BAB 3. Pekerjaan, Profesi, dan Professional
|
|
- Hendra Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 Pekerjaan, Profesi, dan Professional Memahami hakikat manusia sebagai makhluk yang bekerja, bahwa terlepas sebagai usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia adalah makhlik pekerja.
2 3.1 Manusia dan Kebutuhannya. Abdul kadir Muhammad mengklasifikasikan kebutuhan manusia menjadi empat kelompok sebagai berikut : 1. kebutuhan ekonomi 2. kebutuhan psikis. 3. Kebutuhan biologis. 4. Kebutuhan pekerjaan.
3 3.2 Pekerjaan dan Profesi Pada hakikatnya, bekerja adalah kodrat mausia. wujud kerja mempunyai empat macam tujuan : 1.Memenuhi kebutuhan hidup 2.Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas. 3.Melayanis sesama. 4.Mengontrol gaya hidup.
4 Profesi adalah bagian dari pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Gambar 3.2 Porofesi merupakan bagian dari pekerjaan
5 Beberapa catatan tentang profesi : 1. Profesi merupakan pekerjan yang mengandalkan keahlian yang tidak tidak dapat pada pekerjaan umumnya. 2. Profesi merupakan suatu pekerjaan sebagai sumber nafkah dengan keterlibatan pribadi untuk menekuninya. 3. Profesi merupakan pekerjaan untuk terus mempengaruhi keterampilannya sesuai perkembangan teknologi.
6 Ada dua profesi yang dianggap khusus yaitu profesi yang melibatkan hajat hidup orang banyak dan profesi yang merupakan profesi luhur. Catatan pokok dari dua profesi khusus tsb adalah : 1. Pada profesi tertentu yang melibatkan hajat hidup orang banyak, gelar keprofesionalan harus didapatkan melalui pengujian oleh organisasi profesionalyang diakui nasional atau Internasional. 2. Profesi Luhur merupakan profesi yang menekankan pengabdian dan pelayanan pada masyarakat.
7 3.3 Profesi dan Profesional Pelaku profesi harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya. b. Mampu mengonversikan ilmu menjadi ketrampilan. c. Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. untuk menjadi profesional orang harus memiliki sifat seperti berikut : (a). komitmen tinggio (b). tanggung jawab. (c). berpikir sistematis. (d). penguasaan materi. (e). menjadi bagian masyarakat profesional.
8 3.4 Mengukur Profesionalisme Untuk mengukur profesionalisme, perlu diketahui standar profesional. menurut Gilley Dan Eggland, standar professional dapat di ketahui dengan empat perspektif pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan berorientasi filosofis. 2. Pendekatan Perkembangan bertahap. 3. Pendekatan berorientasi karakteristik. 4. Pendekatan berorientasi non-tradional.
9 3.4.1 Pendekatan Orientasi Filosofi Tiga Hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai berikut : 1. Pendekatan lambang profesional. 2. Pendekatan sifat individu. 3. pendekatan electic.
10 3.4.2 Pendekatan Orientasi Pekembangan Orientasi pengembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut : 1.Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap sesuatu profesi. 2.Melakukan Identivikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukug profesi yang dijalaninya. 3.Setelah individu-individu yang memiliki minat yang sama berkumpul,selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formal. 4.Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan pengalaman atau kualifikasi tertentu. 5.Menentukan kode etik dalam menjalankan sebuah profesi yang harus di taati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan. 6.Revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi tertentu.
11 3.4.3 Pendekatan Orientasi Karakteristik Delapan karakteristik pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu : (a).kode etik profesi yang merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah profesi. (b). Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah profesi. (c). Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus. (d). Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi. (e). Sertifikat keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang profesional. (f). Proses tertentu sebelum mengaku profesi untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab yang baik. (g). Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara anggota. (h). adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan pelanggaran kode etik profesi.
12 3.4.4 Pendekatan Organisasi Non-Tradisional Seseorang dengan bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik dan kebutuhan sebuah profesi.
13 Soal latihan 1. Jelaskan kembali secara singkat, apa yang dimaksud dengan istilah-istilah berikut ini : a. Pekerjaan. b. Profesi c. Profesional. d. Profesionalisme. 2. Semua profesi adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. apakah maksud kalimat tsb? 3. Untuk menjadi Profesional, seseorang dituntut memiliki beberapa sikap dalam menjalankan profesi yang ditekuninya. Sebutkan beberapa sikap tsb!
14 4. salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengukur sebuah profesionalisme adalah dengan pendekatan lambanglambang profesional. a. apakah yang dimaksud dengan lambang-lambang profesional tsb? b. apakah pengaruh lambang-lambang profesional tsb bagi profesionalisme seseorang? Apakah ada jaminan bahwa jika seseorang telah memperoleh lambang-lambang profesional,berarti ia adalah ia orang yang benar-benar professional di bidangnya? 5.Apakah maksud dari Proses profesional dalam mengukur sebuah profesionalisme?
Sandang, pangan, papan Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas.
Mushlihudin PEKERJAAN Pekerjaan adalah kebutuhan yang bersifat praktis untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lainnya misalnya kebutuhan ekonomi (sandang, pangan dan papan) dan kebutuhan psikis (rohani).
Lebih terperinciPEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL Mengapa manusia harus bekerja? Benarkah hanya untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhannya? Atau, karena alasan lain, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hidup? Pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB 2 PEKERJAAN, PROFESI DAN PROFESIONAL
BAB 2 PEKERJAAN, PROFESI DAN PROFESIONAL Teguh Wahyono Mata Kuliah Etika Profesi dan Pengembangan Diri Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana Hakekat Manusia adalah Makhluk BEKERJA
Lebih terperinciSeorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.
Pertemuan 2 Pengertian Profesi Bekerja merupakan kegiatan pisik dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat dibedakan menurut kemampuan (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara dan terus menerus),
Lebih terperinciBAB 3 PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
BAB 3 PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL Abdulkadir Muhammad (2001) tentang klasifikasi kebutuhan manusia: 1. Kebutuhan ekonomi 2. Kebutuhan psikis 3. Kebutuhan biologis 4. Kebutuhan pekerjaan Kebutuhan
Lebih terperinciPEKERJAAN,PROFESI & PROFESIONAL
Pertemuan Ke-4 / Etika Profesi Teknologi Informasi ARIEF ANDY SOEBROTO ST.,M.Kom/ Ganjil 2011-2012 arief.andy.soebroto@gmail.com / 081 334 289 288 PEKERJAAN,PROFESI & PROFESIONAL Tinjauan Instruksional
Lebih terperinciPENINGKATAN PROFESIONALISME DALAM PENYULUHAN
PENINGKATAN PROFESIONALISME DALAM PENYULUHAN Dr.Ravik Karsidi, MS. Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Makalah: Disampaikan Dalam Diskusi Panel Peningkatan Profesionalisme
Lebih terperinciPembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional
Pertemuan 2 Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian Profesi
Lebih terperinciPertemuan 2 ETIKA PROFESI
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian
Lebih terperinciPROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)
PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001) THEOFILLUS P SITANGGANG GIANFRANCO MARVIN GERALD ESTHY ANGELIA (M1A114005) (M1A114007) (M1A114023) P E N G E R T I A
Lebih terperincibagi kehidupan modern, khususnya bisnis.
profesi profesioanl profesionalisme semacam istilah kunci bagi kehidupan modern, khususnya bisnis. Istilah Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan
Lebih terperinciPROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESI PROFESI Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
Lebih terperinciMATA KULIAH ETIKA BISNIS
MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS? Etika Terapan Etika Profesi Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Bisnis, bisa menjadi sebuah
Lebih terperinciEtika Profesi Mia Fitriawati, M.Kom
Etika Mia Fitriawati, M.Kom Hakekat manusia adalah mahkluk bekerja Manusia hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 1 Pekerjaan dan Pekerjaan adalah hal yang harus dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciETIKA PROFESI PURWATI
ETIKA PROFESI PURWATI PENGERTIAN ETIKA PROFESI Etika Profesi adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan
Lebih terperinciPertemuan ke-2. MK. Etika dan Profesi. Dr. I Wayan S. Wicaksana 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1
PROFESI Pertemuan ke-2 MK. Etika dan Profesi Dr. I Wayan S. Wicaksana iwayan@staff.gunadarma.ac.id 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1 Topik Bahasan Definisi Ciri-ciri Prinsip Etika Profesi Syarat Profesi
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations PROFESIONALISME PRAKTISI HUMAS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Bagi manusia, pekerjaan:
Lebih terperinciOrganisasi dan Kode Etik Profesi
T07 Organisasi dan Kode Etik Profesi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Arief Wibowo,
Lebih terperinciSUCI PRASASTI BK FKIP, UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN, SURAKARTA
ETOS KERJA DAN PROFESIONAL GURU SUCI PRASASTI BK FKIP, UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN, SURAKARTA Email: suciprasasti@gmail.com Abstrak Kenyataan dilapangan sangat memprihatinkan dan mengundang berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat dipertanggung jawabkan. agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal tahun 1970-an dengan adanya perluasan kredit-kredit perbankan kepada perusahaan. Bank-bank
Lebih terperinciEtika, etika profesi Dan kode etik perekam medis
Etika, etika profesi Dan kode etik perekam medis Pengertian Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Ethikos yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai
Lebih terperinciETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN
Modul ke: ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id INTRODUCTION Etika adalah refleksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk
Lebih terperinciPROFESIONALISME GURU ANAK USIA DINI
PROFESIONALISME GURU ANAK USIA DINI Ahmad Zain Sarnoto Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Konsultan Pendidikan Indonesia abstrak Profesionalisme sendiri ternyata belum dipahami oleh para PAUD karena bukanlah
Lebih terperinciETIKA PROFESI PROFESIONALISME KERJA (DI BIDANG UMUM DAN IT) PRODI TEKNIK ELEKTRO FT UNJA Dosen Pengampu: Anisa Ulya Darajat S.T, M.
ETIKA PROFESI PROFESIONALISME KERJA (DI BIDANG UMUM DAN IT) PRODI TEKNIK ELEKTRO FT UNJA 2017 Dosen Pengampu: Anisa Ulya Darajat S.T, M.T MEMBERS OF GROUP 6: MELTRIYANI PUTRI (M1A114003) AMRIZAL (M1A114034)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang dapat menunjang aktivitas kehidupan manusia. Apabila kesehatannya baik maka aktivitas yang dijalankan
Lebih terperinciPROFESI. A. Pengertian Profesi
PROFESI A. Pengertian Profesi Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan
Lebih terperinciETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010
ETIKA PROFESI GURU Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 PENGERTIAN PROFESI Suatu jabatan atau pekerjaan yang diperoleh melalui
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN CIRI-CIRI PROFESI
KONSEP DASAR DAN CIRI-CIRI PROFESI PENJELASAN ISTILAH Profesi: Suatu jabatan atau pekerjaan yang diperoleh melalui latihan khusus yang memadai. (Liberman) Suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,
Lebih terperinciEtika Profesi. Mia Fitriawati, M.Kom. 17/03/2016. Konsep. Etika Profesi merupakan pedoman nilai berperilaku yang disepakati pada tatanan suatu profesi
Etika Profesi Mia Fitriawati, M.Kom. Konsep Etika Profesi Munculnya etika profesi berasal dari terjadinya banyak penyimpangan perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan
Lebih terperinciMATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: PRINSIP-PRINSIP BERBISNIS Pertemuan ke 3
MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: PRINSIP-PRINSIP BERBISNIS Pertemuan ke 3 Sonny Keraf (1998) 1. Otonomi 2. Kejujuran 3. Keadilan 4. Saling Menguntungkan (mutual benefit principle) 5. Integritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis dan usaha sekarang ini sudah sangat pesat. Hal ini membuat profesi akuntan juga semakin berkembang karena para pelaku bisnis dituntut
Lebih terperinciSTANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kode Dokumen : Revisi ke : Tanggal : 15 April 2015 Diajukan Oleh Disetujui oleh : Tim Penjaminan Mutu : Direktur Naproni, S. T., M. Kom. NIK. 0106003 SISTEM PENJAMINAN
Lebih terperinciNo Indonesia. Selain itu, hasil karya Arsitektur dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dalam melakukan kegiat
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6108 ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 179) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap profesi diharuskan untuk dapat bekerja secara profesional dan memiliki keahlian dan kemampuan agar
Lebih terperinciPertemuan 3. Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Pengertian Profesional 3. Pengertian Profesionalisme 4. Pengenalan Profesionalisme Bidang IT
Pertemuan 3 Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Pengertian Profesional 3. Pengertian Profesionalisme 4. Pengenalan Profesionalisme Bidang IT 1 3.1. Pengertian Profesi Bekerja merupakan kegiatan pisik dan
Lebih terperinciREV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan salah satu pelaku ekonomi, dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini yang menghadapi
Lebih terperinciKONSEP DASAR PROFESIONALISME PENDIDIKAN BAGIAN 1. Oleh Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.
KONSEP DASAR PROFESIONALISME PENDIDIKAN BAGIAN 1. Oleh Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. Mengapa Semua Orang menginginkan layanan yang profesional Oleh Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. PROFESI KEGURUAN DALAM MENGEMBANGKAN
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Profesi, Profesional dan Profesionalisme Kerja Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Profesi Profesi adalah kata serapan
Lebih terperinciTinjauan Umum Etika Profesi
ETIKA PROFESI IT Tinjauan Umum Etika Profesi 1.1. Norma Adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Menurut Sony Keraf (1991) ada dua macam norma : Norma Umum (Universal)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Literatur 2.1.1 Etika Auditor Munawir (1995), mengemukakan etika merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindaknya seseorang sehingga apa
Lebih terperinciPROFESI dan POFESIONAL
PROFESI dan POFESIONAL Pengertian Profesi Menurut DE GEORGE; Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai suatu kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Misal:
Lebih terperinciPedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal
1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,
Lebih terperinciTUGAS SOFTSKILL PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT
TUGAS SOFTSKILL PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT Nama : Rahmat Arifin NPM : 45111778 Kelas : 3 DC 02 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER (D3) UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 Pengertian Etika, Profesi,
Lebih terperinciMODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D
MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2 Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 1 2
Lebih terperinciETIKA & PROFESIONALISME TSI PENGERTIAN ETIKA IMAM AHMAD TRINUGROHO ATA 2014/2015 ETIKA
ETIKA & PROFESIONALISME TSI PENGERTIAN ETIKA IMAM AHMAD TRINUGROHO ATA 2014/2015 ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia 1 TUJUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya. Peran akuntan sebagai penyedia informasi keuangan sangat mempengaruhi
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1
KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG Page 1 PENGANTAR ETIKA PROFESI Etika : aturan, perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Profesi akuntan Indonesia di masa yang akan datang menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan atau organisasi.
Lebih terperinciOleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya
PROFESI Oleh Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom / Teknik Informatika Untag Surabaya Materi Profesi Ciri - Ciri Profesi Prinsip Prinsip Syarat Syarat Suatu Profesi Peranan Etika dalam Profesi Profesi Profesi
Lebih terperinciCatatan Kuliah Etika Profesi. 14 Mei 2012
Catatan Kuliah Etika Profesi na 14 Mei 2012 2 Daftar Isi I Pengantar 3 1 Seonggok Sirih 5 1.1 Latar Belakang................................. 5 2 Tinjauan Umum Etika 7 2.1 Pengertian Etika dan Moral..........................
Lebih terperinciPT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL
PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu sistem yang mengolah data keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan unuk pengambilan keputusan bagi pemakainya adalah akuntansi. Pemakai informasi
Lebih terperinciPengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi
Pengertian Etika Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi Refrensi : http://asyilla.wordpress.com/2007/06/30/pengertian-etika/ http://y0un13.blogspot.com/2006/03/etika-profesi-dan-tanggung-jawab.html
Lebih terperinciSTANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 09 SEMARANG 2O16 Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Sistem Penjaminan
Lebih terperinciPEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )
PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar ) 1. Permasalahan Guru Permasalahan yang dihadapi guru pada umumnya : a. Tingkat kesejahteraan
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KETK-AAYKPN Buku Kode Etik Tenaga Kependidikan 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN AKADEMI AKUNTANSI
Lebih terperinciPADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.
VISI AKPER DIRGAHAYU PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. MISI AKPER DIRGAHAYU 1. MENYELENGGARAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI YANG BERKUALITAS
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS
TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS Disusun oleh Kelompok 1: Kelas G 1. Nikmatul Mabruroh 115040101111049 2. Indriana Dwi Astuty 115040101111050 3. Venna Malinda 115040101111051
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang ditujukan kepada pihak pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan harus memiliki integritas, independen dan bebas dari semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan profesionalisme harus selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik atau auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang
Lebih terperinciHERU SASONGKO, S.FARM.,APT.
HERU SASONGKO, S.FARM.,APT. PROFESI FARMASI DI MASYARAKAT 4/1/2013 2 SWOT ANALYSIS KEKUATAN : KECENDERUNGAN MAYORITAS WANITA BASIC KNOWLEDGE YANG DAPAT DIANDALKAN REGULASI YANG MENYANGKUT PROFESI FARMASI
Lebih terperinciBAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis menimbulkan persaingan yang cukup tajam. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis dituntut untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan dalam Putri, 2005). Oleh karena itu komitmen organisasi akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompentensi, orientasi etika, profesionalisme dan komitmen
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK MAHASISWA
Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KEM-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Mahasiswa BUKU KODE ETIK MAHASISWA AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun
Lebih terperinciETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :
ETIKA PROFESI Disusun Oleh : Nama : Eko Aprianto Nugroho NPM : 21409668 Kelas : SMTM01-06 FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 ETIKA PROFESI AKUNTANSI I. Pengertian
Lebih terperinciPROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo
PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo A. Standarisasi Profesi Konselor 1. Konsep-konsep Dasar Profesi a. Pengertian Profesi Ada beberapa definisi tentang profesi, diantaranya adalah
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.05 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciINSTRUMEN ON THE JOB TRAINING I DIKLAT FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH
INSTRUMEN ON THE JOB TRAINING I DIKLAT FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH OJT-1.01 INSTRUMEN UJI KOMPETENSI INTI PENGAWAS SEKOLAH (PENILAIAN ESAY/MAKALAH) Nama Peserta :... Instansi :... Tanggal :... Judul
Lebih terperinciRANCANGAN AKTUALISASI
RANCANGAN AKTUALISASI Diklat Prajabatan Golongan I dan II Angkatan IV Nama : MUHAMMAD FIRDAUS NIP : 198508212014021003 Jabatan Instansi : PERAWAT PELAKSANA : RSUD TAMAN HUSADA (RUANG SERUNI) PUSAT KAJIAN
Lebih terperinciKODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA
KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)
PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya
Lebih terperinci2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh November. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,
Lebih terperinciBAB 5 MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
BAB 5 MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Beberapa hal yang menyebabkan profesionalisme pekerja di bidang TI masih rendah: - kurangnya totalitas dalam bidang TI (sebagai pekerjaan
Lebih terperinciEKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*
EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd* Etika berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA OLEH TIM PENYUSUN KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
Lebih terperinciPROFESI KEGURUAN. Disampaikan Pada Program PJJ S-1 PGSD Rabu, 15 Juli Oleh: Drs. H. Johar Permana, M.A. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
PROFESI KEGURUAN Disampaikan Pada Program PJJ S-1 PGSD Rabu, 15 Juli 2009 Oleh: Drs. H. Johar Permana, M.A. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 1 LATAR BELAKANG Profil guru sangat bervariasi mulai dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah pandangan dari seseorang atau banyak orang akan hal atau peristiwa yang
Lebih terperinciMUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.
MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA)
ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi tugas dan Syarat-syarat guna
Lebih terperinciKODE ETIK MAHASISWA STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK MAHASISWA STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa arsitek dalam mengembangkan diri memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa auditor independen, yang umumnya disebut akuntan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan tidak memihak
Lebih terperinciFAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
KODE ETIK DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN NOMOR 34/PP/2012 TENTANG KODE ETIK DOSEN FAKULTAS PETERNAKAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan publik merupakan profesi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam menjalankan profesinya
Lebih terperinciSTANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A) Majelis Assosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia I. PENDAHULUAN II. KOMPONEN STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER 1. Visi, Misi dan tujuan 2. Penyelenggaraan
Lebih terperinciStandard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)
Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi hukum termasuk di dalamnya profesi notaris, merupakan suatu profesi khusus di samping profesi luhur lainnya. Kekhususannya adalah bahwa pada hakikatnya profesi
Lebih terperinci