Thermoregulasi dan hen day production ayam petelur
|
|
- Glenna Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 THERMOREGULASI DAN HEN DAY PRODUCTION AYAM PETELUR FASE LAYER PADA TEMPERATURE HUMIDITY INDEX YANG BERBEDA THERMOREGULATION AND HEN DAY PRODUCTION OF LAYING HEN IN DIFFERENCE OF TEMPERATURE HUMIDITY INDEX Paliadi, T. Widjastuti, A. Mushawwir Universitas Padjadjaran Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan Themperature Humadity Index (THI) terhadap Thermoregulasi ayam petelur fase layer dan Hen Day Production (HDP) ayam petelur fase layer. Penelitian ini dilakukan terhadap 120 ekor ayam untuk penelitian Thermoregulasi dan 7500 ekor untuk penelitian HDP dari masing-masing THI yang berbeda (THI=89 di Kuningan dan THI=72 di Cililin). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April- Mei 2015 di CV. Acum Jaya Abadi, Kuningan untuk THI tinggi dan di Dusun Cihampelas, Cililin Bandung Barat untuk THI rendah. Penelitian ini menggunakan metode uji-t tidak berpasangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa HDP lebih rendah pada lokasi pemeliharaan dengan THI = 89 dibandingkan pada THI rendah = 72. THI yang tinggi juga menyebabkan suhu permukaan Jengger, bulu, dan shank lebih tinggi dibandingkan pada THI rendah, kecuali suhu permukaan pial. Dengan demikian penelitian ayam petelur pada THI rendah (72) lebih baik dibandingkan dengan pada THI tinggi (89). Kata Kunci: themperature humadity index, thermoregulasi, hen day production, ayam petelur ABSTRACT This study to know the effect of Themperature Humadity Index (THI) on Thermoregulation and Han Day Production (HDP) of laying hen was conducted in April to Mey 2015, with using 7500 laying hen in each research site (kuningan, THI=89 and Cililin, THI=72). Data were collected and analyzed using T-Student independent test analyzis. Based on this work showed that HDP in high THI (89) less than HPD in low THI (72). High THI (89) also contributed of an increased themperature of comb, feather and shank higher than low THI (72), significantly, except on watle themperature. There one production of laying hen in low THI (72) showed a good performance than in high THI (89). Keyword : themperature humadity index, thermoregulation, hen day production, laying hen PENDAHULUAN Ayam petelur termasuk hewan homoiterm dengan tingkat metabolisme yang tinggi, hewan yang dapat menjaga dan mengatur suhu tubuhnya agar tetap normal melalui proses yang disebut homeostasis. Suhu tubuh akan konstan meskipun hidup pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi dari pada suhu tubuhnya, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya, yaitu hipotalamus untuk mengatur suhu tubuh. Ayam petelur terutama pada fase layer akan berproduksi optimal pada zona nyamannya (comfort zone). Apabila kondisi lingkungan berada di bawah atau di atas zona nyaman ayam petelur akan mengalami stres. Stres yang biasa terjadi pada peternakan ayam petelur di
2 Indonesia adalah stres panas dimana suhu dan kelembaban lingkungan yang tinggi menyebabkan naiknya suhu tubuh ayam sehingga produksi telur pada ayam menurun. Faktor lingkungan berpengaruh cukup besar terhadap tingkat produksi ternak. Faktor lingkungan yang merupakan hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi. Suhu dan kelembaban merupakan dua faktor iklim yang selalu berkaitan erat. Kedua faktor iklim ini dapat menggambarkan nilai Temperature Humidity Index (THI). Berdasarkan pertimbangan dua faktor iklim suhu dan kelembaban maka perlu dilakukan studi terhadap imbangan kedua faktor tersebut atau nilai indeks Temperature Humidity Index yang tidak menimbulkan aktivitas Thermoregulasi (pengaturan panas) dan penurunan produksi yang lebih tinggi pada ayam petelur. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji pengaruh dua level indeks THI yang berbeda terhadap aktivitas Thermoregulasi dan Hen Day Production pada ayam petelur. BAHAN DAN METODE 1. Bahan Ternak yang digunakan dalam penelitian terdiri dari ayam petelur fase layer sebanyak 120 ekor untuk pengukuran thermoregulasi dan 7500 ekor untuk penentuan hen day production di masing-masing tempat penelitian, masing-masing berumur 56 minggu dengan Strain Leghorn. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a) Thermometer Infrared b) Thermomerter Bola Kering/Dry Bulb (DB), c) Thermometer Bola Basah/Wet Bulb (WB) dan d) Thermometer Klinik 2. Metode Penelitian (1). Pengukuran Suhu Tubuh Ayam a. Suhu tubuh ayam diukur dengan menggunakan Thermometer Infrared. b. Suhu tubuh ayam diukur pada bagian Pial, jengger, bulu dan shank. c. Pengukuran ini dilakukan pada waktu pagi jam 04.30, siang 14.00, dan sore hari selama satu bulan. (2). Pengukuran Suhu dan Kelembaban a. Suhu dan kelembaban kandang diukur dengan menggunakan thermometer bola kering (DB) dan bola basah (WB).
3 b. Thermometer ditempatkan di tiga titik dalam kandang, data yang diperoleh dari tiga titik tersebut dirata-ratakan. c. Pengukuran dilakukan pada pagi jam 04.30, siang jam 14.00, dan sore hari jam d. pengukuran dilakukan selama satu bulan. e. Menulis hasil pengamatan pada tabel f. THI dikalkulasikan berdasarkan Mader, dkk (2006) (3). Penentuan Temperature Humidity Index (THI) a. Sumbu X ditepakan sebagai suhu (ºC) dan sumbu Y sebagai kelembaban. b. Skala minimal suhu 15ºC dan maksimal 50ºC, dengan menggunakan tingkat ketelitian skala 0,2, contoh 15; 15,2; 15, ºC c. Skala minimal kelembaban 0% dan maksimal 100%, dengan ketelitian skala 5, contoh 0,5, % d. Formula yang digunakan untuk membuat grafik THI, berdasarkan (Mader dkk, 2006) : THI = (0,8 T_db) + ((RH/100) (T_db - 14,4)) + 46,4 e. Program Microsoft Office Excel digunakan untuk mempermudah perhitungan dan penyusunan grafik THI. f. Masing-masing comfort zone-nya diberi warna atau garis berbeda (4). Pengukuran Hen Day Production (HDP) Hen Day Production (HDP) adalah cara menghitung produksi telur harian; perhitungannya adalah jumlah telur dibagi jumlah ayam saat itu x 100% biasa dihitung selama 1 bulan (rata-rata selama 1 bulan). a. Menghitung jumlah produksi telur (butir) b. Menghitung jumlah ayam yang ada dikandang saat itu (ekor) c. Melakukan perhitungan dengan membagi jumlah produksi telur dengan jumlah ayam HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hen Day Production (HDP) Hen Day Production (HDP) ayam petelur pada THI yang berbeda (kuningan dan Cililin) berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat pada Tabel 1.
4 Tabel 1. Hen Day Production (HDP) ayam petelur pada THI yang berbeda (Kuningan dan Cililin) Berdasarakan Hasil Penelitian Rata-rata No Lokasi THI HDP (%) 1 Kuningan 89 79,4 a 2 Cililin 72 83,7 b Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom rata-rata HDP menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) Hasil analisis uji T-tidak berpasangan (Tabel 1) menunjukkan bahwa rata-rata HDP ayam petelur yang dipelihara di lokasi dengan THI lingkungan kandang sebesar 89 (Kuningan) berbeda sangat nyata lebih rendah (p < 0,01) yaitu sebesar 79,4% dibandingkan HDP ayam petelur yang dipelihara dengan THI lingkungan kandang lebih rendah (Cililin = 72) yaitu sebesar 83,7%. Hasil pengukuran dan analisis statistikanya dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur dan kelembaban merupakan faktor yang sangat menentukan performans ayam petelur. Diketahui bahwa THI merupakan interaksi antara temperatur dan kelembaban. Temperatur yang tinggi disertai kelembaban yang tinggi menyebabkan THI menjadi meningkat. Dalam kondisi seperti ini maka beban panas dalam tubuh ternak ayam menjadi sulit disirkulasikan ke lingkungannya, sehingga efisiensi nutrien menjadi menurun, karena sebagian besar digunakan untuk proses homeostasis. Menurut Andi Mushawwir dan D. Latipudin (2013) bahwa nutrisi yang digunakan untuk produksi telur hanya merupakan kelebihan dari nutrisi yang digunakan untuk proses homeostasis dan hidup pokok. Terkait dengan pernyataan tersebut maka dapat dijelaskan bahwa ayam ras petelur yang dipelihara pada THI tinggi (Kuningan = 89), menyebabkan ayam cenderung menghabiskan energinya untuk melakukan proses homeostasis agar suhu tubuhnya tetap dipertahankan dalam keadaan normal. Selain itu pada THI yang tinggi akan menyebabkan terjadi penyesuaian pusat regulasi panas tubuh yang berdampak pada menurunnya konsumsi pakan sehingga mengakibatkan produksi telur menurun. 2. Pengaturan Panas Tubuh (thermoregulasi) pada Ayam Petelur Fase Layer Pengaturan panas tubuh (thermoregulasi) ayam petelur pada THI yang berbeda (kuningan dan Cililin) berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat pada Tabel 2.
5 Tabel 2. Pengaturan panas tubuh (Thermoregulasi) ayam petelur fase layer pada Thempetarure Humadity Index (THI) yang berbeda No Rata-rata Suhu Permukaan Tubuh ( 0 C) Lokasi THI Jengger Pial Bulu Shank 1 Kuningan 89 37,8 a 35,0 a 33,6 a 40,2 a 2 Cililin 72 35,6 b 34,9 a 31,8 b 38,1 b Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom rata-rata yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p < 0,01). Hasil penelitian terhadap pengukuran suhu tubuh ayam petelur fase layer pada THI yang berbeda menunjukkan hasil bahwa pengukuran suhu permukaan tubuh pada bagian pial tidak berbeda nyata (p > 0,05). Namun demikian, suhu permukaan tubuh pada bagian jengger, bulu, dan shank menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p < 0,01) lebih tinggi di lokasi penelitian dengan THI = 89 (Kuningan), dibangdingkan pada THI = 72 (Cililin). Rata-rata temperatur permukaan jengger, bulu dan shank yang lebih tinggi pada lokasi penelitian dengan THI = 89 dibandingkan dengan suhu permukaan jengger, bulu dan shank pada lokasi penelitian dengan THI = 72, menunjukkan bahwa semakin tinggi THI maka usaha mengevaporasikan panas tubuh ayam tersebut juga semakin tinggi. Sebagaimana pernyataan Guay dkk. (2007) dan Aengwanich (2007) bahwa dalam kondisi cekaman panas, meskipun ternak unggas tidak memiliki kelenjar keringat namun evaporasi panas dilakukan melalui panting dan melalui permukaan tubuhnya. Hasil penelitian yang sama juga telah dilaporkan oleh Andi Mushawwir dan Diding Latipudin (2012) bahwa permukaan radius ulna (Shank= betis) dan jengger menunjukkan dua permukaan tubuh yang paling efektif mengeluarkan panas, semakin tinggi suhu dan kelembaban maka temperature ke dua bagian tubuh tersebut juga semakin tinggi. Evaporasi panas melalui permukaan tubuh dapat dilakukan dengan bantuan sistem pembuluh darah yang mengalirkan panas tubuh melalui pembuluh darah, selanjutnya diradiasikan ke lingkungannya. Semakin tinggi panas tubuh yang datang dari lingkungan, maka semakin banyak pula panas yang dievaporasikan ke lingkungan nya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penyataan Dawson dan Whittow (2000) bahwa panas tubuh dapat dievaporasikan melalui pembuluh-pembuh darah kecil yang beredar dipermukaan tubuh ayam, meskipun mekanisme ini tidak lebih efektif dibandingkan melalui panting. Pernyataan yang senada dengan hasil penelitian ini juga dikemukan oleh Yanagi dkk. (2002); Mutaf dkk. (2008) dan Yahav dkk. (2008) bahwa perubahan proporsi darah yang
6 mengalir menuju pembuluh darah kapiler antara lain dipengaruhi oleh temperatur sebagai mekanisme rangsangan syaraf symphatetik untuk mengeluarkan panas tubuh dalam rangka mempertahankan suhu tubuh ternak. Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 2) tampak bahwa pada kedua lokasi pemeliharaan baik pada THI 89 maupun 72, jengger dan shank adalah organ yang memiliki temperatur permukaan yang lebih tinggi di antara organ yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa jengger dan shank merupakan organ yang paling efektif untuk mengevaporasikan panas tubuh ternak ayam tersebut. Faktor yang menyebabakan kedua organ tersebut yang efektif untuk mengevaporasikan panas karena disebabkan pada kedua organ tersebut terdapat dan mengalir banyak pembuluhpembuluh darah kecil, kemudian panas yang tinggi pada jenger dan shank akan terevaporasi melalui pergeseran dengan udara dari lingkungan. Sebagaimana dikemukakan pula oleh Yanagi dkk. (2002); Franco (2004) Mutaf dkk. (2008) dan Yahav dkk. (2008) bahwa pada unggas memiliki pembuluh darah kecil yang menegalir ke jengger dan shank sehingga kedua organ ini dapat mengevaporasikan panas melalui radiasi udara dari lingkungannya. Mekanisme fisiologik sehingga jengger dan shank mamp mengevaporasikan panas, terjadi karena perubahan pengaliran darah ke pembuluh darah kecil atau kapiler di jengger dan shank. Kemampuan perubahan laju alir darah di jengger dan shank karena disebabkan oleh peran pembuluh arteri-vena anastosoma (AVA) yang mampu merespon panas tubuh dan lingkungan. Suhu tubuh dan lingkungan yang tinggi menyebabkan dilatasi AVA pada kaki ungags dan jengger. Sebagaimana dikemukan oleh Yahav (2004); Mutah dan Seber (2005); Cangar dkk. (2008); Tan dkk. (2010) dan Rahardja (2010) bahwa panas tubuh dapat dievaporasikan karena kemampuan pembuluh darah melakukan dilatasi atau perbesaran yang disebabkan oleh respon areti-vena anastosoma (AVA), sehingga menyebabkan laju alir darah semakin tinggi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan Havenstein dkk. (2007) dan Shinder (2007) bahwa terkait dengan fungsi organ sebagai alat dalam mangevaporasikan panas organorgan yang memiliki pembuluh darah kapiler yang banyak akan efektif sebagai organ yang mengevaporasikan panas lebih tinggi, dengan meningkatkan laju alir dan proporsi darah ke organ-organ tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa pada THI tinggi yaitu 89, produksi telur (HDP) ayam lebih rendah dibandingkan ayam petelur yang dipeliharan pada
7 lokasi dengan THI yang lebih rendah (72) dan pada THI berbeda tidak ditemukan perbedaan suhu dipermukaan tubuh ayam pada bagian pial. Perbedaan suhu permukaan tubuh ayam tampak berbeda pada bagian jengger, bulu, dan shank. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Hj. Tuti Widjastuti, MS., dan Andi Mushawwir, S.Pt., M.P., serta kepada dosen pembahas Endang Sudjana, S.Pt., MP., Dr. Rahmat Wiradimadja, S.Pt.,M.Si., Dr. Ir. Diding Latifudin, M.Si. Kepada kedua Orang tua penulis sendiri yaitu H. Rusdi dan Hj. Yusmaniar, Kepada semua saudara penulis, dan seluruh keluarga besar. Selanjutnya kepada Dosen Wali Deny Saefulhadjar S.Pt., M.Si., kepada Dekan Fakultas Peternakan Univesitas Padjadjaran Prof. Husmy Yurmiati, kepada seluruh dosen dan staf di Fakultas Peternakan, kepada semua rekan mahasiswa Fakultas Peternakan Brahman 2009, mahasiswa senior dan junior Fakultas Peternakan dan terkhusus kepada rekan mahasiswa kelas E 2009, kepada rekan mahasiswa Universitas Padjadjaran secara umum, kepada rekan mahasiswa UKM UPBM Unpad, rekan mahasiswa Pondok Komala, rekan mahasiswa Rami 2009, dan rekan mahasiswa PACE atas semua dukungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materi. Penulis berharap hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. DAFTAR PUSTAKA Aengwanich, W Effects of High Environmental Temperature on Blood Indices ofthai Indigenous Chickens, Thai Indigenous Chickens Crossbred and Broilers. International Journal of Poultry Science. 6: Andi Mushawwir dan D. Latipudin Respon Fisiologi Thermoregulasi Ayam Ras Petelur Fase Grower dan Layer. Proceeding of National Seminar on Zootechniques of Indogenous Resourches Development, Semarang. Andi Mushawwir dan D. Latipudin Biologi Sintesis Telur, perspektif Fisologi, Biokimia dan Molekuler Produksi Telur. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Cangar, O., J.M. Aerts, J. Buyse, and D. Berckmans Quantification of the Spatial Distribution of Surface Temperatures of Broilers. Poultry Science. 87: Dawson, W. R., and G. C. Whittow Regulation of body temperature dalam G. C. Whittow : Sturkie s Avian Physiology. Academic Press, New York, NY. Pages
8 Franco,D. J Effect of heat stres of production, physiologicaland metabolic parameters in three varieties of laying hens. PhD Dissertation, Univ. of Nebraska, Lincoln. Havenstein, G. B., P. R. Ferket, J. L. Grimes, M. A. Qureshi, and K. E. Nestor Comparison of the performance of 1966-versus 2003-type turkeys when fed representative 1966 and 2003 turkey diet: Growth rate, livability, and feed conversion. Poult. Sci. 86: Mutaf, S., and N. Seber The Effect of Insulation Level of Theconstruction Elements and Evaporative Cooling Systems in Thepoultry Houses on Laying Hen Performance in Hot Climate. Pages in Proc. 31st Commission International de l Organisation Scientifique du Travail en Agriculture-International Commission of Agricultural Engineering (CIOSTA-CIGR) V. F. und T. MullerbaderGmbH, Filderstadt, Germany. Mutaf, S., N. Şeber Kahraman, and M. Z. Fırat Surface Wetting and Its Effect on Body and Surface Temperatures of Domestic Laying Hens at Different Thermal Conditions. Poultry Science 87: Rahardja, D.P Fisiologi Lingkungan. Universitas Hasanuddin. Makassar. Shinder, D., M. Rusal, J. Tanny, S. Druyan, and S. Yahav Thermoregulatory Responses of Chicks (Gallus domesticus) to Low Ambient Temperatures at an Early Age.. Poultry Science. 86: Tan, G.Y., L. Yang, Y.-Q. Fu, J.H. Feng, and M.H. Zhang Effects of different acute high ambient temperatures on function of hepatic mitochondrial respiration, antioxidative enzymes, and oxidative injury in broiler chickens. Poultry Science. 89: Yahav, S., A. Straschnow, D. Luger, D. Shinder, J. Tanny, and S. Cohen Ventilation, sensible heat loss, broiler energy, and water balance under harsh environmental conditions. Poult. Sci. 83: Yahav, S., M. Rusal, and D. Shinder The Effect of Ventilation on Performance Yanagi, T. Jr., H. Xin, and R. S. Gates Optimization of partial surface wetting to cool caged laying hens. Appl. Eng. Agric. 45:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hen Day Production (HDP) ayam petelur pada THI yang berbeda (kuningan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hen Day Production (HDP) Hen Day Production (HDP) ayam petelur pada THI yang berbeda (kuningan dan Cililin) berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel
Lebih terperinciRESPON FISIOLOGI THERMOREGULASI AYAM RAS PETELUR FASE GROWER DAN LAYER A. Mushawwir dan D. Latipudin Laboratory of Animal Physiology and Biochemistry, Animal Science Faculty, Universitas Padjadjaran, Bandung
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. layer sebanyak 120 ekor untuk pengukuran thermoregulasi dan 7500 ekor untuk
BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian dan Alat Penelitian 1.1.1. Objek Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian terdiri dari ayam petelur fase layer sebanyak 120 ekor untuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe
Lebih terperinciRESPON FISIOLOGIS AYAM PETELUR FASE GROWER PADA KEPADATAN KANDANG YANG BERBEDA
RESPON FISIOLOGIS AYAM PETELUR FASE GROWER PADA KEPADATAN KANDANG YANG BERBEDA Physiological Response Growing Phase Laying Hens in The Different Stocking Density Rosaliya Imelda a, Sri Suharyati b, Veronica
Lebih terperinciPengaruh Perbedaan Transportasi Sistem M-CLOVE dengan Konvensional dan Jenis Kelamin terhadap Respon Fisiologis Ayam Broiler
Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan ISSN 2303-2227 Vol. 04 No. 1 Januari 2016 Hlm: 204-211 Pengaruh Perbedaan Transportasi Sistem M-CLOVE dengan Konvensional dan Jenis Kelamin terhadap
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN TEMPERATURE HUMIDITY INDEX (THI) TERHADAP KUALITAS EKSTERIOR DAN TEBAL KERABANG TELUR AYAM RAS
PENGARUH PERBEDAAN TEMPERATURE HUMIDITY INDEX (THI) TERHADAP KUALITAS EKSTERIOR DAN TEBAL KERABANG TELUR AYAM RAS (THE EFFECT OF TEMPERATURE HUMIDITY INDEX (THI) ON THE EXTERIOR QUALITY AND EGG SHELL OF
Lebih terperinciRESPON FISIOLOGIS AYAM JANTAN TIPE MEDIUM DI KANDANG PANGGUNG DENGAN KEPADATAN BERBEDA
RESPON FISIOLOGIS AYAM JANTAN TIPE MEDIUM DI KANDANG PANGGUNG DENGAN KEPADATAN BERBEDA Tri Yunike a, Sri Suharyati b, dan Khaira Nova b a The Student of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk hasil peternakan yang berupa protein hewani juga semakin meningkat. Produk hasil
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES DAN BIOKIMIA NUTRISI PADA TERNAK OLEH : NOVI MAYASARI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAD PADJADJARAN
HUBUNGAN STRES DAN BIOKIMIA NUTRISI PADA TERNAK OLEH : NOVI MAYASARI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAD PADJADJARAN QUESTION???? STRES BIOKIMIA NUTRISI PENDAHULUAN STRES : perubahan keseimbangan biologis
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lingkungan Mikro Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lingkungan Mikro Lokasi Penelitian Berdasarkan pengambilan data selama penelitian yang berlangsung mulai pukul 06.00 sampai pukul 16.00 WIB, data yang diperoleh menunjukkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Ciri-ciri ayam ras petelur produktif adalah jengger dan pial besar,
Lebih terperinciEFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD
EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD Reny Puspa Wijayanti 1, Woro Busono 2 and Rositawati Indrati 2 1. Student at Faculty Animal Husbandry University of Brawijaya 2.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak
22 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Lingkungan Mikro Suhu dan kelembaban udara merupakan suatu unsur lingkungan mikro yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak homeothermic,
Lebih terperinciPengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.
Sains Peternakan Vol. 9 (2), September 2011: 77-81 ISSN 1693-8828 Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower Dede Risnajati Jurusan
Lebih terperinciPENAMPILAN BROILER JANTAN DAN BETINA YANG DIPELIHARA PADA DUA TIPE KANDANG BERBEDA
PENAMPILAN BROILER JANTAN DAN BETINA YANG DIPELIHARA PADA DUA TIPE KANDANG BERBEDA Yuni Ermawati*, Rini Nurhayati*, dan Titim Rahmawati** *Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Bukit Tegalepek
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh Puyuh yang digunakan dalam penilitian ini adalah Coturnix-coturnix japonica betina periode bertelur. Konsumsi pakan per hari, bobot
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Ayam tipe medium atau disebut juga ayam tipe dwiguna selain sebagai ternak penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging (Suprianto,2002).
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Pengamatan tingkah laku pada ayam broiler di kandang tertutup dengan perlakuan suhu dan warna cahaya yang berbeda dilaksanakan dengan menggunakan metode scan sampling.
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH HITAM DALAM RANSUM TERHADAP TINGKAH LAKU PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)
PENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH HITAM DALAM RANSUM TERHADAP TINGKAH LAKU PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) SKRIPSI Oleh AHMAD KHOIRUDIN PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi, permintaan masyarakat akan produkproduk peternakan
Lebih terperinciSKRIPSI PERFORMANS KELINCI YANG DIPELIHARA PADA KEPADATAN TERNAK DAN PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN YANG BERBEDA
SKRIPSI PERFORMANS KELINCI YANG DIPELIHARA PADA KEPADATAN TERNAK DAN PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN YANG BERBEDA I PUTU MAHA CANDRADIARTA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciPENGARUH NAUNGAN TERHADAP RESPONS TERMOREGULASI DAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETTAWA
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP RESPONS TERMOREGULASI DAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETTAWA Arif Qisthon dan Sri Suharyati Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Prof. Sumantri
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Indonesia selama ini banyak dilakukan dengan sistem semi intensif.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Itik merupakan hewan yang terbiasa hidup di kolam air untuk minum dan berenang dalam upaya menurunkan suhu tubuh. Sistem pemeliharaan itik di Indonesia selama ini banyak
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI COOLING PAD BERBAHAN SUMBU KOMPOR DENGAN PENAMBAHAN VARIASI DUCTING BERBENTUK SILINDER DAN BALOK ABSTRAK
STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI COOLING PAD BERBAHAN SUMBU KOMPOR DENGAN PENAMBAHAN VARIASI DUCTING BERBENTUK SILINDER DAN BALOK Oleh Dosen Pembimbing : I Made Yudha Permata : Ir. Hendra Wijaksana, MSc
Lebih terperinciUJI PRESTASI PENDINGINAN EVAPORASI KONTAK TIDAK LANGSUNG (INDIRECT EVAPORATIVE COOLING) DENGAN VARIASI TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN AIR
Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015 UJI PRESTASI PENDINGINAN EVAPORASI KONTAK TIDAK LANGSUNG (INDIRECT EVAPORATIVE COOLING) DENGAN VARIASI TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN AIR *Cahyo Hardanto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Termoregulasi Sapi Perah Termoregulasi adalah pengaturan suhu tubuh yang bergantung kepada produksi panas melalui metabolisme dan pelepasan panas tersebut ke lingkungan,
Lebih terperinciPengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)
Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher) The Effect of Continued Substitution of Tofu on Basal Feed (BR-2) on The
Lebih terperinciPROFIL ALBUMIN DAN GLOBULIN DARAH AYAM PETELUR FASE LAYER PADA TEMPERATUR HUMIDITY INDEX YANG BERBEDA
Profil Albumin dan Globulin Darah Ayam Petelur...Asti PROFIL ALBUMIN DAN GLOBULIN DARAH AYAM PETELUR FASE LAYER PADA TEMPERATUR HUMIDITY INDEX YANG BERBEDA PROFILE OF ALBUMIN AND BLOOD GLOBULIN OF THE
Lebih terperinciRegulasi Panas Tubuh Ayam Ras Petelur Fase Grower dan Layer (Diding Latipudin dan Andi Mushawwir)
I S S N 1 9 7 8 3 0 0 0 Jurnal Sain Peternakan Indonesia (Indonesia Animal Science Journal) V O L U M E 6, N O. 2 J U L I D E S E M B E R 2 0 1 1 Regulasi Panas Tubuh Ayam Ras Petelur Fase Grower dan Layer
Lebih terperincilaboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA
laboratorium FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA Kuliah Perdana FISIOLOGI TERNAK Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Staf Laboratorium 1. Dr. Ir. Lovita Adriani, M.S. (Kepala Lab.) 2. Ir. Heni St. Mainah,
Lebih terperinciIsroli, H. Pratikno, dan R. H. Listyorini Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS DAN LAMA CEKAMAN PANAS TERHADAP LAJU METABOLISME DAN KONSUMSI OKSIGEN PADA AYAM BROILER PERIODE STARTER (The effect of Intencity and Duration of Heat Exposure on Metabolism Rate and
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI
PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPenampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter
Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Abdul Azis, Anie Insulistyowati, Pudji Rahaju dan Afriani 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan produksi
Lebih terperinciPerforma Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar
PERFORMA PRODUKSI PUYUH PETELUR (Coturnix-coturnix Japonica) HASIL PERSILANGAN WARNA BULU HITAM DAN COKLAT THE PRODUCTION PERFORMANCE OF LAYING QUAIL (Coturnix-coturnix Japonica) COME FROM BLACK AND BROWN
Lebih terperinciKADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH
KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Lebih terperinciSKIPSI. Oleh: AFIT SETIAWAN
PENGARUH FREKUENSI DAN PERIODE PEMBERIAN PAKAN TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI METABOLISME AYAM BURAS SUPER UMUR 3-12 MINGGU YANG DIPELIHARA DI KANDANG SISTEM TERBUKA SKIPSI Oleh: AFIT SETIAWAN PROGRAM
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Ransum Ransum penelitian disusun berdasarkan rekomendasi Leeson dan Summers (2005) dan dibagi dalam dua periode, yakni periode starter (0-18 hari) dan periode finisher (19-35
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI COOLING PAD BERBAHAN SUMBU KOMPOR TANPA DUCTING DAN DENGAN DUCTING ABSTRAK
STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI COOLING PAD BERBAHAN SUMBU KOMPOR TANPA DUCTING DAN DENGAN DUCTING Oleh Dosen Pembimbing : A A Dwi Swantika : Ir. Hendra Wijaksana, MSc : Ketut Astawa,ST.MT ABSTRAK Pendinginan
Lebih terperinciKONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU METABOLISME AYAM KAMPUNG PADA BOBOT BADAN DAN WAKTU PENGUKURAN BERBEDA SKRIPSI. Oleh :
KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU METABOLISME AYAM KAMPUNG PADA BOBOT BADAN DAN WAKTU PENGUKURAN BERBEDA SKRIPSI Oleh : WILDAN ALFIARDI SULAIMAN 23010111130101 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan jumlah penduduk serta semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap tahunnya. Konsumsi protein
Lebih terperinciPENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER
PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER Oleh : 2005/187249/PT/04996 SKRIPSI Diserahkan guna memenuhi sebagian syarat yang diperlukan
Lebih terperinciPENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER
PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER STOCKING DENSITY EFFECT ON PRODUCTION PERFORMANCE OF LAYING CHICKEN IN THE EARLY GROWER Dwi Erfif Gustira a, Riyanti
Lebih terperinciPENDAHULUAN. relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam broiler merupakan ayam ras pedaging yang waktu pemeliharaannya relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam broiler perlu ditingkatkan
Lebih terperinciRESPON FISIOLOGIS DOMBA YANG DIBERI MINYAK IKAN DALAM BENTUK SABUN KALSIUM
RESPON FISIOLOGIS DOMBA YANG DIBERI MINYAK IKAN DALAM BENTUK SABUN KALSIUM SKRIPSI R. LU LUUL AWABIEN PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 RINGKASAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Ayam Ras petelur Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.
Lebih terperinciPengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan terhadap Performan Layer Periode Starter
Sains Peternakan Vol. 9 (1), Maret 2011: 20-24 ISSN 1693-8828 Pengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan terhadap Performan Layer Periode Starter Dede Risnajati Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciPERFORMA AYAM SKRIPSI
PERFORMA AYAM PETELUR UMUR 21-27 MINGGU YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH (Piper betle Linn.) PADA AIR MINUM SKRIPSI RIKO YULRAHMEN PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciPROFIL HEMATOLOGIS AYAM PETELUR YANG DIBERI KITOSAN DAN TANPA KITOSAN PADA KONDISI UPPER THERMONEUTRAL ZONE
PROFIL HEMATOLOGIS AYAM PETELUR YANG DIBERI KITOSAN DAN TANPA KITOSAN PADA KONDISI UPPER THERMONEUTRAL ZONE THE PROFILE OF HEMATOLOGY OF LAYING HEN FED CHITOSAN AND NOT CHITOSAN IN THE CONDITION OF UPPER
Lebih terperincikonsentrat dengan kandungan TDN berbeda. Enam ekor sapi dara FH digunakan pada penelitian ini. Sebanyak enam perlakukan yang digunakan merupakan
RINGKASAN DADANG SUHERMAN. Penentuan Suhu Kritis Atas pada Sapi Perah Dara Berdasarkan Respon Fisiologis dengan Manajemen Pakan melalui Simulasi Artificial Neural Network. Dibimbing oleh BAGUS P PURWANTO,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan telur terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk memenuhi
Lebih terperinciPerforma Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase
PERFORMA PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PETELUR BETINA SILANGAN WARNA BULU COKLAT DAN HITAM DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN GROWTH PERFORMANCE (Coturnix coturnix japonica)
Lebih terperinciPENGARUH TEMPAT MINUM NIPPLE DAN PARALON TERHADAP AWAL PRODUKSI FASE GROWER AYAM PETELUR
PENGARUH TEMPAT MINUM NIPPLE DAN PARALON TERHADAP AWAL PRODUKSI FASE GROWER AYAM PETELUR Wahyu Kolifah Mahasiswa Program Studi Ilmu Ternak Fakultas Peternakan Universitas Islam Balitar Jl. Majapahit No.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh Puyuh merupakan salah satu komoditi unggas sebagai penghasil telur dan daging yang mendukung ketersediaan protein hewani yang murah serta mudah didapat (Permentan,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Manajemen Pemeliharaan Breeder Strain broiler breeder yang digunakan dalam penelitian ini ialah Cobb 500, Ross 308 dan Hubbard Classic. Ayam ayam tersebut dipelihara di kandang
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI PENYAJIAN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMANS AYAM KAMPUNG SUPER SKRIPSI. Oleh NIANURAISAH
PENGARUH FREKUENSI PENYAJIAN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMANS AYAM KAMPUNG SUPER SKRIPSI Oleh NIANURAISAH PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata ala
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata ala atas berkat rahmat dan hidayah-nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tak lupa juga, shalawat serta salam tetap tercurah
Lebih terperinciPengaruh Jumlah Ayam Per Induk Buatan Terhadap Performan Ayam Petelur Strain Isa Brown Periode Starter
Sains Peternakan Vol. 12 (1), Maret 2014: 10-14 ISSN 1693-8828 Pengaruh Jumlah Ayam Per Induk Buatan Terhadap Performan Ayam Petelur Strain Isa Brown Periode Starter D. Risnajati Jurusan Produksi Ternak,
Lebih terperinciPEMBERIAN PAKAN TERBATAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMA AYAM PETELUR TIPE MEDIUM PADA FASE PRODUKSI KEDUA
PEMBERIAN PAKAN TERBATAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMA AYAM PETELUR TIPE MEDIUM PADA FASE PRODUKSI KEDUA (Restricted Feeding and Its Implication on the Performance of Medium Type Layers at Second
Lebih terperinciPerforma Produksi Telur Turunan Pertama (F1) Persilangan Ayam Arab dan Ayam Kampung yang Diberi Ransum dengan Level Protein Berbeda
18 Performa Produksi Telur Turunan Pertama (F1) Persilangan Ayam Arab dan Ayam Kampung yang Diberi Ransum dengan Level Protein Berbeda Husmaini dan Sabrina Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Faktor manajemen lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak. Suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi fisiologis ternak akan membuat
Lebih terperinciDAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH
DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH
PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang penting diperhatikan
Lebih terperinciPERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA
PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA THE PERFORMANCE OF QUAIL S EGG (Coturnix coturnix japonica) PRODUCTION THAT MAINTAINED IN DIFFERENT
Lebih terperinciPERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL
SKRIPSI PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL Oleh: Hermansyah 11181103870 PROGRAM STUDIPETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciR. T. Hertamawati Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember, Jember ABSTRAK. Kata kunci : pembatasan pakan, produksi telur, fase grower, puyuh
PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix Coturnix Japonica) DENGAN PEMBERIAN PAKAN SECARA TERBATAS PADA SAAT PERTUMBUHAN SAMPAI DEWASA KELAMIN [The Egg Production of Laying Quail (Coturnix Coturnix Japonica) Raised
Lebih terperinciPENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT
PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING Hardianti 1, Andi Faisal Suddin 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciDulatip Natawihardja Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang ABSTRAK
Perbandingan Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok pada Ayam Broiler dan Ayam Petelur Tipe Medium pada Umur yang Sama serta Pengaruhnya terhadap Efisiensi Penggunaan Energi (Dulatip Natawihardja) ABSTRAK
Lebih terperinciGambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Lingkungan Tempat Penelitian Pemeliharaan puyuh dilakukan pada kandang battery koloni yang terdiri dari sembilan petak dengan ukuran panjang 62 cm, lebar 50 cm, dan tinggi
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TAMANSISWA
Dosen Waktu : Ir. Zasmeli Suhaemi, MP : Take Home ZUL ASPI Ceritakanlah dengan ringkas apa saja peran pemerintah dalam memajukan iklim perunggasan di Sumatera Barat. Unggas adalah hewan berdarah panas,
Lebih terperinciTHERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY
THERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY Oleh : Suhardi, S.Pt.,MP Pembibitan Ternak Unggas AYAM KURANG TOLERAN TERHADAP PERUBAHAN SUHU LINGKUNGAN, SEHINGGA LEBIH SULIT MELAKUKAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN SUHU
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE
ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di Peternakan Plasma Sri Budi Ratini, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggul dari tetuanya (Sudaryani dan Santosa, 2000). Menurut Suharno (2012)
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pebibit Ayam pebibit adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan keturunan yang mempunyai kualitas genetik yang sama atau lebih unggul dari tetuanya
Lebih terperinciTepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM SENTUL THE EFFECT OF TOFU WASTE MEAL IN RATIONS ON PERFORMANCES OF SENTUL CHICKENS Dede Yusuf Kadarsyah*, Wiwin Tanwiriah **, Indrawati
Lebih terperinciPENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT
PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING Hardianti 1, Andi Faisal Suddin 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciPROFIL PROTEIN TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH AYAM PETELUR FASE LAYER PADA TEMPERATURE HUMIDITY INDEX YANG BERBEDA
PROFIL PROTEIN TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH AYAM PETELUR FASE LAYER PADA TEMPERATURE HUMIDITY INDEX YANG BERBEDA (TOTAL PROTEIN AND BLOOD TRIGLYCERIDE PROFILES OF THE LAYING HENS ON DIFFERENT TEMPERATURE
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TAMANSISWA
DERI AGUNG Ada banyak faktor pembatas dalam beternak unggas Di Indonesia, sebutkan faktor-faktor pembatas tersebut sekaligus solusinya. Pada tiga rangkaian keterkaitan dalam pengelolaan peternakan unggas,
Lebih terperinciOleh Andi Mushawwir, Diding Latipudin, An An Yulianti, Delima Nurrasyidah ABSTRACT PENDAHULUAN
Profil RNA retikulosit dan Aktivitas Glikogenolisis melalui Jalur camp (Adenine Monophosphate Cyclic) Domba Ekor Gemuk yang Mengalami Stress Transportasi Oleh Andi Mushawwir, Diding Latipudin, An An Yulianti,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta ala
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahlimpahkan
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI DAN AWAL PEMBERIAN PAKAN TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA PUYUH BETINA (Coturnix coturnix japonica) SKRIPSI.
PENGARUH FREKUENSI DAN AWAL PEMBERIAN PAKAN TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA PUYUH BETINA (Coturnix coturnix japonica) SKRIPSI Oleh NOVIA RANI PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH UNSUR CUACA TERHADAP RESPON FISIOLOGIS DAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH PFH DI DESA DESA CIBOGO DAN LANGENSARI, LEMBANG, BANDUNG BARAT
STUDI PENGARUH UNSUR CUACA TERHADAP RESPON FISIOLOGIS DAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH PFH DI DESA DESA CIBOGO DAN LANGENSARI, LEMBANG, BANDUNG BARAT SKRIPSI ADI RAKHMAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian DOC yang dipelihara pada penelitian ini sebanyak 1000 ekor. DOC memiliki bobot badan yang seragam dengan rataan 37 g/ekor. Kondisi DOC sehat dengan
Lebih terperinciT. Widjastuti dan R. Kartasudjana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung ABSTRAK. ); 85% ad libitum (R 4
PENGARUH PEMBATASAN RANSUM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMA PUYUH PETELUR PADA FASE PRODUKSI PERTAMA [The Effect of Restricted Feeding and Its Implication on the Performance of Coturnix-coturnix japonica
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena, menghasilkan produk peternakan seperti telur dan daging yang memiliki kandungan protein hewani
Lebih terperinciYunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.
Jurnal Agribisnis Peternakan, Vo.1, No.1, April 2005 Performans Ayam Broiler yang Diberi Berbagai Tingkat Protein Hewani Dalam Ransum (Performance of Broiler Applied by Various Levels of Animal Protein
Lebih terperinciPERBEDAAN JUMLAH PEMBERIAN RANSUM HARIAN DAN LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP PERFORMAN AYAM PETELUR UMUR MINGGU
SKRIPSI PERBEDAAN JUMLAH PEMBERIAN RANSUM HARIAN DAN LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP PERFORMAN AYAM PETELUR UMUR 33-37 MINGGU Oleh: Alfizar Rizki 11081102341 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS AWAL PENELURAN BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)
Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 23 32 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS AWAL PENELURAN
Lebih terperinciPENGUJIAN DIRECT EVAPORATIVE COOLING POSISI VERTIKAL DENGAN ALIRAN SEARAH
PENGUJIAN DIRECT EVAPORATIVE COOLING POSISI VERTIKAL DENGAN ALIRAN SEARAH *Feliks Lou Meno Sitopu 1, Bambang Yunianto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen
Lebih terperinciPENAMBAHAN Lactobacillus sp. DAN INULIN DARI UMBI DAHLIA DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN LEMAK KASAR DAN MASSA LEMAK TELUR PADA AYAM KEDU SKRIPSI
PENAMBAHAN Lactobacillus sp. DAN INULIN DARI UMBI DAHLIA DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN LEMAK KASAR DAN MASSA LEMAK TELUR PADA AYAM KEDU SKRIPSI Oleh IKA LUCIANA WIDIA ASTUTI PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
Lebih terperinciPENGARUH PENYIRAMAN DAN PENGANGINAN TERHADAP RESPON TERMOREGULASI DAN TINGKAT KONSUMSI PAKAN SAPI FRIES HOLLAND DARA SKRIPSI
PENGARUH PENYIRAMAN DAN PENGANGINAN TERHADAP RESPON TERMOREGULASI DAN TINGKAT KONSUMSI PAKAN SAPI FRIES HOLLAND DARA SKRIPSI MUHAMMAD ISMAIL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang berkembang pesat saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014)
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha peternakan ayam broiler merupakan usaha subsektor peternakan yang berkembang pesat saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014) populasi ayam broiler
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli
EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli SKRIPSI PUTRI MULYA SARI PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Jantan Tipe Medium Berdasarkan bobot maksimum yang dapat dicapai oleh ayam terdapat tiga tipe ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan (Babcock,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan rata-rata berat badan 1037±47,305 gram. Itik diperoleh
Lebih terperinciPROGRAM PENCAHAYAAN (Lighting) TIM BROILER MANAGEMENT 2017
PROGRAM PENCAHAYAAN (Lighting) TIM BROILER MANAGEMENT 2017 FUNGSI DAN MANFAAT Fungsi pencahayaan pada pemeliharaan broiler adalah : o Penerangan : agar anak ayam dapat melihat tempat pakan dan minum serta
Lebih terperinciSudjatinah, H.T. Astuti dan S. S. Maryuni Fakultas Peternakan Universitas Semarang, Semarang ABSTRAK
RESPON PRODUKSI TELUR AKIBAT PENERAPAN PROGAM RONTOK BULU PAKSA PADA AYAM PETELUR AFKIR (Egg Production Response to the Application of the Force Molting Progam in Layer during Post Production Phase) Sudjatinah,
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Tepung Kunyit...Rafinzyah Umay Adha
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BETINA SENTUL PUTIH PADA PERIODE GROWER (8-16 MINGGU) THE EFFECT OF ADDITION OF Curcuma domestica Val MEAL
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi dapat merupakan masalah serius pada pengembangan ayam broiler di daerah tropis. Suhu rata-rata
Lebih terperinciPENDUGAAN UMUR BERDASARKAN PERGANTIAN BULU PADA ITIK BETINA LOKAL PERIODE INDUKAN SKRIPSI NOVI GIANTI LOKOLLO
PENDUGAAN UMUR BERDASARKAN PERGANTIAN BULU PADA ITIK BETINA LOKAL PERIODE INDUKAN SKRIPSI NOVI GIANTI LOKOLLO DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinci