PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG"

Transkripsi

1 BAB III PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Gambaran Umum SMP N 2 Warungasem Batang 1. Tinjauan Sejarah Kecamatan Warungasem terdiri dari 21 Desa dengan luas wilayah 5777 ha. Pada tahun 1989 jumlah penduduknya mencapai /8.336 kepala keluarga dengan mata pencaharian umumnya sebagai petani. Dengan jumlah yang cukup banyak itu, kecamatan warungasem hanya memiliki satu unit SLTP Negeri, yakni SLTP Negeri 01 Warungasem di desa Cepagan. Sudah barang tentu dengan satu unit sekolah tidak akan mampu menampung derasnya usia sekolah di wilayah tersebut. Sehingga mengalami ketimpangan pendidikan dimana hanya anak-anak orang yang tergolong mampu saja yang dapat melanjutkan sekolahnya, yakni di luar kecamatan Warungasem atau seklah swasta. Sedangkan yang kurang mampu terpaksa tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Jika hal itu dibiarkan, maka SDM akan menurun karena tersumbatnya laju pendidikan, terutama di wilayah tersebut. Dari berbagai alasan di atas, maka didirikanlah SLTP N 2 Warungasem. Tentunya tidak lepas dari semangat perjuangan para pejabat pemerintah Dati II Batang dan tokoh-tokoh masyarakat kecamatan Warungasem. 36

2 37 SMP Negeri 2 Warungasem berdiri pada tahuhn 1990/1991 dengan surat keputusan Mendikbud RI Nomor: 6216/0/1992 tanggal 5 Mei 1992 di atas areal tanah sawah seluas M di Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang adalah dari tanah bengkok kepala Desa Kalibeluk tanggal 14 Mei 1990 Nomor: 02/03/V/1990, tercantum dalam buku leter C Desa Kalibeluk Nomor 1 persil 22 dan 23 kelas 1. 1 diantaranya: SMP N 2 Warungasem mengalami pergantian Kepala Sekolah, 1. Bapak Prayitno Mulyadi 2. Ibu Sukoningsih 3. Bapak Sutrisno 4. Ibu Ernaning Pratiwi 5. Bapak Wiranto 6. Bapak Cahyanto (sekarang) 2. Letak Geografis Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, secara geografis SMP N 2 Warungasem terletak di Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. Secara riil SMP N 2 Warungasem dibatasi oleh: a. Sebelah utara : Sawah b. Sebelah Selatan : Warung c. Sebeelah Barat : Sawah d. Sebelah Timur : Jalan Setelah dilakukan pengamatan bahwa letak geografis SMP N 2 1 Dokumentasi tentang Sejarah SMP N 2 Warungasem Batang, Tahun 2013/2014, di kutip tanggal 12 September 2014.

3 38 Warungasem mempunyai suasana yang kondusif untuk melakukan kegiatan belajar karena jauh dari keramaian kota, sehingga dapat membantu para peserta didik untuk berkonsentrasi dalam proses pembelajaran Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi yang digunakan oleh SMP N 2 Warungasem adalah sebagai berikut: a. Visi Bermutu unggul, berprestasi tinggi, berbudi pekerti luhur yang berlandaskan iman dan taqwa. b. Misi 1) Mewujudkan prestasi akademik dan non akademik 2) Mewujudkan prestasi seni yang tanggung dan kondusif 3) Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan inovatif 4) Mengoptimalkan potensi guru, TU, siswa, dan masyarakat dalam implementasinya 5) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan 6) Mewujudkan pembelajaran life skill 7) Mewujudkan sarana prasarana yang memadahi untuk proses pembelajaran 8) Mewujudkan manajemen partisipatif, transparan, akuntabel dalam setiap program 9) Mengoptimalkan TIK dalam proses pembelajaran maupun manajemen sekolah 10) Mewujudkan budaya 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Simpatik) 11) Mewujudkan hubungan yang harmonis antara pihak sekolah dengan masyarakat 2 Dokumentasi tentang Letak Geografis SMP N 2 Warungasem Batang, Tahun 2013/2014, di kutip tanggal 12 September 2014.

4 39 4. Struktur Organisasi Untuk kelancaran dan keberhasilan dalam pelaksanaan program dan kegiatan sekolah, maka perlu adanya struktur organisasi sekolah yang baik. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka kepala sekolah sebagai pengambil keputusan dapat memaksimalkan potensi Steakholder yang ada dan di sesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab sehingga timbul keseimbangan kerja yang baik dan jelas. Bagan Struktur Organisasi SMP N 2 Warungasem Batang Tahun 2014/ Kepala Sekolah Drs. Casyanto Wakil Kepala Sekolah Sie. Kurikulum Drs. Susun Sie. Kesiswaan Ahmad Daroji, S. Pd Sie. Sarana dan Prasarana Sugiyanto, S. Pd Sie. Humas Sri Rahayu, S. Pd 3 Dokumentasi tentang Struktur Organisasi SMP N 2 Warungasem Batang, Tahun 2014/2015, dikutip tanggal 12 September 2014.

5 40 5. Keadaan Guru, Karyawan dan peserta Didik a. Guru dan Karyawan Suatu lembaga dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan apabila mempunyai dua unsur pokok dalam proses pendidikan dan pengajaran, yaitu pendidik dan peserta didik, dilengkapi dengan para pegawai tenaga pengajar di SMP N 2 Warungasem Batang. Keadaan tenaga kependidikan di SMP N 2 Warungasem Batang sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah : 1 orang 2) Guru kelas/pns : 26 orang 3) Guru tidak tetap : 4 orang 4) Guru PTT : 4 orang Tabel 1 Keadaan Guru SMP N 2 Warungasem Batang Tahun 2014/ No Nama Pangkat/Gol Guru mata Pelajaran 1 Drs. Casyanto Pembina IV/a Kepala Sekolah 2 Dra. Tufakhah Pembina IV/a Bahasa Indonesia 3 Suprihadi, S. Pd Pembina IV/a Matematika 4 Suwarti, S. Pd Pembina IV/a IPA (Fisika) 5 Susbandiyah, S. Pd Pembina IV/a Seni Budaya 6 Drs. Susun Pembina IV/a IPS, Bahasa Jawa 7 Ahmad Daroji, S. Pd Pembina Iv/a IPS, Bahasa Jawa 8 Bakti Setyanta, S. Pd Pembina IV/a Bahasa Inggris 9 Ismi Handayani, Pembina IV/a Bahasa Indonesia 10 Sugiyanto, S. Pd Pembina IV/a IPS, SBK 11 Khodirin, S. Pd Penata TK I/IIId Pkn 12 Widyastuti, S. Pd Penata TK I/IIId PJOK 4 Dokumentasi tentang Keadaan Guru SMP N 2 Warungasem Batang, tahun 2014/2015, dikutip tanggal 17 September 2014.

6 41 13 Arifiyanti, S. Pd Penata IIIC IPA 14 Sri Rahayu, S. Pd Penata IIIC IPS 15 Wiwin Wintarini, S. Pd Penata IIIC Prakarya/Boga 16 Kundiastuti, S. Pd Penata IIIC Bahasa Indonesia 17 Dini Oktora M, S. S Penata IIIC Bahasa Inggris 18 Rahayu Ikawati, S. Pd Penata IIIC Matematika 19 A. Thoriq Penata IIIC IPS, PAI 20 R. Kusumawardani, S. Pd Penata Muda TK I.IIIb Bimbingan/Konseling 21 Rr. Nurul Khasanah, S. Pd. I - PAI 22 Mega Kurnia P. S, S. Pd - IPA, Matematika 23 Rialita Aditya, S. Pd - Bhs. Inggris, Bhs. Jawa 24 Tri Jayanti, S. Pd - BK 25 Suprapto, S. Pd - PJOK, TIK Guru di SMP N 2 Warungasem mengajar sesuai bidang keahliannya atau sesuai dengan latar belakang pendidikannya, namun ada beberapa guru yang mengajar dua mata pelajaran, karena masih kurangnya tenaga pengajar. Adapun keadaan pegawai tata usaha SMP N 2 Warungasem Batang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 Keadaan Pegawai Tata Usaha SMP N 2 Warungasem Batang Tahun 2014/ No Nama Jabatan 1 Luluk Tri Suwarni Kepala TU/Kepegawaian 2 Sri Warti Bendahara/Pk 3 Nok Khulidah Bendahara BOS 4 Tantowi Perlengkapan 5 Moh. Abduh Prasojo Agendaris 6 Sriyati Tukang Kebun 7 Nur Cahyo Penjaga Malam 8 Wasriyah Tukang Kebun 9 Radis Penjaga Malam 10 Yulita KS Petugas Perpus 11 Nahnu Rizal Keamanan 5 Dokumentasi tentang Keadaan Karyawan SMP N 2 Warungasem Batang, Tahun 2014/2015, dikutip tanggal 17 September 2014.

7 42 b. Keadaan Peserta Didik Siswa merupakan faktor terpenting dalam pelaksanaan pendidikan karena ia dibimbing dan diarahkan dalam mencapai pendidikan. Pada hakikatnya siswa adalah peserta didik yang Tahun Ajaran mempunyai ciri-ciri khusus yang sangat berlainan dengan orang dewasa, baik kemampuan berfikir, bentuk fisik, maupun psikisnya. Dalam proses belajar mengajar pendidik harus mengetahui hal tersebut dan diharapkan agar mampu mengkondisikan psikologi anak agar mampu menerima pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Adapun keadaan peserta didik SMP N 2 Warungasem Batang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 Keadaan Siswa SMP N 2 Warungasem Batang Jumlah Pendaftar (Cln. Siswa Baru) 4 (empat) Tahun Terakhir 6 Jml. Siswa Kelas VII Jml. Siswa Kelas VIII Jml. Siswa Kelas IX Jumlah (VII+VIII+IX) Th.2011/ org 150 org 183 org 158 org 501 org Th.2012/ org 177 org 150 org 162 org 489 org Th.2013/ org 165 org 176 org 146 org 487 org Th.2014/ org 180 org 154 org 174 org 508 org 6 Dokumentasi tentang Keadaan Peserta Didik SMP N 2 Warungasem Batang, Tahun 2014/2015, dikutip tanggal 17 September 2014.

8 43 B. Peran Guru PAI dalam Pembinaan Mental Keagamaan Siswa SMP N 2 Warungasem 1. Pembinaan Mental Keagamaan Siswa SMP N 2 Warungasem Batang Berdasarkan hasil wawancara bahwa pembinaan mental keagamaan siswa SMP N 2 Warungasem Batang yaitu: Menurut Guru PAI SMP N 2 Warungasem A. Thoriq: Pembinaan mental keagamaan adalah pembinaan pada siswa-siswa atau anak didik yang bersumber pada ajaran agama, yang nota bene di SMP N 2 Warungasem ini penekanannya pada agama Islam karena kebetulan seluruh siswa-siswi yang ada di SMP N 2 Warungasem semuanya beragama Islam. 7 Hal senada di ungkapkan oleh RR Nurul Hasanah, S. Pd. I: Yang dimaksud dengan pembinaan mental keagamaan adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan mental atau jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya, serta siswa akan memiliki memiliki sikap spiritual keagamaan yang semakin baik. 8 Bapak Ahmad Thoriq menambahkan: Pembinaan mental keagamaan di SMP N 2 Warugasem ini Sangatsangat penting sekali dan itu sangat mendasar dan pokok, sebab anak jika tidak diberi dasar agama yang kuat maka mustahil akan bisa bertingkah laku baik, lebih-lebih pada era yang sekarang ini, anak tanpa memiliki pondasi yang kuat, berpegang pada ajaran agama yang kuat, maka anak mudah terjerumus ke dalam lembah kenistaan atau kepada pergaulan bebas. 9 7 Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September 2014.

9 44 Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Rr Nurul Hasanah, S. Pd. I: Pembinaan mental keagamaan untuk siswa SMP N 2 Warungasem sangat penting karena usia remaja belum memiliki sikap mental dan kepribadian yang kuat, emosinya juga belum stabil sehingga masih bisa terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari orang lain. Untuk itu pada usia remaja perlu dibimbing dalam sikap mental dan kepribadiannya sehingga siswa akan memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti yang luhur dan bersusila, terhindar dari sifat tercela sebagai langkah penanggulangan terhadap timbulnya kenakalan remaja. Selain itu dengan adanya pembinaan mental keagamaan, kesadaran siswa dalam beribadah semakin baik. 10 Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Drs. Casyanto (Kepala Sekolah SMP N 2 Warungasem Batang): sangat penting sekali karena dengan mental yang baik khususnya pada bidang keagamaan akan mengundang pola pikir anak atau cara belajar kita akan dilandasi oleh nilai-nilai keimanan atau kegamaan. 11 Rr. Nurul Hasanah Mengatakan: Kegiatannya ada kegiatan harian seperti kegiatan harian: tadarus selama 15 menit sebelum dimulai pelajaran (pagi hari), berdo a bersama sebelum dan sesudah pelajaran, membaca asmaul khusna sebelum mulai pelajaran PAI dan budi pekerti, shalat dhuhur berjamaah sesuai jadwal. Kemudian kegiatan mingguan: ada ekstra BTQ dan Rebana, yang terakhir kegiatan tahunan: shalat dhuha untuk kelas 9, do a bersama (istighosah) untuk kelas 9, pesantren kilat untuk kelas 7,8,9 setiap bulan ramadhan, peringatan maulid nabi muhammad SAW yang di isi dengan ceramah ataupun diadakan lomba-lomba keagamaan antar kelas, latihan qurban yaitu siswa setiap hari raa qurban berlatih qurban dengan iuran untuk dibelikan dua ekor sapi sebagai hewan qurban Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September Casyanto, Kepala Sekolah SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September 2014.

10 45 Bapak Ahmad Thoriq menambahkan: Kegiatannya disesuaikan dengan kondisi, tetapi cukup untuk kegiatan anak-anak, antara lain kegiatan anak-anak untuk membina atau menumbuhkembangan mental keagamaan disamping ada penekanan materi-materi khusus tentang bidang agama tetapi juga praktik-praktik agama dilakukan, suatu contoh pada saat mulai pelajaran kita berdoa bersama dengan doa dibaca secara keras, secara jahr bukan sirri, doa dibuatkan oleh guru agama ditulis menggunakan kata atau bahasa arab dibaca jahr secara bersama-sama kemudian dilanjutkan membaca Asmaul Khusna dengan maksud anak-anak supaya menghayati betapa pentingnya nama-nama Allah, kemudian dilanjutkan tadarus Al-Quran yakni pada jam pertama masuk. Berarti kegiatannya ada do a bersama, pembacaan Asmaul Khusna, dan tadarus Al-Quran yang pembacaannya sudah ditentukan oleh guru agama SMP N 2 Warungasem. Kemudian pada jamjam waktu shalat, seperti sehabis pulang itu ada jadwal kegiatan shalat berjamaah yang terjadwal secara teratur, demikian juga anak-anak dianjurkan pada saat istirahat khususnya pada anak kelas 9 untuk senantiasa melakukan shalat sunah dhuha. 13 Rr. Nurul Khasanah mengatakan: Metode yang saya gunakan dalam pembinaan mental keagamaan adalah dengan keteladanan, dengan metode ceramah, diskusi, dan pembiasaan. 14 Bapak Ahmad Thoriq Mengatakan: kalau secara umum siswa-siswi SMP N 2 Warungasem ya sudah bagus, mental keagamaannya sudah bagus, buktinya apa? Dari kalau kita melihat pada saat pagi-pagi atau saat masuk sekolah untuk membaca alquran sebagian besar atau mayoritas itu sudah bisa membaca quran meskipun masih ada beberapa yang tidak bisa baca, tetapi kalau secara praktik masih tetap harus dipupuk lagi, harus disadarkan lagi, yang namanya anak kan harus untuk selalu lebih meningkat, secara umum saya garis bawahi sudah bagus, baik karena dengan dibuktikannya sebagian besar anak-anak bisa membaca Al-Qur an, tetapi untuk praktik ubudiyahnya secara keseluruhan masih perlu dibenahi di sana-sini, ini menurut saya masih wajar Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September 2014.

11 46 Hal senada juga dikatakan Rr. Nurul Hasanah: Menurut pengamatan saya, siswa-siswi SMP N 2 Warungasem telah memiliki mental keagamaan yang baik, hal ini terbukti dengan telah petuhnya mereka dalam melaksanakan tata tertib sekolah, tidak pernah tawuran baik antar siswa maupun dengan sekolah lainnya. Selain itu mereka juga semakin rajin beribadah. Akan tetapi mereka tetap perlu bimbingan dan dorongan atau motivasi untuk lebih giat lagi dalam beribadah. 16 Bapak Casyanto Menambahkan: InsyaAllah sudah baik, karena selama saya menjabat disini yang namanya kejadian-kejadian yang melanggar norma kesusilaan belum pernah terjadi karena selalu dalam koridornya, ya kalau kenakalankenakalan kecil yang tidak mencoreng nama baik sekolah itu lumrah, tetapi yang namanya perbuatan asusila, yang melanggar norma hukum, di SMP N 2 Warungasem insyaallah tidak ada, anak-anak selama saat ini dalam keadaan mental keagamaannya baik Peran Guru PAI dalam Pembinaan Mental Keagamaan Siswa SMP N 2 Warungasem Batang Peran Guru PAI dalam pembinaan mental keagamaan siswa di SMP N 2 Warungasem Batang sangat sentral. Karena sosok guru PAI harus bisa menjadi teladan yang baik bagi muridnya. Hal ini sesuai dengan yang di katakan Bapak Ahmad Thoriq yaitu: Peran guru dalam pembinaan mental keagamaan siswa di SMP N 2 Warungasem sangat-sangat vital, jika guru tidak memberikan satu penekanan atau stressing atau pencerahan, kemudian juga tidak memberikan teladan kepada anak-anak maka tidak mungkin anak-anak akan berbuat sesuai dengan apa yang digariskan oleh agama. Sekali lagi saya ulangi, guru itu sangat berperan sekali, satu contoh; seandainya guru hanya bersantai-santai saja SMP N 2 Warungsem ini dulu siswanya tidak berpakaian ala syar iah secara Islam, SMP N 2 Warungasem itu siswanya 16 Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September Casyanto, Kepala Sekolah SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September 2014.

12 47 yang putra dulu pakai celana pendek sekarang sudah pakai celana panjang, kemudian siswa yang putri dulu hanya pakai anderok dan tidak berkerudung atau tidak pakai jilbab atau hijab sekarang pakai hijab. Itu tidak dipungkiri bukan karena undang-undang perda, tetapi khusus untuk SMP N 2 Warungasem karena kegetolan, karena kegigihan, karena kesabaran guru PAI dalam memberikan pencerahan tentang agama khususnya tentang menutup aurat kepada siswa-siswi SMP N 2 Warungasem, sehingga alhamdulillah sekarang anak-anak atau siswasiswi di sini sudah secara syar i, dhahiri mereka sudah menutup aurat semuanya, ini sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam dan mudahmudahan mereka-mereka yang sudah memakai pakaian sesuai dengan ajaran agama Islam ini bisa diterima sebagai amalan baik, niatnya memang karena Allah sehingga nanti dapat pahala dari Allah SWT. 18 Hal senada juga dikatakan oleh Rr. Nurul Hasanah: Peran Guru PAI dalam pembinaan mental keagamaan siswa sangatlah urgen, karena guru agama Islamlah siswa dapat memperoleh materimateri tentang pendidikan agama Islam, selain mendapatkan pengajaran siswa selalu mendapatkan bimbingan dan latihan dari guru PAI dalam hal pembiasaan sikap mental spiritual keagamaan siswa. Guru PAI juga menjadi contoh teladan yang baik bagi anak secara langsung. 19 Bapak Casyanto menambahkan: Perannya ya ikut mengarahkan, ikut mengawasi siswa, ikut mengimplementasikan tentang nilai-nilai keislaman pada diri masingmasing bapak ibu guru agar dapat di contoh oleh anak-anak didik, sperti contoh saat shalat dhuhur berjamaah, bapak ibu guru yang tidak mengajar ikut shalat berjamaah, itu sebagai bukti bahwa guru memberikan contoh atau teladan kepada anak bagaimana perannya bapak/ibu guru termasuk mengawasi anak-anak dalam kegiatan, kemudian mengingatkan anakanak pada saat belajar, agar anak itu tidak lupa memulai kegiatan dengan membaca doa sebelum belajar, mengucap syukur kepada Allah setelah selesai belajar Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September Casyanto, Kepala Sekolah SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September 2014.

13 48 Menurut Suhana, siswa kelas VIII, Peran Guru PAI adalah selalu memberi contoh yang baik, mendampingi dalam melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah, membina saat pembelajaran PAI, membina saat membaca Asmaul Khusna dan saat bertadarus. 21 Hal yang sama juga dikatakan oleh Dwi Harjito, siswa kelas VII: Perannya guru selalu mendampingi siswa dalam kegiatan keagamaan, misalnya pada saat shalat Dhuhur berjamaah, mendampingi siswa saat tadarusan. 22 Ferra Angra Mulia Menambahkan: Peran guru PAI di SMP 2 ini sebagai motivator, sebagai pembina, dan sebagai pengarah Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan Mental Keagamaan Siswa SMP N 2 Warungasem Batang a. Faktor Pendukung Berdasarkan hasil wawancara bahwa faktor pendukung dalam pembinaan mental keagamaan siswa SMP N 2 Warungasem Batang yaitu : Menurut Bapak Ahmad Thoriq: Segala sesuatu khususnya dalam bidang agama, khusus lagi di SMP N 2 Warungasem banyak faktor-faktor yang mendukung, ada faktor internal yaitu faktor yang berada di lingkungan sekolah SMP N 2 warungasem sendiri yang pertama adalah faktor guru, guru-guru lain selain guru PAI termasuk di sini kepala sekolah alhamdulillah semuanya adalah beragama Islam sehingga dalam memberikan 21 Suhana, Siswa Kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Dwi Harjito, Siswa Kelas VII, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Ferra Angra Mulia, Siswa Kelas IX, Wawancara Pribadi, SMP N2 Warungasem Batang, 27 September 2014.

14 49 pencerahan atau memberikan suatu gambaran, guru PAI untuk meminta izin dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan pengembangan atau pembinaan mental keagamaan siswa khususnya kepada kepala sekolah karena sama-sama muslim menjadi lebih mudah dan bisa diterima karena satu keyakinan. Kemudian termasuk juga sarana dan prasarana alhamdulillah meskipun secara sederhana karena lingkungannya muslim sudah ada mushola yang dari dulu memang ada meskipun di sana sini perlu penambahan atau perbaikan sehingga bisa mencukupi untuk seluruh kegiatan keagamaannya. Kemudian faktor eksternal yaitu dari lingkungan sekitar. Alhamdulillah masyarakat sekitar SMP N 2 warungasem yaitu berada di desa kalibeluk yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam sehingga selalu mensupport, selalu bisa mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa-siswi SMP N 2 warungasem dan banyak hal yang memang terjadi satu mitra kegiatan bersama, satu contoh misalnya pada bulan puasa itu terjadi penarikan atau pengumpulan zakat fitrah oleh anak-anak atau siswa-siswi SMP N 2 warungasem kemudian nanti ditasarufkan kepada warga yang berada di sekitar sekolah yaitu warga desa kalibeluk, ini sudah terjadi sejak lama. Demikian juga pada saat bulan Dzulhijjah atau bulan idul qurban yaitu anak-anak juga sudah terbiasa senantiasa melaksanakan qurban dan setidaknya ada sebagian kecil juga yang bisa disampaikan atau disalurkan kepada warga sekitar sekolah SMP N 2 warungasem. Demikian juga pada saat-saat ada kegiatan sosial nanti bisa terjadi anak-anak dengan warga sekitar khususnya para tokoh agama untuk bersama-sama memelihara masjid di desa kalibeluk atau mensyiarkan agama dalam rangka mengisi kegiatan Ramadhan atau kegiatan pesantren kilat yang suatu saaat pernah ditempatkan di masjid kalibeluk. 24 Hal serupa juga dikatakan oleh Rr. Nurul Hasanah: Faktor yang mendukung dalam pembinaan mental keagamaan siswa di SMP N 2 warungasem adalah yang pertama kebijakan dari kepsek yang mendukung terlaksananya program-program keagamaan di SMP 2 warungasem. Kedua, dukungan dr Bapak/Ibu guru yang lain atau Guru mapel lain. Ketiga, keseriusan dan kesadaran siswa-siswi dalam melaksanakan program-program yang telah dibuat oleh guru PAI dan sekolah. 24 Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September 2014.

15 50 Hal yang sama dikatakan oleh Kepala Sekolah, Bapak Casyanto: Faktornya adalah memanfaatkan sudah adanya sarana prasarana yang ada, dengan nilai-nilai religius yang ada di sekolah kita itu Insyaallah sudah mendukung, karena kebetulan juga Seratus persen gurunya juga beragama Islam, semua Ibu gurunya sudah memakai jilbab, itu sebagian dari faktor yang mendukung. 25 Dwi Harjito siswa kelas VII juga mengatakan: Faktor yang mendukung yaitu siswanya seagian besar selalu ikut dalam kegiatankegiatan keagamaan yang ada di SMP 2 ini. 26 Suhana siswa kelas VIII menambahkan: Semua warga di SMP N 2 Warungasem ini beragama islam, guru-guru yang lain selalu ikut serta dalam kegiatan keagamaan. 27 b. Faktor Penghambat Faktor-faktor penghambat dalam pembinaan mental keagamaan siswa SMP N 2 Warungasem Batang yaitu, sebagaimana yang dikatakan Bapak Ahmad Thoriq: Barang tentu segala sesuatu pasti ada yang menghambat, biasanya yang menghambat juga sama ada datang dari intern atau dalam sekolah sendiri dan ada yang berasal dari luar. Yang dari dalam, karena meskipun guru itu semua beragama islam tetapi pemahaman Islamnya kan heterogen atau berbeda-beda, kemudian latar belakang Islamnya juga berbeda, karena kita sadar dan kita tahu bahwa islam pun itu kan mempunyai banyak paham, oleh karena itu kadang-kadang sulit untuk menyatukan satu paham yang sehingga bisa diterima oleh 25 Casyanto, Kepala Sekolah SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Dwi Harjito, Siswa Kelas VII, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Suhana, Siswa Kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September 2014.

16 51 semua Bapak atau Ibu guru. Yang berikutnya untuk kegiatan-kegiatan yang memang agak memerlukan dana ini juga kan semuanya bersumber pada siswa, kalau dari siswa kan berarti terbatas sekali sumber dananya sehingga sebetulnya masih banyak keinginan dari guru-guru khususnya guru PAI yang dalam rangka untuk mensyiarkan islam di sekolah tetapi karena terkendala oleh dana khususnya karena mungkin regulasi pemerintah khususnya Diknas atau Disdikpora, maka memang dana-dana bos tidak boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan, sehingga untuk pengembangan keagamaan praktis harus didanai oleh siswa sendiri. Berikutnya dari eksternal, kadang-kadang kalau di ajak untuk berpartisipasi yang aktif apa lagi yang sudah berkaitan dengan hal dana agak kurang merespon tetapi sekolah yang membagi bantuan ya terespon sekali untuk kegiatan yang dalam hal untuk kebersamaan atau amaliyah bersama atau kerja bakti sngat terespon tetapi kalau kembali ke hal dana memang semacam itu baik intern maupun ekstern. 28 Hal senada juga diungkapkan oleh Rr. Nurul Hasanah: Faktor yang menghambat dalam pembinaan mental keagamaan adalah yang pertama tidak terlaksananya program kegiatan keagamaan dikarenakan tidak adanya dana dari sekolah, yang kedua kurangnya kesadaran dari beberapa siswa dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan. 29 Berbeda halnya dengan yang dikatakan di atas, Kepala Sekolah Bapak Casyanto mengatakan: Kadang-kadang yang namanya manusia hambatan itu secara non teknis, hambatan disini yang saya maksudkan adalah kesadaran dari anak, karena bentuknya heterogen tidak homogen, bila disuruh ini mau, tapi anak kadang-kadang mempunyai lingkungan yang berbeda, tetapi hambatan secara cara sarana prasarana yaitu, karena musholanya tidak terlalu besar, maka tidak semua siswa setiap hari bisa melaksanakan jamaah shalat dhuhur tetapi harus secara bergiliran, kemudian kalau pas musim kering ini kan air kadang-kadang menjadi 28 Ahmad Thoriq, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 18 September Rr Nurul Hasanah, Guru PAI SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 29 September 2014.

17 52 kendala non teknis. 30 Menurut Suhana siswa kelas VIII berpendapat: Muholanya sempit, mukenanya terbatas, adanya perbedaan pemahaman tentang agama islam. 31 Hal yang sama juga dikatkan oleh Dwi Harjito siswa kelas VII: Faktor yang menghambat diantaranya yaitu musholanya kurang luas sehingga seluruh siswa tidak bisa berjamaah secara keseluruhan, kekurangan air apabila musim kemarau panjang Casyanto, Kepala Sekolah SMP N 2 Warungasem Batang, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Suhana, Siswa Kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September Dwi Harjito, Siswa Kelas VII, Wawancara Pribadi, SMP N 2 Warungasem Batang, 27 September s

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang 118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari keseluruhan data yang penulis uraikan dalam skripsi ini, dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut: 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH A. TUJUAN PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja 2.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi 99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor kunci yang memegang peranan terbesar dalam kemajuan suatu bangsa dan peradaban. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Sekolah 4.1.1 MTs.S Darul Hasanah. Sekolah MTs.S Darul Hasanah adalah nama sekolah yang bergerak dibidang pendidikan, guna melahirkan siswa yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut : 148 BAB VI KESIMPULAN Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan yang ditarik dari temuan hasil peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam membangun karakter siswa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajad

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis SMP N 1 Wiradesa terletak di kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MI WALISONGO PEKAJANGAN Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo Pekajangan Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN A. Analisis Penggunaan Metode Pembiasaan dalam Menghafal Doa Harian di KB Al Barokah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG 45 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG A. Analisis Materi Pendidikan Akhlak di MI Islamiyah Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang Banyak pendapat pendidikan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam 171 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam tesis ini maka penulis dapat mengemukakan isi dari keseluruhan inti penelitian berupa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum lokasi penelitian 1. Sejarah Singkat PSBR Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak adalah implementasi dari iman dan segala bentuk perilaku. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam Al-Quran surat Luqman

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil dari penelitian tentang Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Budaya Keagamaan di SMAN 1 Rejotangan Tulungagung berupa data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG

BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG 71 BAB IV ANALISIS METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI PROYONANGGAN 06 BATANG A. Proses Pendidikan Agama Islam dengan Metode Keteladanan Metode keteladanan dalam Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014. TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI PONOROGO 2015 (STUDI KASUS SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 PONOROGO) A. Bentuk-bentuk partisipasi politik pemilih

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja?

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja? PEDOMAN WAWANCARA Hari/Tanggal : Selasa, 18 april 2017 Jam : 08.06-08.28 Lokasi Sumber Data : SDIT Insan Utama Kasihan : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) Pertanyaan : 1. Bagaimana tanggapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PENGEMBANGAN RELIGIUSITAS SISWA DI SMP ISLAM SUBHANAH SUBAH BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PENGEMBANGAN RELIGIUSITAS SISWA DI SMP ISLAM SUBHANAH SUBAH BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PENGEMBANGAN RELIGIUSITAS SISWA DI SMP ISLAM SUBHANAH SUBAH BATANG A. Analisis Peran Guru PAI dalam Pengembangan Religiusitas Siswa di SMP Islam Subhanah Subah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian generasi muda. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Setelah penelitian mengumpulkan data dari hasil penelitian, yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data dokumentasi maka selanjutnya peneliti akan melakukan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER TOLERANSI OLEH GURU PAI DI SMP NEGERI 7 KEBUMEN

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER TOLERANSI OLEH GURU PAI DI SMP NEGERI 7 KEBUMEN STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER TOLERANSI OLEH GURU PAI DI SMP NEGERI 7 KEBUMEN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada program pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari Unit Pelaksanaan

Lebih terperinci

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah).

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah). I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah). Didalamnya terdapat beberapa peristiwa penting dan kewajiban utama bagi umat Islam. Diantaranya adalah pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung 116 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung Budaya Religius di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol

Lebih terperinci

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R. Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R. Guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan berbagai dinamika kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta didik. Diasumsikan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. Surya. Menempati SD Wisma Surya selama 2 tahun yakni pada tahun 1977-

BAB III LAPORAN PENELITIAN. Surya. Menempati SD Wisma Surya selama 2 tahun yakni pada tahun 1977- 57 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 13 Surabaya 1. Sejarah Singkat Sekolah Lembaga pendidikan menengah SMP Negeri 13 Surabaya berdiri pada tanggal 5 Juli 1977, pada awalnya sekolah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil paparan penyajian data hasil penelitian mengenai Implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Obyek Penelitian 1. Sejarah singkat berdirinya SD Negeri 1 Barang SD Negeri 1 Barang didirikan pada tahun 1947. Pada saat itu keadaan penduduk di sekitar lingkungan

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Telp./Faks. 021-3811772, Email :subditpai.smp@gmail.com J A K A R T A Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG Setelah memperoleh data berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG 31 BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG A. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Kluwih Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kluwih berdiri pada tahun 1964 tepatnya pada tanggal 4 Januari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai. Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai. Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Metode Pembelajaran Guru Fiqih Dalam Pembentukan Nilai-Nilai Tanggung Jawab Siswa di MTsN Karangrejo Tulungagung. Metode merupakan sebuah cara yang akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA SD NEGERI NATAH NGLIPAR GUNUNGKIDUL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan akhlak sangat penting ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks nasional, kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam pelaksanaannya seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pendidikan, yang mengedepankan proses pematangan kejiwaan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pendidikan, yang mengedepankan proses pematangan kejiwaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidik atau guru merupakan komponen vital dan fundamental dalam proses pendidikan, yang mengedepankan proses pematangan kejiwaan, pola pikir dan pembentukan

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI OLEH: MASTURI NIM. 3211113120 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah cukup dengan hanya memiliki kecerdasan saja, tetapi harus disertai dengan kesehatan mental dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Membangun suasana religius di dalam lingkungan sekolah adalah membudayakan kebudayaan atau kebiasaan islami di sekolah, agar siswa mempunyai akhlak baik sehingga mampu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan data Penelitian 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung Hasil wawancara secara langsung dari sumber data yang ada di MAN 1 Tulungagung tentang gambaran akhlakul

Lebih terperinci

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan. Dalam arti luas, pendidikan baik yang formal maupun yang nonformal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini ikut menuntut kemajuan dalam segala sektor. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan

Lebih terperinci

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Lampiran 1. TRANSKRIP OBSERVASI Kode : 01 Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Jam : 06.45 Disusun jam Topik yang diobservasi : 19.30 WIB : Pembiasaan sholat dhuha Transkrip Observasi Setiap pagi sebelum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru dalam

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA. Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui

BAB IV PAPARAN DATA. Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui 78 BAB IV PAPARAN DATA A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan Ekstrakurikuler Bernuansa Islam Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di UPTD SMP Negeri 1 Ngunut Tulungagung, dapat

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekolah Negeri yang ada di bawah naungan Departemen Pendidikan

BAB III HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekolah Negeri yang ada di bawah naungan Departemen Pendidikan 78 BAB III HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 11. Sejarah SMAN 1 Bangkalan Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Bangkalan. Tempat peneliti melakukan tugas akhir skripsi. Sekolah SMAN 1 Bangkalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar membaca Al-Qur an siswa, strategi guru Al-Qur an Hadits dalam menumbuhkan motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci