PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA DI DUSUN REJOSO WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO PERPUSTAKAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA DI DUSUN REJOSO WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO PERPUSTAKAAN"

Transkripsi

1 PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA DI DUSUN REJOSO WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta NURUL KHOIRIN ATIFAH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015 i

2 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Skala Nyeri Sendi pada Lansia di Dusun Rejoso Wijimulyo Nanggulan Kulon Progo. Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Dewi Retno Pamungkas, MNg selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun skripsi. 3. Agus Warseno, M.Kep selaku pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian penyusunan skripsi. 4. Tri Prabowo, MSc selaku pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian penyusunan skripsi. 5. Paulus Subiyanto, M.Kep., Sp.KMB selaku penguji yang telah memberikan saran dan pendapat pada penyusunan skripsi. 6. Pegawai Puskesmas Nanggulan, serta Kader-Kader Posyandu Lansia Dusun Rejoso yang telah membantu selama studi pendahuluan. 7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang banyak memberikan do a, nasehat dan motivasi hingga terselesaikannya penyusunan skripsi. vi

5 Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua. Yogyakarta, Agustus 2015 Penulis vii

6 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 A. Lansia Definisi Teori Penuaan Penuaan pada Sistem Muskuloskeletal... 9 B. Nyeri Sendi pada Lansia Definisi Penyebab Klasifikasi Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Transmisi Nyeri Teori Gate Control Pengkajian Nyeri Penatalaksanaan C. Kompres Hangat Definisi viii

7 2. Manfaat Alat dan Bahan Prosedur Kerja Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Mekanisme Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri D. Landasan Teori E. Kerangka Teori F. Kerangka Konsep G. Hipotesa BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu C. Populasi dan Sampel D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Alat dan Metode Pengumpulan Data G. Analisa dan Model Statistik H. Etika Penelitian I. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Gambaran Umum Lokasi Penelitian Karakteristik Responden Analisis Hasil Penelitian B. Pembahasan C. Keterbatasan Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

8 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1 Skala Nyeri Angka Gambar 2 Skala Nyeri Penjelasan Verbal Gambar 3 Skala Nyeri Analog Visual Gambar 4 Skala Nyeri Wajah Gambar 5 Kerangka Teori Gambar 6 Kerangka Konsep x

9 DAFTAR TABEL Hal Tabel 1 Rancangan Penelitian Tabel 2 Definisi Operasional Tabel 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 4 Hasil Rata-Rata Skala Nyeri Sendi pada Lansia Tabel 5 Hasil Uji Perbandingan Skala Nyeri Sendi pada Lansia Tabel 6 Hasil Uji Perbandingan Penurunan Skala Nyeri Sendi pada Lansia xi

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Time Schedule Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 4 Format Pengumpulan Data Lampiran 5 Tata Cara Teknik Kompres Hangat Lampiran 6 Tata Cara Mengukur Skala Nyeri Lampiran 7 Lembar Observasi Skala Nyeri Lampiran 8 Hasil Uji Statistik Lampiran 9 Gambar Dokumentasi Penelitian Lampiran 10 Surat-surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 11 Surat-surat Ijin Penelitian Lampiran 12 Kegiatan bimbingan xii

11 PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA DI DUSUN REJOSO WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO Nurul Khoirin Atifah 1, Agus Warseno 2, Tri Prabowo 3 INTISARI Latar Belakang : Lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun, dimana mengalami beberapa proses penuaan. Salah satu proses penuaan yang terjadi yaitu pada sistem muskuloskeletal dimana terjadi kemunduran kartilago sendi yang memungkinkan terjadinya inflamasi, nyeri sendi, penurunan mobilitas sendi dan deformitas. Nyeri sendi adalah nyeri yang disebabkan karena adanya gangguan sendi seperti, radang sendi (arthritis), sendi tulang yang keropos (osteoporosis), patah tulang (fraktur), dislokasi, dan kelainan pada saraf yang terjepit. Beberapa teknik non farmakologis dapat mengurangi nyeri, salah satunya adalah penggunaan kompres hangat. Meskipun teknik kompres hangat dapat mengurangi nyeri, teknik ini belum dilakukan oleh lansia di Dusun Rejoso, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo. Tujuan Penelitian : Diketahuinya pengaruh kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia. Metode Penelitian : pre-eksperiment dengan desain One-Shot Case Study. Jumlah sampel yang digunakan adalah 26 responden dengan teknik purposive sampling. Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan skala wajah. Analisis data menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil : Hasil uji Mann-Whitney penurunan skala nyeri sendi pada lansia, dimana antara pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan didapatkan hasil p 0,000 < 0,05. Rata-rata penurunan skala nyeri pada pengambilan data dengan perlakuan 1,00 lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengambilan data tanpa perlakuan yang memiliki rata-rata 0,06. Kesimpulan : Pemberian kompres hangat berpengaruh terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia Kata Kunci : Lansia, Nyeri Sendi, Kompres Hangat. 1 Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Dosen PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3 Dosen PSIK Poltekes Kemenkes Yogyakarta xiii

12 THE INFLUENCE WARM COMPRESS TOWARD THE CHANGE OF JOINTS PAIN SCALE FOR ELDERLY IN REJOSO WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DISTRICT Nurul Khoirin Atifah 1, Agus Warseno 2, Tri Prabowo 3 ABSTRACT Background : Elderly is someone who was more than 60 years, which has experienced several aging process. One of the process of aging is happened in the musculoskeletal system where there a setback cartilages joints that allow for inflammatory, joint pain, the decline in the mobility of the joints and deformity. Joint pain is pain that caused because of the disorder such as the joints, inflammation of joints (arthritis), the joint of the porous (osteoporosis), a broken bone (fracture), dislocation, and abnormalities in a pinched nerve. Some techniques non pharmacological can reduce pain, one of them was the warm compress. Although warm compress technique could reduce pain, this technique has not performed by the elderly in Rejoso, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo district. Objective : To know the influence of warm compress to change the scale of joint pain to elderly. Method : Pre-eksperiment One-Shot Case Study. The total sample used 26 respondents with a purposive sampling techniques. The measurement of the scale of pain by using a scale of face. Analysis data use Wilcoxon and Mann-Whitney. Result : Mann-Whitney testing shows a decrease in the scale of joint pain to elderly, where between the taking of data without treatment and with treatment obtained the results of p 0,000 < 0,05. The decrease of the scale of average pain in the taking of the data with treatment 1,00 higher than if being compared with taking of the data without treatment which having an average 0,06. Conclusion : By giving of warm compress influence on the scale joint pain to elderly. Keyword : Elderly, joint pain,warm compress. 1 Student of Nursing of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2 Lecturer of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3 Lecturer of Poltekes Kemenkes Yogyakarta xiv

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran meningkatkan kualitas kesehatan penduduk yang akhirnya dapat meningkatkan umur harapan hidup. Akibatnya, jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat. Bertambahnya usia harapan hidup di Indonesia yaitu 72 tahun, mengakibatkan jumlah penduduk lanjut usia semakin besar (Nugroho, 2008; Kemensos, 2012). Menurut Susenas (2013) dalam Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2013 penduduk lansia di Indonesia mencapai 20,04 juta atau sekitar 8,05%, provinsi yang mempunyai proporsi lansia paling tinggi adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 13,20%, Jawa Tengah sebanyak 11,11% dan Jawa Timur 10,96%. Prevalensi penduduk Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 sebanyak jiwa. Penduduk laki-laki sebanyak jiwa (49,67%) dan perempuan sebanyak jiwa (50,33%), kelompok umur tahun sebanyak jiwa dan > 65 tahun sebanyak jiwa. Pada tahun 2025, jumlah lansia diperkirakan menjadi 40 juta dan pada tahun 2050, jumlah lansia diperkirakan mencapai 71,6 juta jiwa (Dinkes, 2014; Kemensos, 2012). Penuaan adalah proses normal dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang terjadi pada setiap orang saat mencapai usia perkembangan kronologis tertentu. Salah satu penuaan yang terjadi adalah pada sistem muskuloskeletal. Perubahan tersebut meliputi penurunan tinggi badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan, peningkatan porositas tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan kekuatan dan kekakuan sendi-sendi. Secara umum, pada sendi terdapat kemunduran kartilago yang sebagian besar terjadi pada 1

14 2 sendi-sendi yang menahan berat dan pembentukan tulang di permukaan sendi. Akibatnya, komponen kapsul sendi pecah dan terdapat peningkatan kolagen pada jaringan penyambung yang akhirnya menyebabkan inflamasi, nyeri sendi, penurunan mobilitas sendi dan deformitas. Masalah muskuloskeletal yang sering terjadi diantaranya yaitu osteoporosis, osteoarthritis, dan arthritis rheumatoid (Stanley dan Beare,2006). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada tahun 2013, prevalensi penyakit sendi adalah 24,7%. Prevalensi di Jawa Tengah 11,2%, Yogyakarta 5,6% dan Jawa Timur 11,1%. Hasil Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013, prevalensi penyakit sendi (arthritis) di Kulon Progo sebanyak dan penyakit sendi menduduki peringkat kelima dari sepuluh besar penyakit yang ada di Kulon Progo. Menurut penelitian yang dilakukan Wurangian, dkk (2014), dari 30 responden, kelompok umur penderita gout arthritis paling banyak berada pada kelompok umur tahun dengan persentase 40%, kelompok umur tahun dengan persentase 23,3%, dan kelompok umur >65 tahun dengan persentase 36,7%. Arthritis merupakan penyakit peradangan sendi. Kata arthritis berasal dari bahasa yunani arthron (sendi) dan akhiran itis (radang). Terdapat berbagai macam jenis arthritis diantaranya, Osteoartritis, Arthritis rheumatoid (artritis simetris), Ankylosing spondylitis, Psoriatic arthritis, Asam Urat dan Arthritis pada lupus. Osteoarthritis terjadi akibat ausnya sendi yang merusak tulang rawan pada lapisan terluar sendi karena penggunaan sendi yang berulang-ulang. Arthritis rheumatoid (artritis simetris) pada penyakit ini, kaku pada pagi hari tidak mereda setelah 1 atau 2 jam. Kadangkadang kaku merupakan tanda awal penyakit ini. Asam Urat, jenis artritis ini menimbulkan nyeri yang cukup hebat dengan terjadinya penumpukan asam urat di sendi-sendi. Pada penyakit peradangan sendi, hampir selalu terdapat gejala nyeri dan kaku terutama pada persendian (Agoes, dkk 2010).

15 3 Nyeri merupakan suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, dan menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis dan lain-lain. Penanganan untuk nyeri meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis dengan menggunakan analgesik. Walaupun nyeri ditangani melalui penggunaan obat-obatan, beberapa teknik non farmakologis dapat juga membantu mengendalikan nyeri, diantaranya dengan kompres hangat (Asmadi, 2008; Stanley dan Beare, 2006). Kompres hangat merupakan pemberian sensasi hangat dengan suhu 40 o C 43 o C dengan tujuan untuk memberikan relaksasi pada otot, mengurangi rasa sakit dan dilakukan selama 5 10 menit (Potter dan Perry, 2010), sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Fananda dan Widyaiswara (2012), dari 20 responden yang diberikan intervensi kompres hangat menghasilkan kesimpulan bahwa kompres hangat dapat menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di dusun Rejoso terdapat 93 lansia dan 29 diantaranya mengalami nyeri sendi. Lansia paling muda berumur 60 tahun dan yang paling tua berumur 93 tahun. Hasil wawancara yang dilakukan pada 10 lansia yang mengalami nyeri sendi, sebanyak 80 % lansia mengalami nyeri skala sedang dengan rata-rata skala 5 dan 20 % lainnya mengalami nyeri skala berat dengan rata-rata skala 7. Penanganan yang telah dilakukan lansia ketika mengalami nyeri sendi yaitu 4 lansia dengan minyak hangat dan 6 lansia lainnya hanya didiamkan. Meskipun kompres hangat berpengaruh terhadap nyeri dan terapi yang mudah untuk dilakukan, namun dari 10 responden yang diwawancarai belum ada yang menggunakan terapi kompres hangat. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian pengaruh kompres hangat terhadap skala nyeri sendi pada lansia penting untuk dilakukan.

16 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahui pengaruh kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui skala nyeri sendi pada lansia sebelum pada pengambilan data tanpa perlakuan. b. Diketahui skala nyeri sendi pada lansia sesudah pada pengambilan data tanpa perlakuan. c. Diketahui skala nyeri sendi pada lansia sebelum diberikan terapi kompres hangat. d. Diketahui skala nyeri sendi pada lansia sesudah diberikan terapi kompres hangat. e. Diketahui rata-rata perubahan skala nyeri sendi pada lansia. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Menambah referensi tentang penelitian di bidang perawatan komunitas bagi mahasiswa dalam institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dasar pertimbangan terapi alternatif pada nyeri sendi bagi masyarakat khususnya lansia.

17 5 3. Bagi Ilmu Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu keperawatan gerontik terkait terapi non farmakologi untuk menangani nyeri sendi pada lansia. E. Keaslian Penelitian 1. Wurangian Mellynda, dkk. (2014), melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Penderita Gout Arthritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri pada penderita gout arthritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah preeksperiment dengan desain one group pre-test post-test, pemilihan sampel dengan purposive sampling dan penelitian ini menggunakan analisis uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan a 0,05. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil p value 0,000 yang bermakna bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis. Penelitian Wurangian Mellynda, dkk. (2014) ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yaitu sama-sama menggunakan skala nyeri sebagai variabel terikat dan kompres hangat sebagai variabel bebas. Selain itu, persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada cara pemilihan sampel yaitu dengan purposive sampling sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada desain penelitian, uji statistik dan subyek penelitian yaitu dengan desain One-Shot Case Study, uji statistik dengan Mann-Whitney dan subyek penelitiannya pada lansia yang mengalami nyeri sendi. 2. Fanada Mery dan Muda Widyaiswara. (2012), melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kompres Hangat dalam Menurunkan Skala Nyeri pada Lansia yang Mengalami Nyeri Rematik. Penelitian ini bertujuan

18 6 untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperiment dengan desain pre dan posttest only, pemilihan sampel dengan purposive sampling dan penelitian ini menggunakan analisis uji T dependent dengan a 0,05. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil p value 0,000 yang bermakna bahwa kompres hangat dapat menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada variabel bebas, variabel terikat, dan cara pemilihan sampel sedangkan perbedaannya terletak pada analisis uji, desain penelitian dan subyek penelitian yaitu uji Mann-Whitney, desain penelitian dengan One-Shot Case Study dan subyek penelitiannya pada lansia yang mengalami nyeri sendi. 3. Wulan, Rifda Angelina. (2015), melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Wanita Lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri sendi pada wanita lansia. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu dengan desain one group pre-test and post-test, pemilihan sampel dengan purposive sampling dan penelitian ini menggunakan analisis uji paired sample T-test dengan a 0,05. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil p value 0,000 yang bermakna bahwa ada pengaruh terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri sendi pada wanita lansia. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan, yaitu sama-sama menggunakan skala nyeri sebagai variabel terikat dan kompres hangat sebagai variabel bebas. Selain itu, persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada cara pemilihan sampel yaitu dengan purposive sampling, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada desain

19 7 penelitian, uji statistik dan subyek penelitian yaitu dengan desain One- Shot Case Study, uji statistik menggunakan Mann-Whitney dan subyek penelitiannya pada lansia yang mengalami nyeri sendi.

20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Rejoso adalah dusun yang terletak di Kelurahan Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan dan Kabupaten Kulon Progo dengan luas wilayah ha. Wilayah Rejoso bagian utara berbatasan dengan Dusun Temanggal, bagian timur berbatasan dengan Dusun Kemiri, sedangkan bagian selatan dan barat berbatasan dengan Dusun Donomulyo dan Sokorojo. Penduduk di dusun Rejoso berjumlah 445 jiwa, laki-laki sebanyak 213 jiwa dan perempuan sebanyak 232 jiwa, sedangkan penduduk lansianya berjumlah 93 jiwa. Mata pencaharian penduduk Rejoso sebagian besar adalah petani yaitu sebanyak 117 orang, 76 orang bermata pencaharian sebagai PN/Swasta, 13 orang bermata pencaharian sebagai pedagang, 16 orang bermata pencaharian sebagai buruh tani, 11 orang bermata pencaharian sebagai pensiunan, 14 orang bermata pencaharian sebagai pertukangan dan 5 orang bermata pencaharian sebagai ABRI. Di Dusun Rejoso terdapat 26 lansia yang mengalami nyeri sendi. Penanganan yang telah dilakukan lansia ketika nyeri sendi yaitu 16 lansia dengan minyak hangat dan 10 lansia lainnya hanya didiamkan. 2. Karakteristik Responden Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan yang disajikan dalam tabel 3 berikut : 38

21 39 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden No Karakteristik Responden n % 1 Usia Tahun Tahun 2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 3 Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja ,3 7,7 26,9 73,1 73,1 26,9 4 Pendidikan Tidak Sekolah SD SMP ,3 53,8 3,8 Jumlah Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan pada Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden berusia tahun yaitu sebanyak 24 orang (92,3%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 19 orang (73,1%). Pekerjaan sebagian besar responden yaitu bekerja sebanyak 19 orang (73,1%) dan mayoritas responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 14 orang (53,8%). 3. Analisis Hasil Penelitian a. Analisis Univariabel Analisis Univariabel menjelaskan dan mendiskripsikan skala nyeri sendi pada lansia sebelum dan sesudah pada pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan yang akan disajikan dalam tabel 4 berikut :

22 40 Tabel 4. Hasil Rata-rata Skala Nyeri Sendi pada Lansia Kelompok Rerata Skala Nyeri Sebelum Sesudah Tanpa Perlakuan 2,55 2,49 Dengan Perlakuan 2,54 1,54 Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Tabel di atas menunjukkan skala nyeri sendi sebelum pada pengambilan data tanpa perlakuan yaitu memiliki rata-rata 2,55, sedangkan pada pengambilan data dengan perlakuan, sebelum dilakukan kompres hangat memiliki rata-rata 2,54. Skala nyeri sendi sesudah pada pengambilan data tanpa perlakuan memiliki rata-rata 2,49, sedangkan pada pengambilan data dengan perlakuan memiliki rata-rata 1,54. b. Analisis Bivariabel Sebelum dilakukan pengujian antara pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan, dilakukan pengujian skala nyeri pada masing-masing pengambilan data dengan menggunakan uji wilcoxon. Uji wilcoxon digunakan karena data yang didapatkan tidak berdistribusi normal. Hasil yang didapatkan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5. Hasil Uji Perbandingan Skala Nyeri Sendi pada Lansia Kelompok Rerata Skala Nyeri Penurunan P Sebelum Sesudah Tanpa Perlakuan 2,55 2,49 0,06 0,196 Dengan Perlakuan 2,54 1,54 1,00 0,000 Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 Tabel 5 menunjukkan perbedaan rata-rata skala nyeri pada pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan, dimana penurunan skala nyeri sebelum dikurangi sesudah pada pengambilan data tanpa

23 41 perlakuan sebesar 0,06 dan pada pengambilan data dengan perlakuan sebesar 1,00. Penurunan skala nyeri pada pengambilan data dengan perlakuan lebih besar daripada pengambilan data tanpa perlakuan. Selanjutnya dilakukan uji perbandingan penurunan skala nyeri dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitney digunakan karena data yang didapatkan tidak berdistribusi normal. Tabel 6. Hasil Uji Perbandingan Penurunan Skala Nyeri Sendi pada Lansia Skala nyeri Penurunan Perubahan P Tanpa Perlakuan 0,06 Dengan Perlakuan 1,00 1,00 0,000 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel 6 menunjukan hasil uji perbandingan penurunan skala nyeri sendi pada lansia, dimana antara pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan didapatkan hasil p 0,000 < 0,05, artinya ada perbedaan yang nyata antara skala nyeri sendi pada pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan. Rata-rata skala nyeri pengambilan data dengan perlakuan 1,54 lebih rendah jika dibandingkan dengan pengambilan data tanpa perlakuan yang memiliki rata-rata 2,49, sehingga dapat disimpulkan pemberian kompres hangat berpengaruh terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia. B. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden paling banyak berumur tahun (92,3%). Menurut Stanley dan Beare (2006), kemunduran sistem muskular dipercepat setelah umur 60 tahun dan sendi juga mengalami kemunduran kartilago yang memungkinkan terjadinya nyeri sendi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Wulan (2015) bahwa responden terbanyak berada pada usia tahun (75%).

24 42 Menurut jenis kelamin, responden paling banyak berjenis kelamin perempuan (73,1%). Hal ini didukung oleh Susenas dalam Badan Pusat Statistik pada tahun 2013, bahwa jumlah lansia perempuan yaitu 10,67 juta orang (8,61% dari seluruh penduduk perempuan), lebih besar daripada lansia laki-laki yaitu 9,38 juta orang (7,49 persen dari seluruh penduduk laki-laki). Penelitian yang sejalan dilakukan oleh Fananda dan Widyaiswara (2012) bahwa responden terbanyak adalah perempuan (60%). Populasi pada penelitian yang dilakukan Fananda dan Widyaiswara (2012) sebanyak 38 orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Selain itu, penelitian yang dilakukan Wulan (2015) juga mendukung penelitian ini bahwa responden yang diambil adalah perempuan. Menurut Smetzler et al (2010) dalam Wulan (2015) wanita lansia yang telah berusia di atas 60 tahun dan telah mengalami menopause akan mengalami penurunan hormon estrogen sehingga terjadi resorpsi tulang. Penelitian yang tidak sejalan dilakukan oleh Wuragian, dkk (2014) bahwa responden terbanyak adalah laki-laki (70%). Menurut Ode (2012) dalam Wuragian, dkk (2014), pada umumnya pria lebih banyak terserang asam urat dan kadar asam urat pria cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan usia. Menurut pekerjaan, responden paling banyak bekerja (73,1%). Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Agoes, dkk (2010) bahwa osteoartritis terjadi karena penggunaan sendi yang berulang-ulang sehingga merusak tulang rawan pada lapisan terluar sendi. Dimana Lansia yang masih bekerja akan menggunakan sendi yang berulang-ulang yang menyebabkan tulang yang berdekatan akan saling bergeser sehingga menimbulkan rasa nyeri. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fananda dan Widyaiawara (2015), hal ini dimungkinkan karena mayoritas responden tidak bekerja. Penelitian yang dilakukan Fananda dan Widyaiswara (2015) bertempat di Panti Sosial Tresna Werdha sehingga sebagian besar responden tidak bekerja.

25 43 Menurut pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan SD (53,8%). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fananda (2015) bahwa responden terbanyak tidak bersekolah (65%). Menurut Susenas (2013) dalam Badan Pusat Statistik (BPS), hampir 84 % lansia di Indonesia masih berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah, tidak bersekolah sebesar 25,17 %, tidak tamat SD sebesar 32,59 % dan 25,72 % tamat SD. Hasil pengukuran rata-rata skala nyeri sebelum pada pengambilan data tanpa perlakuan adalah 2,55 dan rata-rata skala nyeri sesudah pada pengambilan data tanpa perlakuan adalah 2,49, sedangkan hasil rata-rata skala nyeri pada pengambilan data dengan perlakuan sebelum dilakukan kompres hangat adalah 2,54 dan sesudah dilakukan kompres hangat adalah 1,54. Penurunan skala nyeri pada pengambilan data tanpa perlakuan yaitu 0,06 dan skala nyeri pada pengambilan data dengan perlakuan sebesar 1,00, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian kompres hangat berpengaruh terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia. Hasil uji Mann-whitney antara pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan diperoleh p 0,000 < 0,05, artinya ada perbedaan yang nyata penurunan skala nyeri pada pengambilan data tanpa perlakuan dan dengan perlakuan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Wulan (2015), dari 16 responden yang diberikan kompres hangat menghasilkan kesimpulan bahwa rata-rata penurunan skala nyeri adalah 1,13. Hal ini berarti kompres hangat berpengaruh terhadap perubahan skala nyeri sendi pada wanita lansia. Selain itu, penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Wuragian, dkk (2014) bahwa dari 30 responden yang diberikan kompres hangat menghasilkan kesimpulan rata-rata penurunan nyeri sesudah dilakukan kompres hangat yaitu 2,93. Hal ini berarti kompres hangat berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien gout arthritis. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Fananda dan Widyaiawara (2012) juga mendukung penelitian ini bahwa dari 20 responden yang

26 44 diberikan kompres hangat menghasilkan kesimpulan rata-rata penurunan skala nyeri sesudah diberikan kompres hangat yaitu 2,25. Hal ini berarti kompres hangat berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri rematik. Nyeri sendi adalah nyeri yang disebabkan karena adanya gangguan sendi seperti, radang sendi (arthritis), sendi tulang yang keropos (osteoporosis), patah tulang (fraktur), dislokasi, dan kelainan pada saraf yang terjepit yang ditandai dengan pembengkakan sendi, warna kemerahan, rasa nyeri dan terjadinya gangguan gerak (Nugroho, 2008; Santosa, 2009), sedangkan menurut Stanley dan Beare (2006), nyeri sendi yang terjadi pada lansia disebabkan karena adanya artritis dan jenis artritis yang sering terjadi pada lansia adalah osteoarthritis. Nyeri sendi yang dirasakan pada peradangan terjadi karena pembengkakan jaringan yang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal. Perubahan suhu yang ekstream (dingin) akan memperburuk nyeri sendi pada peradangan karena menganggu sirkulasi dan suhu yang dingin menyebabkan vasokonstriksi serta mencegah absorpsi cairan interstisial. Nyeri sendi yang dirasakan biasanya terjadi pada pagi hari (Potter dan Perry, 2005; Noor, 2012). Menurut teori yang dikemukakan Stanley dan Beare (2006), tindakan non farmakologis yang dapat mengurangi nyeri diantaranya kompres hangat dan menurut Tamsuri (2006), kompres hangat adalah salah satu stimulasi kutaneus yang dapat memberikan efek penurunan nyeri yang efektif. Kompres hangat merupakan pemberian sensasi hangat dengan suhu 40 o C 43 o C dengan tujuan untuk memberikan relaksasi pada otot, mengurangi rasa sakit dan dilakukan selama 5 10 menit. Manfaat dari kompres hangat diantaranya untuk memperlancar sirkulasi darah (vasodilatasi), mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat, nyaman dan tenang, memperlancar pengeluaran eksudat, merangsang peristaltik usus, meningkatkan pengiriman leukosit dan antibiotik ke area luka serta memberikan relaksasi otot dan

27 45 mengurangi nyeri dari spasme dan kekakuan (Asmadi, 2008; Potter dan Perry 2010). Kompres hangat yang dilakukan pada peradangan akan memperlancar sirkulasi (vasodilatasi) dan membantu absorpsi cairan interstitial sehingga mengurangi penekanan jaringan lokal dan akan mengurangi nyeri (Potter dan Perry, 2005; Noor, 2012). Berdasarkan fisiologis nyeri, pemberian kompres hangat menyebabkan pelepasan endorfrin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri. Stimulus kutaneus seperti kompres hangat mengaktifkan transmisi serabut A-beta yang lebih besar dan lebih cepat dan implus ini akan menghambat implus dari serabut berdiameter kecil sehingga sensasi atau nyeri yang dibawa oleh serabut kecil akan berkurang atau bahkan tidak dihantarkan ke otak (Potter dan Perry, 2005; Tamsuri, 2006). C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Keterbatasan tersebut meliputi : 1. 5 lansia mengalami penurunan fungsi pendengaran sehingga volume suara peneliti ketika berkomunikasi dengan lansia harus lebih keras.. 2. Pelaksanaan kompres hangat dalam penelitian ini dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu hanya 3 hari, sehingga penurunan skala nyeri yang dialami lansia hanya 1, Intervensi (tindakan kompres hangat) yang dilakukan pada responden tidak dilakukan secara bersamaan. Responden pada gelombang pertama pada tanggal 10 juli juli 2015, sedangkan pada gelombang kedua dilakukan pada tanggal 13 juli juli Hal ini dikarenakan peneliti tidak menggunakan asisten.

28 46 4. Wawancara pengukuran skala nyeri pada responden dengan perlakuan dilakukan 2 kali dalam sehari, sedangkan pada responden tanpa perlakuan hanya 1 kali dalam sehari. Namun wawancara yang dilakukan pada responden tanpa perlakuan adalah tentang skala nyeri ketika malam hari dan pagi hari.

29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dibuat kesimpulan bahwa : 1. Rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah pada pengambilan data tanpa perlakuan sebesar 2,55 dan 2,49, sehingga didapatkan selisih skala nyeri sebesar 0,06 dengan p 0,196 > 0,05. Hal ini berarti bahwa perubahan skala nyeri tersebut tidak signifikan. 2. Rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah pada pengambilan data dengan perlakuan sebesar 2,54 dan 1,54, sehingga didapatkan selisih skala nyeri sebesar 1,00 dengan p 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa perubahan skala nyeri tersebut signifikan. 3. Hasil uji pengaruh kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia didapatkan p 0,000 < 0,05. Ada pengaruh kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri sendi pada lansia. B. Saran Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan penelitian tentang pengaruh kompres hangat terhadap skala nyeri sendi pada lansia, beberapa saran yang dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan adalah : 1. Bagi Institusi Pendidikan Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tentang tindakan kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri dengan menggunakan rancangan penelitian yang berbeda, cakupan sampel yang lebih luas dan lokasi penelitian yang berbeda. 2. Bagi Masyarakat Masyarakat dapat melakukan terapi kompres hangat sebagai terapi alternatif pada nyeri sendi. Selain menggunakan buli-buli, masyarakat 47

30 48 dapat menggunakan handuk atau botol kaca yang diisi air hangat kemudian dibalut dengan handuk sebagai pengganti buli-buli untuk tindakan kompres hangat. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan hendaknya menggunakan teknik kompres hangat sebagai salah satu pilihan terapi non farmakologi untuk menangani nyeri sendi pada klien.

31 DAFTAR PUSTAKA Agoes, H. Azwar., Agoes, H.Achdiat., Agoes, H. Arizal. (2010). Penyakit di Usia Tua. Jakarta: EGC. Aimul Hidayat, A.Azis. (2006). Pengantar Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. Azizah, Lilik Ma rifatul. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Ed.1. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Penduduk Lanjut Usia Jakarta: Badan Pusat Statistik. Dinkes Kabupaten Kulon Progo. (2014). Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 (Data Tahun 2013). Kulon Progo. Fanada, M dan Muda, W. (2012). Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Nyeri Rematik Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang. Dalam Diakses pada 21 april 2015 pukul Hidayat, A.Azis Aimul dan Uliyah, Musrifatul. (2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC. Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Lansia Masa Kini dan Mendatang. Dalam Diakses pada tanggal 20 april Kozier, Barbara., Erb, Glenora., Beram, Audrey., Snyder, Shirlee J. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 7. Jakarta: EGC. Krowa, Yuliana R dan Savitri W. (2013). Kompres Hangat Untuk Pasca Operasi Sectio Caesarean. Medika Ilmu Kesehatan, Vol. 2, No

32 50 Maryam, R. Siti., Ekasari, Mia Fatma., Rosidawati., Jubaedi, Ahmad., Batubara, Irwan. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Noor Helmi, Zairin Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Ed.3. Jakarta : EGC. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, Patricia A dan Perry, Anne G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses, dan praktik. Ed.4. Jakarta: EGC.. (2010). Fundamental Keperawatan. Ed.7. Jakarta: Salemba Medika. Riskesdas Riset Kesehatan Dasar Tentang Penyakit Sendi. Dalam www. Litbang.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 14 April Stanley, M dan Patricia G.B. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Ed.2. Jakarta: EGC. Santoso. (2009). Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta. Saryono. (2011). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Ed.2. Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Tamsuri, Anas. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC. Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC. Wulan, Rifda Angelina. (2015). Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Dalam Diakses pada 25 juni Wurangian, M., Bidjuni, H., Kallo, V. (2014). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado. Dalam Diakses pada 21 april 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia terdapat 230 sendi yang menghubungkan 206 tulang, perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan

Lebih terperinci

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado Mellynda Wurangian Hendro Bidjuni Vandri Kallo Program studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi menyebabkan semakin meningkatnya umur harapan hidup (life

Lebih terperinci

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA Ani Dwi Pratintya, Harmilah, Subroto Poltekkes Kemenkes Yogyakarta E-mail: any_tintya@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, peraikan lingkungan hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,43% (Maryam, 2008). Semakin seseorang bertambah usia maka

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua (aging process) adalah akumulasi secara progresif dari berbagai perubahan patofisiologi organ tubuh yang berlangsung seiring dengan berlalunya waktu dan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI ARTRITIS GOUT PADA LANJUT USIA DI KAMPUNG TEGALGENDU KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI ARTRITIS GOUT PADA LANJUT USIA DI KAMPUNG TEGALGENDU KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI ARTRITIS GOUT PADA LANJUT USIA DI KAMPUNG TEGALGENDU KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: REZKY AMILIA 090201066 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan penduduk yang telah memasuki periode dewasa akhir atau usia tua. Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat

Lebih terperinci

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia * EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBIA KABUPATEN BOMBANA Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika melaporkan bahwa terdapat sekitar 35 juta pasien rematik (Purwoastuti, 2009). Di Indonesia

Lebih terperinci

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA BUDHI DHARMA PONGGALAN UMBULHARJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ANI DWI PRATINTYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran, dimana penyakit infeksi dan kekurangan gizi berangsur-angsur turun, dilain pihak penyakit menahun yang disebabkan oleh

Lebih terperinci

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK PERBEDAAN PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT OSTEOARHRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PUSPAKARMA

Lebih terperinci

SKRIPSI EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI ARTRITIS RHEUMATOID. Di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

SKRIPSI EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI ARTRITIS RHEUMATOID. Di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo. SKRIPSI EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI ARTRITIS RHEUMATOID Di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Oleh : PERMADI ADI MUKTI SAPUTRA R NIM : 13631352 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup,

Lebih terperinci

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI DESA TEBON KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN DAN DI UPT PSLU (PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA) KECAMATAN SELOSARI KABUPATEN MAGETAN Priyoto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dewasa ini penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya seperti salah satunya penyakit degeneratif (Bustan, 2007). Disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13 Tahun 1998). Secara biologis penduduk lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Notoatmodjo, 2007). Usia lanjut dikatakan

Lebih terperinci

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Rosita Dinny Permata Sari, Tri Susilowati STIKES Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur yang

Lebih terperinci

RIFDA ANGELINA WULAN NIM I

RIFDA ANGELINA WULAN NIM I NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI SENDI P A D A W A N I T A L A N J U T U S I A DI PANTI TRESNA WERDHA MULIA DHARMA KABUPATEN KUBU RAYA RIFDA ANGELINA WULAN

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan

Lebih terperinci

PENURUNAN KELUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA MELALUI SENAM LANSIA DECREASING JOINT PAIN TO ELDERLY THROUGH ELDERLY EXERCISE ABSTRAK

PENURUNAN KELUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA MELALUI SENAM LANSIA DECREASING JOINT PAIN TO ELDERLY THROUGH ELDERLY EXERCISE ABSTRAK Penurunan Keluhan Nyeri Sendi pada lansia melalui Senam Lansia Diah Kristiana Dewi, Dian Prawesti PENURUNAN KELUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA MELALUI SENAM LANSIA DECREASING JOINT PAIN TO ELDERLY THROUGH

Lebih terperinci

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk usia lanjut secara dramatis pada abad 21 nanti. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 1990-2025 dari Badan Pusat

Lebih terperinci

JURNAL. Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola, Nasrun Pakaya Jurusan Keperawatan, FIKK UNG ABSTRAK

JURNAL. Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola, Nasrun Pakaya Jurusan Keperawatan, FIKK UNG   ABSTRAK PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA GOUT ARTRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PILOLODAA KEC. KOTA BARAT KOTA GORONTALO JURNAL Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola,

Lebih terperinci

ARTIKEL EFEKTIFITAS HIDROTERAPI RENDAM HANGAT DALAM PENURUNAN SKALA NYERI EKSTREMITAS PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT DI DESA SIDOMULYO

ARTIKEL EFEKTIFITAS HIDROTERAPI RENDAM HANGAT DALAM PENURUNAN SKALA NYERI EKSTREMITAS PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT DI DESA SIDOMULYO ARTIKEL EFEKTIFITAS HIDROTERAPI RENDAM HANGAT DALAM PENURUNAN SKALA NYERI EKSTREMITAS PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT DI DESA SIDOMULYO OLEH: NOVIAS DWITA ARTHIANI 010214B015 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA 1 Yasinta Ema Soke, 2 Mohamad Judha, 3 Tia Amestiasih INTISARI Latar Belakang:

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE 2012-2014 Darrel Ash - Shadiq Putra, 2015. Pembimbing I : Budi Liem, dr., M.Med dan Pembimbing II : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN GERAK KAKI (STRETCHING)

PENGARUH LATIHAN GERAK KAKI (STRETCHING) ISSN 2085-0921 PENGARUH LATIHAN GERAK KAKI (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI EKSTREMITAS BAWAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA GBI SETIA BAKTI KEDIRI Yohanita Pamungkas Mahasiswa STIKES

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT MENINGKATKAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI

EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT MENINGKATKAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT MENINGKATKAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI WARM COMPRESS IMPROVE EFFECTIVENESS INDEPENDENCE OF ACTIVITY DAILY LIVING IN ELDERLY WITH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RITA

Lebih terperinci

UPAYA MENURUNKAN KELUHAN NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA

UPAYA MENURUNKAN KELUHAN NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA UPAYA MENURUNKAN KELUHAN NYERI SENDI LUTUT PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA EFFORTS TO REDUCE THE KNEE JOINT PAIN COMPLAINTS IN ELDERLY ELDERLY POSYANDU PROSPER Sri Handono Selvia David Richard

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan kesehatan meningkat diberbagai bidang di Indonesia telah mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Salah satu outcome atau dampak dari

Lebih terperinci

Jurnal Harapan Bangsa Vol. 1 No. 1, Juli 2013

Jurnal Harapan Bangsa Vol. 1 No. 1, Juli 2013 PENGARUH TERAPI RANGE OF MOTION (ROM) DALAM MENURUNKAN SKALA NYERI PENYAKIT ARTRITIS RHEUMATOID PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2012 Oleh : Sasono Mardiono Dosen Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES AIR GARAM HANGAT TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANSIA WENING WARDOYO UNGARAN

PENGARUH KOMPRES AIR GARAM HANGAT TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANSIA WENING WARDOYO UNGARAN PENGARUH KOMPRES AIR GARAM HANGAT TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANSIA WENING WARDOYO UNGARAN Devi Eka Arum Sari *), Artika Nurrahima ** ), Purnomo*** ) *) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan. Oleh: MARYANTI NIM G2B PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan. Oleh: MARYANTI NIM G2B PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN JAWA NADA SLENDRO TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA YUSWO ADHI RW XVII KELURAHAN SRONDOL WETAN SEMARANG SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang

Lebih terperinci

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia. PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA LANSIA DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUNAN LANJUT USIA BUDI AGUNG KUPANG Yasinta Asana,c*, Maria Sambriongb, dan Angela M. Gatumc

Lebih terperinci

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014 PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH : I KETUT ERI DARMAWAN

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental 39 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan pretest-posttest with control group design yaitu menggunakan kelompok perlakuan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kushariyadi, 2011). Indonesia menempati urutan ke-4 besar negara dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Kushariyadi, 2011). Indonesia menempati urutan ke-4 besar negara dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bertambahnya penduduk lanjut usia (lansia) akan mempengaruhi peningkatan di dunia dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Penduduk lanjut usia merupakan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 47 PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA Sarifah Dwi Wulan Septianti¹, Suyamto², Teguh Santoso³ 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: AGUS SETYO WAHYUDI J 210 141 045 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA. PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering terjadi pada lansia. Nyeri pada penyakit pada penyakit artritis reumatoid terutama disebabkan oleh

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS

PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS Reni Nur Indasari Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Penyakit asam urat atau radang sendi sudah dikenal sejak zaman

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN Intan Pratika M *) Abstrak Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia adalah masa dimana seseorang mengalami masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia adalah masa dimana seseorang mengalami masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia adalah masa dimana seseorang mengalami masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, dan penyesuaian diri dengan peran peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya berkembang lama (Riskesdas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai kemajuan dalam segala aspek kehidupan manusia saat ini telah meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi maupun dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia.

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah menurunkan angka kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini berdampak pada meningkatnya usia

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI Sry Oktaviana Br Sitepu*, Iwan Rusdi** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Meike N. R. Toding*, Budi T. Ratag*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI Susilowati Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada payudara

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email

Lebih terperinci

Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking Kabupaten Tuban

Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking Kabupaten Tuban Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking Kabupaten Tuban (The Influence of Cold Compress Towards Perineum Injury of Post- Partum Mothers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Saat ini penyakit kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT DAN KOMPRES JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA DI DESA ADIARSA KECAMATAN KERTANEGARA

EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT DAN KOMPRES JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA DI DESA ADIARSA KECAMATAN KERTANEGARA EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT DAN KOMPRES JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA DI DESA ADIARSA KECAMATAN KERTANEGARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belatang kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga tingkat yang diwakili oleh angka harapan hidup menjadi indikator yang akan selalu digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang dalam Pembangunan Nasional, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO Naskah Publikasi Disusun oleh : WAHYU SETYO UTOMO J210.141.035

Lebih terperinci

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG 1 Lisa Agustina ABSTRAK Jatuh merupakan masalah fisik yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES JAHE TERHADAP INTENSITAS NYERI GOUT ARTRITIS PADA LANSIA DI PSTW BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES JAHE TERHADAP INTENSITAS NYERI GOUT ARTRITIS PADA LANSIA DI PSTW BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN Senna Qobita Dwi Putri, DKK, Pengaruh Pemberian Kompres Jahe PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES JAHE TERHADAP INTENSITAS NYERI GOUT ARTRITIS PADA LANSIA DI PSTW BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN Senna Qobita Dwi

Lebih terperinci

Adelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak

Adelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN PENINGKATAN ASAM URAT DI POSKESDES DESA PARULOHAN KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 Adelima C R Simamora Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2007). Sebagaimana dalam hirarki kebutuhan Maslow, kenyamanan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2007). Sebagaimana dalam hirarki kebutuhan Maslow, kenyamanan merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Sebagaimana dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usila atau usia lanjut merupakan kelompok yang rentan yang selalu ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat, dan negara. Melihat kenyataan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap individu tidak terlepas dari aktivitas atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut membutuhkan energi dan kekuatan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA LANSAIA DI PANTI WREDHA PANGESTI LAWANG MALANG Tri Johan Agus Yuswanto*, Bambang Soemantri**, Anita Rahmawati

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK ESENSIAL YLANG-YLANG (Cananga odorata) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Studi Ini Dilakukan di PSTW Jara Mara Pati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: usia pertengahan (middle age) adalah tahun, lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: usia pertengahan (middle age) adalah tahun, lanjut usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lansia menjadi 4 yaitu: usia pertengahan (middle age) adalah 45 59 tahun, lanjut usia (elderly) adalah 60 74 tahun, lanjut

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan semakin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang manifestasi utamanya melibatkan seluruh organ tubuh yang dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang manifestasi utamanya melibatkan seluruh organ tubuh yang dapat terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya melibatkan seluruh organ tubuh yang dapat terjadi pada semua umur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala utama nyeri (Dewi, 2009). Nyeri Sendi merupakan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala utama nyeri (Dewi, 2009). Nyeri Sendi merupakan penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia suatu saat pasti akan mengalami proses penuaan. Salah satu perubahan kondisi fisik karena menua adalah pada sistem muskuloskeletal yaitu gangguan

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS PENELITIAN SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS Sevilla Rain Dinianti *, Tori Rihiantoro**, Titi Astuti** Perubahan kondisi fisik pada lansia diantaranya adalah menurunnya

Lebih terperinci

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang pp PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNANTEKANANDARAH PADA LANSIA PENDERITAHIPERTENSIDI PANTISOSIAL WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2014 Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina

Lebih terperinci

DI BANJAR ABASAN SINGAPADU TENGAH

DI BANJAR ABASAN SINGAPADU TENGAH SKRIPSI PERBEDAAN KOMPRES HANGAT JAHE DAN BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI EKSTRIMITAS BAWAH PADA LANSIA DENGAN RHEUMATOID ATHRITIS STUDI DILAKUKAN DI BANJAR ABASAN SINGAPADU TENGAH OLEH : NI

Lebih terperinci