IV KONSEP DAN PERANCANGAN
|
|
- Shinta Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV KONSEP DAN PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Era digital saat ini, sangat mudah untuk memberikan informasi melalu media sosial. Video konten pariwisata ini berhubungan dengan datangnya pengunjung yang mengunjungi Kabupaten Kuningan,dengan banyaknya pengunjung yang nantinya akan membuat Kabupaten Kuningan menjadi banyak dikenal oleh masyarakat luar daerah Kuningan dengan melakukan share foto atau video yang berada di lokasi pariwisata Kabupaten Kuningan ke media sosial. Selain itu, dengan pengunjung yang berdatangan ke lokasi pariwisata yang berada di Kabupaten Kuningan, bisa berpengaruh dengan meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar yang mengelola tempat-tempat pariwisata tersebut. B. TATARAN SISTEM Penyebaran video konten ini melalui media sosial Youtube & Instagram. Youtube & Instagram menjadi tempat yang baik untuk penyampaian informasi akhir akhir ini. Para penonton yang melihat video konten ini menjadikannya referensi untuk mengunjungi Kabupaten Kuningan. Penonton bisa mencari kanal kemudian melihat playlist video konten ini di Youtube dengan keyword: Explore Kuningan. Kemudian penonton juga bisa mencari akun Instgram yang berisi video ringkasan berdurasi 1 menit dengan keyword: contentvideo_explorekuningan, yang dimana caption dari video di Instagram diberikan link menuju kanal Youtube Explore Kuningan. 24
2 Gambar 15. Channel Youtube Explore Kuningan. Sumber: (Youtube) Gambar 16. Instagram Explore Kuningan. Sumber: (Instagram) C. TATARAN PRODUK Video konten ini ini bertemakan promosi pariwisata, yang lebih menjelaskan secara visual, seperti Channel Yotube milik Kementrian Pariwisata yaitu Indonesia Travel, hampir dari semua video nya menjelaskan secara visualisasi tanpa 25
3 penjelasan informasi secara lengkap. Dikarenakan video konten ini berdurasi sebentar dan berseri sampai 9 episode, jadi tidak terlalu banyak menjelaskan secara ringkas menggunakan voice over, berguna supaya penonton bisa melihat cepat dan tertarik untuk mengunjungi Kabupaten Kuningan dengan melihat secara cepat. Pemilihan lokasi disesuaikan dengan jarak yang berdekatan antar lokasi pariwisata lainnya. Titik utama yang terpenting adalah lokasi pariwisata tidak jauh dari Taman Kota Kuningan, bertujuan agar pariwisatawan dapat mengunjungi lokasi pariwisata yang tidak jauh dari Kota Kuningan. Lokasi pariwisata yang dibuat untuk video konten ini tidak hanya berdasarkan keindahan alamnya saja. Berikut konsep pemilihan lokasi pariwisata: 1. Taman Kota Kuningan Taman Kota Kuningan dipilih karena menjadi puast kota yang ada di Kabupaten Kuningan. Dipilih karena menjadi perjalanan pertama dari video konten yang dibuat. Taman Kota Kuningan juga dipilih karena lokasinya dikota dan dekat dari 8 lokasi pariwisata lainnya. 2. Sukageuri View Sukagerui View dipilih karena tempat pariwisata ini sedang ramai dikunjungi oleh warga Kuningan. Lokasi yang eksotis, bisa melihat pemandangan Kota Kuningan dari ketinggian dan perbukitan dari Gunung Ciremai. 3. Curug Putri Curug Putri adalah salah satu dari banyaknya curug yang ada di Kabupaten Kuningan. Lokasi yang tidak jauh dari Kota Kuningan, Curug Putri menjadi konten dalam video ini. Curug Putri juga dipilih karena bentuk dari curugnya yang seperti putri yang sedang menari. 4. Museum Linggarjati Museum Linggarjati menjadi konten dalam video ini karena museum ini adalah museum yang paling bersejarah. Tempat diadakannya 26
4 perundingan antara Republik Indonesia dengan Pemerintahan Belanda pasca perang kemerdekaan. Gedung Perundingan Linggarjati merupakan saksi sejarah tempat dilaksanakannya Perundingan Meja Bundar pada bulan November Rumah Pohon Trijaya Rumah Pohon Trijaya adalah sebuah tempat wisata baru yang didirikan pada bulan Desember tahun Dipilih menjadi konten dalam video ini karena tempat wisata yang baru dan diharapkan dengan banyaknya penonton bisa tertarik dan datang ke lokasi wisata ini, dan bisa menjadikan lokasi pariwisata ini menjadi terkenal. Lokasi Rumah Pohon Trijaya ini juga terletak di kaki Gunung Ciremai, menjadikan tempat ini sangat teduh dan tenang. 6. Telaga Nilem Telaga Nilem menjadi konten dalam video ini karena Telaga Nilem adalah salah satu mata air atau kolam alami yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Air yang sangat jernih dan sekitarnya hutan yang rimbun membuat lokasi ini sangat asri. 7. Situ Cicereum Situ Cicereum dipilih menjadi konten karena Situ Cicereum memiliki keunikan tersendiri. Memiliki air yang tidak lazim, yaitu bewarna biru, karena hal tersebut Situ Cicereum biasa disebut Telaga Biru. Situ ini pun terlihat eksotis dengan pemandangan alam di sekitarnya. Tumbuhan tinggi nan rindang tumbuh di pinggir-pinggir Situ Cicereum. Ditambah Situ Cicereum juga dihuni oleh berbagai macam hewan seperi ikan mas, nila, katak dan lain lain. 8. Bukit 1000 Bintang Bukit 1000 Bintang adalah salah satu perbukitan yang ada di Kabupaten Kuningan. Dipilih karena Bukit 1000 Bintang masuk sebagai Nominasi perbukitan terbaik yang ada di Indonesia. Berada di area Taman 27
5 Nasional Gunung Ciremai, perjalanan menuju Bukit 1000 Bintang menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Perjalanan menggunakan mobil khusus offroad karena melewati hutan yang sangat rimbun dan jalan bebatuan. Saat perjalanan menuju Bukit 1000 Bintang pengunjung jika beruntung bisa menemukan sosok hewan endemik dari Gunung Ciremai yaitu Macan Kumbang. 9. Toko Oleh-Oleh Teh Diah Setiap libur Lebaran, Kuningan dipadati oleh para pemudik tujuan Cirebon, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur, pusat oleh-oleh pun kerap dipadati wisatawan yang singgah. Salah satu yang dipadati ialah sentra oleh-oleh Teh Diah, yang berada di Jalan Raya Bojong, Cilimus, Kuningan. Dari sekian banyak tempat yang menjual oleh-oleh khas Kuningan, Pusat Oleh-oleh Teh Diah tetap jadi salah satu pilihan belanja bagi wisatawan. Tempat ini menjajakan kuliner khas kota kuda seperti, Tape Ketan, Keripik Gemblong, Opak Bakar, Jeruk Nipis Peras atau yang biasa disebut warga Kuningan adalah Jeniper dan masih banyak lagi. Video konten ini gabungan antara audiovisual, split screen effect, scibble dan motion graphic. Video konten ini tidak lepas dari beberapa gabungan referensi video konten yang pernah ada. Ini semua digabungkan supaya menjadi video konten yang baru dan lebih segar dari yang pernah ada. 28
6 Berikut beberapa gambar produksi yang telah dibuat. Gambar 17.Proses editing Adobe Premiere Pro dalam scene split screen Telaga Nilem. Sumber: (Pribadi) Gambar 18.Proses editing Scribble efek dalam Adobe After Effect dalam episode Curug Putri. Sumber: (Pribadi) 29
7 Gambar 19.Proses editing Scribble efek dalam Adobe After Effect dalam episode Curug Putri. Sumber: (Pribadi) D. TATARAN ELEMEN Dalam video konten ini saya menggunakan efek Scribble, dalam kamus Bahasa Inggris yang berarti tulisan atau coretan yang asal. Scribble yang penuh dengan warna dan beberapa efek split screen yang saya gunakan efek tersebut supaya video konten yang dilihat terlihat lebih baru dan berbeda. Dari hasil riset yang telah saya lakukan saat semester 7, dari efek scribble yang penuh warna, berfungsi untuk : 30
8 1. Memberikan elemen yang kosong pada frame. Gambar 20. Scribble efek episode Rumah Pohon. Sumber: (Pribadi) Gambar 21. Scribble efek episode Taman Kota Kuningan. Sumber: (Pribadi) 31
9 2. Pengarah konsentrasi penonton, seperti tanda panah dan sinar sinar. Gambar 22. Scribble efek episode Taman Kota Kuningan. Sumber: (Pribadi) Gambar 23. Scribble efek episode Telaga Biru Cicerem. Sumber: (Pribadi) 32
10 3. Memperbaiki bagian video yang terlalu berlebihan dalam pencahayaan yang tidak bisa diatasi. Gambar24. Scribble efek episode Telaga Nilem. Sumber: (Pribadi) Typografi yang saya gunakan adalah FINE COLLAGE dengan efek ketebalan warna digunakan sebagai penguat fokus. Gambar 25. Opening. Sumber: (Pribadi) 33
11 Split Screen berfungsi memberikan dua atau lebih visual video yang berbeda. Split Screen yang saya buat juga di tambahkan beberapa efek warna yang berbeda, supaya terlihat lebih masa kini yang sedang marak di media sosial Youtube, teruatama dalam video perjalanan. Gambar 26. Split Screen episode Taman Kota. Sumber: (Pribadi) Gambar 27. Split Screen episode Curug Putri. Sumber: (Pribadi) 34
IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS. Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK
IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Provinsi Jawa
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lokasi wisata di kota Bandung semakin lama semakin pesat dan meluas. Bandung memiliki banyak jenis wisata unik dan menarik yang ditawarkan, mulai dari
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan Pembuatan motion graphic Seller center ini bertujuan untuk mengedukasi para penjual di tokopedia yang kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROSES. Perancang yang bertugas sebagai Art Director dimana dalam hal yang
76 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1 Tahapan Produksi Perancang yang bertugas sebagai Art Director dimana dalam hal yang berkaitan dengan visualisasi yang dilakukan dengan dua tahapan, yaitu pra produksi dan
Lebih terperinciKAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul REDESAIN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan dunia. Reyog Ponorogo merupakan icon wisata Jawa Timur.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ponorogo dikenal dengan julukan kota reyog, karena daerah ini merupakan tempat lahirnya kesenian reyog yang sudah terkenal di seluruh Indonesia dan dunia. Reyog
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta juga merupakan daerah jalur perlintasan utama antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang termasuk dalam rencana pembangunan pariwisata Indonesia pada tahun 2015-2019 dengan potensi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang
Lebih terperinciTetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.
Wisata Alam merupakan salah satu pilihan wisata yang menarik bagi para wisatawan, baik wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Bagi sebagian orang, wisata alam bisa di jadikan sebagai alternatif untuk
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai bangunan bersejarah di kawasan Dago adalah dengan merancang buku sebagai media informasi
Lebih terperinciIV KONSEP PERANCANGAN
IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS 1. Pengguna / Komunitas Karya Dari hasil rancangan video motion graphic sosialisasi prosedur pelayanan pengaduan (Komplain) di Universitas mercu
Lebih terperinciVII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Video promosi ini ditujukan kepada calon pengunjung dan yang sudah pernah berkunjung ke TMII, dengan tujuan membuat pengunjung untuk tertarik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi
Lebih terperinciIV KONSEP PERANCANGAN
IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dari hasil rancangan pembuatan video kampanye sosial penghematan air ini diharapkan dapat berpengaruh besar bagi masyarakat agar mereka lebih peduli akan keadaan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DESAIN
BAB V IMPLEMENTASI DESAIN 5.1. Warna Gambar 5.1 Palet warna pada Aplikasi Mobile Travel Guide Objek Wisata Kota Surabaya Tone warna yang digunakan diambil berdasarkan gambar dari hasil pencarian teratas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Yoeti (1993 :109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik ataupun mancanegara. Bandung juga memiliki wisata kuliner
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di utara, Kabupaten lamongan di timur, Kabupaten nganjuk, Kabupaten madiun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bojonegoro adalah sebuah kabupaten di provinsi jawa timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian mengenai Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dilakukan pada bulan Mei-Juni Tahun 2010 di Kawasan TNGC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana dan jasa bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wisata alam adalah tempat wisata alami dengan pemandangan alam yang tercipta tanpa dibuat-buat oleh manusia dan disuguhkan dalam dua jenis yaitu pemandangan darat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap tahunnya. Beberapa sektor pariwisata sudah dapat dikatakan berhasil dan dikenal oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik tersendiri karena penduduknya yang beragam budaya dan agama. Untuk memasuki kota Semarang dapat
Lebih terperinciBAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG
BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,
Lebih terperinciBAB I WHAT? Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara
3 BAB I WHAT? Dalam kesempatan ini, perancang mendapatkan tugas dengan tema Kelompok Royal Heritage. Pengertian dari Royal Heritage sendiri diperoleh dari kata Royal yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan budaya dan juga tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Banyak tempat wisata yang tereksplorasi keindahannya sehingga dimuat diberbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Proyek yang direncanakan dalam Studio Konsep Perancangan Arsitektur (SKPA) berjudul Boyolali Historical Park sebagai Pengembangan Taman Sonokridanggo. Maksud dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan wisata Jawa Barat merupakan kawasan wisata yang di unggulkan di tingkat Provinsi, yang berperan dalam pengembangan kepariwsataan Provinsi Jawa Barat. Kawasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata untuk dikembangkan dan diupayakan menjadi daya tarik wisata daerah. Potensi wisata tersebut
Lebih terperinciPotret Desa Wisata Ketenger
Potret Desa Wisata Ketenger Mengenal Potensi Desa Wisata Spectrum Production Revin Muhammad Ridwan Abimanyu Nour Pratiwi Citraresmi Prameswari Rosnita Vina Elisabeth Ranti Nurani Bimo Aria Fundrika Caeni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata sebagai suatu aspek pembangunan telah menjadi perhatian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai suatu aspek pembangunan telah menjadi perhatian berbagai kalangan, khususnya bagi daerah-daerah tertentu yang secara alamiah tidak mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Barat dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang telah dicanangkan oleh
Lebih terperinci-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya
Lebih terperinciVI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS
VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Mengenalkan dan mendetugas Akhirkan tentang konsep 3D Animasi Holographic display Xperia Z3 yang digunakan sebagai terobosan baru dalam tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi sering diterjemahkan sebagai gambaran dunia yang lebih seragam dan terstandar melalui teknologi, komersialisasi, dan sinkronisasi budaya yang dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti ingin menunjukan karya dari Daniel Alamsjah kepada masyarakat bahwa Bukit Rhema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi multimedia sekarang ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan sektor industri pariwisata di dunia saat ini sangat pesat dan memberi kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu,
Lebih terperinciSumber : Gambar 1.2 Pantai Pangandaran
1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat obyek pariwisata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif untuk memenuhi tuntutan hidup. Kehidupan yang serba sibuk dengan rutinitas pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. City walk adalah trotoar untuk pejalan kaki yang didesain unik dan menarik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah City walk adalah trotoar untuk pejalan kaki yang didesain unik dan menarik ditengah kota. Pada tahun 2012 ini beberapa kota besar di Indonesia sedang berlomba
Lebih terperinciBAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS
BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah
Lebih terperinciARAHAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KORIDOR JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SINGKAWANG TUGAS AKHIR
120 ARAHAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KORIDOR JALAN JENDRAL SUDIRMAN KOTA SINGKAWANG TUGAS AKHIR Oleh : DWI FITRI SASMITA L2D 605 190 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur menyimpan beragam potensi wisata. Potensi itu bukan hanya wisata air terjun, kuliner maupun wisata pantai. Salah satu kabupaten yang memiliki kekayaan alam,
Lebih terperinciIni dia! 4 Pantai Cantik di kota Cilacap
Ini dia! 4 Pantai Cantik di kota Cilacap Cilacap adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki kekayaan wisata alam yang mempesona, deratan keindahan alam seperti pantai - pantai yang cantik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata yang menyajikan keindahan alam hingga wisata kulinernya yang dapat memanjakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki luas wilayah 35.746,26 Km2 dengan kondisi alam dan struktur geologi yang kompleks dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata memiliki banyak sekali manfaat bagi negara dan terutama untuk masyarakat sekitar, bahkan manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Total pengeluaran (ribuan orang) (ribuan orang) perjalanan (hari) (triliun Rp.)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata domestik saat ini dipengaruhi dengan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk berwisata serta semakin meningkatnya para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR. Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D
IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh: TRI SULASTRI MAHFIDAH L2D 301 542 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2004 ABSTRAKSI Kawasan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. 6.1 Kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini untuk menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan kawasan dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Lebih terperinciby NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD
by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata saat ini telah menjadi sektor industri yang sangat berpengaruh di dunia sebagai salah satu penyumbang pendapatan terbesar untuk suatu negara. Ini
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kehutanan merupakan salah satu sektor terpenting yang perlu. 33 UUD 1945: bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
PENDAHULUAN Latar Belakang Kehutanan merupakan salah satu sektor terpenting yang perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat lebih dari 67% luas daratan Indonesia berupa hutan. Hutan adalah kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Banyak negara yang bergantung pada industri pariwisata sebagai sumber pajak dan meningkatkan sistem ekonomi pada daerah tersebut. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB 1 SKOUW WUTUNG. A. Sejarah
BAB 1 SKOUW WUTUNG Peta Pulau Papua A. Sejarah Provinsi Papua dulunya mencakup seluruh Pulau Papua bagian barat. Pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda
Lebih terperinciBAB#IV# KONSEP#PERANCANGAN#
BABIV KONSEPPERANCANGAN A.KonsepVisual Denganmembawaaudienskelokasi,merekaakandisajukandenganlagusoundtrack berorkestradaribeberapalagubertemakemerdekaansembarimenikmativisualprojection/ mapping/ tentang
Lebih terperinciArtikel Liburan ke Pulau Pari
Artikel Liburan ke Pulau Pari Liburan yang bakal seru bareng keluarga: kakak, adik dan saudara-saudara sepupu ataupun dengan teman-teman, baik teman sekantor sepermainan, sekuliah ataupun teman sekomplex
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Video animasi yang dirancang ini memiliki nilai edukasi tentang sejarah perkembangan komputer. Animasi ini akan dipertontonkan kepada murid murid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang sangat besar, dimana terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki beragam budaya, seni serta wisata yang telah dikenal keindahannya di Indonesia. Ibukota Jawa Tengah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii
DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Dilihat dari permasalahan-permasalahan yang telah dibahas di bab sebelumnya dan telah difokuskan pada batasan masalah, maka didapat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tersebut diperoleh dari alternatif-alternatif terbaik yang sudah sesuai dengan objek
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan merupakan proses pengambilan keputusan desain dalam Perancangan Kembali Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo di Kabupaten Jember Jawa Timur berdasarkan analisis perancangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Taman kota merupakan salah satu elemen penyusun ruang kota yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman kota merupakan salah satu elemen penyusun ruang kota yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai ruang terbuka, taman kota dipahami sebagai ruang yang berisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada sekarang ini. Masyarakat semakin mudah untuk mengakses informasi dimanapun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sudah di kenal di dunia karena memiliki daya tarik yang unik dan beragam serta memiliki kekhasan
Lebih terperincicinta lingkungan pelajaran 3
cinta lingkungan pelajaran 3 cinta lingkungan berarti sayang kepada sesama tumbuhan hewan manusia harus memelihara tumbuhan alam hewan semua adalah ciptaan tuhan apakah kamu cinta lingkungan cinta lingkungan
Lebih terperinciGaleri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini
Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki banyak kekayaan bahari yang indah serta mempesona, salah satunya adalah pulau
Lebih terperinciPerancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN
Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling
Lebih terperinciGambar Lampu neon utnuk Movement Highlight
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 The Man Sesuai dengan Konsep yang sudah dibahas, maka pada video The Man akan dibuat dengan Camera Movement yang Stabil dan halus namun tetap terasa
Lebih terperinciBAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah
BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI KARYA. screen Shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam pembuatan video
BAB V IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab V ini akan dijelaskan dari bab sebelumnya tentang produksi dan pasca produksi. Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih detail dari setiap screen Shoot kegiatan dalam
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini meluangkan waktu untuk menikmati pesona alam milik negeri sendiri maupun mancanegara kini sudah menjadi salah satu kebutuhan. Berdasarkan data Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang populer, di antaranya Dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang populer, di antaranya Dunia Fantasi, Taman Safari, Taman Mekar Sari dan Taman Mini Indonesia Indah. Tempat wisata merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, salah satu yang terkenal adalah Jawa Barat. Dan Kota Bogor yang merupakan bagian dari wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kemajuan pariwisata di Desa Adat Ubud menjadi kebanggaan yang patut disyukuri oleh seluruh lapisan masyarakat karena mempunyai keindahan panorama alam, keberadaan seniman,
Lebih terperinci