BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kokohnya perekonomian Indonesia saat terjadi krisis global selama kurun waktu tujuh tahun kebelakang, dikarenakan Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia tidak terlalu bergantung terhadap ekspor, namun bergantung pada tingkat konsumsi domestik. Tingkat konsumsi domestik ini mampu dipenuhi oleh UMKM yang menyumbang 59,08% terhadap PDB nasional. Ini membuktikan bahwa UMKM memiliki keunggulan komparatif yang layak untuk diberdayakan dan ditingkatkan.(majalah infobank edisi mei 2015). Data Kementerian Koperasi dan Usaha kecil Menengah (UKM) menunjukkan, 98,79% (57,2 juta unit) pelaku usaha di Indonesia merupakan pelaku usaha mikro, 1,11% pelaku usaha kecil dan 0,09% ( unit) pelaku usaha menengah. Sedangkan pelaku usaha besar hanya 0,01% dari sekitar 56,5 juta pelaku usaha di Indonesia. Tak hanya itu, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menyerap hingga 97,16% tenaga kerja. Hal tersebut menunjukkan besarnya peran UMKM dalam perekonomian nasional. (Majalah infobank edisi April 2015). Namun, dari 57,9 juta UMKM tersebut ternyata sekitar 50 juta yang belum tersentuh pembiayaan, Hal ini disebabkan masih banyaknya pelaku UMKMK yang masih belum memiliki rekening bank, karena kebanyakan pelaku usaha kecil dan mikro masih menggunakan manajemen tukang cukur dalam mengelola usahanya. Persyaratan yang ketat seperti 1

2 keberadaan agunan dan lama bisnis kerap menjadi ganjalan mengakses kredit dari bank. Tingginya bunga yang ditetapkan oleh bank kepada UMKMK yang mencapai 14% juga berkontribusi menjadikan UMKMK financially excluded (tidak tersentuh jasa keuangan). (Majalah infobank edisi Juni 2015). Untuk menjembatani masalah keuangan UMKM, Indonesia (BI) melalui Peraturan BI (PBI) Nomor: 14/22/2012, mengatur besaran minimal portofolio usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk perbankan nasional. Pada tahun 2015 setiap bank harus memiliki portofolio kredit UMKM minimal 5% dari total kredit setiap bank. Secara bertahap kriteria tersebut akan dinaikkan sampai dengan 20% sampai dengan pada tahun (majalah infobank edisi Juni 2015). Akan tetapi dengan banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja banknya, bank akan selalu dituntut untuk berusaha memberikan jasa yang paling sesuai dengan harapan nasabah. Produk perbankan sebenarnya sama, baik dari funding (pembiayaan) maupun sisi lending (pinjaman), yang menjadi hal pembeda dalam hal pelayanannya. Tumbuh dan berkembangnya bisnis perbankan tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka akan tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dan penambahan nasabah. PT CIMB Niaga tbk merupakan salah satu lembaga keuangan perbankan yang memberikan kredit Mikro. Kredit Mikro CIMB Niaga ini diberikan melalui berbagai 2

3 program kemitraan yang ada seperti : Kerjasama dengan lembaga keuangan mikro seperti BPR, BPD dalam pembiayaan kepada UKM Kerjasama dengan Koperasi Karyawan dan Koperasi Pegawai Negeri RI untuk pembiayaan anggota maupun koperasinya. Pinjaman untuk pensiunan melalui PT. Pos Indonesia atau perusahaan dana pensiun. Kemitraan / Commercial Linkage melalui pola-pola hubungan pembiayaan suplier / distributor, inti-plasma, bapak angkat, franchising, dll Pembiayaan di sektor agrobisnis melalui kredit program PT CIMB Niaga TBK pun mempunyai salah satu unit khusus untuk penyaluran kredit Mikro tersebut yaitu Unit Micro Finance dengan nama Mikro Laju, Mikro Laju merupakan unit usaha yang didirikan sejak tahun 2009 yang bertujuan untuk menyalurkan pinjaman kredit Usaha kecil dan menengah. Berdasarkan analisis kinerja PT. CIMB Niaga bulan Maret 2014, komposisi loan CIMB Niaga terdiri atas segmen corporate 30%, commercial high end banking 21 %, small medium dan micro 20% dan customer banking 29%, ini berarti PT. CIMB Niaga menyediakan dana yang cukup besar untuk small medium dan micro. CIMB Niaga telah beroperasi hampir di seluruh tanah air, termasuk di Jawa Barat khususnya di kota Bandung telah banyak kantor cabang pembantu (unit) CIMB Niaga yang memberikan kredit usaha mikro kepada para pengusaha kecil. Namun tidak semua dana yang disediakan untuk kredit usaha mikro ini terserap secara maksimal, malah ada 3

4 dibeberapa unit yang mengalami penurunan penyerapan dana ini sejak tahun Berikut Data kredit usaha mikro telah diberikan oleh CIMB Niaga mulai dari tahun 2012 sampai tahun 2014 di wilayah Bandung. Tabel 1.1. Data Penyerapan Dana Kredit Usaha Mikro CIMB Niaga Wilayah Bandung OS NO. UNIT DEC'12 DEC'13 DEC'14 1 KEBON JATI 9,336 6,573 4,518 2 KOPO (COLOCATED) 4,820 3,485 4,719 3 LEMBANG (COLOCATED) 6,195 5,496 5,747 4 BANJARAN 4,671 2,363 1,954 5 CIWASTRA 5,178 6,714 6,099 6 MAJALAYA 9,048 11,185 17,292 7 SOREANG 4,490 4,274 4,407 8 RANCAEKEK 4,683 5,513 7,932 9 UJUNG BERUNG 3,670 4,504 6, CIMINDI - CIMAHI 6,124 6,610 6,611 Sumber : CIMB Niaga Apabila melihat dari data tersebut diatas, terlihat bahwa unit Banjaran mengalami penurunan jumlah pinjaman sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 secara terus-menerus, apabila hal ini dibiarkan maka akan berdampak kepada kinerja CIMB Niaga secara keseluruhan dan tidak terpenuhinya peraturan Indonesia mengenai keharusan memiliki portofolio kredit UMKM minimal 5% dari total kredit setiap bank. 4

5 Tabel 1.2. Data Pengembalian Dana Kredit Usaha Mikro CIMB Niaga Wilayah Bandung NPL NO. UNIT DEC'12 DEC'13 DEC'14 1 KEBON JATI 0,00% 10,95% 10,53% 2 KOPO (COLOCATED) 8,59% 0,00% 0,57% 3 LEMBANG (COLOCATED) 0,00% 0,00% 0,00% 4 BANJARAN 6,01% 11,32% 20,98% 5 CIWASTRA 8,63% 0,00% 1,55% 6 MAJALAYA 0,00% 1,82% 0,92% 7 SOREANG 1,07% 0,00% 5,09% 8 RANCAEKEK 3,00% 0,00% 3,16% 9 UJUNG BERUNG 2,57% 0,00% 0,68% 10 CIMINDI - CIMAHI 2,15% 0,42% 7,53% Sumber : CIMB Niaga Dari data diatas terlihat bahwa di Unit Banjaran pengembalian dana kredit mikro juga mengalami masalah dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami peningkatan masalah pengembalian dana pinjaman kredit mikro, apabilah hal ini dibiarkan maka akan berdampak kepada kinerja CIMB Niaga secara keseluruhan. Penurunan jumlah pinjaman dan pengembalian dana pinjaman di unit Banjaran bisa saja disebabkan oleh banyak bank yang beroperasi di daerah Banjaran yang berfokus pada pendanaan yang sama yaitu pinjaman mikro. Berikut disampaikan data bank yang ada di wilayah Banjaran yang memberikan kredit mikro. 5

6 Tabel 1.3. Data Jumlah Perbankan Mikro di Wilayah Banjaran No 2012 Jml Unit Tahun / Unit 2013 Jml Unit 2014 Jml Unit 1 BRI 1 Unit BRI 1 Unit BRI 1 Unit 2 Mandiri (Mikro) 1 Unit Mandiri (Mikro) 1 Unit Mandiri (Mikro) 1 Unit Danamon (DSP) 1 Unit * BJB 1 Unit BJB 1 Unit BTPN 1 Unit BTPN 1 Unit Danamon (DSP) BJB BTPN 1 Unit 1 Unit 1 Unit Jumlah 5 Unit Jumlah 4 Unit Jumlah 5 Unit Sumber : CIMB Niaga Dari data diatas dapat terlihat bahwa CIMB Niaga memiliki pesaing dari bank devisa yang cukup banyak, sejak tahun 2012 bank-bank devisa yang ada di kota Banjaran yang memiliki unit usaha mikro yang sama dengan CIMB Niaga yaitu BRI, Mandiri Mikro, Danamon, BJB dan BTPN kecuali pada tahun 2013 Danamon Unit Usaha Mikro tutup sementara akan tetapi tahun 2014 beroperasi lagi. Sehingga untuk penjualan produk mikro tersebut diperlukan suatu usaha yang bersifat berkesinambungan, hal ini disebabkan karena pemberian kredit Mikro tidak hanya sebatas pemberian kredit tapi juga terdapat fungsi pemasaran secara berkesinambungan dengan pesaing yang cukup banyak. Mikro Laju sebagai salah satu unit usaha yang baru berdiri masih membutuhkan strategi pemasaran. Selain itu pemasaran juga salah satu peran terpenting yang sangat 6

7 mempengaruhi kemajuan bank dalam meningkatkan kemampuan para konsumen dan memperkenalkan beberapa produk yang di keluarkan oleh bank tersebut, demi terciptanya kepuasan konsumen. Strategi promosi merupakan salah satu bagian terpenting dalam pemasaran, dengan adanya promosi kegiatan komunikasi dengan konsumen bisa berjalan dengan baik sehingga diharapkan konsumen bisa memberikan tanggapan atas produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan adanya promosi ini perusahaan mampu melihat apa yang diinginkan oleh nasabahnya. Perusahaan pun bersaing secara ketat untuk bisa mencuri hati calon konsumennya dan memberikan penawaran dengan cara yang sangat unik dan menarik sehingga konsumen pun bisa mengkonsumsi produk yang ditawarkan dengan puas. Produk yang tidak dipromosikan tidak mungkin diketahui bahkan calon konsumen tidak mau membeli suatu produk yang tidak dikenal, untuk apa kegunaannya dan apa keunggulan suatu produk tersebut, dimana membelinya dan berapa harga produk tersebut. Inilah kegunaan dari promosi untuk memberikan informasi yang jelas tentang produk atau jasa. Hal ini sejalan dengan Tjiptono (2012:221) bahwa tujuan dari promosi adalah: 1. Menginformasikan, 2. Mempengaruhi dan membujuk, 3. Mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. 7

8 Oleh karena itulah promosi menjadi sangat penting bagi perusahaan, dengan promosi yang tepat dan menarik. Tetapi perusahaan harus promosi dengan keadaan yang sebenarnya, dimana harus bisa mengelola dana untuk promosi salah satunya untuk perusahaan jasa seperti CIMB Niaga. Berikut data promosi yang telah dilakukan oleh CIMB Niaga Unit Banjaran guna menarik customer Mikro Laju. Tabel Kegiatan Bauran Promosi yang Telah Dilakukan Oleh CIMB Niaga Unit Banjaran Jenis No Promotion Mix 1 Periklanan Iklan melalui radio yang mempunyai pendengar dari Usaha Kecil menengah Iklan melalui Radio Cosmo yaitu radio dangdut di jawa barat Tahun Mengadakan Talkshow dan sesi tanya jawab dengan pendengar Radio Melakukan kegiatan "Grebek pasar" Acara Hiburan Dangdutan di kawasan pasar tradisional besar (Caringin,kopo) Pemasangan Banner di toko dan warung untuk daerah yang banyak terdapat usaha kecil Pemasangan Spanduk di pasar pasar Melakukan kegiatan "Bersih Pasar" Acara Hiburan Dangdutan di kawasan Tegalega Pemasangan Spanduk di pasar pasar pemberian brosur kepada pedagangpedagang di pasar pasar tradisonal Melakukan kegiatan "Bersih Pasar" dan pengobatan gratis 8

9 Jenis No Promotion Mix 2 Promosi Penjualan Tahun Pemberian hadiah langsung berupa souvenir peralatan makan kepada nasabah untuk pinjaman diatas 100 juta Pemberian kemudahan persayaratan untuk nasabah yang mempunyai potensi yang baik 3 Publicity Pemuatan siaran Pers oleh Coorporate Communication tentang program kredit mikro yang di teruskan ke Unit-unit Mikro 4 Personal Selling Mengundang para usaha kecil Untuk sharing dan berdialog tentang Kredit mikro Penjualan kredit langsung kepada calon nasabah dengan cara kunjungan ke rumah atau tempat usahanya Pemberian "special rate" untuk penambahan plafond pinjaman bagi nasabah yang telah lancar pembayaran dalam 1 tahun pertama kredit berjalan Program "Get Member" untuk konsumen yang memberikan referensi nasabah baru Pemuatan kegiatankegiatan mikro laju di koran lokal Bertemu dengan pemilik usaha kecil untuk menyampaikan informasi dan keunggulan produk mikro laju Penjualan kredit langsung kepada calon nasabah dengan cara kunjungan ke rumah atau tempat usahanya Pemberian pelatihan bagi nasabah yang telah lancar pembayaran dalam 2 tahun pertama kredit berjalan Mengadakan gathering dan undian berhadiah Pemberitahuan dalam annual report yang kemudian di informasikan kepada Stake holder, dilanjutkan oleh unit mikro menginfomasikan ke pada nasabah Kegiatan rutin kepada usaha kecil berupa kunjungan ke tempat usaha Penjualan kredit langsung kepada calon nasabah dengan cara kunjungan ke rumah atau tempat usahanya 9

10 No Jenis Promotion Mix 5 Direct Marketing 6 Interactive / Internet Marketing Tahun Setiap tenaga penjualan kunjungan 5 calon nasabah potensial dalam 1 hari Setiap tenaga penjualan melaukan telemarketing kepada nasabah yang telah di kunjungi untuk penawaran kembali Kepala penjualan (unit Manager) kunjungan kepada tokoh masyarakat atau tokoh yang berpengaruh di sekitar lingkungan usha kecil Pengenalan kepada nasabah yang telah menjadi nasabah CIMB niaga konvensional Penamabahan informasi produk pada web site untuk produk kredit mikro Sumber : PT. CIMB Niaga Setiap tenaga penjualan kunjungan 5 calon nasabah potensial potensial dalam 1 hari Setiap tenaga penjualan melaukan telemarketing kepada nasabah yang telah di kunjungi untuk penawaran kembali Kepala penjualan (unit Manager) kunjungan kepada tokoh masyarakat atau tokoh yang berpengaruh di sekitar lingkungan usha kecil Pemasaran melalui unit mikro laju dan menyediakan tenaga penjualan untuk menjelaskan produk Mengirimkan penawaran melaui surat kepada nasabah potensial Setiap tenaga penjualan kunjungan 5 calon nasabah potensial potensial dalam 1 hari Setiap tenaga penjualan melaukan telemarketing kepada nasabah yang telah di kunjungi untuk penawaran kembali Kepala penjualan (unit Manager) kunjungan kepada tokoh masyarakat atau tokoh yang berpengaruh di sekitar lingkungan usha kecil Pejualan kepada para pedagang di sekitar unit mikro laju dengan jarak radius 5 KM setiap tenaga penjualan "update status" pada BB dan Facebook 10

11 Berdasarkan data diatas CIMB Niaga Unit Banjaran telah beberapa kegiatan promosi, akan tetapi jumlah nasabah mikro laju dari tahun terus menurun. Keberhasilan promosi tentunya tidak lepas dari bagaimananya promosi dikelola secara strategis. Penentuan model dan media yang tepat dalam keputusan periklanan, penentuan bentuk komunikasi yang paling efektif dalam penjualan langsung, bagaimana dan dengan pihak mana saja perusahaan menciptkan dan mempertahankan hubungan sebagai fungsi dari publisitas, atau waktu kapan perusahaan perlu mengadakan promosi penjualan, merupakan beberapa contoh pertimbangan yang dimasukkan dalam pengelolahan unsur-unsur promotion mix. Menurut Kotler dan Armstrong (2010:174) terdapat 7 macam alat utama dalam unsur-unsur bauran promosi (promotion mix) yaitu: 1. Periklanan (Adevertising), 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion), 3. Acara dan Pengalaman (Even & Experience) 4. Hubungan Masyarakat atau Publisitas (Public Relation), 5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), 6. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing) 7. Pemasaran dari Mulut ke Mulut ( Mouth of Mouth ) Menurut Alastair M. Morison (2009:337), promosi menyediakan informasi dan pengetahuan kepada pasar dengan cara yang bersifat informatif dan membujuk. Alastair M. Morrison juga menyatakan bahwa bauran promosi adalah perpaduan dan penggabungan dari lima teknik dalam 11

12 promosi yang terdiri dari periklanan atau advertising, penjualan secara pribadi atau personal selling, promosi penjualan atau sales promotion, merchandising, hubungan masyarakat dan publikasi atau public relation and publicity. Hasil kajian Wardana (2007) yang penelitian tentang Pengaruh Promotion Mix Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah : Studi Kasus PD. BPR BKK Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo menunjukkan hasil Promotion Mix (promotion cost, sales promotion, and personal selling) berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah nasabah PD. BPR BKK Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Menurut Tiyani (2012) yang penelitian Analisis Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Daihatsu Pada PT. Jujur Jaya Sakti Makassar, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh promosi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Jujur Jaya Sakti Makassar memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel periklanan sebagai variabel yang memilik pengaruh paling signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Menurut Dessey (2008) yang penelitian Analisis Pengaruh Promotion Mix dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Central Asia (Studi Kasus Pada Central Asia Cabang Islamic Village Tangerang, menunjukkan hasil bahwa promotion mix dan kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menjadi nasiabah. Dan penelitian Jayusman (2012) mengenai Pengaruh Promotion Mix Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah 12

13 (Studi Kasus PD BPR Marunting Batu Aji Kabupaten Pangkalan Bun) menunjukkan hasil bauran promosi berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah. Mengacu pada penelitian terdahulu dan juga fenomena masalah diatas, penelitian ini ditujukan untuk melihat lebih jauh apakah bauran promosi (promotion mix) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk modal kerja Mikro Laju, sebab upaya yang telah dilakukan oleh pihak manajemen CIMB Niaga dan customer memiliki perbedaan yang mungkin kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh customer. Berdasarkan hal ini serta fenomena masalah bauran promosi (promotion mix) dan Keputusan Pembelian Produk Modal Kerja Mikro Laju di CIMB Niaga Unit Banjaran, maka penulis mencoba penelitian dengan judul Pengaruh Bauran Promosi (Promotion Mix) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Modal Kerja Mikro Laju (Studi Kasus CIMB Niaga Unit Banjaran) Identifikasi Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana variabel Periklanan (Advertising) (X1), Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung (Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5) berpengaruh parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y)? 13

14 2. Bagaimana variabel Periklanan (Advertising) (X1), Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung (Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5) berpengaruh secara bersama-sama terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y)? 3. Variabel manakah dalam Bauran Promosi yang berpengaruh dominan terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y)? 1.3. Tujuan Penelitian Sejalan dengan uraian yang telah dikemukan di atas, maka tujuan dari kajian ini adalah : 1. Untuk mengetahui variabel Periklanan (Advertising) (X1), Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung (Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5) berpengaruh parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y)? 2. Untuk mengetahui variabel Periklanan (Advertising) (X1), Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung (Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5) berpengaruh secara bersama-sama terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y)? 3. Untuk mengetahui Variabel manakah dalam Bauran Promosi yang berpengaruh dominan terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y)? 14

15 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan dua kontribusi teoritis dan praktis sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Melalui penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu khususnya ilmu Manajemen Pemasaran sehingga dapat dilihat pengembangan dan hubungan antara ilmu dan praktek. 2. Kegunaan praktis Melalui penelitian ini hasilnya diharapkan dapat mengungkapkan pengaruh bauran promosi (promotion mix) terhadap keputusan pembelian produk modal kerja mikro laju CIMB Niaga unit Banjaran, sehingga memiliki implikasi penting bagi para peneliti dan pihak CIMB Niaga sehingga dapat memberikan kontribusi secara praktis dalam pengembangan korporasi. Selain itu dalam hal ini pihak-pihak yang berminat terhadap bauran promosi dan keputusan pembelian produk modal kerja dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan informasi tambahan untuk penelitian lebih lanjut. 15

BAB I PENDAHULUAN. masih belum seperti yang diharapkan. Di sisi lain, tingkat persaingan antar perbankkan juga

BAB I PENDAHULUAN. masih belum seperti yang diharapkan. Di sisi lain, tingkat persaingan antar perbankkan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian, politik dan keamanan secara global yang terjadi saat ini, berdampak cukup luas bagi perkembangan perbankkan di indonesia. Itu tercermin dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi yang semakin pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan penyedia kartu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki era global saat ini, perkembangan di dunia khususnya di bidang ekonomi sudah mengarah pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1). I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan adalah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai pengumpul dana masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka menggerakan roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun 2016 adalah tahun dimana kebijakan Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi ASEAN) sudah mulai diberlakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat tidak berdasarkan tekanan apapun dan murni dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh bidang kehidupan, terutama di bidang bisnis. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran umum, BRI menargetkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar belakang Penelitian Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM

Lebih terperinci

Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek

Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Finance and Banking 2016-02-20 Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia barang maupun jasa. Promosi pada

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI

BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI A. Strategi Promosi Pada BMT Harapan Umat Pati Kc Pucakwangi Strategi promosi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini dunia perbankan merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap Negara. Persaingan memperebutkan pangsa pasar yang sempit namun potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan wirasusaha di Indonesia memicu persaingan antar perusahaan untuk berlomba-lomba agar dapat mencapai tujuannya sebaik mungkin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara, kota Medan memiliki kedudukan yang cukup penting dan strategis. Selain sebagai ibukota provinsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keselurahan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab industri perbankan yang maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediate atau lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perbankan dewasa ini bergerak pesat sebagai motor penggerak roda perekonomian bangsa. Hal ini membuat perbankan harus cepat dan tanggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Persaingan industri perbankan di Indonesia saat ini menjadi semakin ketat dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan Daerah terus meningkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap produsen atau pelaku usaha pastilah membutuhkan sebuah pemikiran yang tersusun, terorganisasi dan terarah dalam usaha memasarkan produknya. Promosi yang

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pemasaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, promosi sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa Negara di Asia seperti Korea, China, dan Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Negara-negara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Keberadaan dunia bisnis memang sangat bermanfaat untuk kemajuan Negara Indonesia. Salah satu cara memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan bank yang diperoleh dari sektor perkreditan masih

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan bank yang diperoleh dari sektor perkreditan masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendapatan bank yang diperoleh dari sektor perkreditan masih merupakan sumber pendapatan yang terbesar bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perbankan pada saat ini mengalami perubahan dengan sangat pesat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang di jilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran Bank

Manajemen Pemasaran Bank Manajemen Pemasaran Bank I don t know who you are. I don t know your company. I don t know your company s product. I don t know what your company stands for. I don t know your company s customers. I don

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Strategi Menurut Tjiptono (2008:3) Definisi strategi adalah sebagai berikut: a. Strategi didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa nya melalui berbagai program promosi yang ada. Dengan menggunakan program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumen merupakan suatu hal yang menarik untuk di teliti perkembangannya.kondisi perekonomian yang semakin membaik menyebabkan konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian BRI Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Data yang disajikan pada bab ini akan diuraikan secara deskriptif yang diperoleh dari hasil wawancara, yaitu 2 orang responden dan 1 orang informan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perkembangan bisnis menuntut perbankan untuk senantiasa selalu memperbaiki kinerjanya. Hal ini dikarenakan perbankan mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan bauran pemasaran yang dimaksudkan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan bauran pemasaran yang dimaksudkan untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran menekankan bahwa pemasaran yang menguntungkan bermula dari penemuan dan pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Penemuan dan pemahaman

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan pelaku usaha industri UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya. Saat ini populasi penduduk dengan usia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Internet Marketing A. Pengertian Internet Marketing Internet Marketing atau yang lebih dikenal dengan istilah online marketing menggambarkan usaha perusahaan untuk memasarkan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan

Lebih terperinci

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif RINGKASAN STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (IMC) DALAM MEMBANGUN EKUITAS MEREK MOBIL TOYOTA AVANZA (Studi pada PT. Astra International, Tbk AUTO 2000 Toyota Cabang Sukun Malang) PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi. menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi. menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara. Dimana dengan kehadiran perbankan diharapkan akan membantu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan bahwa betapa besarnya manfaat suatu produk bagi pembeli, namun produk tersebut tidak mencari sendiri pembelinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang berperan strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang berperan strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarana yang berperan strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan masing-masing unsur dari pembangunan adalah bank dan lembaga keuangan lainnya. Peran strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara disisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut untuk ikut dalam arus persaingan global, terutama dalam dunia bisnis. Hal ini sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA 81 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA A. Peranan Pemasaran Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Manfaat Surabaya Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri transportasi darat dan otomotif adalah salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia dan telah turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).

Lebih terperinci

2. Bagaimana Syarat yang diberikan Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia Pasar Rame untuk meningkatkan debitur KUR Mikro?

2. Bagaimana Syarat yang diberikan Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia Pasar Rame untuk meningkatkan debitur KUR Mikro? Daftar Pertayaan Wawancara Untuk Kepala Unit BRI Unit Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia Pasar Rame 1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cukup mengenai produk tersebut. Komunikasi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cukup mengenai produk tersebut. Komunikasi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan bagian yang terpenting dalam melakukan sebuah promosi. Komunikasi dilakukan untuk memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan kepada khayalak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Perkembangan ini terjadi setelah Krisis Perbankan Indonesia sebagai akibat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roda perekonomian negara Indonesia terdiri atas banyak sektor. Sektor perekonomian tersebut meliputi sektor riil dan non riil. Salah satu bagian dari sektor riil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Perekonomian dunia pun mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua

Lebih terperinci