SATUAN TUGAS WASPADA INVESTASI DAERAH & INVESTASI ILEGAL TANGERANG SELATAN, JULI 2017 PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
|
|
- Suhendra Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SATUAN TUGAS WASPADA INVESTASI DAERAH & INVESTASI ILEGAL TANGERANG SELATAN, JULI 2017 PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2 OUTLINE I. OTORITAS JASA KEUANGAN II. III. WASPADA INVESTASI SATUAN TUGAS WASPADA INVESTASI
3 I. OTORITAS JASA KEUANGAN
4 Dasar Pembentukan OJK Amanat UU Perkembangan Industri Keuangan Konglomerasi Jasa Keuangan Perlindungan Konsumen
5 II. WASPADA INVESTASI
6 1. KARAKTERISTIK & MODUS Return atau keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi (bahkan seringkali tidak masuk akal) dan/atau dalam jumlah yang dipastikan. Produk investasi ditawarkan dengan janji akan dijamin dengan instrumen tertentu, seperti emas, giro, atau dijamin oleh pihak tertentu seperti pemerintah, Bank dan lain-lain; Menggunakan nama perusahaanperusahaan besar secara tidak sah untuk meyakinkan calon investor; Dana masyarakat tidak dicatat dalam segregated account (akun yang terpisah) agar mudah digunakan secara tidak bertanggung jawab.
7 2. MONEY GAME & MLM Ciri-ciri Money Game Tidak ada produk yang dijual. Bila adapun, dijual dengan harga yang tidak sesuai (over price). Fungsinya sebagai "tempelan kedok bisnisnya Bonus aktif diperoleh dari perekrutan (member get member dapat bonus) Bonus pasif diperoleh berdasarkan persentase nilai investasi yang ditanamkan Pay out hasil bonus keuntungan tidak masuk akal (Contoh: 1 minggu 10%, 3 minggu 20%) Boleh memiliki lebih dari satu akun (bergabung berkalikali) Perusahaan tidak memiliki ijin yang sesuai (dalam hal ini tidak memiliki SIUPL) Ciri-ciri Direct Selling/MLM yang benar Memiliki produk untuk dijual (produk yang jelas) Bonus aktif diperoleh dari penjualan produk Bonus pasif diperoleh dari omset penjualan / pembelian produk grup / jaringan Pay out bonus marketing plan tidak boleh lebih dari 40% Ada pendampingan & pelatihan untuk anggota / member dalam meningkatkan kualitas & kuantitas SDM Perusahaan memiliki ijin yang sesuai (dalam hal ini memiliki SIUPL)
8 3. MENGHINDARI INVESTASI BODONG (ILEGAL)
9 III. SATUAN TUGAS WASPADA INVESTASI
10 1. SEJARAH PEMBENTUKAN SATGAS WASPADA INVESTASI Tahun Dasar Pembentukan atau Pertimbangan Anggota 2007 Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-208/BL/2007 tanggal 20 Juni 2007 Bapepam-LK, BI, Kemendag, Bareskrim Polri, serta PPATK 2009 Perubahan keanggotaan Bertambah Kemenkop UKM; dan Kejaksaan RI 2012 Perubahan keanggotaan Bertambah BKPM; dan Kemenkominfo Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan - Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 01/KDK.04/2013 tanggal 26 Juni Perubahan keanggotaan BI keluar 2016 SK DK OJK Nomor 01/KDK.01/2016 tanggal 1 Januari 2016 tentang Pembentukan Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi Nota Kesepakatan tentang Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi tanggal 21 Juni Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 01/KDK.01/2017 tanggal 1 Januari 2017 tentang Pembentukan Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi - Bapepam-LK digantikan OJK - PPATK keluar OJK, Kejaksaan RI, Kepolisian RI, Kemendag, Kemenkop UKM, Kemenkominfo, dan BKPM OJK, Kejaksaan RI, Kepolisian RI, Kemendag, Kemenkop UKM, Kemenkominfo, dan BKPM
11 2. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN SATGAS WASPADA INVESTASI Maraknya ajakan investasi ilegal Untuk meningkatkan perlindungan konsumen serta kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan OJK perlu melakukan tindakan preventif, kuratif, ataupun represif melalui pembentukan Satgas Waspada Investasi Tingkat literasi hanya 29,66% well literate Amanat UU OJK dan POJK 1/2013 Perlindungan Konsumen Kegiatan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin banyak terjadi di daerah serta perlu optimalisasi dan efisiensi serta respon cepat atas pengaduan dan/atau pelaporan dari masyarakat Pembentukan Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Daerah
12 3. TUJUAN PEMBENTUKAN TIM SATGAS WASPADA INVESTASI DAERAH
13 4. MANFAAT PEMBENTUKAN TIM SATGAS WASPADA INVESTASI DAERAH Meningkatkan kembali minat dan kepercayaan masyarakat atas produk-produk Jasa Keuangan yang ditawarkannya. Meningkatkan pendapatan baik dari segi dana pihak ketiga ataupun dari segi pinjaman sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi. Lebih cepat mendapatkan informasi terkait kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi yang melawan hukum. Mengurangi potensi kerugian yang lebih besar karena penanganan yang kurang efektif. Mudah melapor dan bertanya terkait kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi tanpa izin dan berpotensi merugikan. Terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas.
14 5. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN TIM SWI DAERAH 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. 5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. 6. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama. 9. KDK OJK Nomor 35/KDK.01/2016 tentang Pembentukan Tim Kerja SWI Provinsi Banten.
15 6. SUSUNAN TIM SWI DAERAH Berdasarkan Komitmen Bersama Pencegahan dan Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi tanggal 16 September Kepolisian Prov. Banten Kantor Regional 1 DKI Jakarta & Banten (OJK) Kajati Banten Kanwil Kementerian Agama Banten Sekretariat Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Daerah berkedudukan di Kantor OJK setempat
16 7. LANGKAH OJK TERKAIT TIM SWI 1 Tindakan Preventif 2 Tindakan Represif LANGKAH YANG DILAKUKAN OJK Identifikasi Informasi Koordinasi dengan Satgas Waspada Investasi Sosialisasi dan Edukasi kepada Masyarakat Mystery Shopping Pencantuman dalam Investor Alert portal Menyediakan saluran komunikasi layanan konsumen Membentuk Satgas Waspada Investasi di Pusat dan Daerah Koordinasi dengan Satgas Waspada Investasi Pemblokiran Situs bermuatan Investasi Ilegal - Klarifikasi legalitas usaha - Pemeriksaan Bersama - Penghentian Kegiatan Usaha - Siaran Pers - Penegakan hukum Melakukan tindakan terhadap entitas yang menjanjikan pembebasan hutang di tahun 2016
17 8. PERAN OJK DALAM TIM SWI DAERAH Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap Kegiatan Jasa Keuangan (perbankan, pasar modal, serta perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan LJK lainnya). Melakukan tindakan pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat, yang meliputi: memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya; meminta LJK untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan.
18 9. KESIMPULAN Melalui Satgas Waspada Investasi dan Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Daerah diharapkan: Pencegahan dan penanganan dugaan tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi dapat dilaksanakan secara efektif Tujuan : memberikan perlindungan kepada konsumen sektor jasa keuangan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan
19 TERIMA KASIH
20 CONTOH-CONTOH KASUS INVESTASI ILEGAL
21 RINCIAN KASUS WASPADA INVESTASI (1) No Kegiatan Investasi Ilegal Kerjasama SWI Pusat dgn Tim Kerja SWI Daerah 1 UN Swissindo Menerbitkan surat pelunasan hutang kepada masyarakat yang mempunyai pinjaman di Bank maupun lembaga pembiayaan 2 PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) (P-21) Penawaran investasi emas dengan imbal hasil 5-10% per bulan Jawa Barat (Tasikmalaya), Jawa Tengah dan DIY, Sumatera Bagian Utara (Medan), Bali dan Nusa Tenggara (Bali), Sulawesi Selatan (makasar), Sulawesi Tengah (Palu) Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bengkulu, Lampung, Riau, Kepulauan Riau, Purwokerto, Tegal, Cirebon Cirebon BMT Global Insani Menawarkan produk investasi yang tidak sesuai dengan izinnya 3 Koperasi Pandawa-Paguyuban Warga Negara RI Menerbitkan surat pelunasan hutang kepada masyarakat yang mempunyai pinjaman di Bank maupun lembaga pembiayaan Malang
22 RINCIAN KASUS WASPADA INVESTASI (2) No Kegiatan Investasi Ilegal Kerjasama SWI Pusat dgn Tim Kerja SWI Daerah 4 Dream For Freedom (D4F) Melakukan penawaran investasi dalam bentuk jual beli produk (sistem loketnesia dan promonesia) dengan menggunakan skema piramida Bengkulu 5 PT Crown Indonesia Makmur Kominitas sosial saling bantu membantu dengan menerima bagi hasil 30% per bulan 6 Swiss Forex International Paket investasi minimal USD 10 atau Rp dengan imbal hasil sebesar 30% sampai 200% per 30 hari Lampung Kalimantan Tengah
23 PENANGANAN KASUS KSP PANDAWA MANDIRI No Tanggal Kegiatan 1 Tanggal 31 Mei 2016 rapat pembahasan dengan anggota Satgas Waspada Investasi dari Kemenkop UKM RI 2 Tanggal 22 Agustus 2016 Satgas Waspada Investasi bersama dengan Bareskrim Polri dan Kemenkop UKM RI melakukan pembahasan bersama terkait akan dilakukannya pemeriksaan bersama untuk mendapatkan dokumen-dokumen terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh KSP Pandawa Mandiri Group 3 Tanggal 11 November 2016 Satgas Waspada Investasi menghentikan kegiatan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin yang dilakukan oleh Sdr. Nuryanto 4 Tanggal 15 November 2016 Satgas Waspada Investasi kembali mengundang Sdr. Nuryanto selaku KSP Pandawa Mandiri Group. Dalam rapat tersebut Sdr. Nuryanto menandatangani surat pernyataan yang menyatakan : 1. Sdr. Nuryanto dan Pandawa Group telah menghentikan penghimpunan dana masyarakat sejak tanggal 11 November Sdr. Nuryanto menghentikan pemberian bunga dana investor yang saat ini 10% (sepuluh persen) per bulan sejak tanggal 11 November 2016 kepada siapapun dan dimanapun. 3. KSP Pandawa Mandiri Group tidak pernah dan tidak ada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dengan memberikan bunga sebesar 10% (sepuluh persen) per bulan kepada pihak manapun. 4. Sdr. Nuryanto akan mengembalikan dana investor seluruhnya pada tanggal jatuh tempo paling lambat 1 Februari Satgas Waspada Investasi melakukan siaran pers terkait dengan hasil rapat tanggal 15 November 2016 yang telah dilakukan oleh Satgas Waspada Investasi dan Sdr. Nuryanto dengan judul OJK Dan Satgas Waspada Investasi Hentikan Kegiatan Pandawa Group Depok 5 Tanggal 28 November 2016 Satgas Waspada Investasi kembali mengundang Sdr. Nuryanto dan/atau Pandawa Group dalam rapat Satgas Waspada Investasi. Sdr. Nuryanto dalam pertemuan tersebut telah memberikan pernyataan, bahwa dirinya dan Pandawa Group telah menghentikan penghimpunan dana masyarakat sejak tanggal 11 November 2016 dan menghentikan pemberian bunga dana investor yang saat ini 10% (sepuluh persen) per bulan. Satgas Waspada Investasi kembali melakukan siaran pers terkait dengan siaran pers yang dilakukan oleh KSP Pandawa Mandiri Group dengan judul Penuhi Panggilan OJK, Nuryanto Pendiri Pandawa Group Depok Hentikan Penghimpunan Dana Masyarakat
24 PENANGANAN KASUS KSP PANDAWA MANDIRI No Tanggal Kegiatan 6 Tanggal 13 Desember 2016 Satgas Waspada Investasi melakukan pembahasan dengan Bareskrim Polri, Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Resort Depok terkait dengan kewenangan untuk melaksanakan Penyidikan atas kasus Sdr. Nuryanto dan/atau Pandawa Group dengan hasil bahwa proses penegakan hukum (Penyidikan) dilakukan Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan pertimbangan Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya telah melakukan penyelidikan sejak Agustus Tanggal 16 Desember 2016 Satgas Waspada Investasi menyampaikan surat rekomendasi Pelaksanaan Penyidikan Kasus Sdr. Nuryanto dan/atau Pandawa Group kepada Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya agar proses penegakan hukum dilakukan oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya 8 Tanggal 19 Desember 2016 Satgas Waspada Investasi melakukan koordinasi penanganan kasus KSP Pandawa Mandiri Group, Pandawa Group dan/atau Sdr. Nuryanto terkait dengan dugaan melakukan tindak pidana dalam kegiatan yang dilakukan 9 Tanggal 26 Januari 2017 Guna mengetahui perkembangan pengembalian dana masyarakat yang jatuh tempo pada tanggal 1 Februari 2017, Satgas Waspada Investasi mengundang Sdr. Nuryanto dan Pengurus Pandawa Group untuk dapat menjelaskan skema pengembalian dana investor dan persyaratan jika akan mencairkan dana tersebut (Sdr. Nuryanto tidak hadir dalam rapat maka Satgas Waspada Investasi mengundang kembali dalam rapat tanggal 30 Januari 2017) 10 Tanggal 30 Januari 2017 Tidak dapat diketahui perkembangan pengembalian dana nasabah Pandawa Group oleh Sdr. Nuryanto sesuai dengan surat pernyataan yang dibuat karena Sdr. Nuryanto tidak hadir dalam rapat 11 Tanggal 1 Februari 2017 rapat Satgas Waspada Investasi untuk mengetahui antisipasi yang dilakukan oleh Satgas Waspada Investasi terhadap kemungkinan tuntutan dari nasabah Pandawa Group sehubungan dengan berakhirnya tenggat waktu pengembalian dana nasabah pada tanggal 1 Februari 2017 Pembentukan Satuan Khusus Penanganan Kasus Pandawa Group
25 PENANGANAN KASUS KSP PANDAWA MANDIRI No Tanggal Kegiatan 12 Tanggal 10 Februari 2017 Penetapan tersangka Sdr. Nuryanto oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya dan dinyatakan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). 13 Tanggal 17 Februari 2017 Satgas Waspada Investasi dan Penyidik dari Kepolisian Daerah Metro Jaya berkoordinasi dalam rangka pemeriksaan Ahli dari Kemenkop UKM RI terkait Kasus Pandawa Group 14 Tanggal 19 Februari 2017 Kepolisian Daerah Metro Jaya telah melakukan : 1. Penangkapan dan penahanan terhadap Sdr. Nuryanto beserta tiga orang lainnya selaku administrasi Pandawa Group. 2. Penyitaan berupa beberapa sertifikat tanah dengan total nilai Rp 250 Milyar dan 5 unit kendaraan. 3. Pemblokiran beberapa rekening dengan jumlah total Rp 12 Milyar. 4. Pemeriksaan terhadap Sdr. Fahrul anggota TNI AD dan Sdr. Ferry anggota TNI AL dan telah dilimpahkan kepada POM AD dan POM AL. 15 Tanggal 13 Maret 2017 Penyidik OJK memeriksa Pegawai Bank Indonesia Level G2 terkait keikutsertaannya di Pandawa Group sesuai Surat Nomor S-24/MS.61/2017 tanggal 13 Maret 2017 perihal Bantuan Pemanggilan Pegawai Bank Indonesia 16 Tanggal 14 Maret 2017 Penyidik OJK memeriksa pegawai 20 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. yang terindikasi sebagai anggota/leader Pandawa Group sesuai Surat S-23/MS.61/2017 tanggal 10 Maret 2017 perihal Bantuan Pemanggilan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
26 PENANGANAN KASUS KSP PANDAWA MANDIRI 1. Jumlah Laporan Polisi 31 Laporan 2. Saksi yang sudah di BAP 107 Orang 3. Ahli yang sudah diperiksa 3 Orang 4. Data Korban Posko Crisis Center 7,513 Orang 4. Taksiran Kerugian Rp. 1,526 Trilyun 5. Jumlah Tersangka 26 Orang 1) Dumeri alias Nuryanto (Ketua KSP Pandawa Group) Keluarga Nuryanto 2) Nani (Isteri 1 Dumeri) 3) Cici (Isteri 2 Dumeri) 4) Dakim (Orang tua Cici) Leader Diamond 5) Madamin 6) Vita Lestari 7) Arif Firmansyah 8) Sabilal 9) Muhamad Soleh 10) Yeni Selva 11) Bambang Ashidiq Leader Bintang 8 12) Roni Santoso 13) Yeret Meta 14) Tohiron 15) Ricky M. Kurniawan 16) Abdul Karim 17) Reza Fauzan 18) Dedi Susanto 19) Dani Kurniwan 20) Prioko Setyo Putro Leader Bintang 7 21) Subari 22) Sutaryo 23) Anto Wibowo 24) Siti Parlianingsih
27 KASUS PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) Anggota rugi jika tidak merekrut anggota baru Lebih fokus pada perekrutan anggota baru daripada penjualan produk Biaya keanggotaan tidak sebanding dengan nilai produk yang diperoleh
28 STRUKTUR ORGANISASI CSI
29
30
31
32
33
34
35
Pengenalan Tugas dan Fungsi OJK & Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Pengenalan Tugas dan Fungsi OJK & Kantor Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Otoritas Jasa Keuangan Regulator & Pengawas Perbankan (Bank Umum, dan BPR) UU No. 21 Tahun 2011 Regulator & Pengawas
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAKATAN OJK-KEJAKSAAN RI Jakarta, 3 Juni 2016
SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAKATAN OJK-KEJAKSAAN RI Jakarta, 3 Juni 2016 Yang saya hormati: - Jaksa Agung Republik Indonesia, Bp H.M. Prasetyo
Lebih terperinciSIARAN PERS EFEKTIF TERGABUNG 13 KEMENTERIAN/LEMBAGA, SATGAS WASPADA INVESTASI IMBAU MASYARAKAT WASPADAI PENAWARAN INVESTASI 57 ENTITAS
SIARAN PERS SP 01/III/SWI/2018 EFEKTIF TERGABUNG 13 KEMENTERIAN/LEMBAGA, SATGAS WASPADA INVESTASI IMBAU MASYARAKAT WASPADAI PENAWARAN INVESTASI 57 ENTITAS Jakarta, 7 Maret 2018. Satuan Tugas Penanganan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.01/2015 TENTANG PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.01/2015 TENTANG PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAERAH BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAERAH BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, pinjaman penerusan yang dananya berasal
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa kegiatan usaha perdagangan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.20, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank. Produk Keuangan Luar Negeri. Keagenan. Prinsip. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5844) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720]
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720] Bagian Kedua Ketentuan Pidana Pasal 71 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan Perdagangan
Lebih terperinci- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.
- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN
Lebih terperinciDisampaikan oleh : DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Dalam : Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UMKM 21 Februari 2017
Disampaikan oleh : DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Dalam : Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UMKM 21 Februari 2017 1 KONDISI SAAT INI Jumlah Koperasi 212.135 Unit Aktif dan Tidak Aktif
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa kegiatan usaha perdagangan merupakan
Lebih terperinciTENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN
Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun syariah, di tempat, SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.07/2017
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG PENGAWASAN
Disampaikan oleh : DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Koperasi dan UMKM Denpasar, 23 Maret 2017 1 KONDISI SAAT INI Jumlah Koperasi 212.135 Unit Aktif dan Tidak Aktif Aktif
Lebih terperinciNOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciTANYA-JAWAB SEPUTAR KUR
TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR [ Senin, 25 Februari 2013 09:41:20 Oleh : Administrasi] TANYA JAWAB TENTANG KUR 1. Apakah Kredit Usaha Rakyat itu? Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan Modal Kerja
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG PENGAWASAN
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PENGAWASAN RAPAT REGIONAL BIDANG KOPERASI DAN UKM Prama Sanur Beach Bali Hotel 1 3 Juni 2016 1 Peraturan Presiden Republik
Lebih terperinciPeran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik
Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi
Lebih terperinciDepartemen Hukum Otoritas Jasa Keuangan
DAMPAK PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKSES INFORMASI KEUANGAN UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN TERHADAP PENGAWASAN MIKROPRUDENSIAL SEHUBUNGAN KERAHASIAAN BANK Disampaikan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN PEMERINGKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERJANJIAN PEMERINGKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciKEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 558 /A/J.A/ 12/ 2003 TENTANG
KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 558 /A/J.A/ 12/ 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-225/A/J.A/05/2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciAnggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen adalah seorang Anggota Dewan Komisioner yang membidangi edukasi dan perlindun
Yth. 1. Pengurus Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di sektor jasa keuangan; dan 2. Pengurus Asosiasi di sektor jasa keuangan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /SEOJK.07/2016
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.03/2016 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM MELAKSANAKAN AKTIVITAS KEAGENAN PRODUK KEUANGAN LUAR NEGERI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.
No.337, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.06/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinci2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim
No.1872, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PPATK. Penyedia Jasa Keuangan. Penghentian Sementara dan Penundaan Transaksi. Pencabutan. PERATURAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2015 KEUANGAN OJK. Pemeringkatan. Perjanjian. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5821) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017 TENTANG LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF YANG UNIT PENYERTAANNYA DIPERDAGANGKAN
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang PerKoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tam
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1496, 2015 KEMEN-KUKM. Koperasi. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG
Lebih terperinciMengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro
Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro Bakohumas Information & Communication Expo 2014, Bandung, 29 November 2014 Lucky Fathul Hadibrata DEPUTI KOMISIONER MANAJEMEN STRATEGIS OTORITAS JASA KEUANGAN Agenda
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.19, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Structured Product. Kehati-hatian. Prinsip. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5843) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPRESS RELEASE PENERBITAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Gedung Sumitro Dojohadikusumo Telepon 021 3858001 Departemen Keuangan RI Faksimili 021 3857917 Jalan Lapangan Banteng
Lebih terperinciBIJAK BERINVESTASI TIPS BERINVESTASI AMAN DAN MENGUNTUNGKAN CIRI-CIRI INVESTASI ILEGAL SAATNYA BIJAK BERINVESTASI. BIJAK BERINVESTASI l 1
BIJAK BERINVESTASI TIPS BERINVESTASI AMAN DAN MENGUNTUNGKAN CIRI-CIRI INVESTASI ILEGAL SAATNYA BIJAK BERINVESTASI BIJAK BERINVESTASI l 1 SAATNYA BIJAK BERINVESTASI Apa itu investasi? Menanamkan uang atau
Lebih terperinciKREDIT USAHA RAKYAT. Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
KREDIT USAHA RAKYAT Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Jakarta, 6 Februari 2017 I. Evaluasi Pelaksanaan KUR 2016 A. KINERJA PENYALURAN
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.343, 2014 KEUANGAN. OJK. Lembaga Keuangan. Mikro. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5622) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
DIREKTORAT Pengertian LKM 1. Apa yang dimaksud Lembaga Keuangan Mikro? Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA PERDAGANGAN
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa sehubungan
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciDEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si Dalam Acara : Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Hotel Royal Kuningan, Jl. Kuningan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK
Lebih terperinciSosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015
Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan SAMARINDA, 2 juli 2015 1 POKOK BAHASAN 1 2 3 4 5 6 Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan OJK Fungsi, Tugas dan wewenang OJK Governance
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING
SALINAN 1 GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
No.993, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKEU. Keanggotaan dan Tata Kerja Panitia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102/PMK.06/2017 TENTANG KEANGGOTAAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA DENGAN PENJAMINAN, DAN REKSA
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciPerlindungan Konsumen dari Penipuan Investasi :
KERANGKA ACUAN Diskusi Publik Perlindungan Konsumen dari Penipuan Investasi : Implementasi Prinsip Transparansi dalam Melindungi Kepentingan Konsumen PENDAHULUAN Proposal ini disusun oleh Komite Nasional
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa kemajuan dan peningkatan pembangunan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.291, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Nasabah Asing. Perpajakan. Negara Mitra. Informasi Penyampaian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5773).
Lebih terperinciPERAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR ATAS DUGAAN INVESTASI FIKTIF
PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR ATAS DUGAAN INVESTASI FIKTIF Dian Husna Fadlia *, Yunanto ** yun_yunanto@yahoo.com ABSTRAK Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) sebagai
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU
Lebih terperinciNAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA DENDA DI SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA DENDA DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciYth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,
-1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/SEOJK.07/2014
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciPERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT
PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA
Lebih terperinci2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
No.121, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Portofolio Efek. Nasabah. Individual. Pengelolaan. Pedoman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6068) PERATURAN
Lebih terperinci2 pendidikan berkelanjutan bagi Wakil Manajer Investasi agar yang bersangkutan selalu mempunyai kualitas pengetahuan dan keahlian sesuai dengan perkem
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Manajer Investasi. Wakil. Perizinan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 360) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 3 PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG
No. 19, 2001 Seri B No. 3 LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 3 PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN
Lebih terperinci2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Ke
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.93, 2017 KEUANGAN OJK. Informasi Keuangan. Sistem Layanan. Debitur. Pelaporan. Permintaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
1 BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa kemajuan dan peningkatan pembangunan
Lebih terperinciBATANG TUBUH PENJELASAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2016 TENTANG TATA CARA DALAM MENGGUNAKAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK BAGI LEMBAGA YANG DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan
No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam keseluruhan bab yang sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pada Pasal 42 ayat
Lebih terperinciSNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA Posisi 30 September 2017 Kondisi Perbankan Syariah Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dengan tingginya pertumbuhan Aset, Pembiayaan yang Disalurkan (PYD),
Lebih terperinciPeraturan Daerah Provinsi Bali. Nomor 7 Tahun Tentang. Usaha Penyediaan Sarana Wisata Tirta DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Usaha Penyediaan Sarana Wisata Tirta DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa usaha penyediaan sarana wisata tirta
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK
1 SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN, DAN KELEMBAGAAN PENYELENGGARA LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Sehubungan dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang ; a. bahwa dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /SEOJK.01/2017
Yth. Direksi atau Pengurus Penyedia Jasa Keuangan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /SEOJK.01/2017 TENTANG PEDOMAN PEMBLOKIRAN SECARA SERTA MERTA ATAS DANA NASABAH DI SEKTOR
Lebih terperinciSATGAS WASPADA INVESTASI IMBAU MASYARAKAT WASPADAI PENAWARAN INVESTASI DI MEDIA ONLINE
SP 44 DKNS/OJK/IV/2017 SATGAS WASPADA INVESTASI IMBAU MASYARAKAT WASPADAI PENAWARAN INVESTASI DI MEDIA ONLINE Jakarta, 26 April 2017. Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2015 KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Terproteksi. Penjaminan. Indeks. Pedoman Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5817).
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG I. UMUM. Berbagai kejahatan, baik yang dilakukan oleh orang perseorangan maupun oleh korporasi
Lebih terperinci2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.579, 2017 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.291, 2017 KEMENDAG. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/M-DAG/PER/2/2017 TENTANG BADAN PENYELESAIAN
Lebih terperinciBAB I. KETENTUAN UMUM
BAB I. KETENTUAN UMUM 1 1 Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 3 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciNo.3/3 /BKr Jakarta, 16 Januari Kepada BANK UMUM DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
No.3/3 /BKr Jakarta, 16 Januari 2001 S U R A T E D A R A N Kepada BANK UMUM DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT Perihal : Proyek Kredit Mikro Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.3/1/PBI/2001 tanggal 4 Januari
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4.1 Kewenangan KPK Segala kewenangan yang
Lebih terperinciDAMPAK UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN, LEMBAGA KEUANGAN MIKRO, DAN PERKOPERASIAN TERHADAP SEKTOR KEUANGAN ARDITO BHINADI
DAMPAK UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN, LEMBAGA KEUANGAN MIKRO, DAN PERKOPERASIAN TERHADAP SEKTOR KEUANGAN ARDITO BHINADI OTORITAS JASA KEUANGAN UU No. 21 Tahun 2011 Struktur Pengaturan dan pengawasan
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 03 Tahun 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci