ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN 48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN 48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN 48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR KELAS III BERSUMBER DARI DATA REKAM MEDIS RSUD Dr.M.ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma III (Amd,RMIK) pada program studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Disusun Oleh: ARTIKA WIJAYANTI PUTRI NIM D PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 i

2 HALAMAN HAK CIPTA 2016 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Penulis ii

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya tulis ilmiah ini secara khusus kupersembahkan kepada : Kedua orangtuaku tercinta Bapak Giman Aris Widayat dan Ibu Widayati terimakasih engkau telah melahirkanku kedunia, tidak pernah putus mendo akanku, yang mau merelakan kebahagiannya demi bahagiaku, yang selalu memberikan kasih sayang dan cinta kasih yang tiada henti. Tiada hentinya kupanjatkan syukur karena Allah telah menitipkanku kepada orangtua yang luar biasa bagiku. Kakakku Ardhian Aries Widayat, S.Pd yang selalu menjadi inspirasiku, terima kasih atas do a, dukungan serta bantuan dalam hal materi hingga aku lulus dan mendapatkan gelar Amd,RMIK. Kakakku Afnita Pancasakti Dewi, SKM, Argo Dwi Prihanto Amd, Dini Erliya Yunita, S.Pd yang mendukung, memberikan motivasi,mendo akan serta menyayangiku selayaknya anak bontot hehe.. Aditya Prabowo terimakasih udah sabar nemenin aku ke kampus dan nunggu berjam-jam, semangatin aku ngerjain KTI yang dicorat-coret dosen, terimakasih sudah membimbingku jadi wanita kuat dan mandiri, makasih udah jagain anak bontot bapak giman selama di perantauan. Sahabat-sahabatku Mei, Nisa, Sumi, Wulan, Aji, Budi, dan Tuwardi yang selalu menghibur, menjalani suka duka bersama sebagai anak rantau. Bakal kangen jahil, kocak, kuliah bareng kalian, praktek bareng kalian,dan utang-utangan duit buat makan kalo lagi tanggal tua hahaha Ira, Denok, Amel, Ardian, dilla, Mbak Desi, Mbak Ela, Mbak Prita penghuni kost kencono wungu tengah III yang selalu kasih semangat, yang setia banget nemenin aku ngerjain revisi sampai pagi. Respati Palguna Widya Iswari sahabat dari SD yang selalu memberi semangat, selalu ngingetinsholat dan berdo a. Semoga persahabatan kita sampai akhir hayat ya unyilkuu... amiin Para pejuang statistik Tika wahyu, Aprodhita putri nugroho, Yuliana Widyastutik yang selalu memberi semangat, yang setia nungguin biar bisa bimbingan bareng-bareng dan akhirnya kita bisa wisuda di hari, tanggal, bulan, tahun, jam dan tempat yang sama. Hasna Ilma Naufani makasih bu bidan udah bantuin cariin buku panduan buat referensiku. Dan Hany Askiyah yang mau direpotin cariin buku buat referensiku, semoga tahun depan kamu nyusul aku ya beb biar di belakang nama ada gelar Amd, Kep vii

8 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Artika Wijayanti Putri Tempat, tanggal lahir : Pemalang, 10 Januari 1995 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Jl. Nusabarung VII no. 76 Rt 03 Rw 13 perumnas bojongbata, Pemalang Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri 2 kebondalem, tahun SMP Negeri 2 Pemalang, tahun Madrasah Aliyah Negeri Pemalang, tahun Diterima di Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2013 viii

9 PRAKATA Segala puji dan syukur yang tak terhingga, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Inayah, Hidayah serta Ridhonya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan Judul Analisis Deskriptif Faktor-faktor Terkait Dengan Angka Kematian Pasien di Bangsal Camar Kelas III Bersumber Dari Data Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang Tahun Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam dalamnya kepada : 1. Dr.Ir.Edi Noersasongko M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr.dr.Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ka Progdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. 4. Kriswiharsi Kun Saptorini.,SKM,M.Kes selaku pembimbing yang telah membimbing selama penyusunan karya tulis ini. 5. Bapak dr Zaenal Sugiyanto, M.Kes dan IbuMaryani Setyowati, S.KM, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk perbaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. 6. Bapak H. Suwaryo, S.kep selaku Ka Subbag Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang. 7. Seluruh staff unit Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang. ix

10 8. Rekan-rekan instalasi rekam medis, terimakasih atas bantuan dan dukungannya. 9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya. Akhir kata dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini kami menyadari masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah. Penyusun berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Semarang, 4 November 2016 Penulis x

11 ARTIKA WIJAYANTI PUTRI Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2016 ABSTRAK ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN 48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR KELAS III BERSUMBER DARI DATA REKAM MEDIS RSUD Dr.M.ASHARI PEMALANG TAHUN 2015 xxi+48 Hal+10 Tabel+3 Gambar+ 15 Lampiran Indikator Net Death Rate digunakan untuk menilai cakupan mutu pelayanan unit rawat inap. Terdapat 33,92 Net Death Rate pada bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari tahun 2015, hasil tersebut melebihi standar yang sudah ditentukan oleh departemen kemekesehatan yaitu sebesar 25 pasien keluar mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pasien mati di bangsal camar kelas III tahun Penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode observasi serta pendekatan retrospektif. Variabel penelitian ini adalah Jumlah pasien mati 48 jam,lama dirawat, Data klinis,karakteristik pasien,net Death Rate. Populasi dalam penelitian ini yaitu indeks kematian pasien meninggal di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2015 pasien mati 48 jam. Sampel penelitian ini adalah total populasi sejumlah 90 pasien. Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa faktor-faktor terkait dengan angka kematian pasien di bangsal camar kelas III RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 yaitu pasien dengan diagnosa utama pneumonia, diagnosa sekunder anemia, umur tahun, jenis kelamin laki-laki dan pasien lama. Saran dalam penelitian ini yaitu Rumah sakit Sebaiknya dibuat clinical pathway untuk membantu dalam penanganan kasus pneumonia dan anemia, Sebaiknya dokter mematuhi protap mengenai penulisan sebab kematian pada lembar setifikat kematian yang sudah disediakan tanpa adanya permintaan visum. Kata Kunci : NDR (Net Death Rate), faktor kematian Kepustakaan : 19, (1993 sampai 2013) xi

12 Artika Wijayanti Putri Diploma Degree (D-3) of Medical Records and Health Information Faculty of Health, Dian Nuswantoro University Semarang 2016 ABSTRACT DESCRIPTIVE ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO NET DEATH RATE IN CAMAR 3 rd CLASS WARD BASED ON MEDICAL RECORD DATA Dr.M.ASHARI REGIONAL PUBLIC HOSPITAL PEMALANG 2015 xxi+ 47 pages + 10 Tables + 3 figures + 15 Appendixs Net Death Rate indicators used to assess the coverage of service quality inpatient units. Net Death Rate were 33,92 patient in the Camar 3 rd class wards in Dr.M.Ashari regional public hospital 2015, these results exceed the standards prescribed by the health ministry department in the amount of 25 patient. This study aims to determine the number of dead patients in Camar 3 rd Class wards in The study was a descriptive study with observational methods and retrospective approaches. The study variables was the number of 48 hours death patients, length of stay, clinical data, patient characteristics, Net Death Rate. The population in this study was patient index in Dr.M.Ashari Regional Public Hospital Pemalang Sample Study was total population of 90 patients. Based on research, factors associated with mortality rates of patients in Camar 3 rd class Ward in Dr.M.Ashari Regional Public Pemalang 2015 were patients with a primary diagnosis of pneumonia, secondary diagnoses of anemia, age years, male gender and old patients. We recommend that hospital Should make clinical pathways to assist a treatment for pneumonia and anemia cases, doctors should be comply with the standard operating procedure regarding the writing of the cause of death on the death certificate sheet that has been provided without any request of post mortem. Keywords : NDR (Net Death Rate), Death Factor Bibliography: 19 ( ) xii

13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN HAK CIPTA... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KTI... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii DAFTAR RIWAYAT HIDUP... viii PRAKATA... ix ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix DAFTAR SINGKATAN... xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Ruang Lingkup... 5 xiii

14 F. Keaslian Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis B. Statistik Rumah Sakit C. Unit Rawat inap D. Indeking E. Sensus Harian Rawat Inap F. Clinical Pathway G. Mutu dan Pelayanan Kesehatan H. Indikator Kinerja Rumah Sakit I. Deskripsis Karakteristik Pasien Keluar Meninggal J. Kerangka Teori BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep B. Jenis penelitian...23 C. Variabel Penelitian D. Definisi Operasional E. Populasi dan Sampel F. Pengumpulan Data G. Pengolahan Data...26 H. Analisis Data...26 BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum RumahSakit B. Struktur organisasi unit rekam medis... 28

15 C. Hasil Pengamatan Jumlah pasien meninggal di bangsal camar tahun Data klinis pasien meninggal di bangsal camar Diagnosa utama Diagnosa sekunder Sebab kematian Karakteristik pasien a. Umur b. Jenis kelamin c. Jenis pasien d. Lama dirawat Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien BAB V PEMBAHASAN A. Jumlah pasien meninggal di bangsal camar tahun B. Data klinis pasien meninggal di bangsal camar Diagnosa utama Diagnosa sekunder Sebab kematian C. Karakteristik pasien Umur Jenis kelamin Jenis pasien Lama dirawat D. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien xv

16 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xvi

17 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 6 Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pasien keluar mati 48jam dan 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.2 Distribusi frekuensi diagnosa utama pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.3 Distribusi frekuensi diagnosa sekunder pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.4 Distribusi frekuensi umur pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.5Distribusi frekuensi jenis kelamin pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.6Distribusi frekuensi jenis pasien pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.7Distribusi frekuensi lama dirawat pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.8Tabulasi silang antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder xvii

18 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat ijin penelitian 2. Pedoman Wawancara 3. Check list NDR xix

20 DAFTAR SINGKATAN 1. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah 2. RSU : Rumah Sakit Umum 3. BOR : Bed Occupancy Rate 4. BTO : Bed Turn Over 5. AvLOS : Average Length of Stay 6. TOI : Turn Over Internal 7. GDR : Gross Death Rate 8. NDR : Net Death Rate 9. TT :Tempat Tidur 10. CKD :Chronic Kidney Disease 11. HIV :Human Immunodeficiency Virus 12. AKI : Acut Kardio Infark 13. CH : Cirosis Hepatis 14. GEDB :Gastro Enteritis Dehidrasi Berat 15. CHF :Congestive Heart Failure 16. PPOK : Penyakit Pulponari Obstruktif Kronis 17. ISK : Infeksi Saluran Kemih 18. KAD : Katoasidosis Diabetik 19. AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome 20. ACS : Acute Coronary Syndrome 21. DRM : Dokumen Rekam Medis 22. ICU : Intensive Care Unit 23. TPPGD : Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat xx

21 24. TPPRI : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap 25. TPPRJ : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 26. PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan 27. Protap : Prosedur Tetap 28. RM : Rekam Medis xxi

22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah sakit pada saat ini tentu saja tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai dengan garis-garis besar haluan negara, sistem kesehatan nasional dan perundang-undangan lainnya. (1) Rekam medis dapat memberikan gambaran tentang standar mutu pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun oleh tenaga kesehatan yang berwenang. (2) Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan no.34/birhub/1979 tentang pemeliharaan dan perencanaan disebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit di wajibkan mempunyai dan merawat statistik yang up to date atau terbaru dan terkini serta membina rekam medis atau medical record berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. (1) Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan, rumah sakit harus mengadakan rekam medis untuk menunjang pengolahan informasi dan pelayanan pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan. (3) 1

23 2 Statistik rumah sakit yaitu statistik yang mengolah dan menggunakan sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan fakta, pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4) Kegunaan statistik rawat inap yaitu sebagai bahan atau data untuk perencanaan guna pengambilan kebijakan di rumah sakit melalui pelaporan kepada pihak pelaporan atau analizing reporting di unit rekam medis. Kinerja rumah sakit dapat diukur melalui beberapa indikator, yaitu: BOR(Bed Occupancy Rate), BTO(Bed Turn Over),AvLOS(Average Length of Stay), TOI(Turn Over Internal), GDR(Gross Death Rate),dan NDR(Net Death Rate). (3) Pengukuran kinerja rumah sakit dapat diketahui melalui beberapa indikator yaitu NDR (Net Death Rate), Indikator ini digunakan untuk menilai menilai mutu pelayanan. (1) Standar nilai BOR menurut Depkes adalah 25. Pada survei awal yang dilakukan pada saat magang pada bulan desember hingga januari, didapatkan bahwa di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang mempunyai 15 bangsal rawat inap. Dilihat dari indikator statistik rumah sakit di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun angka NDRnya cenderung tinggi. Nilai NDR yang melebihi standar (25 ) terjadi pada tahun 2011 sebesar 26,01. Jika ditinjau menurut bangsal, bangsal kepodang kelas III adalah bangsal yang nilai NDR cenderung tinggi yaitu tahun 2011 sebesar 44,44, tahun 2012 sebesar 45,66, tahun 2013 sebesar 49,08, tahun 2014 sebesar 34,59, Karena ada kebijakan baru dari rumah sakit mengenai perubahan nama

24 3 bangsal maka pada tahun 2015 bangsal kepodang kelas III diubah namanya menjadi bangsal camar kelas III. Nilai NDR pada bangsal camar kelas III tahun 2015 sebesar 33,92. NDR adalah indikator yang menunjukan angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap 1000 penderita keluar. Batasan 48 jam ini dimaksudkan sebagai gambaran bahwa pihak rumah sakit sudah mendapat cukup waktu untuk berusaha memberikan pelayanan dan pertolongan kepada pasien. Pasien yang meninggal sebelum mendapat perawatan 48 jam diasumsikan datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi sakit berat sehingga sangat dimungkinkan meninggalnya pasien tersebut bukan karena kurangnya mutu pelayanan medis tapi karena memang kondisi pasien yang sudah sakit berat. Angka NDR lebih bisa menunjukan kualitas pelayanan medis dibandingkan angka GDR. (5) Berdasarkan hasil tersebut peneliti tertarik untuk mendiskripsikan faktor-faktor yang terkait dengan kematian pasien bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang bersumber dari data rekam medis tahun B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas didapatkan hasil bahwa masih banyaknya pasien yang meninggal 48jam maka dapat memunculkan pertanyaan penelitian sebagai berikut bagaimana hasil analisis deskriptif faktor-faktor yang terkait dengan angka kematian pasien bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang bersumber dari data rekam medis tahun 2015?

25 C. Tujuan Penelitian 4 1. Tujuan umum Mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan kematian pasien bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang bersumber data rekam medis tahun Tujuan khusus a. Mengidentifikasi jumlah pasien meninggal di bangsal camar kelas III pada tahun b. Mengetahui data klinis pasien yaitu diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian. c. Mengidentifikasi karakteristik pasien yaitu umur, jenis kelamin, jenis pasien dan lama dirawat. d. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Memberikan pengetahuan ilmiah dan pengalaman dalam penelitian dan penerapan ilmu tentang rekam medis khususnya statistik rumah sakit. 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit pada masa yang akan datang.

26 3. Bagi akademik 5 Sebagai bahan referensi di perpustakaan dan informasi tentang pengembangan ilmu statistik rumah sakit serta menjadi masukan untuk pertimbangan bahan peneitian selanjutnya di bidang statistik. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu rekam medis dan informasi kesehatan. 2. Lingkup Materi Materi yang di ambil dalam penelitian ini adalah statistik rumah sakit. 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Ashari Pemalang. 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan adalah metode observasi. 5. Lingkup Obyek Obyek penelitian ini adalah indeks kematian pasien tahun Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2016.

27 F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Tabel keaslian penelitian No Nama Judul Metode Hasil Penelitian Variabel Penelitian Peneliti Penelitian Penelitian 1. Leonardo Analisis Deskriptif Deskriptif 1. GDR 1. Tahun 2010 Budi Kusuma Indikator Gross 2. NDR GDR=17,42 Death Rate (GDR) 3. Jumlah pasien keluar NDR=12,29 hidup tahun Baik dan Net Death Rate 4. Jumlah pasien keluar 2. Tahun 2011 (NDR) di RSUD mati >48jam tahun GDR=48,40 Tugurejo Semarang NDR=30,79 Tahun Jumlah pasien keluar Kurang baik mati<48jam tahun 3. Tahun GDR=49,31 NDR=36,18 Kurang baik 4. Tahun 2013 GDR=51,99 NDR=36,66 Kurang baik 5. Tahun 2014 GDR=49,28 NDR=33,32 Kurang baik 6

28 7 2. Silvia Dwi Analisis Deskriptif Deskriptif 1. Rekapitulasi pasien 1. Tahun 2009=17 TT Oktaviani Nilai TOI Pada rawatinap 2. Tahun 2010=18 TT Bangsal Baitul a. Pasien keluar hidup 3. Tahun 2011=18 TT Ma ruf di Rumah dan mati 4. Tahun 2012=18 TT Sakit Islam Sultan b. Hari perawatan 5. Tahun 2013=18 TT Agung Semarang c. Jumlah TT tersedia 6. Tahun 2014=18 TT tahun d. Periode waktu 3. Ajeng Analisis kebutuhan Deskriptif 1. Kapasitas tempat tidur Prediksi kebutuhan tempat Chariswanti tempat tidur pada (A) tidur pada bangsal bangsal kelas III 2. Hari Perawatan (HP) perawatan kelas III di RSUD kota 3. Periode Waktu (t) RSUD Kota Semarang Semarangberdasark 4. Jumlah pasien keluar untuk memenuhi an perhitungan BOR hidup danmati kebutuhan pasien hingga dan TOI tahun Prediksi hari perawatan 3 tahun kedepan 6. Prediksi jumlah pasien diperlukan penambahan24 hidup dan mati tempat tidur. 7. BOR 8. TOI 9. Prediksi kebutuhan tempat tidur tahun Irkham Analisis Deskriptif Deskriptif 1. GDR 1. NDR triwulan I tahun Abdullah Net Death Rate 2. NDR 2014: 35,1 Azzam (NDR) dan Gross 3. Jenis Kelamin 2. GDR triwulan I tahun Death Rate (GDR) 4. Jenis kasus 2014: 60,6 5. Umur 3. Jenis kelamin laki-laki:

29 8 di Rumah Sakit 6. Cara datang 59,3% dan jenis kelamin Umum Kardinah 7. Lama dirawat perempuan: 40,7% Kota Tegal Periode 8. Kelas perawatan 4. Jenis kasus: penyakit Triwulan I Tahun dalam sebesar 43,8% Umur:.50 tahun sebesar 58,5% 6. Cara datang: pasien rujukan sebesar 51,5% 7. Lama dirawat:3-12 hari sebesar 94,6% 8. Kelas perawatan: pada kelas III sebesar 48,5% 5. Dwi Tinjauan deskriptif Deskriptif 1. Jumlah kematian bayi 1. Tahun 2008: jumlah Purbandini angka kematian bayi baru lahir kematian 612 bayi Susanti baru lahir di RS 2. Umur bayi baru lahir 2. Umur : 1-6 hari telogorejo Semarang 3. Jenis kelamin bayi baru berjumlah 33 bayi tahun lahir 3. Jenis kelamin: laki-laki 4. Berat badan bayi baru sebanyak 29 bayi lahir 4. Berat badan antara 5. Diagnosa bayi baru sebanyak 26 lahir bayi 6. Asal masuk bayi baru 5. Diagnosa: prematuritas lahir sebanyak 12 bayi 6. Asal masuk: non rujukan sebesar 69,64% (39 bayi) dan bayi yang meninggal di RS telogorejo tetapi tidak di lahirkan di RS telogorejo sebesar 30,36% (17 bayi)

30 9 7. Penyebab kematian bayi baru lahir terbanyak adalah BBLR dan prematuritas sebanyak 32,14% (18 bayi) Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini berbeda dengan peneliti terdahulu adalah 1. Lokasi : RSUD Dr.M.Ashari Pemalang 2. Obyek : Indeks kematian pasien tahun Waktu Penelitian : Agustus 2016

31 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengetian rekam medis a. Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain pengobatan, hasil pemeriksan, pelayanan, identitas pasien, serta tindakan lain yang telah diberikan kepada pasien. (3) b. Menurut E.K Huffman,1992 Rekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. (4) 2. Manfaat Rekam Medis Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5,manfaat yaitu: a. Sebagai dasar pengobatan pasien danpemeliharaan kesehatan. b. Sebagai bahan kepentingan penelitian. c. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum. d. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan. e. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan. (6) 10

32 B. Statistik Rumah Sakit 11 Adalah statistik kesehatan yang bersumber pada data rekam medik sebagai informasi kesehatan yang digunakan untuk memperoleh kepastian bagi praktisi kesehatan, manajemen dan tenaga medis dalam pengambilan keputusannya. Ada beberapa manfaat statistik rumah sakit diantaranya adalah : a. Membandingkan penampilan antara rumah sakit masa laludengan masa sekarang. b. Merupakan acuan untuk perencanaan dan pengembangan klinik atau rumah sakit. c. Menilai penampilan kerja tenaga medis perawatan dan staff lain. d. Mengetahui biaya rumah sakit atau teknis jika disponsori oleh pemerintah. e. Sebagai bahan penelitian. (7) C. Unit Rawat Inap Rawat inap adalah proses perawatan pasien oleh tenaga medis akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan rumah sakit. (8) D. Indeksing Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam indeks-indeks.

33 Macam-macam indeks yaitu: Indeks penyakit dan operasi Yaitu tabulasi yang berisi kode penyakit pasien dan kode operasi yang berisi judul, bulan, tahun, nomor rekam medis pasien, jenis kelamin dan umur. 2. Indeks pasien Adalah tabulasi berisi nama semua pasien yang pernah berobat di Rumah Sakit tersebut yang terdiri dari identitas pasien, identitas medis, identitas dokter yang menangani. 3. Indeks dokter Adalah data yang berisi nama dokter yang memberikan pelayanan medis kepada pasien. 4. Indeks kematian Adalah data yang berisi identitas pribadi pasien, lama waktu dari pasien masuk hingga meninggal, dokter yang merawat, dan hari perawatan. E. Sensus Harian Rawat Inap Adalah jumlah pasien yang dirawat inap pada saat dilakukan perhitungan sensus, ditambah dengan jumlah pasien admisi setelah dilakukan sensus yang lalu dan pulang sebelum dilakukan sensus berikutnya. (5)

34 F. Clinical Pathway Pengertian Clinical Pathway Clinical pathway adalah perangkat koordinasi dan komunikasi untuk petugas yang terlibat dalam pelayanan pasien yang sama. Clinical pathway juga menjadi alat bantu penerapan standar pelayanan medik. (9) Dalam clinical pathway penanganan kasus pasien rawat inap di rumah sakit harus bersifat: a. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus terpadu, fokus terhadap pasien serta berkesinambungan. b. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, penata, laboratoris dan farmasi). c. Sesuai batas waktu yang ditentukan untuk perjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian. d. Pencatatan clinical pathway seluruh kegiatan pelayanan untuk pasien secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk dokumen yang merupakan bagian dari Rekam Medis. e. Setiap penyimpanan langkah dalam penerapan clinical pathway dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit. f. Varians tersebut dapat terjadi karena kondisi perjalanan penyakit. Penyakit penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis (medical errors) dan dipergunakan sebagai salah satu. (10)

35 2. Tujuan Clinical Pathway 14 Tujuan clinical pathway yaitu mengurangi adanya variasi pada pelayanan, biaya lebih mudah untuk diprediksi pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan prosedur coding, meningkatkan kualitas dari informasi yang telah dikumpulkan dan sebagai (counter-check) terutama pada kasus-kasus (high cost, high volume). (11) G. Mutu dan Pelayanan Kesehatan Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi. (12) Menurut Profesor A. Donabedian, ada tiga pendekatan evaluasi atau penilaian mutu, yaitu dari aspek: a. Struktur Meliputi sarana fisik peralatan dan perlengkapan, sumber daya manusia, organisasi dan manajemen keuangan, dan sumber daya lainnya yang ada di fasilitas kesehatan. b. Proses Semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan pasien. c. Out come Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan professional terhadap pasien. (13)

36 H. Indikator Kinerja Rumah Sakit 15 Rumah sakit merupakan salah satu institusi pemberi pelayanan kesehatan dengan mengutamakan pelayanan secara professional. Adanya sarana dan prasarana yang memadahi serta SDM sebagai tenaga kesehatan profesional sangat mempengaruhi keserhasilan dalam pengelolaan rumah sakit. Faktor-faktor tersebut yaitu: 1. Kepuasan pasien. 2. Kualitas pelayanan medis. 3. Efisiensi pelayanan medis. 4. Kepuasan pegawai rumah sakit terhadap pekerjaan 5. Kualitas limbah cair di rumah sakit Ada beberapa indikator yang diperlukan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit.ada beberapa nilai parameter yang dipakai sebagai nilai banding dengan standar di tetapkan. Indikator yang dipakai untuk menilai rumah sakit sebagai berikut: Untuk menilai mutu pelayanan a. GDR (Gross Death Rate) menurut Depkes RI (2005) Adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan dirumah sakit.standar yang telah ditetapkan Depkes adalah 45, jika melebihi standar yang ditetapkan maka mutu pelayanan dapat dinilai kurang baik, tetapi sebaliknya jika kurang dari standar yang ditetapkan maka kualitas mutu pelayanan baik.

37 16 GDR = Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar. b. NDR (Net Death Rate) menurut Depkes RI (2005) Adalah angka kematian 48jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.standar yang telah ditetapkan Depkes adalah 25. NDR = Standar nilai NDR adalah kurang dari 25 per (13) I. Deskripsi Karakteristik Pasien Keluar Meninggal 1. Lama dirawat adalah jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admisi) hingga keluar dari rumah sakit (discharge). (5) 2. Diagnosa utama adalah jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam. (14) 3. Diagnosa sekunder adalah diagnosa yang diderita pasien tersebut tapi tidak terkait dengan diagnosa utamanya. 4. Sebab kematian adalah penyakit atau cedera yang menimbulkan serangkaian kejadian yang berakhir dengan kematian atau kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cdera yang mematikan. (15) 5. Umur Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoadmojo, Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam peyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka- angka kesakitan maupun kematian di dalam

38 17 hampir semua keadaan menunjukan hubungan dengan umur. Dengan cara ini dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagianpembagian umur sebagai berikut. (15) a : bayi dan anak-anak b : orang mudan dan dewasa c. 50 tahun ke atas : orang tua Kategori umur menurut Depkes RI (2008) a. Balita : 0-5tahun b. Kanak-kanak : 5-11tahun c. Remaja awal : 12-16tahun d. Remaja akhir : 17-25tahun e. Dewasa awal : 26-35tahun f. Dewasa akhir : 36-45tahun g. Lansia awal : 46-55tahun h. Lansia akhir : 56-65tahun i. Manula : 65-sampai atas 6. Jenis Kelamin Angka kematian lebih tinggi dikalangan pria pada semua golongan umur sedangkan angka kesakitan lebih tinggi dikalangan wanita.di Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intristikmeliputi: faktorlingkungan (lebih banyak pria bekerja berat, candu, berhadapan dengan pekerjaan berbahaya, penghisap rokok,

39 18 minum-minuman keras,dan seterusnya). Sedangkan yang kedua diduga karena berperannya faktor keturunan yang terkait dengan perbedaan hormonal, atau jenis kelamin. Di Amerika Serikat sebabsebab adanya angka kematian yang lebih tinggi dikalangan wanita kemungkinan bahwa wanita lebih bebas untuk mencari perawatan. Terdapat indikasi bahwa kecuali untuk beberapa penyakit alat kelamin, angka kematian untuk beragai penyakit lebih tinggi untuk kalangan pria. Di Indonesia keadaan tersebut belum diketahui. (15) 7. Jenis pasien Jenis pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan. b. Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk 8. Kasus keperluan mendapatkan pelayanan. Kasus adalah sebab-sebab yang menyebabkan pasien itu meninggal.beberapa kasus yang ada dirumah sakit antaralain Penyakit Dalam, Bedah, Kesehatan Anak, Penyakit Kandungan, Neurologi, THT, Mata, Paru-paru, Kulit Kelamin, Orthopedi, Bedah Syaraf, Bedah Mulut, Jantung, Bedah Urologi dan Jiwa. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar diantara Negara

40 19 lainnya. Tentunya kematian dan kelahiran akan banyak terjadi di Negeri ini. Penyebab kematian penduduk dari Negara Indonesia banyak sekali mulai dari kecelakaan dan juga penyakit. Diantara penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi diantaranya seperti yang dijelaskan di bawah ini. (14) a. Penyakit cerebrovascular adalah penyakit pembuluh darah di otak, terutama arteri otak. Arteri di otak mengantarkan darah yang memasok nutrisi dan oksigen penting ke jaringan otak. Penyakit cerebrovascular muncul dari waktu ke waktu karena pembuluh darah di otak rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi intermiten, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit pembuluh darah turuna, atau merokok. Luka pada lapisan dalam pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah sempit, kaku, dan kadang-kadang tidak teratur bentuknya. Sering kali pembuluh darah yang tidak sehat digambarkan memiliki aterosklerosis, yaitu pengerasan di lapisan dalam, biasanya berhubungan dengan bertambahnya kolestrol. b. Penyakit jantung iskemik, sekitar 35% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Federasi Jantung Dunia, angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Asia Tenggara mencapai 1,8 juta kasus pada tahun c. Diabetes, yaitu adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan

41 20 baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa. d. Tuberkulosis atau TB yaitu penyakit infeksi yang dikarenakan oleh bacteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini kerap menyerang paru-paru meskipun pada sepertiga masalah menyerang organ tubuh lain serta ditularkan orang ke orang. e. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Cara untuk mengetahui apakah seseorang menderita hipertensi dengan mengukur tekanan darah. f. Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat PPOK adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang. g. Penyakit hati atau liver. Penyakit ini disebabkan oleh virus, yang dikenal dengan penyakit hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis non A dan non B. Penyakit hati dapat pula berasal dari pola makan yang salah atau zat-zat kimia yang terkandung dalam obat, seperti arsenal, parasetamol, antibiotika, dan obat-obatan lainnya yang mengandung zat kimia. h. Kecelakaan lalu lintas, Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakantingginya angka kecelakaan jalan raya ini mengantarkannya menjadi peringkat ke 7 pemicu kematian terbesar di Indonesia.

42 21 i. Pneumonia. Pneumonia atau paru-paru basah adalah peradangan jaringan di salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Pada saat menderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara yang kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan bengkak dan penuh cairan. j. Diare. Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu.

43 22 J. Kerangka Teori URI SHRI Rekapitulasi SHRI - Jumlah pasien mati <48jam dan >48jam - Lama perawatan - Diagnosa Utama - Diagnosa Sekunder - Sebab Kematian - Umur - Jenis Kelamin - Jenis Pasien Mutu pelayanan Kesehatan Indikator NDR Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : 8, 4, 10, 9

44 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Data Klinis: - Lama diraawat - Diagnosa Utama - Diagnosa Sekunder - Sebab Kematian Jumlah pasien m ati ( 48jam dan NDR 48jam) NDR Karakteristik: - Umur - JenisKelamin - JenisPasien Gambar 3.1 kerangka teori B. Jenis Penelitian 1. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang di peroleh sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga memudahkan pembaca mengerti dan memahami serta mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian. 2. Metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu metode dengan cara wawancara dan mengamati langsung ke lapangan. 3. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan retrospektif yaitu dengan meneliti data yang sudah ada. 23

45 C. Variabel Penelitian 24 Variabel penelitian yang digunakanyaitu: 1. Jumlah pasien mati 48jam dan 48jam. 2. Lama dirawat. 3. Data klinis. 4. Karakteristik pasien. 5. NDR (Net Death Rate). D. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No. Variabel DefinisiOperasional 1. Jumlahpasienmati Banyaknya pasien keluar dalam keadaan 48jam dan mati 48jam dan 48jam setelah 48jam mendapatkan perawatandi RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun berdasarkan observasi indeks kematian. 2. Lama dirawat Menunjukkan berapa hari lamanya seorang pasien dirawat inap pada satu periode perawatan di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang. 3. Data klinis Data yang berisi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian berdasarkan observasi indeks kematian. 4. Karakteristik Identitas pasien rawat inap di RSUD pasien Dr.M.Ashari Pemalang yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien. 5. NDR (Net Death Hasil perhitungan yang menunjukkan Rate) angka kematian 48jam setelahdirawatuntuktiap-tiap 1000 penderitakeluar RI di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang.

46 E. Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah indeks kematian pasien meninggal di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2015 pasien mati 48jam sebanyak 90 pasien. 2. Sampel Sampel adalah total populasi sejumlah 90 pasien. F. Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer adalah data wawancara terhadap kepala unit rekam medis tentang nilai NDR. b. Data Sekunder adalah indeks kematian pasien tahun Metode Pengumpulan Data Hasil ini dilakukan berdasarkan observasi untuk mengetahui jumlah pasien keluar hidup, jumlah pasien mati 48jam dan jumlah pasien mati 48jam. 3. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini yaitu: Pedoman observasi berupa penampilan kerja RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun yang berisi data tentang jumlah pasien keluar (H+M), Jumlah pasien mati 48jam dan jumlah pasien mati 48jam.

47 26 G. Pengolahan Data 1. Editing yaitu data diperiksa keseragaman, kelengkapan data, kejelasan tulisan, dan kebenaran data. 2. Klasifikasi yaitu mengelompokan data menurut klasifikasi dan kategori tertentu 3. Tabulasi yaitu menampilkan data dalam bentuk table untuk mempermudah analisa. 4. Kalkulasi yaitu menghitung data untuk mendapatkan angka GDR dan NDR. H. Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan rumus Depkes yang terdiri dari 2 parameter yaitu NDR dan GDR. Dari perhitungan tersebut dapat di ketahui mengenai mutu pelayanan di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun

48 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Ashari Pemalang Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12 Pemalang dengan nama Rumah Sakit Umum Pemalang, merupakan RSU kelas D sampai dengan tahun Tahun 1979/1980 Pemda mendirikan Rumah Sakit baru di jl. gatot subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. Yang sekarang menjadi lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari. Dengan sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya dan pada tahun 1982 Rumah Sakit Umum mulai beroperasi. Pengabdian nama Dr.M.Ashari (Dr. Mas Ashari Santadiningrat ) sesuai Perda No.14/1987 tanggal 21 november 1987, disahkan dengan surat keputusan Gubernur kdh.tk I Jawa Tengah No.188.3/28/1988 tanggal 8 februari 1988 seri D. Dr Mas Ashari Santadiningrat adalah seorang putra daerah. Sejak berdiri Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari terus berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan kerumah sakitan. Strategi pengembangan diarahkan pada konsep pengembangan pelayanan prima yang berorientasi pada mutu dan kepuasan pelanggan. 27

49 2. Visi, Misi dan Motto 28 Visi :Rumah Sakit pilahan utama masyarakat Pemalang dan sekitarnya Misi : a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan. b. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat. c. Memberikan konstribusi nyata untuk pendidikan dan latihan kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta tekhnologi kesehatan. Motto : RAMAH, CEPAT, TEPAT dan IKHLAS B. Struktur organisasi Unit Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang. Instalasi rekam medis Dr.M.Ashari dipimpin oleh kepala Instalasi Rekam Medis yang membawahi 2 (dua) Koordinator yaitu Koordinator Pendaftaran dan Pengolahan data. Koordinator Pendaftaran membawahi 3 (tiga) pelayanan yaitu : TPPGD, TPPRJ, dan TPPRI. Koordinator Pengolahan data membawahi 7 (tujuh) pelayanan yaitu : Assembling, Koding, Indeksing, Filling, Analising, Reporting, dan Korespondensi.

50 29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari Pemalang

51 C. Hasil Penelitian 30 RSUD Dr.M.Ashari Pemalang dalam memberikan pelayanan medis rawat inap kepada pasien mempunyai 15 bangsal rawat inap. Untuk memantau kegiatan yang ada di unit rawat inap RSUD Dr.M.Ashari Pemalang menggunakan beberapa indikator, salah satunya NDR (Net Death Rate). NDR digunakan untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit. Standar nilai NDR yang ditetapkan Depkes sebesar 25. Pada tahun angka NDR di RSUD Dr.M.Ashari cenderung tinggi. Dari perhitungan nilai NDR 5 tahun terakhir didapatkan nilai NDR tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 49,08. Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tanggal Agustus 2016 dengan 90 responden untukmengetahui karakteristik dan data klinis pasien mati 48jammenggunakan indeks kematian tahun Pada indeks kematian tidak dituliskan bangsal rawat inap pasien sehingga data tersebut di cari pada billing system maka, dapat diketahui data-data sebagai berikut: 1. Jumlah pasien meninggal di bangsal camar kelas III tahun Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pasien keluar mati 48jam dan 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 Bulan Mati 48jam Mati 48jam Jumlah Januari Februari Maret April Mei Juni

52 31 Juli Agustus September Oktober November Desember Total Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan hasil perhitungan pasien keluar mati 48jam dan 48jam bangsal camar tahun 2015 sebanyak161 pasien. 2. Data klinis pasien yang meninggal di bangsal camar Data klinis adalah data tentang diagnosa utama, diagnosa sekunder, tindakan dan sebab kematian berdasarkan observasi dokumen rekam medis dan indeks kematian. a. Diagnosa Utama Diagnosa utama adalah diagnosa yang menjadi justifikasi treatment dan prosedur yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi diagnosa utama pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 Diagnosa Utama Kode ICD Jumlah Presentase Pneumonia J ,78 CKD (Chronic Kidney N ,22 Disease) Sepsis A ,11 Diabetes Mellitus E ,78

53 CHF (Congestive Heart I ,56 Failure) HIV (Human B24 5 5,56 Immunodeficiency Virus) Thypoid Fever A ,56 Dispepsia K30 5 5,56 Hipertensi I10 4 4,44 Tuberculosis A ,44 CH (Cirosis Hepatis) K ,44 Hepatitis B B ,22 AKI (Acut Kardio Infark) I ,22 Cardiac Arrest I ,22 BPH (Benign Prostate N40 1 1,11 Hypertrophy) Abdominal Discomfort R10 1 1,11 Febris R ,11 Tetanus A35 1 1,11 PPOK (Penyakit Pulponari J ,11 Obstruktif Kronis) Erupsi Drug Induced L ,11 Asma J ,11 Stemi Ikterus I ,11 Total ,00 32 Berdasarkan tabel 4.2 menujukkanbahwa menurut diagnosa utama pasien meninggal paling banyak diagnosa pneumonia sebanyak (17,78%) b. Diagnosa sekunder Diagnosa sekunder adalah diagnosa selain diagnosa utama yang sudah ada sebelum pasien di rawat di rumah sakit.

54 33 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi diagnosa sekunder pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 Diagnosa Sekunder Kode ICD Jumlah Presentase Anemia D ,13 Hipertensi I10 9 7,75 Pneumonia J ,89 Tuberculosis A ,03 Gastroenteritis A ,17 Ascites R18 5 4,31 CHF (Congestive Heart I ,44 Failure) Febris R ,44 ISK (Infeksi Saluran Kemih) N ,44 Gastritis K ,58 Encepalopati Hepatikum K ,58 Diabetes millitus E ,72 CKD (Chronic Kidney N ,72 Disease) Gangren cronis J ,72 Dispepsia K30 2 1,72 Pankreatitis K ,72 Efusi Pleura J90 2 2,58 Hypoalbuminemia E ,58 Acute myocardiac infraction I ,58 Hipoalbuminemia E ,58 Haemorroids I ,58 Thypoid Fever A ,58 Meningitis G ,86

55 Sepsis A ,86 AIDS (Acquired B24 1 0,86 Immunodeficiency Syndrome) Cardiomegali I ,86 Shock cardiogenic R ,86 Stroke I64 1 0,86 Hiperkalemi E ,86 HIV (Human B24 1 0,86 Immunodeficiency Virus) Hematemesis K ,86 Coma Hepatica K ,86 ACS (Acute Coronary I ,86 Syndrome) PPOK (Penyakit Pulmonari J ,86 Obstruktif Kronis) Hepatitis K ,86 Aki (katoasidosis Diabetik) I ,86 Total ,00 Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa menurut diagnosa sekunder pasien meninggal paling banyak dengan diagnosa anemia sebanyak (24,13%) 34 c. Sebab kematian Sebab kematian adalah adanya perlukaan atau penyakit yang menimbulkan kekacauan fisik pada tubuhcsehingga menyebabkan kematian pada seseorang.berdasarkan hasil observasi, di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tidak dilakukan penulisan sebab kematian pada semua diagnosa kecuali apabila

56 35 pasien tersebut dilakukan visum, maka lembar sebab kematiannya akan diisi. 3. Karakteristik Pasien Karakteristik pasien adalah identitas pasien yang meliputi umur, jenis kelamin,dan jenis pasien. a. Umur Umur dilihat pada indeks pasien Tabel 4.4 Distribusi frekuensi umur pasien keluar mati 48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 Umur Jumlah Persentase tahun 6 6, tahun 12 13, tahun 3 3, tahun 7 7, tahun 11 12, tahun 3 3, tahun 7 7, tahun 10 11, tahun 9 10, tahun 9 10, tahun 6 6, tahun 4 4, tahun 2 2, tahun 1 1,11 Total ,00

57 36 Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa berdasarkan golongan umur, pasien meninggal terbanyak pada golongan umur tahun sebanyak (13,33%) b. Jenis kelamin Jenis kelamin dilihat pada indeks pasien Tabel 4.5 Distribusi frekuensi jenis kelamin pasien keluar mati 48jam dirawatdi bangsal camar kelas III tahun 2015 Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 49 54,44 Perempuan 41 45,56 Total ,00 Berdasarkantabel4.5diketahuibahwa berdasarkan jenis kelamin, pasien meninggal paling banyak laki-laki sebesar (54,44%) dibanding perempuan sebanyak (45,56%) c. Jenis pasien Jenis pasien dilihat di billing system Tabel 4.6 Distribusi frekuensi jenis pasien keluar mati 48jam dirawatdi bangsal camar kelas III tahun 2015 Jenis Pasien Jumlah Persentase Baru 38 42,22 Lama 52 57,78 Total ,00 Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa pasien mati berdasarkan jenis pasien paling banyak pasien

58 37 Lama sebesar(57,78%) dibanding pasien baru sebanyak (42,22%) d. Lama dirawat Lama dirawat adalah berapa hari lamanya seorang pasien dirawat inap pada satu episode perawatan. Tabel 4.7 Distribusi frekuensi lama dirawat pasien keluar mati 48jam dirawatdi bangsal camar kelas III tahun 2015 Lama Dirawat Jumlah Persentase 3-12 hari 89 98,89 12 hari 1 1,11 Total ,00 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pasien mati berdasarkan lama dirawat paling banyak memiliki lama dirawat 3-12 hari sebesar (98,89%) 4. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien Data klinis adalah data yang berisi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian berdasarkan observasi indeks kematian. Sedangkan karakterisrik pasien adalah identitas pasien rawat inap di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien. Tabel 4.8 Tabulasi silang antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder Diagnosa Penyakit Diagnosa Lain Ya Tidak Sepsis 19 1 Pneumonia 14 2

59 38 Diabetes Mellitus 14 - CKD (Chronic Kidney Disease) 13 2 Thypoid Fever 9 - Dispepsia 9 - HIV (Human Immunodeficiency Virus) 7 - Hipertensi 6 1 CHF (Congestive Heart Failure) 5 1 CH (Cirosis Hepatis) 3 - AKI (Acut Kardio Infark) 3 - Tuberculosis 2 3 PPOK (Penyakit Pulponari Obstruktif 2 - Kronis) Asma 2 - BPH (Benign Prostate Hypertrophy) 1 - Abdominal Discomfort 1 - Erupsi Drug Induced 1 - Stemi Ikterus 1 - Hepatitis B - 2 Cardiac Arrest - 2 Febris - 1 Tetanus - 1 Total Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa diagnosa penyakit yang mempunyai komplikasi dengan penyakit lain tertinggi dengan kasus sepsis sebesar 19 diagnosa sekunder. Sedangkan diagnosa penyakit dengan komplikasi penyakit lain terendah dengan kasus stemi ikterus.

60 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan pasien mati 48jam di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang dapat dijelaskan berdasarkan variabel penelitian diantaranya: jumlah pasien meninggal dibangsal camar kelas III pada tahun 2015, data klinis pasien yaitu: umur, jenis kelamin, jenis pasien, dan lama dirawat serta perhitungan NDR (Net Death Rate). Adapun pembahasannya sebagai berikut: A. Jumlah pasien meninggal dibangsal camar kelas III pada tahun 2015 Jumlah pasien keluar dari rumah sakit yang telah mendapatkan perawatan baik pasien pulang, dirujuk, maupun mati (5).Pada bangsal Camar kelas III angka kematian 48jam (Net Death Rate) cenderung tinggi.ndr (Net Death RATE) adalah angka kematian 48jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.standar yang telah ditetapkan Depkes adalah 25. Dari hasil perhitungan pasien keluar mati 48jam didapatkan hasil sebanyak 71 pasien dan jumlah pasien mati 48jam sebanyak 90 pasien jadi total pasien mati di bangsal camar tahun 2015 sebanyak 161 pasien. B. Data klinis pasien yang meninggal dibangsal camar Data klinis adalah data tentang diagnosa utama, diagnosa sekunder, tindakan dan sebab kematian berdasarkan observasi dokumen rekam medis dan indeks pasien. 41

61 1. Diagnosa utama 42 Diagnosa utama adalah penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam. Dari hasil penelitian pasien mati 48jam jumlah pasien mati terbanyak dengan kasus pneumonia sebanyak 17,78%. Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang.pneumonia merupakan masalah kesehatan didunia karena angka kematiannya tinggi tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju seperti Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.Di Amerika Serikat terdapat sampai kasus pneumonia dalam satu tahun dengan jumlah kematian orang. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Tingginya angka kematian ini karena faktor sosial ekonomi. (19) 2. Diagnosa sekunder Diagnosa sekunder adalah diagnosa yang tidak terkait dengan diagnosa utamanya. Dari hasil penelitian pasien mati 48 jam jumlah pasien mati terbanyak dengan kasus anemia sebanyak 24,13%. Anemia adalah penurunan kadar hematokrit, hitung eritrosit atau hemoglobin sehingga terjadi penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Anemia merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease).anemia disebabkan karena proses penghancuran eritrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolisis), kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang. (20)

62 3. Sebab kematian 43 Sebab kematian adalah adanya perlukaan atau penyakit yang menimbulkan kekacauan fisik pada tubuhcsehingga menyebabkan kematian pada seseorang.diagnosis penyebab dasar kematian ini nantinya digunakan sebagai underlying cause of death (UCoD) pada surat keterangan kematian dan juga sebagai laporan mortalitas. Dalam hal ini peran staff koding dan dokter sangat diperlukan, diagnosis penyebab dasar kematian yang dituliskan oleh dokter menempati peranan vital sebagai bahan penegakan diagnosis penyebab dasar kematian yang akan diolah oleh staff koding. Menurut WHO aturan untuk penegakan diagnosis penyebab kematian adalah berdasarkan ICD-10 dilengkapi dengan Buku Panduan Penentuan Kode Penyebab Kematian Menurut ICD-10 serta tabel MMDS sebagai alat crosscheck. Dalam penentuan penyebab dasar kematian dapatdigunakan tabel MMDS (Medical Mortality Data System). MMDS Decision Table dipakai untukmembantu penetapan UCoD (Underlying cause of death) yang benar dan penentuan kode penyebabmultipel yang tepat. Decision table ini adalahkumpulan daftar yang memberikan panduan dan arahdalam penerapan ruledipublikasikan dalam ICD-10 volume 2. Meskipunaslinya dirancang untuk pemakaian perangkatlunak otomatis yang ada di NCHS Amerika Serikat,tabel-tabel ini sangat bermanfaat untuk membantupetugas coding dengan ketetapan mengenai urutanyang bisa dan tidak bisa dipakai. (--)

63 44 Berdasarkan hasil observasi, di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tidak dilakukan penulisan sebab kematian pada semua diagnosa kecuali apabila pasien tersebut dilakukan visum, maka lembar sebab kematiannya akan diisi.hal ini menunjukkan sebab kematian tidak dijelaskan secara rinci pada dokumen rekam medis. C. Karakteristik Pasien Karakteristik pasien adalah identitas pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien. 1. Umur Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Dari hasil penelitian pasien mati 48jam berdasarkan umur terbanyak pada kematian tahun sebanyak 13,33%.Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada usia tahun pasien meninggal di bangsal camar kelas III tahun 2015 di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang paling banyak dengan kasus HIV. Pasien dengan kasus HIV ini sebagian besar dengan diagnosa sekunder anemia. Pasien pada usia tahun lebih rentan terkena HIV karena beberapa faktor seperti seks bebas, transfusi darah dengan penderita HIV, penggunaan jarum suntik bekas terinfeksi HIV. 2. Jenis kelamin Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan lakilaki secara biologis sejak seseorang dilahirkan. Jenis kelamin terbagi dua yaitu laki-laki dan perempuan, dari hasil penelitian pasien mati 48jam jumlah terbanyak pada laki-laki sebesar 54,44%, dibanding

64 45 perempuan sebesar 45,56%. Berdasarkan hasil penelitian jumlah terbanyak pasien yang meninggal didapatkan jenis kelamin lakilaki.hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo bahwa angka kematian terbesar dibelahan dunia terdapat pada laki-laki. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor intristik yaitu: faktor lingkungan (lebih banyak pria bekerja berat, candu, berhadapan dengan pekerjaan berbahaya, penghisap rokok, minumminuman keras, dan seterusnya). Sedangkan yang kedua diduga karena berperannya faktor keturunan yang terkait dengan perbedaan hormonal, atau jenis kelamin). (14) 3. Jenis pasien Jenis pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan. b. Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan mendapatkan pelayanan. Dari hasil penelitian pasien mati berdasarkan jenis pasien paling banyak pasien lama sebesar 57,78%, dibandingkan pasien lama sebesar 42,22%. Berdasarkan hasil penelitian jumlah terbanyak pasien yang meninggal didapatkan pasien lama.

65 4. Lama dirawat 46 Lama dirawat adalah jumlah hari selama pasien mendapatkan perawatan rawat inap dirumah sakit, sejak masuk di rawat hingga keluar dari rumah sakit. Standar pasien dirawat menurut teori adalah 3-12 hari. Lama perawatan pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat keparahan pasien, pelayanan dan tindakan, administrasi. Berdasarkan hasil penelitian pasien mati 48jam yang tidak sesuai teori sebesar 1,11% dan yang sudah sesuai teori sebesar 98,89%. Hal ini menunjukan lama perawatan pasien sudah memenuhi standar pelayanan. D. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien Data klinis adalah data yang berisi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian berdasarkan observasi indeks kematian. Sedangkan karakterisrik pasien adalah identitas pasien rawat inap di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien. Berdasarkan hasil analisis Tabulasi silang antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder didapatkan hasil bahwa diagnosa penyakit yang mempunyai komplikasi dengan penyakit lain tertinggi dengan kasus sepsis sebesar 19 diagnosa sekunder. Sedangkan diagnosa penyakit dengan komplikasi penyakit lain terendah dengan kasus stemi ikterus.

66 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Simpulan dari penelitian yang dilakukan dalam menganalisis faktor-faktor terkait dengan angka kematian pasien di bangsal camar kelas III bersumber dari data rekam medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil perhitungan pasien keluar mati 48jam dan 48jam bangsal camar kelas III tahun 2015 sebanyak 161 pasien. 2. Berdasarkan observasi yang dilakukan, didapatkan hasil pasien mati 48jam di bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 berdasarkan diagnosa utama didapatkan hasil jumlah pasien mati terbanyak dengan kasus pneumonia sebanyak 17,78%. Sedangkan jumlah pasien mati berdasarkan diagnosa sekunder terbanyak dengan kasus anemia sebanyak 24,13%. Dan pada lembar sebab kematian tidak dijelaskan secara rinci pada dokumen rekam medis. 3. Pada hasil penelitian, didapatkan hasil pasien mati berdasarkan umur terbanyak pada umur tahun sebanyak 13,33%. Berdasarkan jenis kelamin pasien mati 48jam terbanyak pada laki-laki sebesar 54,44%. Sedangkan berdasarkan jenis pasien didapatkan hasil terbanyak pada pasien lama sebesar 57,78%. Serta berdasarkan lama dirawat didapatkan hasil terbanyak 3-12 hari sebesar 98,89%. 47

67 48 4. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor terkait dengan angka kematian pasien di bangsal camar kelas III RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 yaitu pasien dengan diagnosa utama pneumonia, diagnosa sekunder anemia, umur tahun, jenis kelamin laki-laki dan jenis pasien, pasien lama. B. Saran 1. Sebaiknya dibuat clinical pathway untuk membantu dalam penanganan kasus pneumonia dan anemia. 2. Sebaiknya dokter mematuhi protap mengenai penulisan sebab kematian pada lembar setifikat kematian yang sudah disediakan tanpa adanya permintaan visum. Hal ini digunakan sebagai dasar perencanaan program kesehatan, penelitian kesehatan, dan monitoring.

68 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonym. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit di Indonesia. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Rachmani, Enny. September Analisis Keterlambatan Penyerahan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Polri dan Tni Semarang. JURNAL VESIKES- Vol. 9/No.2/. September Akses 28 Agustus 2016 pukul Menkes RI, Peraturan Menkes RI no.269/menkes/iii/2008 tentang rekam medis atau medical record. Jakarta: Huffman, Edna K. Health Information Management. Phisicians Record Compani Berwyn illinous Sudra, Rano Indradi. Satistik Rumah Sakit. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta: MenkesRepublikIndonesia,PeraturanMenteriKesehatan No.749/Menkes/PER/XII/1989, tentang rekam medis atau medical record. Jakarta: Chandra, Budiman. Pengantar Statistik Kesehatan. Buku Kedokteran EGC.Jakarta: Suhartini, Imam, Dasar Organisasi Manajemen, Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, Pearson SD, Fisher DG, Lee TH. Clinical Parthways as a Strategy for Improving Care: Problem and Potential, Ann Intern Med, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 496/Menkes/SK/IV/2005 Tentang Pedoman Audit Rumah Sakit. 11. Devitra, Anveri. Jurnal Penelitian Analisa Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke berdasarkan INA-CBG s di Rumah Sakit Stroke Nasional. Bukit Tinggi

69 12. Chariswanti, Ajeng analisa kebutuhan tempat tidur pada bangsal kelas III RSUD Kota Semarang Berdasarkan Perhitungan Indikator Barber Johnson Tahun JURNAL KESEHATAN pdf Akses 3 Mei 2016 pukul Dharmawan, Yudhy. Modul Statistik Rumah Sakit. Semarang:2008. (tidak dipublikasikan). 14. WHO. Geneva. International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Volume 2 Instruction Manual. WHO Soekidjo,Notoatmojo. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta, WHO, International Statistical Clasification of Disease and Related Health Problems,Tenth Revision, Volume 2 Instruction manual, Geneva, Soekidjo,Notoatmojo. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta: Misnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia Pada Anak, Orang Dewasa, Usia Lanjut, Pneumonia Atipik dan Pneumonia Atypik Mycobacterium. Pustaka Obor Populer. Jakarta: Arnin, Hardhi. Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional. Edisi Revisi Jilid 1.Yogyakarta:2013.

70

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah

Lebih terperinci

RSUD Dr.M.Ashari Pemalang Tahun Artika Wijayanti Putri *), Kriswiharsi Kun S **) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

RSUD Dr.M.Ashari Pemalang Tahun Artika Wijayanti Putri *), Kriswiharsi Kun S **) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang Analisis Deskriptif Faktor-faktor Terkait Dengan Angka Kematian 48 Jam (Net Death Rate)Pasien di Bangsal Camar Kelas III Bersumber Dari Data RekamMedis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang Tahun 2015 ABSTRACT Artika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF NET DEATH RATE (NDR) DAN GROSS DEATH RATE (GDR) DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH KOTA TEGAL PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISIS DESKRIPTIF NET DEATH RATE (NDR) DAN GROSS DEATH RATE (GDR) DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH KOTA TEGAL PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 ANALISIS DESKRIPTIF NET DEATH RATE (NDR) DAN GROSS DEATH RATE (GDR) DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH KOTA TEGAL PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Irkham Abdullah Azzam*), Maryani Setyowati, SKM, M.Kes**) *) Alumni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian rumah sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun

Lebih terperinci

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG 2010-2014 Leonardo Budi Kusuma*), Kriswiharsi Kun Saptorini**) *) Alumni Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit a. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan tempat yang melayani pasien gawat darurat. rawat jalan, dan rawat inap dan berbagai jenis pelayanan medis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan tempat yang melayani pasien gawat darurat. rawat jalan, dan rawat inap dan berbagai jenis pelayanan medis dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang melayani pasien gawat darurat rawat jalan, dan rawat inap dan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis, menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN STANDAR BOR DEPKES DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN STANDAR BOR DEPKES DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN STANDAR BOR DEPKES DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN ABSTRACT 2016-2021 Tika Wahyu Utami *), Kriswiharsi Kun S. **) *) Alumni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi pada bulan Juli Desember tahun 2015 1. Jumlah pasien keluar mati < 48 jam 2. Jumlah pasien keluar mati 48 jam 3. Jumlah pasien keluar hidup

Lebih terperinci

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS DESKRITIF LAMA PERAWATAN, KARAKTERISTIK PASIEN DAN PEMBIAYAAN PADA KASUS HEMATOLOGI DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI PASIEN BPJS NON PBI PADA TAHUN 2015 DI RSUP DR KARIADI SEMARANG Dwi Ratna Yuliyanti

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN 2015 2019 DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Oleh Tiffany Rizqi Nugraheni Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pengertian rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan. (1) B. Rekam Medis 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai

Lebih terperinci

ANGKA KEMATIAN PASIEN PNEUMONIA DI ICU DAN. HCU RSUP dr. KARIADI

ANGKA KEMATIAN PASIEN PNEUMONIA DI ICU DAN. HCU RSUP dr. KARIADI ANGKA KEMATIAN PASIEN PNEUMONIA DI ICU DAN HCU RSUP dr. KARIADI LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil penelitian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR DI BANGSAL MERAK DASAR, MERAK 1 DAN MERAK 2 DI RSUP Dr KARIADI TAHUN

KARYA TULIS ILMIAH. PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR DI BANGSAL MERAK DASAR, MERAK 1 DAN MERAK 2 DI RSUP Dr KARIADI TAHUN KARYA TULIS ILMIAH PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR DI BANGSAL MERAK DASAR, MERAK 1 DAN MERAK 2 DI RSUP Dr KARIADI TAHUN 2016 2020 Disusun Oleh : Nama : Erik Hernanto Sofaludin Nim : D22.2013.01364 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah Disusun oleh : IKA ARIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya

Lebih terperinci

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG Retno Dwi Vika Ayu*), Dyah Ernawati**) *) Asri Medical Center Yogyakarta

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014 PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014 Mila Marga Anggraeni Abstract One of management of the Inpatient

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

Lebih terperinci

: Queue, TPPRJ, labor requirement

: Queue, TPPRJ, labor requirement ANALISA DESKRIPTIF LAMA PERAWATAN (LOS) PASIEN RI JAMKESMAS PADA KASUS PENYAKIT KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE) DENGAN TINDAKAN MASTEKTOMI YANG DIRAWAT DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2012. Mentari Mariana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka B. Landasan Teori C. Kerangka Konsep Penelitian D. Pertanyaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012

ARTIKEL ILMIAH. Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012 ARTIKEL ILMIAH Analisis Deskriptif Angka Kematian Balita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2012 KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Dimploma III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada adalah rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari

Lebih terperinci

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014 GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( ) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 Nanang Sukma Kurniawan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NILAI BTO DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 EVIANA ANJAR SUSANTI

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NILAI BTO DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 EVIANA ANJAR SUSANTI ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NILAI BTO DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 EVIANA ANJAR SUSANTI ABSTRACT Results of calculation of the value of BTO RSUD Kalijaga Sunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

LAELA MIFTAHUL JANNAH

LAELA MIFTAHUL JANNAH QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS INCOMPLETENESS CHARGING DOCUMENT PATIENTMEDICAL RECORD IN THE CASE OF DISEASE WARDTYPHOID IN 1 ST QUARTER 2014 HOSPITAL SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT LAELA MIFTAHUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, masyarakat berusaha mendapatkan yang terbaik dalam hal mutu kesehatan. Hal

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE 2011-2012 ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT AN OVERVIEW OF MORTALITY CAUSES AT THE EMERGENCY UNIT DEPARTEMENT

GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT AN OVERVIEW OF MORTALITY CAUSES AT THE EMERGENCY UNIT DEPARTEMENT GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT AN OVERVIEW OF MORTALITY CAUSES AT THE EMERGENCY UNIT DEPARTEMENT Khalish Asmara ; Tri Nur Handayani Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

ANALYSIS THE EFFICIENCY OF INPATIENT WARD ACCORDING TO STANDARD OF BARBER JOHNSON IN BHAYANGKARA HOSPITAL SEMARANG IN 2015

ANALYSIS THE EFFICIENCY OF INPATIENT WARD ACCORDING TO STANDARD OF BARBER JOHNSON IN BHAYANGKARA HOSPITAL SEMARANG IN 2015 1 2 ANALYSIS THE EFFICIENCY OF INPATIENT WARD ACCORDING TO STANDARD OF BARBER JOHNSON IN BHAYANGKARA HOSPITAL SEMARANG IN 2015 Indri Mita Kusuma.*), Kriswiharsi Kun Saptorini **) *) Alumni Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi rawat inap laporan a. Kapasitas tempat tidur perbangsal 2010 2015 b. Jumlah hari efektif perbangsal 2010-2015 c. Jumlah hari perawatan 2010-2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI : BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi SHRI : 1. Jumlah kapasitas tempat tidur ( TT) per bangsal 2011-2015 2. Jumlah hari perawatan ( HP) per bangsal 2011-2015 3. Jumlah hari/periode

Lebih terperinci

JUMLAH KEMATIAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - DESEMBER 2014

JUMLAH KEMATIAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - DESEMBER 2014 JUMLAH KEMATIAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - DESEMBER 2014 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12 Pemalang dengan nama Rumah Sakit Umum Pemalang, merupakan RSU kelas D sampai dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN

ANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN ANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2009-2014 Silvia Dwi Oktaviani *) ; Kriswiharsi Kun Saptorini **) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **)

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013 Putri Erisda Amalia *), Eni Mahawati, SKM, M.Kes **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan pola hidup menyebabkan berubahnya pola penyakit infeksi dan penyakit rawan gizi ke penyakit degeneratif kronik seperti penyakit jantung yang prevalensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penting yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D22.5304/ SIK II Revisi ke : 3 Satuan Kredit Semester : 3 SKS (2 T, 1 P) Tgl revisi : 1 Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa khususnya pemberian jasa pada pasien, pemberian pelayanan keperawatan secara professional

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kelengkapan Resume Medis, Rekam Medis

Kata Kunci: Kelengkapan Resume Medis, Rekam Medis iii Universitas Esa Unggul Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Skripsi, September 2014 Fitri Zuri Chastuti ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU RI No 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran menyatakan bahwa sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013 ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan berkewajiban

Lebih terperinci

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Indra Pramana Widya., 2011 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

ANGKA KEMATIAN PASIEN GAGAL JANTUNG. KONGESTIF DI HCU DAN ICU RSUP dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ANGKA KEMATIAN PASIEN GAGAL JANTUNG. KONGESTIF DI HCU DAN ICU RSUP dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH ANGKA KEMATIAN PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI HCU DAN ICU RSUP dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil penelitian Karya Tulis Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Setiap tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengakibatkan ketertarikan masyarakat umum semakin berlomba

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengakibatkan ketertarikan masyarakat umum semakin berlomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana penyelenggara pelayanan kesehatan untuk perorangan dengan bentuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan unit gawat darurat. Pada

Lebih terperinci

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi Agung Kurniawan, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012 ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012 Annindita Mentari Octaviani*) Jaka Prasetya, S.Kep**)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

Bangkit Ary Pratama 1 Toura Lovita Karunia 2 Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo

Bangkit Ary Pratama 1 Toura Lovita Karunia 2 Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo Trend Gross Death Rate Dan Net Death Rate Per Tahun Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011 2015 Trend Gross Death Rate and Net Death Rate per year at PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta

Lebih terperinci

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi Tugas elearning: Bacalah makalah ini dengan seksama dan jawab pertanyaan dengan baik pakai metode tulisan tangan sebagai tugas per individu dan dikumpulkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN 2009-2010 Purwanto 1, Sri Sugiarsi 2, Tri lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah

BAB I PENDAHULUAN. No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian rumah sakit berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya kebutuhan pokok berupa kesehatan, seorang

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007

ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007 ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007 Yanuarita Dwi Puspasari, 2009. Pembimbing I : July Ivone, dr., MS Pembimbing II : Caroline Tan Sardjono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan begitu kompleksnya masalah hidup sekarang ini menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami

Lebih terperinci