BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Tempat-tempat wisata di kota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan
|
|
- Sucianty Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang terkenal sebagai kota wisata. Kelangsungan industri pariwisata di Yogyakarta dapat dikatakan cukup berkembang. Tempat-tempat wisata di kota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Berbagai jenis tempat wisata tersebar luas di sini, mulai dari tempat wisata alam, bangunan bersejarah, hingga tempat hiburan. Kebun binatang merupakan salah satu tempat wisata yang menawarkan tema berupa lingkungan alam. Di Yogyakarta, terdapat satu kebun binatang yang bernama Kebun Binatang Gembira Loka. Hampir setiap akhir pekan dan liburan, kebun binatang ini ramai dikunjungi para wisatawan. Keberadaan Kebun Binatang Gembira Loka cukup populer di kalangan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Kebun Binatang Gembira Loka berdiri tahun 1953 dengan status sebagai sebuah yayasan. Sesuai Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor 479/Kpts-11/1998, kebun binatang mempunyai peran sebagai lembaga konservasi. Peran kebun binatang sebagai lembaga konservasi antara lain adalah menjadi sarana perlindungan dan pelestarian alam, sarana pendidikan, sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan sarana rekreasi. Pertanggungjawaban kebun binatang sebagai lembaga konservasi dilaporkan pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) secara rutin satu bulan sekali. Kebun Binatang Gembira Loka mempunyai visi Melestarikan tumbuhan dan hewan sesuai alam habitatnya, sehingga bermanfaat bagi alam dan 1
2 kehidupan manusia. Visi ini sangat selaras dengan peran kebun binatang sebagai lembaga konservasi. Demi mengembangkan kinerjanya, sejak November 2009 silam, Yayasan Kebun Binatang Gembira Loka mengadakan kerjasama dengan PT Buana Alam Tirta di bidang pengelolaan. Kinerja kebun binatang yang terus meningkat diharapkan mampu untuk mendorong pencapaian visi kebun binatang. Berdasarkan wawancara dengan Manajer Marketing dan Pengembangan, Kebun Binatang Gembira Loka mempunyai rencana pembangunan Taman Karnivora, renovasi Taman Burung, dan pembangunan fasilitas kesehatan untuk pengunjung. Untuk dapat merealisasikan rencana dan mencapai visinya, kebun binatang harus mampu meningkatkan kinerja keuangannya. Kinerja keuangan pada sebuah yayasan digunakan untuk bertahan hidup, berkembang, dan mewujudkan visinya. Rencana pembangunan yang ingin dilakukan oleh Kebun Binatang Gembira Loka merupakan salah satu contoh bahwa sebuah yayasan juga butuh kinerja keuangan yang baik. Supaya kinerja keuangannya dapat meningkat, kebun binatang harus mampu berkompetisi dan beradaptasi dalam industri pariwisata. Karakteristik industri pariwisata pada era teknologi informasi antara lain memiliki tingkat kompetitif yang tinggi dan erat akan peran aset tidak berwujud, misalnya citra baik tempat wisata. Citra baik sebuah tempat wisata dapat tercipta apabila pengunjung merasa puas. Sedangkan, selera pengunjung terhadap tempat wisata di era teknologi informasi juga semakin beragam, misalnya mencari tempat wisata yang menyediakan photo booth menarik. Hal ini tentu menuntut tingkat kompetitif dan daya inovatif kebun binatang supaya mampu meninkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Mengutip sebuah kalimat yang dikemukakan oleh Charles Darwin It is not the strongest of the species that survives, nor the most 2
3 intelligent, but the one most responsive to change. Tempat wisata yang mampu menarik minat pengunjung adalah tempat wisata yang responsif pada perubahan selera pasar. Perwujudan visi kebun binatang dapat dilakukan dengan pemilihan strategi yang tepat. Hasil dari implementasi strategi dapat diukur melalui alat pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja memberi gambaran sejauh mana pencapaian target dan implementasi strategi berhasil dilakukan. Pengukuran kinerja yang baik harus memiliki ukuran-ukuran yang mencerminkan visi, misi, tujuan, dan strategi. Oleh karena itu, desain pengukuran kinerja di satu organisasi dengan organisasi yang lain akan berbeda sesuai dengan karakteristik organisasi yang bersangkutan. Balanced Scorecard adalah alat pengukuran kinerja yang menyediakan instrumen bagi manajemen untuk mencapai keunggulan kompetitif di masa depan (Kaplan&Norton, 1996). Balanced Scorecard berbentuk sebuah kartu skor yang berisi empat perspektif atau lebih. Masing-masing perspektif memiliki sasaransasaran strategik dengan ukuran hasil, ukuran pemicu, target, inisiatif strategik, dan program. Empat perspektif dasar yang dimiliki Balanced Scorecard adalah perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Setiap perspektif- perspektif tersebut memiliki hubungan kausalitas yang mengarah pada pencapaian visi organisasi. Keunggulan Balanced Scorecard dibandingkan dengan pengukuran kinerja tradisional adalah karakteristiknya yang komprehensif, koheren, berimbang, dan terukur. Selain sebagai alat pengukuran kinerja, dalam perkembangannya Balanced Scorecard juga digunakan sebagai alat manajemen strategik. Balanced Scorecard digunakan dalam proses perencanaan strategik dengan menerjemahkan visi, misi, 3
4 nilai dasar, tujuan dan strategi organisasi ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang. Masing-masing sasaran strategik ditentukan ukuran hasil, ukuran pemicu, target, inisiatif strategik, dan program yang menyertainya, untuk kemudian dikomunikasikan kepada seluruh karyawan. Balanced Scorecard sebagai alat manajemen strategik dapat meningkatkan umpan balik yang diperoleh pihak manajemen dan karyawan di organisasi. Di Indonesia, Balanced Scorecard masih belum banyak diterapkan sebagai alat pengukuran kinerja dan manajemen strategik. Informasi mengenai Balanced Scorecard yang masih terbatas menjadi alasan banyak organisasi masih belum menggunakannya. Padahal, karakteristik Balanced Scorecard yang komprehensif, koheren, berimbang, dan terukur dapat digunakan oleh organisasi sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif dan mewujudkan visinya. Penulis melihat adanya kecocokan antara karakteristik yang dimiliki oleh Balanced Scorecard dengan karakteristik kebun binatang. Kebun binatang sebagai tempat wisata dituntut untuk meningkatkat tingkat kompetitif dan daya inovatif demi menarik minat pengunjung. Sedangkan sebagai lembaga konservasi, kebun binatang dituntut untuk dapat menjalankan empat performanya dengan baik. Rerangka Balanced Scorecard yang memiliki fokus pada kinerja keuangan dan non keuangan mampu menyeimbangkan proses pencapaian visi kebun binatang. Kinerja keuangan yang baik digunakan sebagai fasilitator untuk mewujudkan visi kebun binatang. Sedangkan kinerja non keuangan, digunakan untuk mendukung pencapaian kinerja keuangan dan menjadi fokus peran kebun binatang sebagai lembaga konservasi. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti dan mengkaji lebih lanjut mengenai desain Balanced Scorecard yang cocok untuk diterapkan 4
5 pada Kebun Binatang Gembira Loka. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberi informasi tentang Balanced Scorecard dan bermanfaat bagi Kebun Binatang Gembira Loka Rumusan Masalah Sekaran (2003) menjelaskan bahwa masalah tidak selalu mengindikasikan adanya suatu masalah atau kondisi buruk. Masalah dapat menjadi suatu indikasi ketertarikan untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi saat ini supaya dapat berkembang. Kebun binatang sebagai lembaga konservasi mempunyai peran-peran yang harus dilaksanakan dengan baik. Peran-peran tersebut ada empat macam, antara lain sebagai sarana perlindungan dan pelestarian alam, sarana pendidikan, sarana pengembangan IPTEK, dan sarana rekreasi. Menjalankan peran sebagai lembaga konservasi dengan baik juga merupakan perwujudan visi kebun binatang. Supaya kebun binatang dapat mewujudkan visinya, perlu didukung kinerja keuangan dan non keuangan yang baik. Kebun binatang yang bergerak di industri pariwisata memiliki tantangan berupa tingkat kompetitif yang tinggi dan selera konsumen yang beragam. Untuk itu, alat pengukuran kinerja yang baik dan sesuai dengan karakteristik organisasi perlu digunakan. Balanced Scorecard menawarkan rerangka pengukuran kinerja yang memiliki fokus tidak hanya pada kinerja keuangan, namun juga kinerja non keuangan. Rerangka Balanced Scorecard memiliki karakteristik komprehensif, koheren, berimbang, dan terukur menyediakan suatu alat pengukuran kinerja yang cocok untuk diterapkan di kebun binatang. Selain itu, Balanced Scorecard juga 5
6 berfungsi sebagai alat manajemen strategik yang membantu proses perencanaan strategik untuk Kebun Binatang Gembira Loka. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam penelitian dikaji sebagai berikut: Bagaimana desain Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja yang cocok untuk diterapkan pada Kebun Binatang Gembira Loka? Rumusan masalah dijabarkan secara rinci melalui pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah rerangka Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja relevan dengan kebutuhan Kebun Binatang Gembira Loka? 2. Bagaimana desain Balanced Scorecard yang cocok untuk digunakan sebagai alat pengukuran kinerja pada Kebun Binatang Gembira Loka? 3. Bagaimana implementasi Balanced Scorecard sebagai alat manajemen strategik pada Kebun Binatang Gembira Loka? 1.3. Pembatasan Masalah Penelitian dilakukan dengan obyek studi Kebun Binatang Gembira Loka yang berlokasi di Jalan Kebun Raya No. 2 Yogyakarta, Pengumpulan data dilakukan penulis melalui proses dokumentasi, rekaman arsip, wawancara dan observasi langsung. Data-data yang digunakan untuk melakukan analisis data terbatas pada data-data dari tahun 2009 hingga Regulasi terkait peran kebun binatang sebagai lembaga konservasi berdasarkan pada Peraturan Menteri dan Undang-Undang yang dikeluarkan dan dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini terfokus pada peran Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja. 6
7 1.4. Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan memperkenalkan desain Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada Kebun Binatang Gembira Loka. Secara rinci, tujuan dari penelitian dijabarkan sebagai berikut: 1. Melakukan analisis kebutuhan Kebun Binatang Gembira Loka akan rerangka Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja. 2. Melakukan analisis visi, misi, nilai dasar, dan tujuan milik Kebun Binatang Gembira Loka, untuk diterjemahkan menjadi komponenkomponen penyusun rerangka Balanced Scorecard. 3. Menyusun desain Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja dan alat manajemen strategik yang relevan untuk diterapkan di Kebun Binatang Gembira Loka Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian diharapkan mampu bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan secara langsung dengan penelitian maupun pihak yang tidak berkaitan. 1. Bagi Kebun Binatang Gembira Loka Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi pihak kebun binatang mengenai desain Balanced Scorecard yang cocok untuk diterapkan pada kebun binatang sebagai alat pengukuran kinerja sekaligus manajemen strategik. 7
8 2. Bagi Pembaca Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi pembaca mengenai desain Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja di kebun binatang. Pembaca juga diharapkan dapat mengenal peran kebun binatang sebagai lembaga konservasi. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman kontekstual bagi penulis mengenai desain Balanced Scorecard untuk digunakan sebagai alat pengukuran kinerja dan manajemen strategik di kebun binatang. Penelitian ini juga sebagai sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan pemahaman yang telah penulis dapatkan selama duduk di bangku perkuliahan Metode Penelitian Secara garis besar, metode penelitian yang dijelaskan pada bab pertama penelitian ini meliputi jenis penelitian, sumber data penelitian, dan teknik penulisan data Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan obyek studi Kebun Binatang Gembira Loka. Penelitian bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik analisis dan interpretasi data deskriptif representatif. Hasil penelitian berupa narasi yang menjawab pertanyaan Bagaimana desain Balanced Scorecard yang cocok untuk diterapkan di Kebun Binatang Gembira Loka?. 8
9 Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer diperoleh penulis secara langsung dari pihak manajemen kebun binatang, melalui wawancara dan observasi langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh penulis melalui dokumentasi dan rekaman arsip dari pihak kebun binatang, internet, dan literatur terkait Teknik Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, rekaman arsip, wawancara, dan observasi langsung. Penulis menggali informasi tentang permasalahan terkait pengukuran kinerja yang dialami Kebun Binatang Gembira Loka melalui wawancara dengan pihak manajemen. Kemudian, penulis mencari tambahan informasi yang membantu penulis memahami dan melengkapi data-data dengan teknik dokumentasi, rekaman arsip, dan observasi langsung Sistematika Penelitian Bab I. Pendahuluan Bab pertama pada penelitian membahas mengenai hal-hal yang mendasari penelitian. Pendahuluan tersusun dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. 9
10 Bab II. Tinjauan Pustaka Bab kedua menjelaskan teori-teori yang menjadi dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian. Penulis menggolongkan teori-teori tersebut ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama, berisi hakikat organisasi, visi, misi, nilai dasar, tujuan, dan strategi. Kelompok kedua, membahas karakteristik industri pariwisata, lembaga konservasi, dan kebun binatang. Kelompok ketiga menjelaskan mengenai peran pengukuran kinerja di dalam organisasi. Kelompok keempat memiliki fokus pada peran Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja dan manajemen strategik di organisasi. Bab III. Metodologi Penelitian Bab ketiga penelitian menjabarkan metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan pengumpulan dan analisis data. Metodologi penelitian menjelaskan mengenai jenis penelitian, obyek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab ini menjabarkan rencana dan teknik-teknik yang akan dilakukan penulis untuk melaksanakan penelitian. Bab IV. Analisis Data dan Pembahasan Bab keempat penelitian memaparkan tahap yang dilakukan penulis setelah menyelesaikan tahap pengumpulan data. Data-data yang telah terkumpul disajikan dalam gambaran umum organisasi, yang dilanjutkan ke dalam tahap analisis data. Gambaran umum organisasi meliputi sejarah organisasi, profil organisasi, struktur organisasi, dan laporan-laporan yang relevan terhadap kebutuhan penelitian. Pada tahap analisis data, data-data yang telah dikumpulkan dianalisis dan dievaluasi 10
11 untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Analisis dan evaluasi data dilakukan dengan fokus untuk merancang desain Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja dan manajemen strategik yang cocok diterapkan di Kebun Binatang Gembira Loka. Bab V. Penutup Penutup dari penelitian ini memaparkan hasil akhir dari penelitian setelah melakukan tahap analisis data dan pembahasan. Kesimpulan dan saran diberikan oleh penulis untuk menjawab rumusan masalah pada bab pertama penelitian. 11
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategik yang merupakan inovasi yang luar biasa. Balanced Scorecard dapat menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam empat perspektif
Lebih terperinciABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara, bergerak di bidang jasa komunikasi pos dan giro yang melayani seluruh lapisan masyarakat. Untuk dapat mencapai keberhasilan jangka panjangnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem manajemen strategik sebagai suatu media teknologi informasi, dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah menjadi bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder harus jeli dalam melihat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Konsep Dasar Balanced Scorecard...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI......i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR.........iii DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL...xi ABSTRAK.........xii BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat, khususnya Indonesia mengakibatkan lingkungan bisnis semakin kompetitif, manajemen organisasi yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa, hingga melewati batas-batas wilayah dan antar negara. Kondisi
Lebih terperinciBalanced Scorecard : Konsep, Evolusi Perkembangan, dan Dampaknya Terhadap Desain SPPM dan Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja
Balanced Scorecard : Konsep, Evolusi Perkembangan, dan Dampaknya Terhadap Desain SPPM dan Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja Balanced Scorecard: Konsep, Evolusi Perkembangan dan Dampaknya Terhadap Dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering disebut Taman Jurug adalah obyek wisata yang terletak di tepian sungai Bengawan Solo dengan luas lahan 13.9 Ha, memiliki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja PDAM Kota Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciMengenal Balanced Scorecard
Mengenal Balanced Scorecard Dewasa ini balanced scorecard secara luas telah digunakan dalam industri, bisnis dan organisasi publik untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka semua kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tujuan perusahaan adalah mendapatkan sejumlah laba untuk mempertahankan kelanjutan usahanya untuk pengembangan dan pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebun Binatang merupakan tempat wisata favorit bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kebun Binatang biasanya menjadi tujuan wisata bagi rombongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diera otonomi daerah, rumah sakit sebagai institusi publik harus menempuh langkah yang strategis dalam berkompetisi. Berdasarkan kajian manajemen strategik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Sandhy PutraMandiri yang merupakan objek dari penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengelolaan gedung. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada
BAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1. Rerangka Berpikir Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciBAHASA INGGRIS SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI WISATA DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA.
BAHASA INGGRIS SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI WISATA DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh: Faisal NIM 020103101056 PROGRAM DIPLOMA III BAHASA INGGRIS FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke
Lebih terperinciBalanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat kepuasan mahasiswa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian suatu daerah. Kota Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Budaya berupaya untuk mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya persaingan dan kemajuan teknologi, menghadapkan perusahaan pada lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis. Persaingan industri yang semakin meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan untuk mengelola segala dokumen-dokumen yang ada dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan kearsipan pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan yang ditujukan untuk mengelola segala dokumen-dokumen yang ada dalam suatu organisasi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kota Bandung merupakan kota yang memiliki banyak potensi positif yang terkandung di dalamnya. Potensi yang dapat terus dikembangkan sehingga dapat menghasilkan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Bagi manusia, air merupakan prioritas utama untuk menjalankan segala aktivitasnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan kini tidak hanya didominasi oleh sekolahsekolah negeri tapi kini sekolah swasta juga mulai berpartisapasi. Hal ini ditunjukkan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan
Lebih terperinciFarah Esa B
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernyataan visi dan misi suatu organisasi menurut Imelda (2004) merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Proyek yang diusulkan dalam penulisan Tugas Akhir ini berjudul Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta. Era globalisasi yang begitu cepat berkembang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada
Lebih terperinciALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia Tenggara atau yang sering disebut dengan AFTA (Asean Free Trade Area) mulai dikhawatirkan
Lebih terperinci4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...
v DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii yuprakata... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SINGKATAN... xi INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan
Lebih terperinciPENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi industri yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata terlihat dari munculnya atraksi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Kerangka Pikir Sistem manajemen strategik terdiri dari enam tahap utama yaitu perumusan strategi, perencanaan strategik, penyusunan program, penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan pada umumnya adalah mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah Republik Indonesia karena sektor ini merupakan penghasil devisa bagi negara. Walaupun dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciPENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA PROGRAM DIPLOMA IPB 2012
PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 Halaman 1 PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. internal, dan sasaran pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Pada perspektif finansial ditetapkan tiga sasaran strategik, yakni :
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Sasaran strategik perusahaan secara keseluruhan dibedakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat membantu Klinik Bina Insan Sehat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan CV Mavista Technic menyasar instansi dengan jumlah AC minimal 20 unit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Mavista Technic adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengkondisian udara dan sistem kontrol kelembaban. Ketertarikannya untuk terjun dalam bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian dari pelaksanaan suatu program/kegiatan/kebijakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat berkembang secara pesat. Khususnya yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa angkutan darat khususnya di bidang pelayanan jasa penumpang. Fenomena mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata alam dewasa ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan hayati dan non hayati yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, teknologi, dan lain-lain. Dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada potensi sumber daya alam yang mendukung dan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, diamanatkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat pada saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang berdampak besar bagi lingkungan bisnis perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan adanya persaingan yang semakin ketat. Banyak perusahaan baru yang terus bermunculan dengan
Lebih terperinci