BAB II TAHFIDZ AL-QUR AN DAN METODE AL-QOSIMI. Kata tahfidz atau bisa juga disebut dengan istilah hifdz. Kata hifdz

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TAHFIDZ AL-QUR AN DAN METODE AL-QOSIMI. Kata tahfidz atau bisa juga disebut dengan istilah hifdz. Kata hifdz"

Transkripsi

1 BAB II TAHFIDZ AL-QUR AN DAN METODE AL-QOSIMI A. Tahfidz Al-Qur an 1. Pengertian Tahfidz Al-Qur an Kata tahfidz atau bisa juga disebut dengan istilah hifdz. Kata hifdz dalam bahasa arab ح ف ظ adalah masdar dari kata ح ف ح ظ _ ح ح ح yang mempunyai arti kata penjagaan, perlindungan, hafalan. 1 Al-Hifdz (hafal) memelihara sesuatu atau tidak lupa, kalau yang hafal satu orang maka disebut hafidz, sedang yang hafal orang banyak misalnya satu kaum, maka disebut huffadz. Firman Allah dalam Al-Qur an disebutkan: Al-Baqarah ayat 238. Artinya: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. (QS.Al- Baqarah:238) Sedangkan Al-Qur an berasal dari kata Qara a yang berarti mengumpulkan, menggabungkan, dan membaca. Yakni menggabungkan huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain. Sedangkan menurut istilah adalah firman Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad hlm Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir, cet 14 (Jakarta: Pustaka Progresif, 1997), 16

2 17 saw. diriwayatkan secara mutawatir, membacanya adalah ibadah dan dijadikan objek tantangan bagi orang-orang yang pandai berbahasa arab untuk menandingi walaupun seperti surat terpendek dari Al-Qur an. 2 Dengan demikian yang dimaksud tahfid Al-Qur an adalah menghafal Al-Qur an sesuai urutan yang terdapat dalam mushaf Ustmani. Hifdzl Al-Qur an bila dihubungkan ke Allah swt. berarti menjaga dan memelihara dari perubahan, penyimpangan, penambahan dan pengurangan. Allah telah menjamin pemeliharaan Al-Qur an ini dengan ungkapan yang tegas, diantaranya perangkat untuk memeliharanya adalah dengan mempersiapkan tiap generasi untuk menghafalnya.. 2. Metode Menghafal Al-Qur an Metode yang lazim digunakan seseorang yang pernah atau sedang menghafalkan Al-Qur an, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Thariqatu Takriry al- Qiraati al-juz i. Thariqatu Takriry al- Qiraati al-juz i adalah membaca ayat-ayat yang akan dihafal berulang kali, frekuensi pengulangan tersebut dapat bervareasi (7 kali, 11 kali, 15 kali, 21 kali, atau lebih). Setelah dibaca berulang-ulang dan muncul bayangan dalam fikiran mengenai ayat-ayat yang telah diulang-ulang kemudian baru dihafal ayat demi ayat, setiap selesai satu ayat diulang kembali ayat yang pertama yang baru dihafal. 2 Ibrahim Eldeeb, Be a Living Qur an, Petunjuk Praktis Penerapan Ayat-ayat Al-Qur an dalam Kehidupan Sehari-hari (Jakarta: Lentera Hati, 2005), hlm. 43.

3 18 Hal semacam itu dilakukan hingga sampai pada ayat yang terakhir yang sedang dihafal. 3 b. Thariqatu Takriry al-qiraati al-kulli. Thariqatu Takriry al-qiraati al-kulli adalah mengawali dengan membaca Al-Qur an mulai dari awal surat hingga menghatamkan Al- Qur an beberapa kali, dalam beberapa minggu atau bulan. Frekuensi menghatamkan tersebut dapat bervareasi (7 kali, 11 kali, 15 kali, 21 kali, atau lebih). Setelah mampu menghatamkan beberapa kali diharapkan memberikan bekas/pengaruh terhadap lisannya, pikirannya, dan daya rasanya. c. Thariqatu al-jumlah Thariqatu al-jumlah adalah menghafal rangkaian-rangkaian kalimat yang terdapat pada setiap ayat-ayat Al-Qur an. Seorang penghafal memulai menghafal dari setiap kalimat dan kemudian dirangkai dengan kalimat berikutnya sehingga selesai dalam satu ayat. Demikian juga dilanjutkan pada ayat berikutnya dengan cara yang sama pula. d. Thariqotu al-tadabburi Thariqatu al-tadabburi berarti mengangan-angan kandungan makna. Dengan cara memperhatikan makna lafadz/kalimat, sehingga hlm M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur an (Malang: UIN-Malang Press, 2007),

4 19 diharapkan ketika membaca ayat-ayat Al-Qur an dapat tergambar makna-makna lafdziyah yang terucap (terbaca). 4 e. Metode Thariqah Kitabah Kitabah artinya menulis, pada metode ini penghafal terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarcik kertas yang telah disediakan untuknya. Kemudian ayat-ayat tersebut dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu dihafalkannya. Menghafalnya bisa menggunakan metode wahdah atau dengan berkali-kali menuliskannya. 5 f. Metode Tasmi Yaitu mendengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada perseorangan maupun kepada jama ah. Dengan tasmi ini seorang penghafal Al-Qur an akan diketahui kekurangan pada dirinya, karena bisa saja ia lengah dalam mengucapkan huruf atau harokat. Dengan tasmi juga seseorang akan lebih berkonsentrasi dalam hafalan. 6 g. Metode (Thariqah) gabungan Metode ini merupakan gabungan antara metode wahdah dan metode kitabah. Hanya saja kitabah (menulis) disini lebih memiliki fungsional sebagai uji coba terhadap ayat-ayat yang telah dihafalkannya. Maka dalam hal ini, setelah penghafal selesai menghafal 4 Ibid., hlm Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qu ran, Cet ke 5 (Jakarta:Amzah, 2009), hlm Sa adulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur an ( Jakarta: Gema Insani, 2008), hlm. 57.

5 20 ayat yang telah dihafalnya, kemudian ia mencoba menuliskannya di atas kertas yang telah disediakan untuknya dengan hafalnya pula Strategi Menghafal Al-Qur an Untuk membantu mempermudah membentuk kesan dalam ingatan terhadap ayat-ayat yang dihafal, maka diperlukan strategi menghafal yang baik. Strategi itu antara lain adalah sebagai berikut: a. Manajemen Waktu Penghafal Al-Qur an dalam sehari harus menyediakan waktu khusus untuk menghafal atau mengulang hafalannya. Misalnya bagi pemula, minimal harus menyediakan waktu kurang lebih satu jam dalam sehari untuk menambah atau mengulang hafalannya. Apabila hafalannya semakin bertambah, maka harus ditambah pula waktu yang disediakan untuk mengulang-ulang hafalannya. b. Manajemen Kegiatan Penghafal Al-Qur an harus mampu mengatur segala aktivitas yang berkaitan dengan dirinya, selama menghafal hendaknya memilih aktivitas kegiatan-kegiatan yang tidak menguras tenaga atau pikiran. c. Manajemen Qalbu Bagi seorang penghafal Al-Qur an agar kegiatan hafalannya tidak mengalami banyak gangguan sedapat mungkin dia harus menjaga 7 Ahsin Wijaya Al-Hafidz, loc.cit., hlm. 65.

6 21 hatinya dari hal-hal yang mengendorkan semangat, memancing emosi, menimbulkan pikiran kacau (ruwet), dan sebagainya. 8 d. Mengulang-ulang membaca (bin-nazhar) sebelum menghafal. Seorang penghafal Al-Qur an sangat dianjurkan membaca Al- Qur an dengan melihat mushaf (bin-nazhar) dengan istiqamah sebelum mulai menghafalnya. Oleh karena itu, semakin sering mengulang bacaan akan semakin mudah menghafalnya. Cara mengulang bacaan secara bin-nazhar ini sangat cocok bagi penghafal yang daya ingatnya agak lemah. 9 e. Selalu mengulang (takrir) hafalan sendiri. Seseorang yang menghafal harus bisa memanfaatkan waktu untuk takrir atau untuk menambah hafalan. Hafalan yang baru harus selalu ditakrir minimal setiap hari dua kali dalam jangka waktu satu minggu. Sedangkan hafalan yang lama harus di-takrir setiap hari atau dua hari sekali. Artinya, semakin banyak hafalan, harus semakin banyak pula waktu yang dipergunakan untuk takrir. f. Mengulang (takrir) hafalan dalam shalat. Takrir dalam shalat sanagt bermanfaat untuk menguatkan hafalan, karena di dalam shalat tubuh kita tidak bisa seenaknya bergerak. Sehingga seluruh pancaindra: mata, telingan dan perasaan kita benarbenar berkonsentrasi agar hafalan Al-Qur an kita tidak lupa. Oleh 8 M. Samsul Ulum, op.cit., hlm Sa adulloh, loc.cit., hlm. 61

7 22 sebab itu, kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur an di dalam shalat merupakan salah satu ukuran kekuatan hafalan. g. Mengulang (takrir) hafalan bersama-sama Seseorang yang menghafal perlu melakukan takrir bersama dengan dua teman atau lebih. Takrir ini dapat dilakukan dengan cara: 1) Duduk berhadap-hadapan. Setiap orang membaca materi takrir yang ditetapkan (satu halaman misalnya) secara bergantian dan ketika seorang membaca maka yang lain mendengarkan. 2) Duduk berbaris seperti dalam shalat, kemudian membaca hafalan Al-Qur an yang telah ditetapkan secara bersama-sama. h. Mengulang (takrir) hafalan dihadapan guru Seseorang yang menghafal Al-Qur an harus selalu menghadap guru untuk takrir hafalan yang sudah diajukan. Melakukan takrir di hadapan guru/ instruktur sangat bermanfaat untuk menguatkan hafalan yang sudah ada dalam memori otak kita. Disamping itu, bermanfaat juga untuk mengevaluasi benar/tidaknya bacaan. 10 i. Memahami (pengertian) ayat-ayat yang dihafalnya Memahami pengertian, kisah atau asbabun-nuzul yang terkandung dalam ayat yang sedang dihafalnya merupakan unsur yang sangat mendukung dalam mempercepat proses menghafal Al-Qur an. Pemahaman itu sendiri akan lebih memberi arti bila didukung dengan pemahaman terhadap makna kalimat, tata bahasa dan struktur kalimat 10 Ibid., hlm

8 23 dalam satu ayat. Dengan demikian maka penghafal yang menguasai bahasa arab dan memahami struktur bahasanya akan lebih banyak mendapatkan kemudahan daripada mereka yang tidak mempunyai bekal penguasaan bahasa arab sebelumnya. j. Memperhatikan ayat-ayat yang serupa Ditinjau dari aspek makna, lafadz dan susunan atau struktur bahasanya di antara ayat-ayat dalam Al-Qur an banyak yang terdapat keserupaan atau kemiripan antara satu dengan yang lainnya. Ada yang benar-benar sama, ada yang hanya berbeda dalam dua, atau tiga huruf saja, ada pula yang hanya berbeda susunan kalimatnya saja. Maka akan mempermudah dalam mewujudkan hafalan yang didinginkan. Hal ini telah disinyalir dalam firman Allah: Artinya:.Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulangulang gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun." (Az-Zumar:23)

9 24 4. Keutamaan Menghafal Al-Qur an Ada beberapa manfaat dan keutamaan menghafal Al-Qur an, diantaranya adalah: a. Kebahagiaan di dunia dan di akhirat Rosulullah saw. bersabda: Dari Abu Sa id al-khudri, dari Nabi saw. beliau bersabda: Allah swt. berfirman: Barangsiapa membaca Al- Qur an dan dzikir kepada-ku sehingga ia tidak sempat memohon apaapa kepada-ku, maka ia akan Kuberi anugerah yang paling baik, yang diberikan kepada orang-orang yang memohon kepada-ku (HR. Tirmidzi, Ad-Darami dan Al-Baihaqi). b. Sakinah (tenteram jiwanya) Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: tidak ada orang yang berkumpul di dalam satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari Al-Qur an, melainkan mereka akan memperoleh ketenteraman, diliputi rahmat, dikitari oleh Malaikat dan nama mereka disebut-sebut Allah di kalangan para Malaikat. (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Daud). 11 c. Orang yang menghafal Al-Qur an akan mendapatkan anugerah dari Allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang. Karena itu, para penghafal Al-Qur an lebih cepat mengerti, teliti dan lebih hati-hati karena banyak latihan untuk mencocokkan ayat serta membandingkan dengan ayat lainnya. 11 Ibid., hlm

10 25 d. Menghafal Al-Qur an merupakan bahtera ilmu, karena akan mendorong seseorang yang hafal Al-Qur an untuk berprestasi lebih tinggi daripada teman-temannya yang tidak hafal Al-Qur an, sekalipun umur, kecerdasan, dan ilmu mereka berdekatan. 12 e. Fasih dalam berbicara Orang yang banyak membaca atau menghafal Al-Qur an akan membentuk ucapannya tepat dan dapat mengeluarkan fonetik Arab pada landasannya secara alami. Allah berfirman:... ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas (QS. Asy-Syu ara: ) f. Memiliki doa yang mustajab Dari Anas r.a. Rasulullah saw. bersabda: sesungguhnya orang yang hafal Al-Qur an itu setiap khatam Al-Qur an mempunyai doa yang mustajab, dan sebuah pohon di surga. Seandainya ada burung gagak terbang dari pangkal pohon itu menuju cabangnya, maka hingga pikun ia tidak akan sampai ke tempat yang dituju. (HR. Al-Khatib al- Baghdadi). 13 g. Para penghafal Al-Qur an menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari dan mengajarkan sesuatu yang bermanfaat dan 12 Sa adulloh, op.cit., hlm Ahsin Wijaya Al-Hafidz, loc.cit., hlm

11 26 bernilai ibadah. Hal ini menjadikan hidupnya penuh barokah sekaligus memosisikannya sebagai manusia yang sempurna. 14 h. Kehormatan dan kemuliaan yang diberikan oleh Allah swt. tidak hanya kepada sang penghafal Al-Qur an itu sendiri, melainka juga bagi kedua orang tuanya. Sebab, sesungguhnya orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya akan dipakaikan mahkota yang terbuat dari cahaya kelak dihari kiamat. Cahaya tersebut bagaikan cahaya matahari dan kedua orang tuanya akan dipakaikan jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia Faktor-faktor yang Mendukung Proses Menghafal Al-Qur an. Terdapat beberapa hal yang dianggap penting sebagai pendukung tercapainya tujuan menghafal Al-Qur an. Faktor-faktor pendukung yang dimaksud adalah: a. Usia yang ideal Seorang penghafal yang berusia relatif masih muda jelas akan lebih potensial daya serap dan resapnya terhadap materi-materi yang dibaca, dihafal, atau didengarnya dibanding dengan mereka yang berusia lanjut. Dalam hal ini, ternyata usia dini (anak-anak) lebih mempunyai daya rekam yang kuat terhadap sesuatu yang dilihat, didengar, atau dihafal. 16 b. Manajemen waktu 14 Wiwi Alawiyah Wahid, Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur an, cet ke 7 (Jogjakarta: Diva Press, 2014). hlm Ibid., hlm Ahsin Wijaya Al-Hafidz, loc.cit., hlm.56.

12 27 Bagi mereka yang menempuh program khusus menghafal Al- Qur an dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan dan memaksimalkan seluruh kapasitas waktu yang dimilikinya, sehingga ia akan dapat menyelesaikan program menghafal Al-Qur an lebih cepat, karena tidak menghadapi kendala dari kegiatan-kegiatan lainnya. 17 c. Tempat menghafal Situasi dan kondisi suatu tempat ikut mendukung tercapainya program menghafal Al-Qur an. Suasana yang bising, kondisi lingkungan yang tak sedap dipandang mata, penerangan yang tidak sempurna dan polusi udara yang tidak nyaman akan menjadi kendala berat terhadap terciptanya konsentrasi. Oleh karena itu, untuk menghafal diperlukan tempat yang ideal untuk terciptanya konsentrasi. 18 d. Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi orang yang akan menghafalkan Al-Qur an. Jika tubuh sehat maka proses menghafalkan akan menjadi lebih mudah dan cepat tanpa adanya penghambat, dan batas waktu menghafal pun menjadi relatif cepat. Namun juka tubuh tidak sehat maka akan sangat menghambat ketika menjalani proses menghafal. e. Faktor Psikologis 17 Ibid., hlm Ibid., hlm. 61.

13 28 Orang yang menghafalkan Al-Qur an sangat membutuhkan ketenangan jiwa, baik dari segi pikiran atau hati. Namun, bila banyak sesuatu yang dipikirkan atau dirisaukan, proses menghafalpun akan menjadi tidak tenang. Akibatnya banyak ayat yang sulit untuk dihafalkan. f. Faktor kecerdasan Kecerdasan merupakan salah satu faktor pendukung dalam menjalani proses menghafalkan Al-Qur an. Setiap individu mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga, cukup mempengaruhi terhadap proses hafalan yang dijalani. g. Faktor motivasi Orang yang menghafalkan Al-Qur an, pasti sangat membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat, kedua orang tua, keluarga dan sanak kerabat. Dengan adanya motivasi, ia akan bersemangat dalam menghafal Al-Qur an. Tentunya, hasilnya akan berbeda jika motivasi yang didapatkan kurang. 19 B. Metode Al-Qosimi 1. Pengertian Metode al-qosimi Metode al-qosimi adalah metode menghafal Al-Qur an dengan cara berulang-ulang dan disertai dengan modifikasi dalam menghafalnya. Dapat dipraktekkan dengan guru maupun tanpa disertai guru. 19 Wiwi Alawiyah Wahid, op.cit., hlm

14 29 Metode ini sebenarnya sama seperti Thariqatu Takriry al- Qiraati al- Juz i yaitu dengan membaca ayat-ayat yang akan dihafal berulang kali, frekuensi pengulangan tersebut dapat bervareasi (7 kali, 11 kali, 15 kali, 21 kali, atau lebih). Setelah dibaca berulang-ulang dan muncul bayangan dalam fikiran mengenai ayat-ayat yang telah diulang-ulang kemudian baru dihafal ayat demi ayat, setiap selesai satu ayat diulang kembali ayat yang pertama yang baru dihafal. Hal semacam itu dilakukan hingga sampai pada ayat yang terakhir yang sedang dihafal. 20 Yang membedakan metode ini dengan metode al-qosimi adalah dalam metode al-qosimi disamping mengulang-ulang juga menggunakan modifikasi. Dalam pelaksanaan metode ini bisa disertai guru maupun tanpa disertai guru Modifikasi disini adalah mengulang-ulang menghafal sampai 40 kali, dalam hitungan genap membacanya dengan melihat mushaf. Sedang dalam hitungan ganjil dengan tanpa melihat mushaf. Ketika menghafal tanpa melihat mushaf murid disuruh untuk melihat benda-benda disekitarnya sambil mengucapkan ayat yang dihafalkannya. Atau diselingi dengan permainan anggota badan misalnya, meregangkan anggota tangan, memijat-mijat punggung temannya. Modifikasi ini bertujuan agar murid membaca ayat-ayat yang diajarkan sebanyak-banyaknya tanpa terasa olehnya dan menghilangkan rasa jenuh atau bosan. Modifikasi sangat membantu murid untuk 20 M. Samsul Ulum,op.cit. hlm. 137

15 30 menghafal dengan baik, karena kemungkinan besar mereka tidak akan melihat mushaf. Selain itu pengulangan ayat sebanyak-banyaknya akan menguatkan hafalan, sehingga hafalan tidak cepat lepas. Jikapun lepas atau hilang hafalan tersebut akan mudah dihafal kembali Metode al-qosimi Dibawah ini merupakan metode menghafal dengan disertai guru. Pengajaran 1 kali pertemuan hafal 5 ayat atau 2 baris. a. Guru membaca ayat pertama, murid menirukan, sampai 3 kali. b. Murid mengulangi ayat pertama minimal 3 kali. c. Modifikasi (murid diminta membaca ayat pertama sambil melihat benda-benda disekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mengulangi ayat tersebut). d. Guru membaca ayat kedua, murid menirukan, sampai 3 kali. e. Murid mengulangi ayat kedua minimal 3 kali. f. Modifikasi (murid diminta membaca ayat kedua sambil melihat bendabenda disekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mengulangi ayat tersebut). g. Guru membaca ayat ketiga, murid menirukan, sampai 3 kali. h. Murid mengulangi ayat ketiga minimal 3 kali. i. Modifikasi (murid diminta membaca ayat ketiga sambil melihat bendabenda disekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mengulangi ayat tersebut). 21 Khusnul khotimah, Peserta Pelatihan Metode Al-Qosimi, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 November 2014.

16 31 j. Guru membaca ayat ketiga, murid menirukan, sampai 3 kali. k. Murid mengulangi ayat ketiga minimal 3 kali. l. Modifikasi (murid diminta membaca ayat ketiga sambil melihat bendabenda disekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mengulangi ayat tersebut). m. Guru membaca ayat keempat, murid menirukan, sampai 3 kali. n. Murid mengulangi ayat keempat minimal 3 kali. o. Modifikasi (murid diminta membaca ayat keempat sambil melihat benda-benda disekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mengulangi ayat tersebut). p. Guru membaca ayat keempat dan kelima (per ayat berhenti), murid menirukan. q. Murid mengulangi ayat keempat dan kelima, 3 kali. r. Modifikasi (murid diminta membaca ayat keempat dan kelima sambil melihat benda-benda di sekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mengulangi ayat-ayat tersebut). s. Guru membaca ayat pertama sampai ayat kelima (per ayat berhenti), murid menirukan. t. Murid mengulangi ayat pertama samapi ayat kelima, minimal 5 kali.

17 32 u. Modifikasi (murid diminta membaca ayat pertama sampai ayat kelima sambil melihat benda-benda disekitarnya, kemudian ditunjuk salah satu atau beberapa siswa untuk mengulangi ayat-ayat tersebut. 22 Setiap pertemuan target hafalan dapat ditingkatkan menjadi 3 baris atau sesuai mudahnya materi yang disampaikan. Untuk metode menghafal tanpa disertai guru dibagi menjadi 3 yaitu: a. MMUSBOB (Metode Menghafal Untuk Sebodoh-bodoh Orang Bisa). Metode ini memiliki tiga putaran yaitu setiap putaran masing-masing dibaca 25 kali. Jadi, hasil akhir setiap ayat akan dibaca 75 ayat. Jika surat yang akan dihafal banyak maka dikelompokkan setiap 5 ayat menjadi 1 kelompok. Jika ayatnya sedikit maka dibagi menjadi 2 bagian. 23 Skema 1 Metode MMUSBOB dalam surat Asy-Syamsiyah Putaran pertama (per ayat dibaca 25x) Ayat 1 dibaca 25x Putaran kedua (per lima ayat dibaca 25x) Ayat 1-5 dibaca 25x Putaran ketiga (per surat dibaca 25x) 22 Abu Hurri AL-Qosimi, Cepat dan Kuat Hafal Juz Amma Metode Al-Qosimi (Solo: Al- Hurri, 2010), hlm Ibid., hlm.84.

18 33 Ayat 2 dibaca 25x Ayat 3 dibaca 25x Ayat 4 dibaca 25x Ayat 5 dibaca 25x Ayat 6 dibaca 25x Ayat 6-10 dibaca 25x Ayat 7 dibaca 25x Ayat 8 dibaca 25x Ayat1-15 dibaca 25x Ayat 9 dibaca 25x Ayat 10 dibaca 25x Ayat 11dibaca 25x Ayat dibaca 25x Ayat 12dibaca 25x Ayat 13 dibaca 25x Ayat 14dibaca 25x Ayat 15dibaca 25x b. MHL-PA (Metode Hafal Lancar per Ayat) Dalam metode ini diharapkan penghafal minimal per ayat membaca 40 kali. 24 c. MMC (Metode Menghafal Cepat) 24 Ibid., hlm. 86.

19 34 Metode ini sama seperti dalam metode MMUSBOB hanya saja dalam metode ini lebih sedikit pengulangan bacaannya Target Hafalan Target hafalan dalam metode ini adalah membaca juz Amma langsung sekali duduk. Maksudnya tidak perlu waktu membaca juz Amma secara keseluruhan dua ataupun tiga kali. Maka dari itu untuk tidak memberatkan hal tersebut hendaknya melakukan berbagai tahapan-tahapan yaitu: Jika anda mendapatkan hafalan seperempat juz maka ulangilah seperempat juz tersebut dalam sekali waktu secara berulang-ulang. Jika anda telah mendapatkan setengah juz yang awal, maka ulangilah setengah juz awal tersebut dalam sekali waktu juga secara berulang-ulang. Kemudian jika anda telah mendapatkan hafalan seperempat juz ketiga maka ulangilah seperempat juz tersebut dalam sekali waktu. Begitu juga lakukanlah seperempat juz yang keempat seperti seperempat juz yang ketiga. Kemudian ulangilah hafalan anda setengah juz yang akhir dalam sekali waktu secara berulang-ulang. Terakhir, bacalah hafalan anda dari awal hingga akhir atau satu juz secara keseluruhan dalam sekali duduk. Lakukanlah hal ini berulang-ulang minimal 40 kali. 26 Atau bisa juga dibagi menjadi 4 semester, yaitu dengan target hafal tiga ayat per hari/ per pertemuan. Dimulai dari semester pertama dari surat An-Nas hingga surat Al-Zalzalah. Untuk semester kedua, dimulai dari 25 Ibid., hlm Ibid., hlm

20 35 surat An-Naba hingga surat At-Takwir. Untuk semester ketiga, dimulai dari surat Al-Infithar hingga surat Al-Ghasyiyah. Dan untuk semester keempat, dimulai dari surat Al-Fajr hingga akhir surat Al-Bayyinah Indikasi Hafalan Bagus a. Mampu menghafal dengan lancar tanpa persiapan. b. Mampu menghafal dengan lancar c. Mampu menjawab ayat yang ditanyakan secara acak. d. Mampu menguasai urutan surat. e. Ketika menghafal badan tidak cepat lelah, lidah mudah mengucapkan dan tidak terlalu memeras otak Konsep Muroja ah Ada beberapa macam muroja ah yang sebaiknya diketahui oleh pihakpihak yang terkait dalam bidang tahfidz. Inilah beberapa macam muroja ah yang biasanya dilakukan oleh para penghafal Al-Qur an: a. Muroja ah pribadi, maksudnya adalah muroja ah yang dilakukan tanpa melibatkan orang lain. b. Muroja ah dengan teman, maksudnya adalah muroja ah yang dilakukan bersama teman (disimak teman). Muroja ah ini mempunyai banyak variasi, diantaranya adalah muroja ah yang dilakukan dalam kelompok yang paling kecil, yang hanya melibatkan dua orang, yang satu membaca dan yang satunya lagi menyimak. 27 Ibid., hlm Ibid., hlm. 28.

21 36 Adapun muroja ah yang dilakukan dalam kelompok besar, minimal dilakukan oleh tiga orang atau boleh lebih dari itu. Langkah yang dilakukan adalah, salah satu dari peserta muroja ah membaca, dan yang lain menyimaknya hingga selesai. Bisa juga dilakukan secara bergiliran, salah satu peseta memulai membaca ayat yang telah disepakati, kemudian teman yang berada disampingnya meneruskan ayat berikutnya, dan terus berputar hingga materi muroja ah selesai, atau jika telah selesai diulangi lagi hingga beberapa kali. Muroja ah dengan teman mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah seseorang akan mempersiapkan hafalan yang akan disimak oleh temannya, yang berarti muroja ah secara pribadi mesti dilakukannya. Begitu juga jika sebagian orang sedang tertimpa rasa malas maka yang lain akan memotivasinya. c. Muroja ah dengan guru maksudnya adalah muroja ah yang dilakukan bersama guru (disimak guru). Jika hafalan seseorang akan disimak temannya saja harus melakukan persiapan, maka ketika akan disimak oleh gurunya ia akan lebih mematangkan hafalan tersebut Kelebihan dan kekurangan metode al-qosimi. a. Pengajar dapat melayani pengajaran diberbagai tempat karena pertemuan hanya sebulan sekali selama kurang lebih 4 jam. b. Menggunakan sistem talaqqi (guru membaca santri menirukan) dengan tujuan memperbaiki kualitas bacaan peserta didik yang biasanya 29 Ibid, hlm

22 37 disebut tahsin (memperbaiki bacaan). Dan metode talaqqi ini ternasuk metode terbaik mengajarkan Al-Qur an khususnya dalam bidang tahsin, dan sangat membantu peserta didik dalam menghafal. Metode ini dipakai malaikat jibril dalam mengajarkan Al-Qur an kepada Rasulullah saw. begitu juga Nabi Muhammad saw. mengajarkan Al- Qur an kepada para sahabatnya. c. Kelemahan metode ini terdapat dalam pengontrolan terhadap peserta didik. Namun, hal ini dapat diatasi dengan melakukan pengecekan melalui lembar pemantau perkembangan tahfidz. Dan alangkah baiknya para peserta dipasangkan dengan peserta lainnya untuk saling menyimak apa yang sudah dihafalkannya, sesuai dengan jarak antara peserta yang satu dengan yang lainnya. d. Dalam sistem ini pengajar tidak bisa menerima setoran hafalan 1 juz secara keseluruhan karena waktu tidak memungkinkan. Namun bisa diatasi dengan pengecekan hafalan yang telah dicapai melalui pertanyaan ketika peserta didik menyetor satu halaman setiap kali pertemuan. e. Setoran hafalan kepada pengajar dimulai pada pertemuan ketiga sampai pertemuan ke-enam. Adapun peserta didik menghafalkan setelah pertemuan kedua atau setelah di-talaqqi Ibid., hlm. 74.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE THORIQATU TAKRIRY

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE THORIQATU TAKRIRY BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE THORIQATU TAKRIRY AL-QIRAATI AL-JUZ I VERSI AL-QOSIMI DALAM PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR AN DI SDIT FAJRUL ISLAM KAMPIL WIRADESA A. Analisa Metode Thoriqotu Takriry Al-Qiraati

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah sebelumnya. Al-Qur an sebagai petunjuk kehidupan manusia dan obat segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Al-Qur an adalah kitab suci (kalam ilahi) yang diwahyukan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai rahmat dari Allah dan petunjuk bagi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru. Dengan penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar tidak lepas dari strategi pembelajaran, baik itu dalam pendidikan formal ataupun nonformal. Strategi yang digunakan di setiap lembaga satu dengan

Lebih terperinci

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3 Hadits Menuntut Ilmu 2 Standar Kompetensi : 2. Memahami Ajaran Al Hadits tentang menuntut Ilmu Kompetensi Dasar : 2.1. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu 2.2. Menyebutkan arti Al-Hadits tentang menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an al-karim adalah firman Allah SWT yang berisi serangkaian ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menunjukkan kepada manusia jalan kebahagiaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka membimbing siswa kearah yang lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI Dalam menghafal Al-Qur'an, ada yang mudah dan ada yang sulit. Pengalaman spesifiknya yang terinternalisasi

Lebih terperinci

Interaksi dengan Al Qur'an

Interaksi dengan Al Qur'an Pengajian Muslimah Kalam Desember 2013 Interaksi dengan Al Qur'an Ratna Widyastuti Interaksi dengan Al Qur'an Pendahuluan Keutamaan membaca Al Qur'an Keutamaan mengkhatamkan Al Qur'an Tilawah Tadarus Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Peran Guru Mata Pelajaran Diniyah Qur an dalam meningkatkan. Kelancaran Hafalan Juz Amma Siswa Di MTs Miftahul Huda

BAB V PEMBAHASAN. 1. Peran Guru Mata Pelajaran Diniyah Qur an dalam meningkatkan. Kelancaran Hafalan Juz Amma Siswa Di MTs Miftahul Huda BAB V PEMBAHASAN 1. Peran Guru Mata Pelajaran Diniyah Qur an dalam meningkatkan Kelancaran Hafalan Juz Amma Siswa Di MTs Miftahul Huda Bandung Kriteria hafal Al-Qur an yang baik salah satunya lancar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan iman seorang muslim terhadap Al-Qur an adalah meyakini

BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan iman seorang muslim terhadap Al-Qur an adalah meyakini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ummat Islam tentu yakin dan mengimani keagungan Al-Qur an sebagai pedoman dan penunjuk jalan kehidupannya. Salah satu dari kesempurnaan iman seorang muslim terhadap

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga 83 BAB V PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan uraian bahasan sesuai hasil penelitian, sehingga pada pembahasan ini peneliti akan menyatukan hasil penelitian dengan teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: Website:    November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun : Al-Qur an Kitabku : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Desain Sampul : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Disebarluaskan melalui: Website: e-mail: raudhatul.muhibbin@yahoo.co.id November, 2008 TIDAK

Lebih terperinci

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu (HeryArianto) I. Landasan Hukum Syar i Banyak di antara kita kaum muslimin yang berdoa kepada Allah Swt. sebagai wujud dari sebuah pengakuan hamba yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Muhammad Ali al-shabuni dalam kitab al-tibyan fi Ulum al-qur an sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Nor Ichwan mendefinisikan, bahwa al-qur an adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, membacanya ibadah

Lebih terperinci

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH Ust. H. Ahmad Yani, MA Kondisi Manusia Menghadapi Musibah Setiap manusia di Dunia ini pasti pernah melewati masa-masa ujian dari Allah SWT. Beragam ujian yang dialami manusia

Lebih terperinci

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dari segi bahasa (etimologi), kata Al-Qur an adalah isim masdar (kata benda) dari kata kerja qara a dengan makna isim maf ul, sehingga berarti bacaan. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagaimana yang dikutip Abdul Majid Khon dalam bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN 1. Membaca Al Qur an Bulan Ramadhan itulah bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur an yang menjadi petunjuk bagi manusia, dan menjadi keterangan-keterangan dari

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ingatan atau memori merupakan salah satu aspek dalam kognisi yang melibatkan otak dalam proses pengambilan informasinya. Saat melakukan aktivitas sehari-hari,

Lebih terperinci

Mendidik Anak dengan Tauhid

Mendidik Anak dengan Tauhid Mendidik Anak dengan Tauhid Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah Ta ala melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang merupakan kitab suci penyempurna

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan yang disertai dengan ucapan-ucapan dan do a sebagai upaya untuk mendekatkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas kenabian muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang tertulis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah kitab umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril yang berisi perintah dan larangan yang langsung turun dari

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar membaca al-quran harus dilakukan oleh setiap umat Islam sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat Islam melebihi keutamaan memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. dalam berbagai dimensi kehidupan.sudah sangat jelas bahwa dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. dalam berbagai dimensi kehidupan.sudah sangat jelas bahwa dalam Al-Qur an BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam berbagai dimensi kehidupan.sudah

Lebih terperinci

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Allah menguraikan segala sesuatu yang belum jelas di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah. 1. yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi

BAB I PENDAHULUAN. secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah. 1. yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bernilai muʻjizat yang diturunkan kepada Rosulullah Saw dengan perantara malaikat Jibril yang diriwayatkan secara mutawattir,

Lebih terperinci

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui: Cece Abdulwaly Diterbitkan oleh: melalui: HAFAL AL-QUR'AN: BUAH SABAR & ISTIQAMAH Oleh: Cece Abdulwaly Copyright 2014 by Cece Abdulwaly Cetakan I, 2015 Desain Sampul: Cece Abdulwaly Penerbit: Tahfidz Media

Lebih terperinci

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman hidup mereka yang ingin mencapai

Lebih terperinci

Kehidupan Seorang Pembelajar

Kehidupan Seorang Pembelajar Kehidupan Seorang Pembelajar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan umat manusia mengalami perubahan yang sangat pesat. Perubahan ini tidak hanya berdampak positif pada ranah kehidupan

Lebih terperinci

(Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 8 )

(Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 8 ) PANDUAN HADITS ARBA IN DAN SYARAHNYA MENGGUNAKAN JAVAFX (Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 8 ) TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan dan Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal. Bimbingan harus

Lebih terperinci

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28). MENCARI KEBAHAGIAN Secara naluri setiap manusia menginginkan kebahagian, menginginkan sesuatu yang baik terjadi pada dirinya. Siapapun dia dan apapun latar belakangnya. Walaupun ukuran kebahagian masing-masing

Lebih terperinci

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan LAMPIRAN TERJEMAH No Bab Surah/Hadis Terjemah 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya kub. (Ibrahim berkata): Hai anakanakku! Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORETIK

BAB II LANDASAN TEORETIK BAB II LANDASAN TEORETIK A. Pengertian Metode Talaqqi Metode sering diartikan secara umum sebagai cara atau suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 17 Metode berasal dari bahasa yunani methodos

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalam Allah SWT berupa Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilaksanakan untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran untuk masa yang akan datang. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). 3. agama dan pendidikan keagamaan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). 3. agama dan pendidikan keagamaan bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam merupakan usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar dapat memahami dan mengamalkan serta menjadikannya sebagai pandangan

Lebih terperinci

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan menjadi sebab dari terkabulnya doa. 6. Mendapatkan keberkahan

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15 Rasullullah pernah bersabda bahwa ada 3 hal yang menunjuk pada pintu kebaikan, yaitu puasa, sedekah yang bisa menghapus dosa dan mengerjakan sholat tahajjud di tengah malam. Sholat tahajjud merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah: Artinya: Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah mu jizat terbesar bagi nabi Muhammad saw, sehingga berbeda dengan mu jizat utusan Allah lainnya, yang lebih menonjolkan dalam aspek irrasional.

Lebih terperinci

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu. Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu. Nyai Maisarah pun sesekali tersenyum pada Aisyah. Meski seorang wanita,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menurunkan al-qur an kepada Rasul kita Muhammad untuk memberi petunjuk kepada manusia. Al-Qur an diturunkan kepada Rasulullah untuk melepaskan derita,

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN?

BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN? BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN? Assalamu alaikum wr. wb. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah menjadikan kita

Lebih terperinci

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar dijadikan sebagai

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Nama Siswa : Kelas : MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Kode Modul : PAI&BP 7/4/2014 Tema : Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman Kelas : VII ( Tujuh ) Waktu : 3 JTM DISUSUN OLEH DEDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah Muhammad bin Abdullah melalui Malaikat Jibril as dengan lafal-lafal yang berbahasa Arab dan maknanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Huda Bandung. Peneliti memfokuskan permasalahan pada peran guru

BAB IV HASIL PENELITIAN. Huda Bandung. Peneliti memfokuskan permasalahan pada peran guru BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui paparan data terkait hasil penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

Lebih terperinci

METODE TAHFIDZUL QUR AN PROGRAM IBTIDAIYYAH PONDOK PESANTREN IMAM BUKHARI SURAKARTA 2008/2009

METODE TAHFIDZUL QUR AN PROGRAM IBTIDAIYYAH PONDOK PESANTREN IMAM BUKHARI SURAKARTA 2008/2009 1 METODE TAHFIDZUL QUR AN PROGRAM IBTIDAIYYAH PONDOK PESANTREN IMAM BUKHARI SURAKARTA 2008/2009 Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN TAHFIIDZ AL-QUR AN DI PONDOK PESANTREN HUFFAADZIL QUR AN FADLLULLOH KURIPAN KIDUL KESUGIHAN CILACAP SKRIPSI

METODE PEMBELAJARAN TAHFIIDZ AL-QUR AN DI PONDOK PESANTREN HUFFAADZIL QUR AN FADLLULLOH KURIPAN KIDUL KESUGIHAN CILACAP SKRIPSI METODE PEMBELAJARAN TAHFIIDZ AL-QUR AN DI PONDOK PESANTREN HUFFAADZIL QUR AN FADLLULLOH KURIPAN KIDUL KESUGIHAN CILACAP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk

Lebih terperinci

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-nya, melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman serta tuntunan bagi manusia, Al-Qur

Lebih terperinci

Menyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan

Menyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan Menyelami Makna Bacaan Shalat Edisi Panduan Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

Lebih terperinci

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya: Lailatul Qadar Malam Lailatul Qadar ialah malam diturunkan Al-Qur an dan dirinci segala urusan manusia seperti rezeki, kematian, keberuntungan, hidup dan mati. Malam itu ada di setiap bulan Ramadhan. Allah

Lebih terperinci

2016 EFEKTIVITAS METODE TALAQQI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR AN ANAK USIA DINI

2016 EFEKTIVITAS METODE TALAQQI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR AN ANAK USIA DINI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan bagian dari pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Perencanaan Pembelajaran Tahfiẓul Qur an Pada Siswa Sekolah

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Perencanaan Pembelajaran Tahfiẓul Qur an Pada Siswa Sekolah BAB V PEMBAHASAN A. Proses Perencanaan Pembelajaran Tahfiẓul Qur an Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di SMPIT Tahfidzil Qur an Dan SMP Tahfidz Al- Ikhlas Karangrejo Tulungagung Menghafal Al-Qur an bukanlah

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk makhluknya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, begitu pentingnya pendidikan bagi kita.

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Bekal Abadi ke Akhirat. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Bekal Abadi ke Akhirat. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Waktu mengalir begitu cepat. Menit demi menit yang tak terasa, jam demi jam yang seperti berkejaran, lalu bergantilah hari demi

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

BEBERAPA BUKTI KERASULAN MUHAMMAD SAW البشارات دالئل نبوة محمد صلى هللا عليه حسية المعجزات

BEBERAPA BUKTI KERASULAN MUHAMMAD SAW البشارات دالئل نبوة محمد صلى هللا عليه حسية المعجزات BEBERAPA BUKTI KERASULAN MUHAMMAD SAW البشارات دالئل نبوة محمد صلى هللا عليه حسية المعجزات معنوية)القران( Tanya: Apa saja ayat (tanda), bayyinat (bukti), atau mu jizat yang menjadi pendukung Rasul-Nya

Lebih terperinci

Membaca Al-Quran. Manfaat membaca Al Quran. the straight way the straight way

Membaca Al-Quran. Manfaat membaca Al Quran. the straight way the straight way Membaca Al-Quran Author : admin Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. 1. Fitri Amalia, 2014, Efektivitas Metode Sima an Sebagai Solusi Alternatif

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. 1. Fitri Amalia, 2014, Efektivitas Metode Sima an Sebagai Solusi Alternatif 32 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Fitri Amalia, 2014, Efektivitas Metode Sima an Sebagai Solusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian data hasil

Lebih terperinci

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya. (HR Ahmad dan lainnya) A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah firman Allah Swt. yang menjadi sumber akidah kita. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling mulia, atau dengan

Lebih terperinci