BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Pengujian adalah penelitian dengan melakukan uji coba terhadap alat untuk mendapatkan data. Pengujian yang dilakukan dengan mengoperasikan mesin pengering standar untuk mendapatkan data kecepatan waktu pengeringan dan perbedaan berat kelembaban pakaian yang dikeringkan kemudian data dibandingkan dengan mesin pengering yang sudah dimodifikasi. Pola pendekatan yang diambil adalah dengan one shot model dimana pendekatan menggunakan beberapa kali pengumpulan data. Data tersebut diambil dari proses penelitian terhadap alat yang dimodifikasi. Waktu dan Tempat Penelitian : 1. Perancangan modifikasi dilakukan pada bulan januari 2017 sampai juni Tempat pelaksanaan dilakukan di bengkel Agusta dryer Kebayoran baru Jakarta Barat

2 DIAGRAM ALIRAN PERENCANAAN 1.Mulai 2. Studi literatur & Observasi lapangan 3. Identifikasi & perumusan masalah mofidikasi Modifikasi alat 5. Pengolahan data perhitungan meliputi Pemilihan part dan komponen modifikasi Pemilihan Mesin pengering 6. Kriteria Tidak Ya 7. Rekapitulasi Desain final STOP Gambar 3.1 Diagram alur Perencanaan

3 Penjelasan diagram alir 1. Mulai Awal kegiatan setelah diterimanya proposal tugas akhir sebagai alat komunikasi untuk merealisasikan ide secara tulisan. 2. Studi Literatur dan Observasi Lapangan Studi literatur dilakukan untuk mengenal masalah yang dihadapi, serta untuk menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pada studi ini dilakukan survey lapangan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan modifikasi mesin pengering untuk mengambil data-data sebagai referensi dan pembanding terhadap hasil modifikasi yang akan dibuat. 3. Identifikasi dan Perumusan Masalah Mengidentifikasi permasalahan yang akan timbul saat pengoperasian, modifikasi maupun saat pengujian alat dalam proses pengumpulan data. Kemudian merumuskan masalah yang akan timbul untuk menghindari permasalahan tersebut. Maka diperlukan perhatian ke semua aspek agar didapatkan hasil yang maksimal. 4. Modifikasi Alat Pada tahap ini dilakukan perencanaan modifikasi yang akan dilakukan. Penentuan spesifikasi alat dan material yang akan digunakan berdasarkan identifikasi masalah masalah yang ada pada survey lapangan. 5. Pengolahan dan Perhitungan Data Tahap ini dilakukan pengolahan data untuk menghitung kadar air yang menguap dari pakaian, menghitung perbandingan besaran daya radiasi mesin pengering per satuan waktu, menghitung volume tabung mesin pengering, membandingkan data mesin pengering standar dengan mesin yang sudah dimodifikasi. Adapun pengolahan dan perhitungan dijelaskan dengan menggunakan diagram alir dibawah ini :

4 21 Mulai Pengumpulan data penunjang 1. Menghitung kadar air yang menguap pada pakaian 2. Lama waktu proses pengeringan pakaian 1. Pemilihan part alat modifikasi 2. Pemilahan material alat modifikasi Pemilihan heater yang mudah ditemukan di pasaran Selesai Gambar 3.2 Diagram alur Pembuatan Customer Requirement Customer requirement adalah karakteristik atau spesifikasi produk yang dinyatakan oleh customer. Untuk mengetahui customer requirement kita harus melakukan market survey. Ada 6 macam metode market survey yang bisa kita gunakan salah satunya metode interview. Metode interview adalah, metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan atau pendirian responden melalui percakapan langsung atau berhadapan muka. Dalam hal ini Moh. Nazir mengatakan : Interview atau wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap mukaa antara si penyapa atau yang dinamakan interview guide (panduan acara). Dalam melakukan interview atau wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber data. Adapun narasumber adalah para pemakai mesin pengering rumah tangga dan laundry. Dalam proses wawancara atau interview ini kami akan melayangkan beberapa petanyaan kepada narasumber yang mana pertanyaan tersebut sengaja kami

5 22 kerucutkan dan kami padatkan agar hasil yang didapat lebih spesifik dan akurat. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang kami lontarkan ke narasumber: 1. Seperti apakah bentuk dari hasil modifikasi mesin pengering yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para pengguna? 2. Material seperti apakah yang harus digunakan untuk alat modifikasi mesin pengering? 3. Komponen atau sparepart seperti apakah yang harus digunakan untuk alat modifikasi mesin pengering? 4. Berapakah harga yang diharapkan dari produk seperti ini? Itulah beberapa pertanyaan yang kami lontarkan kepada narasumber guna mendapat informasi mengenai requirement sebuah product. Berdasarkan hasil survey (mencatat permasalahan yang terjadi di lapangan, interview/ diskusi langsung) yang kami lakukan, baik itu dari rekan-rekan engineer, teknisi yang berkaitan dengan pengoperasian dan modifikasi alat mesin pengering pakaian ini, kami menghimpun masukan/ input beberapa hal yang diinginkan mereka mengenai produk ini.

6 23 No Keinginan pengguna/ pemakai Material tahan terhadap kondisi panas Bentuk yang sederhana Pengoperasian yang user friendly Spare part yang mudah didapatkan Harga yang terjangkau Tabel 3.1 Customer Requirements Penjelasan Detil Pengguna menginginkan material alat modifikasi dapat menahan tekanan dan panas yang diakibatkan masuknya aliran udara panas pada saat dioperasi Pengguna dalam hal ini bisa jadi pembuat/ pihak yang melakukan fabrikasi dapat dengan mudah melakukan assembly alat modifikasi mesin pengering. Maksudnya pengguna dapat dengan cepat mengenal dan mengoperasikan komponen/ parts yang terdapat pada alat modifikasi mesin pengering Pengguna ingin memastikan bahwa apabila ada salah satu komponen yang trouble dan perlu diganti (replacement), maka spare part dapat mudah dibeli di pasaran namun tetap memperhatikan spesifikasi yang tepat. Pengguna menginginkan produk dengan kualitas yang baik namun harga yang cukup terjangkau House of Quality (HOQ) Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan upaya untuk mengkonversi Customer Requirements secara langsung terhadap karakteristik teknis atau spesifikasi teknis dari sebuah produk yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai karakteristik teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk sebelumnya. Benchmarking dilakukan untuk mengetahui posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran yang merupakan kompetitor.

7 24 Gambar 3.3 House Of Quality (HOQ) (Sumber : George E. Dieter, Engineering Design) 1. Analisa Room 1 Dalam room 1 merupakan Customer Requirements (CRs) dimana berisi data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian pasar tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini keinginan konsumen diperoleh melalui pernyataan interview yang valid. Berikut ini adalah Tabel room 1: Tabel 3.2 Customer Requirements (CR) No Customer Requirements (CR) 1 Harga produk murah 2 Material tahan terhadap kondisi aliran udara panas 3 Bentuk yang sederhana 4 Pengoperasian yang user_friendly 5 Spare part yang mudah didapatkan

8 25 Pada room 1 terdapat 5 pernyataan tentang customer need untuk mesin pengering modifikasi. Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh dari hasil interview. Dari hasil interview menunjukkan bahwa customer membutuhkan produk dengan desain yang sederhana, material yang tahan fluida ekstrim, pengoperasian yang mudah, spare part yang mudah didapat dan harga terjangkau. 2. Analisa Room 2 Langkah selanjutnya dalam membangun HOQ adalah menyiapkan persyaratan konsumen dan karakteristik teknis dan menentukan hubungan masing-masing. Hubungan terbentuk antara pendeskripsian masing-masing persyaratan pelanggan dapat mempengaruhi satu atau lebih pendeskripsian teknis dan sebaliknya. Tabel 3.3 Engineering Specifications (ES) Engineering Spesifications (ES) Material produk carbon steel Bentuk Produk Penggunaan mesin pengering Komponen lokal di pasaran Desain minimalis Pada room 2 terdapat 5 pernyataan tentang karakteristik kebutuhan berdasarkan pernyataan pada room 1. Pada room ini (Engineering Spesification) ditentukan atribut desain (karakteristik desain) yang akan digunakan dalam sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

9 26 3. Analisa Matrik HOQ Tabel 3.4 Analisa Matrik HOQ Direction of improvement - - Units N mm J/m 3 mm s Competitors Symbol: X, S, Yes, No 9 = strong, 3= moderate; 1= weak Customer importance Bahan frame alumunium Body frame kotak Menggunakan Gas LPG Menggunakan Burner gas Mudah instalasinya Kontrol panel analog Lampu indicator Existing Produk Competitor 1 Harga produk murah Material kuat Desain yang sederhana Hemat listrik User friendly Life time Waktu Pengeringan cepat Sparepart mudah didapat Abs. important Rel. important (%) Rank Order

10 27 Pada analisa Matrik HOQ menunjukkan bahwa jumlah absolute important adalah 890. Nilai berasal dari jumlah seluruh tingkat kepentingan dari setiap customer important dengan value relationship. Nilai tertinggi pertama adalah 270 yaitu dengan ekspektasi menggunakan burner gas, sedangkan nilai tertinggi kedua adalah 180 yang terdapat ekspektasi dengan control panel analog, dst. Pada Relative important persyaratan konsumen dan karakteristik teknis memiliki nilai yang berbeda-beda, tetapi jumlah akhir selalu 100%. Untuk nilai tertinggi pertama yaitu 30.3%, nilai tertinggi kedua 20.2%, dst. 3.3 PRINSIP KERJA MESIN KONVERSI Pengeringan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan energi panas uantuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan oleh media yang biasanya berupa panas. Pengeringan dengan menggunakan alat pengering dimana, suhu, kelembapan udara dan waktu dapat diatur dan di awasi. Keuntungan Pengering buatan tidak tergantung cuaca, kapasitas pengeringan dapat dipilih sesuai dengan yang diperlukan, tidak memerlukan tempat yang luas kondisi pengeringan dapat dikontrol dan pekerjaan lebih mudah. Heater Drive Belt Drive Motor Gambar 3.3 aliran udara panas mesin pengering pakaian Yang Dimaksud pengering konversi disini adalah, mesin pengering merek lokal seperti electrolux, samsung, modena, delizia, dll yang di Produksi langsung dari pabrik menggunakan listrik yang biasanya daya listrik yang dibutuhkan sebesar 2200 watt dengan pemakaian energi listrik sebesar 22 kwh selama 10 jam perhari

11 28 sedangkan mesin pengering yang telah dimodifikasi hanya memerlukan daya listrik sebesar 120 watt dengan pemakaian energi listrik sebesar 1,2 kwh dengan waktu yang sama,yaitu selama 10 jam perharinya. Mesin pengering pakaian dengan menggunakan konsep drum atau tabung (rotary) tidak membutuhkan ruangan yang lebar untuk mengeringkan pakaian. Cara kerjanya hampir mirip dengan oven tekstil. Jika dalam pembuatan mesin pengering sudah mengikuti langkah dengan benar maka alat tersebut akan bekerja secara maksimal. Jadi tidak perlu khawatir mengenai level panas alat tersebut karena level panas akan mengikuti standar level pabrikan. Banyak pakaian yang dapat keringkan dengan alat ini adalah sebanyak 7 kg dalam satu kali pengeringan, kurang lebih untuk pemakaian pakaian satu hari sebuah keluarga.

12 DISKRIPSI MESIN Gambar 3.5 Bentuk Mesin Pengering a. Nama Produk : Electrolux EDV5001 b. Perusahaan pembuat : Electrolux c. Pengguna produk : Industri laundry kiloan dan rumah tangga Dalam penampilan dari mesin Electrolux yang telah dipasarkan oleh distributor Electrolux Indonesia. Seperti pada gambar 3.4 yakni sebuah mesin pengering pakaian Electrolux yang digunakan untuk industri laundry dan rumah tangga. Dari produk yang sudah ada memiliki beberapa fitur yang dirinci seperti dibawah ini : a. Hermentik dilas atau disambung menggunakan kontruksi flange dan baut. b. Heater menggunakan kumparan kawat

13 30 Gambar 3.6 Bagian Mesin Pengering 1. Panel kontrol 6. Saluran keluaran ventilasi samping/saluran keluaran ventilsi belakang 2. Pintu 7. Mur cincin 3. Penyaring 8. Lampu untuk penerangan bagian belakang 4. Plat rating 5. Kaki-kaki

14 PANEL KONTROL 1. Knop program dan saklar O (OFF) 2. Tombol fungsi 3. STAR/PAUSE tombol MULAI atau JEDA 4. Lampu saringan 5. DELAY tombol (tunda pelaksanaan) 6. Layar tampil Tabel 3.5 Simbol operasi Mesin Pengering Bill Of Material Tree Mesin pengering Standar Bill of material Tree adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit dan digabungkan. Bill of Material Tree mesin pengering standar ditunjukkan oleh gambar 3.5

15 32 Mesin Pengering Motor assy Frame Control Panel Heater Belt Motor Pulley Door Body Drum Modul Heat Element rubber stell Plastic carbon Plastic carbon steel Steel Plastic stell Gambar 3.7 BOM Tree Mesin Pengering Standar Merk Electrolux 32

16 Bill Of Material Tree Mesin pengering Modifikasi Bill of material Tree adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, digabungkan atau membuat produk akhir. Bill of Material Tree mesin pengering ditunjukkan oleh gambar 3.6 Mesin Pengering Motor assy Frame Control Panel Heater Belt Motor Pulley Door Body Drum Modul Burner LPG rubber stell Plastic carbon Plastic carbon steel Steel Plastic stell Gambar 3.8 BOM Tree Mesin Pengering Modifikasi Merk Electrolux 33

17 Bill Of Material Tree Pemanas Modifikasi Bill of material Tree adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, digabungkan atau membuat produk akhir. Bill of Material Tree alat pemanas mesin pengering ditunjukkan oleh gambar 3.7 Pemanas Modifikasi Selenoid Gas Frame Pipe Igniter Transformer Valve Body Coil Cable Piston Body Plastic Carbon copper copper steel steel Steel Plastic stell Gambar 3.9 BOM Tree Pemanas Modifikasi 34

18 SPESIFIKASI MESIN Tabel 3.6 Spesifikasi Mesin MODEL EDV5001 Jenis Pengering Jenis pengering Tumble Dryer Volume Drum 85 x 60 Kedalaman dengan pintu muatan 108 I Terbuka 109 cm Tinggi dapat disetel sebanyak 1,5 cm Berat saat kosong 32,5 kg Volume Beban cucian (tergantung Maks, 7kg pada program ) Voltase 230 V Daya awal yang dibutuhkan 1800 Sekring yang diperlukan 7 A Total daya 2200 W Penggunaan C Suhu lingkungan hingga C

19 REKOMENDASI BEBAN PENGERINGAN Beban Maksimum Aturan umum : Bahan Katun, linen: penuhi tabung tapi jangan terlalu padat; Bahan Sintetis: jangan penuhi tabung lebih dari setengahnya; Bahan halus dan wol: jangan penuhi tabung lebih dari seperempat penuh Berat Pakaian Berat berikut hanyalah patokan saja: Jenis Cucian Kimono Mandi Serbet Silimut kain perca Seprai Sarung bantal Taplak meja Handuk kecil Taplak kecil Baju tidur wanita Celana dalam wanita Kemeja kerja pria Piyama pria Blus Celana dalam pria Tabel 3.7 Berat Pakaian Bobot g 100 g 700 g 500 g 200 g 250 g 200 g 100 g 200 g 100 g 600 g 500 g 100 g 100 g

20 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN Spare part yang dibutuhkan untuk membuat mesin konversi : 1. Selenoid gas (1/8 inch), berfungsi sebagai kran pembuka dan penutup otomatis. Apabila diberi setrum kran akan membuka dan apabila tidak ada setrum maka kran akan menutup. Gambar 3.10 selenoid gas 2. Regulator kompor gas, berfungsi sebagai penyembur api Gambar 3.11 Regulator kompor gas

21 3. Thermostat berfungsi untuk menyalurkan arus. Arus listrik akan putus jika hawa panas yang dibutuhkan telah tercukupi dan arus akan mati secara otomatis. 38 Gambar 3.12 thermostat 4. Busi kompor (2 buah), berfungsi sebagai Pemantik api setelah diberikan tegangan dari transformer. Gambar 3.13 Busi Kompor

22 39 5. Plat galvanis 8 mm untuk pembuatan ruang burner. Gambar 3.14 Plat Galvanis 6. Gas LPG 3kg, sebagai bahan bakar utama dalam proses pengeringan pakaian. Gambar 3.15 Gas LPG

23 40 7. Stopwatch Untuk menghitung ketepatan dari kecepatan proses penelitian pengurangan kadar air pada pakian yang dikeringkan 8. Thermometer Gambar 3.16 stopwatch untuk mengukur besaran suhu yang ada didalam burner. Gambar 3.17 thermometer 9. Tang amper Untuk menentukan daya listrik pada mesin agar mendapatkan data yang aktual. Gambar 3.18 Tang amper

24 10. Transformer berfungsi untuk memancing gas agar menyala, prinsip kerjanya adalah merubah listrik 220v menjadi lisrik 1500v, keluran lisrik 1500v di salurkan ke 2 buah busi motor yg sudah di modif, di ujung busi akan terjadi percikan listrik (seperti percikan busi pada motor), ujung dari busi diposisikan pada ujung kompor. 41 Gambar 3.19 Transformer 11. Timer Berfungsi sebagai pemutus arus pada transformer karena percikan listrik pada busi hanya dibutuhkan kurang dari 5 detik sebagai pemancing nyala api pada kompor. Gambar 3.20 Timer

25 PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PERAKITAN MESIN PENGERING PAKAIAN KONVERSI Peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan dan perakitan alat konversi gas sebagai berikut : 1. Bor, untuk membuat lubang sebagai penampang burner. 2. Grinda, untuk meratakan sisi-sisi plat yang telah dipotong agar tidak tajam. 3. Las listrik, untuk menytukan plat-plat yang telah dipotong sesuai ukuran untuk membuat burner. 4. Gunting plat, sebagai pemotong plat burner. Diimensi burner mesin dan letak burner pada mesin konversi : Tahap konversi dryer : 1. Bongkar bagian belakang dryer yang akan dimodifikasi. 2. Lubangkan bagian belakang mesin yang telah dibuka, menggunakan gerinda. 3. Lepas 2 kabel yang berhubungan dengan elemen pemanas (menyerupai gulungan kawat seperti per berdiameter kurang dari 5 mm), kemudian gunakan 2 kabel tersebut untuk arus listrik ke pematik. 4. Lepas sensor suhu (thermostat) asli bawaan mesin dan diganti dengan thermostat 60ºC. 5. Sambungkan 2 kabel yang berwarna merah dari pematik ke selenoid. 6. Sambugkan 2 kabel yang tersisa berwarna hitam kebusi. Pembuatan burner : 1. Buat cerobong api dari pipa 9 cm, ujung yang satu akan digunakan sebagai tempat kepala kompor. 2. Buat dudukan busi pada kepala kompor dan pada pipa 9 cm tersebut.

26 3. Rakit plat yang telah dipotong sesuai ukuran menggunakan las listrik agar menjadi ruang burner. 43. Gambar 3.21 ukuran burner 4. Pasang selenoid pada pangkal kompor.

27 MESIN PENGERING STANDAR Heater a. b. Gambar 3.22 mesin pengering standard

28 45 keterangan gambar : a. Cover belakang mesin standart dan heater sumber pemanas dari mesin pengering pakaian yang masih standar. b. Cover belakang mesin tempat sirkulasi udara panas yang dihasilkan heater standar maupun modifikasi. Heater standar 17 cm 18,5cm 8,5cm Gambar 3.23 elemen pemanas stanadar mesin pengering pakaian

29 MESIN PENGERING MODIFIKASI Blower Burner Gambar 3.24 Mesin Pengering Pakaian Yang Telah Dikonversi

MODIFIKASI ELEMEN PEMANAS MESIN PENGERING PAKAIAN ELECTROLUX EDV5001 DENGAN KONVERSI PEMANAS GAS LPG

MODIFIKASI ELEMEN PEMANAS MESIN PENGERING PAKAIAN ELECTROLUX EDV5001 DENGAN KONVERSI PEMANAS GAS LPG MODIFIKASI ELEMEN PEMANAS MESIN PENGERING PAKAIAN ELECTROLUX EDV5001 DENGAN KONVERSI PEMANAS GAS LPG MUHAMMAD AKBAR SAPUTRA REZEKI NIM : 41315120022 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil Penelitian dan eksperimen akan ditampilkan di BAB IV ini. Hasil penelitian akan didiskusikan untuk mengetahui kinerja mesin pengering pakaian yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data, untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1. TEMPAT Pengujian dilakukan di laboratorium Prestasi Mesin Universitas Medan Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN Pada bab ini, penulis akan menjabarkan mengenai prinsip kerja dan beberapa hal yang mendasari terealisasikannya lemari pengering pakaian dengan moving hanger

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya pembuatan, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat uji, diagram alir pembuatan alat uji serta langkah-langkah

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI NOMOR : P.45.INDO5.00401.0212 DG Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI 1 1 2 Nama-nama bagian 1 3 4 3 5 5 11 6 11 7 12 8 13 14 02/14 2.A Pemasangan / Instalasi

Lebih terperinci

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PEMANAS AIR GAS INSTAN BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Kegiatan penelitian ini mencakup perancangan dan pembuatan alat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK {sidebar id=3} Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga Kehidupan modern memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Keinginan Konsumen Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah Keinginan konsumen akan suatu kompor gas. Berikut adalah kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian (flow chat) Mulai Pengambilan Data Thi,Tho,Tci,Tco Pengolahan data, TLMTD Analisa Grafik Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB I SPESIFIKASI PRODUK

BAB I SPESIFIKASI PRODUK BAB I SPESIFIKASI PRODUK Maksud dari spesifikasi produk adalah untuk menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Beberapa perusahaan menggunakan istilah karakteristik engineering

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk dan Sampel Penelitian Bentuk penelitian ini adalah eksperimen untuk mengetahui produktifitas gas hidrogen dan gas oksigen selama proses elektrolisis. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Pengesetan mesin las dan elektroda Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Memahami cara mengeset mesin dan peralatan lainnya.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa setiap modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah Terapi dengan Sensor Suhu yang terdiri atas komponen fisik penunjang seperti Dimmer, Timer, Lampu IR Philip,Sensor

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat LAMPIRAN II 3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat 1. Tungku Berdasarkan hasil survey dan pengamatan dipasaran, tersedia berbagai macam tungku yang dapat digunakan untuk rangkaian yang akan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN MESIN PENGERING KAPASITAS LIMAPULUH BAJU SISTEM TERTUTUP Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 2 2017 ISSN 1412-7350 PK Purwadi 1* 1 Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI BAB III DESAIN DAN FABRIKASI III. 1 DESAIN Objektifitas dari perancangan ini adalah: 1) modifikasi sistim feeding bahan bakar yang lebih optimal. Sebelumnya, setiap kali penambahan bahan bakar solid (batubara),

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1.Bahan Perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pembangkit listrik Turbin Impuls menggunakan boiler mini yang sudah dirancang dengan anometer dan berfungsi sebagai pemasukan energi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada Gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Mikrokontroler. Pemantik Kompor.

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada Gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Mikrokontroler. Pemantik Kompor. BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 2016 ISSN 1412-7350 INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN PK Purwadi*, Wibowo Kusbandono** Teknik Mesin Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES Mengenal fisik lemari es sangat diperlukan baik oleh pemilik atau calon tukang servis. Pada saat melakukan pemeliharaan terkadang kita dituntut untuk bisa membuka bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. KONSEP PEMBUATAN ALAT Membuat suatu produk atau alat memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis. Pemilihan mesin atau proses yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat yang dilaksanakan

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN APAKAH ELPIJI ITU ELPIJI adalah merek dagang dari produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERENCANAAN DAN PENJELASAN PRODUK Tahap perencanaan dan penjelasan produk merupakan tahapan awal dalam metodologi perancangan. Tahapan perencanaan meliputi penjelasan

Lebih terperinci

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi 1.1 ISOLASI 1.1.1 Gagal Mengisolasi Sebuah pompa sedang dipreteli untuk perbaikan. Ketika tutupnya dibuka, minyak panas di atas temperatur nyala-otomatis, menyembur dan terbakar. Tiga orang terbunuh, dan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan

Lebih terperinci

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

RINGKASAN BAKING AND ROASTING RINGKASAN BAKING AND ROASTING Bab I. Pendahuluan Baking dan Roasting pada pokoknya merupakan unit operasi yang sama: keduanya menggunakan udara yang dipanaskan untuk mengubah eating quality dari bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini berisikan uraian seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Mulai Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

Bab III ENERGI LISTRIK

Bab III ENERGI LISTRIK Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan. PEMSNGN Silakan baca bab Keselamatan. 1 Sambungan gas Sebelum menyambung gas, lepaskan steker utama dari soket utama atau matikan sekering dalam kotak sekering. Tutuplah katup utama dari suplai gas. Saluran

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini; 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini; Mulai Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Pengujian Tungku Gasifikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pengeringan (drying) adalah pemisahan sejumlah air dari suatu benda atau objek yang didalamnya terdapat kandungan air, sehingga benda atau objek tersebut kandungan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan seksama,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain

Lebih terperinci