BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hamdani Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan mempunyai tujuan tertentu. Menurut teori akuntansi positif, prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan tidak harus sama dengan yang lainnya, namun perusahaan diberi kebebasan untuk memilih salah satu alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya kontrak dan memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan adanya kebebasan itulah, maka menurut Scott (2000) manajer mempunyai kecenderungan melakukan suatu tindakan yang menurut teori akuntansi positif dinamakan sebagai tindakan oportunis (opportunistic behavior). Jadi, tindakan oportunis adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memilih kebijakan akuntansi yang menguntungkan dan memaksimumkan kepuasan perusahaan tersebut (Setiyanto, 2012). Dari definisi diatas, peneliti dapat melihat hubungan teori akuntansi positif (positive accounting theory) dengan penelitian ini. Seperti yang sudah dijelaskan, dalam teori akuntansi positif (positive accounting theory) ada berbagai motivasi yang mendorong untuk mendapatkan laba semaksimum mungkin. Salah satu cara yang dapat ditempuh manajer
2 adalah dengan menyesuaikan antara metode akuntansi persediaan yang digunakan dengan kondisi ekonomi yang sedang terjadi sehingga dapat meningkatkan laba atau menurunkan laba untuk mengurangi pajak yang harus dibayarkan (Setiyanto, 2012) Persediaan a. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan jenis aset-aset produktif yang dimiliki oleh perusahaan, karena persediaan ini merupakan aset yang mempunyai keterkaitan langsung dengan pendapatan perusahaan. Jika tingkat perputaran aset persediaan lambat, maka dapat dipastikan proses perolehan pendapatan perusahaan lambat pula dan sebaliknya, jika perputarannya cepat maka proses perolehan pendapatan perusahaan juga cepat. Menurut PSAK No.14 (IAI, revisi 2012) : Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, aset dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, atau aset dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. b. Metode Penilaian Persediaan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14 (IAI, Revisi 2012) yang berkaitan dengan persediaan, menyatakan bahwa untuk persediaan hanya menggunakan dua metode, yaitu FIFO (First In First Out) Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) dan biaya rata-rata (Average Cost Method). Pernyataan ini menyiratkan bahwa memilih metode akuntansi
3 disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan pajak, yang menyatakan hal serupa. Menurut PSAK No.14 (IAI, Revisi 2012) bahwa Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi yang siap untuk dijual atau dipakai. Persediaan harus dihitung berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah. Persediaan tidak lagi diperkenankan menggunakan rumus biaya Last In First Out. Menurut PSAK No.14 (IAI, Revisi 2012) : MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama) mengasumsikan unit persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian. Keunggulan FIFO adalah mendekatkan persediaan akhir dengan biaya berjalan. Karena barang persediaan pertama yang dibeli adalah persediaan yang akan digunakan dalam memproses persediaan, maka nilai persediaan akhir akan terdiri dari persediaan akhir, terutama jika laju perputaran persediaan cepat. Kelemahan dari FIFO adalah bahwa biaya berjalan tidak ditandingkan dengan pendapatan berjalan pada laporan laba rugi. Menurut PSAK No.14 (IAI, Revisi 2012) : Biaya rata-rata merupakan biaya setiap unit ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari unit serupa pada awal periode dan biaya unit yang serupa yang dibeli atau diproduksi selama satu periode. Perhitungan rata-rata dapat dilakukan
4 secara berkala atau pada setiap penerimaan kiriman bergantung pada keadaan entitas. c. Pemilihan Metode Persediaan Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan metode penilaian persediaan. Menurut Haryono Jusup (2005) dalam Srimonah dan Sulistyawati (2010) ada tiga faktor yang menjadi alasan yang mendasari pemilihan metode penilaian persediaan, yaitu: pengaruh terhadap neraca, pengaruh terhadap laporan laba rugi, dan pengaruh pajak Variabilitas Persediaan Variabilitas persediaan merupakan nilai akhir persediaan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki persediaan yang bervariasi, akan memiliki laba yang bervariasi pula. Oleh sebab itu, perusahaan yang memiliki laba yang bervariasi, cenderung memilih metode yang dapat meningkatkan laba yang akan dilaporkan yaitu dengan menggunakan metode FIFO (Saripudin, 2010). Variabilitas persediaan menggambarkan variasi nilai persediaan akhir dalam neraca, variabilitas yang tinggi menujukkan bahwa penyajian persediaan heterogen. Variabilitas persediaan metode FIFO secara signifikan lebih besar. Sedangkan nilai persediaan akhir average lebih stabil yang senantiasa dipengaruhi perubahan harga. Investor cenderung memilih metode average yang menghasilkan informasi lebih stabil dan mampu memprediksi dibandingkan FIFO (Sangadah, 2014).
5 Perusahaan dengan variabilitas persediaan kecil bisa memilih menggunakan metode rata-rata yang dihasilkan lebih rendah bila dibandingkan dengan penggunaan metode FIFO sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan pajak (tax saving). Sedang pada perusahaan yang variabilitas persediaan tinggi akan menggunakan metode FIFO sehingga laba menjadi lebih besar dan tidak bisa melakukan tax saving (Salma Taqwa, dkk, (2003) dalam Srimonah dan Sulistyawati (2010)) Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah rata rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham dan Houston, (2001: 50) dalam Sangeroki (2013)). Terdapat beberapa proksi yang digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan, yaitu jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Cara yang ditempuh perusahaan dalam meningkatkan atau menurunkan laba salah satunya adalah dengan metode persediaan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, dengan demikian perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat. Oleh karena itu, perusahaan besar akan mempertimbangkan banyak faktor dalam memilih metode penilaian persediaan yang akan
6 digunakan dalam mencatat persediaan yang ada (Kiki dan Setijaningsih, 2011). Kecenderungan metode akuntansi persediaan yang akan digunakan perusahaan besar adalah metode rata-rata yang bisa menurunkan laba. Penggunaan metode rata-rata selain bisa menghindari biaya politik (political cost) juga memperoleh penghematan pajak (tax saving). Dana dari perusahaan besar umumnya diperoleh dari investor dan investor lebih menyukai perusahaan dengan pajak yang lebih kecil. Sedangkan pada perusahaan kecil, untuk mendapatkan dana dari bank atau lembaga keuangan lainnya membutuhkan laba yang tinggi agar dianggap mempunyai kinerja yang bagus. Salah satu cara untuk menaikkan laba dengan kecenderungan menggunakan metode akuntansi persediaan FIFO. Hal ini dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga kinerja perusahaan terlihat baik (Kiki dan Setijaningsih, 2011) Margin Laba Kotor Margin laba kotor merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Semakin besar margin laba kotor pada suatu periode akan mempengaruhi kebijakan manajemen untuk mempertahankan pengaturan persediaan tahun berikutnya yang dapat menghasilkan laba kotor yang besar pula, sedangkan jika kondisi margin laba kotor kecil, hal ini dapat mempengaruhi pemilihan metode persediaan yang dapat menghasilkan jumlah HPP yang kecil sehingga margin laba kotor menjadi besar (Sangadah, 2014).
7 Metode margin laba kotor digunakan untuk menguji kewajaran perhitungan persediaan, yang biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa dan menentukan taksiran kerugian atas persediaan. Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Margin laba kotor merupakan perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan, semakin bagus, karena itu artinya biaya produksi perusahaan itu rendah (Machfoedz (1999 : 250) dalam Sangeroki (2013)) Struktur Kepemilikan Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor ( Jahera dan Aurburn, (1996) dalam Indrayani (2012). Dalam pemilihan metode penilaian persediaan antara manajer dengan pemilik akan timbul konflik kepentingan. Masing-masing pihak berusaha memaksimalkan kesejahteraannya. Pemilik memilih metode rata-rata dan manajer akan memilih metode FIFO agar memperoleh laba yang besar sehingga kompensasi yang akan diterima juga akan menjadi besar. Bila manajer memiliki presentase kepemilikan saham yang kecil, cenderung memilih metode FIFO yang memberikan laba lebih besar, sehingga bonus yang diterima juga menjadi besar. Sebaliknya bila manajer memiliki saham dengan persentase yang lebih besar, akan memilih metode rata-rata agar
8 bisa memperoleh tax saving (Salma Taqwa dkk (2003) dalam Syailendra (2014)). Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki (Indrayani, 2012). 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian terdahulu. Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain : Penelitian Syailendra (2014) menyimpulkan bahwa variabilitas persediaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Hasil yang sama juga dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Sangadah (2014) dan Hutahaean dan Muda (2014). Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010) yang menyimpulkan bahwa variabilitas persediaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Penelitian Sangeroki (2013) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Hal ini serupa dengan penelitian Setiyanto (2012), Srimonah dan Sulistyawati (2010), dan Marwah (2010). Sedangkan penelitian Sangadah (2014) dan Hutahaean dan Muda (2014) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.
9 Pada penelitian Habel (2010) menyimpulkan bahwa margin laba kotor berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Sedangkan penelitian oleh Sangadah (2014), Sangeroki (2013), dan Setiyanto (2012) menyimpulkan bahwa margin laba kotor tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Penelitian Syailendra (2014) menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Sedangkan dalam penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010) menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.
10 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian teoritis dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : VARIABILITAS PERSEDIAAN (X1) UKURAN PERUSAHAAN (X2) MARGIN LABA KOTOR (X3) H 1 (-) H 2 (+) H 3 (-) H 4 (+) METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (Y) STRUKTUR KEPEMILIKAN (X4) Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
11 2.4 Hipotesis Penelitian Pengaruh Variabilitas Persediaan terhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Variabilitas persediaan merupakan nilai persediaan. Semakin kecil variasi nilai persediaan maka variasi terhadap labanya juga akan kecil. Variabilitas persediaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Karena, pemilihan metode persediaan yang berbeda akan menghasilkan nilai persediaan yang berbeda. Ketika perusahaan ingin menaikkan laba, maka perusahaan dapat menggunakan metode FIFO. Ketika perusahaan ingin menurunkan laba agar laporan keuangan tampak rata dan mengurangi biaya pajak, maka metode persediaan yang digunakan adalah metode rata-rata (Setiyanto, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syailendra (2014) menyimpulkan bahwa variabilitas persediaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut: H 1 : Variabilitas persediaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Ukuran perusahaan akan mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Kecenderungan metode penilaian persediaan yang digunakan perusahaan besar adalah metode rata-rata yang dapat menurunkan laba dan
12 biaya pajak. Kondisi ini ada dengan asumsi bahwa transfer kekayaan bagi perusahaan besar relatif lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Transfer kekayaan yang secara langsung dilakukan adalah pembayaran pajak. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan besar cenderung memilih metode rata -rata karena biaya pajak yang dibayarkan relatif lebih kecil dibandingkan ketika perusahaan menggunakan metode FIFO. Penggunaan metode rata-rata selain bisa memperoleh penghematan pajak, juga bisa menghindari political cost atau biaya politis. Hasil penelitian yang dilakukan Sangeroki (2013) dan Marwah (2010) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut: H 2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Pengaruh Margin Laba Kotor terhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Margin laba kotor dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Margin laba kotor merupakan perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor perusahaan, semakin bagus, karena itu artinya biaya produksi perusahaan itu rendah (Machfoedz, (1999 : 250) dalam Sangeroki, (2013)).
13 Penelitian mengenai margin laba kotor telah diuji Habel (2010) yang menyimpulkan bahwa margin laba kotor berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut: H 3 : Margin laba kotor berpengaruh negatif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Struktur kepemilikan dalam perusahaan sering menimbulkan adanya konflik kepentingan antara manajemen perusahaan dengan pemegang saham atau biasa disebut dengan agency theory. Pemilihan metode persediaan merupakan suatu contoh yang baik untuk menjelaskan bagaimana konflik terjadi antara manajer dan pemegang saham (Syailendra, 2014). Bila manajer memiliki persentase kepemilikan saham yang kecil pada suatu perusahaan maka manajer mempunyai kecenderungan memilih metode FIFO. Sebaliknya bila manajer memiliki saham dengan persentase yang relatif besar, maka manajer akan memilih metode rata-rata. (Salma Taqwa, dkk (2003) dalam Srimonah dan Sulistyawati (2010)). Dengan alasan tersebut diasumsikan pemegang saham berusaha agar manajer memilih suatu metode penilaian persediaan yang dapat meminimumkan pajak pendapatan (Syailendra, 2014).
14 Penelitian mengenai struktur kepemilikan telah diuji oleh Syailendra (2014) yang menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut: H 4 : Struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode penilaian persediaan
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif merupakan suatu teori yang berusaha menerangkan fenomena-fenomena akuntansi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan melakukan penjualan produk tersebut kepada konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif merupakan teori yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini: 1. Persediaan a. Pengertian persediaan Persediaan merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan. alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Akuntansi Positif Teori akuntansi positif menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Specific Identification Method), Metode FIFO (Fist In First Out), Metode LIFO
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitas perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, karena persediaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal perusahaan, melainkan juga pihak eksternal yang menggunakan laporan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan digunakan dalam suatu rangkaian proses produksi, di mana suatu bagian dari kekayaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Persediaan 2.1.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam kegiatan operasional perusahaan yang secara berlanjut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang pesat dan tingkat persaingan yang semakin tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan ekonomis dalam mengelola
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory) Teori akuntansi positif merupakan teori yang berusaha menjelaskan dan memprediksi fenomena tertentu
Lebih terperinciJurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN, VARIABILITAS HPP DAN RASIO LANCAR TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri (2015)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri (2015) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh book-tax difference yang dikelompokkan atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak. baru yang tumbuh membuat persaingan menjadi semakin ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan bersaing secara sehat agar mampu bertahan. Banyaknya perusahaan baru yang tumbuh membuat persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur.persediaan juga mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa (input) yang akan dijual kepada pelanggan. Pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki sumber daya (input) seperti bahan baku dan tenaga kerja, diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (input)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial sebagai sumber kas. Persediaan juga memiliki peran penting sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persediaan adalah salah satu unsur dalam perusahaan yang paling potensial sebagai sumber kas. Persediaan juga memiliki peran penting sebagai investasi sumber daya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini dalam memasuki era pasar bebas mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu aset yang memiliki nilai yang cukup UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu aset yang memiliki nilai yang cukup besar. Hal ini didukung oleh Cushing dan LeClere (1992) dalam Astuti (2005) yang menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 (revisi
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Persediaan (Inventories) II.1.1 Definisi Persediaan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 (revisi 2008) (2008:14.2-14.3), definisi
Lebih terperinciSri Ayem Agus Pratama Putra Harjanta
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, FINANCIAL LEVERAGE DAN LABA SEBELUM PAJAK TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan Teori keagenan sudah mulai berkembang berawal dari adanya penelitian oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Agency Theory Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba seoptimal mungkin serta untuk memaksimalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya perusahaan-perusahaan baru baik dalam bidang jasa, dagang ataupun manufaktur menandakan bahwa perkembangan dunia usaha mengalami peningkatan yang
Lebih terperinciLUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.
UKURAN PERUSAHAAN DAN MARGIN LABA KOTOR TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014) LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk tujuan itu (Fess et al, 2006:452). Menurut PSAK No. 14, persediaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Persediaan Persediaan digunakan untuk mengindikasikan (1) barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan; (2) bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi informasi dan bertambah luasnya ilmu pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era globalisasi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan. Persediaan dapat ditemukan pada perusahaan dagang dan
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah salah satu istilah yang paling umum untuk didengar dan diperbincangkan. Persediaan dapat ditemukan pada perusahaan dagang dan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal serta memaksimumkan kemakmuran pemegang saham untuk menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang diberikan, maka tidak terlepas bahwa pajak memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak memberikan kontribusi terbesar dalam sumber penerimaan negara, salah satunya berupa APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara). Atas kontribusi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Teori-teori tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan pasar modal dalam penyediaan dana jangka
Lebih terperinciHALAMAN SAMPUL DEPAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)
Lebih terperinciMateri: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN)
Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN) 2 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode biaya tersebut. 2. Menghitung penilaian persediaan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai media komunikasi antara manajer dan investor perusahaan. Laporan keuangan juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan menyajikan data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. antara pihak agent dengan pihak principal. Jensen dan Meckling (1976)
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Praktik manajemen laba dilakukan karena adanya perbedaan kepentingan antara pihak agent dengan pihak principal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan. Dalam perusahaan sering kita dengar istilah principle dan agency.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Insider Ownership merupakan kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam perusahaan sering kita dengar istilah principle dan agency. Seringkali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh investor untuk melihat dan menilai kinerja suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan yang dijelaskan oleh Jensen dan Meckling (1976) merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba (2012) melakukan
8 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: Ulfah (2013) dan Sumomba
Lebih terperinciEconomic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) a. Pengertian EVA Menurut Young dan O Byrne (2001:17), pengertian EVA adalah didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sebuah jembatan yang dapat menghubungkan keperluan bisnis. Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
Lebih terperinciFAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE
FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE, DAN RASIO LANCAR DALAM PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nancy
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori keagenan, teori akunntansi positif, manajemen laba, perataan laba, sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan di sektor real estate dan properti merupakan salah satu sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pemerintah, pelanggan, kreditur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana utama yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan keagenan antara pemilik perusahaan (principal) dan manajemen
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Keagenan Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai titik temu hubungan keagenan antara pemilik perusahaan (principal) dan manajemen perusahaan sebagai agent.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Definisi atau Pengertian Persediaan. persediaan dapat diartikan sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan 2.1.1 Definisi atau Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011;14.5), persediaan dapat diartikan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis yang semakin pesat telah memunculkan persaingan yang ketat diantara entitas bisnis yang ada. Dalam persaingan yang semakin ketat tersebut, suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Statement of financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 bahwa informasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu cerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dan media komunikasi utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aset Tetap Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk mencapai laba yang diinginkan dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan. Untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut www.idx.co.id pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 4 tahun yaitu mulai tahun periode 2009-2012. Dipilihnya BEI sebagai tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang terjadi di dalam sebuah perusahaan yang mempunyai peranan penting untuk mengukur kinerja perusahaan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan mempunyai perhatian besar
Lebih terperinciBAB V SARAN DAN KESIMPULAN
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pengaruh Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Firm Size, Nilai Perusahaan yang terhadap Praktik Perataan Laba (Income
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dari suatu perusahaan karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk memaksimumkan laba guna menaikkan nilai perusahaan. Pada awalnya, perusahaan menggunakan tipe manajemen tradisional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi agar dapat bertahan hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Manajemen harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini dunia usaha sedang menghadapi krisis keuangan yang cukup hebat. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan besar yang gulung tikar alias
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan gambaran kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Perusahaan yang menerapkan sistem pengolahan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun berjalan. Laporan keuangan juga merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan pada perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan pada perusahaan untuk dilaporkan kepada publik sebagai suatu sarana dalam mencari investor dan juga sebagai saran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan tersebut, terdapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Hutang 1. Pengertian Kebijakan Hutang Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Pada prinsipnya hutang akan menguntungkan apabila perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajer perusahaan merupakan pihak yang mengelola suatu perusahaan yang secara langsung banyak mengetahui informasi internal perusahaan di banding dengan pemegang saham.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kebijakan Hutang Pada dasarnya kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat di mana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadikan laporan yang sesuai fakta ini sedikit dapat digerakkan (tuned) sehingga dapat mengubah angka laba yang dihasilkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen laba merupakan fenomena yang sukar dihindari karena fenomena ini hanya dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai perusahaan, yang sekaligus juga akan meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang sahamnya.
Lebih terperinci¹Fitria Purwita Sari, ²Leny Suzan
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN VARIABILITAS HARGA POKOK PENJUALAN TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Lebih terperinciP, 2016 PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses menghasilkan laba melalui penjualan dan aktivitas lainnya, perusahaan akan membutuhkan ringkasan dari aktivitas-aktivitas tersebut yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Muliati (2011) mengatakan bahwa hubungan antara pemilik dan pemegang saham (prinsipal) dengan manajer (agen/investor)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan Laba membutuhkan kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Informasi laba haruslah menggambarkan keadaan. laba untuk memaksimalkan kepuasan mereka sendiri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan laporan keuangan oleh manajemen bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciyang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk menaikkan nilai perusahaan dengan cara memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Karena itu diharapkan manajer yang diangkat oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat pada laporan laba rugi (Saidi dalam Christian, 2011). Manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi tentang posisi keuangan, performa, dan arus kas yang bermanfaat bagi UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya laporan keuangan suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, performa, dan arus kas yang bermanfaat bagi pemakainya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi keuangan suatu organisasi mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori ini menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu,
Lebih terperinciOleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES
Oleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES Perubahan 2008 Mengadopsi IAS 2 (2003) Tidak untuk pialang komiditi Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan pada umumnya melakukan kegiatan operasi jual beli untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya melakukan kegiatan operasi jual beli untuk mendukung kegiatan usahanya. Transaksi jual beli tidak hanya dilakukan perusahaan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan
Lebih terperinci