Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Daun Tumbuhan Akar Kaik-Kaik Uncaria cordata (Lour.) Merr terhadap Artemia salina Leach
|
|
- Ivan Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Daun Tumbuhan Akar Kaik-Kaik Uncaria cordata (Lour.) Merr terhadap Artemia salina Leach (Cytotoxic Activity of Akar Kaik Kaik Extract (Uncaria cordata Lour.) Merr of Artemia salina Leach) Noveri Rahmawati 1, Rahayu Utami; dan Azwendah Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau *Corresponding ABSTRAK Penelitian yang telah dilakukan adalah uji sitotoksik ekstrak daun tumbuhan akar kaik kaik (Uncaria cordata Lour.) Merr. terhadap Artemia salina Leach. Uji sitotoksik dilakukan terhadap ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol dari daun U. cordata Lour. Tiap ekstrak dilakukan uji sitotoksik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test menggunakan Artemia salina Leach, dengan berbagai konsentrasi. Data LC50 berupa jumlah Artemia yang mati setelah perlakuan 24 jam. Nilai LC50 ekstrak n-heksan adalah 7,46 µg/ml, ekstrak etil asetat 6,66 µg/ml dan ekstrak metanol 7,83 µg/ml. Semua ekstrak bersifat toksik terhadap Artemia salina Leach namun ekstrak etil asetat mempunyai efek toksik yang paling besar. Kata Kunci: BSLT, sitotoksik, Uncaria cordata Lour. Merr PENDAHULUAN Kekayaan flora yang dimiliki oleh Indonesia berpotensi untuk dikembangkan dalam pencarian obat baru. Diduga dari sekitar jenis flora yang ada di dalam hutan tropis Indonesia sekitar spesies telah diketahui berkhasiat obat, dari jumlah tersebut tercatat 283 spesies merupakan tumbuhan obat penting bagi industri obat tradisional. (Kusuma dan Zaky, 2005). Salah satu tumbuhan obat yang digunakan masyarakat di beberapa negara tropis ialah tumbuhan genus Uncaria. Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan terhadap genus Uncaria diantaranya Uncaria gambir dilaporkan memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat kuat terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan LC5026,30 µg/ml dari fraksi etil asetat (Suminiati, 2013). Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Bacher, 2005) dengan metode MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5- difeniltetrazolium bromid) terhadap Uncaria tomentosa menyatakan bahwa kandungan kimia dari Uncaria tomentosa yaitu pteoropodin dan uncarin F mampu menghambat poliferasi sel leukemia limfoblastik akut. Penelitian terhadap Uncaria perrottetii juga telah dilakukan (Vital dan Rivera, 2009) dengan menggunakan metode TUNEL menunjukkan hasil bahwa ekstrak Uncaria perrottetii mampu mengurangi jumlah parasit dan menunjukkan terjadinya perubahan apoptosis pada kit deteksi kematian sel. 324
2 Tumbuhan genus Uncaria yang ditemukan di Indonesia khususnya di hutan Larangan Adat Desa Rumbio Kabupaten Kampar Riau adalah Uncaria cordata (Lour.) Merr. penelitian yang telah dilakukan (Ahmad et al, 2011 ) terhadap Uncaria cordata yang menguji efek antioksidan dan antidiabetes dari berbagai genus Uncaria yang tumbuh di Malaysia menunjukkan hasil bahwa Uncaria cordata memiliki nilai IC50 sebesar 200 µg/ml dan persen inhibisi α-glukosidase yaitu 96,7%. Berdasarkan data diatas maka perlu dilakukan uji aktivitas sitotoksik dari ekstrak Uncaria cordata (Lour.) Merr dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol berwarna gelap, erlemeyer, seperangkat alat rotary evaporator, seperangkat alat destilasi, corong, tisu, spatel, timbangan analitik, aluminium foil, rak dan tabung reaksi, pipet mikro, plat tetes, pipet tetes, beker glass, gelas ukur, kapas,wadah akuarium, aerator, lampu dan vial uji. Bahan-bahan yang digunakan adalah daun Uncaria cordata (Lour.) Merr., kloroform 2 N, kloroform amoniak 0,05 N, reagen Mayer, FeCl3 1%, logam Mg, HCl pekat, asam asetat anhidrat, H2SO4 pekat, n-heksana, etil asetat, metanol, silika gel, air laut, larva Artemia salina Leach dan dimetilsulfoksida (DMSO). Prosedur Penelitian Pembuatan Ekstrak Daun segar tumbuhan akar kaik-kaik Uncaria cordata (Lour.) Merr.Sebanyak 5 kg diambil dari Hutan Larangan Adat Desa Rumbio Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Sampel yang diperoleh dilanjutkan dengan pembuatan simplisia dimulai dengan sortasi basah, pencucian, pengeringan,perajangan, dan sortasi kering. Sampel segar daun akar kaik-kaik Uncaria cordata (Lour.) Merr. dilakukan uji pendahuluan fitokimia. Dari simplisia kering yang diperoleh sebanyak 2,1 kg diambil sebanyak 1,1 kg untuk diekstraksi dengan metoda maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan meetanol. Hasil maserat kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental n-heksana, etil asetat dan metanol, kemudian masing-masing ekstrak dilakukan uji fitokimia dan dilakukan uji sitotoksik. Skrining Fitokimia Ekstrak Uji pendahuluan kandungan metabolit sekunder dilakukan terhadap ekstrak n- heksana, etil asetat dan metanol daun Uncaria cordata (Lour.) Merr. Pada masing-masing ekstrak ditambahkan masing-masing 5 ml air suling dan kloroform sama banyak lalu dikocok kuat dan dibiarkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapis. Larutan air digunakan untuk uji senyawa flavonoid, fenolik dan saponin. Sedangkan lapisan kloroform digunakan untuk uji senyawa terpenoid dan steroid. Sedangkan untuk uji alkaloid memiliki prosedur tersendiri. a. Uji Flavonoid Beberapa tetes lapisan air pada plat tetes ditambah 1-2 butir logam magnesium dan beberapa tetes asam klorida pekat. Terjadinya warna jingga, merah muda sampai merah menandakan adanya senyawa flavonoid. 325
3 b. Uji Fenolik Beberapa tetes lapisan air pada plat tetes ditambah 1 2 tetes larutan besi(iii) klorida 1%. Bila terbentuk warna biru/ungu, berarti terdapat senyawa fenolik. c. Uji Saponin Lapisan air dalam tabung reaksi dikocok. Apabila terbentuk busa yang bertahan selama 5 menit, berarti positif adanya saponin. d. Uji Terpenoid dan Steroid Lapisan kloroform disaring melalui pipet yang berisi norit. Hasil saringan di pipet 2 3 tetes dan dibiarkan mengering pada plat tetes. Setelah kering ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard (2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat). Terbentuknya warna merah berarti positif adanya terpenoid dan warna hijau-biru berarti positif adanya steroid. e. Uji Alkaloid Ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Uncaria cordata (Lour.) Merr diambil secukupnya ditambahkan 10 ml kloroform, kemudian tambahkan 10 ml larutan kloroform amoniak 0,05 M dikocok, kemudian diambil secukupnya dimasukkan kedalam tabung reaksi tambahkan 1 ml asam sulfat 2 N kocok selama 2 menit, biarkan hingga terbentuk dua lipisan. Lapisan asam diambil kemudian ditambahkan pereaksi Mayer hasil positif untuk alkaloid jika terjadi endapan putih. Uji Aktivitas Sitotoksik Terhadap Ekstrak n- Heksana, Etil Asetat dan Metanol Dengan Metoda BSLT a. Persiapan larva Artemia salina Wadah disiapkan terlebih dahulu untuk penetasan larva udang, yang kemudian diberi sekat dan sebagian ditutup dengan menggunakan alumunium foil.wadah yang sudah siap, diisi dengan air laut yang sudah disaring. Kemudian kista udang dimasukkan pada bagian wadah yang ditutup dengan alumunium foil dan diletakkan dibawah pencahayaan lampu, biarkan hingga 48 jam. b. Pembuatan konsentrasi sampel uji Siapkan vial uji yang telah dikalibrasi sebanyak 5mL. Ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol ditimbang masing-masing sebanyak 20 mg, kemudian masing-masing ekstrak dilarutkan dengan 2 ml pelarut yang melarutkannya, sehingga diperoleh larutan induk µg/ml. dari larutan induk dipipet sebanyak 0,5 ml dan ditambah pelarut hingga 5 ml kedalam vial yang sebelumnya telah dikalibrasi sehingga diperoleh larutan dengan kosentrasi 1000 µg/ml. larutan dengan kosentrasi 1000µg/mL dipipet sebanyak 0,5 ml ke dalam 4 vial berbeda, dimana larutan uji di 3 vial diuapkan dan 1 vial lainnya ditambah dengan pelarut hingga 5 ml sehingga diperoleh larutan uji dengan kosentrasi 100 µg/ml. Perlakuan yang sama dilakukan hingga didapatkan larutan uji dengan kosentrasi 1 µg/ml. c. Uji sitotoksik terhadap larva Artemia salina Masing-masing vial berisi sampel uji yang telah diuapkan ditambahkan kedalamnya dimetil sulfoskida sebanyak 50 µg/ml, lalu larva udang sebanyak 10 ekor dimasukkan dan ditambah air laut hingga 5 ml.pengamatan dilakukan setelah 24 jam dengan menghitung jumlah larva yang mati. HASIL DAN DISKUSI Hasil Ekstraksi Daun Uncaria cordata (Lour.) Merr yang dipergunakan sebanyak 5 kg dan diperoleh simplisia kering sebanyak 2,1 kg dengan persen rendemen 42%. Untuk proses ekstraksi 326
4 dipergunakan 1,1 kg simplisia kering. Proses ekstraksi dilakukan dengan metoda maserasi bertingkat yaitu proses penyarian sederhana dengan jalan merendam sampel menggunakan pelarut berdasarkan tingkat kepolarannya. Maserasi dimulai menggunakan pelarut yang bersifat non polar terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pelarut yang bersifat semi polar dan polar. Pelarut akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif atau senyawa metabolit sekunder, zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan di luar sel sehingga larutan yang pekat akan didesak keluar, dan terjadi secara berulang. sehingga terjadi keseimbangan konstentrasi antara larutan diluar dan didalam sel (Anonim, 1986). Ekstrak n-heksan yang diperoleh sebanyak 15,87 gram dengan persen rendemen 1,442%, berat ekstrak etil asetat 63,13 gram dengan persen rendemen 5,739%, dan metanol 103,99 gram dengan persen rendemen 9,453%. Gambar 1. Daun dan Bunga Uncaria cordata (Lour). Merr Hasil Skrining Fitokimia Setelah didapat ekstrak kental n- heksana, etil asetat dan metanol dilakukan uji fitokimia. Diperoleh hasil ekstrak n-heksana positif steroid, ekstrak etil asetat positif terpenoid dan ekstrak metanol positif flavoniod, fenolik, terpenoid dan saponin. Pada beberapa literatur diketahui bahwa beberapa Genus Uncaria memiliki kandungan alkaloid, akan tetepi setelah dilakukan skrining fitokima pada Uncaria cordata yang menjadi sampel pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tumbuhan ini negatif alkaloid, hal ini disebabkan karena perbedaan tempat tumbuh, perubahan iklim dan suhu dapat menyebabkan bervariasinya kandungan senyawa yang terdapat dalam suatu tumbuhan (Collegate and Molyneux, 1993). Hasil Uji Sitotoksik Ekstrak Pada pengujian ini menggunakan larva udang Artemia salina Leach sebagai hewan ujinya. Larva ini digunakan sebagai hewan uji karena dianggap sama pertumbuhannya dengan pertumbuhan sel pada tubuh manusia. Larva uji dapat digunakan setelah 48 jam dari waktu penetasan (Collegate dan Molyneux, 1993). Hasil uji aktivitas sitotoksik terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol dari daun Uncaria cordata (lour.) Merr terhadap larva Artemia Salina Leach didapatkan LC50 ekstrak n-heksana sebesar 7,46 µg/ml, ekstrak etil asetat sebesar 6,66 µg/ml, dan ekstrak 327
5 metanol sebesar 7,83 µg/ml.. Ekstrak ini dapat dikategorikan memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat kuat, karena suatu senyawa dikatakan bersifat sitotoksik jika nilai LC50 kecil dari 30 µg/ml (Meyer et al, 1982). Aktivitas sitotoksik yang sangat kuat pada ekstrak ini diduga karena adanya senyawa golongan terpenoid didalamnya. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian dimana golongan senyawa terpenoid dari Uncaria rhynchphylla mampu menghambat phospolipase Cγ1(PLCγ1) dengan IC50 berkisar antara 9,5 44,6 µm (Andre et al,2013).penelitian lainnya yang telah dilakukan (Sun et al,2012) menyatakan bahwa senyawa golongan triterpenoid dari Uncaria macrophylla yang di uji terhadap dua sel kanker yaitu MCF-7 dan HepG2 dengan metode MTT menunjukkan hasil bahwa senyawa ini memiliki nilai IC50 78,2 µg/ml dan 73,9 µg/ml (Sun et al,2012). Tabel 1. Hasil Pengamatan Perhitungan LC50 Ekstrak n-heksana Uncaria cordata (Lour.) Merr Kosentrasi (µg/ml) Jumlah Jumlah larva yang mati Persen Nilai larva uji Ratarata kematian probit ,833 83,3 5, ,466 46,6 4, ,266 26,6 4, LC50 = 7,76 µg/ml Log kosentrasi Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Perhitungan LC50 Ekstrak Etil Asetat Uncaria cordata (Lour.) Merr Kosentrasi (µg/ml) Jumlah larva uji Jumlah larva yang mati Persen kematian Nilai probit Log kosentrasi Ratarata ,9 90 6, ,533 53,3 5, ,266 26,6 4, LC50 = 6,60 µg/ml Tabel 3. Hasil Pengamatan dan Perhitungan LC50 Ekstrak Metanol Uncaria cordata (Lour.) Merr Kosentrasi (µg/ml) Jumlah larva uji Jumlah larva yang mati Persen kematian Nilai probit Log kosentrasi Ratarata ,866 86,6 6, ,666 66,6 5, ,133 13,3 3,887 0 LC50 = 7,41 µg/ml KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat. 328
6 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, R., Hashim, H.M., Noor, Z.M., Ismail, N.H., Salim, F., Lajis, N.H., Shaari, K., 2011, Antioxidant and Antidiabetic Potential of Malaysian Uncaria, Research Journal of Medicinal Plant, Hal 1-9 Andre, N., Wang, X., He, Y., Pan, G., kojo, A., Liu, Y., 2013, A Review of the Occurrence of Non-Alkaloid Constituent in Uncaria Species and Their Structure- Activity Relationship, American Journal of Biomedical and life Sciences, Vol 1, No. 4, Hal Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Cetakan Pertama, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Bacher, N., Tiefenthaler, M., Sturm, S., Stuppner, H., Ausserlechner, M. J., Kofler, R., dan Konwalinka, G., 2005, Oxindole alkaloids from Uncaria tomentosa induce apoptosis in proliferating, G0/G1- arrested and bcl-2-expressing acute lymphoblastic leukemia cells, British Journal of Hematology, Vol 123, Hal Collegate, S.M., and R.J., Molyneux., 1993, Bioactive Natural Product Detection, Isolation and Structural Determination, CRG, Boca Raton, Ann Arbor, London, 14-23, Kusuma, F.Rdan Zaky, B.M., 2005, Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. AgroMedia Pustaka, Jakarta Meyer, B.N.,Feerigni, N,R., Putnam, J.E., Jacobson, L,B., Nicholas, D,E., dan McLaughlin, J, L., 1982, Brine Shrimp: A convenient. General Bioasssay For Active Plant constituens,plant Medical, Vol 45, Hal Suminiati, 2013, Skrining Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik dari Ekstrak dan Fraksi Daun Gambir (Uncaria gambir) ( Hunter) Roxb, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru Sun, G., Zhang, X., Xu, X., Yang, J., Zhong, M., dan Yuan, J., 2012 A New Triterpen From Uncaria macrophylla andits Antitumor Activity, Molecules, Vol 17 Hal
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA MURNI DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN AKAR KAIK-KAIK Uncaria cordata (Lour.
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA MURNI DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN AKAR KAIK-KAIK Uncaria cordata (Lour.) Merr Noveri Rahmawati, Rahayu Utami, Azwendah Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
Lebih terperinciSKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT
SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT 1 Noveri Rahmawati, 2 Dian Handayani, 1 Nofri Mulyanti 1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Pekanbaru
Lebih terperinci2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi
3 2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dan Badan Tenaga Atom
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DARI VARIASI TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach)
UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DARI VARIASI TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach) Mega Yulia, Devahimer Harsep Rosi Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel ascidian telah dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu. Setelah itu proses isolasi dan pengujian sampel telah dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat Penelitian
2 dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah, selain itu daun anggrek merpati juga memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, kandungan flavonoid yang tinggi ini selain bermanfaat sebagai antidiabetes juga
Lebih terperinciPOTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK
POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) Nadia Rahma Kusuma Dewi*, Hadi Kuncoro, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman,
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat
47 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat Biji Alpukat - Dicuci dibersihkan dari kotoran - Di potong menjadi
Lebih terperinciBIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)
BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH) Islamudin Ahmad dan Arsyik Ibrahim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung Lawu. Sedangkan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Biologi dan Kimia
Lebih terperinciDiterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :
SCIENTIA SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia 7 (2) ; 173 178, 217 UJI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons
Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons 96 97 98 Lampiran 2. Pembuatan Larutan untuk Uji Toksisitas terhadap Larva Artemia salina Leach A. Membuat Larutan Stok Diambil 20 mg sampel kemudian dilarutkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan
4.1 Ekstraksi dan Fraksinasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, maserasi dilakukan 3 24 jam. Tujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pelaksanaan Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biofarmaka, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dari bulan April 2008
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)
IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) Abstrak Kulit buah langsat diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut yang berbeda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR PENELITIAN
BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Pengumpulan Bahan Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah daun steril Stenochlaena palustris. Bahan penelitian dalam bentuk simplisia, diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2013 di laboratorium Biologi Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cibarunai, Kelurahan Sarijadi, Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu: 1. Tempat pengambilan sampel dan preparasi sampel dilakukan di desa Sembung Harjo Genuk Semarang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Juli sampai Oktober 2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Sawit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Mandasari, 5 Eva Nurlaela, 6 Mugia Kurniawan
Prosiding SNaPP2016 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 STUDI AWAL POTENSI ANTIKANKER FRAKSI DAUN SRIGADING (NYCTANTHES ARBOR-TRISTIS L.) ELALUI UJI SITOTOKSIK DENGAN ETODE BRINE-SHRIP LETHALITY
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker
Lampiran. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Pereaksi pendeteksi Flavonoid Pereaksi NaOH 0% Sebanyak 0 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
Lebih terperinciTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO
TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO (Manihot utilissima Pohl) DENGAN BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Susan Retnowati, 2011 Pembimbing : (I) Sajekti Palupi, (II) Elisawati Wonohadi ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air
Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. identifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam spons Clathria (Thalysias) sp,
45 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciKAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH
KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH Dian Pratiwi, Lasmaryna Sirumapea Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang ABSTRAK
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian
15 HN DN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengendalian Serangga Hama dan iodegradasi UPT. alai Penelitian dan Pengembangan iomaterial LIPI dan Laboratorium Parasitologi
Lebih terperinciEdisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN
UJI TOKSISITAS EKSTRAK DARI KULIT BATANG Aglaia glabrata DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Karina Agust 1, Asep Supriadin 2, Mimin Kusmiyati 3 1,2 Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Ekstrak Etil Asetat dari Didemnum sp. Langkah awal dalam penelitian ini adalah membuat sediaan ekstrak etil asetat. Disebut ekstrak etil asetat karena pelarut
Lebih terperinciKAJIAN FITOKIMIA DAN TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN PINANG YAKI Areca Vestiaria Giseke
KAJIAN FITOKIMIA DAN TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN PINANG YAKI Areca Vestiaria Giseke Max R.J Runtuwene dan Jessy Paendong 1 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam
Lebih terperinci3. METODOLOGI. Gambar 5 Lokasi koleksi contoh lamun di Pulau Pramuka, DKI Jakarta
3. METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini diawali dengan melakukan koleksi contoh lamun segar di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (Gambar 5). Gambar 5 Lokasi koleksi contoh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) Nazmy Maulidha*, Aditya Fridayanti, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciUJI FITOKIMIA, TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DAUN TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris) DENGAN METODE DPPH
UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DAUN TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris) DENGAN METODE DPPH ABSTRACT The phytochemical test, brine shrimp lethality test and activity antioxidant
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS DENGAN METODE BSLT EKSTRAK ETANOL BUNGA UBU-UBU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DARI MALUKU UTARA
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS DENGAN METODE BSLT EKSTRAK ETANOL BUNGA UBU-UBU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DARI MALUKU UTARA Lievyana F. Tulangow 1), Edwin De Queljoe 2), Herny Simbala
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG KERSEN
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG KERSEN (Muntingia calabura L.) Fathiah Olpah Siara, Arsyik Ibrahim, Hanggara Arifian, Rolan Rusli* Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas
Lebih terperinciISOLASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Nerium oleander
ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Nerium oleander Nelda Fitria 1, Hilwan Yuda Teruna 2, Yum Eryanti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia FMIPA Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. identifikasi, sedangkan penelitian eksperimental meliputi uji toksisitas dan
42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu: deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun salam (Syzygium polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam yang didapatkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L)
IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L) R.Juliani 1, Yuharmen, H.Y. Teruna 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia Dosen Kimia Organik, Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciUji Fitokimia dan Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) Ekstrak Daun Kelakai (Stenochlaena palustris)
Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) Ekstrak Daun Kelakai (Stenochlaena palustris) Devi Anggraeni S. 1,* dan Erwin 1 1 Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarman *Email:
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat-alat - Beaker glass 1000 ml Pyrex - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex - Maserator - Labu didih 1000 ml Buchi - Labu rotap 1000 ml Buchi - Rotaryevaporator Buchi R 210 - Kain
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Bioaktivitas Ekstrak Kasar Kayu Teras Suren Contoh uji yang digunakan dalam penelitian didapatkan dari Desa Cibadak, Sukabumi. Sampel daun dikirim ke Herbarium Bogoriense,
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Rambut jagung (Zea mays L.), n-heksana, etil asetat, etanol, metanol, gliserin, larutan kloral hidrat 70%, air, aqua destilata, asam hidroklorida, toluena, kloroform, amonia,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)
IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.) Reny syahruni, Syamsu Nur Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya, Makassar
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah daun salam, daun jati belanda, daun jambu biji yang diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka (PSB) LPPM-IPB Bogor. Bahan yang digunakan untuk uji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU SAWO (HELIXANTHERE SP) HASIL EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN PERKOLASI 1 Mauizatul Hasanah, 2 Febi
Lebih terperinciUji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test
Uji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test Muhammad Rusdi 1, Deniyati 2, Nur Ida 2, Hasyim Bariun 2 1 Program Studi Farmasi FKIK, Universitas
Lebih terperinciPROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn)
PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn) Zulhipri, Yusnetty Boer, Resa Rahmawatie, Siti Julekha Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciUJI SITOTOKSIK EKSTRAK METANOL KULIT KAYU TUMBUHAN CEP-CEPEN (CASTANOPSIS COSTATA BL) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY ASSAYS
Uji Sitotoksik Ekstrak Metanol Kulit Kayu Tumbuhan Cep-Cepen (Castanopsis Costata BL) dengan Metode (Tata Bintara Kelana) UJI SITOTOKSIK EKSTRAK METANOL KULIT KAYU TUMBUHAN CEP-CEPEN (CASTANOPSIS COSTATA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2013. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji
19 BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji pendahuluan golongan senyawa kimia, pembuatan ekstrak, dan analisis kandungan golongan senyawa kimia secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciHASIL. Kadar Air Daun Anggrek Merpati
6 konsentrasi yang digunakan. Nilai x yang diperoleh merupakan konsentrasi larutan yang menyebabkan kematian terhadap 50% larva udang. Ekstrak dinyatakan aktif apabila nilai LC50 lebih kecil dai 1000 μg/ml.
Lebih terperinciUji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Whiwik Suwindah, Nunuk Hariani Soekamto, dan Firdaus Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di
Lebih terperinciUJI TOKSISITAS METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK n-heksan DARI DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) TERHADAP Artemia salina Leach A B S T R A K
UJI TOKSISITAS METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK n-heksan DARI DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) TERHADAP Artemia salina Leach Yenny Febriani Yun, dan Yusi Fudiesta A B S T R A K Isolasi awal dilakukan pada
Lebih terperinciIdentifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)
, Vol.04, No.01, Februari 2017, hal: 34-38 ISSN-Print. 2355 5386 ISSN-Online. 2460-9560 http://jps.unlam.ac.id/ Research Article 34 Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta
Lebih terperinciUJI FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL TANAMAN KESEMBUKAN (Paederia foetida Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
UJI FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL TANAMAN KESEMBUKAN (Paederia foetida Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Datin An Nisa Sukmawati 1, Elok Kamilah Hayati 1, Roihatul Muti ah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Dian Handayani 1, Lendra Yunance 2, Krisyanella 2 1 Fakultas Farmasi Universitas Andalas
Lebih terperinciSKRINING FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DARI DAUN TURI (Sesbania grandiflora Pers)
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DARI DAUN TURI (Sesbania grandiflora Pers) Ardi Kurniawan Makalalag 1, Meiske Sangi 2, Maureen Kumaunang 2 1 Balai Riset dan Standarisasi Industri,
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus
3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2010 di Area Perlindungan Laut Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan Indonesia sangat berpotensi untuk dimanfaatkan dalam banyak hal, di antaranya adalah sebagai sumber
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) MARIATI Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut, Jl. A. Yani, Km
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman dengan kode AGF yang diperoleh dari daerah Cihideng-Bandung. Penelitian berlangsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012 dengan tempat penelitian sebagai berikut : 1. Laboratorium Mutu Giling Balai Besar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER, UJI TOKSISITAS,DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG TERAP (Artocarpus odoratissimus blanco)
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER, UJI TOKSISITAS,DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG TERAP (Artocarpus odoratissimus blanco) Fadhli Nurrahman W*, Vina Maulidya, Laode Rijai Laboratorium Penelitian
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September hingga Desember 2013. Pengambilan ascidian Didemnum molle dilakukan di Kepulauan Seribu. Identifikasi
Lebih terperinci