Journal of Control and Network Systems

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Journal of Control and Network Systems"

Transkripsi

1 JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Journal of Control and Network Systems SitusJurnal : ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI WEB SOCIAL NETWORK Miftahul Huda 1) Jusak 2) S1 Sistem Komputer InstitutBisnisdanInformatikaStikom Surabaya Jl. Raya KedungBaruk 98 Surabaya, )miftahul.hud@gmail.com, 2)jusak@stikom.edu Abstract:Along with the increasing development of information technology, Internet is often used forcommunication. Communicating via social network web applications today has become a lifestyle. Network performance indicatorwhen accessing web applications social networks commonly used are bandwidth utilization, delay, jitter and packet loss. In this research, we will examine the analiysis performance of bandwidthutilization, delay, jitter and packet loss on the web applications social networks: facebook and twitter. This analysis is expected to help network administrators in terms of network design better future. Based on the characteristics of the data traffic on the social network web applications taken within 1 week, it can be concluded as follows: The average percentage of bandwidthutilization used when accessing facebookis 0.33 %, while twitter gives 0.13 %. Looking at these values it can be inferred that facebook requires greater bandwidth than twitter. Moreover, facebook has average delay of 0.83 seconds, while twitter gives 0.57 seconds. In terms of jitter, facebook has 1.21 seconds and twitter gives 0.85 seconds. The average percentage packet loss for facebook is 1.73 % and twitter is 2.32 %. Keywords:Social Network, Bandwidth Utilization, delay, jitter, packet loss. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi informasi, semakin banyak juga sarana yang bisa mendukung jalannya proses komunikasi, salah satunya melalu internet. Jika sebelumnya masyarakat hanya dapat berkomunikasi menggunakan surat dan telephone, tetapi sekarang mereka lebih mudah dan cepat dalam melakukan komunikasi, terlebih setelah ditemukannya aplikasi web social network. Aplikasi web social network saat ini telah menjadi sebuah gaya hidup untuk menjalin sebuah relasi bagi semua tingkatan usia remaja sampai dengan orang tua. Menurut hasil survei diketahui bahwa, pada tahun 2014, prosentase user aplikasi web social network di Indonesia sebesar 98 %, dimana diketahui pengguna web social network dalam 1 bulan terakhir hanya sebesar 79 %. Dan diantara berbagai macam aplikasi web social network yang marak digunakan di Indonesia yaitu aplikasi web facebook dan twitter. Hal ini dibuktikan bahwa prosentase user facebook sebesar 93 %, sedangkan prosentase usertwitter hanya sebesar 80 % (Nielsen, 2014). Fitur facebook dan twitter berbeda, dimana fitur facebook lebih lengkap dari pada twitter. Facebook tidak hanya sekedar update status saja, tetapi juga berbagi link, berbagi gambar dan juga video, berkirim pesan, membuat catatan, chatting, serta menikmati game. Sedangkan twitter hanya sekedar update status dan juga kirim pesan yang hanya dibatasi 140 karakter saja, serta berbagi foto. Terkait dengan semakin maraknya penggunaan web social network, penyelenggara jasa layanan internet (ISP) perlu mengetahui karakteristik lalu lintas data web social network untuk tujuan perancangan jaringan. Berdasarkan uraian diatas, dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisis karakteristik lalu JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 102

2 lintas data internet pada aplikasi web social networkfacebook dan twitter. Untuk mengetahui karakteristik lalu lintas data internet, dibutuhkan indikator performa jaringan yaitu utilisasi bandwidth, delay, jitter serta packetloss. Analisis ini dilakukan pada sebuah topologi yang menggunakan 2 PC user, sebuah switchsebagai penghubung antar user, PC bridge yang digunakan sebagai monitoring dan router sebagai gateway ke internet, sehingga unjuk kerja jaringan pada saat mengakses aplikasi facebook dan twitter yang berjalan di atas protokol-protokol internet dapat diketahui dalam rentang waktu tertentu. Dari analisis ini,diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan (seperti administrator jaringan) dalam merancang struktur jaringan yang lebih baik ke depannya, agar dapat memberikan prioritas trafik tertentu yang mencakup penggunaan bandwidth yang tepat, delay dan jitter yang terkontrol, serta penggurangan terhadap packetloss. Metode Berikut model penelitian dapat dijelaskan dengan baik seperti yang terlihat di Gambar 1. Gambar 1. Blok Diagram Sistem Dapat kita ketahui cara kerja dan metodolog ipenelitian yang dilakukan dari blok diagram sistem pada Gambar 1. Mulai dari pembuatan hingga hasil analisis yang telah dihitung nilai-nilai parameter Quality of Service (QoS) yaitu Delay, Jitter, Packet Loss, dan Utilisasi Bandwidth. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis karakteristik lalu lintas data internet pada aplikasi web social network serta hasil QoS-nya yang mencakup aplikasi web facebook dan twitter. Oleh karena itu, dikumpulkan data dan informasi serta materi dasar yang bersifat teoritis yang sesuai dengan permasalahan. Arsitektur Jaringan Dalam sebuah perancangan sistem dibutuhkan komponen untuk pembuatan aristektur atau topologi jaringan. Komponen yang dimaksud yaitu perangkat keras. Arsitektur jaringan di desain sedemikian rupa agar dapat dilakukan penelitian. Dengan adanya perancangan desain arsitektur jaringan ini maka akan memudahkan dalam penyusunan komponen arsitektur jaringan, sekaligus memudahkan untuk pengambilan data yang akan digunakan untuk penelitian. Berikut gambar arsitektur jaringan dapat dilihat di gambar 2. Gambar 2. Arsitektur Jaringan Komponen dalam arsitektur jaringan terdiri dari : 1. 1 buah modem Huawei E160 dengan kecepatan max 7,2 Mbps, dengan menggunakan kartu 3 (three) sebagai layanan provider internet, yang terpasang di sebuah router buah router TP-Link MR buah Switch TP-Link 5 Port 4. 1 buah PC komputer yang digunakan sebagai Bridge buah PC User, masing-masing memiliki IP untuk user pertama dan IP untuk user yang kedua seperti terlihat pada gambar 2. Untuk terhubung ke internet, arsitektur jaringan yang dibuat yaitu menggunakan router yang telah dipasang sebuah modem dengan layanan provider kartu 3 (three) sebagai jasa layanan internet dengan kecepatanhingga 3,6 Mbps untuk sinyal 3G/HSDPA dan kecepatan hingga 384 Kbps untuk sinyal EDGE. Alasan menggunakan layanan internet kartu 3 (three) ini karena provider ini cukup baik sinyalnya dan memiliki kecepatan serta kapasitas kuota yang lumayan besar. Pada arsitektur jaringan yang dibuat, modem yang dipasang ke sebuah router. Router tersebut kemudian dihubungkan dengan PC Bridge. PC Bridge yaitu sebuah komputer/pc yang mempunyai 2 buah interface NIC (Network Interface Card). Satu interface pada sebuah komputer bridge dihubungkan ke router, sedangkan interface yang lain dihubungkan ke JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 103

3 sebuah switch untuk menghubungkan dengan PC user yang ada. PC bridge ini digunakan untuk tujuan melihat lalu lintas data/ paket data yang melintas pada saat user mengakses semua aplikasi web yang berada pada internet. Lalu lintas data tersebut antara client dan server. Dengan mengunakan aplikasi Network Protocol Analyzer yaitu Wireshark yang dipasang pada komputer/pc Bridge, maka dapat dilakukan penangkapan lalu lintas paket data yang lewat. Wireshark digunakan karena merupakan aplikasi Network Protocol Analyzer yang dapat digunakan pada Operating System (OS) Windows, karena PC bridge yang digunakan menggunakan Operating System (OS) Windows. Pada PC user dan PC user yang terhubung ke switch digunakan untuk mengakses beberapa aplikasi web secara bersama-sama dalam 1 waktu. Beberapa aplikasi web yang diakses diantaranya facebook, twitter, youtube dan sesekali membuka web-web yang lain. Untuk arsitektur jaringan yang digunakan bersifat tetap tidak berpindah-pindah tempat, hal ini dikarenakan networkcoverage dari sinyal HSDPA milik provider internet kartu 3 (three) terbatas. Tempat pengambilan data dilakukan ditempat tinggal penulis, yang ter-coverage sinyal HSDPA kartu 3 (three). Pengambilan Data Pada pengambilan data, metode yang digunakan adalah sampling data pada saat user mengakses aplikasi web social network facebook dan twitter. Sampling data tersebut didapat dari 2 buah user yang mengakses internet selama 1 minggu, dalam waktu 3 kali dalam 1 hari. Untuk proses pengambilan data dapat dilihat seperti pada flowchart gambar 3. Dari flowchart gambar 3 dapat dijelaskan dalam pengambilan data dengan menggunakan aplikasi Network Protocol Analyzer yaitu wireshark yang dipasang pada komputer/pc bridge. Agar dapat dilakukan penangkapan lalu lintas paket data yang lewat, maka pada aplikasi wireshark pilih interfacebridge pada saat memulai startcapture. Pada saat pengujian, pengambilan data yang di capture tidak hanya aplikasi web social network saja, tetapi juga dengan aplikasi web video streaming. Setelah selesai stop capture, data disimpan dan selanjutnya data mulai diolah kemudian dihitung untuk di analisis. Gambar 3.Flowchart pengambilan data Pengambilan data dilakukan selama 1 minggu dalam waktu 3 kali dalam 1 hari yaitu pagi ( ), siang ( ) dan sore ( ). Dimana waktu pagi orangorang baru memulai jam kerja jadi lebih sedikit menggunakan aplikasi web, sedangkan waktu siang dimana orang-orang sedang istirahat sehingga menggunakan macam-macam aplikasi web, serta waktu sore dimana orang-orang pulang kerja sehingga lebih sedikit menggunakan aplikasi web yang ada dari waktu siang hari. Pengolahan Data Dari flowchart gambar 4 dapat dijelaskan dari data yang di capture menggunakan aplikasi wireshark disimpan dalam format file tertentu yang hanya bisa dibaca oleh aplikasi wireshark itu sendiri. Oleh karena itu, agar datanya bisa diakses aplikasi yang lain untuk diolah kemudian dihitung, file tersebut harus di-export ke bentuk file yang bisa dibaca oleh aplikasi lain, salah satu aplikasinya yaitu MicrosoftExcel. Setelah hasil capture dapat terbaca oleh Microsoft Excel, barulah dapat dilakukan pemrosesan data yang akan digunakan untuk analisis. Dalam analisis ini, diperlukan data yang berkaitan dengan aplikasi web social network, yang mencakup facebook dan twitter. Untuk membedakan hasil yang telah di-capture, maka melakukan filtering tipe data yang di inginkan berdasarkan IP dari aplikasi web social networkfacebook dan twitter. JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 104

4 delay (Iversen, 2010). QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan (Yuksel dkk, 2007). QoS (Quality of Service) adalah teknologi yang diterapkan pada jaringan WAN (Wide Area Network) yang memungkinkan administrator jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan (Yanto, 2013). Perhitungan paket untuk menentukan nilai QoS-nya yaitu Utilisasi Bandwidth, Delay, Jitter, dan PacketLoss. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan parameter-parameter nilai QoS dari paket data yang ter-capture. Gambar 4. Flowchart pengolahan data Dalam penelitian 2 buah aplikasi web social network yaitu facebook dan twitter, maka IP yang di-filter hanya berdasarkan IP aplikasi web social network, yaitu IP facebook dan juga IP twitter. Cara mengetahui masing-masing IP aplikasi web social network yang akan digunakan untuk analisis adalah dengan memasukkan alamat web atau IP web dari aplikasi web yang didapat pada saat pengambilan data menggunakan Wireshark, ke aplikasi web pencari IP address/ Domain Name Server Lookup (DNS Lookup), yang beralamatkan di atau atau Berikut tabel 1 adalah daftar tabel IP aplikasi web social network yang telah didapatkan pada saat pengambilan data menggunakan Wireshark dan telah diketahui IP-nya melalui DNSlookup : Tabel 1. IP addressfacebook dan twitter Nama Web IP addres (Netrange) PerhitunganPaket Data QoS adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan 1. Utilisasi Bandwidth Pada flowchart gambar 5 dijelaskan bahwa yang pertama kali dilakukan untuk menghitung Utilisasi Bandwidthpada MatLabyaitu mengambil semua baris pada kolom 5 dari matriks data. Kolom 5 dari matriks data berjudul length, yang berisi besar nilai byte masing-masing paket. Kemudian semua nilai pada kolom 5 dijumlahkan, setelah dijumlahkan di kali dengan 8 karena nilainya harus diubah ke satuan bit (1 byte = 8 bit). Gambar 5. Flowchart Utilisasi Bandwidth Nilai yang didapatkan adalah besaran paket per satuan waktu, nilai waktu disini yaitu menggunakan waktu lamanya pengambilan data menggunakan Wireshark selama 15 menit. Nilai waktu dikonversikan menjadi satuannya per detik, maka hasil yang telah di kali 8 tadi di bagi 900 detik (15 menit = 900 detik), sehingga didapatkan JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 105

5 nilai throughput. Setelah diketahui nilai throughput-nya, maka dapat dihitung utilisasi bandwidth-nya dengan menggunakan rumus perhitungan utilisasi bandwidth, yaitu nilai throughput dibagi dengan nilai bandwidth yang digunakan sebesar 3.6 Mbps di konversi menjadi bps, kemudian di kali dengan 100 persen. Bandwidth yang digunakan pada saat pengambilan data adalah sebesar 3.6 Mbps yang telah disediakan oleh provider internet 3 (three) dengan sinyal HSDPA. Bandwidth, didefinisikan sebagai lebar jalur dari suatu kanal komunikasi. Di dalam sebuah sistemsistem komunikasi analog, bandwidth dinyatakan dengan satuan hertz, sedangkan dalam sistem komunikasi digitalbandwidth dinyatakan dalam satuan bitpersecond (bps). Throughput didefinisikan sebagai jumlah paket yang dapat dilewatkan melalui sebuah kanal komunikasi yang memiliki bandwidth tertentu dalam rentang waktu pengamatan tertentu. Throughput juga dinyatakan dalam satuan bps. Dalam bentuk matematis, throughput dapat dirumuskan sebagai : Throughput = Jumlah data yang berhasil lewat (bit) Lama waktu pengamtan (s) Perbandingan antara jumlah data yang dilewatkan per satuan waktu (throughput) yang dinyatakan dalam satuan bps dengan bandwidth disebut sebagai utilisasi bandwidth. Secara matematis, utilisasi bandwidth yang dinyatakan dalam prosentase dapat dituliskan sebagai berikut : (Jusak, 2014) utilisasi bandwidth = throughput x 100% bandwidth Dimana : Throughput = merupakan laju bit (bandwidth), total paket yang terpakai oleh pelanggan pada satu waktu (bps) Bandwidth = merupakan jumlah besaran yang tersedia (bps) 2. Delay Pada flowchart Gambar 6 merupakan cara untuk menentukan parameter delay yang terjadi pada saat pengambilan data. Pertama kali yang dilakukan yaitu mengambil semua baris pada kolom 7 dari matriks data, yang berjudul The RTT to ACK the segment was, dengan kata lain merupakan kolom yang berisi sebuah selisih waktu antara segmen yang berisi ACK dari pengiriman data sebelumnya dengan waktu dari segmen yang mengirimkan data. Setelah semua isi pada kolom 7 dari matriks data diambil dan dijadikan matriks delay, kemudian dilakukan penghapusan baris dari matriks delay yang bernilai NaN.Setelah matriks delay telah dihapus baris yang bernilai NaN dan didapatkan semua barisnya, maka dilakukan perhitungan rata-ratanya. Cara menghitung rata-ratanya adalah dengan menjumlahkan semua isi dari matriks delay, selanjutnya dibagi dengan banyaknya baris dari matriks delay. Barulah didapatkan nilai rata-rata delay yang dibutuhkan untuk analisis. Hasil dari perhitungan ini adalah sebuah nilai yang memiliki satuan waktu yaitu detik. Gambar 6. FlowchartDelay Delay atau latency adalah waktu tunda yang dibutuhkan dalam proses transmisi data. Misalkan paket data yang berasal dari terminal A akan dikirimkan menuju ke terminal B, didalam perjalanannya, data tersebut mengalami propagasi menuju terminal B sehingga membutuhkan waktu tertentu untuk sampai ke terminal B. Selisih waktu antara paket diterima dengan waktu paket dikirim disebut sebagai delay atau latency dan dirumuskan sebagai : (Jusak, 2014) Delay = Tr Ts Yang mana : T r = waktu penerimaan paket (detik) T s = waktu pengiriman paket (detik) 3. Jitter Pada flowchart Gambar 7, dapat dilihat bahwa hasil matriks delay yang kemudian dibuat 2 buah matriks jitter. Dibuatnya 2 buah matriks jitter bertujuan agar dalam perhitungan selisih antar delay dapat dilakukan dengan tepat karena menggunakan perhitungan matriks. Masingmasing matriks hanya memiliki 1 kolom. Untuk matriks jitter1 isi dari matriks delay pada baris terakhir dihilangkan, sedangkan untuk matriks JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 106

6 jitter2 isi dari matriks delay diambil dari baris 2 sampai dengan terakhir. Hal ini dilakukan agar ukuran kedua matriks sama, karena syarat perhitungan pengurangan ataupun penjumlahan antar matriks haruslah memiliki ukuran matriks yang sama. Hasil dari pengurangan matriks jitter2 dengan matriks jitter1 bernilai negatif, maka hasilnya dibuat nilai mutlak. Kemudian hasilnya dimasukkan dalam rumus perhitungan jitter yaitu dengan menjumlahkan semua isi dari matriks jitter3, selanjutnya dibagi dengan banyaknya baris dari matriks jitter3. Previous segment not captured (common at capture start) atau Connection finish (FIN), Previous segment not captured (common at capture start) berarti paket tersebut hilang pada segmen sebelumnya. Setelah itu dilakukan pengecekan kembali di baris berikutnya sampai jumlah batas terakhir dari matriks textdata. Jika sudah terkumpulkan, maka isi dari matriks dapat diketahui jumlah paket yang hilang. Gambar 7. FlowchartJitter Jitter adalah variasi delay, yaitu perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Jitter dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan. Semakin besar beban trafik didalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai jitternya akan semakin besar (Clark, 2003). jitter = total variasi delay total paket yang diterima Dimana : Total variasi delay diperoleh dari penjumlahan = (delay2-delay1)+(delay3-delay2)+...(delay n delay (n-1)) 4. Packet Loss Pada flowchart Gambar 8 dijelaskan bahwa strcmp difungsikan untuk membandingan dua string dan akan menghasilkan bilangan bulat, untuk mencari paket data yang hilang dapat dilihat dari sisi kolom 9 pada matriks textdata yang berjudul message. Kolom ini menerangkan berbagai macam pesan tentang informasi yang lebih spesifik dan sebuah peringatan. Jika pada kolom 9 ini ada baris yang berisikan keterangan Gambar 8. FlowchartPacket Loss Packetloss adalah jumlah paket yang hilang saat pengiriman paket data dari sumber ke tujuan. Kualitas terbaik pada jaringan LAN/WAN didapat jika jumlah kehilangan paket data kecil. Packetloss dianalisis berdasarkan jumlah paket yang hilang atau gagal mencapai tujuan pada waktu paket sedang berjalan. Ratiopacketloss dapat dirumuskan sebagai : (Jusak, 2014) Ratio Packet loss = Pd x 100 % Ps Yang mana : P d = jumlah paket yang mengalami drop/gagal (paket) P s = jumlah paket yang dikirim (paket) Pengujian Sistem Pengujian sistem merupakan pengujian terhadap perhitungan yang telah dilakukan. Pengujian tersebut termasuk pengujian terhadap parameter-parameter Quality of Service (QoS), yaitu pengujian terhadap Utilisasi Bandwidth, pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, dan pengujian terhadap Packet Loss, termasuk analisis terhadap karakteristik lalu lintas data aplikasi web social network : dan Hasil input berasal dari capture data menggunakan aplikasi network protocol analyzer yaitu JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 107

7 (%) wireshark selama 15 menit sebanyak 3 kali dalam 1 hari yaitu pagi, siang, serta sore dan diambil selama 7 hari atau 1 minggu, dengan memakai 2 user PC. Untuk pagi hari, pengambilan datanya memiliki rentang waktu dari pukul WIB, untuk siang hari rentang waktunya WIB, sedangkan untuk sore hari rentang waktunya WIB. Dari rentang waktu tersebut, waktu untuk pengambilan data dilakukan secara acak, tetapi masih dalam rentang waktu yang telah disebutkan. Untuk pengujian terhadap parameter-parameter QoS menggunakan perangkat keras yang berbeda dari perangkat keras pada saat pengambilan data. 1. Utilisasi Bandwidth Dari grafik gambar 9, dapat dilihat nilai rata-rata prosentase utilisasi bandwidth dalam waktu 1 minggu. Nilai rata-rata tertinggi prosentase utilisasibandwidth pada grafik yang terjadi pada facebook terjadi pada hari senin dengan nilai %. Sedangkan pada hari itu juga, twitter hanya berada dibawah facebook dengan mendapatkan nilai prosentase utilisasibandwidth sebesar % Rata-rata Utilisasi Bandwidth Facebook Twitter Gambar 9. Grafik Utilisasi Bandwidth Untuk titik terendah pada grafik nilai rata-rata prosentase utilisasibandwidth pada facebook terjadi pada hari jum at dengan nilai %. Pada hari itu juga twitter hanya mendapatkan nilai prosentase utilisasibandwidth dibawah facebook, dengan nilai %. Sedangkan nilai rata-rata prosentase utilisasibandwidth untuk twitter yang tertinggi pada grafik hanya terjadi pada hari sabtu, dengan nilai sebesar %. Pada hari itu juga, facebook mendapatkan nilai prosentase %. Sedangkan titik terendah pada grafik nilai rata-rata prosentase pada twitter terjadi pada hari selasa, dengan nilai %, sementara facebook pada hari itu mendapatkan nilai sebesar %, sekaligus menjadikan selisih nilai yang sangat jauh pada grafik dalam waktu 1 minggu dengan selisih %, sedangkan selisih nilai yang terdekat terjadi pada hari jum at dengan selisih nilai % antara facebook dan twitter. Sehingga dapat disimpulkan titik tertinggi pada grafik nilai rata-rata prosentase utilisasi bandwidth terjadi pada hari senin, dengan nilai %, sedangkan untuk titik terendah, terjadi pada hari selasa dengan nilai %. Dapat dilihat pada grafik gambar 9, nilai rata-rata prosentase utilisasibandwidth dalam waktu 1 minggu, didapatkan nilai untuk facebook sebesar %, sedangkan untuk twitter mendapatkan nilai %. Dari nilai grafik yang didapat, prosentase bandwidthfacebook lebih besar dari pada twitter. Hasil penelitian packet sizefacebook lebih besar dari pada aplikasi web social network lainnya (Schneider, 2009). Begitu juga dengan banyaknya sesi traffic yang dikirim pada saat pengujian dalam waktu 1 minggu facebook lebih besar dari pada twitter. Jumlah sesi facebook pada traffic yang dikirim dalam waktu 1 minggu sebesar 54239, sedangkan twitter sebesar Delay Dari grafik gambar 10, dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata delay pada saat user mengakses facebook dan twitter dalam waktu 1 minggu. Pada grafik, nilai rata-rata delay tertinggi yang terjadi pada facebook, terjadi pada hari jum at dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu juga, nilai rata-rata delay pada twitter hanya detik.untuk titik terendah pada grafik nilai rata-rata delay yang terjadi pada facebook, terjadi pada hari senin dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu juga, twitter masih berada di bawah facebook dengan nilai detik. Untuk titik tertinggi nilai ratarata delay yang terjadi pada twitter, terjadi pada hari minggu dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu juga, nilai rata-rata delay pada facebook masih diatas twitter dengan nilai detik. Untuk selisih nilai rata-rata delay tertinggi dalam waktu 1 minggu terjadi pada hari jum at, dengan selisih nilai detik, sedangkan selisih yang terendah terjadi pada hari senin dengan selisih nilai detik antara facebook dan twitter. Sehingga dapat disimpulkan, titik tertinggi pada grafik nilai rata- JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 108

8 (detik) (detik) rata delay terjadi pada hari jum at dengan nilai detik, sedangkan titik terendah terjadi pada hari senin dengan nilai detik Gambar 10. Grafik Delay Dapat dilihat pada grafik gambar 10, dalam perhitungan nilai rata-rata delay selama 1 minggu, didapatkan nilai untuk facebook sebesar detik, sedangkan untuk twitter mendapatkan nilai detik. Jadi, delaytwitter lebih rendah dari pada facebook. 3. Jitter Dari grafik gambar 11, dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata jitter antara facebook dan twitter dalam waktu 1 minggu, yang didapat dari hasil perhitungan variasi delay. Dengan kata lain bentuk grafiknya seperti grafik nilai rata-rata delay Rata-rata Delay Rata-rata Jitter Gambar 11. Grafik Jitter Facebook Twitter Facebook Twitter Pada grafik, titik tertinggi nilai rata-rata jitter pada facebook terjadi pada hari jum at dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu nilai twitter dibawah facebook dengan nilai detik. Sedangkan titik terendah nilai rata-rata jitter pada facebook terjadi pada hari rabu dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu juga, nilai rata-rata jittertwitter lebih tinggi dengan nilai detik. Untuk twitter, nilai rata-rata jitter tertinggi pada grafik, terjadi pada hari minggu dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu juga, nilai focebook berada di bawah nilai twitter dengan nilai detik. Sedangkan titik terendah nilai rata-rata jitter pada twitter terjadi pada hari senin dengan nilai detik, sedangkan pada hari itu juga, nilai facebook selisih sedikit dengan nilai detik. Untuk selisih tertinggi pada grafik nilai rata-rata jitterfacebook dan twitter terjadi pada hari jum at, dengan selisih nilai detik. Sedangkan selisih terendah pasa grafik nilai rata-rata jitterfacebook dan twitter terjadi pada hari senin dengan selisih nilai detik. Jadi dapat kita simpulkan, titik tertinggi nilai rata-rata jitter pada grafik terjadi pada hari jum at dengan nilai detik, sedangkan titik terendah nilai rata-rata jitter terjadi pada hari senin dengan nilai detik. Jadi didapatkan nilai rata-rata dalam waktu 1 minggu untuk facebook mendapatkan nilai detik, sedangkan untuk twitter mendapatkan nilai detik. Jadi, nilai jittertwitter lebih rendah dari pada facebook dan pada grafik, titik terendah dan tertinggi terjadi pada hari yang sama dan bentuk grafiknya juga sama, ini karena jitter merupakan variasi dari delay. 4. Packet Loss Dari grafik gambar 12, dapat dilihat perbedaan nilai prosentase terjadinya packetloss yang terjadi pada facebook dan twitter. Pada grafik, titik tertinggi nilai prosentase packetloss yang terjadi pada facebook terjadi pada hari sabtu dengan nilai sebesar %, sedangkan pada hari itu, nilai prosentase packetloss yang terjadi pada twitter lebih rendah dengan nilai %. Untuk titik terendah nilai prosentase packetloss yang terjadi pada facebook terjadi pada hari rabu, dengan tidak adanya nilai packetloss, sedangkan untuk twitter sendiri pada hari yang sama terjadi packetloss sebesar %. Sedangkan untuk twitter sendiri, nilai tertinggi prosentase packetloss terjadi pada hari jum at dengan nilai %, JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 109

9 (%) sedangkan pada hari itu, nilai facebook diatas twitter dengan nilai % Rata-rata Packet loss Facebook Twitter Gambar 12. Grafik Packet Loss Untuk titik terendah nilai prosentase packetloss yang terjadi pada twitter, terjadi pada hari selasa, dengan nilai sebesar %, sedangkan pada hari yang sama, nilai facebook di bawah twitter dengan nilai %. Untuk selisih jarak tertinggi antara facebook dan twitter terjadi pada hari rabu dengan selisih nilai %, sedangkan yang terendah terjadi pada hari minggu dengan selisih nilai %. Jadi dapat dilihat pada grafik, titik tertinggi nilai prosentase packetloss terjadi pada hari sabtu dengan nilai %, sedangkan titik terendah pada grafik terjadi pada hari rabu dengan nilai 0 %. Sehingga dapat dirataratakan nilai prosentase terjadinya packetloss dalam waktu 1 minggu untuk facebook dengan nilai sebesar %, sedangkan twitter mendapatkan nilai rata-rata %. Jadi twitter lebih sering terjadi packetloss dari pada facebook dalam waktu 1 minggu. Analisa Parameter QoS Dari hasil grafik yang telah dibentuk, dapat diketahui karakteristik lalu lintas data pada aplikasi web social network melalui parameterparameter QoS yang didapat. Nilai rata-rata prosentase utilisasi bandwidth yang digunakan pada saat mengakses aplikasi web social network facebook dalam waktu 1 minggu sebesar %, sedangkan twitter mendapatkan nilai rata-rata %. Nilai tersebut didapat dari hasil uji coba dalam waktu 1 minggu, dan hasilnya facebook membutuhkan bandwidth lebih besar dari pada twitter. Karena facebook memiliki session size yang besar antara 200 KB sampai 10 MB (Schneider, 2009). Sedangkan twitter hanya sebuah aplikasi web yang dibatasi 140 karakter (Krishnamurthy, 2009). Dari nilai prosentase bandwidth tersebut, jumlah sesi facebook pada traffic yang dikirim dalam waktu 1 minggu sebesar 54239, sedangkan twitter sebesar Nilai rata-rata delay yang didapatkan dalam melakukan uji coba selama 1 minggu, didapatkan nilai rata-rata sebesar detik untuk facebook, sedangkan nilai rata-rata sebesar detik untuk twitter. Dari nilai tersebut, delayfacebook lebih besar dari pada delay twitter ini karena jumlah sesi facebook lebih besar dari pada twitter sehingga mempengaruhi nilai delay dan juga traffic pada saat melakukan uji coba sedang banyak user yang mengakses aplikasi web lain. Semakin besar jumlah traffic didalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilainya juga semakin bertambah (Rumani, 2012). Terjadinya delay dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jarak, media fisik, congestion (Alfaresi, 2012). Nilai rata-rata jitter yang didapatkan dalam melakukan uji coba selama 1 minggu, didapatkan nilai rata-rata untuk facebook sebesar detik. Sedangkan untuk twitter mendapatkan nilai rata-rata jitter sebesar detik. Jitter merupakan variasi dari delay. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan kualitas jaringan akan semakin turun (Jusak, 2014). Nilai rata-rata prosentase terjadinya packetloss yang didapatkan dalam melakukan uji coba selama 1 minggu, didapatkan nilai rata-rata untuk facebook sebesar %. Sedangkan untuk twitter mendapatkan nilai ratarata sebesar %. Menurut Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) packet loss dapat dikategorikan menjadi 4. Kategori sangat bagus dengan nilai packet loss 0 %, kategori bagus dengan nilai packet loss 3%, kategori sedang dengan nilai packet loss 15 % dan kategori jelek dengan nilai packet loss diatas 25 %. Kualitas terbaik pada jaringan LAN/WAN didapat jika jumlah kehilangan paket data kecil (Jusak, 2014). Terjadinya packetloss disebabkan collision dan congestion pada jaringan, sehingga berpengaruh pada retansmisi data yang akan JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 110

10 mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth-nya tersedia (Nurhayati, 2010). Simpulan Dari hasil analisis karakteristik lalu lintas data pada aplikasi web social network, didapat perhitungan parameter-parameter dari QoS yang menentukan karakteristik dari lalu lintas data aplikasi web social network yaitu facebook dan twitter. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan : 1. Nilai rata-rata prosentase utilisasibandwidth yang digunakan pada saat mengakses aplikasi web social network facebook dalam waktu 1 minggu sebesar %, sedangkan twitter mendapatkan nilai rata-rata prosentase sebesar %. Dari nilai tersebut hasilnya facebook membutuhkan bandwidth lebih besar dari pada twitter. Karena facebook memiliki session size paket data yang besar dari pada twitter. Facebook memiliki session size yang besar antara 200 KB sampai 10 MB (Schneider, 2009). 2. Nilai rata-rata delay yang didapatkan dalam melakukan uji coba selama 1 minggu, didapatkan nilai rata-rata delay facebook sebesar detik, sedangkan nilai rata-rata delay twitter sebesar detik. Dari nilai rata-rata tersebut, delayfacebook lebih besar dari pada delay twitter ini karena jumlah sesi yang dikirim facebook lebih besar dari pada twitter sehingga nilai delay jadi bertambah, dan juga traffic internet pada saat melakukan uji coba sedang banyak yang melakukan akses aplikasi web lain. Semakin besar jumlah traffic didalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilainya juga semakin bertambah (Rumani, 2012). Terjadinya delay dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jarak, media fisik, congestion (Alfaresi, 2012). Delay atau latency adalah waktu tunda yang didapatkan dari The RTT to ACK the segment was pada aplikasi wireshark. 3. Nilai rata-rata jitter yang didapatkan dalam melakukan uji coba selama 1 minggu, didapatkan nilai rata-rata untuk facebook sebesar detik. Sedangkan untuk twitter mendapatkan nilai rata-rata jitter sebesar detik. Jitter merupakan variasi dari delay. Semakin besar nilai jitterakan mengakibatkan kualitas jaringan akan semakin turun (Jusak, 2014). 4. Nilai rata-rata prosentase terjadinya packetloss yang didapatkan dalam melakukan uji coba selama 1 minggu, didapatkan prosentase nilai rata-rata untuk facebook sebesar %. Sedangkan untuk twitter mendapatkan prosentase nilai rata-rata sebesar %. Menurut Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) packet loss dapat dikategorikan menjadi 4. Kategori sangat bagus dengan nilai packet loss 0 %, kategori bagus dengan nilai packet loss 3%, kategori sedang dengan nilai packet loss 15 % dan kategori jelek dengan nilai packet loss diatas 25 %. Kualitas terbaik pada jaringan LAN/WAN didapat jika jumlah kehilangan paket data kecil (Jusak, 2014). Terjadinya packetloss disebabkan collision dan congestion pada jaringan, sehingga berpengaruh pada retansmisi data yang akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth-nya tersedia (Nurhayati, 2010). Daftar Pustaka Abraham, El isa, AM Analisis Karakteristik Lalu Lintas Data Internet : Aplikasi Web Video Streaming. Journal of Control and Network System, Vol. 1, Number 1. Diambil dari : icle/view/185. (20 Oktober 2014) Alfaresi, Bengawan Analisis Tekno Ekonomi pada Implementasi MobileBackhaul Berbasis IP pada Layanan Voice. Diambil dari : -T% Analisis%20teknofull%20text.pdf. (07 Februari 2015) Arifin, Zainul Buku Pegangan Siswa dan Guru Simulasi Digital Mengidentifikasi Jejaring Sosial Pendidikan. Mojokerto. Clark, Alan Analysis, Measurement and Modelling of Jitter. Geneva : International Telecommunication Union. Diambil dari : G12_JitterAnalysis.pdf. (01 Maret 2012) Dwi, Richi, Agustia Rancang Bangun Media Informasi Kesenian Daerah Berbasis JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 111

11 Web Dalam Bentuk Layanan Video On Demand (VOD) Dengan Menggunakan Metode Pseudo HTTP Streaming (Studi Kasus Bandung Heritage)/ Design And Construction Media Information Local Arts Web-Based In The Fr. UNIKOM. Bandung. Diambil dari : unikompp-gdl-richidwiag unikom_r-v.pdf. (27 Maret 2015) Hartanto, Adrian Web 2.0, Media Internet Masa Kini.. embangan-teknologi-komunikasi/682-web- 2-0-media-internet-masa-kini. (15 Agustus 2014) Jusak Buku ajar Desain dan Analisis Unjuk Kerja Jaringan. Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya. Krishnamurthy, Balachander., A measure of Online Social Networks. Kurniawan, Agus Network Forensics Panduan Analisis dan Investigasi Paket Data Jaringan Menggunakan Wireshark. Yogyakarta : Andi. (InternetProtocol). Institut Teknologi Telkom. Bandung Schneider, Fabian., Anja Feldmann., Balachander Krishnamurthy., and Walter Willinger Understanding Online Social Network Usage from a Network Perspective. Sukmaaji, Anjik., dan Rianto Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta : Andi. TIPHON Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) ; General aspects of Quality of Service (QoS) Ref. RTR/TIPHON Diambil dari : 300_101399%5C101329%5C _60 %5Ctr_101329v020101p.pdf (07 Februari 2015) Yanto Analisis QoS (Quality of Service) Pada Jaringan Internet (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Tanjung Pura). Nielsen Pengguna Internet 2014, Berapa Data Nielsen?. -internet-2014-berapa-data-nielsen. (28 Maret 2015) Nurhayati, O, D Sistem Komunikasi Multimedia Persyaratan Layanan dan Protokol. Semarang : Universitas Diponegoro. Diambil dari : an_layanan_dan_protokol_pert9.pdf. (07 Februari 2015) Reza, Muhammad Analisa Network dengan TCPdump. (23 Agustus 2013) Rumani, R, M., Rudiana, Arif., Dewantara, Agung Analisa Perbandingan Performansi Skema Scheduling WFQ (WeightedFairQueueing) Dan PQ (PriorityQueueing) Pada Jaringan IP JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) Hal: 112

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol., No. (4) - Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI WEB VIDEO STREAMING El isa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian BAB IV HASIL DAN EVALUASI Pengujian sistem merupakan pengujian terhadap perhitungan yang telah dilakukan. Pengujian tersebut termasuk pengujian terhadap parameter-parameter QoS, yaitu : pengujian terhadap

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) 113-121 Journal of Control and Network Systems SitusJurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DATA INTERNET: APLIKASI GAME ONLINE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis perbandingan unjuk

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 78-85 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL TCP VEGAS DAN UDP DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. (5) 9-5 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS QOS PADA UNTUK TRAFIK DATA BURSTY Faysal Afdhor Rinzani

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA

ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA Bambang Sugiantoro 1, Yuha Bani Mahardhika 2 Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. (15) 16-3 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PADA JARINGAN BERBASIS MIKROTIK RachmadRiadiHariPurnomo

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Yoga Saniya, Wahyu Adi Priyono, Rusmi Ambarwati Abstract Bandwidth management system using HTB (Hierarchical Tocken Bucket) with queuing technique

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 3 2015 1. Pengertian Kualitas Layanan (Quality Of Service) a. Para Ahli (Menurut Ferguson & Huston 1998),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN Rahmad Saleh Lubis (1), Maksum Pinem (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau

Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau Liandri Talitha Abiyyah*, Linna Oktaviana Sari** *Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro S1, **Dosen Teknik Elektro Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III MEODE PENELIIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi-informasi,

Lebih terperinci

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ANALISA PERBANDINGAN QOS (QUALITY OF SERVICE) VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DAN RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT LUKY SULTON AL HAKIM Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Perbedaan kebutuhan dalam satu jaringan dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL)

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) R. Rumani M 1, Arif Rudiana 2, Agung Dewantara 3 1,3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang yang setiap harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar melalui media jaringan

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST Pipit Wulandari 1*, Sopian Soim 1, Mujur Rose 1 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK

e. Sebuah Mikrotik RB750r2 f. Sebuah TP-LINK BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan percobaan dan perhitungan berdasarkan teori serta parameter-parameter yang ada. Setelah hasil didapatkan dilakukan pengolahan data dan analisis

Lebih terperinci

TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE

TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE TUGAS UTS MENGHITUNG THROUGHPUT DAN UTILISASI BANDWIDTH DARI APLIKASI VIDEO STREAMING YOUTUBE Matakuliah Kelas Dosen : Rekayasa Trafik : P1 : Dr. Jusak Oleh : Moch. Miftachul 10.41020.0007 Rahmawan Suchinda

Lebih terperinci

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Muhammad Didit Afrianto Wibowo 10.21.0554 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Suryo Aji Tanoyo 1, Eva Yovita Dwi Utami 2 Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara keseluruhan yang telah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport Analisis Kinerja Analisis kinerja dilakukan berdasarkan nilai-nilai dari parameter kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter kinerja memberikan gambaran kinerja sistem, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER Roland Oktavianus Lukas Sihombing, Muhammad Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian dari pengaturan bandwidth pada setiap teknik antrian sistem operasi, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah GNU/linux dan FreeBSD,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI

IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI 1 IMPLEMENTASI METODE NTH DAN FAILOVER DENGAN FITUR NOTIFIKASI Ade Kurnia Saputra¹, Indra Setyabudi², Dedy Hermanto³ STMIK GI MDP, Jl. Rajawali No. 14 Palembang, 0711-376400 Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini berisi langkah lengkap tentang bagaimana menginstal aplikasi wireshark pada OS Windows dan dapat dibaca pada subbab selanjutnya. Untuk menggunakan aplikasi Wireshark

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR) 1 Firman Kurniawan 1, M. Azhar Irwansyah 2, Rudy Dwi Nyoto 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email

Lebih terperinci

Implementasi Sistem IP PBX menggunakan Briker

Implementasi Sistem IP PBX menggunakan Briker Elkomika Teknik Elekro Itenas Vol. 1 No.2 Jurnal Teknik Elektro Juli Desember 2013 Implementasi Sistem IP PBX menggunakan Briker DWI ARYANTA, ARSYAD RAMADHAN DARLIS, ARDHIANSYAH PRATAMA Jurusan Teknik

Lebih terperinci

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS SNTIKI III 211 ISSN : 285-992 1 STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA M. Yanuar Hariyawan 1, M.Susantok 2, Rini Tampubolon 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex

Lebih terperinci

QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE

QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE QUALITY OF SERVICE PADA WIRELESS BTS DENGAN MANAJEMEN BANDWIDTH SIMPLE QUEUE Auvivila Agyl Kharisma Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Parkway

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan era teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat lepas dari peran serta layanan internet yang semakin melekat erat dengan gaya hidup dan kebutuhan kita

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER Dian Saiful Ramadhan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet. DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam

Lebih terperinci

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Quality of Service Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto QoS (Quality of Service) mengukur tingkat kepuasan pelanggan (user) terhadap pelayanan jaringan berdasarkan efek yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN. ABSTRAK VPN merupakan sebuah teknologi yang hadir sebagai solusi dari tuntutuan user yang menginginkan proses pengiriman data yang lebih aman dan sudah banyak dipakai oleh Service Provider pada jaringan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PCQ, SFQ, RED DAN FIFO PADA MIKROTIK SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI LAYANAN JARINGAN PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PERBANDINGAN METODE PCQ, SFQ, RED DAN FIFO PADA MIKROTIK SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI LAYANAN JARINGAN PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Jurnal Teknik Informatika Universitas Tanjungpura (Tommy Pratama), (2015) 1 PERBANDINGAN METODE PCQ, SFQ, RED DAN FIFO PADA MIKROTIK SEBAGAI UPA OPTIMALISASI LANAN JARINGAN PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci