SOLO FINE ART SPACE. Oleh : Rio Irfansyah, Septana Bagus Pribadi, Sukawi
|
|
- Liana Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SOLO FINE ART SPACE Oleh : Rio Irfansyah, Septana Bagus Pribadi, Sukawi Solo merupakan Kota yang kental akan budaya seni. Banyak sekali even-even seni baik local maupun internasional yang diadakan setiap tahunnya. Tentunya hal ini menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang dan menyaksikan lasngsung even-even kesenian yang ditampilkan, baik kesenian tradisional maupun kesenian kontemporer (kekinian) dan kesenian modern yang memiliki banyak pengaruh budaya barat. Kesenian tradisonal dapat kita jumpai karena solo memiliki pengaruh dari budaya Jawa yang masih erat dipegang. Kesenian tersebut dapat kita lihat dari seni tari, seni pertunjukan dan seni rupa. Namun Solo juga tidak menutup kesenian dari Negara lain untuk ditampilkan di kota ini, terutama seni rupa yang telah berkembang cukup lama di Solo. Seiring dengan perkembangan dunia kesenia rupaan, Solo memiliki banyak sekali pameranpameran baik itu secara permanen, yang dapat kita jumpai di Museum Radya Pustaka, Museum Dullah, tetapi juga dapat kita jumpai pameran-pameran temporer pada Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta, Taman Balekambang, bahkan di Solo Paragon Mall. Tidak hanya para penggiat seni rupa, mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS dan Institut Seni Rupa Surakarta juga ikut mengisi pameran temporer di tempat tersebut. Dan dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke tempat pameran tersebut, setidaknya akan lebih memudahkan apabila memiliki suatu tempat untuk menampung berbagai kegiatan tersebut. Maka di kota solo yang kental akan berbagai seni rupa nampaknya perlu diwujudkan adanya suatu wadah yang mampu menampung berbagai kegiatan seni rupa, melukis, memahat, dan berbagai macam seni rupa lainya. Juga diperlukan suatu tempat untuk berdiskusi, memamerkan berbagai karya dan memikat hati masyarakat awam dari berbagai kalangan untuk lebih mengenal seni rupa yang telah ada dan lama berkembang di Indonesia terutama kota Surakarta. Kata Kunci : art space, fine art space, galeri, galeri seni rupa, seni rupa, solo, surakarta 1. LATAR BELAKANG Solo merupakan Kota yang kental akan budaya seni. Banyak sekali even-even seni baik local maupun internasional yang diadakan setiap tahunnya. Tentunya hal ini menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang dan menyaksikan lasngsung even-even kesenian yang ditampilkan, baik kesenian tradisional maupun kesenian kontemporer (kekinian) dan kesenian modern yang memiliki banyak pengaruh budaya barat. Kesenian tradisonal dapat kita jumpai karena solo memiliki pengaruh dari budaya Jawa yang masih erat dipegang. Kesenian tersebut dapat kita lihat dari seni tari, seni pertunjukan dan seni rupa. Namun Solo juga tidak menutup kesenian dari Negara lain untuk ditampilkan di kota ini, terutama seni rupa yang telah berkembang cukup lama di Solo. Seiring dengan perkembangan dunia kesenia rupaan, Solo memiliki banyak sekali pameran-pameran baik itu secara permanen, yang dapat kita jumpai di Museum Radya Pustaka, Museum Dullah, tetapi juga dapat kita jumpai pameranpameran temporer pada Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta, Taman Balekambang, bahkan di Solo Paragon Mall. Tidak hanya para penggiat seni rupa, I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
2 mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS dan Institut Seni Rupa Surakarta juga ikut mengisi pameran temporer di tempat tersebut. Dan dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke tempat pameran tersebut, setidaknya akan lebih memudahkan apabila memiliki suatu tempat untuk menampung berbagai kegiatan tersebut. Maka di kota solo yang kental akan berbagai seni rupa nampaknya perlu diwujudkan adanya suatu wadah yang mampu menampung berbagai kegiatan seni rupa, melukis, memahat, dan berbagai macam seni rupa lainya. Juga diperlukan suatu tempat untuk berdiskusi, memamerkan berbagai karya dan memikat hati masyarakat awam dari berbagai kalangan untuk lebih mengenal seni rupa yang telah ada dan lama berkembang di Indonesia terutama kota Surakarta. 