Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah."

Transkripsi

1 PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : SUPRIYANTI NIM: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

2 ABSTRAK SUPRIYANTI (NIM: ), Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Studi ini membahas tentang pengaruh motivasi pembelajaran mealui model inquiry terhadap keaktifan siswa kelas VII dalam belajar materi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui apakah model pembelajaran inquiry akan berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang dan 2). Mengetahui apakah motivasi pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di Mts Nu Al-Syairiyah Limpung Batang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa pengujian hipotesis melalui rumus regresi yang didapat data-datanya melalui penelitian lapangan yang berupa angket dan lembar observasi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penliti adalah dengan: 1). Metode angket atau kuesioner ini dalam observasi digunakan untuk memperoleh data motivasi siswa dalam belajar materi ekosistem. 2). Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data keaktifan dalam proses belajar mengajar melalui lembar observasi. ). Metode dokumentasi, dalam penelitian ini dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data-data berupa dokumen (profil sekolah) serta fotofoto kegiatan siswa dalam pembelajaran inquiry. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dengan model inquiry yang diterapakan dalam proses pembelajaran matei ekosistem di kelas VII MTs Nu Al- Syairiyah Limpung Batang ini menunjukkan dari hasil angket yang disebar kepada siswa bahwa 100% siswa merasa termotivasi. Sedangkan dari segi keaktifan dari aspek affektif 90% siswa menjadi aktif dan dari aspek psikomotorik 80% siswa juga terlihat aktif dalam proses pembelajaran ii

3 KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp Fax PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 Nama : SUPRIYANTI NIM : Jurusan : Tadris Biologi Program Studi : Tadris Biologi telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. Semarang, 1 Juni 2011 Ketua, DEWAN PENGUJI Sekretaris, Dr. Ruswan, M.A. NIP: Penguji I, Lianah, M.Pd. NIP: Penguji II, Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes NIP Drs. Achmad Suja i, M.Ag NIP: Pembimbing I, Pembimbing II, Lianah, M.Pd. NIP: Drs. Sajid Iskandar Setyohadi NIP: iii

4 NOTA PEMBIMBING Semarang, April 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu alaikum wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 Nama : Supriyanti NIM : Jurusan : Pendidikan Biologi Program Studi : Pendidikan Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu alaikum wr. Wb. Pembimbing I, Lianah M.Pd. NIP iv

5 NOTA PEMBIMBING Semarang, April 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang Assalamu alaikum wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry Terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 Nama : Supriyanti NIM : Jurusan : Pendidikan Biologi Program Studi : Pendidikan Biologi Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu alaikum wr. Wb. Pembimbing II, Drs. Sayid Iskandar Setyohadi NIP v

6 PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Supriyanti NIM : Jurusan/Program Studi : Pendidikan Biologi Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya. Semarang, 22 April 2011 Saya yang menyatakan, Supriyanti NIM: vi

7 TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor: 054b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya. {t ط a ا Bacaan madd: {z ظ b ب ع t ت gh غ s ث f ف j ج q ق {h ح k ك kh خ l ل d د m م z ذ n ن r ر w و z ز h ه s س ء sy ش y ي {s ص {d ض a> = a panjang او = au i> = I panjang اي = a u> = u panjang Bacaan diftong: vii

8 PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati dan penuh kebahagiaan skripsi ini penulis persembahkan kepada mereka yang telah membuat hidup ini lebih berarti. 1. Kepada kedua orang tuaku, Bapak Sukadri dan Ibu Sri mulyati yang selalu senantiasa penuh kesabaran dan cinta kasihnya selalu menyayangi dan mengasihiku, yang selalu mendukung dalam pembuatan skripsi ini. 2. Kakakku Agus supriyanto yang walaupun jauh tetap memberiku semangat serta dorongan untuk maju.. Adikku yang paling aku sayangi yang selalu memberikan tawa cerianya kepadaku. 4. Suamiku tercinta Yuda yang selalu memberiku semangat dan dukungan kapanpun dan dimanapun. 5. Semua keluargaku (nenek, paman, bibi dan sepupuku) yang sealau mendoakan untuk keberhasilanku. 6. Penghuni kos marina (mami Ririn, Ashaqi, Diar, Jupe, Anif, Khusnul, Mbak Dini, Rissa, dan Meli) yang sealu memberiku motivasi dalam pembutan skripsi ini. 7. Teman-teman TB 06 (Eka, Hanief, Linda.H, Nining, Titin, Budi, Andi, Mbae Ali, Sukron, Romdon, Mahrus, Ulil, Mutakin, serta teman lainnya yang belum tertulis disini) yang selalu memberiku semangat. viii

9 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrahim Alhamdulillahirabil alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-nya kepada penulis berupa kekuatan, kesabaran dan kemampuan berfikir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada hambatan yang berarti. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga-nya. Berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-nya serta usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISITEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Penulis hanyalah lembaran kosong yang butuh banyak goresan pena, tanpa adanya bimbingan dari pihak-pihak yang selama ini memberikan fatwanya penulis kesulitan dalam menampakkan langkahnya, tanpa mengurangi rasa terima kasih mendalam penulis ucapkan kepada: 1. Bapak Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan segenap Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah mendidik dan melayani penulis dengan ikhlas. 2. Ibu Lianah M. Pd dan bapak Drs. Sajid Iskandar Setyohadi selaku dosen pembimbing yang dengan tulus ikhlas dan meluangkan waktu untuk mengarahkan dan memberi petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.. Kepala sekolah MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang bapak Akhmad Makhali yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian disana 4. Bapak, Ibu, nenek, kakak, adik dan suamiku tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan do a demi tercapainya cita-cita penulis. ix

10 Semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT baik di dunia maupun kelak di akhirat. Amiin. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif dan inovatif dari pihak manapun sangatlah penulis harapkan sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT tempat kembali, disertai harapan semoga skripsi ini dapat menambah khasanah keilmuan umat Islam dan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amiin. Semarang, 22 April 2011 Penulis SUPRIYANTI NIM: x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN ABSTRAK... ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... vi HALAMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN... vii HALAMAN PERSEMBAHAN... viii HALAMAN KATA PENGANTAR... ix HALAMAN DAFTAR ISI... xi HALAMAN DAFTAR TABEL... xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifikasi Masalah... C. Pembatasan Masalah... D. Perumusan Masalah... 9 E. Manfaat Penelitian... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Motivasi Belajar dan Pembelajaran Materi Ekosistem Model Inquiry Keaktifan xi

12 B. Kajian Pustaka... 4 C. Pengajuan Hipotesis Penelitian... 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian... 8 B. Waktu dan Tempat Penelitian... 8 C. Variabel Penelitian... 8 D. Metode Penelitian E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Penyusunan Alat Pengumpul Data H. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan Hasil Penelitian D. Keterbatasan Penelitian BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran saran C. Penutup DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT PENDIDIKAN LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inquiry... 1 Tabel.1 Interpretasi Koefisisen Korelasi Nilai r Tabel 4.1 Analisis Uji Regresi Motivasi Dan Keaktifan Siswa dengan Menggunakan Model Inquiry... 5 Tabel 4.2 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n= xiii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1Hierarki Kebutuhan Maslow Gambar 2.2Model Sederhana Tentang Siklus Materi dan Arus Energi dalam Ekosistem Gambar 2.Jaring-Jaring Makanan Gambar 2.4Hubungan Guru Dan Siswa Sebagai Output... 4 Gambar 2.5Peranan dan Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran. 4 xiv

15 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1: Silabus LAMPIRAN 2: RPP LAMPIRAN : Penggantian Nama Siswa Uji Coba dengan Kode Siswa LAMPIRAN 4: Kisi-Kisi Lembar Angket Uji Coba LAMPIRAN 5: Lembar Angket Uji Coba LAMPIRAN 6: Hasil Analisis Hasil Uji Coba Soal Angket LAMPIRAN 7: Penggantian Nama Siswa yang Diteliti dengan Kode Siswa LAMPIRAN 8: Kisi-Kisi Lembar Angket Motivasi LAMPIRAN 9: Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa LAMPIRAN 10: Analisis Hasil Angket Motivasi Pembelajaran LAMPIRAN 11: Rubrik Aktivitas Siswa pada Aspek Afektif LAMPIRAN 12: Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Aspek Afektif LAMPIRAN 1: Rubrik Aktivitas Siswa pada Aspek Psikomotorik LAMPIRAN 14:Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Aspek Psikomotorik LAMPIRAN 15: Lembar Keaktifan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar LAMPIRAN 16: Lembar Diskusi 1 LAMPIRAN 17: Lembar Diskusi 2 LAMPIRAN 18: Analisis Uji Regresi LAMPIRAN 19 : Profil Sekolah Tahun Ajaran 2009/2010 xv

16 siswa. 1 Berdasarkan hasil observasi awal proses belajar mengajar (PBM) di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan bangsa. Agar dapat cerdas perlu pendidikan yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan, harus selalu diusahakan dari waktu ke waktu dari segi sarana dan prasarana, profesionalisme guru, maupun manajemen sekolah. Berdasarkan kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), pembelajaran harus dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa, pembelajaran harus dapat membuat siswa aktif di kelas. Siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang. Di dalam diri seseorang terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif itulah yang mengendalikan perilaku siswa. Pendidikan perlu mengarahkan perilaku dan perbuatan menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Potensi yang hidup itu perlu mendapat kesempatan yang luas untuk berkembang. Tanpa pengarahan dikhawatirkan terjadinya penyimpangan, yang berakibat terganggunya bahkan rusaknya perkembangan MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang terdapat kecenderungan perilaku guru dalam pembelajaran yang lesu dan pasif. Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena waktu tersita dengan penyajian materi yang serius, tidak mempergunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi, siswa tidak termotivasi, dan tidak terdapat suatu interaksi dalam proses belajar mengajar (PBM). 1, hlm Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet. 1

17 2 Perlu diketahui bahwa pelajaran biologi terutama materi ekosistem, merupakan materi yang membutuhkan hafalan oleh siswa. Serta apabila metode pengajaran yang digunakan tidak bervariasi, akan mengakibatkan hilangnya motivasi belajar siswa dan sikap kepastian siswa di kelas. Padahal motivasi merupakan aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran, karena siswa yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. 2 Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Dengan termotivasinya siswa dalam proses belajar mengajar (PBM), maka secara otomatis akan terbangun keaktifan siswa di kelas. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya,siswa mampu berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Martinis Yamin, 2007 diungkapkan ada tujuh aspek terjadinya keaktifan siswa, yaitu: 1. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran 2. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa. 4. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar. 5. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa. 6. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran. 7. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran. 4 Untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas serta menggali seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa, guru dapat menggunakan model pembelajaran inquiry sebagai metode mengajar, karena pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika selalu dikaitkan dengan dunia nyata dan dengan pendekatan yang mampu mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian utama. 2 John. W. Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), cet. 1, hlm Ibid., hlm Martinis Yamin, Op.Cit., hlm. 77.

18 Melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik. 5 Sasaran utama kegiatan pembelajaran inquiry adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan () mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiry. 6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa, pembelajaran harus dapat membuat siswa aktif. 2. Adanya kelesuan dan dan kepasifan dalam pembelajaran disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang variasi.. Proses pembelajaran di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4. Motivasi sangat penting dalam menentukan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 5. Model pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan tingkat keaktifan siswa, sehingga perlu adanya model pembelajaran yang tepat. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari salah pengertian atau kerancuan dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan istilah yang digunakan sebagai judul penelitian, sebagai berikut. 5 Nuryani Y. Rustaman, et.al, Strategi Belajar Biologi, (Universitas Pendidikan Indonesia: Fakultas MIPA, 200), hlm Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 15.

19 4 1. Pengaruh motivasi pembelajaran Berasal dari kata pengaruh, motivasi dan pembelajaran. Pengertian dari masing-masing katanya adalah sebagai berikut. Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatau (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. 7 Berikut ini adalah beberapa pengertian dari motivasi: a. Motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. 8 b. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. c. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. d. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dulu. 9 f. Menurut MC. Donal dalam Sardiman menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesis, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), cet., hlm John W Santrock, Op. Cit., hlm Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. 4, hlm Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 7.

20 5 Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada guru. Jadi pengaruh motivasi pembelajaran adalah suatu daya yang ikut membentuk watak atau perbuatan seseorang melalui proses untuk mencoba mempengaruhi siswa yang dilakukan oleh guru agar siswa memperoleh ilmu pengetahuan,menguasai kemahiran dan tabiat, serta membentuk sikap agar menjadi lebih baik. 2. Model Inquiry Model inquiry berasal dari kata model dan inquiry, yang dimaksud model disini adalah model pembelajaran, pengertian dari masing-masing katanya yaitu. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lainlain. 11 Pengertian inquiry menurut Sund (dalam Trianto, 2007), inkuiri yang dalam bahasa Inggrisnya Inquiry berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan, inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. 12 Inquiry merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas, yaitu dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru Trianto, Op. Cit., hlm Ibid., hlm Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), cet. 6, hlm. 75.

21 6 Model pembelajaran inquiry adalah pembelajaran yang dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat. 14. Keaktifan siswa Berasal dari kata keaktifan dan siswa. Pengertian dari masingmasing katanya adalah. Keaktifan berasal dari kata aktif, aktif dalam pembelajaran maksudnya adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh siswa. dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dituntut harus mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa secara aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru. 15 Siswa adalah suatu organisme yang hidup, didalam dirinya beranekaragam kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang. 16 Jadi keaktifan siswa adalah suatu organisme yang mempunyai kemungkinan potensi yang hidup dan berkembang secara aktif untuk menemukan, memproses, mengkontruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru. 4. Belajar biologi Berasal dari kata belajar dan biologi, pengertian dari masingmasing katanya adalah. Berikut merupakan beberapa pengertian belajar. a. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya Trianto, Op. Cit., hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail, 2008), hlm Martinis Yamin, Op. Cit., hlm Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 200), cet. 5, hlm. 1.

22 7 b. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang atau peserta didik secara pribadi dan sepihak. c. Belajar merupakan proses aktif konstruktif yang terjadi melalui mental proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang meliputi persepsi (perception), perhatian (attention), mengingat (memory), berpikir (thinking, reasoning), memecahkan masalah dan lain-lain. 18 d. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. 19 e. Menurut Cronbach dalam Sardiman menyatakan Learning is shown by a change in behaviour as a result of experience. 20 (Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu siswa menggunakan panca inderanya). Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur fisik dan fungsi alat-alat tubuh manusia dengan segala keingintahuan yang ada di sekitar atau lingkungannya. 21 Belajar biologi berarti berupaya mengenali proses kehidupan nyata di lingkungan, atau belajar biologi dari aspek empiris (purpose in empirical evidence). Belajar biologi berarti berupaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk atau belajar biologi dari aspek evaluasi (purpose in human institution) Materi Ekosistem Berikut ini pengertian ekosistem, yaitu: a. Ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan keanekaragaman species (species diversity). 18 Ismail, op.cit., hlm Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. 2, hlm Sardiman, Op. Cit., hlm Nuryani Y. Rustaman, et.alla, op.cit., hlm Ibid., hlm. 4.

23 8 b. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi. c. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 2 d. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup ( UU RI No. 2 tahun 2009 Bab I Pasal 1 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup). 24 e. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk dengan lingkungannya. 25 Di SMP atau di MTs materi ekosistem merupakan suatu materi dalam mata pelajaran biologi yang diajarkan di kelas VII pada semester genap. Materi ekosistem ini merupakan materi yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. 6. MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Merupakan sekolah yang dibentuk oleh Yayasan NU, terletak di desa Plumbon Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Letak sekolah ini strategis, karena terletak di sebelah jalan raya yang menghubungkan 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Limpung dan Kecamatan Tersono. Dengan kondisi lingkungannya yang masih alami yaitu sebagai berikut: di sisi kiri terdapat lapangan bola yang cukup luas, sebelah kanan dan bagian belakang merupakan persawahan penduduk. 2 Indriyanto, Ekologi Hutan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. 1, hlm http: // akhdian. Net/ 2009/ 10/17/ download undang-undang-lingkungan-hidup-no-2- tahun-2009/, diunduh pada hari minggu pukul 12: 00 tanggal 1 agustus Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Djambatan, 2004), ed. 10, hlm.2.

24 9 7. Tahun ajaran 2009/ 2010 Merupakan tahun ajaran yang dimulai dari bulan juli 2009 dan berakhir pada bulan Juni D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah model pembelajaran inquiry akan berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang tahun ajar 2009/ 2010? 2. Apakah motivasi pembelajaran siswa tersebut akan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al- Syairiyah Limpung Batang tahun ajar 2009/ 2010? E. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian adalah: 1. Bagi Siswa a. Membiasakan siswa belajar secara mandiri, sehingga mampu bersikap dan berfikir kritis. b. Menumbuhkan rasa keterkaitan siswa dalam belajar siswa, karena materi dikaitkan dengan kehidupan nyata dan keseharian siswa. 2. Bagi Guru Memotivasi guru untuk meningkatkan kreativitasnya menyajikan metode belajar dalam proses belajar mengajar (PBM), sehingga dapat memperbaiki pembelajaran dan pengajaran yang ada.. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses kegiatan belajar mengajar, agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan tercapainya suatu tujuan pembelajaran sesuai dengan standar kelulusan berdasarkan kurikulum yang ada.

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Motivasi a. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Motif dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. 1 Menurut Eysenck dan kawan-kawan (dalam Slameto, 1995) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, serta arah umum dari yang tingkah laku manusia. 2 Menurut Gates dan kawan-kawan (dalam Djaali, 2008) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis dan terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg (dalam Djaali, 2008) menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. 1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) hlm.. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), cet., hlm

26 tujuan). 5 Berdasarkan uraian di atas, pengertian motivasi adalah suatu 11 Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy), atau suatu keadaan yang kompleks (a complex state). Dan kesiapsediaan (prepararoty sel) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. 4 Menurut Mc. Donald (dalam Oemar Hamalik, 2009) menyebutkan Motivation is an energi change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. (motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai proses membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku baik secara fisiologis maupun psikologis untuk mencapai suatu tujuan. b. Komponen-komponen motivasi Motivasi memiliki dua komponen, yaitu: 1) komponen dalam (inner component), ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan. 6 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet., hlm Alan Syamsuddin, Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet. 5, hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 9, hlm Ibid., hlm. 159.

27 12 2) komponen luar (outer component), ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai. 7 c. Fungsi Motivasi 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 8 d. Perspektif tentang motivasi 1. Perspektif humanistis Menekankan pada kapasitas siswa untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow. 9 Dan dikenal sebagai teori kebutuhan (needs) yang digambarkan secara hierarki sebagai berikut. Aktualisasi diri Penghargaan / penghormatan Rasa memiliki dan rasa cinta / sayang Perasaan Aman dan Tenteram Kebutuhan Fisiologis Gambar 2. 1 Hierarki kebutuhan Maslow Ibid., hlm Ibid., hlm John. W. Santrock, op.cit., hlm Hamzah B. Uno, op.cit., hlm. 6.

28 1 Dalam dunia pendidikan, teori ini dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan siswa, agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin Perspektif Kognitif Menekankan arti penting dari penentuan, tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar siswa diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri. 12. Perspektif Sosial Di sini siswa dapat berhubungan dengan orang lain, misalnya teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Siswa sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah. 1 e. Jenis-jenis motivasi 1) Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini timbul dalam diri siswa sendiri. Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, serta keinginan diterima oleh orang lain. 14 Motivasi intrinsik berisi: (a) penyesuaian tugas dengan minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) umpan balik atas 11 Ibid., hlm John. W. Santrock, op.cit., hlm Ibid. 14 Oemar Hamalik, op.cit., hlm. 162.

29 14 respons siswa, (d) kesempatan respons siswa yang aktif, dan (e) kesempatan siswa untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya. 15 2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah dan persaingan. 16 Motivasi ekstrinsik berisi: (a) penyesuaian tugas dengan minat, (b) perencanaan yang penuh variasi, (c) respon siswa, (d) kesempatan siswa yang aktif, (e) kesempatan siswa untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan (f) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 17 f. Prinsip-prinsip Motivasi 1) Pujian lebih efektif daripada hukuman. 2) Semua mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat mendasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. ) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar. 4) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain. 5) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi. 6) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru. 7) Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreativitas siswa. 18 g. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran 1) Pernyataan penghargaan secara verbal. 2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. ) Menimbulkan rasa ingin tahu. 4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. 5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. 15 Hamzah B. Uno, op.cit., hlm Oemar Hamalik, op.cit., hlm Hamzah B. Uno, op.cit., hlm Oemar Hamalik, op.cit., hlm

30 15 6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. 7) Menggunakan kaitan yang unik dan tidak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami. 8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. 9) Menggunakan simulasi dan permainan. 10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum. 11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar. 12) Memahami iklim sosial dalam sekolah. 1) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. 14) Memadukan motif-motif yang kuat. 15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. 16) Merumuskan tujuan-tujuan sementara. 17) Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai. 18) Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa. 19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. 20) Memberikan contoh yang positif Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 20 Menurut Clifford T. Morgan yang dikutip oleh Mustaqim dalam Psikologi Pendidikan dijelaskan learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience (belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu). 21 Belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian 19 Hamzah B. Uno, op.cit., hlm Slameto, op.cit., hlm Mustaqim, op.cit., hlm.

31 16 pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. 22 Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. 2 Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, dan mengajar berorentasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. 24 Menurut Usman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2009) pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Rancangan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1) Pembelajaran diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan lingkungan otentik. 2) Isi pembelajaran harus didesain agar relevan dengan karakteristik siswa. ) Menyediakan media dan sumber belajar yang dibutuhkan. 4) Penilaian hasil belajar terhadap siswa dilakukan secara formatif sebagai diadgnosis untuk menyediakan pengalaman belajar secara berkesinambungan dan dalam tingkat belajar sepanjang hayat. 25 Berdasarkan uraian di atas, belajar merupakan proses untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang merupakan hasil pengalamannya sendiri. Sedangkan pembelajaran merupakan proses 22 Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 2, hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), cet., hlm Ibid., hlm

32 17 interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada satu lingkungan yang sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. b. Jenis-jenis Belajar 1) Menurut Robert M. Gagne (dalam Mustaqim, 2001)yaitu: a) keterampilan motorik b) sikap c) kemahiran d) informal verbal e) pengetahuan kegiatan intelektual. 26 2) Menurut Prof. Dr. Nasution (dalam Mustaqim, 2001)yaitu: a) belajar berdasarkan pengamatan b) belajar berdasarkan gerak c) belajar berdasarkan hafalan d) belajar karena masalah (pemecahan masalah) e) belajar berdasarkan emosi. 27 ) Menurut Benyamin S. Bloom dkk, dikenal dengan sebutan taxonomy of education objective, yang dikutip oleh Mustaqim dalam Psikologi Pendidikan ada tiga jenis belajar yaitu: a) ranah kognitif b) ranah afektif c) ranah psikomotor. 28 c. Teori-teori Belajar 1) Aliran skolastik Beranggapan bahwa belajar tidak lain adalah mengulangulang bahan yang dipelajari, makin sering diulang makin dikuasai Mustaqim, Op. Cit., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 46.

33 18 2) Teori koneksionisme Torndike berpendapat bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara stimulus dan respons. 0 ) Teori Gestalt Dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. 1 Insight artinya: dimengertinya persoalan, hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu, hingga hubungan tersebut jelas dan akhirnya didapatkan kemampuan memecahkan problem. Insight ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a) sikap dan taraf kompleksitas situasi b) pengalaman c) integritas dan kematangan individu. 2 4) Teori Belajar Menurut J. Bruner Menurutnya belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. 5) Teori dari R. Gagne Gagne memberikan dua definisi yaitu: a) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku. b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. 4 6) Teori Bandura 0 Ibid., hlm Slameto, op.cit., hlm Mustaqim, op.cit., hlm. 58. Slameto, op.cit., hlm Ibid., hlm. 1.

34 19 Bandura berpendapat bahwa proses belajar dengan mengalami dan meniru apa yang ada di sekitarnya. Ia menamakan teorinya dengan social learning dengan menggunakan prinsip modeling dan imitation. 5 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. 6 1) Faktor-faktor Intern a) Faktor Jasmaniah (1) Faktor kesehatan (2) Cacat tubuh. b) Faktor Psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis, yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. 7 c) Faktor Kelelahan (1) Kelelahan jasmani, terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. 8 (2) Kelelahan rohani, terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 9 2) Faktor-faktor Ekstern a) Faktor-faktor nonsosial dalam belajar 5 Mustaqim, op.cit., hlm Slameto, op.cit., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 59.

35 20 Misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar. 40 b) Faktor-faktor Sosial dalam Belajar Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun tidak langsung hadir. 41. Materi Ekosistem Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 195. Beberapa definisi tentang ekosistem, yaitu: a. Menurut A.G. Tansley (dalam Indriyanto, 2006)menyatakan ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur dan fungsi. 42 b. Ekosistem yaitu tataran kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi. c. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya dan di antara keduanya saling mempengaruhi. 4 d. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. e. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan keduanya saling mempengaruhi Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), cet. 2,hlm Ibid., hlm Indriyanto, op.cit., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 20.

36 21 Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dan diantara keduanya saling mempengaruhi. a. Satuan-satuan Ekosistem 1) Komponen-komponen ekosistem Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem, maka komponen ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu: a) Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tetumbuhan, dan mikroba. b) Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah dan energi. 45 Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hijr ayat sebagai berikut. & ó x«èe ä. ÏΒ $pκïù $uζ Fu;/Ρr&uρ z Å uρu $yγšïù $uζøšs)ø9r&uρ $yγ tρ Šy tβ uúö F{$#uρ t Ï%Î tî/ çµs9 Λä ó 9 tβuρ ÍŠ yètβ $pκïùö/äs9$uζù=yèy_uρ 5βρã öθ Β Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekalikali bukan pemberi rizki kepadanya. (QS. Al-Hijr: 19-20) 46 Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu: a) Komponen autotrof, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri. Yang termasuk ke dalam komponen autotrof adalah golongan tetumbuhan. 2005), hlm Indriyanto, op.cit., hlm Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: CV. Jumanatul Ali-Art,

37 22 b) Komponen heterotrof, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain. Yang termasuk ke dalam komponen heterotrofik adalah binatang, jamur dan jasad renik. 47 Berdasarkan dari segi penyusunnya, ekosistem terdiri dari empat komponen, yaitu: a) Komponen abiotik (benda mati, atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dan lain sebagainya. b) Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau. 48 c) Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang makan organisme lain. (1) Konsumen pertama adalah golongan herbivora. (2) Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. () Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). (4) Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit atau saproba. d) Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan dan manusia yang telah mati). 49 b. Saling Hubungan antarkomponen ekosistem Hubungan antarkomponen dalam ekosistem menjelaskan terjadinya proses pemindahan dan energi. Tentang siklus materi dan arus energi di dalam ekosistem, dapat dilihat pada gambar 2. 2 berikut. 47 Indriyanto, op.cit., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 22.

38 2 Gambar 2. 2 Model sederhana tentang siklus materi dan arus energi dalam ekosistem. 50 1) Hubungan Trofik dalam ekosistem Setiap ekosistem memiliki suatu struktur trofik (tropic structure) dari hubungan makan memakan. Para ahli ekologi membagi spesies dalam suatu komunitas atau ekosistem ke dalam tingkat trofik berdasarkan nutriennya. Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung yang lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof atau produsen primer dan organisme heterotrof yang secara langsung atau tidak langsung bergantung pada hasil fotosintetik produsen primer. 51 a) Rantai Makanan Rantai makanan adalah jalur di sepanjang perpindahan makanan dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik yang lain, dan dimulai dengan produsen primer shifadini9. Files. Wordpress. Com/ 2010/ 94/ untiled1. Jhpg. Diunduh pada pukul 1: 22,m hari selasa tanggal 17 agustus Neil A. Campbell, et.al, Biologi, Jilid, (Jakarta: Erlangga, 2004), cet. 5, hlm

39 24 Misalnya: Tumbuhan hewan herbivora hewan karnivora kecil (belalang) (tikus) hewan karnivora besar (ular) b) Jaring-jaring makanan Jaring-jaring makanan adalah hubungan makan memakan dalam suatu ekosistem dan umumnya saling menjalin. 52 Untuk lebih jelaskan dapat dilihat pada gambar 2. berikut. Gambar 2. jaring-jaring makanan. 5 c. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup 1) Ancaman dan Kerusakan Ekosistem di Indonesia Kerusakan dan perubahan habitat akibat kegiatan dan populasi manusia yang semakin meningkat dengan segala aspeknya merupakan faktor utama pemacu berbagai bentuk 52 Ibid., hlm http: // / biologi/ MO-75/ images/ gb. 12. Jpg, diunduh pada pukul 12: 09 hari selasa tanggal 17 agustus 2010.

40 25 kepunahan spesies dan menurunnya keanekaragaman sumber daya hayati alami secara meluas. 54 Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem, di antaranya adalah penebangan illegal, kebakaran hutan, perusakan hutan bakau yang kemudian dijadikan pembuatan tambak ikan dan udang, adanya pertambangan lepas pantai, serta dijadikannya laut dan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. 55 Kerusakan alam karena ulah manusia ini sudah ditulis di dalam QS. Ar-Rum ayat yang berbunyi uù èt/ Νßγs)ƒÉ ã Ï9 Ä $ Ζ9$# Ï ƒr& ômt6 x. $yϑî/ Ìóst7ø9$#uρ Îhy9ø9$# Îû ߊ$ x ø9$# tyγsß y#ø x. (#ρãýàρ$sù ÇÚö F{$# Îû (#ρçå ö è% tβθãèå_ötƒ öνßγ =yès9 (#θè=ïηxå Ï%!$# t Ï.Îô³ Β ΟèδçsYò2r& tβ%x. 4ã ö6s% ÏΒ t Ï%!$# èπt7é) tã tβ%x. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah). (QS. Ar-Rum: 41-42). 56 2) Usaha manusia dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati Pemerintah Indonesia telah menetapkan kawasan-kawasan yang dilindungi sebagai tempat pelestarian keanekaragaman hayati. Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1990, kawasan yang dilindungi (kawasan konservasi) bagi pelestarian alam terbagi atas dua kelompok utama, yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. 54 Indrawan, et.al, Biologi Konservasi, (Jakarta: Yayasan Obor, 2004), hlm Ibid., hlm Departemen Agama RI, op.cit., hlm

41 26 a) Kawasan Suaka Alam Merupakan kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun perairan, yang memiliki fungsi utama sebagai penyangga kehidupan. Terdapat dua kawasan, yaitu: (1) Cagar alam, yaitu tempat yang hanya dapat dilakukan kegiatan-kegiatan terbatas untuk kepentingan penelitian, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan yang menunjang budidaya. 57 (2) Suaka margasatwa, yaitu tempat yang berfungsi untuk melestarikan keanekaragaman atau keunikan jenis satwa, sehingga dimungkinkan dilakukan kegiatan pembinaan habitatnya untuk tujuan penelitian, pendidikan dan juga wisata terbatas. 58 b) Kawasan Pelestarian Alam Merupakan kawasan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya hayati dan ekosistemnya secara lestari. Yang termasuk dalam kelompok kawasan ini adalah: (1) Taman Nasional, yaitu kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi serta dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan penelitian, pendidikan, serta menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. 59 (2) Taman Hutan Raya, yaitu kawasan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan bukan asli, yang dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. 57 Indrawan, et. al, Op. Cit., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 512.

42 27 () Taman Wisata Alam, yaitu kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi. 60 c) Hutan Lindung Hutan lindung adalah hutan-hutan yang fungsinya untuk melindungi kawasan hutan sebagai sumber daya air, tanah dan ekosistem, sehingga dapat memberikan perlindungan pada sistem penyangga kehidupan. 61 Upaya nyata manusia dalam melestarikan keanekaragaman hayati adalah: a) Melakukan reboisasi terhadap lahan yang telah gundul salah satunya dengan pelaksanaan penanaman 1000 pohon disekitar kita. b) Melakukan penanaman hutan bakau disekitar pantai yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya abrasi. c) Melindungi tumbuhan maupun hewan langka yaitu dengan cara membuat tempat perlindungan khusus berupa cagar alam maupun suaka margasatwa. d) Adanya pelarangan penangkapan biota laut dengan pukat harimau maupun bahan kimia misalnya dengan racun atau bom. 4. Model Inquiry Inquiry merupakan perluasan proses discovery. Inkuiri yang dalam bahasa Inggrisnya inquiry berarti pertanyaan, pemeriksaan atau penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Menurut Edmund inquiry is an intellectual activity in which we seek to find out something not yet known or clearly understood. 62 Inquiry adalah sebuah aktivitas intelek yang kita cari untuk menemukan sesuatu yang belum tahu atau secara jelas tidak dipahami). 60 Ibid., hlm Ibid., hlm Edmund C. Short, Form Of Curriculum Inquiry, (New York: State University, 1991), hlm..

43 28 Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 6 Inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian. 64 Tujuan model pembelajaran inquiry adalah agar siswa tertantang untuk melakukan tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah, mencari sumber sendiri dan mereka belajar bersama dalam kelompok, siswa mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya, serta siswa diharapkan dapat berdebat, menyangga dan mempertahankan pendapatnya. Keunggulan penggunaan model pembelajaran inquiry adalah. a. Dapat membentuk dan mengembangkan sel concept pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik. b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka. d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Situasi proses belajar menjadi lebih tertantang. g. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. i. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional. j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga merupakan dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi Trianto, op.cit., hlm Nuryani Y. Rustaman, et.al, op.cit., hlm Roestiyah NK, op.cit., hlm

44 29 Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa adalah. a. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. b. Inkuiri berfokus pada hipotesis c. Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta). 66 Peran guru dalam pembelajaran model inquiry adalah. a. Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir. b. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan. c. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat. d. Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas. e. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. f. Manajer, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas. g. Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa. 67 Langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran inquiry adalah sebagai berikut. a. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan b. Merumuskan hipotesis c. Mengumpulkan data d. Analisis data e. Membuat kesimpulan. 68 Berikut ini adalah tabel pembelajaran inquiry. Tabel 2.1 : Tahap Pembelajaran Inquiry. 69 No Fase Perilaku Guru 1. Menyajikan pertanyaan masalah atau Guru membimbing siswa mengidentifikasi dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok 2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa 66 Trianto, op.cit., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm

45 0. Merancang Percobaan 4. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi 5. Mengumpulkan dan menganalisis data 6. Membuat kesimpulan untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan, guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan Ada tiga komponen yang dianggap esensial bagi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran inquiry, yaitu: a. Fungsi-fungsi kepemimpinan spesifik yang harus dilakukan di dalam kelompok. b. Peran-peran khusus bagi setiap anggota kelompok harus ditugaskan. c. Suasana emosional yang efektif dan bermakna harus dibangunkan dan dipelihara. 70 hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 9,

46 1 Dengan cara pembelajaran inquiry ini siswa diharapkan meneliti berbagai masalah sosial sehingga mereka memperoleh: a. Pengetahuan b. Ketrampilan akademis c. Sikap dan nilai yang baik d. Keterampilan social Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif, aktif dalam pembelajaran maksudnya adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh siswa. dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru dituntut harus mampu menciptakan suasana yang memungkinkan siswa secara aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru. 72 Keaktifan dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mc. Keachie (dalam Martinis Yamin, 2007) ada tujuh aspek terjadinya keaktifan siswa, yaitu: a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar. c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa. d. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar. e. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa. f. Kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran. g. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 200), cet., hlm Ismail, op.cit., hlm Martinis Yamin, op.cit., hlm. 71.

47 2 Di dalam kelas guru bertindak sebagai pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar, dan tercapainya suatu indikator yang dikehendaki. Di kelas siswa sebagai aktor / subyek, yang banyak berperan dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa tidak hanya pasif saja akan tetapi berperan juga membuat perencanaan, pelaksanaan, dan tercapainya suatu hasil (output) yang bertitik tolak pada kreativitas dan partisipasinya dalam kegiatan pembelajaran. Skema hubungan ini sebagai berikut: Guru Merangsang peran aktif dan partisipasi Siswa Gambar 2. 4 Hubungan guru dan siswa sebagai output. 74 Peran aktif dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran adalah untuk tercapainya suatu indikator dari kompetensi dasar yang telah dikembangkan dari materi pokok. Sebagaimana dalam gambar 5 berikut ini Peran aktif dan partisipasi siswa Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Gambar 2. 5 Peranan aktif dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran Ibid., hlm Ibid. hlm. 79.

48 Raka Joni dan Martinis Yamin menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala. a. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa. b. Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar. c. Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar). d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya dan mencipta siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep. e. Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan. 76 Teknik menjadikan siswa aktif sejak awal, yaitu dengan cara. a. Pembentukan tim: membantu siswa menjadi lebih mengenal satu asma lain atau menciptakan semangat kerjasama dan kesalingtergantungan. b. Penilaian serentak, mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa. c. Pelibatan belajar secara langsung; menciptakan minat awal terhadap pelajaran. 77 Menurut Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin ada sembilan aspek untuk menumbuhkan aktivitas partisipasi siswa, yaitu. a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Menjelaskan tuh instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. c. Mengingatkan kompetensi prasyarat. d. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. f. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. g. Memberikan umpan balik (feed back). 76 Ibid., hlm Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa, (Bandung: Nusamedia dan Nuansa, 2009), cet., hlm. 1.

49 4 h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran. 78 Belakangan secara aktif, walaupun menggunakan metode apa pun tetap saja menyita waktu. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghemat waktu ketika proses pembelajaran. a. Memulai proses pembelajaran pada waktunya. b. Memberikan instruksi yang jelas. c. Memberikan informasi visual semenjak awal. d. Membagikan materi pelajaran secara cepat. e. Mempercepat pelaporan sub kelompok. 79 Bentuk kegiatan belajar aktif, menurut curriculum guiding comite of the Winsconsin Cooperative Educational Planning Program(dalam Oemar Hamalik, 200) adalah sebagai berikut. a. Kegiatan penyelidikan b. Kegiatan penyajian c. Kegiatan latihan mekanis d. Kegiatan apresiasi e. Kegiatan observasi dan mendengarkan f. Kegiatan ekspresi kreatif g. Bekerja dalam kelompok h. Percobaan i. Kegiatan pengorganisasian dan menilai. 80 B. Kajian Pustaka Dalam penelitian ini peneliti telah melaksanakan penelusuran dan kajian sebagai sumber atau referensi yang memiliki kesamaan topik atau relevansi materi pokok permasalahan ini. Hal tersebut dimaksud agar tidak terjadi pengulangan terhadap penelitian sebelumnya untuk mencari sisi lain yang penting untuk diteliti, maka peneliti mencoba menelaah skripsi 78 Martinis Yamin, op.cit., hlm Melvin L. Silberman, op.cit., hlm Oemar Hamalik, op.cit., hlm

50 5 sebelumnya untuk dijadikan sumber acuan dan perbandingan dalam penelitian. Adapun skripsi yang dimaksud sebagai berikut. 1. Skripsi yang disusun oleh Fitria Alwi Zarkasi (NIM: ) pada tahun 2009, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Discovery Inquiry pada Materi Ekosistem di SMP Negeri 1 Purwojati Kabupaten Banyumas. Melakukan penelitian tindakan kelas dengan hasil penelitiannya adalah, hasil belajar aspek kognitif yang mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III sebesar 72, 5%; 75%; dan 95%. Hasil belajar aspek psikomotorik mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan III sebesar 77, 5%; 85%; dan 97, 5%. Hasil belajar aspek afektif mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan III sebesar 87, 5%; 95%; dan 97, 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode Discovery Inquiry memberikan hasil belajar lebih baik. 2. Skripsi yang disusun oleh Alfiyani Yuningrum (NIM: ) pada tahun 2009, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA dengan judul Penerapan Metode Discovery-Inquiry Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Jamur di SMAN 2 Kudus. Hasil penelitiannya adalah, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas X1 77, 79 dengan ketuntasan klasikal sebesar 94, 7%, kelas X2 rata-rata hasil belajar 76, 74 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92, 10%. Sedangkan pada kelas X4 rata-rata hasil belajar 76, 81 dengan ketuntasan klasikal 85% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Aktivitas siswa selama pembelajaran secara klasikal juga tergolong sangat aktif dengan rata-rata keaktifan 92, 10% pada kelas X1, 86, 84% pada kelas X2 dan 86, 84% pada kelas X4. Motivasi selama pembelajaran secara klasikal 75% siswa termasuk dalam kategori sangat termotivasi, dengan rata-rata motivasi 92, 10% pada kelas X1, 89, 47% pada kelas X2, dan 86, 84% untuk kelas X4. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pembelajaran melalui metode Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas serta motivasi siswa dalam pembelajaran.

51 6. Skripsi yang disusun oleh Eka Sumaryani Agustina(NIM: ) pada tahun 2006, mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA dengan judul Kualitas Proses Belajar Mengajar Konsep Invertebrata Menggunakan Pendekatan Guided Discovery Inquiry di SMA Muhammadiyah I Semarang. Hasil penelitiannya adalah, meningkatnya kualitas hasil belajar dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, dengan tingkat penguasaan konsep secara berturut-turut adalah 60%, 95%, dan 95%.jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga sebanyak 1%, 61%, dan 70% dengan kualitas secara berturut-turut kurang, cukup, dan baik. Motivasi belajar siswa meningkat dari sebelum pembelajaran 2% dan sesudah pembelajaran 74%. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pendekatan Guided Discovery Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan serta motivasi siswa dalam pembelajaran. Dari ketiga skripsi yang dijadikan perbandingan oleh peneliti menunjukkan bahwa melalui metode Discovery Inquiry dan pendekatan Guided Discovery Inquiry ini sangat efektif dilaksanakan dalam pembelajaran biologi guna meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, serta hasil belajar siswa. C. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan guru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2008), cet. 4, hlm. 64.

52 7 Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 82 Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. Hipotesis diterima jika ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem. 2. Hipotesis ditolak jika tidak ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem. 82 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 2006), cet. 1, hlm. 71.

53 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi peneliti yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari datadata sebagai langkah penelitian. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui keaktifan siswa di kelas VII pada materi ekosistem dengan model inquiry dan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang. B. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data tentang pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang, maka penelitian ini dilakukan: waktu : Mei 2010 tempat : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang alamat : Jl. Raya Limpung-Tersono KM. 1, 5 Plumbon Limpung Batang. C. Variabel Penelitian Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman. 1 Variabel penelitan pada dasarnya adalah segala yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 1 Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM Press, 2004), cet. 2, hlm. 4. 8

54 9 Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/ nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Dalam penulisan skripsi ini digunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab peubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat). Variabel bebas juga dapat diartikan sebagai variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu (diduga) akan dapat berubah keragamannya. 4 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi pembelajaran siswa melalui model inquiry. Dengan indikator motivasi adalah: a. Siswa belajar dengan tekun dan ulet walaupun tanpa disuruh. b. Adanya minat belajar yang tinggi. c. Mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. d. Siswa mampu mempertahankan pendapatnya. e. Siswa berusaha mencari referensi sendiri untuk memperdalam pengetahuan. f. Semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. 2. Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 5 Dalam penelitian ini yang menjadi 2 Sugiyono, op. cit., hlm. 8. Ibid., hlm Tulus Winarsunu, loc. cit. 5 Sugiyono, loc. cit.

55 40 variabel dependen adalah keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem. Dengan indikator keaktifan meliputi aspek afektif dan aspek psikomotorik. a. Aspek afektif 1) Memperhatikan penjelasan guru. 2) Duduk tenang saat kegiatan diskusi berlangsung. ) Kerja kelompok aktif dan terarah. 4) Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti. 5) Mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman. 6) Menyelesaikan tugas secara kelompok. 7) Membuat catatan diskusi. b. Aspek psikomotorik 1) Ketrampilan dalam mempertahankan alat dan bahan. 2) Kesiapan pribadi. ) Ketrampilan memakai alat dan bahan. 4) Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi data. 5) Kerjasama kelompok. 6) Kemampuan membuat kesimpulan. D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. 6 Eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis, peneliti dengan sengaja dan secara sistematis memasukkan perubahan-perubahan ke dalam gejala-gejala ilmiah dan kemudian mengamati akibat dari perubahan itu. 7 6 Ibid., hlm Donald Ary, et. al, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), cet., hlm. 7.

56 41 Menurut Wiersman (dalam Emzir, 2010) eksperimen merupakan sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, yang sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Menurut Davis (dalam Emzir 2010) penelitian eksperimental didasarkan pada asumsi bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal. Hukum-hukum ini adalah esensinya adalah linear, meskipun bersifat komplikatif dan interaktif. Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menetapkan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal. 8 E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 9 Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti, dan nantinya akan digeneralisasi. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu yang sedikit jumlahnya. 10 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa dan metode pembelajaran yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-variabel yang selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap tingkat keaktifan siswa. Dan juga penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data tentang pengaruh model inquiry terhadap motivasi dan keaktifan siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian 8 Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm Sugiyono, op. cit., hlm Tulus Winarsunu, op.cit., hlm. 12.

57 42 yang langsung dilakukan di medan. Jumlah populasi siswa kelas VII di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang adalah 80 siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 11 Sampel yang baik (biasa disebut sampel yang mewakili) adalah sampel yang anggota-anggotanya mencerminkan sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII A yang berjumlah 40 siswa.. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel data penelitian ini adalah teknik sampel non-random (non-random sampling), dimana individu yang menjadi anggota populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel penelitian. 12 Hal itu karena jumlah populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah sudah di tetapkan oleh peneliti. Dan yang digunakan adalah satu kelas sebagai kelas eksperimen sekaligus kelas kontrol. F. Teknik Pengambilan Data Untuk mendapatkan data-data dari obyek penelitian diperlukan metode yang tepat digunakan untuk pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode atau instrumen. 1 Kuesioner merupakan teknik 11 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 151.

58 4 pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. 14 Peneliti melakukan kontak langsung dengan responden, sehingga diharapkan akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, di mana responden dapat dengan sukarela memberikan data obyektif dan cepat. Bentuk angket yang digunakan sebagai skala pengukurannya adalah dengan menggunakan metode skala likert. Dan dalam bentuk check list (daftar lis), yaitu member jawaban dengan tanda cek ( ). 2. Metode Observasi Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2007) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. 15 Pengertian secara psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan permuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan alat indra. 16 Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi terstruktur, sehingga mengetahui dengan pasti variabel apa yang akan diamati. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya ketika melakukan pengamatan.. Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, diselidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. 17 Tetapi dalam 14 Sugiyono, op. cit., hlm Ibid., hlm Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm Ibid., hlm. 158.

59 44 penelitian ini hanya digunakan dokumen-dokumen sekolah MTs NU Al- Syairiyah dan juga digunakan gambar/ foto sebagai data dari penelitian. G. Penyusunan Alat Pengumpul Data 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan yaitu tahap pembuatan angket. Bentuk angket yang digunakan sebagai skala pengukuran adalah dengan menggunakan metode skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 18 Dalam penelitian ini skala likert yang digunakan dalam bentuk check list (daftar lis). Daftar lis yaitu satu set daftar karakteristik atau kriteria yang memerlukan jawaban sederhana, misalnya dengan tanda cek ( ), apabila setiap item telah terpenuhi Tahap Uji Coba Setelah perangkat disusun, langkah selanjutnya adalah menguji coba pada siswa diluar sampel. Pada penelitian ini uji coba dilakukan pada siswa kelas VII B MTs NU Al-Syairiyah limpung Batang sebanyak 40 siswa, dengan alasan bahwa kelas uji coba setara tingkatan dengan kelas sampel. Angket yang diuji coba sebanyak 25 soal. Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan sebagai alat pengambilan data atau tidak.. Analisis Perangkat Angket Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen 18 Sugiyono, op. cit., hlm Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), cet. 2, hlm. 172.

60 45 dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner. Perangkat soal ini digunakan untuk mengungkapkan motivasi belajar siswa. Setelah perangkat soal angket diuji coba di kelas lain, langkah selanjutnya adalah menganalisis perangkat angket tersebut. Peneliti mengambil 15 soal sebagai alat pengambil data. Analisis perangkat angket ini meliputi validitas dan reliabilitas. a. Validitas Hasil penelitian dianggap valid (shahih) apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. 20 Untuk menghitung kevalidan sebuah instrument digunakan rumus korelasi product moment sebagai rumus validitas soal angket. rxy = Keterangan r xy N X Ν ΧΥ Χ Υ { Ν Χ 2 ( Χ) 2 }{ Ν Υ 2 ( Υ ) 2 } : Korelasi antara variabel X dengan Y : Banyaknya jumlah responden : Jumlah responden yang menjawab selalu Y : Jumlah responden yang menjawab tidak pernah. 21 Korelasi product moment dilambangkan ( r ) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negative sempurna; r =0, artinya tidak ada korelasi; dan r =1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai sebagai berikut. 20 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. 12, hlm Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfa Beta, 2009), hlm. 24.

61 46 Tabel. 1: interpretasi koefisien korelasi nilai r. 22 Interval koefisien Tingkat hubungan 0, 80 1, 000 Sangat kuat 0, 60 0, 799 Kuat 0, 40 0, 599 Cukup kuat 0, 20 0, 99 Rendah 0, 00 0, 199 Sangat rendah b. Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Pengujian instrumen reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencoba mengurus instrumen sekali, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Rumus yang digunakan adalah rumus KR 20 (Kuder Richardson). r 1 2 K St PiZi = 2 ( k 1) St Keterangan K: Jumlah item dalam instrumen Pi : Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 Zi : 1 Pi St 2 : Varians total. 2 H. Teknik Analisis Data 1. Data aktivitas siswa dalam pembelajaran, percobaan, diskusi dan presentasi dianalisis dengan cara: a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh untuk masing-masing siswa 22 Ibid., hlm Sugiyono, op. cit., hlm. 59.

62 47 b. Menghitung rata-rata (mean)untuk masing-masing variabel dengan rumus: Me = Xi N Dimana Me : Mean (rata-rata) : Epsilon (baca jumlah) Xi : nilai X ke i sampai n N : jumlah individu. 24 c. Menghitung persentase tingkat aktivitas siswa Np: R X 100 SM Keterangan: Np : nilai persen yang diharapkan R : skor yang diperoleh siswa SM : skor maksimum ideal. 25 Presentase kriteria keaktifan siswa dengan parameter sebagai berikut: 49 : sangat kurang aktif : kurang aktif : cukup aktif : aktif : sangat aktif 2. Data hasil motivasi siswa dianalisis dengan cara: a. Menjumlah atau menghitung seluruh skor butir pernyataan yang telah terpilih siswa. 24 Ibid, hlm. 49, 25 M. Ngalim Purwanto, Prinsi-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), cet. 14., hlm. 102.

63 48 b. Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut : tidak termotivasi 16-0 : kurang termotivasi 1-45 : termotivasi : sangat termotivasi. Uji Analisis Regresi Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. 26 Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi/ dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. 27 Rumus untuk menghitung analisis regresi adalah sebagai berikut. = a + bx Keterangan: : subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan A : harga Y ketika harga X=0 (konstan) B : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen X : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 28 Harga a dan b dapat dihitung dengan rumus: 26 Riduwan dan Sunarto, op. cit., hlm Sugiyono, op. cit., hlm Ibid., hlm. 261.

64 (b=0). 1 Untuk hipotesis hubungan antara dua variabel. 49 a = ( Y)( X 2 ) ( X)( XY) n X 2 ( X) 2 b = n XY ( X)( Y) n X 2 ( X) Dalam menghitung uji linieritas regresi digunakan rumus: a. Jumlah kuadrat total JK(T) = Y 2 b. Jumlah kuadrat koefisien a JK(A) = ( Y) 2 n c. Jumlah kuadrat regresi ( b/a) JK(b/a) = b{ XY ( X)( Y)} n = {n XY ( X)( Y)} 2 n{n X 2 ( X) 2 d. Jumlah kuadrat sisa JK(S) = JK(T) JK(A) JK(b/a). 0 Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik (Fhitung). Untuk menguji hipotesis nol kriterianya adalah apabila koefisien F hitung lebih besar dari harga F tabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih. Dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut n- 2. Jika F hitung > F tabel maka koefisien itu berarti (b 0) sedangkan jika F hitung < F tabel maka koefisien arah regresi tidak berarti Ho : jika ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem. 29 Ibid.,. hlm Ibid., hlm Ibid.,hlm. 27.

65 50 Ha : jika tidak ada pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem Rumus hubungan antara dua variabel. r = n ΧΥ Χ Υ { n Χ 2 ( Χ) 2 }{ n Υ 2 ( Υ ) 2 } jika r hitung > r tabel berarti Ho diterima. 2 2 Ibid., hlm. 275.

66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data tentang pengaruh penerapan suatu dua metode pembelajaran di suatu kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi pembelajaran melalui model inquiry terhadap tingkat keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu-Al Syairiyah Limpung Batang Tahun ajaran 2009/2010. Sekolah sebagai tempat penelitian ini berdiri pada tanggal 1 mei 1986 di desa Plumbon kecamatan Limpung, yang didirikan oleh Yayasan Islam Al- Syairiyah dengan ketua yayasannya Drs. H. Agus Musyafak. Pada tahun ajaran 2009/2010 mempunyai pengajar 20 orang, pegawai lima orang dan jumlah siswa secara keseluruhan 240 siswa, serta mempunyai 12 jenis sarana dan prasarana sebagai penunjang proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal mei 2010 yang merupakan penelitian eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai uji penelitian adalah kelas VII A dengan jumlah 40 siswa. Di sini diteliti melalui motivasi pembelajaran yang diterapkan melalui model inquiry ini dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Melalui lembar angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah diterapkannya model inquiry dalam proses belajar mengajar bahwa kelas VII A dikategorikan sangat termotivasi dengan jumlah skor angket yang berbedabeda. Kalau dalam persen berarti 100% siswa dalam kategori sangat termotivasi. Hasil dari keaktifan siswa melalui lembar observasi diperoleh melalui dua aspek, yaitu: 51

67 52 1. Aspek afektif Ada siswa (7, 5% siswa) dalam kategori sangat aktif, dan 7 siswa (92, 5% siswa) dalam kategori aktif, dengan nilai yang berbeda-beda. 2. Aspek psikomotorik Ada siswa (7, 5% siswa) dalam kategori sangat aktif, 2 siswa (80% siswa) dalam kategori aktif, serta sisanya 5 siswa (12, 5 siswa) dalam kategori cukup aktif dengan jumlah nilai yang berbeda-beda pula. B. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul, baik dari data observasi keaktifan maupun data angket siswa pada waktu kelas diterapkan model inquiry dengan tujuan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti dan dalam pembuktian menggunakan uji regresi. Langkah langkah yang digunakan untuk menganalisis uji hipotesis adalah sebagai berikut. Tabel 4. 1 Analisis uji regresi untuk motivasi dan keaktifan siswa melalui model inquiry Kode X Y X² Y² XY S S S S S S S S S S S S

68 5 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S JUMLAH( )

69 54 Dengan keterangan bahwa X adalah skor total pada analisis hasil angket motivasi pembelajaran melalui model inquiry. Sedangkan Y adalah keaktifan siswa yang diambil rata-ratanya dari aspek afektif dan aspek psikomotorik. Jumlah analisis uji regresi dari tabel diatas ditemukan hasil ratarata(mean) variabel X adalah 50, 55 dan hasil rata-rata variabel Y adalah 78, 92. Hasil perhitungan rumus regresi untuk tabel diatas ditemukan hasil untuk a = 77, 852 dan b = 0, 021 sehingga ^ Υ menjadi 77, , 021X. Dalam menghitung jumlah kuadrat ada beberapa bagian yang dihitung diantaranya adalah jumlah kuadrat total/jk (T) dengan hasilnya , 98; jumlah kuadrat koefisien a/jk (A) dengan hasilnya 24914, 7; jumlah kuadrat regresi (b/a) / JK (b/a) dengan hasilnya 0, 0795; dan jumlah kuadrat sisa/ JK (S) dengan hasilnya 1157, Perhitungan uji hipotesis nol dengan dk pembilang n=1 dan dk penyebut n=8 ditemukan hasil Fh= 0, 00. Pada F tabel dengan taraf kesalahan antara 1% dan 5% dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 8 (n-2) adalah 4, 10 ( F tabel dapat dilihat pada lampiran). Untuk F hitung < F tabel baik pada taraf kesalahan antara 1% dan 5% dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien regresi tidak berarti (b= a). Perhitungan hipotesis antara dua variabel ditemukan hasil r = 0, 008. Sedangkan untuk r tabel (tabel dapat dilihat pada lampiran) dengan n = 40 serta taraf kesalahan 5% adalah 1, 12 dan taraf kesalahan 1% adalah 0, 40. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4. 2 berikut. Tabel 4. 2 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n = 40 r hitung 0,008 1, 12 r tabel dengan Taraf kesalahan 5% 1% 0, 40 Keterangan Tidak signifikan Tidak signifikan Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18

70 55 C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Motivasi belajar siswa Angket motivasi belajar siswa terhadap proses belajar mengajar melalui model inquiry ini diberikan pada akhir pertemuan. Angket yang diberikan kepada siswa dalam bentuk skala likert. Dalam penelitian ini skala likert yang digunakan dalam bentuk check list (daftar lis). Siswa yang mengisi angket hanya dengan memberi tanda cek ( ) pada kolom pengisian, sehingga mempermudah siswa dalam mengisi angket. Pada analisis hasil angket motivasi dengan jumlah siswa 40 dan soal angket 15, diperoleh bahwa semua siswa masuk dalam kategori sangat termotivasi dengan skor total angket yang beragam. Jumlah skor yang diperoleh siswa dari jumlah skor 46 sampai ada yang jumlah skornya Aktivitas (keaktifan) siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran materi ekosistem melalui model inquiry baik dari aspek afektif maupun aspek psikomotorik rata-rata siswa masuk dalam kriteria aktif. Pada aspek afektif diperoleh data ada siswa masuk dalam kriteria sangat aktif dan sisanya sebanyak 7 siswa masuk dalam kriteria aktif. Pada aspek psikomotorik diperoleh data ada siswa masuk dalam kriteria sangat aktif, 2 siswa masuk kriteria aktif, serta sisanya sebanyak 5 siswa masuk dalam kriteria cukup aktif. Pembelajaran melalui model inquiry ini siswa dapat terlibat dalam proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep meliputi observasi, menyelidiki, dan mencari informasi. Siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan kemampuan yang dimiliki dengan bantuan guru sebagai terhadap stimulus dari guru, sehingga interaksi yang aktif dapat menunjang hasil belajar yang diharapkan. Tujuan dari model inquiry ini adalah agar siswa melakukan tugas, aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah, mencari sumber sendiri dan belajar bersama kelompok, siswa mampu mengemukakan

71 56 pendapatnya dan merumuskan kesimpulannya nanti, menyangga dan mempertahankan pendapatnya. Pengamatan secara langsung yang dapat dilakukan siswa yang berkaitan dengan materi ekosistem adalah siswa dapat melakukan pengamatan dengan cara membuat kuadran dari tali raffia di luar ruangan (di lapangan), kemudian siswa dapat mengamati mahkluk hidup maupun makhluk tak hidup apa saja yang berada di dalam kuadran. serta dapat mengelompokkannya dalam golongan individu maupun populasi yang semuanya tergantung dari jumlahnya. Melalui kegiatan pengamatan siswa juga dapat diarahkan untuk dapat berfikir, dengan demikian siswa dapat memahami hasil pengamatannya sendiri serta dapat memahami dan melengkapi laporan hasil pengamatan, dan siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatannya bersama kelompoknya dan dapat mempresentasikannya di depan kelas. Diterapkannya model inquiry sebagai metode pembelajaran di kelas ditandai dengan meningkatnya kompetensi siswa, menciptakan suasana kelas yang kondusif, siswa terlihat aktif dalam pembelajaran, siswa mempunyai motivasi untuk belajar, serta siswa memperoleh pengalaman belajar yang berarti. D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam melaksanakan penelitian; misalnya pengetahuan yang dimiliki oleh penulis tentang materi yang diteliti. Meskipun demikian peneliti sudah seoptimal mungkin berusaha untuk menjalankan penelitian sesuai kemampuan, keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. Hasil penelitian ternyata menunjukkan ketidak signifikan antara target dan hasil penelitian. Dari keterbatasan yang penulis paparkan di atas, dapat dikatakan dengan sejujurnya, inilah kekurangan dari penelitian yang peneliti lakukan di MTs Nu Al- Syairiyah Limpung Batang. Kekurangan hasil penelitian ini

72 57 diharapkan dapat ditutupi penelitian selanjutnya/disempurnakan oleh peneliti yang berbeda, atau selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini. Namun demikian, hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai simpulan sementara karena hal ini dapat diuji keabsahannya kembali, sehingga penelitian ini dilaksanakan dengan materi yang berbeda, dan kemungkinannya hasil yang didapatkan akan berbeda.

73 BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Setelah peneliti mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Pembelajaran Melalui Model Inquiry terhadap Tingkat Keaktifan Siswa dalam Belajar Biologi Materi Ekosistem di MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Tahun Ajaran 2009/2010 dan berdasarkan pelaksanaan rancangan yang telah ditetapkan di kelas seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulannya adalah: 1. Model pembelajaran inquiry berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat melalui observasi bahwa ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran di kelas siswa cenderung lebih memperhatikan penjelasan guru, duduk tenang saat diskusi sedang berlangsung, bertanya tentang hal yang kurang dimengerti, mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta membuat catatan hasil diskusi. Ketika proses pembelajaran melalui pengamatan, siswa dapat berlatih untuk mempersiapkan dan memakai alat serta bahan praktikum sendiri, berlatih untuk kerja kelompok, serta berlatih membuat kesimpulan hasil pengamatan. 2. Motivasi pembelajaran siswa melalui model inquiry berpengaruh terhadap keaktifan siswa dengan taraf signifikannya melalui r hitung adalah 0, Hasil tersebut berarti lebih kecil dari taraf signifikan r tabel baik pada taraf kesalahan 5% (1, 12) maupun taraf kesalahan 1% (0, 40) dengan n=40. B. SARAN-SARAN Berdasarkan pengalaman dari fakta yang dihadapi oleh pengajar, baik sebelum maupun sesudah penelitian ini dijalankan ada beberapa hal yang 58

74 59 perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA khususnya biologi, yaitu: 1. Pelaksanaan model inquiry dalam proses belajar mengajar mempunyai pengaruh yang baik dalam meningkatkan motivasi belajar serta keaktifan siswa dalam pengamatan, diskusi maupun presentasi, namun ketika melakukan pengamatan ada siswa yang kurang konsentrasi dalam pengamatan, mereka ada yang bermain sendiri ketika proses pengamatan berlangsung. 2. Perlu persiapan lebih awal bagian pengajar untuk mempersiapkan alat dan bahan serta pembagian kelompok, akibatnya akan mengurangi waktu pengajaran. Penggunaan model inquiry dalam pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Batang menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik, karena jika kedua aspek sudah terbangun maka aspek kognitif akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk itu penulis bekerja sama dengan seluruh pihak yang berkompeten di bidang biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung, di antaranya yaitu: a. Guru Pembelajaran biologi terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan di mana dalam hal ini adalah dalam mencapai tujuan pembelajaran, maka peranan guru sebagai pelaku pembelajaran dituntut agar dapat meningkatkan perhatiannya terhadap semua komponen pembelajaran biologi sehingga kualitas pembelajaran biologi dapat mencapai hasil yang optimal. b. Untuk siswa Demi kelancaran proses pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah siswa diharapkan: 1) Tidak melakukan tindakan yang biasa mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 2) Disiplin waktu dan belajar dengan giat pelajaran biologi. ) Mengikuti pelajaran dari jam pertama sampai akhir.

75 60 4) Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. c. Kepada orang tua Hendaknya benar-benar ikut mengontrol kondisi anak di luar jam sekolah dalam proses belajar terutama mata pelajaran biologi. d. Bagi MTs Nu Al-Syairiyah 1) MTs Nu Al-Syairiyah Limpung merupakan tempat belajar para siswa, maka demi keberhasilan proses pembelajaran biologi kelas VII MTs Nu Al-Syairiyah Limpung perlu meningkatkan kualitas serta sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran terutama mata pelajaran biologi. 2) Mengalokasikan waktu dengan tepat sesuai dengan nama-nama siswa. ) Pengontrol siswa di dalam jam sekolah. C. PENUTUP Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan karunia serta kekuatan. Puji syukur dipanjatkan oleh penulis karena dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis selalu berdo a memohon ketabahan dan bimbingan dari Allah, dengan harapan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan bagi penulis sendiri. Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai kekurangan. Segala kekurangan itu memang keterbatasan. Untuk itu penulis meminta kritik serta saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta diridloi Allah SWT. Amin.

76 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, cet. 1. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 200, cet. 5. Ary, Donal, et. Al, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet.. Campbell, Neil. A, et. al, Biologi, Jilid, Jakarta: Erlangga, 2004, cet.. Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Jumatul Ali-Art, Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet.. Emzir, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, Hamalik, Oemar, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 200, cet.,, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 2., Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. 9. Indrawan, et. al, Biologi Konservasi, Jakarta: Yayasan Obor, Indriyanto, Ekologi Hutan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, cet. 1. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail, Jihad, Asep dan Haris Abdul, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Presindo, 2009, cet.. Makmun, Alan Syamsudin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, cet. 5. Mulyasa,E, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

77 Mustaqim, psikologi pendidikan, yogyakarta: pustaka pelajar, 2010, cet. 2. N.K,Roestiyah, strategi belajar mengajar, jakrta: PT Rineka Cipta, 2001, cet. 6. Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, cet. 14. Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistik untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan Bisnis, Bandung: Alfa Beta, Rustaman, Nuryani. Y, et. al, Strategi Belajar Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia: Fakultas MIPA, 200 Santrock, John. W, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, cet. 1. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, Short, Edmund. C, Form of Curriculum Inquiry, New York: State University, Silberman, Melvin. L, Active Learning 101 Cara Belajar, Bandung: Nusamedia dan Nuansa, 2009, cet.. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, cet.. Soemarwoto, Otto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta: Djambatan, 2004, ed. 10. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfa Beta, 2007, cet. 12., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfa Beta, 2008, cet. 14. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, cet. 2. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, cet. 2. Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet.. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.

78 Uno, Hamzah. B, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 4. Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang: UMM Press, 2004, cet. 2. Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Sisiwa, Jakarta; Gaung Persada Press 2007, cet Net/2009/10/17/download undang-undang-lingkungan hidup-no- 2-tahun-2009/, diunduh pada hari minggu pukul 12:00 tanggal 1 Agustus Files. Wordpress. Com/2010/94/untiled1. jhpg. Diunduh pada pukul 11: 22, hari selasa, tanggal 17 Agustus http: // /biologi/Mo-75/images/gb. 12.jpg. diunduh pada pukul 12: 09, hari selasa, tanggal 17 Agustus 2010.

79 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama : SUPRIYANTI NIM : Tempat/Tanggal Lahir : Batang, 20 Oktober 1988 Alamat Asal : Babadan Rt 5/ No. 40 Limpung Batang Alamat Sekarang : Brumbung,Mranggen Demak Jenjang Pendidikan : 1. SDN 02 Babadan Limpung Batang, Lulus Tahun SMP Negeri 1 Limpung Batang, Lulus Tahun 200. SMA Negeri 1 Subah Batang, Lulus Tahun Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006 Penulis, SUPRIYANTI NIM:

80 Lampiran 1 SILABUS Sekolah Kelas Mata Pelajaran : MTs Nu Al-Syairiyah Limpung : VII (Tujuh) : IPA Biologi Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Teknik Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar 5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik Gejala Alam Biotik dan Abiotik - Melakukan pengamatan gejala alam kebendaan pada objek biotik di ling-kungan sekitar. - Melakukan pengamatan gejala alam berbentuk kebendaan pada objek abiotik di lingkungan sekitar. - Melakukan pengamatan gejala keja-dian pada objek - Membedakan Observasi gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan. - Membedakan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik Tes Tulis Lembar observasi PG Amati perbandingan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik dan abiotik. Berikut ini manakah yang termasuk gejala alam kejadian pada objek biotik? a. bau 2 40' Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h.25-29, dan lingkungan.

81 Kompetensi Dasar 5. Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran biotik di lingkungan sekitar. - Melakukan pengamatan gejala keja-dian pada objek abiotik di lingkungan sekitar. Mikroskop - Mencari informasi tentang bagianbagian dan fungsi mikroskop. - Melakukan eksperimen dengan benar menggunakan mikroskop. - Melakukan Indikator melalui pengamatan. - Mengenal bagianbagian mikroskop. - Menggunakan mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, dan menemukan objek). - Membuat prediksi bangun dimensi apabila tersedia hasil pengamatan 2 dimensi (horizontal dan vertikal). - Membuat sayatan Teknik Tes unjuk kerja Tes tertulis Bentuk Instrumen Uji petik kerja prosedur Uraian Penilaian Contoh Instrumen b. tumbuh c. warna d. ukuran Tentukan dan sebutkan bagianbagian mikroskop. Jelaskan bagaimana cara membuat preparat irisan membujur batang. Alokasi Waktu Sumber Belajar 4 40' Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h.29-40, buku referensi yang relevan, dan alat-alat praktikum

82 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran eksperimen untuk membuat sayatan dan preparat basah. - Melakukan pembedahan untuk membuka penutup tubuh hewan. Indikator menurut arah tertentu (melintang, membujur, dll). - Membuat preparat basah. - Melakukan pembedahan dengan alat dan cara yang tepat. Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Uraian Bagaimana cara membedah ikan? Jelaskan menurut pengetahuanmu. Alokasi Waktu Sumber Belajar 5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam Keselamatan Kerja - Mencari informasi melalui referensi tentang keselamatan kerja. - Studi pustaka tentang alat dan bahan-bahan yang berbahaya dalam pengamatan gejala alam. - Memegang, membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman. - Mendeskripsikan alat dan bahanbahan yang berbahaya. Tes unjuk kerja Tes tulis Tes tulis Uji petik kerja prosedur PG Lakukan dengan prosedur yang benar cara membawa dan memperlakukan mikroskop. Manakah bahanbahan berbahaya yang dapat ditemukan di laboratorium? a. air b. asam sulfat 2 40' Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h.44-48, buku referensi yang relevan,alat dan bahan praktikum

83 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Teknik Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen PG c. alkohol d. larutan glukose Alokasi Waktu Sumber Belajar - Studi pustaka tentang simbolsimbol dalam laboratorium. - Mengindentifikasi simbol-simbol dalam laboratorium. Apakah arti simbol di bawah ini? a. bahan yang mudah terbakar b. bahan yang beracun c. alat mudah pecah d. alat mudah mengalami korosi

84 Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar 6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup Ciri-ciri makhluk hidup - Mengamati ciri-ciri makhluk hidup di lingkungan sekitar. - Merumuskan karakteristik atau kekhasan ciri makhluk hidup berdasarkan hasil pengamatan. - Mengamati perbedaan ciri tumbuhan, hewan dan manusia. - Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. - Membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup berdasar hasil observasi. - Membedakan ciri tumbu-han dan hewan. Tes tertulis Tes kinerja Tes tertulis PG Tes unjuk kerja produk Uraian Pernyataan berikut ini berhubungan dengan ciri makhluk hidup, kecuali. a. peka terhadap rangsang b. tumbuh dan berkem-bangbiak c. memerlukan suhu terten-tu untuk pertumbuhan d semua dapat berpindah tempat Pilihlah tiga makhluk hidup yang ada di sekitar dan identifikasilah 4 ciri serta buatlah laporannya. 2 40' Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h lingkungan,alat dan bahan praktikum

85 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar Tuliskan 2 ciri makhluk hidup yang membedakan hewan dan tumbuhan 6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciriciri yang dimiliki Klasifikasi Makhluk hidup - Mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki organisme. - Mencari informasi melalui referensi tentang pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup. - Melakukan klasifikasi makhluk - Membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya berdasarkan ciri khusus kehidupan yang dimilikinya. - Mendeskripsikan pentingnya dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Tes tertulis Tes tertulis Tes unjuk kerja PG Uraian Uji petik kerja produk Ciri yang dengan mudah untuk membedakan antara kadal dan katak yaitu a. kepala b. kulit c. alat gerak d. ekor Mengapa makhluk hidup perlu diklasifikasikan? Dari gambar beberapa hewan yang sudah 2 40 Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h.6-78 lingkungan,alat dan bahan praktikum

86 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran hidup berdasar ciri yang dimiliki. - Mengelompokkan organisme yang memiliki persamaan ciri dalam satu kelompok tertentu. - Indikator Mengklasifikasikan beberapa makhluk hidup di sekitar berdasar ciri yang diamati. - Membuat perbandingan ciriciri khusus tiap king-dom dalam sistem 5 kingdom. Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Tes tertulis Uraian tersedia, klasifikasikanlah berdasar ciri yang dapat diamati dan buatlah tabel klasifikasinya. Buatlah tabel perbandingan untuk menunjukkan ciriciri khusus tiap kingdom dalam sistem 5 kingdom. Alokasi Waktu Sumber Belajar 6. Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel Keragaman Pada Sistem Organisasi Kehidupan - Melakukan pengamatan sel dan jaringan dengan menggunakan mikroskop. - Mendeskripsikan keragaman tingkat sel berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop. Tes unjuk kerja produk Uji petik kerja produk Deskripsikan keragaman bentuk sel berdasarkan hasil pengamatan preparat awetan daun yang telah 4 40 Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h , lingkungan, alat dan bahan

87 Kompetensi Dasar sampai organisme Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran - Melakukan identifikasi organorgan dan sistem organ pada manusia dan tumbuhan. - Mencari informasi melalui referensi tentang konsep sel, jaringan, organ dan sistem organ. Indikator - Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan menurut sel-sel penyusunnya. - Mendeskripsikan keragaman tingkat organ dan sistem organ berdasarkan hasil pengamatan. - Mengkaitkan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh. Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Uraian Uraian Uraian tersedia menggunakan mikroskop. Deskripsikan karakteristik sel penyusun jaringan palisade pada daun. Amatilah tumbuhan pacar air (Impatien balsamina) dan tuliskan namanama organ penyusunnya. Jelaskan hubungan antara sel, jaringan, organ dan sistem organ penyusun tubuh. Alokasi Waktu Sumber Belajar praktikum

88 Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem Kompetensi Materi Pokok/ Pembelajar Kegiatan pembelajaran Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem Ekosistem - Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar sebagai satuan ekosistem. - Menggali informasi dari nara sumber atau melihat tayangan video tentang komponen suatu satuan ekosistem yang spesifik (ekosistem sawah, ekosistem hutan, ekosistem danau). - Membuat beberapa model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan. - Mengidentifikasik an satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan sumber energi utama. - Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosis-tem. Observasi Tugas Lembar observasi Tugas proyek Amatilah salah satu contoh ekosistem yang ada di sekitarmu dan jelaskan satuan-satuan penyusunnya. Buatlah model diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati! Lakukan dalam bentuk kerja 6 40 Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h , lingkungan alat dan bahan praktikum

89 Kompetensi Materi Pokok/ Pembelajar Kegiatan pembelajaran Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen kelompok dan presentasikan di depan kelas pada saat yang ditetapkan. Alokasi Waktu Sumber Belajar 7.2 Mengidentifik asi-kan pentingnya keanekaragam an makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Keanekara gaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem - Mencari informasi melalui studi pustaka untuk merumuskan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka. - Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka. - Menyebutkan contoh tumbuhan dan hewan yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi. Tes tulis Tes lisan Tes tulis Isian Daftar pertanyaa n PG Makhluk hidup dinyatakan tergolong langka apabila... Sebutkan 2 contoh hewan dan tumbuhan langka di Indonesia Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h , lingkungan, alat dan bahan praktikum - Mengemukakan Salah satu alasan

90 Kompetensi 7. Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan Materi Pokok/ Pembelajar Kepadatan populasi manusia hubungann ya dengan lingkungan Kegiatan pembelajaran - Mengumpulkan tulisantulisan yang terkait dengan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi. - Studi pustaka untuk merumuskan konsep kepadatan populasi. Indikator pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka. - Membuat tulisan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi. - Memprediksi hubungan antara Teknik Penugasan Tes tulis Tes tulis Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka agar... a. terjaminnya ketersediaan plasma nutfah b. jumlah tumbuhan dan Tugas hewan tidak rumah berkurang c. memperindah alam d. memutus kelangsungan daur hara yang di Uraian alam Uraian Buatlah karangan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan Alokasi Waktu 2 40 Sumber Belajar Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h , buku referensi yang relevan, lingkungan, gambar dan foto

91 Kompetensi Materi Pokok/ Pembelajar Kegiatan pembelajaran - Mengkaji hubungan kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan melalui tayangan dan/atau gambar. Indikator populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih dan udara bersih. - Memprediksi hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan pangan. - Memprediksi hubungan antara populasi penduduk dengan ketersediaan lahan. - Menjelaskan pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan Teknik Tes tulis Tes tulis Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen atau hewan langka yang dilindungi Uraian Jelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan Uraian kebutuhan air bersih. Jelaskan hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan pangan. Jelaskan hubungan populasi penduduk dengan ketersediaan lahan. Jelaskan kemungkinan kerusakan Alokasi Waktu Sumber Belajar

92 Kompetensi Materi Pokok/ Pembelajar Kegiatan pembelajaran Indikator lingkungan Teknik Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen lingkungan yang dapat terjadi jika populasi penduduk terus meningkat. Alokasi Waktu Sumber Belajar 7.4 Mengaplikasi kan peran manusia dalam pengelolaan lingku-ngan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan Pencemara n dan Kerusakan Lingkunga n - Studi pustaka untuk merumuskan konsep kerusakan dan pencemaran lingkungan. - Melihat gambar dan/atau tayangan tentang aktivitas - Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya Tes tulis Tes tulis PG Uraian Pernyataan: 1. menurunnya ketersediaan kayu 2. meningkatka n suhu udara secara global. meningkatny a kan-dungan O 2 di udara 4. menurunnya ketersediaan air tanah 4 40 Buku IPA terpadu jl.1b (Esis) h ,buku referensi yang relevan, lingkungan, artikel, gambar dan foto

93 Kompetensi Materi Pokok/ Pembelajar Kegiatan pembelajaran manusia yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. - Merumuskan tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktivitas manusia. Indikator - Menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya. - Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Teknik Penugasan Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen Tugas rumah Manakah pernyataan yang berhubungan dengan penebangan hutan? a. 1, 2, dan b. 1, 2, dan 4 c. 1,, dan 4 d. 2,, dan 4 Jelaskan pengaruh pencemaran air terhadap kesehatan manusia. Buatlah suatu artikel cara menanggulangi pencemaran lingkungan. Silakan memilih topiknya, dapat Alokasi Waktu Sumber Belajar

94 Kompetensi Materi Pokok/ Pembelajar Kegiatan pembelajaran Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrume Contoh Instrumen berkait dengan pencemaran udara, pencemaran tanah, atau pencemaran air. Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengetahui Kepala MTs Nu Al-Syairiyah Limpung Guru Mata Pelajaran IPA Ahkmad Makhali, M.Ag Rizki Murtikasari, S.Pd

95 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : MTs NU Al-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS : VII PROGRAM : IPA SEMESTER : 2 MATERI POKOK : Ekosistem SUB MATERI POKOK : 1.1 Satuan dalam ekosistem 1.2 Saling hubungan antar ekosistem 1. Upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup WAKTU : 4 JP(4 X 45 menit) STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antar komponen ekosistem INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian ekosistem 2. Menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem. Melakukan kegiatan praktikum mengenai satuan makhluk hidup dalam ekosistem 4. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem 5. Menjelaskan saling hubungan antar komponen ekosistem 6. Mendeskripsikan upaya manusia dalam melestarikan keanekaragaman makhluk hidup 7. Melakukan pengamatan terhadap komponen-komponen ekosistem TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem 2. Siswa dapat menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem. Siswa dapat menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem berdasarkan hasil kegiatan praktikum 4. Siswa dapat menyebutkan contoh dari satuan dari makhluk hidup dalam ekosistem berdasarkan hasil kegiatan praktikum 5. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem 6. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen ekosistem berdasarkan hasil pengamatan 7. Siswa dapat menjelaskan saling hubungan antara ekosistem 8. Siswa dapat mendeskripsikan upaya manusia dalam melestarikan keanekaragaman makhluk hidup 9. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan dan kegiatan praktikum di depan kelas

96 A. METODE PEMBELAJARAN 1. Metode ceramah 2. Metode Tanya jawab. Metode praktikum 4. Metode diskusi 5. Metode presentasi B. MODEL PEMBELAJARAN Model inquiry C. SUMBER BELAJAR 1. Campbell, neil A, dkk, Biologi, Jilid, Jakarta: Erlangga, Indriyanto, Ekologi Hutan, Jakarta: Bumi Aksara, Tim Sains, IPA Terpadu 1, Semarang: Aneka Ilmu, internet D. ALAT DAN BAHAN LKS, tali raffia, mistar gulung dan lembar diskusi. E. SKENARIO PEMBELAJARAN Pertemuan pertama Kegiatan pembelajaran A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa 2. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan menunjukkan tanaman jumlahnya satu atau lebih, dan memberikan pertanyaan apabila jumlah tanaman satu dinamakan apa dan apabila tanaman banyak dinamakan apa?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran B. Kegiatan inti 1. Siswa diminta untuk membentuk kelompok, satu kelas terdiri dari enam kelompok( masing-masing terdiri dari enam-tujuh siswa) 2. Guru membagikan lembar petunjuk praktikum kepada setiap kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa mengenai kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan serta waktu yang diperlukan untuk kegiatan praktikum adalah 10 menit 4. Seluruh siswa diminta keluar lapangan untuk melaksanakan kegiatan praktikum 5. Guru meminta siswa masuk ke kelas dan duduk berdasarkan kelompoknya 6. Siswa diberi waktu 10 menit untuk mendiskusikan hasil Waktu 5 menit 80 menit

97 praktikum 7. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas 8. Guru meminta siswa untuk bertanya apabila ada materi yang belum paham C. Penutup 1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kembali lembar diskusi yang telah diberikan 2. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Guru mengucapkan salam Pertemuan kedua Kegiatan pembelajaran A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa 2. Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran. Guru mengingatkan materi pertemuan sebelumnya B. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi melanjutkan pada pertemuan sebelumnya 2. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Guru membagi lembar diskusi pada tiap-tiap kelompok 4. Guru menjelaskan tata cara diskusi serta waktu yang diperlukan untuk melaksanakan diskusi (waktu yang diperlukan adalah 10 menit) 5. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya 6. Guru meminta siswa untuk bertanya tentang materi apa yang belum paham C. Penutup 1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi 2. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini. Guru mengucapkan salam 5 menit waktu 5 menit 80 menit 5 menit F. PENILAIAN 1. Teknik penilaian : lembar observasi 2. Bentuk instrumen : lembar observasi. Lembar penilaian : lembar afektif dan psikomotorik 4. Contoh instrumen :

98 a. Lembar observasi aspek afektif rubrik No Aspek yang diamati Memperhatikan penjelasan guru Duduk tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung Kerja kelompok aktif dan terarah Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti Mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman Menyelesaikan tugas secara kelompok Membuat catatan hasil diskusi Jumlah skor Skor Penilaian aspek afektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai: jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor maksimum b. Lembar observasi aspek psikomotor rubrik No Aspek yang diamati Ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan Kesiapan pribadi Ketrampilan memakai alat dan bahan Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi Kerja sama kelompok Kemampuan membuat kesimpulan Jumlah skor Skor Penilaian aspek psikomotorik dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai: jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor maksimum Batang, Mei 2010

99 Guru Mata Pelajaran Biologi, Peneliti, Rizki Murtikasari, S.Pd Supiyanti NIM Mengetahui, Kepala MTs NU Al-Syairiyah Limpung Ahmad Makhali

100 Lampiran Untuk mempermudah penulisan data maka untuk siswa yang mengisi angket uji coba diganti dengan kode UC No Nama siswa Kode siswa Affan Saiful Umar Ajib Kurniawan Akhmad Khoirul Anam Choirul Imam Didik Irfan Syafii Eko Hermawan Ervina Salisati Fathul Rohmah Fifid Ristanto Fihkri Ramadanif Fiki Fuailah Fiki Mukharofah Hidayatul Mudrikah Imam Harifudin. R Irna Safianti Isrifatul Munifah Muhammad Adib. M Muhammad Alfian. C Muhammad Kholid. F Muhammad Amir Irsyad Muhammad Imron Muhammad Ainul. B Muhammad Faid. H Mukhsinudin Muthoharoh Nova Faizal Anies. M Nur Isnaeni Nurul Muslikhah Purwoko Reni Dzakiatul Aqliyah Resma Agustina Retno Pramularsih Rizka Khoirunisa Siit Mutiati Sri Wahyuni Tri Wahyuni Ulfa Maulida Ulya Donitah Wahyu Ulil Khusna Yana Sri Pertiwi UC-1 UC-2 UC- UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-1 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-2 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-0 UC-1 UC-2 UC- UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-40

101 Lampiran 4 KISI-KISI LEMBAR ANGKET UJI COBA Sub No pernyataan Variabel Indikator variabel Positif Negatif Motivasi Intrinsik Belajar ekstrinsik 1. Belajar dengan tekun 2. Belajar dengan ulet. Adanya minat belajar yang tinggi 4. Belajar ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli dibidang tertentu dengan kemauan untuk berprestasi 5. Senang bekerja sendiri 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Senang mencari dan memecahkan masalah 8. Belajar demi memenuhi kewajiban 9. Belajar demi memperoleh hadiah 10. Belajar untuk menghindari hukuman 11. Belajar demi memperoleh pujian 12. Belajar demi menciptakan kesiapan dini dalam ulangan 1. Memiliki pengalaman pribadi dalam mencapai keberhasilan 14. Belajar karena pelajarannya menarik perhatian 15. Belajar karena suka dengan mata pelajaran tersebut 16. Belajar karena pelajarannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari 1 4 6, 9, 25 10, Jumlah pernyataan

102 Lampiran 5 Lembar angket uji coba Nama:... LEMBAR MOTIVASI BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian 1. pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cek ( ) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai. 2. jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya.. angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar anda. Keterangan pilihan jawaban: SL : selalu SR : sering KD : kadang-kadang TP : tidak pernah No Pernyataan SL SR KD TP 1 Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru biologi 2 Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru biologi Saya mengerjakan tugas rumah di sekolah 4 Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 5 Saya lebih suka diam apabila ada pelajaran biologi yang kurang saya pahami 6 Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran biologi yang kurang saya pahami 7 Saya suka pelajaran biologi, karena pelajarannya menarik 8 Saya merasa bosan belajar biologi, karena materinya berupa hafalan 9 Saya belajar rajin dan teratur agar saya paham pelajaran biologi 10 Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita menjadi ahli biologi 11 Saya belajar rajin dan teratur untuk meraih nilai tertinggi 12 Saya merasa puas terhadap hasil belajar sendiri

103 1 Saya tidak mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit 14 saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya anggap benar 15 Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban 16 Saya belajar dengan tekun untuk mendapatkan hadiah dari orang tua 17 Saya rajin belajar walaupun tidak ada ulangan agar mendapatkan pujian dari orang tua 18 Saya rajin belajar agar tidak dimarahi orang tua 19 Saya belajar jika ada ujian 20 Kegagalan yang berulang-ulang membuat saya malas belajar 21 Saya mencari referensi lain untuk memperdalam pengetahuan tentang biologi 22 Saya senang belajar biologi karena berhubungan dengan diri kita sendiri dan alam sekitar 2 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran 24 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya jenuh di kelas 25 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang biologi Keterangan: Untuk pernyataan positif Selalu : 4 Sering : Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 Untuk pernyataan negatif Selalu : 1 Sering : 2 Kadang-kadang : Tidak pernah : 4

104 Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut: Skor 1-15 : tidak termotivasi Skor 16-0 : kurang termotivasi Skor 1-45 : termotivasi Skor : sangat termotivasi

105 ANALISIS HASIL ANGKET UJI COBA MOTIVASI PEMBELAJARAN SISWA

106

107 Lampiran 7 Untuk mempermudah dalam pengolahan data, maka nama siswa diganti dengan kode siswa. Kelas VII A No Nama siswa Kode siswa 1 Akhmad Effendi S-1 2 Alfian Hidayat S-2 Alias Lutfiana S- 4 Anas Fatul. L S-4 5 Ari Yulianto S-5 6 David Alfianto S-6 7 Dian Pratiwi S-7 8 Efa Yulianti S-8 9 Erniyanti S-9 10 Fariz Zulhilmi S Fathahul Arifin S Hasan Albana S-12 1 Hidayatul Fatikhah S-1 14 Ifan Fadila. A S Ikhbirul Kusen S Inne Za rotul. A S Irfan Fridenianto S Kuswibisono S Lalili Aslikhah S Maghfirotus.S S Mazizati Irsya S Miftah Faridi S-22 2 Mirza Syahriya S-2 24 Muhamad Farizal S Muhamad Rizal. Z S Muhamad Farid. R S Muhamad Hamzah. N S Muhamad Fatkhur. R S Muhamad Toha S-29 0 Multazam S-0 1 Nur Faizah S-1 2 Putri Mardiana S-2 Rizki Kurotul. A S- 4 Rizki Kurniyati S-4 5 Rosidin S-5 6 Roudhotun. N S-6 7 Siti Amna S-7 8 Tri Kumala Dewi S-8 9 Winbangun Ijazani S-9 40 Yulfa Arofah S-40

108 Lampiran 8 KISI-KISI LEMBAR ANGKET ANGKET MOTIVASI variabel Motivasi belajar Sub variable Intrinsik Ekstrinsik Indikator No. Pernyataan Jumlah Positif negatif pernyataan 1. Belajar dengan 1, 5 2 tekun 2. Belajar dengan ulet 2 1. Adanya minat belajar yang tinggi, Belajar ingin menjadi peran 6, 7 2 terdidik atau menjadi ahli di bidang tertentu dengan kemauan untuk berprestasi 5. Dapat mempertahankan 8 1 pendapatnya 6. Belajar demi memenuhi kewajiban 7. Belajar demi memperoleh pujian 8. Belajar untuk menghindari hukuman 9. Memiliki pengalaman pribadi dalam mencapai keberhasilan 10. Belajar karena mata pelajarannya menarik perhatian 11. Belajar karena suka dengan pelajaran tersebut 12. Belajar karena pelajarannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

109 Lampiran 9 Lembar angket motivasi belajar siswa LEMBAR MOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY Petunjuk Pengisian 1. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cek( ) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai 2. Jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar anda. Keterangan Pilihan Jawaban: SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang TP : Tidak pernah No Pernyataan SL SR KD TP 1 Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru biologi 2 Saya mengerjakan tugas rumah di rumah Saya saya bertanya pada guru apabila ada pelejaran biologi yang kurang saya pahami 4 Saya saya suka pelajaran biologi karena pelajarannya menarik 5 Saya belajar rajin dan teratur agar saya paham pelajaran biologi 6 Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita menjadi ahli biologi 7 Saya belajar rajin dan teratur untuk meraih nilai tertinggi 8 Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya anggap benar 9 Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban 10 Saya rajin belajar walaupun tidak ada ulangan agar mendapat pujian dari orang tua 11 Saya rajin belajar agar tidak dimarahi orang tua 12 Saya mencari referensi lain untuk memperdalam pengetahuan tentang biologi

110 1 Saya senang belajar biologi karena berhubungan dengan diri kita sendiri dan alam sekitar 14 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya lebih aktif dalam proses pembelajaran 15 Pembelajaran dengan menggunakan model inquiry membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang biologi Keterangan: Untuk pernyataan positif Selalu : 4 Sering : Kadang-kadang : 2 Tidak pernah : 1 Untuk pernyataan negatif Selalu : 1 Sering : 2 Kadang-kadang : Tidak pernah : 4 Menentukan kategori motivasi belajar siswa dengan parameter sebagai berikut: Skor 1-15 : tidak termotifasi Skor 16-0 : kurang termotifasi Skor 1-45 : termotifasi Skor : sangat termotifasi

111 Lampiran 10 ANALISIS HASIL ANGKET MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY No Kode No Angket Skor Total Kategori 1 S Sangat Termotivasi 2 S Sangat Termotivasi S Sangat Termotivasi 4 S Sangat Termotivasi 5 S Sangat Termotivasi 6 S Sangat Termotivasi 7 S Sangat Termotivasi 8 S Sangat Termotivasi 9 S Sangat Termotivasi 10 S Sangat Termotivasi 11 S Sangat Termotivasi 12 S Sangat Termotivasi 1 S Sangat Termotivasi 14 S Sangat Termotivasi 15 S Sangat Termotivasi 16 S Sangat Termotivasi 17 S Sangat Termotivasi 18 S Sangat Termotivasi 19 S Sangat Termotivasi 20 S Sangat Termotivasi 21 S Sangat Termotivasi 22 S Sangat Termotivasi 2 S Sangat Termotivasi 24 S Sangat Termotivasi 25 S Sangat Termotivasi 26 S Sangat Termotivasi 27 S Sangat Termotivasi 28 S Sangat Termotivasi 29 S Sangat Termotivasi 0 S Sangat Termotivasi 1 S Sangat Termotivasi 2 S Sangat Termotivasi S Sangat Termotivasi 4 S Sangat Termotivasi 5 S Sangat Termotivasi 6 S Sangat Termotivasi 7 S Sangat Termotivasi 8 S Sangat Termotivasi 9 S Sangat Termotivasi 40 S Sangat Termotivasi

112 Lampiran 11 RUBRIK ASPEK AFEKTIF No Aspek yang diamati skor 1 Memperhatikan penjelasan guru a. Fokus, memperhatikan, menyimak, dan tidak gaduh b. Memperhatikan, menyimak, dan tidak gaduh c. Menyimak dan tidak gaduh d. Tidak menyimak dan ramai sendiri Duduk tenang saat kegiatan diskusi berlangsung a. Siswa duduk tenang dengan seksama mengikuti jalannya diskusi b. Siswa duduk tetapi bicara sendiri c. Siswa duduk dengan banyak tingkah d. Siswa berdiri bahkan berjalan-jalan di kelas saat diskusi berlangsung Kerja kelompok aktif dan terarah a. Berdiskusi, berpendapat, bertanya, dan bekerjasama b. Berdiskusi, memperhatiakan, bertanya tentang hal yang tidak dimengerti c. Berdiskusi, memperhatikan dan menyimak d. Tidak berpendapat dan tidak memperhatikan 4 Bertanya tentang hal yang kurang dimengerti a. Pertanyaan sesuai materi pelajaran, pertanyaan jelas, susunan kalimatnya benar, runtut dan sistematis b. Pertanyaan sesuai materi pembelajaran, tetapi susunan kalimatnya tidak benar sehingga pertanyaannya kurang jelas c. Pertanyaan kurang sesuai dengan materi pembelajaran, susunan kalimatnya kurang baik, meskipun pertanyaanya jelas d. Tidak pernah mengajukan pertanyaan 5 Mampu meneerima pendapat maupun sanggahan dari teman a. Menampung dan menerima pendapat teman, menjawab sanggahan dari kelompok lain, mampu mempertahankan argumennya b. Menampung dan menerima pendapat teman, menjawab sanggahan dari kelompok lain c. Mempertahankan pendapatnya sendiri, mengajukan argumen yang sesuai d. Marah, tidak mau menerima pendapat dari teman atau kelompok lain 6 Menyelesaikan tugas secara kelompok a. Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok, pembagian tugas, dibahas bersama, menghargai pendapat teman, bekerja dengan teratut sesuai dengan petunjuk b. Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok, menghargai pendapat teman c. Kurang dapat bekerjasama dalam menyelesaikan tugas secara kelompok d. Menelesaikan tugas secara individu, tidak menghargai pendapat teman 7 Membuat catatan diskusi a. Siswa membuat catatan hasil diskusi( minimal tiga) dari kelompok lain b. Siswa mencatat hasil diskusi( minimal dua) dari kelompok lain c. Siswa hanya mencatat hasil diskusi kelompoknya sendiri d. Siswa tidak membuat catatn hasil diskusi kelompok

113 Lampiran 12 LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL INQUIRY Satuan pendidikan Materi pelajaran Materi pokok Sub materi pokok Aspek : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang : Biologi : Ekosistem : Satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. : Afektif No Nama Akhmad Effendi Alfian Hidayat Alias Lutfiana Anas Fatul. L Ari Yulianto David Alfianto Dian Pratiwi Efa Yulianti Erniyanti Fariz Zulhimi Fathahul Arifin Hasan Albana Hidayatul Fatikhah Ifan Fadila. A Ikhbirul Kusen Inne Zar atul. A Irfan Fridenianto Kuswibisono Laili Aslikha Maghfirotus.S Mazizati Irsya Miftah Faridi Mirza Shahriya Muhamad Farizal Muhamad Rizal. Z Muhamad Farid. R Muhamad Hamzah. N Muhamad Fathkhur. R Muhamad Toha Multazam Nur Faizah Putri Mardiana Rizki Kurotul. A Rizki Kurniyati Rosidin Aspek yang diamati A B C D E F G Jumlah skor Nilai 78, 6 82, 1 78, 6 78, 6 78, 6 82, 1 78,6 85, 7 78, 6 82, 1 78, 6 92, 9 78,6 82, 1 78, 6 85, , 7 78, , 4 78, 6 92, 9 92, 9 71, , 6 71, 4 82, 1 92, 9 82, 1 71, 4 71, 4 Ket Sangat aktif Sangat aktif Sangat aktif

114 Roudhotun.N Siti Amna Tri Kumala Dewi Winbangun Ijazani Yulfa Arofina , , 6 Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. memperhatikan penjelasa guru B. duduk tenang saat kegiatan diskusi sedang berlangsung C. kerja kelompok aktif dan terarah D. bertanya tentang hal yang kurang dimengerti E. mampu menerima pendapat maupun sanggahan dari teman F. menyelesaikan tugas secara kelompok G. membuat catatan hasil diskusi 2. Kriteria Pengamatan 1 : kurang baik 2 : cukup baik : baik 4 : sangat baik. Penilaian N= Skor yang diperoleh siswa x 100 Skor maksimum ideal 4. Keterangan 50 : kurang aktif : cukup aktif : aktif : sangat aktif

115 Lampiran 1 RUBRIK AKTIVITAS SISWA DALAM PENGAMATAN ( ASPEK PSIKOMOTORIK) No Aspek yang diamati Skor 1 Ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan a. Mampu mempersiapkan alat dan bahan dengan lengkap, benar, dan rapi b. Mampu mempersiapkan alat dan bahan tidak lengkap tetapi benar dan rapi c. Mampu mempersiapkan alat dan bahan tetapi tidak lengkap, tidak benar dan tidak rapi 4 2 d. Tidak mampu mempersiapkan alat dan bahan 2 Kesiapan pribadi a. Menguasai langkah-langkah kerja, bekerja dengan tenang b. Menguasai langkah kerja, bekerja tidak tenang c. Kurang menguasai langkah-langkah kerja, sesekali melihat petunjuk praktikum di LKS d. Tidak menguasai langkah-langkah kerja, selalu melihat petunjuk praktikum, sering bertanya pada teman Ketrampilan memakai alat dan bahan a. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan dengan benar dan rapi b. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan dengan benar tetapi tidak rapi c. Membuat kuadrat memakai tali rapia di lapangan tidak benar dan tidak rapi d. Tidak membuat kuadrat Ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi data a. Melakukan pengamatan dengan cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar dan lengkap b. Melakukan pengamatan dengan cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar tetapi tidak lengkap c. Melakukan pengamatan dengan tidak cermat dan melakukan tabulasi data dengan benar dan lengkap d. Tidak melakukan pengamatan dan tidak melakukan tabulasi data 5 Kerjasama kelompok a. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kompak b. Semua anggota kelompok dapat bekerjasama tetapi kurang kompak c. Hanya beberapa/ sebagian anggota kelompok bekerja d. Tidak ada anggota kelompok yang bekerja, semuanya menggantungkan kelompok lain 6 Kemampuan membuat kesimpulan a. Mampu membuat kesimpulan dengan benar tanpa bantuan siapapun b. Mampu membuat kesimpulan dengan benar dengan bantuan guru c. Kurang mampu membuat kesimpulan walaupun sudah dibantu guru d. Tidak mampu membuat kesimpulan

116 Lampiran 14 LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL INQUIRY Satuan pendidikan Materi pelajaran Materi pokok Sub materi pokok Kelas Aspek : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang : Biologi : Ekosistem : Satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup. : eksperimen : Psikomotorik No Nama Akhmad Effendi Alfian Hidayat Alias Lutfiana Anas Fatul. L Ari Yulianto David Alfianto Dian Pratiwi Efa Yulianti Erniyanti Fariz Zulhimi Fathahul Arifin Hasan Albana Hidayatul Fatikhah Ifan Fadila. A Ikhbirul Kusen Inne Zar atul. A Irfan Fridenianto Kuswibisono Laili Aslikha Maghfirotus.S Mazizati Irsya Miftah Faridi Mirza Shahriya Muhamad Farizal Muhamad Rizal. Z Muhamad Farid. R Muhamad Hamzah. N Muhamad Fathkhur. R Muhamad Toha Multazam Nur Faizah Aspek yang diamati A B C D E F Jumlah skor Nilai 79, 2 79, 2 79, 2 66, 7 79, , 8 79, , 7 79, 2 79, 2 66, 7 8, 79, 2 79, , 2 87, 5 8, 75 87, , 7 95, 8 79, 2 79, 2 66, 7 79, 2 8, 79, 2 Ket Cukup akif Cukup aktif Akif Cukup aktif Sangat aktif Sangat aktif Cukup aktif

117 Putri Mardiana Rizki Kurotul. A Rizki Kurniyati Rosidin Roudhotun.N Siti Amna Tri Kumala Dewi Winbangun Ijazani Yulfa Arofina , 7 70, 8 8, 66, , 70, , 2 Sangat aktif Akif Cukup aktif Keterangan: 1. Aspek Pengamatan A. ketrampilan dalam mempersiapkan alat dan bahan B. kesiapan pribadi C. ketrampilan memakai alat dan bahan D. ketrampilan melakukan pengamatan dan tabulasi E. kerja sama kelompok F. kemampuan membuat kesimpulan 2. Kriteria Penilaian 1 : kurang 2 : cukup : baik 4 : sangat baik. Penilaian N = Skor yang diperoleh siswa x100 Skor maksimum ideal 4. Keterangan 50 : kurang aktif : cukup aktif : aktif : sangat aktif

118 Lampiran 15 KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL INQUIRY satuan pendidikan : MTs NU Al-Syairiyah Limpung Batang Materi pelajaran : Biologi Materi pokok: satuan dalam ekosistem, saling hubungan antar ekosistem, dan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup No Kode Aspek Afektif Aspek Psikomotorik Rata-rata (Y) 1 S S S S S S S S S S S S-12 92, S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

119 Lampiran 16 LEMBAR DISKUSI I Kelompok :. Hari/ tanggal:.. Nama : A. Alat dan Bahan 1. Tali raffia 2. Mistar gulung B. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari enam-tujuh orang 2. Buatlah kuadrat dari tali raffia dengan ukuran 1 m X 1 m. Tentukan halaman yang akan diamati 4. Dengan menggunakan kuadrat, amati makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat didalamnya, kemudian catat hasil pengamatanmu dalam tabel! C. Tabel hasil Pengamatan Nama Makhluk No Makhluk Hidup Makhluk Tak Hidup Jumlah Keterangan Individu Populasi Catatan: beri tanda( ) untuk makhluk hidup dan tanda ( x ) untuk makhluk tak hidup D. Pertanyaan 1. Jenis makhluk hidup apa saja yang kamu temukan? 2. Jenis makhluk tak hidup apa saja yang kamu temukan?. Jelaskan hubungan makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat di lingkungan tersebut? 4. Apakah yang dimaksud dengan individu? Berikan contoh dari individu berdasarkan hasil pengamatanmu! 5. Jelaskan pengertian populasi? Sebutkan contoh dari populasi berdasarkan hasil pengamatanmu! 6. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatanmu?

120 Lampiran 17 LEMBAR DISKUSI II Kelompok :.. Hari/ Tanggal :.. Nama : Susunlah jaring-jaring makanan dengan memberi tanda panah pada bagan berikut ini : Harimau Ular Rubah Burung Kelinci Laba-laba Tikus Belalang Ulat Tumbuhan hijau Pertanyaan : 1. Berdasarkan diagram jaring-jaring makanan yang kalian buat, jelaskan pengertian jaring-jaring makanan! 2. Buatlah 2 piramida makanan dari jaring-jaring makanan yang kalian buat!

121 Lampiran 18 Analisis uji regresi pada siswa yang menggunakan model inquiry pada mata pelajaran ekosistem di kelas VII Kode X Y X² Y² XY S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S JUMLAH( )

122 1. Menghitung rata-rata variabel X dan variabel Y a. untuk variabel X nilai meannya adalah: mean X = Xi N = = 50, 55 b. untuk variabel Y nilai meannya adalah: mean Y = Yi N = 156, 8 40 = 78, Menghitung rumus regresi pada kelas yang menerapkan model inquiry ^ Y = a + bx a b = ( Y)( X 2 ) ( X)( XY) N X 2 ( X) 2 = (156, 8)(10290) (2022)(159580) 40(10290) (2022) 2 = = 77, 852 = N XY - ( X)( Y) N X² - ( X)² = 40(159580) ( 2022)(156, 8) 40(10290) (2022) 2 = 150, =

123 ^ Y = a + bx = 77, , 021X. Menghitung jumlah kuadrat a. Jumlah kuadrat total JK (T) = Y 2 = , 98 b. Jumlah kuadrat koefisien a JK (A) = ( Y) 2 N =( 156, 8) 2 40 = 24914, 7 c. Jumlah kuadrat regresi (b/a) JK(b/a) = b{ XY ( X)( Y)} N = {N XY ( X)( Y)} 2 N{N X 2 ( X) 2 } = {40(159580) (2022)(156, 8)} 2 40{40(10290) (2022) 2 } = 22620, = 0, 0795 d. Jumlah kuadrat sisa JK(S) = JK(T) JK(a) JK(b/a) = , , 7 0, 0795 = 1157, 2005 e. Untuk menguji hipotesis nol Fh = S 2 reg S 2 sis

124 Dengan dk pembilang n= 1 dan dk penyebut = n-2 (8) Fh = 0, , 45 = 0, 00 F tabel dengan taraf kesalahan antara 1% dan 5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 8 (n-2) adalah F hitung < F table baik untuk taraf kesalahan antara 1% dan 5% kesimpulannya koefisien regresi tidak berarti (b = a) 4.Menghitung hipotesis antara dua variabel n ΧΥ Χ Υ r = { 2 2 }{ 2 2 n Χ ( Χ) n Υ ( Υ) } 40(159580) (2022)(156,8) = 2 2 {40(10290) (2022) }{40(250291,98) (156,8) } = 150, , = 0, 008 Taraf signifikan dengan taraf kesalahan 1% dan 5% serta n = 40 r hitung r table dengan Taraf kesalahan Keterangan 5% 1% , 12 Tidak signifikan 0, 40 Tidak signifikan

125 Lampiran 19 LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF YAYASAN ISLAM AL- SYAIRIYAH MTs NU AL SYAIRIYAH LIMPUNG TERAKREDITASI B No.Kw.11.4/PP.0.2/ /2006 Jl.Raya Limpung Tersono KM.1,5 Plumbon, Limpung, Batang Telp. ( 0285) mtsnualsyairiyahlimpung@gmail.com Website : mtsnualsyairiyahlimpung.blogspot.com PROFIL MADRASAH / SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 I. IDENTITAS MADRASAH / SEKOLAH : 1. Nama Madrasah / Sekolah : MTs NU AL SYAIRIYAH LIMPUNG 2. Alamat Madrasah / Sekolah :. a. Desa/kelurahan/Jalan : Plumbon, Jl Raya Limpung-tersono Km,1,5 b. Kecamatan : Limpung c. Kabupaten : Batang d. Nomor Telp / HP : ( 0285 ) Didirikan Tanggal : 1 Mei Nomor Statistik : Jenjang Akreditasi : B 6. Status Madrasah / Sekolah : Swasta a. SK dari : Departemen Agama Kanwil Prop Jawa Tengah b. Nomor : Kw 11.4/4/PP.0.2/607/2006 c. Tanggal : 0 Juni Penyelenggara Madrasah / Sekolah : MTs NU Al Syairiyah Limpung 8. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Islam Al Syairiyah Nama Ketua Yayasan : Drs. H.AGUS MUSYAFAK Alamat : Pungangan, Limpung, Batang II. IDENTITAS KEPALA MADRASAH / SEKOLAH : 1. Nama : AKHMAD MAKHALI,S.Ag 2. NIP : -. Pendidikan Terakhir : SI PAI 4. Status : GTT/GTY SK dari : YAYASAN ISLAM AL-SYAIRIYAH Nomor : 002/SK/YISA/VII/2004 Taggal : 18 Juli Alamat Rumah : Kemuning, Plumbon, Rt 01/02 Limpung, Batang ( )

126 III. KEADAAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 : No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Keseluruhan Keterangan Laki-laki Perempuan VII VIII IX Jumlah IV. DAFTAR NAMA NAMA GURU DAN MATA PELAJARAN YANG DIAMPU : No Nama / NIP Pend Terakhir Tahun Lulus Mata Pelajaran Mulai tugas di sini 1 Akhmad Makhai,S.Ag SI 1998 Akidah Akhlak 20 Juli Drs. H.Agus Musyafak SI 1991 Quran Hdits 01 Juli 1992 Istiqomah,A.Md D 1999 Bahasa Jawa 01 Agustus Tarmidi,S.Pd SI 2005 Penjas 14 Juli H.Amin Syafii SLTA Ke NU an 14 Juli H.M Yusro, Ba D 1994 IPs 14 Juli Bambang Siswanto SLTA 198 Matematika 22 Juli Akhmad zaini SLTA 198 Bahasa Arab 14 Juli Jariyah SLTA 1986 Kertangkes 2 Desember Ali Mujib,S.Ag SI 2001 Bahasa Arab 20 Juli Purwaningsih,S.sos I SI 2005 SKI 21 Agustus Dian Irawati B, SE SI 2005 IPs/ PKn 17 Agustus Fuji Hariyanti,S.pd SI 2006 Bahasa Inggris 21 September Nikmatul Wafiroh,S.Psi SI 2007 Aqidah Akhlak I 16 Juli Umamatul Faizah,S.Pd i SI 2007 Quran Hdits VII 16 Juli M.Helmi SI 2006 TIK Arifiyanto,S.Pd 16 Juli Rizki Murtika Sari,S.Pd SI 2008 IPA Terpadu 14 Juli Siti masrurotun,s.pd SI 2008 Bahasa Indonesia 01 Januari M.dwi Saptono,S.Si SI 2005 Penjas VII 14 Juli Hamam Nasrudin, S. Pd I SI 2008 PKn VII 14 Juli 2009 V. DAFTAR NAMA NAMA PEGAWAI : No Nama / NIP Pend Tahun Lulus Jabatan Mulai Tugas disini terakhir 1 Solahudin SLTA 1984 Peng. Koperasi 20 Juli Ali Mujib,S.Ag S Ka.TU 20 Juli 200

127 Muslimah SLTA 200 TU 21 Juli M.Badrudin SLTA 2000 Penjaga 16 Juli Sakhowi SLTP 1991 Penjaga 14 Juli 2008 VI. SARANA DAN PRASARANA : No Jenis Sarana prasarana Jumlah Keterangan 1 Ruang Kelas 6 2 Ruang Kepala 1 Ruang Guru 1 4 Ruang TU 1 5 Ruang Perpustakaan 1 6 R. Laboratorium 2 7 Ruang UKS 1 9 Kamar kecil 8 10 Gudang 1 11 Lap. Olah raga 1 12 Kantin 1 Limpung, 29 Mei 2010 Kepala Madrasah AKHMAD MAKHALI,S.Ag NIP.

128 DOKUMENTASI SISWA SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR MELALUI MODEL INQUIRY Gbr. 1 Siswa sedang praktikum di lapangan Gbr. 2 Siswa melakukan diskusi kelompok Gbr. Siswa melakukan diskusi kelompok Gbr. 4 Perwakilan salah satu siswa Menuliskan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis Gbr. 5 Perwakilan salah satu siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya Gbr. 6 Perwakilan salah satu siswa menjawab pertanyaan dari guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah siswa. 1 Berdasarkan hasil observasi awal proses belajar mengajar (PBM) di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan bangsa. Agar dapat cerdas perlu pendidikan

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah. PENGARUH MOTIVASI PEMBELAJARAN MELALUI MODEL INQUIRY TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM DI MTS NU AL-SYAIRIYAH LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KREATIVITAS GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA DI MTs SUNAN KATONG

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK

PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan

Lebih terperinci

STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL

STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Kependidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh:

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh: PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG USWATUN HASANAH ORANG TUA MURID TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS ATAS SDN 3 KEDUNGGADING TAHUN 2012 KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DENGAN BAIK DAN BENAR SISWA MELALUI MODEL READING ALOUD PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADIS KELAS IV MI NURUL ISLAM 02 WONOKERTO KECAMATAN BANCAK KABUPATEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh : STRATEGI GURU PAI DALAM MENCIPTAKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DENGAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 8 SEMARANG (Studi Kasus Peserta didik Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Biologi EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHAHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII MTs SULTAN HADLIRIN MANTINGAN JEPARA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN INQUIRY

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN INQUIRY EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI SMP NEGERI 2 SUBAH SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi

Lebih terperinci

FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi Tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

S K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN METODE QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADITS MATERI POKOK MEMAHAMI ARTI SURAH PENDEK (AT-TAKATSUR) KELAS V SEMESTER

Lebih terperinci

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL QURAN HADIS MATERI POKOK MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH ILMU TAJWID HUKUM BACAAN IDGHAM BIGHUNAH, IDGHAM BILAGHUNAH, DAN IQLAB MELALUI METODE CARD SORT BAGI SISWA KELAS IV

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI SISTEM EKSKRESI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PRAKTIKUM KELAS XI IPA DI MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN SKRIPSI

HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI SISTEM EKSKRESI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PRAKTIKUM KELAS XI IPA DI MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN SKRIPSI HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI SISTEM EKSKRESI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PRAKTIKUM KELAS XI IPA DI MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM. MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM. MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MANIK-MANIK PADA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM GENUK SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DENGAN METODE QIRO ATI (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN 1 MONTONGSARI WELERI KENDAL TAHUN AJARAN 2016/2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MA MA AHID KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MA MA AHID KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MA MA AHID KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI ANTARA AKHLAK ANAK NON TKI DAN TKI DI MTs NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL

STUDI KOMPARASI ANTARA AKHLAK ANAK NON TKI DAN TKI DI MTs NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL STUDI KOMPARASI ANTARA AKHLAK ANAK NON TKI DAN TKI DI MTs NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika. PENGARUH KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN LIMIT PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER 2 DI MADRASAH ALIYAH MATHOLI UL HUDA BUGEL JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK PENGARUH ENERGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. STUDI KOMPARASI ANTARA GAYA BELAJAR VISUAL AUDITORI DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VIII DI MTS DARUL ULUM SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya)

POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya) POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. PENGARUH METODE PEMBELAJARAN STORYBOARD TELLING DAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI PADA BAHASA INDONESIA KELAS IV MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH BRINGIN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: MAKSUN NIM:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: MAKSUN NIM: PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI VIRUS SISWA KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NAHDLATUL ULAMA 1 LOSARI KABUPATEN BREBES SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG ANALISIS KEMAMPUAN DASAR PADA KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS XI MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI POKOK ASAM BASA DI SMK PEMBANGUNAN NASIONAL PURWODADI TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT. KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017

STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT. KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017 STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT FARD}U DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO

PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V DI MI AN NUR DEYANGAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STUDI KORELASI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VIII SMP N 4 CEPIRING KENDAL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat. guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam. Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : MASLIHATUN NI MAH

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat. guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam. Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : MASLIHATUN NI MAH PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI MIFTAHUL HUDA BOGOREJO SEDAN REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMI ROSYIDAH NIM :

SKRIPSI. Oleh : UMI ROSYIDAH NIM : PENGARUH METODE MENYANYI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI BUKTI-BUKTI KERASULAN NABI MUHAMMAD SAW SISWA KELAS III DI MI AL-KHOIRIYYAH 02 SEMARANG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS PEMBELAJARAN MAPEL AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS V DI MI IBROHIMIYYAH MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH AKTIVITAS PEMBELAJARAN MAPEL AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS V DI MI IBROHIMIYYAH MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH AKTIVITAS PEMBELAJARAN MAPEL AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS V DI MI IBROHIMIYYAH MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA SD ISLAM GERGAJI SEMARANG TAHUN AJARAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA SD ISLAM GERGAJI SEMARANG TAHUN AJARAN PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK SISWA SD ISLAM GERGAJI SEMARANG TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtida iyah (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtida iyah (PGMI) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA DENGAN METODE RESITASI PADA KELAS IV DI MI RAHMATUL UMAT 01 WALANGSANGA MOGA PEMALANG TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh : PENGARUH INTENSITAS KEIKUTSERTAAN SISWA SMA/SMK/MA DALAM SATUAN KARYA PRAMUKA (SAKA) WANABAKTI KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN HUTAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SARIREJO KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2015/2016

PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SARIREJO KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2015/2016 PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SARIREJO KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

MANAJEMEN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG MANAJEMEN KURIKULUM PROGRAM AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Prodi Kependidikan

Lebih terperinci

Oleh: LITA SEPTIANI

Oleh: LITA SEPTIANI STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SKI POKOK BAHASAN MENGENAL PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE YATSRIB DENGAN METODE INDEX CARD MATCH KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT SEBAGAI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) MATERI KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB SISWA KELAS VI MI ARROSYIDIN PANCURANMAS SECANG

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi. PERBANDINGANN HASIL BELAJAR BERDASARKAN GENDER PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS XI IPA MA MATHOLI UL HUDA BUGEL JEPARA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU AL-QUR AN HADITS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MAN SEMARANG 1 TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU AL-QUR AN HADITS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MAN SEMARANG 1 TAHUN PELAJARAN PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU AL-QUR AN HADITS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MAN SEMARANG 1 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN KELAS IV DI MI KEBONHARJO SEMARANG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Disusun oleh: MULI ATUNNI AM

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi. Disusun oleh: MULI ATUNNI AM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PONDOK MODERN SELAMET KENDAL PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DENGAN KETAATAN SISWA KEPADA ORANG TUA SISWA MI ISLAMIYAH ROWOSARI KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam HUBUNGAN PEMBERIAN MOTIVASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK PADA SISWA DI MI TURUNREJO KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH BULUSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN

PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH BULUSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH BULUSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam PENGARUH PEMAHAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII B DAN VIIIC SMP NEGERI 01 LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN TIPE GAYA BELAJAR DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA TADRIS BIOLOGI ANGKATAN IAIN WALISONGO SEMARANG

HUBUNGAN TIPE GAYA BELAJAR DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA TADRIS BIOLOGI ANGKATAN IAIN WALISONGO SEMARANG HUBUNGAN TIPE GAYA BELAJAR DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA TADRIS BIOLOGI ANGKATAN 2010-2013 IAIN WALISONGO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI MI MIFTAKHUL ULUM DESA KEJENE KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN MEDIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI (MAPEL FIQH, AL- QUR AN HADIST, AKIDAH AKHLAK, SKI) DI MTs NU 08 GEMUH, KENDAL, TAHUN 2014

PENGELOLAAN MEDIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI (MAPEL FIQH, AL- QUR AN HADIST, AKIDAH AKHLAK, SKI) DI MTs NU 08 GEMUH, KENDAL, TAHUN 2014 PENGELOLAAN MEDIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PAI (MAPEL FIQH, AL- QUR AN HADIST, AKIDAH AKHLAK, SKI) DI MTs NU 08 GEMUH, KENDAL, TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI

PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS IVB DI MIN SUMURREJO KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS IVB DI MIN SUMURREJO KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS IVB DI MIN SUMURREJO KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL-QUR AN OLEH GURU DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PESERTA DIDIK KELAS IV MI GONDANG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PAI KELAS XI DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 2 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PAI KELAS XI DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 2 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PAI KELAS XI DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 2 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X M.A

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X M.A KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X M.A. HIDAYATUS SYUBBAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh: ABDUL MUIZ NIM:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh: ABDUL MUIZ NIM: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PEER TUTORING (TUTOR SEBAYA) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI MAN DEMAK DALAM PELAJARAN FIKIH MATERI POKOK ZAKAT SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

Oleh : SITI SURYANI NIM:

Oleh : SITI SURYANI NIM: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE AL-MA ARIF DI TPQ NU 13 AL-MA ARIF KEMBANGAN KALIWUNGU DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE QIROATI DI TPQ MUSTABANUL KHOIROT

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam PENGARUH KOMUNIKASI TERBUKA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL (Studi Pelaksanaan Program PAI Pada Paket C PKBM Indonesia Pusaka Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS MATERI POKOK HADITS

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MENURUT ABDULLAH NASIH ULWAN DAN ALI AKBAR

STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MENURUT ABDULLAH NASIH ULWAN DAN ALI AKBAR STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MENURUT ABDULLAH NASIH ULWAN DAN ALI AKBAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh : EFEKTIFITAS STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR AN HADITS KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN AKHLAQ PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI SRIWULAN 3 KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam STRATEGI MADRASAH DALAM PENDIDIKAN INSAN QUR ANI ( Studi di MI NU Tahfidzul Qur an TBS Kebonageng Krandon Kudus Tahun Ajaran 2015/2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN SHALAT DENGAN PENGAMALAN SHALAT WAJIB SISWA KELAS VIII MTs NU SALAFIYAH KENDUREN WEDUNG DEMAK TAHUN 2012/2013

STUDI KORELASI ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN SHALAT DENGAN PENGAMALAN SHALAT WAJIB SISWA KELAS VIII MTs NU SALAFIYAH KENDUREN WEDUNG DEMAK TAHUN 2012/2013 STUDI KORELASI ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN SHALAT DENGAN PENGAMALAN SHALAT WAJIB SISWA KELAS VIII MTs NU SALAFIYAH KENDUREN WEDUNG DEMAK TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

SITI MUAKHIROH NIM :

SITI MUAKHIROH NIM : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS V C DI MIN KALIBALIK KEC. BANYUPUTIH KAB. BATANG TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. PENGARUH PENGETAHUAN BERBAHASA INDONESIA DAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA MATERI POKOK MENAKSIR HARGA KUMPULAN BARANG PESERTA DIDIK KELAS IV MI IANATUSSHIBYANMANGKANGKULON

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs USWATUN HASANAH MANGKANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI ANAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III MI DARUN NAJAH NGEMPLAK KIDUL PATI SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam. Ilmu Pendidikan Islam. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam. Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : STUDI KOMPARASI ANTARA AKHLAK SISWA YANG MENGIKUTI PROGRAM MENTORING DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI PROGRAM MENTORING SIE. KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) DI SMA NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA KELOMPOK VARIAN MASYARAKAT JAWA (Priyayi, Santri dan Abangan) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB.

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA KELOMPOK VARIAN MASYARAKAT JAWA (Priyayi, Santri dan Abangan) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB. PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ANAK DALAM KELUARGA PADA KELOMPOK VARIAN MASYARAKAT JAWA (Priyayi, Santri dan Abangan) DI DESA KUNIR KEC. DEMPET KAB. DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133 PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN THE LEARNING CELL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN THE LEARNING CELL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN THE LEARNING CELL (STUDI TINDAKAN DI KELAS XI MA NURIL HUDA TARUB TAWANGHARJO GROBOGAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SMPNU 06 KEDUNGSUREN KALIWUNGU SELATAN KENDAL SKRIPSI

KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SMPNU 06 KEDUNGSUREN KALIWUNGU SELATAN KENDAL SKRIPSI KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SMPNU 06 KEDUNGSUREN KALIWUNGU SELATAN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PROBLEMATIKA TERHADAP KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH TUGUREJO TUGU SEMARANG

PENGARUH TINGKAT PROBLEMATIKA TERHADAP KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH TUGUREJO TUGU SEMARANG PENGARUH TINGKAT PROBLEMATIKA TERHADAP KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH TUGUREJO TUGU SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. PENGARUH MINAT BELAJAR PADA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV MI SULTAN FATAH DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KORELASI PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS XI SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

KORELASI PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS XI SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 KORELASI PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKHLAK PESERTA DIDIK KELAS XI SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh: PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH IBĀDAH MAḤḌAH ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI BRANGSONG KENDAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMA/MA KELAS X KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMA/MA KELAS X KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS SISWA MATEMATIKA SMA/MA KELAS X KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci