BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Koperasi Sesuai dengan hasil forum koperasi sedunia (International Cooperative Alliance= ICA) di Manchester Inggris yang dikenal dengan sebutan International Cooperative Alliance Identity Statement maka jatidiri koperasi melingkupi definisi koperasi, Nilai-nilai koperasi, dan Prinsip-prinsip koperasi. 1. Definisi Koperasi Koperasi merupakan perkumpulan otonomi dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, social dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis. Undang-undang perkoperasian pasal 3 tahun 2000 menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau Badan Hukum Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Agar koperasi dapat melakukan fungsi dan peranannya secara efektif, maka koperasi memperoleh badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah, Dengan adanya dinamika kegiatan ekonomi 5

2 tidak tertutup bagi koperasi untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan melakukan perubahan antara lain terhadap anggaran dasarnya. Sumber permodalan koperasi menurut Pariaman et all (2008: 12) terdiri : (1) modal sendiri berasal dari : (a) simpanan pokok ; (b) simpanan wajib;(c) dana cadangan; dan (d) hibah;(2) modal pinjaman yang berasal dari (a) anggota;(b) koperasi lainnya;(c) bank dan lembaga keuangan lainnya; (d) penerbit obligasi dan surat utang lainnya;(e) sumber lain yang sah. Sendi dasar koperasi menurut UU Perkoperasian tahun 2000 pasal 5 yaitu antara lain (1) pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota, (2) adanya pembatasan bunga atas modal, (3) mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, (4) swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai cermin prinsip dasar yaitu percaya pada diri sendiri. Koperasi-koperasi berdasarkan nilai-nilai menolong diri sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan, dan kesetiakawanan. Mengikuti tradisi para pendirinya, anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap orang-orang lain. Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman bagi Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi (Publikasi Inkopdit, 2006). Pertama : Keanggotaan Sukarela dan Terbuka 6

3 Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau agama. Kedua : Pengawasan oleh Anggota secara Demokratis Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan-kebijakan perkumpulan dan mengambil keputusan-keputusan. Dalam koperasi primer anggota-anggota mempunyai hak suara yang sama (satu anggota satu suara), dan koperasi-koperasi pada tingkatan-tingkatan lain juga di atur secara demokratis. Ketiga : Partisipasi Anggota Dalam Kegiatan Ekonomi Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini : a) Mengembangkan Koperasi dengan cara membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan. b) Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi. c) Mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota. 7

4 Keempat : Otonomi dan Kebebasan Koperasi adalah organisasi yang bersifat otonom, merupakan perkumpulan-perkumpulan yang menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota-anggotanya. Koperasi-koperasi mengadakan kesepakatan dengan perkumpulan lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari sumber-sumber luar, dan hal itu dilakukan dengan persyaratanpersyaratan yang menjamin adanya pengendalian anggota-anggota serta dipertahankan otonomi koperasi. Kelima : Pedidikan, Pelatihan dan Informasi Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggotaanggotanya, para wali yang dipilih, manajer, karyawan, sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi pengembangan koperasi mereka. Pengurus wajib memberikan informasi pelayanan kepada anggota secara berkala sehingga anggota dapat memafaatkan pelayanan yang disiapkan koperasi secara optimal. Keenam : Kerjasama diantara Koperasi Koperasi dapat memberikan pelayanan paling efektif kepada para anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara bekerjasama melalui kerjasama pada tingkat lokal, nasional, religional dan international. Dengan adanya kerjasama jaringan usaha diantara koperasi secara 8

5 struktural maka akan berdampak pada memperkuat daya saing dipasar bagi gerakan koperasi itu sendiri. Ketujuh : Kepedulian Terhadap Masyarakat Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota. 2. Jenis-jenis koperasi Dalam pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dalam penjelasan pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan, dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti koperasi kredit atau simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran, dan koperasi jasa. 2.1 Koperasi Kredit Koperasi kredit dapat didefinisikan sebagai sekumpulan orang sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu. Mereka bersepakat menciptakan modal bersama berupa uang dan dapat meminjam uang tersebut dengan bunga yang ringan, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. 9

6 Tujuan koperasi kredit didirikan adalah untuk : (1) membimbing dan mengembangkan sikap menghemat diantara para anggotanya, (2) memberikan pinjaman murah, tepat, dan cepat, (3) mendidik antar anggota dalam hal menggunakan uang secara bijaksana. Tata susunan koperasi kredit adalah sebagai berikut : (1) Rapat Anggota merupakan forum pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang terdiri dari : rapat tahunan, rapat khusus, rapat anggota, (2) Dewan Pimpinan, yang tugasnya antara lain mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan panitia kredit untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan memang sungguh-sungguh dilaksanakan, (3) Bendahara, yang tugasnya antara lain bertanggung jawab menyimpan dan pemakaian uang, (4) Panitia kredit, yang tugasnya antara lain mempertimbangkan permohonan pinjaman anggota dan memutuskan pemberian pinjaman, (5) Badan Pemeriksa, tugasnya antara lain mengadakan pemeriksaan buku-buku koperasi kredit dan membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Dewan Pimpinan. 2.2 Koperasi Konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi. Koperasi konsumen mempunyai fungsi sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan sehari-hari yang memperpendek jarak antara produsen ke konsumen, harga barang sampai ditangan 10

7 pemakai menjadi lebih murah, ongkos-ongkos penjualan maupun pembelian dapat dihemat. 2.3 Koperasi Produsen Koperasi produsen adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun oleh anggota koperasi. Tujuan dari koperasi produsen adalah untuk membantu para pengusaha kecil menengah (UKM) yang kekurangan modal agar dapat berkembang dan menjangkau daerah pemasaran dan koperasi sebagai penyalur. 2.4 Koperasi Pemasaran Koperasi pemasaran merupakan koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya. 2.5 Koperasi Jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.tujuan dari koperasi jasa untuk memberikan pelayanan yang mudah kepada para anggota atau masyarakat. B. Pengukuran Kinerja Keuangan 1. Pengertian Pengukuran Kinerja Keuangan adalah : Pengertian kinerja menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 111) 11

8 Tingkat pencapaian pelaksanaan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara akrual dan misi perusahaan. Bisa juga kinerja keuangan diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Pengertian pengukuran kinerja menurut Mulyadi (2001) adalah Penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja Keuangan Tujuan pokok dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam usaha untuk mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil seperti yang diinginkan (Mulyadi, 2001:416). Dalam setiap penilaian kinerja harus diambil dengan suatu pernyataan yang jelas mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam pengukuran kinerja tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka sistem itu dapat menarik kesimpulan yang salah dari hasil pengukuran kinerja. Hal ini dapat berakibat pihak manajemen melakukan tindak lanjut yang salah. Manfaaat pengukuran kinerja menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 111) adalah : Penilaian adalah suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dan dapat juga dijadikan pedoman keberhasilan perusahaan selama satu periode tertentu, bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. 12

9 Menurut Mulyadi (2001:416), Manfaat pengukuran kinerja yaitu : (1) Mengelola organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum, (2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer, dan pemberhentian, (3) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan, (4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka, dan (5) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. 3. Jenis-jenis Kinerja Keuangan Bertitik tolak dari pengertian kinerja, laporan keuangan koperasi dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan koperasi merupakan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan koperasi dalam bidang keuangan. Kuantitas dan kualitas itu ditunjukan dalam laporan keuangan yaitu Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan Keuangan dalam periode tertentu. Menurut Dess dan Lumpkin (2003:90) ada 2 pendekatan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yaitu; pendekatan yang pertama analisis ratio keuangan (financial ratio analysis) dan pendekatan yang kedua dilihat dari perspektif pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder perspective). 13

10 Selain dengan sistem evaluasi kinerja keuangan pada PEARLS seperti dalam penelitian ini, kinerja keuangan koperasi juga dapat di evaluasi dengan jenis evaluasi kinerja keuangan yang telah ada seperti : a. Evaluasi Kinerja Sistem Altman Sistem Altman hanya memprediksi masalah kebangkrutan, informasi mengenai kemungkinan kebangkrutan diperlukan untuk menentukan status pinjaman, negosiasi dan kebijakan lain perlu di buat sehubungan dengan pemberi pinjaman (Adnan dan kurniasih,2000). Menurut Adnan dan Kurniasih (2000), untuk meramalkan tingkat kebangkrutan, Sistem Altman menggunakan 5 rasio yaitu: (1) rasio likuiditas, (2) ratio solvabilitas, (3) ratio laverage, (4) ratio profitabilitas, (5) ratio aktivitas. Ratio likuiditas merupakan cara untuk mengukur jumlah investasi yang dapat dikonversi atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan dan seluruh kewajiban lain yang sudah jatuh tempo. Ratio solvabilitas merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek dan jangka panjang tepat waktunya dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban financialnya apabila perusahaan di likuidasi. Ratio laverage merupakan analisis titik impas membantu dengan perhitungan leverage yang menunjukan hubungan antara perubahan dalam penjualan denga perubahan dalam pendapatan. 14

11 Terdapat dua macam leverage yaitu operasi dan keuangan.laverage operasi berasal dari berbagai pengeluaran tetap yang lebih tinggi, seperti pemeliharaan, penyewaan, dan beberapa pemakaian alat. Leverage keuangan dihasilkan dari pembayaran bunga hutang akibat pinjaman atau penerbitan surat obligasi. Ratio profitabilitas merupakan analisa yang digunakan perusahaan dalam mengukur dan membantu mengontrol penerimaan. Bentuk paling mudah dari analisis profitabilitas adalah menghubungkan laba bersih yang dilaporkan terhadap total aktiva di neraca (James o.gill, 2006). Ratio aktivitas merupakan pengukuran efisiensi dalam penggunaan sumber daya suatu perusahaan berkaitan dengan profitablitas dan memperlihatkan perusahaan yang memperoleh lebih banyak keuntungan dibanding perusahaan lain pada sumber daya yang sama. b. Evaluasi Kinerja Sistem Balance Scorecard Balance Scorecard merupakan alat untuk mengukur kinerja manajemen dari dimensi financial dan nonfinancial. Komponen yang terdapat dalam sistem Balance Scorecard yaitu keuangan, konsumen, proses bisnis internal, pertumbuhan (pendapatan). Disamping memberikan indikator kinerja keuangan seperti yang lazim diberikan oleh fungsi akuntansi, Balance Scorecard juga memberikan indikator kerja nonfinancial seperti kualitas dan penguasaan skill. Pengukuran kinerja secara multidimensional hanya dilihat dari 15

12 dimensi finansial saja menurut perspektif pemegang saham. Sistem Balance Scorecard mempunyai beberapa keunggulan (Gunawan,2000) yaitu (1) komprehensif yaitu menekan pengukuran kinerja tidak hanya pada aspek kuantitatif tetapi juga kualitatif. (2) adaptif dan responsif terhadap lingkungan bisnis yaitu pengukuran aspek keuangan tradisional melaporkan kejadian masa lalu, (3) fokus terhadap tujuan menyeluruh perusahaan. Perspektif keuangan hanya melihat apakah pengukuran ukuran kinerja keuangan dapat memberi petunjuk mengenai implementasi program kegiatan perusahaan yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan laba perusahaan. Melalui pengukuran kinerja berdasarkan pendekatan balanced scorecard, perusahaan didorong untuk tidak hanya memberikan perhatian pada proses yang ada, tetapi berusaha mencari metode proses baru yang memberikan value lebih baik bagi pelanggan dan pemegang saham untuk strategi yang telah direncanakan. Sistem Balance Scorecard digunakan oleh perusahaan yang sungguh-sungguh berorientasi pada profit dan memacu profitabilitas yang tinggi sedangkan system PEARLS yang digunakan oleh koperasi kredit digunakan untuk tujuan produktif, kesejahteraan anggota dan tidak sematamata mengejar keuntungan. C. Laporan Keuangan 16

13 Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang tepat. Laporan Keuangan memberikan gambaran mengenai keadaan suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah : Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi-laba. ( Munawir, 2002: 95) Definisi laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntasi Indonesia, 2004) Penyajian Laporan Keuangan paragraf 7 tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan, laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba atau rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus atau arus dana) catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan dari proses pencatatan transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Ringkasan tersebut dibuat managemen untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas manajer yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyakut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu 17

14 perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan. Dengan mengadakan evaluasi laporan keuangan, seorang manager akan mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang besangkutan. Selain itu juga akan diketahui hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun lalu. Laporan keuangan koperasi merupakan laporan keuangan yang disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas secara menyeluruh sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan keuangan koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota dalam Rapat Anggota Tahunan. Laporan keuangan koperasi menurut PSAK No 27 paragraf 74 (revisi 2008) meliputi Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu, Perhitungan Hasil Usaha yaitu laporan yang memuat ikhtisar dari pendapatan dan biaya koperasi dalam periode tertentu, perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu. 18

15 Laporan promosi ekonomi anggota merupakan laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Manfaat ekonomi tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota mencakup empat unsur yaitu manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa, manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama, manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi, manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.laporan promosi ekonomi anggota disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankan. Laporan Catatan atas laporan keuangan disusun dengan maksud untuk mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan keuangan serta informasi tambahan lainnya yang diperlukan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atas pos keuangan tertentu. D. Sistem PEARLS 1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pengunaan Pengertian sistem PEARLS adalah (Munaldus, 2006) sistem pemantauan kinerja keuangan yang dirancang sebagai panduan 19

16 pengelolaan koperasi kredit, memiliki 44 indikator kuantitatif dan mencakup analisis menyeluruh tentang kondisi koperasi kredit. Fungsi utama dari PEARLS adalah Sebagai alat memantau kinerja koperasi kredit. Kekuatan dan kelemahan koperasi kredit segera dapat diketahui dengan menggunakan sistem PEARLS. Dengan demikian PEARLS dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini. Sebagai alat pengawasan, PEARLS menyediakan indikator dan standar untuk mengamati kinerja keuangan dan mengukur tingkat kesehatan koperasi kredit. Sistem PEARLS bertujuan untuk (1) membuat perbandingan kinerja antara satu koperasi kredit dengan koperasi kredit lainnya, (2) menggambarka perubahan ratio yang berpengaruh pada indikator lainnya,(3) membantu manager memperbaiki berbagai kekurangan koperasi kredit, Sebagai contoh, sistem PEARLS mengidentifikasikan ketidakmampuan memperoleh pendapatan secara maksimal, ketidakmampuan membayar biaya operasional atau ketidakmampuan menekan pinjaman macet pada batas yang ditentukan (Ricarson, 2002) 2. Komponen PEARLS Setiap huruf dari PEARLS mengukur bagian-bagian kunci dari kegiatan koperasi-koperasi yaitu (Munaldus,2006) : Protection (perlindungan), Effective Financial Stucture ( struktur keuangan yang efektif), Asset Quality (kualitas aktiva), Rates of Return and Cost (tingkat 20

17 pendapatan dan biaya), Liquidity (likuiditas), Sign of Growth (tanda-tanda pertumbuhan). Sistem PEARLS merupakan bentuk pertama dari sarana manajemen, dan menjadi mekanisme pengawasan yang efektif. Masingmasing komponen PEARLS merupakan aspek penting dalam koperasi kredit. Setiap komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. P = Protection (Perlindungan) Perlindungan merupakan pengukuran dengan (1) membandingkan antara cadangan kerugian piutang dengan jumlah piutang macet, (2) membandingkan antara cadangan kerugian investasi dengan total jumlah investasi non regulasi. Penyisihan dana seperti ini biasa disebut dana cadangan resiko. Dana Cadangan Resiko merupakan sumber utama perlindungan untuk mengurangi kerugian. Oleh karena itu WOCCU mengembangkan prinsip bahwa dana cadangan resiko merupakan pos utama untuk mengatasi kerugian piutang. Perlindungan terhadap kerugian atas piutang dianggap ideal jika koperasi kredit mampu menyisihkan dana cadangan resiko sama besarnya atau 100 % dengan total piutang lalai diatas 12 bulan ditambah dengan tersedia dana cadangan resiko mampu menutup 35 % dari total piutang lalai 1-12 bulan. Yang dimaksud dengan piutang adalah pinjaman yang sedang beredar ditangan peminjam (anggota). b. E = Effective Financial Structur (Struktur Keuangan yang Efektif) 21

18 Stuktur keuangan yang effektif merupakan faktor yang amat penting dalam menentukan potensi pertumbuhan, kemampuan memperoleh pendapatan dan kekuatan keuangan menyeluruh. Sistem PEARLS mengukur asset (kekayaan), liabilities (kewajiban) dan capital (modal). Dalam hal ini bentuk laporan keuangan tersebut adalah neraca. Huruf E juga menunjukan apakah struktur keuangannya ideal atau tidak, Pemakaian kata ideal sesungguhnya merujuk kepada kata sehat. Target sehat yang dikembangkan bagi koperasi kredit adalah (1) Aktiva produktif sebesar 95% yang terdiri dari % piutang dan % investasi lancar. Sistem PEARLS menganjurkan untuk memaksimalkan aktiva produktif untuk mencapai pendapatan yang cukup, (2) Hutang, ratio simpanan non-saham yang sehat berkisar pada 70-80% dari total asset koperasi kredit. Jika keadaan sehat ini dapat dicapai maka menunjukan bahwa koperasi kredit telah mampu mengembangkan program pemasaran secara efektif. (3) Modal, dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu modal saham terdiri atas simpanan pokok ditambah simpanan wajib, dianggap sehat apabila berada pada % dari total asset; dan modal lembaga terdiri atas dana cadangan, donasi, Sisa Hasil Usaha tidak terbagi, dan Sisa Hasil Usaha tahun berjalan yang dialokasikan untuk dana cadangan. Dengan sistem permodalan yang baru, saham-saham anggota tidak lagi menjadi penekanan dan digantikan dengan modal lembaga. Sehingga konsentrasi koperasi kredit adalah membangun modal lembaga yang dapat dijadikan ukuran ketahanan koperasi kredit terhadap goncangan. Modal 22

19 lembaga mempunyai tiga sasaran utama yaitu : (1) meminimalkan biaya aktiva tidak produktif, (2) meningkatkan laba, (3) menambah cadangan kerugian piutang. Ukuran PEARLS atas modal lembaga adalah ratio kunci yang berhubungan dengan angka-angka pos-pos operasional lainnya. Jika angka-angka kurang baik, PEARLS dapat dengan cepat menunjukan kemungkinan terdapat kelemahan pada pos operasi lainnya. c. A= Asset Quality (Kualitas Aktiva) Aktiva yang tidak menghasilkan atau aktiva yang tidak produktif adalah aktiva yang tidak meningkatkan pendapatan. Jumlah aktiva tidak produktif yang berlebihan akan berdampak negatif terhadap pendapatan koperasi kredit. PEARLS digunakan untuk mengidentifikasi dampak aktiva-aktiva yang tidak produktif berupa: (1) ratio kelalaian pinjaman, jika ratio kelalaian pinjaman tinggi atau diatas 5% dari total piutang yang belum dilunasi akan berpengaruh pada indikator-indikator lainnya. Tujuan pengukuran ratio kelalaian pinjaman adalah untuk memelihara angka kemacetan pengembalian pinjaman dibawah 5% dari total piutang yang belum dilunasi. (2) Persentase aktiva tidak produktif, makin tinggi ratio aktiva tidak produktif maka makin sulit koperasi kredit meningkatkan pendapatannya. Idealnya ratio aktiva tidak produktif maksimum 5% dari total aktiva koperasi kredit. (3) Biaya atas aktiva tidak produktif. Menurut WOCCU, 23

20 semua pembelian aktiva tidak produktif dibiayakan dengan 100% modal lembaga koperasi kredit. d. R = Rates of Return and Cost (Tingkat Pendapatan dan Biaya) Sistem PEARLS dapat mengetahui semua komponen penting yang berkontribusi terhadap besarnya keuntungan bersih atau sisa hasil usaha. Tujuannya adalah membantu pihak manejemen menghitung hasil investasi dan menilai biaya-biaya operasional serta membantu manejemen dalam menentukan investasi mana yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Informasi tentang keuntungan dapat dihitung dari empat pos investasi berikut ini (1) Piutang, yaitu total pendapatan bunga pinjaman, denda dan pendapatan dari jasa pelayanan dibagi dengan jumlah investasi dalam piutang, (2) Investasi lancar, yaitu semua pendapatan dari simpanan di bank dan cadangan likuiditas deposito dibagi dengan jumlah investasi pos-pos tersebut, (3) Investasi keuangan, (4) Investasi non-keuangan lainnya. Biaya-biaya operasional juga merupakan pos penting dalam penilaian kinerja keuangan. Biaya operasional dibedakan dalam tiga pos berikut yaitu : (1) biaya intermediasi keuangan, (2) biaya administrasi,(3) cadangan kerugian piutang. e. L = Liquiditas (Likuiditas) 24

21 Likuiditas adalah salah satu system analisis PEARLS yang bertujuan mengubah simpanan saham menjadi simpanan non-saham yang lebih mudah cair. Sistem PEARLS menganalisis likuiditas dari dua sudut pandang yaitu (1) Total cadangan likuiditas, indikator ini mengukur persentase simpanan non-saham yang diinvestasikan sebagai aktiva lancar. Pencapaian target yang sehat dijaga pada minimum 15% setelah membayar semua kewajiban jangka pendek (30 hari atau kurang). (2) Dana likuid yang menganggur (cadangan likuiditas), cadangan likuid ini juga menjadi biaya karena koperasi kredit harus membayar bunga simpanan jika cadangan likuid berasal dari simpanan anggota. Pencapaian target kesehatan PEARLS bertujuan untuk menurunkan persentase likuiditas menganggur untuk menutupnya sampai sekecil mungkin. f. S = Sign of Growth (Tanda-tanda Pertumbuhan) Keuntungan Sistem PEARLS adalah menghubungkan pertumbuhan dengan profitabilitas. Sign of Growth sebaik pos kunci lainnya untuk mengevaluasi kekuatan sistem secara keseluruhan. Pertumbuhan diukur dalam lima pos kunci berikut yaitu (1) total aktiva, adalah salah satu ratio yang amat penting. Pertumbuhan total aktiva yang kuat dan konsisten menyempurnakan ratio-ratio PEARLS. Dengan membandingkan pertumbuhan berdasarkan total aktiva terhadap pos kunci lainnya, mudah mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur neraca yang mungkin akan berdampak positif atau negatif terhadap perolehan 25

22 pendapatan. Idealnya, semua koperasi kredit mencapai pertumbuhan positif nyata (misalnya pertumbuhan bersih setelah mengurangkan dengan tingkat inflasi) setiap tahun. (2) pinjaman, merupakan aktiva koperasi kredit yang paling penting dan menguntungkan. Jika pertumbuhan total pinjaman sebanding dengan pertumbuhan total aktiva, maka tingkat keuntungan yang diperoleh dapat dijaga. Sebaliknya, tingkat pertumbuhan pinjaman menurun,maka tingkat pendapatan juga menurun.(3) Simpanan non-saham, merupakan dasar pertumbuhan baru bagi mobilisasi simpanan. Pertumbuhan total aktiva tergantung pada pertumbuhan simpanan. (4) Simpanan saham, Meskipun simpanan saham anggota tidak lagi menjadi penekanan, beberapa koperasi kredit masih menjaga ketergantungan pada pertumbuhan simpanan saham. Jika laju pertumbuhan simpanan saham berlebihan, ini menjadi pertanda bahwa ketidakmampuan koperasi kredit menerapkan sistem baru dalam mempromosikan simpanan selain simpanan saham. (5) modal lembaga, merupakan indikator terbaik bagi bagi perolehan keuntungan koperasi kredit. Pertumbuhan modal lembaga yang statis atau menurun biasanya menunjukkan adanya masalah dengan perolehan pendapatan. Jika perolehan pendapatan rendah, koperasi kredit akan menghadapi kesulitan besar dalam meningkatkan modal lembaga. Salah satu tanda keberhasilan kesehatan koperasi kredit adalah pertumbuhan modal lembaga yang biasanya lebih tinggi daripada pertumbuhan total aktiva. 3. Sistem PEARLS dibandingkan Sistem CAMEL 26

23 Kebutuhan akan analisis kinerja keuangan semakin berkembang seiring dengan munculnya gerakan koperasi kredit. Sistem PEARLS merupakan sarana manajemen untuk mengidentifikasi koperasi kredit yang mempunyai modal dasar lemah dan penyebab masalah-masalah lain seperti kurang pendapatan, biaya operasional yang mahal atau kerugian yang tinggi karena piutang macet. Sistem PEARLS dianggap mampu untuk menyelesaikan persoalan keuangan sehingga memampukan manager dengan cepat dan akurat menunjukan pos-pos bermasalah dan membuat penyesuaian penting sebelum masalah menjadi semakin serius (Ricardson,2002). Untuk membuktikan bahwa Sistem PEARLS paling mampu menyelesaikan masalah keuangan dalam koperasi kredit, maka perlu dibuat perbandingan antara Sistem PEARLS dengan sistem yang lain. Dalam hal ini sistem yang akan dibandingkan dengan Sistem PEARLS adalah Sistem CAMEL. Penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif dan kualitatif dilakukan terhadap lima faktor yaitu aspek permodalan (Capital Adequate), aspek kualitas aktiva produktif (Asset Quality), aspek kualitas management (Management), aspek rentabilitas (Earning), aspek likuiditas (Liquidity) Analisis ini dikenal dengan istilah Analisis CAMEL. Sistem CAMEL mempunyai dua kekurangan yaitu (1) tidak menilai kinerja keuangan secara dari neraca padahal struktur neraca mempunyai pengaruh langsung terhadap efisiensi dan profitabilitas, (2) CAMEL tidak mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan bunga padahal pertumbuhan pendapatan bunga sangat menguntungkan pada saat lingkungan ekonomi 27

24 kurang mendukung dalam persaingan. Ketika lingkungan ekonomi kurang mendukung, koperasi kredit harus memacu pertumbuhan aktiva dengan gigih jika ingin mempertahankan nilai aktivanya. CAMEL menciptakan sarana pengawasan, bukan sarana manajemen. Perhatian utama ratio CAMEL adalah untuk memproteksi kesanggupan melunasi hutang institusi (Ricardson, 2002). F. Penelitian Sebelumnya Banyak orang menganggap bahwa koperasi perlu mengevaluasi kinerja keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan begitu banyak para peneliti yang tertarik untuk mengevaluasi kinerja keuangan koperasi. Randa (2002) mengevaluasi koperasi kredit di Sulawesi yang pengelolaan managemennya kurang baik. Teknik analisa laporan keuangan untuk mengukur ratio-ratio keuangan dari laporan keuangan menggunakan ratio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Hasil analisis menunjukan bahwa Current Ratio lebih dari 100 % dengan asumsi piutang semua lancar. Tingkat solvabilitas baik tetapi rentabilitas rendah. Lidyani (2004) mengevaluasi koperasi kredit Pancur Kasih. Teknik analisis dengan Sistem PEARLS, Lidyani menyimpulkan bahwa : Hasil analisis menunjukkan P:ideal, E:Struktur keuangan mampu meningkatkan potensi pertumbuhan dan kemampuan memperoleh pendapatan; kekuatan keuangan belum mampu meningkatkan modal lembaga pada tingkat ideal, A: ideal, R: tidak ideal karena belum mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal, L: ideal, S: ideal. 28

25 Lucia Widiharini (2006) melakukan evaluasi kinerja keuangan di Koperasi Kredit Makmur Kasih, Yogyakarta dengan menggunakan sistem PEARLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator Protection (Proteksi) yaitu komponen kecukupan cadangan kerugian piutang yang diperlukan untuk menutup piutang, menunjukan ideal. Dari 5 komponen pada indikator Effective Financial Structure (struktur keuangan yang efektif), menunjukan kinerja tidak ideal kecuali komponen investasi jangka pendek (E2). Dari 2 komponen pada indikator Asset Quality (kualitas aktiva) yaitu komponen piutang macet (A1) dan aktiva tidak produktif (A2), menunjukan kinerja tidak ideal. Dari 4 komponen pada indikator Rate of Return and Cost (laju pengembalian dan biaya), menunjukan kinerja ideal kecuali komponen biaya operasional (R9). Indikator Liquidity (Likuiditas) yaitu komponen aktiva lancar tak produktif menunjukan kinerja tidak ideal. Dari 6 komponen pada indikator Sign of Growth (tanda pertumbuhan) menunjukan kinerja ideal kecuali komponen pertumbuhan investasi jangka pendek (S2) dan pertumbuhan anggota (S10). 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian koperasi berdasarkan Undang-Undang no. 17 tahun 2012 pasal 1 disebutkan bahwa : Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu cooperation. Sesuai dengan arti kata itu, koperasi secara harfiah berarti kerja sama. Pengertian koperasi MenurutUndang-Undang

Lebih terperinci

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama. AKUNTANSI PERKOPERASIAN PSAK NO. (REVISI ) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) AKUTANSI PERKOPERASIAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal Manajemen keuangan koperasi berkaitan dengan aktivitas pengumpulan dana dan penggunaan dana tersebut secara efektif dan efisien (Hendar 2010). Ini kerap menjadi masalah klasik yang kerap menjadi awal perselisihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. 1. Waktu : Mei 2009 2. Tempat penelitian : Koperasi Kredit Usaha Sejahtera Jl. Bambu Kuning IX No. 3B Cengkareng Jakarta Barat Koperasi Kredit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2012 : pasal 1, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang BAB 2 Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Koperasi 1. Definisi Koperasi Sumarsono (2003) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Subandi (2011) Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut. BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi dan Tujuan Akuntansi Keuangan Suatu perusahaan memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihakpihak lain yang terkait dengan perusahaan. Hubungan tersebut harus dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB. II Telaah Literature dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori yang mendasari Konsep Koperasi Pengertian koperasi telah dikemukakan oleh

BAB. II Telaah Literature dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori yang mendasari Konsep Koperasi Pengertian koperasi telah dikemukakan oleh BAB. II Telaah Literature dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori yang mendasari 2.1.2 Konsep Koperasi Pengertian koperasi telah dikemukakan oleh beberapa pakar koperasi. Menurut Koesoemo dalam Razak (2012:3)

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pesatnya perkembangan di era globalisasi ini dimana terjadi perkembangan yang pesat dibidang teknologi, transportasi, dan informasi menyebabkan terjadinya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka BAB I PENDAHULUAN A. Later Belakang Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen resiko (BSMR; 2005:A3) adalah suatu lembaga yang telah memeperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi menengah memiliki perbedaan dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat memulai suatu penelitian diperlukan suatu landasan teori yang relevan dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut UU No.25 tahun 1992 pengertian koperasi yaitu: Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data-data angka (numerika) yang diolah datanya. penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data-data angka (numerika) yang diolah datanya. penelitian 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Artinya pendekatan yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, keepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Koperasi Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan kehidupannya dalam masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja secara sendiri,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI Kedudukan dan Fungsi Akuntansi Koperasi Akuntansi Koperasi adalah suatu tahap penyediaan jasa, sistem informasi, dan analisa dalam Koperasi Akuntansi bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi ekomomi yang dalam kegiatanya mempunyai tujuan tertentu. Setiap perusahaan memerlukan informasi untuk mengetahui perkembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 telah digariskan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 telah digariskan bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Koperasi Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 telah digariskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang bukan milik perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya koperasi, perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Kinerja Keuangan a. Pengertian Kinerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Evanny Indri Hapsari (2012) Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur di BEI pada

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Abstra ck Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang tentang pokok perkoperasian Nomor : 12 tahun 1967 menyebutkan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

Lebih terperinci