2. RUMUSAN MASALAH Kota Surakarta mengalami Perkembangan yang pesat untuk menjadi kota yang setara dengan kota kota besar lainnya di Indonesia Banyaknya penggiat seni rupa baik dari kalangan profesional maupun kalangan mahasiswa semakin meningkatnya jumlah wisatawan baik lokal maupun luar negeri yang mengunjungi Kota Surakarta Rutinnya kegiatan festival tahunan berkelas Internasional dan Kirab Budaya Memiliki Bandara Internasional Adi Sumarno Surakarta Banyaknya Objek wisata di Kota Surakarta Pemerintah Surakarta yang Pro Investasi 3. METODOLOGI Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang galeri, pengertian dan standar-standar mengenai galeri, tinjauan mengenai galeri seni rupa, serta studi banding beberapa galeri yang ada di Surakarta dan di sekitar Jawa Tengah. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Surakarta, perkembangan dan tingkat kedatangan pengunjung baik wisatawan nusantara maupun mancanegara di kota Surakarta, Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Eco architecture. 4. KAJIAN PUSTAKA 4.1. Tinjauan Art Space Art space atau yang lebih dikenal dengan galeri memiliki beberapa definisi seperti dalam bahasa Inggris Gallery dalam Oxford Learner s Pocket Dictionary adalah merupakan suatu tempat untuk menyimpan atau memamerkan barang seni.galeri berarti ruang atau bangunan yang difungsikan sebagai tempat dipamerkannya suatu karya seni.lorong sempit dan panjang / ruang pamer yang dapat memberikan nuansa dan karakteristik khusus terhadap benda-benda yang dipamerkan Fungsi Galeri Seni Rupa Untuk dapat menentukan kriteria yang baik yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan sebuah galeri dapat dilihat dari fungsi galeri tersebut, diantaranya : a. Fungsi komunikatif Yang merupakan media penyampaian secara tidak langsung kepada konsumen atau pengunjung galeri mengenai produkproduknya. b. Fungsi apresiatif Merupakan tempat berapresiasi para seniman dalam menuangkan ide-ide dan karyanya. 992 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
3 c. Fungsi estetis Adalah sebagai tempat untuk mengemas produk-produk seni yang akan dijual. Sumber: Roomcapes, Rizzoli Int. Inc, New York Secara umum, selain sebagai tempat yang mewadahi kegiatan transferisasi perasaan dari seniman kepada pengunjung, berfungsi juga sebagai; a. Sebagai tempat memamerkan karya seni lukis [exhibition room] b. Sebagai tempat membuat karya seni lukis [workshop] c. Mengumpulkan karya seni lukis [stock room] d. Memelihara karya seni lukis [restoration room] e. Mempromosikan lukisan dan tempat jualbeli lukisan [auction room] f. Tempat berkumpulnya para seniman g. Tempat pendidikan masyarakat 4.3. Pengunjung Galeri Lingkup pelaku yang ada pada Galeri Seni Rupa meliputi : a. Pengelola Yang meliputi : Bagian administrasi. Bagian manajemen. Bagian pembinaan koleksi, meliputi bagian kurator, bagian registrasi. Bagian perpustakaan. b. Pengunjung Pengunjung Serius Mempunyai motivasi yang jelas, yaitu memperluas pengetahuan dan informasi. Waktu kunjungan relatif lama dan detail. Pengunjung Biasa Masyarakat umum. Motivasi rekreasi, waktu kunjungan relatif singkat. c. Seniman Terdiri atas perupa senior maupun perupa yang masih baru. d. Objek Koleksi Objek koleksi terbagi menjadi 2, yaitu objek koleksi untuk pameran tetap dan objek koleksi untuk pameran temporer Arsitektur Ekologi Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869 sebagai ilmu antara segala jenis makhluk hidup dengan lingkungannya. Arti kata bahasa Yunani oikos adalah rumah tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah. Jadi Ekologi berarti ilmu tentang rumah atau tempat tinggal makhluk hidup. (Heinz Frick dalam Dasar-Dasar Eko Arsitektur, 1997) Menurut Frick dalam Dasar-Dasar Ako Arsitektur, Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. 5. Studi Banding 5.1. Jogja Galeri Salah satu contoh galeri untuk disewakan yaitu Jogja Galeri. Jogja Galeri memiliki program pameran tersendiri di setiap tahunnya dengan mengundang seniman-seniman untuk memamerkan karyanya sekaligus membuka jual beli karya seni disana. Meskipun memiliki program tersendiri, tidak menutup kemungkinan Jogja Galeri untuk disewa pihak tertentu untuk mengadakan pameran tentunya pemilihan waktu menyesuaikan program Jogja Galeri. Gambar 1. Ruang Pamer Sumber: survei I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
4 strategis. Galeri ini dikelola oleh Yayasan Seni Cemeti yang aktif mengadakan berbagai pameran seni kontemporer yang diadakan secara periodik, juga tetap menampilkan karya seni di setiap harinya. Gambar 2. Ruang Pamer Sumber: survei 5.2. Galeri Affandi Galeri affandi terletak di Jalan Laksda Adi Sucipto 167 Yogyakarta. Galeri ini dibangun pada tahun 1960 terdapat pula makam Affandi dan Maryati (istri Affandi) diantara galeri-galerinya, itu dikarenakan Affandi pernah meminta jika meninggal ingin dimakamkan di antara karya-karyanya. Gambar 5.Ruang Pamer Cemeti Art House Sumber: survei Gambar 6.Ruang Pamer Cemeti Art House Sumber: survei Gambar 3.Galeri 1 Affandi Sumber: 6. KAJIAN LOKASI 6.1. Tinjauan Kota Surakarta Kota Surakarta adalah sebuah kota di Propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Surakarta termasuk ke dalam jajaran sepuluh kota besar. Kota Surakarta memiliki semboyan Berseri yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Untuk kepentingan pariwisata, Solo mengambil slogan Solo The Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun ciri kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Gambar 4. Galeri 2 Affandi Sumber: Cemeti Art House Rumah Seni Cemeti/Cemeti Art House terletak di. D.I. Panjaitan no.41 Yogyakarta. Cemeti Art house sering dikunjungi banyak wisatawan dikarenakan letaknya yang 6.2. Batas Wilayah Kota Surakarta Letak geografis kota Surakarta berada diantara 110 derajat 45115' 110 derajat 45'35' Bujur Timur, 70 derajat 36' 70 derajat 56' Lintang Selatan dengan batas batas: Utara : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali 994 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
5 Timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo Selatan : Kabupaten Sukoharjo Barat : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo 8. KESIMPULAN PERANCANGAN 8.1. Program Ruang 7. PENDEKATAN ASRSITEKTURAL Pada pendekatan aspek arsitektural ini menggunakan unsur lokalitas yang ada disolo yaitu dengan menggunakan analogi wayang gunungan dan pola batik Solo ( batik Sido Mulyo) Gambar 7: Sketsa Wayang Gunungan dan motif Batik Sido Mulyo Sumber: I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
6 8.2. Tapak Terpilih Lokasi perancangan adalah sebuah lahan kosong yang berada di Jalan Ahmad yani, Balekambang Lor, Solo. Gambar 8: Tapak Terpilih Sumber : Googlearth.2014, Analisis Gambar 9: Batas Utara Pagar ke jalan Ahmad Yani Sumber : survei Dari Tabel pendekatan program ruang di atas maka dapat diketahui bahwa luasan besaran ruang per masing-masing zona kegiatan adalah sebagai berikut : Zona Kegiatan Utama = 5366,05 m2 Zona Kegiatan Penunjang = 2501,78 m2 Zona Kegiatan Pengelola = 185,03m2 Zona Kegiatan Teknis = 170,09 m2 Zona Kegiatan Service = 72,05 m2 Zona parkir = 1716 m2 Luas total lantai bangunan yang direncanakan yaitu =L total bangunan + L. parkir = = m2 Gambar 10: Batas Timur Universitas Tunas Pembangunan Sumber : survei Gambar 11: Batas Selatan Taman Balai Kambang Sumber : survei 996 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
7 Frick, Heinz Dasar-Dasar Eko Arsitektur. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Gambar 11: Batas Barat Taman Balai Kambang Sumber : survei Batas-batas tapak : Utara : Jalan arteri dan Pemukiman Selatan : Taman Balai Kambang Barat : Taman Balai Kambang Timur : Gedung UTP (Universitas Tunas Pembangunan) Luas Lahan : ±1,4 Ha KDB : 60% KLB : 1,2 GSB : 8 m KDB 60% = 8400 m2 yang boleh terbangun Ketinggian bangunan : 2 lantai Jenis jalan arteri sekunder, lebar perkerasan 12 m, lebar jalan 16 m, GSB 8 m. Jalan dilalui sebagian kendaraan pribadi dan umum dengan tingkat kepadatan sedang. Berada dekat dengan fasilitas perkantoran, pendidikan dan perdagangan Topografi relatif datar 9. DAFTAR PUSTAKA& REFERENSI 9.1. Pustaka Agrawal, O, P Care and Preservation of Museum Object. New Delhi : National Research Laboratory for Conservation of Cultural Property Alwi, Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Carmel, James, H Exhibition Technique, Travelling and Temporary. New York : Reinhold Publishing Corp De Chiara, Joseph and Callendar, John Hancock Time Saver Standards for Building Types. Mc Graw-Hill Book Company. New York Neufert, Ernst dan Sjamsu Amri Data Arsitek Jilid 2. Jakarta : Erlangga Panero, Julius Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga Roomcapes Rizzoli Int. Inc. New York diakses pada 20 April diakses pada 20 April /08/img_1020.jpg?w=471&h=352 diakses pada 20 April diakses pada 264April diakses tanggal diakses pada 26 April diakses tanggal diakses pada 4 Mei diakses tanggal diakses pada 4 Mei diakses tanggal diakses pada 2 Juni 2014 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
8 APPENDIX : ILUSTRASI PERANCANGAN potongan B-B site plan Perspektif Galeri denah galeri lt. 1 Perspektif Amphiteater denah galeri lt. 2 denah wisma seniman Perspektif Kantor Pengelola dan Sanggar potongan A-A 998 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
9 Perspektif Plaza Wisma Seniman Perspektif Parkir Pengelola Perspektif Kawasan Perspektif Wisma Seniman Perspektif Kawasan Perspektif Parkir Pengunjung Perspektif Parkir Seniman Perspektif Tampak depan I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
10 1000 I M A J I - V o l. 3 N o. 4 O k t o b e r
SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO SOLO FINE ART SPACE TUGAS AKHIR RIO IRFANSYAH L2B FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DIPONEGORO SOLO FINE ART SPACE TUGAS AKHIR RIO IRFANSYAH LB008080 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG SEPTEMBER 014 UNIVERSITAS DIPONEGORO SOLO FINE ART SPACE TUGAS AKHIR
Lebih terperinciGALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG
GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG Oleh : Dandy Armando P, Dhanoe Iswanto, Djoko Indrosaptono Perkembangan fotografi di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang baik dari segi industri maupun komunitasnya
Lebih terperinciPUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN OLEH: IGNASIUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LP3A. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Judul : GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI SEMARANG.
LEMBAR PENGESAHAN LP3A Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Judul : GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI SEMARANG Disusun Oleh : ARTA OKTA LISIANI L2B008100 Mengesahkan : Dosen Pembimbing
Lebih terperinciMALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK
MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK Oleh : Teguh Budianto, Edward E. Pandelaki, Edi Purwanto Pusat perbelanjaan merupakan suatu wadah pemenuh kebutuhan gaya hidup masyarakat di kota besar.
Lebih terperinciKANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG
KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG Oleh: Bitania Dyah Mustikaningrum, Abdul Malik, Sri Hartuti Wahyuningrum Sebagai pusat perdagangan, industri, serta sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Tengah, Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul 1.1.1. Pengertian Galeri Pengertian dari kata Galeri berdasarkan KBBI ga le ri /n ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dsb. Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya
Lebih terperinciGedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Melihat perkembangan seni akhir-akhir ini dapat kita ambil benang merah bahwa Yogyakarta merupakan barometer seni budaya di Indonesia. Berbagai ragam
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E.
PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E. Pandelaki Pada saat ini perpustakaan daerah Kota Bogor belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciMUSEUM BATIK DI PEKALONGAN
MUSEUM BATIK DI PEKALONGAN Oleh : Miftakhul Latifah, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto Batik merupakan salah satu seni budaya asli di indonesia yang selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi juga memiliki
Lebih terperinciBAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM
BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi
Lebih terperinciGaleri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT
1.7 Alur Pikir Perencanaan dan Perancangan Arsitektur GAJT INPUT FENOMENA Munculnya gaya arsitektur baru yang berkembang saat ini, membuat gaya arsitektur lama semakin tertinggal dan penerapannya di Indonesia
Lebih terperinciMUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII
MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII Oleh : Luthfan Alfarizi, Titien Woro Murtini, R. Siti Rukayah Museum merupakan
Lebih terperinciKANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) KABUPATEN SLEMAN
KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) KABUPATEN SLEMAN Oleh : Anisa Faramita, M. Sahid Indraswara, Septana Bagus Pribadi Upaya pembangunan sebuah wilayah untuk memperoleh kualitas yang lebih baik terus
Lebih terperinci2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii BAGIAN 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang Proyek... 1 1.2 Latar Belakang Permasalahan... 2 1.3 Pernyataan Persoalan
Lebih terperinciBAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan
BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN 2.1. Pengertian Judul Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan pengertian sebagai berikut. Gorontalo adalah nama dari daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Surakarta merupakan salah satu kota pariwisata yang menjadi andalan Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta yang sering juga disebut dengan kota Surakarta ini mengusung
Lebih terperinciGEDUNG BIOSKOP DI KOTA SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN)
GEDUNG BIOSKOP DI KOTA SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN) Oleh: Bagas Laksawicaka, Bambang Setioko, Erni Setyowati Keberadaan bioskop di Indonesia sudah berlangsung hampir 107 tahun, terhitung
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PERANCANGAN PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SEMARANG Nur Wahyudi Jurusan
Lebih terperincibanyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±
Lebih terperinciTERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU
TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Binsar Siahaan Universitas Atmajaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta Abstrak: Daerah Istimewa Yogyakrta merupakan
Lebih terperinciMUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 88 MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU Danny Tedja Sukmana, dan Ir. Bisatya W. Maer, M.T Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara historis, seni lukisan sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia
Lebih terperinci3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75
2.1.4. Persyaratan Museum 12 2.1.5. Standar Fasilitas Museum Internasional 13 2.1.6. Kajian Teoritis 15 2.1.7. Literatur Museum 26 2.2. Potensi Museum Sonobudoyo Terkait Pariwisata di Yogyakarta 27 2.3.
Lebih terperinciKANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. BANJARNEGARA Oleh : Ika Frilia Herafati, Gagoek Hardiman, Titien Woro Murtini
KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. BANJARNEGARA Oleh : Ika Frilia Herafati, Gagoek Hardiman, Titien Woro Murtini Dalam perkembangannya, pemerintah daerah Kab.Banjarnegara akan mulai menata
Lebih terperinciFasilitas Sinema Terpadu di Surabaya
196 Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya Yurike Natasia dan Rony Gunawan S.T.,M.T. Prodi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: yurike_natasia@yahoo.com ; rgsunaryo@gmail.com
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG Lailum Mujib Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciJarak Pengamat Lukisan Ukuran Sedang [100cm x 100cm]
LAMPIRAN Jarak Pengamat Lukisan Ukuran Kecil [50cm x 50cm] sin30 /sin60 =25cm/X X=43,3cm ~ 44cm sin30 /sin60 =((148-110)+25)/X X =109,11 ~ cm 110cm Jarak Pengamat Lukisan Ukuran Sedang [100cm x 100cm]
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciKOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota yang sedang mengalami perkembangan pada sektor perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun dimana-mana. Akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 6 Mahasiswa dapat menguraikan materi tugas perancangan arsitektur 4, yaitu : fungsi kegiatan mejemuk dan komplek dalam suatu kawasan
Lebih terperinciGALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI KOTA SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GALERI SENI KOMUNITAS SENIMAN BOROBUDUR INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK Annes Belia Afiati Wahyuanto
Lebih terperinciFasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 2, (2013) 8 Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar Penulis : Irvan Kristianto Chandra dan Dosen Pembimbing : Ir. Handinoto., M. T. Program Studi Arsitektur,
Lebih terperinciRESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR
RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR Oleh : Rahmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Budaya lokal suatu daerah dapat mengangkat citra serta identitas daerah tersebut ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke tingkat nasional maupun internasional.
Lebih terperinciGALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.
BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN GALERI NASIONAL INDONESIA DI JAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER
PENGEMBANGAN GALERI NASIONAL INDONESIA DI JAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER Oleh : Dimas Eka Rachmaputra, Bambang Suprijadi, Wijayanti Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah
Lebih terperinciSHOPPING MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI SEMARANG
SHOPPING MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI SEMARANG Oleh : Deni Wibawanto, Gagoek Hardiman, R. Siti Rukayah Kota Semarang saat ini adalah kota bisnis yang sedang berkembang menuju kota metropolitan. Kota
Lebih terperincidaya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan
HOTEL RESOR PANTAI DAN KLUB SELAM DI TANJUNG LESUNG Ridho Cristian Satdes Limbong 20305044 ABSTRAKSI Banten merupakan wilayah potensial yang mempunyai kekayaan alam yang sangat tinggi. Sehingga perencanaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat Jawa memiliki dimensi dan fungsi ganda. Seni pertunjukan Jawa selain sebagai ekspresi estetik manusia, tidak jarang menjadi
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5
DAFTAR ISI Halaman Judul... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciRUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR
RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR Oleh Khairul Fajri, Hendro Trilistyo, Eddy Hermanto Setiap tahun angka penduduk semakin bertambah dan menambah kepadatan penduduk yang sudah tinggal
Lebih terperinciSAMARINDA GALLERY CENTER. Beni Fatahillah Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
SAMARINDA GALLERY CENTER Beni Fatahillah Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRAK Gallery Seni dimana kita ketahui tempat pertemuan atau wadah memamerkan
Lebih terperinciGEDUNG PUSAT INFORMASI WISATA BUDAYA JAWA DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL DAN PERENCANAAN GEDUNG PUSAT INFORMASI WISATA BUDAYA JAWA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA-1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana hiburan,dan merupakan salah satu yang sangat populer di hampir semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Projek Film merupakan suatu media komunikasi massa dan digunakan sebagai sarana hiburan,dan merupakan salah satu yang sangat populer di hampir semua kalangan masyarakat.
Lebih terperinciPASAR SENI DI DJOGDJAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Rr.Ratri Cipto Hening
Lebih terperinciPUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI
Lebih terperinciBAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA
BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Dalam sejarah kehidupan manusia seni atau karya seni sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. kebutuhan akan seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang GALERI SENI RUPA SINGARAJA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni merupakan sesuatu yang tidak bisa terlepas dari kehidupan setiap manusia, karena seni tercipta dari budi daya manusia dan identik dengan keindahan serta kebebasan
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala bisa digolongkan ke dalam jenis museum militer karena koleksi yang dimiliki. Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) sempat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan dan Sasaran...3 1.3.1 Tujuan...3 1.3.2
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR
Lebih terperinciBAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Property size, KDB, KLB Lantai 1 Zona Seni lukis Sanggar lukis anak 108,2 sanggar lukis remaja 65,9 sanggar lukis dewasa 82,3 Ruang komunal 111,6 Ruang tunggu orang
Lebih terperinciMUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER
MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER Oleh : Tony Sugiarto, Bambang Adji Murtomo, Bambang Suprijadi Perempuan merupakan sosok yang selalu menjadi sorotan di masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciCONVENTION CENTER DI BUKIT SEMARANG BARU
CONVENTION CENTER DI BUKIT SEMARANG BARU Oleh : Lita Anggita Devi, Eddy Hermanto, Totok Roesmanto Sektor pariwisata merupakan salah satu konsentrasi potensial untuk dikembangkan. Kota Semarang merupakan
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan desain interior pada suatu rumah tinggal menjadi hal yang krusial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan
Lebih terperinci1.2 Tinjauan D.I Jogjakarta. 1.4 Kontemporer pada penampilan bangunan dan interior
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR ' u m 1V v I. BAG. 1 1. PENPAHULUAN 1 1.1 Latar belakang 1.2 Tinjauan D.I Jogjakarta 1 1 1.3 Seni lukis dan Kontemporer 1.4
Lebih terperinciInstitut Seni Musik Semarang
LAMPIRAN I ALUR PIKIR INPUT PROSES OUTPUT P E R E N C A N A A N A R S I T E K T U R FENOMENA Perkembangan dunia musik di Indonesia yang semakin pesat, tidak terkecuali di Kota Semarang. Banyak bermunculan
Lebih terperincipentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Melihat perkembangan seni akhir - akhir ini kita bisa melihat bahwa Yogyakarta merupakan barometer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Pusat Seni Rupa Surakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Dalam memahami pengertian dari judul Pusat Seni Rupa Surakarta dengan pendekatan Sustainable architecture perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan Desa Wukirsari merupakan salah satu desa sentra kerajinan di Kecamatan Imogiri yang mampu menghasilkan berbagai
Lebih terperinciBentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 70 Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur Laksmi Dewayani dan Nur Endah Nuffida Departemen Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan titik sentral pada perkembangan ekonomi masa depan yang berbasis industri kreatif. Mengingat dalam 10 tahun terakhir, industri kreatif di Bandung
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS Pertemuan Ke Sub dan TIK 1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 2 Mahasiswa dapat menguraikan materi
Lebih terperinciPUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG
PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG Oleh : Reza Hilman, Sukawi, Septana Bagus Pribadi Bola basket merupakan cabang olah raga yang sekarang ini sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga
Lebih terperinciBAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Pendekatan Aspek Fungsional 5.1.1. Pendekatan Fasilitas Pusat Seni Budaya Rakyat Borobudur ini akan menyediakan fasilitas sebagai berikut
Lebih terperinciHotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban
JURNAL edimensi ARISTEKTUR Vol. 1, No. 1 (2012) 1-7 1 Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban Penulis : Albert Santoso dan Dosen Pembimbing : Ir. Handinoto, M.T. Program Studi Arsitektur,
Lebih terperinciGALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang yang sudah berusia hampir mendekati 5 abad (469 tahun), di telinga masyarakat hanyalah berstempel Kota Dagang dan Jasa namun, potensi-potensi minoritas
Lebih terperinciGALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) SANGGAR SENI RUPA DAN MUSIK TRADISIONAL ANAK DI SOLO
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) SANGGAR SENI RUPA DAN MUSIK TRADISIONAL ANAK DI SOLO Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
73 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Sebagai salah satu Art space yang memiliki pengaruh terhadap dunia seni di Indonesia, Selasar Sunaryo Art space ingin memberikan pelayanan terbaik terhadap para pelaku seni
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Museum Bank Mandiri adalah salah satu museum perbankan yang memiliki nilai histori tinggi. Terletak di Area Cagar Budaya Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia
Lebih terperinciMUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA
MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUS UMS SEBAGAI DESTINASI WISATA KREATIF BERBASIS EDUKASI
ARTIKEL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUS UMS SEBAGAI DESTINASI WISATA KREATIF BERBASIS EDUKASI Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian judul Arti judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Solo Technopark. Untuk dapat mengetahui pengertian judul
Lebih terperincimenciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Sejak awal perkembangan seni, Yogyakarta adalah merupakan pusat seni budaya Indonesia, dengan berbagai
Lebih terperinciSOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN
SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN Oleh: Destiawan Miftahussalam, Agung Dwiyanto, Indriastjario Bandara Soekarno hatta merupakan bandara utama
Lebih terperinciBAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA
BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Gedung Konser Musik Klasik adalah sebuah tempat untuk menampung segala aktifitas dan pertunjukan musik klasik. Dalam Gedung Konser Musik
Lebih terperinciGEDUNG PAMERAN SENI RUPA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PAMERAN SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Organisasi/Kelompok Seni di Kabupaten Klaten KELOMPOK ORGANISASI JUMLAH ORGANISASI JENIS KESENIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Klaten merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang terletak diantara 2 (dua) kota budaya yaitu Surakarta dan Yogyakarta. Oleh karena itu Kabupaten Klaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia Makin berkembangnya pola pikir manusia dari tahun ke tahun, makin berkembang pula kreativitas manusia tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinci