BIJAK BERINVESTASI TIPS BERINVESTASI AMAN DAN MENGUNTUNGKAN CIRI-CIRI INVESTASI ILEGAL SAATNYA BIJAK BERINVESTASI. BIJAK BERINVESTASI l 1
|
|
- Dewi Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BIJAK BERINVESTASI TIPS BERINVESTASI AMAN DAN MENGUNTUNGKAN CIRI-CIRI INVESTASI ILEGAL SAATNYA BIJAK BERINVESTASI BIJAK BERINVESTASI l 1
2 SAATNYA BIJAK BERINVESTASI Apa itu investasi? Menanamkan uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Melakukan sesuatu saat ini dengan harapan mendapatkan manfaat yang lebih banyak di masa yang akan datang. Siapa yang perlu berinvestasi? Perusahaan yang ingin berkembang di masa mendatang. Orang yang ingin mendapatkan manfaat dari pengelolaan aset yang dimiliki. Orang dengan dana terbatas pun bisa berinvestasi dengan memilih investasi yang sesuai dan dilakukan secara bertahap. Misalnya, menabung untuk kemudian dibelikan deposito atau reksa dana. 2 l BIJAK BERINVESTASI
3 Apa tujuan berinvestasi? Untuk mengantisipasi kebutuhan yang makin meningkat di masa yang akan datang. Untuk meningkatkan nilai aset yang kita miliki saat ini guna diambil manfaatnya di masa mendatang. Kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi? Makin dini berinvestasi, makin cepat mendapatkan manfaat dari aset yang kita miliki. Jangan menunggu memiliki banyak uang karena investasi bisa dilakukan tanpa uang banyak. Dari mana sumber dana investasi? Untuk perusahaan, sumber dana investasi bisa diambil dari modal. Untuk perorangan, sumber dana investasi berasal dari penghasilan yang idealnya sebesar 5%-10%. BIJAK BERINVESTASI l 3
4 Di mana bisa berinvestasi? Untuk investasi di sektor riil, bisa melalui skema investasi langsung, bagi hasil, waralaba (franchise), atau patungan. Untuk investasi di pasar keuangan, bisa melalui perbankan, asuransi, atau pasar modal. Bagaimana cara berinvestasi? Sektor Riil: Untuk investasi langsung, bisa membuat satu usaha, seperti memproduksi barang atau membuat layanan jasa. Untuk investasi bagi hasil, dengan cara memercayakan dana kepada pihak lain untuk mengelolanya dan kita tinggal menunggu hasil usaha. Untuk investasi waralaba, dengan cara membeli brand usaha, produk, dan sistem manajemennya untuk kemudian dijalankan sendiri. Untuk investasi patungan, dengan cara mencari mitra atau partner untuk membuat dan menjalankan suatu usaha secara bersama-sama. 4 l BIJAK BERINVESTASI
5 Pasar Keuangan: Untuk investasi di perbankan, bisa dengan cara membuka tabungan berjangka atau deposito. Untuk investasi di asuransi, bisa dengan cara membeli produk unit link Untuk investasi di pasar modal, bisa dengan membeli reksa dana, obligasi, atau saham. Obligasi Deposito Reksa Dana Saham BIJAK BERINVESTASI l 5
6 INVESTASI AMAN DI LEMBAGA JASA KEUANGAN Mengapa investasi di bank dan institusi keuangan nonbank lebih aman? D ENGAN investasi di bank atau institusi keuangan nonbank, dana nasabah atau masyarakat yang diinvestasikan lebih terlindungi sebab: bank dan institusi keuangan nonbank berdiri dan beroperasi atas izin regulator dan pemerintah; dalam operasionalnya, bank dan institusi keuangan nonbank selalu berpegang pada undang-undang atau peraturan yang berlaku; regulator dan pemerintah selalu mengawasi operasional bank dan institusi keuangan nonbank yang memastikan operasi mereka tetap sesuai dengan ramburambu yang berlaku. 6 l BIJAK BERINVESTASI
7 Ciri-Ciri Investasi Ilegal Menawarkan imbal hasil di luar batas kewajaran dalam waktu singkat. Penekanan utama pada perekrutan anggota atau jaringan. Tidak dijelaskan bagaimana cara mengelola investasinya. Tidak dijelaskan underlying usaha yang memenuhi asas kewajaran dan kepatutan di sektor investasi keuangan. Tidak jelasnya struktur kepengurusan, struktur kepemilikan, struktur kegiatan usaha, dan alamat domisili usaha. Kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan skema Ponzi. Menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat yang diinvestasikan. Bila ada barang, kualitas barang tidak sebanding dengan harganya. Bonus dibayar hanya bila ada perekrutan anggota atau jaringan baru. BIJAK BERINVESTASI l 7
8 10 TIPS BERINVESTASI AMAN DAN MENGUNTUNGKAN M ASYARAKAT diimbau untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan berinvestasi, jangan sampai terjebak dalam investasi bodong. Maklum, kasus investasi bodong terus bermunculan seiring dengan ketidakpahaman masyarakat akan produk investasi yang legal. Lantas, bagaimana cara berinvestasi yang benar agar terhindar dari investasi bodong? Berikut ini 10 tips berinvestasi yang aman dan menguntungkan. 1 Pahami atau kenali produk investasi yang akan dituju karena setiap investasi memiliki risiko (high risk high return). 2 3 Ketahui profil risiko pribadi, apakah masuk dalam kategori orang yang agresif, moderat, atau konservatif. Sisihkan uang untuk berinvestasi dengan wajar, jangan sampai mengganggu kondisi keuangan dan menimbulkan utang. 8 l BIJAK BERINVESTASI
9 Curigai produk investasi yang menjanjikan bunga atau imbal hasil tinggi. Bandingkan bunga atau imbal hasil produk yang ditawarkan dengan bunga yang ditawarkan bank maupun pasar modal, apakah sesuai pasar atau tidak. Teliti badan hukum perusahaan yang mengeluarkan produk, apakah izinnya dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), atau otoritas lainnya. Kenali profil perusahaan, apakah memiliki kompetensi atas produk yang dijual atau tidak. Cek kebenaran atau keabsahan produk investasi yang ditawarkan. Waspadai perusahaan yang menjual produk investasi secara sembunyi-sembunyi atau tidak transparan. Jika ragu akan produk yang ditawarkan, cek keabsahan izin produk dan entitasnya dengan mengubungi layanan OJK di nomor dan download aplikasi mobile Sikapi Uangmu di App Store dan Play Store. Di situ bisa dicek aspek legal perusahaan investasi melalui Investor Alert Portal. BIJAK BERINVESTASI l 9
10 CERDAS BERINVESTASI Layanan Konsumen Terintegrasi OJK: Menara Radius Prawiro Lantai 2 Jl. M.H. Thamrin No. 2. Jakarta Pusat Telp : Faksimili : (021) konsumen@ojk.go.id Download Mobile Apps SIKAPIUANGMU Website: konsumen.ojk.go.id
PT Phillip Sekuritas Indonesia
PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia berdiri pada tahun 1989 dan merupakan sekuritas ritel asing tepercaya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Phillip Sekuritas Indonesia merupakan
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INSTITUSI)
No. Formulir : FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INSTITUSI) (Di isi oleh BRENT Manajemen Investasi) Nomor Investor : Kode Nasabah : Nama Nasabah : Kode Sales : Cabang : Checklist kelengkapan Data dan Dokumen
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.7/19/DPNP Jakarta, 14 Juni 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana. Sehubungan
Lebih terperinciPengenalan Tugas dan Fungsi OJK & Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Pengenalan Tugas dan Fungsi OJK & Kantor Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Otoritas Jasa Keuangan Regulator & Pengawas Perbankan (Bank Umum, dan BPR) UU No. 21 Tahun 2011 Regulator & Pengawas
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD Staf penjual
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD Staf penjual
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD Staf penjual
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Islam juga. Salah satu konsep ajaran Islam dalam kegiatan muamalah yang dianjurkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mendorong setiap manusia untuk bekerja dan meraih sebanyakbanyaknya harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Islam juga membolehkan setiap manusia
Lebih terperinciPasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015
Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar
Lebih terperinciNo.8/ 8 /DPbS Jakarta, 1 Maret 2006
No.8/ 8 /DPbS Jakarta, 1 Maret 2006 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL YANG MENGUBAH KEGIATAN USAHA MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN BANK
Lebih terperinciSATGAS WASPADA INVESTASI IMBAU MASYARAKAT WASPADAI PENAWARAN INVESTASI DI MEDIA ONLINE
SP 44 DKNS/OJK/IV/2017 SATGAS WASPADA INVESTASI IMBAU MASYARAKAT WASPADAI PENAWARAN INVESTASI DI MEDIA ONLINE Jakarta, 26 April 2017. Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA
Lebih terperinciSERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Ritel Staf penjual yang berwenang dari PermataBank
Lebih terperinciSERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah
RINGKASAN PRODUK SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah PT. Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Page 1 SERI OBLIGASI IDR NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan sektor perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional dalam mengumpulkan
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA
FORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA Nama Nasabah Kode Sales : : INVESTASI INI MENGANDUNG RISIKO. PASTIKAN ANDA TELAH MEMBACA PROSPEKTUS REKSA DANA INI SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI.
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA
FORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA Nasabah Sales Sahabat Investasi Anda INVESTASI INI MENGANDUNG RISIKO. PASTIKAN ANDA TELAH MEMBACA PROSPEKTUS REKSA DANA INI SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI.
Lebih terperinciYth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia
Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN INVESTASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini
Lebih terperinciEDUKASI & PERLINDUNGAN KONSUMEN KANTOR OJK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
EDUKASI & PERLINDUNGAN KONSUMEN KANTOR OJK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahapan Kebutuhan Keuangan (1) Usia Sekolah (hingga SMU) Belajar Menabung Mainan Jajanan Buku dll. Remaja (hingga Lulus Kuliah) Menabung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Prinsip
Lebih terperinciMENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL
MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL Outline 1 3 Hasil Survey Nasional Keuangan Indonesia 2 Pengantar Investasi Konsep Umum dan Ruang Lingkup Pasar Modal 4 Pasar Modal Syariah 5 Layanan
Lebih terperinciYth. Pengurus Dana Pensiun di tempat.
Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilik modal (investor) yang akan menginvestasikan dananya di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilik modal (investor) yang akan menginvestasikan dananya di Indonesia mempunyai beberapa pilihan bentuk investasi antara lain tabungan, deposito, reksadana, surat
Lebih terperinci-2- ditujukan untuk meningkatan perlindungan terhadap investor yang menginvestasikan dananya melalui jasa Pengelolaan Portofolio Nasabah Secara Indivi
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Portofolio Efek. Nasabah. Individual. Pengelolaan. Pedoman. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 121) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu penggunaan uang yang ditujukan untuk obyek-obyek tertentu dengan tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat,
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INDIVIDU)
No. Formulir : FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INDIVIDU) (Di isi oleh BRENT Manajemen Investasi) Nomor Investor : Kode Nasabah : Nama Nasabah : Kode Sales : Cabang : Checklist kelengkapan Data dan Dokumen
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam keseluruhan bab yang sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pada Pasal 42 ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 9 /PBI/2010 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM MELAKSANAKAN AKTIVITAS KEAGENAN PRODUK KEUANGAN LUAR NEGERI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi
Lebih terperinciPASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA
PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA 1. Proses Transfer Modal 2. Jenis Pasar Keuangan dan Institusi Keuangan 3. Bursa Saham 4. Efisiensi Pasar Modal 5. Konsep Tingkat Bunga Muniya Alteza Transfer
Lebih terperinciNo. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Kegiatan Penitipan dengan Pengelolaan (Trust) Bank Umum yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. Perusahaan pun diharapkan mendapatkan hasil yang semakin baik dari. yang tepat atau kalah dalam persaingan.
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti mendambakan keberhasilan di masa yg akan datang. Perusahaan pun diharapkan mendapatkan hasil yang semakin baik dari hari ke
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan pemerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Salah satu instrumen investasi berjangka yang masih cukup diminati masyarakat Indonesia saat ini adalah deposito. Deposito adalah simpanan yang penarikannya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2010 PERBANKAN. Bank Indonesia. Bank Umum. Kehati-hatian. Prinsip. Keagenan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5139) PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor). Investee akan menjual
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.20, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank. Produk Keuangan Luar Negeri. Keagenan. Prinsip. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5844) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan harapan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang
Lebih terperinciJULIAH B
ANALISIS PENGARUH KAPITALISASI PASAR, TINGKAT INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Bergerak dalam Bidang Finansial Di BEI) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit, dengan tujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan besar dalam bidang perekonomian. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
Lebih terperinciFinancial Check List. Definisi Pasar Modal. Mengapa Masyarakat Perlu Berinvestasi di Pasar Modal? Kapan Masyarakat Membutuhkan Pasar Modal?
Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pasar Modal 3 02 Mengapa Masyarakat Perlu Berinvestasi di Pasar Modal? 5 6 03 Kapan Masyarakat Membutuhkan Pasar Modal? 16 6 04 Seperti Apa Profil Investor
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH
Yth. Bank Umum Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sebagai alat ukur dalam menganalisa seberapa besar perkembangan perekonomian di suatu negara. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.135, 2017 KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Target Waktu. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6082) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinci2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 82). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya keberadaan pasar modal sangatlah bermanfaat bagi investor dan dunia usaha. Pasar modal yaitu tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan
Lebih terperinciPerubahan Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan oleh Auraylius Christian
Perubahan Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 4 Mei 2016 telah menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap orang perlu melakukan investasi, karena nilai uang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berinvestasi adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan. Setiap orang perlu melakukan investasi, karena nilai uang yang dimiliki akan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah makin berkembang di berbagai sektor usaha. Selain makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prinsip syariah makin berkembang di berbagai sektor usaha. Selain makin berkembang pada sector perbankan dan asuransi syariah, prinsip ekonomi Islam itu kini mulai
Lebih terperinciSolution for your wealth accumulation needs
www.tokiomarinelife.co.id Solution for your wealth accumulation needs Your Security Our Priority Maksimalkan perencanaan investasi Anda dengan solusi yang tepat SOLUSI TEPAT BAGI ANDA TM Maximum Investment
Lebih terperinciMAKALAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DISUSUN OLEH : FIJAR ALIFYANSYAH FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan utama bagi kalangan masyarakat yang memiliki keinginan untuk berinvestasi dengan tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan baik pemerintah, perusahaan maupun orang pribadi. Kemajuan dunia perbankan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Asuransi Bumiputera sebagai perusahaan asuransi pelopor di Indonesia, yang keberadaannya masih berada di tingkat tertinggi dalam dunia perasuransian,
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.05/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.05/2016 TENTANG INVESTASI
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank. Produk Keuangan Luar Negeri. Keagenan. Prinsip. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 20). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG
Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi Syariah; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG
Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi Syariah; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.04/2017 TENTANG
Yth. 1. Manajer Investasi; 2. Penasihat Investasi; 3. Agen Penjual Efek Reksa Dana; 4. Wakil Manajer Investasi; 5. Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana; 6. Penerbit Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal,
Lebih terperinciTM Maximum Investment Plan Premium
TM Maximum Investment Plan Premium Solution For Your Wealth Accumulation Needs PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia tokiomarine.com Life & Health Property & Casualty mium rev 040216 bank agris.indd
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2016 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN DAN PERUBAHAN PERATURAN DANA PENSIUN
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2016 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN DAN PERUBAHAN PERATURAN DANA PENSIUN
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN
PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)
Lebih terperinciINFORMASI PORTOFOLIO Alokasi Portofolio Ekuitas/RD Saham : 61% Obligasi/RD Pendapatan Tetap : 0 % Kas/RD Pasar Uang : 39% Kinerja Portofolio
WAL BALANCED FUND TENTANG WAL BALANCED FUND WAL Balanced Fund merupakan salah satu produk WanaArtha Life, yang investasinya ditempatkan pada reksa dana campuran atau kombinasi dari efek-efek ekuitas, pendapatan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Investasi merupakan suatu pengalokasian dana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Investasi telah menjadi topik yang marak diperbincangkan karena kesadaran untuk berinvestasi
Lebih terperinciIngin Hidup Nyaman dan Bahagia?
Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter Bank Indonesia selaku otoritas moneter. BI Rate merupakan instrumen kebijakan utama untuk
Lebih terperinciPASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi
KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN I. UMUM Dana Pensiun merupakan badan hukum yang didirikan dengan tujuan untuk mengupayakan kesinambungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal bahwa program pensiun hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak mengherankan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.08/2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.08/2016 TENTANG TATA CARA PENGALIHAN HARTA WAJIB PAJAK KE DALAM WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN PENEMPATAN PADA INSTRUMEN INVESTASI
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan
Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :
Lebih terperinciMeretas Saham Syariah
Meretas Saham Syariah ASEP MUHAMMAD SAEPUL ISLAM (Mang AMSI) Founder Syariahsaham.com Asep Muhammad Saepul Islam (Mang AMSI) Guru Bahasa Arab & Tahfiz Qur an di MAN 3 Cianjur Founder HISSAH (Himpunan Investor
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.05/2016 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 71 /POJK.05/2016 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI I. UMUM Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 6/43/DPNP Jakarta, 7 Oktober 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi
Lebih terperinciBAB I Lembaga Keuangan
BAB I Lembaga Keuangan Sejak dahulu kegiatan perekonomian telah berjalan, bahkan sebelum ditemukannya sebuah alat ukur, alat tukar. Perekonomian tradisional dilakukan dengan sistem barter, yaitu sistem
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 9 /PBI/2010 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM MELAKSANAKAN AKTIVITAS KEAGENAN PRODUK KEUANGAN LUAR NEGERI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai salah satu entitas pelaku industri asuransi umum di Indonesia, sangat menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan bisnisnya
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK UNTUK KEPENTINGAN NASABAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING
FORMULIR PEMBUKAAN REKENING Nama Nasabah : Kode Nasabah : No. CIF PT. ANUGERAH SENTRA INVESTAMA Ruko Cempaka Mas Blok. M1 No.4 Jakarta 160 Telp : +6221 426037 Fax : +6221 4290 FORMULIR PEMBUKAAN REKENING
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara pastinya tidak lepas dari risiko atau suatu ketidakpastian. Apabila risiko atau ketidakpastian tersebut tidak dikendalikan, akan berdampak
Lebih terperinci