UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI DIAS SYEH TARMIDZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI DIAS SYEH TARMIDZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN: EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM S1 REGULER SKRIPSI DIAS SYEH TARMIDZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK JULI 2012

2 UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN: EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM S1 REGULER SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan DIAS SYEH TARMIDZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK JULI 2012

3

4

5 KATA PENGANTAR Alhamdulillahhirobbil a lamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kenikmatan berupa kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini mempunyai judul hubungan antara tipe kepribadian: ekstrovert & introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Keperawatan dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Tidak terasa sudah hampir satu tahun saya mengerjakan tugas akhir ini. Banyak hal yang tidak dapat diungkapkan dari awal hingga akhir penyusunan tugas akhir ini mulai dari pro kontra bahwa angkatan kami yang akan mengemban tugas akhir berupa skripsi. Ini merupakan skripsi pertama di FIK UI yang akan menjadi history bagi kami FIK UI Hingga saat pengumaman bahwa skripsi akan disidangkan atau tidak. Dan ternyata kami mendapat kejutan lagi bahwa kami juga yang akan menjadi angkatan pertama di FIK UI yang akan menjalankan sidang atau uji skripsi. It s amazing. Namun semua itu ajan menjadi kenangan yang manis yang mungkin akan menjadi cerita kami di masa-masa mendatang. Banyak cerita dari penulis mulai dari kebingungan untuk memulai skripsi pertama ini. Beruntung bagi kami karena kami FIK UI 2008 saling menguatkan satu sama lainnnya terlebih kami mempunyai dosen pembimbing yang selalu ada untuk kami. Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini juga merupakan hasil dari dukungan berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Ibu Dewi Irawaty, MA., PhD, selaku Dekan FIK UI yang telah memberikan ijin terkait penyusunan skripsi ini; (2) Ibu Kuntarti, SKp., M.Biomed, selaku Ketua Program Studi S1 FIK UI yang telah membrikan pengarahan dan perijinan bagi saya dalam penysusunan skripsi ini;

6 (3) Ibu Enie Novieastari, SKp., MSN, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini; (4) Orang tua saya Bpk H Kasdu Wiyanto dan Ny Titi Lestari dan adik-adik saya Oti Nurhuda Dewi, Alm Desti Tentri Andyani yang saya rasa selalu ada, Aditya Agnia Abadi dan Fathul barri yang telah memberikan dukungan material dan doa yang selalu dipanjatkan kepada saya. I always love you. (5) Sahabat yang telah membantu saya dalam memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini: Mirda, Nanda, Zume, Taufik, dan Irfan. Dan sahabat yang selalu tak akan tergantikan Gankgonk Teh Usi, Kak Tya, dan Kakakkakak yang tidak dapat saya sebutkan disini dan teman-teman FIK UI 2008 peduli!!! yang saya sayangi. (6) Keluarga besar dan kerabat kerja yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak. Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat dapat menjadi rujukan bagi penelitianpenelitian selanjutnya baik civitas akademika Universitas Indonesia atau institusi lain. Depok, 4 Juli 2012 Penulis Dias Syeh Tarmidzi

7

8 ABSTRAK Nama Program studi Judul : Dias Syeh Tarmidzi : Ilmu keperawatan : Hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia Prestasi akademik dipengaruhi faktor internal dan eksternal mahasiswa termasuk variabel kepribadian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan mengidentifikasi hubungan antara tipe kepribadian ektrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 107 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia dari setiap program studi. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil uji kolomogorov-smirnov menunjukkan faktor tidak adanya hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi akademik (p value 0,885; α= 0,1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menyertakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi pencapaian belajar sehingga terlihat pengaruh dari setiap faktor lain tersebut. Kata kunci: kepribadian, ekstrovert, introvert, prestasi akademik, mahasiswa FT UI

9 ABSTRACT Name Study Program Title : Dias Syeh Tarmidzi : Nursing Science : The relationship between extroverted and introverted personality type with academic achievement of students of Faculty of Engineering, University of Indonesia Accademic achievement influence by internal and external factors include personality. This study uses descriptive correlative design that aims to identify the relationship between personality types and introvert ektrovert with student academic achievement. Samples in this study amounted to 107 students from the Faculty of Engineering, University of Indonesia study program. Sampling technique used was stratified random sampling. The results of kolmogorovsmirnov test showed no relationship between the factors of personality types extrovert and introvert with academic achievement (p value 0.885; α= 0.1). Suggestions for future research is to include other factors that influence the achievement of learning achievement so that the visible effects of each factor. Key word: personality, extrovert, introvert, academic achievement, FT UI student

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian STUDI KEPUSTAKAAN Konsep Belajar Definisi Belajar dan Proses Belajar Faktor yang Mempengaruhi Belajar Prestasi Akademik Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Tipe Kepribadian Penelitian Terkait Kerangka Teori KERANGKA PENELITIAN Kerangka konsep Hipotesa penelitian Variabel penelitian METODE PENELITIAN Desain penelitian Lokasi dan waktu penelitian Populasi dan sampel Etika penelitian Instrumen penelitian Prosedur pengambilan data Pengolahan dan analisa data Jadwal Kegiatan HASIL PENELITIAN Analisis univariat Analisis bivariat... 36

11 6. PEMBAHASAN Tipe kepribadian mahasiswa (ekstrovert dan introvert) Tingkat prestasi akademik mahasiswa Hubungan tipe kepribadian dengan prestasi akademik mahasiswa Keterbatasan penelitian Implikasi keperawatan PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 51

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Informed Consent Lembar kuesioner Distribusi Skor Kepribadian Hasil uji univariat dan bivariat Surat ijin penelitian

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 5.1 Distribusi Program Studi Gambar 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Gambar 5.3 Distribusi Usia Gambar 5.4 Distribusi Angkatan... 35

14 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 4.1 Distribusi Besaran Sampel Per Prodi Tabel 4.2 Dekomposisi Pertanyaan Kuesioner Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan Penelitian Tabel 5.1 Distribusi IPK Tabel 5.2 Distribusi Kegiatan Selain Kuliah Tabel 5.3 Distribusi Tipe Kepribadian Tabel 5.4 Hubungan Tipe Kepribadian dengan Prestasi Akademik... 37

15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terus berkomitmen dalam peningkatan prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan sarana dan prasarana belajar yang semakin bertambah di kawasan Universitas Indonesia. Pembangunan seperti perpustakaan baru Universitas Indonesia merupakan salah satu contohnya. Universitas Indonesia telah menjadi universitas unggulan di dunia, hal ini seperti yang dikemukakan oleh lembaga pemeringkat perguruan tinggi prestisius Times Higher Education QS World University Ranking (THE- QS World) mengumumkan bahwa pada tahun 2007 Universitas Indonesia menempati peringkat 395, selanjutnya peringkat 287 pada tahun 2008, dan peringkat 201 pada tahun Namun pada tahun 2010 peringkat UI turun menjadi 236, selanjutnya pada tahun 2011 peringkat UI naik kembali menjadi 217. Adapun indikator dan bobot penilaian THE QS adalah: 1) Kualitas akademik (Academic reputation) lewat survei di kalangan akademik dengan pembobotan senilai (40%); 2) Kesiapan lulusan masuk dunia kerja (Employer reputation) sebuah survei untuk menguak informasi tentang kesiapan kerja lulusan serta tingkat kepuasannya (bobot 10%); 3) Hasil penelitian yang dikutip per dosen (citations per faculty), yaitu seberapa banyak penelitian universitas terkait dikutip tiap dosen yang tertangkap di Scopus, ISI Web of Science, dan Google Scholar (bobot 20%); 4) Rasio mahasiswa terhadap staf pengajarnya (student to faculty ratio) dengan (bobot 20%); 5) Jumlah Mahasiswa Asing (international students) yaitu jumlah mahasiswa internasional (bobot 5%); 6) Jumlah Dosen Asing (international faculty) yaitu jumlah dosen yang berasal dari luar negeri yang mengajar di suatu perguruan tinggi (bobot 5%). (

16 kontribusi-riset-mahasiswa-s1-diakui/). Berdasarkan bobot diatas, kualitas akademik mahasiswa merupakan point tertinggi penentu peringkat universitas. Bagan input, proses, dan output dapat memberikan gambaran bahwa prestasi akademik mahasiswa dapat menjadi output kualitas akademik. Prestasi akademik mahasiswa merupakan hasil yang dicapai mahasiswa dalam proses belajar mengajar di kampus. Salah satu tujuan proses belajar mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek psikomotorik maka salah satu hasil belajar adalah adanya perubahan aspek kognitif mahasiswa yang dapat dilihat dari indeks prestasi akademik yang diperoleh. Dengan kata lain, indeks prestasi akademik dapat dijadikan tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Indeks prestasi mahasiswa Universitas Indonesia dapat dilihat di masing-masing account Sistem Informasi AKademik - Next Generation (SIAK-NG) yang dimilikinya. SIAK-NG merupakan software khusus bagi mahasiswa Universitas Indonesia yang salah satunya meliputi peraihan indeks prestasi dan indeks prestasi kumulatif tiap semester. Indeks Prestasi (IP) merupakan evaluasi terhadap prestasi studi mahasiswa dilakukan pada setiap akhir semester, sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. IPK digunakan sebagai kriteria untuk memberi sanksi akademik dan evaluasi studi pada akhir program. Mahasiswa diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang kurang dari jumlah minimal yang diperkenankan, tetapi tidak diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang lebih besar dari jumlah maksimal yang diperkenankan. Artinya IPK menentukan dalam penentuan beban studi mahasiswa di semester berikutnya. Sebagai contoh IPK mahasiswa A kurang dari 3,00 maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengambil SKS penuh (24 SKS).

17 Berdasarkan penelitian-penelitian terkait prestasi belajar, pencapaian prestasi akademik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) dan dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal). Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dalam belajar yang ada diluar individu yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Penelitian yang dilakukan Andri dkk (2010) menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang otoriter berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa reguler angkatan 2009 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa motivasi dan pola dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar. Dengan motivasi untuk belajar yang rendah mahasiswa akan kesulitan menerima dan menguasai mata kuliah dalam proses belajar mengajar. Begitu pula dengan pola belajar yang tidak teratur seperti sering membolos dan tidak memperhatikan isi pembelajaran dari dosen ketika perkuliahan maka mahasiswa hanya dapat menyerap sedikit materi pembelajaran yang diajarkan. Dengan kurangnya ilmu pengetahuan yang didapat akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang dilihat dari nilai indeks prestasi maupun indeks prestasi kumulatif. Setiap mahasiswa memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam berperilaku maupun dalam proses belajar. Dari sekian banyak mahasiswa ternyata mempunyai keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan faktor fenotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, yaitu faktor keturunan, sedangkan faktor fenotip adalah karakter atau sifat yang tampak yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitarnya. Lingkungan

18 sosial adalah lingkungan dimana individu melakukan interaksi sosial. Contohnya saat seorang mahasiswa melakukan interaksi dengan keluarga, teman, dan kelompok sosial yang lebih besar. Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor genotip dan faktor fenotip yang saling berinteraksi terus menerus. Menurut Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dinilai lebih unggul dalam prestasi dibanding mahasiswa yang berkepribadian introvert. Hasil wawancara peneliti dengan 10 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI didapatkan bahwa 7 orang (70%) mengaku memiliki kepribadian ekstrovert dan 3 orang (30%) memiliki kepribadian introvert. Dalam dunia psikologi dikenal ada dua tipe kepribadian yaitu introvert dan ekstrovert. Menurut Jung dalam Hall dan Lindzey (1999), individu yang bertipe kepribadian introvert orientasi jiwanya terarah ke dalam dirinya, suka menyendiri, menjaga jarak terhaap orang lain, cenderung pemalu, membutuhkan waktu yang lama dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak mudah percaya pada impuls seketika, tidak menyukai perangsangan, suka hidup teratur, perasaannya dibawah kontrol yang ketat, agak pesimis, dan menjunjung nilai etis. Menurut Alwisol (2004) tipe kepribadian ektrovert cenderung aktif, berinteraksi dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Banyak studi atau penelitian sebelumnya yang membahas hubungan antara kepribadian (personality) dan perilaku (behavior). Houkoos dan Penick dalam

19 Chan dan Caropreso (2004) menemukan bahwa hubungan kepribadian (personality) dan prestasi (achievement) dalam kelas menunjukkan hubungan dinamis dan mempengaruhi prestasi. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007) diketahui bahwa ada perbedaan yang bermakna antara prestasi belajar dengan tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI). Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Tri Widiatmi, penelitian ini ingin melihat hubungan antara tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia sehingga peneliti dapat mengeneralisasi penelitian yang sudah ada tersebut. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 Reguler yang memiliki mahasiswa dalam jumlah besar (terbesar ketiga) dan 12 program studi sehingga akan teridentifikasi tipe kepribadian mahasiswa juga dapat digeneralisasi hubungannya dengan prestasi akademik mahasiswa pada masing-masing program studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Terjadinya peningkatan maupun penurunan prestasi kampus sangat dipengaruhi oleh prestasi akademik mahasiswa didalamnya. Prestasi akademik yang dimaksud dinilai dalam indeks prestasi kumulatif yang dicapai setiap mahasiswa. Mahasiswa Universitas Indonesia merupakan individu yang memiliki kepribadian yang berbeda satu dan yang lainnya. Perbedaan tipe kepribadian mahasiswa yang ekstrovert dan introvert akan mempengaruhi mahasiswa dalam berinteraksi dengan orang lain termasuk dosen dan mahasiswa lainnya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara tipe kepribadian dengan prestasi belajar mahasiswa namun penelitian tersebut belum dapat mengeneralisasi seluruh mahasiswa UI. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tipe kepribadian (introvert dan ekstrovert) dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

20 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara tipe kepribadian (introvert dan ekstrovert) terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler Tujuan Khusus a. Teridentifikasinya program studi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. b. Teridentifikasinya jenis kelamin mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. c. Teridentifikasinya usia mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. d. Teridentifikasinya angkatan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. e. Teridentifikasinya prestasi akademik (IPK) mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. f. Teridentifikasinya tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. g. Teridentifikasinya prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. h. Teridentifikasinya hubungan tipe kepribadian introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. i. Teridentifikasinya hubungan tipe kepribadian ekstrovert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

21 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Universitas Indonesia dan institusi pendidikan a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan saran dalam mengambil suatu kebijakan dalam mengoptimalisasi potensi akademik mahasiswa dari sudut pandang kepribadian yang dimilikinya. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk mengembangkan softskill mahasiswa Universitas Indonesia dalam bidang akademik maupun non akademik Bagi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau materi dalam praktik kegiatan belajar mengajar seperti diskusi dalam kelompok di kampus FIK UI dan FT UI. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pertimbangan dalam mengakomodasi potensi mahasiswa di lingkungan FIK UI dan FT UI khususnya dan mahasiswa UI pada umumnya. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian terkait hubungan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik Bagi mahasiswa dan masyarakat a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi masyarakat luas mengenai hubungan tipe kepribadian dengan hasil belajar atau prestasi akademik mahasiswa. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penambahan wawasan mengenai cara tingkah laku mahasiswa ekstrovert atau introvert dalam belajar dan juga sebagai sumber penelitianpenelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tipe kepribadian.

22 BAB 2 STUDI KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Belajar Definisi Belajar dan Proses Belajar Belajar merupakan kegiatan dari jiwa dan raga seseorang untuk membentuk praktek yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang didapatkan dari proses belajar mengajar yang didapat dari pengalaman hidup ataupun dari pendidikan formal maupun informal. Menurut Syah (2006), belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 1999). Segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang melibatkan psikis dan fisik dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya disebut belajar (Adrian, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Belajar juga terdapat dalam lingkungan pendidikan formal seperti di sekolah karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan yang terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas (Winkel, 1991 dalam Casdari, 2005). Dengan terjadinya proses belajar mengajar maka akan didapat hasil belajar yang berupa praktek atau aktivitas- aktivitas pengalaman belajar yang berupa perubahan perilaku yang bersifat positif yang berorientasi

23 pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Mahasiswa dalam konteks sebagai pembelajar atau pelajar merupakan penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar mengajar melibatkan komponen-komponen belajar mengajar meliputi: siswa, pendidik, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi (Adrian, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Oleh karena itu, Proses belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor baik yang ada dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor yang ada diluar diri mahasiswa (faktor eksternal) Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Syah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu : 1. Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan/kondisi jasmani atau rohani peserta didik. Yang termasuk faktor-faktor internal antara lain adalah: 1) Faktor fisiologis, yaitu keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya; 2) Faktor psikologis, yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah antara lain: a) Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang; b) Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap; c) Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; d) Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu; e) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

24 2. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan sekitar peserta didik. Adapun yang termasuk faktor-faktor ini antara lain yaitu : 1) Faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat; 2) Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di sekolah. 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan seorang peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut Azwar (2004) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya. Variabel kepribadian juga ikut serta dalam mempengaruhi pencapaian prestasi belajar seperti yang diungkapkan Azwar (2004) bahwa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar salah satunya adalah variabel kepribadian. Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan faktorfaktor eksternal pelajar (mahasiswa) seperti yang diungkapkan oleh Slameto (1988) bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Slameto (1988) berpendapat bahwa ada dua faktor

25 yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: 1. Faktor internal, merupakan faktor di dalam diri siswa yang meliputi faktor fisik misalnya kesehatan dan faktor psikologis, misalnya motivasi, kemampuan awal, kesiapan, bakat, minat dan lain-lain; dan 2. Faktor eksternal, merupakan faktor yang ada di luar diri siswa, misalnya keluarga, masyarakat, sekolah dan lain-lain. 2.2 Prestasi Akademik Pengertian prestasi akademik menurut Bloom dalam Azwar (1996) adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Suryabrata (1993) menyatakan bahwa prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) yang diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement) maka menurut penulis istilah yang dapat disimpulkan bahwa seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) atau diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement) yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana para siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan dan dipelajari. Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta mengungkapkan keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut. Prestasi belajar merupakan tingkatan yang diperoleh seseorang dalam kegiatan belajar mengajar yang berupa hasil belajar atau perubahan dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hasil belajar adalah perolehan siswa setelah mengikuti proses belajar dan perolehan tersebut meliputi tiga bidang kemampuan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor (Bloom, 1974). Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya (Winkel, 1991 dalam Casdari, 2005). Hasil belajar memiliki ciri (1) tingkah laku baru berupa kemampuan yang aktual, (2) kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang lama, dan (3) kemampuan baru

26 tersebut diperoleh melalui suatu peristiwa belajar (Snelbecker, 1974). Perbuatan dan hasil belajar itu dapat dimanifestasikan dalam wujud (1) pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta; informasi, prinsip atau hukum atau kaidah prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai dan sebagainya, (2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses berpikir; mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif (sikap-sikap apresiasi, penghayatan, dan sebagainya); perilaku psikomotorik (keterampilan-keterampilan psikomotorik termasuk yang bersifat ekspresif), dan (3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun intangible (Syamsudin, 2001). Seseorang dapat mengetahui hasil belajar yang dicapai dan kemajuankemajuan yang diperoleh selama proses belajar di pendidikan akademik melalui prestasi belajar. Istilah prestasi juga digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi belajar diperlukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam belajar dan penguasaannya terhadap hal-hal yang pernah diajarkan (Yustiana, 2001). Jadi dapat disimpulkan prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang yang dicapai melalui proses belajar. Untuk memahami tingkat dan penguasaan prestasi belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka yang diberikan oleh guru. Jadi dapat disimpulkan pula bahwa prestasi akademik merupakan prestasi belajar yang didapat siswa dalam pendidikan akademik di sebuah institusi Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Hasil evaluasi belajar dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka yang merupakan total dari keseluruhan nilai dan juga pengamatan pengajar selama proses pembelajaran siswa. Hasil evaluasi belajar dapat dinyatakan dengan (1) nilai atau tes atau (2) angka yang diberikan berdasarkan hasil pengamatan pengajar pada waktu siswa melakukan

27 diskusi kelompok atau (3) kombinasi keduanya yaitu total nilai hasil tes serta nilai hasil pengamatan pengajar pada waktu siswa melakukan diskusi kelompok (Sari, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Hasil belajar mahasiswa di Universitas Indonesia dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf. Misalnya mata kuliah keperawatan gawat darurat mendapatkan nilai angka 87,0 yang dapat dinyatakan pula dengan nilai huruf A. Universitas Indonesia sebagai tempat berlangsungnya pendidikan akademik yang bertujuan menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni, serta mengupayakan penggnaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat telah menetapkan predikat kelulusan bagi mahasiswa pada jenjang sarjana, magister, maupun doktoral, sebagai berikut: 1) Memuaskan dengan IPK 2,00 s.d 2, 75; 2) Sangat memuaskan dengan IPK 2,76 s.d 3,50; 3) Cumlaude dengan IPK 3,51 s.d 4,00. (diambil dari buku himpunan peraturan akademik UI, 2008) Indeks prestasi merupakan alat ukur terhadap hasil studi mahasiswa dalam suatu perkuliahan. Hasil belajar berupa IPS atau IPK ini dapat menjadi pencapaian prestasi akademik setiap mahasiswa universitas indonesia. IPS merupakan kependekan dari indeks prestasi semester sedangkan IPK merupakan kependekan dari indeks prestasi kumulatif. Setiap mahasiswa akan memperoleh evaluasi belajar atau hasil belajar atau prestasi belajar setiap semester perkuliahan sedangkan IPK adalah jumlah IPS yang telah didapatkan selama perkuliahan dan dirataratakan. Misalnya saja seorang mahasiswa FIK UI memiliki IPS semester 1 sebesar 3,60 dan IP pada semester 2 sebesar 3,80 maka IPK yang didapatkan adalah ( 3,60+ 3,80)/ 2= 3,70.

28 2.3 Tipe Kepribadian Setiap individu itu mempunyai kepribadian yang khas yang tidak identik dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-aspek psikisnya yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Allport dalam Kartono, 1980). Kepribadian mencakup struktur dan proses yang mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman. Kepribadian dipengaruhi oleh masa lalu dan saat ini (Pervin, 1996). Ada beberapa tipe kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Littauer (2007), sifat dan watak manusia itu ada empat macam, yaitu: 1) Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya; 2) Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, sangat introspektif, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah cenderung mengambil hal yang mudah, tidak mau sulit untuk berpikir, sehingga sering mengambil jalan pintas yang paling mudah; 3) Melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling baik, yang paling sempurna dan mereka adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung; 4) Kolerik yaitu seseorang yang

29 dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, mereka adalah orang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah mereka dapat melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain. Teori kepribadian mendata dan mengartikan karakteristik seseorang setepat dan sesederhana mungkin. Berbeda dengan teori kepribadian psikoanalitis lain, psikologi Jung (1989) tidak menekankan peran alam bawah sadar dan fokus pada aspek kesadaran dari kepribadian, pembuatan keputusan, dan dampak kepribadian terhadap pemahaman. Karena orientasi ini, teori Jung terus memberikan pengaruh yang penting dalam ilmu psikologi (Geyer, 1998 dalam Wheeler, 2001). Teori Jung menekankan kepribadian individual secara keseluruhan (tipe), bukan karakteristik yang terpisah (sifat). Menurut teori, tipe terdiri dari bermacam sifat yang berinteraksi membentuk kepribadian. Karena dampak interaksi ini, sifat pada satu tipe akan memiliki dampak yang berbeda pada kepribadian tipe lain yang memiliki sifat yang sama. Teori Jung mendalilkan delapan sifat kepribadian utama yang terdiri dari empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis), yakni : (1) Extravert (E) vs. Introvert (I), (2) Sensing (S) vs. Intuitive (N), (3) Thinking (T) vs. Feeling (F), dan (4) Judging (J) vs. Perceiving (P). Kedelapan sifat ini muncul dalam setiap individu dengan derajat yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki kecenderungan pembawaan terhadap satu dari dua sifat dalam tiap dikotomi. Empat sifat utama (preferen) berinteraksi membentuk tipe kepribadian. Namun, empat sifat lainnya tetap ada dalam kepribadian, dan individu dapat menggunakannya dengan cukup baik. Tipe kepribadian yang akan diuraikan dalam penelitian ini hanya dua tipe yaitu ekstrovert dan introvert dikarenakan dua tipe kepribadian ini memiliki

30 pola interaksi yang bertolak belakang sehingga setiap individu hanya dapat memiliki satu dari dua tipe kepribadian ini. 1) Ekstrovert, seorang ekstrovert memiliki kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik ekstrovert adalah banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi tempat baru, aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002). Tipe kepribadian yang tindakannya dipengaruhi dunia luar, bersifat terbuka, lincah dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang lain, melihat realistis dan keharusan, kebal terhadap kritik, ekspresi emosinya spontan, tidak begitu merasakan kegagalan, serta tidak banyak mengadakan analisis dan kritik diri sendiri. Menurut Hall dan Lindzey (1998), orang ekstrover itu mudah bersosialisasi, senang hura-hura, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk diajak bicara, tidak suka membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan, berani ambil risiko, selalu mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa dipikir dulu, menurutkan kata hati (impulsif), suka melawak, selalu mempunyai jawaban yang segar dan umumnya menyukai perubahan, periang, supel, optimis,dan senang tertawa. Mereka lebih suka bergerak dan melakukan kegiatan, cenderung agresif, mudah kehilangan kesabaran. Secara keseluruhan, perasaanya sulit untuk dijaga dan dia tidak selalu dapat dipercaya. 2) Introvert, seorang introvert memiliki kecenderungan jarang berkontak dengan peristiwa diluar, berorientasi pada diri sendiri, dan lebih pendiam. Menurut Jung dalam Naisaban, perilaku introvert sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang (Naisaban, 2003). Hall dan Lindzey (1998) menambahkan bahwa karakteristik introver adalah pemalu, introspektif, menyukai buku-buku daripada manusia, suka menyendiri dan tidak ramah kecuali pada teman

31 dekatnya. Mereka cenderung merencanakan segala sesuatu dengan berhatihati sebelum melangkah dan tidak mudah percaya kata hati. Mereka tidak menyukai kegembiraan/keramaian, menanggapi semua masalah dalam hidup dengan serius, dan menyukai kehidupan yang teratur. Mereka selalu menyembunyikan perasaannya, jarang bertingkah agresif dan tidak mudah kehilangan kesabaran. Mereka orang yang dapat dipercaya, agak pesimis. Baik individu yang ekstrovert maupun orang introvert tidak berbeda dalam tingkat aktivitas intelektualnya. Seseorang dengan tipe kepribadian tertentu akan tercermin dalam tingkah laku berupa perilaku, ucapan, cara bertindak dalam aktivitas sehari-hari. Tipe kepribadian ekstrovert dan introvert merupakan dua kelompok sikap yang berbeda, yang dimiliki individu sehingga menjadi ciri khas individu tersebut yang tampak dalam aktivitas (activity), kesukaan bergaul (sociability), keberanian mengambil risiko (risk taking), penurutan dorongan hati (impulsiveness), pernyataan perasaan (expressiveness), kedalaman berpikir (reflectiveness), dan tanggung jawab (responsibitliy) (Eysensk & Wilson, 1980). 2.4 Penelitian- Penelitian Terkait Pada penelitian Heni Mularsih pada tahun 2010 untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran (kooperatif dan individual) dan tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan desain faktorial 2 x 2 dengan sampel 48 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar siswa yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada yang mengikuti pembelajaran individual, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang berkepribadian ekstrovert dan introvert, (3) terdapat interaksi yang positif antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa pada hasil belajar bahasa Indonesia, (4) hasil belajar siswa yang ekstrovert,

32 yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada mengikuti strategi pembelajaran individual, (5) hasil belajar siswa yang introvert, yang mengikuti strategi pembelajaran individual lebih tinggi daripada mengikuti strategi pembelajaran kooperatif. Simpulannya, strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan mempertimbangkan tipe kepribadian siswa. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007) diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa FIK UI yang berkepribadian ekstrovert dan introvert. Penelitian tersebut menggunakan desain deskriptif komparatif dengan jumlah sampel 97 mahasiswa reguler S1 yang diperoleh melalui metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna terhadap prestasi belajar pada mahasiswa ekstrovert dan introvert.

33 2.5 Kerangka Teori Mahasiswa Proses belajar mengajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Faktor pendekatan belajar Faktor internal Faktor eksternal Fisik Fisik Kognitif Sosial Strategi pembelajaran Metode pembelajaran Psikologis (Kepribadian) Teori Littauer Teori Jung - Ekstravert vs Introvert - Sensing vs Intuitive - Thinking vs Feeling - Judging vs Perceiving - Korelis - Sanguin - Melankolis - Plegmatis

34 BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka konsep Halaman ini berisi kerangka konsep yang merupakan hasil uraian landasan teori yang terdapat pada studi kepustakaan. Kerangka konsep pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Input Proses Output Mahasiswa Proses belajar Hasil belajar Kepribadian Mahasiswa: Ekstrovert Introvert Prestasi Akademik a. Memuaskan dengan IPK 2,00-2, 75 b. Sangat memuaskan dengan IPK 2,76-3,50 c. Cumlaude dengan IPK 3,51-4,00 Variabel independen Variabel dependen Keterangan: Variabel yang diteliti Penggambaran kerangka konsep memakai sistem input, proses, dan output. Input yang dipakai adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Peneliti menempatkan tipe kepribadian mahasiswa sebagai variabel independen dan prestasi akademik sebagai

35 variabel dependen. Variabel independen (tipe kepribadian) dibagi ke dalam dua tipe yaitu ektrovert dan introvert. Sedangkan variabel dependen (prestasi akademik) dibagi dalam kategori memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlaude. Pengkategorian ini berdasarkan buku himpunan peraturan akademik Universitas Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Universitas Indonesia pada tahun Hipotesa penelitian Hipotesa pada penelitian ini terdiri dari: Ha= Ada hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler Ha= Ada hubungan antara tipe kepribadian introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler

36 3.3 Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian sebagai variabel bebas/independen dan prestasi akademik sebagai variabel terikat/dependen. Tabel 3.1 Definisi operasional Variabel Definisi operasiona l Cara ukur dan Alat ukur Hasil ukur Skala ukur Independen : Tipe kepribadian Suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Alat ukur berupa kuesioner berisi 30 buah pertanyaan untuk sifat kepribadian ekstrovert dan pertanyaan untuk sifat kepribadian introvert. Yang diukur dengan skala likert: 1. Selalu 2. Sering 3. Jarang 4. Tidak Pernah 1. Ekstrovert bila skor <68,93 2. Introvert bila skor >68,93 Karena distribusi normal maka untuk pengkategorian tipe kepribadian ekstrovert dan introvert digunakan mean sebagai cut of point Skala nomina l Variabel Definisi operasional Cara ukur dan Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

37 Dependen: Prestasi akademik Tingkatan hasil belajar yang berupa IP semester terakhir yang diperoleh seseorang mahasiswa dalam pendidikan akademik Kuesioner yang berisi pertanyaan pilihan rentang IP yang didapat pada semester terakhir. 1. Memuaskan dengan IPK 2,00 s.d 2, Sangat memuaskan dengan IPK 2,76 s.d 3,50 3. Cumlaude dengan IPK 3,51 s.d 4,00 Skala Ordinal Variabel Definisi operasional Cara ukur dan Alat ukur Hasil ukur Skala ukur Usia Umur seseorang yang dihitung dari tanggal kelahiran sampai dengan tanggal saat ini atau tanggal terakhir hidup Kuesioner yang berisi pilihan usia responden saat ini 1. Usia 18 tahun 2. Usia 19 tahun 3. Usia 20 tahun 4. Usia 21 tahun 5. Usia 22 tahun 6. Usia 23 tahun 7. Usia 24 tahun Skala nomina l

38 Jenis kelamin Klasifikasi gender pada manusia yang dapat dilihat dari ciri-ciri seks primer dan sekunder Kuesioner yang berisi pilihan jenis kelamin responden 1. Laki-laki 2. Perempuan Skala nomina l

39 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel yang berasal dari satu grup sampel yaitu mengetahui hubungan tipe kepribadian ektrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. 4.2 Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang berada di kampus UI Depok. Lokasi penelitian ditentukan dengan alasan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki mahasiswa dengan populasi yang besar sehingga dapat memberikan gambaran hasil yang signifikan terhadap hasil penelitian ini. Alasan lain adalah Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki program studi terbanyak di Universitas Indonesia sehingga distribusi penyebaran sampel di tiap-tiap program studi dapat terlihat dengan jelas. Pengambilan data dan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai dengan bulan Mei Populasi dan sampel Peneliti menggunakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler sebagai populasi dalam penelitian tentang hubungan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert terhadap prestasi akademik. Metode penghitungan besar sample yang digunakan oleh peneliti adalah metode stratifikasi random sampling karena populasi yang diteliti bersifat homogen,

40 populasi berjumlah besar, dan hasil dari penelitian dapat digeneralisasi. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin: S = N (1+ (N. (a 2 )) Keterangan : S = jumlah sampel N = jumlah populasi a = nilai tabel pada df = 1, CI=90% Rumus diatas dapat diaplikasikan terhadap penelitian ini, sehingga : S = N (1+ (N. (a 2 )) S = 2888 ( 1+ ( (0,1) 2 ) S = 96, orang Agar dapat menghindari responden yang tidak valid untuk dilakukan penelitian, maka penulis menambahkan jumlah responden sebanyak 10% dari jumlah responden diteliti, maka hasil yang didapatkan yaitu 107 responden. Distribusi pengambilan sampel setiap program studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi pengambilan sampel setiap program studi FT UI No. Program Studi ( mahasiswa per prodi/ mahasiswa FT UI) X total sampel Sampel Tiap Program Studi 1 Teknik Sipil 287/2888 X 107= 10,63 11 orang 2 Teknik Mesin 296/2888 X 107= 10,97 11 orang 3 Teknik Elektro 306/2888 X 107= 11,34 11 orang 4 Teknik Metalurgi dan 261/2888 X 107= 9,67 10 orang Material 5 Arsitektur 252/2888 X 107= 9,37 9 orang

41 No. Program Studi ( mahasiswa per prodi/ mahasiswa FT UI) X total sampel Sampel Tiap Program Studi 6 Arsitektur Interior 171/2888 X 107= 6,43 6 orang 7 Teknik Kimia/TGP 284/2888 X 107= 10,52 11 orang 8 Teknik Industri 287/2888 X 107= 10,63 11 orang 9 Teknik Lingkungan 223/2888 X 107= 8,26 8 orang 10 Teknik Perkapalan 161/2888 X 107= 5,97 6 orang 11 Teknik Komputer 185/2888 X 107= 6,85 7 orang 12 Teknologi Bioproses 175/2888 X 107= 6,48 6 orang Penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling sehingga populasi dibagi strata (sub populasi) selanjutnya sampel diambil dari setiap strata baik secara simple atau sistematik random sampling. Penelitian ini akan menstratifikasi sampai pada tingkat program studi selanjutnya melakukan simple random sampling pada tiap-tiap program studi dengan menggunakan tabel random yang dipilih komputer secara acak. 4.4 Etika penelitian Peneliti menggunakan mahasiswa Universitas Indonesia sebagai subjek penelitian, sehingga peneliti harus memahami hak dasar manusia. Polit, Beck dan Hungler (2001) menjelaskan bahwa ada tiga acuan utama etika, yaitu prinsip keadilan (Justice), prinsip manfaat (Beneficience), dan prinsip menghormati orang lain (Respect of human dignity). a. Justice, setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan yang sama. b. Beneficiency, penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat yang lebih besar daripada resiko yang ditimbulkannya. c. Respect of human dignity, responden memiliki hak untuk menolak atau menerima untuk menjadi responden tanpa ada paksaan dari peneliti.

42 Peneliti menguraikan masalah etika yang harus diperhatikan dalam penelitian ini berdasarkan ketiga prinsip etik tersebut, diantaranya: a. Informed consent, merupakan informasi lengkap mengenai prosedur, tujuan, dan manfaat penelitian sehingga responden mendapatkan kejelasan maksud dari penelitian. Peneliti menjelaskan segala sesuatu yang menyangkut penelitian kepada responden dengan jelas dan mudah dipahami. (Lampiran 1) b. Anonimity, merupakan kerahasiaan identitas responden. Responden tidak mencantumkan nama pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan inisial nama pada lembar alat ukur. c. Confidentiality, merupakan usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden. Peneliti hanya menyajikan kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. 4.5 Instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner yang merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Alimul (2003) menjelaskan bahwa angket merupakan alat ukur dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden. Angket atau kuesioner digunakan bila responden berjumlah besar dan dapat membaca dengan baik. Penelitian ini menggunakan kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Tri Widiatmi pada tahun 2007 dan Kuesioner ini telah dilakukan uji reliabilitas dan validitas dengan nilai r = 0,729. Peneliti melakukan modifikasi pada kuesioner ini. Modifikasi yang dilakukan adalah membatasi pertanyaan dalam kuesioner menjadi 30 pertanyaan hal ini didapat dari mengurangi pertanyaan yang memiliki konteks pertanyaan yang sama dan melihat nilai validitasnya. Peneliti melakukan uji relialitas dan validitas sebanyak tiga kali terhadap 30 responden secara acak pada mahasiswa FKM UI, FASILKOM UI, dan FIK UI untuk menganalisis tipe kepribadian seseorang dengan melihat kebiasaan/ pola

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepribadian merupakan karakteristik khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang mencerminkan sikap dan perilaku yang dimilikinya. Gordon W. Allport (dalam Pieter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepribadian merupakan sebuah pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan berperilaku relatif stabil dan dapat diperkirakan, juga dapat diartikan sebagai pola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angkaangka, mulai dari

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparasi atau perbedaan, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI Anggia Roza 1, Azwar Inra 2, Rijal Abdullah 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini walaupun dilahirkan kembar (Sunaryo, 2004). Manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. ini walaupun dilahirkan kembar (Sunaryo, 2004). Manusia sebagai makhluk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap individu adalah unik, artinya bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada manusia yang sama persis dimuka bumi ini walaupun dilahirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus berkembangnya

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG THE DIFFERENCES OF LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan pendekatan pre-test dan post-test

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : MUKHAMMAD HASAN TSU BANULLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT 1. Pengertian Burnout Burnout yaitu keadaan stress secara psikologis yang sangat ekstrem sehingga individu mengalami kelelahan emosional dan motivasi yang rendah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, Ujian Nasional diadakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, Ujian Nasional diadakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujian Nasional (UN) bukanlah hal yang asing dalam dunia pendidikan Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, Ujian Nasional diadakan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk. 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan design penelitian Quasy Experiment pre and post test with control group. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PEKANBARU

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PEKANBARU 1 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PEKANBARU Sinta Novrianti 1,Sakdanur Nas 2, Hardisem Syabrus 3 sintanovrianti@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 ABSTRACT Yuni Widiastuti 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 Student academic learning achievement

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK) Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.4, No. 2, Desember 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK) Marhadi Saputro

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persiapan Persiapan adalah faktor penenu keberhasilan mahasiswa dalam menguasai materi perkuliahan (Rapiyanta, 2015). Salah satu cara mempersiapkan materi perkuliahan adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas dalam hal ini berarti siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan dengan rasa senang dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stres merupakan fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan seharihari dan akan dialami oleh setiap orang. Stres memberikan dampak secara total pada individu seperti

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K KONTRIBUSI IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ummy Safinah M 201410104019 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Nur Widia Wardani Nurul Ulfatin E-mail: nurwidia_wardani@yahoo.co.id, Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI Diajukanoleh : APRIYANDER YUDHO N S F100070124 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : AFRISA MUSTIKA HABSARI NIM K4307002

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan. 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI MAHASISWA SEMESTER IV DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016

HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI MAHASISWA SEMESTER IV DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016 HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI MAHASISWA SEMESTER IV DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Konsep adalah abtraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel independen dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

Keywords: Personality Type, Learning Motivation, Learning

Keywords: Personality Type, Learning Motivation, Learning HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER VIII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Kumala, A. A. Sagung Citra, Drs. IDM. Ruspawan, Skp,

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (C). Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (D). Metode. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. (C). Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (D). Metode. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat dewasa ini, tak lain sebagai bukti nyata dan keberhasilan para kaum terpelajar yang selalu

Lebih terperinci

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN Susi Yanti*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif. Faktor resiko yang diteliti adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan rancangan penelitian eksperimen (Quasy Experiment) pre and post

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan rancangan penelitian eksperimen (Quasy Experiment) pre and post 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah berdasarkan rancangan penelitian eksperimen (Quasy Experiment) pre and post test without

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi ini, kita dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi ini, kita dituntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi ini, kita dituntut untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Pernyataan ini bukan tanpa sebab,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu BAB III A. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu kontrol dan intervensi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA LAPORAN HASIL AKHIR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 Marinawati¹, Gustien²* ¹STIKes Prima Prodi Kebidanan 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. studi di Perguruan Tinggi. Seorang siswa tidak dapat melanjutkan ke perguruan

BAB I PENDAHULUAN. studi di Perguruan Tinggi. Seorang siswa tidak dapat melanjutkan ke perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir belajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan awal untuk studi di Perguruan Tinggi. Seorang siswa tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi apabila

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan, menganalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Persepsi Responden terhadap Lingkungan Pembelajaran. dan nilai konsistensi menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah 0,735 yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Persepsi Responden terhadap Lingkungan Pembelajaran. dan nilai konsistensi menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah 0,735 yang BAB V PEMBAHASAN A. Persepsi Responden terhadap Lingkungan Pembelajaran Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner DREEM yang telah teruji validitas dan reabilitasnya dari penelitian sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI MAHASISWA Menik Sri Daryanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail:meniksridaryanti@gmail.com Abstract: This study aimed to analyze the relationship between the learning

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 Manis Lestari 1), Joko Wiyono 2), Yanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah dari mulai SD sampai dengan SMA memiliki cakupan yang begitu banyak dan luas. Kurikulum 2013 mengenai Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci