BAB II GAMBARAN UMUM SUKU BANGSA BATAKTOBA DI KELURAHAN GIRSANG. Kabupaten Simalungun dengan batas-batas administrasi sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM SUKU BANGSA BATAKTOBA DI KELURAHAN GIRSANG. Kabupaten Simalungun dengan batas-batas administrasi sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM SUKU BANGSA BATAKTOBA DI KELURAHAN GIRSANG A. Gambaran Desa 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Desa Girsang berada di Kecamatan Girsang Sipangan bolon parapat, Kabupaten Simalungun dengan batas-batas administrasi sebagai berikut: - Sebelah utara : Kecamatan dolok panribuan - Sebelah Selatan : kabupaten samosir - Sebelah Timur : Kabupaten toba samosir - Sebelah barat : kecamatan hatonduhan. Jarak Desa Girsang berkisar 190 Km dari Medan melalui Kota Parapat dengan perincian sebagai berikut: - Jarak dari Medan Parapat :175 Km - Jarak dari Parapat Desa Girsang : 10 Km. Untuk sampai ke Desa Girsang kita dapat menggunakan alat transportasi bus seperti, Cv Sejahtera, Cv Intra, Cv Sentosa Transport, dan lain-lain yang bertujaun ke Parapat dari kota Medan dengan lama perjalanan kurang 3,5 sampai 4 jam. Dari terminal Parapat, desa ini dapat di capai dengan menggunakan angkutan desa Gaya Baru seperti Parsito (Parapat Simalungun Tour) dan Wisata indah. dengan lama perjalanan lebih kurang 15 sampai 20 menit melalui Parapat, karena jalan menuju desa Girsang ini sudah beraspal dan bagus, Desa Girsang terdiri dari daerah yang

2 berbukit-bukit dan berbatu-batu, dimana di sekeliling desa juga terdapat gunung berapi dan hutan lebat yang ditumbuhi oleh aneka ragam pohon kayu dan pohon bamboo untuk kebutuhan penduduk setempat baik untuk kebutuhan perumahan, pertanian, pembuatan jembatan, dan titi (jembatan kecil atau jalan kecil). Desa ini juga mengalir sebuah air terjun halambingan bersumber dari kaki gunung simarbalatuk dari aliran air terjun inilah sebagian masyarakat yang tidak memiliki sumber air sendiri di rumah dapat memenuhi kebutuhan mereka akan air. Dari air terjun ini pulalah masyarakat setempat membersihkan tubuh (mandi) sepulang dari sawah atau ladang pada sore hari karena merasa air sungai itu tidak terlalu dingin bila dibandingkan dengan air yang berada di rumah. Tempat mandi masyarakat desa juga di bedakan atas tempat mandi untuk laki-laki (inganan bawa) dan temat mandi perempuan (inganan borua) dimana jarak kedua tempat itu tidak berjauhan dan keduanya berada di bawah jembatan yang berada di sebelah Utara Desa. 2.2 Sejarah dan Sistem Pemerintahan Sejarah Desa Girsang Parapat Menurut sejarah pada dahulu kala seorang marga girsang yang berasal dari kampung pematang raya simalungun datang ke desa huta lombu (yang sekarang namanya desa girsang) dimana marga girsang tersebut diusir oleh marga simarimbun yang ada di pematang raya karena marga girsang tidak memiliki harta warisan disana, sehingga marga girsang, merantau kedesa huta lombu dan bekerja serta menetap disana, sehingga mareka mengubah desa huta lombu menjadi desa girsang atau

3 berasal, dari marganya sendiri dan menjajah masyarakat yanag ada didesa huta lombu, dan mengakibatkan marga sinaga yang ada di desa huta lombu tidak senang dan marah karena marga girsang mau mengusai seluruhnya desa huta lombu, yang mengakibatkan perperangan antara dua maraga tersebut, yang dimenangkan oleh marga girsang, namun marga girsang tidak mengusir marga sinaga yang kalah perang malah memberikan setengah luas tanah yang ada di desa huta lombu. Dengan jalan inilah tercipta kerukunan anatara 2 marga yang berbeda dengan membuat kampung tersebut sebagai desa girsang, namun desa girasang sekarang ini dibagi atas menjadi dua bagian, karenan memiliki 2 marga yang berbeda, di desa girsang satu ( I ) dihuni oleh marga sinaga, dan di desa girsang ( II ) di huni oleh marga girsang Sistem Pemerintahan Desa Desa Girsang merupakan salah satu kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Dalam melaksanakan tugasnya Lurah dibantu oleh perangkat-perangkat pemerintahan kelurahan dan kepala-kepala lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada susunan organisasi berikut : SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KELURAHAN GIRSANG DASAR : KEP. MENDAGRI NO. 44 TAHUN 1980 PERDA TK. II SIMALUNGUN NO. 17 TAHUN 1981 LURAH Muller Sinaga NIP SEKRETARIS Tongam Sinaga NIP

4 PEMERIN- TAHAN EKBANG S.SILALAHI KESRA B.SIALLAGAN KEUANGAN J.SINAGA UMUM C.SINAGA KEP.LING.I E.Sitorus KEP.LING.II B.Sidabutar KEP.LING.III P.Sinaga KEP.LING.IV J.Sigiro KEP.LING.V B.Sinaga Sumber : Kantor Kelurahan Girsang ( 2007 ) KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA KELURAHAN DAN PERANGKAT KELURAHAN a. Kedudukan Kepala Kelurahan Kepala kelurahan berkedudukan sebagai alat pemerintah yang berada langsung di bawah camat. b. Tugas Kepala Kelurahan Tugas kepala kelurahan adalah sebagai penyelenggara dan penanggung jawab utama di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan. c. Fungsi Kepala Kelurahan : 1. Menggerakkan partisipasi masyarakatan. 2. Melaksanakan tugas dari pemerintah atasannya. 3. Melaksanakan koordinasi terhadap jalannya pemerintahan kelurahan.

5 4. Melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya di bidang Pembangunan dan kemasyarakatan. 5. melaksanakan tugas-tugas dalam rangka pembinaan ketentramandan ketertiban. d. Kedudukan Sekretaris Kelurahan Sekretaris kelurahan berkedudukan sebagai staf yang membantu kelamcaran pelaksanaan tugas Kepala Kelurahan. e. Tugas Sekretaris Kelurahan Sekretaris kelurahan adalah menyelenggarakan pembinaan pemerintahan kelurahan dan membeikan pelayanan staf kepada Kepala Keluarahan. f. Fungsi Sekretaris Kelurahan 1. Melaksanakan urusan surat- menyurat, kearsipan dan pelaporan. 2. Melaksanakan urusan keuangan, urusan pemerintahan, urusan pembangunan dan urusan kemasyarakatan. 3. Melaksanakan tugas dan fungsi kepala kelurahan apabila kepala kelurahan berhalangan g. Kedudukan Kepala Lingkungan Adalah sebagai unsure pelaksana tugas kepala kelurahan dalam wilayah kerjanya. h. Tugas Kepala Lingkungan Kepala lingkungan mempunyai fungsi membanu pelaksanaan tugas kepala kelurahan dalam wilayah kerjanya i. Fungsi Kepala Lingkungan. Membantu pelaksanaan tugas Kepala Kelurahan dalam wilayah kejanya. j. Kedudukan Kepala Urusan Kelurahan k. Sebagai unsur pembantu Sekretaris Kelurahan dalam bidang tugasnya. l. Tugas Kepala Urusan Kelurahan.

6 Mempunyai tugas menjalankan kegiatan Sekretaris kelurahan dalam bidang tugasnya. Fungsi Kepala Urusan Kelurahan. Melaksanakan kegiatan-kegiatan urusan pembangunan, kesejahteraan dan umum sesuai bidang tugasnya masing-masing. m. Tanggungjawab Kepala Kelurahan. Kepala Kelurahan bertanggungjawab kepada Bupati atau Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II melalui Camat. n. Tanggungjawab Sekretaris Kelurahan. Bertanggungjawab kepada Kepala Kelurahan. o. Tanggungjawab Kepala Lingkungan Kelurahan. Bertanggungjawab kepada Kepala Kelurahan. p. tanggungjawab Kepala Urusan Kelurahan. Bertanggungjawab kepada Sekretaris Kelurahan Pola Pemukiman Penduduk Berdasarkan jenisnya, rumah di desa girsang dapat dibedakan atas rumah permanen, semi permanen, kayu/papan dan tepas. Jenis rumah mayoritas terbuat dari kayu/papan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table di bawah ini: TABEL I JENIS BANGUNAN RUMAH No. Jenis Rumah Jumlah Persentase (%) 01. Permanen

7 02. Semi permanen Kayu/Papan Tepas Jumlah Sumber: Kantor Kepala Desa Girsang,( 2007 ) Pola pemukiman Penduduk adalah berupa perumahan yang memusat di lembah dan makin meninggi (menurut bentuk permukaan tanah). Pola perkampungannya menyerupai pola perkampungan batak toba pada umumnya yaitu ditandai dengan adanya pembagian atas huta, lumban dan sosor. Tetapi dalam perkembangan akhir-akhir ini batas-batas tersebut tidak begitu tampak lagi karena semakin rapatnya perumahan penduduk. Hal ini disebabkan karena pesatnya pertambahan jumlah penduduk, baik karena kelahiran maupun migrasi Agama Penduduk Desa Girsang kebanyakan memeluk agama Kristen, namun agama Kristen protestan memiliki persentase paling tinggi dibanding dengan agama-agama lain. Disamping memeluk agama Kristen, ada juga penduduk yang beragama Islam, Hindu dan sedikit yang memleuk agama pamena. Hal ini dapat dilihat pada table di bawah ini: TABEL II. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT AGAMA YANG DIANUT

8 No Agama Jumlah (jiwa) Persentase (%) 01. Islam 60 4,2 02. Katholik Protestan Hindu Dan lain-lain Jumlah Sumber: Kantor Kepala DesaGirsang, ( Keadaan Penduduk Menurut data yang didapat dari kantor kelurahan girsang jumlah penduduk girsang adalah 6016 Jiwa Dengan jumlah 1010 Kepala rumah tangga. Dari jumlah penduduk tersebut dapat diklasifikasikan atas beberapa pembagian menurut umur dan jenis kelamin, agama, mata pencaharian hidup, dan pendidikan. Dari 5101 jiwa penduduk kelurahan girsang terdapat 1 orang WNA yang telah menetap sebagai penduduk tetap Distribusi Penduduk Berdasarkan umur dan Jenis Kelamin Bila diperhatikan data yang terdapat dari Kantor Kelurahan Girsang (2007) komposisi penduduk terdiri atas beberapa klasifikasi menurut umur dan jenis

9 kelamin. Dari 5101 jiwa penduduk kelurahan girsang maka yang dominan adalah usia angkatan kerja yaitu 40 s/d 49 tahun. Dan apabila diperhatikan menurut jenis kelamin, yang paling banyak adalah wanita (51,99). Lebih jelasnya kita dapat melihat dalam table berikut ini. TABEL III. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN No. Umur (tahun) Pria (%) Wanita (%)

10 (18,09) 467 (17,61) (13,07) 345 (13,01) (11,56) 274 (10,33) (10,17) 253 (9,54) (9,68) 255 (9,54) (8,94) 228 (8,59) (9,15) 237 (8,94) (8,98) 244 (9,20) (2,78) 105 (3,95) (2,04) 89 (3,36) (2,04) 81 (3,05) (3,08) 74 (2,79) Jumlah 2449 (100,00) 2625 (100,00) Sumber: Kantor Kepala Desa Girsang,( 2007 ) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Jumlah penduduk yang telah memperoleh pendidikan di Kelurahan Girsang sudah dapat dikatakan cukup baik, dimana tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf.

11 Bagi anak anak yang telah mencapai usia sekolah, orang tua akan memasukkan anaknya ke sekolah dasar. Sebagaimana umumnya orang Batak Toba yang sangat gigih menyekolahkan anaknya sampai batas kemampuannya, ungkapan anakkon hi do hamoraon di au sangat berlaku bagi orang Batak Toba di daerah ini. Orang tua sanggup bekerja keras dan hidup prihatin asalkan anaknya bisa sekolah. Biasanya orang tua mengharapkan anaknya dapat mencapai gelar sarjana. walaupun tidak sampai sarjana minimal tamat SMA. Karena biasanya anak yang orang tuanya kurang mampu, bila tamat SMA dapat berusaha sendiri atau pergi merantau ke daerah lain yang bisa menampungnya untuk bekerja. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan penduduk yang ada (42,01%) yang tamat SMA. Table berikut ini memperlihatkan distribusi penduduk Girsang menurut pendidikannya. TABEL IV. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN No Tingkat Pendidikan Jumlah Persen 1 Belum Sekolah , 86 2 Tidak tamat SD 214 4,20

12 3 Tamat SD ,55 4 Tamat SMP ,72 5 Tamat SMA ,01 6 Tamat Akademi 152 2,98 7 Tamat PT 81 1,59 8 Buta Aksara - - Jumlah ,00 Sumber : Kantor Kelurahan Girsang ( 2007 ) Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Hidup Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat desa girsang ada yang bekerja sebagai Pegawai baik Pegawai negeri maupun pegawai negeri swasta, Pedagang, Buruh, Tukang, dan Petani. Tetapi mayoritas penduduk memiliki mata pencahrian hidup sebagai petani karena penduduk yang bekerja sebagai pegawai, buruh, tukang, dan sebagainya itu juga melakukan aktifitas sebagai petani. Dengan kata lain, mereka juga mengolah lahan pertanian untuk menambah penghasilan keluarga. Lebih jelasnya keadaan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TABEL V. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN HIDUP

13 No Jenis Mata Pencaharian Hidup Jumlah ( KK ) Persentase( % ) 01. Petani Pegawai Negeri / Swasta Dagang Buruh Tukang 15 1,84 Jumlah Sumber : Kantor Kelurahan Girsang ( 2007 ) 2.6 Sarana dan Prasarana Sarana Angkutan Walaupun Desa Girsang Merupakan desa kecil yang di kelilingi perbukitan, sarana jalan dan angkutan sudah mulai sangat lancar. Terutama untuk menunjang aktifitas di bidang perdagangan dan pertanian. Girsang merupakan daerah lintsasan Jalan raya propinsi atau termasuk jalur antar lintas sumatera. Hubungan dengan ibukota Kabupaten adalah 48 Km yang dapat ditempuh pulang pergi selama 2 jam. Sedangkan jarak dengan ibukota Propinsi adalah 175 Km ditempuh pulang pergi selama 8 jam. Sarana angkuatan yang digunakan didesa ini adalah seperti, mobil,

14 oplet, truk, sepeda motor, dan sepeda lereng. Sarana angkutan di desa girsang dapat kita lihat dalam table berikut ini : TABEL VI JUMLAH DAN JENIS KENDARAAN DI KELURAHAN GIRSANG N0 Jenis Kendaraan Jumlah Persen 1 Mobil Oplet Bus 3 0,5 4 Truk 4 0,5 5 Sepeda Motor Sepeda Lereng Jumlah Sumber : Kantor Kelurahan Girsang ( 2007 ) Sarana Peribadatan Sarana Peribadatan yang ada di desa girsang adalah Berupa satu buah mesjid, dan enam buah gereja. Walaupun mayoritas penduduk beragama Kristen protestan, toleransi beragama tetap terjaga. Hal ini dapat dilihat dari pada saat diantara agama yang berbeda saling mengadakan syukuran atau pesta tertentu, mereka saling menghormati Sarana Kesehatan Sebagai sarana kesehatan rakyat, di desa girsang terdapat sebuah Puskesmasa pembantu (Pustu) yang berada di samping Kantor Kepala lurah. Puskesmas Pembantu

15 ini dikelola oleh seorang Bidan Desa (Bindes). Disinilah kebanyakan penduduk akan memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk jenis penyakit ringan seperti demam, batuk, flu, dan sebagainya. Terutama sebagai tempat untuk memperoleh pelayanan persalinan bagi ibu-ibu yang hendak melahirkan.. Menurut data yang ada di kantor kelurahan girsang sarana kesehatan yang tersedia dapat kita lihat dalam table berikut ini : TABEL. VII SARANA KESEHATAN No Jenis Jumlah 1 Puskesmas 1 2 Posyandu 1 3 Dokter 1 4 Bidan 2 5 Mantri Kesehatan 1

16 Jumlah 6 Sumber : Kantor Kelurahan Girsang ( 2007 ) Puskesmas yang ada di desa girsang diharapkan dapat sedia untuk mengantisipasi keadaan-keadaan masyarakat yang sering terjadi Sarana Komunikasi. Sarana Komunikasi Seperti Media Massa dapat dikatakan sudah cukup lumayan masuk ke desa ini, namun media elektronik belum spenuhnya dinikmati oleh masyarakat setempat dan hanya sebagian saja yang memiliki TV parabola, yang bisa menunjang informasi yang di dapat di daerah ini. Alat komunikasi yang digunakan di daerah ini sudah mulai banyak seperti penggunaan telepon rumah, namun yang paling banyak dinikamti masyarakat ini adalah handphone seluler karena penggunaannya sangat murah dan gampang di ketahui oleh masyarakat. Berikut kita lihat sarana komunikasi yang ada di Kelurahan girsang : TABEL. VIII SARANA KOMUNIKASI DI KELURAHAN GIRSANG No Jenis Sarana Jumlah 1 Telepon / Hand phone selular Televisi / Parabola Media Massa 50 Jumlah 473 Sumber : Kantor Kelurahan Desa Girsang ( 2007 ) Sarana Olah raga Dan Rekreasi

17 Sarana olah raga dan rekreasi di desa ini adalah terdapat sebuah lapangan bola kaki dan sebuah lapangan bola volley, dan sarana rekreasi terdapat sebuah air terjun halambingan yang alami dan dingin yang bersumber dari kaki kaki gunung simanuk manuk, yang merupakann salah satu objek perkemahan dan perkumpulan bagi anakanak remaja dan kaum orang yang telah memiliki pasangann masing-masing dan bagi orang berkeluarga yang mau menikmati air terjun.desa girsang. 2.7 Sistim Kemasyarakatan Sistim Kekerabatan Sebagaimana orang Batak Toba umumnya, system kekerabatan adalah Patrilineal yaitu menghitung garis keturunan menurut garis ayah. Sebagai contoh dalam masyarakat Batak Toba yang diatur menurut system Patrilineal adalah marga. Seorang anak yang dilahirkan akan membawa nama marga ayahnya, bukan ibunya. Dan wanita yang menikah akan membawa nama marga suaminya. Marga digunakan orang Batak Toba untuk mengetahui hubungan kerabat dan bagaimana cara untuk bertegur sapa.minat yang dimiliki oleh setiap orang Batak Toba terhadap asal-usul masing-masing, terungkap dalam umpama : Jolo tiniptip Sangkar asa bahen huru-huruan Jolo sinungkun marga asa binoto Partuturan. Yang artinya : Untuk membuat sangkar burung orang harus Memotong gelagah, untuk tahu hubungan kerabatnya, Orang harus menanya marganya. Orang Batak Toba yang baru berkenalan berusaha untuk mengetahui bagaimana letak partuturon (Silsilah kekerabatan) baru kemudian bersikap dan bertingkah laku menurut hubungan kekerabatan itu.

18 Dengan marga juga diatur mengenai perkawinan, dalam masyarakat ini dikenal dengan adanya exogami marga. Orang Batak Toba dilarang mencari jodoh diantara semua orang yang mempunyai marga yang sama. Perkawinan yang dianggap ideal adalah perkawinan antara seseorang dengan anaknya perempuan saudara laki-laki inangnya (paribannya). Tetapi untuk masyarakat Batak Toba di Desa Girsang, hal itu tidak berlaku lagi. Orangtua memberikan kebebasan bagi anak-anaknya untuk memilih jodohnya sendiri. Orang Batak Toba di desa girsang sangat taat terhadap Paradaton (hal-hal yang menyangkut adapt-istiadat), terlihatnya dengan kerapnya dilaksanakan aktifitasaktifitas adapt dalam peristiwa-peristiwa penting seperti perkawinan, bencana, kematian, mendirikan rumah dan peristiwa lainnya. Dalam aktifitas-aktifitas adat terlihat dengan jelas adat Dalihan na tolu yang menjadi prinsip hidup orang batak. Dalam adapt dalihan na tolu akan tampak hak dan kewajibab masing-masing pihak yang terlibat dalam aktifitas adat. Secara etimologi dalihan na tolu berarti tunggu yang tiga yang berarti dalam aktifitas adapt ada tiga kelompok kerabat yaitu hulahula, dongan sabutuha dan boru yang mempunyai hubungan khusus dengan orang yang menyelenggarakan pesta yaitu suhut. Ungkapan dalihan na tolu ini mengandung pengertian bahwa masyarakat Batak Toba dipandang sebagai sebuah kuali (Belanga). Sedangkan dalihan na tolu adalah tiga batu tungku yang mendukung kuali tersebut sehingga padanya terdapat keseimbangan. Masyarakat Batak Toba ( kuali ) melambangkan wadah untuk melakukan kegiatan bersama sedeangkan tiga tungku melambangkan tiga kelompok kerabat yaitu hula-hula,

19 dongan sabutuha, dan boru. Setiap kelompok kerabat mempunyai peranan dan kegiatan-kegiatan sendiri seperti menurut siahaan yang dikutip oleh Koentjaraningrat (1982 : 127). Pepatah Batak dalam kaitan dalihan na tolu mengatakan : Somba marhula-hula,manta mardongan tubu, elek marboru. Yang artinya : Menaruh hormat (sembah) kepada hula-hula, Bersikap hat-hati terhadap teman semarga, Berlaku sayang kepada boru. Landasan kognitif dan landasan normatif dari setiap fungsi kedudukan dalihan na tolu dapat dilihat dalam umpama Batak berikut ini : Untuk hula-hula : Hula-hula bona ni ari, tinongos ni ompunta mula jadi, Mula jadi, Sisabuton marulak noli Si sombaon di rim ni Tahi, hula-hula mataniari binsar, sipanumbak do tondina Sipamuai ia sahalana dinasa pomparanna. Ungkapan diatas mengisyaratkan bahwa hula-hula adalah cahaya matahari yang diutus yang kuasa memberi pengayoman kepada roh setiap borunya. untuk dongan sabutuha : Ansimun sada holbung, pege sangkarimbang Manimbang rap tu toru mangangkat rap tu ginjang. Ungkapan untuk dongan sabutuha ini mengisyaratkan kebersamaan untuk menangung duka dan derita,ringan sama dijinjing berat sama dipikul. untuk boru : Siporsan na dokdok, sialap na dao naso mabiar diari golap. Siboan indahan na so bari si boan tuak na so mansom. Umpama untuk boru ini mengisyaratkan kesediaan untuk melakukan segala pengorbanan demi hula-hulanya. Inilah semua inti gagasan dalihan na tolu. Kedudukan seseorang dalam dalihan na tolu tidaklah bersifat tetap. Dalam suatu aktivitas adapt dia bisa menjadihula-hula dan pada kesempatan lain bisa menjadi boru, tergantung pada hubungannya dengan orang yang mengadakan pesta Kelompok Kekerabatan

20 Seperti sistem kekerabatan, prinsip patrilineal mempengaruhi juga kelompokkelompok kekerabatan. Kelompok kekerabatan yang terkecil di daerah ini adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya yang belum kawin. Anak yang lahir membawa marga ayahnya. Keluarga inti ini biasanya sekaligus menjadi suatu rumahtangga. Karena anak yang sudah kawin memisahkan diri dari orangtua dan mengurus ekonominya sendiri (Manjae), sehingga bentuk keluarga luas sudah jarang dijumpai di desa girsang. Hanya kadangkala ditemui orangtua yang tinggal bersama anaknya karena tidak mampu lagi mengurus dirinya sendiri. Kelompok kekerabatan ada yang berupa klen besar yaitu kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua keturunan sejenis ialah keturunan pria maupun wanita (Koentjaraningrat 1990 : 126). Dalam hal ini adalah keturunan pria (Patrilineal). Contoh klen besar seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu marga. Disini dijumpai kelompok kekerabatan berdasarkan marga, seperti kelompok parna dohot boruna, sinaga dohot buruna dan lain-lain. Kelompok ini aktif apabila ada kejadian penting dalam kehidupan anggota-anggotanya. Untuk mengeratkan hubungan sesama anggota biasanya diadakan arisan sekali dalam satu bulan. Disamping kelompok kekerabatan ini, di desa girsang juga terdapat organisasi sosial yang merupakan institusi modrn dalam rangka melancarkan aktivitas hidup bermasyarakat. Organisasi itu adalah organisasi keagamaan, pendidikan, kesehatan, olahraga dan organisasi lainnya Sistim Kepemimpinan

21 Sistim kepemimpinan terdiri dari pemimpin formal dan pemimpin informal. Pemimpin informal adaalah pengetua adapt yang hanya berfungsi pada saat adanya aktivitas-aktivitas adapt. Sedangkan pemimpin formal adalah lurah dan perangkat pemerintahan lainnya seperti LMD (Lembaga Masyarakat Desa), dan LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa). BAB III Kesehatan Masyarakat, Gizi Dan Pola Makan Anak Balita 3.1. Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Kesehatan masyarakat dapat juga di denifisikan sebagai kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N

P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Sebagaimana telah kita ketahui, Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai-bagai pulau dari Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh berbagai-bagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DALAM ADAT BATAK TOBA 2.1 SISTEM SOSIAL MASYARAKAT BATAK TOBA

BAB II GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DALAM ADAT BATAK TOBA 2.1 SISTEM SOSIAL MASYARAKAT BATAK TOBA BAB II GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DALAM ADAT BATAK TOBA 2.1 SISTEM SOSIAL MASYARAKAT BATAK TOBA Adat bagi masyarakat Batak Toba merupakan hukum yang harus dipelihara sepanjang hidupnya. Adat yang diterima

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN 2.1. Letak dan Lokasi Desa Bangun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jarak Desa Bangun ke Ibukota kecamatan sekitar 7 km,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil wawancara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Singkat Desa Dolok Margu Desa Dolok Margu merupakan salah satu bagian dari wilayah kecamatan Lintongnihuta. Mengenai nama desa Dolok Margu, menurut hasil

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentukan manusia yang tidak lahir begitu saja yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bentukan manusia yang tidak lahir begitu saja yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Adat istiadat merupakan konsepsi pemikiran yang lahir sebagai rangkaian pemikiran manusia yang bersumber dari hakikat kemajuan akalnya. Sebelumnya disebut bahwa adat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh masyarakat adat batak toba. Sistem ini dalam arti positif merupakan suatu sistem dimana seseorang

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Perempuan merupakan kaum yang sering di nomor duakan di kehidupan sehari-hari. Perempuan seringkali mendapat perlakuan yang kurang adil di dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa penting tersebut dikaitkan dengan upacaraupacara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

11. TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam peristiwa tetap yang biasanya terjadi di masyarakat yang. bersangkutan. Koentjaranigrat (1984: )

11. TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam peristiwa tetap yang biasanya terjadi di masyarakat yang. bersangkutan. Koentjaranigrat (1984: ) 11. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Upacara Adat Upacara adalah sistem aktifitas atau rangkaian atau tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keturunan maka penerus silsilah orang tua dan kekerabatan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keturunan maka penerus silsilah orang tua dan kekerabatan keluarga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan kebahagiaan, kebanggaan, penerus keturunan, serta harta kekayaan pada sebuah keluarga. namun tidak semua keluarga dapat memperoleh keturunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah : IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km yang terdiri dari 20 Desa/Kelurahan yaitu Talang Bersemi, Talang Mulya, Anak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat suku Batakyang berada di daerah Sumatera Utara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat suku Batakyang berada di daerah Sumatera Utara, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba merupakan kelompok kesatuan sosial dari bagian subsuku masyarakat suku Batakyang berada di daerah Sumatera Utara, khususnya sebagai asal lahirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas selama manusia itu ada dalam berbagai interaksi sosialnya, baik itu konflik perorangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, 25 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Wilayah 1. Letak dan Luas Desa Buana Sakti Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa Buana

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku memiliki bahasa daerah tersendiri yang membedakan bahasa suku yang satu dengan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Bungaran A. Simanjuntak, Konflik, status dan kekuasaan orang Batak Toba, Yogyakarta, Jendela, 2002, hal 10

BAB I PENDAHULUAN. 1 Bungaran A. Simanjuntak, Konflik, status dan kekuasaan orang Batak Toba, Yogyakarta, Jendela, 2002, hal 10 BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1 LATAR BELAKANG MASALAH Orang Batak Toba sebagai salah satu sub suku Batak memiliki perangkat struktur dan sistem sosial yang merupakan warisan dari nenek moyang. Struktur

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Desa Sei. Siarti Desa Sei. Siarti merupakan salah satu desa dari 18 desa yang ada di Kec. Panai Tengah dengan luas wilayah 7839, 4 Ha. Desa ini berada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran secara umum wilayah penelitian, yang tidak hanya mengenai lokasi penelitian melainkan juga meliputi penduduk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya. Umumnya manusia sangat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha. BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk komunikasi dan situasi. Kehidupan semacam inilah terjadi interaksi, dari hasil interaksi ini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Batak terdiri dari beberapa etnik yaitu Toba, Simalungun, Karo, Angkola/Mandailing dan Pakpak Dairi. Namun sekarang ini sebutan Batak hanya ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis di Provinsi Sumatera Utara, suku Batak terdiri dari 5 sub etnis yaitu : Batak Toba (Tapanuli), Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, istilah Batak sebenarnya sudah jarang sekali dipakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, istilah Batak sebenarnya sudah jarang sekali dipakai untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terlebih dahulu harus diketahui apa itu sebenarnya Batak. Di zaman sekarang ini, istilah Batak sebenarnya sudah jarang sekali dipakai untuk merujuk kepada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Hartomo, H (1997)

BAB I PENDAHULUAN. maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Hartomo, H (1997) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup di suatu wilayah tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain. Masyarakat yang saling berhubungan satu dengan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah memiliki kebudayaan dan karya sastra tersendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri atas berbagai suku yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Salah satunya adalah etnis Batak. Etnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara multikulturalis yang memiliki ribuan pulau,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara multikulturalis yang memiliki ribuan pulau, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara multikulturalis yang memiliki ribuan pulau, beragam suku bangsa, kaya akan nilai budaya maupun kearifan lokal. Negara mengakui perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam masyarakat, perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan merupakan suatu pranata dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai etnis dengan berbagai nilai budaya dan beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Sawah 1. Geografis Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu Desa yang ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural, hal ini terbukti dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mempunyai budaya berbedabeda. Perbedaan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah Desa Rambah terbentuk pada tahun 2000. Dimekarkan dari Desa induk, yaitu Desa Rambah Hilir. Nama Desa Rambah diambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukankajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukankajian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukankajian pustaka.kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang memiliki kebiasaan, aturan, serta norma yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Wilayah Desa Bukit Ranah merupakan suatu desa yang berada di pinggiran dalam wilayah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Desa Bukit Ranah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Benai terletak antara 0000-10 00 LS dan 1010 02-1010 55 BT dengan luas wilayah 249,36 km2 atau sekitar 3,26% dari keseluruhan luas Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adat Batak Toba atau yang disebut (Jabu) juga sangat sangat banyak ditemukan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adat Batak Toba atau yang disebut (Jabu) juga sangat sangat banyak ditemukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Samosir merupakan sebuah pulau yang terletak ditengah-tengah Danau Toba. Daerah ini merupakan pusat kebudayaan masyarakat Batak Toba. Di pulau inilah lahir si

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN 2.1. Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Keadaan Geografi Kelurahan II. 1. 1 Situasi Kelurahan Mangga Kelurahan Mangga terletak atau termasuk dalam wilayah Kecamatan Tuntungan. Kelurahan ini adalah pemukiman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi seleksinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi seleksinya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Nilai Batasan nilai bisa mengacu pada berbagai hal, seperti minat, kesukaan, pilihan, tugas, kewajiban agama, kebutuhan, keamanan, hasrat, keengganan, daya tarik, dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI KELURAHAN DESA LAMA. Kelurahan Desa Lama ini dulunya bemama "Kampung Lama" karena desa

BAB II DESKRIPSI LOKASI KELURAHAN DESA LAMA. Kelurahan Desa Lama ini dulunya bemama Kampung Lama karena desa BAB II DESKRIPSI LOKASI KELURAHAN DESA LAMA 11.1 Sejarah Singkat Kelurahan Desa Lama Kelurahan Desa Lama ini dulunya bemama "Kampung Lama" karena desa ini merupakan desa yang pertama kali ada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki banyak suku, dimana setiap suku memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki banyak suku, dimana setiap suku memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak suku, dimana setiap suku memiliki kebudayaan sendiri yang menjadi ciri khas bagi setiap suku tersebut. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Desa Lebung Gajah Desa Lebung Gajah adalah merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah hukum Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang tertanam, ia merupakan totalitas dari sesuatu yang dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki

Lebih terperinci

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa 17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial 52 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi Desa 1. Letak Geografis Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial administratif pemerintah wilayah Kecamatan Kotabumi Kota. Desa Talang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya, suku dan kesenian yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai eksistensi buruh Batak

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai eksistensi buruh Batak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini adalah penelitian mengenai eksistensi buruh Batak dalam kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan Medan. Selain mempelajari kegiatan bongkar

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA GAMBARAN UMUM 1. Geografi A.Batas Wilayah Puskesmas II Denpasar Utara terletak di pusat Kota Denpasar, yaitu Jalan Gunung Agung Gang II Nomor 8 Denpasar. Selain Puskesmas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo. 23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG 4.1 Kondisi Geografis dan Luas Wilayah Desa Kemang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

KEADAAN DESA BALIMBINGAN KECAMATAN TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN. Walbiden Lumbantoruan 1. Abstrak

KEADAAN DESA BALIMBINGAN KECAMATAN TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN. Walbiden Lumbantoruan 1. Abstrak KEADAAN DESA BALIMBINGAN KECAMATAN TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN Walbiden Lumbantoruan 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan Desa Balimbingan ditinjau dari matapencaharian, penerapan

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMABARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Terbanggi Besar adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Terbanggi

BAB IV GAMABARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Terbanggi Besar adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Terbanggi BAB IV GAMABARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kelurahan Terbanggi Besar Desa Terbanggi Besar adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Terbanggi Besar termasuk dalam Kabupaten Lampung Tengah, Desa

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang dipergunakan dalam penelitian. Pada Bab ini penulis akan menggambarkan tentang gambaran umum tempat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang BAB II PROFIL DESA KASIKAN A. Kondisi Geografi dan Demokrafi Desa kasikan adalah salah satu desa diantara beberapa desa yang terletak di Kecamatan Tapung Hulu lebih kurang 35 Km dari pusat kecamatan lebih

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Permasalahan Suku Batak memiliki lima sub suku, yaitu suku Toba, Simalungun, Karo, Pak-Pak atau Dairi, dan Angkola-Mandailing. Setiap sub suku tersebut memiliki ciri

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI 1. Definisi Harga Diri Coopersmith (1967, h.4) menyatakan bahwa self esteem refer to the evaluation which the individual makes and customarily maintains with regard

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANDAR TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANDAR TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANDAR TENGAH II.1 Gambaran Umum Desa Bandar Tengah II.1.1 Sejarah Desa Bandar Tengah Desa Bandar Tengah merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO A. Keadaan Umum Desa Sukapura 1. Keadaan Geografis Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci