TINJAUAN PUSTAKA. Genus : Glycine Ordo : Polypetales. Subgenus : Soja Famili : Leguminosae
|
|
- Ratna Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max Merr.), di alam tidak terdapat sebagai tumbuhan liar, diduga berasal dari hibridisasi antara Glycine ussuriensis (Regel.) yang terdapat liar di seluruh Asia bagian timur, dan Glycine tomentosa (Benth.) yang tumbuh liar di Cina bagian selatan. Kedelai sudah lama dibudidayakan di indonesia, khususnya di Jawa dan Bali (Koens 1949, Purseglove 1969). Menurut Hidayat (1985) kedelai (G. max) yang dibudidayakan di Indonesia merupakan tanaman semusim, tumbuh tegak dengan tinggi cm, dapat bercabang sedikit atau banyak tergantung kultivar dan lingkungan hidup, memiliki daun tunggal dan daun bertiga; daunnya kebanyakan ditumbuhi bulu (trikoma) berwarna abu-abu atau coklat yang tidak telalu padat, walaupun ada yang tidak berbulu; bunganya berkelompok, terdapat 5 sampai 35 bunga tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai. Setiap polong matang berisi satu sampai lima biji; umur tanaman antara hari. Kedelai introduksi umumya tidak memiliki atau memiliki sedikit percabangan dan sebagian bertrikoma padat baik pada daun maupun polong. Klasifikasi dari G. max menurut Merrill adalah: Klas : Dycotyledone Genus : Glycine Ordo : Polypetales Subgenus : Soja Famili : Leguminosae Spesies : max Komponen lingkungan yang menjadi penentu keberhasilan produksi kedelai adalah faktor iklim (suhu, sinar matahari, curah hujan, distribusi air), kesuburan tanah (fisiko-kimia dan biologi), sifat lain tanah (solum, tekstur, ph, ketersediaan hara, kelembaban, bahan organik, drainase dan aerasi), serta mikrobiologi tanah. Toleransi kemasaman tanah (ph tanah) bagi kedelai adalah Kedelai dapat tumbuh pada ph dibawah itu, namun pertumbuhan sangat terhambat karena keracunan alumunium serta pertumbuhan bakteri bintil dan proses nitrifiksai akan berjalan kurang baik. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar mm selama musim tanam. Suhu yang sesuai untuk pertumbuhan kedelai berkisar antara C Perkecambahan optimum terjadi pada suhu 30 0 C. Pada kondisi lingkungan optimum biji kedelai dapat
2 5 berkecambah setelah empat hari ditanam. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik sampai ketinggian m dpl. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa hasil kedelai lebih tinggi pada dataran tinggi dibandingkan dengan dataran rendah. Memasuki periode pengisian polong suhu harian yang baik untuk pertanaman kedelai adalah tidak melebihi 35 0 C dengan kelembaban nisbi yang relatif rendah (±70%) (Purwono & Purnamawati 2007). Beberapa Penyakit Penting pada Kedelai Penurunan produksi tanaman kedelai disebabkan oleh beberapa hal. Satu di antaranya adalah penyakit, jenis penyakit dibagi menjadi dua yaitu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh faktor abiotik seperti kekurangan unsur hara, kekurangan cahaya, suhu ekstrim, ph yang tidak sesuai, dan penyakit yang disebabkan oleh biotik (patogen) yang dapat menular. Berbagai jenis patogen dari golongan cendawan, bakteri dan virus didapatkan menyerang kedelai di lapangan dan beberapa di antaranya merupakan patogen kunci yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kedelai. Layu Sclerotium (Sclerotium rolfsii Sacc.) Penyakit layu ini pertama ditemukan pada kedelai di Amerika tahun 1924, selanjutnya ditemukan di Brasil, Kanada, India. Pada tanaman yang sudah tua dapat menyebabkan layu, yang diikuti oleh mengeringnya daun dan membusuknya pangkal batang, akhirnya tanaman mati. Kelayuan dapat terjadi pada tanaman stadia vegetatif hingga stadia generatif. Gejala ketika kecambah belum muncul di permukaan tanah disebut preemergence damping-off dan ketika kecambah sudah muncul di permukaan tanah disebut postemergence damping-off. Penyakit ini sangat berbahaya jika terjadi pada biji kedelai di penyimpanan atau dalam pengiriman, karena satu dapat berkembang pada biji yang masih sehat. Penyebab layu ini adalah cendawan Sclerotium rolfsii (Semangun 1991) dan diklasifikasikan oleh Alexopoulos & Mims (1996) sebagai berikut: Klas : Basidiomycetes Genus : Sclerotium Ordo : Agaricales Spesies : rolfsii Famili : Typhulaceae
3 6 Patogen ini termasuk cendawan penghuni tanah dan mempunyai miselia bewarna putih terlihat pada pangkal batang. Sklerotia cendawan ini terbentuk pada miseliamiselia yang tumbuh, berwarna putih yang kemudian mengeras bewarna hitam kecoklatan. Patogen ini biasa menyerang tanaman pada umur 2-3 minggu; cendawan dapat tumbuh pada suhu C, optimal pada suhu 24 0 C; sklerotia (diameter 0,5-2 mm) dapat bertahan di dalam tanah hingga satu tahun, sangat resisten terhadap fungisida, tahan panas sampai 70 0 C dan tahan pembekuan (INTSOY 1982). Karat (Phakopsora pachyrhizi Syd.) Penyakit karat kedelai tersebar luas di seluruh Indonesia dan telah dilaporkan sejak tahun 1899 di Yogyakarta dan Surakarta. Pada tahun 1949 Boedjin (1960) menemukan penyakit karat pada kedelai, yang cendawannya diidentifikasi sebagai Phakopsora pachyrhizi (Syd.). Penyakit ini tersebar luas di Asia Tenggara dan Asia Timur, juga terdapat di Australia dan Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Karena dianggap merugikan, penyakit karat kedelai mendapat perhatian internasional yang cukup besar. Gejala tampak pada daun, tangkai daun dan kadang-kadang pada batang. Mula-mula terjadi bercak-bercak kecil kelabu atau bercak yang sedikit demi sedikit berubah menjadi coklat atau coklat tua. Bercak bersudut-sudut, karena dibatasi oleh pertulangan daun dekat tempat infeksi. Umumnya gejala karat mulamula tampak pada daun bagian bawah, lalu berkembang ke daun-daun yang lebih muda; cendawan karat dapat menginfeksi keping biji dan tanaman yang terserang berat daunnya lebih cepat gugur, sehingga hasil berkurang (Hsu & Wu 1968). Cendawan P. pachyrhizi mempunyai bentuk uredium agak bervariasi, berkisar dari putih suram, kuning kelam, atau coklat sampai coklat merah jambu tergantung faktor-faktor lingkungan, seperti cahaya, kelembaban, dan suhu. Uredospora bergerigi berbentuk bulat telor bewarna kuning keemasan sampai coklat muda. P. pachyrhizi menurut Alexopoulos & Mims (1996) diklasifikasikan sebagai berikut: Klas : Basidiomycetes Genus : Phakopsora Ordo : Uredinales Spesies : pachyrhizi Famili : Uromyces
4 7 Patogen dapat dipencarkan melalui bantuan angin dan percikan air hujan, dengan uredospora yang bertindak sebagai inokulum dari musim ke musim. Jika cuaca menguntungkan, uredospora akan berkecambah dan menginfeksi tanaman sehat. Uredospora akan berkecambah dan masuk langsung (penetrasi) ke dalam jaringan daun jika pada permukaan daun terdapat air bebas. Suhu optimum untuk perkecambahan uredospora adalah o C dengan embun selama jam; infeksi tidak terjadi apabila suhu lebih dari 27,5 0 C (Marcheti et al. 1975). Jika satu bercak rata-rata dapat memproduksi lebih dari uredospora dalam 4-6 minggu, dengan lebih dari 400 bercak mungkin akan terjadi serangan yang berat (Semangun 1991). Bercak Target (Corynespora cassiicola Berk. Et Curt) Wei. Penyakit ini tidak menimbulkan kerugian berarti di Indonesia (Hardaningsih 1990). Tetapi, di Amerika kerugian dapat mencapai % saat intensitas hujan tinggi sekitar bulan Agustus dan September (INTSOY 1982). Menurut Boosalis & Hamilton (1957) gejala penyakit dapat terjadi pada daun, tangkai daun, batang, polong, biji, bahkan akar. Pada daun terdapat bercak besar, cenderung bundar sampai tidak beraturan, bewarna coklat kemerahan dengan diameter mm, dikelilingi halo hijau pucat sampai kekuningan, jika bercak sudah tua dapat pecah menjadi lubang pada daun. Pada tangkai dan batang bewarna coklat tua, berbentuk bintik hingga memanjang, pada polong berbentuk bulat berdiameter sekitar 1 mm bewarna coklat pada pinggirnya dan coklat keunguan pada tengahnya. Jika serangan menembus polong akan terbentuk bercak coklat kehitaman pada biji. Penyebab penyakit ini adalah cendawan Corynespora cassiicola (Semangun 1991). Cendawan ini mempunyai miselium lurus memanjang putih pada awalnya dan berubah menjadi abu-abu gelap, terdiri dari 1 sampai 20 sekat dengan ukuran μm x 4-11 μm pada sekat ketiga sampai lima dengan rata-rata panjang sekat 125 sampai 200 μm x 8 μm dan dapat bertahan di tanah sampai 2 tahun; konidiofor bewarna coklat, tumbuh tunggal atau mengumpul dalam kelompok dengan banyak cabang; konidia biasanya halus, kecoklatan, mempunyai berbagai macam bentuk dengan silindris sebagai bentuk dasar; konidia dapat tumbuh
5 8 optimal pada suhu C (Seaman et al. 1965). Alexopoulos & Mims (1996) mengklasifikasikan cendawan C. cassiicola sebagai berikut: Klas : Ascomycetes Genus : Corynespora Ordo : Pleosporales Spesies: cassiicola Famili : Corynesporascaceae Antraknosa (Colletotrichum truncatum (Schw.) Antraknosa pada kedelai sudah cukup lama dikenal dan tersebar luas di Indonesia. Meskipun penyakit ini dianggap kurang merugikan, namun dalam cuaca lembab kerugian yang ditimbulkan cukup berarti. Semua stadia kedelai baik vegetatif maupun generatif dapat terserang. Gejala penyakit biasa tampak pada batang, tangkai polong, dan polong. Daun juga dapat terserang namun tidak menimbulkan gejala atau kemungkinan gejala yang tidak jelas. Penyakit ini dapat meningkat pesat pada cuaca lembab, jika musim hujan intensitasnya dapat sangat tinggi; cabang dan daun bagian bawah akan mati, polong akan bewarna coklat kehitaman dan biji bebercak hitam, bewarna coklat gelap; bagian yang terserang dapat ditutupi tubuh buah hitam (aservuli) yang dilengkapi dengan seta bewarna hitam yang dapat dilihat dengan mata telanjang; serangan pada benih menyebabkan benih gagal berkecambah (busuk benih), preemergence dampingoff dan postemergence damping-off (Tiffany & Gilman 1954). Penyebab penyakit antraknosa adalah Colletotrichum truncatum atau Colletotrichum dematium var. truncatum yang mempunyai aservulus bewarna hitam dengan bentuk yang tidak teratur dengan seta bewarna coklat kehitaman dengan panjang μm x 3-8 μm (Semangun 1991). Klasifikasi cendawan C. truncatum menurut Alexopoulos & Mims (1996) adalah: Klas : Ascomycetes Genus : Colletotrichum Ordo : Phyllachorales Spesies : truncatum Famili : Phyllachoraceae Menurut Tiffany (1951) cendawan ini merupakan parasit lemah dan dapat bertahan pada sisa tanaman sedangkan konidia hanya dapat bertahan sebentar pada udara bebas karena sensitif terhadap kekeringan. Lima jam pengeringan dapat mengurangi perkecambahan konidia sampai 98%. Satu konidia dibentuk pada satu konidiofor, konidia hialin, satu sel, bengkok, ujung tumpul dengan
6 9 ukuran μm x 3-4,5 μm. Konidia cendawan dapat tumbuh pada suhu C, pemencaran konidia dibantu dengan air karena konidia terikat oleh massa lendir. Bercak Daun Cercospora (Cercospora sojina Hara.) Penyakit ini juga disebut bercak mata katak (frog eye spot). Penyakit ini pertama dilaporkan di Jepang tahun 1915 kemudian di Amerika tahun 1924 dan mulai tersebar di Indonesia tahun 1985; kehilangan ekonomi dapat mencapai 15% disebabkan oleh penyakit ini, kualitas benih menurun karena perubahan warna dan persentase perkecambahan rendah (INTSOY 1982). Bercak mata katak ini merupakan penyakit primer pada daun meskipun infeksi dapat terjadi pada batang, polong dan benih. Bercak bewarna coklat muda sampai keabu-abuan, dengan tepi coklat kemerahan, sedangkan pada daun tua bercak bewarna coklat tua dengan bagian tengah yang lebih tua. Di sekitar bercak tidak terdapat zona klorosis, dengan diameter bercak 1-5 mm. Gejala pada batang sangat sedikit dan sangat terlihat jelas dengan mata pada saat menjelang panen; bercak bewarna merah tua dengan pinggiran coklat tua sampai hitam; pada polong bercak berbentuk bundar lonjong berwarna coklat kemerahan dengan pinggiran bewarna coklat tua (Semangun 1991). Penyebab penyakit ini adalah Cercospora sojina Hara. (Syn. C. Daizu, Miura) (Lehman 1928). Alexopoulos & Mims (1996) mengklasifikasikan cendawan C. sojina sebagai berikut: Klas : Ascomycetes Genus : Cercospora Ordo : Mycosphaerellales Spesies : sojina Famili : Mycosphaerellaceae Cendawan ini mempunyai konidiofor yang keluar dari stroma tipis, bewarna coklat muda hingga coklat tua berukuran μm x 4-6 μm dengan 1-4 septa yang jelas; konidia tumbuh pada ujung konidiofor secara vialid; satu konidiofor menghasilkan 1-11 konidia; konidia mempunyai 0-10 septa, hialin, lonjong dengan ujung meruncing; konidia mempunyai ukuran μm x 6-8 μm; variasi bentuk konidia dan konidiofor tergantung pada jenis substrat tempat cendawan tersebut tumbuh (INTSOY 1982). Cendawan dapat bertahan dalam biji dan
7 10 mengurangi kemampuan perkecambahan biji; bercak pada kotiledon merupakan sumber inokulum primer untuk infeksi pada daun muda (Lehman 1928). Bercak Ungu Biji (Cercospora kikuchii Matsumoto et. Tomoyasu) Menurut INTSOY (1982) bercak ungu telah menyebar di seluruh dunia. Penyakit ini tidak mengurangi hasil tetapi jika intensitas tinggi dapat menyebabkan pewarnaan pada biji. Perubahan warna tidak merusak biji untuk diproses karena warnanya menghilang pada saat pemanasan. Perubahan warna bervariasi dari merah muda atau ungu pucat ke ungu tua. Daerah perubahan warna mempunyai berbagai ukuran dari bintik sampai bercak tidak teratur atau dapat menutupi seluruh permukaan kulit biji. Benih yang terinfeksi mengurangi persentase perkecambahan dan sering menghasilkan bibit yang sakit. Kotiledon yang terinfeksi menjadi keriput, berubah warna menjadi ungu tua. Infeksi ini dapat menyebar ke batang membentuk daerah nekrotik pada korset batang dan mematikan tanaman yang masih muda. Bibit dapat bertahan hidup jika intensitas serangan rendah, tapi pertumbuhannya akan terhambat. Penyebab penyakit bercak ungu adalah Cercospora kikuchii Matsumoto et. Tomoyasu (Semangun 1991). Cendawan ini mempunyai konidia hialin, sebagian besar seperti jarum atau ramping, lurus sampai melengkung dengan banyak variasi lengkungan, sering mengerucut di bagian ujung, dengan septa samar sepanjang 0-22 μm, berukuran dari μm x 1-6 μm; konidiofor cendawan ini bewarna coklat muda sampai coklat tua, sering bening (hialin) di bagian atas, biasanya sederhana, jarang bersepta, membengkok pada bagian konidia terbentuk, dan dapat terjadi secara tunggal tetapi lebih sering dalam kumpulan tiga sampai 20 atau lebih; konidiofor muncul dari stroma yang terdiri dari kumpulan sel bulat padat tidak teratur dan sebuah konidiofor berkembang pada akhir setiap rantai stroma (Lehman 1950). Klasifikasi cendawan Cercospora kikuchii menurut Alexopoulos & Mims (1996) adalah: Klas : Ascomycetes Genus : Cercospora Ordo : Mycosphaerellales Spesies : kikuchii Famili : Mycosphaerellaceae Penyebaran konidia melalui bantuan angin dan percikan air, penyebaran seperti ini yang memerlukan cuaca hangat dengan kelembaban tinggi; dalam
8 11 kurun waktu satu atau dua minggu setelah tanam di bawah kondisi hangat yang lembab, konidiofor dan konidia muncul pada bagian kotiledon, dan batang yang terinfeksi bertekstur beludru, dengan warna putih keabu-abuan (Lehman 1950). Busuk Batang, Rebah Semai (damping off), dan Hawar Daun Rhizoctonia (Rhizoctonia solani Keuhn.) Berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh Rhizoctonia, yaitu busuk akar dan batang, damping-off dan hawar daun, telah dilaporkan di semua daerah di dunia yang menanam kedelai. Penyakit ini biasanya terjadi di pembibitan dan tanaman muda. Pada lapisan kortikal luar pangkal batang, tajuk dan akar yang sudah tua muncul gejala khas bewarna coklat kemerahan; gejala tersebut dapat berkembang menjadi kanker, cekung berwarna coklat kemerahan; busuk akar dan batang adalah serangan di tanah yang paling parah dan dapat terjadi pada drainase tanah yang buruk; suhu optimum untuk perkembangan penyakit adalah antara C; penyakit busuk akar pada kedelai meningkat ketika tanaman tumbuh di tanah kekurangan kalsium, besi, magnesium, nitrogen, fosfor, belerang atau kombinasi dari mineral-mineral tersebut (Semangun 1991). Penyebab penyakit ini adalah Rhizoctonia solani yang merupakan cendawan saprofit penghuni tanah; pertumbuhan cendawan ini tergantung pada pasokan nutrisi, kelembaban tanah, suhu, ph, dan persaingan dengan mikroorganisme di dalam tanah lainnya (INTSOY 1982). Klasifikasi cendawan Rhizoctonia solani menurut Alexopoulos & Mims (1996) adalah: Klas : Basidiomycetes Genus : Rhizoctonia Ordo : Ceratobasidiales Spesies : solani Famili : Ceratobasidiaceae Cendawan ini sangat bervariasi dalam karakter, patogenisitas dan respon terhadap perubahan lingkungan; miselium muda R. solani tidak bewarna (hialin), tetapi koloni yang lebih tua warnanya bervariasi dari putih atau coklat; hifa yang dihasilkan berupa rantai sederhana atau percabangan dari sel moniliform, hialin sampai coklat, seperti gentong, pyriform, tidak teratur atau lobate dengan rasio panjang/lebar sekitar 3:1; cendawan memiliki kisaran inang yang luas dan bertahan jika tidak ada inang sebagai miselium istirahat atau sklerotia (Boosalis 1950).
9 12 Embun Bulu (Peronospora manshurica (Naum) Syd.) Embun bulu adalah penyakit umum yang terjadi di mana pun kedelai ditanam; gejala penyakit muncul di permukaan atas daun, bewarna hijau pucat dengan bintik-bintik kuning; bentuk lesio tergantung pada usia tanaman, lesio kemudian berubah kelabu coklat sampai coklat tua dengan pinggiran hijaukekuningan; pada permukaan daun yang lebih rendah dan dalam kondisi cuaca lembab, lesio tertutup dengan gumpalan sporangiofor pucat kelabu atau ungu sehingga mudah dibedakan dari penyakit daun kedelai lainnya (Semangun 1991). Penyakit ini berhubungan sangat erat dengan tanaman kedelai sehingga mampu merubah genetiknya dengan cepat dalam merespon perubahan genetik pada kedelai; tiga puluh tiga ras sudah tersebar luas di dunia (Dunleavy 1971). Penyebab penyakit ini adalah Peronospora manshurica (Naum) Syd. Patogen ini bersifat biotrofik atau parasit obligat. Sumber inokulum patogen ini adalah benih terinfeksi dan residu vegetasi kedelai baik yang dibudidayakan maupun tumbuh liar (Semangun 1991). Alexopoulos & Mims (1996) mengklasifikasikan P. manshurica sebagai berikut: Kingdom : Chromista Famili : Peronosporaceae Klas : Oomycetes Genus : Peronospora Ordo : Peronosporales Spesies : manshurica Patogen ini mempunyai sporangiofor dengan percabangan dikotom, sporangium tidak berwarna (hialin). Patogen ini dapat bertahan hidup sampai 1,5 tahun pada benih dan 1 tahun pada sisa pertanaman; sporulasi patogen terjadi pada suhu C dan kelembaban udara %; cuaca panas dan kering dapat menghambat perkembangan dari penyakit ini (INTSOY 1982). Pustul Bakteri (Xanthomonas campestris Smith.) Pustul bakteri merupakan penyakit merugikan pada tanaman kedelai di Indonesia; serangan patogen dapat terjadi sejak fase daun unifoliat hingga fase pembentukan polong (Semangun 1991). Gejala awal berupa bercak-bercak kecil, terpisah satu sama lain, berwarna kuning hingga kecoklatan; secara sepintas gejala tersebut mirip penyakit karat, namun pada pustul tidak terdapat spora cendawan; pada tingkat lanjut, gejala pustul berukuran lebih besar, bagian tengah pustul
10 13 berwarna kecoklatan (nekrosis) dengan tepi bercak dikelilingi areal berwarna kuning; pustul dapat bergabung satu sama lain menghasilkan pustul yang lebih lebar, daun menguning dan menyebabkan daun gugur lebih awal sehingga pengisian polong menjadi terganggu; gejala pada polong terdiri dari lesio yang umumnya melingkar, sedikit cekung, dan merah-coklat gelap (INTSOY 1982). Patogen penyebab penyakit ini adalah bakteri Xanthomonas campestris pv sojensis Smith. Bakteri ini dapat bertahan hidup selama 6-18 bulan pada sisa tanaman di permukaan tanah (Semangun 1991). Penyebaran bakteri melalui percikan hujan, irigasi, aliran air diatas permukaan tanah, dan mesin pertanian; bakteri masuk tanaman melalui lubang alami atau luka yang disebabkan oleh serangga, atau bahkan menyertai penyakit lain seperti karat; setelah di dalam saluran xylem, bakteri dapat bergerak secara sistemik ke daun, batang, dan polong dan ke benih (Lehman 1945). Seduhan Kompos (Compost Tea) Seduhan kompos adalah hal baru yang saat ini sedang marak dibicarakan para pelaku pertanian. Ingham (2000) telah membuktikan bahwa seduhan kompos dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanaman. Seduhan kompos dibuat dengan dua metode yang berbeda: Metode non-aerasi dan metode aerasi. Dalam proses pembuatanya, seduhan kompos non-aerasi (SKN) tidak ditambahkan oksigen, yang menyebabkan suasana anaerobic yang membatasi tumbuhnya mikroorganisme aerob; pembuatan SKN memakan waktu paling cepat dua minggu, makin lama makin meningkatkan akumulasi antibiotik, yang diketahui dapat mengaltifkan respon kekebalan alami tanaman; proses pembuatan SKN ini menimbulkan bau yang tidak sedap; metode kedua dalam pembuatan seduhan kompos adalah metode aerasi (SKA), metode ini memungkinkan banyak organisme menguntungkan untuk berkembang dan memperbanyak diri dalam seduhan; SKA dapat dipersiapkan dalam 2-3 hari yang memungkinkan pengguna merespon dengan cepat tentang ramalan cuaca atau indikasi adanya penyakit (ROU 2007).
11 14 Mekanisme yang mungkin terjadi dalam pengendalian patogen oleh mikroorganisme menguntungkan adalah mengisi ruang di permukaan daun yang dapat membatasi ruang tumbuh patogen, mampu berkompetisi dalam mencari nutrisi yang dibutuhkan patogen, mengeluarkan senyawa metabolit sekunder, dapat memarasitik patogen secara langsung, serta menstimulasi kekebalan alami tanaman; hal ini dapat didukung karena adanya keanekaragaman hayati yang tinggi terkandung dalam seduhan kompos menurut BBC Laboratories (2001) yaitu: Tabel 1 Jenis dan kepadatan mikroba dalam seduhan kompos Jenis mikroba Bakteri Aerob Bakteri Anaerob Cendawan Actinomiset Psudomonas Pemfiksasi Nitrogen Bakteri Hidup Bebas Kepadatan dalam seduhan kompos >10 juta Colony Forming Units/milliliter (CFU/ml) Seperlima dari jumlah bakteri aerob >1000 CFU/ml >100 CFU/ml >1 juta CFU/ml >100,000 CFU/ml Populasinya meningkat seiring meningkatnya kandungan nitrogen dalam seduhan kompos
TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Mycota
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.
19 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola adalah sebagai berikut : Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta : Eumycotina
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :
4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyebab Penyakit Jamur penyebab penyakit rebah semai ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Basidiomycota : Basidiomycetes
Lebih terperinciTINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.
TINJAUAN LITERATUR Biologi Penyakit Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims (1979) adalah sebagai berikut : Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumicophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims (1979) adalah sebagai berikut : Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta :
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Antraknosa Cabai Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang tergolong tanaman tahunan berbentuk perdu.
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tanaman Tembakau 1.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili Solanaceae. Secara sistematis, klasifikasi tanaman tembakau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Patogen C. oryzae Miyake Biologi Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Myceteae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili rumput berumpun yang berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat. Sampai saat ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.
TINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Biologi Tanaman Kedelai berikut: Menurut Sharma (2002), kacang kedelai diklasifikasikan sebagai Kingdom Divisio Subdivisio Class Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar
4 TINJAUAN PUSTAKA Pepaya (Carica papaya L.) Asal-usul Pepaya Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba yang diduga berasal dari Amerika Tropis, diantaranya Meksiko dan Nikaragua. Penyebaran tanaman pepaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan
Lebih terperinciTINJAUAN LITERATUR. Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut
TINJAUAN LITERATUR Biologi penyakit Klasifikasi penyakit C. gloeosporioides (Penz.) Sacc menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut: Divisio Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Species : Mycota : Eumycotyna
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai
3 2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bukanlah tanaman asli Indonesia. Kedelai diduga berasal dari daratan China Utara atau kawasan subtropis. Kedelai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kuaiitas dan Kesehatan Benih Cabai Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang biasanya terbentuk dari bersatunya sel-sel
Lebih terperinciMORFOLOGI TANAMAN KEDELAI
MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI TANAMAN KEDELAI {Glycine max (L.) Merrill} Klasifikasi Verdcourt genus Glycine tdr 3 sub genera: Glycine Willd, Bracteata Verde, Soja (Moench) F.J. Herm. Subgenus Soja merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah
3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah Kacang tanah tergolong dalam famili Leguminoceae sub-famili Papilinoideae dan genus Arachis. Tanaman semusim (Arachis hypogaea) ini membentuk polong dalam
Lebih terperinciWASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!!
WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!! I. Latar Belakang Luas areal kebun kopi di Indonesia sekarang, lebih kurang 1,3 juta ha, sedangkan produksi kopi Indonesia sekarang, lebih kurang 740.000 ton dengan produksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman
TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Jarak Pagar Tanaman jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae, satu famili dengan karet dan ubi kayu. Klasifikasi tanaman jarak pagar sebagai berikut (Hambali, dkk.,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Botani Tanaman Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antar negara
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH
IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH Nurbaiti Pendahuluan Produktifitas cabai di Aceh masih rendah 10.3 ton/ha (BPS, 2014) apabila dibandingkan dengan potensi produksi yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A
LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah A34070039 Vishora Satyani A34070024 Johan A34070034 Listika Minarti A34070071 Dosen Pengajar:
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Penyakit oleh B. theobromae Penyakit yang disebabkan oleh B. theobromae pada lima tanaman inang menunjukkan gejala yang beragam dan bagian yang terinfeksi berbeda-beda (Gambar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh
Lebih terperinciPENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama
Lebih terperinciPengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Tanaman jagung disamping sebagai bahan baku industri pakan dan pangan pada daerah tertentu di Indonesia dapat juga sebagai makanan pokok. Karena
Lebih terperincidan kehilangan kemampuan untuk berproduksi tinggi. Penyebaran dan tingkat serangan penyakit tergantung pada kondisi lingkungan seperti temperatur dan
VII penyakit KACANG H1JAU DAN PENANGGULANGANNYA SriHardaningsib, Yuliantoro Baliadi dan NasirSaleh ^ Kacang hijau tumbuh dengan baik di daerah tropis seperti di Asia Tenggara dan India. Sejak tanaman ini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Cabai Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih banyak dikenal di Amerika Tengah dan Selatan. Pada tahun 1943 diintroduksi ke dataran Eropa
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada
Lebih terperinciMenurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili
Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam Tanaman kedelai merupakan tanaman budidaya yang berasal dari daerah Cina Utara sekitar 2500 SM yang kemudian menyebar ke bagian selatan cina,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Botani Tanaman Kedelai Berdasarkan taksonominya, tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Klas: Dicotyledonae,
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:
Lebih terperinciHASIL. Pengaruh Seduhan Kompos terhadap Pertumbuhan Koloni S. rolfsii secara In Vitro A B C
HASIL Pengaruh Seduhan Kompos terhadap Pertumbuhan Koloni S. rolfsii secara In Vitro Pertumbuhan Koloni S. rolfsii dengan Inokulum Sklerotia Pada 5 HSI diameter koloni cendawan pada semua perlakuan seduhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta menimbulkan perubahan diri sehingga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA
PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sharma (1993), tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta Angiospermae : Dicotyledoneae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kedalaman ± 150 cm, terutama pada tanah yang subur. Perakaran tanaman kedelai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman berikut: Menurut Steenis et al., (2003) tanaman kedelai diklasifiaksikan sebagai Kingdom Divisio Class Ordo Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Dicotyledoneae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon
TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Stadium ini ditemukan pada daun daun tua yang sedang membusuk. Jamur ini
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Penyakit gugur daun yang menyerang tanaman karet disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. Stadium sempurna (Perfect stage) dari jamur ini adalah Glomerella
Lebih terperinciPenyakit Layu Bakteri pada Kentang
Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
Lebih terperinciKONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN
KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN DEFINISI PENYAKIT TANAMAN Whetzel (1929), penyakit adalah suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal dan merugikan yang disebabkan oleh faktor primer
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang
1 I. PENDAHULUAN Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. dan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Eucalyptus spp. Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman. Eucalyptus spp.
TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Eucalyptus spp Ada beberapa penyakit penting yang sering menyerang tanaman Eucalyptus spp. antara lain: 1. Penyakit pada akar a. Busuk akar Phytophthora Penyakit ini disebabkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus : Animalia : Arthopoda : Insekta : Lepidoptera : Plutellidae : Plutella
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciKULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR
KULIAH 2. ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR Gejaladan Tanda Penyakit Definisi Penyakit Tumbuhan Kondisi dimana sel & jaringan tanaman tidak berfungsi secara normal, yang ditimbulkan karena gangguan secara terus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Hijau Kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae. Klasifikasi botani tanman kacang hijau sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperincipatogen terbawa benih kedelai yaitu Aspergillus spp., Fusarium spp., dan Colletotrichum spp. Menurut Semangun (2008), jamur-jamur terbawa benih
H. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas dan Kesehatan Benih Kedelai Keberhasilan usaha tani kedelai sangat ditentukan oleh kualitas benih yang digunakan yaitu yang memenuhi standar mutu benih. Adisarwanto (2005)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jamur penyebab penyakit pada tanaman krisan
TINJAUAN PUSTAKA Jamur penyebab penyakit pada tanaman krisan 1. Bercak daun septoria Biologi patogen Menurut Agrios (1996), klasifikasi dari patogen penyebab penyakit bercak daun septoria adalah : Kingdom
Lebih terperinciGambar 1. Telur R. linearis Sumber: Foto langsung
TINJAUAN PUSTAKA Kepik Coklat (R.linearis Fabr.) Biologi Hama Hama ini sering dikenal dengan sebutan kepik penghisap polong kedelai karena hama ini menyerang polong kedelai. Menurut Wahyu (2010), klasifikasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi
BAB I PENDAHULUAN Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam perekonomian bangsa indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yakni perbanyakan inokulum cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1. Perbanyakan inokulum
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Jamur Busuk Pangkal Batang Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma spp.) adalah sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Subclass Order Family Genus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
11 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 lokasi penelitian yang digunakan yaitu Harapan dan Inalahi yang terbagi menjadi 4 plot pengamatan terdapat 4 jenis tanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
Lebih terperinciMengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi
Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae termasuk penyakit utama yang menyerang tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
20 HASIL DAN PEMBAHASAN Kepadatan Mikroba dalam Seduhan Kompos Hasil pengamatan kepadatan mikroba pada seduhan kompos dengan metode pencawanan pengenceran 10-6 pada media PDA menunjukkan bahwa antara seduhan
Lebih terperinciLampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal
LAMPIRAN 41 Lampiran 1 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal batang pada umur tanaman 6 MST Source Db Sum of Squares Mean Square F Value
Lebih terperinci