meningkat menjadi 32 siswa (84,21%), pada siklus II meningkat menjadi 36 siswa (94,74%). Aspek psikomotorik yang menonjol adalah gerakan lokomotor. Aspek kognitif juga mengalami peningkatan hasil belajar, yaitu pada kondisi awal siswa tuntas (mencapai KKM 68) sebanyak 18 siswa (47,37%) dengan ratarata kelas sebesar 63,11. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa (63%) dengan rata-rata kelas sebesar dan pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 34 siswa (89,47%) dengan rata-rata kelas sebesar 86,32. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan: Dengan menggunakan metode bermain peran melalui pembelajaran tematik integratif jenis jaring laba-laba dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Terintegrasi) pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar II Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima kebenarannya. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah disampaikan, ada beberapa saran untuk guru, siswa, sekolah dan peneliti lain. Berikut saran saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: Bagi Guru hendaknya: 1) Dapat menerapkan metode bermain peran untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Dapat berinovasi menggunakan metode pembelajaran yang lain selain bermain peran untuk meningkatkan hasil 17
18 belajar siswa dan agar siswa tidak cepat merasa bosan. Bagi Siswa: 1) Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik terhadap guru dalam penerapan metode bermain peran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik integratif. 2) Hendak siswa bersikap tanggap, aktif, kreatif, dan dapat bekerja sama dengan siapa saja tanpa harus pilih pilih teman dalam proses pembelajaran. Bagi Sekolah: 1) Hendaknya sekolah perlu memberikan pelatihan kepada guru baik berupa workshop maupun seminar agar guru memiliki bekal pengetahuan tentang berbagai penggunaan metode pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah itu sendiri dan kualitas guru. 2) Hendaknya sekolah mencari guru yang berkompeten agar kualitas sekolah semakin meningkat. Bagi Peneliti Selanjutnya: 1) Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis terlebih dahulu menganalisis metode untuk disesuaikan dengan penerapannya, terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung, media pembelajaran, dan karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut dilakukan. 2) Hendaknya peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tidak terbatas pada penggunaan metode bermain peran, tetapi dapat mengembangkan metode pembelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap Aplikatif. Jogjakarta: Diva Press Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013). Yogyakarta: Gava Media Hamzah B Uno, Model Pembelajaran; Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Prenada Media Group. Kunandar Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Miftahul Huda, Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 18
19 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana. 19
Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI II SIDOREJO JATISRONOWONOGIRI TAHUN
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciKata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK (WEBBED) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMA PENGALAMAN DI KELAS III SD NEGERI 5 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Hanik Wijayanti 1, Suhartono 2, Joharman 3 PGSD FKIP
Lebih terperinci530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK (WEBBED) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMA PENDIDIKAN DI KELAS III SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2014/2015 Fajar Nurhidayat 1), Suhartono 2),
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA Kartika Teti Kadarsih 1), Usada 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: kartikateti@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Riessa Audinitami Putri 1), Usada 2), Kuswadi 3), Peduk Rintayati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING Arnika Andriani 1), Suharno 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI Haryani 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI Sri Wahyuni 1), Rukayah 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet riyadi 449
Lebih terperinci278 Penerapan Metode Sosiodrama...
PENERAPAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERANAN TOKOH DALAM MEMPROKLAMASIKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Herlin
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Jafar Sidik Nugroho 1), Hasan Mahfud 2), Karsono 3) PGSD
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Septri Wahyuningrum 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V
PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Ikhwan Pamuji 1, Imam Suyanto 2, Ngatman 3 PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67 A
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING Kistanti 1), Siti Kamsiyati 2), Tri Budiharto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY Mei Rindang Budiarti 1), Peduk Rintayati 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG Arif Fanar Fuad 1), Hartono 2), Usada 3) SD 1 Kalirejo, Jl. Kudus-Purwodadi Km.15 Kalirejo, Undaan, Kudus 59372 e-mail: ariffanarfuad@yahoo.co.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VA PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN DI SD NEGERI 04 KEMIRI KARANGANYAR
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN
PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN Azalia Rachmahani Alifka 1), H. Soegiyanto 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciKeywords: ball throwing basic movement, game.
THE ATTEMPT OF IMPROVING BALL THROWING BASIC MOVEMENT COMPETENCY BY APPLYING THE GAME LEARNING MODEL IN THE IV GRADERS OF SD MUHAMMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU OF JEBRES SUBDISTRICT OF SURAKARTA Siti Ngaliyah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Aldila Kurniati 1), Retno Winarni 2), MG. Dwijiastuti 3) PGSD
Lebih terperinciKata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Jamilah Candra Pratiwi 1), Siti Istiyati 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) Danang Wahyu Setiawan 1), Peduk Rintayati 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMIRI KIDUL TAHUN AJARAN 2016/2017 Bangkit Yogi Faedoni 1, Suripto 2, Rokhmaniyah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II Linna Perbowati 1), Rukayah 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN Paramuditha Widyanto 1), Yulianti 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014 ABSTRAK PENGGUNAAN
Lebih terperinciOleh : Yenny Renita Sari ABSTRAK
1 PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN MAHIRMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN BILANGAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JATITENGAH 1, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Harlis Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: harlisaceh@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM Isni Romsi Hidayati, Samidi, Usada PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS) Elfrida Novianty 1), Siti Wahyuningsih 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD Feby Herida Dinar 1), Usada 2), Sukarno 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE Aliffah Kartikasar, Soegiyant, Usad, Rukaya PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta 57616 e-mail:
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Ajeng Esti Pratista 1), H. Soegiyanto 2), Usada 3), Idam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017 Nur Fadlila 1, Warananingtyas Palupi 1, Ruli Hafidah 1 1 Program
Lebih terperinciwarga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan
PENGGUNAAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR Hikmah Anajah 1, M Chamdani 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015 Isnaini Nur Fadila 1, Suripto 2, Tri Saptuti Susiani
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Reny Atika Rahmawati 1), Siti Kamsiyati 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Dina Arisandi 1), Kuswadi 2),Usada 3), Siti Kamsiyati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciKeywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
1 PENNGKATAN HASL BELAJAR PS MELALU MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF TPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Hartina Kusuma Dewi 1), Amir 2),Sukarno 3) PGSD FKP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU
PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU 1 Rika Novelia, 2 Dewi Rahimah, 3 M. Fachruddin S 1,2,3
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING Shila Majid Ardiyani 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 9 Surakarta
Lebih terperinciRohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...
1 Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Tema Berbagai Pekerjaan di SDN Sidomukti 1 Probolinggo Tahun Pelajaran 2014/2015 (The Application of Role Playing
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEDIA PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Shinta Ayu Indriyanti
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN
PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com
Lebih terperinciRusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA
1 PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA Reny Puspitasari, Sularmi, Djaelani PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ARIAS
PENERAPAN MODEL ARIAS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Linta Hidayatulloh Al Fadlun
Lebih terperinciKeywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ADIKARSO TAHUN AJARAN 2016/2017 Lulu Pradita 1, Wahyudi 2, M.
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN Oleh: Widhi Astuti, Rusdiana Indianto PLB FKIP UNS ABSTRACT The purpose is this
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA
PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Ika Yuliastuti 1, Suhartono. 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT
PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN Machful Indra Kurniawan Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo machful.indra.k@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA KARTU KATA
98 ISSN 2338-980X Elementary School 1 (2014) 98-106 Volume 1 nomor 1 Januari 2014 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
1.082 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 11 Tahun k-6 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK THE IMPROVEMENT OF MATHEMATICS
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013
PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Yohana Hiqmawati 1, Imam Suyanto 2, M. Chamdani
Lebih terperinciKata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.
1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas II-A melalui Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) dalam Pembelajaran Pkn Tema Sikap Demokratis di SDN Tegalgede 01 Jember Tahun Pelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN Anisah Rahmawati 1), Hadi Mulyono 2), Sularmi 3) PGSD
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ayu Fajar Hartatik 1, Siti Kamsiyati 2, Sularmi 3 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciMETODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN
METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI DENGAN PENERAPAN ROLE PLAYING
Jurnal Tata Arta UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 32-44 Abdul Azis, Susilaningsih, dan Elvia Ivada. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pengantar Akuntansi dengan Penerapan Role Playing Berbantuan Video. Agustus,
Lebih terperinciMETODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN
Metode Role Playing... (Anisa Mutmainah) 1.419 METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN ROLE PLAY TECHNIQUE TO IMPROVE LEARNING RESULT OF SOCIAL STUDIES Oleh: Anisa
Lebih terperinciKeywords: Scientific, concrete object media, Mathematics
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALENG TAHUN AJARAN 2014/2015 Nurul Syifa Urohmah 1, Wahyudi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING
PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Skripsi Oleh: EvitaRosiliaDewi X
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI
Dalam Kamus Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, menyatakan dapat diartikan menjadikan nyata atau menjelaskan sesuatu (2008). Kegiatan menyatakan lambang bilangan romawi adalah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh TYA SUSANTI SISWANTORO A. SUDIRMAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA Intan Pertama Sari 1), Usada 2), A. Dakir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA
PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA Fuadil Kirom, Hasan Mahfud, Hadiyah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: fuadilkirom@rocketmail.com
Lebih terperinciKata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.
PENERAPAN MODEL TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) DENGAN MEDIA KARTU DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG ORGANISASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR Beni Lestari 1, Suripto 2, Suhartono
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201 Fitri Rahmawati 1, Muhammad Ismail Sriyanto 2, Ruli Hafidah 1 1 Program
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL Misnan SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: mien4n@gmail.com Abstract: This classroom action research aims to improve
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI Amelia Nurkhayati ), Suharno 2), Amir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN
Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B Hermansyah Trimantara 1 STKIP PGRI Metro Lampung iman13herman@yahoo.com ABSTRACT This
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION
MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION (CIRC) BERBASIS STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN Achmad Yusuf Udy Nugroho 1), H.
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET
PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN TEGALGEDE 02 JEMBER Muhtadi Irvan 8,
Lebih terperinciVolume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :
Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA
PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH: AHMAD MASHURI K4612008 FAKULTAS
Lebih terperinciUni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA SEKOLAH DASAR Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinci