Ivana Kristiastuti, Banggas Limbong. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ivana Kristiastuti, Banggas Limbong. Abstrak"

Transkripsi

1 ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM CERPEN ДОМ С МЕЗОНИНОМ (1896) /DOM S MEZONINOM/, RUMAH BERLOTENG; У ЗНАКОМЫХ (1898) /U ZNAKOMYH/, MENGUNJUNGI TEMAN-TEMAN; ИОНЫЧ (1898) /IONYČ/, IONYCH; О ЛЮБЬВИ (1898) /O LJUB VI/, TENTANG CINTA; ДАМА С СОБАЧКОЙ (1899) /DAMA S SOBAČKOJ/, WANITA DENGAN ANJING KECIL KARYA ANTON PAVLOVICH CHEKHOV Ivana Kristiastuti, Banggas Limbong Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia ivana.kristiastuti@yahoo.com Abstrak Jurnal ini berisi tentang analisis tokoh dan penokohan dalam cerpen Дом с Мезонином (1896) /Dom s Mezoninom/, Rumah Berloteng; У знакомых (1898) /U znakomyh/, Mengunjungi Teman-Teman; Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O Ljubvi/, Tentang Cinta; dan Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, Wanita dengan Anjing Kecil; karya Anton Chekhov melalui teori tokoh dan penokohan yang didukung dengan teori sosiologi sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Hasil analisis tokoh utama dalam setiap cerpen membuktikan bahwa kelima cerpen tersebut memiliki tema akhir yang sama yakni cinta yang tidak berakhir dengan bahagia. Kesamaan tema yang ada memiliki hubungan dengan latar belakang Anton Chekhov dalam masa penulisan cerpen-cerpen tersebut. Kata kunci: Anton Chekhov, Analisis Tokoh dan Penokohan, Cinta. CHARACTER AND CHARACTERIZATION ANALYSIS IN ДОМ С МЕЗОНИНОМ (1896) /DOM S MEZONINOM/, HOUSE WITH THE MEZZANINE; У ЗНАКОМЫХ (1898) /U ZNAKOMYH/, A VISIT TO FRIENDS; ИОНЫЧ (1898) /IONYČ/, IONYCH; О ЛЮБЬВИ (1898) /O LJUB VI/, ABOUT LOVE; ДАМА С СОБАЧКОЙ (1899) /DAMA S SOBAČKOJ/, THE LADY WITH THE DOG; SHORT STORIES BY ANTON PAVLOVICH CHEKHOV Abstract This journal contains about the character and characterization analysis of five short stories from Anton Chekhov: Дом с Мезонином (1896) /Dom s Mezoninom/, House With The Mezzanine; У знакомых (1898) /Uznakomykh/, A Visit To Friends; Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O ljubvi/, About Love; and Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, The Lady With The Dog; through character and characterization theory. The method used is descriptive analysis. Result from the analysis of main characters in each short story proved that those five short stories have the same theme which is unhappy ending love at the end of the story. The similarity is caused by Anton Chekhov s background during the time of writing. Keywords: Anton Chekhov, Character and Characterization Analysis, Love.

2 1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era keemasan kesusastraan yang dicapai pada abad ke-19 ditandai dengan tumbuhnya karya sastra realisme di Rusia yang mampu mengungguli karya-karya sastra Barat. Karya sastra realisme merupakan karya sastra yang menggambarkan dunia seperti apa adanya dalam kehidupan nyata: realisme menggambarkan realita yang apa adanya yaitu, seperti apa yang ada dalam kehidupan nyata (Cizevskij, 1974: 3). Para pengarang sastra realisme di Rusia mulai berkembang pada tahun Salah satu pengarang Rusia yang terkenal pada abad ini adalah Антон Павлович Чехов - Ant n vlovi hov Anton Pavlovich Chekhov. Dalam menulis cerita, Chekhov memilih manusia biasa yang melewati kehidupannya dengan suka-duka sebagai tokoh dalam ceritanya. Karena inilah, kita sebagai penikmat sastra tanpa sadar ikut merasakan dan menertawakan kehidupan para tokoh ciptaan Chekhov tersebut yang sebenarnya adalah gambaran kita sendiri. Hal ini membuat dirinya disebut sebagai pengarang sastra yang membuat penikmatnyaсмех через слѐзы Smeh erez slëzy Tertawa dalam air mata. Selain hal tersebut, kekuatan Chekhov dalam drama dan cerpen-cerpennya juga terletak pada suasana hati para tokoh yang mengalami pergulatan emosi. Chekhov banyak mengkritik manusia di sekitarnya dengan menulis cerita pendek yang menampilkan perbedaan sosial masyarakat Rusia pada masa itu (Mulrine, 2005). Ia mencoba mengangkat ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat Rusia pada masa itu demi mengkritik manusia di sekitarnya (P.K. Penny, 1990: 4). Melalui karya-karyanya, Chekhov melihat bahwa manusia telah melewati batas norma yang mengatur perilaku mereka sendiri. Hal tersebut merupakan hasil dari adanya problema cinta, kedudukan dan status sosial. Problema cinta itu dapat dilihat di dalam lima cerpen yang akan penulis bahas dalam skripsi ini. Cerpen-cerpen tersebut adalah Дом с мезонином (1896)/Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng; У знакомых (1898)/U znakomyh/, Mengunjungi Teman-teman; Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O ljubvi/, Tentang Cinta; dan Дама с собачкой (1899)/Dama s sobačkoj/,wanita dengan Anjing Kecil. Cerpen Дом с мезонином (1896) /Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng; menggambarkan kisah cinta yang terhalang oleh orang ketiga yang mempermasalahkan perbedaan kedudukan sosial dan perbedaan pola berpikir.у знакомых (1898) /U znakomyh/, Mengunjungi Teman-teman; menggambarkan tentang nostalgia cinta lama.sementara itu, Cerpen Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; mengisahkan suatu bentuk ketidakpercayaan dan rasa jera pada cinta yang disebabkan oleh rasa sakit hati.cerpen selanjutnya, О любви (1898) /O

3 ljubvi/, Tentang Cinta; menceritakan tentang kisah kehilangan cinta yang disebabkan oleh status pernikahan.faktor status pernikahan juga merupakan bentuk permasalahan cinta yang ada dalam cerpen terakhir yakni Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, Wanita dengan Anjing Kecil. Dalam dua cerpen terakhir, cinta para tokoh utama terhalang oleh fakta bahwa orang yang mereka cintai telah menikah dengan orang lain. Chekhov mengangkat tema realisme psikologis dalam kelima karya tersebut. Maksud dari realisme psikologis disini adalah bahwa karakter-karakter dalam cerita itu cenderung tertutup (introvert) dalam realitanya, atau dapat dikatakan bahwa karakternya memiliki suatu kedalaman intelektual dan emosional yang kompleks sychological Realism.Super Glossary, ( Realism.html, diakses pada 16 Mei 2013 Pukul WIB). Chekhov sendiri memang dikenal sebagai seorang penulis yang senantiasa menghasilkan karya-karya yang merefleksikan rumitnya masalah kehidupan (McSweeney, 2007). Kedalaman emosional karakter dalam menghadapi masalah kehidupan merupakan salah satu faktor yang membuat penulis tertarik untuk membahas cerita-cerita pendek Chekhov. Penulis berfokus kepada lima cerita pendek Chekhov yang membahas rumitnya permasalahan cinta dalam kehidupan untuk membuktikan bahwa meskipun bentuk cinta yang ada dalam kelima cerita tersebut berbeda-beda, namun pada akhirnya tema akhir cerita tersebut ternyata memiliki kesamaan Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bertujuan untuk menganalisis bagaimana bentuk-bentuk cinta yang dialami para tokoh dalam lima cerita pendek tersebut melalui teori tokoh dan penokohan.selain itu, penulis juga menganalisis keterkaitan antaralatar belakang penulisan yang mempengaruhi kesamaan tema pada lima cerpen tersebut melalui teori sosiologi sastra Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti peristiwa cinta yang dialami tokoh-tokoh utama dalam setiap cerpen melalui teori tokoh dan penokohan, serta menganalisis kesamaan tema pada kelima cerpen tersebut ditinjau dari teori sosiologi sastra Landasan Teori Teori pertama yang penulis gunakan ialah teori tokoh dan penokohan. Abrams (1981:20) memaparkan bahwa tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (dalam Nurgiyantoro, 2002; 165). Menurut Grimes, berdasarkan perannya tokoh dapat dibagi

4 dalam dua kategori yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang sangat berperan bagi keseluruhan cerita, sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang kurang berperan dari keseluruhan cerita yang ditampilkan hanya untuk mendukung tokoh utama (Grimes, 1975: 43). Teori kedua yang penulis gunakan untuk mendukung analisis penulis merupakan teori sosiologi sastra. Teori ini digunakan ini demi menghubungkan antara pembuktian dari kesamaan tema yang ada di lima cerpen Chekhov, dengan kejadian di dunia nyata. Alan Swingewood mengemukakan bahwa sosiologi sastra merupakan sastra yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, yaitu hubungan manusia dengan keluarga, masyarakat, politik, dan negara (Swingewood: 1972: 12). Selain itu, penulis juga menggunakan teori tema dan amanat. Tema merupakan ide yang mendasari suatu cerita.ia berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakannya.tema merupakan kaitan hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya (Aminuddin, 1984: 107). 2.METODE PENELITIAN Penulis menggunakan metode deskriptif-analitis dalam menganalisis lima cerpen karya Anton Chekhov. Metode desktiptif adalah metode yang menerjemahkan kata-kata, terutama dalam observasinya pada manusia.sedangkan metode analitis adalah metode yang memilah suatu karya menjadi bagian-bagian tersendiri untuk menjelaskan keseluruhan (Frye, Baker, Perkins, 1985). Metode deskriptif analitis dilakukan dengan mendeskripsikan faktafakta yang berupa data yang kemudian disusul dengan analisis (Nyoman Kutha, 2006) Sumber Data Sumber data yang digunakan penulis adalah lima cerpen Chekhov dalam bahasa Rusia yakni: Дом с мезонином (1896) /Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng; У знакомых (1898) /U znakomyh/, Mengunjungi Teman-teman; Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O ljubvi/, Tentang Cinta; dan Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, Wanita dengan Anjing Kecil. 3.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Tokoh dan Penokohan Penulis menggunakan teori tokoh dan penokohan sebagai landasan berpikir. Tokoh menunjuk pada orang sebagai pelaku cerita. Abrams (1981:20) memaparkan tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh

5 pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (dalam Nurgiyantoro, 2002; 165). Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembaca dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.apabila tokoh merujuk kepada orang sebagai pelaku cerita, maka penokohan merupakan cara penulis sastra menampilkan tokoh-tokoh. Menurut Grimes, berdasarkan perannya tokoh dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang sangat berperan bagi keseluruhan cerita, sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang kurang berperan dari keseluruhan cerita yang ditampilkan hanya untuk mendukung tokoh utama (Grimes, 1975: 43). Beberapa cara dalam memahami tokoh adalah melalui: 1) tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya, 2) gambaran yang diberi pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun cara berpakaian, 3) menunjukkan bagaimana perilakunya, 4) melihat bagaimana tokoh berbicara tentang dirinya sendiri, 5) memahami bagaimana jalan pikirannya, 6) melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya, 7) melihat tokoh lain berbincang dengannya, 8) melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya, dan 9) melihat bagaimana tokoh itu dalam membalas reaksi tokoh lain (Siswanto, 2008: 145). Tokoh dan penokohan tidak dapat berdiri sendiri dalam cerita rekaan.ia selalu berhubungan dengan unsur-unsur pembangun cerita. Unsur pembangun cerita itu adalah gaya bahasa, sudut pandang, suasana, latar, nilai, amanat dan tema cerita Sosiologi Sastra dan Kepengarangan Chekhov Sosiologi Sastra Sapardi Djoko Damono mendefinisikan sastra sebagai suatu lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium.bahasa merupakan bagian dari ciptaan sosial. Oleh karena itu, sastra menampilkan gambaran dari kehidupan yang juga merupakan suatu fakta sosial.pendekatan sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut dengan sosiologi sastra (Sapardi Djoko Darmono, 1979: 1). Alan Swingewood juga berpendapat bahwa sosiologi sastra merupakan sastra yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, yaitu hubungan manusia dengan keluarga, masyarakat, politik, dan negara.sastra adalah cerminan masyarakat pada jamannya, juga menggambarkan aturan masyarakat dalam institusi sosial dan menggambarkan konflik antara berbagai kelompok dan kelas sosial.sastra memiliki hubungan antara pengalaman dan imajinasi pengarang.hal ini menunjukkan bahwa pengarang harus memiliki kemampuan analisis sosial yang baik (Swingewood, 1972: 12).

6 Pernyataan lain mengenai sosiologi sastra juga dikeluarkan oleh Diana Laurenson. Ia mengatakan bahwa sastrawan lahir, hidup dan bertumbuh dalam masyarakat. Sastrawan menulis berdasarkan kekayaan pengalaman hidup dan pengetahuannya. Dengan pengetahuannya, para sastrawan berusaha menangkap esensi kekayaan manusia pada masanya (Laurenson, 1972: 91). Dari pendapatnya, dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara sastrawan dengan masyarakat Kepengarangan Chekhov Chekhov yang merupakan anak dari seorang pemilik toko kelontong, lahir pada 29 Januari 1860 di Taganrog, Ukraina (Chekhov, 2007: 17, 3). Chekhov dan saudara-saudaranya bekerja di toko keluarga tersebut selama masa mudanya. Ia merupakan putra ketiga dari enam bersaudara yang terdiri dari lima laki-laki dan satu perempuan. Setelah menimba ilmu di gymnasium dan sekolah tata bahasa lokal, Chekhov terpaksa tinggal sendiri di kota Taganrog untuk meneruskan sekolah dan harus membiayai hidupnya sendiri dengan mengajar karena keluarganya bangkrut dan memutuskan untuk pindah ke Moskow. Setelah itu ia masuk sekolah kedokteran di Moskow. Di sinilah awal karir Chekhov sebagai seorang penulis bermula.ia memulai karirnya itu dari kontribusinya di beberapa majalah lokal. Di tahun 1892, Chekhov membeli sebuah perkebunan di desa Мелихово lihovo/, Melikovo; dan mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk menjadi penulis. Ia menerbitkan banyak cerita pendek ketika berada di tempat ini, termasuk lima cerpen pilihan penulis. Saat Chekhov pindah ke Yalta pada tahun 1897 karena sakit tuberkolosispun, Ia masih menciptakan beberapa karya cerita pendek. Pada tahun 1901, setelah dua tahun menjalin hubungan, Chekhov menikahi seorang aktris bernama Olga Knipper. Olga pernah tampil dalam drama yang ditulis Chekhov.Sayangnya pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena Chekhov meninggal pada 15 Juli 1904 di Badenweiler, Jerman. Ia dimakamkan di pemakaman Biara Novodeviche oskow di dekat makam ayahnya yang telah pergi mendahuluinya di tahun Analisis Analisis Tokoh Utama dalam Tiap Cerpen a. Дом с мезонином (1896) /Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng Sang Seniman sebagai tokoh utama yang mengalami peristiwa cinta dalam cerpen ini merupakan seorang pelukis pemandangan alam yang menumpang tinggal di Shelkovka, di tanah perkebunan milik temannya, Belorukov.Sebelum menemukan cinta, Sang Seniman

7 digambarkan sebagai seorang bujangan muda yang kesepian dan jenuh dengan hidupnya yang penuh dengan kemalasan. Обреченный судьбой на постоянную праздность, я не делал решительно ничего. По целым часам я смотрел в свои окна на небо, на птиц, на аллеи, читал всѐ, что привозили мне с почты, спал. Иногда я уходил из дому и до позднего вечера бродил где-нибудь. (Chekhov, 1896:1) /Obrečennyj sud boj na postojannuju prazdnost, ja ne delal rešitel no ničego. Po celym časam ja smotrel v svoi okna na nebo, na ptic, na allei, čital vsë, čto privozili mne s počty, spal. Inogda ja uhodil iz domu i do pozdnego večera brodil gde-nibud / (Terkutuk oleh nasib dan kemalasan yang terus-menerus, aku tidak melakukan suatu apapun. Selama berjam-jam aku melihat jendela langit, burung-burung, di jalan, membaca segala kiriman yang datang dari pos lalu tertidur.kadang-kadang aku meninggalkan rumah sampai larut malam, berjalan-jalan tanpa arah ke suatu tempat. Mengacu kepada teori pemahaman perilaku tokoh yang penulis jelaskan pada bab sebelumnya penjelasan aku tidak melakukan suatu apapun dalam kutipan diatas jelas menunjukkan bahwa Sang Seniman mengalami hambatan dalam produktivitas menulisnya karena kurangnya inspirasi. Kurangnya inspirasi disini diartikan penulis sebagai kekosongan jiwa yang dirasakan seseorang saat ia berada dalam satu titik dimana ia merasakan sendirian yang mendalam. Selain rasa kesendirian tersebut yang mengarah pada kebosanan hidup dan hilangnya tujuan hidup, pikiran pesimis dan rasa kurang percaya diri juga merupakan penyebab terhambatnya ide-ide melukis pria tersebut. " Моя жизнь скучна, тяжела, однообразна, потому что я художник, я странный человек, я издерган с юных дней завистью, недовольством собой, неверием в свое дело, я всегда беден, я бродяга,..."(chekhov, 1896:5) /Moja žizn skučna, tjažela, odnoobrazna, potomu čto ja hudožnik, ja strannyj čelovek, ja izdergan s junyh dnej zavist ju, nedovol stvom soboj, neveriem v svoe delo, ja vsegda beden, ja brodjaga,/ (- Hidupku membosankan, berat, monoton, karena aku seorang seniman, aku orang yang aneh. Karena aku muda, aku terganggu oleh perasaan kebencian, fustasi terhadap diri sendiri, oleh kekurangan keyakinan terhadap pekerjaanku. Aku selalu miskin, aku gelandangan,...) Perasaan frustasi yang tergambar dalam kutipan diatas salah satunya disebabkan oleh pikiran buruknya sendiri.prinsip hidup dan kepercayaannya yang menganggap bahwa manusia lebih baik meluangkan sebagian besar waktu untuk memperhatikan diri sendiri dan meringankan beban kerja, karena pada akhirnya hanya agama, sains dan seni yang mampu memuaskan mereka ternyata berdampak negatif bagi sisi psikologis dan pendidikannya. Meskipun ia memiliki jiwa seni, namun ia menolak untuk melek huruf. Karena inilah, ia hanya dapat mengandalkan kemampuan seninya itu untuk bertahan hidup. Hal ini membuatnya terbiasa dicemooh orang-orang yang memang lebih berpendidikan dan memiliki status sosial diatas dirinya. Sejak menetap di perkebunan itu, ia tidak banyak berinteraksi dengan orang lain kecuali dengan sahabatnya Belorukov. Belorukov sendiri tentu tidak dapat setiap saat menemani Sang Seniman karena ia sendiri sebagai pemilik tanah harus bekerja dan menghabiskan waktu dengan istrinya. Kesepian yang ditimbulkan karena kurangnya

8 sosialisasi menyebabkan Sang Seniman merasa tidak memiliki seseorang yang benar-benar berarti baginya, seseorang yang bisa mengisi kekosongan jiwanya. Selain tempat tinggal Belorukov dan Sang Seniman, di daerah sekitar perkebunan itu juga ada rumah lain tempat tinggal keluarga Volchaninov. Di rumah inilah tinggal seorang janda bernama Yekaterina Pavlovna dan kedua putrinya, Lidiya yang berusia 23 tahun, dan Zhenya yang berusia 17 tahun. Zhenya merupakan anak gadis keluarga Volchaninov yang sangat lugu, rajin dan baik hati. Meski ia tidak bersekolah ataupun bekerja seperti kakaknya, ia merupakan gadis yang cerdas karena ia suka sekali membaca buku dan ia merupakan seorang penikmat karya seni. Zhenya sangat dekat dengan ibunya.mereka berdua merupakan penggemar sejati Lidiya, kakaknya yang merupakan seorang guru dan aktivis sosial.zhenya dan ibunya memiliki kepribadian yang lebih lembut dan terbuka dengan orang lain. Lain halnya dengan Lidiya yang berwatak keras, idealis dan cenderung menilai orang dari status sosialnya. Sayangnya, hal ini sepertinya membuat Zhenya bahkan ibunya sendiri menjadi takut dan segan terhadap Lidiya, sehingga mereka berdua selalu mengikuti jejak Lidiya; apa yang ia katakan dan perbuat selalu disetujui dan didukung. Bentuk cinta dalam cerpen ini mulai terlihat sejak Sang Seniman bertemu dan banyak menghabiskan waktu dengan Zhenya.Ia lebih tertarik kepada Zhenya yang lemah lembut dibanding dengan kakaknya yang terlihat memiliki watak yang keras. Seperti yang telah penulis katakana di paragraf sebelumnya, keindahanlah yang mampu meluluhkan hati Sang Seniman dan ia menemukan inspirasi keindahannya itu di dalam diri Zhenya. Dengan kedekatannya dengan Zhenya, ide-idenya untuk melukis kembali muncul dan ia kembali menjadi seorang seniman yang produktif. Bentuk cinta yang mampu memberi semangat hidup ini merupakan inti dari cerpen Rumah Berloteng. Namun, seperti kita ketahui, seorang pengarang sekelas Chekhov tidak mungkin hanya begitu saja memberikan kisah cinta yang monoton dan tanpa konflik. Meski demikian indahnya cinta yang dialami oleh Sang Seniman kepada Zhenya, namun sayangnya Lidiya, kakak Zhenya, tidak menyukai sang seniman karena perbedaan cara berpikir dan perbedaan status sosial di antara mereka. Meskipun demikian tegangnya hubungan antara Sang Seniman dengan Lidiya, namun di sisi lain, adik dari Lidiya tidak perduli akan semua itu dan tetap menjalin hubungan dengan Sang Seniman. Ketidakpedulian Zhenya terhadap permasalahan hidup ternyata merupakan salah satu faktor yang membuat Sang Seniman tertarik kepadanya.ia merasa bahwa Zhenya dan dirinya memiliki pandangan hidup yang sama, yakni menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa harus bekerja keras. Zhenya sendiri memang tidak bersekolah atau bekerja, namun ia merupakan gadis yang cerdas karena ia sangat suka

9 membaca buku dan menghabiskan waktu di luar, mengagumi keindahan alam. Maka dari itu ketika mengetahui bahwa Sang Seniman suka melukis pemandangan alam, gadis ini langsung menjadi pengagum nomor satunya. Dalam menggambarkan karakter Lidiya, Sang Seniman senantiasa menonjolkan aspek-aspek perbedaan yang mendasar antara dirinya dengan kehidupan Lidiya. Sang Seniman selalu menekankan bahwa keluarga Volchaninov merupakan keluarga yang memiliki kekayaan berlimpah. Namun di sisi lain, meski Sang Seniman menjelaskan bahwa seolah-olah itu adalah hal yang positif, ia juga memasukkan suatu nada sindiran terutama kepada Lidiya: bangga bisa membiayai hidupnya sendiri. Hal ini termasuk dalam teori tokoh dimana reaksi tokoh lain terhadap tokoh tertentu menjadi pedoman penulis dalam memahami karakter. Kisah ini menunjukkan dengan jelas bahwa ternyata perbedaan cara pandang dan status sosial antara sang seniman dan kakak dari Zhenya merupakan hal krusial yang membuat sang seniman dan Zhenya tidak dapat memiliki akhir cinta yang bahagia. Tetapi, apabila kita melihat lebih dalam kepada diri tokoh utama, penyebab dirinya kehilangan cinta itu tidak mutlak berasal dari orang luar.penyebab kehilangan cinta juga berasal dari diri tokoh utama sendiri. Ego nya dan rasa percaya dirinya yang tumbuh karena jatuh cinta kepada Zhenya ternyata menjatuhkan dirinya sendiri. Karena ego itulah ia menjadi lebih berani berhadapan dengan seseorang yang memiliki tingkat intelektual dan kedudukan sosial yang lebih tinggi dari dirinya yakni Lidiya. Keberanian dan kekukuhan Sang Seniman dalam mempertahankan prinsip hidupnya ternyata berakibat buruk bagi kisah cintanya sendiri. Meski demikian terpukulnya Sang Seniman terhadap kenyataan bahwa Zhenya telah pergi, ia sendiri tidak melakukan suatu perlawanan yang berarti pada Lidiya. Berdasarkan pemahaman tokoh, hal ini disebabkan karena Sang Seniman memaklumi keputusan Zhenya dan menyadari bahwa cinta gadis itu pada keluarganya lebih besar dari apapun. Selain itu, di sisi lain Sang Seniman juga menyadari bahwa ego dirinya lah yang membuatnya kehilangan cinta b. У знакомых(1898)/u znakomykh/, Mengunjungi Teman-teman Mengacu kepada teori tokoh dan pemahaman tokoh, penulis menemukan suatu bentuk cinta yang berbeda dengan cerpen sebelumnya.dalam cerpen ini, bentuk cinta yang terlihat adalah suatu nostalgia terhadap cinta lama yang telah hilang. Disini, tokoh utama yang mengalami perubahan dari seorang biasa menjadi pengacara sukses, menyebabkan perubahan pola pikir dalam dirinya.perubahan tersebutlah yang menyebabkan dirinya tidak lagi mudah terbuai oleh cinta.

10 Tokoh utama yang diceritakan dalam cerpen ini adalah Misha Podgorin.Ia merupakan seorang pengacara sukses di Moskow.Di kehidupannya yang sekarang di kota besar, ia sering minum-minum dan menghabiskan waktu dengan wanita. Namun, semua itu ia lakukan hanya demi menutupi kesepiannya dalam hidup semenjak ia meninggalkan Kuzminki dan tidak lagi berhubungan dengan keluarga Losev. Podgorin digambarkan sebagai seorang pengacara sukses yang berdedikasi tinggi. Keobjektifitasannya dalam menghadapi segala kasus dengan berbagai macam orang benar-benar menunjukkan bahwa ia profesional dalam menjalani pekerjaannya. Anak laki-laki yang dahulu diperlakukan seolah-olah sebagai bocah ingusan yang tidak memiliki pengalaman hidup oleh Tatyana dan Varvara yang tidak lain adalah sahabat-sahabatnya di Kuzminki, kini telah berubah menjadi seorang pria dewasa yang cerdas dan tegas. Usia Podgorin ini sekitar 30 tahun. Teman-teman lama Podgorin selain Tatyana dan Varvara adalah Nadezhda.Ia merupakan anak paling bungsu keluarga Losev.Nadezhda merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut.gadis itu kini berusia 23 tahun, sedangkan kakaknya Tatyana telah menjadi wanita dewasa yang cantik di usianya yang telah melewati 30 tahun.tatyana kini hanya fokus terhadap suaminya, Sergey Sergeich, dan kedua anak perempuannya. Nadezhda dahulu merupakan tunangan dari Podgorin. Mereka tidak jadi menikah karena Podgorin pindah ke kota dan menjadi pengacara, sementara Nadezhda tetap tinggal di Kuzminki bersama dua kakak perempuannya. Gadis ini masih menyimpan harap akan cintanya kepada Podgorin. Saat berkunjung ke Kuzminki, Podgorin menyadari bahwa ia ternyata memang masih mencintai mereka (Tatyana, Varvara dan Nadezhda) dengan sepenuh hati, meskipun itu semua hanyalah kenangan lama, bukan realita yang ada pada masa kini. Meski masih mudah terbawa, kenangan indah itu mudah juga hilang dari kepala setiap kali ia mengingat Sergey. Hilangnya kenangan kilas balik yang romantis dalam kepala Podgorin merupakan suatu bagian besar dalam perubahan dirinya yang memiliki cara penilaiannya yang objektif. Надежда, его свояченица, казалась воздушной. Это была светлая блондинка, бледная, с добрыми, ласковыми глазами, стройная; красивая или нет - Подгорин понять не мог, так как знал ее с детства и пригляделся к ее наружности. Теперь она была в белом платье, с открытой шеей, и это впечатление белой, длинной, голой шеи было для него ново и не совсем приятно. (Chekhov, 1898: 2) /Nadežda, ego svojačenica, kazalas vozdušnoj. Èto byla svetlaja blondinka, blednaja, s dobrymi, laskovymi glazami, strojnaja; krasivaja ili net - Podgorin ponjat ne mog, tak kak znal ee s detstva i prigljadelsja k ee naružnosti. Teper ona byla v belom plat e, s otkrytoj šeej, i èto vpečatlenie beloj, dlinnoj, goloj šei bylo dlja nego novo i ne sovsem prijatno/ Nadezhda adik iparnya tampak sangat halus. Wajahnya pucat sangat terang dengan mata kecil yang ramah dan penuh kasih - Podgorin tidak bisa menilai kecantikannya karena ia telah mengenal gadis itu sejak kecil dan tumbuh sebagaimana ia terlihat. Sekarang Nadezhda mengenakan gaun putih dengan leher terbuka, dan pemandangan leher putih jenjang yang terbuka ini baginya adalah baru dan sangat tidak menyenangkan.

11 Kutipan diatas menunjukkkan bahwa Podgorin masih menyukai Nadezhda. Bagaimanapun ia menahan perasaannya itu, ia tidak dapat memungkiri bahwa ada bagian dari dirinya yang masih memuja wanita itu. Hal ini terlihat dari indahnya cara pendeskripsian Podgorin tentang penampilan luar Nadezhda. Selain itu, rasa ketidaknyamanan Podgorin ketika melihat leher jenjang Nadezhda juga menjadi pertanda bahwa ia merasakan suatu perasaan yang dalam, dimana ia sendiri berusaha sedemikian rupa untuk melawan itu. Disini, tanpa disadari, Nadezhda sebenarnya telah berhasil meluluhkan kembali hati dingin Sang Pengacara itu tanpa harus menyampaikan suatu apapun. Dibandingkan saudari-saudarinya dan Sergey yang selalu memanfaatkan Podgorin untuk urusan mereka sendiri, Nadezhda merupakan satu-satunya orang yang tidak mengharapkan kedatangan Podgorin semata-mata untuk memanfaatkan bantuannya.wanita itu berharap kedatangan Podgorin itu dapat membuat mereka bersatu kembali. Wanita itulah yang membuat Podgorin dapat meredakan kejengkelannya terhadap Sergey. Tiap kali mereka sedang berdua, tingkah laku Nadezhda menunjukkan bahwa ia benar-benar masih mencitai Podgorin dan menginginkan pria itu kembali padanya. Meski demikian bahagianya Nadezhda bisa menghabiskan waktu bersama Podogorin, namun karena sifatnya yang lugu dan lemah lembut, maka wanita itu tidak berani mengungkapkan perasaannya dan menunggu Podgorin untuk mengungkapkan perasaannya. Podgorin menyadari bahwa Nadezhda telah menjadi wanita dewasa yang memiliki keinginan untuk hidup mandiri di Moskow setelah rumah Kuzminki itu dijual. Dengan kekagumannya terhadap perubahan Nadezhda itu, Podgorin lalu memiliki pemikiran untuk menikahinya, namun di sisi lain ada bagian dari diri Podgorin yang ragu dan takut untuk kembali ke masa lalunya di Kuzminki. Penulis melihat bahwa keraguan yang terlintas di benak Podgorin ini menunjukkan bahwa pria itu tidak dapat memungkiri bahwa ia kini merupakan pribadi baru yang dingin dan objektif, bahwa bagaimanapun terenyuh nya ia, pikirannya akan selalu menang melawan hatinya. Pada akhirnya, meskipun sebenarnya dengan kunjungannya ke Kuzminki ia jadi memiliki kesempatan lagi untuk meminang Nadezhda, namun ia melewatkan kesempatan tersebut dengan berat hati karena bagaimanapun ia masih mementingkan kehidupan barunya di Moskow sebagai seorang pengacara sukses yang harus berpikiran objektif, keras dan tajam. Selain itu alasan lain ia menahan diri untuk tidak kembali pada kenangan Kuzminki dan khususnya Nadezhda adalah bahwa ia menyadari tak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu keluarga itu.

12 Apakah Podgorin merupakan karakter pria yang mencari "kebenaran sejati?" Apakah dia mencoba untuk "memahami hidup dengan memilih tindakan atau bagaimana cara berperilaku"? (Kataev, 2002: 62). Dalam kisah ini, proses pencarian kebenaran sejati itu melibatkan perjalanan yang menyedihkan bagi karakter Podgorin.Keputusan Podgorin untuk tidak jadi melamar Nadezhda merupakan hal yang sangat disayangkan.bagaimanapun, penulis melihat bahwa di sisi lain, keputusan Podgorin itu adalah hal yang positif karena dengan demikian ia akan meninggalkan Kuzminki untuk selamanya (Kataev, 2002: 168). Selain itu, juga jelas bahwa Podgorin sangat ingin memahami hidupnya yang sekarang, untuk mengarahkan dirinya di dalamnya, dan menemukan cara baru dalam berperilaku.dalam adegan malam terakhir Podgorin di Kuzminki, misalnya, pria itu membayangkan bagaimana kehidupan mungkin berbeda dan lebih baik baginya c. Ионыч(1898)/Ionych/- Ionych Dalam cerpen ini, ada bentuk cinta lain yang menarik. Cerpen ini menggambarkan seseorang yang jera, sakit hati karena cinta.akibat dari perasaan jera tersebut, tokoh utama dalam kisah ini mengalami perubahan karakter yang drastis. Perubahan karakter tersebut merupakan suatu perubahan yang buruk, yang mempengaruhi kehidupannya dan dirinya di mata orang lain. Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Dr. Dmitry Ionych Startsev (Ionych). Ia merupakan seorang dokter setempat di desa Dyalizh yang terletak sekitar 6 mil dari kota S. Dalam cerita, Ionych diceritakan sebagai seorang dokter desa yang berbudaya meskipun ia bukan orang kaya. "Он шел пешком, не спеша (своих лошадей у него еще не было)," (Chekhov 1898:1) /On šel peškom, ne speša svoih lošadej u nego eŝe ne bylo)/ (Dia (Ionych) menuju kesana dengan berjalan kaki tanpa tergesa-gesa (ia tak punya kereta kuda dan kusir))/ Ketika Ionych berkunjung ke kota S, ia diberitahu bahwa sebagai orang yang berbudaya, ia harus bertemu dengan keluarga Turkin. интеллигентному человеку, необходимо познакомиться с Туркиными." (Chekhov,1898:1) /tože govorili, čto emu, kak intelligentnomu čeloveku, neobhodimo poznakomit sja s Turkinymi./ (juga dikatakan bahwa ia (Ionych), sebagai orang yang cerdas, ia harus bertemu dengan keluarga Turkin.). Kutipan tersebut menggambarkan bahwa keluarga Turkin di Kota S merupakan keluarga berbudaya dan berbakat yang menjadi semacam barometer bagi para penduduk, terutama penduduk baru seperti Ionych.Karena itulah, Ionych akhirnya berkunjung dan berkawan baik dengan Ivan Petrovich Turkin, seorang pengorganisir penampilan teatrikal untuk amal. Ionych juga berkenalan dengan istri Ivan yang bernama Vera Iosifovna, seorang wanita yang berbakat dalam menulis novel dan cerita pendek.saat keluarga itu sedang

13 menerima tamu, mereka senang memamerkan bakat yang mereka miliki didepan orang-orang. Ivan dan Vera memiliki anak perempuan berumur 18 tahun bernama Yekaterina Inanovna.Gadis itu sangat pandai dan gemar bermain piano sehingga ayahnya selalu memintanya untuk menghibur para tamu dengan menunjukkan bakatnya itu.perasaan bangga Ivan terhadap anak dan istrinya dianggap para tamunya sebagai hal yang wajar mengingat mereka merupakan keluarga yang paling berbudaya di kota S. Ionych pun merupakan salah satu orang yang mengagumi keluarga tersebut. Yekaterina Inanovna dilukiskan sebagai seorang gadis muda yang lugu dan naïf. Namun pada saat yang bersamaan, ia juga merupakan seseorang yang cerdas dan dewasa untuk usianya. Hal ini terbukti dari kutipan berikut yang menjelaskan bahwa Ionych dapat membahas hal-hal tetang kebudayaan dan kehidupan dengan gadis tersebut. "И в то же время, несмотря на эту наивность, она казалась ему очень умной и развитой не по летам. С ней он мог говорить о литературе, об искусстве, о чем угодно, мог жаловаться ей на жизнь, на людей,..." (Chekhov: 1898:4) /I v to že vremja, nesmotrja na ètu naivnost, ona kazalas emu očen umnoj i razvitoj ne po letam. S nej on mog govorit o literature, ob iskusstve, o čem ugodno, mog žalovat sja ej na žizn, na ljudej,.../ Dan pada saat yang sama terlepas dari kesederhanaan ini ia mempesona Ionych degan kecerdasan dan kedewasaan yang melebihi umurnya. Ionych bisa membahas tentang sastra, seni, tentang apa pun yang disukai pria itu. Ia juga bisa mengeluh pada gadis itu tentang hidupnya, orang-orang... Selain menunjukkan kedewasaan Yekaterina, kutipan diatas sekaligus membawa kita pada pemikiran bahwa di kutipan ini terlihat juga ketertarikan Ionych kepada gadis tersebut.hal ini terlihat dari kalimat ia mempesona Ionych.Yekaterina menarik perhatian Ionch dengan bakat, kecerdasan, keluguan dan kedewasaannya. Meski demikian, apabila kembali pada awal pertemuan Ionych dengan anggota keluarga Turkin, ketertarikan itu sebenarnya sudah terlihat sejak pertemuan mereka pertama kali.hal ini penulis lihat dari bagaimana cara Ionych mendeskripsikan Yekaterina secara fisik dengan penuh kekaguman. "Старцеву представили Екатерину Ивановну, восемнадцатилетнюю девушку, очень похожую на мать, такую же худощавую и миловидную. Выражение у нее было еще детское и талия тонкая, нежная; и девственная, уже развитая грудь, красивая, здоровая, говорила о весне, настоящей весне." (Chekhov 1898: 2) /Starcevu predstavili Ekaterinu Ivanovnu, vosemnadcatiletnjuju devušku, očen pohožuju na mat, takuju že hudoŝavuju i milovidnuju. Vyraženie u nee bylo eŝe detskoe i talija tonkaja, nežnaja; i devstvennaja, uže razvitaja grud, krasivaja, zdorovaja, govorila o vesne, nastojaŝej vesne./ (Startsev diperkenalkan kepada Yekaterina Ivanovna, seorang gadis berusia 18 tahun yang persis ibunya dan sama langsing dan menariknya. Pinggangnya ramping dan bagus dengan ekspresi wajah masih seperti anak-anak. Kemudaannya telah mekar, cantik, dada sehat yang menggambarkan musim semi, musim semi sejati.) Pada kutipan ini, terlihat bagaimana indahnya pemilihan kata yang digunakan oleh Ionych untuk mendeskripsikan gadis itu, sedemikian rupa hingga membuat kita membayangkan suatu keindahan yang benar-benar nyata pada seorang gadis. Sejak itu, Ionych dan Yekaterina memiliki hubungan dekat.meski Ionych mencintai Yekaterina, namun sifat kekanakan Yekaterina masih terlihat ketika ia mempermainkan

14 Ionych dengan membohonginya untuk bertemu di pemakaman pada malam hari. Meski Ionych merasa kecewa telah dipermainkan, namun ia tetap teguh pada perasaan cintanya pada Yekaterina sampai-sampai ia nekat meminang gadis itu. Sayangnya, Yekaterina menolak Ionych karena ia masih ingin mengejar cita-citanya sekolah di konservatoir Moskow dan menjadi seorang pianis konser. Inilah faktor utama penyebab perubahan karakter Ionych menjadi seseorang yang tidak lagi percaya akan cinta dan segala keindahan di dunia. Dalam cerita, perubahan karakter Ionych diceritakan setelah empat tahun lamanya berlalu sejak kejadian penolakan Yekaterina atas lamaran Ionych. "...и когда заставал в каком-нибудь доме семейный праздник и его приглашали откушать, то он садился и ел молча, глядя в тарелку; и всѐ, что в это время говорили, было неинтересно, несправедливо, глупо, он чувствовал раздражение, волновался, но молчал,..." (Chekhov 1898: 7) /...i kogda zastaval v kakom-nibud dome semejnyj prazdnik i ego priglašali otkušat, to on sadilsja i el molča, gljadja v tarelku; i vsë, čto v èto vremja govorili, bylo neinteresno, nespravedlivo, glupo, on čuvstvoval razdraženie, volnovalsja, no molčal,.../...dan ketika ia berada di sebuah rumah dimana ada perayaan keluarga dan ia diundang untuk makan ia akan duduk dan makan dengan diam, menatap kosong ke piring. Semua yang mereka bicarakan menurutnya tak menarik bodoh dan tak wajar. Tapi meski jengkel gusar dan marah ia tetap diam... Kutipan diatas menggambarkan suatu dendam yang masih dirasakan Ionych terhadap penolakan yang ia alami. Penulis mengatakan demikian karena dalam kutipan, dijelaskan bagaimana sikap Ionych sebagai seorang tamu di rumah orang lain. Sikap dan perasaan yang ia tunjukkan sangat berbeda dibandingkan dahulu ketika awal mula perkenalannya dengan keluarga Turkin. Ionych yang sekarang merupakan seseorang yang penuh akan pikiran buruk dan perilaku yang dingin. Hal ini membuktikan bahwa cinta bisa menjadi sumber kebahagiaan, namun bisa juga menjadi sumber bencana dan kepedihan.seharusnya manusia tidak menggantungkan kebahagiannya kepada seseorang (Callahan, 2011:93). Dengan kata lain, seharusnya kita tidak perlu menjadikan seseorang sebagai sumber kebahagiaan kita karena seharusnya kebahagiaan itu muncul dari diri sendiri. Ionych terus menerus menunjukkan pribadi yang buruk, bahkan kepada pasienpasiennya. Meski kini Ionych merupakan seorang dokter yang telah memiliki tempat praktik di kota, Ia tetap dikenal orang-orang sebagai seseorang yang pemarah. Hal ini setidaknya sampai Yekaterina kembali ke kota tersebut. Meski telah kembali, namun pada akhirnya Ionych memutuskan untuk tidak menggubris Yekaterina yang baru saat itu menaruh perhatian padanya.bahkan Ionych bersyukur karena tidak jadi menikahi wanita itu. Di akhir cerita, Ionych menjadi seorang dokter yang makin gemuk, sulit bernafas dan makin mudah marah kepada orang di sekitarnya, khususnya para pasiennya. Lain halnya dengan Ionych, Yekaterina mengalami perubahan karakter dari seorang gadis muda yang belum percaya cinta, menjadi seorang wanita dewasa yang menyadari perasaan Ionych kepadanya.

15 "...но потом, в Москве, я часто думала о вас. Я только о вас и думала.какое это счастье быть земским врачом, помогать страдальцам, служить пароду. Какое счастье! повторила Екатерина Ивановна с увлечением." (Chekhov 1898:9) /...no potom, v Moskve, ja často dumala o vas. Ja tol ko o vas i dumala.kakoe èto sčast e byt zemskim vračom, pomogat stradal cam, služit parodu. Kakoe sčast e! povtorila Ekaterina Ivanovna s uvlečeniem./...tapi kemudian di oskow aku sering memikirkanmu. Aku tak memikirkan lainnya.betapa bahagia menjadi seorang dokter desa, membantu orang yang menderita, melayani masyarakat biasa. Kebahagiaan yang mulia " ujar Yekaterina dengan antusias. Kutipan diatas menunjukkan bahwa kini Yekaterina baru menyadari cinta yang dulu Ionych berikan ke dirinya merupakan sesuatu yang harusnya ia syukuri. Karena ia mengatakan bahwa kebahagiaan yang mulia itu adalah menjadi seorang dokter yang membantu orang yang menderita. Ia kini baru menyadari nilai Ionych yang berharga di matanya. Sayangnya, perubahan hati Yekaterina terlambat karena kini Ionych sudah menjadi pribadi yang dingin, tidak mau mengenal cinta, dan memperlihatkan watak serta perilaku yang buruk kepada orang di sekitarnya. Di akhir cerita, Yekaterina masih terus mengharap kehadiran Ionych di rumahnya meskipun pria itu sudah tidak perduli dengannya. Mengacu kembali pada teori pemahaman tokoh, penulis dapat menyimpulkan dari kisah dalam cerpen ini bahwa cinta itu tidak selamanya memberikan suatu hal yang baik kepada orang yang mengalaminya.berbeda dengan dua tokoh utama dalam dua cerpen sebelumnya yang mengalami keluluhan hati dan terbawa oleh cinta, pada cerpen ini hal sebaliknya justru terjadi pada diri tokoh utama d. О любви(1898) /O Lyubvi/ Tentang Cinta Bentuk cinta pada cerpen ini penulis temukan sebagai suatu hal yang lebih menarik lagi apabila dibandingkan dengan tiga cerpen yang penulis bahas sebelumnya.dalam cerpen ini, tokoh utama jatuh cinta terhadap seorang wanita yang sudah menikah.meskipun bentuk cinta yang ada pada cerpen ini merupakan perasaan cinta yang terbalas, namun kerumitan kondisi tersebut menyebabkan tokoh utama bimbang dalam menyikapi perasaan cintanya. Alyokhin merupakan tokoh utama dalam cerpen ini.ia dahulu merupakan mahasiswa di universitas dan ayahnya merupakan seorang petani di Sofino yang membayar biaya kuliah anaknya dari hasil pertanian tersebut. Namun karena hal itu, ayahnya terlilit hutang sehingga Alyokhin tidak memiliki pilihan lain selain membayar hutang ayahnya dan kembali ke tempat pertanian meskipun kini ia telah menyelesaikan sekolahnya. Alyokhin memiliki keinginan untuk hidup lebih beradab di kota, maka ia bekerja keras demi memenuhi keinginannya. Akhirnya ia mampu menduduki jabatan hakim kehormatan setempat dan banyak melakukan perjalanan ke kota. Alyokhin berteman dengan banyak orang-orang pengadilan yang terpelajar. Salah satunya adalah Luganovich. Ia dan Luganovich menjadi teman baik dan pria itu akhirnya

16 mengundang Alyokhin untuk makan malam di rumahnya. Di sinilah pertemuan pertamanya dengan istri Luganovitch terjadi.wanita bernama Anna Alekseyevna yang merupakan istri Luganovitch adalah seseorang yang masih sangat muda, tidak lebih dari 20 tahun. Sejak inilah Alyokhin jatuh cinta pada Anna. Alyokhin makin rajin datang ke rumah Luganovich meski tanpa berani mengungkapkan perasaannya kepada Anna.Alyokhin selalu memiliki pertanyaan dalam hatinya tentang Anna, dan berandai-andai apabila wanita itu lebih dulu dipertemukan dengan Alyokhin dan bukan Luganovich. Mereka berdua memiliki perasaan yang sama namun merahasiakannya dengan sangat hati-hati. Dibalik perasaan cinta itu, timbul pertanyaan besar dalam benak Alyokhin: грустная любовь вдруг грубо оборвет счастливое течение жизни ее мужа, детей, всего этого дома, где меня так любили и где мне так верили... И как бы долго продолжалось наше счастье? Что было бы с ней в случае моей болезни, смерти или просто если бы мы разлюбили друг друга?" (Chekhov 1898: 2) /grustnaja ljubov vdrug grubo oborvet sčastlivoe tečenie žizni ee muža, detej, vsego ètogo doma, gde menja tak ljubili i gde mne tak verili... I kak by dolgo prodolžalos naše sčast e? Čto bylo by s nej v slučae moej bolezni, smerti ili prosto esli by my razljubili drug druga?/, cintaku yang begitu lembut dan muram tiba-tiba dengan kasar bisa mengganggu kehidupan suami dan anak-anaknya yang bahagia, di rumah tangga itu dimana aku begitu dicintai dan dipercaya...dan berapa lama kami akan tetap bahagia? Apa jadinya ia jika aku sakit atau bahkan mati? Atau jika kami berhenti saling mencintai? Renungan itu membuktikan bahwa Alyokhin masih memiliki hati sehingga tidak begitu saja merusak rumah tangga orang yang merupakan sahabatnya yakni Luganovich.Ia berusaha keras untuk melawan egonya yang ingin memiliki Anna.Karena pertimbangan Alyokhin tersebut, akhirnya pria itu mengurungkan niat untuk menyatakan cintanya pada Anna dan membiarkan keluarga Luganovich menjalani hidup rumah tangga dengan tentram sampai Anna dan Luganovich akhirnya dikaruniai dua anak. Setelah beberapa tahun, saat berpisah bagi Anna dan Alyokhin akhirnya tiba saat Luganovich diangkat menjadi hakim di provinsi lain. Akhirnya Alyokhin mengungkapkan cintanya yang telah ia pendam bertahuntahun dan mencium Anna untuk terakhir kali. Dalam cerita ini, Alyokhin didera kekhawatiran akan urusan duniawi (percintaan) dan etika (Paul dan Elder, 2006). Dalam kasus ini apabila Alyokhin tetap mengungapkan perasaannya dan memaksakan cinta serta keinginannya untuk memiliki Anna, maka ia akan dianggap orang yang tidak memiliki etika. Hal itu dikarenakan perselingkuhan dan tindakan merebut istri orang merupakan hal yang sangat tabu, mengingat Anna dan Luganovich telah terikat dalam lembaga pernikahan. Karena pertimbangan tersebut, maka Alyokhin kehilangan satu kesempatannya untuk menggapai cinta.namun sebagai penulis cerpen tersebut, Chekhov yang merupakan seorang pendiagnosa tidak memberi kita suatu generalisasi yang mudah tentang hakikat cinta (Foote,

17 1985). Alyokhin merenungkan esensi cinta, namun sekaligus mengesampingkan suatu fakta bahwa 'hal apa yang nampaknya cocok bagi satu orang, belum tentu cocok bagi orang yang lain'. Sebenarnya cara yang paling baik dalam memandang suatu hal/masalah adalah dengan tidak langsung menggeneralisasikan perihal tersebut. Misalnya: Anna merupakan seorang istri yang cocok untuk Luganovich, bukan berarti ia juga cocok untuk menjadi teman hidup priapria lain. Meskipun secara fisik dan kepribadian, ia seolah-olah merupakan wanita yang sempurna. Dengan demikian, kita harus bisa mengisolasi setiap masalah secara indivual e. Дама с собачкой(1899) /Dama S Sobachkoy/ Wanita dengan Anjing Kecil Bentuk cinta dalam cerpen ini tidak berbeda jauh dengan bentuk cinta yang ada pada cerpen sebelumnya.tokoh utama dalam cerita ini merupakan seorang laki-laki yang telah menikah dan ia jatuh cinta terhadap wanita lain yang juga telah menikah. Hal yang membedakan hanyalah, apabila tokoh utama pada cerpen sebelum ini masih memiliki kesadaran dan kekuatiran terhadap nilai etika, maka dalam cerpen ini tokoh utama tidak lagi memikirkan semua itu. Disini tokoh utama benar-benar tidak memiliki kepedulian terhadap bagaimana masyarakat akan memandang dirinya, tokoh utama di cerita ini benar-benar mengerahkan seluruh hatinya untuk berusaha mengejar dan mendapatkan cintanya. Tokoh utama dalam cerpen ini, Dmitri, merupakan seorang pria berumur hampir 40 tahun yang merupakan seorang sarjana sastra namun kini bekerja di bank. Ia sudah berkeluarga; ia memiliki anak perempuan berusia 12 tahun dan dua anak lelaki berusia sekolah, serta seorang istri yang terhormat dan seorang wanita pemikir yang banyak menuntut. Ia menggambarkan istrinya sebagai seorang wanita yang tampak setengah tua dibandingkan dirinya, tak terlalu pintar, berpikiran sempit dan tak berbudi halus. Namun, meski sepertinya dari deskripsi Dmitri tentang istrinya, ia memandang rendah wanita, di sisi lain ia juga mengakui bahwa ia lebih suka memiliki teman wanita disbanding teman pria. Karena hal ini dan ketidakpuasan terhadap istrinya itulah, Dmitri menjadi seorang suami yang tidak baik.ia gemar berselingkuh dengan banyak wanita.ia mengandalkan penampilan dan karakternya dalam menaklukkan para wanita. Hal tersebut persis seperti kutipan dibawah ini: " В обществе мужчин ему было скучно, не по себе, с ними он был неразговорчив, холоден, но когда находился среди женщин, то чувствовал себя свободно и знал, о чем говорить с ними и как держать себя; и даже молчать с ними ему было легко. В его наружности, в характере, во всей его натуре было что-то привлекательное, неуловимое, что располагало к нему женщин, манило их; он знал об этом." (Chekhov 1899: 1) / V obŝestve mužčin emu bylo skučno, ne po sebe, s nimi on byl nerazgovorčiv, holoden, no kogda nahodilsja sredi ženŝin, to čuvstvoval sebja svobodno i znal, o čem govorit s nimi i kak deržat sebja; i daže molčat s nimi emu bylo legko. V ego naružnosti, v haraktere, vo vsej ego nature bylo čto-to privlekatel noe, neulovimoe, čto raspolagalo k nemu ženŝin, manilo ih; on znal ob ètom./

18 Lucunya, ia tidak bisa bertahan hidup satu atau dua hari tanpa 'keturunan inferior' itu. Ia bosan dengan pertemanan lelaki yang bukan pembicara yang sangat aktif dan tanpa berpikir panjang. Tapi dengan wanita, ia merasa bebas, tahu akan bicara tentang apa dengan mereka dan bagaimana bersikap. Bahkan tak berkata apapun pada wanita, itu mudah baginya.ada sesuatu yang menarik, sulit dipahami pada penampilannya, pada karakternya - dari seluruh kepribadiannya yang menarik wanita. Ia menyadari hal ini. Dimitri menghabiskan waktu dua minggu di Yalta untuk sejenak menghindari istri yang tidak disukainya. Lalu disana ia melihat Anna Sergeyevna, seorang wanita muda yang selalu membawa anjing Pomeraniannya kemanapun ia pergi. Dmitri sangat tertarik pada Anna dan berniat menjadikannya wanita simpanan.seiring berjalannya waktu, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama. Dmitri tak tahan lagi melihat kecantikan, keluguan, dan keanggunan wanita itu sehingga ia memeluk dan mencium bibirnya." Нехорошо, сказала она. Вы же первый меня не уважаете теперь." (Chekhov 1899: 3) / Nehorošo, skazala ona. Vy že pervyj menja ne uvažaete teper./("ini tidak baik," ujar wanita itu. "Kau akan jadi orang pertama yang kehilangan respek terhadapku sekarang"). Begitulah yang diucapkan Anna saat mereka berdua berada di kamar Anna. Perkataan Anna tersebut menunjukkan bahwa ia masih memiliki sisi kesadaran untuk tidak melanjutkan perselingkuhan itu, meskipun Dmitri membujuknya dan mengatakan bahwa itu akan baik-baik saja karena mereka berada di kota yang berbeda dengan suami dan istri masing-masing. Setelah Anna kembali ke kota Moskow, Dimitri ternyata dengan nekat menyusul wanita itu meski ia tahu Anna sudah bersuami. Sejak itu, perselingkuhan mereka terus berlanjut, bahkan sampai akhir cerpen ini. Tidak jelas masa depan seperti apa yang akan mereka berdua hadapi dengan rahasia yang mereka miliki itu. Cerpen ini mencontohkan gaya penulis yang halus namun kuat, karena Chekhov sangat ekonomis dalam penggunaan bahasanya dan dan tidak pernah mengatakan lebih dari yang dibutuhkan. Dia menyampaikan kompleksitas emosional dalam hanya beberapa kata, sehingga menjaga intensitas perasaan tokoh-tokohnya. Chekhov menulis layaknya melukis diatas kanvas, dengan bahasa yang indah, menghasilkan karya yang besar namun terasa begitu intim. Chekhov menggunakan warna untuk menyampaikan perubahan jiwa dan mood karakter. Misalnya, rambut Dmitri yang menua dijelaskan dengan "berubah abu-abu", dan ia juga sering memakai jas abu-abu. Sedangkan laut di Yalta diliputi dengan warna ungu yang hangat, dan ada sentuhan warna emas dari pantulan bulan pada saat itu. Chekhov melukiskan Yalta sebagai oasis romantis untuk Anna dan Dmitri, tempat yang penuh dengan warna, kebebasan dan keintiman yang tidak bisa mereka ciptakan di tempat lain. Untuk benar-benar memahami kisah ini, penulis menebak apa yang telah terjadi sebelum peristiwa berlangsung dan apa yang akan terjadi setelah ini. Dmitri dapat ditafsirkan

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Psikologi berasal dari kata Yunani, psycheyang berarti jiwa dan logosyang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan (Jaenudin, 2012:1). Psikologi terus berkembang seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada semua masyarakat (Chamamah-Soeratno dalam Jabrohim, 2003:9). Karya sastra merupakan

Lebih terperinci

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, memberi petunjuk atau intruksi, tra artinya alat atau sarana sehingga dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dengan masyarakat mempunyai hubungan yang cukup erat. Apalagi pada zaman modern seperti saat ini. Sastra bukan saja mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Novel merupakan salah satu karya sastra yang populer. Novel adalah salah satu hiburan dalam jenis bacaan bagi para pembacanya. Novel pada masa kini, sudah banyak

Lebih terperinci

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol Nama : Janice Anastasia Lee-Layhadi No. Kandidat : 00076-06 Sesi : Mei 007 Mata Pelajaran : Indonesian A Sekolah : The

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal HARGA DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL MENIKAH YANG BERSELINGKUH KARTIKA SARI Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Dari beberapa penelusuran, tidak diperoleh kajian yang relevan sebelumnya dengan penelitian ini. Adapun penelitian yang hampir sama adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungan karena pada dasarnya, karya sastra itu merupakan unsur

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Penelitian ini melibatkan beberapa konsep, antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Gambaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:435), gambaran

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk realita dari hasil imajinasi dan pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana ekspresi pengarang saja,

Lebih terperinci

memahami perasaan orang lain. Kita bisa merasakan penderitaan orang lain karena kita memiliki empati. Empati inilah yang membuat orang tergerak untuk

memahami perasaan orang lain. Kita bisa merasakan penderitaan orang lain karena kita memiliki empati. Empati inilah yang membuat orang tergerak untuk LOVE is Cinta? Cinta Kita sering mendengar kata ini bukan? Ada yang bilang, Jatuh cinta berjuta rasanya, atau Say love with flower, Aku sayang kamu, I Love You. Wah ternyata banyak ungkapan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya terdapat daya kreatif dan daya imajinasi. Kedua kemampuan tersebut sudah melekat pada jiwa

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA RESENSI BUKU SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA Nia Kurnia Balai Bahasa Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 081321891100, Pos-el: sikaniarahma@yahoo.com Identitas Buku Judul Novel Pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai

Lebih terperinci

Ah sial aku selingkuh!

Ah sial aku selingkuh! PROLOG Dua tahun sudah perjalanan kisah kita, melangkahkan kaki kita menapaki setiap mimpi yang kita rajut demi masa depan bersama. Setiap detik yang kita lalui selalu tampak semakin nyata, menggapai apa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu pengetahuan. Studi sastra memiliki metode-metode yang absah dan ilmiah, walau tidak

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends

Bab 4. Simpulan dan Saran. disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan pada bab analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh Ruka Kishimoto dalam serial drama Jepang Last Friends merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI Kehidupan sosial dapat mendorong lahirnya karya sastra. Pengarang dalam proses kreatif menulis dapat menyampaikan ide yang terinspirasi dari lingkungan sekitarnya. Kedua elemen tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam berekspresi dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan sebuah karya sastra baik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumardja dan Saini (1988: 3) menjabarkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,

Lebih terperinci

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak Judul : Oedipus Complex pada Paul didalam novel Sons and Lovers karangan D.H. Lawrence DATA REDUKSI Data Reduksi dibawah ini adalah untuk menyederhanakan penjelasan peneliti. No Oedipus Complex Keterangan

Lebih terperinci

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer? tanyanya saat aku One - Deshi Angin yang semilir, bergerak dalam diam, malu-malu menelusup masuk melalui jendela kamar yang memang di biarkan terbuka oleh sang pemilik. Jam dinding yang bertengger indah di sisi sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Perkawinan 1. Pengertian Kualitas Perkawinan Menurut Gullota (Aqmalia, 2009) kepuasan pernikahan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan pernikahannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia, Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa,

Lebih terperinci

Ringkasan Novel Grotesque

Ringkasan Novel Grotesque Ringkasan Novel Grotesque Sekolah Q merupakan sekolah elit yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yang pandai. Ketika seorang anak berhasil menjadi murid sekolah Q, orang tua anak tersebut akan merasa sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman sosialnya dalam karya yang akan dibuat. Secara umum dapat digambarkan bahwa seorang pengarang

Lebih terperinci

Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013

Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013 Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013 Kau tidak bisa kembali! (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?)

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam buku Fiksi Populer: Teori dan Metode Kajian, sastra dalam bahasa Inggris literature sehingga popular literature dapat diterjemahkan sebagai sastra populer. Banyak

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa dewasa merupakan masa dimana setiap individu sudah mulai matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock (dalam Jahja, 2011), rentang

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Horatius, yaitu dulce et utile yang berarti menghibur dan mengajar. Kesenangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun sebuah hubungan senantiasa menjadi kebutuhan bagi individu untuk mencapai kebahagiaan. Meskipun terkadang hubungan menjadi semakin kompleks saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari makhluk hidup lainnya. Mereka memiliki akal budi untuk berpikir dengan baik dan memiliki kata hati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang sastra dan budaya. Selain itu, Jepang juga melahirkan banyak penulis berbakat. Salah satunya

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain

Lebih terperinci

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua.

BAB III TEMUAN PENELITIAN. kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua. BAB III TEMUAN PENELITIAN Dalam bab ini saya akan membahas temuan hasil penelitian terkait studi kasus kedukaan X mahasiswi Fakultas Teologi UKSW pasca kematian kedua orang tua. Mengawali deskripsi hasil

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK NOVEL NISKALA KARYA DANIEL MAHENDRA A STUDY OF HUMANISTIC PSYCHOLOGY OF DANIEL MAHENDRA S NISKALA

KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK NOVEL NISKALA KARYA DANIEL MAHENDRA A STUDY OF HUMANISTIC PSYCHOLOGY OF DANIEL MAHENDRA S NISKALA KAJIAN PSIKOLOGI HUMANISTIK NOVEL NISKALA KARYA DANIEL MAHENDRA A STUDY OF HUMANISTIC PSYCHOLOGY OF DANIEL MAHENDRA S NISKALA Nurhadi, Sri Ningsih, Sunarti Mustamar Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan kapan ini akan terwujud? Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan seni yang bermediumkan bahasa dan dalam proses terciptanya melalui intensif, selektif, dan subjektif. Penciptaan suatu karya sastra bermula

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah bentuk tiruan kehidupan yang menggambarkan dan membahas kehidupan dan segala macam pikiran manusia. Lingkup sastra adalah masalah manusia, kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra, dalam hal ini novel, ditulis berdasarkan kekayaan pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah diungkapkan oleh Teeuw (1981:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian

Lebih terperinci

Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibunda, Almarhum Ayahanda dan Ani

Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibunda, Almarhum Ayahanda dan Ani Just remember, there's a right way and a wrong way to do everything and the wrong way is to keep trying to make everybody else do it the right way (Colonel Potter) Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibunda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih kita kenal sebagai bunuh diri atau disebut juga jisatsu. Jisatsu merupakan suatu bentuk

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa

Bab 5. Ringkasan. Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa Bab 5 Ringkasan Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa tokoh Kazue Sato mengalami gejala gangguan kepribadian ambang, karena ditemukan 5 kriteria gangguan kepribadian

Lebih terperinci

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) AJARAN-AJARAN GATSAL Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia yang kita temui pada dasarnya sama seperti kita: mereka

Lebih terperinci

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari CHARLES KUMAR Fakir Sang Pencari My Love my Shakti, my Manura Laxmi, this novel is for you and our children Prisha Vajra Valli And Ganadhakshya Kabir Valli 2 Aku laksana seekor anjing yang menunggu tuan

Lebih terperinci

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Membangun : & Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Bagian I Teori Kesuksesan dan Kekayaan Percaya Bahwa Anda Akan Kaya dan Sukses Percaya Anda akan sukses, maka sukseslah Anda. Berpikir positif

Lebih terperinci

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Dibalik perjuangan seorang PAPA Dibalik perjuangan seorang "PAPA" Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi, menyampaikan pendapat, mengapresiasikan pikiran sehingga tercipta pengertian antara individu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. analisis struktural adalah menjelaskan sedetail mungkin unsur-unsur pembangun

BAB V PENUTUP. analisis struktural adalah menjelaskan sedetail mungkin unsur-unsur pembangun BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Novel Lintang karya Ardini Pangastuti ini terbit pada tahun 1997. Pada penelitian ini novel dianalisis dengan menggunakan teori strukural. Tujuan dari analisis struktural adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seorang pengarang bebas untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan imajinasinya untuk dituangkan dalam sebuah karya sastra. Karya sastra lahir karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI Sebagaimana telah disinggung pada Bab 1 (hlm. 6), kehidupan masyarakat dapat mengilhami sastrawan dalam melahirkan sebuah karya. Dengan demikian, karya sastra dapat menampilkan gambaran

Lebih terperinci