Membayar Zakat Fitrah Dengan Uang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Membayar Zakat Fitrah Dengan Uang"

Transkripsi

1 Membayar Zakat Fitrah Dengan Uang Dr. Abdullah ibn Manshur Al-Ghufailiy Para fuqaha (ulama ahli fiqh) sepakat bahwasannya disyariatkannya pengeluaran zakat fithrah adalah dari jenis harta khusus (yang ada nash-nya). (Lihat Kitab Al-Ijma, Imam Ibnul Mundzir, 56). Hal ini sebagaimana riwayat dari Ibnu Umar: Rasulullah memfardhukan atas kami untuk menunaikan zakat fithri pada bulan Ramadhan, sebesar satu sha tamr (kurma masak), atau gandum. HR. Muttafaq Alaih, Al-Bukhari No. 1432, Muslim No Dalam riwayat hadits Abu Said, katanya: Kami mengeluarkan zakat fithri sebesar satu sha tamr (kurma masak) atau satu sha gandum, atau satu sha tepung atau satu sha zabib (anggur kering). HR. Muttafaq Alaih, Al-Bukhari 1435, Muslim 985. Adapun memberikan uang kepada fakir-miskin, --baik karena ada sebab atau tanpa ada sebab tertentu, seperti membantu orang fakir yang membutuhkan uang, atau misalnya seseorang kesusahan membeli bahan makanan pokok untuk zakat fithrahnya, ataupun karena uang dianggap lebih mudah mengumpulkannya, menjaganya, dan memindahkannya, serta membagikannya kepada pihak lain,-- maka tentang ini ada ikhtilaf (perbedaan pandangan) fuqaha tentang hukum menunaikan zakat fithri dengan uang dalam dua pandangan: Kelompok yang melarang: Tidak boleh menunaikan zakat fithri dengan uang. Ini adalah pandangan Madzhab mayoritas ulama, semisal: Madzhab Malikiyah (lihat Al-Mudawanah 1/392, Al-Isyraf alaa Nukat Masa il Al-Khilaf 1/417), Madzhab Syafiiyah (lihat Al-Majmu 6/112, Mughni Al-Muhtaj 2/119), dan Madzhab Hanabilah (lihat Al-Mughni 4/295, Kasyaf Al-Qina 2/81) Kelompok yang membolehkan: Boleh, secara mutlak, menunaikan zakat fithri dengan uang. Ini adalah madzhab Hanafiyah (lihat Al-Mabsuth, 3/107, Fathul Qadir 2/192). Tidak benar menisbatkan pandangan ini kepada madzhab Hanabilah, sebab riwayat dari madzhab Hanabilah tentang pembolehan menunaikan zakat dengan uang adalah pada selain zakat fithrah, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni 4/295. Dan beliau menghikayatkan bahwa hal ini adalah perkataan Khalifah Umar ibn Abdil Aziz. Dalil-Dalil Zakat Fithri Harus kami tegaskan di sini bahwa para fuqaha mutaqaddimin tidak memberikan penjelasan dalil tentang penunaian zakat fithrah dengan uang. Mereka hanya menyatakan boleh, dengan alasan

2 cukuplah dalil-dalil umum tentang hukum menunaikan zakat fithri dan zakat lainnya bahwa hal itu boleh, kecuali zakat perdagangan. Para ulama kontemporer memberikan penjelasan tentang zakat fithrah dengan uang. Dan inilah yang kami maksud dengan permasalahan kontemporer dalam masalah zakat karena munculnya kebutuhan-kebutuhan akan uang. Oleh karena itu, mereka menjelaskan dalil-dalil secara khusus tentang bolehnya zakat fithrah dengan uang, tidak hanya dalil-dalil umum semata, sebagai upaya untuk memerincikan pembahasan, disamping ada kewajiban zakat yang memang dibayar dengan uang. Dalil kelompok yang melarang : Hadits Ibnu Umar: Rasulullah memfardhukan atas kami untuk menunaikan zakat fithri sebesar satu sha tamr (kurma masak) atau satu sha gandum dst. (Muttafaq Alaih). Sisi dalilnya adalah Rasulullah memfardhukan zakat dari jenis barang yang tersebut di hadits itu, maka siapa yang mengkonversikannya dengan uang maka ia telah meninggalkan apa-apa yang difardhukan. (Lihat Al-Mughni 4/295). Kelompok yang membolehkan : Penyebutan jenis fithrah dalam hadits ini bukanlah untuk pembatasan, dalam arti selain apa yang tersebut maka tidak boleh, bukan. Akan tetapi hanya sekedar menyebutkan apa yang mudah diperoleh dan mempermudah serta menghilangkan kesulitan. Dan menunaikan fithrah dengan jenis itu (kurma atau gandum), sebagai tersebut dalam nash hadits, adalah yang termudah dalam berbagai jenis harta manusia. Adalah Rasulullah pernah menyebut jenis makanan untuk zakat fithrah, karena barang itu banyak tersedia di pasar, pada zaman itu, ditambah betapa besarnya kebutuhan fakir-miskin saat itu akan bahan makanan tersebut dibanding kebutuhan akan harta benda. Dan mayoritas orang-orang yang bershadaqah di zaman nabi tidaklah bershadaqah kecuali dengan makanan. (Lihat Al-Mabsuth 1/107). Kami, kalaupun mau menerima asumsi anda bahwa penyebutan kurma dan gandum di hadits tersebut bukan sebagai pembatasan, maka dua hal itu harus dikedepankan/ didahulukan daripada yang lainnya selama belum jelasnya mashlahat zakat fithrah dengan uang. Dan tidak selalu benar pandangan yang menyamakan antara uang dengan bahan makanan, atau penyebutan bahan makanan itu sekedar untuk memudahkan semata, apalagi nilai zakat fithrah jika diuangkan tidak memberatkan kebanyakan manusia. Maka, tatkala Rasulullah tidak menyebutkan nilai uang dalam zakat fithrah, secara umum, maka itu menunjukkan bahwa harus didahulukan membayar zakat berupa bahan makanan pokok. Hadits Abu Said katanya: Kami mengeluarkan zakat fithri sebesar satu sha tamr (kurma masak) atau satu sha gandum, atau satu sha aqth atau satu sha zabib (anggur kering). HR. Muttafaq Alaih, Al-Bukhari 1435, Muslim 985. Sisi dalilnya adalah bahwasannya para sahabat tidak mengeluarkan zakat fithrah selain berupa bahanan makanan. Dan kontinyuitas mereka dalam menunaikan zakat fithrah setiap tahun berupa bahanan makanan, merupakan dalil bahwa memang disyariatkannya zakat fithrah adalah berupa bahan makanan. (Lihat: Majmu fatawa wa Rasa il, Ibnu Utsaimin, 18/265).

3 Sesungguhnya Ibnu Abbas pernah berkata: Rasulullah memfardhukan zakat fithrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari kesia-siaan dan perkataan yang tidak senonoh, dan sebagai makanan bagi orangorang miskin. HR. Abu Daud, 1609, Ibnu majah 1827, Daraquthniy 2/137. Daraquthniy berkata: para rawinya tidak ada yang majruh (tercela). Al-Hakim berkata tentang hadits ini (1488): Ini adalah hadits shahih menurut persyaratan Imam Bukhari, walaupun hadits ini tidak beliau riwayatkan. Imam Adz-Dzahabi berkata dalam Talkhish-nya: Hadits ini memenuhi persyaratan Imam Al-Bukhari. Akan tetapi Imam Al-Zaila iy mengkritik Imam Al-Hakim dalam kitab Nashb Al-Rayah, kitabuz zakah, bab shadaqatil fithr, al-hadits al-rabi 2/300: Syaikh berkata: Hadits tersebut tidak diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, Abu Yazid, dan tidak pula dalam kitab siyar sama sekali, dan tidak benar bahwa hadits ini memenuhi persyaratan Imam Al-Bukhari, kecuali karena hadits ini diriwayatkan dari jalur Ikrimah, sebab Al-Bukhari berhujjah dengan riwayat Ikrimah dalam berbagai tempat dalam kitabnya. Aspek dalilnya adalah bahwa memberi makan bisa terjadi jika yang diberikan adalah sesuatu yang bisa dimakan, dan bukan dengan dirham yang bisa memenuhi kebutuhan, dimana hal ini menjadi dalil bahwa mengeluarkan zakay fithrah adalah dengan makanan, adalah sesuai dengan maksud syariat. (Lihat majmu fatawa wa Rasail, Ibnu Utsaimin 18/278). Sesungguhnya zakat fithrah adalah ibadah fardhu dari sesuatu jenis tertentu. Maka, tidak sah mengeluarkannya dari jenis lain sebagaimana tidak sah pula menunaikannya pada selain waktunya. (Lihat majmu fatawa wa Rasail, Ibnu Utsaimin 18/285). Zakat fithrah diwajibkan dengan tujuan untuk menghilangkan kesengsaraan fakir-miskin, sebagai wujud kesyukuran atas anugerah nikmat harta; dan kebutuhan itu berbeda-beda, maka sudah selayaknya beragamnya kewajiban atas orang kaya kepada orang miskin berupa jenis tertentu untuk kebutuhan tertentu yang bisa memenuhi kebutuhannya. Maka, tergapailah syukur nikmat kepada Allah dengan memberikan harta yang sama kepada fakir-miskin. (Lihat: Al-Mughni: 4/297). Membayar fithrah dengan uang berarti meng-geser nash-nash dalil, maka tidak sah zakat dengan uang, sebagaimana tidak sah menggantikan sesuatu yang baik dengan yang jelek. (Lihat: Al- Mughni: 4/297). Kelompok yang membolehkan : Fithrah dengan uang dikatakan telah meng-geser nash dalil, sebab fithrah dengan uang jelas lebih mashlahat bagi fakir-miskin, dan lebih bisa memenuhi kebutuhan mereka, walaupun tidak ada dalil yang melarangnya. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al-Fithr bi Al-Maal, 101). Menunaikan zakat fithrah adalah salah satu syiar Islam, maka menggantinya dari bahan makanan pokok dengan uang, berdampak pada menjadi kecil dan tidak tampaknya syiar tersebut. (Lihat majmu fatawa wa Rasail, Ibnu Utsaimin 18/278). Nabi shallallahu alaihi wa sallam memfardhukan zakat dari berbagai jenis yang berbeda dan berbeda juga nilai tukarnya jika diukur dengan uang. Maka, ini menjadi dalil bahwa memang fithrah pada dasarnya adalah dengan bahan makanan. Jika nilai uang bisa diakui/diterima dalam syariat, maka tentu beliau sudah menfardhukan dalam satu jenis saja atau dengan yang lainnya yang senilai dengannya. (Lihat majmu fatawa wa Rasail, Ibnu Utsaimin 18/278). Kelompok yang membolehkan : Pertama, ini merupakan pengkiayasan antara sesuatu yang ada dengan yang tidak ada, sebab mereka mengkiyaskan masa dimana mereka hidup saat ini dengan masa Rasulullah, dan mereka menyangka bahwa jenis-jenis ini berbeda-beda nilai tukarnya pada masa mereka dan pada masa

4 Rasulullah. Pernyataan ini membutuhkan riwayat yang sharih/jelas dalam keshahihannya, jika tidak maka setiap zaman memiliki harga yang berbeda-beda atas barang, persamaannya dan selisihnya. Kedua, klaim ini tidak benar seratus persen, sebab Rasulullah mengganti diantara berbagai bahan makanan dalam fithrah dan tidak menyamakannya. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al- Fithr bi Al-Maal, 114). Dalil kelompok yang membolehkan : Sesungguhnya yang wajib dalam fithrah adalah memberikan kecukupan kepada fakir-miskin, berdasarkan sabda Rasulullah: Maka, berilah kecukupan kepada mereka agar tidak meminta-minta di hari Ied ini. Daraquthni no. 67, 2/152. Imam Az-Zailaiy dan yang lainnya menyatakan kedhaifan hadits ini dalam kitab Nashb Al-Rayah 2/522,: gharib. Dan hadits ini berputar pada sanad Abu Mi syar yang didhaifkan oleh Ibnu Hajar dalam fathul Bari 3/375, dan didhaifkan oleh Al- Albaniy dalam Irwa ul Ghalil 844, 3/332. Maka, memberi kecukupan bisa dilakukan dengan memberi uang, sebab lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan mereka. Hadits itu dhaif, dan memberi kecukupan bisa dengan harta dan bisa dengan makanan, bisa dengan salah satu dari keduanya. Pokok dalam shadaqah adalah dengan mal/harta, sebagaimana firman Allah: Ambillah dari sebagian harta mereka zakat yang dengannya bisa membersihkan mereka dan mensucikan jiwa mereka, dan doakanlah mereka, sebab doamu untuk mereka adalah menentramkan jiwa mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Q.S. At-Taubah: 103. Dan harta, pada intinya adalah emas dan perak, dan penjelasan Rasulullah tentang fithrah dengan gandum dan kurma hanyalah untuk sekedar memudahkan dalam memenuhi kebutuhan, dan bukan membatasi jenis fithrah. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al-Fithr bi Al-Maal, 59). Asumsi di atas tidak bisa diterima, sebab harta bisa berupa segala sesuatu yang berharga, semisal hewan ternak, biji-bijian, dan berbagai bahan makanan pokok dalam zakat fithrah. Dan pada intinya adalah bahwa zakat adalah dari jenis tertentu sesuai nash dalilnya. Jika boleh mengambil zakat berupa uang untuk zakat mal harta tertentu, maka untuk zakat fithrah tentu juga boleh. Sebab, kewajiban zakat pada biji-bijian, kurma, hewan ternak, uang, sebagaimana hadits Muadz ketika Rasulullah bersabda kepadanya sebelum diutus ke Yaman: Ambillah zakat dari biji-bijian berupa biji-bijian, kambing dengan kambing, unta dengan unta, sapi dengan sapi. HR. Abu Daud 1599, Ibnu Majah 1814, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1/546, no. 1433: Hadits ini adalh shahih berdasarkan persyaratan Bukhari dan Muslim. Dan karena ketika di zaman itu, hikmah diperintahkannya zakat fithrah bisa tergapai secara maksimal dengan memberikan bahan makanan, maka syariat memerintahkan manusia untuk menunaikannya dalam bentuk bahan makanan, dan tidak ada kesusahan untuk hal itu. Yang demikian karena zaman itu, di jazirah Arab, uang masih sedikit, apalagi di daerah pegunungan dan pedalaman, terlebih lagi para fakir-miskin. Maka, jika mereka disuruh memberikan uang sebagai zakat ata setiap orang, maka akan memberatkan para fakir-miskin dalam menunaikannya, secara keseluruhan. Demikian juga dengan orang-orang kaya yang hanya memiliki hewan ternak, bahan makanan. Adapun bahan makanan maka semua orang mudah mendapatkannya, dan tidak

5 ada satu rumah pun yang tidak memiliki bahan makanan, kecuali orang-orang yang terrendah kefakirannya. Maka, pada saat itu, kemashlahatan yang teragung dan keadilan yang tertinggi adalah menunaikannya dengan bahan makanan yang mudah dijumpai, serta setiap orang menunaikannya masing-masing. Dengan tidak menerima asumsi ini secara keseluruhannya, sebab maksud syariat adalah sesuai waktu dan kondisinya, sebagaimana nilai zakat fithrah adalah kecil, sedangkan dirham dan dinar di kala itu begitu banyak menyebar, dan tidak sulit bagi mereka untuk memperolehnya. Bersamaan dengan itu, bahwa zakat adalah memiliki makna ibadah tersendiri yang digapai dengan yaqin/pasti, dengan mengeluarkan bahan makanan untuk zakat fithrahnya. Sesungguhnya Nabi mengubah standar wajib dari berbagai barang wajib zakat yang sudah dinash-kan dengan menyamakan keberfungsiannya sebagai pemenuh kebutuhan hidup. Beliau mewajibkan fithrah satu sha dengan tamr (kurma masak) atau gandum, dan jika dari gandum jenis bagus (bur) maka ukurannya setengah sha. Tentang hal ini ada 12 riwayat hadits yang maushul dan 4 hadits mursal, 10 hadits mauquf, dan ada yang lain yang maqthu. Bur hanya setengah sha jika untuk fithrah karena lebih mahal harganya dan juga tidak banyak beredar di Madinah pada masa itu. Maka, ini menjadi dalil bahwasannya uang (nilai harga) diakui dalam zakat fithrah, dan justru jenis barang-lah yang tidak diakui. Sebab, jika standar fithrah adalah barang, maka tentu ukuran sha -nya harus sama antara berbagai barang yang berbeda tersebut. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al-Fithr bi Al-Maal, 83). Sesungguhnya, pengakuan nilai tukar (uang) pada bur ini menjadi ½ sha, pent tidak bisa menggugurkan pengakuan syariat atas sesungguhnya zakat fithrah adalah dengan standar barang, keduanya sama-sama diakui/diterima. Adalah Rasulullah tidak memberikan perkecualian kepada para wanita dalam berzakat, demikian juga terhadap laki-laki. Jika benar bahwa yang dimaksud adalah zakat fithrah, kenapa beliau perintahkan kepada para wanita saat beliau berkhuthbah setelah shalat Ied, padahal muslimin seluruhnya menunaikan fithrah adalah sebelum Ied. (Tentang ini adalah hadits shahih Bukhari no. 1432, hadits Ibnu Umar). Sesungguhnya Allah ta alaa berfirman: Kalian tidak akan pernah menggapai kebaikan kecuali jika menginfaq-kan harta yang kalian cintai, dan apa saja yang kalian infaq-kan dari khair (harta) maka Allah Maha Mengetahuinya. Q.S. Ali Imran: 92. Aspek dalilnya adalah harta adalah sesuatu yang dicintai, dan mayoritas manusia mudah dalam bershadaqah dalam bentuk makanan dan berat jika berinfaq dalam bentuk harta (uang) kepada fakir-miskin. Berbeda keadaannya ketika zaman Nabi. Oleh karena itu, maka mengeluarkan bahan makanan, dan itu adalah haq fakir-miskin, adalah afdhal (lebih utama) sebab itu lebih dicintai, dan mengeluarkan uang sebagai fithrah adalah afdhal pada zaman kita ini sebab uang saat ini lebih dicintai daripada bahan makanan. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al-Fithr bi Al-Maal, 97).

6 Sesungguhnya pembedaan ini, diantara zaman Nabi dan zaman kita, tidak ada dalilnya sama sekali. Kemudian, andaipun asumsi tersebut diterima, maka asumsi itu bisa berlaku pada jenis shadaqah tathawwu (shadaqah sunnah), namun jika shadaqah wajib (zakat) maka ia harus mengikuti nash syariat yang ada, dan inilah yang afdhal. Sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda: maka berilah kecukupan kepada mereka (fakir-miskin) sehingga mereka tidak keliling pada hari Ied ini. [ Hadits yang berbunyi Berilah mereka kecukupan agar tidak meminta-minta pada hari Ied ini adalah dhaif. Adapun hadits yang berbunyi Berilah kecukupan kepada mereka sehingga mereka tidak BERKELILING pada hari Ied ini adalah sudah tersebutkan oleh Ibnu Adi dalam kitab Al-Kamil fii Al-Dhuafaa 7/55, dan didhaifkannya karena ada rawi Abu Mi syar, dan Abu Mi syar adalah Najih ibn Abdirrahman Al-Sindiy, dan ia juga didhaifkan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalaniy dalam kitabnya At-Taqrib, no ]. Aspek dalinya adalah bahwa Rasulullah mengkorelasikan antara kecukupan buat fakir-miskin pada hari Ied agar semua orang, termasuk fakir-miskin, bisa merasakan kebahagiaan, sehingga ada kesamaan antara orang kaya dan orang fakir. Dan hal ini tidak akan tergapai, pada zaman ini, jika hanya dengan memberikan biji-bijian bahan makanan dimana itu juga bukan makanan semua orang, serta tidak memungkinkan untuk bisa dimanfaatkan/digunakan pada zaman kini kecuali jika mereka ingin menyelisihi kebiasaan. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al-Fithr bi Al- Maal, 91). Sudah kami ketengahkan bahwa hadits ini adalah dhaif. (Maksudnya, tidak bisa berhujjah dengan alasan apapun selama dasarnya adalah hadits dhaif, pent). Sesungguhnya, mengedepankan pencapaian mashalat adalah seagung-agung pokok syariat Islam, dan kemanapun mashlahat itu ada maka syariat akan selalu beredar pada kepentingan mashlahat tersebut. Maka, syariat seluruhnya dibangun di atas maksud pencapaian mashlahat dan mengeliminir kemadharatan. (Lihat: Tahqiq Al-Aamal fii Ikhraj Zakah Al-Fithr bi Al-Maal, 102). Asumsi di atas bisa diterima, jika mashlahat yang dimaksud adalah al-mashlahat al-dhahirah (kemashlahatan yang nampak jelas) jika berfithrah dengan uang. Adapun jika telah jelasnya bahwa mashlahat yang mu tabar (diakui) adalah berupa bahan makanan, maka ini harus dikedepankan sebab hal ini ada dasar nashnya. Tarjih (Evaluasi Mana yang Lebih Dekat Kepada Kebenaran) Yang nampak jelas dekat dengan kebenaran adalah bahwa menunaikan zakat fithrah dengan uang adalah dilarang. Maka, sesungguhnya ketidakmampuan fakir-miskin dalam memanfaatkannya adalah karena mereka tidak membutuhkan bahan makanan, dan pandangan yang menyatakan bolehnya berfithrah dengan uang pada kondisi ini-lah fokusnya. Dalam hal ini, Syaikhul Islam Ibnu taimiyah berkata tentang zakat fithrah dengan uang: Adapun mengeluarkan uang untuk zakat dan kaffarat dan yang lainnya dst, sampai kepada ucapan dan yang adhhar (yang lebih nampak kebenarannya) adalah bahwa membayarkan uang sebagai zakat tanpa ada kebutuhan dan tanpa ada factor kemashlahatan yang rajihah (kuat) adalah terlarang. Oleh karena itu, Rasulullah menetapkan, secara tauqifiy, zakat berupa dua kambing atau 20 dirham dan tidak mengkonversikannya kepada nilai uang, sebab kapanpun ada pandangan yang membolehkan

7 uang sebagai pembayaran zakat secara mutlak maka itu merupakan penggeseran pemilik harta, tentang zakat, kepada jenis harta yang lebih jelek. Dan bahkan terkadang pengkonversian ini berdampak buruk, sebab zakat dibangun diatas tujuan memberikan sesuatu barang yang sama kepada orang lain, dan ini akan bisa tergapai hanya jika seseorang memberikannya dalam bentuk jenis harta itu sendiri. Namun, jika memberikan dalam bentuk uang karena adanya kebutuhan dan mashlahat atau keadilan, maka tidak mengapa, semisal dijualnya buah-buahan di kebun atau di lahan pertaniannya dan ditukar dengan dirham (uang perak). Maka, pada kondisi ini, menunaikan zakat berupa uang adalah sah, dan sang petani tidak dibebankan untuk kemudian membeli buahbuahan atau gandum lalu ia zakatkan. Pada kondisi ini sudah tergapai kesamaan dalam pengeluaran zakat. Bahkan Imam Ahmad dalam sebuah nash menyatakan bolehnya hal yang demikian. Misalnya lagi, seseorang wajib berzakat seekor kambing atas kepemilikan 5 ekor unta, namun ia tidak punya kambing dan tidak ada orang yang menjual kambing. Maka, pada kondisi ini bolehlah ia menunaikan zakat berupa uang yang senilai dengan seekor kambing. Dan ini sudah cukup serta tidak diharuskan untuk safar (pergi jauh) untuk membeli kambing di daerah lain lalu berzakat dengannya. Misal berikutnya adalah ada sejumlah mustahiq zakat yang membutuhkan zakat dalam bentuk uang sebab mereka sedang membutuhkan hal itu, maka petugas zakat hendaklah memberikan uang kepada mustahiq tersebut, atau misalnya petugas zakat memandang bahwa pemberian uang kepada mustahiq lebih bermanfaat daripada dalam bentuk barang, maka hal ini diperbolehkan. Hal ini sebagaimana perbuatan Muadz bin Jabal, dimana beliu berkata kepada penduduk Yaman: Serahkanlah zakat kalian kepadaku dalam bentuk gamis atau pakaian/kain, sebab itu memudahkan bagi kalian dan baik bagi pra penduduk Madinah dari kalangan Muhajirin dan Anshar. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari secara ta liq, Al-Baihaqi dalam sunannya no. 7165). Memang ada pandangan ulama yang menyatakan bahwa perkataan Muadz ini adalah tentang zakat atau tentang jizyah. (Majmu Fatawa Ibn taimiyah 25/82). Jadi, manfaat yang bisa diambil dari hal ini adalah terlarangnya menunaikan dengan uang (nilai tukar), termasuk dalam zakat fithrah, kecuali jika ada kebutuhan atau mashlahat. Hal ini karena tidak adanya perbedaan antara hukum zakat mal dan zakat fithrah. Dan inilah yang bisa terfahami dari perkataan beliau (Syaikhul Islam) dalam permulaan fatwanya: Adapun menunaikan dalam bentuk uang (nilai tukar) untuk zakat dan kaffarat dan yang lainnya adalah.dst. Kesimpulan Dan akan lebih jelas lagi akan tarjih kami dalam memutuskan bahwa yang terkuat adalah pandangan yang pertama yang menyatakan tidak bolehnya menunaikan zakat fithrah dalam bentuk uang atau nilai tukar adalah hal-hal sebagai berikut: Ini merupakan penggabungan dari dua pandangan, secara umum, dalam menjaga pokok syariat fithrah, yaitu menunaikan sesuai barang-barang yang ada nash syariatnya. Sesungguhnya nash-nash yang ada menentukan pembatasan jenis barang dan kadarnya untuk zakat fithrah, dan bahan makanan lain yang tergolong makanan, maka ini harus dikedepankan dalam membayar zakat daripada membayarnya dalam bentuk uang/harta. Apalagi zakat adalah masalah ibadah, walaupun pada kondisi tertentu tidak menutup kemungkinan untuk menunaikannya dalam bentuk lainnya jika memang dibutuhkan.

8 Sesungguhnya disyariatkannya pembayaran dalam bentuk uang (nilai tukar) untuk fithrah adalah ketika munculnya mashalat dan tidak adanya larangan secara mutlak akan hal itu. Maka, membayar dalam bentuk uang tidak bisa membatalkan inti zakat yang sudah ada nashnya, yaitu bahan makanan, jadi uang hanyalah harga atas barang. Oleh karena itu, sangat mungkin untuk bisa menggabungkan berbagai dalil yang ada tentang masalah ini. Sumber : Nawazil Al-Zakah: Dirasah Fiqhiyyah Ta shiliyah li Mustajidat Al-Zakah, Dr. Abdullah ibn Manshur Al-Ghufailiy, Bank Al-Bilad, Riyadh, KSA, 1429H/2008M, Penerjemah: Abu Muhammad ibn

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????}, Memahami Fikih Zakat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG 1 NISHOB ZAKAT UANG 2 ZAKAT UANG NISHOBNYA DENGAN EMAS.... Muqodimah Uang adalah termasuk harta (bahasa arab Mal) yang dimilki seseorang. Pada zaman dahulu mata uang yang digunakan adalah Dinar yang terbuat

Lebih terperinci

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH) PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH) Zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan ucapan kotor dan untuk memberi makan orang-orang miskin. Diriwayatkan dari Ibnu

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya

Lebih terperinci

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Terjemah : Abdurrahman Mubarok Ata Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 " " :

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa www.bersamadakwah.com 1 : Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam sangat memahami bagaimana kondisi manusia karena ia adalah Din yang dipilihkan

Lebih terperinci

Para wanita di bulan ramadhan

Para wanita di bulan ramadhan Para wanita di bulan ramadhan,, Sesungguhnya di sorga ada sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan, yang mana pada hari kiamat akan di masuki oleh orang-orang yang berpuasa. Tidak ada yang bisa melewati pintu

Lebih terperinci

Renungan Pergantian Tahun

Renungan Pergantian Tahun Renungan Pergantian Tahun Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:102].?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[??????:1].??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:70-71].??????:

Lebih terperinci

BOLEHKAH MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG?

BOLEHKAH MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG? BOLEHKAH MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG? Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah Pertanyaan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah ditanya : Hukum mengeluarkan zakat

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa setelah dilaksanakannya sholat Ied, maka disunnahkan untuk mengadakan khutbah Ied. Bagi jamaah sholat ditekankan

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] :. : : : Keutamaan puasa Asyura dibarengi hari lainnya Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts al Ilmiyyah wa al Ifta Sebuah hadits Abu Qatadah Radiyyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi

Lebih terperinci

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

Fidyah. Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin. (Al Baqarah : 184) Fidyah 1. Bagi Siapa Fidyah Itu? Bagi ibu hamil dan menyusui jika dikhawatirkan keadaan keduanya, maka diperbolehkan berbuka dan memberi makan setiap harinya seorang miskin, dalilnya adalah firman Allah:

Lebih terperinci

ZAKAT FITHRAH. Pengertian Zakat Fithrah

ZAKAT FITHRAH. Pengertian Zakat Fithrah MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-or.id e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad, 28

Lebih terperinci

E٧٦ J٧٣ W F : :

E٧٦ J٧٣ W F : : [ ] E٧٦ J٧٣ W F : : BERANI Sesungguhnya sang pemberani dari kami sungguh yang sejajar dengannya Ketika agama seseorang merupakan yang paling mulia di sisinya di dunia ini, dalam membelanya tentu sangat

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal AG Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 ( ) www.binbaz.org.sa

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu Berbakti Kepada Kedua Orang Tua بر الوالدين E א F Disusun Oleh: Yazid bin Abdul Qadir Jawas W א א Murajaah : Abu Ziyad W א Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah א א א א א א 1429 2008 BATASAN TAAT

Lebih terperinci

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah Shalat Berjamaah Tidak di Rumah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau DEKRIT ALLAH ATAS ZAKAT Dan dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat serta ruku lah beserta orangorang yang mengerjakan ruku. (Al-Baqarah: 43). Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Bulan Dzulhijjah Keutamaan Bulan Dzulhijjah Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu wa Ta ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan

Lebih terperinci

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya. Aqiqah Kelahiran seorang anak bagi sebuah keluarga akan menambah kebahagiaan dan kerukunan rumah tangga. Mengikut sunnah Rasulullah SAW mengadakan aqiqah dan memberikan dagingnya sebagai sedekah kepada

Lebih terperinci

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf I TIKAF Pengertian I'tikaf Secara harfiyah, I tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa kesadaran keagamaan masyarakat telah mendorong peningkatan jumlah pembayar zakat, yang kemudian

Lebih terperinci

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Hukum Seputar Zakat Fitrah Hukum Seputar Zakat Fitrah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA. Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA. Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts

Lebih terperinci

Fikih Ringkas dalam Berkurban

Fikih Ringkas dalam Berkurban Fikih Ringkas dalam Berkurban Bismillahirrahmanirrahim. Artikel ini sebenarnya telah kami posting beberapa tahun yang lalu di blog kami yang masih beralamat di warisan salaf wordpress. Mengingat sebentar

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini: الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل بعد: أما Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini: Melihat adanya semangat dari saudara-saudara kami dalam melakukan kebaikan,

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MATA PELAJARAN : FIQIH KELAS ; X (SEPULUH) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami hukum Islam tentang

Lebih terperinci

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA I. Pendapat Ulama Madzhab A. Madzhab Hanafi Diwakili oleh Imam Thohawi dalam catatannya terhadap Marooqil Falaah (2/527) beliau menjelaskan : : : Ucapan selamat hari raya dengan

Lebih terperinci

Definisi Khutbah Jumat

Definisi Khutbah Jumat Definisi Khutbah Jumat 1. Definisi khotbah Definisi secara bahasa Khotbah, secara bahasa, adalah 'perkataan yang disampaikan di atas mimbar'. Adapun kata khitbah yang seakar dengan kata khotbah (dalam

Lebih terperinci

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN I. Muqodimah : Prof. Abdul Wahhab Kholaf berkata dalam bukunya Ilmu Ushul Fiqih (hal. 143) : - - " "."." Nash Syar I atau undang-undang wajib untuk diamalkan sesuai

Lebih terperinci

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca

Lebih terperinci

www.fiqhindonesia.com

www.fiqhindonesia.com 6 196 Daftar Bahasan Pengertian Anjuran Melakukan Hukum Syarat-Syarat Waktu di Sepuluh Malam Terakhir Bulan Ramadhan Hikmah di Balik Anjuran Hal-Hal yang Dibolehkan Bagi Orang yang Hal-Hal yang Membatalkan

Lebih terperinci

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit ح م ذلهاب للحج والعمرة ادلفع بواسطة قروض الاي تمان ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud

Lebih terperinci

Menggemarkan Shalat Sunnah Rawatib

Menggemarkan Shalat Sunnah Rawatib Menggemarkan Shalat Sunnah Rawatib Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan) Http://www.alqiyamah.wordpress.com Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan) Berikut akan dijelaskan mengenai hukum melakukan Tahlil untuk orang mati seperti yang banyak dilakukan di masyarakat kita. Kegiatan

Lebih terperinci

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN NIAT Wajibnya Berniat Puasa Sebelum Terbit Fajar Shadiq (Waktu Subuh) Ketika Puasa Wajib Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam Barangsiapa yang tidak

Lebih terperinci

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Di antara bentuk kemudahan yang telah Allah Subhanahu wa Ta ala tetapkan di dalam syariat-nya adalah telah ditentukannya waktu untuk memulai dan mengakhiri ibadah dengan

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

Penjelasan Sekitar Zakat Fitrah. Zakat Fitrah Pensuci Jiwa

Penjelasan Sekitar Zakat Fitrah. Zakat Fitrah Pensuci Jiwa Zakat Fitrah Pensuci Jiwa Ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Su aidy, Lc. Zakat Fitri, atau yang lazim disebut zakat fitrah, sudah jamak diketahui sebagai penutup rangkaian ibadah bulan Ramadhan. Bisa jadi

Lebih terperinci

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja www.firanda.com Penyebar: Iman Daryanto [http://www.ebookislamgratis.wordpress.com] Pertanyaan : Assalamu'alaikum ustadz...barokallahu fiik, ada beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

KITAB ZAKAT إسم مللا خصوص يأخذ من ملا خصوص على وجه خصوصة يصرف لطلائفة خصوصة

KITAB ZAKAT إسم مللا خصوص يأخذ من ملا خصوص على وجه خصوصة يصرف لطلائفة خصوصة KITAB ZAKAT Kitab Fathul Qarib Al-Mujib fii Syarh Alfadz Al-Taqrib Al-Allamah Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim Al-Ghaziy Al-Syafi iy (1455 1512M) Definisi Secara bahasa, zakat berarti tumbuh berkembang.

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional penarikan, pemeliharaan, dan penyaluran

Lebih terperinci

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan. Keutamaan Istighfar Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????

Lebih terperinci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????????????

Lebih terperinci

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a Abdul Hakim bin Amir Abdat PENDAHULUAN Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila telah selesai

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Hari ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Tidak terasa telah enam hari kita bersamanya. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini seringkali dilalaikan

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Bimbingan Islam di Musim Hujan Bimbingan Islam di Musim Hujan Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

Keistimewaan Hari Jumat

Keistimewaan Hari Jumat Keistimewaan Hari Jumat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

$! " # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 &+ 23 4 52 6 27! "#$

$!  # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 &+ 23 4 52 6 27! #$ [ ] : : : Ikhtilaf Ulama, Sebab dan Sikap Kita Terhadapnya Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan islam serta kesehatan, karunia yang tiada taranya yang telah diberikan-nya

Lebih terperinci

Surat Untuk Kaum Muslimin

Surat Untuk Kaum Muslimin Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

MUZARA'AH dan MUSAQAH

MUZARA'AH dan MUSAQAH MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Admin Darus Salaf Terjemah : Tim an-nashihah.com Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : 2009 1430 2 Memperbaiki beberapa

Lebih terperinci

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i Sesungguhnya mematahkan tulang seorang mukmin yang sudah meninggal, sama seperti mematahkan tulangnya dikala hidupnya (Riwayat Abu Dawud 2/69, Ibnu Majah 1/492, Ibnu

Lebih terperinci

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa Hukum Khitan حكم خلتا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko

Lebih terperinci

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29 Maksud Gugurnya Sanad Yang dimaksud gugurnya sanad adalah terputusnya rantai sanad (silsilatu as-sanad) dengan gugurnya sorang rawi atau lebih secara sengaja, baik dari sebagian perawi atau dari yang lainnya

Lebih terperinci

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits: KHUTBAH JUM AT Khutbah Jum'at adalah salah satu rukun dari shalat Jum'at. Nabi menganjurkan kita untuk mendengarkan khutbah Jum'at. Bahkan pahala shalat Jum'at kita akan gugur ketika kita berbicara saat

Lebih terperinci

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA Oleh: Ainur Rofiq Makmum masbuq adalah makmum yang tidak mendapati takbirotul ihrom bersama imam. Maka wajib baginya mengikuti imam dalam

Lebih terperinci

BAB SHOLAT KUSUF (GERHANA)

BAB SHOLAT KUSUF (GERHANA) BAB SHOLAT KUSUF (GERHANA) Oleh: Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimin PENGANTAR Sholat Kusuf di sini adalah sholat yang diadakannya terkait dengan sebab sesuatu, maksudnya adalah bahwa sholat ini disebabkan

Lebih terperinci

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JI A>LAH DAN PANDANGAN PENDUDUK DI DESA NGRANDULOR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG A. Analisis Pelaksanaan Ji a>lah dan pandangan penduduk di Desa

Lebih terperinci

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari www.muslim.or.id Penyebar: Iman Daryanto [http://www.ebookislamgratis.wordpress] Buletin At Tauhid Edisi 18 Tahun X Segala puji

Lebih terperinci

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Pentingnya Kesabaran Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Pada dasarnya setiap persoalan yang berkaitan dengan mu amalah hukumnya halal, sehingga ada dalil yang mengharamkannya. (Lihat: Muhammad bin

Pada dasarnya setiap persoalan yang berkaitan dengan mu amalah hukumnya halal, sehingga ada dalil yang mengharamkannya. (Lihat: Muhammad bin MEMAHAMI ESENSI PERINGATAN MAULID NABI SHALLALLÂHU ALAIHI WA SALLAM Prolog BERKALI-KALI saya mendapatkan pertanyaan dari para jamaah pengajian saya: Benarkah Peringatan Maulid Maulid Nabi Muhammad shallallâhu

Lebih terperinci

PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir (www.majalahmasajid.com edisi Ramadhan 1437 H)

PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir (www.majalahmasajid.com edisi Ramadhan 1437 H) PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir (www.majalahmasajid.com edisi Ramadhan 1437 H) Alhamdulillah, segala puji milik Allah dan shalawat serta salam untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya,

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN) (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa thawaf ifadhah merupakan salah satu rukun

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

SERIAL BUKU ISLAM #

SERIAL BUKU ISLAM # Judul: Penulis: Desain dan Layout: Sumber: Kunjungi Email HP SERIAL BUKU ISLAM #3 040108 Seorang mukmin selalu berusaha meniatkan seluruh amalan dan dan aktivitasnya untuk meraih ridho Allah, balasan-nya,

Lebih terperinci

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu - 34 - - - -. Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm : lihatlah hadits Rasulullah, lalu tulislah. Aku khawatir (punahnya) kajian ilmu (hadits)

Lebih terperinci

Definisi, hukum dan tata cara berqurban

Definisi, hukum dan tata cara berqurban Definisi, hukum dan tata cara berqurban "Barangsiapa yang memiliki kelapangan harta, tetapi ia tidak menyembelih qurban, maka janganlah sekali-kali ia mendekati tempat shalat kami" (Riwayat Ahmad 1/321,Ibnu

Lebih terperinci

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Dan Amalan Yang Disyariatkan Kategori Hari Raya = Ied Senin, 18 Desember 2006 01:35:15 WIB KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH DAN AMALAN YANG DISYARIATKAN

Lebih terperinci

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] : : : SIFAT DERMAWAN "Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai orang-orang yang pemurah". Di antara sifat karam dan berkorban ada ikatan yang kokoh dan hubungan yang kuat. Mujahid (pejuang) memberikan

Lebih terperinci

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci