BAB 2 DATA DAN ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Transkripsi

1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Data data yang ada diperoleh melalui : Dinas Pariwisata Bandung Dinas Pariwisata Jawa Barat Dinas Perhubungan & Pariwisata Kabupaten Bandung Barat Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bandung Buku referensi, terutama buku JENDELA BANDUNG Survei lapangan disertai pemotretan Literatur dari internet Riwayat Singkat Kota Bandung Para ahli mengungkapkan, kondisi geologi dan geomorfologi dataran tinggi Bandung terbentuk oleh pegunungan vulkanik yang terdapat di bagian utara dan selatan. Kisahnya bermula, saat lebih dari juta tahun silam, sebagian besar permukaan bumi masih merupakan dasar samudera. Dalam umurnya yang masih muda, roman kulit 4

2 5 bumi selalu berubah ubah karena aktivitas yang berlangsung dalam perut bumi. Dataran Tinggi Bandung yang sebelumnya merupakan dasar samudera dalam yang kemudian berubah menjadi dasar samudera dangkal karena adanya aktivitas tersebut. Daratan paling awal yang terbentuk di bagian selatan, makin lama makin luas dengan terbentuknya gunung api baru seperti Gunung Patuha, Gunung Kamojang Guntur, dan Gunung Malabar. Satuan gunung api dan perbukitan itu memagari daratan yang lebih rendah, di mana bermunculan bukit bukit yang terpisah atau berkelompok menjadi jajaran perbukitan yang terdapat di daerah yang kini dinamakan Cimahi dan Dayeuhkolot. Namun Dataran Tinggi Bandung yang sering dijuluki Priangan, secara geografi berada di daerah yang bergunung gunung. Pemandangan alamnya indah, penduduknya ramah. Tanahnya subur. Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan Tanah Priangan, begitu psikolog M.A.W. Brouwer (alm) menyatakan rasa kagum pada daerah tersebut. Priangan adalah negeri nan elok. Di sekelilingnya berjejer gunung api, di mana salah satu puncaknya, Gunung Tangkuban Perahu terkenal karena legenda dan keindahannya. Jika ditinjau dari udara, Priangan tak ubahnya permadani hijau yang membentang luas. Tanaman the, kina, dan tanaman perkebunan lainnya menghampar luas sampai ke puncak puncak bukit. Itulah salah satu peninggalan para Preangerplanters pada masa keemasan Bandung.

3 6 Geliat Bandung menjadi sebuah kota, diawali dengan dibangunnya jalan raya pos (Grote Postweg). Ruas jalan itu membentang dari arah barat ke timur, membelah daerah yang kini menjadi pusat Kota Bandung dalam dua bagian. Yakni wilayah bagian utara dan bagian selatan. Karena terletak di pusat kota, Grote Postweg merupakan jalan utama dan sekaligus paling ramai. Kiri - kanan jalan berjejer bangunan bangunan kolonial. Setelah kemerdekaan, nama jalan itu diganti menjadi Jalan Raya Barat dan Jalan Raya Timur. Tetapi pada saat Presiden Soekarno memeriksa persiapan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, sebagian dari ruas jalan tersebut diganti namanya menjadi Jalan Asia Afrika. Panjangnya tidak lebih dari dua kilometer. Akan halnya Jalan Raya Barat dan Jalan Raya Timur, namanya baru diganti tahun 1960 an menjadi Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Jenderal A. Yani. Nama Jalan Asia Afrika dipilih karena disesuaikan dengan bangunan tua yang sebelumnya dinamakan Gedung Concordia sebagai tempat penyelenggaraan konferensi. Bersamaan dengan penggantian nama jalan Grote Postweg menjadi jalan Asia Afrika, gedung tersebut diganti namanya menjadi Gedung Merdeka. Bagi masyarakat kota Bandung, jalan yang membentang di depan gedung tersebut tidak hanya penghubung wilayah timur dan barat Kota Bandung, atau sebaliknya. Jalan itu memiliki makna sejarah untuk sebuah kota tempat tinggalnya yang bernama Bandung. Konon, di tempat inilah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels ( ) pernah menancapkan tongkatnya dan kemudian dijadikan tugu

4 7 Kilometer 0 atau nol. (Sumber : Buku Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas oleh Her Suganda) Asal Mula Nama Bandung Cerita rakyat Sangkuriang yang menjadi milik masyarakat Sunda merupakan legenda paling sempurna. Cerita rakyat yang mengungkapkan terciptanya Danau Bandung Purba itu, seringkali menyulitkan sebagian besar masyarakat awam dalam membedakan mana yang menjadi bagian dari legenda dan mana yang merupakan fakta sejarah serta fakta geologi. Dalam kedua hal itu, wilayah yang kini bernama Dataran Tinggi Bandung, sebelumnya merupakan perairan yang sangat luas. Dengan bentuk yang merupakan danau, perairan itu membentang sejauh 50 kilometer dari arah barat ke timur, sejak daerah yang kini dinamakan Padalarang sampai Cicalengka. Sisi utara selatan membentang sejauh 30 kilometer, sejak daerah Dago Pakar sampai Soreang, kota kecamatan yang kini dijadikan ibukota Kabupaten Bandung. Saking luasnya perairan itu, penduduk menamakannya Situ Hyang. Artinya sama dengan danau tempat bersemayamnya para dewa. Dalam ukuran sekarang, ketinggian muka air Situ Hyang sekitar meter di atas permukaan laut. Berada di atas dataran yang permukaan tanahnya tidak sama, kedalaman air di daerah Dayeuhkolot diperkirakan mencapai meter. Jika berdiri di depan halaman Gedung Sate, kedalaman air danau mencapai

5 8 sekitar enam meter. Cukup membuat seseorang yang tidak bisa berenang mati tenggelam. Situ Hyang bentuknya menyerupai dua buah danau yang terbagi karena perbukitan Selacau dan Lagadar yang terletak di daerah Cimahi sekarang. Jika mencoba memandang dari sebuah tempat yang lebih tinggi, Situ Hyang seperti dua buah danau yang letaknya berhadap hadapan. Dalam bahasa Sunda, dua buah danau yang letaknya saling berhadap hadapan seperti itu disebut ngabandung. Kata itu pula yang seringkali dihubungkan dengan asal nama Bandung. (Sumber : Buku Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas oleh Her Suganda) Objek Wisata Alam Bandung Wisata alam, terutama alam pegunungan, menjadi satu daya tarik wisata, baik bagi warganya maupun dari turis-turis domestik. Objek wisata tersebut paling banyak terdapat di daerah Bandung Utara dan Bandung Selatan. Bandung Utara Daerah Wisata Bandung Utara, dengan sentra kegiatannya di Kawah Gunung Tangkubanperahu, Taman Hutan Raya Juanda (Dago Pakar), Maribaya Lembang, Curug Panganten Cisarua dan Kebun Bunga Cihideung - Parongpong. Kota Kecamatan Lembang, memiliki pesona tersendiri untuk menarik para wisatawan. Di Lembang terdapat Grand Hotel Lembang, salah satu hotel yang dibangun di era tahun 1940 dan sampai saat kini masih cukup memadai bagi

6 9 kepentingan wisatawan. Grand Hotel Lembang, Putri Gunung Cottage dan hotel hotel lain yang banyak tersebar di kota Lembang, siap dengan segala keramahan untuk menjamu para wisatawan. Adapun objek wisata yang berada di wilayah Bandung bagian Utara ini adalah Kawah Gunung Tangkubanparahu, Maribaya (Curug Maribaya, Curug Omas), Curug Cimahi, Kebun Bunga Cihideung, Pasir Yunghun, dan juga Taman Ir H. Juanda (Dago Pakar, Gua Jepang). (Sumber : Kawah Tangkuban Perahu. Gunung tangkuban perahu mempunyai ketinggian meter di atas permukaan laut. Gunung ini bila dilihat dari kejauhan tampak seperti perahu yang terbalik, karena itulah gunung ini disebut tangkuban perahu. Legenda yang melekat pada gunung ini adalah Sangkuriang, yaitu kisah seorang anak yang jatuh cinta pada ibunya. Suhu udara di sini bisa mencapai 7 derajat celcius, dengan kelembaban 45 s/d 95%. Dari kota bandung dapat ditempuh dengan jarak 47 Km ke arah utara menuju Lembang atau Subang. (Sumber :

7 10 (Sumber : Maribaya. Objek wisata ini berjarak sekitar 21 Km dari kota Bandung ke arah Utara, atau sekitar 5 Km dari kota Lembang ke arah timur. Rekreasi dengan pemandangan indah dan udara sejuk. Selain memiliki kolam-kolam pemandian air panas mengandung mineral tinggi yang baik untuk kesehatan, juga terdapat beberapa air terjun yakni : Curug Cigulung, Curug Cikoleang, Curug Cikawiri dan Curug Omas. (Sumber : (Sumber : Curug Cimahi. Objek wisata air terjun terletak di kecamatan Cisarua, Lembang. Berjarak sekitar 10 Km dari kota Cimahi ke arah Lembang. Atau bisa juga dijangkau dari kota Lembang (sebelum grand hotel Lembang) belok ke kiri ke arah barat (Jalan menuju Cihideung, all about strawberry / The Peak cafe).

8 11 (Sumber : (Sumber : Kebun Bunga Cihideung. Terletak di desa Cihideung, kecamatan Parongpong. Dengan luas lahan sekita 50 hektar, desa wisata bunga cihideung merupakan kebun bunga raksasa yang sangat menarik untuk dikunjungi. Terdapat masam-macam koleksi bunga, dan tentu saja anda dapat melampiaskan hasrat berbelanja (bunga) anda di sini. (Sumber : (Sumber : ya.jpg)

9 12 Taman Ir H. Juanda (Gua Pakar) Merupakan taman hutan raya yang memiliki koleksi lebihdari jenis pohon yang termasuk pada 40 familia dari 180 spesies, antara lain cemara sumatra, kayu jati, kayu kenanga, mahoni uganda, mahoni daun besar, pohon sosis, pinus atau tusam, tusam asia tenggara, filipina, meksiko dan kaliandra. Juga terdapat macam-macam fauna terdiri dari berbagai macam spesies burung, musang, tupai, kera, dll. Tempat ini juga merupakan situs peninggalan Jepang (gua jepang) dan Belanda pada masa perang dunia, karena topografinya yang cocok untuk persembunyian. (Sumber : (Sumber : Situ Ciburuy Terletak 22 Km dari arah Kota Bandung terkenal dengan alamnya yang khas yaitu bukit-bukit kapur yang menjulang tinggi, dilengkapi dengan kedai minum, cinderamata, pentas kesenian, dan fasilitas kesenian.

10 13 (Sumber : Bandung Selatan Bandung selatan lebih dikenal dengan sentra kegiatannya agro wisata (pertanian dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Malabar, Pangalengan dan Gununghalu), Wisata Tirta (Situ Patenggang dan Situ Cileunca) dan Wana Wisata (Kawah Kamojang, kawah Putih dan air panas Cimanggu). Daerah Wisata Ciwidey adalah merupakan daerah tujuan wisata yang cukup lengkap di Bagian Selatan Kabupaten Bandung, disamping Pangalengan dengan objek wisata Situ Cileunca-nya, Agro wisata Malabar, dan objek - objek wisata lainnya. (Sumber : Situ Patengan. Merupakan sebuah danau alam yang terletak di perkebunan teh ranca bali, berjarak sekitar 47 Km dari kota Bandung. Merupakan kawasan wisata yang berudara sejuk dan segar, sangat jauh dari polusi. Di pinggir danau terdapat banyak perahu yang dapat disewa untuk wisatawan mengelilingi danau.

11 14 Tips untuk wisatawan : Mengunjungi tempat ini sebaiknya di pagi hari sampai dengan siang hari, karena di sore hari biasanya kabut sudah turun. Kabut di situ patengan sangat pekat bahkan jarak pandang bisa hanya 1-2 meter saja sehingga tidak akan terlihat pemandangan apa-apa. Untuk sewa perahu mengelilingi danau sebaiknya anda melakukan tawar menawar harga terlebih dahulu. Biasanya harga yang ditawarkan sektar Rp s/d Rp /orang. (Sumber : Kawah Putih. Masih terletak di kawasan ranca bali, berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung atau tepatnya di desa Sugih, kecamatan Pasir Jambu. kawah putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian meter di atas permukaan laut. Kawah ini merupakan salah satu kawah dengan kadar keasaman belerang tertinggi di dunia, oleh sebab itulah pemerintah kolonial belanda pernah membangun pabrik belerang di tempat ini.

12 15 Keunikan objek wisata ini adalah kawahnya yang berwarna putih, udara di sini sangat dingin bahkan bisa mencapai 0-2 derajat celcius di musim-musim tertentu. Tips untuk wisatawan : Sama seperti Situ Patengan pada sore hari di kawah putih biasanya turun kabut yang sangat pekat. Di samping itu kadar belerang menjadi sangat tinggi sehingga kawah ini sering ditutup pada sore hari. (Sumber : (Sumber : Kebun Strawberry. Wisata petik strawberry saat ini merupakan wisata yang sangat digemari oleh wisatawan. Strawberry merupakan produk agrowisata unggulan dari kabupaten Bandung, khususnya di daerah Ciwidey. Di daerah ini terdapat banyak sekali kebun strawberry tradisional sampai dengan kebun dengan pengelolaan

13 16 profesional. Anda bebas memilih kebun mana yang anda senangi dan memetik sendiri langsung. Tips untuk wisatawan : Strawberry kualitas baik justru terdapat di luar musim hujan, karena sifatnya yang mudah rusak / busuk jika sering terkena air hujan. Apabila anda berkunjung di saat musim hujan, sebaiknya memilih kebun strawberry yang tertutup / menggunakan green house. (Sumber : Cimanggu. Daerah Ciwidey sangat kaya dengan sumber air panas alami. Salah satunya dimanfaatkan oleh perum perhutani sebagai kolam renang Cimanggu. Kolam Cimanggu memiliki fasilitas parkir yang luas, tempat bermain anak-anak, dll. (Sumber :

14 17 (Sumber : Ciwalini. Seperti halnya Cimanggu, Ciwalini juga memanfaatkan pelimpahnya sumber mata air panas alam. Kolam renang ini berada di lingkungan perkebunan teh Walini yang sejuk. Tips untuk wisatawan : Cimanggu kolam dan area parkirnya kuas, tetapi ciwalini memiliki air yang lebih jernih (Sumber : (Sumber :

15 18 Ranca Upas. Sebuah komplek bumi perkemahan yang ada di sekitar areal tanaman Eucalyptus, sejenis tanaman yang berasal dari benua Australia. Kawasan ini berjarak 41 Km dari pusat kota Bandung, dan terletak di ketinggian meter dari permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 18 derajat celcius. Di tempat ini juga terdapat penangkaran rusa yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. (Sumber : (Sumber : (Sumber : Situ Cileunca. Situ Cileunca adalah sebuah danau yang ada di daerah Pangalengan. Danau ini merupakan danau buatan yang luasnya Hektar dengan dikelilingi bukit - bukit dan berlatar belakang pegunungan. Selain berfungsi sebagai objek

16 19 wisata yang menarik, situ Cileunca juga berfungsi sebagai sumber air bagi pembangkit tenaga listrik. Air dari danau dialirkan melalui sungai Palayangan, yang juga sering digunakan sebagai arena ber-arung jeram / rafting. (Sumber : (Sumber : Pekebunan Teh Malabar. Gunung Malabar yang memiliki pesona alam perkebunan teh dengan udara yang sejuk alami, sangatlah cocok untuk kegiatan olah raga jalan kaki / tea walk sambil berekreasi. Di tengah-tengah perkebunan terdapat macam-macam bangunan kuno yang masih terawat dengan baik, seperti guest house, perumahan administratur perkebunan pada masa penjajahan sampai dengan makam K.A.R. BOSSCHA. (Sumber :

17 20 (Sumber : Pemandian Air Panas Cibolang. Sebuah wana wisata pemandian air panas alam yang terletak di dalam hutan rimba berbayasan dengan kebun teh. Terletak di kaki gunung Wayang pada ketinggian meter di atas permukaan laut, dengan suhu berkisar 18 derajat celcius. Sangat cocok untuk wisata keluarga dengan fasilitas yang cukup lengkap. (Sumber : (Sumber :

18 Buku Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas Lewat kumpulan tulisan dalam buku Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas tersebut, rentang waktu perjalanan wilayah Dataran Tinggi Bandung berusaha direkam. Secara sederhana, rekaman itu tidak lebih dari sebuah jendela kecil. Dalam sebuah bangunan, jendela merupakan salah satu bagian dari bangunan atau rumah. Ukurannya rata rata 70 x 125 sentimeter. Jika dibukakan pada pagi hari, sinar matahari akan masuk dan ruangan akan terasa hangat dan segar. Melalui jendela kita bisa meninjau tempat atau daerah yang ada di depan mata kita. Dan tempat atau daerah itu adalah Dataran Tinggi Bandung. Buku Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas ini ditulis oleh seorang pensiunan wartawan Kompas, yaitu Her Suganda, dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Berisi 498 halaman berukuran 15 x 23 cm, buku Jendela Bandung ini merupakan gabungan teks dan foto yang kesemuanya ditampilkan dalam hitam dan putih, kecuali pada bagian sampul yang didesain full colour dengan menampilkan foto land mark kota Bandung yaitu Jembatan Layang Pasopati (Jalan Terusan Pasteur Jalan Surapati) sebagai elemen utama. Buku ini dijual seharga 79 ribu rupiah dan tersedia di sejumlah toko buku seperti Gramedia, dll.

19 22 Buku ini dibagi kedalam tiga bagian. Bagian pertama mengetengahkan riwayat geologi Dataran Tinggi Bandung dan perkembangannya. Pada bagian kedua diketengahkan perkembangan wilayahnya, yakni dari semula sebuah dusun kecil di pegunungan, kemudian dibangun menjadi kota kolonial sehingga melahirkan berbagai julukan yang penuh sanjungan. Pada bagian akhir, atau bagian ketiga berusaha mengetengahkan berbagai sisi kehidupan dan sekaligus potensinya yang menjadi daya tarik kota Bandung sebagai sebuah wilayah yang sudah padat penduduknya. Sebuah gambaran keadaan yang jauh sebelumnya dijadikan uga atau ramalan orang orang tua dulu : Bandung heurin ku tangtung. Dalam penyusunan buku ini, Her Suganda mendapatkan foto foto dari berbagai sumber, salah satunya dari Deni Denaswara, Fotografer Harian Tribun Jabar, Bandung yang hasil fotonya terdapat pada halaman sampul buku Jendela Bandung tersebut. Yang bertugas sebagai desain sampul adalah A.N. Rahmawanta dibantu oleh Irwan Suhanda selaku copy editor Data Penyelenggara Exceed merupakan bagian dari Esca Group yang bergerak di bidang penerbitan buku NONFIKSI. Exceed selalu berusaha menerbitkan buku berkualitas, menarik untuk dibaca, menimbulkan kesan mendalam dan inspiratif bagi pembacanya. Selain itu Exceed juga berusaha menerbitkan buku yang terjangkau harganya.

20 23 Langkah awal Exceed dalam dunia penerbitan ini adalah dengan menerbitkan sebuah buku, dengan judul Kiat Jitu Mendapatkan Pekerjaan Idaman. Buku ini berukuran buku saku, mudah untuk dibawa kemana saja. Buku ini membahas tentang panduan praktis cara mendapatkan pekerjaan yang Anda damba-dambakan. (Sumber : Buku Esai Jendela Bandung Berikut ini merupakan data mengenai rencana penyusunan dan pembuatan desain buku esai Jendela Bandung yang baru, antara lain yaitu : Penulis/Esais : Her Suganda Desainer : Ciska Widjaja Fotografi : Ciska Widjaja Penerbit : Exceed Spesifikasi : 23 x 20 cm Full Color Tebal : 60 halaman

21 24 Struktur Buku : a. ISINYA (daftar isi) b. Isi c. Daftar Pustaka Buku Pembanding Sejenis Beberapa buku yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan dalam pengumpulan data berkenaan dengan rencana pembuatan desain lay out buku Jendela Bandung antara lain adalah : Buku essay/kumpulan hotel dan resort terbaik di Indonesia Judul Buku : Great Hotels & Resorts of Indonesia Penyusun : Paul Blair, Tim Jaycock, Peter Schoppert, Irene Toh, Harry Tan Desainer : Norreha bt. Sayuti, Dorine Sam Penerbit : Archipelago Press, Singapore Spesifikasi : 29,7 x 21 cm Full Color Tebal : 208 halaman

22 25 Harga : (tidak tercantum) Terbit : 1994 Judul Buku : THE TIMES TRAVEL LIBRARY BALI Penyusun : P.F. Bentley, L.A. Lueras, Elizabeth V. Reyes Desainer : Leonard Lueras Penerbit : Times Editions Spesifikasi : 25,2 x 18 cm Full Color Tebal : 103 halaman Harga : Rp ,- Terbit : Target Target yang dituju adalah para wisatawan yang menyukai wisata alam dan mahasiswa/i yang berusia 18 tahun keatas dan dengan tingkat SES adalah B+ atau menengah keatas. Alasan pemilihan target ini karena pada usia 18 tahun keatas, mahasiswa/i lebih mempunyai banyak waktu karena mereka sudah kuliah. Dan

23 26 untuk para wisatawan yang menyukai wisata alam, tidak dikhususkan kepada batas usia tertentu. 2.2 Analisa Setelah melihat data data yang didapatkan berkaitan dengan berbagai wisata alam yang terdapat di Bandung, pantaslah apabila Bandung mendapatkan penghargaan, yang salah satunya dapat berupa buku essay berisi cerita mengenai segala sesuatu tentangnya. Buku Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas memang telah dibuat dan dipersembahkan oleh penulisnya sendiri, Her Suganda. Buku yang telah ada tersebut merupakan buku yang sangat representatif terutama dalam hal isi dan rangkaian serta susunan kata kata yang digunakan. Isinya sangat lengkap, menceritakan hampir setiap jengkal sejarah Kota Bandung sampai dengan dikeluarkannya buku tersebut. Cara penulisan yang digunakan juga cukup unik, cara Her Suganda bercerita dan mendeskripsikan segala sesuatunya dikemas dengan irama yang ringan, sehingga pembaca diajak untuk ikut larut dan benar benar merasakan keindahan Kota Bandung. Akan tetapi dalam bukunya, Her Suganda belum banyak membahas tentang objek wisata alam di Bandung. Maka dari itu, saya ingin memfokuskan kepada semua objek wisata alam di Bandung yang layak dikunjungi, khususnya objek wisata di wilayah Bandung Utara dan Bandung Selatan.

24 27 Akan tampak dan terasa lebih menarik serta menggugah para pembacanya apabila objek wisata di Bandung dikemas dalam tampilan visual yang lebih deskriptif, dengan memaksimalisasi penggunaan foto, lay out maupun komputer, dengan mengurangi penggunaan teks, namun tetap berpegang pada nilai nilai yang diperoleh dari buku yang telah ada sebelumnya itu Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Strength (kekuatan) Dapat menarik wisatawan baik dalam maupun luar Bandung. Dan juga para pemandu wisata dapat menjadikannya sebagai referensi ketika mereka menjalankan tugas memandu wisatawan asing. Weakness (kelemahan) Hanya diterbitkan dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Jadi bagi para wisatawan asing yang tidak mengerti bahasa Indonesia, mereka kurang tertarik membeli buku tersebut. Opportunity (kesempatan) Melihat masih kurangnya buku - buku yang membahas tentang wisata alam di Indonesia khususnya Bandung, alangkah baiknya apabila buku wisata alam ini dapat memberi inspirasi kepada para penulis buku lainnya, agar menciptakan buku buku baru yang bertema wisata alam dan menjadi referensi

25 28 bagi masyarakat luas yang ingin mengunjungi objek wisata alam di Indonesia, khususnya Bandung. Threat (ancaman) Kerusakan alam yang terjadi di Indonesia dewasa ini mengurangi minat wisatawan untuk datang ke tempat objek wisata alam tersebut.

Informasi Wisata di Kota Bandung

Informasi Wisata di Kota Bandung Informasi Wisata di Kota Bandung Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta. Pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik di darat maupun di laut. Hal ini didukung dengan fakta menurut Portal Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kota Bandung merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Kota Bandung memiliki udara yang sangat sejuk dengan panorama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan potensi pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk meningkatkan kunjungan

Lebih terperinci

Pertumbuhan pariwisata nusantara dipengaruhi oleh mulai meningkatnya. kebutuhan masyarakat untuk berekreasi serta semakin banyaknya pelaku bisnis di

Pertumbuhan pariwisata nusantara dipengaruhi oleh mulai meningkatnya. kebutuhan masyarakat untuk berekreasi serta semakin banyaknya pelaku bisnis di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan pariwisata nusantara dipengaruhi oleh mulai meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk berekreasi serta semakin banyaknya pelaku bisnis di industri

Lebih terperinci

PAKET WISATA BANDUNG BIL ITIHAD MANDIRI

PAKET WISATA BANDUNG BIL ITIHAD MANDIRI PAKET WISATA BANDUNG BIL ITIHAD MANDIRI Bil Itihad Mandiri Tour menawarkan 6 pilihan untuk Paket Tour Bandung Beberapa pilihan Paket Wisata Tour Bandung diantara nya sebagai berikut ; Paket Wisata Lembang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor penting untuk meningkatkan devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah yang memiliki industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan kawasan Propinsi terluas di Indonesia dan mempunyai banyak potensi wisata. Propinsi Jawa Barat memiliki potensi alam dan potensi budaya yang tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan komoditi yang dikembangkan dan diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan komoditi yang dikembangkan dan diandalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata merupakan komoditi yang dikembangkan dan diandalkan sebagai salah satu alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan pernah menimpa negara Indonesia dampak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan pernah menimpa negara Indonesia dampak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi berkepanjangan pernah menimpa negara Indonesia dampak dari krisis yang berkepanjangan ini salah satunya adalah berdampak pada terhambatnya pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang di kenal oleh mancanegara sebagai salah satu negara yang memiliki wisata alam terbesar dan terindah. Kekuatan potensi

Lebih terperinci

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Indonesia adalah negara yang tidak hanya subur dan indah, melainkan juga kaya dengan berbagai sumber daya alam, baik di laut dan udara maupun darat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai isu strategis pembangunan. Ketimpangan pembangunan poros utaratengah-selatan,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai isu strategis pembangunan. Ketimpangan pembangunan poros utaratengah-selatan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengembangan kepariwisataan Jawa Barat tidak terlepas dari munculnya berbagai isu strategis pembangunan. Ketimpangan pembangunan poros utaratengah-selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor penting di Dunia saat ini. Setiap negara serius dalam pengelolaan Pariwisata, karena hal tersebut dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat) BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang studi, rumusan persmasalahan, tujuan, sasaran dan manfaat studi, ruang lingkup studi yang mencakup ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia yang merupakan negara agraris, memiliki wilayah yang luas untuk usaha pertanian. Selain diperuntukkan sebagai budidaya dan produksi komoditi pertanian serta perkebunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten Bandung, letaknya berada di wilayah Bandung Selatan. Ciwidey merupakan pilihan yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan kawasan dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Bandung Selatan memiliki sebuah kawasan wisata potensial, yaitu kawasan wisata Ciwidey. Di kawasan tersebut terdapat empat tujuan wisata utama, diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata memiliki banyak sekali manfaat bagi negara dan terutama untuk masyarakat sekitar, bahkan manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu

Lebih terperinci

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI Disusun oleh : Lucky Indra Pradipta (07312244072) Agus Satmoko (07312244081) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSUTAS

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN LOKASI STUDI

BAB III GAMBARAN LOKASI STUDI BAB III GAMBARAN LOKASI STUDI 3.1. Umum Danau Cisanti atau Situ Cisanti atau Waduk Cisanti terletak di kaki Gunung Wayang, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Secara geografis Waduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

Kawah Putih. upikke's blog Kawah Putih Copyright Upik Kesumawati

Kawah Putih. upikke's blog Kawah Putih Copyright Upik Kesumawati Kawah Putih Kawah Putih merupakan sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Lokasi wisata ini berjarak sekitar 50 km dari kota Bandung. Kawah Putih saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang tepat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang tepat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata merupakan salah satu sarana yang tepat dalam meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Menurut Undang-undang

Lebih terperinci

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Bukan sebuah nama asing yang baru didengar di kalangan masyarakat luar yang terkenal dengan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat menghasilkan pendapatan daerah terbesar di beberapa negara dan beberapa kota. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

BAB 2 DATA & ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 2 BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Narasumber: - Staf pengelola kawasan Kawah Putih - Staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Oleh karena itu berbagai negara yang ada di dunia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Oleh karena itu berbagai negara yang ada di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah merupakan sebuah industri yang saat ini menjadi andalan berbagai negara yang ada di dunia, dengan pemasukan devisa negara yang didapat dari sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Potensi Visual sebagai Dayatarik Wisata di Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Potensi Visual sebagai Dayatarik Wisata di Universitas Pendidikan Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor penting dalam upaya penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial, di Indonesia sendiri sektor pariwisata sudah mulai

Lebih terperinci

Area Agrowisata Gunung Mas dan Lalat Simulium

Area Agrowisata Gunung Mas dan Lalat Simulium Area Agrowisata Gunung Mas dan Lalat Simulium Dimanakah area Agrowisata Gunung Mas itu, dan apa pula lalat Simulium itu? Dua pertanyaan ini tentunya menarik untuk dijawab, terutama bagi yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian terfokus kepada peningkatan produksi, terutama pada peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya

Lebih terperinci

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi 10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi Manado merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara. Kota ini memiliki semboyan Torang Samua Basudara yang berarti Kita Semua Bersaudara. Masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup luas dengan penduduk yang beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Destinasi pariwisata memiliki peranan penting terhadap perkembangan pariwisata suatu negara.destinasi wisata yang dikelola dengan baik dapat menciptakan

Lebih terperinci

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih. Batu City Tour Jatim Park 1 yang berada di Kota Wisata Batu, Malang ini memiliki aneka wahana menarik untuk Anda nikmati. Inilah tempat wisata Malang yang mengusung konsep taman bermain dan belajar. Jatim

Lebih terperinci

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga. Wisata Alam merupakan salah satu pilihan wisata yang menarik bagi para wisatawan, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Bagi sebagian orang, wisata alam bisa di jadikan sebagai alternatif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tanpa terkecuali sehingga peran makanan sangat besar bagi kehidupan manusia itu sendiri. Terdapat berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh pegunungan yang kaya akan keindahan alamnya, sehingga menjadikan Bandung sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata saat ini tidak terlepas dari kehidupan manusia, bahkan sudah menjadi kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi. Permintaan akan wisata menyebabkan paket-paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia tetap bertumbuh walaupun pertumbuhan perekonomian global terpuruk, pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) dengan luas wilayah 547,82 km² atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2006:32). Sedangkan menurut Oka A. Yoeti (1996:118), mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 2006:32). Sedangkan menurut Oka A. Yoeti (1996:118), mendefinisikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar

Lebih terperinci

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE www.segorogunung.com B. LATAR BELAKANG MASALAH Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah Timur wilayah Solo. Disertai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai

Lebih terperinci

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal, sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 14 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4. 1. Sejarah dan Status Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu telah dikunjungi wisatawan sejak 1713. Pengelolaan

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan suatu daerah. Dengan pengelolaan yang baik, suatu obyek wisata dapat menjadi sumber pendapatan yang besar.menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dianugerahi dengan kekayaan alam dan budaya yang sangat tinggi atau Negara Biodiversity. Indonesia memiliki 13.466

Lebih terperinci

BAB II WISATA ALAM SITU CILEUNCA

BAB II WISATA ALAM SITU CILEUNCA BAB II WISATA ALAM SITU CILEUNCA II.1 Pengertian Wisata Kabupaten Bandung memiliki potensi di bidang pariwisata sebagai salah satu sektor untuk meningkatkan pendapatan daerah. Pariwisata kini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bogor memiliki potensi yang baik untuk menjadi kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor merupakan pintu gerbang Propinsi

Lebih terperinci

Bandung Indonesia. tabpane1.addtabpage( document.getelementbyid( "semplice-page" ) ); Bandung Places Of Attactions. - Bandung place of attraction

Bandung Indonesia. tabpane1.addtabpage( document.getelementbyid( semplice-page ) ); Bandung Places Of Attactions. - Bandung place of attraction Bandung Indonesia tabpane1.addtabpage( document.getelementbyid( "semplice-page" ) ); Bandung Places Of Attactions - Bandung place of attraction - Bandung Shopping - Hotels in Bandung - Bandung Surrounding

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam kegiatan perusahaan memiliki peran yang penting, maka hendaknya perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin, karena kunci

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keindahan alam yang luar biasa.beribu pulau dengan berbagai keunikannya, varietas flora dan fauna,

Lebih terperinci

BAB III KEBERADAAN PABRIK TEH HITAM

BAB III KEBERADAAN PABRIK TEH HITAM 38 BAB III KEBERADAAN PABRIK TEH HITAM A. Sejarah Pabrik Teh Hitam Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda, pabrik dibangun pada tahun 1899 untuk memproses langsung hasil perkebunan

Lebih terperinci

WISATAWAN NASIONAL Jumlah

WISATAWAN NASIONAL Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya ekonomi dari suatu negara dapat didukung oleh sektorsektor yang ada di dalamnya bahkan pada era globalisasi saat ini dimana satu negara dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Letak dan kondisi Geografis a. Batas Administrasi Daerah Secara geografis Kabupaten Magetan terletak pada 7 o 38` 30 LS dan 111

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata merupakan salah satu cara untuk melepaskan diri dari rutinitas. Padatnya penduduk yang ada di perkotaan serta tingkat polusi baik udara maupun suara, membuat

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia, namun migas itu sendiri sifat nya tidak dapat diperbaharui, sehingga ketergantungan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PERILAKU VANDALISME DI TAMAN WISATA ALAM SITU PATENGGANG KABUPATEN BANDUNG

2015 PENGARUH PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PERILAKU VANDALISME DI TAMAN WISATA ALAM SITU PATENGGANG KABUPATEN BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau We hingga Pulau Rote berjajar pulau-pulau. Indonesia terdiri atas gugusan pulau-pulau yang saling berjajar menjadi sebuah negara

Lebih terperinci

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu industri yang saat ini sedang berkembang didunia, hal ini dirasakan pula di Indonesia. Dibuktikan dengan pariwisata menjadi urutan ketiga

Lebih terperinci

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna JURNAL Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah yang berpotensi khususnya di sektor pariwisata. Salah satunya adalah kawasan wisata Guci. menurut website resmi Dinas Budaya dan pariwisata Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON SBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Cirebon merupakan suatu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang letaknya di lintas jalur utara Pulau Jawa dengan luas wilayah administrasi 990,36 km² yang terdiri

Lebih terperinci

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Tempat rekreasi di surabaya, tempat wisata dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, ada beberapa catatan tempat wisata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Banyak negara yang bergantung pada industri pariwisata sebagai sumber pajak dan meningkatkan sistem ekonomi pada daerah tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah) 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis dan astronomis Indonesia sangat strategis. Secara georafis, Indonesia terletak diantara dua Benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 24 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 4.1 Sejarah Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan kawasan yang berubah peruntukannya dari kebun percobaan tanaman kayu menjadi taman wisata di Kota Palembang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata secara umum merupakan salah satu prioritas unggulan penghasil devisa negara selain migas, pertanian dan agro industri, kehutanan dan perkebunan, kelautan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah 12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah http://tempatwisatadaerah.blogspot.com/2015/01/12-tempat-wisata-terindah-di-lombok.html 12 Tempat Wisata Terindah di Lombok Nusa Tenggara Barat - Lombok merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pantai Plengkung merupakan sebuah wana wisata pantai yang menyimpan banyak potensi alam, yaitu pemandangan yang eksotis dan hamparan ombak yang tinggi. Namun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanpa terasa Bandung sudah memasuki usianya yang lebih dari 200 tahun. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dari wilayah yang sebelumnya merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki luas wilayah 35.746,26 Km2 dengan kondisi alam dan struktur geologi yang kompleks dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu dengan tujuan rekreasi dan bukan untuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan rutin di tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

Lebih terperinci

IV KONSEP DAN PERANCANGAN

IV KONSEP DAN PERANCANGAN IV KONSEP DAN PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Era digital saat ini, sangat mudah untuk memberikan informasi melalu media sosial. Video konten pariwisata ini berhubungan dengan datangnya pengunjung

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi alam yang sangat indah dan sangat memukau. Kesuburan tanahnya, keragaman flora dan faunanya, bahkan hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan adat istiadat yang berbeda,yang mempunyai banyak pemandangan alam yang indah berupa pantai,danau,laut,gunung,sungai,air

Lebih terperinci