BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA PERENCANAAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 ANALISA PEREMAJAAN Alasan Peremajaan Kondisi bangunan pasar sudah tidak layak pakai dan memang ada rencana Peremajaan dari pihak pasar. L.Tapak = m 2 KDB = 60% L. Dasar =60% x m 2 = 1.021,2 m 2 KEADAAN EKSISTING (Bangunan pada Zona A dan B) L. Dasar = m 2 L. Total = m 2 Gambar 4.1 Tapak Perencanaan Area perkerasan di Pasar Gang Kancil ini hampir semua tapak tertutup perkerasan.maka dari itu perlunya di adakan area hijau di pasar ini dengan meremajakan area di sekitar pasar ini.kondisi tapak dapat di lihat gambar Tampak depan pasar (kiri) Kondisi area perkerasan(kanan) Sirkulasi di dalam pasar yang sempit dan tidak sesuai standard yang ada. Sirkulasi untuk antar los adalah minimal 1,5 m untuk sirkulasi 2 arah 23. Untuk pengunjung yang membawa barang belanjaan. Lihat gambar Perda no 519 Th.2008 Pedoman Pasar Sehat 24 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

2 Gambar 4.3 Sirkulasi Gambar 4.4 Standar ukuran Karna tidak adanya lahan parkir untuk pedagang pasar maka koridor di jadikan lahan parkir bagi pedagang yang membawa kendaraan, hingga mengganggu jalur sirkulasi. dari gambar 4.4.Maka dengan itu perencaanaan harus mengadakan lahan parkir untuk pengujung maupun pedagang. Kapasitas parkir di hitung menurut data arsitek jilid 1 standar parkir yaitu 4 tempat parkir untuk setiap 100m2 luas lantai kios. Gambar 4.4 Sirkulasi antar Los di jadikan tempat parkir Tidak adanya gudang sementara untuk menyimpan barang maka setiap barang yang masuk hanya di taruh di samping atau depan los. Lihat gambar Aspek Peremajaan Gambar 4.5 Tidak adanya gudang penyimpanan barang Fasade bangunan sebagai wajah pasar dan pemikat pengunjung. Zoning ruang dan penataan pedagang pada pedagang kios, counter, dan penyediaan tempat pedagang kaki lima. Jalur sirkulasi pengunjung, barang, service Layout kios, counter Penghijauan 25 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

3 4.1.3 Aspek Rencana Penambahan Lantai Bangunan baru Jumlah kios, counter, dan kaki lima Gudang penyimpanan barang sementara Area Loading Water treatment Penghijauan dan taman Parkir Tempat sampah 4.2 ANALISA PELAKU Analisa Jalur Aktifitas Pelaku Pelaku yang dimaksud adalah pemakai jasa, pemberi jasa, dan pengelola. Yang termasuk pelaku dalam Pasar Gang Kancil adalah sebagai berikut: 1. Pengunjung Aktivitas yang dilakukan pengunjung Pasar Gang Kancil ditunjukkan digram 4.1. Diagram 4.1 Skema Kegiatan Pengunjung Datang Pejalan kaki & Kendaraan umum Hall Parkir Melihat-lihat Pulang Membeli barang Sholat Istirahat Makan 2. Pengelola, Petugas Kebersihan & Keamanan, Porter Aktivitas yang dilakukan oleh pengelola, petugas kebersihan, petugas keamanan, dan porter ditunjukkan oleh diagram 4.2. Diagram 4.2 Skema Kegiatan Pekerja Datang Pejalan kaki & Kendaraan umum Hall Parkir Bekerja Pulang Sholat Istirahat Makan 3. Pedagang Aktivitas yang dilakukan oleh pedagang Pasar Gang Kancil ditunjukkan oleh diagram RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

4 Diagram 4.3 Skema Kegiatan Pedagang Datang Pejalan kaki & Kendaraan umum Hall Parkir Loading dock Menjual Pulang Sholat Istirahat Makan 4. Jasa Kargo Jasa Kargo adalah orang yang menjadi perantara untuk pengiriman barang, biasanya untuk dan dari luar kota. Aktivitas yang dilakukan oleh jasa kargo Pasar Gang Kancil ditunjukkan oleh diagram 4.4. Diagram 4.4 Skema Kegiatan Jasa Kargo Datang Pejalan kaki & Kendaraan umum Hall Parkir Pengiriman Pengepakan Penerimaan Pulang Loading dock Sholat Istirahat Makan Analisa Kebutuhan Ruang No Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang Zoning Datang, parkir, membeli barang Parkir mobil & motor, kios, 1 Pengunjung dagangan,mengambil uang, counter, kaki lima, ATM, istirahat,duduk, sholat, buang air, ruang tunggu, taman/plaza Public makan, pulang (menunggu kendaraan). musholla, kantin, halte. Toilet Service 2 Pedagang Datang, parkir, bongkar muat barang, menjual barang dagangan, mengambil uang, istirahat, sholat, buang air, makan, melakukan simpan pinjam, organisasi pedagang, pulang (menunggu kendaraan). 3 Pengelola & Koperasi Tabel 4.1 Tabel Kebutuhan Ruang Datang, parkir, bekerja, mengambil uang, istirahat, sholat, buang air, makan, pulang (menunggu kendaraan). Mempertahankan budaya lokal, mengantisipasi mati lampu 4 Kargo Kios untuk mempromosikan, istirahat, buang air, solat, makan, Parkir mobil & motor kios, counter, kaki lima, ATM, musholla, kantin, halte. Koperasi Toilet, Loading dock mobil & pick up, Parkir mobi & motor, musholla, kantin, halte, panggung pertunjukan, bazar di taman/plaza, ruang genset Kantor pengelola Kantor Koperasi Toilet pengelola & koperasi Kios kargo, Musholla, kantin Public Semi Public Service Public Private Service Public 27 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

5 bongkar muat barang, menyimpan barang 5 Porter Menyimpan alat, istirahat, buang air, solat, makan 6 Petugas Menyimpan alat kebersihan, loker Kebersihan pekerja, istirahat, tempat pembuangan sampah, buang air, solat, makan 7 Petugas Keamanan 4.3 PROGRAM RUANG Mengawasi pasar, loker petugas, istirahat, buang air, solat, makan Analisa Daya Tampung Loading dock truck, gudang penyimpanan, toilet Musholla, kantin Gudang, Toilet Musholla, kantin Gudang, ruang karyawan, bak sampah, toilet petugas Musholla, kantin Pos satpam, kantor satpam, toilet, Service Public Service Public Service Public Service Rencana yang penambah tempat usaha dari jumlah total tempat usaha yang sudah ada di tambah dari jumlah penambahan.. Luas lahan pengembangan di asumsikan m2 dari jumlah lahan existing 1.702m2. Maka, KDB 60% x m² = lantai dasar bangunan yang boleh di bangun.jumlah luas Los 17%, Kios 41%, Ruko 42% (standar PD.Ps Jaya untuk pasar lingkungan). - Los = m² x 0,17 = 1.309m² - Kios = 7,704 m² x 0,41 = 3.158m² - Ruko= m² x 0,42 = 3.235m² Jadi jumlah luas Lt. dasar m² m² m²= 7.702m² Kebutuhan kios, los dan toko Pasar Gang Kancil Standar PD.Ps Jaya uk. Los 1,5 x 2,1 = 3,1m² Los= sirkulasi 20% 1047 : 3,1m² = 337 unit Standar PD.Ps Jaya uk. kios 2 x 2 = 4m² Kios= sirkulasi 20% 2526 : 4m² = 631 unit Standar PD.Ps Jaya uk.ruko 10 x 4 = 40 m² Ruko = sirkulasi 20% : 40m² = 65 unit Tabel 4.2 Tabel luas lahan baru 28 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

6 4.3.2 Analisa Fasilitas 1. Fasilitas penunjang Beberapa pedagang yang berjualan pada Pasar Gang Kancil akan di pindahkan ke bangunan pengembangan. Namun untuk tetap menyatukan terdapat fasilitas yang dapat di gunakan bersama. Ada beberapa jenis penyatuan dari fasilitas tersebut: Keterangan: Bangunan Type 2 Fasilitas Type 3 Type 1 Type 1, adalah jenis fasilitas yang dapat di gunakan bersama-sama. Fasilitas ini berguna untuk menyatukan bangunan yang terpisah agar tetap menjadi satu kesatuan. Fasilitas yang termasuk type ini adalah panggung pertunjukan dan bazaar. Type 2, adalah fasilitas yang bisa terdapat pada salah satu bangunan namun dapat di gunakan oleh keduanya. Fasilitas ini harus mudah di jangkau oleh kedua bangunan. Fasilitas yang termasuk type ini adalah kantor pengelola dan koperasi, musholla. Type 3, adalah jenis fasilitas yang harus ada di setiap bangunan. Namun tetap harus saling mendukung. Fasilitas yang harus ada di setiap bangunan adalah ATM center, halte, kantin, kantor kebersihan dan satpam, parkir dan loading dock. 2. Parkir Kapasitas parkir di hitung menurut PD Pasar Jaya tempat parkir untuk setiap 800m2 luas Bangunan terdapat 1 mobil.bila luas bangunan 7.702m² 1 buah mobil 1/2 jalanya 17,48m² Mobil (7.702m²x 17,48) / 80 =1682m² Mobil (7.702m²x 1,761) / 80 = 169 m² Mobil 1682 : 10m² = 168 tempat parkir Mobil 169 : 2m² = 85 tempat parkir Gambar 4.6.Tidak adanya lahan parkir 29 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

7 4.3.3 Hubungan Ruang Diagram 4.5 Hubungan Ruang Public Semi Public Private Entrance Service Entrance Utama Fasilitas yang terkait langsung oleh kedua bangunan Fasilitas yang bisa terdapat hanya di salah satu bangunan namun dapat di gunakan bersama Dekat Sedang Dapat berjauhan Fasilitas yang harus terdapat di setiap bangunan namun juga dapat di gunakan bersama Diagram 4.6. Hubungan Ruang Vertikal Pasar Penunjang Pengelola Pasar Penunjang Pengelola Pasar Service Service Pasar Service 30 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

8 4.4 ANALISA SISTEM BANGUNAN Analisa Struktur 1. Struktur Sistem Struktur pada Pasar Gang Kancil struktur yang dipakai adalah Tiang Pancang. Sedangkan untuk Rangka Atap bisa menggunakan Rangka batang agar dapat memaksimalkan pengunaan ruang yang bebas,beikut analisa struktur atap yang idela untuk atap Pasar Gang Kancil ini. Tabel 4.1. Tabel Analisa Struktur Struktur Fungsi Bahan Estetika Nilai 1 Rangka Batang Baik Baik Baik 3 2 Kabel Baik Tidak Baik Baik 2 3 Cangkang Tidak Baik Tidak Baik Baik 1 4 Membran Tidak Baik Tidak Baik Baik 1 Bentang lebar Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secar umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur.lihat gambar 4.7 Maka keterkaitan penggunaan struktur Rangka batang dengan Tema,di karna kan dengan pengunaan struktur ini karna pola sirkulasi grid yang di anjurkan oleh kententuan perda no519 th 2008 mengenai pedoman pasar sehat. Selain itu sesuai dengan konsep tata ruang yang Gambar 4.7 Struktur Rangka Batang ada di dalam pasar. Selain itu penggunaan struktur rangka batang bisa 31 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

9 mengefisienkan hampir seluruh ruang di dalam pasar perencanaan yang idelanya bentuk betuk segi emapat yang lebih dominan yang ada di dalam pasar seperti kios,los,dan toko Analisa Utilitas 1. Sistem transportasi Sistem transportasi yang digunakan pada Pasar Gang Kancil berupa tangga, ramp. Pada pasar ini di pilih tidak menggunakan lift dengan pertimbangan: 1. Hanya terdiri maksimal 4 lantai 2. Selain itu pertimbangan tidak menggunakan Lift adalah di harapkan pengujung yang datang bisa merasakan ruang dalam pasar seperti hall atau pun aterium yang pengujung tidak hanya sekedar belanja tetapi juga santai sekedar duduk.lihat gambar Sistem air bersih Gambar 4.8 Hall sebuah pasar Sumber pengadaan air bersih berasal dari PDAM. Air bersih yang di maksud adalah untuk wudhu, wastafel, toilet. Sedangkan untuk grey water, menggunakan air sungai yang telah di proses sehingga menjadi bersih. Grey water digunakan untuk menyiram tanaman dan flashing toilet. 3. Penanganan sampah Sampah akan ditampung dalam bak penampungan sampah. Penempatannya dekat dengan jalur service guna memudahkan pengambilan sampah.dan tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering dan sampah basah dalam jumlah yang cukup minimal setiap radius10 meter menurut Pedoman pasar sehat perda no. 519 th 2008 : Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah basah dan kering Terbuat dari bahan kedap air dan tidak mudah berkarat, kuat, tertutup, dan mudah dibersihkan Tersedia alat angkut sampah yang kuat mudah dibersihkan dan mudah dipindahkan 32 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

10 Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air, kuat atau kontainer mudah dibersihkan dan mudah dijangkau petugas pengangkut sampah. 4.5 ANALISA RUANG DAN SIKULASI Analisa Los,Kios,dan Toko 1. Los Los biasanya di gunakan untuk menjual bahan makan basah seperti daging,ikan,dan ayam. Standar ukuran los 1,8m x 2m menurut PD.Pasar Jaya dan 1,5 jarak silkulasi antar los,ada beberapa ketentuan persayaratan sebagai berikut: Penyajian karkas daging harus digantung. Alas pemotong (talenan) tidak terbuat dari kayu7, tidak mengandung bahan beracun, kedap air dan mudah dibersihkan Saluran pembuangan limbah tertutup, dengan kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga memudahkan aliran limbah serta tidak melewati area penjualan. Gambar 4.9. Los Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dengan kemiringan cukup sehinnga tidak menimbulkan genangan air. Tinggi minimal 60cm dari lantai dan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu. Sirkulasi minimal 1,5 meter antar Los 2. Kios Kios biasanya untuk menjula bahan makan kering atau warung kelontongan.standar ukuran Kios menurut PD.Pasar Jaya 2,3mx3m atau 3x3m ada beberapa persyaratan yaitu: Meja tempat penjualan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu Sirkulasi antara Kios minimal 1,5 meter s/d 2m Tersedia tempat sampah kering dan basah kedap air m tertutup dan mudah diangkat. Gambar Kios 33 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

11 3. Toko Toko biasanya untuk menjual pakaian dan alat-alat kosmetik serta lainya.standar ukuran pada toko menurut PD.pasar Jaya 3x3m s/d 3x4m ada beberapa persayaratan yaitu: Meja tempat penjualan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu Sirkulasi antara Kios minimal 2 meter Tersedia tempat sampah kering dan basah kedap air m tertutup dan mudah diangkat. 4. Ruko Ruko atau rumah toko biasanya di jadikan tempat usaha dan sekaligus temapt tinggal si pedagang.standar ukuran pada menurut PD.Pasar Jaya berkisar antara 4m x 10 m sampai dengan 4m x 15m dan ketentuan luas tidak boleh lebih dari 200m².Ketinggian banguan pada ruko rata-rata 4 sampai 5 lantai dan tergantung lokasi dan fungsi masing-masing.untuk di Pasar Gang Kancil ini memakai ukuran 4m x 10m karna di lihat dari lahan yang terbatas dan kepeluan dari jumlah penduduk yang akan menempati.rancangan yang di buat,ruko dengan 4 lantai dan setiap lantai memiliki 1 keluarga dan lantai paling bawah di tempati pada warga yang sebelumnya sudah memiliki usaha di sekitar pasar sebelumnya. Gambar Toko DI harapkan racangan ruko yang lebih dari sekedar tempat usaha,karna di konsepkan ruko ini lebih kea arah tempat hunian.maka dari itu area di sekitar rukko mesti di rancang semenarik mungkin agar si penghuni bisa merasakan berada di rumah,bukan di suatu pusat pedagangan.messkipun berada di area sekitar perbelanjaan. Gambar Ruko Rancangan ruko tidak luput dari area sekitar ruko,seperti ruang terbuka dan fasilitas umum dan sosialnya.maka dari itu tampak ruko harus di buat lebih dominan seperti hunian ketimbang tempat usaha.serta perlunya di rancang sirkulasi dan ruang yang memberi suatu kenyaman bagi si penghuni. 34 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

12 4.5.2 Analisa Organisasi Ruang Tabel 4.2. Organisasi Ruang Jenis Pola Ruang Efiseinsi Ruang Oreantasi Ruang Gerak Keterangan 1 Grid Sangat baik, karna mengmaksimalkan semua ruang yang ada Sangat baik karna alur sikulasi yang jelas Bisa ke segala arah Sangat baik 2 Linier Baik memaksimalkan sisi Baik karna alur sikulasi depan ruang dan samping yang melewati ruang- 2 arah ruang Cukup Baik bisa ke Baik 3 Terpusat Kurang baik karna tidak bisa memaksimalkan ruang Cukup baik berorientasi Cukup sedikit Cukup satu titik. 4 Radial Sangat kurang baik banyak ruang terbuang Sedikit tertutup Cukup sedikit Cukup Pada umunya pola ruang dalam pasar menggunakan pola grid,karna pola ruang seperti inilah yang efisien bagi setiap bangunan pasar.tetapi untuk pasar gang kancil ini saya kan mengabungkan 2 pola ruang 35 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

13 antara grid dan linier.karna di rencakan suatu pola ruang yang tidak monoton seperti pasar biasanya tetapi tidak menjauh dari ke efisienan dari setiap ruang di dalamnya Analisa Pola Sirkulasi Tabel 4.3. Pola Sirkulasi Jenis Pola Ruang Efiseinsi Sirkulasi Visual Ruang Gerak Keterangan 1 Grid Bisa menjangkau Berliku-liku Sangat baik ke semua arah dengan Terlihat ke segala arah mudah 2 Linier Sirkulasi ter arah Ke dua arah Lurus Baik 3 Terpusat Kurang baik karna tidak Cukup baik terlihat ke Lurus Cukup Terfokus 1 titik satu titik. 4 Radial Kurang baik banyak sirkulasi terbuang Sedikit tertutup Berliku-liku Cukup 36 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

14 Sirkulasi dalam sebuah pasar sangat penting karna setiap kali berhubungan langsung dengan aktifitas di dalam pasar.oleh Karna itu untuk pola sirkulasi untuk pasar harus di buat senyaman mungkin dan seefisien mungkin agar memudahkan pengujung pasar. 3 prinsip utama dalam pengaturan teknik sirkulasi : a. Sirkulasi harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual yang positif. b. Sirkulasi harus dapat memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi jelas terbaca. c. sirkulasi harus menampung gerak dan alur manusia baik pada saat mereka bergerak maupun berhenti. d. Sektor publik harus terpadu dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan jalan dengan ruang mengadopsi melewati ruang-ruang. ini sangat mengutungkan baik bagi pengunjung dan pedangang.sehingga baik pengunjung dan pedagang dapat berinteraksi secara langsung Gambar Pola ruang melewati ruang Gambar Pola sikulasi linier(kiri) dan network(kanan) Dengan karakter yang berlikuliku dan panjang sebagai sirkulasi network & linier dapat memberikan arah atau petunjuk dengan jelas.hal ini juga dapat memberikan pandangan lebih luas di dalam bangunan. 37 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

15 4.6 ANALISA TAPAK Kondisi Tapak 1. Lingkungan kawasan Pasar Gang Kancil Kawasan Pasar Gang Kancil terdiri dari 2 blok A dan B sebelum di kembangnkan dan Pasar Gang Kancil sesudah di kembangkan. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar 4.15 Pasar Gang Kancil Rumah penduduk Kali Krukut Gambar Kawasan Pasar Gang Kancil 2. Kondisi tapak perencanaan Kondisi pada tapak perencanaan di tunjukan pada gambar Jalan barat pasar Jalan timur pasar \ Gambar Kawasan Pasar Gang Kancil Pintu masuk Tanggapan design a. Pertama pintu masuk pasar harus lebih masuk ke dalam melihat kondisi jalan yang cukup sempit dan menjaga agar sikulasi di depan pasar bisa terjaga dari kemacetan Lihat Gambar Gambar 4.17 Pintu masuk b. Pintu masuk untuk bongkar muat barang di posisi kan di sebelah timur jalan pasar,di karnakan volume kendaraan bongkar muat lebih banyak dari sisi timur pasar. 38 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

16 c. Karna di lihat dari ruas jalan lebar dan ideal serta datang nya kendaraan lebih banyak dari arah timur pasar di bandingkan arah barat yang ruas jalanya lebih menyempit dan selain itu truk sayuran lebih dominan datang dengan mengakses dari jalur timur ketimbang dari arah barat Lihat gambar 4.4..Adapun ketentuan dari pedoman pasar sehat no 519 th 2008 yaitu : Gambar 4.18 Pintu bongkar muat Tersedia area parkir khusus untuk pengangkut hewan hidup dan hewan mati. Tersedia area bongkar muat khusus yang terpisah dari tempat parker pengunjung d. Area barat dan selatan pasar di rencanakan sebagai area parkir kendaraan. Karna agar sirkulasi tidak bertabrakan antara kendaraan truk dan kendaraan pengujung pasar.selain itu untuk kemudahan pengujung yang berbelanjan dengan jumlah volume yang banyak maka kegiatan bongkar muat lebih terarah dan teratur. Lihat Gambar Gambar 4.19 Lokasi parkir umum 3. Analisa entrance kendaraan Pencapaian kendaraan mengarah langsung ke tempat pintu masuk. Agar tujuan pencapaian kendaraan akhir terlihat jelas selain itu pintu masuk kendaraan di buat menjorok ke dalam agar tidak menggangu sikulasi yang ada di depan pasar yang cukup padat.dengan begitu di harapkan bisa mengurangi kemacetan yang sering terjadi pada waktu-waktu tertentu. 2 Gambar Alternatif entrace 1 39 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

17 Alternatif 2 di pilih sebagai pintu masuk kendaraan di karnakan jumalah arus kendaraan lebih banyak dari arah sebelah barat pasar dan agar tidak bertubrukan dengan pintu masuk pejalan kaki. 4. Analisa pejalan kaki Gambar 4.21 Pintu masuk Utama Jarak bagi pejalan kaki berjarak 300 m yang merupakan jarak termudah yang di capai dan di rasakan masih nyaman, sedangkan untuk jarak 450 m manusia lebih menyukai pencapaian 1 tersebut di lakukan dengan menggunakan 2 kendaraan.oleh karna itu sebaikanya jaraka antara pasar dan jalan serta angkutan umum di buat seefisien Gambar 4.22 Pejalan kaki mungkin guna kenyamanan pengguna Lihat gambar Maka sirkulasi pejalan kaki yang paling terekat adalah no.1 karna di samping acces nya yang dekat pintu masuk dan mudah di capai oleh angkutan dan sesuai orientasi lingkungan.lihat tabel 4.4. Tabel 4.4 Kriteria pejalan kaki Kriteria untuk pejalan kaki Alt 1 Alt 2 Mudah di capai oleh angkutan umum ++ + Tidak menimbulkan macet + + Sesuai dengan orientasi lingkungan + + Mudah dilihat dan diketahui + + Total Analisa keluar kendaraan Pintu keluar kendaraan idealnya di tempat kan bagian tapak yang tidak penuh dengan 2 sirkulasi kendaraan yang terdapat di luat. tapak.untuk ini pintu keluar pasar di 1 tempatkan pada posisi no.1 dengan analisa. Lihat table Gambar 4.23.Pintu keluar mobil 40 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

18 . Tabel 4.5. Alternatif keluar kendaraan Kriteria untuk kendaran pribadi Alt 1 Alt 2 Tidak menimbulkan macet - + Sesuai dengan orientasi + + Dapat melalui kedua bangunan - - Total Sirkulasi kendaraan dalam tapak Sirkulasi dalam tapak di tunjukkan oleh gambar yang memperlihatkan sirkulasi kendaraan pribadi dan kendaraan service. Pintu keluar kendaraan pengunjung dan pedagang di buat hanya 1, karena kondisi lahan yang terbatas, serta agar terdapatnya kesinambungan antara tapak Pasar Gang Kancil dan pengembangannya. Gambar 4.24 Sirkulasi dalam tapak. Entrance kendaraan service Entrance pejalan kaki Entrance kendaraan pribadi Pemberhetian angkutan umum.. Dengan pencapaian bangunan secara langsung dapat mempermuda bagi pengujung untuk mencari tujuan yang ingin dituju.pintu masuk ke dalam bangunan di fungsikan sebagai kanopi serta dapat memperindah fasade Gambar 4.25 Pencapaian secara langsung bangunan.selain itu bagi pengguna kendaraan tidak harus mengitari tapak sehingga dapat langsung mengetahui lokasi pintu masuk pada pasar.keutungan dari pencapaian langsung juga dapat mempermuda bagi penduduk sekitar pasar,karna jarak nyaman pejalan kaki sekitar 300 meter da lebih dari itu pejalan kaki lebih memilih mengunakan kendaraan hanya untuk menuju pintu masuk pasar. Dan di harapkan dengan pintu masuk ini para pengujung pasar mendapatkan kenyaman dan kemudahan dalam hal.lihat gambar RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

19 4.6.2 Analisa View View ke dalam tapak View ke dalam tapak dimanfaatkan untuk membuat bangunan yang menarik sehingga dapat menarik pengunjung. Lihat gambar Pada area ini merupakan spot view terbaik dari pengguna jalan yang menuju ke arah Tanah sereal kali krukut. Maka massa bangunan akan mengikuti arah view dan sebagai daya tarik sirkulasi di pencapaian yang efiisien harus dibuat karna berpotensinya para pejalan kaki di sisi ini.. Pada area ini baik buat lebih berkesan dari tampak bangunan yang lainya tetapi tidak menjauh dari bentuk-bentuk bangunan di sekitarnyamuka utama karna pintu masuk utama merupakan daya tarik utama para pengujung pasar maka di buat area pabrik seperti ruang terbuka seperti area Gambar 4.26 View ke dalam tapak Pada area ini merupakan area view dari pengguna jalan yang menuju ke arah Gajah mada.maka pada titik ini akan di buat fasade yang menarik sebagai titik tangkap dari view pengguna jalan meskipun lebih di fokuskan sebagai area service tetapi di buat sedikit bukaan ruang pada tampak yang berkesan terbuka bagi pejalan kaki maupun pengenada. View dari tapak Tapak ini di kelilingi oleh Rumah penduduk. Hal ini sangat kurang baik untuk, Sehingga view yang akan di manfaatkan di area site saja bisa dapat berupa taman, atau tidak membutuhakan view ke luar tapak karna kondisi sekitar tapak yang kurang baik dan keadaan yang macet dan kawasan yang padat analisa. Lihat gambar Area ini mungkin view dari tapak yang lebih baik dari pada sisi bangunan lainya karna view langsung menghadap kali krukut yang terbuka ruanganya di bandingkan sisi lainya yang harus berhadapan langsung dengan perumahan penduduk yang terkesan pengap dan sempit Gambar View ke dalam tapak 3. Pada area belakang pasar ini dapat di jadikan resapan air dan sebagai taman bufer yang meredam kebisingan dari area pasar terhadap rumah penduduk 4 2. Pada area ini jadikan taman untuk bersantai dan untuk menunggu angkutan umumdan area terbuka hijau bisa menjadi satu view dari dalam tampak yang baik.. 4. Pada area ini jadikan bentuk tampak yang masif tetapi tetap tekesan terbuka,karna agar akses masuk penggung tidak tertutup di sisi ini. 42 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

20 4.6.3 Analisa Ruang Penengah Tabel 4.6. Ruang Penegah Ruang. Penengah antara bangunan dan jalan Penyelesaian Permasalahan Macet, kawasan padat, penat Taman (area hijau) Potensi Terlihat oleh pengguna kendaraan, ramai serta pejalan kaki Entrance yang menarik Taman sebagai bufer dan juga mengatasi kawasan padat,macet dan penat Gambar 4.28 Perletakan ruang penengah Entarance di buat yang semenarik mungkin agar dapat terlihat baik dari pejalan kaki dan pengendara 1. Taman Gambar 4.29 Pendestrian dan Taman Taman pasif dapat digunakan sebagai buffer untuk mengurangi polusi dan untuk menurunkan suhu.dengan pola linier taman dan pedestrian bisa sebagai sirkulasi pejalan kaki.lihat gambar Sedangkan taman aktif selain berupa taman namun dapat digunakan sebagai tempat untuk duduk, bermain, area jajanan, dll. 2. Ruang Terbuka Ruang terbuka merupakan area terbuka yang dapat di gunakan sebagai tempat berkumpul, bersantai maupun untuk mengadakan acara seperti bazaar dan music show atau tempat duduk. Gambar Ruang terbuka 43 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

21 4.7 ANALISA MASSA BANGUNAN Analisa Bentuk Massa 1. Massa bangunan Massa bangunan Pasar Gang Kancil(Luas lantai dasar peremajaan adalah m 2. Dengan ketentuan pemeritah setiap bangunan dengan area perkerasan termasuk lantai bangunan. Asumsi: Perkerasan (sirkulasi = 15% dari dasar bangunan)= 1.156m 2 2. Tanggapan design Gambar 4.31 Bentuk Masa Pola ruang grid Karena terlalu dekat dengan GSB, maka bangunan depan di potong ±2m 2.untuk mendapatkan gsb 4 m yang di tentukan dinas tata kota.selain itu dengan lebih masuknya garis bangunan dapat membuat ruang yang baik bagi entrance pejalan kaki Pola ruang linier Area ruko-ruko selain sebagai tempat usaha.dan juga sebagai hunia bagi si pemilik Kios dan Toko area penjual pakaian,logam mulia,serta eletronik. Final Result.Massa bangunan setelah di potong GSB,serta bentuk yang menadaptasi dari bentuk existing dengan blok massa ruko dan semua terhubung dengan jembatan sebagai sirkulasi penghubung Los dan Kios area penjual daging,sayuran,buah dan warung klontongan.area yang cukup ideal karna di dekatkan dengan bongkar muat agar mempermuda akses banguan. 44 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

22 Bentuk massa sebelum di peremajaan Bentuk massa sesudah di peremajaan 4.8 ANALISA ZONING Analisa Zone Penzoningan pembagian area Pasar Tradisional Menurut Direksi PD.Pasar Jaya th 1996, terbagi dua zone yaitu kering dan basah dan di kelompokkan sebagai berikut : 1) Zoning Kering Kios, Toko, Ruko Penjual : Bahan pangan kering,telur beras gula,barang pecah belah pakaian, logam mulia, salon, kosmetik,dan bank 2) Zoning Basah Los : Daging, Sayur mayur,buah-buahan,ikan dan Los daging Babi yang menurut Pd.Pasar Jaya pemisahan terhadap daging lainya harus menggunakan dinding full bata minimal setinggi 3 m Diagram 4.7. Zoning area pasar Zoning Pasar 45 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

23 Kelompok 1 (Kering) Kelompok 2 (Kering) Kelompok 3 (Basah) Dekat Tidak begitu dekat Jauh sekali Sirkulasi Pengujung Kios Ruang terbukan Toko&Ruko Parkir Los Program Ruang JENIS KEGIATAN KEGIATAN JENIS RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS TOTAL Utama Pasar Tradisional Hall 20 org N 2m² 40m² R.informasi 1 org N 2m² 2m² Kios Klontong 315 unit SP 4m² 1260m² Kios Bahan Pangan 315 unit SP 4m² 1260m² Los Buah-buahan 105 unit SP 3m² 315m² Los Sayur -mayur 122 unit SP 3m² 366m² Los Daging 122 unit SP 3m² 366m² Logam Mulai 114 unit SP 9m² 1296m² Pedagang tekstil 173 unit SP 9m² 1557m² Ruko 70 unit 4 lt. A 40m²/ lt. 8720m² Toilet Pria 2 unit A 9m² 18m² Toilet Wanita 2 unit A 9m² 18m² Gudang A 10m² 10m² Sirkulasi 20% 3046m² Total 18274m² 46 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

24 Fasilitas Penunjang Kantor Pengelola R,Tamu 1org A 9m²/org 18m² R.Kepala Pasar 1org N 6m²/org 6m² Wakil Kpd.Pasar 1org N 6m²/org 6m² R,Seketaris 1org N 5m²/org 5m² R.Administrasi 2org N 5m²/org 10m² R.Bid.Usaha 2org N 5m²/org 10m² R.Bid.Service 2org N 5m²/org 10m² R.Rapat 10 org N 2m²/org 20m² Pantry 1org A 3m² 3m² R,Arsip A 6m² 6m² Toilet Pria 1unit A 3m² 3m² Toilet Wanita 1unit A 3m² 3m² Mushola T. Ibadah 50 org A 1,2m² 60m² T.Wudhu 2 x 10 org A 1,2m² 12m² Keamanan Kantor Satpam 7 org A 2m²/org 15m² Pos Jaga 2org/Pos A 1,2m²/org 2,4m² Toilet 1unit A 3m² 3m² Kebersihan R.Ganti A 7m² 7m² R.Istirahat 10 org A 10m² 20m² Gudang A 12m² 12m² Toilet 2unit A 3m² 6m² Utilitas T.Sampah 2unit A 20m² 40m² Gardu PLN 1unit A 15m² 15m² Genset &Trafo 1unit A 15m² 15m² R.Pompa 1unit A 15m² 15m² Loading Dock 2unit N 80m²/unit 160m² Parkir Motor 2122 unit SP 2m²/unit 4244m² Parkir Mobil 144 unit SP 13,5m²/unit 1944m²/unit Total 6670m² Utama 18274m² Fasilitas Penunjang 6670m² Total 24944m² Ketrangan : A : Asumsi SP : Standar Pd. Pasar Jaya N : Neufert, Ernest,Data Arsitek 47 RAVENTUS THIO SAINAL SKRIPSI 67

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 FILOSOFI 5.1.1 Filosofi Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN merupakan kawasan perdagangan di kawasan yang terdiri dari beberapa pasar yang diharapkan penataan kawasan harus saling medukung pasar-pasar tersebut.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 Analisa Pemilihan tapak Pasar adalah area yang dapat dikatakan cukup komersil, dan hadirnya bangunan inipun diharapkan Mampu untuk meningkatkan omset penjualan namun dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep perencanaan revitalisasi pasar merupakan kesimpulan dari analisis perencanaan revitalisasi pasar. Konsep perencanaan Revitalisasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa

Lebih terperinci

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa OUT Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA 45 BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk dari sebuah pendekatan dari arsitektur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang BABIV KONSEP DASAR PERANCANGAN 4.1. KONSEP PERENCANAAN TAPAK 4.1.1. Pencapaian Ke Site/Tapak Pencapaian ke site/tapak Pasar Kota Purbalingga dengan : 1. Pencapaian kendaraan pribadi. Pencapaian ke site

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR RUMPUT BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Filosofi 1. Filosofi Dasar Pasar Rumput adalah kawasan yang menjadi kebutuhan yang seharusnya dapat memenuhi rutinitas kebutuhan masyarakat lingkungan, namun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR 5.1 Program Dasar Perencanaan Bab ini merupakan bahasan mengenai hasil pemikiran menyeluruh, konsep dan program dasar ini berfungsi sebagai penentu desain

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain: BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain: Aspek manusia / pengguna Aspek bangunan / fisik Aspek lingkungan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR JUDUL PEREMAJAAN PASAR GANG KANCIL RUANG DAN SIRKULASI DISUSUN OLEH : RAVENTUS THIO SAINAL

TUGAS AKHIR JUDUL PEREMAJAAN PASAR GANG KANCIL RUANG DAN SIRKULASI DISUSUN OLEH : RAVENTUS THIO SAINAL TUGAS AKHIR JUDUL PEREMAJAAN PASAR GANG KANCIL RUANG DAN SIRKULASI DISUSUN OLEH : RAVENTUS THIO SAINAL 41205120036 2012-2013 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSUTAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2 RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada 190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis dalam perencanaan sebuah bangunan, yaitu analisis lingkungan, manusia, dan bangunan itu sendiri. Perancangan bangunan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan Konsep Perancangan Museum Sejarah Singosari pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa Kertanegara

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

6.1 Peruntukkan Kawasan

6.1 Peruntukkan Kawasan 6.1 Peruntukkan Kawasan BAB VI RBAN DESIGN GIDELINES Peruntukan kawasan di Sempadan Sungai Jajar ditentukan dengan dasar : 1. Hasil analisis zoning 2. Karakteristik penggunaan lahan Peruntukkan kawasan

Lebih terperinci

Pelabuhan Teluk Bayur

Pelabuhan Teluk Bayur dfe Jb MWmw BAB IV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Aksesibilitas A. Pencapaian pengelola 1. Pencapaian langsung dan bersifat linier dari jalan primer ke bangunan. 2. Pencapaian

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN LATAR BELAKANG Sektor transportasi merupakan salah satu hal terpenting mencapai standar kehidupan tinggi. Dan transportasi mempunyai peranan penting memantapkan perwujudan dan perkembangan kawasan kota

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi ZDhoppinq Arcade Mahendrata - 015 12131 X BAB IV LAPORAN PERANCANGAN 4.1 Perkembangan desain 4.1.1 Kriteria Desain Shopping Arcade Desain Shopping Arcade yang dirancang di kota Sampit ini merupakan suatu

Lebih terperinci

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR DAN DALAM TAPAK 5.1.1. Konsep Ruang Luar Jalan bulungan adalah daerah yang selalu ramai karena adanya area komersil seperti Blok M Plaza, maka dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam Konsep Perancangan Concert Hall ini, Dengan Tema Arsitektur Simbolik Maka Masa bangunan harus sesuai dengan Tema yang diambil dan menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Desaian Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu konsep perancangan yang mengambil dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek peremajaan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

PUSAT SINEMA SIDOARJO

PUSAT SINEMA SIDOARJO PUSAT SINEMA SIDOARJO MAHASISWA : M.ABRAM WAHYU N. NRP : 3207100027 PEMBIMBING : Ir. HARI PURNOMO Mbdg, Sc TEMA : 0ase PUSAT... Yaitu merupakan tempat pemusatan aktifitas atau kegiatan dan fasilitas tertentu

Lebih terperinci

BAB VI. Hasil Perancangan. dengan berbagai aspek desain, baik berdasarkan faktor fisik maupun non-fisik

BAB VI. Hasil Perancangan. dengan berbagai aspek desain, baik berdasarkan faktor fisik maupun non-fisik BAB VI Hasil Perancangan 6.1 Proses Pembentukan Masa dan Tampilan Pembentukan masa merupakan awal proses perancangan secara fisik, dengan melalui berbagai pertimbangan pada proses analisis sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA] 5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan pembeli dapat merasakan kenyamanan dalam berbelanja.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan pembeli dapat merasakan kenyamanan dalam berbelanja. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan & Kegiatan Dasar dari perencanaan & kegiatan dari perancangan rumah susun dan pasar ini adalah adanya kebutuhan akan hunian yang berwujud

Lebih terperinci