BAB III OBJEK PENELITIAN. Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kav. 31
|
|
- Hengki Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kav. 31 Jakarta Pusat yang merupakan lembaga tinggi negara yang memiliki wewenang dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. III.1.1. Sejarah Singkat Pasal 23 ayat (5) UUD tahun 1945 menetapkan bahwa tanggung jawab keuangan negara dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang peraturannya ditetapkan oleh Undang-Undang. Kemudian hasil pemeriksaannya disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Berdasarkan amanat UUD tahun 1945 tersebut dikeluarkan surat penetapan pemerintah No.11/OEM mengenai pembentukan BPK pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara di Magelang. Pada saat itu BPK hanya memiliki 9 orang pegawai dan R.Soerasno menjabat sebagai ketua BPK yang pertama. Dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 BPK telah mengumumkan kepada semua instansi di wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab keuangan negara. Dalam penetapan pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan BPK dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat (RIS) maka dibentuk Dewan Pengawas 29
2 Keuangan (berkedudukan di Bogor) yang merupakan salah satu alat perlengkapan negara RIS. Dengan kembalinya bentuk negara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS yang berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan Pengawas Keuangan berdasarkan UUDS Pada tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan dekrit Presiden RI yang menyatakan berlakunya kembali UUD tahun Dengan demikian Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan pasal 23 (5) UUD tahun Dalam amanat-amanat Presiden yaitu deklarasi ekonomi dan Ambeg Parama Arta telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga dapat menjadi alat kontrol yang efektif. Untuk mencapai tujuan itu maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.7 Tahun 1963 (LN No.195 tahun 1963) yang kemudian diganti dengan Undang-Undang (PERPU) No.6 tahun 1964 tentang Badan Pemeriksa Keuangan gaya baru. Untuk mengganti Perpu tersebut, dikeluarkanlah UU No.17 tahun 1965 yang antara lain menetapkan bahwa Presiden sebagai pemimpin besar revolusi pemegang kekuasaan pemeriksaan dan penelitian tertinggi atas penyusunan dan pengurusan keuangan negara. Ketua dan wakil ketua BPK RI berkedudukan masing-masing sebagai Menteri Koordinator dan Menteri. Akhirnya oleh MPRS dengan ketetapan No.X/MPRS/1966 kedudukan BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula sebagai Lembaga Tinggi Negara. Sehingga UU yang mendasari tugas BPK RI perlu diubah dan akhirnya baru direalisasikan pada tahun 1973 dengan UU No.5 tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. 30
3 Dalam era reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang keuangan negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR No.VI/MPR/2002 yang menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga tinggi pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan profesional. Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang mengatur BPK RI dalam UUD tahun 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen BPK RI hanya diatur dalam satu ayat (pasal 23 ayat 5) kemudian perubahan dalam perubahan ketiga UUD 1945 dikembangkan menjadi satu sub bab tersendiri (Bab VIIIA) dengan tiga pasal (23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat. Untuk menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat Undang- Undang dibidang keuangan negara, yaitu : a. UU No.17 tahun 2003 tentang keuangan negara b. UU No.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara c. UU No.15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab pengelolaan negara. III.1.2. Bidang Usaha BPK RI Ada tiga jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI yaitu, pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. 31
4 1. keuangan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan, dengan tujuan memberikan keyakinan yang memadai apakah sebuah laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. kinerja kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dari entitas atas program atau kegiatan yang diperiksa. kinerja mencakup tujuan yang luas dengan memperhatikan berbagai macam bukti. 3. dengan tujuan tertentu dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus diluar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan dengan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pemerintah, serta pemeriksaan berperspektif lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Visi dari BPK RI adalah menjadi lembaga pemeriksa keungan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan. Misi dari BPK RI yaitu : 32
5 1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan 3. Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara. Sesuai dengan SK BPK RI. III.1.3. Produk-Produk BPK RI Hasil laporan pemeriksaan yang dikeluarkan oleh BPK RI setelah melakukan pemeriksaan yaitu : 1. Hasil laporan pemeriksaan sistem pengendalian intern atas laporan keuangan 2. Hasil laporan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan atas laporan keuangan 3. Hasil laporan pemeriksaan atas laporan keuangan. III.1.4. Struktur Organisasi Anggota BPK RI dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2006, BPK RI mempunyai sembilan anggota yang keanggotaannya diresmikan oleh Presiden. Sembilan anggota ini terdiri atas ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota dan tujuh anggota. Ketujuh anggota BPK RI ini masing-masing membawahi auditorat utama yang melakukan tugas pemeriksaaan terhadap entitas yang berbeda. Pelaksanaan audit pada 33
6 Pemerintah Daerah (Pemda) P dilaksanakan dibawah AKN VI, sedangkan Pelaksanaan audit pada BUMN JS dilaksanakan dibawah AKN VII. Gambar III.1 Susunan Organisasi BPK RI 34
7 III.1.5. Uraian Tugas AKN 1. Auditorat Utama Keuangan Negara VI (AKN VI) AKN VI mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara atau daerah pada Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Departemen Pendidikan Nasional, serta keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Pemerintah Daerah di wilayah Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. AKN VI terdiri dari : Auditorat VI.A, Auditorat VI.B, Perwakilan BPK RI di Pontianak, Perwakilan BPK RI di Palangkaraya, Perwakilan BPK RI di Banjarmasin, Perwakilan BPK RI di Samarinda, Perwakilan BPK RI di Denpasar, Perwakilan BPK RI di Mataram, Perwakilan BPK RI di Kupang, Perwakilan BPK RI di Makassar, Perwakilan BPK RI di Mamuju, Perwakilan BPK RI di Palu, Perwakilan BPK RI di Kendari, Perwakilan BPK RI di Manado, Perwakilan BPK RI di Gorontalo, Perwakilan BPK RI di Ambon, Perwakilan BPK RI di Ternate, Perwakilan BPK RI di Jayapura, Perwakilan BPK RI di Manokwari. 2. Auditor Utama Keuangan Negara VII (AKN VII) AKN VII mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada bidang kekayaan negara yang dipisahkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). AKN VII terdiri dari : a. Auditorat VII.A yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 35
8 BUMN pertambangan, BUMN energi, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Beberapa contoh entitas pemeriksaan yaitu: PT PERTAMINA, PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA, dan Conocophillips. b. Auditorat VII.B yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN kebandarudaraan dan penerbangan, BUMN Angkutan Darat, dan BUMN Pelabuhan Laut, Pelayaran dan Pengerukan. Beberapa contoh entitas pemeriksaan yaitu: PT Krakatau Steel, GARUDA INDONESIA, dan PT Jasa Marga. c. Auditorat VII.C yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada PT Perkebunan nasional I XIV, BUMN kehutanan, BUMN pertanian, BUMN perikanan, PT. Rajawali Nusantara Indonesia, BUMN pupuk, BUMN kertas, BUMN percetakan, dan BUMN penerbitan. Beberapa contoh entitas pemeriksaan yaitu: Perum Percetakan Uang RI, Perum Perhutani, dan PT BALAI PUSTAKA. d. Auditorat VII.D yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada BUMN jasa perbankan, BUMN jasa keuangan non bank, perum, bulog, BUMN jasa perdagangan dan jasa logistik lainnya, BUMN jasa penilai atau sertifikasi. Beberapa contoh entitas pemeriksaan yaitu: PT Pos Indonesia, PT JAMSOSTEK, PT Bank Mandiri, PT Bank BNI Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara. 36
9 III.1.6. Organisasi Pemeriksa BPK RI Ketika menyelenggarakan tugas pemeriksaan, dibentuklah organisasi pemeriksa. Organisasi pemeriksa BPK RI merupakan organisasi fungsional yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara mandiri. Organisasi pemeriksa BPK RI terdiri dari Badan, penanggung jawab, pengendali teknis, ketua tim, dan anggota tim. Apabila diperlukan tim pemeriksa dapat menambahkan wakil penanggung jawab dan ketua subtim. Tugas dari masing-masing organisasi pemeriksa antara lain : 1) Badan bertugas untuk memberikan arahan dan penugasan kepada pelaksana pemeriksaan BPK. Badan memiliki juga peran yang penting dalam memberikan hasil opini atas laporan keuangan suatu entitas. 2) Penanggung jawab bertugas sebagai pengendali mutu dan menandatangani LHP. 3) Wakil penanggung jawab bertugas untuk membantu penanggung jawab dalam tim pemeriksaan. Wakil pengendali teknis diperlukan untuk entitas yang besar atau lingkup pemeriksaan yang luas. 4) Pengendali teknis bertugas untuk mengendalikan tim pemeriksa agar pemeriksaan dapat dilakukan sesuai dengan program pemeriksaan yang telah dibuat dan direncanakan. 5) Ketua tim bertugas mengorganisasi, memberikan pengarahan dan mengawasi pemeriksaan serta bertanggung jawab kepada pengendali teknis. 6) Ketua subtim bertugas untuk membantu ketua tim dalam melakukan pemeriksaan. 7) Anggota tim bertugas sebagai pelaksana pemeriksaan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh ketua tim atau ketua subtim. 37
10 III.1.7. Ikhtisar Hasil Semester (IHPS) BPK Berdasarkan data IHPS I tahun 2011 diperoleh data sebagai berikut : Entitas yang diperiksa Tabel III.1 Ikhtisar Hasil BPK semester I tahun 2011 keuangan kinerja dengan tujuan tertentu Jumlah Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah BUMN BUMD Badan lainnya Jumlah Pada semester ini pemeriksaan BPK diprioritaskan pada pemeriksaan keuangan. keuangan yang dilakukan yaitu pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah Pusat (termasuk Kementerian atau Lembaga), Pemerintah Daerah dan badan lainnya. Berdasarkan data IHPS I tahun 2010 diperoleh data sebagai berikut : Entitas yang diperiksa Tabel III.2 Ikhtisar Hasil BPK semester I tahun 2010 keuangan kinerja dengan tujuan tertentu Jumlah Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah BUMN BUMD Badan lainnya Jumlah
11 Pada semester ini pemeriksaan BPK diprioritaskan pada pemeriksaan keuangan. pemeriksaan keuangan yang dilakukan yaitu pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah Pusat, Kementerian atau Lembaga, Pemerintah Daerah, dan badan lainnya (termasuk BUMN). III.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini berupa: 1. Sumber data sekunder Sumber data sekunder menggunakan studi kepustakaan digunakan oleh penulis untuk memperoleh data sekunder melalui buku-buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan pembahasan masalah yang terkait dengan penelitian agar dapat mendukung dan melengkapi data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. 2. Sumber data primer Melakukan penelitian diluar kepustakaan dengan cara melakukan wawancara dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada staf BPK RI dibagian litbang dan tim auditor yang berada dibawah AKN VI dan AKN VII yang melaksanakan audit pada Pemda P dan BUMN JS. Dengan metode ini penulis mendapatkan informasi mengenai latar belakang objek penelitian dan informasi mengenai proses pelaksanaan perencanaan audit oleh tim auditor BPK. 39
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITAN. Opini audit sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab II, bahwa auditor harus
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITAN A. Opini Audit Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Opini audit sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab II, bahwa auditor harus menyimpulkan apakah auditor telah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Organisasi Berdasarkan pada publikasi situs Badan Pemeriksa Keuangan dijelaskan mengenai sejarah, visi, misi, dasar hukum, tujuan strategis maupun
Lebih terperinciSELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SELAYANG PANDANG BPK PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Lembaga negara yang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri Berkedudukan di ibukota negara Memiliki perwakilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanggungjawab yang harus dijalankan. Oleh karena itu sebuah organisasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah organisasi memiliki berbagai macam kegiatan serta tanggungjawab yang harus dijalankan. Oleh karena itu sebuah organisasi memerlukankan sebuah sistem pengendali
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan
No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) merupakan lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinci50 Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Neg
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia 4.1.1 Sejarah Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Berdasarkan ar Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6188/KPTS-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI. suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab
Lebih terperinciNOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
-1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciKementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN 2011-2025 Disampaikan Pada acara: RAKERNAS KEMENTERIAN KUKM Jakarta,
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I
No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia 1. Sejarah Badan Pemeriksa Keuangan Sejarah berdirinya Badan Pemeriksa Keuangan di dasarkan pada ketentuan pasal 23 ayat (5) Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan yang terlepas dari kekuasaan eksekutif, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (selanjutnya
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.12-/215 DS33-9596-64-778 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.538,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektifitas pelaksanaan prosedur audit investigatif, yaitu di Badan Pemeriksa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Dalam menyusun skripsi ini, objek penelitian yang dipilih penulis adalah yang berkaitan dengah hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas yaitu
Lebih terperinciJakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS
Jakarta, 7 Februari 2011 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS Direktif Presiden tentang Penyusunan Masterplan Visi Indonesia 2025 Kedudukan Masterplan dalam Kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. roda perusahaan manajemen akan diawasi oleh fungsi satuan pengawasan internal
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Operasional perusahaan dijalankan oleh manajemen sesuai pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pada perusahaan milik negara, dalam menjalankan roda perusahaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
Lebih terperinciIndependensi Integritas Profesionalisme
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA
MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Bimbingan Teknis Ujian Dinas Tingkat I dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2017 Jakarta, 18 Juli 2017 DASAR HUKUM, TUGAS,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
Lebih terperinciContoh prosedur analitis pada BUMN JS
L1 Uraian Contoh prosedur analitis pada BUMN JS 31 Desember 2010 31 Desember 2009 Audited Audited Common Size Financial Analysis Analisa Tren Aset Investasi : Bank Investasi 3,232,648,835 8,480,212,018
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 6170-4200-6854-7766 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah wajib bertanggung jawab untuk melaporkan segala kegiatan yang diselenggarakan. Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.6/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKEDUDUKAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
KEDUDUKAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA www.merdeka.com I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara welfare state, dimana negara memiliki tanggung jawab
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara sentral dari pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pemerintahan yang dilaksanakan pada masa pemerintah Orde Baru bersifat sentralistis. Di dalam pelaksanaan sistem pemerintahan sentralistis ini semua
Lebih terperinciDaftar BUMN Indonesia
Perusahaan Jenis Sektor Perum Perhutani (Persero) Perum Kehutanan Perum Prasarana Perikanan Samudera Perum Perikanan PT Inhutani I (Persero) Perseroan Kehutanan PT Inhutani II (Persero) Perseroan Kehutanan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.21.3592 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 05018/SK/KBPOM TAHUN 2001 TENTANG
Lebih terperinci2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.135, 2015 KEUANGAN. BPK. Organisasi. Tugas. Wewenang. Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan salah satu lembaga
Lebih terperinciDr. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., Ak., M.M., C.P.A Anggota V BPK. Blitar, 30 September
Dr. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., Ak., M.M., C.P.A Anggota V BPK Blitar, 30 September 2016 1 UUD 1945 Ayat (1) Pasal 23 E UU No 17/2003 Keuangan Negara UU No 1/2004 Perbendaharan Negara UU No 15/2004
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : PER- 955/K/SU/2011 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K
Lebih terperinci2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang
No.211, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN
Lebih terperinciPeran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017
Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z Pekanbaru, 16 Nopember 2017 z Agenda Gambaran Umum Keuangan Desa Pembinaan dan Pengawasan Desa Pemeriksaan BPK atas Keuangan Desa DASAR HUKUM PP 43/2014
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dasar Hukum terhadap BPK tertulis dalam UUD 1945 Bab VIII A Pasal 23 E, F, dan G. Serta UU RI No. 15 Tahun 2006 Ttg Badan Pemeriksa Keuangan sebagai pengganti UU RI
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.91, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. Pembagian. Tugas Dan Wewenang. Ketua. Anggota. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan
Lebih terperinciAssalaamu alaikum Wr.Wb
KATA PENGANTAR Assalaamu alaikum Wr.Wb Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) BPK RI. Laporan ini merupakan wujud dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Dibentuknya Badan Pemeriksa Keuangan RI Cikal bakal ide pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan berasal dari Raad van Rekenkamer
Lebih terperinciBERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
No.873, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.
No.337, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.06/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinciSURAT EDARAN NOMOR : SE- 03 IMBU.S/2007 TENTANG. WILAYAH BINAAN DAN BUMN KORDINATOR PKBL TAHUN 2007
SURAT EDARAN MOR : SE- 03 IMBU.S/2007 TENTANG. WILAYAH BINAAN DAN BUMN KORDINATOR PKBL Yth. Direksi Pembina PKBL Di Tempat Sebagai pedoman dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.09-0/AG/2014 DS 2461-5774-5715-7500 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciBuku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.
1 KATA PENGANTAR Pemantauan dan Evaluasi Kinerja diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) adalah lembaga tinggi negara yang di dalamnya memiliki anggota yang merupakan pejabat negara yang
Lebih terperinci2016, No Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Papua; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 T
No.247, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA.. Prov. Sumbar. Prov.Riau. Prov. Jambi. Prov. Bengkulu. Prov. Lampung. Prov.Kalbar. Prov.Kaltim. Prov. Kalsel. Prov.NTT. Prov.Sulteng. Prov. Sultra. Prov.Maluku.
Lebih terperinciRERANGKA KERJA AUDIT SEKTOR PUBLIK
RERANGKA KERJA AUDIT SEKTOR PUBLIK 1 Audit Proses sistematik dan objektif dari penyediaan dan evaluasi bukti-bukti yang berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi utuk memastikan derajat
Lebih terperinciIndependensi Integritas Profesionalisme
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini masih berada pada tahap pemulihan akibat krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia tahun 1997, bahkan dengan adanya globalisasi
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-15.9-/215 DS689-2394-8-376 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0053-2318-0274-1679 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinci2016, No pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi pada Unit Pelaksana Teknis Dae
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1259, 2016 BKN. PNS Provinsi pada BPKB. Pengalihan. Pelaksanaan. Kemendikbud. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGALIHAN
Lebih terperinci2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le
No.208, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengelolaan. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.12/MENLHK/SETJEN/OTL.0/1/2016 TENTANG
Lebih terperinciTembusan: 3. Kepala BOSDM LIPI; 4. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan dan Diklat, Kementerian Agama; 5. Sekretaris Bappeda Prov.
Tembusan: 3. Kepala BOSDM LIPI; 4. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan dan Diklat, Kementerian Agama; 5. Sekretaris Bappeda Prov. Kalimantan Barat; 6. Sekretaris Balitbangda Prov. Kalimantan Selatan;
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2011-2015 Independensi Integritas Profesionalisme VISI Mendukung BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang
Lebih terperinciPEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016
PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 Jakarta, Maret 2016 DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lebih terperinci-2- Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi APBN menggambarkan p
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN. APBN. Tahun 2016. Pertanggungjawaban. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 191) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)
1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.01/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN/ DEWAN HARIAN KETAHANAN PANGAN NOMOR : 456/Kpts/OT.160/7/2006 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN/ DEWAN HARIAN KETAHANAN PANGAN NOMOR : 456/Kpts/OT.160/7/2006 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA KHUSUS PENGKAJIAN KEBIJAKAN PUPUK DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah sendiri sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 sehingga
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANA BPK RI TAHUN ANGGARAN 2012
B A D A N P E M E R I K S A K E U A N G A N R E P U B L I K I N D O N E S I A 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANA BPK RI TAHUN ANGGARAN 1 Integritas - Independensi - Profesionalisme Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS VI SD NEGERI BACIRO OLEH : ULFAH KHUMAYASARI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS VI SD NEGERI BACIRO OLEH : ULFAH KHUMAYASARI 13108241151 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciLAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan ekonomi dan politik yang terjadi akhir-akhir ini, telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dan politik yang terjadi akhir-akhir ini, telah membawa kearah perubahan ekonomi dan politik dari era sentralisasi yang tertutup dan birokratis,
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Keputusan Presiden No. 2 Tahun 1997 Tentang : Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram, Dan Dili Oleh : PRESIDEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Provinsi Kepulauan Riau 2012 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbedaan yang paling mendasar antara keberhasilan suatu lembaga Negara sangat ditentukan oleh manusia sebagai salah satu sumber daya yang dimilikinya. Di bidang ekonomi,
Lebih terperinciDrs. Setyanta Nugraha, MM Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI
Drs. Setyanta Nugraha, MM Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI 109 91 73 61 49 47 40 39 35 16 Kuota keterwakilan perempuan sesuai dengan UU adalah 30 persen di Parlemen. Namun Anggota DPR RI periode
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBPK RI DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI
BPK RI DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hasan Bisri Wakil Ketua BPK RI 1 Agenda Latar Belakang Sekilas tentang BPK BPK & Prinsip Keterbukaan Informasi BPK & Program Diseminasi Informasi Publik Tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Pemeriksa Keuangan Negara Republik Indonesia (BPK RI) merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang
Lebih terperinciPEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP
PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP sultra.antaranews.com Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kembali meraih opini (i) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (ii)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.10/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha maka akan semakin berkembang juga pengelolaan suatu perusahaan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan bisnis dan usaha.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 MEMBAIK
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 MEMBAIK skalanews.com Pemerintah memberikan penghargaan kepada 69 Kementerian/Lembaga (K/L) dan 116 Pemerintah Daerah yang mendapatkan opini
Lebih terperinci