SINOPSIS. Kyai Ageng Sutawijaya merupakan keturunan Raja Majapahit Brawijaya. V, pada waktu kerajaan Majapahit runtuh beliau meninggalkan istana dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SINOPSIS. Kyai Ageng Sutawijaya merupakan keturunan Raja Majapahit Brawijaya. V, pada waktu kerajaan Majapahit runtuh beliau meninggalkan istana dan"

Transkripsi

1 109 SINOPSIS Kyai Ageng Sutawijaya merupakan keturunan Raja Majapahit Brawijaya V, pada waktu kerajaan Majapahit runtuh beliau meninggalkan istana dan melarikan diri bersama saudara-saudaranya, kemudian pada saat perjalanan Kyai Ageng Sutawijaya bertemu dengan Sunan Kalijaga dan beliau berguru denganya untuk waktu yang cukup lama. Setelah itu Kyai Ageng Sutawijaya mendapat perintah untuk berguru kepada Sunan Tembayat. Setelah berguru beberapa bulan di Tembayat, Kyai Ageng Sutawijaya menuju bukit Majasto dan menyebarkan agama Islam di sana sesuai dengan perintah Sunan Kalijaga. Semasa hidupnya Kyai Ageng Sutawijaya adalah sosok yang sangat karismatik, karena Kyai Ageng Sutawijaya adalah seorang ahli strategi perang yang dikenal dengan nama Senopati Ing Ngalogo. Sesampainya di Bukit Majasto beliau mulai menata Desa Majasto dan mengislamkan masyarakat sekitar. Kyai Ageng Sutawijaya menetap di Bukit Majasto sampai akhir hayatnya. Beliau di makamkan di pemakaman Bumi Arum. Makam Bumi Arum Majasto berada di desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Selain terdapat peninggalan masjid yang dibangun oleh Kyai Ageng Sutawijaya, di sisi barat bukit terdapat sendang yang dipercaya dibuat oleh Kyai Ageng Sutawijaya yang bernama Sendang Tapak Bimo. Banyak pengunjung datang ke makam Bumi Arum Majasto, kebanyakan dari mereka datang pada malam Selasa dan Jumat Kliwon serta pada malam satu Suro. Keistimewaan yang terdapat di dalam makam Bumi Arum majasto adalah jika biasanya untuk membuat liang kubur dibutuhkan kedalaman 1,5 meter lebih,

2 110 maka di Makam Bumi Arum Majasto liang kuburnya hanya sedalam lutut orang dewasa atau sekitar cm. Meskipun kedalaman makam hanya setinggi lutut orang dewasa, tanah tersebut tidak berbau, setelah itu makam tersebut dinamakan Makam Bumi Arum Majasto.

3 111 DAFTAR PERTANYAAN INFORMAN ATAU NARA SUMBER 1. Apa yang anda ketahui tentang Cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya? 2. Dari Siapa anda mengetahui Cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya? 3. Sudah berapa lama anda mengetahui tempat tersebut? 4. Apakah anda masih sering datang ke tempat tersebut? 5. Apa tujuan anda ke Makam Kyai Ageng Sutawijaya? 6. Apakah anda percaya dengan Cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya? 7. Apakah ada acara ritual yang khusus diadakan oleh masyarakat setempat? 8. Jika ada, untuk memperingati apakah upacara ritual itu dilaksanakan? 9. Kapan acara ritual tersebut dilaksanakan? 10. Apa saja sesaji/ubarampe yang terdapat dalam ritual tersebut? 11. Apakah anda sering mengikuti upacara ritual tersebut? 12. Apakah tujuan anda mengikuti upacara ritual tersebut? 13. Bagaimana menurut pendapat anda dengan diadakan upacara ritual tersebut. apakah upacara ritual itu harus dilaksanakan terus, alasanya mengapa?

4 112 DAFTAR INFORMAN CERITA RAKYAT KYAI AGENG SUTAWIJAYA DI DESA MAJASTO KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TANGAH 1. Nama : Sayono Umur Pekerjaan : 55 Tahun : Juru Kunci Alamat : Majasto, Rt 01 Rw Nama : Rudi Hartono, SH. Umur : 43 Tahun Pekerjaan : Kepada Desa Majasto, Tawangsari, Sukoharjo Alamat : Majasto, Rt 01 Rw Nama : Suroto Umur Pekerjaan Alamat : 55 Tahun : Perangkat Desa : Majasto 4. Nama : Yoga Mahendra Umur Pekerjaan : 54 Tahun : Perangkat desa

5 113 Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01, Tawangsari, Sukoharjo 5. Nama : Warsono Umur : 39 Pekerjaan : TNI-AD Alamat : Rejosari Rt 007/001, Keteguhan, Tawangsari 6. Nama : Tugimin Umur : 45 Pekerjaan Alamat : Tani : Tawangsari

6 114 DATA INFORMAN Nama : Sayono Umur : 57 Tahun Pekerjaan : Juru Kunci Alamat : Majasto Eyang Sutawijaya merupakan putra raja Brawijaya V, beliau merupakan putra raja Brawijaya yang ke Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, para putra Majapahit menyebar hampir keseluruh tanah jawa bahkan ke luar jawa. sedangkan Eyang Sutawijaya yang kala itu menyamar sebagai petani agar tidak diketahui oleh para pengikut Prabu Gitindrawardhana. Eyang Sutawijaya yang kala itu masih bernama Raden Joko Bodo memulai perjalanan kearah barat sampai akhirnya bertemu dengan Sunan Kalijaga serta berguru kepadanya. Setelah di anggap mumpuni dalam olah kanuragan, Sunan Kalijaga memerintahkan kepada Raden Joko Bodo untuk membuka hutan Ampel, nama Raden Joko Bodo digati oleh Sunan Kalijaga menjadi Sutawijaya. dalam perjalanan Eyang Sutawijaya beliau di suruh gurunya untuk pergi ke Bukit Majasto ini mas. Setelah sampai di Bukit Majasto, ternyata bukit ini telah terlebih dahulu ditempati oleh raja jin yang akhirnya di pindahkan ke Gunung Lawu. Setelah itu Eyang Sutawijaya mulai menyebarkan agama Islam di Desa Majasto dan sekitarnya ini mas. Sampai akhirnya beliau mempunyai banyak pengikut dan berhasil mendirikan pesantren

7 115 serta tempat beribadah yang sekarang bertempat di atas Bukit Majasto ini mas. Konon masjid ini mempunyai umur yang sama dengan masjid Demak. Eyang Sutawijaya menetap di Desa Majasto sampai ahirnya beliau di semayamkan disini mas. Sampai akhirnya sekarang komlek makam Eyang Sutawijaya menjadi makam umum Desa Majasto, makam ini bernama makam Bumi Arum mas, kenapa di namakan Bumi Arum karena makam disini tidak berbau mas, meskipun liang kuburnya hanya sedengkul orang dewasa saja. Tidak ada yang tau kenapa hal seperti itu bisa terjadi, karena sudah menjadi turun temurun masyarakat Desa Majasto menguburkan jenazah hanya setengah meter saja. Serta makam Bumi Arum ini makam yang tidak pernah bertambah nisannya mas, makam satu itu untuk seluruh trah keluarganya. Bahasa jawanya ditumpuk mas. Pengunjung yang mengunjungi makam Eyang Sutawijaya sampai sekarang ini masih cukup banyak, entah hanya untuk berziarah atau mendoakan dan banyak juga yang ngalap berkah. Biasanya disini rame pada malam jumat dan malam selasa kliwon. Banyak yang melakukan laku entah satu jumat, dua jumat, atau bahkan lima jumat, tergantung pada niat masing-masing peziarah. Saya disini hanya juru kunci, tugas saya hanya mempersilahkan untuk pada peziarah yang ingin berdoa disini. Sadranan adalah salah satu acara yang masih selalu dilaksanakan secara rutin, sadranan dilakukan biasana dua minggu sebelum bulan ramadhan mas. Warga berdatangan untuk berziarah dan mendoakan para leuhur mereka. Sedangkan uborampenya macem-macem mas. Misalnya : 1. Tumpeng

8 116 Kata tumpeng berasal dari kata Tumungkula Sing Mempeng, artinya kalau ingin selamat, hendaknya selalu rajin beribadah. Tumpeng yang berbentuk kerucut dalam tradisi upacara Sadranan mengartikan bahwa semakin hari manusia harus senantiasa ingat kepada Tuhan. Tumpeng juga sebagai perumampaan alam semesta, dimana nasi berwujud gunung dikelilingi oleh hasil bumi berupa tumbuh-tumbuhan dan hewan darat/air. 2. Pisang Raja Pisang raja sebagai lambang manusia yang harus bersatu, manunggal(bersatu) antara pekerjaan dan panyuwunan (permintaan). Pisang raja juga dapat dimaknai sebagaiperwujudan seorang pemimpin yang didukungoleh seluruh rakyatnya. Masyarakatakan hidup berdampingan dan saling melengkapi. Pemimpin seharusnya tidak semena-mena kepada rakyatnya tetapi harus dapat mengayomi rakyatnya, sehingga hidup mereka tentram, makmur dan bahagia. 3. Ayam Ingkung. Ayam ingkung berupa ayam jago(jantan) yang dimasak utuh (ingkung), adalah simbol menyambah Tuhan dengan Khusuk (manekung) dengan hati yang tenang (wening). Menyembelih ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk yang dilambangkan oleh ayam jago, antara lain : sombong, congkak, kalau berbicara selalu menyela dan merasa tahu/menang/benar sendiri (berkokok). Manusia hanya bisa berusaha kemudian berdoa dan hanya bisa berpasrah diri kepada Tuhan, untuk itu digunakan ayam ingung sebagai lambang.

9 Kedelai Goreng Kedelai goreng disini bermaksud untuk menghindarkan diri dari masalah-masalah yang datang. 5. Cabai Merah Cabai merah memiliki makna atau symbol dilah/api yang memberikan penerangan/tauladan yang bermanfaat bagi orang lain. Diibaratkan Kyai Ageng Sutawijaya yang selalu mengajarkan budi pekerti yang baik dan menyebarkan Agama Islam.

10 118 DATA INFORMAN Nama : Rudi Hartono, SH. Umur : 43 Tahun Pekerjaan : Kepada Desa Majasto, Tawangsari, Sukoharjo Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01 Cerita langkapnya saya kurang bagitu paham mas, soalnya saya bukan warga asli Desa Majasto saya asli Karanganyar namun besar disini. Yang saya tau Eyang Sutawijaya merupakan anak ke 107 dari raja Brawijaya V Majapahit. Tatkala ada perang disana dan akhirnya kelah dan alhasil keluarganya terpecah belah. Eyang Sutawijaya dulu awalnya bernama Joko Bodo, beliau di suruh oleh romonya untuk menemui pamannya yang ada di bukit Tembayat, dari Jawa Timur menuju Tembayat. Setelah berada di bukit Tembayat dan menemui eyang Tembayat dan beliau di suruh untuk bergegas menuju bukit Twruwongso namun sebelum menemui eyang taruwongso beliau disuruh untuk menuntut ilmu.setelah itu Eyang Suyawijaya disuruh mencari bukit Majasto untuk menyebarkan agama Islam. Sebelum Eyang Sutawiaya sampai di bukit Majasto.beliau melewati beberapa bukit yaitu diantaranya adalah bukit wahyu, gunung barat cilik(gunung angin-angin). Setelah sampai dibukit Majasto singkat cerita beliau menyebarkan agama Islam disitu sampai akhir hayatnya. Dan sampai sekarang warga sekitar

11 119 Desa Majasto masih mempercayai tentang sejarah cerita tersebut, serta mempercayai bahwa Eyang Sutawijaya di makamkan di bukit Majasto ini.

12 120 DATA INFORMAN Nama : Suroto Umur : 55 Tahun Pekerjaan : Perangkat Desa Alamat : Majasto Cerita yang berkembang di masyarakat menyebutkan, Kyai Ageng Sutawijaya konon adalah putra raja Brawijaya V. beliau adalah sosok bangsawan yang berwibawa. Pengembaraan Kyai Ageng Sutawijaya berakhir di Desa Majasto yang saat itu masih sedikit pendukungnya, namun dengan kesabaran serta mempunyai sifat kewibawaan beliau akhirnya dapat menyebarkan agama Islam di sekitar Desa Majasto. Dan akhirnya beliau tinggal di Desa Majasto sampai akhir hayatnya dan di makamkan di makam Bumi Arum ini mas. Saya mengetahui cerita Kyai Ageng Sutawijaya dari embah buyut. Makam tersebut merupakan tempat yang di keramatkan sehingga banyak orang yang ngalap berkah, karena konon makam Kyai Ageng Sutawijaya membawa berkah bagi mereka yang datang untuk ngalap berkah dengan cara ziarah serta berdoa.

13 121 DATA INFORMAN Nama : Yoga Mahendra Umur :54 Tahun Pekerjaan : Perangkat desa Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01 Menurut sejarah yang saya tau dari nenek moyang, Eyang Sutawijaya itu adalah putra raja Brawijaya V. Setelah kerajaan mahapahit runtuh Eyang Sutawijaya melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di jawa, sambil beliau menuntut ilmu, sampai pada suatu saat beliau disuruh mencari bukit Majasto ini, sesampainya di bukit majasto Eyang Sutawijaya beliau harus mengalahkan raja jin yang menempati bukit majasto ini, setelah dapat mengalahkan raja jin beserta pengikutnya, Eyang Sutawijaya mulai menyebarkan agama Islam di Desa Majasto dan sekitarya. Beliau menata wilayah Majasto dan membangun pesantren di Bukit Majasto. Sampai akhirnya para warga sekitar mulai mengikuti segala petunjuk dari Eyang Sutawijaya. Sampai akhirnya Eyang Sutawijaya dan pengikutnya mendirikan sebuah masjid untuk tempat beribadah di bukit Majasto. Dan konon menurut cerita usia masjid yang sekarang berada di atas bukit Majasto itu usianya sama tuanya dengan masjid Agung Demak. Dan sampai akhirnya Eyang Sutawijaya wafat dan di makamkan di bukit Majasto ini mas. Banyak orang yang mengunjungi makam Eyang Ageng Sutawijaya, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa makam ini merupakan tempat yang

14 122 sangat disakralkan dan biasanya mereka datang disini untuk menenangkan diri dan ngalap berkah. Biasanya agar kehidupan keluarga makmur dan tentram. Biasanya banyak yang datang di hari selasa kliwon dan malam jumat kliwon. Berapa lama mereka datang tergantung pada niat mereka masing-masing, ada yang 3 Jumat, 4 Jumat bahkan sampe 7 Jumat berturut-turut.

15 123 DATA INFORMAN Nama : Warsono Umur : 39 Pekerjaan : TNI-AD Alamat : Rejosari Rt 007/001, Keteguhan, Tawangsari Cerita rakyat Kyai Ageng Sutawijaya menurut saya adalah warisan budaya yang harus dijaga mas, namun soal perjalanan beliau saya kurang begitu tau. Yang saya tau yang menyebarkan agama Islam di Desa Majasto ini adalah beliau. Dan sekarang beliapun dimakamkan di Bukit Majasto. Banyak yang datang ke komplek makam Kyai Ageng Sutawijaya entah hanya sekedar ingin berziarah dan berdoa atau meminta kesuksesan dan lain-lain. Saya mengetahui cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya dari embah buyut, makam tersebut merupakan tempat yang dikeramatkan sehingga banyak orang yang ngalap berkah, karena masyarakat percaya bahwa siapapun yang datang untuk berziarah dan mendoakan akan dilancarkan jalan rejekinya. Disana terdapat tradisi sadranan yang biasanya dilakukan sebelum datangnya bulan ramadhan. Saya sebagai warga sekitar tentu sangat merespek adanya acara seperti ini, karena menurut saya adanya upacara sadranan adalah hasil dari kebudayaan yang harus di pertahankan. Banyak sekali manfaat yang

16 124 bisa saya ambil dari adanya cerita rakyat Kyai Ageng Sutawijaya ini. Saya sendiri jarang datang ke sini karena rutinitas kantor yang harus saya jalani.

17 125 DATA INFORMAN Nama : Tugimin Umur : 45 Pekerjaan : Tani Alamat : Tawangsari Saya kurang begitu paham dengan cerita Eyang Sutawijaya mas. Tapi menurut yang saya dengan dari teman saya Eyang Sutawijaya adalah orang yang dulunya menyebarkan agama islam di desa ini. Konon beliau adalah sosok yan sangat dihormati. Banyak pula yang terkabul bila meminta disini, entah meminta kesuksesan, kelancaran dalam pekerjaan dan lain-lain. niatan seseorang itu berbeda-beda ya mas, namun saya datang kesini tidak ada niatan untuk menyekutuan Allah atau syirik mas, namun saya kesini berkeyakinan bahwa Eyang Sutawijayamerupakan perantara untuk saya berdoa meminta kepada Tuhan mas. Saya berdoa agar keluarga saya diberi keselamatan serta beli jalan rejeki untuk keluarga saya. Saya mengetahui cerita Kyai Ageng Sutawijaya dari teman dan warga sekitar Desa Majasto karena kebetulan saya memunyai banyak teman yang rumahnya disini. Percaya tidak percaya hal seperti ini sudah melekat bagi masyarakat mas, tapi kalau dari saya pribadi, saya mempercayai cerita Kyai Ageng Sutawijaya. menurut saya cerita ini tidak sekedar hanya dongeng yang

18 126 tercipta dari mulut kemulut, namun cerita ini adalah cerita yang benar-benar terjadi dan pernah dilakukan oleh mbah buyut kita dahulu.

19 127 Gapura menuju Desa Majasto Gapura menuju Makam Bumi Arum Majasto

20 128 Gapura Komplek Makam Bumi Arum Masjid Bumi Arum Majasto

21 Gapura Menuju Makam Kyai Ageng Sutawijaya 129

22 130 Foto Penulis dengan Juru kunci sewaktu pengambilan data Makam Kyai Ageng Sutawijaya

23 131 Makam Istri Kyai Ageng Sutawijaya Makam Abdi Kyai Ageng Sutawijaya

24 132 Sendang Tapak Boma Sendang Tapak Bima

25 133 Sendang Tapak Kuda Komplek Makam Bumi Arum Majasto

26 134 Warga Desa Majasto Berdatangan Mengikuti Upacara Sadranana Antusias warga dalam Upacara Sadranan

27 Para warga menyiapkan uborampe upacara Sadranan 135

28 Sambutan Bapak Kepala Desa Majasto 136

29 137 Bapak Bupati Sukoharjo Mengikuti upacara Sadranan Potong tumpeng oleh Bapak Bupati Sukoharjo

30 138 Tabur Bunga oleh bapak Bupati Sukoharjo Pembagian Sembako secara simbolik

31 139

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makam Kotagede atau sering disebut juga dengan Sargede adalah sebuah makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar Sutawijaya, pendiri kerajaan

Lebih terperinci

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif 1. Faktor Ekonomi Peziarah yang datang ke komplek makam Ali

Lebih terperinci

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT PEZIARAH

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT PEZIARAH BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT PEZIARAH A. Pandangan terhadap Ziarah. Pada masa awal Islam, Rasulullah SAW memang melarang umat Islam untuk melakukan ziarah kubur. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga aqidah

Lebih terperinci

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Oleh : Muhamad Arif Susanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa MuhamadArif347@yahoo.co.id Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan sebagai objek wisata. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

ASAL MULA NAMA PANTARAN

ASAL MULA NAMA PANTARAN ASAL MULA NAMA PANTARAN Suatu daearah di kaki Lereng Gunung Merbabu sebelah timur tanahnya berbukit-bukit serta hawanya dingin. Tanahnya yang gembur sehingga subur tanaman yang ada terbentang luas menyelimuti

Lebih terperinci

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Siti Nurfaridah program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa flowersfaragil@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5 BAB II DESA SENDANGDUWUR A. Letak Geografis desa Sendangduwur Desa Sendangduwur ini merupakan salah satu Desa yang terletak di Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

Lebih terperinci

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Wahyu Duhito Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Wahyu_duhito@yahoo.com

Lebih terperinci

Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan. merupakan panglima yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Tokoh Panglima Besar

Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan. merupakan panglima yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Tokoh Panglima Besar LAMPIRAN 1 Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan Bagi sebagian masyarakat di Desa Sei Nagalawan cerita Panglima Besar ini tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwasannya

Lebih terperinci

Kajian Folklor dalam Upacara Nyadran di Pesarean Simbah Lowo Ijo di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo

Kajian Folklor dalam Upacara Nyadran di Pesarean Simbah Lowo Ijo di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Kajian Folklor dalam Upacara Nyadran di Pesarean Simbah Lowo Ijo di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Oleh : Ahmad Muhlasin program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa a_muhlasin@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian Ziarah merupakan istilah yang tidak asing di masyarakat. Ziarah adalah salah satu bentuk kegiatan berdoa yang identitik dengan hal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, beribu-ribu suku bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara

BAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara digilib.uns.ac.id 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upacara tradisional merupakan salah satu wujud peninggalan kebudayaan dan pada dasarnya upacara tradisional disebarkan secara lisan. Upacara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan salah satu kekayaan yang Indonesia miliki, kebudayaan yang beranekaragam ini merupakan aset negara yang harus tetap dipertahankan maupun dilestarikan.

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo Oleh: Murti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Murti_tinah@yahoo.com.id Abstrak:

Lebih terperinci

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD A. Latar Belakang Kehidupan KH. Ali Mas ud atau biasa yang dipanggil mbah Ali Mas ud atau biasa juga dipanggil gus Ud atau biasa juga dikenal dengan mbah Ud merupakan

Lebih terperinci

Tradisi Nyadran sebagai Komunikai Ritual

Tradisi Nyadran sebagai Komunikai Ritual Abstrak Tradisi Nyadran sebagai Komunikai Ritual (Studi Kasus di Desa Sonoageng, Kabupaten Nganjuk) Siti Noer Tyas Tuti Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya tyastuti10@gmail.com Tradisi

Lebih terperinci

ASAL MULA DESA TALAKBROTO

ASAL MULA DESA TALAKBROTO ASAL MULA DESA TALAKBROTO Pada suatu hari datanglah seorang wanita bernama Mbok Nyai (yang menurut penuturan masyarakat memang namanya adalah Mbok Nyai didapat dari para pengikutnya jika memanggilnya dan

Lebih terperinci

LAKU NENEPI DI MAKAM PANEMBAHAN SENOPATI KOTAGEDE

LAKU NENEPI DI MAKAM PANEMBAHAN SENOPATI KOTAGEDE LAKU NENEPI DI MAKAM PANEMBAHAN SENOPATI KOTAGEDE SKRIPSI Di ajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Tanti Wahyuningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa wahyutanti546@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III PROSESI UPACARA PENGASIHAN DI MAKAM PUTRI CAMPA. Pengasihan merupakan kepercayaan untuk melancarkan jodoh, pekerjaan

BAB III PROSESI UPACARA PENGASIHAN DI MAKAM PUTRI CAMPA. Pengasihan merupakan kepercayaan untuk melancarkan jodoh, pekerjaan 43 BAB III PROSESI UPACARA PENGASIHAN DI MAKAM PUTRI CAMPA A. Prosesi Kegiatan 47 Pengasihan merupakan kepercayaan untuk melancarkan jodoh, pekerjaan dan keinginan yang sekiranya sulit untuk di capai.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI NYADRAN DI DESA PAGUMENGANMAS KEC. KARANGDADAP KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI NYADRAN DI DESA PAGUMENGANMAS KEC. KARANGDADAP KAB. PEKALONGAN 60 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI NYADRAN DI DESA PAGUMENGANMAS KEC. KARANGDADAP KAB. PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Tradisi Nyadran di desa Pagumenganmas Tradisi Nyadran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan

BAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan BAB V PENUTUP Setelah penulis menguraikan tentang Tradisi Membangun Rumah di Desa Sungai Rangas Ulu Kecamatan Martapura Barat, maka sampailah kini kepada bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1. dengan luas wilayah sekitar 340,78 km atau 8,77%. Daerah ini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1. dengan luas wilayah sekitar 340,78 km atau 8,77%. Daerah ini memiliki BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecamatan Koto Balingka merupakan salah satu daerah di sebelah utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1 nagari dan 28 jorong dengan luas wilayah sekitar 340,78

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA A. Penyajian Data Dalam penganalisaan data penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan memakai angket dan jumlah angket yang peneliti sebarkan sebanyak 100 angket.

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Jawa-Hindu dalam Kompleks Makam Imogiri, Yogyakarta

Pengaruh Budaya Jawa-Hindu dalam Kompleks Makam Imogiri, Yogyakarta SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Pengaruh Budaya Jawa-Hindu dalam Kompleks Makam Imogiri, Yogyakarta Nindyasti Dilla Himaya nindy astidh@gmail.com Program Studi A rsitektur, Sekolah A rsitektur, Perencanaan

Lebih terperinci

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Oleh: Tri Raharjo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa trie.joejoe@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput.

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput. KI AGENG PANDANARAN Ki Ageng Pandanaran atau bernama asli Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sunan Bayat atau Sunan Tembayat adalah Bupati Kedua Semarang (kini Kota Semarang), Jawa, Tengah Indonesia. Selain

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga terpisah dari satu wilayah dengan wilayah lain. dengan perbedaan itulah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga terpisah dari satu wilayah dengan wilayah lain. dengan perbedaan itulah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara multikultural baik dari adat, budaya, bahasa dan agama serta kepercayaan. Hal itu ada karena Indonesia adalah Negara kepualauan. Sehingga

Lebih terperinci

TRADISI NYADRAN DI DESA GROGOLAN, KEC. NOGOSARI, KAB. BOYOLALI

TRADISI NYADRAN DI DESA GROGOLAN, KEC. NOGOSARI, KAB. BOYOLALI Tradisi Nyadran Biasanya menjelang bulan Ramadhan, masyarakat di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta akan melakukan sebuah tradisi tahunan peninggalan dari nenek moyang, yaitu Tradisi Nyadran atau

Lebih terperinci

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Oleh: Ade Ayu Mawarni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa adeayumawarni@yahoo.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen Oleh: Heira Febriana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrianahera@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. (Informan 1: Mbah kaum Dukuh Poloyo)

HASIL WAWANCARA. (Informan 1: Mbah kaum Dukuh Poloyo) HASIL WAWANCARA (Informan 1: Mbah kaum Dukuh Poloyo) 1. Identitas diri Nama : Mbah MLJ Jenis kelamin : laki-laki Pendidikan : SD Pekerjaan : petani sekaligus mbah kaum Dk. Poloyo, Cemeng Usia : 78 tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006 1 MITOS CERITA PANGERAN SAMUDRA DI GUNUNG KEMUKUS Skripsi Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Oleh : Nama : Ali Muchsan NIM : 2151402029 Prodi : Sastra

Lebih terperinci

ASAL MULA DESA NGALIYAN DAN DESA JAWENG.

ASAL MULA DESA NGALIYAN DAN DESA JAWENG. ASAL MULA DESA NGALIYAN DAN DESA JAWENG. Sultan Agung Mataram adalah seorang raja yang arif dan bijaksana, dekat dengan rakyat jelata dan memperhatikan kepentingan negara menjadikannya dipuji dan dikagumi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun lingkungan sosial artinyahubungan antara manusia dengan lingkungan dihubungkan dengan tradisi masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Proses Akulturasi Budaya Islam dengan Budaya Hindu di Desa

BAB IV ANALISA DATA. A. Proses Akulturasi Budaya Islam dengan Budaya Hindu di Desa BAB IV ANALISA DATA A. Proses Akulturasi Budaya Islam dengan Budaya Hindu di Desa Gununggangsir Agama merupakan tuntunan hakiki bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan rohani sekaligus harapan kehidupan

Lebih terperinci

FENOMENA ZIARAH DI MASYARAKAT BOTOPUTIH SURABAYA (Studi Terhadap Motivasi Peziarah di Makam Mbah Brondong)

FENOMENA ZIARAH DI MASYARAKAT BOTOPUTIH SURABAYA (Studi Terhadap Motivasi Peziarah di Makam Mbah Brondong) FENOMENA ZIARAH DI MASYARAKAT BOTOPUTIH SURABAYA (Studi Terhadap Motivasi Peziarah di Makam Mbah Brondong) Siti Nurwahyuni I Dalam Isla>m, ilmu merupakan salah satu perantara untuk memperkuat keimanan.

Lebih terperinci

makam kembali untuk berpamitan kepada mbah Sunan. Ada mitos tersendiri akan hal ini yaitu ada yang hanya bereluk salam ada yang agar dilancarkan

makam kembali untuk berpamitan kepada mbah Sunan. Ada mitos tersendiri akan hal ini yaitu ada yang hanya bereluk salam ada yang agar dilancarkan DATA WAWANCARA Subjek pertama adalah seorang sarjana salah satu perguruan tinggi di Semarang, motivasi berziarahnya adalah mengingat kembali kanjeng Sunan dan ikhtiyar (wasilah) kepada kanjeng Sunan, yang

Lebih terperinci

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN Oleh : Ade Reza Palevi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa aderezahidayat@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BENDARA KLIWON KACANGAN

BENDARA KLIWON KACANGAN BENDARA KLIWON KACANGAN Pada masa Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang diperintah oleh Pakubuwono X, hidup seorang Kyai yang sangat terkenal namanya di daerah Kerajaan Surakarta, Kyai tersebut

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia 3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data www.dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/timun-emas 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, Sumbi

Lebih terperinci

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah Para pengurus demak, para peziarah yang datang Setiap hari di

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN NAMA : AHMAD ARIFIN NIM : 140711603936 OFFERING : C Tugas untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI OBYEK WISATA RELIGIUS MAKAM RADEN NGABEHI YOSODIPURO DESA PENGGING KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI OBYEK WISATA RELIGIUS MAKAM RADEN NGABEHI YOSODIPURO DESA PENGGING KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI OBYEK WISATA RELIGIUS MAKAM RADEN NGABEHI YOSODIPURO DESA PENGGING KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dalam menyelenggarakan Selikuran terdapat dua tahapan yaitu :

BAB V PENUTUP. 1. Dalam menyelenggarakan Selikuran terdapat dua tahapan yaitu : BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam menyelenggarakan Selikuran terdapat dua tahapan yaitu : - tahap persiapan - Tahap pelaksanaan (a) Tahap Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang berbeda. Ini menjadi variasi budaya yang memperkaya kekayaan budaya bangsa Indonesia. Budaya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kawasan Wisata Pengging kabupaten Boyolali merupakan kawasan yang memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam tirta Pengging.

Lebih terperinci

Tradisi Pindah Rumah di Desa Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo (Kajian Folklor)

Tradisi Pindah Rumah di Desa Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo (Kajian Folklor) Tradisi Pindah Rumah di Desa Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo (Kajian Folklor) Oleh : Dwi Cahya Ratnaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Ratna7faynz@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Perubahan Cara Pandang Masyarakat Terhadap Mitos dalam Tradisi Bersih Makam Ki Hajar Welaran di Gunung Paras Desa Karangsambung Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen Oleh : Siti Masriyah Program Studi

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. commit to user. A. Profil Masyarakat Desa Majasto. 1. Karakteristik Masyarakat Desa Majasto

BAB II PEMBAHASAN. commit to user. A. Profil Masyarakat Desa Majasto. 1. Karakteristik Masyarakat Desa Majasto BAB II PEMBAHASAN A. Profil Masyarakat Desa Majasto 1. Karakteristik Masyarakat Desa Majasto Desa Majasto adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Desa Majasto terletak

Lebih terperinci

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA JAKSA AGUNG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA. A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu

BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA. A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu 54 BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu Dalam suatu aktivitas budaya pasti melibatkan elemen masyarakat, dimana dalam lingkup

Lebih terperinci

TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI)

TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI) TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI) Oleh: Yuli Ernawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Yuli.erna13@yahoo.com Abstrak:Rumusan

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011 BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati, Para Pimpinan

Lebih terperinci

Cerita Rakyat Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (Kajian Folklor)

Cerita Rakyat Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (Kajian Folklor) Cerita Rakyat Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (Kajian Folklor) Oleh: Rini Widiyanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa riniwidiyanti91@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Saparan di Kaliwungu Kendal BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Tradisi Saparan di Kaliwungu Kabupaten Kendal Pelaksanaan tradisi Saparan

Lebih terperinci

SUCI MAHARDIKAWATI A

SUCI MAHARDIKAWATI A ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM FOLKLOR MAKAM KI AGENG BALAK DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT DESA MERTAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO : TINJAUAN RESEPSI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah sebagai simbol kedaerahan yang juga merupakan kekayaan nasional memiliki arti penting

Lebih terperinci

: Klinggen Rt.05/II, Guwokajen, Sawit, Boyolali.

: Klinggen Rt.05/II, Guwokajen, Sawit, Boyolali. A. DATA INFORMAN 1. Nama : Mbah Marso Umur : 75 tahun Pekerjaan : - Alamat : Klinggen Rt 05/II, Guwokajen, Sawit, Boyolali. Dokumen Eflin, 1 April 2016 2. Nama : Ibu Suprapti Umur Pekerjaan Alamat : 70

Lebih terperinci

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA.

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA. LAMPIRAN 90 Filled Notes 1. Wawancara dengan Bapak YB Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret 2012 : Rumah Bapak YB : 16.30-18.35 WITA a) Arti kematian bagi orang Sabu. Made atau meninggal menurut kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian sastra lisan sangat penting untuk dilakukan sebagai perlindungan dan pemeliharaan tradisi, pengembangan dan revitalisasi, melestarikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten

BAB V PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten di Kraton Yogyakarta (Studi

Lebih terperinci

Dan jangan biarkan kuburan yang ditinggikan, kecuali engkau ratakan. (HR. Ahmad dan selainnya).

Dan jangan biarkan kuburan yang ditinggikan, kecuali engkau ratakan. (HR. Ahmad dan selainnya). Saat di Pemakaman Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang ada di Indonesia dan masih terjaga kelestariannya. Kampung ini merupakan kampung adat yang secara

Lebih terperinci

TINJAUAN SOSIOLOGIS UPACARA RESIK LAWON MASYARAKAT CUNGKING DI BANYUWANGI SOCIOLOGIS PERSPECTIVE ON RESIK LAWON CEREMONY IN CUNGKING, BANYUWANGI

TINJAUAN SOSIOLOGIS UPACARA RESIK LAWON MASYARAKAT CUNGKING DI BANYUWANGI SOCIOLOGIS PERSPECTIVE ON RESIK LAWON CEREMONY IN CUNGKING, BANYUWANGI TINJAUAN SOSIOLOGIS UPACARA RESIK LAWON MASYARAKAT CUNGKING DI BANYUWANGI SOCIOLOGIS PERSPECTIVE ON RESIK LAWON CEREMONY IN CUNGKING, BANYUWANGI SKRIPSI Oleh David Arie Shandy NIM 080910302032 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Setelah melakukan penelitian terhadap upacara adat Mappoga Hanua

BAB VI KESIMPULAN. Setelah melakukan penelitian terhadap upacara adat Mappoga Hanua BAB VI KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian terhadap upacara adat Mappoga Hanua dengan melakukan interpretasi terhadap simbol-simbol ritual yang digali dari tiga dimensi maknanya, maka ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbekal letak geografis yang dikelilingi oleh 7 gunung membuat

BAB I PENDAHULUAN. Berbekal letak geografis yang dikelilingi oleh 7 gunung membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dengan membawa visi Kabupaten Magelang yang Maju, Sejahtera dan Madani, Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa, didalamnya memiliki keragaman budaya yang mencerminkan kekayaan bangsa yang luar biasa. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas tanah sebagai upacara peniadaan jenazah secara terhormat.

BAB I PENDAHULUAN. atas tanah sebagai upacara peniadaan jenazah secara terhormat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kematian adalah akhir dari kehidupan. Dalam kematian manusia ada ritual kematian yang disebut dengan pemakaman. Pemakaman dianggap sebagai akhir dari ritual kematian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat. hidup berdampingan merupakan kekayaan dalam khasanah budaya

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat. hidup berdampingan merupakan kekayaan dalam khasanah budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman dari budaya, suku bangsa, agama, hingga aliran-aliran kepercayaan. Semua keragaman tersebut tumbuh di dalam

Lebih terperinci

ASPEK NILAI-NILAI SOSIAL PADA TRADISI BERSIH DESA JULUNGAN. (Studi Kasus Pada Pelaksanaan Tradisi Bersih Desa Julungan di desa Kalisoro

ASPEK NILAI-NILAI SOSIAL PADA TRADISI BERSIH DESA JULUNGAN. (Studi Kasus Pada Pelaksanaan Tradisi Bersih Desa Julungan di desa Kalisoro ASPEK NILAI-NILAI SOSIAL PADA TRADISI BERSIH DESA JULUNGAN (Studi Kasus Pada Pelaksanaan Tradisi Bersih Desa Julungan di desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap Oleh: Andri Saputro Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Andrisaputro636@Gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi menyambut bulan Suro merupakan hal yang sudah menjadi salah satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk dan Struktur cerita Kyai Ageng Pengging 1. Bentuk Cerita Kyai Ageng Pengging

BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk dan Struktur cerita Kyai Ageng Pengging 1. Bentuk Cerita Kyai Ageng Pengging BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk dan Struktur cerita Kyai Ageng Pengging 1. Bentuk Cerita Kyai Ageng Pengging a) Kedudukan dan Fungsi Cerita Rakyat Kyai Ageng Pengging Cerita rakyat Kyai Ageng Pengging adalah

Lebih terperinci

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RASULAN (Studi Kasus di Dukuh Ngadipiro Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo)

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RASULAN (Studi Kasus di Dukuh Ngadipiro Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo) ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RASULAN (Studi Kasus di Dukuh Ngadipiro Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RINASARI A 220080085 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 32 ayat (1) dan

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO 95 96 Lampiran 1, Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO Sumber: I Wayan Badrika, Sejarah untuk Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm. 16. 97 Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Geografis a. Letak Desa Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Memiliki luas 71,61 km 2 dan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang memiliki agama-agama suku dan kebudayaan-kebudayaan lokal serta masih dipelihara. Salah satu agama suku yang ada di Jawa

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM PRESIDEN RI DENGAN PASKIBRAKA, PASUKAN

Lebih terperinci

menyelenggarakan pendidikan dan praktik agar menjadi manusia yang unggul dan mandiri dalam menjalani kehidupan. Tempat mulia tersebut adalah yang

menyelenggarakan pendidikan dan praktik agar menjadi manusia yang unggul dan mandiri dalam menjalani kehidupan. Tempat mulia tersebut adalah yang BAB I Pendahuluan Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ketika seorang Bargumono berdiri tegak di atas puncak Gunung Kendil, mengagumi akan keindahan alam yang telah diciptakan oleh

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR

ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR Wahyuningtias (Mahasiswa Prodi PGSD Universitas Jember, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. untuk mendeskripsikan setting, asal-usul, prosesi, sesaji, makna simbolik, serta

BAB V PENUTUP. untuk mendeskripsikan setting, asal-usul, prosesi, sesaji, makna simbolik, serta BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian Ritual Malem Minggu Wage ini berlokasi di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap yang bertujuan untuk mendeskripsikan setting, asal-usul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

Wawancara Online Melalui Instagram Dengan Vincent Candra Sebagai Pengunggah Pertama Gambar Patung Harimau Cisewu

Wawancara Online Melalui Instagram Dengan Vincent Candra Sebagai Pengunggah Pertama Gambar Patung Harimau Cisewu LAMPIRAN 92 Wawancara Online Melalui Instagram Dengan Vincent Candra Sebagai Pengunggah Pertama Gambar Patung Harimau Cisewu 93 94 95 96 97 Pemberitaan mengenai Patung Harimau Cisewu Jumat 17 Maret 2017,

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al-

BAB I PENDAHULUAN. Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al- 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al- Muttaqin sebagai Wisata Religi di Kaliwungu. Definisi dari masing-masing kata dalam judul tersebut

Lebih terperinci

PRAKTEK RITUAL BAKAR DUPA DALAM PANDANGAN ISLAM DESA LAWONUA KEC.BESULUTU KAB. KONAWE

PRAKTEK RITUAL BAKAR DUPA DALAM PANDANGAN ISLAM DESA LAWONUA KEC.BESULUTU KAB. KONAWE PRAKTEK RITUAL BAKAR DUPA DALAM PANDANGAN ISLAM DESA LAWONUA KEC.BESULUTU KAB. KONAWE Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial pada Program Bimbingan Penyuluhan Islam Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata umumnya berkaitan dengan pemanfaatan ruang wilayah yang terdiri dari struktur, bentuk, dan penggunaan lahan. Penentuan lokasi pariwisata dan pengembangannya

Lebih terperinci

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN BULUNGAN. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda )

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN BULUNGAN. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda ) 1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda ) Jenis Benda ( Cagar Budaya ) : Keraton/Musium Kesultanan Bulungan : Kec. Tanjung Palas. Kab. Bulungan

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

UPACARA TUNGGUL WULUNG Pengembangan Wisata Tradisi 1

UPACARA TUNGGUL WULUNG Pengembangan Wisata Tradisi 1 UPACARA TUNGGUL WULUNG Pengembangan Wisata Tradisi 1 Oleh Suwarna FBS UNY suwarnadr@uny.ac.id Pendahuluan Tahun 2020 Yogyakarta menjadi pusat kebudayaan terkemuka. Itulah visi kebudayaan DIY. Yogyakarta

Lebih terperinci