Pembangungan Sistem Perubahan Kebutuhan Menggunakan Improved Framework

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembangungan Sistem Perubahan Kebutuhan Menggunakan Improved Framework"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm Pembangungan Sistem Perubahan Kebutuhan Menggunakan Improved Framework Widya Bayu Wicaksono 1, Fajar Pradana 2, Bayu Priyambadha 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 widyabayuwicaksono@gmail.com, 2 fajar.p@ub.ac.id, 3 bayu_priyambadha@ub.ac.id Abstrak Perubahan kebutuhan merupakan suatu hal yang tidak terelakkan pada lingkungan pengembangan perangkat lunak dalam proses rekayasa kebutuhan. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan permintaan yang diajukan oleh pemangku kepentingan. Seiring berjalannya waktu perubahan kebutuhan menjadi suatu hal yang kompleks pada tahap pengembangan perangkat lunak. Kurangnya komunikasi antara pemangku kepentingan dan pengembang menjadikan perubahan kebutuhan susah untuk dipenuhi secara baik. Dampak yang terjadi karena adanya perubahan kebutuhan juga akan menyebabkan proses, harga, dan jadwal dari pengembangan perangkat lunak terganggu. Pada skripsi ini akan dijelaskan framework dan metode untuk memecahkan masalah tersebut. framework yang dipakai meliputi proses proses manajemen perubahan kebutuhan. framework tersebut dimulai dengan pengajuan perubahan kebutuhan oleh pemangku kepentingan, yang kemudian dianalisis dan dilakukan voting untuk menentukan apakah perubahan kebutuhan tersebut akan diimplementasikan atau tidak. Beberapa framework sebelumnya yang telah dipakai untuk memecahkan masalah perubahan kebutuhan juga akan dibahas pada skripsi ini. Terdapat juga sebuah metode untuk menghitung dampak yang terjadi apabila terjadi perubahan pada suatu kebutuhan. Metode tersebut menghitung waktu yang dibutuhkan untuk implementasi, harga dari perubahan kebutuhan, dan sisa waktu dari tenggat waktu proyek. Beberapa data juga diambil untuk menguatkan masalah yang terjadi pada tahap perubahan kebutuhan. Data-data tersebut diambil dari perusahaan pengembangan perangkat lunak Inagata Technosmith yang ada di kota Malang. Kata kunci: pengembangan perangkat lunak, rekayasa kebutuhan, manajemen perubahan kebutuhan Abstract Requirement change is an inevitable in software development activity. It can happen when stakeholders change their requirements. By the time requirements change becomes more complicated in software development. Requirements change are hardly achieved well because the lack of communication among stakeholders and software developer. Requirements change impact can affect process, cost, and schedule of software development. In this research a mehod and framework will be explained to resolve this problem. The framework includes all the process that required in requirement change management. The framework start with stakeholder write down what their needs, then analyzed, and finally some vote will be done to determine wether requirement change is worth to be implemented or not. Past research used to solve this problem will be explained too.there is also a method to count impact occurred when requirement change will be implemented. This method count time to implement, cost, and time left before the deadline come. Some data taken to support this problem in requirement change. The data is taken from Inagata Technosmith Software house in Malang city. Keywords: software development, requirement engineering, requirement change management 1. PENDAHULUAN Requirement Change Management (RCM) merupakan proses untuk menafsirkan, mengelola, menganalisis, melacak, dan mendokumentasi perubahan pada kebutuhan (Minhas, 2014). Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi perubahan permintaan dari pemangku kepentingan agar perangkat lunak yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan yang diminta. Apabila ada kebutuhan yang tidak Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1947

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1948 terpenuhi, maka pemangku kepentingan tidak akan mendapatkan perangkat lunak yang mereka butuhkan (Westfall, 2005). Perubahan kebutuhan merupakan salah satu faktor terbesar dalam kegagalan perangkat lunak karena mempengaruhi dana, kualitas, dan jadwal dari pengembangan perangkat lunak (Ali, 2015). RCM menjadi lebih susah untuk dilakukan pada lingkungan projek terdistribusi karena susahnya komunikasi antara pengembang dengan pemangku kepentingan (Minhas, 2014). Kurangnya manajemen terhadap perubahan kebutuhan membuat peluang kegagalan dalam pengembangan perangkat lunak semakin besar (Minhas, 2014). Pertemuan antara pengembang dengan pemangku kepentingan juga terkadang susah untuk dilakukan, padahal RCM merupakan proses kolaborasi yang intensif pada lingkungan terdistribusi (Minhas, 2014). RCM sangatlah penting untuk dapat sukses membangun perangkat lunak yang diinginkan oleh pemangku kepentingan (Minhas, 2014). Kesalahan analisis kebutuhan pada proses RCM dapat menghabiskan 70 sampai 85 persen dari biaya pengerjaan ulang proyek perangkat lunak (Wiegers, 2003). Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya untuk memecahkan masalah pada RCM. Seperti pada penelitian Lai, dkk (2013) yang mengajukan pemecahan masalah kebutuhan dengan membuat repository untuk RCM pada lingkungan global. Penelitian lain dari Sultana, dkk (2012) mengajukan framework untuk RCM pada lingkup global. Framework tersebut menggunakan repository utama untuk berbagi informasi tentang kebutuhan, agar masalah RCM dapat terselesaikan. Khan, dkk (2012) mengajukan framework untuk mengatasi masalah komunikasi yang ada selama RCM pada lingkup global. Framework ini meliputi aktifitas perubahan inisiasi, evaluasi, dan implementasi. Penelitian-penelitian tersebut masih belum mencakup semua yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pada RCM. Semua elemen-elemen seperti komunikasi, koordinasi, dan kontrol belum dicakup semua oleh penelitian sebelumnya. Berdasarkan permasalahan dan penelitian sebelumnya maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pembangunan Sistem Perubahan Kebutuhan Menggunakan Improved Framework. Metode improved framework diajukan oleh Minhas, dkk (2014) untuk membenahi framework manajemen perubahan kebutuhan yang sudah ada karena terdapat kekurangan pada sisi komunikasi, koordinasi, dan kontrol. Metode Improved Framework dipakai pada sistem ini karena metode ini yang mencakup semua elemen seperti komunikasi, koordinasi, dan kontrol yang dibutuhkan untuk RCM pada sisi rekayasa kebutuhan (Minhas, 2014). Sistem ini menerapkan seluruh alur yang ada pada metode improved framework. Sistem ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang ada pada proses RCM dan membantu analis serta Change Control Board (CCB) dalam menganalisis maupun memutuskan perubahan kebutuhan yang diajukan oleh pemangku kepentingan. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Improved Framework Framework ini telah diajukan oleh (Minhas, 2014). untuk memecahkan masalah RCM pada lingkungan global. Seperti pada Gambar 1 fase inisiasi perubahan kebutuhan diambil dari beberapa pemangku kepentingan. Perubahan diterima pada Change Request Form (CRF). CRF berisikan tentang informasi berkaitan dengan permintaan pengubahan, detail kontak lengkap dari pencetus dan detail lengkap tentang permintaan pengubahan. Setelah CRF diisi, kemudian akan disimpan pada basis data RCM untuk kemudian diproses lebih lanjut. Langkah selanjutnya adalah analisis perubahan oleh analis yang dibantu dengan repositori kebutuhan berisikan informasi terkait kebutuhan sistem. Analisis dilakukan untuk menentukan harga, waktu, dan pemanfaatan sumber daya oleh analis kebutuhan. Hasil evaluasi kemudian disimpan pada basis data RCM.

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1949 yang ditulis oleh pengembang akan diunggah ke dalam sistem untuk nantinya menjadi bahan analis menentukan jumlah baris kode per function point. Dokumen analisis juga akan diunggah untuk menentukan jumlah file, query, tabel pada basis data, masukan dari pengguna, dan dokumentasi. Gambar 1. Improved Framework untuk global software development Notifikasi diberikan pada semua member CCB, Untuk dilakukan voting pada hasil evaluasi. Batas waktu diberikan pada CCB melalui sistem secara otomatis. Hasil voting didapatkan dari semua member CCB, untuk menentukan setuju atau tidak setuju mengimplementasikan perubahan. Keputusan tentang persetujuan atau penolakan perubahan diputuskan dari hasil voting yang telah diberikan kepada semua member CCB. Jika semua member setuju pada hasil keputusan, perubahan dinyatakan diterima dan disetujui untuk kemudian diimplementasikan atau tidak. Hasil final dari keputusan CCB kemudian disimpan pada basis data RCM. Komunikasi pada framework ini dilakukan pada setiap kebutuhan yang ada. Setelah analis melakukan analisis terhadap sebuah kebutuhan, maka terdapat tombol untuk mengirim kepada CCB. Tombol tersebut akan mengirimkan kepada setiap CCB yang ada pada proyek dipilih. Koordinasi pada framework ini terletak pada penentuan jumlah pengembang yang akan mengerjakan perubahan kebutuhan. Saat analis menganalisis perubahan kebutuhan, maka terdapat kolom untuk menentukan jumlah pengembang yang akan mengerjakan perubahan kebutuhan tersebut. Kontrol pada framework ini terdapat pada sinkronisasi antara kode yang ditulis oleh pengembang dengan dampak dari perubahan kebutuhan yang akan ditulis oleh analis. Kode 2.2 Method of Requirement Change Management Metode yang diajukan oleh Ali (2015) dibagi menjadi 3 tahap yaitu: memahami perubahan, melakukan analisis terhadap perubahan, dan proses finalisasi. Namun yang dipakai pada penelitian ini hanyalah tahap analisis terhadap perubahan Ali (2015) memberikan persamaan untuk menghitung perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengembangan perangkat lunak. Berikut adalah persamaan yang di usulkan: factor FPs E Nw (1) n E = Perkiraan waktu pengembangan (jam) Nw = Waktu pengerjaan dalam sehari factors = Baris kode pada perangkat lunak per function point FP = Function Point n = Jumlah baris kode per hari E T R (2) Nw T R = Waktu untuk implementasi perubahan E = Perkiraan waktu pengembangan Nw = Waktu pengerjaan dalam sehari 2.3 Function Point Function points (FP) pertama kali diperkenalkan tahun 1970 an sebagai alternatif dalam menghitung jumlah baris yang sederhana berbasis metrik. Dasar dari FPs adalah dengan bertambah kuatnya suatu bahasa pemrograman di kembangkan, maka jumlah baris kode akan bertambah dan membuat fungsi-fungsinya kompleks (Raju, 2013). Bagaimanapun perhitungan harga per baris kode menunjukkan penurunan disisi produktivitas, karena harga pengembangan perangkat lunak tidak akan berubah. Pemecahannya adalah dengan menghitung fungsionalitas perangkat lunak menggunakan jumlah antarmuka antara modul dan sub sistem dalam program atau sistem. Keuntungan dari menggunakan FP metrik adalah dapat dihitung sebelum tahap implementasi dilakukan. Pada FP terdapat 5 karakteristik

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1950 perangkat lunak setiap modul, yaitu: Number of inputs to the application (I), Number of outputs (O), Number of user inquiries (Q), Number of files used (F), Number of external interfaces (X). Tabel 1. Tabel Weighting Factor Parameter Simple Average Complex Number of inputs Number of outputs Number of user inquiries Number of files used Number of external interfaces METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan langkah langkah yang akan dilakukan dalam perancangan, implementasi, dan pengujian dari aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat terlihat pada Gambar 2 secara diagram alur. Kesimpulan dan saran disertakan sebagai catatan atas aplikasi dan kemungkinan arah pengembangan aplikasi selanjutnya. Penghitungan FP menggunakan weighting factors yang setiap aspek merefleksikan kesulitan untuk diimplementasikan. Koefisien ini bervariasi bergantung pada kesulitan implementasinya. Untuk menghitung FP adalah sebagai berikut: FP ( I WF) ( O WF) ( Q WF) (3) ( F WF) ( X WF) I = Number of inputs O = Number of outputs Q = Number of user inquiries F = Number of files X = Number of external interfaces WF = Weighting Factor value 2.4 First Time Yield First Time Yield merupakan pembagian antara hasil jumlah unit yang bagus dengan jumlah unit yang masuk kedalam proses (Raju, 2013). FP dapat diaplikasikan kepada tahap kebutuhan dalam lingkup pengembangan perangkat lunak. Dalam perspektif pengembangan perangkat lunak, First Time Yield dapat didefinisikan sebagai jumlah FP yang sukses terpenuhi dibagi dengan jumlahfpyang direncanakan pada iterasi tersebut. Persamaan 4 adalah persamaan yang diajukan. FTY Y1... Y n (4) FTY = First Time Yield Yn = Nilai function point sesuai banyak iterasi Gambar 2. Diagram alir metode penelitian 4. ANALISIS KEBUTUHAN 4.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan utama yang dibutuhkan dari sebuah sistem. Sistem perubahan kebutuhan menggunakan improved framework memiliki kebutuhan fungsional sebagai berikut: Tabel 2. Tabel kebutuhan fungsional ID Kebutuhan F.01 Sistem harus dapat memisahkan hak akses antar pengguna. F.02 Sistem harus dapat menyimpan kebutuhan yang didefinisikan oleh analis. F.03 Sistem harus dapat menampilkan semua kebutuhan yang sudah disimpan kedalam sistem. F.04 Sistem harus dapat menyediakan sarana untuk mengubah kebutuhan yang sudah F.05 Sistem harus dapat menyediakan sarana untuk menghapus kebutuhan yang sudah F.06 Sistem harus dapat menyimpan pengajuan perubahan kebutuhan yang diajukan pemangku kepentingan. F.07 Sistem harus dapat menampilkan semua perubahan yang diajukan oleh pemangku kepentingan. F.08 Sistem harus dapat menyediakan form analisis perubahan kebutuhan yang dapat

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1951 menghitung hari dan harga dari perubahan. F.09 Sistem harus dapat melakukan otomatisasi penentuan jangka waktu bagi CCB untuk melakukan voting. F.10 Sistem harus dapat menampilkan daftar kebutuhan yang diubah bagi CCB. F.11 Sistem harus dapat menyediakan kolom pilihan untuk CCB melakukan voting perubahan kebutuhan. F.12 Sistem harus dapat menyimpan pengguna baru kedalam sistem. F.13 Sistem harus dapat menyediakan sarana untuk pengguna keluar dari sistem. F.14 Sistem harus dapat menampung dokumen yang diunggah oleh analis dan pengembang. F.15 Sistem harus dapat mengirimkan kepada CCB apabila ada perubahan kebutuhan baru yang sudah dikirim oleh analis. F.16 Sistem harus dapat menumpuk kebutuhan yang telah disetujui oleh semua CCB. F.17 Sistem harus dapat menyediakan halaman detil perubahan kebutuhan yang lengkap dengan dampak pada kebutuhan lainnya. F.18 Sistem harus dapat menyimpan konfigurasi proyek yang dibuat dan didefinisikan oleh analis. F.19 Sistem harus dapat menyimpan konfigurasi proyek apabila dilakukan perubahan oleh analis. F.20 Sistem harus dapat menghapus proyek yang F.21 Sistem harus dapat menyediakan sarana untuk admin mengubah pengguna yang F.22 Sistem harus dapat menyediakan sarana untuk admin menghapus pengguna yang F.23 Sistem harus dapat mengirimkan kepada pemangku kepentingan ketika keputusan perubahan kebutuhan telah dilakukan. 4.2 Kebutuhan Non Fungsional Tabel 3 merupakan kebutuhan non fungsional yang ada dalam sistem. Terdapat kebtuhan non fungsional portability dan security yang nantinya Kebutuhan non fungsional didapatkan dari pengumpulan data pada perusahaan Inagata Technosmith. Kebutuhan non fungsional dibutuhkan untuk menunjang sistem perubahan kebutuhan menggunakan improved framework, apabila kebutuhan non fungsional tidak didefinisikan maka sistem yang dibuat tidak akan berguna. Tabel 3. Tabel kebutuhan non fungsional ID Parameter Deskripsi NF.01 Compatibility Sistem dapat diakses diberbagai jenis browser seperti Mozilla firefox, Google chrome, dan Microsoft edge NF.02 Security Sistem menggunakan enkripsi md5 untuk mengenkripsi password yang ada didalam database 5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 5.1 Perancangan Algoritme Pada bagian perancangan algoritme ini akan dijelaskan algoritme yang dipakai untuk membangun sistem perubahan kebutuhan menggunakan improved framework Tabel 4. Pseudocode menentukan dampak kebutuhan Int entry_screens, external files, reports, queries, database_tables, code_per_fp, es_wf, ef_wf, r_wf, q_wf, dt_wf, jumlah_pekerja, waktu_kerja_perhari, jumlah_kode_perhari, harga_perjam, deadline_proyek, functional_points, expected_hours, time_to_implement, time_acceptance, total_cost; functional_points = (entry_screens * es_wf) + (external_files * ef_wf) + (reports * r_wf) + (queries * q_wf) + (database_tables * dt_wf); expected_hours = waktu_kerja_perhari * (code_per_fp * functional_points / jumlah_kode_perhari); time_to_implement = (expected_hours / waktu_kerja_perhari) / jumlah_pekerja; time_acceptance = deadline_proyek - time_to_implement; total_cost = expected_hours * harga_perjam; Tabel 4 merupakan pseudocode untuk menentukan dampak perubahan kebutuhan. Pseudocode ini dimulai dengan menghitung function points dari kebutuhan yang akan diubah, kemudian menghitung perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasi perubahan (dalam jam). Setelah itu akan dihitung waktu yang dibutuhkan dalam hari, waktu yang tersisa dan total harga perubahan kebutuhan.

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1952 Tabel 5 merupakan pseudocode untuk menentukan jumlah rework yang dibutuhkan. Pseudocode ini menentukan jumlah First Time Yield yang dibutuhkan untuk perubahan kebutuhan serta menentukan jumlah rework yang dibutuhkan. Hasil dari perhitungan ini adalah dalam bentuk persen. Tabel 5. Pseudocode menentukan rework yang dibutuhkan 1 Fty = (function_points / planned_function_points) * 100 Rework = ((function_points / planned_function_points) * 100) 5.2 Implementasi Gambar 3 merupakan halaman fitur menganalisis perubahan kebutuhan. Pada halaman ini analis disediakan dokumen pendukung untuk kebutuhan yang akan dirubah, permintaan perubahan dari pemangku kepentingan dan perkiraan dampak perubahan kebutuhan. Gambar 4 merupakan halaman fitur melihat detil perubahan. Fitur ini dapat diakses oleh CCB atau analis untuk melihat kebutuhan yang diminta oleh pemangku kepentingan dan hasil Analisis dari analis. Gambar 3. Fitur menganalisis perubahan kebutuhan Gambar 4. Fitur melihat detil perubahan Gambar 5. Fitur melihat daftar analisis perubahan kebutuhan 6. PENGUJIAN 6.1 Pengujian white box Pengujian white box dilakukan dengan pengujian basis path pengujian dilakukan pada fitur melihat detil perubahan. Operasi-operasi yang akan diuji adalah cekpersetujuanimplementasi(), cekpengirimanccb(), dan cekpersetujuan(). Operasi cekpersetujuanimplementasi adalah untuk mengetahui status perubahan kebutuhan. Operasi cekpengirimanccb adalah untuk status perubahan kebutuhan telah dikirim ke CCB atau belum dan untuk mengetahui apakah perubahan kebutuhan ditolak atau diterima oleh CCB. Sedangkan operasi cekpersetujuan adalah untuk mengetahui apakah CCB yang sedang masuk kedalam sistem telah melakukan voting atau belum pada suatu perubahan kebutuhan. Pengujian tersebut menghasilkan 6 cyclomatic complexity pada operasi cekpersetujuanimplementasi dan cekpersetujuan serta menghasilkan 5 cyclomatic complexity pada operasi cekpengirimanccb. Pengujian pada masing-masing jalur telah dilakukan dan menghasilkan status yang valid pada setiap jalur. 6.2 Pengujian black box Dari 22 pengujian fungsional yang telah dilakukan yaitu pengujian login, pengujian logout, pengujian melihat daftar perubahan kebutuhan sudah dianalisis, pengujian melihat daftar perubahan kebutuhan, pengujian melihat kebutuhan, pengujian menambahkan pengguna, pengujian mendapatkan waktu voting, pengujian mengajukan perubahan kebutuhan, pengujian menganalisis kebutuhan, pengujian menganalisis perubahan kebutuhan, pengujian menghapus kebutuhan, pengujian mengubah kebutuhan, pengujian melakukan voting, pengujian melihat detil perubahan, pengujian

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1953 menambah dokumen, pengujian menambah proyek, pengujian menerima keputusan, pengujian menerima perubahan kebutuhan, pengujian menghapus pengguna, pengujian menghapus proyek, pengujian mengubah pengguna, pengujian mengubah proyek, pengujian menumpuk kebutuhan. Semua pengujian tersebut menghasilkan status yang valid, sehingga pengujian fungsional sistem dinyatakan berhasil dengan tingkat keberhasilan sebesar 100%. Pengujian terhadap portability dan security yang ada pada kebutuhan non fungsional sistem telah dilakukan dan semuanya mendapatkan hasil yang valid. Sehingga pengujian terhadap non fungsional sistem dinyatakan berhasil dengan tingkat keberhasilan 100%. 7. KESIMPULAN. Pembangunan sistem perubahan kebutuhan menggunakan improved framework menggunakan framework CodeIgniter dan Bahasa pemrograman PHP. Bahasa pemrograman php digunakan untuk tahap pengerjaan kode dan framework CodeIgniter untuk kemudahan pengerjaan sistem. Sedangkan untuk pengujiannya menggunakan white box dan black box. 2. Dari 3 pengujian white box yang dilakukan semuanya menghasilkan status yang valid. Kemudian untuk pengujian black box kebutuhan fungsional, dari 22 pengujian didapatkan 22 status yang valid. Sedangkan untuk 3 pengujian black box kebutuhan non fungsional didapatkan 3 pengujiannya valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian white box dan black box sistem memiliki tingkat keberhasilan sebesar 100%. 3. Pada sistem perubahan kebutuhan menggunakan improved framework, analisis perubahan kebutuhannya dapat menghitung harga, waktu untuk implementasi, dan dampak pada dokumen maupun kebutuhan lainnya. Sedangkan untuk implementasi perubahan kebutuhan, hasil analisis perubahan kebutuhan harus disetujui oleh semua CCB. Jika ada salah satu CCB yang melakukan penolakan maka perubahan kebutuhan tersebut tidak akan diimplementasikan. Hal ini dapat membantu dalam proses perubahan kebutuhan pada lingkup pengembangan perangkat lunak. DAFTAR PUSTAKA Ali, N., & Lai, R. (2016). A method of requirements change management for global software. Information and Software Technology, 70, Khan, A., Basri, S., Dominic, P., & Amin, F. (2012). A Propose Framework for Requirement Change Management in Global Software Development. International Conference on Computer & Information Science (ICCIS), Lai, R., & Ali, N. (2013). Requirements Management Method for Global Software Development. Advances in Information Science, Minhas, N., Qurat-ul-Ain, Zafar-ul-Islam, & A., Z. (2014). An Improved Framework for Requirement Change Management in Global Software Development. Journal of Software Engineering and Applications, 7, Raju, H., & Krishnegowda, Y. (2013). Software Sizing and Productivity with Function Points, Vol. 1, No. 2. Lecture Notes on Software Engineering. Sultana, R., Fahad, J., Ahmad, M., & Ahmad, A. (2012). Empirical and Qualitative Studies by Analyzing Requirement in Global Software Development (GSD). International Journal of Management, IT and Engineering, Westfall, L. (2005). Software Requirements Engineering: What, Why, Who, When, and How.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem, diperoleh informasi mengenai kebutuhan sistem dan bisnis serta daftar komponen dasar dan aplikasi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap Implementasi merupakan tahap pelaksanaan atau penerapan dari perancangan yang telah dikemukakan pada bab 4, yaitu perancangan sistem untuk melakukan proses kean

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Penelitian kali ini dilakukan pada perusahaan retail yang berada di kota Bandung. Pada perusahaan tersebut terdapat 2 main group yang berbeda di dalamnya yaitu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN V-MODEL TRADISIONAL DAN ADVANCE V-MODEL

PERBANDINGAN V-MODEL TRADISIONAL DAN ADVANCE V-MODEL PERBANDINGAN V-MODEL TRADISIONAL DAN ADVANCE V-MODEL Windi Eka Y.R, Saiful Bukhori, Dhani Ismoyo Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember Email : windi.ilkom@unej.ac.id Abstrak V-Model merupakan

Lebih terperinci

DOKUMEN UJI PERANGKAT LUNAK FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG. Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9

DOKUMEN UJI PERANGKAT LUNAK FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG. Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9 FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9 Sukma Wardana Hadi Putra (125150207111007) Yunika Tria Melati (125150201111085) Triando Hamonangan (115060800111061)

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS Pengantar Manajemen Proyek Perangkat Lunak Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS Manajemen proyek perangkat lunak merupakan bagian yang penting dalam pembangunan perangkat lunak. Sekalipun tidak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang aplikasi yang akan diuji berdasarkan teori Function Point sebagai acuan untuk melakukan estimasi kompleksitas dengan studi kasus aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan secara rinci, maka tahap selanjutnya adalah implementasi. Implementasi merupakan tahap membuat aplikasi sehingga

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM)

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM) SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM) Denis Eka Ria Anggraeni, Eman Setiawan S.Kom., M.M, Achmad Muchayan S.Kom Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Aplikasi Percetakan pada PT. Zona Sangangiti Grafika

Pengembangan Sistem Aplikasi Percetakan pada PT. Zona Sangangiti Grafika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 8-96X Vol.,. 9, September 08, hlm. 08- http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Sistem Aplikasi Percetakan pada PT. Zona Sangangiti Grafika

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era ini menyebabkan perubahan pada sistem belajar mengajar di berbagai instansi pendidikan. Perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-476 Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ Sonny Ariyanto Prabowo, Sholiq dan Feby

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat membawa dampak yang positif dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi yang semakin canggih

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak Overview Produktivitas Pengukuran Perangkat Lunak Size-oriented Metrics Function-oriented Metrics Produktivitas Produktivitas pengembangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : MVC (Model View Controller), Codeigniter PHP Framework, MySQL. Universita s Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : MVC (Model View Controller), Codeigniter PHP Framework, MySQL. Universita s Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem informasi absensi merupakan sebuah sistem yang mencatat kehadiran pegawai secara real time, dengan tujuan untuk kepentingan review suatu absensi yang nantinya akan digunakan sebagai salah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Information retrieval (IR) system adalah sistem yang secara otomatis melakukan pencarian atau penemuan kembali informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna, diekspresikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. 1. Processor Intel Dual Core 2. Memory RAM 3 Gb 3. Harddisk 160 Gb 4. Modem GSM dan Wifi

BAB 4 IMPLEMENTASI. 1. Processor Intel Dual Core 2. Memory RAM 3 Gb 3. Harddisk 160 Gb 4. Modem GSM dan Wifi BAB 4 IMPLEMENTASI Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari tugas akhir yang terdapat kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak sampai dengan implementasi basis data dan implementasi antar muka.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Bab ini menjelaskan gambaran secara global produk tentang perangkat lunak produk yang akan dibuat, dalam hal ini ialah migrasi sistem informasi absensi dari pemrograman terstruktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Berbasis Web dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1.1 Implementasi Aplikasi dan Konfigurasi Tahap implementasi dan pengujian dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Muhamad Ali muhal.uny@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

APLIKASI PENCATATAN DATA TRANSAKSI BILYET GIRO DAN CEK Muhammad Faisal Richayatsyah

APLIKASI PENCATATAN DATA TRANSAKSI BILYET GIRO DAN CEK Muhammad Faisal Richayatsyah APLIKASI PENCATATAN DATA TRANSAKSI BILYET GIRO DAN CEK Muhammad Faisal Richayatsyah 6301114186 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan faisalrichayatsyah@gmail.com Abstrak Bank Mandiri cabang Imam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya membuat sebuah task list masih dibuat dengan cara manual, yaitu mencatatkan daftar tugas yang akan kita lakukan pada sebuah kertas. Pengecekan waktu juga

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan era globalisasi dan informasi, maka perkembangan ilmu dan pengetahuan pun berkembang dengan pesat. Sebuah perusahaan yang berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi atau content

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat disebut sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Pada tahapan

Lebih terperinci

Jurnal SCRIPT Vol. 1 No. 2 Januari 2014

Jurnal SCRIPT Vol. 1 No. 2 Januari 2014 SISTEM PENCARIAN DAN PEMESANAN RUMAH KOS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Harri Singgih Pratikto 1, Suraya 2, Edhy Sutanta 3 1,2,3 Teknik Informatika, institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengelolaan, Inventaris, Framework CI

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengelolaan, Inventaris, Framework CI PERANGKAT LUNAK MONITORING KERUSAKAN DAN KEHILANGAN DEVICE Studi Kasus : PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK Dandy Ahkmad Rahadiansyah 1, Mahpudin 2 1,2 Program Studi Manajemen Informatika PKN LPKIA Jln.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Rifki Kurniawan 1, Adian Fatchur Rochim 2, R. Rizal Isnanto 2 ABSTRACT In recent time, all information

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal Konstruksi Awal Pada tahapan ini dilakukan kontruksi untuk mendapatkan modul sistem dan implementasi software dengan data untuk mencari kekurangan serta kekuatan dari aplikasi operasional dan perawatan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Manajemen Notula Rapat Menggunakan Google Speech API Berbasis Android

Pengembangan Aplikasi Manajemen Notula Rapat Menggunakan Google Speech API Berbasis Android Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4171-4178 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Manajemen Notula Rapat Menggunakan Google Speech

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Sistem informasi penjualan dan pembelian Gamis Batik dengan pendekatan perancangan sistem berorientasi objek. Perancangan sistem berorientasi objek

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisa study kelayakan sistem yaitu sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun berupa arsitektur sistem dan perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengkonversi hasil analisis dan perancangan sebelumnya kedalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan melihat kondisi kantor D TINELO MANAGEMENT saat ini, semua pengolahan data, dan pencarian bakat masih menggunakan cara manual, contoh untuk suatu kegiatan kantor

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB Widya Wisanti Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Sawerigading Makassar Email : wwisanty@yahoo.co.id ABSTRAK Kegiatan dalam menerima calon guru

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bojonegoro adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM Kabupaten Bojonegoro sebagai perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB

APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB APLIKASI POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB Rina Puspita 1, Darius Antoni 2, R.M. Nasrul Halim D 3 1 Mahasiswa Teknik Informatika 1 rinapuspita20@gmail.com,

Lebih terperinci

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan pengujian dari sistem yang dibuat. Implementasi dan pengujian sistem ini meliputi lingkungan hardware dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PRAKTIK INDUSTRI FAKULTAS TENIK UNY BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PRAKTIK INDUSTRI FAKULTAS TENIK UNY BERBASIS WEB Artikel Penelitian PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PRAKTIK INDUSTRI FAKULTAS TENIK UNY BERBASIS WEB Oleh : Muhamad Ali, MT Dibiayai oleh dana DIPA BLU Universitas Negeri Yogyakarta Tahun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : web kontes pemrograman, usort, metode LCS

ABSTRAK. Kata Kunci : web kontes pemrograman, usort, metode LCS ABSTRAK Website Kontes Pemrograman ini dibuat untuk menambah kemampuan analisis mahasiswa dalam mengerjakan beberapa permasalahan yang sudah disediakan dengan menggunakan bahasa pemrograman C/C++ dan JAVA.

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK I

REKAYASA PERANGKAT LUNAK I REKAYASA PERANGKAT LUNAK I Rekayasa Kebutuhan Disusun Oleh: Tim MK RPL Teknik Informatika UNIKOM AGENDA PERKULIAHAN KONTEN MATERI KENAPA BUTUH REKAYASA KEBUTUHAN Apa yang customer inginkan dari software

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Fajar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontraktor dan pengadaan barang, yang berdiri pada tahun 2012 terletak di Jalan Pangkal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK Wendi Wirasta,S.T.,M.T 1, Abdul Wahid Khoeruddin 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno

Lebih terperinci

KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BUATAN LAPAN BANDUNG

KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BUATAN LAPAN BANDUNG KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK BUATAN LAPAN BANDUNG Alhadi Saputra Peneliti Bidang Teknologi Pengamatan, Pussainsa, LAPAN e-mail : alhadi@bdg.lapan.go.id

Lebih terperinci

Requirement? Teknik Informatika S1. Definisi. Rekayasa Perangkat Lunak. Pengertian Requirement. Pengertian Requirement Engineering

Requirement? Teknik Informatika S1. Definisi. Rekayasa Perangkat Lunak. Pengertian Requirement. Pengertian Requirement Engineering Teknik Informatika S1 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak Requirement Engineering Requirement? Pengertian Requirement Pengertian Requirement Engineering Sesuatu pada produk yang harus dilakukan atau sebuah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Design of IT Asset Management Information System At PT. Tirta Investama Plant Web Based Citeureup

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi computerized

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi computerized BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi computerized maintenance management system (CMMS) pada ruang bedah (studi kasus : RS. Petrokimia

Lebih terperinci

Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi. Sheren Informatika / Fakultas Teknik

Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi. Sheren Informatika / Fakultas Teknik Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi Sheren Informatika / Fakultas Teknik she_ren_peace@yahoo.com ABSTRAK Pengembangan proyek sistem informasi memiliki tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB D-7-1 PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB Silvia Rostianingsih e-mail : silvia@peter.petra.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya Siwalankerto 121-131

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : google map API, internet, lokasi, pendaftaran online, sebaran. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : google map API, internet, lokasi, pendaftaran online, sebaran. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada era globalisasi ini perkembangan aplikasi web semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dengan bertambah banyaknya website. Banyak instansi yang menggunakan website sebagai media Informasi. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Gambaran Umum Pembangunan Sistem. aplikasi ini yaitu menggunakan pemrograman prosedural yakni tidak seperti

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Gambaran Umum Pembangunan Sistem. aplikasi ini yaitu menggunakan pemrograman prosedural yakni tidak seperti 64 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi 5.1.1 Gambaran Umum Pembangunan Sistem Pada pembuatan sistem penjualan sepatu olahraga berbasis mobile ini dibangun dengan berbasis bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem pada penelitian ini menerapkan algoritma string matching untuk mengenali fungsi input yang ada keyboard, input yang didapat dari keyboard akan diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 3.1.1 Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di lembaga Indonesia College adalah sebagai berikut: 1. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key : Social Web, Schedule, Appointment, ASP.net, C#.

ABSTRACT. Key : Social Web, Schedule, Appointment, ASP.net, C#. ABSTRACT Social web is a place where everyone can share some of their private information to others, with this technology, everyone can communicate with others with more efficient and easiest way. Sometimes,

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS 1 Charel Samuel Matulessy,S.T.M.Kom 2 Asep Indra Hidayat 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Setelah sistem dianalisis dan di desain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tugas akhir, bimbingan, online, framework, dan codeigniter. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : tugas akhir, bimbingan, online, framework, dan codeigniter. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tugas akhir atau skripsi merupakan hal terakhir yang harus dikerjakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan di universitas. Tugas akhir mahasiswa harus dibimbing oleh dosen pembimbing yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap ini juga merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan dan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap ini juga merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan dan BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi ini merupakan tahap lanjutan dari tahap perancangan sistem. Tahap ini juga merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PRAKATA... iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi ABSTRACT... vii INTISARI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk mengakses aplikasi berbasis web ini yaitu : 1.1.1 Kebutuhan Hardware Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaluasi guru yang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuhkolot meliputi banyak aspek, mulai dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Administrasi,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dimengerti oleh komputer. Analisa dan perancangan akan diterjemahkan kedalam

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dimengerti oleh komputer. Analisa dan perancangan akan diterjemahkan kedalam BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengkonversi hasil analisis dan perancangan sebelumnya kedalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI BANK SOAL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

RANCANG BANGUN APLIKASI BANK SOAL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT RANCANG BANGUN APLIKASI BANK SOAL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT Siti Hapsah Azizah 1, Leni Fitriani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL Junaedy 1, Abdul Munir S. 2 1 junaedy@kharisma.ac.id, 2 abdulmunir@kharisma.ac.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER 1 Muhammad Donny F, 1 Didik Kurniawan, 1 Anie Rose Irawati 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract Most of the system

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap ini focus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. implementasi perangkat lunak pada kode program.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap ini focus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. implementasi perangkat lunak pada kode program. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Construction (Konstruksi) Tahap ini focus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang focus pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap aplikasi informasi penyewaan lapangan futsal berbasis web dan SMS Gateway, tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang membangun sebuah aplikasi sistem informasi penjualan sparepart laptop di Toko Haps Computer Purbalingga.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. INFRASTRUKTUR Setelah dilakukan analisa dan perancangan sistem maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian sistem (system implementation).

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini, pembuatan program dibuat dengan menggunakan aplikasi pendukung seperti: Web Server, aplikasi pengelolaan sampah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian

Lebih terperinci