SMK MA ARIF 1 KEBUMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SMK MA ARIF 1 KEBUMEN"

Transkripsi

1 MODUL PENJASKES KELAS XI ( SEMESTER GASAL ) TAHUN 2017/2018 SMK MA ARIF 1 KEBUMEN DI SUSUN OLEH GURU PENJASKES

2 Standar Kompetensi :Mempraktikkan ketrampilan permainan olahraga dengan yang sebenarnya dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya Kode Kompetensi : 1 Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit Materi Pembelajaran : Permainan bola besar A. Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan dua tim berlawanan di atas lapangan berbentuk persegi empat dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawang. Para pemain bisa menggunakan semua bagian tubuh, kecuali tangan. Satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan adalah penjaga gawang (keeper). Pemain menggunakan kaki untuk menendang, menggiring dan mengoper bola. Olahraga ini sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Pada zaman Cina Kuno semasa pemerintahan Dinasti Han, dikenal ada olahraga tsuchu yang menggunakan bola kulit. Di Italia pada zaman Romawi dikenal sebagai harpastum. Di Prancis dikenal dengan nama choule. Pada zaman Yunani Kuno dikenal denga nnama episkyros. Sepak bola modern dimulai pada abad ke Mengecoh dan Membalik (Trick and Turns) Gerak mengecoh (trick) dan membalik (turns) memungkinkan pemain untuk menghindarkan diri dari lawan dan menciptakan peluang yang lebih besar untuk mengoperkan bola ataupun melakukan tembakan langsung ke gawang. Gerakan ini juga menambah kemampuan pemain untuk menggiring bola melwati pemain lawam. Salah satu contoh gerak mengecoh dan membalik adalah gerak membalik cruyff. Contoh lainnya adalah tentangan salto, gerak maradona dan putaran seret mundur. Gerak membalik cruyff dinamai sesuai dengan pemain sepak bola Belanda, Johan Cruyff membutuhkan keterampilan memainkan bola dan sedikit akting. Keterampilan ini memungkinkan pemain menggiring bola melewati lawan, membuat celah untuk mengoperkan bola, ataupun melakukan shooting ke gawang lawan. Berikut ini cara melakukannya. a. Ketika sedang menggiring bola, berpura-puralah untuk menendang bola ke depan tetapi biarkan kaki mengayun di atas bola tanpa menyentuhnya. b. Letakkan kaki di tanah dan miringkan menjauhi bola c. Gunakan kaki satunya untuk mendorong bola ke belakang, sementara kalian berputar dengan cepat dan menggiring bola ke arah lain Setelah melakukan latihan gerakan di atas dan sebelum bermain di lapangan yang sebenarnya, kalian dapat mencoba berbagai permainan, misalnya permainan mengolong. Permainan mengolong memungkinkan kalian untuk melatih gerak tipu yang terkontrol, yang diikuti dengan passing atau dribbling yang tepat. Pemain disebut melakukan gerakan mengolong ketika mengoperkan bola melewati kaki pemain lain. Di dalam permainan ini, memerlukan kerja sama dua pemain. Berikut ini cara melakukannya : a. Seorang pemain mengoperkan bola ke pemain lain, yang selanjutnya menyelesaikan salah satu gerak tipuan (gerak membalik cruyff)

3 b. Setelah menyelesaikan gerak tersebut, pemain mengoperkan bola melewati kaki pasangannya. Pasangan ini harus membiarkan pemaini satunya melakukan passing c. Selesaikan gerak tanpa memikirkan tentang kolongan. Pasangan bisa berganti peran kapan saja. 2. Menembak (Shooting) Seorang pemain harus menguasai keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan teknik shooting yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan shooting dan mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan. Peluang shooting dapat muncul dengan berbagai cara. Namun, sebagian besar peluang melakukan shooting datang secara tiba-tiba dan seorang pemain harus siap memanfaatkan kesempatan melakukan shooting jika telah tiba waktunya. Kemampuan pemain untuk memanfaatkan berbagai macam ketrampilan yang telah dipelajari akan mempermudah dalam melakukan shooting. Sebagai contoh, gerak membalik cruyff yang cepat bisa menciptakan ruang yang cukup untuk melakukan shooting. Berikut ini cara melakukan shooting. a. Dekatilah bola dari arah yang sedikit menyamping, bukan garis lurus. Langkah tetap pendek-pendek dan cepat b. Tempatkan kaki yang tidak digunakan untuk menendang atau kaki tumpuan kira-kira satu langkah di samping bola, dengan ujung kaki menghadap ke gawang c. Tarik kaki yang digunakan untuk menendang ke belakang tubuh dengan ditekuk kira-kira 90 0 d. Ayunkan kaki yang akan digunakan untuk menendang ke depan untuk menyentuh bola e. Lanjutkan ayunan kaki mengikuti garis lurus menuju ke arah tendangan. Pertahankan ujung kaki tetap lurus sampai kalian mendaratkan kaki ke tanah. Penembak bola yang hebat tidak datang secara tiba-tiba, tetapi harus banyak berlatih melakukan shooting. Di samping melakukan latihan secara nyata, kalian bisa menggunakan permainan tendangan rally. Berikut ini cara melakukannya. a. Buatlah bidang dilapangan b. Bagilan pemain menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga orang. Seorang penjaga gawang akan menjaga masing-masing gawang c. Pada permulaan permainan, semua kelompok berlari-lari kecil di sekitar daerah yang telah ditandai. Pelatih memanggil kelompok berdasarkan nama pemain. Kelompok yang dipanggil akan menyerang setiap gawang. Pemain akan menerima bola dan memberikan passing silang untuk dua pemain lain dalam kelompoknya. 3. Bergerak Melewati Lawan Gerak penting yang mungkin akan kalian lakukan adalah bergerak membawa bola ketika ada lawan yang menjaga. Kunci keberhasilannya adalah melindungi bola dari serangan lawan atau meloloskan diri, atau yang dikenal dengan feinting. Gerak zig-zag khususnya efektif saat menghadapi pemain yang larinya lambat bereaksi terhadap perubahan arah. Salah satu cara melewati lawan adalah dengan melakukan gerak zig-zag. Berikut ini cara melakukannya.

4 a. Ketika kalian mendekati pemain lawan, turunkan bahu dan condongkan tubuh ke sisi lain sehingga tampak seolah-olah akan mendorong bola ke arah tersebut. b. Ketika pemain lawan bergerak untuk menyerobot bola, biarkan bola tersebut tidak terlindungi. Sesaat sebelum pemain menyerobot bola, pindahkan berat badan, julurkan salah satu kaki di sekitar bola dan dorong bola menjauhi pemain belakang tersebut c. Tarik kembali bola dan bergeraklah dengan cepat ke arah lain atau operkan bola tersebut. Seperti keterampilan yang lainnya, sebelum bermain dengan peraturan sesungguhnya, gerak melewati lawan dapat kalian lakukan melalu permainan jangan berpura-pura. Berikut cara melakukannya. a. Tandai bidang persegi berukuran 18 m x 18 m b. Seorang pemain berperan sebagai penyerang dan seorang lagi sebagai pemain belakang. Tugas pemain penyerang adalah melalkukan dribbling melewati pemain belakang, dimulai dari satu sisi bidang persegi dan mencoba bergerak ke sisi lainnya. c. Pemain berganti peran jika pemain penyerang berhasil mencapai sisi lainnya. Jika pemain belakang berhasil menyerobot bola, bola akan dikembalikan dan pemain penyerang akan memulai lagi usahanya. A. EVALUASI Aspek penilaian psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ ketrampilan sikap/ cara melakukan suatu gerakan ( penilaian sikap ) dan penilaian prestasi dari gerakan tersebut ( diambil kecepatan waktu melakukan gerakan) : 1. Melakukan latihan menerapkan formasi penyerangan! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi) 2. Melakukan latihan menerapkan formasi pertahanan! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi) B. Bola Voli Bola voli adalah jenis permainan bola tangan yang dmainkan dengan cara memukul atau memantulkan bola ke arah lawan, sedangkan pihak lawan berusaha untuk mempertahankan agar bola tidak jatuh ke tanah. Bola voli menjadi permainan yang menyenangkan karena berbagai alasan, yaitu dapat dimainkan dan dinikmati oleh segala usia, dapat dimainkan di berbagai tempat, memerlukan sedikit perlengkapan dan sedikit peraturan, serta bersifat rekreasi. Bola voli pertama kali diperkenalkan oleh William C. Morgan pada tahun 1985, seorang guru dari Young Ma Christian Association (YMCA) di Halyoke, Amerika Serikat. Pada awalnya permainan ini dinamakan minonette. Selanjutnya atas saran A.T. Halsted, nama tersebut di ubah menjadi volleyball (bola voli). Pada kelas X, kalian telah belajar teknik-teknik dasar. 1. Bentuk-Bentuk Latihan dalam Bola Voli Teknik-teknik dasar dalam bola voli meliputi servis, passing atas, passing bawah, smash, dan block.

5 a. Servis Servis adalah tindakan memukul bola oleh pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis langsung ke lapangan. Berikut ini beberapa bentuk latihan servis. 1. Servis tangan bawah di dinding dan pantulan bola dari dinding diambil dengan pass bawah dan tangkap, kemudian servis lagi 2. A servis tangan bawah ke B, B terima dengan pass bawah ke A yang telah maju di A dan kembalikan ke B dengan tangan atas. Kemudian sebaliknya B servis A menerima. 3. A dan B servis tangan bawah dari tengah lapangan bergantian ke C dan D yang telah mundur dari posisi semula ke C atau D, C atau D pass bawah atau pass atas ke E dan E menggelindingkan bola ke A atau B. b. Passing Passing adalah permainan bola voli berarti usaha bermain dengan menggunakan teknik tertentu yang tujuannya mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman satu tim untuk dimainkan di lapangannya. Passing dibedakan menjadi dua, yaitu passing atas dan passing bawah. Berikut ini beberapa bentuk latihan passing atas. 1. A dan B berhadapan sejauh 2-3 m. A pass ke B dan B mengembalikan ke A 2. C pass ke A dan A mengembalikan ke C, C ke A kembali, A pass jauh ke B. saat A pass ke C lari mendekati B dan menerima pass dari C mengembalikan ke B dan lari mendekati A untuk menerima bola dari A 3. A, B dan C secara bergantian (berurutan ke belakang) dengan cara A pass ke dinding dan diterima B, B langsung pass ke dinding dan diterima C, terakhir C pass ke dindinng dan diterima A. Berikut ini beberapa bentuk latihan passing bawah. 1. A, B dan C satu garis, dengan jarak A B = 2 m, A C = 4 m. A pass atas ke B, B passing melewati net ke C, C pass bawah ke A dan mengembalikan ke C dan pass atas ke B 2. A pass atas ke B, B pass jauh ke belakang A dan A mundur dan pass atas dari A ke B dan B mengembalikan dengan posisi pass bawah dari posisi B ke belakang A 3. A pass bawah ke B yang telah maju pada posisi B dan mundur kembali pada posisi semula dan maju lagi untuk menerima pass dari A, A setelah pass ke B secepatnya mengembalikannya bola C kemudian mengembalikan bola dari B c. Smash Smash adalah tindakan memukul bola ke lapangan lawan sehingga bola bergerak melalui atas net dan menyebabkan lawan sulit untuk mengembalikannya. Berikut ini beberapa bentuk latihan smash. 1. A dan B berhadapan dengan jarak 4-6 m. A smash dengan tangan terbuka kepada B, B menerima dengan passing bawah, lalu bergantian 2. Berdiri di depan dinding dengan jarak 4-6 m, kemudian memukul bola dengan tangan terbuka ke lantai sehingga bola memantul ke dinding dan bola ditangkap atau langsung dipukul kembali ke lantai.

6 3. A, B dan C berdiri berderet satu garis di belakang garis serang sambil memegang bola dan menghadap ke posisi D. A passing bola ke D dan siap dengan awalan untuk melakukan smash. D memberikan umpan dengan bola tinggi dari atas net dan A melakukan smash. d. Block Block adalah suatu usaha bertahan dari serangan lawan dengan cara menghadang bola dari lawan masuk ke lapangan sendiri. Block dapat dilakukan sendiri (block tunggal) atau berdua dengan teman satu tim (block ganda). Berikut ini beberapa bentuk latihan block. 1. B berdiri dekat net dan A memegang bola berdiri ke petak belakang lain tidak jauh dari B. A melambungkan bola dengan kedua tangannya dari bawah keatas net dan B berusaha memblock bola tersebut. 2. Berdiri dekat net, menghadap ke arah pemain yang akan melakukan servis, melompat secepatnya jika bola mendekati net dan bola rendah dengan menutup jalan bola. 3. E memukul bola ke A, A pass umpan tinggi di atas net, D maju ke depan dan memukul bola B dan C, berusaha memblock serang D dan G siap untuk memainkan bola 2. Variasi Permainan Variasi permainan dalam bola voli mengandung lima unsur dasar, yaitu servis, passing atas, passing bawah, smash dan block. Permainan di awali dengan bentuk-bentuk yang sederhana menuju ke bentuk-bentuk yang lebih kompleks. a. Permainan Melewati Tali Berikut ini cara melakukannya. 1. Ukur lapangan 4 x 6 meter 2. Satu regu terdiri atas 3 orang 3. tali dipasang setinggi 2 meter atau minimal 20 cm di atas jangkauan pemain yang tertinggi 4. Bola dimainkan dengn satu atau dua tangan dengan cara melemparkan bola ke daerah lawan dengan tujuan bola mati di daerah lawan atau lawan mendapatkan kesulitan untuk mengembalikan bola 5. Bola dinyatakan mati dan angka untuk lawan apabila menyentuh lantai dan bola atau pemain menyentuh tali 6. Permainan berakhir apabila suatu regu mendapat angka 15 lebih dahulu dari lawan dan dinyatakan sebagai pemenang. 7. Peraturan tambahan meliputi hal-hal berikut ini a) Bola dilempar dari posisi menangkap b) Bola dioperkan kepada teman, dan langsung melemparkan ke daerah lawan. Setiap regu paling banyak dua kali memainkan bola di lapangan c) Bola ditangkap dengan posisi di atas kepala d) Bola dilambungkan kepada teman yang dengan cepat mendorong bola dengan kedua tangan ke daerah lawan

7 b. Permainan Bola Ditangkap Berikut ini cara melakukannya. 1. Ukuran lapangan 4 x 6 meter 2. Satu regu terdiri atas 4 orang 3. Tinggi net 2,5 m 4. Bola dari lawan harus dipantulkan ke atas dengan passing atas, setelah itu baru boleh ditangkap teman dan baru dilemparkan ke daerah lawan. Jika terjadi kesalahan maka penambahan angka untuk lawan. Permainan dengan Sentuhan Ganda Berikut ini cara melakukannya. 1. Ukuran lapangan 3 x 6 m atau 3 x 5 m 2. Satu regu terdiri atas 2 atau 3 orang 3. Bola yang dipakai bola voli mini atau lebih ringan dari pada bola voli biasa 4. Bola dimainkan dengan cara setelah menerima bola, harus melakukan passing ganda. Pemain yang menerima bola dari lawan harus passing kepada teman dengan sentuhan ganda untuk memainkan bola langsung ke daerah lawan. Permainan dimulai dengan melemparkan bola dengan pegangan dua tangan. 5. Bola dinyatakan mati bila terjadi kesalahan-kesalahan berikut ini a) Tidak melakukan passing ganda b) Bola menyentuh lantai c) Pemain menyentuh lapangan lawan 6. Regu yang lebih dahului mencapai angka 15 dan paling sedikit selisih dua angka dinyatakan sebagai pemenang. B. EVALUASI Aspek penilaian psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ ketrampilan sikap/ cara melakukan suatu gerakan ( penilaian sikap ) dan penilaian prestasi dari gerakan tersebut ( diambil kecepatan waktu melakukan gerakan) : 1. Melakukan latihan menerapkan formasi penyerangan! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi) 2. Melakukan latihan menerapkan formasi pertahanan! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi) C. Bola Basket Bola basket adalah salah satu olahraga populer di dunia, selain sepak bola dan bola voli. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasakan bahwa bola basket adalah olahraga yang menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur dan menyehatkan. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abada ke-19. Dr. James Naismith, seorang guru olahraga di YMCA International Training School (kini Springfield College), menciptakan olahraga bola basket pada musim gugur tahun Ia diberi

8 tugas untuk menciptakan kegiatan dalam ruangan yang menarik bagi para murid selama musim dingin. 1. Pembayangan (Screening) Kelima pemain di lapangan harus memiliki kemampuan dasar untuk merancang pembayangan yang baik agar sebuah serangan berhasil. Pembayangan sering digunakan dalam permainan menyerang secara terencana untuk menciptakan ruang tembak bagi penembak terbaik dalam tim. Teknik ini biasanya juga digunakan dalam situasi menyerang dua pemain. Misalnya bayangan dan lari (screen and roll). Pemanfaatan pembayangan secara efektif akan membuat tim yang sedang menyerang mampu menciptakan peluang besar untuk mencetak angka. a. Pembayangan Bawah Pembayangan bawah biasanya dilakukan di sekitar bawah ring di dekat jalur tiga detik. Pembayangan ini memberi kesempatan seorang pemain untuk bergerak memotong dari baseline ke daerah terbuka untuk menerima bola. Pembayangan dimulai dari posisi pojok garis tembakan bebas. Kemudian bergerak ke arah seorang teman satu tim yang berada di dekat ring basket. Setelah pembayangan terbentuk, pemotong memanfaatkannya untuk bergerak dari baseline ke bagian lapangan yang kosong tempatnya, kemudian bisa menerima umpan. b. Pembayangan dengan Bola Pembayangan dengan bola adalah sebuah pembayangan yang dirancang untuk pemain penyerang yang sedang membawa bola. Setelah pembayangan dilakukan, pembawa bola bisa memanfaatkan pembayangan dengan berbagai cara, tergantung pada tanggapan pertahanan lawan terhadap pembayangan tersebut. Jika pemain bertahan tidak mampu melewati pembayangan, pembawa bola tersebut mungkin memiliki ruang yang cukup untuk segera melakukan jump shot atau dribble drive menuju ke ring basket. Namun jika pemain bertahan berusaha melewati pembayangan, pemegang bola mungkin memiliki kesempatan melakukan dribble drive langsung ke arah ring basket. c. Pembayangan tanpa Bola Berkebalikan dengan pembayangan dengan bola, pembayangan tanpa bola, adalah pembayangan yang dilakukan oleh pemain penyerang yang tidak sedang membawa bola. Pembayangan ini dapat dilakukan oleh pemain primeter maupun pemain post untuk menciptakan peluang memotong dan menerima bola bagi rekantim yang sedang menyerang. Pembayangan tanpa bola sering menghasilkan tembakan dekat ring basket yang berpotensi tinggi mencetak angka. Sebelum melakukan teknik pembayangan di lapangan sesungguhnya, cobalah berlatih melalui permainan berikut ini. a. Latihan ini membutuhkan lima orang, yaitu pembawa bola yang berdiri di daerah primeter, penyerang dan pemaini bertahan yang berdiri di siku garis tembakan, bebas serta penyerang dan pemain bertahan lain yang berdiri di daerah post (daerah bawah ring basket) b. Penyerang yang berada di garis tembakan bebas melakukan pembayangan bawah untuk membantu pemain penyerang di daerah post

9 c. Pembawa bola mengumpulkan bola kepada pemain post penyerang saat bergerak memotong ke bagian lapangan yang kosong. 2. Rebound Jika sebuah tim bola basket ingin mengurangi banyaknya peluang pihak lawan untuk mencetak angka dan menghasilkan lebih banyak kesempatan kedua untuk mencetak angka bagi timnya, kelima pemainnya harus melakukan rebound. Rebound dalam bola basket dibedakan menjadi dua, yaitu defensive rebound dan offensive rebound. Defensive rebound mengurangi jumlah tembakan lawan, sedang offensive rebound bisa menghasilkan kesempatan kedua melakukan tembakan yang berpotensi tinggi mencetak angka. a. Melakukan Box Out Seperti halnya setiap ketrampilan lain dalam bola basket, rebound membutuhkan penerapan dasar-dasar yang benar untuk memaksimalkan keberhasilan. Melakukan box out kepada pemain lawan bertujuan mengamankan rebound dan mencegah lawan melakukan rebound. Gunakan tangan atau lengan untuk mengikuti posisi lawan di lapangan. Ikuti kontak dengan gerak pivot yang cepat sehingga kalian bisa melihat posisi ring baskot. Sekadang kalian siap melakukan box out terhadap lawan dan telah melakukan penempatan untuk melakukan rebound lapangan. Caranya, pertama-tama ketahuilah posisi lawan, kemduian tetapkan posisi yang tepat dengan tubuh bagian bawah, lebarkan lengan dan tangan sampai ketinggian bahu dan arahkan siku keluar. Ketika bola menyentuh tepi ring basket, sorongkan lengan ke arah bola dan melompatlah dengan mantap. Jika pemain penyerang berusaha meraih bola, gunakan tubuh untuk melindungi bola dengan menggunakan gerak pivot kaki atau melakukan gerak pivot kaki untuk menggerakkan tubuh diantara pemain bertahan dan bola. Permainan box out dapat kalian lakukan dengan langkah-langkah berikut ini. 1) Bagilah para pemain menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga pemain, yaitu penembak, penyerang dan pemain bertahan 2) Penembak melepaskan tembakan. Pemain bertahan harus menggunakan dasar-dasar rebound untuk melakukan box out terhadap pemain penyerang dan mendapatkan rebound. Pemain penyerang harus menerapkan gerakan menyerang agar mendapat rebound. 3) Jika pemain penyerang mendapat rebound, pemain bertahan harus melakukan lima kali knee high, push up, jumping jack atau hukuman-hukuman sederhana lainnya 4) Jika pemain bertahan mendapat rebound tiga kali berturut-turut, pemain penyerang harus melakukan hukuman serupa. b. Offensive Rebound Setelah tembakan dilepaskan, para pemain penyerang harus bergerak cepat di sekitar pemain bertahan untuk mencari posisi rebound yang menguntungkan di dekat ring basket. Ketika sebuah tembakan dilepaskan da npemain bertahan berusaha menempatkan diri pada posisi box out, kokohkan kaki di lapangan untuk melakukan gerak kaki pivot dan kemudian dengan cepat lakukan pivot ke arah yang akan membukamu ke arah ring basket

10 ketika bola memantul dari tepi ring basket tersebut. Angkat tangan tinggi-tinggi untuk mengantisipasi jalur bola. Gerak langkah dan tipuan membantu pemain penyerang menghindari box out sepenuhnya oleh pemain bertahan dan membawa pada posisi offensive rebound yang bagus. Sesaat sebelum pemain bertahan menempatkan posisi tubuh lebih rendah darimu, bergeraklah dengan dan gunakan langkah maju untuk menempatkan sekurang-kurangnya satu kaki di depan pemain bertahan tersebut. Permainan offensive rebound dapat kalian lakukan melalui langkah-langkah berikut ini. 1) Pemain dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga atau empat pemain, dan tempatkan dua kelompk di setiap ring basket. Satu kelompok bermain menyerang dan yang lain bertahan. 2) Kelompok penyerang memainkan bola dengan cepat di sekitar lapangan, tidak boleh melakukan lebih dari lima umpan sebelum melakukan tembakan. Ketika tembakan dilepaskan, semua pemain bertahan harus menggunakan dasar-dasar rebound untuk melakukan box out terhadap permainan penyerang yang mereka jaga 3) Jika salah seorang dari pemain penyerang mendapatkan rebound, para pemain bertahan mendapatkan hukuman lima gerakan knee high, push up, jumping jack atau hukuman singkat lainnya 4) Jika tim bertahan mendapatkan rebound tiga kali berturut-turut, tim penyerang harus melakukan hukuman serupa C. EVALUASI Aspek penilaian psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ ketrampilan sikap/ cara melakukan suatu gerakan ( penilaian sikap ) dan penilaian prestasi dari gerakan tersebut ( diambil kecepatan waktu melakukan gerakan) : 1. Melakukan latihan menerapkan formasi penyerangan! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi) 2. Melakukan latihan menerapkan formasi pertahanan! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi)

11 Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Standar Kompetensi :Mempraktikkan ketrampilan permainan olahraga dengan yang sebenarnya dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya Kode Kompetensi : 1 Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit Materi Pembelajaran : Permainan bola kecil A. Sejarah Singkat Tenis Meja Tenis meja berasal dari eropa dan mulai populer di Inggris pada pertengahan abad ke-19. pada tanggal 15 Januari 1926, atas prakarsa Dr. George Lehman (tokoh tenis mejad dari Jerman), diakui secara internasional dalam wadah organisasinya yang diberi nama International Table Tenis Federation (ITFF). Meskipun sudah cukup dikenal di dunia internasional, olahraga ini baru dipertandingkan secara dalam Olimpiade XXIV tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan. Tenis meja masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930 yang dibawa orang Belanda yang datang ke Indonesia. Mulanya permianan ini hanya dimainkan di balai pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama Societet. Setelah 10 tahun, permainan ini baru dikenal masyarakat Indonesia melalui pamong dan ambtenar pegawai negeri Indonesia). Pada tahun 1948 dibentuk Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia dan pada tahun 1951 diubah menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). B. Peraturan dalam Permainan Tenis Meja Tenis meja merupakan permainan bola tangkis di atas meja yang dimainkan oleh dua atau empat orang dengan menggunakan bet (raket kayu yang dilapisi karet) dan bola plastik sebesar jeruk nipis. Di tengah-tengah meja terbentang tegak lurus net yang memisahkan bidang permainan pemain. Olahraga ini juga dikenal dengan nama pingpong, gossima, dan whiff whaff. 1. Peralatan Tenis Meja Peralatan yang diperlukan untuk bermain tenis meja adalah meja, net, bola dan bet. a. Meja Meja berukuran panjang 2,74 m dan lebar 1,525 m, dengan tinggi 76 cm dari lantai. Biasanya berwarna gelap, hijau gelap, dengan garis putih di pinggir selebar 1,9 cm. Selain itu juga terdapat garis putih selebar 0,6 cm di tengah meja yang hanya digunakan pada pertandingan ganda. Cara bola memantul di atas meja harus memenuhi beberapa syarat berikut ini. 1) Pantulan bola harus sama, baik ditengah maupun di pinggir meja 2) Apabila dijatuhkan dari ketinggian 12 inci (± 30,5 cm), bola harus memantul setinggi 8,75 inci (± 22,2 cm) dan 9,75 inci (± 24,8 cm) b. Net Net berukuran tinggi 15,25 cm dan melintang di tengah meja. Net harus ditambahkan 15,25 cm di kedua sisi meja agar pemain tidak memukul bola dari pinggiran net yang dapat dilakukan oleh pemain profesional. Net harus dipasang dengan ketat dan kokoh. c. Bola Bola berbentuk bulat dengan diameter 40 mm. Berat bola 2,7 gram. Bola terbuat dari bahan seluloid atau plastik dan berwarna putih atau orange muda. Bola biasanya ditandai

12 dengan 1,2 dan 3 bintang yang menunjukkan kualitasnya. Bola dengan 3 bintang adalah yang terbaik. d. Bet (Raket Tenis Meja) Ukuran, berat dan bentuk bet tidak ditentukan, tetapi permukaannya harus datar dan kaku. Bidang bet terbuat dari kayu, serat karbon atau bahan berserabut yang sejenis. Bidang bet dilapisi selembar getah karet yang berbintik-bintik untuk membantu menangkap bola. 2. Cara Bermain Sebelum servis dimulai, lakukan undian terhadap pemian untuk menentukan hak memilih servis atau memilih tempat. Setelah servis dilakukan, bola harus terlebih dahulu menyentuh bidang permainan membuka bola (server). Lalu melewati net, dan jatuh di bidang permainan lawan atau penerima bola ( receiver), untuk selanjutnya dikembalkan oleh penerima bola dengan memukul langsung hingga bola kembali ke pemain yang melakukan servis dan seterusnya. Kedua pemain senantiasa berusaha mengembalikan bola yang dipukul tidak jatuh di bidang permainan lawan, maka lawan akan memperoleh satu angka. Pergantian servis dilakukan setelah seorang pemain melakukan lima kali servis berturutturut kecuali pada keadaan deuce (20-20). Setelah terjadi selisih dua angka, barulah permainan dihentikan. Pemain yang lebih dahulu mendapatkan angka 21 adalah pemenang satu game. Permainan berakhir jika pemain memenangkan dua game lebih dahulu dari tiga game yang dipertandingkan (the best of three games) atau memenangkan tiga game terlebih dahulu dari lima game yang dipertandingkan (the best of five games). Jika sudah memenangkan dua game berturut-turut pada the best of three games, set ketiga tidak dimainkan lagi. Pada pertandingan dengan sistem the best of five games, pemain yang telah memenangkan tiga game dinyatakan sebagai pemenang; game keempat dan kelimat tidak dimainkan lagi. C. Teknik Dasar dalam Permainan Tenis Meja 1. Cara Memegang dan Mengontrol Bet Bet (raket) harus dipegang dan dapat dikontrol dengan baik agar permainan juga berjalan dengan baik. Secara garis besar, cara memegang bet dibedakan menjadi tiga, yaitu shakehands grip, penhold grip dan seemiller grip. a. Shakehands Grip Berikut ini cara memegang bet dengan gaya shakehands. 1) Pegang bidang bet yang tegak lurus dengan lantai, peganglah bet seakan-akan sedang bersalaman 2) Luruskan jari telunjuk di bagian bawah permukaan bet dengan ibu jari dipermukaan bet lainnya. Saat melakukan pukulan backhands, ibu jari memberikan penahanan yang kuat pada bet, untuk forehand dilakukan oleh telunjuk. Dengan demikian bersama dengan dua penahan, membuat bet terknontrol dengan baik. Gaya shakehands memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut : 1) Pegangan yang paling multiguna 2) Satu-satunya pegangan yang memungkinkan melakukan pukulan backhand memutar

13 3) Pegangan yang paling untuk backhands 4) Pegangan paling baik untuk bermain jauh dari meja 5) Pegangan yang paling baik untuk permainan bertahan 6) Dapat memukul dengan kuat ke sudut meja Adapun kekuarangannya antara lain berikut ini : 1) Lemah menghadapi pukulan di tengah meja 2) Sulit untuk menggunakan pergelangan tanganpada beberapa pukulan b. Penhold Grip Berikut ini cara memegang bet dengan gaya penhold 1) Pegang bet mengarah ke bawah dengan pegawang mengarah ke atas. Pegang bet tepat di mana pegangan menyatu dengan bidang bet dengan menggunakan ibu jari telunjuk. Cara ini sama dengan cara memegang pena 2) Ketiga jari lainnya dapat dilakukan pada sisi bet lainnya (penhold grip gaya Cina) atau meluruskannya mengarah ke bagian bawah bet dengan jari yang dirapatkan (penhold grip gaya Korea) Penhold grip ini membuat pemain dapat melakukan pukulan forehand yang paling baik, tetapi lemah dalam backhand. Jadi dengan gaya ini, forehand dan backhand pada bet sama saja karena hanya satu sisi yang digunakan untuk memukul bola. Gaya penhold memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini beberapa kelebihannya. 1) Sangat baik untuk melakukan pukulan forehand 2) Dapat melakukan pukulan backhand yang cepat 3) Mudah menggunakan pergelangan tangan pada setiap pukulan khususnya saat melakukan servis. 4) Tidak ada kelemahan bermain di tengah meja Adapun kelemahannya diuraikan berikut ini 1) Pukulan backhand kadang-kadang tersendat dan lebih terbatas 2) Tidak baik untuk melakukan pukulan bertahan kecuali melakukan block 3) Pukulan backhand yang jauh dari meja menjadi lemah c. Seemiller Grip Berikut ini cara memegang bet dengan gaya penhold 1) Pegang bet dengan shakehands grip 2) Putar bagian atas bet dari 20 0 menjadi 90 0 ke arah tubuh 3) Lekukkan jari telunjuk di sepanjang sisi bet Seperti pada gaya shakehands dan gaya penhold, gaya seemiller juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini beberapa kelebihan gaya seemilar. 1) Memberi kesempatan pemain untuk melakukan block yang baik 2) Memberi kesempatan pemain untuk mengganti permukaan pemukul yang digunakan sebagai variasi 3) Tidak ada kelemahan untuk bermain di tengah 4) Memberikan banyak gerak pergelangan tangan untuk melakukan pukulan, khususnya pukulan forehand memutar

14 Adapun kelemahannya dapat kalian lihat berikut ini 1) Lemah menghadapi pukulan sudut yang baik 2) Tergantung pada bagaimana bet diputar karena dapat saja menjadi sulit untuk melakukan pukulan forehand maupun backhand, khususnya pukulan yang mengarah ke sudut 3) Tidak baik digunakan saat melakukan pukulan bertahan, kecuali block 4) Lemah dalam melakukan pukulan backhand yang jauh dari meja Cara yang baik untuk mengontrol bet adalah dengan latihan memantulkan bola. Kebanyakan kontril bet dilakukan oleh pergelangan tangan. Jika memegang bet terlalu kuat, membuat pergelangan tangan terkunci dan mengurangi kemampuan untuk mengubah sudut bet. Jadi, sebaiknya memegang bet agak longgar dan santai. Apabila bola yang datang bergerak lambat, gunakan pergelangan tangan lebih kuat. Apabila bola bergerak cepat, gunakan sedikit atau bahkan tidak sama sekali. 2. Posisi Siap Bayangkan seorang pemain tenis profesional berdiri dengan kaki menapak dan badan dibungkukkan dan bersiap untuk melakkan pukulan forehand yang kuat. Pukulan yang keras dapat dilakukan jika dalam posisi siap. Tubuh harus diseimbangkan dengan baik dan digelungkan seperti pegas. Pemain berdiri menghadap endine, yaitu kaki mengarah tegak lurus dengan garis di ujung meja (endine). Berat badan bertumpu pada bagian dalam jantung kaki, usahakan tumit tidak menyentuh lantai.lutut harus ditekukkan dengan badan sedikit dicondongkan. Bet diarahkan ke arah lawan sehingga bergerak ke dua arah dengan cepat dan seimbang. Gunakan tangan yang lain sebagai penyeimbang. 3. Penempatan dan Pengaturan Kaki Penempatan diri adalah posisi dimana pemain berdiri. Pengaturan kaki (tootwork) adalah cara untuk melakukan posisi tersebut. Tanpa footwork yang baik, pemain tidak akan berada dalam posisi yang baik untuk melakukan pukulan. Berikut ini dasar-dasar dalam melakukan footwork. a. Jagalah agar berat badan tetap berada pada bagian depan telapak kaki b. Bersiaplah untuk melompat c. Selalu bergerak ke kiri atau ke kanan setelah lawan mengembalikan pukulan Semakin baik posisi pemain, maka semakin mudah melakukan pukulan balasan ke lawan. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan sebelum menempatkan diri. a. Siku tangan yang memegang bet menandakan titik tengah antara forehand dan backhand b. Sebagian besar pemain mempunyai forehand yang baik dari pada backhand, sehingga harus dipertahankan selama memungkinkan. Apabila backhandnya lemah, ia harus berdiri di sebelah kiri, menutupi ruang kosong dengan forehandnya. c. Posisi lawan harus diperhitungkan 4. Teknik Pukulan, Penyerangan dan Pertahanan Di depan, kalian telah berulang kali menemui istilah pukulan backhand dan forehand. Bagimana cara melakukannya? Berikut ini cara melakukan pukulan forehand. a. Putar tubuh ke belakang dengan bertumpu pada pinggang dan pinggul.

15 b. Putar tangan ke belakang dengan bertumpu pada siku c. Berat badan dipindahkan ke kaki kanan d. Untuk menghadapi backsipn, bet harus digerakkan sedikit lebih rendah Adapun cara melakukan pukulan backhand dapat kalian pelajari berikut ini a. Bet digerakkan sejajar pinggang b. Untuk menghadapi underspin, bet sedikit direndahkan c. Pergelangan tangan dimiringkan ke belakang d. Bet dalam keadaan tegak lurus atau sedikit ditutup untuk menghadapi topspin dan sedikit dibuka untuk menghadapi backspin. Secara garis besar, teknik pukulan, penyerangan dan pertahanan dalam tenis meja dibedakan menjadi push, block, loop, flip, chop dan lob. a. Push Push adalah pukulan backspin pasif yang dilakukan untuk menghadapi backspin. Caranya dengan menekan (push) lawan agar tidak dapat melakukan serangan dengan efektif. Berikut ini cara melakukannya 1) Bet dalam keadaan terbuka 2) Tarik tangan ke belakang dan sedikit ke atas, berputar pada siku 3) Pergelangan tangan ditekukkan ke belakang b. Block Block merupakan cara yang sangat efektif untuk mengembalikan pukulan lawan secepat mungkin sehingga lawan tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan serangan. Berikut ini cara melakukannya. 1) Gerakkan bet ke depan dengan bertumpu pada siku 2) Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak c. Loop Loop adalah pukulan tipspin yang sangat keras yang dilakukan hanya dengan menyerempet bola ke arah atas dan ke arah depan. Loop topspin dapat menyebabkan tiga hal berikut ini. 1) Membuat bola dapat melambung saat menyentuh meja 2) Membuat lawan yang tidak mempersiapkan diri dengan topspin yang datang memukul bola terlalu tinggi atau keluar dari meja 3) Menarik bola ke bawah saat sedang bergerak sehingga dapat memukul bola lebih cepat tetapi masih tetap dapat menyentuh meja Berikut ini cara melakukan loop forehand 1) Putar tubuh ke bagian belakang agak ke bawah dengan bertumpu pada pinggang, pinggul dan bahu 2) Kedua lutut ditekukkan, kaki yang di belakang lebih ditekukkan dari kaki yang di depan 3) Ujung bet dan tangan mengarah ke belakang dan sedikit ke bawah 4) Berat badan pada kaki yang di belakang 5) Pergelengan tangan ditekukkan sedikit ke arah bawah Adapun loop backhand dilakukan dengan cara berikut ini

16 1) Pinggul sedikit diputar ke arah kiri 2) Tangan ke arah paha kiri 3) Bet mengarah ke bawah dan ke belakang 4) Bahu kanan sedikit diturunkan ke arah depan dan bawah d. Flip Flip adalah pengembalian bola pendek yang agresif, yaitu bola yang memantul dua kali di sisi meja kita jika dibiarkan. Flip digunakan untuk menghadapi bola pendek. Berikut ini cara melakukannya 1) Gerakkan bet tepat di belakang bola 2) Untuk menghadapi backspin, bet dibuka. Untuk menghadapi topspin, bet harus tegak lurus 3) Tekukkan pergelangan tangan ke belakang e. Chop Chop adalah pengembalian pukulan backspin yang sifatnya bertahan. Seorang pemain dapat memperoleh poin dengan melakukan chop dengan cara berikut ini. 1) Memperpanjang permainan, dengan cara mengembalikan setiap bola yang datang dengan chop sehingga lawan membuat kesalahan 2) Memaksakan kesalahan, dengan cara menggunakan spin yang membingungkan agar lawan membuat kesalahan 3) Menyerang, dengan cara mencari pukulan yang lemah atau bola jatuh dan lakukan serangan, arahkan pada bagian yang tidak dijaga lawan Berikut ini cara melakukan chop 1) Gerakkan bet ke bawah dan ke depan menggunakan siku 2) Sentakkan pergelangan tangan saat terjadi kontak 3) Pukul bola saat bola jatuh 4) Bet dibuka, seperempat bagian belakang bola sebelah bawah f. Lob Lob adalah pukulan bertahan secara total yang digunakan untuk menghadapi smash. Ada tiga cara untuk mendapatkan poin dengan menggunakan lob. 1) Memperpanjang permainan, dengan cara melakukan lob pada setiap bola yang datang sehingga lawan membuat kesalahan 2) Memaksakan kesalahan, dengan cara menggunakan spin yang membingungkan atau gunakan spin sekeras mungkin hingga lawan membuat kesalahan 3) Menyerang dengan cara mencari kesempatan untuk melakukan serangan balasan Berikut ini beberapa tahapan dalam melakukan lob 1) Tangan diturunkan ke bawah 2) Tangan diluruskan 3) Turunkan bahu ke kanan, khususnya untuk forehand 4) Berat badan dipindahkan ke kaki belakang

17 D. EVALUASI Aspek penilaian psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/ ketrampilan sikap/ cara melakukan suatu gerakan ( penilaian sikap ) dan penilaian prestasi dari gerakan tersebut ( diambil kecepatan waktu melakukan gerakan) : 1. Melakukan latihan Teknik dasar! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi) 2. Melakukan latihan menerapkan teknik Dasar! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian prestasi)

18 Standar Kompetensi :Mempraktikkan ketrampilan permainan olahraga dengan yang sebenarnya dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya Kode Kompetensi : 1 Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit Materi Pembelajaran : ATLETIK A. Lari Sambung Lari sambung merupakan cabang olah raga atletik yang dilakukan secara beregu. Dalam satu regu terdapat empat orang pelari, dimana dari pelari pertema ke dua, kedua ketiga ke empat dilakukan pemindahan tongkat sambil berlari. Nomor lari sambung yang diperlombakan di Olimpiade adalah nomor 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Lari sambung dimulai dari bangsa Atek, Inka dan Maya. Lari sambung ini bertujuan untuk meneruskan suatu berita atau kabar. Perlombaan lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria untuk pertama kalinya diselenggarakan pada Olimpiade tahun 1928 di Stockholm (Swedia). Nomor lari estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi salah satu nomor Olimpiade. Nomor lari estafet 4 x 400 meter mulai dilombakan sejak tahun Tugas Anggota Tim Lari Sambung Masing-masing anggota tim lari sambung memiliki tugas tersendiri yang dilakukan tanpa memperhitungkan teknik operan yang digunakan. a. Pelari Pertama Pelari ini harus menjadi starter yang handal, berlari dengan baik di tikungan dan handal menangani tongkat. b. Pelari Kedua Pelari ini harus handal dalam menerima dan menangani tongkat dan harus mampu berlari pada jarak yang jauh. c. Pelari Ketiga Pelari ini harus handal dalam menerima dan menangani tongkat, harus merupakan pelari jalur tikungan yang baik dan harus memapu berlari cepat pada jarak jauh. d. Pelari Keempat Pelari ini harus ahli menerima tongkat dan mampu mempertahankan kecepatan di bawah tekanan dan memiliki semangat yang tinggi untuk segera mencapai garis finish. 2. Penempatan Anggota Tim a. Operan Pertama Pelari pertama berlari sepanjang sisi dalam jalur dan pelari kedua menunggu pada sisi luar jalur. Saat pelari pertama mendekati, pelari kedua mempercepat langkah pada sisi luar jalur dan terus berlari sepanjang sisi luar jalur. b. Operan Kedua Pelari ketiga menunggu pada sisi dalam jalur. Saat pelari kedua mendekati, pelari ketiga mempercepat langkah sepanjang sisi dalam jalur dan terus berlari sepanjang sisi dalam. c. Operan Ketiga Pelari keempat menungguy di sisi luar jalur. Saat pelari ketiga mendekati, pelari keempat mempercepat langkah sepanjang sisi jalur dan berlari lurus ke gari finish.

19 3. Teknik Pengoperan Tongkat a. Operan Tanpa Melihat Operan tanpa melihat dilakukan oleh pelari pada nomor 4 x 100 meter, yang berarti pelari yang berada di depan tidak perlu melihat ke belakang untuk menerima tongkat. Pelari mengoperkan tongkat sambil berlari pada kecepatan tinggi. Lari sambung 4 x 400 meter ini memiliki tiga zona pengoperan, masing-masing berjarak 20 meter, dan zona akselerasi sepanjang 10 meter. b. Operan dengan Melihat Operan dengan melihat dilakukan oleh pelari pada nomor 4 x 400 meter, dimana pelari yang menerima tongkat menoleh untuk melihat pelari yang memegang tongkat dan mengambil tongkat dari tangan pelari tersebut, bukan menerimanya. Pada nomor 4 x 400 meter, pelari berlari pada jalurnya hanya pada putaran pertama dan tikungan pada putaran kedua, dan tidak terdapat zona pengoperan. Pelari biasanya membuat tanda dan mulai mempercepat larinya ketika pelari yang akan mengoper tongkat melewati tanda tersebut. c. Operan Upsweep Pemberi mengoperkan tongkat dengan gerakan mendorong ke atas dan mendorong tongkat sejauh mungkin ke tangan penerima. Penerima memegang tongkat di antara huruf V yang terbentuk oleh juri dan ibu jari penerima. Kelebihan teknik ini, pelari kedua da nketiga tidak perlu memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lain, sehingga lanmgkah sprint tidak terganggu. Adapun kekurangannya, pelari yang menerima tongkat hanya dapat memegang sedikit bagian tongkat sehingga memperbesar risiko jatuhnya tongkat. d. Operan Downsweep Pemberi mengoperkan tongkat dengan gerakan mndorong ke depan bawah pada telapak tangan penerima, yang menggapai ke belakang untuk memegang sepertiga bagian tongkat. Sama halnya dengan operan upsweep, pelari kdua dan ketiga menempuh jarak lari yang terpendek, dan pelari tidak perlu memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lain. Adapun kekurangannya adalah gerakan mendorong ke bawah dari teknik ini berlawanan dengan gerakan tangan saat berlari dan usaha untuk mencapai jarak rentangan tangan dan tongkat diantara dua pelari dapat menghilangkan ritme kecepatan lari. e. Operan Luar Pemberi pembawa tongkat pada tangan kiri, mengoperkan dengan gerakan upsweep. Ketika mengoperkan tongkat, pemberi berlari ke sisi luar jalur, sedangkan penerima menunggu di sisi dalam jalur. Penerima menerima tongkat dengan tangan kanan da nsegera memindahkannya ke kiri, berlari dari sisi dalam jalur ke sisi luar untuk melakukan operan berikutnya. Kelebihan operan ini, metode pengoperan tongkat sama untuk seluruh tim sehingga pemindahan pelari dari satu posisi ke posisi lain menjadi lebih mudah. Kekurangannya, pelari pertama dan ketiga menempuh jarak lebih jauh. f. Operan Dalam Pemberi membawa tongkat dengan tangan kanan, mengoperkan tongkat dengan gerakan menyapu dari atas. Penerima tongkat pada huruf V. Saat mengoperkan tongkat, pelari berlari ke sisi dalam jalur, sedangkan penerima menunggu di sisi luar jalur.

20 Penerima menerima tongkat dengan tangan kiri dan langsung memindahkannya ke tangan kanan, berlari dari sisi luar jalur ke sisi dalam untuk mengoperkan tongkat. Kelebihan operan ini, pelari pertama dan ketiga menempuh jarak yang lebih pendek. Adapun kekurangannya, pelari kedua dan ketiga harus memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lainnya sehingga mengganggu gerakan sprint. 4. Latihan Lari Sambung dengan Modifikasi Peraturan a. Berlari Bolak-Balik dengan Pengoperan Tongkat Berikut ini cara melakukannya 1) Tim dibagi menjadi dua kelompok (A dan B) yang saling berhadapan sejauh meter. 2) Pelari pertama dari kelompok A berlari untuk mengoperkan tongkat ke anggota pertama dari kelompok B. Selanjutnya berlari kembali untuk mengoperkan tongkat ke anggota kedua dari kelompok A 3) Urutan pengoperan lengkap dan pertandingan berakhir ketika semua pelari dari satu tim bertukar posisi b. Estafet Lingkungan Berikut ini cara melakukannya 1) Buatlah tanda jarak pada lingkaran sejauh 3-4 langkah dari titik start masing-masing 2) Ketika peluit ditiup, dan pelari pertama telah mulai berlari mengelilingi lingkaran, pelari kedua bergerak ke titik staart da nmelihat pelari pertama melewati tanda tersebut 3) Ketika pelari peratma menyentuh tanda, pelari kedua akan berbalik dan mulai berlari 4) Kedua pelari berusaha mengoperkan tongkat sambil berlari c. Satu Tim Sembilan Pelari Berikut ini cara melakukannya 1) Masing-masing pelari menempuh jarak 50 meter tanpa menggunakan zona pengoperan 2) Pelari pertama dan kesembilan menempati posisi start 3) Pelari pertama membawa tongkat ke pelari kedua dan tetap berada di posisi tersebut untuk menerima tongkat pada putaran kedua 4) Pelari kesembilan melangkah ke dalam lintasan untuk mengisi posisi kosong yang ditinggalkan pelari pertama. Jika pelari menggunakan operan bergantian, pelari pertama membawa tongkat di tangan kanan. Pada putaran berikutnya pelari harus menerima dan mengoperkan tongkat dengan tangan kiri. Variasi ini juga membutuhkan perpindahan dari sisi luar lintasan ke dalam. B. Lompat Jauh Selama beberapa tahun terakhir, lompat jauh telah menjadi nomor yang sering diikuti sprinter (p elari jarak pendek) sebagai variasi dari sprint (lari jarak pendek). Tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam perlombaan yang sebenarnya, nomor lompat jauh dilakukan pada sebuah lapangan khusus dengan ukuran berikut ini. 1. Panjang lintasan hingga papan tumpuan 45 m

21 2. Lebar lintasan 1,22 m 3. Jarak papan tumpuan pada bak lompat 1 m, dengan ukuran panjang 1,22 m, lebar 20 cm, ketebalan 10 cm 4. Panjang bak lompat 9 m dan lebar 2,95 m Pelompat dianggap gagal jika melewati papan tolakan 1. Melakukan lompatan dengan melewati papan tolakan 2. Setelah melompat, kembali lewat bak lompat ke arah awalan 3. Dipanggil sudah 2 menit belum melompat 4. Pelompat yang gagal 3 kali dicoret dari daftar perlombaan Bila peserta perlombaan lebih dari 8 orang, setiap peserta diperbolehkan melompat 3 kali giliran, dan pelompat dengan lompatan terbaik dapa melompat 3 kali lagi untuk menentukan pemenang. Bila peserta perlombaan hanya 9 orang atau kurang semua peserta harus melompat 6 kali giliran. Semua lompatan diukur dari titik bekar terdekat di bak pasir atau pendaratan yang dibuat oleh setiap bagian badan ke garis tolakan dalam posisi siku-siku terhadap garis tolakan tersebut. Peserta hanya diberi waktu (1 giliran) lompat hanya selama 1,5 menit. 1. Teknik Lompat Jauh a. Awalan Untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal diperlukan awalan sepanjang m, dengan berlari secepat-cepatnya. Untuk mendapatkan awalan yang baik perhatikan hal hal berikut ini 1. membuat langkah yang selalu sama 2. membuat tanda (check mark) pada permulaan awalan dengan empat langkah sebelum menumpu. Berikut ini cara membuat check mark : a) pada permulaan awal( meter) sebelum balok tumpuan,ia harus memasang check mark pertama dan mulai mengambil awalan b) langkah-langkah awalan tetap, kecepatan maksimal sampai balok tumpuan tidak berubah c) Jika lewat dari balok tumpuan ( misal 30 Cm) Check mark pertama diundur 30 cm, begitu pula sebaliknya d) Check mark kedua yaiti empat langkah sebelum balok tumpuan b. Tolakan Tolakan kaki menggunakan kaki yang terkuat dan dilakukan dengan sekuat-kuatnya dengan bantuan ayunan kedua belah tangan keatas badan di angkat ke atas depan saat di udara. c.saat Mendarat

22 Standar Kompetensi :Mempraktikkan aktivitas pengembang untuk meningkatkan kualitas kebugaran jasmani dan cara pengukurannya dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya Alokasi Waktu : 12 X 45 Menit Materi Pembelajaran : LATIHAN KEBUGARAN JASMANI A. Pengertian dan Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi0 terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya, tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Ada beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani. Sebelum melakukan bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani perlu diketahui bahwa kebugaran jasmani memiliki unsur-unsur berikut : 1. Unsur atau komponen yang berhubungan dengan kesehatan a. Daya tahan kardiorespirasi b. Kekuatan otot c. Daya tahan otot d. Kelenturan e. Komposisi tubuh 2. Unsur atau komponen yang berhubungan dengan ketrampilan olah raga a. Kelincahan b. Keseimbangan c. Koordinasi d. Kecepatan B. Bentuk-Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani 1. Latihan Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah posisi dan arah dengan cepat, tapat dan tidak kehilangan keseimbangan. Kelincahan tergantung pada kekuatan, kecepatan, keseimbangan dan koordinasi. Kelincahan sangat penting dalam dunia olah raga, juga untuk menghindari cidera dalam beraktivitas sehari-hari. Kelincahan dapat ditingkatkan dengan latihan dan pengalaman. Berat badan yang berlebihan menghambat kelincahan. Berikut ini beberapa bentuk latihan kelincahan. a. Lari Bolak-Balik Berikut cara melakukannya : - Lari bolak-balik secepatnya dari suatu meja ke meja lainnya yang berjarak 5 m. - Setiap kali sampai pada suatu meja, maka segera mengambil bola bernomor yang diletakkan di atas meja. b. Jongkok berdiri divariasi dengan lari jarak pendek Berikut ini cara melakukannya : - Berdiri tegak, kemudian jongkok dengan kedua tangan bertumpu di lantai - Melemparkan kedua kaki lurus ke belakang sehingga posisi tubuh lurus seperti pada posisi push up - Dengan tetap bertumpu di lantai, lemparkan kedua kaki ke depan diantara kedua tangan

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh PERMAINAN TENIS MEJA Perkembangan Permainan Tenis Meja di Indonesia Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun 1930. Olahraga ini dibawah oleh para Penguasa atau pedagang yang datang

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bermain Tenis Meja Permainan tenis meja merupakan salah satu dari cabang olahraga permainan yang mempergunakan bola kecil. Menurut Sutarmin (2007: 4) permainan

Lebih terperinci

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Diskripsi Teori 1. Hakikat Tenis Meja Menurut Bandi Utama, dkk (2004: 5) permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya serta

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester ----------Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester 5---------- Tenis Lapangan A. Pengertian dan Sejarah Tenis Lapangan Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket untuk memukul bola melewati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Tenis Meja Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) jenis permaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Kajian Teoretis 1. Hakikat Permaianan Tenis Meja Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan didalam gedung oleh dua atau empat pemain. Permainan tenis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK NEGERI 3 AMUNTAI Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XI / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

Alat permainan. 1. Lapangan permainan Bola voli Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masingmasing grup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

Pengertian Lari Estafet

Pengertian Lari Estafet Pengertian Lari Estafet Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola Permainan bola besar menggunakan permainan

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

TENIS MEJA. Materi Tenis meja Kelas X 1 Tahun 2015 design by Bramasto

TENIS MEJA. Materi Tenis meja Kelas X 1 Tahun 2015 design by Bramasto TENIS MEJA A. Sejarah Permainan Tenis Meja. Permainan ini awalnya hanya sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA 10-12 TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) A. PERMAINAN NET TANPA ALAT 1. Permainan Bola Voli (hal 227; 230; 234; 235; 240; 242) Perlengkapan: lapangan bola, bola

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi BIDANG STUDI : PENJASORKES KELAS : VII STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI INTI : 1. Memahami berbagai teknik dasar permainan bola besar KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra LOMPAT JANGKIT Definisi lompat jangkit : Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan : BAHAN AJAR 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET 2. Penyusun : Drs, Syahrizal 3. Tujuan : Agar siswa dapat Menggunakan berbagai formasi, bentuk dan strategi dalam permainan bola basket Agar siswa dapat Menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga squash merupakan olahraga yang mulai berkembang di Indonesia. Terbukti sudah mulai munculnya klub-klub squash yang tersebar di Indonesia. Walaupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

Berilah tanda silang ( x ) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!

Berilah tanda silang ( x ) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar! Berilah tanda silang ( x ) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari teknik permainan bola voli adalah... a. block d. smash b. service e. passing

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XI / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola. Bola yang dipukul harus melewati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

Untuk SMP/MTs Kelas IX Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3

Untuk SMP/MTs Kelas IX Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX Untuk SMP/MTs Kelas IX Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Budi Sutrisno Muhammad Bazin Khafadi Budi Sutrisno Muhammad Bazin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu William G. Morgan yang berasal dari

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA MENGAJARKAN TEKNIK DASAR HOKI

SISTEMATIKA MENGAJARKAN TEKNIK DASAR HOKI SISTEMATIKA MENGAJARKAN TEKNIK DASAR HOKI Prinsip dalam mengajarkan suatu keterampilan gerak dari cabang olahraga permainan adalah bahan ajar harus diberikan secara sistematis. Yang dimaksud dengan sistematis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Atmaja Budi Sarjana Bambang Trijono Joko Sunarto Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang Pendidikan

Lebih terperinci

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai 2) Latihan ini dilakukan secara berkelompok (secara estafet/lari berantai), untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif. Gambar 1.41 Menggiring bola zigzag f. Lomba

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Ketepatan Service 2.1.1 Pengertian Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi deuce court dan penerima adalah pemain yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bola basket merupakan salah satu olahraga yang populer di dunia. Khususnya di Indonesia, Olahraga ini diciptakan pada akhir abad ke-19. Penciptanya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cabang olahraga permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani dan olahraga yang ada dilembaga pendidikan sekolah pada dasarnya membutuhkan perhatian khusus

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. SMP/MTs KELAS VIII

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. SMP/MTs KELAS VIII KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs KELAS VIII Hak Cipta 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Olahraga bola basket dianggap sebagai olahraga yang unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock kebidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan

Lebih terperinci

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1 Lompat Jangkit Lompat jangkit (triple jump), di Indonesia dalam perlombaan adalah (hop step jump) atau lompat jangkit. Dimana lompatan terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step), dan sebuah

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi fungsi tubuh yang hasil akhirnya meningkatkan kesegaran jasmani

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. 14 BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Pengertian Implementasi a. Pengertian implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pukulan Backhand Pukulan backhand adalah memukul bola dengan telapak tangan yang memegang bet menghadap ke belakang atau

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

MOHAMMAD ALI MASHAR DWINARHAYU

MOHAMMAD ALI MASHAR DWINARHAYU MOHAMMAD ALI MASHAR DWINARHAYU i Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas IX Penyusun

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN ( PROTAH )

PROGRAM TAHUNAN ( PROTAH ) PROGRAM TAHUNAN ( PROTAH ) Satuan Pendidikan : SMA N 1 Godean Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ( PJOK ) Kelas / Semester : X/1 Tahun Pelajaran : 2016-2017 3.1 Menganalisis gerak

Lebih terperinci

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TUTOR; DIAN BUDIANA, M.PD.

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TUTOR; DIAN BUDIANA, M.PD. TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TUTOR; DIAN BUDIANA, M.PD. 1. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan individu secara menyeluruh adalah A. Pendidikan

Lebih terperinci

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Bermain Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Bulutangkis Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang pesat mampu mengharumkan bangsa dan negara Indonesia

Lebih terperinci

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) A. Permainan Target (usia 10) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini bertujuan untuk melatih ketepatan dan koordinassi mata/tangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode Jigsaw Secara umum metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai. Metode

Lebih terperinci

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Menurut Roji ( 2004 : 20 ) bahwa permainan bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Lari a. Pengertian Kecepatan Lari Lari merupakan salah satu nomor dalam atletik, yang terdiri dari empat tahap yaitu menumpu ke depan, mendorong, pemulihan,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani 1. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang dilakukan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenis merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer karena banyak diminati oleh masyarakat. Kebutuhan akan tenis lapangan semakin meningkat

Lebih terperinci

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas V Penyusun

Lebih terperinci