ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

Transkripsi

1 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA RAPAT KOORDINASI, REKONSILIASI DAN INTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 22 FEBRUARI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI, 1. DIRJEN OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI, 2. DIRJEN PERIMBANGAN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN KEUANGAN, 3. KAPOLDA SULAWESI TENGAH, 4. PARA KEPALA DINAS, KANTOR, BADAN DAN BIRO DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH SULAWESI TENGAH, Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

2 5. PARA KEPALA DINAS PENGELOLAAN PENDAPATAN, KEUANGAN DAN ASSET DAERAH, DINAS PERHUBUNGAN, DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, DINAS KEHUTANAN KABUPATEN/KOTA SE SULAWESI TENGAH, 6. PARA NARASUMBER, UNDANGAN DAN PESERTA YANG BERBAHAGIA. MENGAWALI SAMBUTAN INI SAYA MENGAJAK KEPADA KITA SEKALIAN, UNTUK SENANTIASA MEMANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT, TUHAN YANG MAHA ESA, KARENA ATAS LIMPAHAN RAHMAT DAN KARUNIANYA, SEHINGGA PADA HARI INI KITA DAPAT HADIR DI TEMPAT INI DALAM RANGKA MENGIKUTI DAN MENGHADIRI ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI, REKONSILIASI DAN INTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ATAS NAMA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DAN PRIBADI, SAYA MENGHATURKAN SELAMAT DATANG DIKOTA PALU, Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

3 IBUKOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH KEPADA DIRJEN OTONOMI DAERAH DAN DIRJEN PERIMBANGAN KEUANGAN DAERAH BERSAMA ROMBONGAN. DAN SAYA MENYAMBUT BAIK SERTA MEMBERI APRESIASI PADA PELAKSANAAN KEGIATAN INI, SEMOGA MEMBERIKAN PEMAHAMAN DAN MENAMBAH NILAI WAWASAN KITA SEMUA, YANG BERKAITAN DENGAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH. HADIRIN YANG SAYA HORMATI, SEIRING DENGAN PELAKSANAAN UNDANG- UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAH PROPINSI DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA, TELAH DITINDAK LANJUTI DENGAN DIKELUARKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH. Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

4 HAL INI MEMBUKTIKAN BAHWA PEMERINTAH BERKOMITMEN MEMBERIKAN KEWENANGAN BAGI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA UNTUK MELAKUKAN PUNGUTAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG TERSEBUT, DENGAN ADANYA PERLUASAN OBJEK PAJAK YANG TADINYA MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT ATAU PROVINSI TELAH DIALIHKAN MENJADI PAJAK KABUPATEN/KOTA, ANTARA LAIN; BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DAN PAJAK AIR TANAH. NAMUN HAL INI BELUM SEPENUHNYA DIRESPON OLEH PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN BERDASARKAN HASIL EVALUASI YANG KAMI LAKUKAN, MASIH ADA 3 (TIGA) KABUPATEN YAITU KABUPATEN POSO, TOJO UNA-UNA DAN PARIGI MOUTONG YANG BELUM MEMBUAT PERDA SESUAI DENGAN AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

5 INI BERARTI DI KETIGA KABUPATEN TERSEBUT TIDAK ADA PELAYANAN DAN PUNGUTAN YANG BERKAITAN DENGAN BPHTB DAN PAJAK AIR TANAH. MULAI 1 JANUARI 2011 KEDUA OBJEK PAJAK TERSEBUT TELAH MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA WALAUPUN DAERAH BELUM SIAP PERDANYA DAN TENTUNYA HAL INI AKAN MERUGIKAN PEMDA, KARENA ADA OBJEK PAJAKNYA TIDAK BISA DIPUNGUT. UNTUK ITU SAYA HARAPKAN AGAR KETIGA KABUPATEN TERSEBUT SEGERA MENYUSUN RAPERDA KHUSUSNYA BPHTB UNTUK MENGHINDARI REAKSI MASYARAKAT APABILA MEREKA TIDAK MENDAPAT PELAYANAN DARI PEMDA. KHUSUS UNTUK PERDA PAJAK DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH, MULAI TANGGAL 01 MARET 2011 DIBERLAKUKAN DI PROPINSI SULAWESI TENGAH DAN OBJEK PAJAK BARU ADALAH KENDARAAN DINAS (PLAT MERAH) DIKENAKAN PAJAK SAMA DENGAN KENDARAAN UMUM (PLAT HITAM), Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

6 SEHINGGA DIHARAPKAN PEMERINTAH PROPINSI, KABUPATEN/KOTA TELAH MENGANGGARKAN DALAM APBDNYA MASING-MASING PADA TAHUN INI UNTUK MENGHINDARI TUNGGAKAN DAN DENDA PAJAK. HADIRIN YANG SAYA HORMATI, DALAM RANGKA KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DAN PEMBINAAN SERTA PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH PADA KABUPATEN/KOTA, MOMEN INI SANGAT PENTING KITA MANFAATKAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI SERTA MENYELESAIKAN PERMASALAHAN YANG ADA BAIK DITINGKAT PUSAT, PROPINSI MAUPUN DIKABUPATEN/KOTA. KARENA SELAMA INI ADA ANGGAPAN DARI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT BAHWA ; Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

7 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI TIDAK MENYALURKAN DANA YANG MENJADI HAK KABUPATEN/KOTA SEHINGGA MERUGIKAN PEMERINTAH DAERAH TERSEBUT. HAL INI PERLU SAYA JELASKAN BAHWA SEMUA HAK PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN / KOTA TELAH KAMI SALURKAN SESUAI DENGAN ANGGARAN YANG TERSEDIA DALAM APBD. DAN APABILA ADA KETERLAMBATAN, HAL ITU DISEBABKAN KARENA DATA YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENCAIRAN DANA TERSEBUT LAMBAT KAMI TERIMA DAN MELAMPAUI TARGET PENERIMAAN SEHINGGA ANGGARAN YANG TERSEDIA PADA APBD TAHUN BERJALAN TIDAK MENCUKUPI, SEHINGGA DIPERHITUNGKAN KELEBIHANNYA PADA PERUBAHAN APBD TAHUN YANG AKAN DATANG. DAN INI TENTUNYA TIDAK AKAN MERUGIKAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA, KARENA AKAN DIBAYARKAN SETELAH ANGGARANNYA DIMASUKAN DALAM APBD- P. Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

8 HADIRIN YANG SAYA HORMATI, REKONSILIASI DAN INTENSIFIKASI PENERIMAAN DAERAH PERLU SETIAP BULAN ATAU PER TRIWULAN KITA LAKUKAN UNTUK MELIHAT DAN MENGECEK REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH YANG MENJADI HAK PEMDA. UNTUK ITU KAMI HARAPKAN SKPD YANG TERKAIT BAIK DIPEMERINTAH DAERAH PROPINSI MAUPUN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA, KHUSUSNYA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH SEBAGAI KOORDINATOR PENDAPATAN DAERAH AGAR BERSAMA-SAMA BERPERAN AKTIF MEMBANTU MENYIAPKAN DATA- DATA YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENYALURAN DANA TERSEBUT. BAHKAN ADA DANA BAGI HASIL YANG SEHARUSNYA MENJADI HAK KITA, SEPERTI BAGI HASIL DARI BIDANG KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN. Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

9 HAL INI SANGAT MERUGIKAN DAERAH KITA, DISEBABKAN AKIBAT KELALAIAN DALAM MENCATAT MEMINTA BUKTI-BUKTI PEMBAYARAN (PNBP) YANG TELAH DIBAYAR OLEH PENGUSAHA YANG BEROPERASI DI DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG BERSANGKUTAN. SALAH SATU CONTOH ADALAH KABUPATEN BANGGAI YANG SAMPAI SAAT INI BELUM TERDAFTAR SEBAGAI DAERAH PENGHASIL, SEDANGKAN KITA KETAHUI SUDAH ADA PERUSAHAAN YANG BEROPERASI DI BIDANG PERTAMBANGAN DI DAERAH TERSEBUT, SEHINGGA DIPERLUKAN PERAN AKTIF DARI KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH DAN KABUPATEN BANGGAI UNTUK SEGERA MENYELESAIKANNYA DENGAN KEMENTERIAN TERKAIT AGAR DAERAH TIDAK DIRUGIKAN. Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

10 HADIRIN YANG SAYA HORMATI, PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI SAYA MENGHARAPKAN KEPADA PARA PELAKSANA DI KANTOR SAMSAT AGAR MENINGKATKAN KINERJANYA SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENJADI PEDOMAN PELAKSANAAN KESAMSATAN SEHINGGA MASYARAKAT TIDAK MERASA DIPERSULIT DALAM PENGURUSAN BPKB DAN STNK. DUKUNGAN DARI PIHAK KEPOLISIAN DAN JASA RAHARJA DAN APARAT UPT DISPENDA UNTUK MEMBANTU KAMI PADA PENERIMAAN PAJAK DAERAH KHUSUSNYA PKB DAN BBNKB SANGAT KAMI HARAPKAN, KARENA TANPA DUKUNGAN SEMIA PIHAK TARGET YANG DITETAPKAN DALAM APBD 2011 SULIT UNTUK DICAPAI SEBAB KEDUA OBJEK PAJAK TERSEBUT MASIH MERUPAKAN PRIMADONA PENERIMAAN DAERAH SULAWESI TENGAH. Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun

11 DEMIKIAN BEBERAPA HAL YANG SAYA SAMPAIKAN, SAYA MENGHARAPKAN DUKUNGAN DAN KERJASAMA YANG BAIK ANTARA PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN / KOTA, AGAR MENGOPTIMALKAN PENERIMAAN DAERAH YANG BERSUMBER DARI DBH PSDH DAN DANA REBOISASI SERTA PENERIMAAN DARI BIDANG PERTAMBANGAN, AKHIRNYA DENGAN MENGUCAPKAN BISMILAHIR RAHMANIR RAHIM RAPAT KOORDINASI, REKONSILIASI DAN INTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN DENGAN INI SAYA NYATAKAN RESMI DIBUKA SEKIAN DAN TERIMA KASIH BILLAHI TAUFIQ WALHIDAYAH WASSALAMU ALLAIKUM WAR, WAB. GUBERNUR SULAWESI TENGAH H. B. PALIUDJU Rakor, Rekonsiliasi & Intensifikasi Pendapatan Daerah Tahun