BAB V PENUTUP. sebuah partai politik ekstraparlementer berskala global, yang mencita- citakan
|
|
- Sucianty Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Fakta tidak adanya lagi negara kekhalifahan Islam (daulah khilafah Islamiyah) yang eksis di muka bumi, ditambah keterpurukan umat Islam di pelbagai belahan dunia menghadapi dominasi dan hegemoni Barat nyaris di segala bidang, telah menimbulkan kerinduan di benak sebagian umat Islam akan hadirnya kembali zaman keemasan kekhalifahan Islam seperti yang pernah tercatat dalam lembaran sejarah. Spirit romantisme masa lalu, ditambah semangat perlawanan terhadap dominasi dan hegemoni Barat tersebut, telah membangkitkan elan revivalis sebagian umat Islam untuk mendirikan dan atau bergabung di dalam Hizbut Tahrir; sebuah partai politik ekstraparlementer berskala global, yang mencita- citakan berdirinya kembali negara Islam supranasional, daulah khilafah Islamiyah. Sebagai langkah awal menuju cita- cita besar itu, Hizbut Tahrir meyakini bahwa yang harus dilakukan pertama- tama adalah membangkitkan kesadaran di kalangan umat Islam akan pentingnya kembali kepada mabda atau ideologi Islam yang bersifat syumul (sempurna) dan meliputi segala aspek kehidupan (all- embracing). Bagi mereka, hanya ideologi Islamlah satu- satunya solusi untuk mengatasi kontaminasi ideologi Barat yang sesat dan kafir, yang telah puluhan tahun meracuni pemikiran umat Islam di seluruh dunia. Dengan ideologi Islam, maka semua gagasan politik, ekonomi, dan kebudayaan Hizbut Tahrir bersumber dari prinsip atau doktrin pokok bahwa hanya Allah- lah satu- satunya yang berhak membuat hukum (musyarri ). Hukum yang telah ditetapkan Allah tersebut
2 sebagaimana termaktub di dalam kitab suci Al Quran dan sabda utusan atau rasul- Nya, Muhammad SAW, yang lazim disebut hadis atau sunnah Nabi. Manusia, umat, atau rakyat oleh karena itu, dalam pandangan Hizbut Tahrir, tidak memiliki hak atau haram untuk membuat hukum sendiri. Manusia atau rakyat hanya boleh mengadopsi atau istilah hukum Islamnya melakukan istimbat (menderivikasikan) hukum dari apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul- Nya tersebut. Dengan demikian, ajaran Islam seperti termaktub dalam Al Quran dan Hadis Nabi, menempati posisi sentral sebagai sumber dari segala sumber hukum. Walhasil, di sini Islam dipahami bukan sekadar sebagai agama atau tuntunan ritual dan moral, melainkan sekaligus menjadi satu- satunya ideologi yang tidak ada bandingannya dan tidak diragukan kebenarannya. Sebagai konsekuensi dari pandangan yang demikian itu, maka dalam pemahaman Hizbut Tahrir, segala hukum dan atau peraturan perundangan yang bukan bersumber dari Allah, atau tidak diderivikasikan dari kehendak Allah dan Rasul- Nya, dengan sendirinya akan dikategorikan sebagai kafir atau sesat. Demikian pula segala bentuk ideologi, sistem politik, atau aliran pemikiran yang tidak diadopsi dari kehendak atau firman Allah, harus ditolak karena tidak sesuai dengan karakter sistem Islam yang sempurna dan serba mencakup segala persoalan yang dihadapi manusia tadi. Dengan demikian, posisi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, menurut Hizbut Tahrir, hanya tinggal melaksanakan apa pun yang telah menjadi ketentuan atau ditetapkan Penciptanya, yakni Allah, sebagaimana digambarkan dalam bagan di bawah ini:
3 Allah (Al Quran) Muhammad (Hadis Nabi) Sistem Politik Islam Sistem Ekonomi Islam Sistem Sosial Budaya Islam Dalam konteks itulah jika sejak awal Hizbut Tahrir secara tegas menolak masuk ke dalam sistem politik NKRI yang mereka pandang sebagai sistem kufur, sesat, dan tidak Islami. Sebagai organisasi politik, Hizbut Tahrir bukan saja menolak ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum dan aktivitas politik di parlemen, lebih dari itu justru mengkritik sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia selepas menangnya Gerakan Reformasi melengserkan diktator Soeharto, sebagai sistem yang tidak sesuai dengan akidah Islam. Akidah Islam, dalam pemahaman Hizbut Tahrir, menempatkan hukum Allah (syara ) sebagai pemegang kedaulatan, sedangkan rakyat atau umat hanyalah pemilik kekuasaan yang berhak memilih dan membaiat seorang khalifah atau kepala negara Islam. Sementara demokrasi menempatkan manusia atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Dengan menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan, Hizbut Tahrir menilai demokrasi telah menempatkan manusia, yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan, dalam posisi sebagai Pembuat Hukum (musyarri ) yang seharusnya merupakan hak dan wewenang Allah sebagai Maha Pencipta.
4 Bagi Hizbut Tahrir, tidak ada ideologi apa pun di dunia ini yang benar kecuali ideologi Islam. Tidak ada sistem politik apa pun yang dipandang sesuai dengan ajaran Islam kecuali hanya sistem khilafah Islamiyah. Tidak ada sistem ekonomi yang bisa diterima kecuali sistem ekonomi Islam yang merupakan sistem perekonomian berbasis syariah. Demikian pula tidak ada sistem pergaulan hidup yang benar kecuali sistem sosial budaya yang merupakan aplikasi dari sistem atau ideologi Islam secara total (kaffah). Karena itu, dalam logika Hizbut Tahrir, Indonesia pun hanyalah dianggap sebagai bagian kecil dari gagasan negara supranasional kekhilafahan Islam yang bersifat tunggal dan mondial. Negara khilafah ini meliputi seluruh negeri- negeri Muslim atau negeri- negeri berpenduduk mayoritas Muslim yang ada di segala penjuru dunia, seperti pernah terjadi pada masa kejayaan kekhalifahan Turki Utsmani. Adapun kenyataan bahwa negeri- negeri berpenduduk mayoritas Muslim yang sekarang ini terbagi- bagi ke dalam banyak negara- bangsa (nation- state), dalam pandangan Hizbut Tahrir, justru menggambarkan adanya kemerosotan politik umat Islam, menyusul ambruknya kekhilafahan terakhir Islam, Turki Utsmani, pada tahun Kemerosotan politik umat Islam tersebut, menurut Hizbut Tahrir, semula dimulai dengan lemahnya aspek pemikiran (fikrah) umat Islam itu sendiri. Lemahnya pemikiran di negara Islam (daulah Islamiyah) ini muncul pertama kali sejak abad ke- 5 Hijriah. Pemikiran Islam ini diturunkan dari akidah (doktrin) Islam, dan akidah Islam ini dipandang sebagai akidah politik sekaligus akidah spiritual. Hal inilah yang, menurut Hizbut Tahrir, telah membedakan akidah Islam dengan akidah
5 atau ideologi lainnya. Bagi Hizbut Tahrir, akidah politik Islam selain merupakan ideologi yang lengkap dan menyeluruh, yang mengatur semua urusan dan aspek kehidupan, juga diyakini merupakan satu- satunya ideologi yang sanggup memberikan solusi terhadap semua realitas kehidupan secara akurat. Untuk merealisasikan cita- citanya itu, yakni mengembalikan kehidupan Islami sesuai dengan ideologi Islam di bawah naungan daulah khilafah Islamiyah, Hizbut Tahrir melakukan aktivitas kaderisasi dan pendidikan politik kepada umat Islam. Kaderisasi (tatsqif) secara intensif ini tujuannya membentuk struktur inti hizb atau partai, yang selanjutnya akan menjadi penggerak pendidikan politik secara luas dan terbuka kepada seluruh umat Islam (tafa ul). Sementara pendidikan politik kepada publik bertujuan agar umat Islam memiliki kesadaran untuk menjadikan politik dalam hal ini politik dalam arti melanjutkan kehidupan Islami di bawah khilafah Islamiyah sebagai masalah atau agenda utama kehidupannya. Apabila mayoritas umat Islam telah memiliki kesadaran akan pentingnya menegakkan kembali sistem Islam di bawah negara kekhalifahan Islam ini, maka Hizbut Tahrir meyakini bahwa dengan sendirinya akan muncul tuntutan atau aspirasi publik untuk kembali menerapkan hukum Islam di bawah naungan khilafah Islamiyah. Tatkala hukum atau sistem Islam berdasarkan Al Quran dan Sunnah Nabi telah kembali dilaksanakan secara kaffah oleh umat Islam di bawah kepemimpinan khalifah, maka saat itulah dengan sendirinya akan terjadi revolusi atau tahap pengambilalihan kekuasaan (istilamul hukmi). Akan tetapi, karena revolusi itu diasumsikan telah didahului adanya kesadaran umat Islam secara umum, maka Hizbut Tahrir meyakini bahwa tahap puncak perjuangannya ini tidak akan dilalui
6 dengan pertumpahan darah. Justru sebaliknya, revolusi atau pengambilaihan kekuasaan tersebut akan bisa berjalan secara damai, seperti peristiwa pengambilalihan kota Mekah oleh Nabi Muhammad SAW dari tangan orang- orang kafir Quraisy (fathul Makkah). Pandangan Hizbut Tahrir mengenai strategi perjuangannya, khususnya ihwal revolusi yang akan berlangsung secara damai dan dengan sendirinya, inilah yang kerap dituduh para pengkritiknya sebagai utopis. Secara singkat metode perjuangan Hizbut Tahir tersebut dapat digambarkan melalui bagan di bawah ini: Kaderisasi Interaksi Publik Revolusi Tentu saja apabila cita- cita Hizbut Tahrir menegakkan kembali khilfah Islamiyah berskala global itu tercapai, otomatis tidak akan ada lagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebab Indonesia kemudian hanya akan menjadi provinsi atau sebagian wilayah daulah khilafah Islamiyah. Demikian pula sistem negara kebangsaan (nation- state) dan dasar negara Pancasila tentu juga akan diganti dengan sistem negara Islam dan dengan dasar negara Islam. Bagi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, justru menjanjikan peluang atau potensi sebagai tempat dimulainya kebangkitan kembali kekhilafahan Islam. Terlebih situasi kebebasan politik di Indonesia pasca menangnya Gerakan Reformasi pada tahun 1998
7 memungkinkan HTI menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang legal karena terdaftar secara resmi di Kementerian Dalam Negeri. Sementara nyaris di seluruh negeri- negeri mayoritas Muslim di Timur Tengah, keberadaan Hizbut Tahrir justru dianggap sebagai organisasi atau partai terlarang. Dengan legalitas organisasi yang diakui negara ini, Hizbut Tahrir semakin percaya diri melakukan aktivitasnya secara terbuka, seperti demonstrasi maupun menyelenggarakan muktamar khilafah internasional di Jakarta. Legalitas ini juga memungkinkan Hizbut Tahrir lebih leluasa melakukan strategi pendekatan (thalabun nushroh) kepada pihak- pihak yang dekat kekuasaan, baik aparat perorangan maupun kelembagaan. Dapat dikuasainya pengelolaan beberapa masjid di lingkungan instansi pemerintah di berbagai daerah oleh Hizbut Tahrir dan disiarkannya secara eksklusif acara muktamar khilafah internasional yang diadakan Hizbut Tahrir di Jakarta baru- baru ini (pertengahan 2013) oleh stasiun TVRI menunjukkan mulai efektifnya langkah thalabun nushroh yang ditempuh partai politik bentukan Syaikh Taqiyuddin An- Nabhani ini. Sementara ribuan massa yang tumpah ruah ke jalanan di pelbagai daerah tiapkali Hizbut Tahrir mengadakan aksi demonstrasi juga menjadi sinyal semakin berpengaruhnya partai politik yang memilih memboikot pemilu atau golput tiapkali pemilu digelar di Indonesia ini. Sejalan dengan perkembangan itu, Hizbut Tahrir terus menyebarkan gagasannya ke benak publik, melalui beragam media cetak, audio visual, online, maupun pertemuan- pertemuan secara langsung (face to face). Majalah atau jurnal khusus yang membahas masalah- masalah politik sesuai visi dan misi mereka, Al- Wa- ie, telah diterbitkan dan terus berkembang. Brosur- brosur berisi tata cara hidup
8 Islami sekaligus melawan tren budaya permisivisme dan liberalisme ala Barat didistribusikan melalui jaringan unit kerohanian Islam (rohis) di sekolah- sekolah menengah pertama dan atas. Media online mereka pun, tahrir.co.id, dikelola secara sangat serius dan profesional, yang dalam beberapa aspek pengelolaannya justru lebih baik daripada web partai politik konvensional. Perguruan tinggi yang menawarkan sistem perekonomian alternatif, ekonomi Islam atau ekonomi syariah, mereka dirikan di pelbagai daerah. Aktivitas pembentukan basis massa ideologis (tatsqif atau tarbiyah tsaqafah) pun tetap dilakukan seiring dengan meningkatnya aksi perang pemikiran (ghazwul fikri atau shira ul fikri) di pelbagai lini dan melalui beragam media tadi. Bahkan ormas payung (onderbouw) pun telah dibentuk dan melaksanakan peranannya masing- masing secara serius, yakni antara lain Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan) dan Muslimah Hizbut Tahrir. Walhasil, dapat disimpulkan, bahwa dari tiga tahap perjuangan atau strategi Hizbut Tahrir (kaderisasi, interaksi publik, dan revolusi), hanya tahap kifah siyasi atau tahap penggunaan kekuatan berupa revolusilah yang hingga saat ini belum tercapai atau belum dilaksanakan. Hal ini tentu dapat dimengerti karena dalam pemahaman Hizbut Tahrir, tahap revolusi itu haruslah terjadi secara alamiah dan non- kekerasan, yakni sebagai buah atau konsekuensi logis dari beragam aktivitas dakwah yang telah mereka lakukan sejak Hizbut Tahrir pertama kali berdiri pada tahun 1953 di Al- Quds atau Yerusalem (wilayah otoritas Palestina yang kini dikuasai Israel) hingga sekarang ini. Jadi, sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini, memang belum pernah tahap ketiga tersebut dilaksanakan oleh Hizbut Tahrir.
9 Karena jika sudah pernah berhasil dilaksanakan, tentunya saat ini sudah berdiri kembali daulah khilafah Islamiyah yang menjadi obsesi menahun para aktivis Hizbut Tahrir di seluruh dunia. Sepanjang kekhilafahan Islam belum berdiri tegak kembali, akhirnya tak dapat dipungkiri, ide dan obsesi mengenai pendirian kembali khilafah Islamiyah akan tetap merupakan jantung dari ide dan aksi politik Hizbut Tahrir. Bahkan saking sentralnya ide revitalisasi sistem kekhilafahan itu, seolah- olah bagi Hizbut Tahrir, khilafah Islamiyah adalah satu- satunya solusi alias obat mujarab yang bakal dapat menuntaskan apa pun problema umat Islam di mana pun mereka berada di seluruh pelosok dunia ini. B. Rekomendasi Perlu dikembangkan studi mendalam dengan pendekatan simpatik dan terlibat untuk mengkaji lebih jauh gagasan sosial politik masing- masing kelompok Islam khas yang ada di Indonesia, seperti halnya Hizbut Tahrir. Betapapun kelompok tersebut merupakan sebuah kelompok transnasional, akan tetapi interaksinya dengan publik dan sistem sosial politik yang ada di Indonesia tentu menghasilkan respons khas yang besar kemungkinan berbeda dengan apa yang terjadi di negara asalnya atau di negara- negara lain yang lebih dulu ada perwakilannya. Penelitian terlibat ini akan menghasilkan kesimpulan yang selain lebih adil juga lebih bisa menghindari bias atau stigma negatif ala orientalis seperti kategori fundamentalis, radikalis, dan sebagainya yang besar kemungkinan akan menimbulkan resistensi dari obyek studi.
10 Ada setidaknya dua disertasi yang mendapatkan penolakan dari obyek penelitian Islam di Indonesia. Pertama disertasi Yusril Ihza Mahendra mengenai Masyumi yang menggunakan pendekatan fundamentalis vs modernis dalam menjelaskan fenomena Masyumi di Indonesia dan Jamaat Islami di Pakistan. Disertasi Yusril ini kemudian dibukukan dengan judul Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam (Jakarta: Paramadina, 1999). Penelitian Yusril ini pernah mendapatkan kritik tajam dari mantan tokoh- tokoh Masyumi yang tergabung dalam Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Yang kedua, penelitian tentang Hizbut Tahrir yang kemudian dibukukan dengan judul yang provokatif oleh peneliti muda dari kalangan NU, Ainur Rofiq Al- Amin, Membongkar Proyek Khilafah ala HTI di Indonesia (Yogyakarta: LKiS, 2012). Buku Ainur Rofiq Al- Amin menjadi sasaran serangan Hizbut Tahrir di web- nya, bahkan disebut sebagai buku atau disertasi milik seorang doktor gagal.
Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.
Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah. Ideologi tak pernah mati. Begitu juga Islam. Meski telah kehilangan institusinya sejak 3 Maret 1924, ideologi Islam tetap tertanam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari pembahasan tersebut penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Tatkala negara Khilafah Islam runtuh pada tanggal 3 maret 1924M,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan tersebut penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Tatkala negara Khilafah Islam runtuh pada tanggal 3 maret 1924M, nasionalisme menggeser kesatuan umat, negeri
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muktamar Khilafah digelar di 31 kota di Indonesia. Puncaknya diselenggarakan di Jakarta, Ahad (2/6) di Stadion Gelora Bung Karno. Lebih dari 100 ribu orang hadir dalam
Lebih terperinciYakni, pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah otonom, bukan berada di bawah Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan
Hizbut Tahrir yang secara konsisten menyeru dan membina masyarakat agar turut memperjuangkan khilafah, dengan tegas malah menolak pendeklarasian khilafah oleh ISIS. Mengapa? Temukan jawabannya dalam wawancara
Lebih terperinciPerjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia.
Perjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia. Dakwah syariah dan khilafah telah mengglobal. Seruan perjuangannya menyelusup ke seluruh pelosok dunia dengan berbagai dinamikanya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin
Lebih terperinciRibuan massa turun ke jalan pada 9 Desember memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. Apakah aksi tersebut berdampak pada perubahan?
{mosimage} M Ismail Yusanto Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Desakan masyarakat bagi pengungkapan kasus skandal Bank Century ini sangat kuat. Skandal ini seolah telah menjadi milik publik dan tak bisa
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi
Lebih terperinciMengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?
Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI Selain dijadikan alat penjajahan oleh Amerika dan negara asing lainnya, demokrasi ternyata bertentangan dengan Islam. Bukan hanya produknya yang berupa UU yang pro para korporasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP KESIMPULAN
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Penelitian ini mengambil latar belakang akan adanya keinginan sebagian masyarakat untuk hidup dalam tatanan sistem pemerintahan yang baik dan dapat mengatasi sejumlah persoalan
Lebih terperinciIndonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan kembali berpesta dalam demokrasi. Setelah beberapa waktu lalu diminta memilih wakil rakyat, kini rakyat
Lebih terperinciMengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?
Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah
Lebih terperinciHisham Albaba. Ketua Maktab I lamiy Hizbut Tahrir Suriah
Hisham Albaba Ketua Maktab I lamiy Hizbut Tahrir Suriah Beberapa bulan setelah revolusi Suriah meletus, Hisham Albaba akhirnya dapat kembali ke Suriah, setelah 25 tahun dicekal pulang ke dalam negeri lantaran
Lebih terperinci"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya.
"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya. Banyak orang yang berharap dengan pemilihan umum, Indonesia akan menatap masa depan yang lebih
Lebih terperinciHIZB AL TAHRIR INDONESIA IDEOLOGI DAN GERAKAN SOSIAL SYAMSUL ARIFIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HIZB AL TAHRIR INDONESIA IDEOLOGI DAN GERAKAN SOSIAL SYAMSUL ARIFIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG http://www.tribunnews.com/nasional/2017/06 /02/wiranto-pastikan-pembubaran-hti-tetapdilakukan-masyarakat-diminta-bersabar
Lebih terperinciMuhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia.
Muhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia. Perdebatan pemimpin harus bermoral menyeruak setelah Mendagri berencana menambahkan syarat bahwa calon kepala daerah itu harus
Lebih terperinciAneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.
Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tak ada masyarakat yang statis. Masyarakat selalu dinamis. Ketika mereka menghadapi kondisi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah fundamentalisme Islam di Indonesia mengalami perkembangan yang dinamis dari era orde lama sampai orde reformasi saat ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan
Lebih terperinciBudi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional
Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Kasus perburuan Osama merupakan contoh kesekian kalinya yang menunjukkan bahwa hukum internasional merupakan aturan yang sangat multiinterpretasi. Kesepakatan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute LATAR BELAKANG Kongres Ummat Islam Indonesia (KUII) IV telah menegaskan bahwa syariat Islam adalah satu-satunya solusi bagi berbagai problematika
Lebih terperinci{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.
{mosimage}oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan uli al-amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
Lebih terperinciOrang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.
Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris. Tidak pernah ada cerita orang Kristen disebut teroris, meski tindakannya sama persis dengan teroris.
Lebih terperinciOleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI
Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Split of power(pemisahan kekuasaan) yang digagas oleh Montesque berangkat dari fakta, bahwa ketika kekuasaan itu terpusat pada satu orang, maka cenderung
Lebih terperinciDakwah dalam Fase Tafa ul wa Kifah 12 Oleh: Rira Nurmaida
1 Dakwah dalam Fase Tafa ul wa Kifah 12 Oleh: Rira Nurmaida Pendahuluan Dalam Legacy of Islam, Sir Thomas Arnold mengutip catatan Ibnu Hauqal, seorang ahli geografi yang menggambarkan kekuasaan Islam pada
Lebih terperinciKONSEP NEGARA KHILAFAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA D I S U S U N OLEH: MUHAMMAD ARIFIN
KONSEP NEGARA KHILAFAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA D I S U S U N OLEH: MUHAMMAD ARIFIN 060906049 Dosen Pembimbing : Warjio MA Dosen Pembaca: Indra Fauzan, S.h, Msoc, Se DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBerpegang teguhlah kepada Islam, dan jadilah model bagi Muslim di Barat. Kami mengharapkan tentara untuk membebaskan Australia, Insya Allah.
Farraz Amin, Australia Alhamdulillah, kami sangat bahagia bisa berada di sini bersama para syabab di konferensi ini. Ada sekitar 15 orang yang datang dari Australia. Para syabab Indonesia selalu menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada akhir tahun belakangan ini salah satu organisasi Transnasional (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasalnya hal
Lebih terperinciPeristiwa apa yang paling menonjol di tahun 2009, dan dianggap paling merugikan umat Islam?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP HTI Berbagai peristiwa bergulir sepanjang tahun 2009. Putaran roda zaman pun menggilas siapa saja, termasuk umat Islam. Sayangnya umat Islam belum mempunyai peran
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan
201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia selalu saja menarik untuk diwacanakan, dikaji, diteliti, bahkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap upaya untuk menghadirkan ajaran Islam bagi perbaikan kualitas kehidupan manusia selalu saja menarik untuk diwacanakan, dikaji, diteliti, bahkan diwaspadai.
Lebih terperinciPemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara.
Pemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara. Presiden Indonesia terus berganti. Tapi anehnya mereka mengemban pemikiran yang sama. Lihat saja
Lebih terperinciMempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.
Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Luka itu belum sembuh. Mesin perang tentara dan polisi Mesir mengoyak-ngoyak
Lebih terperinciPeluang dan Tantangan
Siapa bilang ide khilafah itu ide utopis? Buktinya, gagasan ini dibicarakan secara khusus dalam sebuah workshop internasional di Jepang. Kalau tidak dapat diterapkan, tentu mereka tidak mau capek-capek
Lebih terperinciMam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI
Mam MAKALAH ISLAM Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI 5 Agustus 2014 Makalah Islam Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI Fuad Nasar (Pemerhati Masalah Sosial Keagamaan) Islamic
Lebih terperinciBAB III PROFIL HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) DAN BULETTIN AL-ISLAM. Hizbut Tahrir adalah sebuah oganisasi politik yang berideologi Islam.
BAB III PROFIL HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) DAN BULETTIN AL-ISLAM A. Profil HTI Hizbut Tahrir adalah sebuah oganisasi politik yang berideologi Islam. Politik merupakan kegiatannya, dan Islam adalah ideologinya.
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PEMIKIRAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI TENTANG SISTEM MANAJEMEN HARTA DALAM BAITUL
61 BAB VI ANALISIS PEMIKIRAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI TENTANG SISTEM MANAJEMEN HARTA DALAM BAITUL A. Analisis Pemikiran Taqiyuddin an-nabhani Secara Keseluruhan Pemikiran Ekonomi Syaikh Taqiyuddin an-nabhani
Lebih terperinciBenarkah HTI tidak berhak melakukan itu semua dengan alasan tersebut di atas?
{mosimage}mediaumat.com-hti tidak berhak menolak judicial review UU No 1 PNPS Th 1965 dan menolak kedatangan Obama karena HTI bukan dari Indonesia dan malah menentang sistem pemerintahan yang berlaku di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Problematika Umat Disebabkan Penurunan Kualitas Pendidikan Islam Problematika umat manusia dewasa ini telah menjalar ke setiap lini kehidupan. Dari aspek moral
Lebih terperinciSyekh Hasan Al Janayniy. Dosen Universitas Al Azhar, Kairo
Syekh Hasan Al Janayniy Dosen Universitas Al Azhar, Kairo Allah telah memberikan nikmat kepada saya dengan dua kelahiran. Yang pertama adalah hari di saat saya dilahirkan dari rahim ibu, dan yang kedua
Lebih terperinciAllah SWT mewajibkan umat Islam mengatur hidupnya dengan syariah Islam. Allah SWT berfirman:
Mengangkat Khalifah adalah Kewajiban Seluruh Muslim Allah SWT mewajibkan umat Islam mengatur hidupnya dengan syariah Islam. Allah SWT berfirman: Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan kemajemukan.
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan kemajemukan. Kemajemukan ini dapat dibuktikan dengan adanya keanekaragaman yang ada di dalam Negara Indonesia. Mulai
Lebih terperinci[102] Ormas Dalam Bahaya Friday, 19 April :43
Sejak era reformasi pemaksaan setiap ormas untuk mencantumkan Pancasila sebagai asas yang ditetapkan oleh TAP MPR no. II/1978 telah dibatalkan oleh TAP MPR no. XVIII/1998. Gelombang aksi protes menyusul
Lebih terperinciال خ ی ر و ی ا م ر و ن ب ال ن ك م أ مة ی د ع و ن إ ل ى و ل ت ك ن م أ ل ي ك ھ م ال م ف ل ح و ن
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Hizbut Tahrir Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam. Politik merupakan kegiatannya, dan Islam adalah ideologinya. Hizbut Tahrir bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengakui bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur
Lebih terperinci[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30
Pesan Nabi SAW untuk taat waliyul amri merupakan pesan politik yang strategis, karena mengingatkan umat Islam untuk tetap patuh kepada ulil amri (penguasa). Ibadah haji selain memiliki hikmah ketaatan,
Lebih terperinciISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.
ISLAM DAN DEMOKRASI Modul ke: 13Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Ajaran Islam Tentang Kesehatan Kata demokrasi yang dalam bahasa
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi
Lebih terperinciSaleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris
Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Buku Defeating the New Caliphate menyerukan kepada orang Kristen dan Yahudi untuk bersama-sama membendung tegaknya khilafah. Seruan itu bukan basi-basi, tapi
Lebih terperinciUsman termasuk PNS yang melawan arus. Ia teguh memegang prinsip dan gigih berdakwah meski karier taruhannya.
{mosimage} KH. dr. Muhammad Usman, AFK. Humas DPD I HTI Jawa Timur Usman termasuk PNS yang melawan arus. Ia teguh memegang prinsip dan gigih berdakwah meski karier taruhannya. Gempa bumi yang berulang
Lebih terperinciSecara umum, berita-berita yang mereka tampilkan membawa pesan seperti yang disampaikan dalam muktamar.
Secara umum, berita-berita yang mereka tampilkan membawa pesan seperti yang disampaikan dalam muktamar. Muktamar Khilafah 2013 berlangsung di seluruh Indonesia. Muktamar bergulir sejak 5 Mei hingga 2 Juni
Lebih terperinciBAB III SISTEM PEMERINTAHAN KHILAFAH MENURUT HIZBUT TAHRIR
BAB III SISTEM PEMERINTAHAN KHILAFAH MENURUT HIZBUT TAHRIR Adapun dalam sistem pemerintahan Khilafah menurut Hizbut Tahrir terdapat beberapa bagian yang menjadi unsur dari terbentuknya pemerintahan Khilafah.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang universal. Dalam Islam, tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Karena keduanya saling berkaitan. Termasuk dalam kehidupan bernegara. Islam
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:
284 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut: a. Standar penentuan upah menurut Hizbut Tahrir ditakar berdasarkan jasa atau manfaat tenaganya (manfa at
Lebih terperinciBAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU
BAB IV HUBUNGAN GOLPUT DALAM PEMILU MENURUT ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU A. Golput Dalam Pemilu Menurut Islam Pemilu beserta hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraannya
Lebih terperinciPARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si
PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA Dr. H. Kadri, M.Si Outline Peran dan Fungsi Partai Politik Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Realitas Partai Politik saat ini Partai Politik sebagai Penjaga Nilai
Lebih terperinciSyafrida, SH. Aktivis Muslimah HTI Sumsel
Syafrida, SH Aktivis Muslimah HTI Sumsel Terdorong keinginan untuk meningkatkan perekonomian perempuan, membuat Syafrida terjun ke program pemberdayaan ekonomi perempuan dengan harapan perempuan bisa lebih
Lebih terperinciSemua ini telah didorong oleh sistem kapitalis yang mengeksploitasi wanita sedemikian rupa untuk mengeruk keuntungan.
Semua ini telah didorong oleh sistem kapitalis yang mengeksploitasi wanita sedemikian rupa untuk mengeruk keuntungan. Barat memandang wanita sebagai komoditas seksual belaka. Pandangan ini menjadikan kaum
Lebih terperinci( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada
130 BAB V ANALISA ATAS PANDANGAN SHAIKH MUHAMMAD AL-GHAZAli> memang tidak akan mungkin dilupakan dalam dunia pemikiran Islam. Karena
Lebih terperinciRukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl
Aktivitas seorang Muslim terikat dengan hukum syara. Tidak ada tindakan seorang Muslim yang bebas aturan. Nah, bagaimana hukum syara melihat partisipasi Muslim dalam memilih wakil rakyat? Sesungguhnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab yang terakhir ini akan dibahas kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Terdapat beberapa kesimpulan yang didapatkan penulis merupakan jawaban
Lebih terperinciArim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI
Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI Negara Indonesia memang aneh, penduduknya mayoritas Muslim tetapi ideologi Islam dimusuhi. Mengaku menerapkan Pancasila tetapi ideologi kapitalisme menjadi dasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu
Lebih terperinciMembangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global
Membangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global Setiap diundang ke wilayah Aceh, saya selalu berusaha hadir. Saya sangat tertarik dengan semangat keber-islaman masyarakat Aceh yang saya
Lebih terperinciPolemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'
Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara' Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 15 Juni 2015 Pemunculan istilah Islam Nusantara yang diklaim sebagai ciri khas Islam di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai
Lebih terperinciKepemimpinan Umat untuk Kesejahteraan Bangsa
Kepemimpinan Umat untuk Kesejahteraan Bangsa Visi kepemimpinan Islam dalam kehidupan klasik maupun kontemporer berdasarkan abstraksi hadits riwayat Imam Bukhari, mencakup tiga hal. Yakni peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari penelitian dan ulasan dalam tesis ini, dapat diperoleh beberapa. 1. Regulasi perbankan syariah yang menyerahkan otoritas kepatuhan
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari penelitian dan ulasan dalam tesis ini, dapat diperoleh beberapa butir kesimpulan sebagai berikut: 1. Regulasi perbankan syariah yang menyerahkan otoritas kepatuhan syariah
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN TAHUN 1433 H/2012 M
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas Tunggal Pancasila oleh Nahdlatul Ulama : Latar Belakang dan Proses 1983-1985 yang menjadi bahan
Lebih terperinciMenurutnya, dunia tanpa Hizbut Tahrir tidak akan tercipta generasi yang sanggup secara
Suara, retorika dan gaya penyampaian ceramah Abah Qayyum terdengar dan terlihat mirip almarhum KH Zainudin MZ. Pilihan katanya tegas, sederhana, dan mudah dipahami oleh masyarakat. Begitu juga ketika berorasi
Lebih terperinciTerjadinya jual beli pasal di DPR itu salah satu bukti buruknya moralitas oknum atau bobroknya sistem?
Farid Wadjdi, Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI Diungkapnya fenomena jual beli pasal di DPR oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menambah panjang daftar kebobrokan tata kelola negara di negeri yang berpenduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya
Lebih terperinci[135] Gara-gara Kitab Nizham Al Islam Tuesday, 23 September :21
Anda kenal Syeikh Yusuf Ahmad Mahmud As Sabatiin atau yang akrab disapa Abu Izz? Sangat mungkin tidak kenal, bahkan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia pun sangat mungkin banyak yang tidak mengenalnya. Namun
Lebih terperinciBAB II. Hizbut Tahrir didirikan pada tahun 1953 M/1372 H oleh Syaikh. Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf an-nabhani, seorang
BAB II II.1 Profil Hizbut Tahrir Hizbut Tahrir didirikan pada tahun 1953 M/1372 H oleh Syaikh Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf an-nabhani, seorang ulama yang mencapai derajat mujtahid
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Yang berhak membuat hukum hanyalah Allah SWT. Namun masih saja ada kaum Muslim yang turut dalam Pemilu legislatif (DPR/DPRD) dengan berdalih dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia
Lebih terperinciDewa Muhammad Shiddiq Rajen. Pedagang Busana Muslim
Dewa Muhammad Shiddiq Rajen Pedagang Busana Muslim Meski Deli Serdang merupakan kabupaten berpenduduk mayoritas Muslim, namun tidak mudah bagi Dewa Rajen menemukan hakikat kebenaran Tuhan, lantaran Muslim
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Di saat banyak pihak gembira dan siap menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia tahun lalu, Hizbut Tahrir Indonesia terdepan memimpin umat
Lebih terperinciMateri PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre
Materi PAI Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah Oleh Yuliandre Kompetensi Dasar 1. Memahami makna perjuangan dakwah Rasul saw di Madinah 2. Menganalisis faktor-faktor keberhasilan dakwah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.
BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi
Lebih terperinciAgen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan
Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam telah menetapkan sistem pemerintahan dengan sistem khilafah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah menetapkan sistem pemerintahan dengan sistem khilafah dan menjadikannya sebagai satu-satunya sistem pemerintahan bagi daulah khilafah atau khilafah
Lebih terperinciKapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.
Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Mungkin hanya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menentang kedatangan Presiden Barack Obama
Lebih terperinciASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum
ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN 1945 1 Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum PENDAHULUAN Sebagai negara hukum Indonesia memiliki konstitusi yang disebut Undang- Undang Dasar (UUD
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di seluruh dunia. Saking derasnya arus wacana mengenai demokrasi, hanya sedikit saja negara yang
Lebih terperinciKEKUASAAN MENURUT TAQIYUDDIN AN-NABHANI DALAM TINJAUAN ETIKA POLITIK. Mohamad Topan
KEKUASAAN MENURUT TAQIYUDDIN AN-NABHANI DALAM TINJAUAN ETIKA POLITIK Mohamad Topan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan legitimasi kekuasaan yang menjadi dasar konsepsi kekuasaan menurut
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa
REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat
Lebih terperinciResensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie
Resensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie Judul diatas adalah judul sebuah buku yang ditulis oleh Suwarsono Muhammad, seorang dosen dan akademisi
Lebih terperinciRADIKALISME AGAMA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI
Radikalisme Agama Dalam Kkajian Sosiologi RADIKALISME AGAMA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI Ibnu Hibban Judul Buku : Radikalisme Agama di Indonesia Penulis : Dr. Zuly Qodir Penerbit : Pustaka Pelajar Tahun Terbit
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dalam sejarah terorisme di abad ke-20, dikenal sebuah kelompok teroris yang cukup fenomenal dengan nama Al Qaeda. Kelompok yang didirikan Osama bin Laden dengan beberapa rekannya
Lebih terperinciPANCASILA PANCASILA DAN AGAMA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.
PANCASILA Modul ke: PANCASILA DAN AGAMA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ABSTRACT Menjelaskan ideologi Pancasila
Lebih terperinciHubungan Internasional (daring), 1 November 2013, <http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/11/01/sistemdemokrasi-ala-iran-demokrasi-tangan-tuhan/>,
BAB V PENUTUP Dalam pandangan konstruktivisme, kebijakan diplomasi fatwa antinuklir sebagai senjata pemusnah massal adalah hasil proses dialektis antara kondisi sentimen anti-islam pasca 11 September,
Lebih terperinciSaat ini ia adalah Perwakilan Media Muslimah Hizbut Tahrir Inggris di samping sebagai seorang istri dan seorang ibu dari dua orang anak.
{mosimage} Dr. Nazreen Nawaz (Media Representatif Muslimah Hizbut Tahrir Inggris) Terlibat dalam dakwah untuk mendirikan Khilafah bukanlah sebatas pilihan bagi orang yang memiliki waktu, tapi kewajiban
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi:
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari
BAB V PENUTUP Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan secara panjang lebar, guna untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung
Lebih terperinciBerderma dan Sejarah Sosial Politik Islam Indonesia
BOOK REVIEW Berderma dan Sejarah Sosial Politik Islam Indonesia DOI 10.18196/AIIJIS.2015. 0052. 268-272 MUKHLIS RAHMANTO Dosen di Jurusan Muamalah (Ekonomi dan Perbankan Islam), Fakultas Agama Islam, Universitas
Lebih terperinci[www.metrotvnews.com]
RUU ini akan menghapus UU RI Nomor 8 Thn 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Pemerintah & DPR berambisi segera mengesahkan RUU bermasalah ini, akhir Maret 2013. Padahal banyak sekali Ormas yg menolak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam 30 tahun terakhir, dunia menyaksikan bangkitnya Imperialisme ekonomi yang dilancarkan Negara-negara Barat, Negara-negara eks kolonialis, lewat apa yang disebut
Lebih terperinci