BAB II TINJAUN PUSTAKA. berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUN PUSTAKA. berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu. 1 Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya. Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut a. Source (sumber) Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lainlain. b. Komunikator Komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi 1 Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media Pressindo, Hlm

2 13 komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya. c. Pesan Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator.pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. d. Saluran (channel) Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin. e. Komunikan Komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok dan massa. f. Effect (hasil) Effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator.

3 Komunikasi Organisasi Pengertian Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. 2 Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. 3 Mengenai organisasi, salah satu definisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hirarki jenjang dan pembagian kerja, berupa mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan landasan konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang diuraikan, komunikasi organisasi menurut Gold Halber yaitu arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain (the flow of message within a network of interdependent relationship). Pengertian komunikasi organisasi dalam buku komunikasi organisasi strategi meningkatkan kinerja perusahaan adalah perilaku perorganisasian yang 2 Morissan, teori komunikasi individu hingga massa. Jakarta:Kencana, Hlm 1 3 Marhaeni Fajar, Ilmu komunikasi teori & praktik. Yogyakarta:Graha ilmu, Hlm 31

4 15 terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi amkna atas apa yang sedang terjadi. 4 Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai komunikasi organisasi ini dapat disimpulkan definisi komunikasi organisasi sebagai berkut: 1) Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang dipengaruhi oleh pihka internal maupun eksternal 2) Komunikasi organisasi meliputi pesan, tujuan, arus komunikasi dan media komunikasi 3) Komunikasi organisasi meliputi orang yang mempunyai skill, hubungan dan perasaan yang sama Alur Komunikasi Organisasi Dilihat dari arah komunikasi ada dua macam komunikasi yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal ; 1) Komunikasi vertikal Dalam komunikasi vertikal dapat dibagi menjadi 2 arah, yaitu komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. a. Komunikasi ke bawah (downward communication) Proses komunikasi yang berlangsung dari tingkatan tertentu dalam suatu kelompok atau organisasi ke tingkatan yang lebih rendah disebut komunikasi ke bawah. Ketika membayangkan para manager berkomunikasi 4 R.Wayne Pace & Don F Faules, komunikasi organisasi strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, Hlm 33

5 16 dengan bawahannya, komunikasi dengan pola kebawah adalah pola yang pada umumnya diperkirakan. Pola tersebut digunakan oleh para pemimpin Seperti untuk memberikan instruksi kerja, menginformassikan suatu peraturan dan prosedur-prosedur yang berlaku kepada anak buahnya, menentukan masalah yang perlu perhatian. Tetapi komunikasi dalam bentuk ini tidak selalu harus secara lisan atau bertatap muka secara langsung. Memo ataupun surat yang dikirimkan oleh direksi kepada bawahannya juga termasuk komunikasi ke bawah untuk mencapai tujuannya. 5 Dalam banyak organisasi, komunikasi ke bawah sering kali tidak mencukupi dan tidak akurat, seperti terjadi dalam pernyataan yang sering kali dengar dari anggota organisasi bahwa tidak memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Keluhan-keluhan seperti ini menunjukkan terjadinya komunikasi yang tidak efektif dan butuhnya individu-individu akan informasi yang relevan dengan pekerjaan mereka. 6 Informasi dari atasan ke bawahan meliputi: 7 a) Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan. b) Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaannya. c) Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi. 5 Stephen P. Robbins, prinsip-prinsip perilaku organisasi edisi kelima, Jakarta:Penerbit Erlangga, Hlm John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson, perilaku dan manajemen organisasi, Jakarta:Penerbit Erlangga, Hlm Yulius Eka Agung Saputra.manajemen dan perilaku organisasi, Jogjakarta:Graha Ilmu,2014.Hlm 172

6 17 d) Informasi tentang kinerja pegawai. e) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas. b. Komunikasi ke atas (Upward communication) Sebuah organisasi yang efektif membutuhkan komunikasi ke atas sama banyaknya dengan komunikasi ke bawah. Dalam situasi seperti ini, komunikator berada pada tingkat yang lebih rendah dalam hierarki organisasi daripada penerima pesan. Beberapa bentuk komuniaksi ke atas yang paling umum melibatkan pemberian saran, pertemuan kelompok, dan protes terhadap prosedur kerja. Ketika komunikasi ke atas tidak muncul, orang sering kali mencari sejumlah cara untuk menciptakan jalur komunikasi ke atas yang tidak formal. Pengertian komunikasi ke atas menurut Soekardi Ds ialah Kegiatan bawahan untuk menyampaikan keterangan, ide, pendapat, dan pernyataan lain kepada pimpinan dengan maksud mempengaruhi tingkah laku dan perbuatan pimpinan Komunikasi ke atas berperan menjalankan beberapa fungsi penting. Gary Kreps, seorang peneliti dalam bidang komunikasi organisasi, menemukan beberapa di antaranya: 8 a) Komunikasi ke atas menyediakan umpan balik bagi para manager mengenai isu-isu organisasi terbaru, masalah yang dihadapi, serta informasi mengenai operasi dari hari ke hari yang diperlukan untuk pengambilan keputusan mengenai bagaimana menjalankan organisasi. 8 John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson.Op.Cit. Hlm 121

7 18 b) Hal ini merupakan sumber utama bagi manajemen untuk mendapatkan umpan balik untuk menentukan seberapa efektif komunikasi ke bawah dalam organisasi. c) Hal ini dapat mengurangi ketegangan pada karyawan dengan memberikan kesempatan pada anggota organisasi pada tingkat lebih rendah untuk membagikan informassi yang relevan dengan atasannya. d) Hal ini mendorong partisipasi dan keterlibatan karyawan, dan karenanya meningkatkan kohesivitas organisasi. 2.3 Public Relations Menurut Betram R. Canfield Public Relations merupakan falsafah sosial dari manajemen yang dinyatakan dengan kebijaksanaan dan mempraktekkan melalui komunikasi timbal-balik dengan publik, berusaha untuk menjamin adanya saling pengertian dan kerja sama. 9 Public Relations 10 adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut Fungsi Public Relations Mengenai fungsi dari public relations, sebenarnya dapatlah dijelaskan dengan sederhana bahwa public relations itu pada dasarnya adalah untuk 9 Danandjaja. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta : Cetakan pertama. Hlm Scot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, Jakarta: Kencana, Hal 6.

8 19 menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan didalam atau diluar suatu instansi. Secara praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi dari public relations itu sendiri, tidaklah akan terlepas begitu saja kaitannya dengan kegiatan public relations. Karena melalui kegiatan public relations itu dapat secara jelas langsung dapat diketahui mengenai fungsi apa saja yang dilakukan oleh kegiatan public relations itu, baik kegiatannya dalam bentuk eksternal maupun internal. 11 Menurut pendapat Scott M. Cutlip dan Allen H. Center, bila kegiatan public relations bersifat internal, maka kegiatannya mencakup kepada usaha: 1. Mengadakan analisa terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sudah maupun sedang berjalan. 2. Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan terhadap kebijaksanaan perusahaan, baik yang sdang berjalan maupun terhadap perencanaan kebijaksanaan baru. Sedangkan pengertian kebijaksanaan dalam membicarakan fungsi public relations secara internal ini dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk : 1. Masalah kepemimpinan leadership 2. Cara melaksanakan kepeimpinan 3. Hubungan dengan publik karyawan, apa bila dalam bentuk seperti : a. Upah yang cukup 11 Danandjaja. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta : Cetakan pertama. Hlm 18

9 20 b. Perlakuan yang adil c. Ketenangan bekerja d. Perasaan yang diakui e. Penghargaan atas prestasi kerja f. Jaminan sosial yang baik untuk karyawan dan keluarganya. 4. Mengadakan Public Relations Counseling apakah dalam bentuk Directive atau Non Directive Public Relations Counseling, khususnya dilakukan kepada publik karyawan dalam rangka menumbuhkan motivasi mereka. 5. Mengadakan hubungan dengan pemegang saham dalam bentuk seperti : a) Memberikan laporan, apakah menyangkut kemajuan perusahaan atau keadaan status dari modal perusahaan melalui laporan neraca aktiva- pasiva perusahaan b) Mengirimkan majalah organisasi c) Mengadakan pertemuan secara berkala Kegiatan Public Relations Dalam kegiatan public relations, public sasaran sangat penting untuk dipahami karena teknik komunikasi yang dilancarkan seorang public relations dan media yang digunakan ditentukan oleh yang dijadikan sasaran. Publik sasaran dari kegiatan public relations terbagi menjadi dua yakni publik intern dan publik ekstern 1. Hubungan dengan Publik Internal

10 21 Publik Internal sebagai sasaran public relations terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga dan badan) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan perkerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Tujuan dari dengan Publik Intern ialah untuk meningkatkan kegairahan bekerja para karyawan lembaga dan instansi yang bersangkutan.di publik intern ini yang menjadi khalayak ialah karyawan dan pemegang saham. 12 (1) Hubungan dengan Karyawan ( Employee Relations) Dalam Employee Relations ini, fungsi public relations berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dan karyawan. ini dilakukan dengan upaya membina hubungan yang sudah baik dan upaya mencegah terjadinya hubungan yang retak dan ini dilaksanakan dengan komunikasi. sehubungan dengan fungsi public relations seperti itu, maka diperlukan seorang public relations yang cekatan dan terampil. Archibald Williams, dalam karyanya yang berjudul " employee relations" menyatakan sebagai berikut : " hubungan dengan karyawan merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis, yang dibangun dan diruntuhkan dalam hubungan perseorangan sehari -hari, terbina dibelakang bangku kerja, mesin, dan meja tulis". dia juga menegaskan bahwa hubungan karyawan 12 AW Widjaja.Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara, 2010 cet 6. Hlm 71

11 22 meliputi filsafat seluruh hubungan kerja dan merupakan landasan dimana iktikad baik, gairah kerja, kerja sama dan motivasi dari angkatan kerja menjadi mapan atau sirna. Dengan demikian upaya public relations dalam melaksanakan employee relations itu bermaksud : 1. memupuk iklim harminisasi lingkungan tempat karyawan bekerja diantara satu sama lain, mempertebal rasa diri masingmasing karyawan dengan perusahaannya menjadi satu corps yang bulat. 2. membina selalu utuk mengembangkan semangat kerja 3. menonjolkan selalu aspek kemanusiaan yang merupakan faktor terpenting bagi lancarnya proses manajemen 4. memupuk perasaan kejiwaan yang dapat menyatukan setiap karyawan dengan pekerjaan mereka sebagai sumber suatu pencaharian. 2. Hubungan dengan Pemegang Saham pemegang saham merupakan faktor penting pada suatu perusahaan karena banyaknya pemegang saham dan besarnya saham menentukan perkembangan perusahaan. oleh karena itu, hubungan dengan para pemegang saham harus dibina dengan baik untuk menumbuhkan kepercayaan mereka terhadao perusahaan. komunukasi untuk membina hubungan dengan perusahaan dapat dilakukan dengan cara :

12 23 1. menyatakan selamat kepada para pemegang saham baru 2. mengirimkan barkala organisasi 3. menyampaikan laporan tahunan 4. mengadakan pertemuan 3. Hubungan dengan Publik Eksternal publik eksternal sebagai sasaran kegiatan public relations terdiri atas orang - orang diluar perusahaan, baik yang ada kaitannya dengan perusahaan atau diduga ada kaitannya dengan perusahaan. publik eksternal perusahaan yang terdiri atas banyak orang itu berbeda-beda kepentingannya karena berbeda-beda pula tekhnik pembinaan hubungan dengan mereka. macam-macam khalayak dipublik eksternal ini, antara lain: costumer relations 2. community relations 3. Government relations 4. press relations. Dan public relations itu sifatnya berdiri sendiri dan merupakan salah satu bagian dari bentuk organisasi fungsional dalam suatu perusahaan tertentu. Pengertian organisasi fungsional itu adalah organisasi yang direncanakan dan disusun berdasarkan sifat dan jenis fungsi yang harus dilaksanakan. Bagaimana public relations dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk dari sub- kegiatan dari bentuk organisasi 13 Ibid. 73

13 24 secara fungsional dalam suatu perusahaan, kiranya dapat dilihat dari uraian yang menggambarkan bahwa unit atau departemen kehumasan ( public relations) berada dibawah satu unit seperti biro administrasi umum sehingga kegiatannya hanya terbatas kepada membuat press release, press konperensi, jumpa pers dan publisitas. Bila keadaan kegiatan dari public relations seperti ini, jelas kemungknan besar suatu perusahaan itu belum mengetahui secara jelas akan peranan public relations pada suatu perusahaan Tugas Public Relations Keberagaman yang luas dari tugas praktisi Public Relations ini sangat jelas terlihat dalam daftar fungsi public relations yang dipublikasikan dalam buklet PRSA Careers in Public Relations berikut : Pemrograman (programming). Pemrograman berarti menganalisis masalah dan peluang; mendefinisikan tujuan dari publik (atau kelompok orang yang dukungan dan pengertiannya dibutuhkan); serta merekomendasikan dan merencanakan kegiatan. Kegiatannya termasuk pembuatan anggaran dan pemberian tanggung jawab kepada orang yang cocok, termasuk kepada personel yang tidak bekerja sebagai public relations. Sebagai contoh, seorang pimpinan organisasi atau direktur eksekutif perusahaan sering menjadi tokoh kunci dalam aktivitas public relations. 14 Danandjaja, op.cit, Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, Suzette T. Toth, Elizabeth L. Public Relations Profesi & Praktik. Jakarta: Salemba Humanika, Hal 10.

14 25 2. Hubungan (relationship). Seorang public relations yang sukses adalah mereka yang mengembangkan kemampuan dalam mengumpulkan informasi dari manajemen, kolega didalam organisasi mereka, dan sumbersumber eksternal. Mereka melakukan ini untuk memperkuat ikatan organisasi mereka dengan kelompok eksternal, seperti dengan media, pimpinan komunitas, pengambil kebijakan dipemerintahan, serta para pembuat aturan, investor, analisis keuangan, institusi pendidikan, kelompok aktivis, dan lain-lain. Mereka juga membina hubungan dengan audiensi pekerja internal dalam organisasi dan departemen yang sering berhubungan dengan pekerja, seperti bagian pemasaran,, sumber daya manusia, dan hukum. 3. Penulisan dan pengeditan (writing dan editting). Oleh karena pekerja publicrelations sering berusaha untuk berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat, bahasa tulis sering menjadi alat yang penting dalam membuat laporan, merilis berita, buklet, pidato, skrip film, artikel majalah perdagangan, bahan untuk informasi produk, publikasi pekerja, newsletter, laporan pemegang saham, dan komunikasi manajemen lainnya yang terarah, baik kepada personel organisasi maupun kepihak luar organisasi. Oleh karena itu, sebuah gaya penulisan yang jelas adalah sebuah keharusan dalam public relations agar pesan terkomunikasikan secara efektif. 4. Informasi (information). Sebuah tugas penting dari public relations adalah berbagi informasi dengan surat kabar yang sesuai, siaran radio, dan editor

15 26 penerbitan perdagangan untuk memasukan kepentingan mereka dalam publikasi sebuah berita atau fitur dari sebuah organisasi. Hal ini memerlukan pengetahuan tentang bagaimana sebuah surat kabar atau media lainnya beroprasi, apa bidang spesialisasi mereka, dan apa ketertarikan dari setiap editor (kompetisi sering dipakai untuk menarik perhatian para editor dan penyiar yang memiliki keterbatasan waktu dan tempat). 5. Produksi (production). Beragam publikasi, laporan khusus, film, dan program multimedia merupakan cara-cara yang penting dalam berkomunikasi. Praktisi public relations tidak perlu ahli dalam hal seni, tata letak, tipografi, dan fotografi, tetapi dia harus memiliki latar belakang yang cukup dalam hal pengetahuan teknis agar mereka dapat merencanakan dengan cerdas dan menyupervisi kegunaan berbagai bentuk media komunikasi tersebut. 6. Event spesial (special events). Konferensi berita, pameran konvensi dan pertunjukan khusus, perayaan fasilitas baru dan perayaan tahunan, program lomba dan pemberian penghargaan, tur dan rapat khusus adalah beberapa event spesial yang dapat digunakan untuk memperoleh perhatian dan penerimaan publik. Kegiatan-kegiatan itu membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang matang, perhatian terhadap detail, serta persiapan buklet khusus, publisitas dan laporan. 7. Berbicara (speaking). Semua pekerjaan public relations sering membutuhkan komunikasi tatap muka- mencari platform yang cocok,

16 27 menyampaikan pidato, dan mempersiapkan pidato untuk orang lain. Mereka yang memiliki kemampuan berbicara didepan umum (public speaking) akan merasakan manfaatnya dalam situasi seperti ini. 8. Riset dan Evaluasi (research and evaluation). Semua pekerjaan public relations didukung dan didasari oleh riset-riset tentang isu, organisasi, masyarakt, kompetisi, kesempatan, ancaman, dan lain-lain. Para praktisi public relations akan menghabiskan cukup banyak waktu dalam memasukan hasil riset mereka sebagai pertimbangan dalam pernyataan resmi organisasi, rencana public relations, kampanye komunikasi, bahan persiapan (briefing) dengan media, dan yang lainnya. Mereka melakukan riset melalui wawancara, percakapan informal, serta memeriksa kembali bahan-bahan perpustakaan, database, dan situs web. Mereka mungkin juga melakukan survei dengan menyewa perusahaan riset yang khusus bergerak dalam merancang dan melakukan riset tentang opini publik. 2.4 Media Massa Media massa adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak dalam jumlah besar atau sering disebut massa. Secara etimologis, kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, pengantar. Atau degan kata lain media adalah perantara atau pengantar dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (Penerima pesan). Sedangkan massa merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa inggris mass yang artinya massa atau jumlah besar dan sering diartikan

17 28 dengan massa, rakyat, atau masyarakat. Dengan kata lain massa merupakan masyarakat atau publik, dalam hal ini penerima pesan media. 16 Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Seperti dikatakan oleh Laswell 17, media digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, terlebih apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator itu akan disampaikan kepada khalayak yang berjauhan atau dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian, semua pesan yang disampaikan adalah pesan yang dapat diakses oleh publik. Proses penyampaian pesan melalui media massa biasanya terjadi dalam satu arah dengan efek yang tidak langsung New Media Media massa telah berubah begitu banyak, dimulai dari awal abad ke-20 yang bersifat satu-arah, arus yang serupa kepada massa yang seragam. Terdapat alasan sosial, ekonomi, dan teknologi atas pergeseran ini yang cukup nyata. Media baru adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi sebagaimana kita lihat media baru sangat beragam dan tidak mudah didefinisikan, tetapi kita tertarik media baru dan penerapannya yang dalam berbagai wilayah memasuki ranah 16 Darmastuti, Rini. Media Relations- Konsep, Strategi, dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI hal Ibid

18 29 komunikasi massa atau secara langsung/ tidak langsung memiliki dampak terhadap media massa tradisional. Fokus perhatian terutama pada aktivitas kolektif bersama yang berjudul internet, terutama pada penggunaan publik, seperti berita darling, iklan, aplikasi penyiaran (termasuk mengunduh musik dan lain-lain) forum dan aktivitas diskusi, World Wide Web (WWW), pencarian informasi, dan potensi pembentukan komunitas tertentu. Kita tidak terlalu berfokus dengan pribadi, permainan game, dan beberapa layanan pribadi lainnya di Internet. 18 Secara umum media baru telah disambut (juga oleh media lama) dengan ketertarikan yang kuat, positif, dan bahkan pengharapan serta perkiraan yang bersifat eforia, serta perkiraan yang berlebihan mengenai signifikansi mereka. Walaupun secara berangsur-angsur mulai muncul suara lain, dan terdapat ketakutan sekaligus optimisme mengenai konsekuensi media baru yang luas, terutama karena tidak adanya kerangka regulasi atau kontrol yang dibentuk. Ide mengenai dampak media baru melampaui kenyataannya, dan bahkan saat ini penelitian mengenai hal ini masih belum terlalu banyak kemajuan Internet Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan computer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah computer. Namun, sekarang intenet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat 18 McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta:Salemba Humanika,2011. Hlm ibid

19 30 dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Internet merupakan revolusi komunikasi yang sangat luas dan mendalam. Dunia digital telah mengubah komunikasi di dalam organisasi dan di antara organisasi dengan berbagai publik yang berbeda beda. Dalam PR, Internet adalah jalur informasi bebas hambatan 20. Kemajuan teknologi telah mengubah produksi komunikasi, distribusinya, penyampaiannya, dan penyimpanannya. Meskipun banyak orang yang mengakui bahwa teknologi media baru telah mengubah cara PR dijalankan, kecepatan perubahan telah membuat PR harus bersusah payah untuk terus mengikutinya. Pakar Media baru John Pavlik dan Shawn McIntosh 21 mengatakan tentang perubahan konvergensi media sebagai berikut, menyatunya telekomunikasi, komputer dan media dalam lingkungan digital. Konvergensi dan perubahan yang dihasilkannya telah mengubah banyak aspek dasar dari media massa dan komunikasi. Internet merupakan media komunikasi yang sangat dasyat dan sangat jelas berbeda dengan jaringan global hasil teknologi komunikasi tradisional yang ada sebelumnya. Adapun yang membedakan menurut Laquey yaitu bila dilihat dari segi komunikasinya, adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati 20 Scot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, Jakarta: Kencana, 2011.Hal Ibid

20 31 penggunaan untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya berkemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang. Informasi penting yang tersedia diinternet juga jumlahnya terus meningkat mencakup berbagai arsip gratis dan arsip umum, katalog perpustakaan, layanan pemerintah dan berbagai pangkalan data komersil. Pengguna internet akan semakin luas dan meliputi berbagai kalangan menciptakan beraneka motif orang memakai internet, mulai dari sekedar tidak mau dianggap orang gagap teknologi dimana hanya ingin menyalurkan nilai rekreatif semata ( contoh : chatting atau membuka situs-situs pronografi) atau memang mengakses internet untuk hal-hal yang produktif seperti pengusaha yang mencari peluang bisnis serta dosen dan peneliti yang mengakses jurnal ilmiah untuk perkembangan ilmunya. Menurut Laquey 22 internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, seingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya Website Didalam menggunakan jaringan internet, pengguna dihadapkan dengan berbagai pilihan, salah satunya yakni menjelajahi suatu lokasi yang berada dalam 22 Muh. Siswa R. Penggunaan Youtube sebagai Electronic Public Relations untuk meningkatkan citra pemerintah kabupaten kutai kartanegara. Ejournal ilmu komunikasi, vol. 3 No 2, 2015:

21 32 suatu situs (site) atau secara lengkapnya dikenal dengan nama website. Website dari 2 (dua) kata yaitu web dan site. Didalam perkembangannya hingga saat ini, kata web memiliki banyak arti. Namun, intinya secara singkat mengarah pada definisi berikut, yakni fasilitas hiperteks yang mengorganisir semua informasi dalam internet. Web browser 23 merupakan tempat atau sarana untuk menyampaikan atau tempat pajangan berbagai informasi (eksposure) oleh suatu institusi ataupun perseorangan. Web adalah tempat memajang informasi secara on line dan bersifat virtual (maya) yang memiliki kaitan (link) informasi tidak terbatas (berujung). Informasi dalam web secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu informasi yang bersifat umum (berita on line,info pelayanan umum dan sebagainya), kemudian informasi khusus (web dengan isi informasi tentang suatu lembaga atau perusahaan, atau informasi dalam berbagai kategori), sedangkan yang terakhir adalah informasi komersial. Jenis web 24 sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu official web (web resmi yang biasanya milik lembaga atau perusahaan yang sah dan memiliki otoritas terhadap web bersangkutan) dan jenis kedua adalah unofficial web (web tidak resmi yang dimiliki dan dikelola secara personal). 23 Mukhtar, Effendi. Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan Komunikasi, vol. 4 No 1, Januari- Juni.2010: Ibid

22 33 Menurut Ima Hardiman website adalah, kumpulan halaman di media internet yang berisi informasi dengan topik tertentu. Setiap website memiliki nama/ domain, atau disebut juga situs. Dari pengertian diatas, penulis memahami bahwa website merupakan kumpulan halaman situs yang berisikan informasi dengan topic tertentu. Sementara menurut Betha Sidik website adalah. merupakan suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan bagi pemakai computer yang melakukan penelusuran informasi di internet). 25 Menurut Ima Hardiman halaman website adalah, dokumen yang dibuat dengan program HTML melalui HTTP yaitu jaringan yang meneruskan informasi dari server pembuat website kepengguna website ke seluruh dunia. Melalui website pengguna dapat mengakses informasi teks, juga dapat mendownload music dan gambar E PR Perkembangan teknologi komunikasi membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang dilakukan manusia tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Perbedaan letak geografis bukan lagi sebagai penghambat dalam berkomunikasi. Dalam hitungan detik, pesan yang disampaikan oleh seseorang dapat diterima orang lain yang berada dibenua lain. 25 Sidik Betha, Pemrograman Web dengan PHP, CV.Informatika, Bandung, 2007, hal Hardiman Ima, Op. Cit, Hlm 136.

23 34 Dengan kata lain, perkembangan teknologi komunikasi, secara khusus internet dan media lainnya sebagai produk dari perkembangan teknologi komunikasitelah mengubah dunia menjadi sebuah desa global yang mampu diakses oleh setiap individu yang ada disetiap belahan dunia dalam hitungan detik. Ruang dan waktu tidak lagi mampu membatasi interaksi yang dilakukan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Komunikasi dapat dilakukan bukan hanya dengan cara konvensional, tetapi dapat dilakukan dengan menggunakan media yang memungkinkan pesan disampaikan dalam tempo yang supercepat. Imbas dari perkembangan teknologi juga dirasakan dalam pekerjaan seorang PR. Perkembangan informasi yang sangat cepat karena kehadiran internet serta tuntutan pasar akan respon yang cepat dari setiap perubahan dan kebutuhan informasi yang up-to-date memaksa PR untuk menyesuaikan diri. PR dituntut hadir sebagai PR modern yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Pesan yang disampaikan oleh PR bukan hanya pesan yang disampaikan melalui media media konvensional, melainkan pesan yang disampaikan melalui semua media dengan transfer informasi yang sangat cepat. Salah satu contoh media tersebut adalah internet. Tuntutan perubahan terhadap peran PR ini sebetulnya hal yang wajar karena berdasarkan salah satu definisi yang diberikan, PR dianggap sebagai satu seni, seni yang sangat strategis dan dinamis. Sebagai sebuah seni yang strategis, PR dituntut memiliki strategi-strategi kreatif untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Sedangkan sebagai sebuah seni yang dinamis, PR dituntut

24 35 untuk terus berubah menghasilkan kreatifitas-kreatifitas baru untuk menciptakan suatu bentuk keindahan. E-PR merupakan cara yang dilakukan oleh PR untuk menjalin hubungan dengan khalayaknya dengan menggunakan media internet. E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT ( Information and Communication Technologies) yang digunakan untuk keperluan tugas ke-pr-an. Tujuannya untuk mempercepat penyampaian informasi dan untuk memberikan respon yang cepat terhadap permasalahan yang muncul. Di Indonesia, E-PR sering dikenal dengan istilah Cyber Public Relations atau Online Public Relations. Fokus utama E-PR adalah membidik media online dan mengadakan kerjasama dengan mereka untuk menyampaikan pesan-pesan PR. Media online yang dibidik oleh E-PR adalah media online yang sifatnya local, regional maupun internasional. Tujuannya untuk memperluas public. Melalui media online ini PR dapat menyampaikan pesan-pesannya dalam bentuk press release, advertorial, informasi tentang produk atau jasa yang dihasilkanoleh perusahaan tempat PR itu berada maupun informasi tentang bisnis perusahaan tersebut kepada khalayak. E-PR diperlukan untuk membangun relasi antara perusahaan dengan konsumen atau antara PR dengan stakeholdernya melalui media elektronik. Oneto-one relations dapat dibangun secara simultan dengan menggunakan internet. Internet atau sering disebut Interconection Networking merupakan suatu jaringan yang menghubungkan computer diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling mengakses. Interconnection yang dibangun

25 36 oleh internet mengakibatkan satu computer dengan computer diberbagai belahan dunia daoat berkomunikasi secara langsung Teori Teori adalah cerita bagaimana mengenai peristiwa dan mengapa sebuah peristiwa terjadi. Teori ilmiah bermula dari asumsi bahwa alam semesta, termasuk semesta sosial yang diciptakan oleh tindakan manusia, membuka beberapa karakteristik serta proses dasar dan fundamental yang menjelaskan pasang surut serta aliran peristiwa dalam proses yang spesifik. Menurut John Bowers dan John Courtright, teori adalah seperangkat pernyataan yang menjelaskan hubungan antar beberapa variabel. Sementara konsepsi teori menurut Kenneth Bailey, menerima pandangan luas untuk memahami dunia sosial, yaitu; penjelasan dan prediksi dari fenomena sosial... menghubungkan subjek yang berkepentingan. Dengan beberapa fenomena lainnya Teori Integrasi Informasi 29 Information integration theory mengungkapkan bahwa orang-orang membentuk sikap dari sebuah perpaduan informasi positif dan negatif. Sikap tersebut memberikan konsistensi bagi penilaian dan perilaku karena 27 Darmastuti, Rini. Etika PR dan E-PR. Jogjakarta:Gava Media Hlm Baran,Stanley J. Davis,Dennis K. Teori Komunikasi Massa Dasar,Pergolakan,dan Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika,2010. Hlm Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2011. Hlm

26 37 menggambarkan pola pilihan setiap individu. Pendekatan teori ini menyebutkan bahwa sikap adalah sesuatu yang jamak atau kognisi evaluatif yang sama. Agaknya setiap sikap merupakan produk sejumlah kualitas afektif (evaluatif) yang dikombinasikan kedalam ekspresi tunggal opini. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana orang-orang berpikir dan membentuk sikap adalah suatu hal penting dalam komunikasi. Praktisi PR dapat menggunakan teori ini untuk memahami lebih baik bagaimana orang-orang menerima dan memproses pesan. Teori ini adalah pendekatan yang dapat membangun pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh informasi. Informasi adalah esensi proses persuasi. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana sikap mempengaruhi perilaku yang dimaksud. Teori ini menggambarkan perilaku sebagai hasil dari sikap menghadapi tindakan dan kepercayaan tentang harapan sosial orang lain yang tidak disetujui. Pendekatan penggabungan informasi (information integration) bagi pelaku komunikasi berpusat pada cara kita mengakumulasi dan mengatur informasi tentang semua orang, objek, situasi, dan gagasan yang membentuk sikap atau kecenderungan bertindak dengan cara yang positif atau negatif terhadap beberapa objek. Pendekatan penggabungan informasi adalah salah satu teori paling populer untuk menjelaskan pembentukan informasi dan perubahan sikap. Teori ini bermula dengan konsep kognisi yang digambarkan sebagai sebuah kekuatan sistem interaksi. Informasi adalah salah satu dari kekuatan tersebut dan berpotensi memengaruhi sebuah sistem kepercayaan atau sikap individu. Sebuah sikap

27 38 dianggap sebagai sebuah akumulasi dari informasi sebuah objek, seseorang, situasiatau pengalaman. 2.7 Manajemen Public Relations Agar proses dan aspek manajemen Public Relations dalam sebuah organisasi atau perusahaan dapat lebih optimal dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, yakni tercapainya pembentukan Citra positif dan reputasi baik, tentunya harus ditunjang oleh fungsi dan struktur PR yang ada dalam jajaran top management. Munculnya dukungan dan pemahaman publik dijembatani oleh program kerja dan aktivitas PR yang dikelola oleh suatu fungsi dan struktur PR yang berada dalam koalisi dominan manajemen organisasi. Untuk mengatur dan menggerakan pelaksanaan program dan kegiatan PR tidak hanya muncul begitu saja dan cukup duduk dibelakang meja. Akan tetapi, hal ini dapat mengacu pada empat tahapan proses Manajemen PR yang dikemukakan oleh Cutlip, Center dan Broom 30, yakni : Tahapan pertama, defining public relations problems ( batasan masalahmasalah PR). Pada tahap pertama ini mencakup pengkajian dan pemantauan opini, sikap dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan organisasi. Secara esensi, hal ini adalah fungsi inteligen sebuah organisasi. Tahap ini memberikan landasan bagi tahap- tahap lainnya dalam proses penyelesaian masalah, dengan mengatakan Apa yang terjadi sekarang. 30 Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, Hal

28 39 Tahap kedua, planning and programing (perencanaan dan program). Pada tahap ini pengumpulan informasi yang dilakukan pada tahap pertama digunakan untuk membuat keputusan- keputusan tentang publik publik, sasaran- sasaran, strategi- strategi dan tindakan- tindakan, taktik- taktik, dan tujuan- tujuan komunikasi dalam pembuatan program tersebut. Tahap ini melibatkan hal-hal yang ditemukan dari tahap pertama kemudian diwujudkan kedalam kebijakankebijakan dan program- program organisasi. Tahap kedua ini berupaya menjawab, Didasarkan pada apa kita telah mempelajari situasi, apa yang akan kita ubah atau lakukan dan katakan? Tahap ketiga, taking action and communicating (pengambilan tindakan dan mengkomunikasikannya). Pada tahapan ini perwujudan tindakan program dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu bagi setiap publik, untuk pencapaian sasaran program tersebut. Pertanyaan dalam tahap ini adalah siapa yang akan melakukan dan memberitahukan program ini serta kapan, dimana dan bagaimana? Tahap keempat, evaluating the program (evaliasi program). Evaluasi program mencakup kesiapan penilaian dari implementasi dan hasil dari program yang dijalankan. Mencari kesesuaian pembuatan program-program yang dilaksanakan dengan rencana semula, didasarkan pada evaluasi umpan balik, bagaimana hal ini bisatidak berjalan. Apakah program ini akan dilanjutkan atau dihentikan. Bagaimana yang sedang kita kerjakan atau bagaimana yang telah kita kerjakan?.

29 40 Suatu proses dan aspek manajemen PR, baik untuk janka panjang maupun jangka pendek, harus direncanakan dengan cermat dan hati hati sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan, sedikitnya ada empat alasan yang paling menonjol dilakukan proses dan aspek manajemen PR, yakni: Menetapkan target- target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolak ukur segenap hasilyang diperoleh. 2. Memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan. 3. Memilih proritas prioritas yang paling pneting untuk menentukan (a) jumlah program dan (b) waktu yang diperlukan guna melaksanakan segenap program PR yang telah diprioritaskan tersebut. 4. Menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan jumlah dan kualitas (a) personel yang ada; (b) daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan; serta (c) anggaran dana yang tersedia. These public relations models illustrate the different forms of communication between an organization and its stakeholders. The four basic models of public relations are publicity models or press agents, public relations 31 Ibid, Hal 214.

30 41 information models, asymmetric persuasive models, and two-way symmetrical models Publisitas Fungsi dan tugas Public Relations (PR) ialah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan organisasi atau perusahaan, yang seharusnya diketahui oleh publik. PR juga berfungsi dan bertugas menghasilkan publisitas untuk memperoleh tangapan positif dari publik atau masyarakat. Dalam hal ini, fungsi dan tugas PR adalah membuat berita untuk mencari publisitas melalui kerja sama dengan media, wartawan atau reporter untuk membentuk, meningkatkan dan memelihara citra positif dan reputasi baik organisasi atau perusahaan. Publisitas ini pun bisa melalui events, campaigns, dan program. 33 Publisitas dilakukan pada media massa dan nonmedia massa. Berikut ini beberapa definisi mengenai publisitas: Suatu teknik bercerita mengenai seseorang, suatu badan, suatu hal. 2. Teknik untuk mengerahkan perhatian dan kemauan baik dari publik terhadap seseorang atau suatu badan. 32 Bahtiar. Mohammad, RELATIONSHIP BETWEEN CORPORATE IDENTITY AND CORPORATE REPUTATION: A CASE OF A MALAYSIAN HIGHER EDUCATION SECTOR. Journal Manajemen Advertising. Vol 2 No Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, Hal Ibid, Hal

31 42 3. Berita mengenai kejadian- kejadian yang direncanakan. 4. Teknik penyiaran suatu berita mengenai peristiwa yang direncanakan terlebih dahulu dalam media massa tanpa membayar untuk kepentingan seseorang, suatu badan atau suatu hal. 5. Publicity is planned news. 6. Publicity is good news, not bad news. Publisitas 35 adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatanpesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut. Publisitas 36 bertujuan memperoleh perhatian publik melalui penyebaran di media cetak dan elektronik, mencakup surat kabar, majalah, tv, radio, talk show, dan acara acara lain, publisitas online, kelompok kelompok, dan website. Sebelum membuat publisitas, buatlah perencanaan publisitas. Berikut ini tahap tahap yang dilakukan dalam perencanaan publisitas: Scot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, Jakarta: Kencana, Hal Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, Hal Ibid, Hal

32 43 1. Penelitian, menganalisis sejarah dari fakta fakta subjek yang berbeda yang dipublisitaskan, menelusuri catatan buku, cek bank, dan data komputer dengan orang- orang penting yang dapat memberi masukan. 2. Penetapan tujuan. Publisitas dibuat untuk surat kabar, majalah, televisi, majalah perusahaan, atau publisitas dagang dan surat langsung. a. Sectional publicity mengenai masalah dan ilustrasi untuk community newspapper (surat kabar komunitas). b. Regional publicity menggunakan berita dan foto dengan menghasilkan berita untuk tujuan publikasi khusus area area lokal. c. National publicity menggunakan berita dan foto ke media nasional dan televisi. 3. Perencanaan kerja dengan media, dengan para wartawan media cetak atau reporter televisi. 4. Kesiapan layanan publisitas, publikasi yang menyediakan tips lebih lanjut bagi media dan para penulis naskah yang diperlukan bagi pembuat publisitas. 5. Penentuan pembicara. Pembicara yang mudah dihubungi, orang orang yang pandai berbicara yang memiliki otoritas tentang suatu objek. 6. Pembuatan pattern. Sejumlah organisasi yang menyediakan layanan untuk menarik keperluan para publisitas (pembuat publisitas). 7. Pembuatan anggaran problem dasar dalam suatu kampanye publisitas atau dalam perencanaan publisitas adalah formulasi tentang anggaran. Idealnya publisitas harus menentukan tujuan, batasan geografis, media yang digunakan dan penetapan anggaran. Pembuatan judul aktivitas, secara teratur jadwal publisitas ini masuk pada kalender organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang mendahului Penelitian yang mendahului untuk penelitian ini adalah penelitian dengan Judul Pemetaan Model E-PR dalam pekerjaan Public Relations Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian dan Definisi Public relations. sebagai hubungan kepada masyarakat.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian dan Definisi Public relations. sebagai hubungan kepada masyarakat. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar 2.1.1 Pengertian dan Definisi Public relations Istilah Public relations berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu Publik, yang artinya publik, rakyat, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, membuat manusia semakin mudah untuk berkomunikasi. Saat ini, komunikasi bukan hanya dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Press Release Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Press

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Dasar/ Umum Teori-teori dasar yang dipakai oleh peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah: 2.1.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Januari 2009, pkl wib. Pengaruh Kualitas media..., Lanny, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Januari 2009, pkl wib. Pengaruh Kualitas media..., Lanny, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi menjadikan internet sebagai bagian dari kehidupan masyarakat modern saat ini. Betapa tidak, karena internet secara lengkap menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pameran Polo Ralph Lauren adalah event rutin tahunan yang diselenggrakan di hampir seluruh cabang Polo Ralph Lauren di Indonesia. Dengan tujuan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2013.

Daftar Pustaka. Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2013. Daftar Pustaka Buku Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2013. Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya zaman dari hari ke hari, seiring pula dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk kegiatan manusia pun dapat dipermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS Disampaikan dalam Orientasi Perguruan Tinggi dan Kehidupan Kampus Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2016 2017 Kamis, 15 September 2016 Oleh: SUGIARYO K.UPT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan berlomba lomba menyelenggarakan sebuah event yang baik. Event event yang diselenggarakan tersebut sangat beragam, mulai dari launching

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai saluran, salah satunya komunikasi massa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF Ting, Laurensia Cahyani Rahayu / MC Ninik Sri Rejeki Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi adalah topik yang sering diperbincangkan, tidak hanya oleh para ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. Sehingga komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas komunikasi manusia semakin dipengaruhi dengan kehadiran teknologi baru yang telah membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB II ANALISIS MASALAH BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi membuat organisasi atau perusahaan masa kini berbeda jauh dengan yang sebelumnya, perkembangan tersebut juga mempengaruhi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam menciptakan program-program baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan khalayaknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

Konsep Public Relations

Konsep Public Relations Konsep Public Relations di Universitas Negeri dan Universitas Swasta (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL Oleh : PRIYATIN BAMBANG GAIS SUTOKO ANANG JUHAINI Disampaikan untuk Presentasi Mata Kuliah Perencanaan & Penyusunan Program Media Informasi LALU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

Pengenalan Multimedia

Pengenalan Multimedia Dasar Multimedia Pengenalan Multimedia TP / Teguh Pribadi pribadi.teguh91@gmail.com Pemanasan Multimedia? Sebutkan contoh dari penggunaan multimedia? Apa yang dapat dilakukan dengan multimedia? Sebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

STRATEGI MEDIA RELATIONS CIPUTRA WORLD SURABAYA DALAM SPECIAL EVENT HALLOWEENATION 2013

STRATEGI MEDIA RELATIONS CIPUTRA WORLD SURABAYA DALAM SPECIAL EVENT HALLOWEENATION 2013 JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA STRATEGI MEDIA RELATIONS CIPUTRA WORLD SURABAYA DALAM SPECIAL EVENT HALLOWEENATION 2013 Sandra Olga, Prodi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

STAKEHOLDER RELATIONS

STAKEHOLDER RELATIONS Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS Distributor - Dealer Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Saat ini peran distributor dalam pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Public Relations kerap kali berdampingan dengan Corporate Secretary

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Public Relations kerap kali berdampingan dengan Corporate Secretary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal penting ysng erat kaitannya dengan keberlangsungan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan menuntut adanya proses komunikasi yang terjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan informasi semakin penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan hidup manusia,

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Humas yang kemudian dikenal sebagai Public Relations (PR)

Lebih terperinci

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press Media Relations, oleh Nina Yuliana Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Buku ini diterbitkan atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perkembangan media televisi sekarang ini yang semakin maju dan berkembang memiliki tingkat persaingan yang cukup besar di kalangan masyarakat.sehingga

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS)

HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS) HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS) PERANAN MEDIA RELATIONS DALAM STRATEGI KEHUMASAN Sasaran utama Humas Strategi program kerja humas Corporate PR Stake holder relations Marketing PR In house journal

Lebih terperinci